• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Pengolahan Data Bahan Makanan Kering (BMK) Di Gudang Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Pengolahan Data Bahan Makanan Kering (BMK) Di Gudang Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)

i

Sistem Informasi Pengolahan Data Bahan Makanan Kering (BMK) di Gudang

Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung

YAYAT HIDAYAT

NIM. 1.09.07.140

Telah disetujui dan disahkan di bandung sebagai TUGAS AKHIR pada tanggal:

..., ……… 2010

Menyatakan,

Pembimbing

Tono Hartono S, Si MT

NIP : 4127.70.26.001

Dekan Fakultas

Ketua Program Studi

Teknik dan ilmu komputer

Manajemen Infomatika,

Prof.Dr.Ir.H.Ukun Sastra Prawira,M.Sc

DadangMunandar,SE,M.Si

(2)

iii

Dewasa ini kebutuhan terhadap informasi yang akurat, lengkap dan relevan diperlukan oleh suatu instalasi yakni Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Akan tetapi pada sistem yang berjalan hal tersebut belum di dapatkan secara optimal. Pada sistem yang berjalan pengolahan data pemasukan dan pengeluaran barang masih dilakukan pada nota-nota atau buku-buku transaksi, hal ini menyebabkan kesulitan pada karyawan dalam pencarian data-data transaksi dan pembuatan laporan-laporan. Permasalahan lain yang terjadi yaitu adanya kesulitan pembuatan kartu laporan stok barang, karena data barang yang sangat banyak.

Melalui penelitian ini diharapkan dapat merancang dan membangun sebuah sistem informasi berbasis komputer yang dapat mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. Dalam melakukan penelitian ini metode pengembangan sistem yang digunakan adalah model Waterfal. Sedangkan perangkat lunak pendukung yang digunakan adalah Borland Delphi 7.0 dan Microsoft Access.

Hasil akhir penelitian ini yakni berupa Produk Sistem Informasi Pengolahan Data Pemasukan dan Pengeluaran Barang. Dengan sistem informasi pengolahan data yang dibuat penulis berharap, pencarian data, pembuatan laporan dan stok dapat dilakukan dengan lebih mudah dan dengan waktu yang relative cepat.

(3)

iv

Nowadays the need of the information is accurate, complete and relevant, which is required by any installation Installation Nutrition Hasan Sadikin Hospital. But the system that runs it has not been in the obtain an optimal manner. In the current system of data processing revenues and expenditures have been made in the memorandum or note-books transactions, this is causing hardship on the employees in the search for transaction data and creating reports. Another problem that occurred is a difficulty making inventory report card, because the data items that very much.

Through this research can be designed and constructed a computer-based information system that can overcome these problems. In conducting this research, system development method used is Waterpal model.While supporting software is Borland Delphi 7.0 and Microsoft Access.

The end result of this research, namely in the form of Data Processing Information Systems Products Importation and Expenditures. With data processing information system made the writer hopes, collecting data, preparing reports and stock can be done more easily and with a relatively quick time

(4)

v

Assammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

Tuhan Semesta Alam. Yang telah memberikan kemudahan, kelancaran dan

kesehatan. Sholawat serta salam penulis panjatkan pada, Nabi Muhammad SAW

beserta para keluarganya, sahabatnya, dan semua umatnya yang tetap setia

menjalankan ajaran Islam. Semoga kita termasuk di dalamnya. Amin.

Ucapan syukur kehadirat-Nya akhirnya Penulis dapat menyelesaikan

Tugas Akhir ini sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Tugas Akhir jenjang

Diploma III Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Manajemen Informatika

Universitas Komputer Indonesia dengan judul:

“ SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA BAHAN MAKANAN KERING (BMK) DI GUDANG INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN (RSHS) BANDUNG ”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan Tugas Akhir ini banyak

memiliki kekurangan dan masih jauh dari sempurna, karena masih terbatasnya

ilmu pengetahuan dan wawasan yang penulis miliki. Dan dalam penyusunan

Tugas Akhir ini, Penulis tidak dapat menyelesaikannya tanpa adanya dorongan,

bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak sehingga penulis merasa

sangat terbantu dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini. Untuk itu penulis

ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya

(5)

vi

kesempatan bagi penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir hingga selesai.

2. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia Bandung.

3. Prof. Dr. Ir. H. Ukun Sastra Prawira, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik

dan Ilmu Komputer.

4. Dadang Munandar,SE,M.Si, Selaku ketua Jurusan Manajemen

Informatika.

5. Tono Hartono S,Si,MT. selaku Pembimbing, yang telah memberikan

bimbingan dan arahan yang sangat berharga bagi Penulis sehingga dapat

menyelesaikan penyusunan laporan Tugas Akhir ini.

6. Wartika S,Kom,MT selaku dosen wali yang telah memberikan dukungan

dan semangat dari awal penulis masuk kuliah sampai penyusunan laporan

tugas akhir ini.

7. Pa Ides Selaku Pembimbing Tugas akhir saya di Instalasi Gizi Rumah

Sakit Hasan Sadikin Bandung.

8. .Kepada para pegawai Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bndung

yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan tugas akhir ini.

Penulis persembahkan Tugas Akhir ini buat :

1. Bapak dan Ibu yang selalu memberikan dukungan do’a dan moril kepada penulis, dan juga untuk kakakku yang penulis sayangi terima kasih untuk dukungan dan bantuannya.

(6)

vii

tugas akhir ini akan memberi manfaat bagi semua pihak yang membacanya. Selanjutnya segala kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan tulus.

Bandung,………....2010

(7)

viii Berubahlah Untuk Maju.

(8)

ix

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

ABSTRAK... iii

ABCTRACT... iv

KATA PENGANTAR... v

MOTTO ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR... xv

DAFTAR SIMBOL ... xvii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 4

1.4 Kegunaan Penelitian ... 5

1.4.1 Kegunaan Praktik ... 5

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 5

(9)

x

BAB II. LANDASAN TEORI... 8

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM) ... 8

2.1.1 Pengertian Dasar SIM ... 8

2.2 Pengeertian Informasi... 9

2.2.1 Siklus Informasi ... 9

2.3 Karakteristik Sistem ... 10

2.4 Klasifikasi Sistem... 13

2.4.1 Metode Pengembangan Sistem ... 16

2.4.2 Analisis Sistem... 16

2.4.3 Perancangan Sistem ... 17

2.5 Pengertian Logistik... 17

2.6 Manajemen Logistik ... 17

2.7 Pengertian Persediaan... 18

2.8 Pengertian Gizi... 18

2.8.1 Beberapa pengertian/Istilah Dalam Gizi ... 19

2.9 Mengenal Borland Delphi... 20

BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN... 21

3.1 Objek Penelitian ... 21

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan... 21

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 23

(10)

xi

3.2.1 Desain Penelitian... 25

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 26

3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 26

3.2.2.2 Sumber Dan Sekunder ... 28

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem... 28

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 28

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 29

1) Flow Map ... 31

2) Diagram Kontek... 31

3) Data Flow Diagram... 31

4) Kamus Data ... 32

5) Perancangan Basis Data ... 32

a. Normalisasi ... 32

b. Tabel Relasi ... 33

3.2.4 Pengujian Software ... 34

BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 36

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan... 36

4.1.1 Analisis Dokumen... 36

4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang berjalan... 38

4.1.2.1 Flow Map ... 38

(11)

