• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN ANTARA MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR BERDASARKAN JALUR MASUK UNILA PADA MASHASISWA PROGRAM STUDI PPKn ANGKATAN 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN ANTARA MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR BERDASARKAN JALUR MASUK UNILA PADA MASHASISWA PROGRAM STUDI PPKn ANGKATAN 2010"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PERBEDAAN ANTARA MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR BERDASARKAN JALUR MASUK UNILA PADA

MASHASISWA PROGRAM STUDI PPKn ANGKATAN 2010

Oleh Yuri Serlia. Y

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan apakah terdapat perbedaan antara motivasi dan prestasi belajar berdasarkan jalur masuk Unila pada mahasiswa program studi PPKn angkatan 2010. Hipotesis dalam penelitian ini apakah ada perbedaan antara motivasi dan prestasi belajar mahasiswa berdasarkan jalur masuk Unila pada mahasiswa program studi PPKn angkatan 2010.

Penelitian ini menggunakan metode deskripsi korelasional, total populasi 77 responden. Analisis data menggunakan teknik angket kemudian dihitung dengan rumus Product Moment, spearman brown dan Interval diuji hipotesis, selanjutnya menguji beda dengan menggunakan rumus t tes.

(2)

PERBEDAAN ANTARA MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR BERDASARKAN JALUR MASUK UNILA PADA

MAHASISWA PROGRAM STUDI PPKn ANGKATAN 2010

Oleh

YURI SERLIA. Y

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan dan Kwaarganegaraan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

PERBEDAAN ANTARA MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR BERDASARKAN JALUR MASUK UNILA PADA

MAHASISWA PROGRAM STUDI PPKn ANGKATAN 2010

(Skripsi)

Oleh Yuri Serlia. Y

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(5)

DAFTAR TABEL

Nilai IPK Semester 2 Mahasiswa FKIP Unila Program Studi PPKn

Angkatan 2010 Berdasarkan Jalur Masuk...

Populasi Jumlah Mahasiswa Program Studi PPKn Berdasarkan Jalur

Masuk Unila………... Distribusi Hasil Uji Coba Angket pada 10 Responden di Luar

Populasi untuk Item Ganjil (X)... Distribusi Hasil Uji Coba Angket Dari 10 Responden di Luar

Populasi untuk Item Genap (Y)………. Distribusi antara item ganjil (X) dengan item genap (Y) mengenai Perbedaan antara motivasi dan prestasi belajar berdasarkan jalur masuk Unila pada mahasiswa program studi PPKn angkatan

2010………

Data Motivasi Belajar Berdasarkan Jalur SNMPTN... Data Motivasi Belajar Berdasarkan Jalur PKAB... Motivasi Belajar Berdasarkan Jalur UML...

Predikat Kelulusan Program Sarjana………..

Persentasi / Tingkatan IPK Rata-rata Berdasarkan Jalur Masuk

Unila ………... Data nilai motivasi dan prestasi belajar berdaarkan jalur masuk

SNMPTN………...

Data nilai motivasi dan prestasi belajar berdaarkan jalur masuk

(6)

15

16

SNMPTN………

Pengelompokan hasil nilai motivasi belajar berdasarkan jalur masuk

PKAB……….

Pengelompokan hasil nilai motivasi belajar berdasarkan jalur masuk

UML………..

76

77

(7)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jl. Soemantri Brojonegoro No. 01 Gedung Meneng Bandar Lampung 35145 . Telepon (0721) 704624 Faximile (0721) 704624

PENGESAHAN SUSUNAN KOMISI PEMBIMBING PENULISAN SKRIPSI MAHASISWA

Tanda Kesediaan Tanda Tangan Tanggal

Pembimbing Utama Drs. Holilulloh, M.Si

NIP. 19610711 198703 1 003 ……… ………..

Pembimbing Pembantu Hermi Yanzi, S.Pd. M.Pd

NIP. 19820727 2006004 2 002 ………. ………

Disetujui sebagai pembimbing skripsi dari mahasiswa : Nama : Yuri Serlia. Y

NPM : 0743032048

Program Studi : PPKn

Judul Skripsi : Perbedaan Antara Motivasi dan Prestasi Belajar Berdasarkan Jalur Masuk Unila Pada Mahasiswa PPKn Angakatan 2010

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan IPS Ketua Program Studi PKn

Drs. Iskandarsyah, M.H Drs. Holilulloh, M.Si

(8)

Motto

Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi

pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus

belajar, akan menjadi pemilik masa depan

(Mario Teguh)

Tidak Sekarang Kapan Lagi…

Bukan Kita Siapa Lagi….

