• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Karateristik Pergerakan Penduduk Dengan Maksud Bekerja (Studi Kasus:Perumahan Testruktur Di Kecamatan Antapani Kota Bandung)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Identifikasi Karateristik Pergerakan Penduduk Dengan Maksud Bekerja (Studi Kasus:Perumahan Testruktur Di Kecamatan Antapani Kota Bandung)"

Copied!
139
0
0

Teks penuh

(1)

(Studi Kasus : Perumahan Terstruktur Di Kecamatan Antapani Kota Bandung)

Oleh : Andi Sopandi

10604022

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

iii

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Pertama – tama penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini yang berjudul “Identifikasi Karakteristik Pergerakan Penduduk Dengan Maksud Bekerja (Studi Kasus :

Perumahan Terstruktur Di Kecamatan Antapani Kota Bandung)”.

Penulisan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari dukungan, semangat dan bantuan berbagai pihak. Oleh sebab itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Ibu Romeiza Syafriharti, Ir., MT selaku Ketua Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Komputer Indonesia sekaligus pembimbing Tugas Akhir;

2. Ibu Lasti Yossi Hastini, ST., M.Si selaku pembimbing II Tugas Akhir; 3. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota;

4. Bapak tercinta (Nono Sobandi) dan Ibunda tercinta (Yayan Mulyani), terima kasih atas segala doa, kasih sayang, bimbingan dan dukungannya baik moril maupun materiil yang telah diberikan selama ini, aku sayang kalian;

5. Untuk adikku dan kakak – kakakku tercinta Okki, Santi Suzana dan Hendie Shuhendar SE, terima kasih atas segala dorongan semangat dan dukungannya, tempat dimana penulis berbagi cerita dan telah banyak memerikan bantuan moril maupun materiil selama ini;

6. My Heart Wenny Yunitasari, ST yang telah memberikan semangat dan kasih sayang kepada penulis, you are my Inspiration;

7. Bapak Babay selaku kepala Perum Perumnas Cabang Bandung yang telah membantu penulis memberikan informasi dan data mengenai perumahan di Antapani;

(3)

iv

10. Teman - teman PL ’05 Sidik dan Dadan Garut nuhun printerna; 11. Rekan – rekan PL Unikom yang tidak bisa disebutkan satu per satu;

12. Teh Fitri, yang telah membantu kemudahan dalam pembuatan surat – surat izin selama ini kepada penulis, terima kasih;

13. Semua pihak yang baik langsung maupun tidak langsung, membantu penulis mempercepat penyelesaian Tugas Akhir ini.

Semoga Tugas Akhir ini yang disusun oleh penulis dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pihak lain pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Bandung, Juli 2009

(4)

v

1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah Studi ... 4

1.4.2 Ruang Lingkup Materi ... 6

1.5 Metode Penelitian ... 12

1.5.1 Penentuan Jumlah Sampel... 12

1.5.2 Teknik Pengumpulan Data ... 14

1.5.2.1 Pengumpulan Data Primer ... 14

1.5.2.2 Pengumpulan Data Sekunder ... 15

1.5.3 Teknik Analisis Data ... 16

1.5.4 Kerangka pemikiran ... 19

1.6 Definisi Operasional ... 20

1.7 Sistematika Pembahasan ... 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pergerakan Penduduk ... 23

2.1.1 Terbentuknya Pergerakan... 24

2.1.2 Kebutuhan Melakukan Pergerakan (Perjalanan) ... 24

2.2 Besaran dan Distribusi Pergerakan ... 26

2.3 Pergerakan Bekerja ... 27

2.4 Pengertian tabulasi silang ... 28

BAB III GAMBARAN UMUM 3.1 Gambaran Umum Kecamatan Antapani ... 30

3.1.1 Batas Wilayah ... 30

3.1.2 Kependudukan... 32

3.1.3 Jumlah Penduduk Beradasarkan Jenis Mata Pencaharian ... 32

3.2 Gambaran Umum Perumahan Terstruktur di Kecamatan Antapani ... 33

3.3 Sistem Jaringan Jalan dan Angkutan Kota ... 34

3.4 Sebaran Ruang Tempat Kerja di Kota Bandung ... 37

3.5 Karakteristik Responden ... 41

(5)

vi

3.5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Status dalam

Keluarga ... 44

3.5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 45

3.5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Per Bulan ... 46

3.5.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Kepemilikan Kendaraan dalam Keluarga ... 49

BAB IV ANALISIS KARAKTERISTIK PERGERAKAN PENDUDUK DENGAN MAKSUD BEKERJA YANG BERMUKIM DI PERUMAHAN TERSTRUKTUR DI KECAMATAN ANTAPANI KOTA BANDUNG 4.1 Karakteristik Pergerakan Penduduk dengan Maksud Bekerja ... 51

4.1.1 Sebaran Pergerakan Penduduk dengan Maksud Bekerja ... 51

4.1.2 Moda yang Digunakan ... 54

4.1.4 Rute Jalan yang Sering Dilalui dalam Pergerakan Bekerja ... 61

4.1.4.1 Rute Jalan yang Sering Dilalui Saat Pergi Bekerja ... 61

4.1.4.2 Rute Jalan yang Sering Dilalui Saat Pulang Bekerja .. 65

4.1.5 Waktu Bergerak Pergi dan Pulang ... 69

4.1.7 Biaya yang Dikeluarkan dalam Pergerakan Bekerja ... 77

4.1.8 Persepsi Kondisi Lalu-lintas dalam Pergerakan Bekerja ... 79

4.1.8.1 Persepsi Kondisi Lalu-lintas Saat Pergi Bekerja ... 79

4.1.8.2 Persepsi Kondisi Lalu-lintas Saat Pulang Bekerja ... 81

4.2 Hubungan/Keterkaitan Moda dengan Karakteristik Lain ... 83

4.2.1 Hubungan Moda dengan Kecamatan Tempat Bekerja... 83

4.2.2 Hubungan Moda dengan Waktu Tempuh ... 84

4.2.3 Hubungan Moda dengan Biaya ... 86

4.2.4 Hubungan Moda dengan Waktu Bergerak ... 87

4.2.5 Hubungan Moda dengan Persepsi Kondisi Lalu-lintas ... 89

4.3 Hubungan/Keterkaitan Tujuan Antara dengan Karakteristik Lain .... 90

4.3.1 Hubungan Tujuan Antara dengan Moda ... 90

(6)

vii

4.4 Hubungan/Keterkaitan Rute dengan Karakteristik Lain ... 97

4.4.1 Hubungan Rute dengan Kecamatan Tempat Bekerja ... 97

4.4.2 Hubungan Rute dengan Persepsi Kondisi Lalu-lintas ... 99

4.5 Hubungan/Keterkaitan Waktu Bergerak dengan Karakteristik Lain ... 101

4.5.1 Hubungan Waktu Bergerak dengan Kecamatan Tempat Bekerja ... 101

4.5.2 Hubungan Waktu Bergerak dengan Tujuan Antara ... 102

4.5.3 Hubungan Waktu Bergerak dengan Persepsi Kondisi Lalu- lintas ... 104

4.5.4 Hubungan Waktu Bergerak dengan Rute ... 105

4.5.5 Hubungan Waktu Bergerak dengan Waktu Tempuh ... 106

4.6 Hubungan/Keterkaitan Waktu Tempuh dengan Karakteristik Lain ... 108

4.6.1 Hubungan Waktu Tempuh dengan Kecamatan Tempat Bekerja ... 108

4.6.2 Hubungan Waktu Tempuh dengan Rute ... 109

4.6.3 Hubungan Waktu Tempuh dengan Persepsi Kondisi Lalu-lintas ... 111

4.6.4 Hubungan Waktu Tempuh dengan Biaya ... 113

4.7 Hubungan/Keterkaitan Biaya dengan Kecamatan Tempat Bekerja ... 114

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Hasil Studi ... 116

5.1.1 Karakteristik Pergerakan Pergi dan Pulang Bekerja ... 116

5.1.2 Hubungan Antar Variabel Karaketristik Pergerakan ... 120

5.2 Rekomendasi ... 125

(7)

viii

Tabel

I.1 Variabel Penelitian ... 9

I.2 Penentuan Jumlah Sampel Perumahan Terstruktur di Kecamatan Antapani ... 14

III.1 Jumlah Penduduk Kecamatan Antapani Tahun 2008 ... 32

III.2 Jumlah Penduduk Kecamatan Antapani Berdasarkan Mata Pencaharian ... 33

III.3 Perkembangan Perumahan Terstruktur di Kecamatan Antapani ... 34

III.4 Pembagian Tujuan Pergerakan dengan Maksud Bekerja ... 39

III.5 Karakteristik / Identitas Responden ... 41

III.6 Jumlah Responden Pelaku Pergerakan Beradasarkan Umur ... 42

III.7 Jumlah Responden Pelaku Pergerakan Beradasarkan Jenis Kelamin ... 43

III.8 Jumlah Responden Pelaku Pergerakan Beradasarkan Status Dalam Keluarga ... 44

III.9 Jumlah Responden Pelaku Pergerakan Beradasarkan Jenis Pekerjaan ... 46

III.10 Jumlah Pendapatan Responden Pelaku Pergerakan Bekerja Per Bulan ... 48

III.11 Jumlah Kepemilikan Kendaraan Responden Pelaku Pergerakan Bekerja di dalam Keluarga ... 49

IV.1 Tujuan Pergerakan Bekerja Penduduk Perumahan Terstruktur di Kecamatan Antapani ... 52

