• Tidak ada hasil yang ditemukan

SURVEI TINGKAT KEPUASAN PENDENGAR RADIO HOT FM (Studi Deskriptif Terhadap Pendengar Radio Hot Fm Tahun 2015) - FISIP Untirta Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SURVEI TINGKAT KEPUASAN PENDENGAR RADIO HOT FM (Studi Deskriptif Terhadap Pendengar Radio Hot Fm Tahun 2015) - FISIP Untirta Repository"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

SURVEI TIN

(Studi Deskripti

Diajuk Gelar

FAKULTAS

UNIVERSIT

i

INGKAT KEPUASAN PENDEN

RADIO HOT FM

ptif Terhadap Pendengar Radio Hot Fm Tahun

SKRIPSI

jukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh ar Sarjana Ilmu Komunikasi Pada Konsentrasi Humas

Program Studi Ilmu Komunikasi

Oleh

HARI WICAKSONO

NIM 6662110850

S ILMU SOSIAL DAN ILMU POL

SITAS SULTAN AGENG TIRTAYA

SERANG – BANTEN

2015

ENGAR

un 2015)

(2)

i

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Hari Wicaksono

NIM : 6662110850

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 18 November 1992 Program Studi : Ilmu Komunikasi

Menyatakan bahwa skripsi ini yang berjudul SURVEI TINGKAT KEPUASAN PENDENGAR RADIO HOT FM, adalah hasil karya saya sendiri, dan seluruh sumber yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan benar. Apabila kemudian hari skripsi ini terbukti mengandung unsur plagiat, maka gelar kesarjanaan saya bisa dicabut.

Serang, Agustus 2015

(3)
(4)
(5)

MOTTO

D en gan izin A L L A H , Skripsi in i ku persem bahkan u n tu k kelu argaku , sahabatku ,

dan oran g yang ku sayan g. Y ang telah m em berikan m otivasi dan ispirasi dalam

(6)

i

ABSTRAK

Hari Wicaksono. Nim. 6662110850. Skripsi. Survei Tingkat Kepuasan Pendengar Radio Hot Fm. Pembimbing I: Neka Fitriyah, S.Sos., M.Si dan Pembimbing II: Burhanudin M, SE., M.Si

Radio merupakan media komunikasi massa periodik yang memiliki kemampuan menjangkau khalayak yang luas dalam waktu bersamaan, seperti halnya stasiun radio Hot FM. Di samping itu, radio harganya relatif murah sehingga khalayak banyak yang memilikinya. Pendengar radio semakin selektif memilih program siaran radio. Karena keselektifan para pendengar radio, jumlah pendengar radio yang semakin berkurang, serta kurangnya minat pendengar dalam mendengarkan radio menjadi permasalahan para stasiun radio. Tujuan penelitian untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan pendengar radio Hot FM. Penelitian ini bertitik tolak dari Uses and Gratification model. Model ini memusatkan perhatian pada penggunaan media (uses) utuk mendapatkan kepuasan (gratification) atau kebutuhan seseorang. Model ini tidak tertarik kepada apa yang dilakukan media pada diri seseorang, tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media. Pendekatan pada penelitian ini adalah kuantitatif. Metode yang digunakan adalah survei, dengan menggunakan teknik simple random sampling di mana peneliti mengumpulkan informasi dari 56 responden dengan menyebarkan kuesioner pada pendengar radio Hot FM. Penelitian menunjukkan hasil responden sudah mengetahui program siaran radio Hot FM yang terdiri dari program informasi dan hiburan, pendapat responden mengenai Radio Hot FM di Serang adalah positif, kepuasan pendengar radio Hot Fm atas kebutuhan informasi terhadap program radio Hot FM sebesar 82,51% tergolong sangat kuat atau dinyatakan sangat puas, dan respon Pendengar Radio terhadap Program Radio Hot FM di Serang adalah positif. Tidak luput dari semuanya, penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memberikan sumbangan pemikiran, serta dapat bermanfaat untuk pengembangan studi ilmu komunikasi.

(7)

i

ABSTRACT

Hari Wicaksono. Nim. 6662110850. Thesis. A survey of satisfaction degree of Radio Hot FM Listeners. Supervisor I: NekaFitriyah, S.Sos.,M.Si and Supervisor II: Burhanuddin M, SE., M.Si

Radio is the medium of periodic mass communication that have ability to reach a wide audience at the same time, as well as radio station Hot Fm. In addition, the price of the radio is relatively affordable so many audiences have it. The radio listeners are increasingly selective to choose the radio broadcast program. Due to the selectivity of the radio audience, the number of radio listeners on the wane, as well as the lack of interest in listening to radio is the problems of the radio station.The purpose of the study is to find out how big the level of satisfaction of listeners radio Hot FM. The starting point of this study is from Uses and Gratification Model. This model focuses on the use of media (uses) to get satisfaction (gratification) or the needs of a person.This model is not interested in what media to the person, but interested in what people do to the media.This research uses qualitative approach.This study uses survey as data collection method, by using a Simple Random Sampling technique in which the researcher collects information from 56 respondents by disseminating a questionnaire to the Hot FM radio listeners.The result of the research shows the respondent already know Hot FM radio broadcast program consisting of information and entertainment programs, opinion of the respondents regarding Radio Hot FM in Serang is positive, the audience of Hot FM radio satisfaction over informational needs to the Hot FM radio program is 82,51% this can be classified as very strong or stated as very satisfied and the response from the radio listener to Hot FM Radio in Serang is positive.This research expected to contribute thoughts and beneficial for the development of communication studies.

(8)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan ke khadirat Allah SWT yang maha Agung pemilik alam semesta yang menggenggam jiwa raga semua mahluk-Nya, karena atas ridho dan hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar kesarjanaan strata (S1) pada program studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Hubungan Masyarakat di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik yang dapat membantu perbaikan skripsi yang berjudul “Survei Tingkat Kepuasan Pendengar Radio Hot FM ” sangat peneliti harapkan. Pada kesempatan ini peneliti juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas segala dukungan, bantuan dan bimbingannya dalam proses penelitian serta penyusunan skrisi ini kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Soleh Hidayat, M.PD selaku Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Ibu Neka Fitriyah, S.Sos, M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

(9)

ii

4. Ibu Puspita Asri Praceka, S.Sos, M.I.Kom selaku wakil Prodi ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

5. Ibu Nurprapti Widiastuti, S.Sos, M.Si selaku dosen pembimbing akademik. 6. Ibu Neka Fitriyah, S.Sos, M.Si selaku dosen pembimbing I skripsi yang

membantu memberikan arahan serta masukan untuk menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Burhanudin M, SE, M.Si. selaku dosen pembimbing II skripsi yang membantu memberikan arahan serta masukan untuk menyelesaikan skripsi ini.

8. Kedua orang tua ku Bapak Hariyanto, dan Ibu Ani, terimakasih atas do’a dan dukungan yang tak pernah putus, juga untuk kesabaran memberi dukungan moril dan materil.

9. Seluruh adik-adiku yang senantiasa selalu melimpahkan kasih sayang kalian untukku, Bagoes sulaksono, dan Jihan Hamelia terima kasih atas dukungan dan doa-doanya.

10.Untuk Mia Damayanti yang spesial, selalu memeberikan semangat serta dukungan yang tak pernah berhenti.

(10)

iii

Puti, Gima, Iren, Noni, Dina, Ema, Nia, Arin, Tiara, Ratna, Mutia, Zahra, Mpi, Dll yang tidak dapat disebutkan satupersatu.

12. Keluarga besar mahasiswa ilmu komunikasi UNTIRTA angkatan 2011 juga mahasiswa UNTIRTA lainnya yang mau menerima peneliti sebagai teman, terima kasih atas perkenalan, persahabatan dan pengalaman yang berkesan selama perkuliahan, khususnya kepada teman-teman 1 C dan Humas 2011 serta Jurnalistik 2011.

13.Teman-teman KKM 62 Tahun 2014

14.Stasiun Radio Hot FM yang telah membantu peneliti dalam pengumpulan data.

15.Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu peneliti dalam proses penyelesaian skripsi ini.

Kiranya tidak ada balasan yang lebih baik kecuali yang datang dari Allah SWT, terimakasih untuk segalanya. Kesempurnaan hanya milik-Nya dan kebenaran datang dari-Nya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua, khususnya bagi peneliti dan pihak yang berkepentingan.