Lakukan apa yang bisa dilakukan sekarang, jangan

menyesal dikemudian hari

(9)

PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur atas nikmat dan rahmat yang Allah SWT berikan, aku persembahkan karya sederhana ini untuk

Kedua orangtuaku tercinta Ayahanda Yusmadi

dan Ibunda Rupiana yang selama ini telah memberikan cinta, kasih sayang, dukungan dan yang dengan selalu setia menanti

keberhasilanku.

Kedua kakakku Uda Yuri Sandika dan Abang ku Yuri Farza yang dengan cinta dan kasih sayangnya selalu mendukung dan

mendoakan keberhasilanku.

Dan seluruh keluarga besarku yang selalu memberikan semangat dan perhatian kepadaku.

(10)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Yuri Serlia. Y dilahirkan di Bandar Lampung pada 7 Agustus 1989 yang merupakan putri ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Drs. Yusmadi, S.H dan Ibu Rupiana, S.Pd

Pendidikan yang pernah ditempuh:

1. Taman Kanak-Kanak Melati Puspa Kec. Tanjung Senang Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 1995.

2. Sekolah Dasar Negeri 3 Perumnas Way Kandis Kec. Tanjung Senang Bandar Lampung diselesikan pada tahun 2001.

3. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 19 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2004.

4. Sekolah Menengah Atas Negeri 15 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2007.

(11)

SANWACANA

Bismillaahirrahmaanirrahim,

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan Hidayahnya-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Perbedaan antara Motivasi dan Prestasi Belajar Berdasarkan Jalur Masuk

Unila Pada Mahasiswa Program studi PPKn Angkatan 2010. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari hambatan yang datang baik dari luar dan dari dalam diri penulis. Penulisan skripsi terselesaikan berkat dukungan dan bimbingan, bantuan serta petunjuk dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. M.Thoha B.S Jaya, M.S. selaku pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Arwin Ahmad, M.Si. selaku pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

(12)

Lampung.

6. Bapak Drs. Holilulloh, M.Si. selaku Ketua Program Studi PPKn Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung sekaligus selaku Pembimbing I, terima kasih atas pengarahan dan bimbingan kepada penulis.

7. Bapak Hermi Yanzi, S.Pd., M.Pd. selaku Pembimbing II, terima kasih atas pengarahan dan bimbingan kepada penulis

8. Bapak Drs. Berchah Pitoewas, M.H selaku Pembahas I, terima kasih atas masukan, saran dan kritikannya kepada penulis.

9. Ibu Yunisca Nurmalisa, S.Pd. M.Pd selaku pembahas II, terimakasih atas masukan, saran dan kritikannya kepada penulis.

10.Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

11.Bapak dan Ibu staf tata usaha dan karyawan Universitas Lampung.

12.Mahasiswa FKIP Program Studi PPKn angkatan 2010 Universitas Lampung.

(13)

mendukung dan mendoakan keberhasilanku.

15.Untuk orang yang sangat istimewa di hati ku Leo Faizal Roza. Terimakasih atas motivasi, dukungan, dan doanya untuk keberhasilanku 16.Sahabat-sahabat terbaikku Mbak Mesi, Bunda Dewi, Vaness, Intan

Gembul , Aini, Dewi Y, Revi, Santi, Rita, Bebek, Dina, Mbak Merli, Mbak Paulin, Mbak Patma, Mbak Erda, Yogi, Riyaldi, Ade, Heri (bang jambi), Aa’ Topik, Heri Anwar, Febra, Andre Ndut, yang selalu memberikan semangat dan motivasi dalam kebersamaan kita.

17.Teman-teman PPKn angkatan 2007 reguler dan non reguler untuk kekompakan dalam suka maupun duka selama masa perkuliahan.

18.Teman-teman seperjuangan PPL SMP Negeri 8 Bandar Lampung tahun 2011 (Fajar, Goras, Desri, Desma, Nia, Dewi, Merta, Pauline, Victoria, Marsda) yang telah memberikan dukungan atas terselesaikannya skripsi ini.

19.Teman-teman dan Sepupuku tercinta Seli, Mb Dayu, Eta’, Mona, Ratu, Ririn bayi, Lisa, Rey, Ayu, Eria, serta kucingku tersayang Mochi.

