I. PENGANTAR
Bagian pengantar ini memberikan latar belakang masalah yang membahas tingginya angka relaps pada perawatan ortodontik, yang disebabkan oleh aktivitas osteoklas dan proses remodeling tulang alveolar. Dikupas pula potensi bisfosfonat, khususnya risedronat, sebagai penghambat resorpsi tulang. Penelitian ini mengeksplorasi penggunaan risedronat dalam bentuk hidrogel sebagai sistem penghantaran obat (DDS) untuk aplikasi intrasulkuler, bertujuan untuk efektivitas lokal dan meminimalisir efek sistemik. Bagian ini juga menjabarkan rumusan masalah, keaslian penelitian, manfaat, dan tujuan penelitian secara ringkas dan terstruktur.
1.1 Latar Belakang Permasalahan
Sub-bab ini secara detail menjelaskan masalah relaps dalam ortodontik, menjabarkan statistik kejadian relaps berdasarkan berbagai penelitian. Penjelasan mendalam mengenai peran osteoklas dalam resorpsi tulang dan proses remodeling alveolar sebagai penyebab utama relaps. Diuraikan pula berbagai faktor penyebab relaps, baik intrinsik maupun ekstrinsik. Kemudian dibahas potensi bisfosfonat sebagai penghambat resorpsi tulang dan kajian mengenai metode pemberian obat (sistemik vs. topikal), termasuk penggunaan sistem penghantaran obat (DDS) untuk optimasi efektivitas dan keamanan. Kajian literatur menunjukkan perlunya pendekatan topikal untuk menghindari efek samping sistemik dari bisfosfonat.
1.2 Perumusan Masalah
Sub-bab ini merumuskan pertanyaan penelitian secara spesifik, berfokus pada pengaruh aplikasi intrasulkuler bisfosfonat risedronat hidrogel terhadap empat variabel utama: relaps gigi, jumlah osteoklas, rasio osteoklas/osteoblas, dan kadar alkalin fosfatase. Rumusan masalah ini secara langsung berkaitan dengan tujuan penelitian dan menjadi kerangka kerja analisis data.
1.3 Keaslian Penelitian
Bagian ini menyoroti kebaruan (novelty) penelitian ini. Dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yang menggunakan bisfosfonat secara sistemik atau injeksi lokal, penelitian ini menggunakan pendekatan intrasulkuler dengan media hidrogel, yang diharapkan dapat memberikan efek topikal yang lebih terkontrol dan meminimalisir efek sistemik. Bagian ini menunjukkan bagaimana penelitian ini membangun dan memperluas pengetahuan yang sudah ada di bidang ini.
1.4 Manfaat Penelitian
Sub bab ini menjelaskan manfaat praktis dari penelitian ini, khususnya dalam pengembangan metode pencegahan relaps pada perawatan ortodontik. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan keberhasilan perawatan ortodontik dan mempercepat proses stabilisasi pasca perawatan. Manfaatnya berupa informasi ilmiah yang berharga bagi praktisi dan peneliti di bidang ortodontik.
1.5 Tujuan Penelitian
Sub-bab ini secara eksplisit menyatakan tujuan penelitian, yang merupakan pengembangan dari rumusan masalah. Tujuannya adalah untuk menentukan secara kuantitatif pengaruh aplikasi intrasulkuler bisfosfonat risedronat hidrogel terhadap keempat variabel utama yang telah disebutkan sebelumnya. Tujuan ini terukur dan dapat diuji secara empiris melalui metode penelitian yang terencana.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Bagian tinjauan pustaka ini memberikan landasan teoritis yang komprehensif untuk penelitian. Sub bab-sub bab membahas berbagai aspek yang relevan, termasuk pergerakan ortodontik dan relaps gigi, osteoklas dan resorpsi tulang, osteoblas dan pembentukan tulang, mekanisme aksi bisfosfonat, serta metode pemberian obat dan penggunaan hewan coba. Semua informasi ini saling berkaitan dan mendukung hipotesis penelitian.
2.1 Telaah Pustaka
Telaah pustaka ini membahas secara rinci beberapa topik kunci, mulai dari mekanisme pergerakan gigi ortodontik dan faktor-faktor yang berkontribusi pada relaps. Penjelasan mengenai peran osteoklas dan osteoblas dalam proses remodeling tulang alveolar, dan bagaimana keseimbangan antara keduanya mempengaruhi pergerakan dan stabilitas gigi. Mekanisme kerja bisfosfonat, khususnya risedronat, dalam menghambat aktivitas osteoklas dijelaskan secara detail. Diulas pula berbagai metode pemberian obat, termasuk kelebihan dan kekurangan sistem penghantaran obat (DDS) dan pemilihan hidrogel sebagai media pembawa. Terakhir, dijelaskan alasan pemilihan marmot sebagai hewan coba.
2.2 Landasan Teori
Bagian ini memaparkan teori-teori yang mendasari penelitian, menghubungkan konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu seperti biologi sel, biomaterial, dan farmakologi. Teori-teori ini memberikan kerangka kerja untuk memahami hubungan antara aplikasi risedronat hidrogel, aktivitas osteoklas, proses remodeling tulang, dan relaps gigi. Teori-teori ini diintegrasikan secara sistematis untuk mendukung kerangka berpikir penelitian.
