• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Bantuan Hukum Kepada Masyarakat Secara Prodeo dalam Perkara Pidana oleh Pos Bantuan Hukum (Posbakum) DPC - IKADIN BANDUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pelaksanaan Bantuan Hukum Kepada Masyarakat Secara Prodeo dalam Perkara Pidana oleh Pos Bantuan Hukum (Posbakum) DPC - IKADIN BANDUNG"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

I. Pendahuluan

Bagian pendahuluan karya tulis ini membahas latar belakang pentingnya bantuan hukum prodeo bagi masyarakat kurang mampu dalam perkara pidana di Indonesia. Penulis menekankan kesetaraan di hadapan hukum dan akses keadilan sebagai hak asasi manusia. Latar belakang ini kemudian dikaitkan dengan peran Posbakum DPC IKADIN Bandung dalam memberikan akses tersebut. Diskusi tentang permasalahan hukum yang diteliti, yaitu dasar hukum Posbakum dan prosedur penanganan perkara, dijelaskan dengan singkat. Sejarah singkat Posbakum DPC IKADIN Bandung, termasuk pembentukan IKADIN dan landasan hukum bantuan hukum, diuraikan sebagai konteks historis dan legal yang relevan. Akhirnya, waktu pelaksanaan kerja praktik penulis di Posbakum dijelaskan.

1.1 Latar Belakang

Sub-bab ini menelaah konsep kesetaraan di hadapan hukum dan akses keadilan bagi masyarakat kurang mampu. Penulis membahas pentingnya bantuan hukum prodeo sebagai mekanisme untuk menjamin hak asasi manusia ini. Penegasan bahwa bantuan hukum bukan sekadar amal tetapi juga kewajiban negara untuk mewujudkan keadilan sosial menjadi poin penting. Analisis ini relevan secara akademis karena menyinggung teori-teori keadilan dan hak asasi manusia, serta implikasinya dalam sistem hukum Indonesia. Secara pedagogis, sub-bab ini memperkenalkan mahasiswa pada konsep-konsep penting dalam hukum dan pembangunan hukum.

1.2 Permasalahan Hukum

Bagian ini merumuskan pertanyaan penelitian yang akan dijawab dalam karya tulis ini. Pertanyaan-pertanyaan ini berfokus pada dasar hukum Posbakum dalam memberikan bantuan hukum prodeo dan prosedur penanganan perkara di Posbakum. Rumusan masalah ini berfungsi sebagai kerangka analisis dan menunjukkan fokus utama penelitian. Secara akademis, rumusan masalah yang jelas dan terarah menunjukkan kemampuan peneliti dalam merumuskan permasalahan. Secara pedagogis, bagian ini mengajarkan mahasiswa cara merumuskan pertanyaan penelitian yang spesifik dan terukur.

1.3 Sejarah Posbakum

Sub-bab ini memberikan konteks historis tentang pembentukan Posbakum DPC IKADIN Bandung, menelusuri sejarah organisasi advokat di Indonesia, dari Peradi dan Pusbadi hingga ke IKADIN. Penulis menjelaskan latar belakang legal pembentukan Posbakum, menghubungkan perkembangan tersebut dengan regulasi bantuan hukum di Indonesia. Bagian ini memperkaya pemahaman mahasiswa tentang perkembangan hukum dan organisasi profesi di Indonesia, serta menunjukkan bagaimana regulasi memengaruhi praktik bantuan hukum. Secara pedagogis, hal ini mengajarkan mahasiswa untuk melakukan riset historis dan menghubungkan konteks historis dengan perkembangan hukum.

1.4 Waktu Kerja Praktek

Sub-bab ini secara singkat menjelaskan periode waktu penulis melakukan kerja praktik di Posbakum DPC IKADIN Bandung. Informasi ini memberikan konteks penting bagi pemahaman pembaca terhadap pengalaman dan data yang dikumpulkan penulis. Secara akademis, bagian ini memberikan transparansi metodologis. Secara pedagogis, bagian ini menekankan pentingnya transparansi dan dokumentasi dalam penelitian.