20.Kakak tingkat serta adik tingkat PPKn 2004-2010 baik reguler maupun mandiri, Genap maupun Ganjil terima kasih atas motivasi dan segala bantuan serta canda tawanya sehingga membuat hari-hari menjadi indah. 21.Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah

(14)

bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan baik dari penyampaian maupun kelengkapannya. Segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan sebagai tolak ukur penulis dimasa yang akan datang. Penulis juga berharap semoga karya sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Februari 2011 Penulis,

(15)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, adalah : Nama : Yuri Serlia. Y

NPM : 0743032048

Program Studi : PPKn

Jurusan/Fakultas : Pendidikan IPS/FKIP Unila

Alamat : Jl. Pulau Sari Raya No. 1 perumnas Way Kandis Kecamatan Tanjung senang Bandar Lampung.

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, Februari 2012

(16)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keanekaragaman disiplin berdasarkan norma atau nilai yang telah dimiliki

masyarakat Indonesia yang majemuk, baik dalam lingkungan tradisi maupun

dalam lingkungan yang lebih luas, harus dapat ditumbuh kembangkan melalui

transformasi dan adaptasi nilai-nilai agar terbentuk suatu disiplin nasional yang

mengantar kepada terwujudnya masyarakat Indonesia yang maju. Ciri-ciri

masyarakat yang maju pada umumnya antara lain, bersikap rasional, mampu

mandiri, berpandangan luas, menghargai waktu, menyadari pentingnya

perencanaan serta berorientasi jauh ke depan, mengutamakan prestasi, menyadari

pentingnya spesialisasi, mengoptimalkan manfaat komunikasi dan informasi serta

menuntut kepastian dan tertib hokum.

Sesuai dengan keanekaragaman displin tersebut, lembaga pendidikan (sekolah)

merupakan wadah para siswa dalam menggali ilmu pengetahuan, salah satu faktor

(17)

Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu penekanan dari

tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20 Tahun

2003 tentang tujuan Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang berbunyi:

“Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tersebut menuntut pendidikan menjadi

prioritas dan menjadi orientasi untuk diusahakan perwujudan sarana dan

prasarananya terutama untuk sekolah. Salah satu tugas pokok sekolah adalah

menyiapkan siswa agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal.

Seorang siswa dikatakan telah mencapai perkembangannya secara optimal apabila

siswa dapat memperoleh pendidikan dan prestasi belajar yang sesuai dengan

bakat, kemampuan dan minat yang dimilikinya.

Terdapat berbagai upaya dilakukan dalam peningkatan kualitas pembelajaran yaitu dengan peningkatan motivasi belajar. Dalam hal belajar siswa akan berhasil kalau dalam dirinya sendiri ada kemauan untuk belajar dan keinginan atau dorongan untuk belajar, karena dengan peningkatan motivasi belajar maka siswa akan tergerak, terarahkan sikap dan perilaku siswa dalam belajar.

(18)

menyelesaikan tugas dengan baik, kebalikan dengan siswa yang sedang sakit, ia tidak mempunyai gairah dalam belajar.

Pembelajaran yang diikuti oleh siswa yang termotivasi akan benar-benar menyenangkan, terutama bagi guru. Siswa yang menyelesaikan tugas belajar dengan perasaan termotivasi terhadap materi yang telah dipelajari, mereka akan lebih mungkin menggunakan materi yang telah dipelajari.

Hal-hal yang dapat mempengaruhi motivasi belajar pada diri siswadapat timbul dari dirinya sendiri, lingkungan sekolah maupun dari lingkungan keluarga. Dari lingkungan sekolah misalnya guru di samping mengajar juga hendaknya menanamkan motivasi belajar kepada siswa yang diajarnya. Siswa yang bermotivasi tinggi dalam belajar memungkinkan akan memperoleh hasil belajar

yang tinggi pula, artinya semakin tinggi motivasinya, semakin intensitas usaha

dan upaya yang dilakukan, maka semakin tinggi hasil belajar yang diperolehnya.

Siswa melakukan berbagai upaya atau usaha untuk meningkatkan keberhasilan

dalam belajar sehingga mencapai keberhasilan yang cukup memuaskan

sebagaimana yang diharapkan.

(19)

Ada beberapa tahapan penerimaan mahasiswa baru pada Perguruan Tinggi

Negeri/Swasta yang dilakukan oleh siswa yang baru lulus SMA/Sederajat.

Begitupun halnya yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi PKn Angkatan

2010 FKIP Universitas Lampung. Berdasarkan hasil observasi awal ada 4 jalur

masuk dalam melakukan proses pendaftaran Unila. Yaitu dengan jalur SNMPTN,

PKAB, Ujian Masuk Lokal (UML), dan Penjaringan bibit unggul daerah (PBUD).

Jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), yaitu jalur masuk yang menggunakan kemampuan dan pemikiran yang matang dari diri

seseorang untuk mencapai apa yang diinginkannya. Dengan hasil yang murni

tanpa rekayasa dan biaya SPP yang terjangkau sehingga banyak peminat yang

ingin masuk Universitas Lampung melalui jalur ini.

Kedua, dengan jalur Penelusuran Kemampuan Akademik dan Bakat (PKAB),

yaitu perekrutan dilakukan dengan menyebarkan undangan-undangan ke

sekolah-sekolah yang ada di Lampung melalui nilai raport dan prestasi. Mahasiswa yang

masuk dengan jalur undangan ini tanpa tes. Dengan berdasarkan nilai rapor serta

bakat yang mereka miliki. Nilai rapor tersebut dibagi menjadi 2 kelompok yaitu

IPA dan IPS, dengan masing-masing 6 mata pelajaran. Pada kelompok IPA

dengan mata pelajaran B. Inggris, B. Indonesia, Matematika, Fisika, Kimia,

Biologi. Sedangkan pada kelompok IPS dengan mata pelajaran yaitu B. Inggris,

B. Indonesia, Geografi, Ekonomi, Sosiologi dan Sejarah.

Ketiga, dengan jalur UML. Merupakan salah satu jalur yang pelaksanaannya

berasal dari pihak Unila sendiri. Calon mahasiswa yang mendaftar dari berbagai

(20)

dari pemerintah, melainkan subsidi sendiri. Jalur ini dikhususkan untuk

mahasiswa yang memiliki perkonomian di atas standar. Hampir sebagian calon

mahasiswa yang mendaftar melalui jalur UML ini di karenakan tidak diterima

melalui jalur SNMPTN.

Empat, dengan jalur Penjaringan Bibit Unggul Daerah (PBUD), yaitu Program yang dibuka bagi putra-putri pelajar di daerah yang kemampuan akademiknya tidak tereksplorasi karena akses pendidikan yang sangat sulit. Banyak anak-anak cerdas di daerah-daerah pelosok yang akhirnya tidak bisa meneruskan pendidikan karena keterbatasan dana dan fasilitas pendidikan. Program ini sempat terhenti satu tahun. Namun tahun ini Unila kembali membuka kerjasama dengan pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten/Kota se-Lampung. Mahasiswa dari jalur ini nantinya akan dibiayai oleh Pemda setempat, Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), serta perusahaan swasta yang melakukan seleksi terhadap calon mahasiswa dari Sekolah Menangah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Persentase penerimaan PBUD sebanyak (5 persen). Paling sedikit dibanding ketiga jalur lain, yakni: PKAB (20 persen), SNMPTN (45 persen), dan UML (30 persen). Oleh karena itu tidak ada mahasiswa program studi PPKn yang masuk melalui jalur ini. Sehingga dalam penelitian ini hanya tiga jalur masuk yang akan di teliti, yaitu SNMPTN, PKAB dan UML.

Prestasi belajar mahasiswa program studi PPKn Angkatan 2010 dapat dilihat dari

(21)

berikut adalah tabel data nilai rata-rata IPK semester 2 mahasiswa Unila Program

Studi PKn Angkatan 2010.

Tabel 1: Nilai IPK Semester 2 Mahasiswa FKIP Unila Program Studi PPKn Angkatan 2010 Berdasarkan Jalur Masuk.

No

Jalur Masuk

UNILA

Jumlah

Mahasiswa

Nilai Indeks Prestasi Komuliatif (IPK)

Semester 2

Sumber: Dokumentasi Rektorat Bagian Pendataan Mahasiswa Unila Berdasarkan

Jalur Masuk.

