• Tidak ada hasil yang ditemukan

Struktur Komunitas Makrozoobentos sebagai Indikator Biologis dalam Pendugaan Kualitas Lingkungan Perairan di Situ Cipondoh, Tangerang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Struktur Komunitas Makrozoobentos sebagai Indikator Biologis dalam Pendugaan Kualitas Lingkungan Perairan di Situ Cipondoh, Tangerang"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Judul : STRUKTUR KOMUNITAS MAKROZOOBENTOS SEBAGAI INDIKATOR BIOLOGIS DALAM

PENDUGAAN KUALITAS LINGKUNGAN PERAIRAN DI SITU CIPONDOH, TANGERANG

Nama Mahasiswa : Victory Srinivasan Nomor Pokok : C02496029

Program Studi : Manajemen Su~nberdaya Perairan

Disetujui :

v

Dra. Bintang ~ a r h a e n i , M.Si Anggota

(4)

Struktur Komunitas R'Ialaozoobentos Sebagai Indikator Biologis dalani Pendugaan Kt~aiitas Lingltungan Perairan di Situ Cipondoh, T a n g e r a r ~ g oleh Victory Srinivasan (C02496029). Di bawah bimbingan Bapalc Dr. lr. Djoko P u ~ ~ v a n t o dan Ibu Dra. Bintang Marhaeni, M.Si.

Situ sebagai salah satu perairan tergenang memiliki berbagai fungsi sehingga keberadaannya seringkali dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai keperluan, termasuk dalam ha1 ini yang dialami oleh Situ Cipondoh, Tangerang. Seperti umumnya keadaan situ lain di wilayah Jabotabek, Situ Cipondoh dikelilingi oleh pemukiman yang padat penduduk yang dapat menghasilkan berbagai macam limbah yang jika masuk ke situ dapat menimbulkan permasalahan tersendiri bagi situ yang pada akhirnya akan mempengamhi kualitas air situ. Organisme yang dapat ~nerasakan secara langsung pembahan kualitas air situ ini antara lain adalah makrozoobentos.

Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui stmktur koniunitas makrozoobentos dengan melihat jenis-jenis ~nakrozoobentos yang hidup yang dapat dijadikan sebagai indikator biologis dalam pendugaan kualitas lingkungan perairan di Situ Cipondoh lnelalui penerapan kurva perbandingan kelimpahan-biomass (kurva AB C) .

Pengambilan contoh dilakukan di Situ Cipondoh yang terletak di Kota~i~adya DT I1 Tangerang, pada bulan Oktober, November dan Desember sebanyak 3 kali dengan interval waktu 1 bulan sekali. Pengambilan sampel dilakukan pada lima stasiun pengamatan yang terletak di wilayah Kelurahan Cipondoh yang ditentukan berdasarkan faktor lingkungan dan kondisi tata guna lahan yang ada di sekitar situ. Analisa data yang digunakan untuk mengetahui kondisi stmktur komunitas makrozoobentos antara lain Indeks Keanekaragaman, Indeks Keseragaman, Indeks Dominansi, Kepadatan, Komposisi serta Pola SebaranIDispersi Jenis makrozoobentos. Sedangkan untuk mengetahuilmenduga kondisilkualitas lingkungan perairan digunakan analisa Kurva ABC (Abundance and Biomass comparison)

(5)

lnenunjukkan nilai yang bervariasi pada tiap-tiap stasiun, namun secara ulnuni dapat dikatalcan bahwa pada pengamatan 11 dan Ill, nilai kepadatan lebih tinggi bila dibandingkan dengan pengamatan I. Genus Bellcrnl)in diduga rnerupakan organisme makrozoobentos yang paling adaptif terhadap kondisi lingkungan perairan di Situ Cipondoh ini karena memiliki kepadatan dan komposisi yang lebih ' besar dibandingkan dengan organisme lainnya di tiap-tiap stasiun pada tiga kali pengamatan yang dilakukan. Nilai Indeks Keanekaragaman di tiap-tiap stasiun pada tiga kali pengamatan tergolong rendah, yaitu berkisar antara 0,830 - 2,126, sedangkan nilai Indeks Keseragaman dan Dolninansi tergolong rendah hingga tinggi. lndeks Keseragaman berkisar antara 0,296 - 0,844 dan Indeks Dominansi berkisar antara 0,297 - 0,786. Pola sebaran jenis organisme makrozoobentos yang dilernukan di Situ Cipondoh umumnya mengelotnpok kecuali genus Piln dan Tlib!fex yang melnpunyai pola sebaran seragam. Hasil analisa kondisi substrat dasar perairan Situ Cipondoh selama tiga kali pengamatan menunjukkan tipe yang uniumnya relatif sama, yaitu Liat, kecuali pada pengamatan 111 stasiun 1 dan 5 dimana tipe substratnya mulai bembah menjadi Lempung Liat.

