• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kegawatdaruratan XI dan XII C3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kegawatdaruratan XI dan XII C3"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH

ALIYAH/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH

ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)

MATA PELAJARAN

KEGAWAT DARURATAN UMUM DAN GIGI

(2)

      KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

Bidang  Keahlian : Kesehatan Program Keahlian :  Kesehatan Gigi Paket Keahlian : Dental Asisten

Mata Pelajaran :  KEGAWAT DARURATAN UMUM DAN   GIGI

KELAS: XI

Tujuan   kurikulum   mencakup   empat   kompetensi,   yaitu   (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.   Kompetensi   tersebut   dicapai   melalui   proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Rumusan   kompetensi   sikap   spiritual   yaitu,   “Menerima   dan menjalankan   ajaran   agama   yang   dianutnya”.  Sedangkan   rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,   disiplin,   tanggung   jawab,   peduli   (gotong   royong,   kerja   sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai   bagian   dari   solusi   atas   berbagai   permasalahan   dalam berinteraksi   secara   efektif   dengan   lingkungan   sosial   dan   alam   serta dalam   menempatkan   diri   sebagai   cerminan   bangsa   dalam   pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung   (indirect   teaching)   yaitu   keteladanan,   pembiasaan,   dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. 

Penumbuhan   dan   pengembangan   kompetensi   sikap   dilakukan sepanjang     proses   pembelajaran   berlangsung,   dan   dapat   digunakan sebagai   pertimbangan   guru   dalam   mengembangkan   karakter   peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN ) KOMPETENSI 4 ( KETERAMPILAN) 3.   Memahami,   menerapkan,   dan

menganalisis   pengetahuan factual,   konseptual,   proseduran, dan   metakognitif   berdasarkan rasa   ingin   tahunya  tentang  ilmu pengetahuan,   tehnologi,   seni, budaya   dan   humaniora   dalam wawasan   kemanusiaan, kebangsaan,   kenegaraan,   dan

(3)

peradaban   terkait   penyebab fenomena   dan   kejadian   dalam bidang   kerja   yang   spesifikuntuk memecahkan masalah

dibawah   pengawasan langsung

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1. Menerapkan prosedur Keperawatan

dasar

3.2. Menganalisis identifikasi kebutuhan dasar manusia 3.3. Menganalisis penyakit

Jantung berkaitan tindakan medis gigi

3.4. Menganalisis penyakit darah tinggi berkaitan tindakan medis di klinik gigi

3.5. Menganalisis penyakit

D M berkaitan tindakan medis gigi 3.6. Menganalisis tindakan

penanganan tersedak benda masuk saluran pernafasan

3.7. Menganalisis tindakan dislokasi rahang

3.8. Menganalisis penyakit Menular berkaitan tindakan medis gigi

3.9. Menganalisis penyakit Saluran pernafasan berkaitan tindakan medis gigi

dengan menggunakan kartu status

4.1. Melakukan Keperawatan dasar

4.2. Melakukan identifikasi kebutuhan dasar manusia 4.3. Melakukan asistensi

penanganan penyakit Jantung berkaitan tindakan medis gigi 4.4. Melakukan asistensi penyakit Darah tinggi berkaitan

tindakan medis gigi

4.5. Melakukan asistensi penyakit D M berkaitan tindakan medis

gigi

4.6. Melakukan asistensi tindakan penanganan tersedak benda masuk saluran pernafasan 4.7. Melakukan asistensi

tindakan dislokasi rahang 4.8. Melakukan asistensi tidakan penanganan penyakit

menular

berkaitan tindakan medis gigi 4.9. Melakukan identifikasi

penyakit

Saluran pernafasan berkaitan

(4)

         

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH

ALIYAH/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH

ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)

MATA PELAJARAN

KEGAWAT DARURATAN UMUM DAN GIGI

(5)

JAKARTA, 2016

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

KELAS: XII

Tujuan   kurikulum   mencakup   empat   kompetensi,   yaitu   (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.   Kompetensi   tersebut   dicapai   melalui   proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Rumusan   kompetensi   sikap   spiritual   yaitu,   “Menerima   dan menjalankan   ajaran   agama   yang   dianutnya”.  Sedangkan   rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,   disiplin,   tanggung   jawab,   peduli   (gotong   royong,   kerja   sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai   bagian   dari   solusi   atas   berbagai   permasalahan   dalam berinteraksi   secara   efektif   dengan   lingkungan   sosial   dan   alam   serta dalam   menempatkan   diri   sebagai   cerminan   bangsa   dalam   pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung   (indirect   teaching)   yaitu   keteladanan,   pembiasaan,   dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. 