Serang, 30 Juli 2015

Hari Wicaksono

(11)
(12)

v

2.5 Penelitian Sebelumnya…………...………42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.6 Uji Validitas dan Reabilitas Data………58

3.6.1 Uji Validitas………...………...58

3.6.2 Uji Reabilitas………58

3.6.3 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Data……….………...59

3.7 Analisis Data………..……….61

3.7.1 Analisis Deskriptif………..………..61

3.8 Lokasi dan Jadwal Penelitian ………..63

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian…………..………..………64

4.4.1 Profil Hot Fm………..……….64

4.2 Deskripsi Data………...67

4.2.1 Analisis Data Responden………..…67

4.2.2 Deskripsi Hasil Data Penelitian….…….………..…..………72

4.3 Analisis Deskriptif Presentase Penelitian………..93

(13)

vi

4.3.1 Kepuasan Informasi ………..………...……….…...94

4.3.2 Kepuasan Identitas Pribadi………95

4.3.3 Kepuasan Interaksi Sosial……….……….96

4.3.4 Kepuasan Hiburan……….……….………97

4.4 Pembahasan….………..………99

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan………..………..……..…. 104

5.2 Saran………..………...….107

DAFTAR PUSTAKA

...

109

LAMPIRAN-LAMPIRAN………...……...111

(14)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Tipologi Pendengar menurut Skala partisipasi Terhadap Acara Siaran …28

Tabel 2.2 Identitas Pribadi ………..33

Tabel 2.4 Operasional Variabel ……….41

Tabel 2.5 Penelitian Sebelumnya ………..50

Tabel 3.1 Skor Penilaian Berdasarkan Skala Likert ………..54

Tabel 3.2 Tingkat Reabilitas Berdasarkan Tingkat Alfa ………...59

Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Uji Validitas ……….59

Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Uji Reabilitas ………...60

Tabel 3.5 Kriteria Analisis Deskriptif Persentase ……….63

Tabel 3.6 Tabel Pelaksanaan Penelitian……….……….………....63

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ……….67

Tabel 4.2 Usia Responden ………68

Tabel 4.3 Alamat Responden ………....69

Tabel 4.4 Frekuensi mendengarkan Radio dalam seminggu terakhir ………...69

Tabel 4.5 Jumlah Waktu yang dipergunakan untuk mendengarkan Radio ………...70

Tabel 4.6 Program yang memuaskan ketika mendengarkan Radio Hot Fm ……….71

Tabel 4.7 Mendengarkan program radio hot fm dapat menambah wawasan ……....72

Tabel 4.8 Mendengarkan siaran radio hot fm karena ingin memperoleh berita, baik disekitar wilayah atau menyeluruh …………....73

(15)

viii

Tabel 4.9 Berita yang disampaikan mudah dipahami………...74 Tabel 4.10 Informasi yang disampaikan berskala nasional maupun regional ……...75

Tabel 4.11 Radio hot fm sudah memenuhi kebutuhan pendengar

dalam mencari informasi dan kondisi yang update ……….76 Tabel 4.12 Radio hot fm sudah memenuhi kebutuhan pendengar

dalam menambah pengetahuan informasi ………77 Tabel 4.13 Radio hot fm mempunyai penyiar yang melakukan

interaksi melalui line telepon untuk berbagi pengalaman ………...78 Tabel 4.14 Radio hot fm memiliki penyiar yang berkarakter………...79 Tabel 4.15 Mendengarkan radio hot fm karena frekuensinya mudah diakses……...79 Tabel 4.16 Menengarkan radio hot fm karena kejernihan suaranya ……….80 Tabel 4.17 Mendengarkan radio dapat memuaskan rasa

penasaran saya akan sesuatu ……….82 Tabel 4.18 Mendengarkan siaran radio hot fm membuat merasa senang ………….82 Tabel 4.19 Mendengarkan siaran radio hot fm karena ingin menjalin

interaksi dengan pendengar lain ……….83 Tabel 4.20 Mendengarkan radio hot fm untuk menemani

aktivitas didalam perjalanan atau rutinitas lainnya ……….84 Tabel 4.21 Mendengarkan radio hot fm dapat berbagi

pengalaman dengan pendengar hot fm lainnya ……….85 Tabel 4.22 Program radio hot fm memberikan dampak yang membuat

(16)

ix

Tabel 4.26 Program radio hot fm memberikan inspirasi bagi pendengarnya ……....89 Tabel 4.27 Mendengarkan radio hot fm dapat menghilangkan kejenuhan ………....90 Tabel 4.28 Mendengarkan radio hot fm hanya sekedar untuk kesenangan ………...90 Tabel 4.29 Mendengarkan radio hot fm dapat meningkatkan daya imajinasi ……...91 Tabel 4.30 Mendengarkan radio hot fm dapat membuat merasa santai …………....92 Tabel 4.31 Mendengarkan radio hot fm dapat terhindar dari rasa kesepian ……….92 Tabel 4.32 Kriteria Analisis Deskriptif Persentase………93

(17)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Uses and gratification model ……….………37 Gambar 2.2 Kerangka Teori………...………..………..40

(18)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Kuesioner ……….111

Lampiran 2 Data dan Jawaban Responden ………..114

Lampiran 3 Buku Bimbingan Skripsi ………..116

Lampiran 4 Biodata peneliti ………117

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Semakin berkembangnya zaman, semakin pesat pula kemajuan teknologi dalam bidang informasi. Melesatnya teknologi informasi setidaknya membawa kepada kehidupan baru yang serba instant. Semua informasi didapatkan dengan mudah dan cepat dengan radio sebagai produk dari berkembangnya teknologi informasi.

Dewasa ini kebutuhan akan informasi menjadi kebutuhan yang sangat penting baik di negara-negara maju maupun negara berkembang seperti Indonesia. Kebutuhan akan informasi dapat diperoleh melalui berbagai media, antara lain melalui TV, radio maupun surat kabar. Masing-masing media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, tetapi mempunyai satu kesamaan yaitu memberikan informasi sekaligus sebagai sarana untuk mengiklankan satu produk maupun jasa.

Di era modernisasi dengan globalisasi saat ini, eksistensi radio seolah terpinggirkan. Radio sebagai mana yang punya rekam jejak menakjubkan pada masa awal kemerdekaan, era demokrasi terpimpin, hingga Orde Baru, kini

(20)

perannya seolah digantikan oleh kehadiran Media Televisi, Internet, hingga Telepon Selular.1

Sampai akhir dekade 1980-an masih dapat disaksikan betapa kegandrungan masyarakat Indonesia terhadap siaran Radio masih sangat tinggi. Dari sandiwara radio di radio-radio swasta, pertandingan bulutangkis tingkat internasional di RRI pusat, hingga siaran pertandingan sepakbola Liga Galatama dan Perserikatan yang juga selalu disiarkan secara live oleh stasiun RRI daerah menjadi pusat perhatian masyarakat pendengar Radio.

Sebagai salah satu media elektronika, radio mempunyai sifat-sifat khas yang dapat dijadikan sebagai keunggulan dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada masyarakat. lambang komunikasi radio bersifat auditif, terbatas kepada rangkaian suara/bunyi yang hanya menerpa indera telinga. Karenanya radio tidak menuntut khalayaknya untuk memiliki kemampuan membaca, tidak menuntut kemampuan melihat, melainkan sekedar kemampuan mendengar. Begitu sederhananya persyaratan yang dituntut radio.2

Radio merupakan media komunikasi massa periodik yang memiliki kemampuan untuk menjangkau khalayak yang luas dalam waktu bersamaan.

1

Romel Tea. Jumlah Pendengar Radio Menurun Drastis. 2014. www.romelteamedia.com diakses tanggal 15 Januari 2015 pukul 19.20 WIB.

2

(21)

Disamping itu, harganya relatif murah sehingga khalayak banyak yang memilikinya.3 Dengan jumlah yang cukup besar itu radio akan memiliki potensi yang besar dalam menyebar luaskan informasi. Persoalannya adalah bagaimana memanfaatkan semaksimal mungkin kemampuan yang dimiliki radio, agar setiap program yang disajikan memberikan manfaat. Ketika mendengarkan siaran radio, pendengar bisa sambil mengerjakan aktifitas lainnya. Hal ini sulit dipenuhi oleh media lain. Sambil memasak atau mengerjakan pekerjaan lain di rumah, ibu-ibu dapat mendengarkan siaran radio. Saat bertugas di kantor seorang karyawan bisa menyimak informasi atau menikmai hibuan melalui pesawat radio. Saat berjalan atau mengendarai kendaraan, radio banyak digunakan sebagai media hiburan, atau sebagai media penambah pengetahuan.

Informasi yang disampaikan selintas melalui radio menjadi pengetahuan tentang suatu kejadian atau peristiwa, atau tentang pendapat seseorang, setidaknya pokok-pokoknya. Jika ingin mengetahui secara lebih luas dan lengkap, biasanya dapat diketahui melalui media cetak. Selain itu, beberapa beberapa stasiun radio sering melakukan wawancara yang mendalam dengan parah tokoh atau pakar dibidang tetentu. Informasi atau pesan yang telah disebarluaskan tidak dapat diulang dan oleh karena itu informasi atau pesan yang disebarluaskan melalui radio lebih faktual dan akurat.

