• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Musik Mozart terhadap Peningkatan Konsentrasi Siswa SMA YAPIM Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Musik Mozart terhadap Peningkatan Konsentrasi Siswa SMA YAPIM Medan"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH MUSIK MOZART TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI SISWA SMA YAPIM

MEDAN

WIDIA WATI 135102086

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH MUSIK MOZART TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI SISWA SMA YAPIM

MEDAN

WIDIA WATI 135102086

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH MUSIK MOZART TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI SISWA SMA YAPIM

MEDAN

WIDIA WATI 135102086

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)
(3)

PENGARUH MUSIK MOZART TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI SISWA SMA YAPIM MEDAN

TAHUN 2014 ABSTRAK

Widia Wati

Latar belakang : Proses belajar pada hakikatnya merupakan kegiatan mental yang tidak dapat dilihat. Lingkungan yang tidak memadai dapat menghambat proses belajar. Untuk mendapatkan hasil belajar yang efektif diperlukan perhatian yang konsentratif. Ada tiga hal yang mempengaruhi konsentrasi, yaitu kekuatan dari luar, bermacam informasi dan kemauan. Musik Mozart merupakan kekuatan dari luar.

Tujuan penelitian : untuk mengetahui pengaruh musik Mozart terhadap peningkatan konsentrasi siswa.

Metodologi : Desain penelitian yang digunakan adalahquasy eksperimentdengan two group pretest-posttest. Jumlah populasi 70 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratisfied random sampling. Jumlah sampel 40 orang. Analisis data menggunakan ujit-dependentdant-independent.

Hasil : Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok intervensi sebelum diberi perlakukan musik Mozart nilai rata-rata 8,45 dan setelah diberi perlakuan musik Mozart menjadi 8,35, nilai p = 0,755. Pada kelompok kontrol sebelum diberi perlakuan musik Jazz nilai rata-rata 7,45 dan setelah diberi perlakuan musik Jazz menjadi 7,85, nilai p = 0,510. Maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan peningkatan konsentrasi sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada kelompok intervensi dan kontrol. Hasil nilai pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dapat disimpulkan tidak ada pengaruh musik Mozart terhadap peningkatan konsentrasi siswa ( nilai p = 0,742).

Kesimpulan : Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa musik klasik Mozart tidak selalu dapat mempengaruhi konsentrasi. Maka disarankan untuk meningkatkan konsentrasi belajar siswa dapat menggunakan jenis musik lain yang merupakan jenis musik yang diminati siswa.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan Karunia-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

ini dengan judul Pengaruh Musik Mozart terhadap Peningkatan Konsentrasi Siswa SMA YAPIM Medan dengan tepat waktu. Penelitian ini ditujukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan D-IV Bidan

Pendidik di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan proposal ini penulis telah banyak mendapat bantuan

dan dukungan baik moril maupun materil. Oleh karena itu, pada kesempatan ini

penulis banyak mengucapkan terimakasih kepada :

1. dr. Dedi Ardinata, M.kes. selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas

Sumatera Utara.

2. Nur Asnah S, S.Kep, Ns, M.Kep. selaku Ketua Program D-IV Bidan

Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara serta penguji I

3. Nur Asiah, S.Kep, Ns, M. Biomed, selaku pembimbing dan penguji III

yang telah memberikan dukungan, arahan, dan doa selama menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Ibu Evi Karota Bukit, S. Kp, MNS, selaku pembantu dekan II sekaligus

penguji II

5. Seluruh staf dan dosen program D-IV Bidan Pendidik Fakultas

Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

6. Orang tua dan adik yang penulis cinta dan sayangi yang telah memberikan

(5)

7. Seluruh sahabat-sahabat yang senantiasa memberikan dukungan, bantuan

dan semangat dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Rekan-rekan mahasiswi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan

Sumatera Utara yang telah memberikan dukungan dan masukan kepada

penulis.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

memberikan dukungan kepada penulis dalam penyelesaian proposal ini.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih terdapat

kekurangan disana-sini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan masukan

yang membangun demi kesempurnaan proposal ini.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga karya tulis ilmiah ini dapat

bermanfaat bagi kita semua, khususnya penulis.

Medan, 28 Juni 2014

Penulis

(6)

DAFTAR ISI

C. Tujuan Penelitian...3

1. Tujuan Umum...3

2. Tujuan Khusus... 3

D. Manfaat Penelitian...4

BAB II TINJAUAN TEORITIS ...5

A. Musik Klasik ...5

1. Pengertian Musik Klasik. ...5

2. Ciri-ciri Musik Pada Zama Klasik... 5

3. Pengaruh Musik pada Otak ...6

4. Manfaat Terapi Musik... 7

5. Pengaruh Musik Mozart terhadap Kecerdasan dan Konsentrasi ...9

B. Konsentrasi (Pemusatan Perhatian)...11

1. Pengertian Konsentrasi...11

2. Pembagian Atensi (Perhatian)... 12

3. Konsentrasi Efektif...13

BAB III KERANGKA KONSEP...16

A. Kerangka Konsep ...16

B. Hipotesa...17

C. Defenisi Operasional ...17

BAB IV METODE PENELITIAN ...18

A. Desain Penelitian...18

B. Populasi Dan Sampel...19

C. Tempat Penelitian Dan Waktu Penelitian ...20

D. Etika Penelitian ...20

E. Instrumen Penelitian...21

F. Uji Validitas dan Reabilitas ...21

G. Prosedur Pengumpulan Data ...22

H. Analisa Data ...22

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ...24

A. Hasil ...24

(7)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...33 A. Kesimpulan ...33

B. Saran...34

(8)

DAFTAR SKEMA

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Penjelasan Kepada Calon Responden

Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan (PSP )

Lampiran 3 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 4 : Jawaban Kuesioner

Lampiran 5 : Master Tabel

Lampiran 6 : Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 7 : Surat Penelitian

Lampiran 8 : Surat Balasan Penelitian

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Data Demografi pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol siswa di SMA YAPIM Medan .26 Tabel 5.2Peningkatan Konsentrasi Sebelum dan Sesudah Diberikan Perlakuan

Musik Mozart pada kelompok Intervensi di SMA YAPIM Medan...26 Tabel 5.3 Peningkatan Konsentrasi sebelum dan sesudah diberikan perlakuan musik Jazz pada Kelompok Kontrol di SMAYAPIM Medan ... ..27 Tabel 5.4Nilai Gain ScorePeningkatan Konsentrasi pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol di SMA YAPIM Meda ... 27 Tabel 5.5Hasil UjiT-Test DependentPengaruh Peningkatan konsentrasi setelah Duberikan Perlakuan Musik Mozart pada Kelompok Intervensi di

SMAYAPIM Medan ... ... ...28

Tabel 5.6Hasil UjiT-Test DependentPengaruh Peningkatan konsentrasi setelah Duberikan Perlakuan Musik Jazz pada Kelompok Kontrol di SMA

YAPIM Medan .. ..28

Tabel 5.7 Uji T-Test Independent Pengaruh Peningkatan Konsentrasi pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol di SMA YAPIM

(11)

PENGARUH MUSIK MOZART TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI SISWA SMA YAPIM MEDAN

TAHUN 2014 ABSTRAK

Widia Wati

Latar belakang : Proses belajar pada hakikatnya merupakan kegiatan mental yang tidak dapat dilihat. Lingkungan yang tidak memadai dapat menghambat proses belajar. Untuk mendapatkan hasil belajar yang efektif diperlukan perhatian yang konsentratif. Ada tiga hal yang mempengaruhi konsentrasi, yaitu kekuatan dari luar, bermacam informasi dan kemauan. Musik Mozart merupakan kekuatan dari luar.

Tujuan penelitian : untuk mengetahui pengaruh musik Mozart terhadap peningkatan konsentrasi siswa.

Metodologi : Desain penelitian yang digunakan adalahquasy eksperimentdengan two group pretest-posttest. Jumlah populasi 70 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratisfied random sampling. Jumlah sampel 40 orang. Analisis data menggunakan ujit-dependentdant-independent.

Hasil : Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok intervensi sebelum diberi perlakukan musik Mozart nilai rata-rata 8,45 dan setelah diberi perlakuan musik Mozart menjadi 8,35, nilai p = 0,755. Pada kelompok kontrol sebelum diberi perlakuan musik Jazz nilai rata-rata 7,45 dan setelah diberi perlakuan musik Jazz menjadi 7,85, nilai p = 0,510. Maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan peningkatan konsentrasi sebelum dan sesudah diberikan perlakuan pada kelompok intervensi dan kontrol. Hasil nilai pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dapat disimpulkan tidak ada pengaruh musik Mozart terhadap peningkatan konsentrasi siswa ( nilai p = 0,742).