Penumbuhan   dan   pengembangan   kompetensi   sikap   dilakukan sepanjang     proses   pembelajaran   berlangsung,   dan   dapat   digunakan sebagai   pertimbangan   guru   dalam   mengembangkan   karakter   peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 

(PENGETAHUAN ) KOMPETENSI 4 ( KETERAMPILAN) 1. Memahami, menerapkan, dan

menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

2. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

(6)

bantuan kegawat daruratan dasar ( Basic live support

3.2 Menganalisis pengecekan tanda- tanda Vital

3.3 Menerapkan penanganan anapilaktik syock

3.4 Menerapkan penanganan luka dan penghentian pendarahan pada saat tindakan di klinik gigi. 3.5 Menerapkan triage dalam

kegawat daruratan

3.6 Menerapkan resusitasi dalam kegawat daruratan

3.7 Menerapkan tindakan patah tulang

3.8 Menerapkan tindakan penanganan luka 3.9 Menerapkan tindakan

penanganan tersedak benda masuk saluran pernafasan 3.10 Menerapkan tindakan

penanganan dislokasi rahang

kegawat daruratan dasar ( Basic live support )

4.2 Melakukan pengecekan tanda- tanda vital

4.3 Melakukan asistensi

penanganan anapilaktik shock 4.4 Melakukan asistensi

penanganan luka dan penghentian pendarahan pada saat tindakan di klinik gigi

4.5 Melakukan triage dalam kegawat daruratan

4.6 Melakukan resusitasi dalam kegawat daruratan

4.7 Melakukan asistensi tindakan penanganan patah tulang 4.8 Melakukan asistensi tindakan

penanganan luka

4.9 Melakukan asistensi tindakan penanganan tersedak benda masuk saluran pernafasan 4.10Melakukan asistensi tindakan

(7)

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH

KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)

MATA PELAJARAN

ASISTENSI

(8)

JAKARTA, 2016

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

ASISTENSI

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

KELAS: XI

Tujuan   kurikulum   mencakup   empat   kompetensi,   yaitu   (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.   Kompetensi   tersebut   dicapai   melalui   proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Rumusan   kompetensi   sikap   spiritual   yaitu,   “Menerima   dan menjalankan   ajaran   agama   yang   dianutnya”.  Sedangkan   rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,   disiplin,   tanggung   jawab,   peduli   (gotong   royong,   kerja   sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai   bagian   dari   solusi   atas   berbagai   permasalahan   dalam berinteraksi   secara   efektif   dengan   lingkungan   sosial   dan   alam   serta dalam   menempatkan   diri   sebagai   cerminan   bangsa   dalam   pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung   (indirect   teaching)   yaitu   keteladanan,   pembiasaan,   dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. 

Penumbuhan   dan   pengembangan   kompetensi   sikap   dilakukan sepanjang     proses   pembelajaran   berlangsung,   dan   dapat   digunakan sebagai   pertimbangan   guru   dalam   mengembangkan   karakter   peserta didik lebih lanjut.

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN ) KOMPETENSI 4 ( KETERAMPILAN) 3.   Memahami,   menerapkan,   dan

menganalisis   pengetahuan factual,   konseptual,   proseduran, dan   metakognitif   berdasarkan rasa   ingin   tahunya  tentang  ilmu pengetahuan,   tehnologi,   seni,

(9)

budaya   dan   humaniora   dalam wawasan   kemanusiaan, kebangsaan,   kenegaraan,   dan peradaban   terkait   penyebab fenomena   dan   kejadian   dalam bidang   kerja   yang   spesifikuntuk memecahkan masalah

(10)
(11)

       KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

KELAS: XII

Tujuan   kurikulum  mencakup  empat  kompetensi,  yaitu  (1)  kompetensi sikap   spiritual,   (2)   sikap   sosial,   (3)   pengetahuan,   dan   (4)   keterampilan. Kompetensi   tersebut   dicapai   melalui   proses   pembelajaran   intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya”.  Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli   (gotong   royong,   kerja   sama,   toleran,   damai),   santun,   responsif   dan proaktif   dan   menunjukkan   sikap   sebagai   bagian   dari   solusi   atas   berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.   Kedua   kompetensi   tersebut   dicapai   melalui   pembelajaran   tidak langsung   (indirect   teaching)   yaitu   keteladanan,   pembiasaan,   dan   budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan

menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menerapkan pengoperasian alat Radiologi serta melakukan proses pencucian film di luar kamar gelap 3.2 Menerapkan pengambilan gambar

foto gigi menggunakan kamera 3.3 Menerapkan pengoperasian alat

dental unit, kompressor, water tank dan pendukung lainnya.