Pendengar radio yang mendengarkan siaran radio seakan terlibat secara personal. Informasi yang disampaikan seakan ditujukan kepada diri pendengar

3

(22)

sendiri. Alunan lagu-lagu yang didendangkan seolah disajikan untuk diri pendengar sendiri. Dari suara yang didengar, seseorang mempunyai daya imajinasi baik mengenai informasinya maupun mengenai orang yang menyampaikannya, seperti penyiar.

Permasalahan yang menjadi kendala radio sebagai media informasi adalah perilaku mendengar. Menurut skala partisipasi terhadap acara siaran, ada empat topologi pendengar. Pendengar spontan yaitu pendengar yang bersifat kebetulan, tidak berencana mendengar radio atau acara tertentu, dan perhatian mudah teralih pada aktivitas lain. Pendengar pasif yaitu pendengar yang mendengarkan siaran radio untuk mengisi waktu luang dan menghibur diri. Pendengar selektif yaitu mendengar siaran radio pada jam atau acara tertentu saja, fanatic pada sebuah acara atau penyiar tertentu, menyediakan waktu khusus untuk mendengarkannya. Pendengar aktif yaitu secara regular tidak terbatas mendengarkan radio, apapun, dimanapun, dan aktif berinteraksi melalui telepon.4 Dimana perilaku mendengar radio ditentukan oleh program yang disajikan. Ada beberapa pendengar yang tune-in di salah satu frekuensi, namun ketika satu menit pertama acara

berlangsung tidak menarik atau membosankan, dia akan langsung memindahkan gelombang.

Ada juga pendengar yang hanya mendengar radio selama perjalanan di dalam kendaraan. Setelah sampai di rumah atau di kantor, dia menonton televisi.

4

(23)

Setiap rumah atau kantor cenderung memilki televisi, tetapi belum tentu memiliki radio. Disini content sangat berperan. Secanggih apapun teknologi, yang paling penting adalah isinya. Hal tersebutlah yang menyebakan jumlah pendengar radio semakin menurun setiap tahunnya. Seperti terlihat dari hasil survei Badan Pusat Statistik pada tahun 2012 dengan rentang waktu antara tahun 2006, 2009, dan 2012. Dimana jumlah pendengar yang mendengarkan radio khususnya di Provinsi Banten pada tahun 2006 sebesar 40.26%, pada tahun 2009

sebesar 23.50%, dan pada tahun 2012 sebesar 17.35%.5 Jumlah pendengar radio yang semakin turun tersebut, memaksa para stasiun

radio untuk terus berusaha menarik perhatian dari khalayak agar tetap mendengarkan radio. Kegiatan menarik perhatian ini, banyak dilakukan para stasiun radio dengan cara menyusun konsep acara yang menarik, agar khalayaknya tetap tertarik.

Kekhawatiran akan hilangnya pendengar masih menjadi hambatan bagi stasiun radio. Mengingat pengiklan saat ini hanya tertarik mengilankan produk dan jasanya kepada radio yang memiliki jumlah pendengar yang banyak. Belum lagi, program acara yang dihadirkan media televisi semakin beragam dan tersaji hampir sepanjang hari. Berbeda dengan radio yang hanya mengudara selama kurang lebih 18 jam saja.

5

(24)

Rangkaian acara yang menarik haruslah diformulasikan ke dalam program yang meliputi waktu pagi, siang, sore, malam, dan dini hari. Program tersebut merupakan suatu rangkaian yang dikemas dalam satu format. Setiap stasiun pada dasarnya harus mempunyai format yang jelas. Format setiap stasiun radio dapat menjadi ciri khas dari stasiun yang bersangkutan.

Persaingan bisnis penyiaran khususnya radio di Serang semakin ketat. Berdasarkan periode tahun 2012 – 2015 terdapat penambahan jumlah stasiun radio, pada tahun 2012 sebanyak 11 stasiun radio dan pada tahun 2015 menjadi 15 stasiun radio bertambah.6 Hal ini terbukti dengan rentang waktu tiga tahun terdapat tiga stasiun radio baru di Kota Serang . Setiap stasiun berusaha untuk mendapatkan jumlah pendengar yang semakin banyak. Dengan semakin banyaknya jumlah stasiun radio tersebut, maka semakin beragam pula format yang ditawarkannya, seperti radio yang memutar lagu-lagu luar negeri, lagu- lagu bahasa indonesia, berita dan informasi,

Keberagaman format tersebut menjadikan sasaran dari pendengar radio menjadi semakin beragam. Radio yang menyiarkan berita memiliki sasaran yaitu orang - orang yang umumnya berusia diatas 30 tahun, radio dangdut dengan sasaran masyarakat dengan kelas ekonomi menengah ke bawah, serta radio yang menyiarkan siaran berupa motivasi dengan sasaran para eksekutif dengan status ekonomi sosial menengah keatas. Seperti halnya radio Hot FM yang hadir

6

(25)

sebagai radio dengan segmentasi semua kalangan dengan menghadirkan program- program baik itu musik, talkshow, serta kegiatan off-air yang pastinya ditujukan untuk para pendengar radio yang menjadi sasaran segmentasinya.

Selain itu, pendengar radio semakin selektif memilih program siaran radio. Hanya program siaran yang menurut penialaiannya baik yang dinikmati, sementara acara yang menurutnya tidak baik akan dilewatkan begitu saja. Begitu banyak acara yang ditawarkan dalam waktu yang bersamaan. Setiap stasiun berusaha semaksimal mungkin untuk dapat meraih sebanyak mungkin pendengar.

(26)

1.2 Rumusan Masalah

Merujuk pada apa yang sudah dipaparkan di atas maka rumusan masalah penelitian ini adalah

“Bagaimana tingkat kepuasan Pendengar Radio Hot FM di Serang ?”

1.3 Identifikasi Masalah

1. Seberapa besar tingkat kepuasan Program Radio Hot FM di Serang ? 2. Seberapa besar Pendapat Pendengar Radio Hot FM di Serang ?

3. Seberapa besar Kebutuhan Informasi Terhadap Program Radio Hot FM ? 4. Seberapa besar Respon Pendengar Radio terhadap Program Radio Hot FM di Serang ?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas,tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui Program Radio Hot FM di Serang.

2. Mengetahui Pendapat Pendengar Radio Hot FM di Serang.

3. Mengetahui Kebutuhan Informasi Terhadap Program Radio Hot FM. 4. Mengetahui Respon Pendengar Radio terhadap Program Radio Hot FM di

(27)

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat berguna bagi semua pihak terutama bagi pihak yang memiliki kepentingan langsung terhadap permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini. Adapun hasilnya dapat bermanfaat dan berguna sebagai berikut:

a. Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini dapat memberikan kontribusi pemikiran-pemikiran baru, terutama dalam bidang Ilmu Komunikasi khususnya yang terkait dengan Teori Uses and Gratification yang meneliti kepuasan khalayak dalam menggunakan media massa pada umumnya dan kepuasan atas media elektronik dalam hal ini radio pada khususnya. Menambah serta memperkuat wawasan peneliti dan pembaca tentang bagaimana teori komunikasi ini diterapkan di kehidupan sehari-hari. Dan mengetahui bagaimana kepuasaanya setelah mendengarkan program radio Hot Fm.

b. Praktis

(28)

motif apa saja yang mendorong pendengar sehingga memutuskan untuk mendengarkan siaran radio. Memberikan masukan bagi pengelola stasiun radio Hot Fm tentang motif dan kepuasan pendengar dalam mendengarkan program siarnya serta memberika masukan kepada stasiun radio lain untuk lebih mengetahui hal-hal apa saja yang dapat menarik minat pendengar dan hal-hal apa saja yang dapat memuaskan mereka.

(29)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Peneliti akan meneliti mengenai tingkat kepuasan pendengar Radio Hot Fm, sehingga peneliti menggunakan konsep – konsep sebagai berikut.

2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Komunikasi Massa

Komunikasi massa tidak jauh dengan bentuk komunikasi lainnya yakni memiliki unsur komunikator sebagai penyampai pesan, komunikan penerima pesan, pesan, alat penyampai pesan atau media , efek dan umpan balik.

Deddy Mulayana dalam bukunya Ilmu Komunikasi mengatakan bahwa komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio,televisi), yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat. Pesan – pesannya bersifat umum, disampaikan secara tepat, serentak dan selintas (khususnya media elektronik).7

Komunikasi massa mempunyai arti komunikasi melalui medium, yang meliputi surat kabar, siaran radio dan televisi yang ditujukan kepada khalayak.

