PENGARUH
LOCUS OF CONTROL,
STRUKTUR AUDIT, DAN
KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR
(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta)
• ••
Ull
I
Oleh
Rizky Silvia Lestarie Nll\'[:105082002727
Oiterin, MN⦅NNNNLNNLL⦅セ@
..
セ@ dari ·I
I. :··1rr··
·::_···oT·:···••H•H••"-g · ... 'Q ...•... セAャldN@
'.'lo. セョ、オセ@ ; ..
\P..LLO .. :: ..
qNャNNNZZNセNjNNTMZ[ャ@kJas1fikas1 : ....••••••...• セ@..••.•••.•...•....••...
JURUSAN AKUNTANSI
FAI(ULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAI\:ARTA
PENGARUH LOCUS OF CONTROL, STRUKTUR AUDIT, DAN
KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR
(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan,J?. nblik.di.Jaka1:ta) _ _ _ セ@
PER:PUSTAKAAN UTAMA , U!N SV,L\HID ,JAKARTA
·----·-Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Smjana Ekonomi
Oleh
Rizky Silvia Lestarie
NIM: 105082002727
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS
NIP. 19570617 198503 1 002
JPembimbing II
aッセmNsゥ@
NIP. 19730615 2005011 009
JURUSAN AKUNT ANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAY A TULLAH
Hari ini Senin Tanggal 22 Bnlan Jnni Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan
Ujian Komprehensif atas nama Rizky Silvia Lestarie NIM: 105082002727 dengan
judul Skripsi "PENGARUH LOCUS OF CONTROL, STRUKTUR AUDIT,
DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR"
(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta). Memperhatikan
penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah
dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 22 J uni 2009
Tim Penguji Ujian Komprehensif
Rini M.Si Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM
/
Ketua Sekretaris
Hari ini Kamis Tanggal 10 Bulan Desember Tahun 2009 telah dilakukan Ujian
Skripsi atas nama Rizky Silvia Lestarie NIM: 105082002727 dengan judul Skripsi
"PENGARUH LOCUS OF CONTROL, STRUKTUR AUDIT, DAN
KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR" (Studi
Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta). Memperhatikan
penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maim skripsi ini sudah
dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Saijana Ekonomi
pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam
Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Tim Penguji Ujian Skripsi
li'rof. Dr. Abdul Hamid, MS
Ketua
Afif Sulfa, SE., Ak., M.Si
Jakarta, 10 Desember 2009
r{Ji
Amilin, SE., Ak., M.Si
DAFTARRIWAYATHIDUP
I. IDENTIT AS PRIBADI
1. Nama
2. Tempat & Tanggal Lahir
3. Alamat
4. Telepon
Il. PENDIDIKAN
1. SD Tirta Buaran
2. SMPN 2 Ciputat
3. SMAN 1 Ciputat
: Rizky Silvia Lestarie
: Jakarta, 11 April 1987
: JI. Borobudur Raya Blok C 37 No.7
RT. 08 RW. 004
Benda Barn - Pamulang
Tangerang Selatan 15416
: (021) 7416857/085710105659
Tahun 1993-1999
Tahun 1999-2002
Tahun 2002-2005
4. S 1 Ekonomi U1N Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2005-2009
ID.LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Deddy Achdiat
2. Ibu
5. Alamat
3. Telepon
: Rusmini
: JI. Borobudur Raya Blok C 37 No.7
RT. 08 RW. 004,
Benda Barn - Pamulang
Tangerang Selatan 15416
THE INFLUENCE OF LOCUS OF CONTROL, AUDIT STRUCTURE AND
ORGANIZATION COMMITMENT TO AUDITOR'S JOB PERFORMANCE (Empirical Studies On Public Accountant Firms in Jakarta)
ABSTRACT
The objective of this research is to examine the influence of locus of control to auditor's job peiformance, the influence of audit structure to auditor's job performance, the influence of organization commitment to auditor's job performance and the influence of locus of control, audit structure and
organization commitment to auditor's job performance.
This research multiple regression to examine hypothesis. The sample of this research was collected by using convenience sampling. The data that used by this research was primary data it was collected by questionaire. The questionary was collected as much as 91 questionaire from 13 2 questionary. The respondence in this research were auditors from Public Accountant Firms where place in Jakarta.
The result show that the auditor's job pe1formance significantly affected by locus of control, audit structure and organization commitment, both together and partial.
Keywords: Locus of Control, Audit Structure, Organization Commitment,
PENGARUH LOCUS OF CONTROL, STRUKTUR AUDIT, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR
(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengarnh locus of control terhadap kinerja auditor, pengarnh strnktur audit terhadap kinerja auditor, pengarnh komitmen organisasi terhadap kinerja auditor, dan pengaruh locus of control,
strnktur audit, dan komitmen organisasi terhadap kinerja auditor.
Model analisis yang digunakan adalah regresi berganda, dan metode penentuan sampel menggunakan metode convenience sampling. Data yang digunakan adalah data primer yang dikumpulkan melalui kuesioner. Kuesioner yang terkumpul dan bisa diolah adalah sejumlah 91 kuesioner dari 132 kuesioner yang disebarkan. Responden dari penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada kantor akuntan publik yang ada di wilayah Jakarta.
Hasil analisis menunjukkan bahwa locus of control, struktur audit, dan komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor baik secara bersama-sama ataupun secara terpisah.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
yang berjudul PENGARUH LOCUS OF CONTROL, STRUKTUR AUDIT
DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR (Studi Empiris Pada KAP di Jakarta).
Penyusllllan skripsi ini dimaksudkan lllltuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besamya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:
1. Allah S. W. T atas rahmat dan karunia-Nya yang telah dilberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Kedua orang tua yang telah memberikan semangat serta doa yang tiada henti-hentinya kepada penulis.
3. Kembaran dan adikku yang telah menyemangati dan memberikan banyak bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial U1N Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus sebagai dosen Pembimbing Skripsi I yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.
5. Bapak Afif Sulfa, SE., Ak., M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Thu Yessi Fitri SE., Ak., M. Si selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
8. Seluruh staf pengajar dan karyawan Universitas Islam Negeri yang telah memberikan bantuan kepada penulis.
9. Special thanx 's to Rikawati yang dengan sabar telah banyak memberikan bantuan serta kontribusi yang amat besar dalam penyusunan skripsi ini.
10. Sahabat-sahabatku Novya "Noyuri" Titisari dan Yuli Rahmawati yang telah banyak memberikan bantuan dan dukungan selama ini.
11. Sahabat-sahabatku di Akuntansi D Asri, Zakiya, Tyur, Oti, Ema, Adzilah, Putri, Susanti, Puput, Ida, Iis, Zizah, Uwie, Sari, Rochmah, Liantih, Kibaq, Siwi, Reza, Anwar, Mas Mui, Andre, Ian, Ridho, Arif, Hirfan, Fauzi, dan lain-lain.
12. Sahabat-sahabat karibku Nissa (thanx atas nasehat-nasehatnya), Ani dan Nadya (Semangat.. .. perjuangan belum berakhir).
13. Teman-teman seperjuangan Mely, Fitri, Santi, Asbah, Mas Mui, Made, Uti, Reni, Achi, Isma, Reza Nesta (thanx atas bantuannya buat nyebar kuesioner). 14. Rekan-rekan Akuntansi Audit, Akuntansi Manajemen dan Akuntansi
Perpajakan angkatan 2005 yang telah memberikan dukungannya selama ini kepada penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itn, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta :masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Semoga Allah SWT memberikan semua kebaikan, kepada pihak yang telah disebutkan atas semua bantuannya kepada penulis. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan membantu para pembaca dan rekan-rekan mahasiswa atau mahasiswi lainnya.
Jakarta, Desember 2009
DAFTARISI
Halaman Jndul ... .
