i
Sistem Informasi Pengolahan Data Bahan Makanan Kering (BMK) di Gudang
Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung
YAYAT HIDAYAT
NIM. 1.09.07.140
Telah disetujui dan disahkan di bandung sebagai TUGAS AKHIR pada tanggal:
..., ……… 2010
Menyatakan,
Pembimbing
Tono Hartono S, Si MT
NIP : 4127.70.26.001
Dekan Fakultas
Ketua Program Studi
Teknik dan ilmu komputer
Manajemen Infomatika,
Prof.Dr.Ir.H.Ukun Sastra Prawira,M.Sc
DadangMunandar,SE,M.Si
iii
Dewasa ini kebutuhan terhadap informasi yang akurat, lengkap dan relevan diperlukan oleh suatu instalasi yakni Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Akan tetapi pada sistem yang berjalan hal tersebut belum di dapatkan secara optimal. Pada sistem yang berjalan pengolahan data pemasukan dan pengeluaran barang masih dilakukan pada nota-nota atau buku-buku transaksi, hal ini menyebabkan kesulitan pada karyawan dalam pencarian data-data transaksi dan pembuatan laporan-laporan. Permasalahan lain yang terjadi yaitu adanya kesulitan pembuatan kartu laporan stok barang, karena data barang yang sangat banyak.
Melalui penelitian ini diharapkan dapat merancang dan membangun sebuah sistem informasi berbasis komputer yang dapat mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. Dalam melakukan penelitian ini metode pengembangan sistem yang digunakan adalah model Waterfal. Sedangkan perangkat lunak pendukung yang digunakan adalah Borland Delphi 7.0 dan Microsoft Access.
Hasil akhir penelitian ini yakni berupa Produk Sistem Informasi Pengolahan Data Pemasukan dan Pengeluaran Barang. Dengan sistem informasi pengolahan data yang dibuat penulis berharap, pencarian data, pembuatan laporan dan stok dapat dilakukan dengan lebih mudah dan dengan waktu yang relative cepat.
iv
Nowadays the need of the information is accurate, complete and relevant, which is required by any installation Installation Nutrition Hasan Sadikin Hospital. But the system that runs it has not been in the obtain an optimal manner. In the current system of data processing revenues and expenditures have been made in the memorandum or note-books transactions, this is causing hardship on the employees in the search for transaction data and creating reports. Another problem that occurred is a difficulty making inventory report card, because the data items that very much.
Through this research can be designed and constructed a computer-based information system that can overcome these problems. In conducting this research, system development method used is Waterpal model.While supporting software is Borland Delphi 7.0 and Microsoft Access.
The end result of this research, namely in the form of Data Processing Information Systems Products Importation and Expenditures. With data processing information system made the writer hopes, collecting data, preparing reports and stock can be done more easily and with a relatively quick time
v
Assammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
Tuhan Semesta Alam. Yang telah memberikan kemudahan, kelancaran dan
kesehatan. Sholawat serta salam penulis panjatkan pada, Nabi Muhammad SAW
beserta para keluarganya, sahabatnya, dan semua umatnya yang tetap setia
menjalankan ajaran Islam. Semoga kita termasuk di dalamnya. Amin.
Ucapan syukur kehadirat-Nya akhirnya Penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Tugas Akhir jenjang
Diploma III Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Manajemen Informatika
Universitas Komputer Indonesia dengan judul:
“ SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA BAHAN MAKANAN KERING (BMK) DI GUDANG INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN (RSHS) BANDUNG ”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan Tugas Akhir ini banyak
memiliki kekurangan dan masih jauh dari sempurna, karena masih terbatasnya
ilmu pengetahuan dan wawasan yang penulis miliki. Dan dalam penyusunan
Tugas Akhir ini, Penulis tidak dapat menyelesaikannya tanpa adanya dorongan,
bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak sehingga penulis merasa
sangat terbantu dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini. Untuk itu penulis
ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
vi
kesempatan bagi penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir hingga selesai.
2. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia Bandung.
3. Prof. Dr. Ir. H. Ukun Sastra Prawira, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik
dan Ilmu Komputer.
4. Dadang Munandar,SE,M.Si, Selaku ketua Jurusan Manajemen
Informatika.
5. Tono Hartono S,Si,MT. selaku Pembimbing, yang telah memberikan
bimbingan dan arahan yang sangat berharga bagi Penulis sehingga dapat
menyelesaikan penyusunan laporan Tugas Akhir ini.
6. Wartika S,Kom,MT selaku dosen wali yang telah memberikan dukungan
dan semangat dari awal penulis masuk kuliah sampai penyusunan laporan
tugas akhir ini.
7. Pa Ides Selaku Pembimbing Tugas akhir saya di Instalasi Gizi Rumah
Sakit Hasan Sadikin Bandung.
8. .Kepada para pegawai Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bndung
yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan tugas akhir ini.
Penulis persembahkan Tugas Akhir ini buat :
1. Bapak dan Ibu yang selalu memberikan dukungan do’a dan moril kepada penulis, dan juga untuk kakakku yang penulis sayangi terima kasih untuk dukungan dan bantuannya.
vii
tugas akhir ini akan memberi manfaat bagi semua pihak yang membacanya. Selanjutnya segala kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan tulus.
Bandung,………....2010
viii Berubahlah Untuk Maju.
ix
PERNYATAAN KEASLIAN ... ii
ABSTRAK... iii
ABCTRACT... iv
KATA PENGANTAR... v
MOTTO ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR... xv
DAFTAR SIMBOL ... xvii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 4
1.4 Kegunaan Penelitian ... 5
1.4.1 Kegunaan Praktik ... 5
1.4.2 Kegunaan Akademis ... 5
x
BAB II. LANDASAN TEORI... 8
2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM) ... 8
2.1.1 Pengertian Dasar SIM ... 8
2.2 Pengeertian Informasi... 9
2.2.1 Siklus Informasi ... 9
2.3 Karakteristik Sistem ... 10
2.4 Klasifikasi Sistem... 13
2.4.1 Metode Pengembangan Sistem ... 16
2.4.2 Analisis Sistem... 16
2.4.3 Perancangan Sistem ... 17
2.5 Pengertian Logistik... 17
2.6 Manajemen Logistik ... 17
2.7 Pengertian Persediaan... 18
2.8 Pengertian Gizi... 18
2.8.1 Beberapa pengertian/Istilah Dalam Gizi ... 19
2.9 Mengenal Borland Delphi... 20
BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN... 21
3.1 Objek Penelitian ... 21
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan... 21
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 23
xi
3.2.1 Desain Penelitian... 25
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 26
3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 26
3.2.2.2 Sumber Dan Sekunder ... 28
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem... 28
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 28
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 29
1) Flow Map ... 31
2) Diagram Kontek... 31
3) Data Flow Diagram... 31
4) Kamus Data ... 32
5) Perancangan Basis Data ... 32
a. Normalisasi ... 32
b. Tabel Relasi ... 33
3.2.4 Pengujian Software ... 34
BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 36
4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan... 36
4.1.1 Analisis Dokumen... 36
4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang berjalan... 38
4.1.2.1 Flow Map ... 38
xii
4.1.3 Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan... 43
4.2 Perancangan Sistem... 44
4.2.1 Tujuan Perencangan Sistem... 45
4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 45
4.2.3 Peracangan Prosedur yang Diusulkan ... 46
4.2.3.1 Flow Map ... 47
4.2.3.2 Diagram Kontek ... 48
4.2.3.3 Data Flow Diagram ... 48
4.2.3.4 Kamus Data ... 49
4.2.4 Perancangan Basis Data ... 51
4.2.4.1 Normalisasi ... 51
4.2.4.2 Relasi Tabel... 54
4.2.4.3 Entity Relationship Diagram... 55
4.2.4.4 Struktur File ... 57
4.2.4.5 Kodifikasi... 4.2.5 Perancangan Antar Muka ... 67
4.2.5.1 Struktur Menu ... 67
4.2.5.2 Perancangan Input ... 61
4.2.5.3 Perancangan Output... 76
BAB V. PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM ... 79
5.1 Pengujian ... 79
xiii
5.2 Implementasi ... 82
5.2.1 Batasan Implementasi ... 82
5.2.2 Implementasi Perangkat Lunak... 83
5.2.3 Implementasi Perangkat Keras ... 83
5.2.4 Implementasi Basis Data ... 84
5.2.5 Implementasi Antar Muka ... 85
5.2.6 Implementasi Instalasi Program... 87
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN... 96
6.1 Kesimpulan ... 96
6.2 Saran ... 97
DAFTAR PUSTAKA
xv Struktur Organisasi Instalasi Gizi RSHS Bandung………...