Kesimpulan : Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa musik klasik Mozart tidak selalu dapat mempengaruhi konsentrasi. Maka disarankan untuk meningkatkan konsentrasi belajar siswa dapat menggunakan jenis musik lain yang merupakan jenis musik yang diminati siswa.

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini pendidikan berperan sangat penting dalam kehidupan manusia,

hal tersebut hampir menjadi suatu syarat mutlak untuk menuju kelangsungan

hidup yang lebih berkualitas, lembaga-lembara formal maupun informal bersaing

dalam meningkatkan prestasi belajar didikannya, untuk mencapai prestasi tersebut

dinilai dari keberhasilan belajar (Hendra. 2010. hlm. 1).

Belajar merupakan proses perubahan melalui kegiatan atau suatu prosedur

latihan, baik latihan di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah.

Proses belajar pada hakikatnya merupakan kegiatan mental yang tidak dapat

dilihat. Artinya, proses perubahan yang terjadi dalam diri seseorang yang belajar

tidak bisa disaksikan, namun yang bisa disaksikan adalah gejala-gejala perubahan

perilaku (Sanjaya. 2013. hlm. 229).

Lingkungan yang tidak memadai dapat menghambat proses belajar.

Anggota kelompok atau peserta didik yang terlalu banyak dapat menjadi salah

satu hambatan terjadinya proses belajar yang efektif. Untuk mendapatkan hasil

belajar yang efektif diperlukan perhatian yang konsentratif. Suasana di sekitar

dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perhatian konsentratif, seperti

kelas yang terlalu besar dengan bermacam-macam perangsang disekitarnya seperti

kegaduhan, keributan, kekacauan, dan lain sebagainya (Ahmadi. 2009. hlm. 147).

Menurut Suwanti (2008, dalam Herman, 1996. hlm. 2) menyatakan bahwa

ada tiga hal yang mempengaruhi konsentrasi, yaitu kekuatan dari luar, bermacam

(13)

yang berhubungan dengan kekuatan dari luar (eksternal) yaitu berupa stimulus

musik klasik Mozart untuk merangsang daya konsentrasi siswa. Musik dapat

dijadikan sebagai suatu alternatif dalam menghadapi permasalahan konsentrasi.

Penggunaan musik dalam belajar bukanlah hal baru, musik dalam jenis tertentu

diketahui dapat merangsang otak, otak menjadi terbuka dan reseptif pada

informasi. Musik mengurangi stres, meredakan ketegangan, meningkatkan energi

dan memperbesar daya konsentrasi.

Penelitian yang dilakukan (Lerik & Prawitasari, 2005, hlm. 211) yang

berjudul The Effect of Music Therapy on Depression Among Students di Universitas Gadjah Mada yang dilakukan kepada mahasiswa Universitas Gadja

Mada ditemukan adanya pengaruh terapi musik klasik Mozart terhadap penurunan

depresi mahasiswa. Depresi adalah kelompok gangguan klinis yang ditandai

hilangnya perasaan kendali dan pengalaman subjektif adanya penderitaan berat,

efek-efek yang muncul seperti kesedihan, keputusasaan, gangguan makan,

gangguan tidur, menarik diri, kehilangan konsentrasi, ide yang meloncat-loncat,

tegang, kehilangan energi dan adanya kecemasan.

Usaha untuk mengatasi gangguan konsentrasi dapat dilakukan dengan

melakukan suatu aktifitas yang dikerjakan sambil mendengarkan musik

instrumental klasik yang tenang. Musik klasik memiliki manfaat untuk

mengaktifkan otak kanan yang mengatur emosi sehingga dapat menjadi lebih

tenang dan hal tersebut dapat meningkatkan konsentrasi. Musik klasik ciptaan

Mozart adalah salah satu jenis music klasik yang dapat meningkatkan konsentrasi

(14)

Menurut Suwanti (2011, dalam Campbell,1997. hlm. 2) terapi musik dapat

menciptakan suasana yang menyenangkan, musik juga diketahui dapat

mempengaruhi proses kognitif. Musik klasik karya Mozart memiliki kemurnian

dan kesederhanaan serta memiliki nilai seni yang tinggi.

Penggunaan musik Mozart pada penelitian ini dikarenakan musik mozart

memiliki irama, melodi dan frekuensi-frekuensi tinggi, sehingga mampu

merangsang dan memberikan daya konsentrasi kepada daerah-daerah kreatif dan

motivatif dalam otak sehingga dapat menggugah daya konsentrasi (Suwanti,

2011, dalam Champbell, 1997. hlm. 2).

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas yang menjadi perumusan masalah adalah

bagaimanakah pengaruh musik mozart terhadap peningkatan konsentrasi pada

siswa-siswi SMA YAPIM Medan .

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh musik klasik mozart terhadap peningkatan

konsentrasi pada siswa SMA YAPIM Medan

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengidentifikasi karakteristik responden.

b. Untuk mengidentifikasi peningkatan konsentrasi sebelum dan

sesudah diberikan perlakuan musik Mozart pada kelompok

(15)

c. Untuk mengidentifikasi peningkatan konsentrasi sebelum dan

sesudah diberikan perlakuan musik Jazz pada kelompok kontrol

d. Untuk mengetahui pengaruh musik Mozart terhadap peningkatan

konsentrasi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi pendidikan Universitas Sumatera Utara

Sebagai bahan bacaan, pendokumentasian dan pemasukan untuk

penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengaruh musik klasik

Mozart terhadap peningkatan konsentrasi

2. Bagi Responden

Sebagai informasi dan masukan yang bisa menambah wawasan

sehingga informasi dan amsukan tersebut dapat dijadikan sebagai

alternatif yang berguna dalam mengatasi masalah dalam konsentrasi

belajar.

3. Bagi peneliliti selanjutnya

Sebagai bahan tambahan refrensi untuk melanjutkan penelitian

berikutnya, khususnya terntang pengaruh musik klasik Mozart

(16)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Musik Klasik

1. Pengertian Musik Klasik

Menurut Hendra (2010, dalam Utomo & Natalia, 1999, hlm. 30)

menyatakan bahwa musik klasik merupakan musik yang memiliki nilai seni dan

nilai ilmiah yang tinggi. Musik klasik yang paling sering didengarkan adalah

musik klasik barat karya musisi seperti Mozart, Bach, Bethoven, Handel, Hydn

dan lain sebagainya.

Para musisi klasik pada zaman tersebut memiliki variasi yang berbeda, baik

dari segi irama, melodi, dan frekuensi. Mozart memiliki keunggulan dalam

kesederhanaan dan kemurnian bunyi, Bach mampu membuat jalinan musik yang

serba rumit bagaikan hitungan matematika, sedangkan Bethoven menciptakan

musik yang dapat membangkitkan gelombang-gelombang emosi yang naik-turun (

Hendra, 2010, dalam Campbell, 2001, hlm. 30).

2. Ciri-ciri Musik Pada Zaman Klasik

Menurut Hendra ( 2010, hlm. 29), menyatakan ciri-ciri musik pada zaman

klasik anatara lain adalah sebagai berikut :

a. Musik klasik menggunakan peralihan dinamik dari lembut sampai keras

(crescendo)dan dari keras menjadi lembut(decressendo)

b. Perubahan-perubahan tempo terjadi dengan percepatan(accelerundo)dan perlambatan(ritardando)

(17)

d. Pemakaianakordtiga nada

3. Pengaruh Musik Klasik Pada Otak

Menurut Yanuarita (201, hlm. 43), musik memiliki kekuatan untuk

mengobati penyakit dan meningkatkan kemampuan pikiran seseorang. Musik

dapat meningkatkan, memulihkan, dan memlihara kesehatan fisik,mental,

emosional, sosial dan spiritual. Musik memiliki pengaruh besar terhadap pikiran.

Hal tersebut terbukti dari efek yang tercipta dari musik tersebut. ada musik yang

membuat gembira, sedih, terharu, tearsa sunyi, mengingat masa lalu,

meningkatkan konsentrasi, dan lain sebagainya.

Musik memliki 3 bagian penting yaitu bit (beat), ritme, dan harmoni. Bit dapat memepengaruhi tubuh, ritme dapat mempengaruhi jiwa, sedangkan harmoni

dapat mempengaruhi roh. Setiap musik yang kita dengarkan walaupun hal tersebut

tidak senagaja didengarkan, akan berpengaruh pada otak. Terdapat 3 sistem saraf

yaitu sebagai berikut, Yanuarita (2012, hlm. 44) :

a. Sistem otak yang memproses perasaan

Musik adalah bahasa jiwa yang mampu meembawa perasaan kearah mana

saja. Musik yang didengarkan akan merangsang sistem saraf sehingga

menghasilkan perasaan.

b. Sistem otak kognitif

Aktivasi sistem ini bisa terjadi walaupun seseorang tidak mendengarkan atau

memperhatikan musik yang sedang diputar. Musik akan merangsang system

ini secara otomatis walau tanpa disimak atau memperhatikan. Jika sistem ini

dirangsang maka seseorang dapat meningkatkan memori, daya ingat,

(18)

intelegensi, kemampuan memilah, disamping itu juga adanya perasaan

bahagia dan timbulnya keseimbangan sosial.

c. Sistem otak yang mengontrol kerja otak

Musik dapat secara langsung dalam mempengaruhi kerja otot. detak jantung

dan pernafasan bisa melambat tergantung alunan musik yang didengarkan.