7

(30)

Definisi komunikasi massa dikemukakan oleh Jalaludin, yakni komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated trough a mess medium to a large member of people). Dari definisi tersebut diketahui bahwa

komunikasi massa harus menggunakan media massa sebagai medium penyampaian pesannya.8

Menurut pemaparann diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari komunikasi massa itu adalah untuk menyampaikan pesan melalui media yang ada. Semakin berkembangnya kebutuhan akan informasi membuat semakin banyaknya pula media yang menyebarluaskan informasi. Salah satunya adalah radio, radio merupakan salah satu media elektronik yang berfungsi sebagai saluran penyebarluasan informasi dan dapat dikatakan radio sebagai komunikasi massa.

2.1.2 Radio Sebagai Komunikasi Massa

Radio merupakan salah satu media komunikasi massa. Semua media massa umumnya mempunyai fungsi yang sama. Sebagai alat yang memberikan informasi, artinya melalui isinya seseorang dapat mengetahui, memahami sesuatu. Sebagai alat yang mendidik , artinya isinya dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan serta moral seseorang. Sebagai alat menghibur,

8

(31)

yakni melalui isinya sesorang dapat terhibur, menyenangkan hatinya, memenuhi hobbinya, dan mengisi waktu luangnya.

Ada satu defenisi komunikasi massa yang dikemukakan Michael W. Gamble dan Teri Kwal Gamble dalam Nurudin yang akan semakin memperjelas apa itu komunikasi massa. Menurut mereka, sesuatu bisa didefenisikan sebagai komunikasi massa jika mencakup hal-hal berikut:

1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk menyebarkan atau memencarkan pesan secara cepat kepada khalayak yang luas dan tersebar. Pesan itu disebarkan melalui media modern pula antara lain suratkabar, majalah, televisi, film atau gabungan diantara media tersebut.

2. Komunikator dalam media massa dalam menyebarkan pesan-pesannya bermaksud mencoba berbagai pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain. Anonimitas audience dalam komunikasi massa inilah yang membedakan pula dengan jenis komunikasi yang lain . bahkan pengirim dan penerima pesan tidak saling mengenal satu sama lain.

3. Pesan adalah milik publik. Artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan dan diterima oleh banyak orang. Karena itu, diartikan milik publik.

(32)

berorientasi pada keuntungan , bukan organisasi sukarela atau nirlaba. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (penapis informasi). Artinya, pesan-pesan yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol oleh sejumlah ondividu dalam lembaga Tersebut sebelum disiarkan lewat media massa Ini berbeda dengan komunikasi antarpribadi, kelompok, atau publik dimana yang mengontrol bukan sejumlah individu. Beberapa individu dalam komunikasi massa itu ikut berperan dalam membatasi , memperluas pesan yang disiarkan. Contohnya adalah seorang reporter, editor, dan lembaga sensor lain dalam media itu bisa berfungsi sebagai gatekeeper.

5. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Kalau dalam jenis komunikasi lain, umpan balik bisa bersifat langsung. Misalnya, dalam komunikasi antar personal. Dalam komunikasi ini umpan balik langsung dilakukan, tetapi komunikasi yang dilakukan lewat surat kabar tidak bisa langsung dilakukan alias tertunda (delayed).9

Sebagai saluran media massa, salah satu fungsi radio adalah melancarkan dan meningkatkan arus penyampaian informasi. Dimana melalui siaran radio informasi yang disampaikan lebih cepat, murah, serta memiliki efek psikologis.

2.1.3 Radio

Radio merupakan salah satu media komunikasi massa. Semua media massa umumnya mempunyai fungsi yang sama. Sebagai alat yang

9

(33)

memberikan informasi, artinya melalui isinya seseorang dapat mengetahui, memahami sesuatu. Sebagai alat yang mendidik , artinya isinya dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan serta moral seseorang. Sebagai alat menghibur, yakni melalui isinya sesorang dapat terhibur, menyenangkan hatinya, memenuhi hobbinya, dan mengisi waktu luangnya.

Hal penting yang pertama kali perlu diketahui ialah kenyataan yang menunjukkan bahwa radio pada mulanya merupakan teknologi yang mencari kegunaan, bukannya sesuatu yang lahir sebagai respons terhadap suatu kebutuhan pelayanan baru. Menurut Raymond Williams dalam McQuail.10

“berbeda dengan jenis teknologi komunikasi terdahulu, radio dan televisi

merupakan sistem yang dirancang terutama untuk kepentingan

transmisi dan penerimaan yang merupakan proses abstrak, yang batasan

isinya sangat terbatas atau bahkan sama sekali tidak ada”.

Tidak dapat disangsikan lagi, radio pada mulanya hanya merupakan suatu teknologi; setelah itu, barulah radio berperan sebagai alat pelayanan.

Apabila surat kabar memperoleh julukan sebagai kekuatan keempat, maka siaran radio mendapat julukan kekuatan kelima atau the fifth estate. Hal ini disebabkan siaran radio juga dapat melakukan fungsi kontrol sosial seperti surat kabar, disamping empat fungsi lainnya yakni memberi informasi,

10

(34)

menghibur, mendidik, dan melakukan persuasi. Dari adanya karateristik radio faktor-faktor yang yang mempengaruhi kekuatan radio ada lima antara lain : 11

1. Radio dapat membidik khalayak yang spesifik. Artinya radio memiliki kemampuan untuk berfokus pada kelompok demografis yang dikehendaki. Selain itu, untuk mengubah atau mempertajam segmentasi atau sasaran yang dituju, radio jauh lebih fleksibel dibandingkan media komunikasi massa lainnya. Contohnya seperti segmentasi radio Hot Fm yang diperuntukkan untuk semua kalangan dan daya jangkauan radio Hot Fm yang cukup luas mencangkup Kota Serang, Kabupaten Serang, Anyer, Kota Cilegon, Merak, Pandeglang dan sekitarnya.12

2. Radio bersifat mobile dan portable. Orang yang bisa menjinjing radio kemana saja. Sumber energinya kecil dan sama portable-nya. Radio bisa menyatu dengan alat penunjang hidup lainnya, mulai dari senter, mobil, hingga handphone. Harga radio lebih murah dibandingkan media lain. Jadi pendengar dari radio Hot Fm pun dapat mendengar radio dimana saja dan kapan saja.

3. Radio bersifat intrusif, memiliki daya tembus yang tinggi. Sulit sekali menghindar dari siaran radio, begitu radio dinyalakan. Radio bisa

11

Santi indra astuti. Jurnalisme Radio : Teori dan Praktik. 2008. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. Hal 34

12

(35)

menebus ruang – ruang dimana media lain tidak bisa masuk, misalnya, di dalam mobil. Karena sifatnya yang auditif atau hanya diperdengarkan saja, jadi sambil melakukan apapun, radio merupakan hiburan yang praktis dan dapat menembus ruang dari pendengarnya. 4. Radio bersifat fleksibel, dalam arti dapat menciptakan program dengan

cepat dan sederhana, dapat mengirim pesan dengan segera, dapat secepatnya membuat perubahan yang tentunya ditujukan untuk pendengar radio Hot Fm.

5. Radio itu sederhana, sederhana mengoperasikannya, sesederhana mengelolanya ( tak serumit media lain ) dan sederhana isinya. Tidak memerlukan konsentrasi tinggi untuk menyimak radio. Bahkan orang bisa mendengarkan radio sambil mengerjakan pekerjaan lain. Untuk mendengarkan radio, hanya dibutuhkan pendengaran. Mendengarkan radio tidak diperlukan kemampuan baca dan abstraksi tingkat tinggi.

2.1.3.1 Karakteristik Radio

(36)

radio termasuk kelemahannya, kekuatan pemberitaan di radio tentu bisa dimaksimalkan selain pula meminimalkan kelemahanya.

Jonathan dalam Politik dan Radio: Buku Pegangan bagi Jurnalis Radio13 membagi karakeristik radio kedalam beberapa ciri, diantaranya:

1. Produksi radio hanya suara.

Produksi radio semata-mata hanya ‘suara’. Karena itu menjadi tantangan terbesar produsen berita radio memahami hal-hal yang mungkin disiarkan dan yang tidak melalui radio. Keberhasilan utama pemberitaan radio apabila khalayak pendengar mampu menerima informasi tersebut dengan sempurna secara makna maupun persepsi. Dengan demikian, mudah dipahami, bahwa pemberitaan di radio yang hanya berujud suara tetap mempunyai keterbatasan misalnya, seberapa mampu suara mewakili informasi yang justru lebih jelas bila disampaikan melalui foto, gambar grafis, atau visual bergerak.