3.4 Menerapkan pembersihan tempat bahan dan material kedokter gigi 3.5 Menerapkan tindakan

penataanlaksanaan dental material sesuai kebutuhan tindakan medis dokter gigi

4.1 Melakukan pengoperasian alat Radiologi serta melakukan proses pencucian film di luar kamar gelap

4.2 Melakukan pengambilan gambar foto gigi menggunakan kamera 4.3 Melakukan pengoperasian alat

dental unit, kompressor, water tank dan pendukung lainnya. 4.4 Melakukan pembersihan tempat

bahan material kedokteran gigi 4.5 Melakukan penataan material

(12)

3.6 Menganalisis manipulasi bahan praktek dokter gigi

3.7 Menerapkan pengoperasian Dental Unit dan Kompressor serta

kelengkapan lain dari dental unit 3.8 Menerapkan penataan Alat steril

kelengkapan praktek sesuai dengan kasus tindakan medis

3.9 Menerapkan Transfering alat dan bahan dengan tehnik fourhanded dentistry

3.10 Menganalisis pembuatan studi model untuk membantu penegakan diagnosa dan rencana tindakan medis serta keperluan transfering pasien

3.11 Menerapkan asistensi membuka mulut, melapangkan area kerja dan penyedotan saliva dengan sikap ergonomis dan melaksanakan penyelesaian tugas asistensi

3.12 Menerapkan pengoperasian alat tensi meter dan alat pendukungnya 3.13 Mengevaluasi pembuatan studi

model.

alat tensi meter beserta alat pendukungnya

4.6 Melakukan manipulasi bahan praktek dokter gigi

4.7 Mengoperasikan Dental Unit dan Kompressor serta kelengkapan lain dari dental unit

4.8 Melakukan penataan Alat steril kelengkapan praktek sesuai dengan kasus tindakan medis 4.9 Melakukan Transfering alat dan

bahan dengan tehnik fourhanded dentistry

4.10 Melaksanakan pembuatan studi model untuk membantu

penegakan diagnosa dan rencana tindakan medis serta keperluan transfering pasien

4.11 Melakukan asistensi membuka mulut, melapangkan area kerja dan penyedotan saliva dengan sikap ergonomis dan

melaksanakan penyelesaian tugas asistensi

4.12 Melakukan pengoperasian alat tensi meter dan alat

pendukungnya.

4.13 Membuat laporan studi model.

Referensi

Dokumen terkait

Kalangan pemerintah daerah tampaknya masih mengalami kambuhnya penyakit lama seperti ketika sedang menghadapi krisis 1998, yaitu masih bingung mengakui apakah

Berisiuraianteori yang sedangdikajimeliputikompetensipembuatan batik cap. di SMK, dankompetensipembuatan batik

PERTAMA : Menetapkan nama-nama yang tersebut dalam lampiran surat keputusan ini sebagai penerima bantuan biaya penelitian bagi mahasiswa dengan penelitian terpilih untuk

Dari uraian dan penjelasan tentang disiplin sebagaimana tersebut di atas, maka pengertian disiplin diri adalah kecenderungan untuk melakukan pengendalian diri

Untuk bisnis distribusi dan ritel kendaraan roda dua, MPMX melalui MPMulia berhasil mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin pasar distribusi sepeda motor di Jawa Timur dan

Kemudian setelah diberikan pendi- dikan kesehatan dengan metode ular tangga hasil nilai post-test menunjukkan tingkat pengetahuan responden pada kelompok eksperimen meningkat

Melalui perhitungan korelasi antara data hasil interpolasi dengan data pengukuran langsung, maka didapatkan bahwa metoda interpolasi spline memiliki tingkat presisi

The problems are that in recent year Indonesia has suffered the tropical forest deforestation and degradation due to rapid development of mining, excessive forest