Lem bar Pengesahan Skripsi . . . .. 11
Lem bar Pengesahan Uji Komprehensif . . . .... 111
Lem bar Pengesahan Uji Skripsi . . . .... iv
Daftar Riwayat Hidnp . . . ... . v
Abstract . . . ... v1
Abstrak . . . vn Kata Pengantar . . . ... viii
Daftar Isi . . . .. x
Daftar Tabel . . . . . . xm Daftar Garn bar... xiv
Daftar Lampiran ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... xv
BABI PENDAHULUAN ... . I A. Latar Belakang Penelitian . . . I B. PerumusanMasalah ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian . . . 6
I. Tujuan Penelitian . . . 6
BAB II TINJAUAN PUST AKA .. . ... . .. .. . ... . . . ... .. . ... ... ... ... ... . . . ... .. 8
A. Landasan Teori . . . .. . . 8
1. Tinjauan Umum Audit ... . 8
2. Locus of Control ... . 12
3. Struktur Audit ... . 13
4 . K om1tmen rgamsas1 ... . . 0 . . 14
5. Kinerja Auditor ... . 16
B. Penelitian Terdahulu ... . 17
C. Hubungan Antara Variabel ... . 18
D. Model Penelitian . . . 21
E. Perumusan Hipotesis . . . .. 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN . . . 22
A. Ruang Lingkup Penelitian . . . .. . . 22
B. Metode Penentuan Sampel ... . 22
C. Metode Pengumpulan Data . . . .. . . .. . .. .... .. .. 23
D. Metode Analisis Data .... .. . .. .. . .. . .. . . .. . . .. . .. .. . .. . .. . .. . .. . .. 23
I. Statistik Deskriptif . .. . . . .. . . .. . . . .. . .. . . .. .. . . .. .. . .. . .. . 23
2. Uji Kualitas Data .. . . .. . . .. .. . . .. .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . . 23
3. Uji Asumsi Klasik... ... .. . . .. . . . ... . .. ... ... ... .. . . .. .. . ... 24
4. Uji Hipotesis .. . ... ... .. . . .. . .. .. . . .. .. . ... ... ... .. . .. . .. . . .. . 26
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN . . . .. . . 31
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian . . . .... 31
1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 31
2. Karakteristik Responden . . . .. 33
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian . . . .. 3 7 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif... . . . ... 3 7 2. Hasil Uji Kualitas Data . . . 38
3. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 46
4 H ·1u·· H" . as1 JI 1po es1s ... . t . 49 C. Pembahasan ... . 54
BABV PENUTUP ... 57
A. Kesimpulan... ... 57
B. Implikasi ... 58
C. Saran... 59
DAFTARPUSTAKA ... 60
Daftar Tabel
No. Keterangan Halaman
3 .1 Operasionalisasi V ariabel Penelitian .. .. .. .. .. .. .. .. . .. . .. . .. . .. . .. .. .... . 29
4 .1 Data Distribusi Sampel Penelitian .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . . .. .. .. .. . .. . . .. .. 31
4.2 Data Sampel Penelitian .. . ... ... ... ... ... ... . ... .. . ... .. .... . .. ... 32
4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kdamin ... ... 33
4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia... .... 34
4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakbir... 35
4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Terakbir ... ... .. 36
4.7 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengala.man Kerja ... 36
4. 8 Statistik Deskriptif Variabel .. .. .. .. . . .. .. .. .. .. . . .. .. . . .. . .. .. .. . .. . .. . 3 7 4.9 Hasil Uji Locus a/Control yang Dimiliki oleh Responden . . . .. . . . ... 38
4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Locus a/Control ... .. .. .. .. .... .. .... .. ... 39
4.11 Hasil Uji Validitas SetelahLOC3, LOC5 dan LOCI/ Dikeluarkan. 40 4.12 Hasil Uji Validitas Setelah LOC2 Dikeluarkan .. .. .. . .. .... . .... ... 40
4.13 4.14 4.15 4.16 Hasil Uji Validitas Setelah LOC4 Dikeluarkan ... . Hasil Uji Validitas Variabel Struktur Audit ... .. Hasil Uji Validitas Setelah SAl dan SA16 Dikeluarkan ... . Hasil Uji Validitas Variabel Komitmen Organisasi ... .. 41 42 42 43 4.17 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Auditor .. .. .. .. ... .. .. .. .. ... .. ... 44
4.18 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Locus a/Control ... . .. ... ... ... ... ... 44
4.19 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Struktur Audit .. . .. . .. .. .. . .. .. .. . ... 45
4.20 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Komitmen Organisasi .. . ... .. . ... 45
4.21 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Auditor ... .. .. .. .. .. .. ... 46
4.22 Hasil Uji Multikolonieritas .. .... ... .. .... .. .. .. .. .. .. .. . .. .... .. .. . .. ... 46
4.23 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... ... .. .. ... .. .... . .. .. ... 50
4.24 Hasil Uji Statistik t ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 51
Daftar Gambar
No. Keterangan Halaman
2.1 Model Pengaruh Variabel Independen Terhadap Variabel
Dependen .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. .. .. . 21
4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot... ... .. . ... .. . ... 47
4.2 Hasil Uji Nonnalitas Menggunakan Grafilc Histogram . . . 48
[image:14.595.79.464.132.561.2]Daftar Lampiran
No. Keterangan Halaman
I. Surat Izin Penelitian Skripsi . . . .. ... . . ... ... . .. . . .. . .. . . 63
2. Kuesioner Penelitian . . . .. . . .. . .. . . .. . 64
3. Daftar Jawaban Responden . . . .. . . .. . . .. .. . . .. . . .. . .. . .. 72
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Profesi akuntan publik merupakan salah satu profesi yang menjadi
sorotan masyarakat saat ini. Profesi ini dianggap memiliki peran penting
terhadap perkembangan dunia usaha saat ini. Karena tugasnya yang berkaitan
dengan pemberian jasa assurance service, mengenai kewajaran dari laporan
keuangan yang dibuat oleh suatu entitas. Profesi akuntan publik atau biasa
disebut sebagai auditor independen ini bertanggung jawab bukan hanya
kepada pihak klien tetapi juga kepada pihak ketiga yang berkepentingan
untuk digunakan sebagai dasar dalam proses pengambilan keputusan. Pihak
ketiga tersebut antara lain manajemen, pemegang saham, kreditur, pemerintah
dan masyarakat yang mempunyai kepentingan terhadap laporan keuangan
klien yang diaudit. Oleh karena itu, akuntan publik harus dapat menunjukkan
bahwa jasa audit yang diberikan adalah berkualitas dan dapat dipercaya.
Selain itu profesi akuntan publik juga memiliki peran penting untuk
memberikan informasi (financial maupun non financial) yang dapat
diandalkan, dipercaya, dan memenuhi kebutuhan pengguna jasa akuntan
publik dalam dunia usaha yang semakin kompetitif.
Dalam menjalankan profesinya, seorang akuntan publik di Indonesia
diatur oleh kode etik profesi yang dikenal dengan nama Kode Etik Profesi
bahwa setiap anggota harus mempertahankan integritas, objektivitas dan
independensi dalam melaksanakan tugasnya. Seorang auditor yang
mempertahankan integritas, akan bertindak jujur dan tegas dalam
mempertimbangkan fakta, terlepas dari kepentingan pribadi. Auditor yang
mempertahankan objektivitas, akan bertindak adil tanpa dipengaruhi tekanan
clan permintaan pihak tertentu atau kepentingan pribadinya. Auditor yang
menegakkan independensinya, tidak akan terpengaruh dan tidak dipengarubi
oleh berbagai kekuatan yang berasal dari Juar diri auditor dalam
mempertimbangkan fakta yang dijumpainya dalam pemeriksaan. Disamping
itu dengan adanya kode etik, masyarakat akan dapat menilai sejauh mana
seorang auditor telah bekerja sesuai dengan standar-standar etika yang telah
ditetapkan oleh profesinya.
Kinerja KAP yang berkualitas sangat ditentukan oleh kinerja auditor.