2.3 Kerangka Teori Berpikir
Bagian ini mengilustrasikan bagaimana teori-teori yang dibahas diintegrasikan untuk membentuk kerangka berpikir penelitian. Kerangka ini menjelaskan secara logis hubungan sebab-akibat antara variabel-variabel yang diteliti. Diagram atau gambar dapat digunakan untuk memvisualisasikan kerangka berpikir ini, memperjelas hubungan antara variabel independen (aplikasi risedronat hidrogel) dan variabel dependen (relaps gigi, jumlah osteoklas, rasio osteoklas/osteoblas, dan kadar ALP).
2.4 Hipotesis
Bagian ini mengemukakan hipotesis penelitian berdasarkan kerangka teori berpikir. Hipotesis ini menunjukan dugaan peneliti mengenai pengaruh aplikasi intrasulkuler bisfosfonat risedronat hidrogel terhadap variabel-variabel yang diteliti. Hipotesis dirumuskan secara spesifik dan terukur, sehingga dapat diuji secara empiris melalui analisis data.
III. METODE PENELITIAN
Bagian metode penelitian ini menjelaskan secara rinci desain penelitian, subjek penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, bahan dan alat yang digunakan, prosedur penelitian, analisis data, serta etika penelitian. Bagian ini harus cukup detail agar penelitian dapat diulang oleh peneliti lain.
3.1 - 3.10 (Penjelasan detail masing-masing sub bagian metode penelitian)
Sub-bab ini akan menjelaskan secara rinci rancangan penelitian (eksperimental laboratoris), subjek penelitian (marmot), identifikasi dan definisi operasional variabel, bahan penelitian (hidrogel risedronat, open coil spring dll.), alat penelitian (jangka sorong, alat pewarnaan histologi, dll.), prosedur penelitian (pembuatan hidrogel, aplikasi intrasulkuler pada marmot, pengukuran variabel, dll.), skema jalannya penelitian, dan analisis data (ANOVA, uji post-hoc, dll.). Setiap sub-bagian harus menjelaskan secara detail langkah-langkah yang dilakukan dengan alasan yang jelas. Etika penelitian juga harus dijelaskan, termasuk izin etika dan perlakuan hewan coba.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bagian ini menyajikan hasil penelitian secara sistematis, disertai dengan pembahasan yang menghubungkan hasil dengan tinjauan pustaka dan kerangka teori. Pembahasan harus mencakup interpretasi hasil dan implikasi temuan penelitian.
4.1 Hasil Penelitian
Sub-bab ini menyajikan hasil penelitian secara deskriptif dan analitis. Data kuantitatif dari pengukuran relaps gigi, jumlah osteoklas, rasio osteoklas/osteoblas, dan kadar ALP disajikan dalam bentuk tabel dan grafik yang mudah dipahami. Hasil uji statistik (ANOVA, uji post-hoc, dll.) dilaporkan dengan jelas, termasuk nilai p-value untuk menentukan signifikansi statistik.
4.2 Pembahasan
Sub-bab ini menginterpretasikan hasil penelitian yang telah disajikan. Setiap temuan dihubungkan dengan teori-teori yang telah dibahas di bagian tinjauan pustaka. Perbandingan hasil penelitian ini dengan penelitian-penelitian terdahulu juga dilakukan. Pembahasan harus komprehensif, menjelaskan kemungkinan penyebab perbedaan hasil dan keterbatasan penelitian. Diskusi juga mencakup implikasi klinis dari temuan penelitian.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Bagian ini merangkum kesimpulan utama penelitian dan memberikan saran-saran untuk penelitian selanjutnya. Kesimpulan harus singkat, padat, dan sesuai dengan tujuan penelitian dan hasil yang telah diperoleh.
5.1 Kesimpulan
Bagian ini berisi kesimpulan ringkas dari temuan penelitian, menjawab secara langsung pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan di bagian pengantar. Kesimpulan harus berdasarkan pada bukti empiris yang telah disajikan di bagian hasil penelitian dan pembahasan. Kesimpulan ini harus jelas, terukur, dan dapat dipertanggungjawabkan.
5.2 Saran
Bagian ini memberikan saran-saran untuk penelitian selanjutnya berdasarkan pada keterbatasan penelitian ini dan implikasi dari temuan penelitian. Saran-saran ini bisa meliputi pengembangan metode penelitian, penggunaan hewan coba yang berbeda, atau eksplorasi variabel-variabel lain yang terkait. Saran-saran ini dimaksudkan untuk meningkatkan dan memperluas pengetahuan di bidang ini.
VI.RINGKASAN & SUMMARY
Bagian ringkasan dan summary memberikan ikhtisar singkat dari keseluruhan isi disertasi, masing-masing dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
VII.DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka memuat semua sumber rujukan yang digunakan dalam disertasi, disusun secara alfabetis.
VIII.LAMPIRAN
Lampiran memuat data mentah, gambar tambahan, dan dokumen pendukung lainnya.