Berbagai penelitian yang dilakukan para ahli telah membuktikan bahwa

musik dapat mempengaruhi dalam mengembangkan imajinasi dan pikiran

kreatif.

4. Manfaat Terapi Musik

Menurut Yanuarita (2012, hlm. 45), terdapat 10 manfaat utama dari terapi

musik yang dikemukakan oleh pakar terapi musik, sebagai berikut :

a. Relaksasi, mengistirahatkan tubuh dan pikiran

Terapi musik dapat memberikan kesempatan bagi tubuh dan pikiran untuk

mengalami relaksasi yang sempurna. Dalam kondisi relaksasi yang sempurna

tersebut, seluruh sel dalam tubuh akan mengalami reproduksi, penyembuhan

alami berlangsung, produksi hormon tubuh diseimbangkan dan pikiran

mengalami penyegaran.

b. Meningkatkan kecerdasan

Penelitian yang dilakukan oleh Frances Rauscher et al dari Universitas

California telah membuktikan tentang hal ini. Penelitian ini juga membuktikan

masa dalam kandungan dan bayi adalah waktu yang tepat menstimulasi otak

(19)

c. Meningkatkan motivasi

Motivasi merupakan hal yang hanya bisa dihasilkan dari perasaan dan mood (suasana hati) tertentu. Dari hasil penelitian, ternyata jenis musik tertentu bisa

meningkatkan motivasi, semangat dan meningkatkan level energi seseorang.

d. Pengembangan diri

Musik yang didengarkan menentukan kualitas pribadi diri. Hasil penelitian

membuktikan bahwa seseorang yang mempunyai masalah perasaan, biasanya

cenderung mendengarkan music yang sesuai dengan perasaanya. Apabila

musik yang didengarkan adalah musik motivasi, perasaan yang bermasalah

akan berubah secara sendirinya menjadi lebih menyenangkan.

e. Meningkatkan kemampuan mengingat

Terapi musik dapat meningkatkan daya ingat dan mencegah kepikunan. Hal

ini terjadi karena bagian otak yang memproses music terletak berdekatan

dengan memori (ingatan). Atas dasar inilah maka banyak sekolah-sekolah

modern di Amerika dan Eropa untuk meningkatkan prestasi akademik siswa

menerapkan terapi musik.

f. Kesehatan jiwa

Berawal dari pendapat seorang ilmuan Arab, Abu Nasr al-Farabi (873-950 M)

yang dituangkan dalm bukunya Great Book About Music , yaitu musik

dapat membuat rasa tenang, sebagai pendidikan moral, mengendalikan emosi,

pengembangan spiritual, serta penyembuhan gangguan psikologi.

g. Mengurangi rasa sakit

Musik berkerja pada system syaraf otonom yaitu bagian system saraf yang

(20)

mengontrol perasaan dan emosi. Ketika seseorang sakit, dia akan merasa

takut, frustasi dan marah, hal inilah yang membuat otot-otot tubuh menjadi

menegang, sehingga menyebabkan rasa sakit yang semakin parah.

Mendengarkan musik dapat menimbulkan rasa rileks untuk meregangkan

otot-otot yang tegang.

h. Menyeimbangkan tubuh

Menurut penelitian para ahli, stimulasi musik membantu menyeimbangkan

organ keseimbangan yang terdapat ditelingan dan otak. Jika organ

keseimbangan sehat, maka kerja organ tubuh lainnya juga menjadi seimbang

dan lebih sehat.

i. Meningkatkan kekebalan tubuh

Riset yang dilakukan para ahli mengenai efek musik terhadap tubuh manusia,

telah menyimpulkan bahwa : Apabila jenis musik yang didengar sesuai dan

dapat diterima oleh tubuh manusia, dapat bereaksi dengan mengeluarkan

sejenis hormon (serotonin). Hormon tersebut dapat menimbulkan rasa nikmat

sehingga tubuh akan menjadi lebih kuat dengan mmeningkatnya system

kekebalan tubuh dan membantu menjdi lebih sehat.

j. Meningkatkan olahraga

Mendengarkan musik ketika berolahraga dapat menjadikan olahraga yang

lebih baik dengan beberapa cara, di antaranya meningkatkan daya tahan,

meningkatkan mood dan mengalihkan dari setiap pengalaman yang tidak

(21)

5. Pengaruh Musik Mozart Terhadap Kecerdasan Dan Konsentrasi IstilahMozart effect(efek Mozart) diciptakan pada 1995 oleh para ilmuwan

di Universitas California yang menemukan bahwa ternyata siswa mendapat nilai

yang lebih baik pada tes IQ spasial setelah mendengarkan musik Mozart. Para

ilmuwan juga mencoba musik trance, musik minimalis,audio-books, dan

instruksi relaksasi, namun tidak ada yang berpengaruh seperti musik Mozart

(Indocropcirles, 2012¶ 3)

Frances Rauscher, Gordon Shaw, dan Katherine Ky dari Pusat Neurobiologi

Pembelajaran dan Memori, menulis dalam makalah mereka yang diterbitkan

dalam Neuroscience Letter bahwa, Setelah 36 mahasiswa mendengarkan Sonata

(duo piano) K. 448 karya Mozart selama 10 menit, mereka berhasil mencetak 8

9 poin lebih tinggi pada subtes IQ spasial Skala Kecerdasan Stanford-Binet

dibandingkan setelah mereka mendengarkan instruksi relaksasi atau tidak

mendengarkan apa-apa. Kegiatan ini hanya berlangsung 10-15 menit.

(Indocropcirles, 2012¶ 4).

Riset yang dilakukan di University of California dan berlangsung tahun

1993 dengan melibatkan sejumlah remaja yang gemar mendengarkan Mozart

1871 Sonata D mayor dengan dua piano. Tercatat rata-rata memiliki kemampuan

nalar lebih baik ketimbang orang dewasa yang mendengarkan musik lain dalam

sebuah ruang yang hening (Republika, 2010 ¶5)

Musik Mozart tidak hanya berperan dalam kecerdasan tetapi juga dalam

peningkatan konsentrasi. Penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa dengan

mendengarkan Mozart secara signifikan dapat membantu untuk memfokuskan

(22)

mendengarkan minuet gaya musik tertentu tari klasik yang disusun oleh

Mozart dapat meningkatkan kemampuan seseorang, baik muda maupun tua, untuk

berkonsentrasi dan menyelesaikan tugas. Para ilmuwan mengatakan bahwa

temuan ini semakin membuktikan bahwa musik memainkan peran penting dalam

perkembangan otak manusia (Tempo, 2012¶ 2).

Hasil penelitian lain yang melibatkan 25 anak-anak berusia 8-9 tahun dan 25

orang dewasa berusia 65-75 tahun. Mereka diminta menyelesaikan tugas Stroop. Hasilnya, kedua kelompok usia ini mampu mengidentifikasi warna dengan cepat

dan sedikit kesalahan saat mendengarkan musik Mozart yang asli. Sementara, saat

mendengarkan aransemen Mozart, mereka cenderung lebih lambat dan banyak

kesalahan. Ini menunjukkan bahwa musik yang beraturan dengan harmoni dan

melodi yang indah seperti musik Mozart mampu meningkatkan fungsi kognisi.

Studi sebelumnya menyatakan bahwa komposisi musik Mozart yang memberi

manfaat kognisi disebut sebagai "Mozart Effect" (Tempo, 2012¶ 7)

B. Konsentrasi (Pemusatan Perhatian) 1. Pengertian Konsentrasi

Pengaruh musik dalam konsentrasi belajar disebabkan oleh minimal tujuh

faktor. Faktor-faktor tersebut yaitu (1) emosi tertentu yang dibangkitkan oleh jenis

music tertentu, (2) preferensi musik siswa, (3) pengethuan siswa tentang topik

yang dipelajari, (4) teknik berpikir yang dibutuhkan, (5) volume music, (6)

karakter musik dan (7) waktu pemutaran musik (Salim, 2010, hlm. 26).

(23)

kata benda (nuon) yaitu consentration yang berarti pemusatan. Maka konsentrasi

adalah suatu proses pemusatan pikiran kepada suatu objek tertentu (Hakim, 2002,

hlm. 1).