Larkin (1990) dalam Sri Trisnaningsih (2007) menyatakan bahwa terdapat
empat dimensi personalitas dalam mengukur kinerja auditor, antara lain:
kemampuan (ability), komitmen profesional, motivasi, dan kepuasan kerja. Seorang auditor yang mempunyai kemampuan dalam ha! auditing maka akan
cakap dalam menyelesaikan pekerjaan. Auditor yang komitmen terhadap
profesinya maka akan loyal terhadap profesinya sepe:rti yang dipersepsikan
oleh auditor tersebut. Motivasi yang dimiliki seorang auditor akan mendorong
keinginan individu auditor tersebut untuk melakukan kegiatan-kegiatan
tingkat kepuasan individu auditor dengan posisinya dalam organisasi secara
relatif dibandingkan dengan teman sekerja atau teman seprofesi lainnya.
Berkaitan dengan tanggung jawab auditor dalam mendeteksi dan
melaporkan kecurangan yang terjadi dalam laporan keuangan, maka Auditing
Standards Board (ASB) mengeluarkan Statement on Auditing Standards
(SAS) Nomor 82 yang berjudul Consideration of Fraud in a Financial
Statement Audit guna mengklarifikasi tanggung jawab auditor untuk
mendeteksi dan melaporkan kecurangan yang terjadi dalam laporan
keuangan. Dikeluarkannya SAS 82 ini dengan maksu:d untuk meningkatkan
kinerja auditor dengan cara menambah dan memperjelas pedoman
operasional bagi auditor dalam mempertimbangkan kecurangan material yang
terjadi pada pelaksanaan audit laporan keuangan. Jadi standar ini diharapkan
dapat membantu auditor dalam merencanakan dan me:laksanakan suatu audit
guna memperoleh keyakinan yang memadai (reasonable assurance) apakah
laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh
kekeliruan (error) maupun kecurangan (fraud) (Rusmin, 2000) dalam Rike
Dewi Asih (2006: 122).
Auditor memiliki tanggung jawab yang besa.r pada. para pemakai
la.poran keuangan dan laporan audit atas keputusan yang mereka buat. Seperti
juga, pekerjaan dari auditor yang secara konstan melibatkan pengambilan
keputusan materialitas sepanjang melakukan audit, sehingga auditor
diharapkan dapat tetap berada dalam kendali (in control) atas dirinya serta
menyatakan bahwa locus of control berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor. Hasil penelitian tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan
Mychelia (2004) dan Rike Dewi Asih (2007: 140).
Houck (1998) dalam Rike Dewi Asih (2006:123) menyebutkan bahwa
kualitas pelayanan terhadap klien sangat penting, hal ini terutama berkaitan
dengan teknik dan prosedur audit yang digunakan. Kemampuan auditor
secara profesional dalam menggunakan teknik dan prosedur audit untuk
meningkatkan kualitas audit berpengaruh terhadap kinerja yang dihasilkan,
sebaiknya dalam melakukan tugasnya auditor tidak hanya terfokus pada aspek
teoritis saja, tetapi juga pada prakteknya yang akan berdampak pada
pengurangan besamya risiko audit. Bamber, Snowball, Tubbs (1989) dalam
Yunilma (2000:2) menyatakan bahwa untuk meningkatkan kualitas dan
efisiensi audit, kantor akuntan publik mulai menggunakan struktur audit
dalam pelaksanaan auditnya sehingga decision-maker akan lebih memfokuskan pada informasi yang relevan dengan masalah audit.
Menurut Hyatt dan Prawitt (2001) dalam Rike Dewi Asih (2007:124)
struktur audit dari kantor akuntan mempunyai peranan dalam pengambilan
keputusan yang mengubah bukti dan penilaian dalam menentukan pendapat
auditor. Pemyataan diatas didukung dengan hasil penelitian Rike Dewi Asih
(2007: 124) yang menyatakan bahwa struktur audit dalam suatu kantor
akuntan publik berpengaruh terhadap kinerja auditor.
Yousef (2000) dalam Sri Trisnaningsih (2007:6) menyatakan bahwa
dengan kinerja, dimana anggota organisasi lebih puas dengan pekerjaannya
dan kinerja mereka menjadi tinggi. Temuan ini mendukung hasil penelitian
Meyer et. al. (1989) serta didukung oleh Lok dan Crawford (2004), Fernando
et. al. (2005). Namun bertentangan dengan penelitian yang dilakukan Somers
dan Birnbaum (1998) yang menyatakan bahwa komi1men organisasional
(affective dan continuance) tidak berhubungan dengan kinerja.
Dari pemyataan-pemyataan diatas dapat diketahui bahwa kinerja
seseorang sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor dari lingkungan
maupun faktor-faktor dari dalam diri seseorang. Oleh karena itu, peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul "Pengaruh Locus Of
Control, Struktur Audit dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja
Auditor (Studi Empiris Pada KAP di Jakarta)".
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Rike Dewi Asih (2007). Adapun perbedaan antara penelitian
ini dengan penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut: Pertama, penelitian
ini dilakukan pada perusahaan Kantor Akuntan Publik di Jakarta sedangkan
penelitian sebelumnya dilakukan pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya
dan Malang. Kedua, penelitian saat ini menambahkan satu variabel
independen yaitu komitmen organisasi yang diperoleh dari penelitian
Muhammad Idris (2008). Penambahan variabel komitmen organisasi sebagai
variabel independen dikarenakan variabel ini merupakan salah satu
karakteristik individu yang memiliki potensi dalam meningkatkan kualitas
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah yang akan dibahas
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
I. Apakah locus of control berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor?
2. Apakah struktur audit berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor?
3. Apakah komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja
auditor?
4. Apakah locus of control, struktur audit, dan komitmen orgamsas1
berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
I. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menemukan bukti
empiris yang berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui pengaruh locus of control terhadap kinerja
auditor.
b. Untuk mengetahui pengaruh struktur audit terhadap kinetja auditor.
c. Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja
auditor.
d. Untuk mengetahui pengaruh locus of control, struktur audit, dan
2. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuannya, maka penelitian m1 diharapkan dapat
bermanfaat bagi semua pihak, antara lain:
a. Kantor Akuntan Publik, sebagai bahan pertimbangan dalam rangka
peningkatan efektivitas organisasinya dalam memberikan pelayanan
pada kliennya.
b. Auditor, sebagai referensi dan bahan masukan dalam meningkatkan
kinerjanya melalui locus of control, struktur audit, dan komitmen
orgamsas1.
c. Pihak yang berkepentingan lainnya, sebaga.i bukti empms untuk
pengembangan teori mengenai akuntansi kepe:rilakuan.
d. Peneliti-peneliti berikutnya, sebagai salah satu bahan referensi untuk
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
!. Tinjauan Umum Audit
Pengertian auditing menurut Arens, Elder dan Beasley (2008:4)
adalah sebagai berikut:
"Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of correspondence between the information and established criteria. Auditing should be done by a competent, independent person".
Artinya auditing adalah pengumpulan dan penilaian bukti
mengenat informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat
kesesuaian antara informasi tersebut dan kriteria yang ditetapkan.
Auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen.
Sedangkan pengertian auditing menurut 0. Ray Whittington dan
Kurt Pany (2004:5) adalah sebagai berikut:
Menurut American Accounting Association (AAA) dalam Basic
Auditing Concepts dalam (Boynton, Johnson, & Kell, 2003:5)
mendefinisikan auditing sebagai berikut:
"Auditing is a systematic process of objectively obtaining and evaluating evidence regarding assertions about economic actions and events to ascertain the degree of correspondence between those assertions and established criteria and communicating the results to interested users".