IV.2 Penggunaan Moda Saat Pergi Bekerja ... 54

IV.3 Posisi Pelaku Pergerakan dalam Menggunakan Kendaraan Pribadi Saat Pergi Bekerja ... 55

IV.4 Penggunaan Moda Saat Pulang Bekerja ... 56

IV.5 Posisi Pelaku Pergerakan dalam Menggunakan Kendaraan Pribadi Saat Pulang Bekerja ... 56

IV.6 Jenis Pergerakan Saat Pergi Bekerja dengan Menggunakan Angkutan Pribadi ... 58

IV.7 Jenis Pergerakan Saat Pergi Bekerja dengan Menggunakan Angkutan Umum ... 59

IV.8 Jenis Pergerakan Saat Pulang Bekerja dengan Menggunakan Angkutan Pribadi ... 60

IV.9 Jenis Pergerakan Saat Pulang Bekerja dengan Menggunakan Angkutan Umum ... 61

IV.10 Waktu Mulai Bergerak Pulang Bekerja dengan Menggunakan Angkutan Pribadi ... 69

IV.11 Waktu Mulai Bergerak Pergi Bekerja dengan Menggunakan Angkutan Umum ... 71

IV.12 Waktu Mulai Bergerak Pulang Bekerja dengan Menggunakan Angkutan Pribadi ... 72

IV.13 Waktu Mulai Bergerak Pulang Bekerja dengan Menggunakan Angkutan Umum ... 73

(8)

ix

Menggunakan Angkutan Umum ... 75

IV.16 Waktu Tempuh dari Tempat Kerja Menuju Tempat Tinggal dengan Menggunakan Angkutan Pribadi ... 76

IV.17 Waktu Tempuh dari Tempat Kerja Menuju Tempat Tinggal dengan Menggunakan Angkutan Umum ... 77

IV.18 Biaya yang dikeluarkan Per Minggu dalam Pergerakan Bekerja dengan Menggunakan Angkutan Pribadi ... 78

IV.19 Biaya yang dikeluarkan Per Minggu dalam Pergerakan Bekerja dengan Menggunakan Angkutan Umum ... 79

IV.20 Persepsi Kondisi Lalu-lintas Saat Pergi Bekerja dengan Menggunakan Angkutan Pribadi ... 80

IV.21 Persepsi Kondisi Lalu-lintas Saat Pergi Bekerja dengan Menggunakan Angkutan Umum ... 80

IV.22 Persepsi Kondisi Lalu-lintas Saat Pulang Bekerja dengan Menggunakan Angkutan Pribadi ... 81

IV.23 Persepsi Kondisi Lalu-lintas Saat Pulang Bekerja dengan Menggunakan Angkutan Umum ... 82

V.1 Kesimpulan Hubungan/Keterkaitan Antara Variabel Saat Pergi Bekerja... 118

V.2 Kesimpulan Hubungan/Keterkaitan Antara Variabel Saat Pulang Bekerja ... 121

(9)

x

1.1 Peta Perumahan Terstruktur di Kecamatan Antapani ... 5

1.2 Unsur-unsur dalam Tabel Tabulasi Silang ... 17

1.3 Kerangka Pemikiran ... 19

2.1 Jenis Pergerakan dengan Maksud Bekerja ... 28

3.1 Peta Kecamatan Antapani ... 31

3.2 Peta Sistem Jaringan Jalan ... 36

3.3 Sebaran Ruang Tempat Kerja di Kota Bandung ... 38

3.4 Peta Pembagian Zona Tujuan ... 40

3.5 Jumlah Responden Pelaku Pergerakan Bekerja Berdasarkan Umur ... 42

3.6 Jumlah Responden Pelaku Pergerakan Bekerja Berdasarkan Jenis Kelamin ... 43

3.7 Jumlah Responden Pelaku Pergerakan Bekerja Berdasarkan Status dalam Keluarga ... 45

3.8 Jumlah Responden Pelaku Pergerakan Bekerja Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 46

3.9 Jumlah Responden Pelaku Pergerakan Bekerja Berdasarkan Pendapatan per Bulan ... 48

3.10 Jumlah Responden Pelaku Pergerakan Bekerja Berdasarkan Kepemilikan Kendaraan ... 50

4.1 Tujuan Pergerakan Bekerja Penduduk Perumahan Terstruktur di Kecamatan Antapani ... 52

4.2 Peta Sebaran Pergerakan Bekerja ... 53

4.3 Persentase Posisi Pelaku Pergerakan dalam Menggunakan Kendaraan Pribadi Saat Pergi Bekerja ... 55

4.4 Persentase Posisi Pelaku Pergerakan dalam menggunakan Kendaraan Pribadi Saat Pulang Bekerja ... 57

4.5 Persentase Jenis Pergerakan Saat Pergi Bekerja dengan Menggunakan Angkutan Pribadi ... 58

4.6 Persentase Jenis Pergerakan Saat Pulang Bekerja dengan Menggunakan Angkutan Pribadi ... 60

4.7 Persentase Jenis Pergerakan Saat Pulang Bekerja dengan Menggunakan Angkutan Umum ... 61

4.8 Peta Rute Jalan Pergi Bekerja dengan Menggunakan Angkutan Pribadi ... 62

4.9 Peta Rute Jalan Pergi Bekerja dengan Menggunakan Angkutan Umum ... 64

4.10 Peta Rute Jalan Pulang Bekerja dengan Menggunakan Angkutan Pribadi ... 66

4.11 Peta Rute Jalan Pulang Bekerja dengan Menggunakan Angkutan Umum ... 68

4.12 Waktu Mulai Bergerak Saat Pergi Bekerja dengan Menggunakan Angkutan Pribadi ... 70

4.13 Waktu Mulai Bergerak Saat Pergi Bekerja dengan Menggunakan Angkutan Umum ... 71

4.14 Waktu Mulai Bergerak Saat Pulang Bekerja dengan Menggunakan Angkutan Pribadi ... 72

4.15 Waktu Mulai Bergerak Saat Pulang Bekerja dengan Menggunakan Angkutan Umum ... 73

(10)

xi

dengan Menggunakan Angkutan Umum ... 75 4.18 Persentase Waktu Tempuh dari Tempat Kerja Menuju Tempat Tinggal

dengan Menggunakan Angkutan Pribadi ... 76 4.19 Persentase Waktu Tempuh dari Tempat Kerja Menuju Tempat Tinggal

dengan Menggunakan Angkutan Umum ... 77 4.20 Persentase Biaya yang Dikeluarkan dalam Satu Minggu dengan

Menggunakan Angkutan Pribadi ... 78 4.21 Persentase Biaya yang Dikeluarkan dalam Satu Minggu dengan

Menggunakan Angkutan Umum ... 79 4.22 Persentase Persepsi Kondisi Lalu-lintas Saat Pergi Bekerja dengan

Menggunakan Angkutan Pribadi ... 80 4.23 Persentase Persepsi Kondisi Lalu-lintas Saat Pergi Bekerja dengan

Menggunakan Angkutan Umum ... 81 4.24 Persentase Persepsi Kondisi Lalu-lintas Saat Pulang Bekerja dengan

Menggunakan Angkutan Pribadi ... 82 4.25 Persentase Persepsi Kondisi Lalu-lintas Saat Pulang Bekerja dengan

(11)

ii

alami maupun akibat arus urbanisasi mengakibatkan permintaan untuk perumahan semakin besar. Salah satu pihak yang berkompeten dalam penyediaan pembangunan perumahan adalah Perum Perumnas Cabang Bandung yang membangun perumahan dengan skala besar di Kota Bandung yang dibangun pada tahun 1985. Pembangunan perumahan berskala besar di Kota Bandung terletak di sebelah timur Kota Bandung yang termasuk wilayah pengembangan (WP) Ujung Berung yaitu Perumahan Griya Bumi Antapani yang dibangun pada pelita III yang saat ini termasuk kedalam wilayah administratif Kecamatan Antapani. Dengan banyaknya tumbuh perumahan lain di Kecamatan Antapani dan tingginya volume lalu-lintas di beberapa ruas jalan yang menghubungkan perumahan di Antapani dengan lokasi lain dan juga adanya ketersediaan sarana dan prasarana transportasi jalan maka potensi pergerakan dari dan ke kawasan perumahan di Antapani diperkirakan cukup tinggi. Sehingga dapat berpotensi membangkitkan pergerakan, salah satu pergerakan yang dominan adalah pergerakan dengan maksud bekerja.

Tujuan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui karakteristik pergerakan penduduk yang bermukim di perumahan terstruktur di Kecamatan Antapani dengan maksud bekerja. Sedangkan sasarannya adalah Identifikasi kecamatan tempat bekerja, Identifikasi moda yang digunakan pada saat pergi dan pada saat pulang bekerja, Identifikasi tujuan antara pada saat pergi dan pada saat pulang bekerja, Identifikasi rute pada saat pergi dan pada saat pulang bekerja, Identifikasi waktu pergi dari rumah dan waktu pulang ke rumah, Identifikasi waktu tempuh menuju tempat bekerja dan waktu tempuh pulang ke rumah, Identifikasi biaya yang dikeluarkan dalam satu minggu, Identifikasi persepsi kondisi lalu lintas pada saat pergi dan pada saat pulang bekerja dengan menggunakan metode analisis deskriptif dan analisis hubungan antara komponen-komponen variabel karakteristik pergerakan dengan menggunakan metode analisis kuantitatif (metode tabulasi silang).

Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisis adalah bahwa tujuan pergerakan terbesar adalah ke Kecamatan Bandung Wetan dan Kecamatan Sumur Bandung yang merupakan pusat Kota Bandung. Sebagian besar pelaku pergerakan langsung menuju tempat bekerja (single purpose trips) begitu pula sebaliknya dengan sebagian besar menggunakan kendaraan pribadi roda dua (motor pribadi), rute yang sering dilalui pada saat pergi bekerja adalah Jl.Trs.Jakarta-Jl.Jakarta-Jl.Supratman sedangkan pada saat pulang bekerja adalah Jl.Ahmad Yani- Jl.Ibrahim Adjie- Jl.Trs.Jakarta, waktu mulai bergerak pergi sebagian besar jam 06.31-07.00 dan waktu bergerak pulang pada jam 15.31-16.00. Adapun biaya yang dikeluarkan per minggu yaitu sebesar <Rp.50.000. Pendapat terhadap kondisi lalu-lintas pada saat pergi bekerja yaitu sedikit macet sedangkan pada saat pulang bekerja kondisi lalu-lintas macet.

(12)

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK PERGERAKAN

PENDUDUK DENGAN MAKSUD BEKERJA

(Studi Kasus : Perumahan Terstruktur Di Kecamatan Antapani Kota Bandung)

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Kelulusan Strata 1 Pada Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Oleh : Andi Sopandi

10604022

Menyetujui,

Pembimbing I,

Romeiza Syafriharti, Ir., MT NIP. 4127 70 17 001

Pembimbing II,

Lasti Yossi Hastini, ST., M. Si.

Mengetahui, Ketua Jurusan

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan penduduk Kota Bandung yang sangat tinggi baik secara alami maupun akibat arus urbanisasi mengakibatkan permintaan untuk perumahan semakin besar. Salah satu pihak yang berkompeten dalam penyediaan pembangunan perumahan adalah Perum Perumnas Cabang Bandung yang membangun perumahan dengan skala besar di Kota Bandung yang dibangun pada tahun 1985. Pembangunan ini adalah untuk mendorong pembangunan kota yang terarah dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Penataan dan pengelolaan perumahan dan permukiman yang layak dan terjangkau berdasarkan rencana tata ruang merupakan misi Perum Perumnas untuk mendukung pengembangan wilayah secara berkelanjutan termasuk mendukung kebijakan pemerintah kota dalam upaya penerapan kebijakan di bidang perumahan dan permukiman.

(14)

Untuk mencapai lokasi tempat bekerja pelaku pergerakan dari dan ke perumahan di Antapani dilayani oleh beberapa ruas jalan. Jalan tersebut adalah Jalan Purwakarta, Jalan Terusan Jakarta, Jalan Parakan, Jalan Pacuan Kuda dan Jalan Antapani. Dari beberapa jalan tersebut jalan yang dilalui oleh angkutan umum adalah Jalan Purwakarta dan Jalan Terusan Jakarta yang mana pada jam-jam sibuk pagi hari dan sore hari relatif macet.

Dengan jumlah rumah yang banyak dan tingginya volume lalu-lintas di beberapa ruas jalan yang menghubungkan perumahan di Antapani dengan lokasi lain dan juga adanya ketersediaan sarana dan prasarana transportasi jalan maka potensi pergerakan dari dan ke kawasan perumahan di Antapani diperkirakan cukup tinggi. Mengingat salah satu maksud pergerakan yang dominan adalah bekerja maka pertanyaan yang ingin di jawab dalam penelitian ini adalah yang berkaitan dengan karakteristik pergerakan penduduk dengan maksud bekerja.

1.2 Rumusan Masalah

Dengan adanya perumahan di Antapani dan didukung pula dengan kertersediaan prasarana jalan maka akan berpotensi menimbulkan pergerakan terutama pergerakan dengan maksud bekerja. Berdasarkan hal tersebut, maka pentingnya meneliti karakteristik pergerakan, khususnya pergerakan dengan maksud bekerja.

Dengan melihat fenomena yang terjadi, maka yang ingin di jawab dalam penelitian ini adalah bagaimana karakteristik pergerakan penduduk perumahan di Antapani dengan maksud bekerja, yang mencakup:

1. Bagaimana sebaran pergerakan dengan maksud bekerja yang berasal dari perumahan di Antapani?

2. Apa moda yang digunakan untuk pergi dan pulang bekerja?

3. Apakah ada tujuan antara pada saat pergerakan dari rumah ke tempat kerja dan sebaliknya?

4. Bagaimana rute pergerakan dengan maksud bekerja?

5. Bagaimana sebaran waktu pergerakan pada saat pergi dan pulang bekerja? 6. Berapa lama waktu tempuh yang dibutuhkan dalam melakukan pergerakan

(15)

7. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk pergerakan dengan maksud bekerja? 8. Bagaimana persepsi mengenai kondisi lalu-lintas saat pergi dan pulang

bekerja?

9. Apakah ada hubungan keterkaitan antar komponen-komponen karakteristik tersebut?

Pergerakan yang dimaksud mencakup bangkitan dan tarikan dari dan ke perumahan terstruktur di Antapani berkaitan dengan maksud bekerja.

1.3 Tujuan, Sasaran dan Manfaat 1.3.1 Tujuan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan permasalahan yang telah diuraikan pada sub bab sebelumnya, maka tujuan studi ini adalah untuk mengetahui karakteristik pergerakan penduduk yang bermukim di perumahan terstruktur di Kecamatan Antapani dengan maksud bekerja.

1.3.2 Sasaran

Sedangkan sasaran-sasaran yang ingin dicapai berkaitan dengan tujuan di atas, yaitu:

1. Identifikasi kecamatan tempat bekerja

2. Identifikasi moda yang digunakan pada saat pergi dan pada saat pulang bekerja

3. Identifikasi tujuan antara pada saat pergi dan pada saat pulang bekerja 4. Identifikasi rute pada saat pergi dan pada saat pulang bekerja

5. Identifikasi waktu pergi dari rumah dan waktu pulang ke rumah

6. Identifikasi waktu tempuh menuju tempat bekerja dan waktu tempuh pulang ke rumah

7. Identifikasi biaya yang dikeluarkan dalam satu minggu

8. Identifikasi persepsi kondisi lalu lintas pada saat pergi dan pada saat pulang bekerja

(16)

1.3.3 Manfaat

Manfaat dari hasil penelitian ini adalah :

1. Memberikan gambaran distribusi pergerakan dari perumahan terstruktur di Kecamatan di Antapani.

2. Memberikan gambaran kontribusi pergerakan perumahan terstruktur di Kecamatan Antapani terhadap volume lalu-lintas.

1.4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu : ruang lingkup wilayah studi dan ruang lingkup materi yang akan dipaparkan pada sub-sub bab selanjutnya.

1.4.1 Ruang lingkup Wilayah Studi

Wilayah studi yang akan dikaji adalah perumahan terstruktur di Antapani yang terletak di Kecamatan Antapani Kota Bandung. Pertimbangan pemilihan perumahan di Kecamatan Antapani yang dijadikan lokasi studi adalah atas dasar :

1. Perumahan ini adalah perumahan berskala besar yang berkembang dari tahun ke tahun

2. Perumahan ini terletak tidak jauh dari pusat kota dan pusat kegiatan lain (cukup strategis)

3. Perumahan ini dilalui rute angkutan umum

Pengambilan sampel dalam studi ini hanya dibatasi pada perumahan terstruktur di Kecamatan Antapani yang menempati kavling tanah matang (KTM) milik Perum Perumanas Antapani, yaitu Perumahan Griya Antapani I, Perumahan Griya Antapani II, Perumahan Bougenville Estate, Perumahan Pratista Antapani, Perumahan Mitra Dago Parahyangan dan Perumahan Belleza.

(17)

Gambar 1.1

(18)

1.4.2 Ruang Lingkup Materi

Penyusunan tugas akhir dengan judul Identifikasi Karakteristik Pergerakan Penduduk Dengan Maksud Bekerja (Studi Kasus : Perumahan

Terstruktur Di Kecamatan Antapani Kota Bandung) ini difokuskan pada

pembahasan mengenai karakteristik pergerakan penduduk perumahan terstruktur di Antapani Kota Bandung dengan maksud bekerja. Untuk lebih jelasnya lingkup pembahasan studi ini meliputi :

1. Mengidentifikasi kecamatan tempat bekerja

Identifikasi kecamatan tempat bekerja akan memberikan gambaran mengenai kecamatan tempat bekerja penduduk yang bertempat tinggal di Perumahan di Antapani, yaitu berada di Kecamatan Antapani, Kecamatan lain di Kota Bandung, dan di luar Kota Bandung. Tujuannya untuk mengetahui sebaran pergerakan dengan maksud bekerja.

2. Mengidentifikasi moda yang digunakan pada saat pergi dan pada saat pulang bekerja

Identifikasi moda/kendaraan yang digunakan pada saat pergi dan saat pulang bekerja akan memberikan gambaran mengenai moda/kendaraan yang digunakan pelaku pergerakan. Moda yang digunakan antara lain : angkutan umum (angkot), angkutan umum roda dua (ojek), angkutan umum roda tiga (becak), Bus kota, bus karyawan, angkutan pribadi roda empat, angkutan pribadi roda dua dan lainnya. Tujuannya untuk mengetahui moda yang digunakan pada saat pergi dan pulang bekerja.

