• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 KUALUH LEIDONG T.A 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 KUALUH LEIDONG T.A 2015/2016."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh : Royarti Tamba NIM 4123321047

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Royarti Tamba dilahirkan di Tanjung Leidong pada tanggal 01 Desember

1994. Ayah bernama Alm.Saloho Tamba dan Ibu bernama Maslan Sitorus dan

merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk SD

Negeri 117857 Kualuh Leidong dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006,

penulis melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 2 Kualuh Leidong dan lulus pada

tahun 2009. Kemudian pada tahun 2009, penulis melanjutkan pendidikan sekolah

menengah atas ke SMA Negeri 1 Kualuh Leidong dan lulus pada tahun 2012.

Kemudian pada tahun 2012, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika,

Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Negeri Medan (FMIPA UNIMED). Selama kuliah aktif di organisasi Ikatan

Keluarga Besar Kristen Fisika (IKBKF) dan Urusan Keorganisasian Mahasiswa

Kristen Protestan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

(4)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK

DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 KUALUH LEIDONG T.A 2015/2016

Royarti Tamba NIM 4123321047

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi listrik dinamis di kelas X SMA Negeri 1 Kualuh Leidong T.A 2015/2016.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kualuh Leidong T.A 2015/2016 yang terdiri dari 6 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas yaitu kelas X-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-2 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar yang berbentuk essay test dan aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran berbasis masalah adalah 67,82 dan dengan pembelajaran konvensional adalah 59,52. Peningkatan aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dari pertemuan I sampai III dengan rata- rata nilai seluruhnya adalah 62,07 dengan kriteria penilaian aktif. Berdasarkan hasil analisis perhitungan uji t, terdapat perbedaan yang signifikan akibat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Kualuh Leidong T.A 2015/2016.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala rahmat-Nya yang memberikan kekuatan kepada penulis sehingga penelitian

ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang di rencanakan.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Listrik Dinamis Kelas X SMA Negeri 1 Kualuh Leidong T.A 2015/2016”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Negeri Medan.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak

Drs. Togi Tampubolon, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan, saran serta motivasi kepada penulis sejak awal

rencana penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima

kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Juru Bahasa Sinuraya, M.Pd, Bapak

Drs. Pintor Simamora, M.Si, Bapak Muhammad Kadri, M.Sc, selaku penguji I, II

dan III, serta Ibu Dr. Mariati Purnama Simanjuntak, M.Si, selaku dosen

pembimbing akademik. Selanjutnya ucapan terima kasih juga penulis ucapkan

kepada Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si, selaku ketua Jurusan

Fisika. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada seluruh Bapak dan

Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah

membantu penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Kepala SMA

Negeri 1 Kualuh Leidong, Bapak Zulkarnain, S.Pd dan Ibu Rame Sitorus, S.Pd

selaku guru fisika SMA Negeri 1 Kualuh Leidong yang telah banyak membantu

penulis selama penelitian ini. Teristimewa kepada Ibunda Maslan Sitorus yang

tak henti mengukir doa, dan terus memotivasi penulis dalam menyelesaikan studi

di Universitas Negeri Medan. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada

kakak, abang dan adik (Kak Monica Tamba, Amkep, Abang Dasron Tamba,

Bastian Tamba dan Relly Tamba), yang senantiasa mendampingi dan memberi

(6)

v

B 2012, terima kasih atas saran-saran dan masukkannya. Kepada sahabat

MiNiRoRoRI (Minar Sinaga, Rose Gultom, Rina Samosir dan Nita Pani) terima

kasih untuk masukan dan motivasinya. Kepada saudara terkasih kelompok kecil

dalam UKMKP FMIPA El- Yoenai (Kakak PKK Ayu Sibuea, Abang Lambok,

Banila, Minar V Sinaga, Minar Pakpahan, Elita dan Echo) yang telah mendoakan

dan memberikan motivasi kepada penulis. Kepada saudara terkasih di Ikatan

Keluarga Besar Kristen Fisika yang telah mendoakan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini. Dan teman seperjuangan PPLT Unimed SMP Negeri 4

