• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA DINAMIS KELAS XI SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1 BINJAI KABUPATEN LANGKAT T.P. 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA DINAMIS KELAS XI SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1 BINJAI KABUPATEN LANGKAT T.P. 2014/2015."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

POKOK FLUIDA DINAMIS KELAS XI SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1 BINJAI KABUPATEN

L A N G K A T T . P . 2 0 1 4 / 2 0 1 5

Oleh:

Puteri Lestari NIM 4112121012

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

POKOK FLUIDA DINAMIS KELAS XI SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1 BINJAI KABUPATEN

L A N G K A T T . P . 2 0 1 4 / 2 0 1 5

Puteri Lestari (NIM 4112121012)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning pada materi pokok Fluida Dinamis di kelas XI semester genap SMA Negeri 1 Binjai Kabupaten Langkat T.P 2014/2015. 2) Mengetahui pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Fluida Dinamis di kelas XI semester genap SMA Negeri 1 Binjai Kabupaten Langkat T.P 2014/2015. 3) Mengetahui aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning pada materi pokok Fluida Dinamis di kelas XI semester genap SMA Negeri 1 Binjai Kabupaten Langkat T.P 2014/2015.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas XI Semester Genap SMA Negeri 1 Binjai KabupatenLangkat yang terdiri dari 3 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 3 kelas secara acak yaitu kelas XI IPA-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA-2 sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen berjumlah 40 orang dan kelas kontrol berjumlah 36 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada 2, yaitu pertama tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 20 soal yang telah divalidkan oleh validator. Instrumen yang kedua adalah lembar observasi aktivitas belajar siswa untuk kelas eksperimen. Kelas eksperimen diberikan perlakuan model pembelajaran Discovery Learning dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional.

(4)

vi

2.1.2 Model Pembelajaran Discovery Learning 13 2.1.2.1 Pengertian Model Pembelajaran 13 2.1.2.2 Pengertian Model Pembelajaran Discovery Learning 14 2.1.3 Hasil-Hasil Penelitian dengan Model Discovery Learning 21

(5)

vii 3.7.2 Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa 40 3.7.3 Menentukan Mean dan Simpangan Baku 41 3.7.4 Menguji Kesamaan Dua Rata-Rata 42

3.7.4.1 Uji Normalitas 42

3.7.4.2 Uji Homogenitas 42

3.7.4.3 Pengujian Hipotesis 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 46

4.1 Hasil Penelitian 46

4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian 46

4.1.1.1 Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol 46

4.1.2 Pengujian Analisis Data 48

4.1.2.1 Uji Prasyarat Analisa Data 48 4.1.2.1.1.Uji Normalitas Data Pretes 48 4.1.2.1.2.Uji Homogenitas Data Pretes 48 4.1.2.1.3.Uji Beda Kemampuan Awal Siswa 49 4.1.2.2 Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 50 4.1.2.3 Uji Normalitas Data Postes 51 4.1.2.4 Uji Homogenitas Data Postes 52

4.1.2.5 Uji Hipotesis Penelitian 52

4.1.3 Observasi 53

(6)

viii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 59

5.1 Kesimpulan 59

5.2 Saran 59

(7)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Aktivitas Siswa 12

(8)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Hukum Bernoulli 27

Gambar 2.2 Teorema Torricelli 28

Gambar 2.3 Venturimeter 29

Gambar 2.4 Tabung Pipot 30

Gambar 2.5 Penyemprot Parfum 31

Gambar 2.6 Gaya Angkat Sayap Pesawat 31

Gambar 3.1 Skema Penelitian 37

(9)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 63

Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa 106

Lampiran 3 Instrumen Penelitian 121

Lampiran 4 Tes Hasil Belajar 137

Lampiran 5 Observasi Angket 146

Lampiran 6 Wawancara Guru 148

Lampiran 7 Validator Soal 149

Lampiran 8 Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen 152 Lampiran 9 Distribusi Hasil Postes Kelas Eksperimen 154 Lampiran 10 Distribusi Hasil Pretes Kelas Kontrol 156 Lampiran 11 Distribusi Hasil Postes Kelas Kontrol 168 Lampiran 12 Perhitungan Rata-rata, Varians dan Standar Deviasi 160

Lampiran 13 Uji Normalitas 163

Lampiran 14 Uji Homogenitas 166

Lampiran 15 Uji Hipotesis 170

Lampiran 16 Dokumentasi Penelitian 176 Lampiran 17 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Eksperimen 188 Lampiran 18 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 200 Lampiran 19 Daftar Nilai Kritis untuk Uji Lilliefors 201 Lampiran 20 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F 202 Lampiran 21 Daftar NiIai Persentil untuk Distribusi t 204

(10)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan (Hasbullah, 1999). Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup (Sagala, 2009). Dasar, fungsi dan tujuan pendidikan nasional lebih jelasnya tertuang dalam Undang-Undang Nomor : 20

Tahun 2003 Bab II Pasal 3 yaitu : Pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional”. Sedangkan pada pasal 4 juga dijelaskan tentang “Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan” (Wikarta, 1990).

Pedagogik atau ilmu pendidikan lebih menitik beratkan kepada pemikiran tentang pendidikan. Pemikiran bagaimana sebaiknya sistem pendidikan, tujuan pendidikan materi pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan, dan lain-lain. Pendidikan merupakan pengaruh, bantuan, atau tuntutan yang diberikan oleh orang yang bertanggung jawab kepada anak didik..Pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan (Ahmadi dan Uhbiyati, 2013)

(11)

2

UNESCO setiap tahunnya, pendidikan Indonesia berada diperingkat ke-64 untuk pendidikan diseluruh dunia dari 120 negara. Data Education Development Index (EDI) Indonesia, pada tahun 2011 Indonesia berada diperingkat ke-69 dari 127 negara.

Hal tersebut, sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di SMA Negeri 1 Binjai Kab. Langkat, dengan memberikan daftar pertanyaan kepada 44 siswa, bahwa 45,71 % siswa mengatakan fisika sulit dan kurang menarik, 31,57 % siswa mengatakan fisika tidak terlalu sulit tapi kurang menarik dan 22,72 % siswa mengatakan fisika menarik dan menyenangkan. Data diatas sejalan dengan kurang memuaskannya hasil belajar yang diperoleh siswa di kelas tersebut, hanya 10 siswa yang lulus Ujian Tengah Semester T.A. 2014/2015. Data tersebut diperoleh selama peneliti melakukan Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) di SMA Negeri 1 Binjai Kab. Langkat (Lestari, 2015).

Berdasarkan hasil wawancara pada guru fisika bahwa rendahnya hasil belajar fisika yang diperoleh siswa disebabkan karena guru selalu memakai pembelajaran konvensional yang salah satunya metode ceramah dalam menyampaikan materi, meskipun kurikulum sudah berganti namun guru selalu memakai pola pengajaran yang sama yaitu guru sebagai pusat segalanya sehingga menimbulkan kejenuhan pada diri siswa. Selain itu juga disebabkan oleh kurang optimalnya penggunaan media selama proses pembelajaran serta faktor yang terdapat didalam diri siswa seperti sikap mereka terhadap pelajaran fisika, dimana mereka beranggapan bahwa pelajaran fisika lebih sulit karena penuh dengan rumus-rumus yang membingungkan, sehingga siswa tidak menyukai pelajaran fisika.

Hal itu dapat kita terapkan dengan menggunakan model pembelajaran

yang berpusat pada siswa yaitu model pembelajaran Discovery Learning.

(12)

3

eksperimen adalah 75,33 dan rata-rata nilai postes dikelas kontrol adalah 63,93. Berdasarkan hasil penelitian Agus (2012) pada pembelajaran IPA dikelas IV pada siklus I hanya mampu mencapai 65,55% dari aktivitas positif dan terjadi peningkatan setelah siklus II menjadi sebesar 75,55%. Penerapan metode

Discovery Learning pada pembelajaran bentuk daun dan fungsinya pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri 03 Sungai Ambawang diketahui sudah sangat efektif dan tepat hal ini ditunjukan dari rata-rata nilai evaluasi belajar siswa pada siklus I adalah sebesar 78,72 % dan terjadi peningkatan setelah adanya perbaikan pembelajaran pada siklus II menjadi 97,76 %. Berdasarkan hasil penelitian Akhmad (2012) pada pelajaran Matematika diperoleh nilai pretest kelas eksperimen adalah 25,96 dan rata-rata kelas kontrol adalah 25,90. Kemudian

setelah melakukan perlakuan yang berbeda yaitu pembelajaran Discovery

Learning pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol, diperoleh rata-rata nilai postes pada kelas eksperimen adalah 57,12 dan rata-rata nilai postes dikelas kontrol adalah 41,50. Dari penelitian tersebut dapat dilihat bahwa ada pengaruh yang signifikasi antara model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil belajar siswa.

Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti akan mengajukan proses pembelajaran yang fokus pada penemuan konsep dari contoh-contoh yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari yang dirangkum dalam percobaan- percobaan sederhana, sehingga siswa mampu memahami konsep yang akan dipelajari. Hal tersebut sesuai dengan Model pembelajaran Discovery Learning,

yaitu salah satu model pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk memahami konsep, arti dan hubungan, melalui proses untuk akhirnya sampai pada suatu kesimpulan.

Penggunaan model pembelajaran Discovery Learning siswa didorong

untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri kemudian mengorganisasi atau membentuk apa yang mereka ketahui dan mereka pahami dalam suatu bentuk akhir. Discovery Learning

(13)

4

pada model pembelajaran tersebut, yang pernah digalakkan oleh pemerintah agar seluruh guru disekolah-sekolah menerapkannya. Karena pendekatan ini menekankan siswa menjadi aktif dalam mencari dan mengembangkan sendiri pengetahuan dan konsepnya. Pendekatan saintifik ini juga sejalan dengan kurikulum 2013 yang menuntut siswa menjadi aktif saat proses pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul : “Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Fluida Dinamis Kelas XI Semester Genap SMA Negeri 1 Binjai Kab. Langkat T.P 2014/2015”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah adalah:

1. Pembelajaran yang digunakan guru sebagian belum menggunakan model

pembelajaran dan masih konvensional yang mana pembelajarannya berfokus pada guru.

2. Siswa tidak tertarik dan malas untuk belajar fisika serta menganggap bahwa fisika merupakan mata pelajaran yang sulit.

3. Penggunaan model pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi.

4. Penggunaan media yang kurang optimal selama proses pembelajaran.

1.3 Batasan Masalah

Karena luasnya permasalahan dan keterbatasan kemampuan, waktu dan biaya maka peneliti perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini. Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran

Discovery Learning.

2. Materi Pokok yang akan diberikan adalah Materi Fluida Dinamis.

(14)

5

1.4 Rumusan Masalah

Untuk memperjelas permasalahan penelitian ini, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

Discovery Learning pada materi pokok Fluida Dinamis di kelas XI semester genap SMA Negeri 1 Binjai Kab. Langkat T.P. 2014/2015? 2. Bagaimana pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap

hasil belajar siswa pada materi pokok Fluida Dinamis di kelas XI semester genap SMA Negeri 1 Binjai Kab. Langkat T.P. 2014/2015?

3. Bagaimana aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran

Discovery Learning pada materi pokok Fluida Dinamis di kelas XI semester genap SMA Negeri 1 Binjai Kab. Langkat T.P. 2014/2015?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran Discovery Learning pada materi pokok Fluida Dinamis di kelas XI semester genap SMA Negeri 1 Binjai Kab. Langkat T.P. 2014/2015.

2. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Discovery Learning

terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Fluida Dinamis di kelas XI semester genap SMA Negeri 1 Binjai Kab. Langkat T.P. 2014/2015.

3. Untuk mengetahui aktivitas siswa dengan menggunakan model

pembelajaran Discovery Learning pada materi pokok Fluida Dinamis di kelas XI semester genap SMA Negeri 1 Binjai Kab. Langkat T.P. 2014/2015.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah:

(15)

6

2. Pedoman penelitian lanjutan bagi peneliti selanjutnya.

(16)

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh dan analisa data serta pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran Discovery Learning adalah 73,87. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan pembelajaran konvensional adalah 61,11.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Fluida Dinamis di kelas XI Semester Genap SMA Negeri 1 Binjai Kabupaten Langkat T.P. 2014/2015.

3. Aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning pada materi pokok Fluida Dinamis di kelas XI Semester Genap SMA Negeri 1 Binjai Kabupaten Langkat T.P. 2014/2015 adalah meningkat dari pertemuan pertama memiliki rata-rata aktivitas sebesar 71,48 menjadi 79,1 untuk rata-rata aktivitas pada pertemuan kedua dan menjadi 83,7 untuk rata-rata aktivitas pada pertemuan ketiga.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa saran, yaitu :

1. Bagi guru bidang studi fisika di SMA Negeri 1 Binjai Kabupaten Langkat

agar berkenan mencoba menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

(17)

60

kelompok sebaiknya jumlah siswa dalam setiap kelompok cukup 3-4 orang.

(18)

61

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, M., (2013), Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah, UNISSULA PRESS, Semarang.

Ahmadi, A., dan Nur U., (2003), Ilmu Pendidikan, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Arends, R., (2012), Learning to Teach, McGraw-Hill, New York.

Arikunto, S., (1997), Prosedur Penelitian, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Astra, I. M., dan Hilman S., (2007), Fisika, Pirati, Jakarta.

Chamalah, E., (2013), Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah, UNISSULA PRESS, Semarang.

Dahar, R. W., (2011), Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, Erlangga, Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono, (2013), Belajar dan Pembelajaran, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Efendi, A., (2012), Efektivitas Penggunaan Metode Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Kelas X SMK Diponegoro Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yogyakarta.

Eggen, P., dan Kauchak, D., (2012), Strategi dan Model Pembelajaran, Indeks, Jakarta Barat.

Hasbullah, (2008), Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Hosnan, (2014), Pendekatan Saintifik Dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21, Ghalia Indonesia, Bogor.

Indarti, Suyudi, dan Yogihati, (2013), Pengaruh Model Discovery Learning Terhadap Kemampuan Memecahkan Masalah Siswa Kelas X SMAN 8 Malang, Universitas Negeri Malang, Malang.

Jamal, A., (2005), Pintar Fisika, Gitamedia Press, Jakarta.

(19)

62

Kanginan, M., (2013), Fisika, Erlangga, Jakarta.

Lestari, P., 2015, Laporan Studi Pendahuluan, Medan

Nababan, R., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning melalui Pendekatan Scientific Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu dan Kalor Kelas X Semester Genap Di SMA Negeri 1 Lubukpakam T.A. 2013/2014, Universitas Negeri Medan, Medan.

Sardiman, (2010), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.

Sani, R. A., (2013), Inovasi Belajar, PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Sudjana, N., (1989), Penilaian Hasil Belajar, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

Supriyadi, A., (2012), Peningkatan Hasil Belajar Metode Discovery Pembelajaran Ipa Kelas IV SDN 03 Sungai Ambawang Kubu Raya, Universitas Tanjung Pura, Pontianak.

Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana Prenada Media, Jakarta.

Wardani, O. P., (2013), Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah, UNISSULA PRESS, Semarang.

Wikarta, (1990), Sistem Pendidikan Nasional, CV. Eko Jaya, Jakarta.

Yunginger, R., (2011), Integrasi E-Learning dan Discovery Learning dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa pada Matakuliah Termodinamika, Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo.

Gambar

Tabel 2.1
Gambar 2.1  Hukum Bernoulli

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian dengan melakukan survey pada 90 orang dengan menggunakan teknik cluster random sampling meliputi dokter, bidan, perawat, tenaga administrasi,

langsung ke lokasi penelitian saya yaitu kebun binatang Medan yang berada di. jalan Bunga Rampai IV No.100 kelurahan Simalingkar B, kecamatan

Perusahaan yang menerima opini audit going concern pada tahun sebelumnya. akan cenderung menerima opini yang sama untuk tahun

mengembangkan bentuk tes service yang baru dalam permainan tenis meja.. Nita

Sedangkan pada pernyataan negatif, presentare rata-rata menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju adalah mencapai lebih dari 90% sehingga dapat disimpulkan bahwa

melakukan sosialisasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri

Landasan prinsip ini dapat disimpulkan dari Pasal 62 (1) yang menegaskan: “Permohonan penghapusan pendaftaran Merek oleh pemilik Merek atau Kuasanya, baik sebagian atau seluruh

Sehingga, dapat diartikan bahwa Tari Dewa Memanah merupakan simbol dari sebuah perjuangan yang memiliki makna keselamatan bagi masyarakat suku Kutai.. Makna dan Simbol Iringan