II. Ruang Lingkup Bantuan Hukum

Bagian ini membahas aspek-aspek hukum yang terkait dengan pemberian bantuan hukum, terutama kode etik advokat dan hukum pidana. Analisis kode etik advokat berfokus pada prinsip-prinsip etika profesi, hubungan advokat-klien, dan hubungan antar advokat. Pembahasan hukum pidana menyinggung definisi hukum pidana, berbagai jenis tindak pidana, dan kaitannya dengan praktik bantuan hukum di Posbakum. Terakhir, konsep bantuan hukum itu sendiri dijelaskan, termasuk landasan hukumnya dan prinsip-prinsip yang mendasarinya.

2.1 Ketentuan Kode Etik Advokat

Sub-bab ini membahas etika profesi advokat, khususnya Kode Etik Advokat Indonesia. Analisisnya meliputi pengertian etika dan profesi advokat, isi Kode Etik Advokat Indonesia, dan bagaimana kode etik ini diimplementasikan dan diawasi. Secara akademis, bagian ini membahas teori-teori etika profesi dan penerapannya dalam konteks hukum. Secara pedagogis, mahasiswa diajarkan tentang pentingnya etika profesi dan bagaimana aturan-aturan etika tersebut diwujudkan dalam praktik.

2.2 Perkara Hukum Pidana

Sub-bab ini mendefinisikan hukum pidana dan berbagai jenis perkara pidana yang sering ditangani Posbakum. Penjelasan mencakup berbagai definisi hukum pidana dari beberapa ahli, klasifikasi tindak pidana (kejahatan dan pelanggaran), serta contoh-contoh kasus pidana yang relevan dengan praktik Posbakum. Bagian ini memberikan landasan teoretis dan praktis bagi mahasiswa dalam memahami jenis-jenis kasus pidana dan cara menanganinya. Secara pedagogis, bagian ini memberikan pengetahuan praktis dan teoretis tentang hukum pidana.

2.3 Bantuan Hukum

Sub-bab ini menjelaskan konsep bantuan hukum, landasan hukumnya, dan prinsip-prinsip yang mengatur pemberian bantuan hukum di Indonesia. Penjelasan meliputi pengertian bantuan hukum, asas-asas bantuan hukum, tujuan bantuan hukum, dan bagaimana konsep ini diimplementasikan dalam praktik di Posbakum. Secara akademis, bagian ini membahas kerangka hukum bantuan hukum. Secara pedagogis, bagian ini memperkenalkan mahasiswa pada kerangka hukum dan praktik bantuan hukum.

III. Kegiatan Kerja Praktek

Bagian ini memaparkan kegiatan yang dilakukan penulis selama kerja praktik di Posbakum. Penulis menjelaskan tugas-tugas yang dikerjakan, pengalaman dalam menangani kasus, serta pengamatan terhadap struktur organisasi Posbakum. Deskripsi ini memberikan gambaran konkret tentang praktik bantuan hukum di Posbakum dan pengalaman penulis dalam konteks tersebut.

3.1 Pembagian Tugas

Sub-bab ini merinci tugas-tugas yang dilakukan penulis selama kerja praktik di Posbakum. Penjelasan meliputi pembuatan dokumen hukum, pengamatan sidang, kunjungan ke lembaga pemasyarakatan, pengumpulan data, dan kegiatan lainnya. Bagian ini memberikan gambaran konkret tentang kegiatan sehari-hari di Posbakum dan kontribusi penulis dalam proses tersebut. Secara pedagogis, bagian ini menunjukkan bagaimana teori dipraktikkan dalam konteks dunia nyata.

3.2 Struktur Organisasi Posbakum DPC IKADIN Bandung

Sub-bab ini menjelaskan struktur organisasi Posbakum DPC IKADIN Bandung dan tugas serta fungsinya dalam memberikan bantuan hukum. Penulis memberikan gambaran tentang bagaimana Posbakum beroperasi sebagai bagian dari IKADIN dan kontribusinya terhadap akses keadilan. Bagian ini memberikan konteks organisasional bagi praktik bantuan hukum. Secara pedagogis, bagian ini menunjukkan bagaimana organisasi bekerja dan berdampak pada masyarakat.

IV. Pelaksanaan Bantuan Hukum

Bagian ini menganalisis pelaksanaan bantuan hukum oleh Posbakum, dengan fokus pada dasar hukum dan prosedur penanganan perkara. Penulis membahas bagaimana Posbakum menerapkan aturan dan prinsip-prinsip hukum dalam memberikan bantuan hukum kepada masyarakat.