(19)

4. Mengidentifikasi rute pada saat pergi dan pada saat pulang bekerja

Identifikasi rute pada saat pergi dan pada saat pulang bekerja akan memberikan gambaran mengenai rute yang rutin dilalui saat menuju lokasi tempat bekerja dan rute saat pulang bekerja. Gambaran mengenai rute dapat dilihat berdasarkan moda yang digunakan, jika moda yang digunakan adalah angkutan umum maka rute dilihat berdasarkan trayek angkutan umum tersebut, namun jika menggunakan kendaraan pribadi ditanyakan langsung kepada responden mengenai rute jalan yang rutin dilalui. Tujuannya adalah untuk mengetahui jalan yang dilalui saat pergi dan pulang bekerja oleh pelaku pergerakan

5. Mengidentifikasi waktu pergi dari rumah dan waktu pulang ke rumah

Identifikasi waktu pada saat pergi saat pulang akan memberikan gambaran mengenai waktu pergi melakukan aktivitas bekerja dan waktu pada saat pulang setelah beraktivitas bekerja. Tujuannya untuk mengetahui waktu puncak pada saat pergi dan pulang bekerja.

6. Mengidentifikasi waktu tempuh perjalanan menuju lokasi tempat bekerja dan waktu tempuh saat pulang ke rumah

Identifikasi waktu tempuh menuju lokasi tempat bekerja dan waktu tempuh saat pulang ke rumah akan memberikan gambaran mengenai waktu tempuh yang dibutuhkan menuju lokasi tempat bekerja dan waktu tempuh saat pulang ke rumah. Waktu tempuh yang dimaksud antara lain : <10 menit, 11 – 20 menit, 21 – 30 menit, 31 - 40 menit, 41 – 50 menit, 51 – 60 menit dan >61 menit. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa lama waktu yang dibutuhkan saat menuju lokasi tempat bekerja dan waktu tempuh saat pulang ke rumah yang dilakukan oleh pelaku pergerakan, yang dalam studi ini akan dikaji waktu tempuh pergerakan yang dihitung dari rumah pelaku pergerakan sebagai titik asal (rumah) serta waktu tempuh pergerakan yang dihitung dari lokasi tempat bekerja menuju titik asal (rumah).

7. Mengidentifikasi biaya yang dikeluarkan dalam satu minggu

(20)

Rp.76.000-Rp.100.000 dan >Rp.100.000. Tujuannya adalah untuk mengetahui biaya pergerakan yang harus dikeluarkan oleh pelaku pergerakan dalam satu minggu.

8. Mengidentifikasi persepsi kondisi lalu lintas pada saat pergi dan pada saat pulang

Identifikasi persepsi kondisi lalu lintas pada saat pergi dan pada saat pulang akan memberikan gambaran mengenai persepsi mengenai kondisi lalu lintas saat pergi menuju lokasi tempat bekerja dan saat pulang bekerja. Persepsi kondisi lalu lintas yang dimaksud adalah macet, sedikit macet dan tidak macet. Tujuannya adalah untuk mengetahui persepsi dari pelaku pergerakan mengenai kondisi lalu-lintas saat pergi menuju lokasi tempat bekerja dan saat pulang ke bekerja.

9. Menganalisis hubungan antara komponen-komponen variabel karakteristik pergerakan

Analsisis hubungan/keterkaitan antara komponen variabel karakteristik pergerakan pada saat pergi dan pulang bekerja. Terdiri dari waktu dengan kecamatan tempat bekerja, waktu dengan tujuan antara, waktu dengan persepsi kondisi lalu-lintas, waktu dengan rute, waktu pergerakan dengan waktu tempuh, moda dengan kecamatan tempat bekerja, moda dengan waktu tempuh, moda dengan biaya, moda dengan waktu, moda dengan persepsi kondisi lalu-lintas, tujuan antara dengan moda, tujuan antara dengan waktu tempuh, tujuan antara dengan biaya, tujuan antara dengan rute, waktu tempuh dengan kecamatan tempat bekerja, waktu tempuh dengan rute, waktu tempuh dengan persepsi kondisi lalu-lintas, waktu tempuh dengan biaya, biaya dengan kecamatan tempat bekerja, rute dengan kecamatan tempat bekerja dan rute dengan persepsi kondisi lalu-lintas.

(21)

Tabel I.1

(1) Kawasan di wilayah studi

(Kecamatan Antapani)

(22)

Lanjutan Tabel

Identifikasi moda yang digunakan pada saat pergi dan pada saat pulang bekerja

Moda yang digunakan pada saat pergi bekerja Angkutan umum (Angkot)

Angkutan umum roda dua (Ojek) Angkutan umum roda tiga (Becak) Bus kota

Bus karyawan

Angkutan pribadi roda empat Angkutan pribadi roda dua Lainnya

Moda yang digunakan pada saat pulang bekerja Angkutan umum (Angkot)

Angkutan umum roda dua (Ojek) Angkutan umum roda tiga (Becak) Bus kota

Bus karyawan

Angkutan pribadi roda empat Angkutan pribadi roda dua Lainnya

Identifikasi tujuan antara pada saat pergi dan pada saat pulang bekerja untuk mengetahui jenis pergerakan pergi dan pulang bekerja

Tujuan antara sebelum ke tempat kerja Berbelanja

Tujuan antara sesudah pulang bekerja Berbelanja pergi dan pada saat pulang bekerja untuk mengetahui jalan yang dilalui pergi dan pulang bekerja

Trayek angkutan umum yang rutin digunakan saat pergi dan pulang bekerja (jika moda yang digunakan angkutan umum)

(23)

Lanjutan Tabel

Identifikasi waktu pergi dari rumah dan waktu pulang ke rumah untuk mengetahui waktu puncak pergi dan pulang bekerja

Waktu pergi dan pulang bekerja

Pergi Pulang

Waktu tempuh pergerakan dengan maksud bekerja

Biaya pergerakan yang dikeluarkan dalam satu minggu lalu lintas pada saat pergi dan pada saat pulang bekerja

Kondisi lalu lintas pada saat pergi bekerja Macet

Sedikit macet Tidak macet

Kondisi lalu lintas pada saat pulang bekerja Macet

(24)

Lanjutan Tabel

Analisis hubungan antara dua variabel yang dapat mempengaruhi pergerakan dengan maksud bekerja pada saat pergi dan pulang

Moda dengan kecamatan tempat bekerja Moda dengan waktu tempuh

Moda dengan biaya

Moda dengan waktu bergerak

Moda dengan persepsi kondisi Tujuan antara dengan moda

Tujuan antara dengan waktu tempuh Tujuan antara dengan biaya

Tujuan antara dengan Rute

Rute dengan kecamatan tempat bekerja Rute dengan persepsi kondisi lalu-lintas

Waktu bergerak dengan kecamatan tempat bekerja

Waktu bergerak dengan tujuan antara

Waktu bergerak dengan persepsi kondisi lalu-lintas

Waktu bergerak dengan rute

Waktu bergerak dengan waktu tempuh lalu-lintas

Waktu tempuh dengan kecamatan tempat bekerja Waktu tempuh dengan rute

Waktu tempuh dengan persepsi kondisi lalu-lintas

Waktu tempuh dengan biaya

Biaya dengan kecamatan tempat bekerja

Sumber : Hasil pengembangan teori, 2009

1.5 Metode Penelitian

Untuk mencapai tujuan penelitian diperlukan metode dan pendekatan yang tepat agar dapat memperoleh data yang relevan serta pelaksanaan penelitian yang tepat. Oleh karena itu, pelaksanaan penelitian menggunakan beberapa teknik metode penelitian, yaitu :

1.5.1 Penentuan Jumlah Sampel

(25)

Dimana :

n = jumlah sampel minimum yang diperlukan N = jumlah populasi (7374 unit rumah)

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir (pada penelitian ini digunakan 10%)

Berdasarkan hasil rumusan diatas dan dikaitkan dengan nilai krisis atau batas kesalahan yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah 10% maka, diperoleh banyaknya sampel yang diteliti adalah :

2

Beradasarkan rumus tersebut maka dalam studi ini diambil sampel sebanyak 99 responden.

Cara membagikan jumlah sampel secara keseluruhan di wilayah studi dengan menggunakan rumus :

(26)

Hasil rumusan diatas dan dikaitkan dengan jumlah rumah di wilayah studi maka diperoleh banyaknya sampel untuk setiap Perumahan terstruktur di Kecamatan Antapani seperti terlihat pada Tabel III.2 berikut ini.

Tabel I.2

Penentuan Jumlah Sampel

Perumahan Terstruktur Di Kecamatan Antapani

Perumahan di Antapani Jumlah Rumah Total Responden

Jumlah %

Sumber : Hasil Survey Dan Analisis, 2009

1.5.2 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah penting yang harus dilakukan sebagai dasar analisis interpretasi. Pengumpulan data adalah prosedur sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan.

1.5.2.1Pengumpulan Data Primer

Data primer adalah informasi yang dikumpulkan langsung dari sumber informasi penelitian dan peneliti berfungsi sebagai pengumpul data dengan menyebarkan kuesioner yang diisi oleh responden dengan menyebarkan beberapa daftar pertanyaan yang bersifat terbuka. Kuesioner adalah sebuah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang Ia ketahui. Berdasarakan cara menjawab dan jawaban yang diberikan maka jenis kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuesioner terbuka yang artinya adalah bahwa kuesioner yang dipakai adalah kuesioner yang didalamnya terdapat pertanyaan yang dijawab sendiri oleh responden.