xii

4.1.3 Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan... 43

4.2 Perancangan Sistem... 44

4.2.1 Tujuan Perencangan Sistem... 45

4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 45

4.2.3 Peracangan Prosedur yang Diusulkan ... 46

4.2.3.1 Flow Map ... 47

4.2.3.2 Diagram Kontek ... 48

4.2.3.3 Data Flow Diagram ... 48

4.2.3.4 Kamus Data ... 49

4.2.4 Perancangan Basis Data ... 51

4.2.4.1 Normalisasi ... 51

4.2.4.2 Relasi Tabel... 54

4.2.4.3 Entity Relationship Diagram... 55

4.2.4.4 Struktur File ... 57

4.2.4.5 Kodifikasi... 4.2.5 Perancangan Antar Muka ... 67

4.2.5.1 Struktur Menu ... 67

4.2.5.2 Perancangan Input ... 61

4.2.5.3 Perancangan Output... 76

BAB V. PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM ... 79

5.1 Pengujian ... 79

(12)

xiii

5.2 Implementasi ... 82

5.2.1 Batasan Implementasi ... 82

5.2.2 Implementasi Perangkat Lunak... 83

5.2.3 Implementasi Perangkat Keras ... 83

5.2.4 Implementasi Basis Data ... 84

5.2.5 Implementasi Antar Muka ... 85

5.2.6 Implementasi Instalasi Program... 87

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN... 96

6.1 Kesimpulan ... 96

6.2 Saran ... 97

DAFTAR PUSTAKA

(13)

xv Struktur Organisasi Instalasi Gizi RSHS Bandung………...

10 14 15 15 24

Gambar 3.2 Model Waterfall……….. 29

Gambar 4.1 Flow Map Yang Berjalan………. 40

Gambar 4.2 Diagram Kontek Yang Berjalan………. 41

Gambar 4.3 Data flow Diagram Yang Berjalan……….…………... 42

Gambar 4.4 Flow Map Usulan….……….. 47

Gambar 4.5 Diagram Kontek Yang Diusulkan……….…………. 48

Gambar 4.6 Data Flow Diagram Yang Diusulkan………... 49

Gambar 4.7 Relasi Tabel………..……….. 55

Gambar 4.8 ERD………. 56

Gambar 4.9 Strutur Menu……….. 67

Gambar 4.10 Tampilan Login……….. 68

Gambar 4.11 Tampilan Menu Utama.………... 69

Gambar 4.12 Tampilan Data Barang…..……….. 69

Gambar 4.13 Tampilan Data Pegawai…………..………. 70

(14)

xvi

Gambar 4.17 Laporan Data Barang……….. 76

Gambar 4.18 Tampilan Laporan Data Pegawai..……… 77

Gambar 4.19 Tampilan Laporan Data Rekanan………... 77

Gambar 4.20 Tampilan Laporan Data Pemesanan………... 78

Gambar 4.21 Tampilan Laporan Data Pemakaian.……….. 78

Gambar 5.1 Aplikasi Delphi………...……… 87

Gambar 5.2 Menu Utama………... 88

Gambar 5.3 Form Login……….………... 88

Gambar 5.4 Form Data Barang……….……….. 89

Gambar 5.5 Form Data Pegawai……… 89

Gambar 5.6 Form Data rekanan………..………... 90

Gambar 5.7 Form Pemesanan………... 90

Gambar 5.8 Form Penerimaan……….……….. 91

Gambar 5.9 Form Pemakaian………....……… 92

Gambar 5.10 Form Cetak……….………... 92

Gambar 5.11 Laporan Data Barang………..………... 93

Gambar 5.12 Laporan Data Pegawai……….……….. 93

Gambar 5.13 Laporan Data Rekanan…………...……… 94

Gambar 5.14 Laporan Data Pemakaian….………... 94

(15)
(16)

xvii

No Gambar Nama Keterangan

1 Proses

Mempersentasikan operasi

2 Decision

Keputusan dalam program

3

Documen

I/O dalam format yang di cetak

4 Stored Data

I/O yang menggunakan penyimpanan penyimpanan akses langsung

5

Garis Alur

Mempresentasikan alur kerja

6 Proses Proces

Operasi Manual

(17)

xviii

1 Proses

Menunjukan kegiatan/kerja yang dilakukan oleh orang, mesin dan komputer

2 Simbol Data

Flow(arus data) Menunjukan arus dari proses

3 Eksternal Entity Menunjukan entitas/entity

4 Data Store Simpanan data pada komputer

Sumber: (Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005), Analisis dan Desain Sistem Informasi).

3. Entity Relationship Diagram(ERD)

No Simbol Nama Keterangan

1.

Himpunan

Entitas Kumpulan dari objek antara objek satu dengan yang lain.

2. Himpunan

Relasi

Hubungan yang terjadi antara satu entitas dengan entitas lainnya.

3. Atribut Kumpulan elemen-elemen data yang

membentuk suatu entitas. 4. Garis/Link dengan relasi himpunan entitas dengan Penghubung antara himpunan relasi

atributnya.

(18)
(19)

A. Biodata Mahasiswa

NIM : 1.09.07.140

Nama Lengkap : YAYAT HIDAYAT

Tempat & Tanggal Lahir : CIAMIS, 23 JULI 1989

Agama : Islam

Jenis kelamin : Laki - laki

Alamat Lengkap : Jl Terusan Jamika No. 105 RT/02 RW/06

Kel. Babakan Tarogong Kec. Bojongloa Kaler

No. Telepon / HP : (022) 6041551 / 085222378778

Email : ya2t25@yahoo.co.id

B. Riwayat Pendidikan Formal & Non-Formal

1. SDN Jamika 1 Bandung 1995 s/d 2001

2. SLTPN 23 Bandung 2001 s/d 2004

3. SMK Prakarya Internasional Bandung 2004 s/d 2007

4. Universitas Komputer Indonesia 2007 s/d Sekarang

Demikian Riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

(20)

RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN (RSHS) BANDUNG

Tugas Akhir

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Program Diploma Tiga

Program Studi Manajemen Informatika

Yayat Hidayat 1.09.07.140

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(21)

DAFTAR PUSTAKA

1. Prof.Dr. Jogiyanto HM,MBA,Akt .2005 .Analisis & Desain .Andi.

Yogyakarta.

2. http://iratyaningsih-ansis.blogspot.com/definisi-analisa-sistem

10 Maret 2010

3. http://www.google.co.id/pengertian+perancangan+sistem&meta

10 Maret 2010

4. http://id.answers.yahoo.com/question/index/Logistik

10 Maret 2010

5. http://gamilopinion.blogspot.com/2008/06/logistik-business-process

11 Maret 2010

6. http://gizigizi.blogspot.com/2008/12/pengertian-gizi

11 Maret 2010

7. http://www.lusa.web.id/konsep-dasar-ilmu-gizi

11 Maret 2010

(22)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi yang sangat terasa dalam kehidupan

sangat bermanfaat membantu permasalahan dalam proses suatu kegiatan.

Kegiatan yang umumnya menggunakan peranan teknologi informasi yaitu sistem

informasi adalah pengolahan data keuangan, pengolahan data jual beli,

pengolahan data kepegawaian, pengolahan data persediaan barang dan lain-lain.

Khususnya pengolahan data Bahan Makanan Kering (BMK) yaitu bahan

makanan yang dikemas yang sifatnya tahan lama. Di Gudang Instalasi Gizi

Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung pengolahan datanya belum

menggunakan sistem informasi. Adapun fakta yang terjadi pada saat ini, di

Gudang Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung adalah

proses pengolahan data barang bahan makanan kering tersebut masih

menggunakan proses sederhana yaitu dengan buku besar dan belum terintegrasi.

Adapun kondisi yang terjadi diantaranya ketidak tepatan laporan barang yang

masih tersedia, pencarian data barang yang masih menggunakan proses manual,

pembuatan laporan masih relatif lama karena masih menggunakan proses

(23)

Oleh karna itu Sistem Informasi pengolahan data barang sangat penting

diterapkan di Gudang Instalasi Gizi untuk meningkatkan kinerja dalam hal

ketepatan dan kecepatan proses pengolahan data barang, dikarenakan data yang

diolah dalam jumlah yang banyak, agar tidak terjadi pengumpulan data dimana

akan menyita waktu dan menguras tenaga untuk menyelesaikan pekerjaan

tersebut.