(6)

KATA PENGANTAR

Fuji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan YME yans telah memberikan berkat, rahmat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Skripsi ini berjudul "Stmktur Komunitas Makrozoobentos sebagai lndikator Biologis Dalam Pendugaan Kualitas Lingkungan Perairan di Situ Cipondoh, Tangerang", dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor ( P B ) .

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak, ibu, kakak dan adik-adikku atas segala dukungan, perjuangan dan doa kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Ir. Djoko Punvanto dan lbu Dra. Bintang Marhaeni, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, dorongan dan nasehat kepada penulis selama penyusunan skripsi ini

3 . Bapak Ir. I.N.N. Suryadiputra selaku penguji tamu atas segala kritik, saran dan masukan yang telah diberikan kepada penulis.

4. Bapak Ir. Sigid Hariyadi, M.Sc selaku Ketua Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan yang telah memberikan arahan serta bimbingan kepada penulis.

5. Bapak Dr. Ir. M.F. Rahardjo selaku walcil dari PPLH yang telah banyak mernberikan dukungan baik moril maupun materiil kepada penulis hingga penelitian ini dapat selesai.

6. Bapak Camat, Kecamatan Cipondoh beserta staf atas segala fasilitas yang telah diberikan selama penelitian.

(7)

8. Rekan-rekan "Pinky Apartenlent" atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan.

9. Widya Indri M. atas segala dukungan dan bantuannya yang telah diberikan kepada penulis.

10. Semua pihak yang tidal< dapat disebutkan satu per satu atas segala bantuan dan dukungan baik n~oril maupun material kepada penulis d a l a n ~ penyusunan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkaru~ya.

Bogor, Agustus 2000

(8)

DAFTAR IS1

1-fal;iman

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GAMBAR ... xi .

DAFTAR LAMPIRAN

...

sii

I

.

PENDAHULUAN ...

1

.

1. Latar Belakang

...

... I1

.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Biologi Makrozoobentos ... 2.2. Struktur Kornunitas Makrozoobentos ... 2.3. Parameter Fisika-Kimia dan Substrat Dasar Perairan ...

2.3.1. Parameter Fisika

-

Kilnia Lingkungan Perairan

...

... 2.3.2. Substrat Dasar Perairan

2.4. Peranan Makrozoobentos sebagai Indikator Biologis dalam Pendugaan Kualitas Lingkungan Perairan

...

111 . METODOLOGI

...

3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian

...

3.2. Alat dan Bahan

...

3.3. Metode Kerja

...

.

.

3.3.1. Penentuan Stasiun Penelltlan

...

3.3.2. Pengambilan Contoh Makrozoobentos

...

3.3.3. Pengukuran Parameter Fisika-Kimia dan Substrat Dasar

...

Perairan

3.4. Analisa Data

...

3.4.1. Struktur Komunitas Makrozoobentos

...

...

3.4.1.1. Komposisi Jenis Makrozoobentos

....

3.4.1.2. Kepadatan Makrozoobentos

...

3.4.1.3. Indeks Keanekaragaman

...

3.4.1.4. Indeks Keseragaman

...

3.4.1.5. Indeks Dolninansi

...

3.4.1.6. Pola SebaranJDispersi Jenis

...

...

(9)

IV . HASIL DAN PEMBAHASAN ... 4.1. Keadaan Uillum Lokasi Penelitian ... 4.2. Parameter Fisika-Kimia dan Substrat Dasar Perairan

...

.

.

4.2.1. Parameter Fisika

-

K ~ m i a Perairan

...