10 14 15 15 24
Gambar 3.2 Model Waterfall……….. 29
Gambar 4.1 Flow Map Yang Berjalan………. 40
Gambar 4.2 Diagram Kontek Yang Berjalan………. 41
Gambar 4.3 Data flow Diagram Yang Berjalan……….…………... 42
Gambar 4.4 Flow Map Usulan….……….. 47
Gambar 4.5 Diagram Kontek Yang Diusulkan……….…………. 48
Gambar 4.6 Data Flow Diagram Yang Diusulkan………... 49
Gambar 4.7 Relasi Tabel………..……….. 55
Gambar 4.8 ERD………. 56
Gambar 4.9 Strutur Menu……….. 67
Gambar 4.10 Tampilan Login……….. 68
Gambar 4.11 Tampilan Menu Utama.………... 69
Gambar 4.12 Tampilan Data Barang…..……….. 69
Gambar 4.13 Tampilan Data Pegawai…………..………. 70
xvi
Gambar 4.17 Laporan Data Barang……….. 76
Gambar 4.18 Tampilan Laporan Data Pegawai..……… 77
Gambar 4.19 Tampilan Laporan Data Rekanan………... 77
Gambar 4.20 Tampilan Laporan Data Pemesanan………... 78
Gambar 4.21 Tampilan Laporan Data Pemakaian.……….. 78
Gambar 5.1 Aplikasi Delphi………...……… 87
Gambar 5.2 Menu Utama………... 88
Gambar 5.3 Form Login……….………... 88
Gambar 5.4 Form Data Barang……….……….. 89
Gambar 5.5 Form Data Pegawai……… 89
Gambar 5.6 Form Data rekanan………..………... 90
Gambar 5.7 Form Pemesanan………... 90
Gambar 5.8 Form Penerimaan……….……….. 91
Gambar 5.9 Form Pemakaian………....……… 92
Gambar 5.10 Form Cetak……….………... 92
Gambar 5.11 Laporan Data Barang………..………... 93
Gambar 5.12 Laporan Data Pegawai……….……….. 93
Gambar 5.13 Laporan Data Rekanan…………...……… 94
Gambar 5.14 Laporan Data Pemakaian….………... 94
xvii
No Gambar Nama Keterangan
1 Proses
Mempersentasikan operasi
2 Decision
Keputusan dalam program
3
Documen
I/O dalam format yang di cetak
4 Stored Data
I/O yang menggunakan penyimpanan penyimpanan akses langsung
5
Garis Alur
Mempresentasikan alur kerja
6 Proses Proces
Operasi Manual
xviii
1 Proses
Menunjukan kegiatan/kerja yang dilakukan oleh orang, mesin dan komputer
2 Simbol Data
Flow(arus data) Menunjukan arus dari proses
3 Eksternal Entity Menunjukan entitas/entity
4 Data Store Simpanan data pada komputer
Sumber: (Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005), Analisis dan Desain Sistem Informasi).
3. Entity Relationship Diagram(ERD)
No Simbol Nama Keterangan
1.
Himpunan
Entitas Kumpulan dari objek antara objek satu dengan yang lain.
2. Himpunan
Relasi
Hubungan yang terjadi antara satu entitas dengan entitas lainnya.
3. Atribut Kumpulan elemen-elemen data yang
membentuk suatu entitas. 4. Garis/Link dengan relasi himpunan entitas dengan Penghubung antara himpunan relasi
atributnya.
A. Biodata Mahasiswa
NIM : 1.09.07.140
Nama Lengkap : YAYAT HIDAYAT
Tempat & Tanggal Lahir : CIAMIS, 23 JULI 1989
Agama : Islam
Jenis kelamin : Laki - laki
Alamat Lengkap : Jl Terusan Jamika No. 105 RT/02 RW/06
Kel. Babakan Tarogong Kec. Bojongloa Kaler
No. Telepon / HP : (022) 6041551 / 085222378778
Email : ya2t25@yahoo.co.id
B. Riwayat Pendidikan Formal & Non-Formal
1. SDN Jamika 1 Bandung 1995 s/d 2001
2. SLTPN 23 Bandung 2001 s/d 2004
3. SMK Prakarya Internasional Bandung 2004 s/d 2007
4. Universitas Komputer Indonesia 2007 s/d Sekarang
Demikian Riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.
RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN (RSHS) BANDUNG
Tugas Akhir
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Program Diploma Tiga
Program Studi Manajemen Informatika
Yayat Hidayat 1.09.07.140
PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
DAFTAR PUSTAKA
1. Prof.Dr. Jogiyanto HM,MBA,Akt .2005 .Analisis & Desain .Andi.
Yogyakarta.
2. http://iratyaningsih-ansis.blogspot.com/definisi-analisa-sistem
10 Maret 2010
3. http://www.google.co.id/pengertian+perancangan+sistem&meta
10 Maret 2010
4. http://id.answers.yahoo.com/question/index/Logistik
10 Maret 2010
5. http://gamilopinion.blogspot.com/2008/06/logistik-business-process
11 Maret 2010
6. http://gizigizi.blogspot.com/2008/12/pengertian-gizi
11 Maret 2010
7. http://www.lusa.web.id/konsep-dasar-ilmu-gizi
11 Maret 2010
1 1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi informasi yang sangat terasa dalam kehidupan
sangat bermanfaat membantu permasalahan dalam proses suatu kegiatan.
Kegiatan yang umumnya menggunakan peranan teknologi informasi yaitu sistem
informasi adalah pengolahan data keuangan, pengolahan data jual beli,
pengolahan data kepegawaian, pengolahan data persediaan barang dan lain-lain.
Khususnya pengolahan data Bahan Makanan Kering (BMK) yaitu bahan
makanan yang dikemas yang sifatnya tahan lama. Di Gudang Instalasi Gizi
Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung pengolahan datanya belum
menggunakan sistem informasi. Adapun fakta yang terjadi pada saat ini, di
Gudang Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung adalah
proses pengolahan data barang bahan makanan kering tersebut masih
menggunakan proses sederhana yaitu dengan buku besar dan belum terintegrasi.