Konsentrasi disebut juga dengan Perhatian / Atensi yaitu kemampuan

seseorang untuk memahami hal-hal atau tujuan, atau diperhitungkan dalam

pertimbangan. Dari sudut pandang psikologi, perhatian bukanlah konsep yang

unik, tapi nama yang diberikan untuk berbagai fenomena. Secara tradisional, telah

dipertimbangkan dalam dua cara yang berbeda, tetapi terkait (shvoong, 2012¶ 1).

Perhatian berhubungan erat denga kesadaran jiwa pada suatu objek yang

dituju pada suatu waktu. Terang tidaknya kesadaran tersebut pada suatu objek

tidaklah tetap, adakalanya meningkat dan adakalanya menurun. Taraf kesadaran

seseorang dapat meningkat apabila jiwa individu tersebut meningkat dalam

bereaksi pada objek yang dituju. Pemusatan kesadaran jiwa hanya pada satu

objek yang menjadi sasaran semnetara yang lain dikesampingkan (Ahmadi, 2009,

hlm. 142).

Menurut Matlin (1994, dalam Rahayu & Mulyati, 2006, hlm. 10)

mengatakan perhatian mengarah pada konsentrasi dimana perhatian merupakan

proses pengamatan beberapa pesan sekaligus, dan mengambil satu pesan

kemudian mengabaikan yang lainnya. Berarti perhatian melibatkan proses seleksi

terhadap beberapa objek yang hadir, dan seseorang memilih satu objek, sementara

objek yang lain diabaikan.

Menurut Hakim (2003, dalam Rahayu & Mulyati, 2006, hlm. 12),

menyatakan bahwa konsentrasi merupakan suatu proses memaksimalkan

(24)

dilakukannya. Proses utama dalam konsentrasi yaitu menghadirkan pikiran ke

dalam diri dan memfokuskan pikiran yang sudah hadir dalam diri kepada suatu

objek.

Sesuai dengan pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa konsentrasi

merupakan kemampuan seseorang dalam melakukan pemusatan perhatian pada

satu objek yang berada diantara objek-objek yang lainnya. Pemusatan/pemfokusan

pikiran tersebut harus dilakukan secara maksimal dengan menghadirkan pikiran

kedalam diri individu, kemudian pikiran yang sudah hadir difokuskan kepada

objek/kegiatan yang sedang dilakukan.

2. Pembagian Atensi (Perhatian)

Menurut (Sternberg, 2008, hlm. 84) menyatakan bahwa perhatian dapat

dibagi dua menjadi 2 bagian, yaitu sebagai berikut :

a. Atensi terbagi (devided attention)

Devided attention yaitu suatu perhatian yang terjadi ketika seseorang

dihadapkan pada dua tugas atau lebih secara bersamaan waktu, dan kemudian

orang tersebut menggeserkan sumberdaya atensi untuk mengalokasikan

hal-hal tersebut dengan bijak sesuai dengan yang dibutuhkan orang tersebut.

b. Atensi selekstif( selective attention)

Selective attention merupakan perhatian yang diberikan seseorang pada

pilihan-pilihan yang terkait dengan stimuli yang diberikan perhatian olehnya

dengan mengabaikan stimuli-stimuli yang lain yang tidak menjadi pilihannya.

Misalnya seseorang bisa memberikan perhatian pada kegiatan membaca buku

teks atau mendengarkan kuliah sembari mengabaikan stimuli yang lain yang

(25)

3. Konsentrasi Efektif

Konsentrasi yang efektif merupakan suatu proses terfokusnya perhatian

seseorang terhadap suatu objek/kegiatan yang sedang dilakukan dengan maksimal,

hal tersebut terjadi secara secara otomatis dan mudah karena orang yang

bersangkutan tersebut mampu menikmati kegiatan yang sedang dilakukannya.

Maka dapat disimpulkan dari defenisi tersebut, jika seseorang merasa sulit

berkonsentrasi salah satu penyebab utamanya adalah orang tersebut belum mampu

menikmati kegiatan yang sedang dilakukannya (Hakim, 2002, hlm. 5)

a. Prinsip terjadinya konsentrasi yang efektif

Menurut (Hakim, 2002, hlm. 6), terdapat 7 prinsip konsentrasi yang efektif

yaitu sebagai berikut :

1) Konsentrasi pada hakikatnya merupakan kemampuan seseorang dalam

mengendalikan kemauan, pikiran dan perasaannya. Dengan kemampuan

tersebut seseorang akan mampu mefokuskan sebagian besar

perhatiannya pada objek yang dikehendaki.

2) Agar tercapai konsentrasi yang efektif dan mudah maka seseorang harus

bisa menikmati setiap hal yang difokuskannya dengan mengendalikan

kemauan, pikran dan perasaannya.

3) Apabila seseorang sudah menikmati hal menjadi

perhatian/pemfokusannya maka konsentrasi akan terjadi secara otomatis.

4) Kemauan yang kuat dan konsisten merupakan hal utama dalam

membentuk konsentrasi yang efektif.

5) Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari diri seseorang sangat

(26)

6) Tidak hanya faktor internal namun juga untuk mendukung terjadinya

konsentrasi yang efektif namun dibutuhkan juga faktor eksternal yaitu

faktor yang berasal dari luar diri individu/seseorang tersebut.

7) Salah satu prinsip utama dalam mewujudkan konsentrasi efektif adalah

dengan menikmati kegiatan yang menjadi perhatiannya/yang sedang

dilakukannya.

b. Faktor-faktor pendukung terjadinya konsentrasi efektif

Menurut (Hakim, 2002, hlm. 6), terdapat 2 faktor yang mendukung

terjadinya konsentrasi yang efektif terdiri faktor internal dan eksternal. Faktor

einternal terdiri atas faktor jasmaniah dan faktor rohaniah yaitu sebagai berikut :

1) Faktor jasmaniah terdiri dari beberapa hal seperti kondisi badan yang

normal menurut standar kesehatan atau terbebas dari penyakit yang

serius, kondisi badan yang fit, cukup tidur dan istirahat, cukup makan

dan minum serta memiliki kecukupan gizi, seluruh panca indera

berfungsi dengan baik, tanda-tanda vital normal serta tidak mengalami

suatu nyeri karena tertentu dan lain sebagainya.

2) Faktor rohaniah terdiri dari beberapa hal sebagai berikut yaitu kondisi

kehidupan sehari-hari cukup tenang, memiliki sifat baik terutama sifat

sabar dan konsisten, taat beribadah sebagi penunjang dalam ketenangan

dan pengendalian diri, tidak mempunyai banyak masalah pengganggu,

tidak emosional, tidak stress berat, memiliki rasa percaya diri yang

cukup, tidak mudah putus asa dan mempunyai kemauan keras yang tidak

mudah padam dan tidak mengalami gangguan mental serta lain-lain

(27)

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berada diluar diri individu yang

terdiri atas beberapa hal berikiut ini yaitu lingkungan sekitar harus cukup tenang

dan bebas dari suara-suara yang mengganggu pendegaran, udara sekitar yang

harus cukup nyaman, bebas dari polusi dan bau-bauan yang menyengat sehingga

menimbulkan rasa ketidaknyamanan penerangan disekitar lingkungan juga harus

cukup sehingga tidak menimbulkan kesukaran bagi pandangan mata., orang-orang

disekitar lingkungan juga harus orang-orang yang bisa mneunjang suasana tenang.

Suasana kelas yang besar dengan berbagai jenis orang didalamnya dapat menjadi

masalah dalam konsentrasi. setiap orang akan sulit konsentrasi kerja yang efektif

jika dia dihadapkan dengan orang-orang yang tidak bisa berkerja sama dengannya,

tersedia fasilitas yang cukup menunjang kegiatan yang dilakukan seprti suasana

(28)

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Kerangka konseptual dalam penelitian ini menjelaskan hubungan antar

variabel-variabel yang akan diamati dan diukur melalui penelitian yang akan

dilakukan. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu musik Mozart, dan

variabel dependen adalah peningkatan konsentrasi. Dalam penelitian ini terdapat 2

kelompok penelitian, kelompok 1 disebut sebagai kelompok intervensi yaitu

kelompok yang mendapat perlakuan musik Mozart, sedangkan kelompok 2

disebut kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak mendapat perlakuan musik

Mozart. Hubungan tersebut dapat dilihat pada skema dibawah ini :

Skema 1 : Kerangka Konsep

Keterangan : : Pengaruh

(29)

B. Hipotesa

Hipotesa dalam penelitian ini adalah hipotesa alternatif (Ha) yaitu ada

pengaruh musik Mozart terhadap peningkatan konsentrasi Siswa SMA Yapim

Medan.