Dimana di dalam penelitian ini data yang ingin didapat adalah : Lokasi kecamatan tempat bekerja;

(27)

Moda yang digunakan saat pergi dan pulang bekerja;

Waktu tempuh yang dibutuhkan menuju tempat bekerja dan waktu tempuh pulang ke rumah;

Biaya pergerakan yang dikeluarkan dalam satu minggu; Jalan yang dilalui saat pergi dan pulang bekerja;

Persepsi mengenai kondisi lalu lintas pada saat pergi dan pulang bekerja. Langkah-langkah memproleh data primer adalah :

Menentukan jumlah sampel rumah di wilayah studi.

Menentukan jumlah sampel pada masing-masing kompleks di wilayah studi secara acak atau random.

Menanyakan kesediaan ke setiap anggota keluarga yang bekerja di dalam setiap rumah untuk menjadikan salah satu anggota keluarganya yang bekerja sebagai sampel penelitian.

Menjelaskan secara singkat kepada anggota keluarga yang bekerja mengenai tujuan dilakukan penelitian ini.

Menjelaskan tata cara pengisisan kuesioner kepada anggota keluarga yang bekerja.

Jika pada saat kuesioner diberikan kepada responden salah satu anggota keluarga yang bekerja, kuesioner dapat segera terisi berdasarkan informasi yang diharapkan. Namun jika responden anggota keluarga yang bekerja memerlukan waktu untuk mengisi kuesioner maka kuesioner diambil pada lain waktu yang telah disepakati.

1.5.2.2 Pengumpulan Data Sekunder

Data Sekunder adalah data atau informasi yang telah dikumpulkan oleh pihak lain dan peneliti berfungsi sebagai pemakai data. Data tersebut baik berupa studi literatur, data instansi pemerintah, majalah, jurnal, peta-peta yang berkaitan dengan wilayah studi, peraturan/kebijaksanaan pemerintah dan dari internet.

Survey Sekunder dilakukan untuk memperoleh data : - Kependudukan Kecamatan Antapani

- Luas Perumahan di Antapani

(28)

- Perkembangan perumahan terstruktur di Kecamatan Antapani

- Nama-nama perusahaan pengembang perumahan terstruktur di Kecamatan Antapani

- Batas perumahan terstruktur di Kecamatan Antapani dan batas dari tiap-tiap kompleks perumahan terstruktur di Kecamatan Antapani

1.5.3 Teknik Analisis Data

Kegiatan analisis merupakan tindak lanjut dari hasil pengumpulan data, dimana di dalam kegiatan ini teknik analisis yang digunakan dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dan metode analisis kuantitatif. 1. Metode Analisis Dekriptif

Metode anaisis deskriptif merupakan analisis yang dilakukan tidak berdasarkan hubungan matematika, akan tetapi berdasarkan logika mengenai suatu keadaan yang diungkapkan secara deskriptif dan didasari oleh suatu penguraian sebab akibat. Analisis ini digunakan untuk menjelaskan analisis yang tidak dikuantitatifkan sehingga dihasilkan suatu kesimpulan dan rekomendasi tentang kondisi di lapangan berdasarkan hasil kuesioner. Metode analisis ini digunakan untuk melihat karakteristik pergerakan penduduk dengan maksud bekerja.

2. Metode Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitaif merupakan bentuk analisis yang dilakukan dengan menggunakan model – model matematik. Di dalam penelitian ini, metode analisis kuantitatif yang digunakan adalah metode tabulasi silang.

Metode analisis ini digunakan untuk melihat hubungan antara variabel-variabel yang dapat mempengaruhi karakteristik penduduk dengan maksud bekerja di wilayah studi.

Metode ”Tabulasi Silang (Crosstabulation)” merupakan alat bantu yang

digunakan untuk melihat sisi deskriptifnya karena metoda tabulasi silang bertujuan untuk melihat hubungan antara 2 variabel atau lebih. Hasil deskriptif dari tabulasi silang dapat dilihat dari frekuensi atau dari presentasenya.

(29)

kedalam satu tabel dengan variable-variabel yang tersusun sebagai kolom dan baris. Pada tabel tabulasi silang unsur-unsur yang tercakup didalamnya tergambar dalam kerangka seperti berikut.

Variabel A Variabel B Total

Kategori Variabel B Kategori Variabel B

Kategori Variabel A Sel Sel

Kategori Variabel A Sel Sel

Total

Ket : Margin Baris

Margin Kolom

Margin Total

Gambar 1.2

Unsur-unsur dalam Tabel Tabulasi Silang

Dari tabel silang terdapat baris, kolom dan margin, yang dibedakan atas margin baris, margin kolom dan margin total. Dalam penelitian ini analisis tabulasi silang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel. Hal yang menentukan dalam melihat hubungan antara dua variabel adalah dengan mengasumsikan hubungan sebab akibat yang satu arah, yaitu satu variabel dianggap penyebab atau variabel pengaruh (variabel bebas) yang berperan mempengaruhi atau menyebabkan terjadinya variabel tidak bebas. Penempatan variabel bebas dan tidak bebas dapat disusun letaknya sesuai keinginan peneliti, walaupun tidak ada ketentuan yang mengharuskan, variabel bebas biasanya diletakkan pada bagian kolom (Hutauruk, 2001; D-1). Analisis tabulasi silang dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS. Untuk mengetahui apakah dua variabel berhubungan atau tidak, dilakukan uji khi kuadrat. Jumlah khi kuadrat tergantung pada jumlah kolom dan baris tabel yang diteliti sehingga harus diketahui derajat kebebasan tabel tersebut. Dalam program SPSS, nilai derajat kebebasan dan jumlah khi kuadrat dapat ditampilkan. bila hipotesis :

Baris

(30)

H0 = 0 : Tidak ada hubungan antara variabel 1 dan variabel 2 H1≠ 0 : Ada hubungan antara variabel 1 dan variabel 2

Dengan nilai = 5% dan Derajat Bebas ( ) , df = (k-1) (n-1), maka

2

tabel = (0.05, (k-1)(n-1))

Dimana : k = jumlah baris dalam tabulasi. n = jumlah kolom dalam tabulasi. Maka

Tolak H0, jika nilai 2hitung > 2tabel Terima H0, jika nilai 2hitung < 2tabel

1.5.4 Kerangka Pemikiran

(31)

Gambar 1.3 Kerangka Pemikiran

Perumahan di Kecamatan Antapani merupakan perumahan berskala besar di Kota Bandung yang berkembang dari tahun ke tahun, perkembangan perumahan ini dapat berpotensi membangkitkan

pergerakan, salah satunya adalah pergerakan dengan maksud bekerja.

FE

Untuk mengetahui karakteristik pergerakan penduduk

dengan maksud bekerja yang bermukim di

Perumahan di Kecamatan Antapani

Identifikasi lokasi kecamatan tempat

bekerja

Karakteristik pergerakan penduduk dengan maksud bekerja

yang bermukim diPerumahan di Kecamatan Antapani

Kesimpulan

Analisis hubungan antar variabel karakteristik pergerakan pada saat pergi dan pulang bekerja

(32)

1.6 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara pengertian-pengertian yang diungkapkan di bawah ini adalah untuk memperoleh kesamaan pemahaman agar tidak menimbulkan kerancuan dalam pengertiannya. Dalam hal ini dijelaskan pengertian yang terurai dalam judul studi “Kerekteristik Pergerakan Penduduk Dengan Maksud Bekerja (Studi

Kasus : Perumahan Terstruktur Di Kacamatan Antapani Kota Bandung) ” adalah

sebagai berikut : Karakteristik

Karakteristik adalah ciri-ciri khusus yang harus dimiliki seseorang (W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN Balai Pustaka ; 1984). Pergerakan

Pergerakan diartikan sebagai pergerakan pulang pergi untuk tujuan tertentu dengan jarak perjalanan diatas 400 m dan pelaku perjalanan berumur lebih dari lima tahun (Ofyar. Z Tamin, 2000).

Penduduk

Penduduk adalah orang yang tinggal di derah tersebut atau orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal disitu ( Kamus Wikipedia)

Bekerja

Bekerja adalah usaha yang dilakukan untuk memperoleh imbalan yang dinilai dengan mata uang (Berdasarkan Ekonomi).

Pergerakan Bekerja

Pergerakan Bekerja adalah pergerakan pulang pergi yang dilakukan dari tempat asal (rumah) menuju suatu guna lahan tertentu (lokasi tujuan) dengan maksud untuk bekerja yaitu memperoleh imbalan yang dinilai dengan mata uang.

Moda

(33)

Tujuan Antara

Tujuan antara adalah kebutuhan semu dalam melakukan pergerakan dengan maksud dan tujuan tertentu..

Waktu Tempuh

Waktu tempuh adalah merupakan ukuran yang menyatakan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk melintasi ruas jalan tertentu. Waktu tempuh ini sangat dipengaruhi oleh arus lalu lintas di ruas jalan tertentu (Black, 1981).

1.7 Sistematika Pembahasan

Untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang isi laporan ini, maka sub bab ini menjelaskan tentang sistematika pembahasan, seperti pada uraian dibawah ini.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan secara khusus mengenai penyusunan penelitian ini diantaranya megenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, sasaran penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup, metodologi penelitian, kerangka pemikiran, definisi operasional dan sistematika penyajian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan teori-teori yang digunakan dalam studi ini yang meliputi pergerakan penduduk, terbentuknya pergerakan, Kebutuhan Melakukan Perjalanan, karaktersitik pergerakan, karaktersitik pergerakan non spasial, sebab terjadinya pergerakan, waktu terjadinya pergerakan, jenis sarana angkuatan yang digunakan, pembebanan lalu-lintas dan pergerakan bekerja.

