• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan Presentasi YES, Yogya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bahan Presentasi YES, Yogya"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Sofian Munawar Asgart

Demos  Jakarta Demos, Jakarta

Yogyakarta Executive School

Yogyakarta Executive School

(2)
(3)
(4)

ƒ Studi demokrasi berbasis HAM yang kerangkanya sebagian  ƒ Studi demokrasi berbasis HAM yang kerangkanya sebagian 

dipinjam diperkenalkan oleh David Beetham. Tetapi mengapa  harus ditambah dengan yang lebih “bermakna”?

ƒ Pemahaman paling lazim tentang “bermakna” adalah  ƒ Pemahaman paling lazim tentang  bermakna  adalah 

fungsional: instrumen‐instrumen demokrasi berbasis HAM  mungkin tidak sempurna, namun masyarakat harus melihat  bahwa instrumen‐instrumen tersebut harus punya makna bagi  bahwa instrumen‐instrumen tersebut harus punya makna bagi  mereka untuk mempertahankan kehidupan individual maupun  kolektifnya. Demokrasi harus menjadi kepentingan semua 

orang   orang. 

ƒ Bagaimana mendefinisikan dan memahami demokrasi yang  seperti itu secara lebih analitis? Apa elemen‐elemen intinya,  dan apa syarat minimum untuk menciptakannya? 

(5)

ƒ Pengalaman  pandangan  dan penilaian para aktivis pro ƒ Pengalaman, pandangan, dan penilaian para aktivis pro‐

demokrasi kami tanyakan melalui serangkaian pertanyaan

terstruktur. Kami tidak semata‐mata melakukan studi tentang mereka  tetapi lebih tepatn a mengg nakan pengetah an

mereka, tetapi lebih tepatnya menggunakan pengetahuan mereka, dan belajar dari mereka, untuk menilai demokrasi di Indonesia.

M t d ti i i ki k il i dil k k d i ƒ Metode seperti ini memungkinkan penilaian dilakukan dari

bawah, dari para sumber‐ahli yang bekerja langsung di berbagai isu di tingkat lokal dalam konteks spesifik masing‐masing.

M t d i i b b d d i t d t d d ti

ƒ Metode ini berbeda dari metode‐metode democratic‐ assessment lazimnya yang cenderung mengandalkan

pengetahuan dari kalangan pengamat dengan bias “elite “dan bi  “J k t ”

(6)

I ssu yang diteliti NasionalKonteks

Konteks Lokal

Konflik pertanahan 8 64

Perburuhan 2 37

Kaum miskin perkotaan 2 38

Hak asasi manusia 8 62

Gerakan anti-korupsi untuk mendukung tatakelola pemerintahan yang

Baik 2 44

Usaha-usaha untuk mendemokratisasikan sistem kepartaianp 7 41 Usaha mendorong pluralisme dan rekonsiliasi keagamaan serta etnik 6 42 Perbaikan dan demokratisasi pendidikan 11 56 Promosi profesionalisme sebagai bagian ‘tata pemerintahan yang

baik’ dalam sektor publik dan privat 8 49 Kebebasan, kemerdekaan dan kualitas media 12 61 Promosi kesetaraan gender dan perspektif feminis 8 60 Perbaikan keterwakilan alternatif pada tingkat lokal 2 61 Perbaikan keterwakilan alternatif pada tingkat lokal 2 61 Usaha mendirikan parpol yang berakar kerakyatan 6 52 Usaha untuk mendorong organisasi massa berbasis

Kepentingan 4 45

(7)

Aktor Aktor nasional

11%

Aktor lokal 89%

(8)

Sebaran I nforman Riset DEMOS

2 4

1 2

1 6

2 8 3 0

2 4 4 1 1 6 1 4 1 9 2 0 3 9 4 0 3 3 1 6 1 9 2 9

3 5 1 0

3 3 2 5 3 0 2 4 7 3 2 7 2 3

4 0 3 2

2 8

1 9 2 0

TOTAL I NFORMAN: 798 5 region di 32 provinsi

7 3 1 9

(9)

A.