C. Defenisi Operasional No

. Variabel

Defenisi

(30)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

penelitianquasy eksperimentalyang melibatkan 2 kelompok yang akan dilakukan pretest dan posttest. Kelompok pertama adalah kelompok intervensi yang akan

diberi perlakukan musik Mozart sedangkan kelompok kedua adalah kelompok

kontrol tidak mendapatkan perlakukan musik Mozart. Penelitian ini bertujuan

untuk mengidentifikasi pengaruh musik Mozart terhadap peningkatan konsentrasi

siswa SMA YAPIM Medan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi musik

Mozart. Rancangan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut

Variabel Pretest Perlakuan Postest

Kelompok Intervensi 01 X 02

Kelompok Kontrol 01 Y 02

Keterangan :

01 : Konsentrasi responden sebelum dilakukan perlakuan musik Mozart/Jazz

X : Perlakuan musik Mozart

Y : Perlakuan musik Jazz

(31)

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa-siswi kelas 1

SMA Yapim Medan yaitu sebanyak 70 orang yang terdiri atas dua kelas

dengan masing-masing kelas sebanyak 35 orang.

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dilakukan

dengan statisfiend random sampling yaitusuatu metode yang digunakan

pada populasi yang terdapat perbedaan atau strata tertentu dengan

menggunakan rumus sebagai berikut dengan taraf signifikan 0,1 :

=

+ ( )

=

( , )

=

( . )

=

.

=41

Maka pengambilan sampel dapat dilakukan sebagai berikut :

Kelas IA : = × 41 = 20

Kelas IB : = × 41 = 20

Maka besar jumlah besar sampel yaitu sebanyak 40 orang yang

terbagi atas dua kelompok yaitu 20 kelompok kontrol dan 20 kelompok

intervensi.

Kriteria sampel dalam penelitian ini yaitu terdiri dari kriteria

inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi yaitu sebagai berikut :

a. Responden yang bersedia menjadi responden penelitian.

b. Responden yang sehat jasmani dan rohani ketika menjadi subjek

(32)

c. Responden yang tidak menyukai musik Mozart pada kelompok

intervensi.

d. Responden yang tidak menyukai musik Jazz pada kelompok kontrol.

e. Responden yang merupakan urutan rangking 1-20

Sedangkan kriterian Eksklusi dalam penelitian ini yaitu :

a. Responden yang tidak bersedia menjadi responden penelitian.

b. Responden yang tidak hadir pada saat penelitian.

c. Responden yang sakit/mengalami masalah kejiwaan

d. Responden yang menyukai musik Mozart pada kelompok intervensi.

e. Responden yang menyukai music Jazz pada kelompok kontrol.

f. Responden yang memiliki peringkat 21 sampai seterusnya.

C. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA YAPIM Medan di Singa Mangaraja.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai dari bulan Februari 2014 sampai dengan Mei 2014.

D. Etik Penelitian

Penelitian ini dilakukan setelah proposal disetujui oleh Fakultas

Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Dalam penelitian ini terdapat beberapa

hal yang berkaitan dengan masalah etik, yaitu memberikan penjelasan kepada

calon responden penelitian tentang tujuan, manfaat dan prosedur pelaksanaan

(33)

Pengambilan data pada penelitian ini tidak merugikan responden. Peneliti

menjunjung tinggi prinsip menghormati manusia, karena manusia adalah makhluk

mulia yang harus dihormati. Maka responden memilki hak dalam menetukan

pilihan antara mau dan tidak untuk diikutsertakan menjadi subjek penelitian.

Lembar persetujuan (Informed concent) ditandatangani berdasarkan keinginan objek penelitian. Kerahasiaan informasi dijamin oleh peneliti, baik innformasi

maupun masalah-masalah lainnya (Hidayat, 2007, hlm. 157). Untuk menjaga

kerahasiaan maka instrumen penelitian akan diberi kode tertentu tanpa nama dan

hanya peneliti yang mempunyai akses terhadap informasi tersebut.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner yang berisi tes Intelegensi

WCIS (Wechler Children Intelegence Scale). Wechler meyakini bahwa integensi

terdiri atas elemen-elemen spesifik yang dapat didefinisikan dan diukur secara

terpisah. Dalam penelitian ini memakai subtes aritmatika (arithmatic) yang memiliki fungsi utama untuk mengukur konsentrasi (consentration). Subtes

aritmatika terdiri atas 15 pertanyaan yang relatif mudah (Kaplan & Saccuzzo,

2012, hlm. 254). Kuesioner tersebut terdiri dari dua bagian, yang pertama adalah

data demografi dan bagian kedua adalah soal-soal yang berisikan subtes

aritmatika.

F. Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrumen penelitian ini telah teruji validitas dan reabilitasnya. Uji

(34)

ahli psikologi terapan yaitu Ibu Elviati achmad, Psi dan kuesioner dinyatakan

valid dengan CVI(Content Validity Indeks)sebanyak 0,72.

Uji reabilitas telah diujikan kepada 10 respomden yang diteliti dan data di

analisa dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

% =

Skor yang digunakan yaitu antara 40%-80%. Hal tersebut dikarenakan

soal yang mempunyai persentase 40% kebawah terlalu sulit untuk digunakan

kepada responden penelitian sedangkan soal yang memiliki persentase 80% keatas

terlalu mudah.

G. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan di Yayasan Perguruan Indonesia Membangun

Taruna (YAPIM) yang berada di Jalan air bersi, No. 59 Medan, Kecamatan

Medan baru. Peneliti mengumpulkan responden sesuai dengan kriteria penelitian

untuk menjelaskan tentang manfaat, tujuan dan proses pengumpulan data. Setelah

responden bersedia untuk menjadi responden penelitian maka diminta untuk

menandatangani surat persetujuan (Informed concent). Kemudian responden diminta untuk menjawab 15 soal subtes aritmatika untukpretest.

Peneliti melaksanakan intervensi berupa memutar alunan musik Mozart

selama 10 menit setelah responden selesai menjawab soal pretest pada kelompok intervensi. Setelah alunan musik Mozart selesai diputar kemudian responden

diminta untuk menjawab soalposttest.

Kelompok kontrol diberikan perlakukan yang sama dengan kelompok

(35)

musik yang diberikan setelah menjawab soal pretest adalah musik Jazz. Setelah

alunan musik Jazz selesai diputar maka respondent diminta untuk menjawab soal

posttest.

Soal pretest dan posttest yang telah diisi kemudian dihitung dengan menggunakan Gain Score. Selanjutnya data yang diperoleh dikumpulkan untuk di analisa. Menghitung gain (peningkatan) konsentrasi pada kelompok intervensi

dan kelompok kontrol yang dipakai yaitu gainternormalisasi. Adapun rumus dari gain yang ternormalisasi yang digunakan adalah sebagai berikut (Pratama, 2011¶

5) Normalisasi gain (g) = (skor posttest-pretest)/(skor maksimum-skor pretest)

H. Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS. Untuk

menganalisa data tersebut peneliti melakukan dengan 2 cara yaitu sebagai berikut

:

1. Univariat

Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik masing-masing

variabel yang diteliti. Karakteristik tersebut yakni data yang bersifat kategori

akan dicari frekuensi dan persentase. Sedangkan data yang bersifat numerik,

akan dicari dengan menggunakan mean, median dan standar deviasi.

2. Bivariat

Analisis ini digunakan untuk menguji pengaruh musik Mozart terhadap

peningkatan konsentrasi siwa SMA Yapim Medan. Uji t- dependendigunakan

untuk membandingkan peningkatan konsentrasi kelompok intervensi sebelum

(36)

dan sesudah di beri perlakuan musik Jazz. Ujit- independen digunakan untuk

mebandingkan peningkatan konsentrasi pada kelompok intervensi dan

kelompok kontrol setelah dilakukan perlakuan musik Mozart dengan taraf

signifikan 95% ( = 0,05). Pedoman dalam menerima hipotesa adalah apabila

p < 0,05 maka H0ditolak, dan apabila p > 0,05 maka H0 gagal ditolak. Data

(37)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian tentang pengaruh musik

mozart terhadap peningkatan konsentrasi siswa YAPIM Medan. Jumlah

responden yang mematuhi kriteria dalam penelitiann ini adalah 40 orang yang

terbagi menjadi dua kelompok, yaitu 20 kelompok intervensi dan 20 kelompok

kontrol. Semua kelompok intervensi dilakukan perlakuan musik mozart

sedangkan kelompok kontrol di berikan perlakuan musik jazz.

1. Analisis Univariat

Analisis univariat ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik

masing-masing variabel yang diteliti. Analisis ini meliputi karakteristik demografi

yaitu umur dan jenis kelamin serta gain score pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Data yang bersifat kategori dicari dengan frekuensi dan

persentase. Sedangkan data yang bersifat numerik dicari dengan mean, median

dan standart deviasi.

Berdasarkan tabel 5.1 diperoleh bahwa pada kelompok intervensi,

mayoritas responden berdasarkan usia yaitu 16 tahun sebanyak 11 orang (55%)

sedangkan berdasarkan jenis kelamin yaitu perempuan sebanyak 15 orang (75%).