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

(34)

BAB IV ANALISIS KARAKTERISTIK PERGERAKAN PENDUDUK YANG BERMUKIM DI PERUMAHAN DI KECAMATAN ANTAPANI DENGAN MAKSUD BEKERJA

Bab ini menjelaskan mengenai karakteristik pergerakan pergi dan pulang serta hubungan/keterkaitan antara variabel dari variabel karakteristik pergerakan penduduk dengan maksud bekerja yang terdiri dari waktu dengan kecamatan tempat bekerja, waktu dengan tujuan antara, waktu dengan persepsi kondisi lalu-lintas, waktu dengan rute, waktu pergerakan dengan waktu tempuh, moda dengan kecamatan tempat bekerja, moda dengan waktu tempuh, moda dengan biaya, moda dengan waktu, moda dengan persepsi kondisi lalu-lintas, tujuan antara dengan moda, tujuan antara dengan waktu tempuh, tujuan antara dengan biaya, tujuan antara dengan rute, waktu tempuh dengan kecamatan tempat bekerja, waktu tempuh dengan rute, waktu tempuh dengan persepsi kondisi lalu-lintas, waktu tempuh dengan biaya, biaya dengan kecamatan tempat bekerja, rute dengan kecamatan tempat bekerja dan rute dengan persepsi kondisi lalu-lintas.

BAB V KESIMPULAN

(35)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pergerakan Penduduk

Kebutuhan akan pergerakan bersifat umum. Pergerakan terjadi karena adanya proses pemenuhan kebutuhan. Pemenuhan kebutuhan merupakan kegiatan yang biasanya dilakukan setiap hari, misalnya pemenuhan akan ekonomi, pendidikan, hiburan, sosial, budaya dsb. Pola pergerakan secara fisik sebagian besar ditentukan oleh kebiasaan sosial ekonomi penduduk, misalnya jam-jam kerja normal, waktu buka toko, sekolah., waktu-waktu hiburan masyarakat dan peristiwa-peristiwa sosial. Pola pergerakan penduduk dapat dibagi dalam pola pergerakan harian, mingguan dan musiman.

Sebagai mahluk individu dan sosial, manusia mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi baik kebutuhan jasmani maupun rohani. Kebutuhan tersebut menjadi alasan menjadi alasan bagi manusia melakukan pergerakan. Ada berbagai alasan mengapa manusia melakukan pergerakan, alasan-alasan tersebut secara umum mempunyai karakteristik yang sama dan menjadi karakteristik pergerakan yang polanya lebih terlihat di perkotaan.

Menurut Bromley dan Thomas, 1993 (dalam Zafrulah), salah alasan terjadinya pergerakan di perkotaan adalah mengenai kecenderungan sosial ekonomi, yaitu mobilitas masyarakat yang tinggi sebagai akibat dari peningkatan pesat pemilikan kendaraan hal ini ditunjang dengan pembangunan dan perbaikan prasarana jalan sehingga masyarakat mampu untuk menjangkau tempat lalu-lintas yang lebih jauh. Disamping itu, kelompok masyarakat yang tidak memiliki kendaraan menjadi kelompok sebagai golongan dengan mobilitas rendah terhadap fasilitas perkotaan akibatnya selanjutnya dari pertumbuhan pemilikan kendaraan ini adalah meningkatnya volume lalu lintas yang mempengaruhi pergerakan di dalam dan menimbulkan kemacetan.

(36)

penghasilan keluarga seperti pemilikan kendaraan, pola guna lahan dan pembangunan serta daya hubung.

Menurut Warpani (1990) beberapa penentu pergerakan yang dapat diterapkan di Indonesia adalah : penghasilan keluarga, jumlah pemilikan kendaraan, jarak dari pusat kegiatan kota, moda perjalanan, penggunaan kendaraan dan waktu. Pergerakan keluarga erat kaitannya dengan aktifitas yang dilakukan keluarga sedangan aktifitas-aktifitas keluarga sangat dipengaruhi oleh karakteristik keluarga. Karakteristik keluarga yang mempengaruhi pergerakan ini antara lain adalah pendapatan keluarga, pemilikan kendaraan serta struktur dan jumlah jiwa per keluarga. Semua Karateristik ini mempengaruhi tingkat kebutuhan keluarga dan frekuensi pergerakan yang dilakukan keluarga tersebut.

2.1.1 Terbentuknya Pergerakan

Ada beberapa alasan mengapa suatu pergerakan terbentuk. Pertama adalah kenyataan bahwa pergerakan terbentuk karena memang manusia membutuhkan pergerakan tersebut bagi kegiatan kesehariannya, baik dalam skala lokal di mana mereka tinggal maupun dalam skala antar wilayah. Dalam skala lokal pergerakan timbul karena aktivitas manusia tidak selamanya dapat dilakukan di tempat mereka tinggal, apakah di kantor, di pabrik ataupun di daerah pertanian. Sedangkan dalam skala wilayah yang lebih besar dijumpai kenyataan bahwa secara spasial terjadi pemisahan antara satu potensi sumber daya dengan sumber daya yang lain. Sedangkan umtuk memanfaatkan suatu sumber daya di suatu tempat akan memebutuhkan sumber daya yang lain di tempat lainnya, sedemikian sehingga akan membutuhkan pemindahaan sumber daya dari satu tempat ke tempat lainnya.

2.1.2 Kebutuhan Melakukan Pergerakan (perjalanan)

(37)

a. Pergerakan (Perjalanan) untuk bekerja (working trips), yaitu perjalanan yang dilakukan seseorang menuju tempat kerja , misalnya kantor, pabrik, dan lain sebagainya

b. Pergerakan (Perjalanan) untuk kegiatan pendidikan (educational trips), yaitu perjalanan yang dilakukan oleh pelajar dari semua strata pendidikan menuju sekolah, universitas, atau lembaga pendidikan lainnya tempat mereka belajar c. Pergerakan (Perjalanan) untuk berbelanja (shopping trips), yaitu perjalanan ke

pasar, swalayan, pusat pertokoan, dan lain sebagainya

d. Pergerakan (Perjalanan) untuk kegiatan sosial (social trips), misalnya perjalanan ke rumah saudara, ke dokter, dan lain sebagainya

e. Pergerakan (Perjalanan) untuk berekreasi (recreation trips), yaitu perjalanan menuju ke pusat hiburan, stadion olah raga, dan lain sebagainya atau perjalanan itu sendiri yang merupakan kegiatan rekreasi

f. Pergerakan (Perjalanan) untuk keperluan bisnis (business trips), yaitu perjalanan dari tempat bekerja ke lokasi lain sebagai bagian dari pelaksanaan pekerjaan

g. Pergerakan (Perjalanan) ke rumah (home trips), yaitu senua perjalanan kembali ke rumah. Hal ini perlu dipisahkan menjadi satu tipe keperluan perjalanan karena umumnya perjalanan yang didefenisikan pada poin-poin sebelumnya dianggap sebagai pergerakan satu arah (one-way movement) tidak termasuk perjalanan kembali ke rumah.

Lebih lanjut Ofyar Z. Tamin, mengemukakan beberapa pengklasifikasian perjalanan yang dapat digolongkan menjadi :

 Maksud perjalanan

Dalam kasus pergerakan berbasis rumah (home based) , lima kategori tujuan pergerakan yang sering digunakan adalah pergerakan kerja, sekolah, belanja, sosial dan rekreasi dan lain-lain. Dua pergerakan yang pertama disebut sebagai pergerakan utama dan lainnya adalah pergerakan bebas.

 Waktu perjalanan

(38)

 Karakteristik orang/pelaku pergerakan

Pergerakan sangat dipengaruhi oleh perilaku perjalanan (individu). Perilaku ini dipengaruhi oleh karakteristik sosial ekonomi. Kategori yang digunakan untuk menggambarkan karakteristik pelaku pergerakan adalah tingkat pendapatan, kepemilikan kendaraan, serta ukuran dan struktur rumah tangga.

2.2 Besaran dan Distribusi Pergerakan

Besaran perjalanan bergantung pada kegiatan kota, sedang penyebab perjalanan adalah adanya keinginan manusia untuk memenuhi kebutuhannya yang tidak diperoleh di tempat asalnya. Bangkitan dan tarikan perjalanan bervariasi untuk setiap tipe tata guna lahan. Semakin tinggi tingkat penggunaan lahan akan semakin tinggi pergerakan yang dihasilkan (Tamin, 2000 : 60).

Sebaran pergerakan ini menunjukkan ke mana dan dari mana arus lalu lintas bergerak dalam suatu wilayah. Pola sebaran arus lalu lintas antara zona asal ke zona tujuan adalah hasil dari dua hal yang terjadi secara bersamaan, yaitu lokasi dan intensitas tata guna lahan yang akan menghasilkan arus lalu lintas dan pemisah ruang, serta interaksi antara dua buah tata guna lahan yang akan menghasilkan pergerakan manusia dan/atau barang (Tamin, 2000:63).

(39)

2.3 Pergerakan Bekerja

Pada umumnya pergerakan diartikan sebagai pergerakan pulang pergi untuk tujuan tertentu dengan jarak perjalanan diatas 400 m dan pelaku pergerakan berumur lebih dari lima tahun. Sedangkan istilah bekerja umumnya mengandung arti yang luas. Secara ekonomis, istilah bekerja terkait dengan usaha yang dilakukan untuk memperolah imbalan yang dinilai dengan mata uang. pergerakan bekerja adalah pergerakan pulang pergi yang dilakukan dari zona asal (rumah)

menuju suatu guna lahan tertentu (zona tujuan) dengan maksud untuk bekerja

yaitu memperoleh imbalan yang dinilai dengan mata uang.