Identitas

 

Informan

B.

Sikap

 

Terhadap

 

li ik

Politik

C.

Identitas

 

Kewargaan

Kewargaan

D.

Situasi

 

Demokrasi

E.

Kapasitas

 

Aktor

 

Utama

(10)

1. Terdapat sejumlah instrumen kebebasan‐dasar, namun terjadi pula defisit p j , j p

demokrasi yang parah pada hak‐hak dan institusi‐institusi lainnya,  termasuk identifikasi warga dengan identitas nasional dan regional 

mereka (defisit demokrasi).

2. Terdapat pemilihan umum yang bebas dan adil, namun partai‐partai dan 

politisi yang ada tidak representatif dan tidak responsif (representasi 

semu).

3. Kaum elite dominan cenderung menyesuaikan diri dengan aturan‐aturan 

main yang baru dan dianggap demokratis, namun mereka memonopoli  dan mengkolonisasi (membajak demokrasi) demi kepentingan 

kelompoknya sendiri (p y (demokrasi oligarkisg ).)

4. Agen‐agen perubahan yang membawa demokrasi ke Indonesia masih 

bergerak sebagai aktivis masyarakat dan kelompok penekan, namun  posisi dan peranan mereka mengambang di garis‐tepi sistem demokrasi 

p p g g g p

sehingga tidak mampu memberi dampak riil bagi perubahan yang 

(11)

1

1stst priority in Acehpriority in Aceh

Type of identity

Type of identity 11stst prioritypriority 11stst + 2+ 2ndnd prioritypriority

1

1stst priority in Aceh priority in Aceh

and Papua and Papua

Nasionalitas

Nasionalitas 39%39% 24%24% 19%19%

Lokalitas

Lokalitas 15%15% 23%23% 18%18%

Primordialitas

Primordialitas 43%43% 48%48% 64%64%

No data

No data 3%3% 3%3% --

--Total

(12)

M

l

i

ƒ

Menurunnya lagi

kebebasan (Gejala

d f

i)

deformasi).

ƒ

Capaian Ekosob yang

 

b

k (I d k

6

 

f

 

buruk (Indeks 46

 

of

 

100).

R k

d i BPD

 

ƒ

Rekomendasi BPD

 

dan riset spesifik

i Ek

b

(13)

Pilot

 

Project

Pilot

 

Project

6

 

Daerah:

Jakarta

 

Pusat,

 

Kota

 

Manado,

 

Purbalingga,

 

Musi Banyuasin,

 

Musi Banyuasin,

 

Sanggau,

 

dan Mimika.

5

 

Issu Ekosob:

5

 

Issu Ekosob:

Pendidikan,

 

Kesehatan,

 

(14)
(15)

ƒ Pelaksanaan hak Ekosob masih 

i k   l     ƒ kDari sisiifi  gerakan,   belumk  d banyak     menyisakan persoalan yang 

dilematis. Masih banyak kendala  yang menghambat pelaksanaan  hak Ekosob, baik dari sisi wacana, 

k    ki j  

kreatifitas masyarakat dan atau  organisasi masyarakat yang 

berupaya mempengaruhi kinerja  kebijakan berkaitan dengan 

l k  h k Ek b  b ik  gerakan, maupun kinerja 

kebijakannya.

ƒ Dari sisi wacana, hak Ekosob  belum banyak dikenal dan 

di h i  b ik di l l  i h 

pelaksanaan hak Ekosob, baik  dalam bentuk tawaran kebijakan  alternatif maupun upaya‐upaya  swadaya yang turut mendukung 

l k  h k Ek b dipahami, baik di level pemerintah 

sebagai pemangku kewajiban  (duty bearer) maupun di level  masyarakat sebagai pemangku  h k ( i ht  h ld )

pelaksanaan hak Ekosob.