Artinya auditing merupakan suatu proses yang sistematis yang
secara obyektif memperoleh dan mengevaluasi bukti yang terkait dengan
pernyataan mengenai tindakan atau kejadian ekonomi untuk menilai
tingkat keseriusan antara pernyataan tersebut dan kriteria yang telah
ditetapkan serta mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
Berdasarkan tujuannya, audit dibagi kedalam tiga jenis audit utama,
yaitu audit atas laporan keuangan, audit kepatuhan, dan audit operasional
(Arens, Elder dan Beasley, 2008:18):
a. Audit atas laporan keuangan, bertujuan untuk menentukan apakah
seluruh laporan keuangan telah disajikan secara wajar sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan. Kriteria tersebut adalah pernyataan
standar akuntansi keuangan.
b. Audit kepatuhan, bertujuan untuk menentukan apakah klien
(auditee) telah mengikuti prosedur, tata cara, serta peraturan yang
Selain itu jasa audit banyak memberikan keuntungan lainnya bagi
para penggunanya, antara lain (Sofyan S. Harahap, 2002:63):
a. Tersedianya laporan akuntan yang lebih terpercaya karena telah
disaksikan oleh pihak independen yang resmi.
b. Dapat digunakan untuk permohonan kredit, pertambahan kredit,
permohonan menjadi rekanan, dan lain-lain.
c. Sebagai dasar bagi pusat-pusat data bisnis untuk menganalisis
perusahaan.
d. Dapat dipakai untuk penyusm1an laporan untuk pajak.
e. Menghindari berlangsungnya kecurangan atau penyelewengan yang
terns menerus.
f. Untuk menetapkan angka-angka penting yang dibutuhkan antara lain
dividend per share, rugi akibat kebakaran, dan lain-lain.
g. Penetapan bonus, deviden, royalti, jasa produksi, tantiem dan
lain-lain.
h. Sebagai dasar dalam permohonan masuk ke pasar modal dan dasar
dalam pengisian laporan-laporan untuk kebutuhan pasar modal.
1. Dasar dalam penentuan bankcruptcy atau pembubaran.
J. Sebagai dasar dalam pelaksanaan atau penyelesaian kerja sama
(partnership).
m. Sebagai dasar dalam perbaikan sistem pengawasan dan sistem
pelaporan dimasa yang akan datang.
2. Locus of Control
Locus of control (LOC) adalah cara pandang se:seorang terhadap suatu
peristiwa apakah dia dapat atau tidak dapat mengendalikan peristiwa yang
terjadi padanya (Rotter 1966) dalam Cecilia Engko dan Gudono (2007:6).
Sedangkan menurut (Hjele dan Ziegler, 1981; Baron dan Byrne, 1994)
dalam Cecilia Engko dan Gudono (2007 :6) locus of control diartikan
sebagai persepsi seseorang tentang sebab-sebab keberhasilan atau kegagalan
dalam melaksanakan peke1jaannya. Lebih lanjnt Wise (1999) dalam Rike
Dewi Asil1 (2006:126) menjelaskan definisi LOC. Dalam penelitiannya
LOC digambarkan sebagai pengharapan perorangan yang diperluas
mengenai kekuatan yang menentukan lmkuman dan pengharapan. Dmi
penelitian Coleman dan De Leire (2000) dalmn Rike Dewi Asih (2006: 126),
LOC didefinisikan sebagai suatu pengukuran psikologis dm1 kepercayaan
seseorang atas hubungan sebab aldbat antara basil dan perilakunya.
Locus of control terdiri atas orientasi internal dan orientasi
eksternal (Penner, 1978) dalam Wangmuba (2009:1). Individu yang lebih
memiliki orientasi internal merupakan individu yang merespon suatu
kejadian yang dihadapi sebagai ha! yang disebabkan oleh fah.ior-faktor
yang bersumber dari dalam diri sendiri, sedang individu dengan orientasi
ekstemal merespon suatu kejadian yang dihadapi sebagai ha! yang
lingkungan (seperti nasib, keberuntungan, kesempatan) maupun
kekuasaan orang lain (Wangmuba, 2009:1).
3. Struktur Audit
Cushing dan Loebbecke (1986) dalam Muslim A Djalil (2002:33)
menyatakan struktur audit merupakan suatu pende:katan sistematis yang
meliputi penentuan karakteristik auditing, rangkaian prosedur yang logis,
kebijakan-kebijakan dan langkah-langkah dokumentasi serta sekumpulan
kebijakan audit yang diintegrasikan dan alat yang alkan membantu auditor
dalam melaksanakan audit. Hyatt dan Prawitt (2001) dalam Rike Dewi
Asih (2006:132) mendefinisikan struktur audit sebagai suatu pendekatan
yang didasarkan atas kebijakan yang komprehensif dan terintegrasi,
prosedur, dan alat-alat yang digunakan, yang dapat berpengaruh terhadap
pengambilan keputusan oleh pemakai laporan sehingga dapat mengubah
bukti dan penilaian dalam sebuah pendapat audit.
Struktur audit dapat membantu auditor senior dalam memberikan
perintah kepada staf auditnya mengenai pekerjaan yang harus
dilaksanakan. Oleh karena itu, setiap staf audit harus memiliki
pengetahuan tentang struktur audit yang baku. Bila kantor akuntan publik
tidak memiliki struktur audit yang baku, maka auditor senior sangat
berperan penting dalam mengawasi pekerjaaan staf auditnya dan
memberikan bantuan bila diperlukan. Cushing dan Lobbecke (1986)
dalam Rike Dewi Asih (2006: 128) menyatakan bahwa struktur audit akan
yang terstruktur memiliki komunikasi yang cukup baik. Struktur audit
meliputi sifat, luas, dan saat audit harus dilakukan (Muslim A. Jalil,
2002:34 ). Fungsi struktur audit meliputi petunjuk mengenai apa yang
harus dilakukan, instruksi bagaimana ha! tersebut harus diselesaikan, alat
untuk melakukan koordinasi, pengawasan dan pengendalian audit, dan
alat penilai kualitas kerja yang dilaksanakan (Muslim A. Djalil, 2002:34).
4. Komitmen Organisasi
Pengertian mengenai komitmen organisasi エQセャ。ィ@ banyak dijelaskan
dalam penelitian sebelumnya. Diantaranya Harrel et. al. (1986) dalam
Faisal (2007:8) mendefinisikan komitmen organisasional sebagai
kekuatan identifikasi dan keterlibatan individual dalam organisasi
tertentu. Komitmen organisasi juga didefinisikan sebagai: ( 1) sebuah
kepercayaan yang kuat dan penerimaan terhadap tujuan-tujuan dan
nilai-nilai dari organisasi, (2) sebuah kemauan untuk menggunakan usaha
yang sungguh-sungguh guna kepentingan organisasi, (3) sebuah
keinginan untuk memelihara keanggotaan dalam organisasi (Aranya et.
al.,1981) dalam Sri Trisnaningsih (2003:112). Suatu komitmen organisasi
menunjukkan sumber daya dari seseorang dalarn mengidentifikasikan
keterlibatannya dalam suatu bagian organisasi (Mowday et. al, 1982)
dalam Thio Anastasia Petronila dkk. (2009:138). Komitrnen organisasi
berkaitan erat dengan niat atau intensi untuk tetap bertahan, atau dengan
Becker (1960) dan Kanter (1968) dalam Sofian Sugioko (2009:182)
mengidentifikasikan bahwa komitmen organisasi merupakan salal1 satu
fungsi pokok dari keperilakuan dan keingiinan individu untuk
memberikan energi mereka kepada organisasi melalui berbagai tindakan
dan memilih waktu kerja yang lebih lama. Lebih lanjut Becker (1960)
dalam Sofian Sugioko (2009: 182) menguraikan komitmen organisasi
sebagai kecenderungan yang digunakan untuk melakukan aktivitas yang
telah digariskan, seperti maksud untuk tetap tinggal di dalam organisasi.
Steers (1985) dalam Zainuddin Sri Kuntjoro (2009:1) berpendapat bahwa
komitmen organisasi merupakan kondisi dimana pegawai sangat tertarik
terhadap tujuan, nilai-nilai, dan sasaran orgamisasinya. Komitmen
terhadap organisasi artinya lebih dari sekedar keanggotaan formal, karena
meliputi sikap menyukai organisasi dan kesediaan untuk mengusahakan
tingkat upaya yang tinggi bagi kepentingan organisasi demi pencapaian
tujuan.