Adapun tuntutan Sistem informasi yang diterapkan di Gudang Instalasi

Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung adalah meningkatkan

pelayanan ditribusi barang bahan makanan kering untuk kebutuhan pasien Rumah

Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, sedangkan untuk masa yang akan datang

agar Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (RSHS) tetap berdiri dan bisa melayani

masyarakat dengan pelayanan yang cepat dalam distribusi Bahan Makanan Kering

untuk pelayanan penyajian makanan pasien Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung

(RSHS).

Dengan diterapkannya Sistem Informasi Pengolahan Data Bahan Makanan

Kering di Gudang Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung,

dapat dicapai hal-hal strategis seperti laporan-laporan pemasukan dan pengeluaran

barang masih tersimpan dengan aman karna datanya berupa data base yang

dihasilkan sistem informasi yang bisa diperiksa, dilihat, atau diambil datanya bila

(24)

Melihat permasalahan tersebut, maka penulis sangatlah tertarik untuk

membahas mengenai “ Sistem Informasi Pengolahan Data Bahan Makanan

Kering (BMK) di Gudang Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS)

Bandung”, Dengan tujuan dapat memudahkan kinerja dalam melakukan

pengolahan data barang .

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Identifikasi masalah-masalah yang ditemukan pada saat melakukan

penganalisaan dan pengidentifikasian sistem yang sedang bejalan di

Instalasi Logistik Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (RSHS)

pengelolaan datanya masih bersifat sederhana,antara lain:

1. Pengolahan data barang masih dilakukan secara sederhana sehingga

penyajian informasi tidak tepat dengan kebutuhan dan hal itu

memepengaruhi efisiensidan efektifitaskerja.

2. Terjadi keterlambatan dalam proses laporan pemasukan dan pengeluaran

barang.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana cara mengatasi pengolahan data barang yang kurang optimal

(25)

2. Bagaimana cara mengatasi keterlambatan laporan pengeluaran dan

pemasukan barang yang masih dilakukan secara sederhana yaitu tulis

tangan.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mempelajari sistem informasi

pengolahan data barang yang berjalan di Gudang Instalasi Gizi RSHS untuk

dianalisis sebagai acuan dalam pembangunan Sistem Informasi Pengolahan Data

Barang yang akan dibuat. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan efektifitaskegiatan pengolahan data barang yang terjadi di

Gudang Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) secara lebih

terarah dan terpadu yang dapat memeberikan informasi yang berguna

untuk bagian gudang sebagai pengolah data.

2. Dapat mengatasi keterlambatan laporan pengeluaran dan pemasukan

barang yang masih dilakukan secara sederhana yaitu tulis tangan.

3. Membuat sebuah perangkat lunak Sistem Informasi Pengolahan Data

Bahan Makanan Kering di Gudang Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan

(26)

1.3 Kegunaan Penelitian

1.4.1. Kegunaan Praktis :

1. Bagi Perusahaan

Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja karyawan di Gudang Instalasi Gizi RSHS dalam melakukan kegiatan nya.

1.4.2. Kegunaan Akademis :

1. Bagi Penulis

Untuk menambah wawasan serta pengetahuan penulis serta

dapat membandingkan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah

dengan aplikasi di lapangan.

2. Bagi Pengembangan Ilmu

Memberikan masukan ilmu bagi jurusan Manajemen

Informatika tentang aplikasi pengolahan data barang.

3. Bagi Peneliti Lain

Menjadi bahan masukan dan sumber informasi bagi peneliti

sebagai studi kepustakaan bagi penelitian yang sama dengan tema

(27)

1.5 Batasan Masalah

Untuk mempersempit dan memperjelas ruang lingkup pembahasannya,

maka permasalahan yang dibahas dibatasi pada proses-proses sebagai berikut :

1. Sistem yang akan dibahas tentang pengolahan data barang yang

meliputi pengolahan data barang masuk, barang keluar, persediaan

barang.

2. Menentukan persediaan minimum barang sekurang-kurangnya jumlah

minimum tersebut dapat menutupi permintaan satu bulan sebelum

pemakaian.

3. Rekanan di tentukan oleh Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS)

Bandung.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin (RSHS)adalah rumah sakit yang

terletak di Kota Bandung, tepatnya di jalan Pasteur nomor 38 Bandung 40161.

Rumah sakit ini merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

(28)

Waktu Penelitian

Adpun susunan jadwal penelitian yang kami lakukan adalah

sebagai berikut :

Tabel 1.1 Waktu Penelitian

No. Kegiatan April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Studi Literatur 2. Perancangan Sistem 3. Pembuatan Program 4. Uji Program

(29)

8

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Istilah Sistem Informasi Manajemen telah banyak didefenisikan oleh para

ahli manajemen dan komputer dengan cara yang berbeda-beda. Menurut

Jogiyanto (2005:1) Istilah tersebut telah dikenal sejak tahun 1960-an. Konsep

Sistem Informasi Manajemen saat ini berkembang seiring perkembangan fokus

penggunaan teknologi komputer. Perkembangan teknologi komputer saat ini telah

memberikan kesadaran baru bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk

tujuan utama menghasilkan informasi untuk pengambilan keputusan manajemen.

2.1.1. Pengertian Dasar SIM

Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari hal-hal atau elemen

- elemen yang bekerja sama untuk membentuk suatu kesatuan dan saling

bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan. Dapat pula didefinisikan

sebagai berikut

Menurut Jogiyanto (2005:638) “Sistem adalah suatu jaringan kerja

dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan sasaran

(30)

Suatu sistem mempunyai karakteristik yaitu komponen sistem

(componenents), batasan system (boundary), lingkungan sistem

(environments), penghubung sistem (interface), Masukan sistem (input),

pengolahan (processing), keluaran sistem (output), sasaran (objective) dan

tujuan (goal).

2.2. Pengertian Informasi

Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang

penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam

pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat tiu

juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang.

Menurut Jogiyanto (2009:692) “ Informasi adalah data yang diolah

menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif

dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Sedangkan kualitas dari

informasi tergantung dari tiga hal yaitu informasi harus akurat, tepat pada

waktunya, dan relevan.

2.2.1 Siklus Informasi

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak

dari bentuk tunggal. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu

(31)

mentah sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model

untuk dihasilkan informasi.

Gambar 2.1. Proses Pengolahan Data

Menurut Jogiyanto (2009:693) Data yang diolah melalui suatu model

menjadi informasi, penerimaan kemudian menerima informasi tersebut.

Membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti melakukan

suatu yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali data tersebuat

akan dianggap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan

seterusnya membentuk suatu siklus informasi (information cycles) atau

ada yang menyebutnya dengan siklus pengolahan data (data processing

cycles).

2.3. Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2009:684) Suatu sistem mempunyai karakteristik atau

sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (component),

batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments),

penghubung {interface), masukan (input), pengolahan (process) keluaran

(output) dan sasaran (objektif) atautujuan (goals). ”

(32)

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling

berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu

kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem

dapat berupa suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap

sub-sub sistem mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu

fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu

sistem dengan sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan

lainnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai

satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope)

dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari

sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat

bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan. Lingkungan

luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dengan demikian

harus dijaga dan dipelihara, sedangkan lingkungan luar yang merugiakan

harus ditahan dan dikendalikan kalau tidak maka akan menggangu

(33)

4. Penghubung Sistem

Penghubung merupakan media penghubung antara sub sistem

dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.

Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) pada

sistem lainnya dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi

dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan sistem

masukan sistem adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem.

Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan

masukan (signal input). maintenance input adalah energi yang dimasukkan

supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang

diproses untuk didapatkan keluarannya.

6. Keluaran Sistem

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna dan sisa keluaran dapat merupakan

masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan atau

sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah

(34)

8. Sasaran Sistem

Sustu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objektif).

Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran maka operasi sistem tidak

akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali

masukan yang dibutuhkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila

megenai sasaran aturan tertentu

2.4. Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2008:6) Suatu system dapat diklasifikasikan dari

beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut ini.

a. Sistem menurut bentuk fisiknya :

1. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide

yang tak tampak secara fisik. Contoh : sistem teologi adalah

sebuah susunan gagasan mengenai Tuhan, manusia dan alam.

2. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. Contoh :

sistem peredaran darah, sistem sekolah, sistem

transportasi, sistem computer

b. Sistem menurut terjadinya sistem :

1. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena adanya

proses alam. Contohnya : pergantian siang dan malam, erosi

dan bencana alam

2. Sistem buatan manusia adalah sistem yang terjadi karena

(35)

Contohnya : sistem Komputer dan sistem irigasi

c. Sistem Menurut Kejadian Masa Depan

1. Sistem Deterministik adaiah suatu sistem yang beroperasi

dengan tingkah iaku yang dapat diprediksi. Contoh : hasil

pertadingan sepak bola, dan prestasi

2. Sistem Probabilistik adalah suatu sistem yang kondisi masa

depannya tidak dapat diprediksi. Contoh : sistem kematian

d. Sistem Menurut Sifatnya

1. Menurut Jogiyanto (2009:685) Sistem Tertutup adalah

sistem yang tidak berhubungan atau tidak dipengaruhi oleh

lingkungan luarnya sistem ini bekerja otomatis tanpa campur

tangan pihak luar. Contoh : Sistem adat masyarakat baduy

Gambar 2.2. Sistem Tertutup

2. Menurut Jogiyanto (2009:685) Sistem Relatif

Tertutup/Terbuka adalah suatu sistem yang memiliki

masukan dan keluaran yang tertentu. Sistem ini tidak

terpengaruh gejolak dari luar. Contoh : sistem program

computer karena hanya menerima masukan yang telah Sistem tertutup tidak dipengaruhi

(36)

ditentukan, mengolah , memproses dan memberikan keluaran

tertentu.

Gambar 2.3 .Sistem Relatif terbuka/tertutup

1. Menurut Jogiyanto (2009:687) Sistem Terbuka adalah sistem

yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya

sistem ini menerima masukan dan menghasilkan pengeluaran

untuk subsistem iainya. Contoh : sistem musyawara

(37)

2.4.1. Metode Pengembangan Sistem

Data – data di dalam sistem informasi perlu di olah menggunakan

cara –cara atau tahapan yang digunakan untuk mengolah sumber data

tersebut guna menghasilkan informasi bagi para pemakainya.

2.4.2 Analisis Sistem

Suatu studi dari sistem yang telah ada dengan tujuan untuk

merancang sistem yang baru atau memperbaiki kekurangan dari sistem

yang telah ada.

Kegiatan menemukan atau mengidentifikasikan masalah,

mengevaluasi, membuat model serta membuat spesifikasi sistem.

Suatu kegiatan mentransformasikan dua masukan utama, yaitu

kebijaksanaan pemakai dan anggaran proyek kedalam spesifikasi yang

terstruktur. Kegiatan tersebut melibatkan alat dan model diagram aliran

data, diagram antar entitas dan komunikasi data.

Memandang, Pengamatan dan menyimpulkan konsep sistem

berdasarkan Sistem Informasi secara fisik dan konseptual.

Analisis adalah memeriksa secara detail sesuatu dengan jelas,

menguraikan dalam elemen - elemen yang membentuknya, termasuk

(38)

Sedangkan pengertian analisis sistem adalah proses pengumpulan

dan pengintegrasian (mengartikan) fakta, diagnosa, masalah dan

penggunaan fakta untuk penyempurnaan sistem.

http://iratyaningsih-ansis.blogspot.com/definisi-analisa-sistem.10Maret 2010

2.4.3 Perancangan Sistem

Pengertian perancangan sistem dapat berarti membuat suatu sistem

yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau

memperbaiki sistem yang telah ada. Untuk dapat merancang suatu sistem,

sistem harus diuraikan ke dalam elemen – elemen yang membentuknya

dengan mencari kaitan antara elemen tersebut dengan elemen lainya.

http://www.google.co.id/pengertian+perancangan+sistem&meta.10Maret

2010

2.5 Pengertian Logistik

Logistikmerupakan seni dan ilmu mengkontrol,mengatur,arus barang,

energi, informasi, dan sumber daya lainnya, seperti produk, jasa, dan manusia,

dari sumber produksi ke pasar. Manufaktur dan marketing akan sulit dilakukan

tanpa dukungan logistik. Logistik juga mencakup integrasi

informasi, transportasi, inventori, pergudangan, dan pemaketan.

http://id.answers.yahoo.com/question/index/Logistik.10Maret2010

2.6. Manajemen Logistik

Manajemen logistik merupakan bagian dari proses supply chain yang

berfungsi untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan keefisienan

(39)

dari titik permulaan (point of origin) hingga titik konsumsi (point of consumption)

dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan.

http://gamilopinion.blogspot.com/2008/06/logistik-business-process.11Maret2010

2.7. Pengertian Persediaan

Menurut Jogiyanto (2009:689) “ Persediaan adalah suatu aktiva yang

meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu

periode usaha yang normal ”

Persediaan adalah barang yang dimiliki untuk dijual atau untuk diproses

selanjutnya dijual. Berdasarkan pengertian di atas maka perusahaan jasa tidak

memiliki persediaan, perusahaan dagang hanya memiliki persediaan barang

dagang sedang perusahaan industri memiliki 3 jenis persediaan yaitu persediaan

bahan baku, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi (siap

untuk dijual).

2.8. Pengertian Gizi

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang

dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi,

penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk

mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ,

serta menghasilkan energi.

(40)

2.8.1. Beberapa Pengertian/ Istilah Dalam Gizi

3. Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala

sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan

optimal/ tubuh.

4. Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh

untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi,

membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses

kehidupan.

5. Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan

makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti,

absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran

zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan,

pertumbuhan dan fungsi normal dri organ-organ, serta

menghasilkan energi.

6. Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang dapat

dijadikan makanan.

7. Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi

dan atau unsur-unsur/ ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat

gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh.

8. Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan mentah.

9. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan

dan penggunaan zat-zat gizi.

(41)

2.9. Mengenal Borland Delphi

Pengertian Borland Delphi 7.0 Methode pengaksesan internet yang

menawarkan hamper semua layanan. Sehingga menjadai methode yang sering

dipakai pengguna internet. Bahasa pemrograman Under Windows yang di

produksi oleh Borland. Pemrograman ini merupakan pengembangan

pemrograman pascal. Anda dapat membuat program dari yang sederhana sampai

program yang berbasis client / server atau jaringan yang berjalan di system

operasi Windows.

Keunggulan Borland Delphi

1. Borland Delphi salah satu pemrograman yang berbasis object OOP

( object oriented programming). Dengan demikian peristiwa yang

sedang terjadi, operasi apa yang dilakukan, dan seluruh aktifitas dalam

program harus mengacu pada object-object tertentu.

2. IDE ( intergrated development environment ) didalam pemrograman

Borland Delphi memudahkan programmer dalam mengembangkan

aplikasinya.

3. Source Code Borland Delphi merupakan pengembangan dari bahasa

pemrograman pascal yang mudah digunakan.