Adapun kondisi yang terjadi diantaranya ketidak tepatan laporan barang yang
masih tersedia, pencarian data barang yang masih menggunakan proses manual,
pembuatan laporan masih relatif lama karena masih menggunakan proses
Oleh karna itu Sistem Informasi pengolahan data barang sangat penting
diterapkan di Gudang Instalasi Gizi untuk meningkatkan kinerja dalam hal
ketepatan dan kecepatan proses pengolahan data barang, dikarenakan data yang
diolah dalam jumlah yang banyak, agar tidak terjadi pengumpulan data dimana
akan menyita waktu dan menguras tenaga untuk menyelesaikan pekerjaan
tersebut.
Adapun tuntutan Sistem informasi yang diterapkan di Gudang Instalasi
Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung adalah meningkatkan
pelayanan ditribusi barang bahan makanan kering untuk kebutuhan pasien Rumah
Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, sedangkan untuk masa yang akan datang
agar Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (RSHS) tetap berdiri dan bisa melayani
masyarakat dengan pelayanan yang cepat dalam distribusi Bahan Makanan Kering
untuk pelayanan penyajian makanan pasien Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung
(RSHS).
Dengan diterapkannya Sistem Informasi Pengolahan Data Bahan Makanan
Kering di Gudang Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung,
dapat dicapai hal-hal strategis seperti laporan-laporan pemasukan dan pengeluaran
barang masih tersimpan dengan aman karna datanya berupa data base yang
dihasilkan sistem informasi yang bisa diperiksa, dilihat, atau diambil datanya bila
Melihat permasalahan tersebut, maka penulis sangatlah tertarik untuk
membahas mengenai “ Sistem Informasi Pengolahan Data Bahan Makanan
Kering (BMK) di Gudang Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS)
Bandung”, Dengan tujuan dapat memudahkan kinerja dalam melakukan
pengolahan data barang .
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Identifikasi masalah-masalah yang ditemukan pada saat melakukan
penganalisaan dan pengidentifikasian sistem yang sedang bejalan di
Instalasi Logistik Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (RSHS)
pengelolaan datanya masih bersifat sederhana,antara lain:
1. Pengolahan data barang masih dilakukan secara sederhana sehingga
penyajian informasi tidak tepat dengan kebutuhan dan hal itu
memepengaruhi efisiensidan efektifitaskerja.
2. Terjadi keterlambatan dalam proses laporan pemasukan dan pengeluaran
barang.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana cara mengatasi pengolahan data barang yang kurang optimal
2. Bagaimana cara mengatasi keterlambatan laporan pengeluaran dan
pemasukan barang yang masih dilakukan secara sederhana yaitu tulis
tangan.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mempelajari sistem informasi
pengolahan data barang yang berjalan di Gudang Instalasi Gizi RSHS untuk
dianalisis sebagai acuan dalam pembangunan Sistem Informasi Pengolahan Data
Barang yang akan dibuat. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan efektifitaskegiatan pengolahan data barang yang terjadi di
Gudang Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) secara lebih
terarah dan terpadu yang dapat memeberikan informasi yang berguna
untuk bagian gudang sebagai pengolah data.
2. Dapat mengatasi keterlambatan laporan pengeluaran dan pemasukan
barang yang masih dilakukan secara sederhana yaitu tulis tangan.
3. Membuat sebuah perangkat lunak Sistem Informasi Pengolahan Data
Bahan Makanan Kering di Gudang Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan
1.3 Kegunaan Penelitian
1.4.1. Kegunaan Praktis :
1. Bagi Perusahaan
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja karyawan di Gudang Instalasi Gizi RSHS dalam melakukan kegiatan nya.
1.4.2. Kegunaan Akademis :
1. Bagi Penulis
Untuk menambah wawasan serta pengetahuan penulis serta
dapat membandingkan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah
dengan aplikasi di lapangan.
2. Bagi Pengembangan Ilmu
Memberikan masukan ilmu bagi jurusan Manajemen
Informatika tentang aplikasi pengolahan data barang.
3. Bagi Peneliti Lain
Menjadi bahan masukan dan sumber informasi bagi peneliti
sebagai studi kepustakaan bagi penelitian yang sama dengan tema
1.5 Batasan Masalah
Untuk mempersempit dan memperjelas ruang lingkup pembahasannya,
maka permasalahan yang dibahas dibatasi pada proses-proses sebagai berikut :
1. Sistem yang akan dibahas tentang pengolahan data barang yang
meliputi pengolahan data barang masuk, barang keluar, persediaan
barang.
2. Menentukan persediaan minimum barang sekurang-kurangnya jumlah
minimum tersebut dapat menutupi permintaan satu bulan sebelum
pemakaian.
3. Rekanan di tentukan oleh Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS)
Bandung.
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin (RSHS)adalah rumah sakit yang
terletak di Kota Bandung, tepatnya di jalan Pasteur nomor 38 Bandung 40161.
Rumah sakit ini merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Waktu Penelitian
Adpun susunan jadwal penelitian yang kami lakukan adalah
sebagai berikut :
Tabel 1.1 Waktu Penelitian
No. Kegiatan April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Studi Literatur 2. Perancangan Sistem 3. Pembuatan Program 4. Uji Program
8
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Istilah Sistem Informasi Manajemen telah banyak didefenisikan oleh para
ahli manajemen dan komputer dengan cara yang berbeda-beda. Menurut
Jogiyanto (2005:1) Istilah tersebut telah dikenal sejak tahun 1960-an. Konsep
Sistem Informasi Manajemen saat ini berkembang seiring perkembangan fokus
penggunaan teknologi komputer. Perkembangan teknologi komputer saat ini telah
memberikan kesadaran baru bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk
tujuan utama menghasilkan informasi untuk pengambilan keputusan manajemen.
2.1.1. Pengertian Dasar SIM
Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari hal-hal atau elemen
- elemen yang bekerja sama untuk membentuk suatu kesatuan dan saling
bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan. Dapat pula didefinisikan
sebagai berikut
Menurut Jogiyanto (2005:638) “Sistem adalah suatu jaringan kerja
dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan sasaran
Suatu sistem mempunyai karakteristik yaitu komponen sistem
(componenents), batasan system (boundary), lingkungan sistem
(environments), penghubung sistem (interface), Masukan sistem (input),
pengolahan (processing), keluaran sistem (output), sasaran (objective) dan
tujuan (goal).
2.2. Pengertian Informasi
Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang
penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat tiu
juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang.
Menurut Jogiyanto (2009:692) “ Informasi adalah data yang diolah
menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”
Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Sedangkan kualitas dari
informasi tergantung dari tiga hal yaitu informasi harus akurat, tepat pada
waktunya, dan relevan.
2.2.1 Siklus Informasi
Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak
dari bentuk tunggal. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu
mentah sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model
untuk dihasilkan informasi.
Gambar 2.1. Proses Pengolahan Data
Menurut Jogiyanto (2009:693) Data yang diolah melalui suatu model
menjadi informasi, penerimaan kemudian menerima informasi tersebut.
Membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti melakukan
suatu yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali data tersebuat
akan dianggap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan
seterusnya membentuk suatu siklus informasi (information cycles) atau
ada yang menyebutnya dengan siklus pengolahan data (data processing
cycles).