Pada kelompok kontrol, mayoritas responden berdasarkan usia yaitu 16

dan 17 tahun sebanyak 9 orang (45%) sedangkan berdasarkan jenis kelamin yaitu

(38)

Tabel 5.1

Distribusi Responden Berdasarkan Data Demografi pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol

di SMA YAPIM Medan Tahun 2014

Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol

Karakteristik F % F %

Umur

perempuan 15 75 13 65

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, pada kelompok

intervensipretestmempunyai nilai rata-rata yaitu 8,45 dengan SD 1,731 dan pada posttest, nilai rata-rata yaitu 8,35 dan SD yaitu 1,785. hal tersebut dapat dilihati

pada tabel 5.2 dibawah ini.

Tabel 5.2

Peningkatan Konsentrasi Sebelum dan Sesudah Diberikan Perlakuan Musik Mozart pada Kelompok Intervensi

di SMA YAPIM Medan Tahun 2014

Variabel Pretest Posttest

Mean SD Mean SD

Peningkatan Konsentrasi 8,45 1,731 8,35 1,785

Berdasarkan hasil penelitian pada kelompok kontrol, pretest mempunyai nilai rata-rata yaitu 7,45 dengan SD 3,017. dan pada posttest, nilai rata-rata yaitu

(39)

Tabel 5.3

Peningkatan Konsentrasi Sebelum dan Sesudah Diberikan Perlakuan Musik Jazz pada Kelompok Kontrol

di SMA YAPIM Medan Tahun 2014

Variabel Pretest Posttest

Mean SD Mean SD

Peningkatan Konsentrasi 7,45 3,017 7,85 2,834

Berdasarkan penelitian gain score pada kelompok kontrol mempunyai nilai rata-rata gain score lebih tinggi daripada kelompok intervensi yaitu 40

dengan SD 2,664. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 5.4 dibawah ini.

Tabel 5.4

NilaiGain ScorePeningkatan Konsentrasi pada Kelompok Intervensi dan Kontrol di SMA YAPIM

Medan Tahun 2014

No. Kelompok N Mean SD

1 Intervensi 20 10 1,410

2 Kontrol 20 40 2,664

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat digunakan untuk menguji pengaruh musik Mozart

terhadap peningkatan konsentrasi siswa SMA YAPIM Medan. Dalam

menganalisa data secara bivariat, digunakan ujia t-test dependent dan uji t-test independent.

a. UjiT-Test Dependent

Pengujian data yang dilakukan dengan menggunakan uji t-test dependent yaitu membandingkan data pada pretest dan posttest sehingga diperoleh

(40)

perlakuan musik Mozart dan kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan musik

Mozart.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, pengaruh musik Mozart

terhadap peningkatan konsentrasi sisiwa SMA YAPIM Medan pada kelompok

intervensi mempunyai nilai rata-rata pada pretest yaitu 8,45 dengan nilai SD 1,731. Sedangkan pada posttest mempunyai nilai rata-rata yaitu 8,35 dengan SD

1,785. Perbedaan mean pada kelompok intervensi yaitu 100 dengan SD yaitu

1,410. Hasil uji statistik diperoleh nilai p= 0,755, maka dapat disimpulkan tidak

ada perbedaan yang signifikan rata-rata peningkatan konsentrasi siswa pretestdan

posttestpada kelompok intervensi.

Tabel 5.5

Hasil UjiT-Test Dependent Pengaruh Peningkatan Konsentrasi Setelah Diberikan Perlakuan Musik Mozart pada Kelompok Intervensi

di SMA YAPIM Medan

8,45 1,731 8,35 1,785 100 1,410 0,755 20

Pada kelompok kontrol mempunyai nilai rata-rata pada pretest yaitu 7,45 dengan SD 3,017. Pada posttest mempunyai nilai rata-rata yaitu 7,85 dengan SD 2,834. Perbedaan mean pada kelompok kontrol yaitu 400 dengan SD yaitu 2,664.

Hasil uji statistik diperoleh nilai p= 0,510, maka dapat disimpulkan tidak ada

(41)

posttest pada kelompok kontrol. Hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel

5.5 dibawah ini.

Tabel 5.6

Hasil UjiT-Test Dependent Pengaruh Peningkatan Konsentrasi Setelah Diberikan Perlakuan Musik Jazz pada Kelompok Kontrol

di SMA YAPIM Medan

7,45 3,017 7,85 2,834 400 2,664 0,510 20

b. UjiT-Test Independent

Pengujian data yang dilakukan dengan menggunakan uji t-test independent

yaitu membandingkan data gain score kelompok intervensi dan gain score kelompok kontrol sehingga diperoleh perbandingan pada kelompok intervensi

yang diberikan perlakuan musik Mozart dan kelompok kontrol yang tidak diberi

perlakuan musik Mozart.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan ditemukan bahwa

rata-rata peningkatan konsentrasi setelah diberikan perlakukan musik Mozart pada

kelompok intervensi yaitu 10 dengan SD 1,410 serta SE 0,315. Sedangkan pada

kelompok kontrol mempunyai nilai rata-rata yaitu 40 dengan SD 2,664 serta SE

0,596. Hasil uji statistik diperoleh nilai p= 0,742. Maka dapat disimpulkan bahwa

(42)

kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Hasil penelitian tersebut dapat dilihat

pada tabel 5.7 dibawah ini.

Tabel 5.7

Hasil UjiT-Independent Pengaruh Peningkatan Konsentrasi pada Kelompok Intevensi dan Kelompok Kontrol

di SMA YAPIM Medan Tahun 2014

No. Kelompok Mean SD SE Nilai P N

1 Intervensi :

Peningkatan konsentrasi 10 1,410 0,315

0,742

20

2 Kontrol :

Peningkatan konsentrasi 40 2,664 0,596 20

B. Pembahasan

Pada pembahasan akan diuraikan tentang hasil penelitian dan

membandingkan hasil penelitian ini dengan literatur untuk melihat pengaruh

music Mozart terhadap peningkatan konsentrasi pada kelompok intervensi dan

kelompok kontrol.

Hasil penelitian berdasarkan karakteristik responden pada kelompok

intervensi sebagian besar adalah yang berumur 16 tahun dengan jenis kelamin

perempuan. Sedangkan pada kelompok kontrol sebagian besar adalah yang

berumur 16 dan 17 tahun dengan jenis kelamin perempuan.

Menurut Piaget perkembangan kognitif remaja yang berumur 11 tahun ke

atas atau awal remaja hingga dewasa berada pada tahap operasi formal yaitu

operasi-operasi berpikir tidak lagi terbatas pada obyek-obyek konkrit, tetapi dapat

pula pada proposisi verbal dan kondisi hipotetik (Anggelina & Wahyuni, 2013,

(43)

Nilai pretest pada kelompok intervensi memiliki nilai rata-rata yaitu 8,45

dan satandar deviasi 1,731. Pada posttest, nilai rata-rata yaitu 8,35 dan standart deviasi yaitu 1,785. Sedangkan pada kelompok kontrolpretestmemiliki nilai

rata-rata yaitu 7,45 dan satandar deviasi 3,017 dan pada posttest, nilai rata-rata yaitu 7,85 dan standart deviasi yaitu 2,834. Nilai gain score (peningkatan) pada kelompok kontrol mempunyai nilai rata-rata lebih tinggi daripada gain score

kelompok intervensi yaitu 40 dengan satandar deviasi 2,664.

Tingginya gain score pada kelompok kontrol dapat disebabkan oleh

penggunaan musik Jazz yang diberikan oleh peneliti. Musik Jazz mempunyai

pengaruh pada perkembangan saraf - saraf otak karena memiliki ritme yang

teratur dan bergenre yang sangat berperan dalam proses pematangan hemisfer

otak kanan. Selain itu, juga dapat berpengaruh pada hemisfer sebelah kiri yang

disebabkan karena adanya cross-over (dari kanan ke kiri dan juga sebaliknya) (Kompasiana, 2012 ¶ 5).

Hasil uji t-dependent diperoleh pada kelompok intervensi memperoleh nilaiprettestrata-rata 8,45 dengan standar deviasi 1,731. Sedangkan padaposttest

memperoleh nilai rata-rata 8,35 dengan standar deviasi 1,785. Nilai rata-rata

perbedaan antara pengukuran pertama dan pengukuran kedua adalah 100 dengan

standar deviasi 1,410. Hasil uji statistik diperoleh nilai p= 0,755, maka dapat

disimpulkan tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata peningkatan

konsentrasi siswa pretestdan posttestpada kelompok intervensi. Sedangkan hasil

(44)

yaitu 400 dengan standart deviasi yaitu 2,664. Hasil uji statistik diperoleh nilai p=

0,510, maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata

konsentrasi siswaprettestdanposttestpada kelompok kontrol.

Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh

penggunaan musik Mozart dan musik jazz dalam meningkatkan konsentrasi siswa.