(42)

21

3.1 Objek Penelitian

3.1.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (RSHS)

Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung dibangun pada tahun 1920 dan diresmikan pada tanggal 15 Oktober 1923 dengan nama “Het Algemeene Bandoengsche Ziekenhuijs“. Pada tanggal 30 April 1927 namanya diubah menjadi “Het Gemeente Ziekenhuijs Juliana” dengan kapasitas 300 tempat tidur.Selama penjajahan Jepang, rumah sakit ini dijadikan Rumah Sakit Militer. Setelah Indonesia merdeka, dikelola oleh pemerintah daerah, yang dikenal oleh masyarakat Jawa Barat dengan nama “Rumah Sakit Ranca Badak“. Pada tahun 1954 Rumah Sakit Ranca Badak ditetapkan menjadi rumah sakit propinsi dan berada di bawah pengawasan Departemen Kesehatan. Selanjutnya pada tahun 1956 dijadikan rumah sakit umum dengan kapasitas 600 tempat tidur, bersamaan dengan didirikannya Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Sejak itu pula Rumah Sakit Ranca Badak digunakan sebagai tempat pendidikan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dan merupakan awal kerjasama antara Rumah Sakit Ranca Badak dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.

(43)

dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Jenderal Pelayanan Medik. Pada tahun 1992-1997 RSHS ditetapkan menjadi unit swadana. Keluarnya Undang-undang nomor 20 tahun 1997 tentang PNBP yang ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan nomor 124 tahun 1997 menyebabkan status RSHS berubah menjadi Rumah Sakit Pengguna Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang harus menyetorkan seluruh pendapatan ke kas negara.

(44)

3.1.2 Visi dan Misi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (RSHS)

VISI Menjadi rumah sakit mandiri dan prima dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian di bidang kesehatan tingkat regional pada tahun 2011.

MISI Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung menyediakan pelayanan kesehatan menyeluruh dan terjangkau dengan mutu yang dapat dipertanggungjawabkan bagi masyarakat Jawa Barat khususnya, dan Bangsa Indonesia umumnya, dengan cara :

1. Memberikan Kesehatan paripurna, bermutu dan terjangkau yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.

2. Menyiapkan sumber daya manusia profesional untuk menunjang pelayanan kesehatan melalui pendidikan dan penelitian.

3. Mengelola seluruh sumber daya secara transparan, efekif, efisien dan akuntabel (good governance)

4. Meningkatkan kesejahteraan dan kepuasan karyawan

NILAI-NILAI

Berpihak pada kepentingan masyarakat, tidak diskriminatif, profesional, kerjasama tim, integritas tinggi, transparan dan akuntabel.

MOTTO

(45)

3.1.3 Struktur Organisai Instalasi Gizi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung

3.1.4 Deskripsi Tugas

Berikut ini adalah Deskeripsi tugas pada Gudang Instalasi Gizi RSHS Bandung :

1. Kepala Instalasi Gizi

(46)

2. Mempersetujui dalam melakukan produksi dan bertanggung jawab penuh terhadap Instalasi.

2. Bagian Koordinator administrasi SDM Perbekalan

1. Bertanggung jawab dalam mengontrol persediaan barang dan pengeluaran barang di instalasi Gizi RSHS.

2. Melakukan evaluasi pemasukan dan pengeluaran barang di Gudang Instalasi Gizi RSHS.

3. Kepala SI. Perencanaan dan Monitoring Anggaran Gizi

1. Bertanggung jawab dalam mengatur anggaran pembelian barang di Instalasi Gizi RSHS.

2. Bertanggung jawab mengatur persediaan barang. 4. Ka SI. Pengolahan dan penyaluran Makanan

1. Bertanggung jawab mengolah dan menyalurkan makanan.

2. Bertanggung jawab memenuhi semua kebutuhan makanan pasien.

3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian

(47)

Adapun tahapan menggunakan metode kualitatif (Wawancara) dalam penelitian ini, yaitu:

1. Tahap pengenalan/orientasi. Di dalam tahap ini dapat mengenal lokasi,objek penelitian,situasi dan kondisi lingkungan penelitian. 2. Tahap penggalian informasi yang mendalam. Tahap ini lebih

terfokus pada masalah yang akan diteliti dengan menggunakan wawancara mendalam.

3. Tahap penyusunan hasil penelitian. Tahap ini dilakukan pengolahan,analisis,dan pembahasan hasil penelitian serta kesimpulan dari hasil penelitian.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Sumber Data Primer

Dalam penelitian ini jenis dan sumber data yang digunakan adalah:

(48)

Data primer ini berupa antara lain:

1. Hasil observasi ke lapangan secara langsung dalam bentuk catatan tentang situasi dan kejadian.

2. Catatan hasil wawancara. 3. Data-data mengenai informasi.

Dalam Melakukan Penelitian ini,pengumpulan dilakukan dengan beberapa metode,yaitu :

a. Penelitian lapangan (Observasi).

Pengertian “Observasi ialah metode atau cara-cara yang menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung”

Observasi yang dilakukan pada bagian Instalasi Gizi RSHS mengenai perosedur pengolahan data pemasukan dan pengeluaran barang bahan makan kering dimana prosedur tersebut masih sederhana dan masih menggunakan buku besar sehingga dalam melakukan kegiatan kurang efisien.

b. Wawancara(interview).

(49)

dilakukan dengan tidak langsung seperti melalui telepon, internet atau surat (wawancara tertulis).Wawancara dilakukan pada bagian Gudang Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung tentang pengolahan data barang bahan makanan kering (BMK).

2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan informasi yang dikumpulkan bukan untuk kepentingan studi yang sedang dilakukan saat ini tetapi untuk beberapa tujuan lain, Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data meneliti data – data yang bersumber dari Buku –buku yang relevan serta hasil pencarian data di situs-situs internet yang berhubungan.

3.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 3.3.1. Metode Pendekatan Sistem

(50)

3.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Kegiatan pengembangan sistem dapat diartikan sebagai kegiatan membangun sistem baru untuk menggantikan atau memperbaiki atau meningkatkan fungsi sistem yang lama / ada.

Model air terjun (waterfall) Biasa juga disebut siklus hidup perangkat lunak. Mengambil kegiatan dasar seperti spesifikasi, pengembangan, validasi, dan evolusi dan merepresentasikannya sebagai fase-fase proses yang berbeda seperti spesifikasi persyaratan, perancangan perangkat lunak, implementasi, pengujian dan seterusnya.

Gambar 3.2 Model Waterfall

Requirements definition

Systemand softwaredesign

Implementation andunittesting

Integrationand systemtesting

(51)

Berikut penjelasan dari tahapan – tahapan di dalam model waterfall :

1. Analisis dan Definisi Persyaratan Pelayanan, batasan, dan tujuan sistem ditentukan melalui konsultasi dengan user sistem.

2. Perancangan sistem dan Perangkat Lunak Proses perancangan sistem membagi persyaratan dalam sistem perangkat keras atau perangkat lunak. Menentukan arsitektur sistem secara keseluruhan.

3. Implementasi dan pengujian unit Perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program. Pengujian unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasinya.

4. Integrasi dan Pengujian Sistem Unit program atau program individual diintegrasikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah dipenuhi. Setelah pengujian sistem, PL dikirim ke User.

5. Operasi dan Pemeliharaan Biasanya merupakan fase siklus yg paling lama (walaupun tidak seharusnya). Sistem diinstall dan di pakai.

(52)

3.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan 1) Flow Map

Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowmap biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

2) Diagram Konteks

Diagram kontek adalah suatu diagram alir yang tingkat tinggi yang menggambarkan seluruh jaringan, masukan dan keluaran. sistem yang dimaksud adalah untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan. mengidentifikasikan awal dan akhir data awal dan akhir yang masuk dan keluaran sistem.