2.3. Karakteristik Sistem
Menurut Jogiyanto (2009:684) Suatu sistem mempunyai karakteristik atau
sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (component),
batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments),
penghubung {interface), masukan (input), pengolahan (process) keluaran
(output) dan sasaran (objektif) atautujuan (goals). ”
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu
kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem
dapat berupa suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap
sub-sub sistem mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu
fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batas Sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan
lainnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai
satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope)
dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari
sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat
bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan. Lingkungan
luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dengan demikian
harus dijaga dan dipelihara, sedangkan lingkungan luar yang merugiakan
harus ditahan dan dikendalikan kalau tidak maka akan menggangu
4. Penghubung Sistem
Penghubung merupakan media penghubung antara sub sistem
dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.
Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) pada
sistem lainnya dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi
dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan sistem
masukan sistem adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan
masukan (signal input). maintenance input adalah energi yang dimasukkan
supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang
diproses untuk didapatkan keluarannya.
6. Keluaran Sistem
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dan sisa keluaran dapat merupakan
masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
7. Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan atau
sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah
8. Sasaran Sistem
Sustu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objektif).
Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran maka operasi sistem tidak
akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali
masukan yang dibutuhkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila
megenai sasaran aturan tertentu
2.4. Klasifikasi Sistem
Menurut Jogiyanto (2008:6) Suatu system dapat diklasifikasikan dari
beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut ini.
a. Sistem menurut bentuk fisiknya :
1. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide
yang tak tampak secara fisik. Contoh : sistem teologi adalah
sebuah susunan gagasan mengenai Tuhan, manusia dan alam.
2. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. Contoh :
sistem peredaran darah, sistem sekolah, sistem
transportasi, sistem computer
b. Sistem menurut terjadinya sistem :
1. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena adanya
proses alam. Contohnya : pergantian siang dan malam, erosi
dan bencana alam
2. Sistem buatan manusia adalah sistem yang terjadi karena
Contohnya : sistem Komputer dan sistem irigasi
c. Sistem Menurut Kejadian Masa Depan
1. Sistem Deterministik adaiah suatu sistem yang beroperasi
dengan tingkah iaku yang dapat diprediksi. Contoh : hasil
pertadingan sepak bola, dan prestasi
2. Sistem Probabilistik adalah suatu sistem yang kondisi masa
depannya tidak dapat diprediksi. Contoh : sistem kematian
d. Sistem Menurut Sifatnya
1. Menurut Jogiyanto (2009:685) Sistem Tertutup adalah
sistem yang tidak berhubungan atau tidak dipengaruhi oleh
lingkungan luarnya sistem ini bekerja otomatis tanpa campur
tangan pihak luar. Contoh : Sistem adat masyarakat baduy
Gambar 2.2. Sistem Tertutup
2. Menurut Jogiyanto (2009:685) Sistem Relatif
Tertutup/Terbuka adalah suatu sistem yang memiliki
masukan dan keluaran yang tertentu. Sistem ini tidak
terpengaruh gejolak dari luar. Contoh : sistem program
computer karena hanya menerima masukan yang telah Sistem tertutup tidak dipengaruhi
ditentukan, mengolah , memproses dan memberikan keluaran
tertentu.
Gambar 2.3 .Sistem Relatif terbuka/tertutup
1. Menurut Jogiyanto (2009:687) Sistem Terbuka adalah sistem
yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya
sistem ini menerima masukan dan menghasilkan pengeluaran
untuk subsistem iainya. Contoh : sistem musyawara
2.4.1. Metode Pengembangan Sistem
Data – data di dalam sistem informasi perlu di olah menggunakan
cara –cara atau tahapan yang digunakan untuk mengolah sumber data
tersebut guna menghasilkan informasi bagi para pemakainya.
2.4.2 Analisis Sistem
Suatu studi dari sistem yang telah ada dengan tujuan untuk
merancang sistem yang baru atau memperbaiki kekurangan dari sistem
yang telah ada.
Kegiatan menemukan atau mengidentifikasikan masalah,
mengevaluasi, membuat model serta membuat spesifikasi sistem.
Suatu kegiatan mentransformasikan dua masukan utama, yaitu
kebijaksanaan pemakai dan anggaran proyek kedalam spesifikasi yang
terstruktur. Kegiatan tersebut melibatkan alat dan model diagram aliran
data, diagram antar entitas dan komunikasi data.
Memandang, Pengamatan dan menyimpulkan konsep sistem
berdasarkan Sistem Informasi secara fisik dan konseptual.
Analisis adalah memeriksa secara detail sesuatu dengan jelas,
menguraikan dalam elemen - elemen yang membentuknya, termasuk
Sedangkan pengertian analisis sistem adalah proses pengumpulan
dan pengintegrasian (mengartikan) fakta, diagnosa, masalah dan
penggunaan fakta untuk penyempurnaan sistem.
http://iratyaningsih-ansis.blogspot.com/definisi-analisa-sistem.10Maret 2010
2.4.3 Perancangan Sistem
Pengertian perancangan sistem dapat berarti membuat suatu sistem
yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau
memperbaiki sistem yang telah ada. Untuk dapat merancang suatu sistem,
sistem harus diuraikan ke dalam elemen – elemen yang membentuknya
dengan mencari kaitan antara elemen tersebut dengan elemen lainya.
http://www.google.co.id/pengertian+perancangan+sistem&meta.10Maret
2010
2.5 Pengertian Logistik
Logistikmerupakan seni dan ilmu mengkontrol,mengatur,arus barang,
energi, informasi, dan sumber daya lainnya, seperti produk, jasa, dan manusia,
dari sumber produksi ke pasar. Manufaktur dan marketing akan sulit dilakukan
tanpa dukungan logistik. Logistik juga mencakup integrasi
informasi, transportasi, inventori, pergudangan, dan pemaketan.
http://id.answers.yahoo.com/question/index/Logistik.10Maret2010
2.6. Manajemen Logistik
Manajemen logistik merupakan bagian dari proses supply chain yang
berfungsi untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan keefisienan
dari titik permulaan (point of origin) hingga titik konsumsi (point of consumption)
dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan.
http://gamilopinion.blogspot.com/2008/06/logistik-business-process.11Maret2010
2.7. Pengertian Persediaan
Menurut Jogiyanto (2009:689) “ Persediaan adalah suatu aktiva yang
meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu
periode usaha yang normal ”
Persediaan adalah barang yang dimiliki untuk dijual atau untuk diproses
selanjutnya dijual. Berdasarkan pengertian di atas maka perusahaan jasa tidak
memiliki persediaan, perusahaan dagang hanya memiliki persediaan barang
dagang sedang perusahaan industri memiliki 3 jenis persediaan yaitu persediaan
bahan baku, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi (siap
untuk dijual).
2.8. Pengertian Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ,
serta menghasilkan energi.
2.8.1. Beberapa Pengertian/ Istilah Dalam Gizi
3. Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala
sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan
optimal/ tubuh.
4. Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh
untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi,
membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses
kehidupan.
5. Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan
makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti,
absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran
zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal dri organ-organ, serta
menghasilkan energi.
6. Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang dapat
dijadikan makanan.
7. Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi
dan atau unsur-unsur/ ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat
gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh.
8. Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan mentah.
9. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan
dan penggunaan zat-zat gizi.
2.9. Mengenal Borland Delphi
Pengertian Borland Delphi 7.0 Methode pengaksesan internet yang
menawarkan hamper semua layanan. Sehingga menjadai methode yang sering
dipakai pengguna internet. Bahasa pemrograman Under Windows yang di
produksi oleh Borland. Pemrograman ini merupakan pengembangan
pemrograman pascal. Anda dapat membuat program dari yang sederhana sampai
program yang berbasis client / server atau jaringan yang berjalan di system
operasi Windows.
Keunggulan Borland Delphi
1. Borland Delphi salah satu pemrograman yang berbasis object OOP
( object oriented programming). Dengan demikian peristiwa yang
sedang terjadi, operasi apa yang dilakukan, dan seluruh aktifitas dalam
program harus mengacu pada object-object tertentu.
2. IDE ( intergrated development environment ) didalam pemrograman
Borland Delphi memudahkan programmer dalam mengembangkan
aplikasinya.
3. Source Code Borland Delphi merupakan pengembangan dari bahasa
pemrograman pascal yang mudah digunakan.
21
3.1 Objek Penelitian
3.1.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (RSHS)
Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung dibangun pada tahun 1920 dan diresmikan pada tanggal 15 Oktober 1923 dengan nama “Het Algemeene Bandoengsche Ziekenhuijs“. Pada tanggal 30 April 1927 namanya diubah menjadi “Het Gemeente Ziekenhuijs Juliana” dengan kapasitas 300 tempat tidur.Selama penjajahan Jepang, rumah sakit ini dijadikan Rumah Sakit Militer. Setelah Indonesia merdeka, dikelola oleh pemerintah daerah, yang dikenal oleh masyarakat Jawa Barat dengan nama “Rumah Sakit Ranca Badak“. Pada tahun 1954 Rumah Sakit Ranca Badak ditetapkan menjadi rumah sakit propinsi dan berada di bawah pengawasan Departemen Kesehatan. Selanjutnya pada tahun 1956 dijadikan rumah sakit umum dengan kapasitas 600 tempat tidur, bersamaan dengan didirikannya Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Sejak itu pula Rumah Sakit Ranca Badak digunakan sebagai tempat pendidikan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dan merupakan awal kerjasama antara Rumah Sakit Ranca Badak dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Jenderal Pelayanan Medik. Pada tahun 1992-1997 RSHS ditetapkan menjadi unit swadana. Keluarnya Undang-undang nomor 20 tahun 1997 tentang PNBP yang ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan nomor 124 tahun 1997 menyebabkan status RSHS berubah menjadi Rumah Sakit Pengguna Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang harus menyetorkan seluruh pendapatan ke kas negara.
3.1.2 Visi dan Misi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (RSHS)
VISI Menjadi rumah sakit mandiri dan prima dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian di bidang kesehatan tingkat regional pada tahun 2011.
MISI Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung menyediakan pelayanan kesehatan menyeluruh dan terjangkau dengan mutu yang dapat dipertanggungjawabkan bagi masyarakat Jawa Barat khususnya, dan Bangsa Indonesia umumnya, dengan cara :
1. Memberikan Kesehatan paripurna, bermutu dan terjangkau yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.
2. Menyiapkan sumber daya manusia profesional untuk menunjang pelayanan kesehatan melalui pendidikan dan penelitian.
3. Mengelola seluruh sumber daya secara transparan, efekif, efisien dan akuntabel (good governance)
4. Meningkatkan kesejahteraan dan kepuasan karyawan
NILAI-NILAI
Berpihak pada kepentingan masyarakat, tidak diskriminatif, profesional, kerjasama tim, integritas tinggi, transparan dan akuntabel.
MOTTO
3.1.3 Struktur Organisai Instalasi Gizi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung
3.1.4 Deskripsi Tugas
Berikut ini adalah Deskeripsi tugas pada Gudang Instalasi Gizi RSHS Bandung :
1. Kepala Instalasi Gizi
2. Mempersetujui dalam melakukan produksi dan bertanggung jawab penuh terhadap Instalasi.
2. Bagian Koordinator administrasi SDM Perbekalan
1. Bertanggung jawab dalam mengontrol persediaan barang dan pengeluaran barang di instalasi Gizi RSHS.
2. Melakukan evaluasi pemasukan dan pengeluaran barang di Gudang Instalasi Gizi RSHS.
3. Kepala SI. Perencanaan dan Monitoring Anggaran Gizi
1. Bertanggung jawab dalam mengatur anggaran pembelian barang di Instalasi Gizi RSHS.
2. Bertanggung jawab mengatur persediaan barang. 4. Ka SI. Pengolahan dan penyaluran Makanan
1. Bertanggung jawab mengolah dan menyalurkan makanan.
2. Bertanggung jawab memenuhi semua kebutuhan makanan pasien.
3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian
Adapun tahapan menggunakan metode kualitatif (Wawancara) dalam penelitian ini, yaitu:
1. Tahap pengenalan/orientasi. Di dalam tahap ini dapat mengenal lokasi,objek penelitian,situasi dan kondisi lingkungan penelitian. 2. Tahap penggalian informasi yang mendalam. Tahap ini lebih
terfokus pada masalah yang akan diteliti dengan menggunakan wawancara mendalam.
3. Tahap penyusunan hasil penelitian. Tahap ini dilakukan pengolahan,analisis,dan pembahasan hasil penelitian serta kesimpulan dari hasil penelitian.
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Sumber Data Primer
Dalam penelitian ini jenis dan sumber data yang digunakan adalah:
Data primer ini berupa antara lain:
1. Hasil observasi ke lapangan secara langsung dalam bentuk catatan tentang situasi dan kejadian.
2. Catatan hasil wawancara. 3. Data-data mengenai informasi.
Dalam Melakukan Penelitian ini,pengumpulan dilakukan dengan beberapa metode,yaitu :
a. Penelitian lapangan (Observasi).
Pengertian “Observasi ialah metode atau cara-cara yang menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung”
Observasi yang dilakukan pada bagian Instalasi Gizi RSHS mengenai perosedur pengolahan data pemasukan dan pengeluaran barang bahan makan kering dimana prosedur tersebut masih sederhana dan masih menggunakan buku besar sehingga dalam melakukan kegiatan kurang efisien.
b. Wawancara(interview).
dilakukan dengan tidak langsung seperti melalui telepon, internet atau surat (wawancara tertulis).Wawancara dilakukan pada bagian Gudang Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung tentang pengolahan data barang bahan makanan kering (BMK).
2. Sumber Data Sekunder
Data sekunder merupakan informasi yang dikumpulkan bukan untuk kepentingan studi yang sedang dilakukan saat ini tetapi untuk beberapa tujuan lain, Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data meneliti data – data yang bersumber dari Buku –buku yang relevan serta hasil pencarian data di situs-situs internet yang berhubungan.
3.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 3.3.1. Metode Pendekatan Sistem
3.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Kegiatan pengembangan sistem dapat diartikan sebagai kegiatan membangun sistem baru untuk menggantikan atau memperbaiki atau meningkatkan fungsi sistem yang lama / ada.
Model air terjun (waterfall) Biasa juga disebut siklus hidup perangkat lunak. Mengambil kegiatan dasar seperti spesifikasi, pengembangan, validasi, dan evolusi dan merepresentasikannya sebagai fase-fase proses yang berbeda seperti spesifikasi persyaratan, perancangan perangkat lunak, implementasi, pengujian dan seterusnya.
Gambar 3.2 Model Waterfall
Requirements definition
Systemand softwaredesign
Implementation andunittesting
Integrationand systemtesting
Berikut penjelasan dari tahapan – tahapan di dalam model waterfall :
1. Analisis dan Definisi Persyaratan Pelayanan, batasan, dan tujuan sistem ditentukan melalui konsultasi dengan user sistem.