Pergerakan bekerja merupakan jenis pekerjaan yang timbul karena adanya aktivitas bekerja di masyarakat. Adanya perbedaan lokasi antara tempat tinggal dengan tempat tujuan bekerja menimbulkan pola dan jumlah pergerakan yang berbeda-beda untuk setiap zonanya tergantung pada karakteristik wilayahnya. Jumlah pergerakan bekerja di masyarakat cukup besar, setidaknya setiap kepala keluarga akan mencari nafkah untuk keluarganya usaha untuk mencari nafkah dan tersebut membuat dia memiliki aktivitas kerja. Keadaan tersebut membuat pergerakan untuk tujuan bekerja cukup besar dan memberikan pengaruh yang cukup besar bagi lalu lintas jalan raya. Apabila diasumsikan bahwa setiap kepala keluarga bekerja maka besarnya bangkitan pergerakan bekerja mendekati jumlah keluarga dalam satu kota secara keseluruhan.

Besarnya pergerakan bekerja yang ditarik ataupun dibangkitkan oleh suatu zona sangat terkait dengan karakteristik wilayahnya. Hal ini sesuai dengan penjelasan Meyer dan Miller (dalam djafar) bahwa karakteristik wilayah serta sistem kegiatan yang terdiri dari manusia dan kegiatannya dengan berbagai jenis dan distribusi dalam ruang akan membangkitkan permintaan perjalanan. Karakteristik wilayah serta sistem kegiatan yang berlangsung disuatu zona tentunya akan berbeda dengan zona lainnya sehingga pergerakan yang dibangkitkan atau ditarikpun akan berbeda-beda sesuai dengan intensitas kegiatan yang berlangsung di zona tersebut.

(40)

1. Pergerakan bekerja dengan tujuan tunggal (single-purpose trips)

Pada jenis pergerakan ini, pelaku hanya berhenti langsung ke satu lokasi bekerja dan dalam satu kali perjalanan yang dimulai dan berakhir pada lokasi yang sama, biasanya di rumah. Jenis pergerakan bekerja ini adalah paling sering dilakukan oleh pelaku yang bekerja dan biasanya bertujuan untuk mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

2. Pergerakan bekerja dengan tujuan ganda (multi-purpose trips)

Pada jenis pergerakan ini pelaku pergerakan bekerja akan mengunjungi beberapa tempat lokasi yang lain. kebutuhan ini bersifat semu sehingga kebutuhan ini akan dilakukan pada saat perjalanan sebelum dan sesudah aktifitas bekerja.

Untuk lebih jelasnya mengenai jenis pergerakan bekerja dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Sumber : Adaptasi Lloyd & Jennings, dalam Asmar, 2001 Gambar 2.1

Jenis Pergerakan Dengan Maksud Bekerja

2.4 Pengertian Tabulasi Silang (Crosstabs)

Analisis tabulasi silang (crosstabs) adalah metode analisis yang paling sederhana tetapi memiliki daya menerangkan cukup kuat untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Untuk itu ada beberapa prinsip sederhana yang perlu

Rumah

Arah pergerakan Kantor/tempat kerja

Kegiatan lain yang dilakukan

2 1

Keterangan :

Pergi

(41)

diperhatikan dalam menyusun tabel silang agar hubungan antara variabel tampak dengan jelas. Untuk itu maka dalam analisis crosstabs digunakan analisis statistik yaitu Chi Kuadrat (Chi-Square) yang disimbolkan dengan 2.

Metode analisis ini digunakan untuk menguji korelasi antara variabel dalam tabel kontigensi sehingga diketahui apakah proporsi dari dua (2) peubah terjadi karena kebutuhan atau karena adanya asosiasi. Test ini cukup sederhana dan mudah dihitung dari hasil tabel silang. Dalam analisis tabel silang, peneliti menggunakan distribusi frekuensi pada sel-sel dalam tabel sebagai dasar untuk menyimpulkan hubungan antara variabel-variabel penelitian sehingga dengan demikian dapat dengan mudah melihat keterkaitan hubungan antara dua variabel.

(42)

BAB III

GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI DAN RESPONDEN

3.1 Gambaran Umum Kecamatan Antapani 3.1.1 Batas Wilayah

Kecamatan Antapani diresmikan oleh Walikota Bandung pada Bulan April 2007 berdasarkan Peraturan Daerah Pemerintah Kota Bandung Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pemekaran dan pembentukan wilayah kerja kelurahan dan kecamatan di lingkungan pemerintah Kota Bandung. Kecamatan Antapani adalah salah satu dari 30 kecamatan yang ada di Kota Bandung. Sedangkan batas-batas wilayah Kecamatan Antapani adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kecamatan Mandalajati Sebelah Selatan : Kecamatan Buah Batu Sebelah Barat : Kecamatan Kiaracondong Sebelah Timur : Kecamatan Arcamanik

(43)

GAMBAR III.1

(44)

3.1.2 Kependudukan

Kecamatan Antapani merupakan pemekeran dari Kecamatan Cicadas. Pemekaran ini dilakukan untuk mengurangi kepadatan penduduk. Dan saat ini dari pemekaran tersebut menjadi dua kecamatan yaitu Kecamatan Antapani dan Kecamatan Mandalajati.

Jumlah penduduk Kecamatan Antapani pada tahun 2008 adalah sebanyak 69009 Jiwa, dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 14291 KK. Kecamatan Antapani terdiri dari 4 (empat) kelurahan, yaitu Antapani Wetan, Antapani Kulon Antapani Tengah dan Antapani Kidul. Dengan jumlah penduduk terbanyak terdapat di Kelurahan Antapani Kidul dengan jumlah 23705 jiwa. Sedangkan penduduk yang paling sedikit terdapat di Kelurahan Antapani Kulon dengan jumlah 8653 jiwa . Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah penduduk Kecamatan Antapani dapat dilihat pada Tabel III.1 berikut.

Tabel III.1

Jumlah Penduduk Kecamatan Antapani Tahun 2008

No Kelurahan Jumlah Penduduk (jiwa) Jumlah Kepala Keluarga

1 Antapani Wetan 15353 3614

2 Antapani Kulon 9068 2310

3 Antapani Tengah 20883 4176

4 Antapani Kidul 22177 4191

Jumlah 69009 14291

Sumber : Monografi Kecamatan Antapani, 2008

3.1.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Mata Pencaharian

(45)

Tabel III.2

Jumlah Penduduk Kecamatan Antapani Berdasarkan Jenis Mata Pencaharian

No Jenis Mata Pencaharian Jumlah

(Jiwa)

1 Pegawai Negeri Sipil 9487

2 Pensiunan ABRI/Sipil 3558

3 Pegawai Swasta 11978

4 Pegawai BUMN 688

Total 25711

Sumber : Monografi Kecamatan Antapani, 2008

3.2 Gambaran Perumahan Terstruktur Di Kecamatan Antapani

Perumahan terstruktur di Antapani pertama kali dibangun pada pelita III dengan nama Perumahan Griya Bumi Antapani yang terletak di Wilayah Pengembangan (WP) Ujungberung yang saat ini termasuk kedalam wilayah administratif Kecamatan Antapani. Lingkungan perumahan ini memiliki areal seluas 143 Ha, yang dibangun dalam 2 tahap. Untuk tahap satu, areal yang dimiliki adalah seluas 105 Ha sedangkan tahap yang kedua, areal yang dimiliki 58 Ha. Pembangunan Pada tahap I dilaksanakan pada tahun 1985 dengan jumlah 5480 unit rumah dengan berbagai type, sedangkan pada tahap ke II dilaksanakan pada tahun 1988 dengan jumlah 1120 unit rumah.

(46)

Tabel III.3

Perkembangan Perumahan Terstruktur Di Kecamatan Antapani

No Nama Perumahan Tahun

Sumber : Perum Perumnas Cabang Bandung, 2009

3.3 Sistem Jaringan Jalan Dan Angkutan Kota

Jaringan jalan perumahan di Kecamatan Antapani hanya memiliki satu jalan akses utama untuk masuk maupun keluar kecamatan. Adapun jalan tersebut adalah Jalan Terusan Jakarta-Jalan Jakarta. Selain itu terdapat pula tiga jalan tembus atau jalan akses lain yang melayani perumahan di Kecamatan Antapani yaitu Jalan Golf Raya, Jalan Parakan dan Jalan Antapani. Jalan tersebut merupakan jalan akses keluar-masuk ke perumahan di Kecamatan Antapani yang mempunyai kapasitas rendah.

Jalan Purwakarta dan Jalan Terusan Jakarta adalah jalan yang melayani Perumahan Griya Bumi Antapani I, Perumahan Griya Bumi Antapani II, Perumahan Bougenville Estate, Perumahan Pratista, dan Perumahan Belleza sedangkan untuk Perumahan Mitra Dago Parahyangan hanya dilayani oleh Jalan Terusan Jakarta. Untuk lebih jelasnya mengenai jaringan jalan perumahan di Antapani dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Perumahan di Kecamatan Antapani juga hanya dilayani oleh angkutan kota jurusan Antapani – Ciroyom dan Antapani – KPAD. Berikut rute jalan yang dilalui oleh angkutan kota jurusan Antapani – Ciroyom :

(47)

MASUK : Terminal Ciroyom - Jl.Arjuna - jl.Padjajaran - Jl.Cihampelas - Jl.Wastukencana - Jl.Martadinata - Jl.Purnawarman - Jl.Wastukencana - Jl.Aceh - Jl.Belitung - Jl.Bangka - Jl.Gudang Utara - Jl.Ahmad Yani - Jl.H.Ibrahim Adjie (Jl.Kiaracondong) - Jl.Terusan Jakarta - Jl.Purwakarta - Jl.Kuningan - Jl.Cibatu Raya - Terminal Antapani .

Sedangkan rute jalan yang dilalui oleh angkutan umum Antapani – KPAD adalah sebagai berikut :

KELUAR :

Terminal Antapani - Jl.Cibatu - Jl.Kuningan - Jl.Purwakarta - Jl.Terusan Jakarta - Jl.Jakarta - Jl. Supratman - Jl. Dipenogoro - Jl. Sulanjana - Jl.Taman Sari - Jl. Wastukencana - Jl. Purnawarman - Jl. Padjajaran - JL.HOS.Cokroaminoto (Jl.Pasir Kaliki) - JL.Pasteur- JL. DR.Djunjunan - JL. Prof. DRG. Surya Sumantri - JL.Sarijadi - JL.Geger Kalong- Terminal KPAD

MASUK :

(48)

GAMBAR 3.2

(49)

3.4 Sebaran Ruang Tempat Kerja Di Kota Bandung

Pertumbuhan tenaga kerja membutuhkan sediaan tempat kerja, dimana sebaran sediaan tempat kerja biasanya berada di kawasan pusat kota. Ketersediaan, sebaran dan kemudahan mencapai lokasi kerja dapat menjadi faktor yang menentukan dalam organisasi spasial, hal ini disebabkan lokasi-lokasi tempat kerja akan menjadi orientasi pergerakan bekerja, apabila lokasi tempat bekerja tidak tersedia di Kecamatan Antapani, maka pekerja akan mencari kerja ke pusat kota sesuai dengan kemampuan masing-masing pekerja untuk mengatasi kendala, jarak dan ongkos transport.

(50)
(51)

Tujuan pergerakan dengan maksud bekerja meliputi seluruh wilayah Kota Bandung. Pembagian tujuan berdasarkan atas batas wilayah kecamatan. Wilayah studi dijadikan zona tujuan tersendiri dan zona tujuan yang terletak di luar Kota Bandung dijadikan satu zona tujuan. Pembagian zona tujuan pergerakan dapat dilihat pada Tabel III.4 dan Gambar 3.4.

Tabel III.4

Pembagian Tujuan Pergerakan Dengan Maksud Bekerja

Zona Kecamatan

1 Kawasan di wilayah studi (Kecamatan Antapani)

2 Kiaracondong

(52)

GAMBAR 3.4

(53)

3.5 Karakteristik Responden

Dari survey 99 responden pelaku pergerakan bekerja perumahan di Antapani yang telah dilakukan secara random, diperoleh 73,74 % dari total responden bertempat tinggal di Perumahan Griya Bumi Antapani I, 15,15 % responden bertempat tinggal di Perumahan Griya Bumi Antapani II, 3,03 % responden bertempat tinggal di Perumahan Bougenville Estate, 4,04 % responden bertempat tinggal di Perumahan Pratista Antapani, 3,03 responden bertempat tinggal di Perumahan Mitra Dago Parahyangan dan 1,01 % responden bertempat tinggal di Perumahan Belleza. Untuk lebih jelasnya gambaran karakteristik identitas responden yang diteliti dapat dilihat pada Tabel III.5.

Tabel III.5

Karakteristik/ Identitas Responden

Pertanyaan Nama Pertanyaan Jawaban Jumlah %

1 Umur

Sumber : Hasil Survey dan Hasil Analisis, 2009

3.5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Golongan Umur

(54)

di atas 41 tahun terdapat 38 orang responden. Di Perumahan Griya Bumi Antapani II yang berusia 20 sampai dengan 40 tahun yaitu 7 orang responden dan di atas 40 tahun terdapat 8 orang responden. Di Perumahan Bougenville Estate yang berusia 20 sampai dengan 40 tahun yaitu 3 orang responden. Di Perumahan Pratista Antapani yang berusia 20 sampai dengan 40 tahun yaitu 2 orang responden dan di atas 40 tahun terdapat 2 orang responden. Di Perumahan Mitra Dago Parahyangan yang berusia 20 sampai dengan 40 tahun yaitu 1 orang responden dan di atas 40 tahun terdapat 2 orang responden dan di Perumahan Belleza yang berusia 20 sampai dengan 40 tahun yaitu 1 orang responden. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel III.6 dan Gambar 3.5.

Tabel III.6

Jumlah Responden Pelaku Pergerakan Bekerja Berdasarkan Umur

Tempat Tinggal Responden 20-40 tahun ≥ 41 tahun Total

Jml % Jml % Jml %

Sumber : Hasil Survey dan Analisis,2009

Sumber : Hasil Analisis,2009

Gambar 3.5

(55)

3.5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Dari hasil penyebaran kuesioner kepada 99 orang responden pelaku pergerakan bekerja perumahan di Antapani yang bertempat tinggal di Perumahan Griya Bumi Antapani I terdapat 53 orang responden berjenis kelamin laki-laki dan 20 orang responden berjenis kelamin perempuan. Di Perumahan Griya Bumi Antapani II terdapat 7 orang responden berjenis kelamin laki-laki dan 8 orang responden berjenis kelamin perempuan. Di Perumahan Bougenville Estate terdapat 1 orang responden berjenis kelamin laki-laki dan 2 orang responden berjenis kelamin perempuan. Di Perumahan Pratista Antapani terdapat 3 orang responden berjenis kelamin laki-laki dan 1 orang responden berjenis kelamin perempuan. Di Perumahan Mitra Dago Parahyangan terdapat 1 orang responden berjenis kelamin laki-laki dan 2 orang responden berjenis kelamin perempuan. Dan di Perumahan Belleza terdapat 1 orang responden berjenis kelamin laki-laki.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel III.7 dan Gambar 3.6.

Tabel III.7

Jumlah Responden Pelaku Pergerakan Bekerja Berdasarkan Jenis Kelamin

Tempat Tinggal Responden Laki-laki Perempuan Total

Jml % Jml % Jml %

Sumber : Hasil Survey dan Analisis,2009

0

(56)

3.5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Dalam Keluarga

Dari hasil penyebaran kuesioner kepada 99 orang responden pelaku pergerakan bekerja perumahan di Antapani yang bertempat tinggal di Perumahan Griya Bumi Antapani I terdapat 45 orang responden di dalam keluarga berstatus sebagai suami, 14 orang responden berstatus sebagai istri, 13 orang responden berstatus sebagai anak dan 1 orang responden berstatus sebagai kerabat. Di Perumahan Griya Bumi Antapani II terdapat 5 orang responden di dalam keluarga berstatus sebagai suami, 5 orang responden berstatus sebagai istri dan 5 orang responden berstatus sebagai anak. Di Perumahan Bougenville Estate terdapat 2 orang responden berstatus sebagai istri dan 1orang responden berstatus sebagai anak. Di Perumahan Pratista Antapani terdapat 3 orang responden di dalam keluarga berstatus sebagai suami dan 1 orang responden berstatus sebagai istri. Di Perumahan Mitra Dago Parahyangan terdapat 2 orang responden di dalam keluarga berstatus sebagai suami dan 1 orang responden berstatus sebagai istri. Dan di Perumahan Belleza terdapat 1 orang responden di dalam keluarga berstatus sebagai suami. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel III.8 dan Gambar 3.7.

Tabel III.8

Jumlah Responden Pelaku Pergerakan Bekerja Berdasarkan Status Dalam Keluarga

(57)

0

Jumlah Responden Pelaku Pergerakan Bekerja Berdasarkan Status Dalam Keluarga

3.5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

(58)

Tabel III.9

Jumlah Responden Pelaku Pergerakan Bekerja Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Sumber : Hasil Survey dan Analisis, 2009

aan

PNS Pegawai TNI/POLRI Wiraswast Karyawan Lainnya

Sumber : Hasil Analisis,2009

Gambar 3.8

Jumlah Responden Pelaku Pergerakan Bekerja Berdasarkan Jenis Pekerjaan

3.5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Per Bulan

Dari hasil penyebaran kuesioner kepada 99 orang responden pelaku pergerakan bekerja perumahan di Antapani berdasarkan pendapatan per bulan, yang bertempat tinggal di perumahan Griya Bumi Antapani I terdapat 1 orang

Keterangan :

a = PNS d = Wiraswasta

b = Pegawai Swasta e = Karyawan

(59)
(60)

Tabel III.10

Jumlah Pendapatan Responden Pelaku Pergerakan Bekerja Per Bulan

Tempat Tinggal

Sumber : Hasil Survey dan Analisis, 2009

Keterangan :

a) : Pendapatan < Rp. 1.000.000,-

b) : Pendapatan antara Rp. 1.100.000 - Rp. 1.500.000,-

c) : Pendapatan antara Rp. 1.600.000 - Rp. 2.000.000,-

d) : Pendapatan antara Rp. 2.100.000 - Rp. 2.500.000,-

e) : Pendapatan antara Rp. 2.600.000 - Rp. 3.000.000,-

f) : Pendapatan > Rp. 3.000.000,-

Sumber : Hasil Analisis,2009

Gambar 3.9

Gambar

gambar di bawah ini.
GAMBAR III.1
GAMBAR 3.2
GAMBAR 3.3
+7

Referensi

Dokumen terkait