Komitmen anggota organisasi menjadi ha! yang penting bagi
sebuah organisasi dalam menciptakan kelangsungan hidup sebuah
organisasi apapun bentuk organisasinya. Komitmen organisasi yang kuat
akan mendorong individu berusaha keras mencapai tujuan organisasi
(Angel dan Perry,1981; Porter et. al., 1974) dalam J. Sumarno
(2005:588). Randall (1990) dalam J. Sumarno (2005:588) menyatakan
5. Kinerja Auditor
Secara etimologi, kinerja berasal dari kata prestasi kerja
(performance). Mangkunegara (2005) dalam Sri Trisnaningsih (2007:8)
mengemukakan bahwa istilah kinerja berasal dari katajob performance
atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang
dicapai seseorang) yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanalcan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya:.
Controller General of The United States (1994) dalam Rike Dewi
Asih (2006:125) mendefinisikan kinerja audit sebagai sebuah penilaian
yang sistematis dan objektif dari bukti-bukti yang ditujukan untuk
memberikan suatu penilaian yang independen terhadap kinerj a dari
sebuah organisasi pemerintahan yang meliputi program aktivitas dan
fungsinya dalam rangka memberikan informasi untuk meningkatkan
akuntabilitas publik dan memfasilitasi pengambilan keputusan secara
bersama-sama dengan rasa tanggung jawab untuk mengevaluasi atau
melakukan tindakan perbaikan secara nyata. Menurut Stolovic dan
Keeps dalan1 Alnnad Alwani (2007:34) kinerja merupakan seperangkat
hasil yang dicapai serta merujuk pada tindakan pencapaian serta
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai kinerja auditor telah banyak dilakukan oleh
peneliti-peneliti sebelumnya. Penelitian-penelitian tersebut banyak
memberikan masukan serta kontribusi tambahan bagi auditor dalam
peningkatan mutu dan kualitas kinerjanya. Seperti penelitian yang dilakukan
oleh Hyatt dan Prawitt (2001) yang meneliti tentang hubungan locus of
control, struktur audit dan kinerja audit. Dengan judul penelitiannya "Does
Congruence between Audit Structure and Auditor's Locus of Control Affect
Job Performance?", yang menunjukkan hasil bahwa secara khusus auditor
yang mempunyai internal locus of control memiliki kinerja yang tinggi pada
KAP yang tidak terstruktur daripada KAP yang terstruktur.
Penelitian yang samajuga dilakukan oleh Mychdia (2004) dalam Rike
Dewi Asih (2006) dengan judul "Pengaruh Interaksi Locus of Control dan
Struktur Audit Terhadap Kinerja Auditor". Hasil penelitian ini mendukung
hasil penelitian yang dilakukan oleh Hyatt dan Prawitt (2001) yang
menyatakan bahwa secara khusus auditor yang mempunyai internal locus of
control memiliki kinerja yang tinggi pada kantor akuntan yang tidak
terstrnktur daripada yang terstruktur, secara rata-rata sebaliknya auditor yang
mempunyai eksternal locus of control memiliki kinerja yang tinggi pada
kantor alcuntan yang terstruktur daripada yang tidak terstruktur.
Penelitian sernpa mengenai kinerja auditor dengan variabel locus of
yunior yang bekerja pada KAP di Surabaya dan Malang. Hasil penelitiannya
menyimpulkan bahwa locus of control berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap kinerja audit, sedangkan struktur audit be1pengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja audit. Dengan demikian semakin eksternal locus
of control dan sernakin terstruktur kantor akuntan publik maka kinerja auditor
yang dihasilkan sernakin tinggi, selanjutnya semakin internal locus of control
dan semakin tidak terstruktur kantor akuntan publik rnaka kinerja auditor
yang dihasilkan semakin tinggi.
Penelitian tentang kinerja auditor juga telah dilakukan oleh Muhammad
Idris (2008:76). Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh
profesionalisme, motivasi dan komitmen organisasional terhadap peningkatan
kinerja auditor. Penelitian 1m memberikan kesimpulan bahwa
profesionalisme, motivasi clan komitmen organisasional berpengaruh secara
signifikan terhadap peningkatan kinerja auditor.
C. Hubungan Antara Variabel
1. Locus of Control Dengan Kinerja Auditor
Spector (1982) dalam Rike Dewi Asih (2006:130) menyatakan
bahwa individu dengan internal locus of control cenderung memiliki
kinerja yang lebih efektif dalarn lingkungan yang memungkinkan mereka
untuk lebih mengendalikan tindakannya. Sebaliknya individu dengan
eksternal locus of control cenderung memiliki kine1ja yang lebih baik
Menurut Rike Dewi Asih (2006: 137) yang melakukan pengujian
mengenai hubungan locus of control dengan kinerja auditor, memberikan
kesimpulan bahwa locus of control berpengaruh negatif signifikan
terhadap kinerja auditor. Dengan demikian semakin ekstemal locus of
control auditor maka kinerja auditor semakin rendah dan semakin
internal locus of control maka kinerja auditor semakin tinggi.
Indri Kartika dan Provita Wijayanti (2007:14) dalam penelitiannya
memberikan kesimpulan bahwa locus of control ekstemal berpengaruh
negatif terhadap kinerja pegawai. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian Hyatt & Prawitt (2001) bahwa seseorang yang memiliki
persepsi kinerja bemilai rendah dipengaruhi oleh karakteristik individu
yaitu locus of control ekstemal.
2. Struktur Audit Dengan Kinerja Auditor
Curtis dan Viator (2000) dalam Rike Dewi Asih (2006: 131)
melakukan penelitian dengan menggunakan pengertian struktur audit
untuk mengetahui hubungan antara penggunaaan pendekatan struktur
audit dengan kinerja komputer auditor, pendekatan struktur audit dalam
ha! ini adalah tingkat pendidikan auditor dan pengalaman memakai
sistem informasi komputer tersebut. Hasilnya mengindikasikan bahwa
kinerja komputer auditor berhubungan positif dengan pendekatan struktur
audit, hubungan ini menunjukkan tingkat yang signifikan antara kinerja
Dalam penelitiannya, Rike Dewi Asih (2006:137) melakukan
pengujian mengenai pengaruh struktur audit terhadap kinerja auditor.
Penelitian kali ini memberikan basil serupa bahwa struktur audit
berpengaruh siguifikan terhadap kinerja auditor.
3. Komitmen Organisasi Dengan Kinerja Auditor
Meyer et. al. (1989) dalam Sri Trisnaningsih (2007 :21) menguJt
hubungan antara kinerja manajer tingkat atas dengan komitmen affective dan
komitmen continuance pada perusaliaan jasa makanan. Hasil penelitiannya
menyimpulkan bahwa komitmen affective berkorelasi positif dengan kinerja,
sedangkan komitmen continuance berkorelasi secara negatif dengan kinerja.
Sedangkan penelitian Somers dan Birnbaum ( 1998) dalam Sri
Trisnaningsih (2007 :21) menyatakan bahwa komitmen organisasional
(affective dan continuance) tidak berpengarnh terhadap kinerja. Sri
Trisnaningsih (2007:37) dalam penelitiannya juga menguji komitmen
organisasi secara parsial terhadap kine1ja auditor, dan hasilnya
menyimpulkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif signifikan
D. Model Penelitian
Sesuai dengan karakteristik masalah yang diteliti, maka model
penelitian dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Variabel Independen
Locus of Control (Xl)
Struktur Audit (X2)
Komitmen Organisasi (X3)
Gambar2.1.
Variabel Dependen
Kinerja Auditor(Y)
Model Pengaruh Variabel Indepeuden Terhadap Variabel Depend en
E. Perumusan Hipotesis
Dari pemikiran diatas maka hipotesis yang akan ditrji dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
H.1:
Locus of control berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor.H.2:
Struktur audit berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor.fI.3: Komitmen organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
auditor.
BAB ID
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingknp Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menjelaskan pengaruh
variabel independen, yaitu locus of control, struktur audit dan komitmen
organisasi terhadap variabel dependen, yaitu kinerja auditor.
Penelitian ini dilakukan pada kantor akuntan publik yang berada di
Jakarta yang terdaftar dalam direktori kantor akuntan publik yang dikeluarkan
oleh IAPI pada tahun 2009. Populasi dari penelitian ini adalah akuntan publik
yang bekerja pada KAP di Jakarta.
B. Metode Penentuan Sampel
Untuk penentuan sampel, digunakan metode convenience sampling,
yaitu metode pemilihan sampel berdasarkan kemudahan, climana metode ini
memilih sampel dari elemen populasi yang datanya mudah diperoleh peneliti.
Elemen populasi yang dipilih sebagai subyek sampel adalah tidak terbatas
sehingga peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel dengan cepat
(Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002: 130).
Sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas maka responden dalam
penelitian ini adalah paitner, manager, supervisor, auditor senior dan auditor
C. Metode Pengumpulan Data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer
yang berupa daftar pertanyaan atau kuesioner. Kuesioner tersebut berisi
pertanyaan untuk mendapatkan informasi mengenai locus of control, struktur audit, komitmen organisasi dan kinerja auditor. Km:sioner tersebut akan
diberikan kepada para responden yaitu auditor dengan cara mendatangi
langsung KAP yang berada di wilayah Jakarta maupun melalui perantara.
D. Metode Analisis Data
Untuk menganalisis data dilakukan dengan menggunakan statistik
deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik dan uji hipotesis.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan
distribusi) (Imam Ghozali, 2005: 19).
2. Uji Kualitas Data
Uji kualitas data atas data primer dilakukan dengan menggunakan
uj i validitas, dan uji reliabilitas.
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sejauh mana variabel
yang digunakan benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur.
dengan cara menghitung korelasi antara skor masing-masing butir
pertanyaan dengan total skor. Kriteria yang digunakan valid atau
tidak valid adalah jika korelasi antara skor masing-masing butir
pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikasi dibawah
0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid, dan jika
korelasi skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor
mempunyai tingkat signifikasi diatas 0,05 malca butir pertanyaan
tersebut tidak valid (Imam Ghozali, 2005:45).
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel
yang digunakan benar-benar bebas dari kesalahan sehingga
menghasilkan hasil yang konsisten meskipun di uji berkali-kali.
Hasil uji reliabilitas dengan bantuan SPSS akan menghasilkan
Cronbach Alpha. Suatu data dapat dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,60 (Nunnally, 1967)
dalam (Imam Ghozali, 2005:42).
3. Uji Asumsi Klasik
Untuk menganalisis data penelitian digunakan uji asumsi klasik,
yang terdiri dari uji multikolinieritas, uji normalitas, dan uji
heteroskedastisitas.
a. Uji Multikolinieritas
Untuk menguji apakah suatu model regresi terdapat korelasi
4. Uji Hipotesis
Untuk menganalisis pengaruh antara variabel independen yaitu
variabel locus of control (Xi), struktur audit (X2), komitmen organisasi (X3), terhadap variabel dependen yaitu kinerja auditor (Y), dilakukan
dengan menggunakan metode statistik dengan tingkat taraf signifikansi a
= 0,05 artinya derajat kesalahan sebesar 5 %. Alat yang digunakan untuk
pengujian dalam penelitian adalah analisis regresi berganda. Dengan
model persamaan sebagai berikut:
Di mana: y : kinerja auditor
a : nilai intersep (konstan)
b1 - b3 : koefisien regresi
X1 : locus of control
X2 : struktur audit
X3 : komitmen organisasi
e : error
Pengujian hipotesis dilakukan melalui:
a. Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan I (satu). Nilai R2 yang
mendekati angka satu berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen (Imam Ghozali, 2005: 83 ).
b. Uji Statistik t
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh
satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam
menerangkan vanas1 variabel dependen dan digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel
independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji
pada tingkat signifikansi 0,05 (Imam Ghozali, 2005:84). Jika
probability t lebih besar dari 0,05 maka tidak ada pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen (koefisien regresi
tidak signifikan), dan jika nilai probability t lebih kecil dari 0,05 maka terdapat pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen
(koefisien signifikan).
c. Uji Statistik F
Uji statistik F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau
terikat. Uj i statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua
variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara
bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat
PERPUST/\l</\AN UTAMA UIN SV1\HID J/\l\/li::ZT/\
besar dari 0,05 maim model regresi tidak dapat digunakan untuk
memprediksi variabel dependen atau dengan kata lain variabel
independen secara bersama-sama tidak berpeng.aruh terhadap variabel
dependen. Sebaliknya jika nilai probabilitas Jebih kecil dari 0,05 maka
model regresi dapat digunakan untuk mempredJ\ksi variabel dependen
atau dengan kata lain variabel independen secara bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel dependen.
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Penjelasan mengenai pengukuran terhadap masing-masing variabel
adalah sebagai berikut:
1. Locus a/Control
Locus of control adalah cara pandang seseorang terhadap suatu peristiwa yang terjadi padanya, apakah peristiwa tersebut dapat atau tidak dapat
dikendalikan olehnya. Variabel independen ini diukur dengan
menggunakan skala likert dengan menggunakan instrument yang
dikembangkan oleh Spector (1988) dalam Renata Zoraifi (2003:23-24).
2. Struktur Audit
Struktur audit merupakan prosedur atau program-program tertentu yang
digunakan oleh auditor dalam melaksanakan penugasan audit program
tersebut. Struktur audit merupakan variabel independen yang diukur
No.
I.
oleh Rizzo et. al. (1970) dan House & Rizzo (1972) dalam Muslim A
Djalil (2002:45) dengan beberapa modifikasi dan pemutakhiran.
3. Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi didefinisikan sebagai kekuatan yang bersifat relatif
dari individu dalam mengidentifikasi keterlibatan dirinya ke dalam
organisasi. Hal ini merefleksikan sikap individu akan tetap sebagai
anggota organisasi yang ditunjukkan dengan kerja kerasnya. Komitmen
organisasi adalah variabel independen yang diukur dengan skala likert
dengan menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Meyer dan
Aleen (1984) dalam Sri Trisnaningsih (2007:52-53).
4. Kinerja Auditor
Kinerja auditor merupakan tindakan atau pelaksanaan tugas pemeriksaan
yang telah diselesaikan oleh auditor dalam kurun waktu tertentu. Kine1ja
auditor merupakan variabel dependen yang diukur dengan skala likert
dengan menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Larkin (1990)
dalam Sri Trisnaningsih (2007:55-56).
Variabel
[image:42.595.77.480.177.708.2]Locus Of Control (X1) Ref: Spector (1988)
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Sub Variabel Indikator
1. Internal 1. Keputusan pimpinan
Locus of 2. Jabatan/kedudukan
Control 3. Kesempatan
2. Eksternal 4. Penghargaan dalam
Locus of bekerja
Control 5. Kemampuan melaksanakan ー・ォ・セェ。。ョ@
Skala Penm1kuran Skala Interval
1--1-Lanjutan tabel 3. I
6. Keberuntungan 7. Nasib
2. Struktur 1. Struktur 1. Penggunaan prosedur Skala
Audit(X2) audit yang telah ditetapkan Interval
Ref: Rizzo 2. Rincian prosedur yang
et. al. (1970) dimiliki
dan House& Rizzo (1972)
3. Komitmen 1. Komitmen 1. Rasa memiliki organisasi Skala
Organisasi affective tempat bekerja Interval
(X3) 2. Komitmen 2. Tidak mudah terikat
Ref: Meyer continuan dengan organisasi lain
dan Aleen -ce 3. Keterlibatan auditor
(1984) 3. Komitmen dalam pencapaian tl\i uan ' normative perusahaan
4. Rasa takut akan resiko yang dihadapi untuk keluar dari organisasi tempat bekerja
5. Organisasi tern pat bekerja merupakan sebuah
kebutuhan bagi auditor 6. Merupakan prospek karir
bagi auditor jangka panJang
7. Rasa ingin memberikan kontribusi kepada organisasi
8. Rasa moral bahwa keluar dari organisasi tempat bekerja tidak etis
4. Kinerja 1. Kemampu 1. Pekerjaan yang terbaik Skala
Auditor (Xs) anKerja 2. Membuat saran-saran Interval
Ref: Larkin 2. Kepuasan 3. Dapat melakukan lebih
(1990) Kerja banyak pekerjaan
4. Menemukan cara un1uk peningkatan
5. Menyukai pekerjaan
6. Merasa puas i
BAB IV
PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umnm ObjekPenelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap auditor yang bekerja di Kantor
Akuntan Publik (KAP) yang berada di Jakarta. Auditor yang berpartisipasi
dalam penelitian ini meliputi: manajer, supervisor, auditor senior, dan
auditor junior.
Pengumpulan data pnmer dilakukan dengan cara menyebarkan
kuesioner kepada KAP yang berada di wilayah Jakmta dan terdaftar dalam
Directory Kantor Akuntan Publik 2009 yang diterbitkan oleh IAPI. Kuesioner penelitian tersebut disampaikan secara langsung kepada para
responden yang menjadi sampel penelitian dengan harapan tingkat
pengembalian (response rate) kuesioner bisa lebih tinggi. Penyebaran serta
pengembalian kuesioner dilaksanakan mulai tanggal 21 Oktober 2009
hingga 12 November 2009. Dari banyaknya KAP yang berada diwilayah
Jakarta peneliti mengambil sampel sebanyak 21 KAP, dengan peta
distribusi sebagai berikut:
Tabet 4.1
Data Distribusi Sampel Penelitian
No. Nama Kantor Akuntan Publik Kuesioiner Knesioner
dikirim dikembalikan
1. Abdul Hamid & Khairunnas 5 5
Lanmtan tabel 4. I
3. Anwar & Rekan
I
10 04. Armanda & Enita 6 6
5. Drs. Chaeroni & Rekan 5 5
6. Drs. lswanul 5 5
7. Drs. Krisnawan Ale. 5 0
8. Drs. Rasin, Ichwan & Rekan 10 10
9. Drs. Tasnim Ali Widjanarko & 6 0
Rekan
10. Drs. Usman & Rekan 5 4
11. Handoko & Suparmun 5 5
12. Handoko Torno 10 10
13. Hasnil, M. Yasin & Rekan 5 5
14. Herman, Dody, Tanumihardja & 5 0
Rekan
15. Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan 5 5
16. Jamaludin Iskak 10 10
17. Joachim Sulistvo & Rekan 5 5
18. Rama Wendra 5 0
19. S. Mannan, Wahjudi & Rekan 10 10
20. Soekrisno Amis, Mm & Rekan 5 5
21. Su12iiadi, Kurdi & Riyono 5 5
Total 132 95
Gambaran mengenai proses penyebaran serta pengembalian
kuesioner dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.2
Data Sampel Penelitian
No. Keterangan Auditor Persentase
1. Jumlah kuesioner yang disebar 132 100%
2. Jumlah kuesioner yang kembali 95 71,97%
3. Jumlah kuesioner yang tidak kembali 37 28,03%
4. Jumlah kuesioner yang tidak dapat 4 3,03%
diolah
5. Jumlah kuesioner yang dapat diolah 91 68,94%
Sumber: Data primer yang diolah
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 132 kuesioner yang telah
[image:45.595.99.477.90.640.2]yang tidak kembali adalah 37 buah atau 28,03%. Adapun kuesioner yang
tidak dapat diolah, dikarenakan kuesioner yang tidak diisi secara lengkap
oleh responden sebanyak 4 buah atau 3,03%. Sehingga hanya 91 kuesioner
atau 68,94% yang dapat diolah dalam penelitian ini.
2. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah auditor (akuntan publik)
yang bekerja pada KAP di Jakarta. Berikut ini adalah gambaran mengenai
identitas responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, usia,
pendidikan terakhir, posisi terakhir, dan pengalaman kerja responden.
[image:46.595.104.477.204.524.2]a. Karakteristik responden berdasarkanjeni3 kelamin
Tabel 4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
-Valid Pria 60 65.9 65.9 65.9
Wanita 31 34.1 34.1 100.0
Total 91 100.0 100.0
-Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa responden
yang berpartisipasi dalam penelitian ini terdiri dari 60 orang (65,9%)
b. Karakteristik responden berdasarkan usia
Tabel 4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Frequency Percent Valid PercEmt Cumulative Percent
Valid 20 2 2.2 2.2 2.2
21 2 2.2 2.2 4.4
22 9 9.9 9.9 14.3
23 17 18.7 "18.7 33.0
24 13 14.3 "14.3 47.3
25 13 14.3 "14.3 61.5
26 10 11.0 "11.0 72.5
27 1 1.1 1.1 73.6
28 2 2.2 2.2 75.8
29 2 2.2 2.2 78.0
30 2 2.2 2.2 80.2
31 4 4.4 4.4 84.6
32 1 1.1 1.1 85.7
33 1 1.1 1.1 86.8
34 2 2.2 2.2 89.0
35 3 3.3 3.3 92.3
40 3 3.3 3.3 95.6
41 1 1.1 1.1 96.7
44 1 1.1 1.1 97.8
47 1 1.1 1.1 98.9
56 1 1.1 1.1 100.0
Total 91 100.0 100.0
Sumber: Data pnmer yang d1olah
32, 33, 41, 44, 47, dan 56 tahun. Sedangkan sebesar 2,2% berusia
diantaranya 20, 21, 28, 29, 30, dan 34 tahun. Adapun responden yang
berusia 35 dan 40 tahun sebesar 3,3%. Sedangkan yang berusia 31
tahun sebesar 4,4%, dan yang berusia 22 tahun sebesar 9,9%. Dapat
diketahui juga sebesar 11 % berusia 26 tahun. Diantara banyaknya
responden sebesar 14,3% terdiri dari responden yang berusia 24 dan
25 tahun. Sebagian besar responden yang terlibat dalam penelitian ini
berusia 23 tahun atau 18, 7%.
c. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir
[image:48.595.94.475.188.545.2]Tabel 4.5
Hasil Uji Deskl·ipsi Responden Berdasarkan jセ・ョ、ゥ、ゥォ。ョ@ Terakhir
-Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid D3 6 6.6 6.6 6.6
$1 82 90. 1 90. 1 96.7
$2 3 3.3 3.3 100.0
Total 91 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden berpendidikan terakhir Strata Satu (S 1) dengan
jumlah 82 responden atau 90, 1 %. Sisanya sebesar 6,6% atau sebanyak
6 orang berpendidikan terakhir Diploma Ill (D3) dan sebesar 3,3%
d. Karakteristik responden berdasarkan posisi terakhir
Tabel 4.6
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Terakhir
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Auditor Junior 55 60.4 60.4 60.4
Auditor Senior 26 28.6 28.6 89.0
Supervisor 6 6.6 6.6 95.6
Manajer 4 4.4 4.4 100.0
Total 91 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat diketahui bahwa auditor
junior mendominasi jumlah responden yang berpartisipasi, yang
ditunjukkan dengan persentase 60,4% atau 55 orang. Sedangkan
auditor senior berjumlah 26 orang atau 28,6%. Responden yang
menduduki jabatan sebagai supervisor berjumlah 6 orang atau 6,6%.
Sisanya adalah manajer sebanyak 4 orang atau 4,4%.