3) DFD (Data Flow Diagram)

DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.

4) Kamus Data

(53)

dan analis sistem mempunyai pengertian yang sama tentang input, output, dan komponen data strore.

5) Perancangan Basis Data A. Normalisasi

Normalisasi suatu file yang terdiri dari beberapa grup elemen yang berulang - ulang perlu di organisasikan kembali. Proses untuk mengorganisasikan file untuk menghilangkan grup elemen yang berulang – ulang ini disebut dengan normalisasi. Normalisasi juga banyak dilakukan dalam merubah bentuk database dari struktur pohon atau struktur jaringan menjadi struktur hubungan. Langkah – langkah pembentukan normalisasi:

1. Bentuk tidak normal (UNNORMALIZED FORM)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikukti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput.

(54)

3. Bentuk normal ke dua (SECOND NORMAL FORM / 2 NF) Bentuk normal kedua didasari atas konsep full functional dependency (ketergantungan fungsional sepenuhnya) yang dapat didefinisikan sebagai berikut. Jika A adalah atribut-atribut dari suatu relasi, B dikatakan full functional dependency (memiliki ketergantungan fungsional terhadap A, tetapi tidak secara tepat memiliki ketergantungan fungsional dari subset (himpunan bagian) dari A.

4. Bentuk mormal ke tiga (THIRD NORMAL FORM / 3 NF) Walaupun relasi 2-NF memiliki redudansi yang lebih sedikit dari pada relasi 1-NF, namun relasi tersebut masih mungkin mengalami kendala bila terjadi anomaly peremajaan (update) terhadap relasi tersebut.

B. Tabel Relasi

(55)

1. One – To – One (1 – 1)

Mempunyai pengertian “Setiap baris data pada tabel pertama dihubungkan hanya ke satu baris data pada tabel ke dua”.

2. One – To – Many (1 -)

Mempunyai pengertian “Setiap baris data dari tabel pertama dapat dihubungkan ke satu baris atau lebih data pada tabel ke dua “.

3. Many – To – Many (-)

Mempunyai pengertian “Satu baris atau lebih data pada tabel pertama bisa dihubungkan ke satu atau lebih baris data pada tabel ke dua “.

3.2.4. Pengujian Software

Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan.

(56)

blackbox merupakan metode peracangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Blackbox Testing Metode ujicoba blackbox memfokuskan pada keperluan fungsional dari software. Karna itu ujicoba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Ujicoba blackbox bukan merupakan alternatif dari ujicoba whitebox, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode whitebox.

Ujicoba blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya :

1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang 2. Kesalahan interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4. Kesalahan performa

(57)

36

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan

4.1.1 Analisis Dokumen

Dokumen adalah bentuk atau wujud dari suatu data yang dicatat

kedalam media kertas yang berisikan tantang informasi-informasi yang

dibutuhkan. Adapun dokumen yang digunakan dalam sistem informasi

gudang logistic Gizi, terdapat beberapa dokumen yang digunakan :

1. Permintaan Barang

a. Fungsi : sebagai formulir permintaan barang

b. Sumber : B gudang logistik

c. Rangkap : 1 (satu) rangkap

d. Distribusi : B perencanaan

2. Order Permintaan Barang

a. Fungsi : sebagai bukti permintaan barang kepada rekanan

b. Sumber : B Perencanaan

c. Rangkap : 1 (satu) rangkap

(58)

3. Faktur Data Barang

a. Fungsi : sebagai bukti data barang yang dipesan

b. Sumber : Rekanan

c. Rangkap : 1 (satu) rangkap

d. Distribusi : B Perncanaan, G Logistic dan G Harian

4. Laporan Barang Masuk

a. Fungsi : sebagai laporan data barang masuk

b. Sumber : B gudang logistik

c. Rangkap : 2 (dua) rangkap

d. Distribusi : B Koordinator

5. Formulir Permintaan Barang /10 Hari

a. Fungsi : sebagai formulir permintaan barang dari gudang harian

b. Sumber : B gudang harian

c. Rangkap : 1 (satu) rangkap

d. Distribusi : B koordinator

6. Laporan Barang Keluar

a. Fungsi : sebagai laporan data barang keluar

b. Sumber : B gudang

c. Rangkap : 2 (dua) rangkap

(59)

4.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Dalam perancangan prosedur ini akan dijelaskan berbagai

rangkaian aktivitas kerja pada masing-masing sumber daya manusia yang

ada pada setiap proses yang ada.

4.1.2.1 Flow Map Pemasukan dan Pengeluaran Bahan

Barang Makanan Kering (BMK)

Prosedur dalam sistem informasi Gudang untuk proses

pemasukan dan pengeluaran barang bahan makanan kering dapat

dideskripsikan sebagai berikut :

1. Bagian gudang harian memberikan order kebutuhan barang

kepada bagian perencanaan, bagian perencanaan akan membuat

order permintaan barang dan diberikan kepada rekanan yang

sudah ditetapkan oleh Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS)

Bandung.

2. Rekanan memberikan faktur data barang kepada bagian panitia

penerimaan sebagai bukti pengiriman beserta barangnya. Bagian

panitia kemudian mencatat dan menandatangani sebelum

diserahkan kepada bagian gudang logistic.

3. Bagian gudang memeriksa faktur pengiriman data barang dengan

barangnya apakah cocok atau tidak dan mencatat barang yang

(60)

4. Berdasarkan data barang masuk, bagian gudang membuat laporan

barang masuk untuk diberikan kepada bagian rumah tangga

(bagian gudang logistic bertanggung jawab penuh ke bagian

rumah tangga bukan ke bagian instalasi gizi).

5. Bagian gudang harian membuat faktur permintaan barang, yang

akan diminta pada bagian gudang logistik.

6. Bagian gudang harian mencatat dan memeriksa barang yang

(61)

Flow Map Berjalan

Gambar 4.1 Flow Map Pemasukan dan Pengeluaran Barang Bahan Makanan

Kering Yang Sedang Berjalan

(62)

4.1.2.2 Diagram Kontek

Diagram kontek merupakna bagian dari data flowmap

diagram, yang terdiri dari satu proses, dimana proses ini mewakili

dari seluruh system. Diagram kontek ini menggambarkan

hubungan input/output antara sistem dengan lingkungan luarnya.

Ganbar 4.2 Diagram Kontek Yang Berjalan di Instalasi Gizi Rumah Sakit

Hasan Sadikin (RSHS) Bandung

4.1.2.3 Data Flow Diagram (DFD) Pemasukan dan

Pengeluaran Bahan Barang Makanan Kering (BMK)

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model

yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan

system sebagai suatu jaringan proses fungsional yang

dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual

(63)

Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja,

atau model fungsi.

Gambar 4.3 Data Flow Diagram Level 0 Pemasukan dan Pengeluaran Barang

Bahan Makanan Kering Yang Sedang Berjalan Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan

(64)

4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Adapun kelemahan pada sistem yang sedang berjalan, adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.1 Evaluasi Sistem Berjalan Dan Saran

No Evaluasi Sistem Berjalan Saran

1 Proses Pendataan Barang

Bahan Makanan Kering

-Membuat tabel untuk mendata barang

-Membuat proses untuk menangani

penambahan dan pengurangan data barang

2 Tidak memiliki proses

pengecekan persediaan

minimum secara akurat

Membuat proses validasi data batas

persediaan minimum sehingga persediaan

tetap ada sampai batas waktu 10 hari

3 Tidak memiliki proses

pencarian data berdasarkan

kriteria tertentu

Membuat proses pencarian data Barang

dan persediaan

4 Tidak memiliki proses

pembuatan laporan

-Membuat proses laporan pengeluaran

barang

-Membuat proses laporan penambahan

barang

-Membuat proses laporan persediaan

barang

5 Tidak memiliki metode

pengeluaran barang

Membuat proses untuk pengeluaran

barang dengan metode FIFO untuk

(65)

4.1.3.1 Usulan Sistem

Sistem yang diusulkan adalah sistem pengolahan data yang

berbasis komputer, yaitu dengan pembuatan perangkat lunak

tentang proses bertambahnya barang, berkurangnya barang dan

persediaan barang yang diharapkan mampu memperbaiki sistem

dan mempermudah dalam pengolahan data, antara lain :

1. Kemudahan dalam pencatatan data barang, data bertambahnya

barang dan berkurangnya barang.