ƒ Dalam konteks pelaksanaan hak  Ekosob, pemerintah lebih banyak  memposisikan dirinya sebagai  ”negara budiman”, bukan sebagai  wujud tanggung jawabnya 

hak (rights holder). wujud tanggung jawabnya 

sebagai pemangku kewajiban.

Banyak dijumpai hal hal yang ironis  paradoks  dan sejumlah

(16)
(17)
(18)

Column1 Column2

Perbandingan Belanja Aparat dan Belanja Publik versi Pemerintah Jumlah Prosentase

Belanja Aparat Belanja Aparat

2,324,136,000 66.86%

Belanja Publik

1,152,065,000 33.14%

Total Belanja

3,476,201,000 100.00%

Perbandingan Belanja Aparat dan Belanja Publik versi DEMOS Jumlah Prosentase

Belanja Aparat

2,744,918,000 78.96%

Belanja Publik

731,283,000 21.04%

Total Belanja

3 476 201 000 100 00%

(19)
(20)

U t k  d tk   k   P l d i i t i k t Untuk mendapatkan angka 

belanja publik versi DEMOS  pada Dinas Pendidikan, 

1. Program pelayanan administrasi kantor (isinya belanja ATK, telpon, listrik, air, konsumsi rapat, dll).

2. Program peningkatan sarana dan Kesehatan, Sosial dan 

Tenaga Kerja, dibuat dengan  cara mengeluarkan 

g p g

prasarana aparatur (bangun perawatan gedung pemerintah dan beli mobil dinas). 3. Program disiplin aparatur (belanja seragam dll)

cara mengeluarkan  beberapa pos dan program 

yang dampaknya tidak bisa 

l  di k   blik

seragam, dll).

4. Program pengembangan sistem

pelaporan capaian kerja dan keuangan (isinya pembuatan laporan‐laporan).

langsung dirasakan publik

dari belanja langsung yaitu:

(21)

Beberapa LSMp  menghitung hal yangg g y g sama dengan hanya mengeluarkan pointg y g p   5 saja. Cara ini bisa dipertanggungjawabkan karena banyak sekali

pengeluaran yang sering tidak masuk akal di program‐program no 1‐5. 

Selain itu poin dari pemilahan tersebut bukan terletak pada boleh atau tidak boleh ada belanja tersebut, namun lebih pada soal keseimbangannya. 

Jika berat di belanja untuk keperluan aparat, ini menunjukkan i dik i  tid k h t

indikasi yang tidak sehat.

Sedangkan untuk mendapatkan data trend belanja pegawai 2007‐2010,  dilakukan dengan cara menjumlahkan belanja pegawai di belanja tidak dilakukan dengan cara menjumlahkan belanja pegawai di belanja tidak

langsung dan langsung. Sumber data dari ringkasan seluruh APBD  diperoleh dari data resmi pada web departemen keuangan: 

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Demikian pula dengan permasalahan rendahnya aktivitas siswa dan interaksi, melalui strategi pembelajaran inkuiri, hal itu kan dapat diatasi karena strategi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor biokonsentrasi logam Pb dan Cu pada beberapa jenis fleshy macroalgae di perairan Pulau Bone- batang, Pulau

Prosedur yang harus dilakukan pada tahap pengujian ini adalah menghidupkan mesin, memanaskan mesin untuk mencapai suhu kerja mesin kurang lebih selama 5 menit

Berkenaan dengan pemulihan aset secara khusus, artikel menyediakan antara lain bahwa "Dalam hal kerjasama internasional, setiap kali kriminalitas ganda dianggap

Untuk mengetahui biodiesel yang dihasilkan, maka perlu dilakukan beberapa uji biodiesel sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Persyaratan mutu biodiesel di

Berdasarkan pada hasil penelitian, disimpulkan beberapa hal sebagai berikut; (1) Partisipasi perempuan Jawa Tengah dalam politik khususnya dalam pelaksanaan

3.3 Peserta didik dapat Mengaitkan isi kandungan surat Al Fatihah tentang tauhid Rubbubiyah dengan kehidupan 3.4 Peserta didik dapat menerjemahkan An-Nas, Al-Falaq