4.2.1.1. Suhu ... 4.2.1.2. Kecerahan ... 4.2.1.3. Kekeruhan

...

..

..

..

...

4.2.1.4. Muatan Padatan Tersuspensi (TSS)

...

4.2.1.5. pH ... 4.2.1.6. Oksigen Terlarut (DO) ...

4.2.1.7. BODS 4.2.2. Analisis Substrat

4.3. Parameter Biologi

... .

.

... 4.3

.

1. Konlposisi Jenis Makrozoobentos ... 4.3.2. Kepadatan Malcrozoobentos

...

4.3.3. Indeks Keanekaragaman, Keseragaman dan Doniinansi

...

Makrozoobentos

4.3.4. Pola SebaraldDispersi Jenis Makrozoobe~~tos ... ... 4.3.5. Analisis Kurva ABC (Abundance and Biomass Con~parison) V

.

KESIMPULAN DAN SARAN

...

.

.

...
(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Tcks I-lalaman

1. Kandungan Oksigen terlarut (mgll) dalarn hubungannya dengall kualitas

...

perairan (Schimdt, 1951 dalar~i Wiendiari, 1997) 7 2. Klasifikasi kualitas air berdasarkan besarnya nilai BODS (Lee ei al.,

...

1978 dalanl Rostalina, 1994) 8

...

3. Struktur kornunitas makrozoobentos pada berbagai kondisi perairan 10

... 4. Parameter fisika-kimia dan substrat dasar perairan yang diukur 15 5. Nilai basil pengukuran parameter fisika-kimia perairan Situ Cipondoh

pada penganlatan I (Bulan Oktober 1999)

...

23 6. Nilai hasil pengukuran parameter fisika kimia perairan Situ Cipondoh

pada pengamatan I1 (Bulan November 1999) ... 24

7. Nilai hasil pengukuran parameter fisika-kimia perairan Silu Cipondoh

pada pengamatan I11 (Bulan Desember 1999)

...

24 8. Tipe substrat di Situ Cipondoh

...

36 9. Kepadatan individu (individu/m2) tiap stasiun pengamatan pada

pengamatan I (Oktober 1999)

...

46 10. Kepadatan individu (individu/m2) tiap stasiun pengamatan pada

...

pengamatan I1 (November 1999) 47

1 1. Kepadatan individu (individu/m2) tiap stasiun pengamatan pada

pengamatan I11 (Desember 1999)

...

47 12. Indeks Keanekaragaman (H'), Keseragaman (E) dan Dominansi (C)

Makrozoobentos di tiap stasiun pada pengamatan I (Oktober 1999)

...

48 13. Indeks Keanekaragaman (H'), Keseragaman (E) dan Dominansi (C)

Makrozoobentos di tiap stasiun pada pengamatan I1 (November 1999) .... 49 14. Indeks Keanekaragaman (H'), Keseragaman (E) dan Dominansi (C)

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)

Referensi

Dokumen terkait

Ekstraksi dilakukan menggunakan metode maserasi dengan menggunakan tiga jenis pelarut. Ekstraksi pertama digunakan pelarut non polar yakni n- heksan dengan cara

Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Komitmen Cetak Biru Masyarakat Ekonomi Association Of Southeast Asian Nations Tahun 2011.

CT ( Computerized Tomography ) imaging yang dihasilkan oleh suatu CT scanner (gambar5) adalah teknologi image berbasiskan sinar X yang dipancarkan ke arah tubuh

Atribut discarded by catch menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan sumberdaya perikanan. Semakin sedikit ikan sampingan yang tertangkap dan dibuang berarti semakin

Issariyakul et al., (2008), dan Nakpong dan Wootthikanokkhan (2009) mengatakan penambahan minyak sayur segar ke minyak jelantah sebagai bahan baku biodiesel dengan rasio

Diberitahukan bahwa setelah diadakan penelitian oleh Pejabat Pengadaan Barang/Jasa pada Satuan Kerja Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boalemo menurut ketentuan –

[r]

kebanyakan orang. 21 Mengapa sampai dikatakan demikian, prakteknya memang cukup rumit untuk menemukan kebenaran materil karena hal ini sangat bergantung pada berbagai