Balige 2015 (Betaria Gultom, Rina Sipangkar,dll) yang telah memberikan doa dan

semangat kepada penulis.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi

ini. Namun penulis menyadari, masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif dari

pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam

memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Agustus 2016

Penulis,

(7)
(8)

vii

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.1. Hasil Penelitian 46

4.1.1 Uji Coba Instrumen Penelitian 46

4.1.2 Deskripsi Data Penelitian 46

4.2. Pengujian Analisis Data 48

4.2.1. Uji Normalitas 48

4.2.2. Uji Homogenitas 48

4.2.3. Uji Hipotesis 49

4.3. Observasi 50

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian 55

Bab V Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan 57

5.2 Saran 57

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Hasil yang di peroleh Pembelajaran Berbasis Masalah 21

Gambar 2.2. Bagan perbedaan model Pembelajaran Berbasis Masalah

dengan model Pembelajaran Konvensional 25

Gambar 2.3. Hubungan kuat arus, tegangan dan hambatan 28

Gambar 2.4. Rangkain seri 29

Gambar 2.5. Rangkain paralel 30

Gambar 3.1 Prosedur penelitian 37

Gambar 4.1. Diagram batang data pretes kelas eksperimen

dan kelas kontrol 47

Gambar 4.2. Diagram batang data postes kelas eksperimen

dan kelas kontrol 48

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah 17

Tabel 3.1. Control Group Pretest-Posttest Design 35

Tabel 3.2. Kisi-kisi tes hasil belajar siswa 39

Tabel 3.3. Pedoman observasi aktivitas 39

Tabel 4.1. Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 46

Tabel 4.2. Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 47

Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 48

Tabel 4.4. Uji Homogenitas Data Pretes 49

Tabel 4.5. Ringkasan Perhitungan Uji T Dua Pihak Data Pretes 49

Tabel 4.6. Ringkasan Perhitungan Uji T Satu Pihak Data Postes 50

Tabel 4.7. Nilai Pretest, nilai aktivitas belajar siswa dan nilai postest 51

Tabel 4.8. Pengelompokan nilai pretest, nilai aktivitas dan nilai postes 52

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa 1

Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa 2

Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa 3

Lampiran 7 Tabel Kisi – kisi Tes Hasil Belajar

Lampiran 8 Tes Hasil Belajar

Lampiran 9 Observasi Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen

Lampiran 10 Distribusi Pretest

Lampiran 11 Distribusi Postest

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab, menurut

UUSPN No. 20 tahun 2003 (Abdullah, 2013 :60). Pendidikan yang

diselenggarakan dengan baik dan bermutu akan menghasilkan manusia yang

berkualitas dalam pembangunan nasional. Agar tujuan pendidikan nasional dapat

tercapai dengan baik dibutuhkan guru yang dapat mendidik para peserta didik.

Guru bertugas mendidik dan memberikan materi pelajaran kepada peserta didik

sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Pengajaran merupakan perpaduan antara dua aktifitas, yaitu aktifitas

mengajar dan aktifitas belajar. Aktifitas mengajar menyangkut peranan seorang

guru dalam konteks mengupayakan terciptanya jalinan komunikasi yang harmonis

antara mengajar itu sendiri dengan belajar (Trianto, 2010). Guru yang efektif

adalah guru yang menemukan cara dan selalu berusaha agar anak didiknya terlibat

secara tepat dalam suatu mata pelajaran dengan presentasi waktu belajar akademis

yang tinggi dan pelajaran berjalan tanpa menggunakan teknik yang memaksa,

nagatif atau hukuman.

Bidang studi sains fisika sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA) merupakan objek mata pelajaran yang menarik dan lebih banyak

memerlukan pemahaman dari pada penghafalan. Namun, kenyataannya fisika

sering dipandang sebagai suatu ilmu yang abstrak oleh siswa dengan teori dan

soal-soal yang sulit. Berdasarkan pengalaman peneliti saat melakukan Program

Pengalaman Lapangan (PPL), bahwa dalam kegiatan belajar mengajar siswa

hanya diberikan teori-teori dan cara menyelesaikan soal-soal fisika tanpa

mengarahkan siswa untuk membawa konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari.

(13)

pelajaran fisika menjadi membosankan dan menjadi salah satu pelajaran yang sulit

dipelajari dan tidak disukai oleh siswa. Akibatnya siswa kurang mampu

memahami dan menerapkan konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada

seorang guru bidang studi fisika yaitu Ibu Sitorus di SMA Negeri 1 Kualuh

Leidong, beliau mengatakan bahwa hasil belajar fisika siswa masih rendah. Jika

dilihat dari kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimal) pada mata pelajaran fisika ditetapkan di sekolah

adalah 75, tetapi hanya 33% siswa saja di tiap kelas yang mampu mencapai nilai

diatas 75 dan 67% siswa masih dibawah 75. Hal ini sesuai dengan hasil data

angket yang telah disebarkan kepada 30 orang siswa diperoleh bahwa: fisika

kurang diminati siswa; 3 orang siswa menyukai fisika; 7 orang siswa hanya

memiliki satu buku paket fisika; 10 orang yang jarang membaca buku sebelum

belajar fisika; serta 10 orang siswa jarang mengulang pelajaran fisika. Dari

angket juga diperoleh bahwa kegiatan belajar dikelas masih berpusat pada guru.

Dimana, guru hanya menjelaskan dipapan tulis, siswa mencatat materi,

mengerjakan soal. . Hal lainnya ketika guru bertanya kepada siswa apakah materi

yang disampaikan tersebut bisa dimengerti, siswa sebagian besar hanya diam saja

dengan kata lain tidak ada siswa yang memberikan jawaban yang pasti. Hal serupa

juga juga terjadi ketika suatu kali guru memberikan demonstrasi, siswa juga

kurang aktif dalam pelaksanaannya. Hal ini menunjukkan siswa hanya menerima

pengetahuan dari guru saja tanpa berinisiatif menemukan sendiri bagaimana

menyelesaikan masalah dari soal yang diberikan guru tersebut.

Dari berbagai masalah yang peneliti jumpai, peneliti merasa perlu adanya

suatu pembelajaran yang membuat siswa aktif dalam kelas, melibatkan seluruh

siswa dalam proses pembelajaran yang berorientasi pada pembelajaran yang

berpusat pada siswa dengan mengangkat fenomena fisika yang lebih autentik

dalam kehidupan sehari-hari. Serta yang paling penting adalah adanya suatu

peningkatan hasil belajar siswa tersebut. Tentu dengan menggunakan model

pembelajaran yang mendukung. Berdasarkan kenyataan tersebut, perlu diterapkan

suatu model pembelajaran yang sesuai dan mampu meningkatkan aktivitas dan

hasil belajar fisika siswa. Salah satu alternatif model pembelajaran yang

(14)

3

pembelajaran berbasis masalah merupakan pendekatan yang efektif untuk

pengajaran proses berpikir tingkat tinggi (Trianto, 2010). Pembelajaran model

pembelajaran berbasis masalah dikembangkan untuk membantu siswa

mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah dan keterampilan

intelektual, belajar berbagai peran orang dewasa melalui perlibatan mereka dalam

pengalaman nyata dan menjadi pebelajar yang otonom dan mandiri.

Menurut Arends (2008: 102) (dalam Rusman, 2012) menyatakan bahwa

pembelajaran berbasis masalah tidak dirancang untuk membantu guru

menyampaikan banyak informasi kepada siswa tetapi dirancang untuk membantu

siswa mengembangkan keterampilan berfikir memecahkan masalah, dan

intelektual. Peran guru dalam proses pembelajaran langsung terutama terdiri atas

menyajikan informasi kepada siswa dan memberi contoh keterampilan tertentu

dengan cara yang jelas dan efisien. Pembelajaran berbasis masalah fokusnya

bukan hanya pada apa yang sedang dikerjakan siswa (perilaku mereka), tetapi apa

yang sedang dipikirkan (kognisi mereka) sementara mereka sedang mengerjakan

tugas itu.

Berdasarkan peneliti terdahulu oleh (1) Kuo-shu Huang (2012) hasil

penelitian ini memberikan implikasi praktis untuk penerapan dan kemungkinan

dalam pemanfaatan model pembelajaran berbasis masalah di kelas bahasa Asing.

Terutama, siswa termotivasi dan self-prestasi keduanya mencapai tingkat yang

signifikan. Siswa melaporkan bahwa dalam pengaturan kelas model pembelajaran

berbasis masalah, mereka tidak hanya termotivasi dan terinspirasi oleh belajar

dengan cara kolektif, tetapi juga mengembangkan ikatan yang berharga dalam

persahabatan. Suasana belajar model pembelajaran berbasis masalah ini bisa

merangsang kreativitas siswa yang membantu mereka meningkatkan keterampilan

berbahasa mereka secara efektif. (2) Mariani, dkk (2014) pada siswa kelas VIII

SMP 1 Salatiga, hasil uji kemampuan belajar pada siswa di kelas eksperimen telah

mencapai kriteria ketuntasan maksimal. Kemampuan spasial dalam percobaan

siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. (3) Turnip dan Maidita

(2014) di SMA Negeri 1 Selesai mendapat nilai pretest yang homogen antara

kelas eksprimen dengan kelas kontrol. Kemudian setelah memberikan perlakuan

yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran berbasis masalah dan

(15)

kelas eksprimen mengalami peningkatan yang signifikan. (4) Setyorini, dkk

(2011), berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis

pada siswa. Hal ini dapat dilihat bahwa 75% siswa memiliki kemapuan berpikir

kritis, 7,5% siswa memiliki kemapuan sangat kritis, psikomotorik siswa memiliki

nilai rerata 82,75% dalam kategori sangat aktif dan efektif siswa mempunyai nilai

rerata sebesar 73,38 yang termasuk dalam kategori baik. (5) Selain itu Situmorang

(2014) di SMA RK Deli Murni Deli Tua, hasil selama proses pembelajaran,

diperoleh peningkatan aktivitas hasil observasi aktivitas belajar siswa dengan

menggunakan model pembelajaran berbasis masalah rata–rata nilai seluruhnya adalah 62,07 dengan kriteria penilaian aktif.

Dari penelitian terdahulu tersebut dapat dilihat bahwa ada pengaruh yang

signifikat antara model pembelajaran berbasis masalah terhadaphasil belajar

siswa. Namun penelitian terdahulu tersebut tidak memperhatikan aspek yang lain

dari siswa, seperti aktivitas siswa selama pembelajaran menggunakan model

pembelajaran berbasis masalah dan penggunaan media pembelajaran peta konsep.

Media pembelajaran peta konsep membantu siswa untuk mengorganisasikan,

mengelompokkan dan mengingat kembali apa yang menjadi intisari pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajara Siswa Pada Materi Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Kualuh Leidong T.A 2015/2016”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, dapat

diidentifikasi beberapa masalah yaitu:

1. Kurangnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Fisika.

2. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fisika.

3. Rendahnya aktivitas belajar siswa.

4. Pembelajaran yang masih berpusat pada guru.

(16)

5

1.3. Batasan Masalah

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda-beda dalam penelitian ini dan

mengingat keterbatasan kemampuan, materi dan waktu yang tersedia, maka yang

menjadi batasan masalah dalam penelitian ini yakni:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran berbasis

masalah untuk kelas eksperimen dan model pembelajaran Konvensional

untuk kelas kontrol.

2. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah materi kelas X semester

II SMA Negeri 1 Kualuh Leidong T.A. 2015/2016 yaitu materi Listrik

Dinamis.

3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X semester II SMA Negeri 1

Kualuh Leidong T.A. 2015/2016.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model Pembelajaran

Berbasis Masalah pada materi Listrik Dinamis kelas X semester II SMA

Negeri 1 Kualuh Leidong T.P 2015/2016.

2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

konvensional pada materi Listrik Dinamis kelas X semester II SMA

Negeri 1 Kualuh Leidong T.P 2015/2016.

3. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan

model Pembelajaran Berbasis Masalah pada materi Listrik Dinamis kelas

X semester II SMA Negeri 1 Kualuh Leidong T.P 2015/2016

4. Bagaimana pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada materi

Listrik Dinamis kelas X semester II SMA Negeri 1 Kualuh Leidong T.P

2015/2016.

1.5. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan yang penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

Pembelajaran Berbasis Masalah pada materi Listrik Dinamis kelas X

(17)

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran konvensional pada materi Listrik Dinamis kelas X semester

II SMA Negeri 1 Kualuh Leidong T.P 2015/2016.

3. Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan

menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah pada materi Listrik

Dinamis kelas X semester II SMA Negeri 1 Kualuh Leidong T.P

2015/2016.

4. Untuk mengetahui pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada

materi Listrik Dinamis kelas X semester II SMA Negeri 1 Kualuh Leidong

T.P 2015/2016.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan masukan dan menambah wawasan bagi peneliti sebagai

calon guru dalam pemilihan model pembelajaran dalam mengajar fisika

terutama pada materi Listrik Dinamis dimasa yang akan datang.

2. Sebagai perbandingan bagi penelitian selanjutnya.

1.7.Defenisi Operasional

1. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas

atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat – perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer,

kurikulum dan lain – lain.

2. Model pembelajaran Berbasis Masalah adalah suatu pendekatan

pembelajaran di mana siswa mengerjakan permasalahan yang autentik

dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri,

mengembangkan inkuiri dan ketrampilan berpikir tingkat lebih tinggi,

mengembangkan kemandirian dan percaya diri.

3. Hasil belajar adalah kemampuan- kemampuan yang dimiliki siswa setelah

menerima proses belajar mengajar selesai yang berupa nilai yang

(18)

57

BAB V KESIMPULAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data serta pengujian hipotesis

maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberi

perlakuan dengan model pembelajaran berbasis masalah pada materi

Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Kualuh Leidong

T.A 2015/2016 adalah 67,82 dengan kriteria baik.

2. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang diberi perlakuan

dengan pembelajaran konvensional pada materi Listrik Dinamis di kelas X

semester II SMA Negeri 1 Kualuh Leidong T.A 2015/2016 adalah 59,52

dengan kriteria kurang baik.

3. Peningkatan aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada materi

Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Kualuh Leidong

T.A 2015/2016 dari pertemuan I sampai III dengan rata- rata nilai

seluruhnya adalah 62,07 dengan kriteria aktif.

4. Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata kelas kontrol kenaikannya 30,40

sedangkan kelas eksperimen kenaikannya 35,95 sehingga analisis uji t ,

ada perbedaan yang signifikan akibat pengaruh penerapan model

pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi

Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Kualuh Leidong

T.A 2015/2016.

5.2.Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti

mempunyai beberapa saran, yaitu :

1. Bagi guru bidang studi fisika di SMA Negeri 1 Kualuh Leidong agar

berkenan mencoba menggunakan model pembelajaran berbasis masalah

dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagai salah satu alternatif

(19)

2. Kepada peneliti selanjutnya, pada saat proses pembelajaran berlangsung

sebaiknya menambahkan beberapa observer untuk membantu agar

pembelajaran siswa lebih terarah dan para observer mampu mengamati

siswa serta menilai siswa dalam mengumpulkan data untuk lembar

penilaian sikap, keterampilan dan observasi.

3. Kepada peneliti selanjutnya, selama proses pembelajaran berlangsung

sebaiknya lebih memperhatikan efisiensi waktu di setiap fase yang

(20)

45

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. 2013. Sosiologi Pendidikan (Individu, Masyarakat, dan Pendidikan). Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Djamarah, Z., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,

(2012), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan, FMIPA Unimed, Medan.

Foster, B, (2007), Fisika SMA Kelas X A, Erlangga : Jakarta.

Kanginan, M., (2007), Fisika SMA/MA Kelas X, Erlangga, Jakarta.

Huang, K, (2012). Applying Problem-based Learning (PBL) in University English Translation Classes The Journal of International Management Studies, Volume 7 Number 1, April, 2012

Mariani, E dan Kusumawardani (2014). The Effectiveness of Learning by PBL Assisted Mathematics Pop Up Book Againts The Spatial Ability in Grade VIII on Geometry Subject Matter, International Journal of Education and Research. Volume. 2 No. 8 August 2014

Rusman, (2012), Model-Model Pembelajaran, Rajagrafindo Persada, Jakarta. Sardiman, (2010), Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Rajawali

Pers, Jakarta.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Situmorang. R., (2014, Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X SMA RK Deli Murni Deli Tua T.P.2013/2014. Skripsi. FMIPA, Unimed, Medan.

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Supiyanto, (2006), Fisika SMA Untuk SMA Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta Turnip, B dan Maidita, N (2015). Pengaruh Model Problem Based Learning

Menggunakan Video Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu Dan Kalor Kelas X SM II SMA N1 Selesai T.P 2014//2015. Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas Negeri Medan. Volume.1 No. 1 Oktober 2015

Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana, Jakarta.

Gambar

Gambar 2.1.    Hasil yang di peroleh Pembelajaran Berbasis Masalah

Referensi

Dokumen terkait

Melakukan asuhan keperawatan pada pasien post sectio caesarea dengan. komplikasi

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya..

[r]

Hipotesis yang diajukan peneliti adalah ada hubungan positif antara persepsi terhadap kualitas komunikasi ayah dalam keluarga dengan konsep diri pada remaja. Semakin positif

[r]

Kandungan bakteri heterotrofik menunjukkan bahwa di lokasi penelitian perairan Selat Buton lebih tinggi bila dibandingkan dengan Selat Kabaena, Selat Muna,

“ Pengaruh Pemberian Seduhan Kayu Manis (Cinnamomum burmanii) terhadap Kadar Kolesterol LDL Darah pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Model Hiperlipidemia ”.. Skripsi ini

[r]