[image:49.595.98.476.154.673.2]e. Karakteristik responden berdasarkan pengalaman kerja
Tabel 4.7
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid < 1 tahun 36 39.6 39.6 39.6
1 - 3 tahun 40 44.0 44.0 83.6
> 3 tahun 15 16.5 16.5 100.0
Total 91 100.0 100.0
Berdasarkan tabel 4. 7 diatas dapat diketahui bahwa mayoritas
responden atau sebanyak 40 orang atau 44% rnsponden telah beke1ja
selama jangka waktu antara 1 - 3 tahun. Responden yang barn bekerja
< 1 tahun sebanyak 36 orang atau 39,6% dan sisanya telah beke1ja
selama > 3 tahun sebanyak 15 orang atau 16,5%.
B. Basil Uji Instrumen Penelitian
[image:50.595.88.475.192.536.2]1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Tabel 4.8
Statistik DeskriptifVariabel
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
-tloc 91 26 53 39.71 5.702
Isa 91 26 68 50.36 8.840
tko 91 20 60 40.20 6.414
tka 91 31 55 42.13 5.574
Valid N (listwise) 91
Sumber: Data pnmer yang d10lah
Berdasarkan statistik deskriptif variabel pada tabel 4.8 diatas dapat
diketahui bahwa jawaban terhadap variabel locus of control mempunyai
nilai minimum 26 dan nilai maximum 53, dengan rata-rata jawaban 39,71
dan standar deviasi 5 ,702. Sedangkan untuk variabel struktur audit
memiliki nilai minimum 26 dan maximun1 68, serta nilai rata-rata 50,36
dan standar deviasi 8,840. Untuk variabel komitmen organisasi
menunjukkan nilai minimum sebesar 20 dan maximum 60, dengan jumlah
menunjukkan nilai minimum 31, nilai maximum 55, nilai rata-rata 42,13,
dan standar deviasi 5,574.
Pada variabel locus of control, jawaban akan dibagi menjadi individu
dengan internal locus of control dan individu dengan eksternal locus of
control. Berikut ini merupakan penjelasan dari jawaban reponden terhadap
variabel locus of control.
Tabet 4.9
Hasil Uji Locus of Control yang Dimiliki oleh Responden
Internal locus of External locus Total
control of control
Pria 22 38 60
Wanita 13 18 31
Total 35 56 91
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.9 diatas memperlihatkan bahwa responden yang
memiliki eksternal locus of control lebih banyak dibandingkan dengan
responden yang memiliki internal locus of control. Pria yang memiliki
eksternal locus of control berjumlah 38 orang dan wanita sebanyak 18
orang. Sedangkan pria yang memiliki internal locus of control sebanyak 22
orang dan wanita sebanyak 13 orang.
2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Validitas
Tujuan dilakukannya uji validitas adalah untuk mengukur valid
atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dapat dikatakan valid
jika pertanyaan dalam kuesioner dapat mengungkapkan sesuatu yang
menggunakan Pearson Corelation, pedoman suatu model dapat dikatakan valid adalah jika tingkat siguifikansinya dibawah 0,05 maka
butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid. Berikut ini adalah hasil
[image:52.595.96.479.201.527.2]uji validitas dari empat variabel yang digunakan dalam penelitian.
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Variabel Locus of Control
Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterarnran
Pertanyaan 1 0,380** 0,000 Valid
Pertanyaan 2 0,276** 0,008 Valid
Pertanyaan 3 0,193 0,067 Tidak Valid
Pertanvaan 4 0,251 * 0,016 Valid
Pertanvaan 5 0,179 0,090 Tidak Valid
Pertanvaan 6 0,461 ** 0,000 Valid
Pertanyaan 7 0,528** 0,000 Valid
Pertanvaan 8 0,462** 0,000 Valid
Pertanyaan 9 0,525** 0,000 Valid
Pertanvaan 10 0,587** 0,000 Valid
Pertanvaan 11 -0, 116 0,274 Tidak Valid
Pertanvaan 12 0,539** 0,000 Valid
Pertanyaan 13 0,404** 0,000 Valid
Pertanyaan 14 0,611 ** 0,000 Valid
Pertanyaan 15 0,358** 0,000 Valid
Pertanyaan 16 0,481 ** 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolab
Dari tabel 4.10 diatas memperlihatkan bahwa pada variabel locus
of control hanya 13 pertanyaan yang dapat me:menuhi kriteria valid. Sedangkan sisanya yaitu pertanyaan 3, pertanyaan 5, dan pertanyaan
11 tidak memenuhi !criteria valid. Yang ditunjukkan dengan nilai sig
0,067 > 0,05 untuk pertanyaan 3, nilai sig 0,090 > 0,05 untuk:
pertanyaan 5, dan nilai sig 0,274 > 0,05 untuk pertanyaan 11.
L . an1utan ta e b l 4 12
Pe1tanyaan 12 0,442** 0,000 Valid
Pertanyaan 13 0,488** 0,000 Valid
Pertanyaan 14 0,628** 0,000 Valid
Pertanyaan 15 0,286** 0,006 Valid
Pertanyaan 16 0,519** 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Pengujian kembali telah dilakukan untuk variabel locus of
control. Hasilnya menunjukkan bahwa masih ada pertanyaan yang tidak memenuhi kriteria valid. Yaitu pertanyaan 4 dengan nilai
signifikansi 0,108 > 0,05. Sehingga hams dikeluarkan dan dilakukan
[image:53.595.97.490.168.562.2]pengujian kembali, yang ditunjukkan pada tabel 4.13 dibawah ini.
Tabel 4.13
Hasil Uji Validitas Setelah LOC4 Dikeluarkan
Butir Pertanvaan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan
Pertanyaan 1 0,472** 0,000 Valid
Pertanvaan 6 0,609** 0,000 Valid
Pertanyaan 7 0,658** 0,000 Valid
Pertanvaan 8 0,332** 0,001 Valid
Pertanyaan 9 0,573** 0,000 Valid
Pertanyaan 10 0,710** 0,000 Valid
Pertanyaan 12 0,432** 0,000 Valid
Pertanyaan 13 0,470** 0,000 Valid
Pertanvaan 14 0,665** 0,000 Valid
Pertanvaan 15 0,250* 0,017 Valid
Pertanyaan 16 0,583** 0,000 Valid
Sumber: Data pnmer yang d10lah
Dari tabel 4.13 diatas memperlihatkan bahwa variabel locus of
Tabel 4.14
Hasil Uji Validitas Variabel Struktur Audit
Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2 .. Tailed) Keterangan
Pertanyaan 1 -0,025 0,812 TidakValid
Pertanyaan 2 0,464** 0,000 Valid
Pertanvaan 3 0,640** 0,000 Valid
Pertanyaan 4 0,729** 0,000 Valid
Pertanyaan 5 0,649** 0,000 Valid
Pertanyaan 6 0,645** 0,000 Valid
Pertanyaan 7 0,758** 0,000 Valid
Pertanvaan 8 0,770** 0,000 Valid
Pertanvaan 9 0,738** 0,000 Valid
Pertanvaan 10 0,427** 0,000 Valid
Pertanvaan 11 0,561** 0,000 Valid
Pertanvaan 12 0,655** 0,000 Valid
Pertanvaan 13 0,482** 0,000 Valid
Pertanvaan 14 0,284** 0,006 Valid
Pertanvaan 15 0,308** 0,003 Valid
Pertanyaan 16 -0,198 0,060 TidakValid
Swnber: Data pnmer yang d10lah
Dari tabel 4.14 diatas memperlihatkan bahwa pada variabel
struktur audit hanya 14 pertanyaan yang dapat memenuhi kriteria
valid. Sedangkan sisanya yaitu pertanyaan 1 dan pertanyaan 16 tidak
memenuhi kriteria valid. Yang ditunjukkan dengan nilai sig 0,812 >
0,05 untuk pertanyaan 1 dan nilai sig 0,060 > 0,05 untuk pertanyaan
16. Pengujian dilakukan kembali berdasarkan pe1tanyaan yang sudah
dikeluarkan yaitu sa 1 dan sa 16, yang dapat dilihat pada tabel dibawah
Ill!. <