2. Kemudahan dalam pencarian data barang dan persediaan barang.

3. Kemudahan dalam pengeditan dan penghapusan data

4. Kemudahan dalam melihat informasi tentang barang dan

pembuatan laporan.

4.2 Perancangan Sistem

Sebagai tindak lanjut dari tahap analisis sistem dilakukan perancangan

sistem untuk mendifinisikan kebutuhan fungsional yang menggambarkan

bagaimana suatu sistem dibentuk, yang dapat berupa penggambaran, perencanaan

dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke

dalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Tahapan perancangan meliputi

usulan sistem baru, rancangan proses, rancangan basis data dan rancangan antar

(66)

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah penggambaran, perancangan dan

pembuatan sketsa suatu sistem atau pengaturan elemen-elemen yang

terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh. Dapat merupakan perancangan

total dari sistem yang ada ataupun merupakan perbaikan dari sistem yang

sedang berjalan.

Sistem perancangan sistem informasi barang ini , dibuat untuk

membantu dalam pencatatan proses penambahan dan pengurangan barang

serta persediaan akhir yang ada, menggantikan cara manual.

4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Berjalan

Sistem yang diusulkan adalah dalam sistem informasi pemasukan

dan pengeluaran barang dengan menggunakan sistem informasi khusus

berbasis database maka data yang ada dapat disimpan dengan

menggunakan kode sehingga kita dapat memperoleh data yang kita

inginkan dengan mudah dan cepat. Selain itu data diolah dan disajikan

secara cepat menjadi informasi yang akurat dan terpercaya bagi para

pemakainya sehingga tepat dalam pengambilan keputusan.

Data yang tersimpan akan aman dan tidak akan mudah hilang

sewaktu - waktu. Dengan pertimbangan keuntungan dari sistem informasi

menggunakan sistem informasi khusus yang berbasis database.

Pengolahan data – data pemasukan danpengeluaran, yang telah diproses

(67)

suatu database yang terstruktur, akan menghasilkan informasi yang lebih

akurat dan dapat dipercaya dengan waktu yang lebih cepat dari pengolahan

data yang belum menggunakan sistem informasi khusus.

Sistem informasi dengan menggunakan aplikasi khusus seperti

Borland Delphi 7.0 yang berbasis database Ms.Access. akan

menghasilkan suatu sistem informasi pengolahan data pemasukan dan

pengeluaran barang yang cepat, akurat, efektif, efisien dan dapat dipercaya

dalam melakukan pengolahan data.

4.2.3 Perancangan Prosedur Yang Diusukan

Perancangan procedure kerja merupakan salah satu elemen dalam

spesifikasi rancangan konseptual dari sistem baru (yang diusulkan ) yang

meliputin urutan – urutan operasi didalam sistem, kelemahan – kelemahan

sistem yang sedang berjalan diantaranya adalah dalam pengelolah datanya

masih ditulis tangan dan masih menggunakan buku besar dalam pencarian

barang dan laporannya juga belum menggunakan aplikasi khusus yang

berbasis database, sehingga dalam melakukan pencarian data, pengolah

data maupun pemnbuatan laporan mengenai pemasukan dan pengeluaran

barang yang diperlukan baik oleh rumah sakit itu sendiri akan memakan

waktu yang cukup lama, disamping itu juga masi sering terjadi kesalahan –

(68)

tersimpan belum cukup aman dalam peroses penyimpanaannya. sedangkan

data tersebut akan sangat dibutukan setiap saat.

4.2.3.1 Flow Map Diusulkan

Gambar 4.4 Flowmap Pemasukan dan Pengeluaran Barang Bahan Makanan

Kering Yang diusulkan

(69)

4.2.3.2 Diagram Kontek

Diagram kontek merupakna bagian dari data flowmap diagram,

yang terdiri dari satu proses, dimana proses ini mewakili dari seluruh

system. Diagram kontek ini menggambarkan hubungan input/output

antara system dengan lingkungan luarnya.

Ganbar 4.5 Diagram Kontek Yang diusulkan Berjalan di Instalasi Gizi

Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung

4.2.3.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang

memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan system sebagai

suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan

alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering

disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses,

(70)

Gambar 4.6 Data Flow Diagram Level 0 Pemasukan dan Pengeluaran Barang

Bahan Makanan Kering Yang diusulkan

Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung

4.2.3.4 Kamus Data

Kamus data adalah catalog fakta tentang data dan kebutuhan

kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data dapat

mendefinisikan data yang mengalir disistem dengan lengkap sebagai

berikut:

1. Nama Arus Data : Order PPK BMK

Alias : Order Perkiraan Permintaan Bahan Makanan Kering

Aliran Data : Proses 1-Rekanan

Struktur Data : Tgl_Order, No_Urut, Kode_Rekanan, Nama_Rekanan,

Alamat, Tlp, Kode_Pegawai, Kode_Bagian, Id_Jabatan,

(71)

Nama_Barang, No_Transaksi, Kode_Barang,

Nama_Satuan, Jumlah_Order

2. Nama Arus Data : SPP BMK

Alias : Surat Pengantar Pengiriman Bahan Makanan Kering

Aliran Data : Rekanan-Proses 2

Struktur Data : Tgl_Order, No_Urut, Kode_Rekanan, Nama_Rekanan,

Alamat, Tlp, Kode_Pegawai, Kode_Bagian, Id_Jabatan,

Nama_Jabatan, Nama_Pegawai, Tgl_Rentang,

Nama_Barang, No_Transaksi, Kode_Barang,

Nama_Satuan, Jumlah_Order

3. Nama Arus Data : SPP BMK Tercatat

Alias : Surat Pengantar Pengiriman Tercatat

Aliran Data : Proses 2-Proses 3

Struktur Data : Tgl_Order, No_Urut, Kode_Rekanan, Nama_Rekanan,

Alamat, Tlp, Kode_Pegawai, Kode_Bagian, Id_Jabatan,

Nama_Jabatan, Nama_Pegawai, Tgl_Rentang,

Nama_Barang, No_Transaksi, Kode_Barang,

Nama_Satuan, Jumlah_Order

4. Nama Arus Data : Data Barang Masuk

Alias :

-Aliran Data : Proses 3- G Harian

Struktur Data : Tgl_Order, No_Urut, Kode_Rekanan, Nama_Rekanan,

(72)

Nama_Jabatan, Nama_Pegawai, Tgl_Rentang,

Nama_Barang, No_Transaksi, Kode_Barang,

Nama_Satuan, Jumlah_Stok

Nama Arus Data : Bon Permintaan BMK

Alias : Bon Permintaan Bahan Makanan Kering

Aliran Data : G Harian-Proses 4

Struktur Data : Kode_Pegawai, Kode_Bagian, Id_Jabatan, Nama_Bagian,

Nama_Pegawai, Nama_Jabatan, No_Pakai, Tgl_Pakai,

Kode_Barang, Nama_satuan, Nama_Barang, Jumlah_Pakai

4.2.4 Perancangan Basis Data

Perancangan basis data diperlukan, agar sistem informasi yang

dibuat memiliki basis data yang kompak dan efisien dalam penggunaan

ruang penyimpanan dan cepat dalam pengaksesan.

4.2.4.1 Normalisasi

Kroenke mendefinisikan normalisasi sebagai proses

untuk mengubah suatu relasi yang memiliki masalah tertentu

kedalam dua buah relasi atau lebih yang tidak memiliki masalah

tersebut. Masalah yang disebut kroenke ini sering disebut.

Masalah yang disebut kroenke ini sering disebut dengan

anomali. Hasil dari proses normalisasi adalah himpunan –

himpunan data dalam bentuk normalisasi (normal form) ada

(73)

1. Bentuk tidak normal (Unnnormalized Form)

Bentuk unnormal dari relasi sistem ini adalah sebagai berikut :

{ Tgl_Transaksi, No_Urut, Kode_Rekanan,

Nama_Rekanan, Alamat, Tlp, Kode_Pegawai,

Kode_Bagian, Id_Jabatan, Nama_Jabatan, Pass,

Nama_Pegawai, IDS, ket, Tgl_Transaksi, Tgl_Rentang,

Nama_Order, Nama_Barang, No_Transaksi, Kode_Barang,

Nama_Satuan, kode_Satuan, Ket, Jumlah_Order,

Tgl_Transaksi, No_Urut, Kode_Rekanan,

Nama_Rekanan, Alamat, Tlp, Kode_Pegawai,

Kode_Bagian, Id_Jabatan, Nama_Jabatan, Pass,

Nama_Pegawai, IDS, ket, Tgl_Transaksi, Tgl_Rentang,

Nama_Order, Nama_Barang, No_Transaksi, Kode_Barang,

Nama_Satuan, kode_Satuan, Ket, Jumlah_Order,

Tgl_Transaksi, No_Urut, Kode_Rekanan,

Nama_Rekanan, Alamat, Tlp, Kode_Pegawai,

Kode_Bagian, Id_Jabatan, Nama_Jabatan, Pass,

Nama_Pegawai, IDS, ket, Tgl_Transaksi, Tgl_Rentang,

Nama_Order, Nama_Barang, No_Transaksi, Kode_Barang,

Nama_Satuan, kode_Satuan, Ket, Jumlah_Order,

Tgl_Transaksi, No_Urut, Kode_Rekanan,

(74)

Kode_Bagian, Id_Jabatan, Nama_Jabatan, Pass,

Nama_Pegawai, IDS, ket, Tgl_Transaksi, Tgl_Rentang,

Nama_Order, Nama_Barang, No_Transaksi, Kode_Barang,

Nama_Satuan, kode_Satuan, Ket, Jumlah_Stok,

Kode_Pegawai, Kode_Bagian, Id_Jabatan, Nama_Bagian,

Nama_Pegawai, Nama_Jabatan, No_Pakai, Tgl_Pakai,

Kode_Barang, Nama_satuan, Nama_Barang,

Jumlah_Pakai}

2. Bentuk normal ke satu (1NF /First Normal Form)

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal pertama jika

dan hanya jika setiap barisnya sebagai berikut:

{ Tgl_Transaksi, No_Urut, Kode_Rekanan,

Nama_Rekanan, Alamat, Tlp, Kode_Bagian, Id_Jabatan,

Nama_Jabatan, Pass, Nama_Pegawai, IDS, ket, Tgl_Rentang,

Nama_Order, No_Transaksi, Jumlah_Order, Kode_Barang,

Nama_Satuan, kode_Satuan, Jumlah_Stok, Kode_Pegawai,

Nama_Bagian, No_Pakai, Tgl_Pakai, Nama_Barang,

Jumlah_Pakai }

3. Bentuk normal ke dua ( 2NF /Second Normal Form)

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal kedua jika dan

(75)

Status Pesan { IDS*, Ket }

Transaksi { No_Transaksi*, No_Urut, Kode_Rekanan**,

Kode_Pegawai**,IDS**, Tgl_Transaksi, Tgl_Rentang }

Detail Transaksi {No_Transaksi**, Kode_Barang,

Jumlah_Order}

Bagian { Kode_Bagian**, Nama_Bagian }

Barang { Kode_Barang*, Nama_Satuan, Nama-Barang,

Jumlah_Stok}

Jabatan{ Id_Jabatan*, Nama_Jabatan }

Pegawai { Kode_Pegawai*, Kode_Bagian, Id_Jabatan, Pass,

Nama_pegawai }

Satuan{ Kode_Satuan*, Ket ]

Pemakaian { No_Pakai*, Kode_Pegawai**, Tgl_Pakai }

Detail Pemakaian { No_Pakai**, Kode_Barang**, Jumlah_Pakai}

Rekanan { Kode_Rekanan*, Nama_Rekanan, Alamat, Tlp }

4.2.4.2 Relasi Tabel

Relasi antar tabel harus terlebih dahulu dirancang untuk

mendukung kelancaran pengolahan data elektronis supaya dapat

berjalan dengan baik. Dengan relasi yang baik akan diperoleh

gambaran umum jalannya sistem yang dipersiapkan. Berikut

(76)

Gambar 4.7 Relasi Tabel Pengolahan Data Pemasukan dan Pengeluaran Barang

Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung

4.2.4.3 Entity Relationship Diagram

ERD adalah bentuk bagan yang menggunakan relasi

entitas suatu informasi. Entitas relasi diagram dibuat dengan

menggunakan persepsi yang terdiri dari sekumpulan objek dasar

yaitu entitas dan hubungan antar entitas. Derajat keterhubungan

antar entitas pada suatu relasi tersebut dengan kardinalitas.

(77)

1. 1-1 : Menunjukan hubungan satu ke Satu

2. 1-N : Menunjukan hubungan satu ke banyak

3. N-N : Menunjukan hubungan banyak ke banyak

Untuk lebih jelas ERD sistem informasi persediaan barang

(perlengkapan kantor) pada bagian logistik adalah sebagai berikut:

STATUS PESAN

Gambar 4.8 Entity Relationship Diagram Pengolahan Data Pemasukan dan

Pengeluaran Barang

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin
Gambar 4.1 Flow Map Pemasukan dan Pengeluaran Barang Bahan Makanan
Gambar 4.3 Data Flow Diagram Level 0 Pemasukan dan Pengeluaran Barang
Tabel 4.1 Evaluasi Sistem Berjalan Dan Saran
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran sumber stres ( stressor ) kerja pada perawat Gedung Kemuning Instalasi Pelayanan Terpadu Jamkesmas/Jamkesda

kadar organik pada pengolahan lumpur aktif memiliki efisiensi rata-rata pada BOD 26,13%, COD 29%, phospat 13%, amonia 26% dan TSS 64% yang masih dibawah standar

Objek penelitian disini adalah observasi hygiene sanitasi pengolahan makanan di instalasi gizi berupa lokasi dan bangunan, fasilitas sanitasi, pemilihan bahan makanan,

Selanjutnya, pada penelitian yang telah dilakukan Tampubolon (2018) mengenai Analisis Higiene Sanitasi Pengelolaan Makanan dan Pemeriksaan Bakteri E.coli pada

bedah Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung dari Bulan Januari sampai Juli 2014, kematian pasien terbanyak terjadi pada tahapan ATLS disability (D), dimana pada

Kualitas makanan pada nasi putih : pada dimensi freshness aroma dengan jumlah sebesar 40% maka kualitas makanan pada indikator ini dapat dikatakan kurang baik,

Pada bab ini, penulis akan membahas gambaran umum Rumah Sakit yang mencakup struktur organisasi Rumah Sakit dan uraian tugas dan wewenang pada Rumah Sakit khususnya pada bagian