Hal tersebut menunjukkan bahwa musik Mozart mapun musik Jazz sama-sama

tidak selalu dapat meningkatkan konsentrasi belajar.

Musik Mozart adalah bagian dari jenis musik klasik. Menurut Penelitian

yang dilakukan Sigman (2005, hal 17), mengenai efektifitas penggunaan musik

latar di kelas dalam meningkatkan konsentrasi, menghasilkan kesimpulan, bahwa

musik tidak mempengaruhi konsentrasi belajar. Hal ini terbukti dari tidak adanya

perbedaan yang signifikan hasil survei dengan menggunakan skala Likert antara

pretestdanposttestpada penelitian tersebut.

Pengaruh musik dalam konsentrasi belajar disebabkan oleh minimal tujuh

faktor. Faktor-faktor tersebut yaitu (1) emosi tertentu yang dibangkitkan oleh jenis

musik tertentu, (2) preferensi musik siswa, (3) pengethuan siswa tentang topik

yang dipelajari, (4) teknik berpikir yang dibutuhkan, (5) volume music, (6)

karakter musik dan (7) waktu pemutaran musik (Salim, 2010, hlm. 26).

Penelitian yang dilakukan oleh Salim (2010, hlm 31), menyatakan bahwa

musik yang dipakai dalam proses pembelajaran memiliki pengaruh terhadap

konsentrasi belajar siswa. Pengaruh tersebut dapat bersifat positif ataupun negatif

tergantung dari faktor penyebabnya.

(45)

standar deviasi 1,410. Sedangkan pada kelompok kontrol mempunyai nilai

rata-rata yaitu 40 dengan standar deviasi 2,664. Hasil uji statistik diperoleh nilai p=

0,742. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan

terhadap perubahan tingkat konsentasi pada kelompok intervensi dan kelompok

kontrol.

Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa musik klasik Mozart tidak

selalu mempengaruhi tingkat konsentrasi belajar siswa. Menurut Chou dalam

Salim (2010, hlm. 29), menemukan bahwa musik dapat selalu mengganggu

konsentrasi belajar seseorang. Chou berhipotesa bahwa hal tersebut karena musik

klasik memiliki melodi yang menarik perhatian yang dapat mempengaruhi

konsentrasi belajar seseorang.

Konsentrasi efektif merupakan suatu proses terfokusnya perhatian

seseorang terhadap suatu objek/kegiatan yang sedang dilakukan dengan maksimal,

hal tersebut terjadi secara otomatis dan mudah karena orang yang bersangkutan

tersebut mampu melakukan kegiatan yang sedang dilakukannya. Jika seseorang

merasa sulit berkonsentrasi salah satu penyebab utamanya adalah orang tersebut

belum mampu menikmati kegiatan yang sedang dilakukan (Hakim, 2002, hlm. 5).

Tidak adanya pengaruh penggunaan musik Mozart terhadap peningkatan

konsentrasi siswa dikarenakan bahwa musik tersebut adalah jenis musik yang

jarang didengar dan asing bagi siswa. Hal tersebut membuat siswa tidak

menyukainya dan kemudian akan menimbulkan perasaan yang tidak nyaman. Hal

ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Raharja & Hum (2011) yang

menyatakan bahwa musik yang akrab dengan siswa akan memiliki efek postif

(46)

memiliki efek negatif pada kenyamanan belajar. Hal tersebut membuat sulit

berkonsentrasi sehingga prestasi mereka turun.

Penelitian yang dilakukan oleh Jakob Pietschnig, Martin Voracek and

Anton K. Formann di University of Vienna, Austria menemukan bahwa tidak ada

efek apapun terhadap kemampuan kognitif apabila orang dewasa atau bayi sering

mendengar lagu klasik. Berdasarkan penelitian tersebut yang melibatkan 3000

partisipator menemukan bahwa tidak ada stimulus atau sesuatu yang mendorong

peningkatan kemampuan spasial seseorang setelah mendengarkan musik Mozart

(Tempo, 2012¶ 1).

Penelitian yang dilakukan oleh Sigman dan Budi Rahaja juga

menyimpulkan bahwa musik klasik tidak memberikan efek terhadap konsentrasi,

bahkan mengganggu konsentrasi belajar. Atas dasar itu, maka perlu dilakukan

kembali penelitian lebih lanjut untuk melihat pergaruh musik klasik terhadap daya

tahan konsentrasi dalam belajar (Hidayat, hlm 166).

C. Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah peneliti memiliki

keterbatasan waktu penelitian, tidak melakukan pengontrolan objek penelitian

yang baik seperti tidak melakukan seleksi terlebih dahulu kepada responden

tentang penerimaannya kepada musik Mozart, tidak melakukan kalibrasi alat, dan

juga tidak mengontrol dalam cara penggunaan musik dalam penelitian.

D. Implikasi Untuk Model Pembelajaran

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa musik Mozart tidak berpengaruh

(47)

peneliti yang lain juga telah menunjukkan bahwa musik Mozart tidak berpengaruh

pada pengingkatan konsentrasi. Hal tersebut dikarenakan bahwa musik klasik

adalah musik yang asing bagi siswa dan menyebabkan timbulnya rasa tidak suka.

Rasa tidak suka tersebut kemudian akan berpengaruh terhadap perasaan dan

pikiran dan juga konsentrasi. Intinya jika menggukan musik sebagai metode untuk

meningkatkan knsentrasi, maka sebaiknya musik yang digunakan adalah musik

(48)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sebagian besar kelompok intervensi berumur 16 tahun (55%) dengan jenis

kelamin perempuan (75%). Sedangkan pada kelompok kontrol, sebagian besar

yaitu berumur yaitu 16 dan 17 tahun (45%) dengan jenis kelamin perempuan

(65%).

Hasil uji t-dependent diperoleh diperoleh nilai p= 0,755, maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata peningkatan

konsentrasi pretest dan posttest pada kelompok intervensi. Sedangkan pada kelompok kontrol hasil uji statistis diperoleh nilai p= 0,510, maka dapat

disimpulkan tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata konsentrasi siswa

pretest dan posttest pada kelompok kontrol.

Hasil uji t-independent diperoleh nilai p= 0,742. Maka dapat disimpulkan

bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap perubahan tingkat konsentasi

pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol.

Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa musik klasik Mozart tidak

selalu mempengaruhi tingkat konsentrasi belajar siswa. Selain menggunakan

musik Mozart pada kelompok intervensi, penelitian ini juga menggunakan musik

(49)

B. Saran

1. Bagi institusi pendidikan Universitas sumatera utara

Untuk lebih memperbanyak referensi tentang musik Mozart sehingga peneliti

selanjutnya dapat melanjutkan penelitian ini.

2. Bagi Responden

Untuk dapat digunakan sebagai alternative dalam menunjang keberhasilan

dalam belajar khususnya untuk peningkatan konsentrasi dengan menggunakan

musik.

3. Bagi peneliti selanjtnya

Mengingat kelemahan-kelemahan pada penelitian ini diharapkan pada peneliti

selanjutnya untuk dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan tersebut.

(50)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. H. (2009).Psikologi Umum. Jakarta : Rineka Cipta.

Raharja, B & Hum, M (2011) Efek Musik Terhadap Prestasi Anak Usia Prasekolah: Studi Komparasi Efek Lagu Anak, Dolanan Jawa, Dan Musik Klasik.Cakrawala Pendidikan Edisi Juni 2009.

Hakim, T. (2002).Mengatasi Gangguan Konsentrasi.Jakarta: Puspa Swara.

Hendra, A. (2010). Pengaruh Pemberian Musik Klasik Terhadap Prestasi Belajar Matematika Anak. Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapianata,29.

Hidayat, A. A. (2007). Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika.

Indocropcicles. (2012 Februari, 03). Misteri Musik Mozart terhadap Kesehatan dan Kecerdasan. Retrieved November 08, 2013, from www. indocropcircles. wordpress.com/2012/02/03/misteri-musik-mozart-terhadap-kesehatan-dan kecerdasan.

Kaplan, R. M. & Saccuzzo, D. P. (2012). Psychological Testing Principles, Applications and Issues.Jakarta Selatan: Salemba Humanik.

Kompasiana. (2012, 06 03). Jazz dan Manfaatnya. Retrieved 06 27, 2014, from Kompasiana: http://hiburan.kompasiana.com/musik/2012/07/27/jazz-dan-manfaatnya-480321.html.. Jazz dan Manfaatnya

Lerik, C. M. & Prawitasari, J. E. (2005). Pengaruh Terapi Musik terhadap Depresi di Antara Mahasiswa. Program Psikologi Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada,211.

Pratama, F. (2011, Juni 26). Analisa Data. Retrieved Desember 19, 2013, from www. Scribd.com: http://www. Scribd.com/ doc/58769376/Analisis-Data.