2. Informasi muncul selintas

Siaran radio punya ciri tidak terdokumentasi. Berkaitan dengan penampilannya yang hanya suara berakibat karakteristik suara di radio menjadi selintas. Artinya, suara itu menghilang setelah mengudara. Bandingkan dengan media cetak yang menyajikan pemberitaan secara tercetak memberi keuntungan pada aspek dokumentasinya. Berbeda

13

(37)

dengan siaran radio yang tidak berwujud nyata, produksinya hanya bisa didokumentasi apabila direkam. Tetapi merekam siaran tentu bukan kelaziman pendengar. Akibat kelemahan dokumentasi ini, tantangan produksi program radio adalah bagaimana sekali informasi tersebut mengudara dan hanya dengan sekali dengar, khalayak pendengar mampu mencerna dan mengerti informasi tersebut. Itulah sebabnya radio dikenal sebagai medium yang wajib melakukan pengulangan- pengulangan agar pendengar semakin jelas memahami materi yang disiarkan. Sehingga tugas utama seluruh anggota pemberitaan, memaksimalkan keselintasan siaran radio menjadi kenyamanan pendengar.

3. Unggul dalam kecepatan

Siaran radio dengan karakter proses produksi siaran yang pendek, alias tidak serumit dan sepanjang media cetak membuat informasi radio paling depan dalam kecepatan distribusi informasinya. Radio disebut-sebut sebagai “bisnis detik” artinya apa yang terjadi detik ini, radio mampu menyiarkannya pada menit yang sama. Perkembangan teknologi telekomunikasi seperti perangkat satelit dan seluler semakin memudahkan radio menampilkan kecepatannya menyiarkan informasi.

4. Imajinatif

(38)

suara itulah yang paling kuat mengundang imajinasi pendengar. Karena pendengar berusaha memvisualkan suara itu dalam benak masing-masing. Akibat kekuatan imajnasi yang bisa sering tidak sama dengan realita, siaran radio lebih segera menyentuh emosi dibandingkan dengan nalar. Suara yang datang ketelinga pendengar sangat potensial mempengaruhi perasaan pendengar.Berbeda dengan tulisan di media cetak yang lebih banyak berproses di nalarnya baru keperasaan. Karena itu, programmer radio harus sangat berhati-hati karena sebelum informasi mengudara, menjadi sebuah keharusan untuk memperhitungkan dampaknya sebelum menulis dan menyiarkan suatu program acara.

2.1.3.2 Manajemen Siaran Radio

Ada tujuh pendekatan pengajian pesan pada sebuah program yang dikemukakan oleh Smith dalam Ritonga14 sebagai berikut:

1. Komedi

Pada umumnya orang sependapat bahwa orang suka tertawa. Jika suatu programmemberi kesempatan kepada pendengar untuk tertawa pada kesalahan dan tindakan yang lucu, mereka dapat melupakan untuk sementara waktu masalah-masalah yang dihadapi.

14

(39)

2. Konflik

Makin besar ancaman, makin menantang kesulitan-kesulitan untuk diatasi, makin besar minat pendengar. Bahkan kebanyakan komedi didasarkan pada konflik.

3. Partisipasi

Tiap program yang berhasil harus memilki unsur partisipasi pendengar di dalamnya. Pendengar akan merasa langsung terpengaruh karena terlibat pada apa yang sedang terjadi. Bila situasi yang disajikan sama dengan yang terjadi pada pendengar, juga memungkinkan pendengar merasa terlibat pada suatu program.

4. Human interest

Umumnya orang tertarik akan manusia sebagai manusia. Mengenai apa yang mereka pikirkan, bagaimana mereka bereaksi dalam situasi sulit, dan bagaimana mereka mengatasi masalah-masalahnya, merupakan hal-hal yang menarik minat manusia. Hal ini akan makin diminati, bila orang yang dijadikan bahan siaran dikenal oleh pendengar

5. Jenis kelamin

(40)

6. Stimuli emosional

Pada dasarnya manusia senang menggunakan emosinya. Umumnya, manusia akan mendapat kesenangan yang sesungguhnya dari membenci kejahatan atau mendengarkan musik patriotik.

7. Pendekatan minor

Berkaitan dengan hal-hal baru, baik itu mengenai kepentingan maupun informasi. Informasi itu sendiri mempunyai pendekatan yang kecil (minor).namun, informasi akan memberikan pendekatan yang kuat jika berhubungan langsung dengan kepentingan pendengar.

Ketujuh pendekatan tersebut dapat dikombinasikan satu dengan lainnya. Kombinasi mana yang akan digunakan, bergantung pada tujuan program dan target pendengar stasiun radio bersangkutan.

2.1.3.3 Program Radio

Salah satu aspek yang dapat menetukan keberhasilan sebuah stasiun radio adalah berkaitan dengan program-program acara yang disiarkan. Program acara yang menarik akan mendongkrak nilai jual serta menempatkan posisi stasiun radio yang bersangkutan pada tempat yang terhormat.

(41)

atau suara dan gambar yang berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak, yang dapat diterima melalui perangkat penerima siaran.

Di Indonesia, program lebih sering digunakan dalam dalam dunia penyiaran daripada kata siaran untuk mengacu kepada pengertian acara. Morissan mendefenisikan program sebagi hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya.15 Sedangkan John R. Bittner dalam Masduki, mengartikan program sebagai barang yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia mendengarnya.

Selanjutnya, dalam media komunikasi radio Omar Abidin Gilang menuliskan bahwa program radio adalah rangkaian acara radio sepanjang hari.16 Program ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian berdasarkan pembagian waktu, misalnya program siaran pagi, siang, sore dan malam hari. Namun, pembagin ini tidaklah baku tetapi disesuaikan dengan kebutuhan stasiun radio yang bersangkutan.

Pendistribusian atau penempatan suatu acara siaran radio juga harus disesuaikan dan sebaiknya didasari oleh hasil riset mengenai kebutuhan khalayak, kemampuan khalayak dalam menyerap isi pesan, dan kebiasaan dengar mereka. Misalnya untuk program pagi, acara apa saja yang bisa dimuat. Umumnya, pagi hari merupakan jam sibuk bagi pendengar. Ibu rumah tangga menyiapkan sarapan, remaja bersiap-siap kesekolah, sebagian bergegas untuk

15

Morissan. Manajemen Media Penyiaran. 2008. Jakarta :Kencana. Hal 200

16

(42)

berangkat kekantor. Sebagai pengantar aktifitas mereka, sebaiknya pilih musik yang bisa membangkitkan semangat. Selain musik, dapat disisipkan informasi ringan mengenai cuaca, jalan raya, atau berita-berita aktual.

Sebagaimana stasiun radio pada umumnya, radio Hot Fm sendiri memiliki berbagai macam program siaran berdasarkan waktu dan kebutuhan para pendengar. Program Harian radio Hot Fm sebagai berikut :17

1. 05.00 – 05.30 Hikmah Fajar

Memiliki konsep acara religi yang berisi tentang pesan-pesan Al-Qur’an dan Hadits agama islam.

2. 05.30 – 09.30 Slagi Hot ( Selamat Pagi Hotners)

Memilki konsep acara obrolan ringan, isu popular dibawa ringan/mengelitik, berkaitan dengan human interest, dan ucapan selamat ulang tahun bagi pendengar.

3. 09.30 – 13.00 Symphony

Memiliki konsep acara program menemani aktivitas hotnerts di kantor atau tempat aktivitas dan memberikan kasempatan hotnerts untuk menyapa relasi/rekan kerja/klient via sms sambil menyimak ringan/tips/hal-hal/ yang inspiratif.

4. 13.00 – 16.00 Relasi

Konsep acara program music show. Hotnerts bisa request lagu-lagu pop. 5. 16.00 – 19.00 Beranda Sore

17

(43)

Setelah beraktivitas seharian kami akan “Menambah Semangat” sore anda dan tetap membawa kondisi yang “penuh energy” untuk keluarga atau orang tercinta di sekitar anda. membahas segala hal tentang kehidupan baik yang serius maupun remeh temeh tapi sesungguhnya penting bagi anda, dibawakan dengan ringan dan santai.

6. 19.00 – 22.00 Ekspresi

Memiliki konsep acara Musik easy listening dan hotners bisa berinteraksi untuk mengekspresikan diri ketika penyiar menyampaikan sebuah topik / tema. Interaksi dengan pendengar melalui line telepon dan SMS. Tema/Topik bersifat umum seperti pengalaman seru, nostalgia akan masa lalu ataupun kejadian hari ini.

2.1.3.4 Format Siaran Radio

Setiap stasiun radio pada dasarnya harus mempunyai format yang jelas. Menurut Omar Abidin Gilang dalam Media Komunikasi Radio, format setiap stasiun dapat menjadi ciri khas dari stasiun yang bersangkutan. Format manjadipenting bagi suatu stasiun pemancara radio, karena akan berkaitan dengan segmentasi khalayak.

(44)

Morissan mendefenisikan format sebagai penyajian program dan musik yang memiliki ciri-ciri tertentu oleh stasiun radio. Secara lebih sederhana dikatakan bahwa format stasiun radio penyiaran merupakan upaya pengelola stasiun radio untuk memproduksi program siaran yang dapat memnuhi kebutuhan audiennya.18

Sejalan dengan itu, Prayudha berpendapat bahwa format pada dasarnya merupakan pengaturan elemen-elemen program, berupa musik, identitas stasiun, informasi, dan spot komersial, ke dalam suatu susunan yang menarik untuk mempertahankan segmen pendengar yang dicari stasiun penyiaran radio.19

Selanjutnya, Omar Abidin Gilang mengatakan bahwa format adalah kemasan yang mengemas program pagi, siang, sore, malam, dan dini hari. Kemasan ini menjadi ciri dari sebuah stasiun radio yang dapat dilihat dari siaran kata dan atau musik.

2.1.3.5 Pendengar Radio

Pendengar merupakan orang – orang yang loyal dan sangat bersahabat. Para pendengar ini memiliki rasa kekeluargaan yang sangat kuat terhadap stasiun radio yang mereka dengarkan. Tetapi pendengar akan mematikan atau

18

Morissan. Manajemen Media Penyiaran. 2008. Jakarta :Kencana. Hal 220

19

(45)

berpindah ke frekuensi radio lain apabila radio tersebut tidak menyiarkan siaran sesuai keinginan pendengar.20

Pendengar radio terbagi menurut beberapa segmen. Mereka menjadi pendengar setia atas format suatu siaran, disamping ada khalayak setia yang sangat loyal terhadap satu stasiun favorit. Pendengar yang dapat dikatakan benar-benar loyal terhadap sebuah stasiun penyiaran radio akan cenderung melakukan pemilihan sesuai kebutuhan, keinginan, serta selera mereka masing-masing. Tetapi bisa saja pendengar tersebut hanya loyal terhadap satu program acara pada stasiun penyiaran radio tersebut. Oleh karena itu, batasan pendengar radio bibedakan menjadi suka atau tidak suka pada program siaran yang ditawarkan oleh stasiun penyiaran radio.21

Dalam interaksinya dengan radio, ada enam macam perilaku mendengar. Pertama, rentang konsentrasi dengarnya pendek karena menyimak radio sambilmelakukan kegiatan lain. Kedua, perhatiannya dapat mudah teralih oleh orang atau peristiwa di sekitarnya. Ketiga, tidak bisa menyerap informasi banyak dalam sekali dengar karena daya ingat yang terbatas akibat dari aktivitas mendengar yang selintas. Keempat, lebih tertarik pada hal – hal yang mempengaruhi hidup mereka secara langsung. Kelima, secara mental mudah mematikan radio. Keenam, umumnya pendengar tidak terdeteksi secara konstan

20

Harley Prayudha. Radio Suatu Pengantar untuk Wacana dan Praktik Penyiaran. 2005. Malang : Bayumedia Publishing. Hal 65

21

(46)

sehingga sulit untuk mengetahui apakah mereka pintar, heterogen dan tidak fanatik.22

Tidak hanya medianya yang memiliki sifat-sifat khas, khalayak atau pendengar radio pun memilki tipologi tersendiri. Masduki mengklasifikasikan tipologi pendengar seperti pada tabel di bawah ini :23

Tabel 2.1

Tipologi Pendengar menurut Skala partisipasi Terhadap Acara Siaran

No. Tipologi Penjelasan

1. Pendengar Spontan Bersifat kebetulan. Tidak berencana mendengarkan siaran radio atau acara tertentu

2. Pendengar Pasif Suka mendengarkann radio untuk mengisi waktu luang dan menghibur diri, menjadikan radio sebagai teman biasa.

3. Pendengar Selektif Mendengarkan siaran radio pada jam jam atau acara tertentu saja, fanatik pada sebuah acara atau penyiar tertentu, menyediakan waktu khusus untuk mendengarkan.

4. Pendengar Aktif Secara regular tak terbatas mendengarkan siaran radio, apapun, dimanapun, dan aktif.

22

http://mengejar teknologi komunikasi.blogspot.com/2011/11/menganalisis dan memahami tipologi.html diakses pada tanggal 15 maret 2015 pukul 21.30 WIB.

23

(47)

Hot Radio tidak dapat menghitung berapa banyak pendengar dengan jumlah pasti, namun hanya bisa meraba melalui partisipasi pendengar yang berinteraksi langsung dengan Radio Hot baik dalam acara on air maupun off air. Jumlah pendengar yang terdata melalui interaksi line telepon dan sms

dalam sehari mencapai 126 pendengar.24 Pendengar ini terdiri dari pendengar yang aktif mendengarkan siaran radio karena berinteraksi secara langsung.

2.1.4 Motif Penggunaan Media

Dalam penelitian ini kategori motif menggunakan radio yang dijadikan acuan adalah kategori motif pengkonsumsian media menurut McQuail25. Kategori dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Informasi, kebutuhan akan informasi yang bisa mempengaruhi atau membantu seseorang menyelesaikan sesuatu.

a. Ingin mengetahui tentang kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia.

b. Ingin mendapat petunjuk atau bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat dan hal-hal lain berkaitan dengan penentuan pilihan.

c. Mencari pengetahuan untuk memperluas wawasan diri. d. Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum.

24

Rekapitulasi data pendengar 88,2 Hot FM RADIO SERANG Periode bulan April 2015 tanggal 08 25

(48)

Dalam hal ini sejalan dengan program Symphony Memiliki konsep acara program menemani aktivitas hotnerts di kantor atau tempat aktivitas dan memberikan kasempatan hotnerts untuk menyapa relasi/rekan kerja/klient via sms sambil menyimak ringan/tips/hal-hal/ yang inspiratif.

2.Identitas pribadi, yakni menggunakan media untuk memperkuat dan menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak tersendiri eksplorasi realitas.

a. Ingin menambah rasa percaya diri.

b. Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi. c. Menemukan modal perilaku.

d. Mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai (dalam media). e. Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri.

Dalam hal ini sejalan dengan program acara Ekspresi yang disiarkan oleh stasiun radio Hot Fm. Dimana konsep acaranya adalah musik easy listening dan hotners bisa berinteraksi untuk mengekspresikan diri ketika penyiar menyampaikan sebuah topic / tema. Interaksi dengan pendengar melalui line telepon dan SMS. Tema/Topik bersifat umum seperti pengalaman seru, nostalgi tentang masa lalu ataupun kejadian hari ini.

3.Integrasi dan interaksi sosial, menggunakan media untuk berhubungan dengan orang lain.

(49)

b. Mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki.

c. Menemukan bahan percakapan dengan orang lain dan interaksi sosial. d. Membantu menjalankan peran sosial.

Dalam hal ini sejalan dengan program acara Slagi Hot ( Selamat Pagi Hotners) Memilki konsep acara obrolan ringan, isu popular dibawa ringan/mengelitik, berkaitan dengan human interest, dan ucapan selamat ulang tahun bagi pendengar.

4.Hiburan, kebutuhan akan pelepasan rutinitas dan masalah, melepaskan tekanan atau emosi dan kebutuhan akan hiburan.

a. Bersantai.

b. Ingin melepaskan diri atau terpisah sari permasalahan. c. Mengisi waktu luang.

d. Mengatasi rasa bosan.

e. Memperoleh kenikmatan jiwa estetis

(50)

2.1.5 Kepuasan

Meski para peneliti yang berbeda memberikan label dan kategori pemuasan secara berbeda, namun disini tak ada ukuran yang menandai kesepakatan dikalangan peneliti tersebut. Empat kategori McQuail adalah tipikal, dan beberapa peneliti lain tidak akan setuju dengan kategori tersebut secara fundamental.

1. Diversi yaitu melarikan diri dari tekanan-tekanan rutinitas, melarikan diri dari beban masalah, dan melepaskan emosi.

Setiap stasiun radio memiliki program-program sesuai kebutuhan pendengarnya. Seperti Beranda Sore Setelah beraktivitas seharian kami akan “Menambah Semangat” sore anda dan tetap membawa kondisi yang “penuh energy” untuk keluarga atau orang tercinta di sekitar anda. membahas segala hal tentang kehidupan baik yang serius maupun remeh temeh tapi sesungguhnya penting bagi anda, dibawakan dengan ringan dan santai.

2. Relasi Personal yaitu menjalin hubungan Persahabatan dan Kegunaan sosial.

(51)

didunia nyata pemanfaatan “kegunaan sosial” biasanya merupakan syarat sesuatu untuk dibicarakan. Media menyajikan pengalaman bersama, topik percakapan bersama yang membanguun interaksi sosial menjadi jauh lebih mudah. Jika semua teman-teman menyaksikan sebuah program Dan anda tidak, anda merasa untuk sementara disingkirkan dari kelompok mereka.

Pernyataan diatas sejalan dengan program radio Hot Fm yang bernama Relasi Konsep acara program music show. Hotnerts bisa request lagu-lagu pop dimana program siaran tersebut berupa talkshow interaktif yang mengangkat beragam topic yang sedang hangat dibicarakan.

3. Idetitas Pribadi yaitu Rujukan pribadi

Dengan istilah “rujukan pribadi”, McQuail menunjuk pada cara pemirsa menggunakan sebuah program sebagai titik perbandingan langsung dengan kehidupan nyata mereka.

Tabel 2.2 Identitas Pribadi

Asal-usul sosial kebutuhan khalayak Media Menyajikan

(52)

yang berharga.

4. Pengawasan

Ini merupakan kebutuhan informasi tentang dunia yang kompleks tempat kita hidup. Studi-studi lain menunjukkan bahwa orang-orang yang bisa disebut “pemuka pendapat” (opinion leader) dalam kehidupan sosial mereka memanfaatkan media untuk informasi guna menjaga peran sosial mereka.

Sejalan dengan keterangan di atas stasiun radio Hot Fm memiliki program yang sesuai dengan poin ke 4 yaitu program acara Ekspresi Memiliki konsep acara Musik easy listening dan hotners bisa berinteraksi untuk mengekspresikan diri ketika penyiar menyampaikan sebuah topik / tema. Interaksi dengan pendengar melalui line telepon dan SMS. Tema/Topik bersifat umum seperti pengalaman seru, nostalgia akan masa lalu ataupun kejadian hari ini.

2.2 Tinjauan Teori

2.2.1 Teori Usesand Gratification

Penulis menggunakan model Uses and Gratification (kegunaan dan kepuasan) pertama kali diperkenalkan oleh Herbert Blumer dan Elihu Katz pada tahun 1974. Teori ini menjelaskan, bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Artinya, teori Uses and Gratification mengasumsikan bahwa pengguna mempunyai pilihan alternatif

(53)

atas kebutuhan seseorang. Oleh karena itu, sebagian perilaku besar khalayak akan dijelaskan melalui berbagai kebutuhan (needs) dan kepentingan individu.

Elihu Katz ; Jay G. Blumler; dan Michael Gurevitch menguraikan lima elemen atau asumsi-asumsi dasar dari Uses and Gratification Media sebagai berikut:26

1. Audiens adalah aktif, dan penggunaan media berorientasi pada tujuan. 2. Inisiatif yang menghubungkan antara kebutuhan kepuasan dan pilihan

media spesifik terletak di tangan audiens

3. Media bersaing dengan sumber-sumber lain dalam upaya memuaskan kebutuhan audiens

4. Orang-orang mempunyai kesadaran-diri yang memadai berkenaan penggunaan media, kepentingan dan motivasinya yang menjadi bukti bagi peneliti tentang gambaran keakuratan penggunaan itu.

5. Nilai pertimbangan seputar keperluan audiens tentang media spesifik atau isi harus dibentuk.

Teori Uses and Gratification lebih menekankan pada pendekatan manusiawi dalam melihat media massa. Artinya manusia itu mempunyai wewenang untuk memperlakukan media. Konsumen media mempunyai kebebasan untuk memutuskan bagaimana atau lewat media mana mereka

26

(54)

menggunakan media itu akan berdampak pada dirinya. Untuk menggunakan media tersebut seseorang harus memiliki motif dan pemuasannya.

Model Uses and Gratification menunjukkan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Riset Uses and Gratification berangkat dari pandangan komunikasi (khususnya media massa) tidak mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi khalayak. Inti teori dari Uses and Gratification adalah khalayak pada dasarnya menggunakan media massa berdasarkan motif-motif tertentu. Media dianggap berusaha memenuhi motif-motif khalayak dan jika motif ini terpenuhi maka kebutuhan khalayak akan terpenuhi dan akan menghasilkan kepuasan.

(55)

Gambar 2.1 Uses and gratification model

Sumber : Effendy, (2003: 293)

2.3 Kerangka Teori

Berdasarkan model uses ang gratification. Kerangka dasar tipoogi yang disarankan oleh Mc. Quail dan kawan-kawan adalah sebagai berikut :27

27

Dennis Mc. Quail. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar. 1994. edisi kedua terjemahan oleh Agus Dharma & Aminudin. Jakarta : Erlangga. Hal 72

(56)

1. Informasi

- Mencari berita tentang peristiwa dari kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia.

- Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat dan hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pemikiran.

- Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum

- Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan 2. Identitas pribadi

- Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi. Seperti mengetahui sisi positif dan negatif di setiap dalam diri seorang individu.

- Menemukan model prilaku. Agar setiap individu bisa lebih meningkatkan rasa percaya diri.

- Menidentifikasi diri dengan nilai-nilai lain (dalam media). Dengan media diharapkan dapat membimbing diri ke nilai-nilai yang lebih baik.

- Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri. Untuk memperoleh inspirasi dalam menguatkan kepribadian setiap individu.

3. Integrasi dan interaksi sosial

- Memperoleh pengetahuan tentang orang lain; empati social. Seperti memperluas lingkungan sosial.

(57)

- Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial. Bisa ikut berpartisipasi dengan orang lain.

- Memperoleh teman selain dari manusia. Media bisa menjadi teman yang baik ketika seseorang merasa kesepian.

- Membantu menjalankan peran sosial. Mengajarkan individu untuk menjadi makhluk sosial terhadap sesama.

- Memungkinkan seseorang untuk dapat menghubungi sanak keluarga, teman dan masyarakat. Bisa lebih bersosialisasi dengan teman, keluarga dan anggota komunitas untuk meningkatkan rasa kebersamaan.

4. Hiburan

- Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan. Seperti menghilangkan setres.

- Bersantai. Seperti menghilangkan rasa ketegangan.

- Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis. Seperti menyalurkan hobi dan jiwa seni yang dimiliki oleh setiap individu.

- Mengisi waktu. Seperti menghilangkan rasa kebosanan.

- Penyaluran emosi. Seperti berbagi pengalamann yang bersifat menyenangkan dan emosional.

(58)

Gambar 2.2 Kerangka Teori

Menurut Uses and Gratification khalayak pada dasarnya menggunakan media massa berdasarkan motif-motif tertentu. Media dianggap berusaha memenuhi motif-motif khalayak dan jika motif ini terpenuhi

maka kebutuhan khalayak akan terpenuhi dan akan menghasilkan kepuasan.

Kepuasan yang diperoleh

1. Kepuasan akan informasi 2. Kepuasan atas identitas

pribadi

3. Kepuasan atas interaksi sosial

4. Kepuasan atas hiburan Program Radio (informasi dan hiburan)

Audience / Pendengar yang Mendengarkan program siaran radio Hot Fm

Motif kepuasan yang dicari

1. Motif informasi 2. Motif identitas pribadi 3. Motif interaksi social 4. Motif hiburan

(59)

2.4 Operasional Variabel

Tabel 2.4 Operasional Variabel

Kuesioner disusun berdasarkan tabel operasionalisasi konsep sebagai berikut :

(60)

Kepuasan hiburan

Peneliti mengawali dengan menelaah penelitian terdahulu yang berkaitan dan relevan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Dengan demikian, peneliti mendapatkan rujukan pendukung, pelengkap, pembanding dan memberi gambara awal mengenai kajian terkait permasalahan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, peneliti meninjau dari peneliti sebelumnya yang hampir mirip dengan peneliti di bawah ini.

Salah satu penelitian mengenai radio yang pernah dilakukan oleh Allan Galiando28 dalam penelitiannya tentang Kepuasan Pendengar Terhadap Kualitas

28

(61)

Http://jurnalskripsi.com/analisa-kepuasan-pendengar-terhadap-kualitas-siaran-radio-kalimaybhaskara-Siaran Radio Kalimaya Bhaskara FM. Timbulnya usaha di bidang jasa dewasa ini mengakibatkan berkembangnya pasar jasa yang ditandai dengan banyaknya produk-produk jasa yang ditawakan ke pasar. Hal ini berakibat munculnya persaingan yang semakin ketat. Oleh karena itu, perusahaan jasa dituntut untuk mampu menghasilkan produk jasa yang berkualitas guna memenangkan persaingan. Salah satu bentuk bisnis jasa adalah penyiaran radio. Jasa penyiaran radio disamping sebagai media hiburan, juga berfungsi sebagai media informasi dan pendidikan. Kelangsungan usaha ini sangat tergantung pada kemampuannya untuk memberikan materi-materi siaran yang diinginkan oleh para pendengar sebagai konsumennya.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dimensi kualitas pelayanan yang terdiri dari kehandalan (reliability), tanggapan (responsiveness), perhatian (empathy), jaminan (assurance) dan bukti fisik (tangibles) yang kemudian dijabarkan menjadi beberapa atribut variabel. Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisa Kepentingan-Kinerja (Important Performance Analysis). Tingkat kinerja Radio Kalimaya Bhaskara berdasarkan pada penilaian pendengar atas atribut kualitas siaran berkisar antara 379 sampai dengan 400. Atribut yang pelaksanaannya paling tinggi adalah kekuatan frekuensi. Sedangkan item yang pelaksanaannya paling rendah adalah cara

(62)

penyampaian informasi, sehingga atribut yang dianggap pelaksanaannya paling baik adalah kekuatan frekuensi. Berdasarkan pada nilai kesesuaian dan kuadran pada diagram kartesius dapat diketahui bahwa item kesediaan dalam menanggapi saran dan kritik merupakan prioritas utama dalam melakukan perbaikan.

Penelitian selanjutnya berjudul Analisis Statistika Mengenai Kepuasan Pendengar Radio Terhadap Radio Istara di Surabaya oleh Grezti Ristanti29 dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Radio Istara merupakan radio swasta yang berada di Surabaya dan tereknal sebagai radio dugem karena acara-acara off air yang diadakan. Namun, dua tahun terakhir Radio Istara berusaha mengubah image tersebut menjadi radio anak muda dengan program-program yang bervariasi dan kreatif.selain merubah program acara, Radio Istara juga terus meningkatkan layanan lain seperti kualitas penyiar, kejernihan suara, kemudahan menelepon dll. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai kepuasan pendengar Radio Istara terhadap layanan yang diberikan radi istara. Analisis yang dilakukan yaitu dengan statistika deskriptif untuk mengetahui karakteristik pendengar istara sedangkan analisis harapan serta kepuasan pendengar Radio Istara dengan menggunakan diagram kartesius dan analisis faktor. Hasil analisa menunjukkan bahwa pendengar radio di Surabaya

29

Grezti Ristanti. Kepuasan Pendengar Radio Terhadap Radio Istara di Surabaya. 2009.

(63)

pada penelitian ini sebagian besar mendengarkan Radio EBS, Istara dan Mradio. Mayoritas pendengar untuk ketiga radio tersebut menurut intensitas dalam mendengarkan Radio berturut-turut adalah 18-20 tahun (EBS), 24-26 tahun (Istara), 18-20 tahun (Mradio). Kelebihan Radio Istara menurut pendengar pada penelitian ini adalah penyiar memiliki ciri khas dan berwawasan luas, sedangkan atribut yang perlu ditingkatkan adalah jumlah lagu pop diperbanyak serta up to date. Faktor yang mempengaruhi kepuasan pendengar adalah kualitas penyiar, program musik yang ditawarkan kreatif dan menarik, informasi yang disiarkan lengkap dan aktual.

Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah yaitu oleh Iretta Alfazriani30 dengan judul penelitian Pengaruh Kepuasan Pendengar Terhadap Loyalitas Pendengar Radio Sheba Fm. Dewasa ini kebutuhan informasi menjadi kebutuhan yang sangat penting. Kebutuhan akan informasi dapat diperoleh salah satunya melalui radio. Hal ini menyebabkan bermunculuan berbagai radio. Banyaknya radio yang bermunculan menyebabkan terjadinya persaingan yang ketat antara radio dalam menarik konsumennya supaya tertarik mendengarkan radionya. Adapun station radio yang menjadi media informasi bagi masyarakat, salah satunya adalah radio sheba fm. Bagi sebuah radio pendengar merupakan bagian

30

(64)

yang sangat penting. Terdapat dua tipe pendengar yaitu pendengar aktif dan pendengar pasif. Pendengar adalah kekayaan bagi sebuah radio. Sampel dalam penelitian ini adalah 150 pendengar Radio Sheba, diambil dari 300 pendengar yang terkumpul dalam 993 Frends dan Paguyuban Pari. Kemudian sampel tersebut diberikan angket kepuasan pendengar dan loyalitas pendengar. Jawaban terhadap skala kepuasan dan loyalitas diukur kemudian digunakan unyuk membagi tiga kategori, tinggi, sedang dan rendah. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji korelasi pada taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian kepuasan dengan loyalitas pendengar memiliki hubungan yang signifikan.Hasil analisis selanjutnya dengan menggunakan uji regresi menunjukan bahwa variabel responsivitas dan empati memberikan sumbangsih yang signifikan. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui apakah ada perbedaan virginity value ditinjau dari big five personality. Hasil dari penelitian ini adalah

Pengaruh Kepuasan Pendengar Terhadap Loyalit Pendengar Radio Sheba Fm Memiliki Hubungan yang Signifikan Kepuasan dengan Loyalit Pendengar Radio Sheba Fm. Persamaan penelitian ini adalah meneliti tentang kepuasan pendengar radio.

Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh mahasiswi Universitas Bengkulu yaitu oleh Rachman Rangkuti31 dengan judul penelitian Analisis

31

Rachman Rangkuti. Analisis Program Siaran yang Mempengaruhi Kepuasan Pendengar Radio Swaraunib 99,2 FM pada Mahasiswa Universitas Bengkulu. 2013. http://repository.unib.ac.id/3379/

(65)

Program Siaran yang Mempengaruhi Kepuasan Pendengar Radio Swaraunib

99,2 FM pada Mahasiswa Universitas Bengkulu. Radio merupakan salah satu

(66)

kualitatif dan kuantitatif. Dari analisa kuantitatif dengan menggunakan metode regrresi linier berganda, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : Y = 0,406 + 0,127X R2 = 0,331 R = 0,575 Dari persamaan koefisien regresi tersebut dapat diketahui bahwa variabel X mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel Y, dengan nilai koefisien determinasi (R2) 0,331 dan koefisien korelasi berganda (R) sebesar 0,575.

Penelitian terakhir yang dilakukan oleh mahasiswi Universitas Bengkulu yaitu oleh Moch. Ali Syamsudin32 dengan judul penelitian Analisis Perilaku Dan Tingkat Kepuasan Pendengar Anak Muda Radio Wijaya FM Surabaya. Pertumbuhan radio-radio swasta di Surabaya dalam 10 tahun terakhir ini sangat pesat, terutama pada gelombang FM (Frequensi Modulation). Kini jumlah stasiun radio bergelombang FM di Surabaya mencapai 12 buah. Hal menyebabkan persaingan antar stasiun semakin ketat dalam memperebutkan audience, belum lagi ditambah dengan perkembangan teknologi tape recorder yang dilengkapi dengan remote control yang menyebabkan semakin mudahnya audience untuk mengubah gelombang radio apabila program acara yang didengarkan tidak enak dan juga kue iklan yang semakin mengecil sebagai imbas dari krisis ekonomi yang terjadi belakangan ini Hal ini bertujuan untuk mengetahui segmentasi, perilaku mendengarkan, tingkat ekspektasi dan persepsi

32

(67)
(68)

Gambar

Tabel 2.1
Tabel 2.2 Identitas Pribadi
Gambar 2.1 Uses and gratification model
Gambar 2.2 Kerangka Teori
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah informan sebanyak 15 orang.Teknik analisa data melalui data reduction (reduksi data), data display (penyajian data) dan verifikasi data. Berdasarkan hasil

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti di Puskesmas Ranotana Weru maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pada ibu postpatum

Populasi penelitian adalah siswa kelas X SMK PUI Cikijing yang terdaftar pada tahun pelajaran 2016/2017.Sampel yang digunakan adalah dua kelas dari 7 kelas

Bertolak dari masalah ini, seharusnya warga di Kelurahan Sewu dapat belajar untuk peduli terhadap kondisi kebersihan lingkungan di sekitar tempat tinggalnya, serta

Telah dilakukan penelitian tentang efektifitas pelaksanaan perkuliahan berdasarkan analisis instruksional pada mata kuliah fisika sekolah II.. Tujuan penelitiannya

Pertama , seseorang yang hendak menikah dengan tujuan untuk berbuat zalim kepada istri atau sebaliknya, seperti ingin menyakiti, membalas dendam, memutuskan

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak Spons laut Clathria sp dengan dosis 50, 100, dan 150 mg/KgBB tidak memiliki pengaruh yang signifikan

Apakah ekstrak etanol bawang daun mengandung senyawa aktif golongan alkaloid yang diduga memiliki aktivitas repellent terhadap nyamuk Culex