2. Perancangan sistem dan Perangkat Lunak Proses perancangan sistem membagi persyaratan dalam sistem perangkat keras atau perangkat lunak. Menentukan arsitektur sistem secara keseluruhan.
3. Implementasi dan pengujian unit Perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program. Pengujian unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasinya.
4. Integrasi dan Pengujian Sistem Unit program atau program individual diintegrasikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah dipenuhi. Setelah pengujian sistem, PL dikirim ke User.
5. Operasi dan Pemeliharaan Biasanya merupakan fase siklus yg paling lama (walaupun tidak seharusnya). Sistem diinstall dan di pakai.
3.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan 1) Flow Map
Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowmap biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.
2) Diagram Konteks
Diagram kontek adalah suatu diagram alir yang tingkat tinggi yang menggambarkan seluruh jaringan, masukan dan keluaran. sistem yang dimaksud adalah untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan. mengidentifikasikan awal dan akhir data awal dan akhir yang masuk dan keluaran sistem.
3) DFD (Data Flow Diagram)
DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
4) Kamus Data
dan analis sistem mempunyai pengertian yang sama tentang input, output, dan komponen data strore.
5) Perancangan Basis Data A. Normalisasi
Normalisasi suatu file yang terdiri dari beberapa grup elemen yang berulang - ulang perlu di organisasikan kembali. Proses untuk mengorganisasikan file untuk menghilangkan grup elemen yang berulang – ulang ini disebut dengan normalisasi. Normalisasi juga banyak dilakukan dalam merubah bentuk database dari struktur pohon atau struktur jaringan menjadi struktur hubungan. Langkah – langkah pembentukan normalisasi:
1. Bentuk tidak normal (UNNORMALIZED FORM)
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikukti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput.
3. Bentuk normal ke dua (SECOND NORMAL FORM / 2 NF) Bentuk normal kedua didasari atas konsep full functional dependency (ketergantungan fungsional sepenuhnya) yang dapat didefinisikan sebagai berikut. Jika A adalah atribut-atribut dari suatu relasi, B dikatakan full functional dependency (memiliki ketergantungan fungsional terhadap A, tetapi tidak secara tepat memiliki ketergantungan fungsional dari subset (himpunan bagian) dari A.
4. Bentuk mormal ke tiga (THIRD NORMAL FORM / 3 NF) Walaupun relasi 2-NF memiliki redudansi yang lebih sedikit dari pada relasi 1-NF, namun relasi tersebut masih mungkin mengalami kendala bila terjadi anomaly peremajaan (update) terhadap relasi tersebut.
B. Tabel Relasi
1. One – To – One (1 – 1)
Mempunyai pengertian “Setiap baris data pada tabel pertama dihubungkan hanya ke satu baris data pada tabel ke dua”.
2. One – To – Many (1 -)
Mempunyai pengertian “Setiap baris data dari tabel pertama dapat dihubungkan ke satu baris atau lebih data pada tabel ke dua “.
3. Many – To – Many (-)
Mempunyai pengertian “Satu baris atau lebih data pada tabel pertama bisa dihubungkan ke satu atau lebih baris data pada tabel ke dua “.
3.2.4. Pengujian Software
Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan.
blackbox merupakan metode peracangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.
Blackbox Testing Metode ujicoba blackbox memfokuskan pada keperluan fungsional dari software. Karna itu ujicoba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Ujicoba blackbox bukan merupakan alternatif dari ujicoba whitebox, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode whitebox.
Ujicoba blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya :
1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang 2. Kesalahan interface
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4. Kesalahan performa
36
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan
4.1.1 Analisis Dokumen
Dokumen adalah bentuk atau wujud dari suatu data yang dicatat
kedalam media kertas yang berisikan tantang informasi-informasi yang
dibutuhkan. Adapun dokumen yang digunakan dalam sistem informasi
gudang logistic Gizi, terdapat beberapa dokumen yang digunakan :
1. Permintaan Barang
a. Fungsi : sebagai formulir permintaan barang
b. Sumber : B gudang logistik
c. Rangkap : 1 (satu) rangkap
d. Distribusi : B perencanaan
2. Order Permintaan Barang
a. Fungsi : sebagai bukti permintaan barang kepada rekanan
b. Sumber : B Perencanaan
c. Rangkap : 1 (satu) rangkap
3. Faktur Data Barang
a. Fungsi : sebagai bukti data barang yang dipesan
b. Sumber : Rekanan
c. Rangkap : 1 (satu) rangkap
d. Distribusi : B Perncanaan, G Logistic dan G Harian
4. Laporan Barang Masuk
a. Fungsi : sebagai laporan data barang masuk
b. Sumber : B gudang logistik
c. Rangkap : 2 (dua) rangkap
d. Distribusi : B Koordinator
5. Formulir Permintaan Barang /10 Hari
a. Fungsi : sebagai formulir permintaan barang dari gudang harian
b. Sumber : B gudang harian
c. Rangkap : 1 (satu) rangkap
d. Distribusi : B koordinator
6. Laporan Barang Keluar
a. Fungsi : sebagai laporan data barang keluar
b. Sumber : B gudang
c. Rangkap : 2 (dua) rangkap
4.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan
Dalam perancangan prosedur ini akan dijelaskan berbagai
rangkaian aktivitas kerja pada masing-masing sumber daya manusia yang
ada pada setiap proses yang ada.
4.1.2.1 Flow Map Pemasukan dan Pengeluaran Bahan
Barang Makanan Kering (BMK)
Prosedur dalam sistem informasi Gudang untuk proses
pemasukan dan pengeluaran barang bahan makanan kering dapat
dideskripsikan sebagai berikut :
1. Bagian gudang harian memberikan order kebutuhan barang
kepada bagian perencanaan, bagian perencanaan akan membuat
order permintaan barang dan diberikan kepada rekanan yang
sudah ditetapkan oleh Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS)
Bandung.
2. Rekanan memberikan faktur data barang kepada bagian panitia
penerimaan sebagai bukti pengiriman beserta barangnya. Bagian
panitia kemudian mencatat dan menandatangani sebelum
diserahkan kepada bagian gudang logistic.
3. Bagian gudang memeriksa faktur pengiriman data barang dengan
barangnya apakah cocok atau tidak dan mencatat barang yang
4. Berdasarkan data barang masuk, bagian gudang membuat laporan
barang masuk untuk diberikan kepada bagian rumah tangga
(bagian gudang logistic bertanggung jawab penuh ke bagian
rumah tangga bukan ke bagian instalasi gizi).
5. Bagian gudang harian membuat faktur permintaan barang, yang
akan diminta pada bagian gudang logistik.
6. Bagian gudang harian mencatat dan memeriksa barang yang
Flow Map Berjalan
Gambar 4.1 Flow Map Pemasukan dan Pengeluaran Barang Bahan Makanan
Kering Yang Sedang Berjalan
4.1.2.2 Diagram Kontek
Diagram kontek merupakna bagian dari data flowmap
diagram, yang terdiri dari satu proses, dimana proses ini mewakili
dari seluruh system. Diagram kontek ini menggambarkan
hubungan input/output antara sistem dengan lingkungan luarnya.
Ganbar 4.2 Diagram Kontek Yang Berjalan di Instalasi Gizi Rumah Sakit
Hasan Sadikin (RSHS) Bandung
4.1.2.3 Data Flow Diagram (DFD) Pemasukan dan
Pengeluaran Bahan Barang Makanan Kering (BMK)
Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model
yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan
system sebagai suatu jaringan proses fungsional yang
dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual
Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja,
atau model fungsi.
Gambar 4.3 Data Flow Diagram Level 0 Pemasukan dan Pengeluaran Barang
Bahan Makanan Kering Yang Sedang Berjalan Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan
4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
Adapun kelemahan pada sistem yang sedang berjalan, adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.1 Evaluasi Sistem Berjalan Dan Saran
No Evaluasi Sistem Berjalan Saran
1 Proses Pendataan Barang
Bahan Makanan Kering
-Membuat tabel untuk mendata barang
-Membuat proses untuk menangani
penambahan dan pengurangan data barang
2 Tidak memiliki proses
pengecekan persediaan
minimum secara akurat
Membuat proses validasi data batas
persediaan minimum sehingga persediaan
tetap ada sampai batas waktu 10 hari
3 Tidak memiliki proses
pencarian data berdasarkan
kriteria tertentu
Membuat proses pencarian data Barang
dan persediaan
4 Tidak memiliki proses
pembuatan laporan
-Membuat proses laporan pengeluaran
barang
-Membuat proses laporan penambahan
barang
-Membuat proses laporan persediaan
barang
5 Tidak memiliki metode
pengeluaran barang
Membuat proses untuk pengeluaran
barang dengan metode FIFO untuk
4.1.3.1 Usulan Sistem
Sistem yang diusulkan adalah sistem pengolahan data yang
berbasis komputer, yaitu dengan pembuatan perangkat lunak
tentang proses bertambahnya barang, berkurangnya barang dan
persediaan barang yang diharapkan mampu memperbaiki sistem
dan mempermudah dalam pengolahan data, antara lain :
1. Kemudahan dalam pencatatan data barang, data bertambahnya
barang dan berkurangnya barang.
2. Kemudahan dalam pencarian data barang dan persediaan barang.
3. Kemudahan dalam pengeditan dan penghapusan data
4. Kemudahan dalam melihat informasi tentang barang dan
pembuatan laporan.
4.2 Perancangan Sistem
Sebagai tindak lanjut dari tahap analisis sistem dilakukan perancangan
sistem untuk mendifinisikan kebutuhan fungsional yang menggambarkan
bagaimana suatu sistem dibentuk, yang dapat berupa penggambaran, perencanaan
dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke
dalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Tahapan perancangan meliputi
usulan sistem baru, rancangan proses, rancangan basis data dan rancangan antar
4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah penggambaran, perancangan dan
pembuatan sketsa suatu sistem atau pengaturan elemen-elemen yang
terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh. Dapat merupakan perancangan
total dari sistem yang ada ataupun merupakan perbaikan dari sistem yang
sedang berjalan.
Sistem perancangan sistem informasi barang ini , dibuat untuk
membantu dalam pencatatan proses penambahan dan pengurangan barang
serta persediaan akhir yang ada, menggantikan cara manual.
4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Berjalan
Sistem yang diusulkan adalah dalam sistem informasi pemasukan
dan pengeluaran barang dengan menggunakan sistem informasi khusus
berbasis database maka data yang ada dapat disimpan dengan
menggunakan kode sehingga kita dapat memperoleh data yang kita
inginkan dengan mudah dan cepat. Selain itu data diolah dan disajikan
secara cepat menjadi informasi yang akurat dan terpercaya bagi para
pemakainya sehingga tepat dalam pengambilan keputusan.
Data yang tersimpan akan aman dan tidak akan mudah hilang
sewaktu - waktu. Dengan pertimbangan keuntungan dari sistem informasi
menggunakan sistem informasi khusus yang berbasis database.
Pengolahan data – data pemasukan danpengeluaran, yang telah diproses
suatu database yang terstruktur, akan menghasilkan informasi yang lebih
akurat dan dapat dipercaya dengan waktu yang lebih cepat dari pengolahan
data yang belum menggunakan sistem informasi khusus.
Sistem informasi dengan menggunakan aplikasi khusus seperti
Borland Delphi 7.0 yang berbasis database Ms.Access. akan
menghasilkan suatu sistem informasi pengolahan data pemasukan dan
pengeluaran barang yang cepat, akurat, efektif, efisien dan dapat dipercaya
dalam melakukan pengolahan data.
4.2.3 Perancangan Prosedur Yang Diusukan
Perancangan procedure kerja merupakan salah satu elemen dalam
spesifikasi rancangan konseptual dari sistem baru (yang diusulkan ) yang
meliputin urutan – urutan operasi didalam sistem, kelemahan – kelemahan
sistem yang sedang berjalan diantaranya adalah dalam pengelolah datanya
masih ditulis tangan dan masih menggunakan buku besar dalam pencarian
barang dan laporannya juga belum menggunakan aplikasi khusus yang
berbasis database, sehingga dalam melakukan pencarian data, pengolah
data maupun pemnbuatan laporan mengenai pemasukan dan pengeluaran
barang yang diperlukan baik oleh rumah sakit itu sendiri akan memakan
waktu yang cukup lama, disamping itu juga masi sering terjadi kesalahan –
tersimpan belum cukup aman dalam peroses penyimpanaannya. sedangkan
data tersebut akan sangat dibutukan setiap saat.
4.2.3.1 Flow Map Diusulkan
Gambar 4.4 Flowmap Pemasukan dan Pengeluaran Barang Bahan Makanan
Kering Yang diusulkan
4.2.3.2 Diagram Kontek
Diagram kontek merupakna bagian dari data flowmap diagram,
yang terdiri dari satu proses, dimana proses ini mewakili dari seluruh
system. Diagram kontek ini menggambarkan hubungan input/output
antara system dengan lingkungan luarnya.
Ganbar 4.5 Diagram Kontek Yang diusulkan Berjalan di Instalasi Gizi
Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung
4.2.3.3 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang
memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan system sebagai
suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan
alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering
disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses,
Gambar 4.6 Data Flow Diagram Level 0 Pemasukan dan Pengeluaran Barang
Bahan Makanan Kering Yang diusulkan
Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung
4.2.3.4 Kamus Data
Kamus data adalah catalog fakta tentang data dan kebutuhan
kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data dapat
mendefinisikan data yang mengalir disistem dengan lengkap sebagai
berikut:
1. Nama Arus Data : Order PPK BMK
Alias : Order Perkiraan Permintaan Bahan Makanan Kering
Aliran Data : Proses 1-Rekanan
Struktur Data : Tgl_Order, No_Urut, Kode_Rekanan, Nama_Rekanan,
Alamat, Tlp, Kode_Pegawai, Kode_Bagian, Id_Jabatan,
Nama_Barang, No_Transaksi, Kode_Barang,
Nama_Satuan, Jumlah_Order
2. Nama Arus Data : SPP BMK
Alias : Surat Pengantar Pengiriman Bahan Makanan Kering
Aliran Data : Rekanan-Proses 2
Struktur Data : Tgl_Order, No_Urut, Kode_Rekanan, Nama_Rekanan,
Alamat, Tlp, Kode_Pegawai, Kode_Bagian, Id_Jabatan,
Nama_Jabatan, Nama_Pegawai, Tgl_Rentang,
Nama_Barang, No_Transaksi, Kode_Barang,
Nama_Satuan, Jumlah_Order
3. Nama Arus Data : SPP BMK Tercatat
Alias : Surat Pengantar Pengiriman Tercatat
Aliran Data : Proses 2-Proses 3
Struktur Data : Tgl_Order, No_Urut, Kode_Rekanan, Nama_Rekanan,
Alamat, Tlp, Kode_Pegawai, Kode_Bagian, Id_Jabatan,
Nama_Jabatan, Nama_Pegawai, Tgl_Rentang,
Nama_Barang, No_Transaksi, Kode_Barang,
Nama_Satuan, Jumlah_Order
4. Nama Arus Data : Data Barang Masuk
Alias :
-Aliran Data : Proses 3- G Harian
Struktur Data : Tgl_Order, No_Urut, Kode_Rekanan, Nama_Rekanan,
Nama_Jabatan, Nama_Pegawai, Tgl_Rentang,
Nama_Barang, No_Transaksi, Kode_Barang,
Nama_Satuan, Jumlah_Stok
Nama Arus Data : Bon Permintaan BMK
Alias : Bon Permintaan Bahan Makanan Kering
Aliran Data : G Harian-Proses 4
Struktur Data : Kode_Pegawai, Kode_Bagian, Id_Jabatan, Nama_Bagian,
Nama_Pegawai, Nama_Jabatan, No_Pakai, Tgl_Pakai,
Kode_Barang, Nama_satuan, Nama_Barang, Jumlah_Pakai
4.2.4 Perancangan Basis Data
Perancangan basis data diperlukan, agar sistem informasi yang
dibuat memiliki basis data yang kompak dan efisien dalam penggunaan
ruang penyimpanan dan cepat dalam pengaksesan.
4.2.4.1 Normalisasi
Kroenke mendefinisikan normalisasi sebagai proses
untuk mengubah suatu relasi yang memiliki masalah tertentu
kedalam dua buah relasi atau lebih yang tidak memiliki masalah
tersebut. Masalah yang disebut kroenke ini sering disebut.
Masalah yang disebut kroenke ini sering disebut dengan
anomali. Hasil dari proses normalisasi adalah himpunan –
himpunan data dalam bentuk normalisasi (normal form) ada
1. Bentuk tidak normal (Unnnormalized Form)
Bentuk unnormal dari relasi sistem ini adalah sebagai berikut :
{ Tgl_Transaksi, No_Urut, Kode_Rekanan,
Nama_Rekanan, Alamat, Tlp, Kode_Pegawai,
Kode_Bagian, Id_Jabatan, Nama_Jabatan, Pass,
Nama_Pegawai, IDS, ket, Tgl_Transaksi, Tgl_Rentang,
Nama_Order, Nama_Barang, No_Transaksi, Kode_Barang,
Nama_Satuan, kode_Satuan, Ket, Jumlah_Order,
Tgl_Transaksi, No_Urut, Kode_Rekanan,
Nama_Rekanan, Alamat, Tlp, Kode_Pegawai,
Kode_Bagian, Id_Jabatan, Nama_Jabatan, Pass,
Nama_Pegawai, IDS, ket, Tgl_Transaksi, Tgl_Rentang,
Nama_Order, Nama_Barang, No_Transaksi, Kode_Barang,
Nama_Satuan, kode_Satuan, Ket, Jumlah_Order,
Tgl_Transaksi, No_Urut, Kode_Rekanan,
Nama_Rekanan, Alamat, Tlp, Kode_Pegawai,
Kode_Bagian, Id_Jabatan, Nama_Jabatan, Pass,
Nama_Pegawai, IDS, ket, Tgl_Transaksi, Tgl_Rentang,
Nama_Order, Nama_Barang, No_Transaksi, Kode_Barang,
Nama_Satuan, kode_Satuan, Ket, Jumlah_Order,
Tgl_Transaksi, No_Urut, Kode_Rekanan,
Kode_Bagian, Id_Jabatan, Nama_Jabatan, Pass,
Nama_Pegawai, IDS, ket, Tgl_Transaksi, Tgl_Rentang,
Nama_Order, Nama_Barang, No_Transaksi, Kode_Barang,
Nama_Satuan, kode_Satuan, Ket, Jumlah_Stok,
Kode_Pegawai, Kode_Bagian, Id_Jabatan, Nama_Bagian,
Nama_Pegawai, Nama_Jabatan, No_Pakai, Tgl_Pakai,
Kode_Barang, Nama_satuan, Nama_Barang,
Jumlah_Pakai}
2. Bentuk normal ke satu (1NF /First Normal Form)
Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal pertama jika
dan hanya jika setiap barisnya sebagai berikut:
{ Tgl_Transaksi, No_Urut, Kode_Rekanan,
Nama_Rekanan, Alamat, Tlp, Kode_Bagian, Id_Jabatan,
Nama_Jabatan, Pass, Nama_Pegawai, IDS, ket, Tgl_Rentang,
Nama_Order, No_Transaksi, Jumlah_Order, Kode_Barang,
Nama_Satuan, kode_Satuan, Jumlah_Stok, Kode_Pegawai,
Nama_Bagian, No_Pakai, Tgl_Pakai, Nama_Barang,
Jumlah_Pakai }
3. Bentuk normal ke dua ( 2NF /Second Normal Form)
Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal kedua jika dan
Status Pesan { IDS*, Ket }
Transaksi { No_Transaksi*, No_Urut, Kode_Rekanan**,
Kode_Pegawai**,IDS**, Tgl_Transaksi, Tgl_Rentang }
Detail Transaksi {No_Transaksi**, Kode_Barang,
Jumlah_Order}
Bagian { Kode_Bagian**, Nama_Bagian }
Barang { Kode_Barang*, Nama_Satuan, Nama-Barang,
Jumlah_Stok}
Jabatan{ Id_Jabatan*, Nama_Jabatan }
Pegawai { Kode_Pegawai*, Kode_Bagian, Id_Jabatan, Pass,
Nama_pegawai }
Satuan{ Kode_Satuan*, Ket ]
Pemakaian { No_Pakai*, Kode_Pegawai**, Tgl_Pakai }
Detail Pemakaian { No_Pakai**, Kode_Barang**, Jumlah_Pakai}
Rekanan { Kode_Rekanan*, Nama_Rekanan, Alamat, Tlp }
4.2.4.2 Relasi Tabel
Relasi antar tabel harus terlebih dahulu dirancang untuk
mendukung kelancaran pengolahan data elektronis supaya dapat
berjalan dengan baik. Dengan relasi yang baik akan diperoleh
gambaran umum jalannya sistem yang dipersiapkan. Berikut
Gambar 4.7 Relasi Tabel Pengolahan Data Pemasukan dan Pengeluaran Barang
Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung
4.2.4.3 Entity Relationship Diagram
ERD adalah bentuk bagan yang menggunakan relasi
entitas suatu informasi. Entitas relasi diagram dibuat dengan
menggunakan persepsi yang terdiri dari sekumpulan objek dasar
yaitu entitas dan hubungan antar entitas. Derajat keterhubungan
antar entitas pada suatu relasi tersebut dengan kardinalitas.
1. 1-1 : Menunjukan hubungan satu ke Satu
2. 1-N : Menunjukan hubungan satu ke banyak
3. N-N : Menunjukan hubungan banyak ke banyak
Untuk lebih jelas ERD sistem informasi persediaan barang
(perlengkapan kantor) pada bagian logistik adalah sebagai berikut:
STATUS PESAN
Gambar 4.8 Entity Relationship Diagram Pengolahan Data Pemasukan dan
Pengeluaran Barang