Republika. (2010, 05 03). Benarkan musik mozart mampu tingkatkan kecerdasan ? Retrieved 06 2014, 27, from Republika.co.id: http://www.republika.co.id/berita/gayahidup/parenting/10/05/13/115495-

(51)

shvoong.com/social-sciences/psychology/2317229-pengertian-konsentrasi-perhatian-atensi.

Salim, D. (2010). Pengaruh Musik terhadap Konsentrasi Belajar Siswa Kelas 2 SMUK 1 Salatiga. Staf Pengajar Seni Fakultas Pertunjukan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, 26-31

Sternberg, R. J. (2008).Psikologi Kognitif.Jogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suwanti, I. (2011). Pengaruh Musik klasik (Mozart) terhadap Perubahan Daya Konsentrasi Anak Autis SLB Aisyiyah 08 Mojokerto. Jurnal Keperawatan.

Tempo. (2012,07 02). Musik mozart paling efektif tingkatkan konsentrasi.

Retieved 11 08,2013, from www.tempo.com :

http://tempo.co/read/news/readnews/2012/07/02/06092840/musik-mozart-paling-efektif-tingkatkan konsentrasi

(52)

Lampiran I

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN

Assalamu alaikum Wr.Wb

Dengan Hormat,

Nama saya widia wati, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan

Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya sedang melakukan penelitian yang

berjudul Pengaruh Musik Mozart Terhadap Peningkatan Konsentrasi Siswa SMA

YAPIM Medan

Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui penagruh dari musik Mozart

terhadap peningkatan konsentrasi mahasiswa dalam menghadapi kesulitan

konsentrasi sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif yang berguna dalam

pemecahan masalah kesulitan dalam konsentrasi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh musik

mozart terhadap peningkatan konsentrasi sebelum dan sesudah dilakukan

perlakuan musik mozart.

Saya akan membagikan kuesioner yang terdiri dari 15 soal subtes

aritmatika yang merupakan bagian dari tes IQ sebelum dilakukan perlakuan musik

mozart. Namun peneliti bukanlah mengetes IQ responden melainkan hanya

melihat seberapa banyak soal dari kuesioner yang dapat dijawab responden

(53)

dijawab kembali apabila sudah diberikan perlakuan musik mozart pada kelompok

intervensi dan musik pop pada kelompok kontrol.

Partisipasi saudari bersifat sukarela dan tanpa paksaan. Setiap data yang

ada dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan

peneliti. Untuk penelitian ini saudari tidak akan dikenakan biaya apapun. Bila

saudari membutuhkan penjelasan, maka dapat menghubungi saya :

Nama : Widia Wati

Alamat : Jl. Dr. Mansyur, gg. Sipirok, depan mesjid Al-ghuron

No. HP : 0856-6767-7485

Terimakasih saya ucapkan kepada saudari yang telah ikut berpartisipasi

pada penelitian ini. Keikut sertaan saudari dalam penelitian ini akan

menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan.

Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini

diharapkan saudari bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah saya

persiapkan.

Medan, 2014

Peneliti

(54)

Lampiran II

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT)

No. Responden :

Umur :

Alamat :

Setelah mendapat penjelasan dari penelitian tentang Pengaruh musik Mozart

terhadap peningkatan konsentrasi siswa SMA YAPIM Medan . Maka dengan ini

saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia ikut serta dalam

penelitian tersebut.

Demikian surat pernyataan ini untuk dapat digunakan seperlunya.

Medan, 2014

(55)

Lampiran III

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH MUSIK MOZART TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI SISWA SMA memliki televise dan 30 orang tidak memiliki keduanya. Berapa orang yang memiliki keduanya ?

a. 10 c. 17

b. 15 d. 45

2. Sebuah pabrik memproduksi baju dan celana. Jumlah produksi harian keduanya mencapai 1.500 potong dengan jumlah baju 4 kali lipat dari jumlah celana. Berpakah jumlah celana yang diproduksi oleh pabrik tersebut ?

a. 200 potong c. 300 potong b. 250 potong d. 400 potong 3. Lengkapilah deret angka dibawah ini !

1

Berapakah nilai x dan y ? a. 5 dan 1 c. 4 dan 8 b. 8 dan 6 d. 0 dan 5

5. Tina memiliki makanan untuk 9 ekor selama 108 hari. Berapa harikah persedian tersebut cukup untuk 27 ekor ayam ?

a. 243 c. 36

b. 3 d. 12

(56)

b. 80 cm d. 100 cm

7. Jali berangkat dari papua ke Jakarta pada pukul 07.00 dan tiba 4 jam kemudian. Waktu di papua adalah 3 jam lebih cepat dari waktu di Jakarta. Pada pukul berapakah Jali tiba di Jakarta ?

a. 08.00 c. 10.00 b. 09.00 d. 11.00 8. Lengkapi deret angka dibawah ini !

2,1;3,2;4,3;5,4;

a. 6,5 c. 5,6 b. 4,5 d. 7,6

9. Sebuah perusahaan penerbit buku menghabiskan waktu selama 120 hari untuk mengerjakan sebuah buku. Proses pembuatan buku tersebut melalui tiga tahapan, yaitu (1) pengetikan yang memakan waktu ½ dari jumlah hari, (2) editing yang memakan waktu ¼ hari dari jumlah hari. dan (3) adalah proses percetakan. Berapakah jumlah hari yang dibutuhkan untuk proses percetakan ?

a. 60 c. 30

b. 50 d. 20

10. Perhatikan tabel berikut ! 15 10 7

23 15 10

? 25 17

Berapakah nilai yang tepat untuk mengisi tabel diatas ? a. 7 b. 9 c. 15 d. 38 11. Lengkapilah deret angka dibawah ini !

15, 5, 10, 10, 5, 20, ., 40

a. 5 c. 0

b. 15 d. 20

12. Lengkapilah deret angka dibawah ini ! 3, 5, 2, 4, 1,

a. 7 c. 4

b. 6 d. 3

13. Sebidang tanah berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 26 m dan lebar 10 m. Luas tanah tersebut adalah

a. 260 m2 c. 420 m2 b. 380 m2 d. 450 m2

14. Untuk membangun sebuah rumah diperlukan waktu 20 hari dengan 5 orang pekerja. Jika sang pemilik rumah ingin rumahnya selesai dalam tempo 4 hari, berapakah jumlah pekerja yang dibutuhkan ?

a. 16 orang c. 25 orang b. 20 orang d. 28 orang 15. Carilah nilai yang kosong !

16 = 40; 25 = 50; 64 = .

a. 60 c. 80

(57)

Lampiran IV

KUNCI JAWABAN

(58)

Lampiran V

MASTER TABEL

PENGARUH MUSIK MOZART TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI SISWA SMA YAPIM MEDAN

TAHUN 2014

No U JK Intervensi U JK Kontrol

Pre Post Gain Pre Post Gain

(59)

Lampiran VI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Widia Wati

Tempat/Tanggal lahir : Alue Papeun, 05 Januari 1992

Agama : Islam

Alamat : Jl. Coet mambong, Des. Blang Dalam Tunong, Kec. Nisam.

Kab. Aceh Utara

Riwayat Pendidikan :

1. SD Negeri 1 Nisam (1998-2004)

2. SMP Negeri 1 Nisam (2004-2007)

3. SMA Negeri 1 Nisam (2007-2010)

(60)
(61)
(62)
(63)

Gambar

Tabel 5.1
Tabel 5.3Peningkatan Konsentrasi Sebelum dan Sesudah Diberikan Perlakuan
Tabel 5.5

Referensi

Dokumen terkait

Kandungan energi yang rendah dalam ransum mengakibatkan unggas akan meningkatkan konsumsi ransum guna memenuhi kebutuhan energi setiap hari, dan sebaliknya pakan atau

paradigma berfikir dalam landasan – landasan Bimbingan dan Konseling, sehingga dapat menguatkan keyakin diri untuk lebih mengenal jauh Bimbingan dan Konseling

Skripsi Makna Simbol Perguruan Pencak Silat Beladiri .... Anang

Tabel 2.1 Perbandingan penelitian terkait ... Error! Bookmark not defined. Tabel 2.2 Konsep yang mendasari definisi DSS ... Error! Bookmark not defined. Tabel 2.3 : Simbol-Simbol

Layanan, SAP akan menggunakan jangka waktu pemeliharaan untuk waktu henti terencana yang berlaku untuk solusi cloud SAP yang terkait dengan penggunaan Layanan.. SAP

tampak bahwa nilai AIC untuk metode Kuadrat Terkecil Diperumum lebih kecil sehingga dapat dikatakan bahwa model yang paling cocok digunakan untuk data penyakit demam

Kelompok penguasa melindungi posisinya dari ancaman denghan mengajarkan kepada masyarakat melalui sekolah, media massa, dan sarana lainnya, bahwa monogami, keluarga inti,

Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran