Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos. I)
Olch
TRI YULI DAMAYANTI NIM. 103051028477
PROGRAM STUD! KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
LEMBARPERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan basil karya aslai saya yang diajnkan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar S 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Sumber-sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini basil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah J akmia.
Ciputat, 9 Agustus, 2007
Skripsi
Diajukan kepada fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk memenuhi persyaratan memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam
Oleh
Tri Yuli Damayauti Nim : 103051028477
Di Bawah Bimbiugan
!/
?
Rubiyanah, MA NIP : 150 286 373
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
VIN
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
PENGESAHAN P ANITIA UJIAN
Skripsi berjudul "RESPON PENDENGAR TERHADAP ACARA TADARUS BITTALIFUN RADIO RAS FM" telah diujikan dalan sidang munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif hidayatullah Jakarta pada 17 September 2007. skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Smjana Ilmu Sosial Islam (S. Sos.I) pada program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Ketua Sidang
セセ@
dイセ@ Murodi, M.A NIP: 150 254 102
Penguji I
Dra. Hj. Asr' M.Si
NIP: 150 244 76
Sidang Munaqasyah
P mb' bing I
R y h.M.A NIP: 150 286 373
Jakarta, 17 September 2007
Sekretaris Sidang
Penguji II
Dr. Umaimah Wahid.
Respon Pendengar Terhadap Acara Taclarus Bittalifnn Radio Ras FM
Aktifitas dakwah dapat dilakukan deugan berbagai earn, umumnya kita meugenal dakwah melalui lisan dan h!lisan. Dalam masyarakat berkembang metode dakwah billisan lebih diminati dari pada bilkolam. Dakwah billisan cliantaranya berbentuk tadarus, dimana seorang da'I memaparkan materi langsug atau tidak langsung yang berfokus pada al-Qur'an.
Taufik Adnan Amal menyatakan bahwa tadarus adalah pembacaan actual al-Qur'an yang climulai dari surat pertama hingga surat terakhir sesuai dengan skuensi resmi mushaf ustmani. Melalui metode ini macl'u akan memahami al-Qur'an baik dari segi pembacaannya maupun maknanya dan melalui metode
bittalifun ruang gerak da'I tidak lagi dibatasi karena da'I clapat menjangkau mad'unya yang berada di daerah yang sulit dijangkau jika dengan berdakwah yang tanpa bantuan teknologi.
Melalui penelitian ini penulis hendak memaparkan bagaimana respon pendengar terhadap clisiarkannya acara tadarus bittalifun melalui radio ras fm. Respon positif tersebut antara lain dikarenakan jika tadarus cliadakan secara tatap muka langsung atau face to face niscaya jamaah yang belum lancer membaca al-Qur'an akan malu dengan jamaah yang lain.
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam kita curahkan kepada penunhm umat baginda besar Muhammad SAW yang telah memberi suri tauladan kepada umatnya.
Dengan rahmat dan hidayatnya penulis dapat menyelesaikan skripsi 1m
dengan judul "Respon Pendengar Terhadap ACara Tadrua Bittalifun Radio RAS FM", sebagai salah satu syarat memeperoleh gelar Sarjana Sosial Islam di Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Keberhasilan skripsi ini adalah berkat pengarahan dan bimbingan, bantuan dan saran-saran dari semua pihak, dari lubuk hati yang paling dalm dan dengan ketulusan hati penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membentu penulis, sehingga skripsi ini terselesaikan, yaih1 kepada:
1. Teruntuk Ayahanda Gunadi dan Ibunda Samsiah yang tercinta, yang telah membesarkan, mendidik, memberikan materi dan moril dan yang selalu mendoakan penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.
2. Bapak Dr. Murodi, MA. Selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN SyarifHidayatullah Jakarta beserta para pembantu dekan.
Penulis yakin masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Hal ini disebabkan terbatasnya ilmu dan pengetahuan serta pengalaman yang penulis
miliki dalam menyusun skripsi ini. Oleh sebeb itu penulis mengahrapkan tegur sapa dari semua pihak, agar skripsi ini Iebih baik Iagi. Akhirnya penulis serahka semuanya kepada Allah SWT. Penulis berharap agar skripsi yang penulis buat
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi semua pihak yang membacanya.
Jakaiia, Agustus 2007
DAFTARISI
KATA PENGANTAR. ... .
DAFTAR ISI... iii
DAFTAR TABEL... v
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... .. B. Pembatasan dan Perumusan Masalah... 8
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian... 8
D. Metodologi Penelitian... 9
E. Sistematika Penulisan... 13
BAB II TINJAUAN TEORITIS . A. Pengertian Respon ... . .... . . ... . ... .. . ... . .... .. .. . . .. .. ... . . .. 14
i'Pengertian, Kriteria dan Fungsi Radio... 18
C. Pengertian Tadarus dan Materi-materinya... 30
/ D .. Radio Sebagai Media Dakwah ... 31
BAB III GAMBARAN UMUM RADIO RAS FM DAN ACARA TADARUS BITTALIFUN A. Sejarah Berdirinya Radio RAS FM... 35
B. Visi dan Misi Radio RAS FM... 36
C. Struktur Organisasi Radio RAS FM... 38
A. Respon Pendengar Terhadap Format Acara Tadrus Bittalifun 43 B. Respon Pendengar terhadap Metode Penyampaian Materi Tadarus
Bittalifun ... 60
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ... 66 B. Saran-saran... 68
DAFTAR PUSTAKA... 69
DAFTAR TABEL
Tabel I. Jenis Kelamin Tabel 2. Usia Responden
Tabel 3. Pendidikan terakhir responden Tabel 4. Pekerjaan
Tabel 5. Tingkat pengetahuan responden terhadap radio RAS FM Tabel 6. Rutinitas dalam mendengarkan RAS FM
Tabel 7. Pernah mendengar acara Tadrus Bittalifun
Tab el 8. Pendorong Responden mengikuti acara Tadarus Bittalifun Tabel 9. Rutinitas menelpon acara Tadarus Bittalifun
Tabel 10. Respon Pendengar terhadap keberadaan tadarus bittalifun di Radio RAS FM
Tabel 11. Tadrus Bittalifu salah satu acara keislaman
Tabel 12. Penambahan varaiasi dalam penyampaian Tadarus Bittalifun
Tabel 13.Tadarus Bittalifun hanya dapat diikuti oleh orang-orang yang sud ah panclai baca al-Qur' an
Tabel 14. Taclarus Bittalifun tidak berpengaruh bagi penclengar Tabel 15. Waktu untuk penyajian acara Tadrus Bittalifun Tabel 16. Taclarus Bittalifun cukup disiarkan satu hari sekali Tabel 17. Tingkat kepentingan Tadarus Bittalifun disiarka di Radio
[image:10.532.61.430.154.489.2]BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi komunikasi massa mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan teknologi tersebut mengantarkan manusia semakin mudah untuk berkomunikasi atau berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Jarak yang selam ini amat jauh, sekarang sudah terasa sangat dekat sekali. Berbagai informasi peristiwa yang terjadi dibelahan dunia dengan cepat dapat diketahui oleh manusia secara keseluruhan. " Era Globalisasi ditandai oleh semakin
ma jun ya teknologi komunikasi. Yang disebut dengan Era Reformasi".1
Menurut Marshall MC. Luhan bahwa teknologi komunikasi mempengaruhi organisasi kehidupan, bahkan pemikiran manusia. Media adalah pesan itu sendiri, maksudnya apa yang disampaikan media oleh masyarakat ternyata lebih dari apa yang diterima masyarakat itu j ika mereka berkomunikasi tanpa media.2
Menurut Iosep A.Devito "Komunikasi massa adalah komunikasi yang
disalurkan oleh pemancar-pemancar radio atau visual, dan ditujukan kepada massa melalui media massa"3• Begitu pula dengan Britner (1980) bahwa komunikasi dapat dilakukan melalui media kepada sejumlah orang yang tersebar di tempat yang telah di tentukan. Begitu juga radio itu merupakan media auditif,
1 Mafri Amir, Etika Kon111nikasi Massa dala1n Pandangan Isla1n: (Jakarta. Logos, 1990) Cet.ke.2 ha!. 1
2 William I. Rivers. Jay W. Jensen Theodore Perterson "Media Massa dan Masyarakat
Modern" (Jakarta.Kencana.2003) cet. Ke.I hal.37 3
Onong Ucahjana Efendy. lhnu Konntnikasi: Teori dan Praktek, (Bandung, PT. Remaja
murah, merakyat, dan bisa dibawa, di dengarkan dimana-mana4• Radio merupakan
kekuatan terbesar sebagai media yang bisa menstimuli begitu banyak suara yang merupakan menvisualisasikan suara penyiar informasi yang faktual melalui telinga pendengar5•
Abad dua puluh adalah abad terjadinya banjir media massa dan menjerumus terjadinya "kekuatam media massa" yang sukar dikendalikan oleh pembentukan watak manusia. Lebih-lebih lagi para Oa'l karena media yang berupa surat kabar, televisi, radio, teater, majalah dan transistor serta vidio itu oleh dunia modem lebih berupa alat skularistis, tanpa memperhatikan nilai-nilai keagamaan atau spiritual lainnya. Kalaupun ada sangat minim sekali penempatannya.6
Pengaruh negatif yang secara langsung dapat dirasakan oleh proses globalisasi adalah terjadinya transformasi budaya yang dapat menimbulkan erosi
budaya maupun agama. Islam adalah suatu agama yang menuntun umat kepada jalan kebaikan yang senantiasa memerlukan orang lain untuk berlangsungnya
suatu komunikasi. Dengan hadimya radio sebagai media dakwah, maka diharapkan dapat mem berikan manfaat bagi perkembangan dakwah isl am, sebab jika dakwah itu dimanfaatkan kearah yang positif, maka dampak negatif yang ditimbulkan oleh media elektronik dapat diimbangi dengan berbagai macam
program-program positif. Seperti acara Fajar Pagi, Cahaya Pagi, Cahaya Sore, Bincang Angkasa dan begitu juga dengan acara panduan membaca Al-Qur'an di Radio RAS FM yang disiarkan setiap malam pada Pukul 20.00-21.00 WIB yang
diberi nama Tadarus Bittalifun.
4
Sasa Djuarsa Sandjaja, Pengantar komunkasi, (Jakarta, UT. 1993), Cet. Ke.4 hal.158 5 Masduki, "Jurna/istik Radio" (Jogjakarta, LKLS, 2001) Cet. Ke. I hal.9
6
3
Tadarus adalah pembacaan actual Al-Qur'an yang dimulai dari surat pertama hingga surat terakhir, sesuai dengan skuensi resmi mushaf ustmani. Saat ini dalam metodenya sebelum pada tingkat Al-Qur'an kita barns terlebih dahulu menggunakan metode Igra, karena metode ini ditunjang dengan sejumlah modul pengajaran yang memperkenalkan cara cepat membaca Al-Qur' an. Dalam system ini anak didik diharuskan menyelesaikan enam modul terlebih dahulu, yang kemudian dilanjutkan dengan pembacaan actual Al-Qur'an yang disebut
"Tadarus"7.
Tadarus Bittalifun adalah pembacaan Al-Qur'an lewat radio dan telepon yang dipandu oleh seorang pembimbing dengan materi-materi seperti tajwid, makhorijul huruf, marotibul giraah, Ulumul Qur'an dan Tahsin tilawatil Qur'an.
Al-Qur' an yang secara harfiah berarti "bacaan sempuma" merupakan suatu nama pilihan Allah yang sungguh tepat karena tiada suatu bacaan pun sejak manusia mengenal tulis baca lima ribu tahun yang lalu yang dapat menandingi
Al-Qur'an Al-karim, bacaan sempurna lagi mulia. Tiada bacaan seperti Al-Al-Qur'an yang diatur tata cara membacanya, mana yang dipendekkan, di panjangkan, di pertebal, atau di perhalus ucapannya, dimana tempat yang terlarang, atau boleh atau harus memulai dan berhenti. bahkan diatur, lagu dan iramannya, sampai kepada etika membacanya8• Pandangan Al-Qur'an tentang ilmu dan teknologi
7 Taufik Adnan Amal, Rekonstruksi Sejarah Al-Qur 'an : Samsu Rizal Pangabean, (Yogyakarta: Forum Kajian Budaya dan Agama, 2001), Ce!. Ke-! hal.344
8 Dr. M Quraish Shihab, M.A. Wawasan Al-Qur'an, (Bandung, Mizan 1997), Cet. Ke-V
dapat diketahui prinsip-prinsipnya dari analisis wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad saw. Sebagaimana tercantum dalam AL-Qur'an.9
セ@
;j']T
セェェ@
f
)T
セ@ セ@
セ@ セ@
:1,·r
::Ji.
0
::Ji.
cS;Jr
セェ@
.,._::,セ@
T)T
セ|ᄋ@ セZ[ZG@ ,_. セ@ ,, ... ,,
,, ,.. .,,..,, .:; ,,. ... .,..,, ¢ セNNLL@
イイセ@ Gaセセ@
;J
!.:
セ@· , .
:11
;JC
ffl
,...W
L
;JC
cS.:U
I
セᄋ@
r-·
セN@w ,
,
,
Baca/ah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia te/ah menciptakan manusia dari a/aq. Baca/ah, dan Tuhanmulah yang paling pemurah, yang mengajar manusia dengan pena. Dia mengajarkan kepada manusia apa ycing be/um diketahuinya. (Qs. Al-Alaq (96): 1-5).
Iqra terambil dari akar kata yang berarti " menghimpun" sehingga tidak
harus selalu diartikan " membac(l teks tertulis dengan aksara tertentu". Dari "menghimpun" lahir anekaragam makna, seperti menyampaikan, menelaah, mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu, dan membaca, baik tertulis maupun tidak. Al-Qur' an sebagai kitab terpadu, menghadapi dan memperlakukan peserta didiknya dengan memperhatikan keseluruhan unsur manusiawi, jiwa, aka!, dan
jasmaninya
Tiada bacaan semacam Al-Qur'an yang dibaca oleh ratusan juta orang yang tidak mengerti artinya atau tidak dapat menulis aksaranya. Bahkan dihafal huruf demi huruf oleh orang dewasa, remaja, dan anak-anak.
Tiada bacaan melebihi Al-Qur'an dalam perhatian yang diperolehnya, bukan saja sejarahnya secara umum tetapi ayat demi ayat, baik dari segi masa, musim
dan saat tunmnya, sampai kepada sebab-sebab serta waktu-waktu turunnya.10
9 Ibid, hal. 433
10
5
Al-Qur'an bennula sebagai kitab dakwah dan berpuncak sebagai kitab penetapan syariat. Sejak permulaanya, Al-Qur'an diturunkan Allah SWT sebagai
kitab dakwah. Yakni ajakan untuk menuju Allah SWT. Dan mengikuti jejak Rasulnya, Nabi muhammad saw. Yang berarti, ajakan untuk menaati dan mengikuti ajaran agama islam yang dikehendaki oleh Allah untuk di ikuti oleh manusia.11
Al-Qur'an hidup dilingkungan realitas dakwah. la berada dalan atmosfir dakwah. Karena itulah Al-Qur'an secara langsung menganalisis berbagai pendorong dan faktor terlaksananya dakwah. Al-Qur'an pula yang menegaskan mengenai tujuan yang hendak dicapai dalam dakwah.
Al-Qur'an juga yang manampakkan berbagai metode dakwah berikut teknik pelaksanaannya. Al-Qur' an !ah yang mengadili a tau menghadapi berbagai
keraguan dan kebohongan yang di hadapkan kearah dakwah, baik dengan cara yang sejuk, dan lembut ataupun kadang-kadang dengan cara yang keras dan tegas.12
Di Indonesia, pengajaran Al-Qur' an dilakukan dalam bentuk privat dan institusional. Dalam system privat yang biasanya diberikan di rumah atau di surau, penekanan utamanya hanya pad a tataran "merek", baca Al-Qur' an dengan
materi hafalan surat-surat pendek. System< yang digunakan mengikuti kaidah bagdadiyah, mulai dari pengenalan huruf hijaiyah, di lanjutkan dengan pembacaan juz'amma (Juz ke 30, surat 78-114). Yang surat-suratnya disusun terbalik mulai dari surat-surat pendek kearah surat-surat yang lebih panjang. System pengajaran
11
seperti ini membutuhkan waktu yang relative cukup lama, tetapi penghafalan surat pendek al-qur'an khususnya Juz'amma terlihat berhasil dicapai.
Lantaran berbagai kelemahannya, belakangan system pengajaran ini
disempurnakan dengan diintroduksinya metode barn yang dikenal sebagi iqra'. Metode ini ditunjang dengan sejumlah modul pengajaran, memperkenalkan cara cepat membaca al-qur'an. Dalarn system ini anak didik pertama-tama diharuskan menyelesaikan enam rnodul, kernudian dilanjutkan dengan pembacaan actual al-qur'an yang disebut "tadarus" yang dirnulai dari surat pertarna hingga surat terakhir, sesuai dengan sekuensi resrni rnushafustrnani13
RAS FM adalah salah satu radio swasta yang bernuansa islami yang disiarkan melalui frekuensi 95,5 FM selain program religi ras fm juga menyajikan
program-program hiburan seperti ·lagu-lagu pop Indonesia, lagu-lagu arab dan lain-lain. Sedangkan program-program yang bernuansa islami, seperti tadarus bittalifun yang disiarkan pada hari senin sampai dengan minggu kecuali hari sabtu
pada pukul 20.00 - 21.00 WIB, dan sebagainya. Tadarus bittalifun merupakan paket program live, interaktif via telepon, merupakan sebuah program acara
reguler untuk usia umum.
Nuansa Dakwah dari acara tadarus bittalifun yaitu kita dapat
memasyarakatkan Al-Qur'an sebagai alternative untuk belajar Al-Qur'an karena tidak sedikit orang-orang yang mualaf atau barn masuk islam karena mereka mendengar lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an.14 Untuk pembelajaran al-qur'an
13 Tauflk Adnan Amal, Rekonstruksi Sejarah Al-Qur 'an: Samsu Rizal Panggabean, (yogyakara: Forum Kajian Budaya dan Agama, 2001), Cet. Ke-I ha!. 344
7
dan silaturahmi dari yang tidak kenal menjadi kenal15• Karena berdakwah itu
mengajak sesuatu pada kebaikan, apalagi dalam membaca Al-Qur'an.16 Karena apa saja yang mengajak pada islam adalah dakwah. Termasuk acara tadarus bittalifun karena acara yang disiarkan radio RAS FM ini termasuk kegiatan yang
. k d . I 17
mengaJa pa a 1s am.
Dalam ha! ini terdapat sejumlah hadits yang menjelaskan berbagai upaya nabi dalam mendorong penghafalan wahyu-wahyu yang telah diterimanya. Salah satu diantaranya adalah riwayat Ustman Ibn Affan bahwa nabi pemah bersabda: " yang terbaik diantara kamu adalah mereka yang mempelajari Al-Qur'an kemudian mengajarkannya18• Dan seperti yang terdapat dalam ayat wa tawashauw bi! haq
dalam Qs. Al-Ashr (103) :3 bukan saja mencanangkan "wajib belajar" tetapi juga
"wajib mengajar". Bukankah tawashauw berarti saling berpesan, saling mengajar,
sedang al-haq atau kebenaran adalah basil pencarian ilmu? Mencari kebaikan menghasilkan akhlak, mencari keindahan menghasilkan seni, dan mencari kebenaran menghasilkan ilmu. Ketiga unsur itulah yang menghasilkan sekaligus mewamai suatu peradaban19• Oleh karena itu penulis mengambil judul RESPON PENDENGAR TERHADAP ACARA TADARUS BITTALIFUN RADIO RAS FM JAKARTA.
15 f.Iasil Wa\vncara Dengan Ustd. Aep Abdullah Sebagai Narasumber acara Tadaruss
Bittalifun Pada Tanggal 23 April 2007.
16
Hasil Wawancara Dengan Ustd. Torik 1-Taitsami Sebagai narasumber Acara Tadarus
Bittalifun Pada Tanggal 02 Mei 2007
17 Hasil Wawancara Dengan Prof. Dr. H. M. Yunan Yusuf, tanggal, 06 April 2007 18 Taufik Adnan Amal, Ibid, h. 340
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
a. Pembatasan Masalah
Dalam penulisan skripsi ini dibatasi yaih1 hanya pada periode bulan Desember 2006. dengan objek penelitian na yaitu para pendengar acara tadarus yang ikut aktif dengan menelpon. Dikarenakan acara tadarus bittalifun ini merupakan program acara siaran dengan metode interaktif yang disiarkan setiap hari kecuali hari sabtu mulai pukul 20.00-21.00 WIB dengan narasumber yang sudah ditentukan.
b. Penunusan Masalah
Dari pembatasan masalah diatas penulis merumuskan masalah secara umum. Bagaimana tanggapan pendengar terhadap program acara "Tadarus Bittalifun".
Dari masalah ini dapat dirinci kedalam sub masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Respon pendengar terhadap metode dakwah yang digunakan oleh narasumber?
C. Tujuan dan Manfaat
Berdasarkan pada pokok permasalah diatas, maka tujuan kajian dkripsi ini secara umum adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana respon atau tanggapan pendengar terhadap format acara tadarus bittalifun di radio ras fmjakarta.
9
Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis, sebagai kelengkapan referensi, serta untuk menambah wawasan mengenai format siaran radio, khususnya pada siaran keagamaan. Selain itu juga untuk membri masukan bagi pihak radio ras fm dan diharapkan penelitian ini dapat bennanfaat dalam memperkaya kajian ilmu dakwah.
Kegunaan Praktis, yaitu bagi lembaga atau instansi, menjadi bahan evaluasi demi perbaikan program acara tadarus bittalifun radio RAS FM Jakarta. Sedangkan bagi peneliti untuk menambah pengetahuan secara ilmiah, baiak dari segi penelitian maupun keilmuan laim1ya.
Manfaat bagi Masyarakat yaitu untuk menambah wawasan masyarakat bahwa mengaji atau yang biasa disebut tadarus tidak hanya bisa dilakukan melalui tatap muka saja tetapi dengan jarak yang jauh sekalipun tadarus dapat dilakukan contohnya melalui media seperti radio dengan menggunakan alat yang disebut telepon, tadarus pun dapat dilakukan.
D. Metodologi Penelitian
1. Metodologi Penelitian
diteliti20• Untuk mengetahui prosentase jawaban responden maka peneliti
menggunakan mmus sebagai berikut: P= F XIOO
N
Keterangan: P : Prosentase F : Frekuensi
N : Jumlah Responden 2. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan sampel yaitu jika kita hanya ingin meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel . sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti.
Adapun Populasi yang di tuju oleh peneliti yaitu pendengar yang merespon acara tadams dengan menelpon, sehingga secara keseluruhan yang menjadi populasi dalam penelitian ini berjumlah 200 orang. Dasarnya yaitu di radio itu sendiri memiliki data orang-orang yang turut aktif dengan menelpon yaitu sebanyak 200 orang yang aktif menelpon
11
subjek untuk memperoleh kesempatan (chance) dipilih menjadi sampel.21 Maka dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel sebanyak 30 % dari populasi berjumlah 200 orang yakni sebanyak 60 orang responden yang akan di jadikan sampel.
3. Tehnik Pengumpulan Data a. Observasi
Observasi ini dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang acara yang akan diteliti dengan mencari data-data tentang acara tersebut.. Yang dimaksud observasi adalah untuk memperoleh informasi tentang kelakuan manusia seperti yang te1jadi dalam kenyataan, dengan observasi kita akan meperoleh gambaran yang lebih jelas tentang kehidupan social. Observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan mengadakan kunjungan Ice radio RAS FM Jakarta.
b.Wawancara
mewawancara beberapa pihak diantaranya yaitu, General manajer Radio, Pembimbing tadarus Bittalifun, Program Manager.
c. Angket atau Kuesioner
sebagian besar penelitian pada umumnya menggunakan kuesioner sebagai metode yang dipilih untuk mengumpulkan data.22 Kuesioner atau angket memang mempunyai banyak kebaikan sebagai instrument pengumpul data.
Memang kuesioner baik, asal earn clan pengadaanya mengikuti persyaratan yang telah digariskan dalam penelitian. Sekali lagi sebelum kuesioner disusun, maka harus dilaui prosedur:
1. Merumuskan tujuan yang akan clicapai clengan kuesioner
2. Mengidentivikasikan variable yang akan dijaclikan sasaran kuesioner 3. Menjabarkan setiap variable menjadi sub variable yang lebih spesifik dan
tung gal
4. Menentukan Jems data yang akan clikumpulkan, sekaligus untuk menentukan teknik analisisnya.
13
angketnya ada yang sukar kembali.23 Peneliti menyebarkan angket kepada responden tapi tidak langsung dikembalikan melainkan beberapa hari kemudian barn diambil kembali sehinga angket yang disebar kepada responden banyak yang tidak kembali atau hilang dan sebagainya.
E. Sistematika Penulisan
Agar tulisan ini lebih sistematis maka penelitian ini dibagi kedalam Beberapa BAB yaitu:
BAB I PENDAHULUAN Yang Berisi, Latar Belakang Masalah, Rumusan dan Batasan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka, dan Sistematika Penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORITIS Yang Berisi, A. Pengertian Respon, B. Pengertian, Kriteria dan Fungsi Radio, C. Pengertian dan Tujuan Dakwah, yang terbagi dalam C.l. Subjek dan Objek Dakwah, C.2. Metode dan Media Dakwah. D. Radio Sebagai Media Dakwah.
BAB III GAMBARAN UMUM RADIO RAS FM, Yang Berisi, A. Sejarah Berdirinya Radio RAS FM, B. Visi dan Misi Radio RAS FM. C. Struktur Organisasi Radio RAS FM.
Siaran Tadarus Bittalifun, D. Deskripsi dan Analisa Data yang terdiri dari, 1. Respon pendengar Terhadap Format Acara Tadarus Bittalifun. 2. Respon Pendengar Terhadap Materi Penyampaian Tadarus Bittalifun.
BAB II
TIN.TAU AN TEORITIS
A.Pengertian Respon
Dalam kamus besar Ilmu pengetahuan disebutkan bahwa " Respon adalah reaksi psikologis-metabolik terhadap tibanya suatu rangsangan; ada yang bersifat otomatis sepe1ii refleks dan reaksi emosional langsung, ada pula yng bersifat terkendali.1
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan " Respon adalah tanggapan, reaksi, jawaban terhadap suatu gejala atau peristiwa yang terjadi, misal: masyarakat terhadap rencana perbaikan kampung sangat baik. 2
Dalam kamus Bahasa Indonesia Kontemporer disebutkan bahwa respon dimiikan sebagi tanggapan atau reaksi.3 Menurut Purwadarminta, respon di artikan sebagai tanggapan reaksi dan jawaban.4 Respon akan muncul dari penerimaan pesan setelah sebelumnya terjadi serangkaian komunikasi.
Sedangkan menurut Ahmad Subandi, mengemukakan respon dengan istilah umpan balik ifeed back) yang memiliki peranan atau pengaruh yang besar dalam menentukan baik atau tidaknya suatu komunikasi. 5 Dengan adanya respon yang disampaikan oleh objek dakwah Gama'ah) kepada subjek dakwah (dai) atau dari kominikan kepada komunikator, akan meminimalisir kesalah penafsiran dalam sebuah proses berdak wah.
'Save D. Dagun, Kamus Besar I/mu Pengetahuan, (Jakarta; Lembaga Pengkajian dan Kebudayaan Nusantara, 1997). Cet. Ke-l. h.964
2 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta Balai Pustaka, 1996). Edisi Ke.2, h.838
disebabkan oleh karena adanya suatu gejala atau peristiwa yang mendahuluinya. Sehubungan dengan adanya stimulus, khususnya terhadap khalayak tentu akan muncul sebagai respon atau tanggapan terhadap apa yang dilihat, di dengar atau di rasakan.
Secara umum tanggapan dapat diartikan sebagai hasil atau kesan yang didapat (yang tertinggal) dari pengamatan. Jadi penge1iian tanggapan adalah gambaran ingatan dari pengamatan. Sejalan dengan pengertian tadi Abu Ahmadi menjelaskan aiii tanggapan sebagai berikut: " Tanggapan sebagai salah satu fungsi jiwa yang pokok, dapat diartikan sebagai gambaran ingatan dari pengamatan dalam mana objek yang telah diamati tidak lagi berada dalam ruang dan waktn pengamatan. Jadi jika proses pengamatan sudah berhenti hanya kesannya saja. Peristiwa itu disebut sebagai "tanggapan". 6
Sementara itu Agus St\ianto Mengemukakan macain-macam tanggapan sebagiberikut:
Tanggapan menurut indera yang mengamati, yaitu:
1. Tanggapan Audit adalah tanggapan terhadap apa-apa yang telah di dengarnya, baik berupa suara, ketukan dan lain-Iain.
2. Tanggapan Visual adalah tanggapan terhadap sesuatt1 yang dilihat. 3. Tanggapan Perasa adalah tanggapan sesuatu yang dialaini oleh dirinya.7 Dalam pembahasan teori respon tidak lepas dari pembahasan proses tori komunikasi, karena respon merupakan timbal balik dari apa yang di komunikasikan
'
16 jalinan sistem yang utuh dan signifikan, sehingga proses komunikasi hanya akan berjalan secara efektif dan efisien apabila unsur-unsur didalamnya terdapt keteraturan. 8
Untuk melihat lebih jauh unsur-unsur yang terdapat dalam komunikasi dibawah ini digambarkan sebagai berikut:9
Keterangan:
I. Sender, Adalah komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang
atau sejumlah orang.
2. Encoding, Penyandian, yaitu proses pengalihan pikiran dalam bentuk
lambang.
3. Message, Pesan yang merupakan serangkaian lambang berrnalma yang
disampaikan oleh komunikator.
4. Media, selurnh komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan.
5. Decoder, pengawasandian, yaitu proses dimana komunikan menetapkan makna dalam lam bang yang disampaikan komunikator kepadanya.
6. Response, tanggapan seperangkat reaksi pada komunikator setelah diterpa pesan.
7. Feed back, umpan balik, yaitu tanggapan komunikan apabila tersampaikan kepada komunikator.
apa yang diiilginkam1ya. Ia harus trampil dalam menyandi pesan dengan memperhitungkan bagaimana komunikan sasaran biasanya mengawassandi pesan. Komunikator hams mengirim pesan melalui media yang efisien dalam mencapai kahlayak sasarannya.10
Jika kita menginginlcan agar suatu pesan dapat membangkitkan tanggapan (respon) yang dikehendaki maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Pesan hams direncanakan dan disusun sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian komunikan.
2. Pesan hams menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama dapat dimengerti.
3. Pesan hams dapat membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan, dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.
18
B. Pengertian, Kriteria dan Fungsi Radio
1.Pengertian Radio
Secara etimologi, radio adalah " pesawat pengirim atau penerima gelombang
siaran 11"
Pengertian radio siaran secara terminologi seperti didefinisikan didalam peraturan pemerintah sebagi berikut:
I. Radio siaran adalah pemancar radio yang langsung ditujukan kepada umum dalam bentuk suara dan mempergunakan gelombang radio sebagai media.12
2. Peter salaim mengartkan 'radio sebagai informasi yang disiarkan melalui radio atau usaha penyiaran berita melalui radio.13
3. Pengertian radio secara keseluruhan adalah sistem gelombang suara yang dipancarkan dari suatu stasiun kemudian dapat diterima oleh berbagi pesawat penerima baik dirumah, dimobil dan sebaginya. Dengan kata lain radio adalah alat pemancar suara atau alat penerima pemancar suara.
Media radio dan televisi memiliki sifat yang hampir sama. Perbedaannya adalah jika media radio menyajikan isi pesan dalam bentuk audio semeniara televisi menyajikan isi pesan dalam bentuk audio visual gerak dan singkron. Salah satu sifat media radio clan televisi adalah transitory, yaitu hanya menernskan isi pesan, yang berarti isi pesan hanya di dengar atau dilihat sekilas. Maka penyusunan naskah untuk karya jurnalistik harus tepat, ringkas, sederhana dan dapat di percaya.14
11 Pius A. Partanto dan M. Dahlan Al Bany, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya, Arkola, 1994),
h.648
12 Dep Dik Bud RI, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: BP, 1988), Cet, I, h.719 13
suara menjadi gelombang elekronik yang diterima oleh antena penerima dan diubah kembali menjadi gelombang suara.
Radio memiliki banyak kelebihan clan memiliki kesederhanaan bentuk (portability) dan kemampuan yang tinggi untuk menjangkau setiap pendengar yang sedang melakukan kegiatan-kegiatan lain. Keefektifan radio semakin diclukung oleh produk teknologi mutakhir seperti pemancar sistem frekuency modulation (FM) transistor dan lain sebaginya.
Salah satu keunggulan radio adalah saluran satelit yang lebih sedikit diperlukan oleh radio dibandingkan oleh televisi. Kemampuan teknis yang barn dari radio setelah dikombinasikan dengan telepon.
Menurut Asmuni Syukir radio memiliki keutamaan diantaranya yaitu:
I. Program radio di persiapkan oleh ahli sehingga bahan yang disampikan benar-benar berbobot atau bemmtu.
2. Radio merupakan bagian dari masyarakat.
3. Barga dan biaya cukup murah sebhingga masyarakat mampu membelinya. 4. Mudah clidengar dimana saja.
5. Radio mampu menyampaikan kebijakan informasi secara tepat dan akurat. 6. Pesawat radio mudah dibawa kemana-mana.15
20
komunikasi khususnya radio, khalayak akan mendapatkan hiburan yang dapat dijadikan suatu kegiatan yang bersifat positif.
Sebagai salah satu media elektrik, radio memiliki sifat-sifat khas yang dapat dijadikan kekuatan dalam menyampaikan pesan informasi kepada masyarakat. Radio mempunyai lam bang dalam komunikasi yang bersifat auditif, karena radio tidak menuntut khalayaknya untuk memiliki kemampuan membaca, tidak untuk kemapuan melihat, melainkan sekedar kemampuan mendengar.17
Media auditif dalam pemahaman komunikasi merupakan alat komunikasi yang berbentuk hasil teknologi canggih dalam wujud hardware, media auditif dapat clitangkap melalui indera penclengaran. Perangkat auclitif ini pada umumnya aclalah alat yang dapat clioperasionalkan sebagai sarana penunjang kegiatan dakwah. Materi dakwah yang disampaikan melalui media auditif dan akan mencapai sasaran dakwah clalamjarakjauh.
Dengan demikian radio dapat dikatakan suatu alat komunikasi yang clapat menyampikan pesan yang merupakan berupa hiburan, pendidikan, informasi yang dapat menjangkaujarakjauh.
2. Kritcria Radio
atupun sama dengan media massa lainnya. Persamaanya yaitu dalam sifatnya yang elektronik, dalam prosesnya berlangsung satu arah, mempunyai komunikan yang heterogen, pesan yang disampaikannya umum. Oleh karena itu radio siaran sebagai sarana informasi, pendidikan, karena radio dapat menyajikan warta berita atau hiburan dalam keadaan yang santai. Radio siaran ini termasuk media massa dalam generasi ke II yang mempunyai daya rangsang yang tinggi dan menumbuhkan biaya operasional yang begitu mahal. Radio itu sendiri dapat menerima pesan secara stimultan dilokasi yang tak terbatas jumlahnya. Tentunya dalam menyiarkannya menggunakan satelit untuk menerima dan memancarkan kembali sinyal siaran diseluruh tempat yang dijangkaunya.
A. Auditori, yaitu hanya di dengar saja, tanpa ada umpan balik. B. Akrab, yaitu seorang penyiar harus bersifat teman.
Seorang penyiar dalam menyajikan acara, dapat menggunakan kata-kata yang sederhana, kalimat-kalimat yang ringkas, jelas, susunan kalimat yang akurat dan gaya bicaranya seperti obrolan. Dan ia juga dapat berperan sebagai penasehat, entertainer, komentator, pelawak, penolong, pemberi inspirasi, penjual, pendidik, penemu atau penentu trend (mode barn), orang yang berusaha mernbujuk, reporter.
3. Fungsi Radio Siaran
24
berupa ajaran islam yang disampaikan secara persuasive dengan harapan agar komunikan dapat bersikap dan berbuat amal shaleh yang sesuai dengan ajaran Islam.
Adapun tujuan dakawah untuk mencapai masyarakat adil dan makmur, serta mendapatkan ridha Allah SWT. Secara umum ttrjuan dakwah yaitu mengubah prilaku sasaran dakwah agar menerima dan mengamalkan ajaran islam dalam dataran kenyataan kehidupan sehari-hari, baik dengan masalah pribadi, keluarga maupun dengan masalah sosial masyarakat agar terdapat kehidupan yang penuh keberkahan.24
Tujuan dakwah adalah mengajak atau membawa saudara-saudara kita bersama-sama kedalam suasana dan lingkungan yang lebih baik mengikuti ajaran-ajaran islam (bukan adat kebiasaan nenek moyamg yang jahiliyah), guna mendapatkan kehidupan yang aman, tentram, makmur dan bahagia di dunia dan akhirat.25
M. Natsir menulis dakwah dan tujuannya pada serial media dakwah. Dalam brosur tersebut, beliau memberikan ulasan tentang dakwah, terutama tujuannya. Menurut M. Natsir, tujuan dakwah adalah:26
I. memanggil kita kepada syariat, untuk memecahkan persoalan hidup, baik persoalan hidup perorangan atau persoalan rumah tangga, berjamaah, bermasyarakat, berbangsa, bersuku bangsa, bemegara, bertatanegara. 2. memanggil kita kepada fungsi hidup kita sebagai hamba Allah di atas
dunia yang terbentang luas ini, berisikan manusia berbagai jenis, bermacam pola pendirian dan kepercayaannya, yakni fungsi sebagai syuhada'ala an-nas, menjadi pelopor dan pengawas bagi umat manusia.
24 Didin Hafiudin, "Dakwah actuaI'', (Jakarta, Gema Jnsani Press, 1998), cet.ke.l, h.78
Dalam tujuan dakwah diharapkan mad'u dapat mengamalkan pesan-pesan dakwah yang diberikan oleh da'I dalam segala aspek kehidupan. Sebab dakwah dapat berhasil jika mad'u dapat mendengar pesan yang diberikan oleh da'I dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian tujuan dakwah adalah pendidikan khirul ummah yang berbasis muslim yang berkualitas.
B.2 Sub.iek dan Objek Dakwah
Dalam ha! dakwah, subjek dakwah bisa mencakup seorang atau sekelompok orang yang berorganisasi, semua ini dapat dikaji dari sudut pandang Islam. Manusia diciptakan sebagai khalifah (wakil) Allah dan harus mengabdi kepada-Nya dengan penuh keikhlasan.Selain itu konsep-konsep yang berkenaan dengan subjek dakwah yang terdapat dalam Al-Qur'an dan Hadits yang menyangkut budaya atau aka! pikiran, sikap dan prilak.u manusia serta pertanyaan-pertanyaan verbal dan nonverbal. 27
26
Adapaun objek dakwah adalah manusia, baik perorangan maupun kelompok yaitu masyarakat. Dipandang dari bidang psikologi, masyarakat mempunyai struktur dan mengalami perubahan-perubahan. Didalam masyarakat terdapat kelompok-kelompok, lapisan-lapisan, nilai-nilai, norma-norma dan kekuasaan. Dengan demikian objek dakwah berangkat dari permasalahan yang terdapat dalam masyarakat, baik masyarakat yang telah memperoleh dakwah islamiyah maupun masyarakat yang belum memperoleh dakwah islamiyah.
Sehubungan dengan kenyatan yang berkembang dalam masyarakat, bisa dilihat pada aspek-aspek psikologi, diantaranya yaitu:
I. sasaran yang menyangkut kelompok masyarakat yang di lihat dari segi sosiologi berupa masyarakat !erasing, pedesaan, kota besar dan kecil, serta masyarakat di daerah marginal dari kota besar.
2. sasaran yang menyangkut golongan masyarakat dilihat dari segi struktur kelembagaan berupa masyarakat, pemerintah, dan keluarga.
3. sasaran yang berupa kelompok-kelompok masyarakat yang dilihat dari segi cultural berupa golongan priyai, abangan dan santri.
4. sasaran yang berlmbungan dengan golongan masyarakat dilihat dari segi tingkat usia berupa golongan anal-anak, remaja dan orang tua.
5. sasaran yang berhubungan dengan golongan masyarakat dilihat dari segi okupasional berupa golongan petani, pedagang, seniman, buruh, pegawai negri (administrator).
6. sasaran yang menyangkut golongan masyarakat dari segi tingkat hidup social ekonomi berupa golongan orang kaya, menengah, dan miskin. 7. sasaran yang menyangkut kelompok masyarakat dilihat dari jenis kelamin
berupa golongan wanita, pria dan sebagainya.
8. sasaran yang berhubungan dengan golongan dilihat dari segi khusus berupa golongan masyarakat tuna susila, tuna karya, narapidana dan sebagainya. 28
B.3 Metode dan Media Dakwah
Dalam dakwah hendaknya para Da'i memakai metode yang dapat mendekatkan dirinya kepada masyarakat sehingga tujuannya tercapai. Mereka harus berpegang kepada cara-cara baru yang dilakukan oleh musuh islam dalam
Metode dan cara tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:29 1. Melalui MassMedia
Dakawah melalui massmedia dengan segala jenisnya adalah metode yang baik dan efektif, kalau kita menggunakannya dengan baik pula. Surat kabar, majalah mingguan, atau bulanan, bulletin dan selebaran, radio, televisi, semuanya merupakan alat yang penting dan efektif untuk sarana dakawah, karena tidak sedikit publik yang mengikuti dan menerima sajian masing-masing massmedia tersebut.
2. Melalui Buku dan Penerbitan
Buku dan penerbitan ini hendaknya tampil dengan gaya bahasa yang lancar, mudah dicema dan menarik public, baik mereka orang awam maupun kaum terpelajar. Ditulis dengan jujur dan benar serta islami, dan yang pokok adalah berisi tentang akidah sebagai sandi dasar keimanan, juga berisi tentang sistem-sistem yang dibawa oleh islam.
3. Para Da'I (Juru Dakwah)
28 Secara etimologi media berasal dari bahasa latin yaitn "median" yang berarti alat perantara. Sedangkan media mernpakan bentuk jamak dari kata median tersebut. Pengmtian semantic media " adalah segala sesuatu yang dijadikan sebagai alat
l . . •• セ@
perantara untu c mencapm suatu tuJuan te1tentu .
Dalam kamus besar bahasa Indonesia media adalah "alat (sarana) komunikasi seperti Koran, film, radio, poster dan spanduk".31
Sementara itu dalam kamus komunikasi pengertian media adalah "sarana yang dipergunakan oleh komunikator sebagai saluran menyampaikan suatu pesan kepada komunikan, apabila komunikasi jauh tempatnya, banyak jumlah atau kedua-duanya". 32
Demikian juga dengan dakwah yang juga merupakan bagian dari aktivitas komunikasi sangat dibutuhkan media yang dapat menunjang proses kegiatan dakwah islamiyah, sehingga tujuan dakwahya untuk menuju kehidupan masyarakat yang islami dapat terwujud. Sedangkan pengettian dari media dakwah itn sendiri adalah "alat objektif yang menjadi saluran yang menghubungkan ide dengan ummat, suatn elem en yang vital dan merupakan urat nadi dalam totalitas dakwah". 33
Dalam hal ini M. bahri Ghazali membagi penggunaan media dakwah menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu:
I. Media Visual berupa:
a) Film slidee yaitu rekaman gambar pada film positif yang di program sedemikian rnpa, sehingga dilihat hasilnya sesuai dengan peristiwa yang telah di program.
30 Asmuni Syukir, "Dasar-dasar Strategi Dakwah", (Surabaya: Al Ikhlas, 1993), h.163
layar monitor dari rangkaian program yang telah dipersiapkan dengan menggunakan plastik transparan.
2. media Auditif, yaitu suatu media yang dapat ditangkap melalui indera pendengaran. Media auditif ini menjadi:
a. Radio
b. Tape recorder c) Telepon I telegram
3. Media Audio Visual yaitu kimunikasi yang dapat ditangkap baik melalui indera pendengaran dan penglihatan yang meliputi:
a. Movie film yaitu perangkat komunikasi yang mampu menyerap komunikasi secara luas.
b. Televisi c. Vidio
Media cetak berupa, surat kabar, dan majalah.34
Dengan adanya berbagai media dakwah, hendaknya dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin agar komunikasi antar da'I dan mad'u atau sarana dakwah akan lebih dekat dan mudah diterima. Oleh karena itu aspek sangat erat kaitannya dengan kondisi sasaran dakwah, artinya keragaman sarana dakwah harus sesuai dengan apa yang dibentuk oleh sasaran dakwah (mad'u)nya.35
30
C.Pengertian Tadarus dan Materi-materinya
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia tadarus adalah pembacaan al-Qur'an secara bersama-sama (di bulan puasa). Sedangkan bertadarus adalah melakukan tadarus hampir di setiap masjid hingga terdengar orang.36
Tadarus adalah pembacaan aktual al-Qur'an yang dimulai dari surat pertama hingga surat terakhir, sesuai dengan skuensi resmi mushaf ustmani. Saat ini dalam metodenya sebelum sampai pada tingkat al-Qur'an kita harus terlebih dalmlu menggunakan metode iqra, karena metode ini di tunjang dengan sejumlah modul pengajaran yang memeperkenalkan cara cepat membaca al-Qur'an. Dalam sistem ini anak didik di haruskan menyelasaikan enam modul terlebih dahulu yang kemudian di lanjutkan dengan pembacaan aktual al-Qur'an yang disebut "Tadarus".37
Materi-materi Tadarus
Sejalan dengan institusional pengajaran al-qur'an, dan terutama sekali setelah poses unifikasi bacaan al-qur'an, berkembang ilmu spesifik untuk pembacaan al-qur'an yang dikenal sebagai tajwid dari kata jawwada, " membuat sesuatu menjadi lebih baik". Tajwid memberikan pedoman bagaimana membaca al-qur'an secara tepat, benar, sempurna dan karena itu bertujuan melindungi lidah melakukan kekeliruan dalam resitasi verbum dei. Selain membahas masalah artikulasi huruf-huruf hijaiyah, ilmu ini juga membicarakan tentang aturan-aturan yang mengatur masalah pausa
(wag/), inklinasi (imalah), dan kontraksi (ikhtisar), dan lainnya.
Dalam khazanah literatur islam, selain tajwid, terdapat beberapa istilah lain yang lazim digunakan untuk merujuk ilmu spesifik pembacaan al-Qur' an ini, yaitu:
Suyuti menjelaskan bahwa tartil mencakup pemahaman tentang pausa
dalam pembacaan dan artikulasi yang tepat hurnf-hurnfhijaiyah.
2. Tilawah, berasal dari kata ta/a, "membaca secara tenang, berimbang dan
menyenagkan."
3. Qira 'ah, berasal dari kata qara 'a, "membaca", yang mesti dibedakan dari
penggunaannya untuk merujuk keragaman bacaan al-Qur'an. Di sini,
pembacaan al-Qur'an mencakup hal-hal yang ada di dalam istilah-istilah
lain, seperti titinada tinggi dan rendah, penekanan pada pola-pola durasi
bacaan, pausa, dan sebagainnya. 38
D. Radio Sebagai Media Dakwah
Perkembangan radio yang ditopang oleh gelombang frekuensi sebagai saluran
untuk mendengarkan pesan-pesan, memberikan input kepada masyarakat yang tidak
sedikit jumlahnya.
Salah satu penyampaian dakwah adalah melalui media massa elektronik yaitu
salah satunya adalah radio siaran. Dakwah melalui radio siaran adalah sebuah urutan
metode dari salah satu kategori dakwah yaitu dakwah bil-lisan. Penyampaian
materi-materi dakwah melalui radio siaran diera globalisasi merupakan tuntutan dari kedua
institusi, satsiun radio siaran dan islam dalam melengkapi program acaranya demi
32 meski dalam waktu yang terbatas dan bukan dalam waktu tayang utama (prime time ).39
Dakwah berarti mengajak, dan menyeru pada kebaikan. Substansi dari ajakan itu adalah pesan atau inforrnasi yang bersifat " Amar ma'ruf nahi munkar". Keberadaan radio sangat penting dalam penyampaian materi dakwah dalam bentuk pidato, ceramah, dialog interaktif dan sebagainya. Pesawat radio dapat menjangkau mad'unya dalam jarak jauh dan meluas. Oleh karena itu, pesawat radio merupakan media yang efektif dalam penyampaian dakwah untuk semua kalangan.
Penyiaran islam dalam program keagamaan radio siaran yang ditempatkan pada waktu yang singkat dibandingkan dengan waktu rangkaian acara lain dari keseluruhan program, membutuhkan perhatian yang cukup besar untuk mencapai cita-cita dakwah. Maka spot waktu penyiaran yang sedikit ini sepatutnya dijadikan momen penting untuk memikat pendengar menuju sebuah perubahan ym1g sesuai dengan ajarlli3 islam. Hal ini tentu berkaitan dengan tiga factor penentu dalam perangkat format penyiarannya, teknis penyiaran, isi materi dan tentu saja cara da'I menyampikan materi. Dengan demikian keberlangsungan penyiaran yang baik hanya bisa diharapkan dari sang dai sebagus dan secerdas apa dia menyampaikan pesan-pesan suci tersebut, persiapan matang seperti wawasan keislaman, wawas333 sejarah, wawasan humaniora, wawasan kontemporer dan kep333dai333 berbahasa dan sastra.
40Tentu saja sudah menjadi amunisi penting bagi seorang da'I yang akan berhadaplli3
dengan audiens yang tak terbatas jumlahnya dalam keterbatasan waktu.
ini akan sepadan jika disesuaikan dengan firman Allah SWT dalam al-Qur'an yang melarang ummat-Nya untuk memaksa ummat beragama lain untuk masuk islam.
Ketentuan undang-undang penyiaran khususnya dalam program keagamaan untuk tidak mempengaruhi penganut agama lain versi pemerintah dengan hukum islam yang melarang seorang da'I untuk memaksa umat agama lain dalam menerima islam sebagai agamanya, dua aturan main ini sebagai tertera dalam undang-undang penyiaran.
a. Isi siaran dilarang mempertentangkan suku agama, ras dan antar golongan
b. Isi siaran dilarang memperolokkan, merendahkan, melecehkan dan mengabaikan nilai-nilai agama
c. Isi siaran dilarang menganjurkan perpindahan agama.41
Dalam menyampaikan dakwah j ika ditinj au dengan modal perhatian seperti diatas memang memiliki sama persepsi dengan praktik dakwah, bahwa berdakwah dengan menggunakan metode apapun, itu bertujuan untuk menarik perhatian public (mad'u). Namun yang membedakan adalah pada tujuannya itu sendiri.
Dakwah sebagai misi suci (Sacre Mission) memiliki tujuan-tujuan utama yaitu:
a. Mengajak umat islam untuk meningkatkan ketekunannya kepada Allah SWT
b. Membina mental muslim yang masih terbilang mualaf
34 d. Mendidik anak-anak agar tidak menyimpang dari fitrahnya. 42
Maka tujuan utama dakwah yang dipaparkan oleh para pakar adalah bagaimana menciptakan masyarakat yang hidup didunia dan diakhirat dengan kebahagiaan yang seutuhnya.
A. Sc,jarah Berdirinya Radio RAS FM
95,5 RAS FM Radio Alaikassalam Jakarta, hadir sebagai satu-satm\ya
. '
radio di Jakarta yang mengemas secara khusus keselarasan antara pro!iram dakwah dan informasi serta hiburan yang disajikan dengan kesejukan dalam tutur kata. Keunikan inilah yang telah membuat RAS FM menjadi referensi, barometer dan cara hidup bagi masyarakat pendengar yang loyal, yaitu keluarga muslim yang dinamis, modern namun tetap berpegang kepada nilai-nilai religius dengan toleransi tinggi. Radio ini beralamat di Jl. KI-I. Abdullah Syafi'ie No. 21 A Tebet, Jakaiia Selatan 12840.1
RAS FM lahir dibidani oleh keberhasilan radio Assafi'iyah, salah satu radio yang mempunyai nafas keagamaan dengan pendengar loyal dan fanatic se-Jabodetabek.2
Radio Alaikassalam Sejahtera didirikan pada 30 November 1995 bertepatan dengan hari ulang tahun KI-I. Abdul Rasyid Abdullah Syafi'ie, kemudian pada 30 November 2004 mengubah posisinya dari perkumpulan radio siaran menjadi badan usaha (PT), Radio Alaikassalam Sejahtera dengan nomor PRSNNI 392-II I 1978. PT Radio Alaikassalam Sejahtera ini kemudian mendirikan program-program dalam bidang siaran radio broadcast.3
1
http///W\V\V.rasfmjakarta.com
[image:45.521.35.436.147.490.2]36
Kemudian PT. Radio Alaikassalam Sejahtera ini usahanya adalah dibidang jasa pengudaraan siaran dan cakupannya adalah pada sifat dakwah, jadi adapun acaranya 30 % pada dakwah islamiyah kaitanya dengan komisaris utama yaitu KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi'ie yang mempunyai basic besar ke assyafiiyah.
Eksistensinya berdasarkan lokasi pada tahun 2002 radio RAS FM ini beralamat di JI. F No.19 Kebon Baru Utara, Tebet, Jakarta selatan. Kemudian pada tahun 2006 pindah ke JI. KH. Abdullah Syafi'ie dengan berbagai latar belakang, pertimbangannya adalah pertama, dari sisi bisnis akan lebih prospek, kemudian kedua, kaitanya dengan segmentasi RAS FM akan meningkat. Strateginya sebagaimana Iayaknya perusahaan lainnya RAS FM berusaha untuk mendapatkan pendapatan dengan income yang terbesar. 4
B. Visi dan Misi Radio Ras FM
Radio Ras FM mempunyai visi yaitu " Hiburan Tetap Menjadi Ladang
Dakwah ". Artinya, dakwah hams tetap disampaikan walaupun lewat dunia
di Peringkat ke 6 Radio Non Dangdut). Pola penuturan yang ringan, sederhana namun berbobot, menjadikan 95,5 RAS FM Jakarta satu pilihan station radio bagi masyarakat pendengar Jakarta yang heterogen. Terlebih kini 95,5 RAS FM Jakarta adalah satu-satunya yang memadukan secara konsisten dakwah, informasi dan hiburan secara cerdas.9
2. Format Program yang disiarkan RAS FM
Program acara yang ada di RAS FM pada umumnya hampir sama dengan program acara di radio lainnya. Namun dalam penyajiannya, RAS FM mempunyai sasaran keluarga muslim yang dinamis, religius, mengikuti perkembangan informasi terkini, berfikiran terbuka dan berwawasan luas, maka program acara yang disiarkan lebih memperioritaskan pada program dakwah dan hiburan.
Secara umum RAS FM mengudara setiap harinya pada pukul 04.00-24,00. dalam prosentase acara siaran yaitu program hiburan yang disajikan mencapai 50%, program dakwah mencapai 30 % dan program pendidikan dan infonnasi mencapai 20%.10
39
RAS FM juga menghadirkan program-program informasi terkini, mulai dari info dakwah, info dunia islam, info lalu lintas, bursa kerja, info dunia usaha, info hiburan dan berbagai informasi lainnya.11
D. Profil Program Acara Tadarus Bittalifun
Tadarus Bittalifun adalah salah satu program dakwah yang ada diradio RAS FM Jakarta. Program ini mulai disiarkan pada tahun 1992 yang diadakan setiap bulan ramadhan, yang bermula disirkan oleh radio Assyafi'iyah. Kegiatan Tadarus Bittalifun ini terns berulang pada tahun-tahun berikutnya yang dimulai pada pukul 02.00 WIB dini hari dengan ustad yang didatangkan langsung dari Pulo Air. Pada tahun 1994 dimulailah tadrus bittalifun dibangun menjadi program regular, artinya program harian dalam kontek radio Assyafi'iyah AM 864 KHZ, yang kemudian berubah menjadi FM 95,3 Assyafiiyah Jakarta. Suara petunjuk dan penyejuk hati. Lalu secara program juga mulai rutin mengembangkan tadarus yang dimulai pada pukul 19.00, yang disiarkan setiap hari kecuali sabtu. Pada awalnya hanya mengaji biasa kemudian dibetulkan tajwidnya.12
Dengan pembimbing dari Jakarta. Kemudian pindah ke kebon barn, RAS FM menjadi Alaikassalam pada tanggal 30 November 1995. Program tidak berubah, Tadarus Bittalifun tetap mengisi di RAS FM Jakarta sampai sekarang. Kemudian tadarus itu mengalami perkembangan barn yaitu tilawah dan ulumul Qur'an yaitu bagaimana mengangkat al-qur'an itu tidak hanya pada sisi bacaanya saja tapi juga pada ilmu al-qur'an seperti topic nasakh mansuk dan lainlain yang
dilakukan setiap malam rabu. Pengembangn Tahsin tilawatil qur'an yaitu semacam memperbaiki irama baca al-qur'an dengan lagu Al-Qur'an dengan memperkenalkan tausih al-qur'an semacam bayyati, shoba dan lain-lain.13
D.1 Narasumber dan Matcri dalam Tadarus Bittalifun
Narasumber Tadarus Bittalifun di radio RAS FM ada 4 orang diantaranya yaitu:
1. Ustd. Muhaimin 2. Ustd. Torik 1-Iaitsami 3. Ustd. Aep Abdullah 4. Ustd. Choirul Mashudi
Mereka adalah narasumber yang membimbing para peserta atau penelpon tadarus bittalifun dan dalam membimbing mereka akan bergantian sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Dan untuk ustad Muhaimin selain membimbing tilawah beliau juga pembimbing Tahsin, dan ustad Torik Haitsami adalah pembimbing dalam acara tilawah dan ulumul Qur'an.14
Materi-materi yang disajikan dalam acara tadarus bittalifun adalah secara langsung apabila ada pembaca yang salah maka seketika itu juga akan dibenarkan, dan di lima menit terakhir pembimbing akan mebahas secara khusus materi-materi yang akan disampaikan seperti Tajwid, Makhorijul Huruf, Marotibul Qiraah, Tanafuz, Hams, penyampaian Naghom dan ulmnul qur'an.15
13
Ibid
41
Pesan yang sering disampikan adalah pengucapan tajwid dan marotibul qira'ah atau tempo-tempo bacaan. Karena kebanyakan dalam pengucapan tajwid itu masih banyak yang kurang dan kadang dalam membaca al-qur'an temponya itu tidak sama dari awal sampai terakhir. Dan ada juga yang membaca al-qur'annya itu sangat cepat sekali tanpa memperhatikan kaidah-kaidah dalam membacanya.16
D.2 Tujuan siaran Tadrus Bittalifun
Tujuan dari siaran tadarus bittalifun ini yaitu untuk memperbaiki orang-orang dalam membaca Al-Qur'an, untuk mengajarkan materi-materi dalam membaca Al-Qur'an, dengan adanya tadarus melalui radio dan Iewat telepon itu mempermudah orang untuk belajar dan yang dijangkau Iebih banyak walau sebagian ada yang aktif dan pasif.17
Tujuan diatas khusus dimunculkan diradio karena untuk meningkatkan kualitas bacaan al-qur'an, ha! tersebut penting, mengingat untuk daerah seperti Jakarta, tidak sedikit orang-orang yang ingin belajar agama yang memiliki latar belakang masing-masing, radio setidaknya bisa membantu. Melihat radio itu sangat fleksibel untuk di ikuti oleh siapapun karena untuk menangkap siaran radio itu diperlukan hanya pendengaran saja. Jadi di jalanpun orang bisa mendengarkan.
Sedangkan ulumul qur'an bertujuan untuk pengembangan keharnsan setelah mampu membaca, mengenal huruf, atau yang sudah Iancar dalam mengaji, maka kita arahkan orang itu untuk bagaimana setidaknya memahami al-qur'an, kemudian kita arahkan mereka sedikit-sedikit memahami maknanya dan kita
kenalkan juga ilmu-ilmu yang berkaitan dengan al-qur'an yang kita kenal dengan
I
Ulumul Qur'an. Karena tidak sedikit orang-orang yang masih perlu informasi tentang ilmu-ilmu al-Qur'an seperti al-Qur'an diturunkan pada periode apa atau tentang wahyu dan sebagainya.18
Penyampaian Al-Qur'an dengan Naghom yaitu bertujuan untuk dalam mengalunkan suara bagi yang membaca Al-Qur'an agar lebih indah apabila diwarnai dengan macam-macam lagu.
BAB IV
DESKRJPSI DAN ANALISA DATA
Program acara Tadarus Bittalifun adalah salah satu acara yang berada di
radio RAS FM Jakarta, yang bertujuan untuk memasyarakatkan Al-Qur'an lewat
udara. Radio adalah media yang sangat fleksibel untuk diikuti oleh siapapun
karena, untuk menangkap siaran radio itu yang diperlukan hanya pendengaran saja
jadi dijalanan pun orang bisa mendengarkan radio. Lewat media radio masyarakat
yang dijangkau akan lebih banyak, walau dalam acara ini ada sebagian yang aktif
dan tidak. Acara tadmus bittalifi.m ini di kemas dengan format interaktif lewat
pesawat telepon. dengan para pembimbing yang sudah ditentukan oleh pihak
radio. Acara Tadarus Bittalifun ini disiarkan setiap hari yaitu senin samapai
dengan rninggu kecuali sabtu yang dimulai pukul 20.00 sampai dengan 21.00
WIB.
Adapun sasaran yang dituju adalah semua umur atau kalangan, khususnya
orang muslim. Untuk mengetahui respon pendengar terhadap acara Tadarus
Bittalifun di radio RAS FM .Jakarta. Maka penulis mendeskripsikan identitas dan
tanggapan respond.en terhaclap format clan materi acara tadarus bittalifun dalam
Pendengar radio aclalah semua kalangan baik \aki-laki maupun perempuan,
karena mereka adalah yang menjadi sasarannya. Untuk mengetahui berapa
persenkah clari laki-laki clan perempuan yang menjacli penclengar radio RAS FM.
Untuk itu clapat clilihat pacla tabe\ berikut ini.
Tabet 1
.Jenis Kelamin Responden
-··--·-·---··-····
,----,---NO .Jenis Kelamin F Prosentase
- - · - - - . . . . J
Laki-laki 15 25,00 %
2 Perempuai;---45·- 75,00 %
--·--·-
ᄋᄋMᄋᄋMMMMMMᄋMᄋMMLN⦅⦅⦅MQMMセj@ .Jumlah 60 100%MMMセMMMMMMMMᄋセMセMMMMMMᄋM MMMMセMMMMMMMᄋM
Berdasarkan data label diatas c\apat clilihat bahwa mayoritas pendengar
acara tadarus bittalifun yang merespon dengan menelpon adalah perempuan
dengan jumlah 45 orang atau 75,00 %, sedangkan !aki-laki hanya 15 responden
atau 25,00 %. Hal ini karena kebanyakan dari mereka aclalah ibu-ibu rumah
tangga yang memiliki waktu lebih banyak.
Usia Responclen cla\arn mendengarkan siaran tadarus bittalifun ini sangat
bervariasi, dari yang muda sampai yang sudah tua, mereka merespon clengan ikut
menelpon acara tadarus bittalifun tersebut. Oleh karena itu peneliti membagi
clalam 4 kelompok : Usia l 0-20 tahun, usia 21-30 tahun, usia 31-40 tahun dan usia
45
Tabet 2
Usia Responden
No Usia F Prosentase
-·-·--- -- ·
--10-20 T ahun 5 8,33 %
MMᄋMMセ@
-2 21-30 T ahun 9 15,00 %
-3 31-40 T ahun 20 33,33 %
4 41 Tab un Keatas 26 43,33 %
- - - -
-Jum !ah 60 99,99 %
Menurut data tabel di atas terdapat variasi Responden yang signifikan dari
seg1 usia. Responden yang berusia I 0-20 tabun sebanyak 5 orang atau 8,33 %,
yang berusia 21-30 tahun sebanyak 9 orang atau 15,00 %, yang berusia 31-40 tahun sebanyak 20 orang atau 33,33 % dan yang berusia 41 tahun keatas sebanyak
26 orang atau 43,33 %.
Dari data diatas menunjukkan bahwa mayoritas yang merespon acara
tadarus bittalifun dengan menelpon adalah yang berusia 41 tahun keatas. Hal ini
menunjukkan bahwa usia 41 tahun ke atas adalah usia di mana orang itu ingin
belajar lagi lebih jauh dan lebih ingin mendekatkan diri lagi pada yang maha
kuasa dengan n1en1perdalan1 iln1u agan1a.
Mengenai tingkat pendidikan terakhir responden, peneliti membagi ke
dalam 4 kategori yaitu: SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. untuk dapat
Tabel 3
Pcndidilrnn Terakhir
セMMNMMMMMMMM -No Pendidik•
MセMMMM
rn Tcrakhir F Proscntase
-SD 10 16,66 %
2 SMP 12 20,00 %
-·-··----3 SMA 20 33,33 o/o
-
-4 Perguruan Tinggi 18 30,00 %
セMMMMGMMMMM
Jumlah 60 99,99 %
Dari data tabel diatas, dapat diketalrni bahwa dilihat dari tinggkat pendidikannya SD, l 0 responden atau 16,66 %, SMP 12 responden atau 20,00 %, SMA 20 responden atau 3333 % dan 18 responden atau 30,00 % yang tingkat pendidikannya Perguruan Tinggi.
Data diatas, menunjukkan bahwa mayoritas responden yang mendengarkan siaran tadarus bittalifun ialah responden yang berpendidikan SMA. Hal ini di sebabkan ketertarikan mereka untuk mendengarkan acara tadarus bittalifun karena dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang Al-Qur'an. Walaupun mayoritas pendengar acara tadarus bittalifun adalah SMA, namun tingkat pendidikan SD, SMP dan Perguruan Tinggi juga ada yang mendengarkan acara tadarus bittalifun.
47
pedagang. data selengkapnya tentang jumlah responden dilihat dari profesi yang
dijalani dalam penelitian ini dapat di lihat pada tabel 4 berikut ini.
Tabel 4
Pckerjaan
-- ----
-No Pckerjaan F Proscntasc
-1 Pelajar 8 13,33 o/o
--2 Karyawan 10 16,66 %
- - -
-0
!bu Rumah Tangga 37 61,66 %
セ@
4 Pedagang 5 8,33 %
MMMセMMᄋMMMMMᄋᄋMセセMMMNᄋᄋ@
Jumlah 60 99,99 %
Dari data tabel di atas clapat di ketahui sebanyak 8 responden atau 13,33 %
berprofesi sebagai pelajar, 10 responden atau 16,66 % sebagai karyawan, 37
responden atau 61,66 % sebagi ibu rumah tangga clan 5 responden atau 8,33 %
sebagai pedagang.
Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa mayoritas responden yang
mendengarkan siaran tadarus bittalifun di lihat berdasarkan pekerjaan yang di
jalani atau clitekuni yaitu ibu rumah tangga. Hal ini clisebabkan mereka memiliki
waktu yang lebih banyak untuk mendengarkan acara tersebut clan karena
kebanyakan ibu-ibu itu memiliki kemauan yang kuat untuk memperdalam
al-Qur"an meski mereka sudah lanjut usia, mereka masih tetap bersemangat untuk
[image:56.525.45.445.121.506.2]B. Ketertarikan mcndcngarkan acara tadarus bittalifun di Radio RAS
FM Jakarta
Dengan banyaknya radio swasta yang bermunculan, dengan berbagai program acaranya yang di kernas sedemikian rupa, tentu para pendengar ada yang mengenal clan tidak tentang kehadiran radio tersebut. Hal ini karena sudah banyaknya radio-radio di Indonesia ini khususnya Jakarta. Untuk mengetahui apakah para pendengar mengetahui keberadaan radio ras fm Jakarta malca kita lihat tabel di bawah ini:
Tabel 5
Tingkat Pengetahuan Respondcn Terhadap Radio RAS FM
No .Ja,vaban F Prosentase
---·----·-· - - -
-Ya 60 100 %
··
-2 Tidak 0
o;oo
%- - - · - - - - · -
,....---J um I ah 60 100 %
[image:57.525.44.450.145.477.2]49
Mengenai apakah mereka ( responden) mendengarkan radio RAS FM setiap hari. Data mengenai para responden apakah mereka mendengarkan Radio RAS FM setiap hari, dapat dilihat pada tabel 6 di bawah ini
Tabel 6
Rutinitas responden dalam mendengarkan RAS FM setiap hari
No .Ja,vaban F Prosentase
- - - ---··---·---·
- -
--1 Ya 45 75,00 %
-·
2 Tidak 15 25,00 %
f
-Jumlah 60 100 %
-Berdasarkan tabeJ di atas sebanyak 45 responden atau 75,00 % menjawab ya, mereka mendengarkan RAS FM setiap hari dan 15 responden atau 25,00 % menjawab tidak setiap hari mereka mendengarkan RAS FM. Hal ini membuktikan bahwa mayoritas para pendengar yang merespon dengan menelpon setiap hari mereka mendengarkan RAS fin.
Mengenai apakah mcreka ( responden) pernah mendengarkan program acara tadarus bittalifun yang disiarkan di radio ras fm Jakarta. Data mengenai acara tadarus bittalifun. clapat dilihat pada tabel 7 dibawah ini.
Tabcl 7
Pernah mcndcngarkan acara Tadarus Bittalifun
No Ja,vaban F Prosentase
1 Ya 60 100%
-
-2 Ticlak 0 0,00 %
---·--·--·--- - - · · -
[image:58.525.43.445.150.491.2]sebanyak 60 respond en a tau 100 % menjawab pernah menclengarkan siaran taclarus bittalifun di RAS FM Jakarta clan 0 responclen atau 0,00 % menjawab ticlak. Hal ini rnembuktikan bahwa penclengar RAS FM pernah menclengarkan siaran Tadarus Bittalifun. karena clengan haclirnya acara tersebut di atas clapat menarnbah ilmu pengetahuan khususnya tentang al- Qur'an.
banyak faktor yang mempengaruhi para pendengar RAS FM untuk mengikuti suatu program atau acara seperti taclarus bittalifun. Apakah factor yang mendorong mereka ( respond en) untuk mengikuti acara tadarus bittalifun, untuk mengetahui ha! tersebut dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini.
Tabel 8
Faktor Pcndorong Responden Mengikuti Acara Tadarus Bittalifun
No Ja,vaban F Prosentase
1 Ikut-ikutan 0 0,00%
2 Motivasi Keimanan 4 6,66%
" セ@ Ingin "Belajar 47 78,33 %
セ@
4 Untuk Menarnbah llmu 9 15,00 %
Seni Baca Al-Qur'an
MMMMセMᄋMセMM --·
Jumlah