4.1 Dasar Posbakum dalam Memberikan Bantuan Hukum

Sub-bab ini membahas landasan hukum yang digunakan Posbakum dalam memberikan bantuan hukum prodeo, termasuk UU No. 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum. Penulis menganalisis bagaimana asas-asas hukum dan tujuan bantuan hukum tersebut diwujudkan dalam praktik di Posbakum. Bagian ini menghubungkan teori dan praktik hukum bantuan hukum. Secara pedagogis, mahasiswa diajarkan untuk menganalisis landasan hukum suatu praktik.

4.2 Prosedur dan Proses Pelaksanaan Penanganan Perkara

Sub-bab ini membahas prosedur dan proses penanganan perkara di Posbakum secara rinci. Penulis menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan sejak penerimaan kasus hingga penyelesaiannya. Bagian ini memberikan gambaran konkret tentang alur kerja di Posbakum dan cara kerja petugas dalam memberikan bantuan hukum. Secara pedagogis, mahasiswa diajarkan tentang prosedur dan manajemen kasus.

V. Penutup

Bagian penutup menyimpulkan hasil analisis dan memberikan saran-saran perbaikan. Penulis merangkum temuan-temuan penting dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kualitas bantuan hukum yang diberikan Posbakum.

5.1 Simpulan

Sub-bab ini menyimpulkan temuan-temuan penting yang diperoleh dari analisis terhadap pelaksanaan bantuan hukum oleh Posbakum DPC IKADIN Bandung. Kesimpulan ini merangkum poin-poin utama dari seluruh bagian sebelumnya, memberikan ringkasan yang komprehensif tentang topik yang dibahas. Secara akademis, bagian ini menunjukkan kemampuan peneliti untuk mensintesis informasi dan menarik kesimpulan yang logis. Secara pedagogis, bagian ini mengajarkan mahasiswa cara menulis kesimpulan yang efektif dan ringkas.

5.2 Saran

Sub-bab ini memberikan saran-saran untuk meningkatkan kualitas bantuan hukum yang diberikan Posbakum DPC IKADIN Bandung. Saran-saran ini didasarkan pada temuan-temuan dan analisis yang telah dilakukan sebelumnya. Bagian ini menunjukkan kemampuan peneliti dalam memberikan rekomendasi yang konstruktif. Secara pedagogis, bagian ini mengajarkan mahasiswa cara memberikan saran yang berdasar dan aplikatif.

Referensi

Dokumen terkait

Daftar Stastistik Terdakwa yang mengunakan dan Terdakwa yang menolak Bantuan Hukum Secara Cuma – Cuma Pengadilan Negeri Salatiga Tahun Anggaran 2013.1. Advokat yang di tunjuk

Pemohon yang tidak dapat membaca dan menulis, berhak mendapatkan bantuan hukum dari Advokat Piket pada Pos Bantuan Hukum (Posbakum) yang ada di Pengadilan Agama setempat yang

Disamping yang dikelola oleh Lembaga Pemerintah seperti Pos Bantuan Hukum (PosBaKum) yang berada di Pengadilan Negeri Kabupaten Semarang merupakan bukti konkret

Berdasarkan paparan di atas dapatlah disimpulkan bahwa penerapan bantuan hukum bagi istri dalam perkara perceraian melalui Posbakum di Pengadilan Agama Sampang

Petugas Pemberi layanan bantuan hukum adalah Advokat / Sarjana Hukum yang bertugas di Pos Bantuan Hukum Pengadilan Negeri Bangkinang berdasarkan ketentuan yang diatur

Hambatan Dalam Mengembangkan Model Pemberian Bantuan Hukum Kepada Masyarakat Miskin Yang Mengajukan Gugatan Melalui Pos Bantuan Hukum Di Pengadilan Agama dalam memberikan bantuan hukum

Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa Pos Bantuan Hukum POSBAKUM dalam ketentuan Undang-undang Nomor 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-undang Nomor 49 Tahun 2009

Untuk mengetahui peluang dan tantangan Pos Bantuan Hukum di Pengadilan Agama Kelas I-A Pontianak Hasil penelitian ini mendesain model kinerja POSBAKUM sebagai bagian dari Pengadilan