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa hasil belajar selama 2 semester

tergolong cukup berprestasi, karena IPK yang dihasilkan merupakan nilai di atas

rata-rata. Mahasiswa Unila program Studi PPKn Angkatan 2010 yang mencapai

IPK 2,5-3,0 yaitu berjumlah 9 orang. Sedangkan IPK yang mencapai 3,0-3,5

yaitu berjumlah 56 orang. Hal ini membuktikan bahwa mahasiswa PPKn sampai

semester 2 dikatakan cukup berprestasi dengan nilai IPK di atas 3,0. Namun ada

pula mahasiswa yang mendapatkan nilai lebih dari itu. 12 orang mahasiswa yang

masuk dengan jalur SNMPTN mendapatkan nilai yang tinggi yaitu dengan IPK

antara 3,5-4,0.

Jika dilihat dari motivasi mahasiswa dalam belajar pasti berbeda. Berdasarkan

observasi bahwa motivasi mahasiswa PPKn Angkatan 2010 yang masuk melalui

jalur SNMPTN minat mereka dalam mengikuti perkuliahan sangat bermotivasi.

(22)

memecahkan persoalan-persoalan, aktif dalam proses pembelajaran, tidak

monoton dan positif dalam berargumentasi. Kemudian mahasiswa yang masuk

melalui jalur PKAB, mereka lebih senang bekerja sendiri, menunjukan minat

mereka terhadap berbagai macam masalah. Namun terdapat beberapa mahasiswa

yang terlihat tidak bermotivasi dalam belajar, Karena kurangnya bahan ajar yang

dimilki mahasiswa itu sendiri. Jika dilihat mahasiswa yang masuk melalui jalur

UML kurang bermotivasi. Mereka kurang aktif dalam memberikan argmentasi.

dilihat dari daftar hadir jalur inilah yang lebih banyak tidak hadir dalam

perkuliahan. Akan tetapi mereka aktif dalam mengikuti organisasi yang tidak

berhubungan dengan mata kuliah. Sehingga prestasi yang mereka hasilkan tidak

memenuhi standar yang ada. Bahkan ada beberapa mahasiswa yang

mengundurkan diri dari program studi PPKn tersebut dengan berbagai faktor.

Hal ini membuktikan bahwa mahasiswa yang masuk dengan jalur SNMPTN bisa

dikatakan lebih berprestasi, karena hasil IPK yang dicapai mahasiswa cukup

tinggi. Terdapat 35 mahasiswa yang mendapat IPK diatas 3,0 dn 7 mahasiswa

yang mendapat IPK di atas 3,5-4,0. Sedangkan jalur PKAB atau melalui bakat

yang dimiliki, cukup berprestasi. Karena hanya 4 mahasiswa yang mendapatkan

nilai di bawah 3,0. Kemudian mahasiswa yang masuk melalui melalui jalur UML,

dapat dikatakan kurang berprestasi. Karena banyaknya nilai yang kurang dari 3,0.

Dari uraian di atas dan kenyataan yang terjadi di FKIP Universitas Lampung pada

mahasiswa program studi PPKn angkatan 2010, peneliti tertarik untuk

(23)

Belajar Berdasarkan Jalur Masuk Unila Pada Mahasiswa Program Studi

PPKn Angkatan 2010”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latarbelakang yang telah diuraikan sebelumnya maka peneliti

mengidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan antara motivasi dan prestasi belajar berdasarkan jalur masuk Unila pada mahasiswa program studi PPKn angkatan 2010.

2. Motivasi belajar mahasiswa dapat meningkatkan prestasi yang dicapai.

3. Mahasiswa yang masuk melalui jalur SNMPTN motivasi belajarnya lebih tinggi daripada mahasiswa yang masuk melalui jalur PKAB dan UML.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka penelitian ini dibatasi

pada masalah “ Perbedaan antara Motivasi dan Prestasi Belajar Berdasarkan Jalur

Masuk Unila Pada Mahasiswa Program Studi PPKn Angkatan 2010.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas untuk mempermudah proses penelitian

dibuat suatu perumusan masalah yaitu: “Apakah Ada Perbedaan Antara Motivasi

dan Prestasi Belajar Berdasarkan Jalur Masuk Unila Pada Mahasiswa Program

(24)

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya

Perbedaan Antara Motivasi dan Prestasi Belajar Berdasarkan Jalur Masuk

Unila Pada Mahasiswa Program Studi PPKn Angkatan 2010.

Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kegunaan Teoritis

Penelitian secara teoritis berguna untuk mengembangkan konsep ilmu

pendidikan khususnya PPKn dengan wilayah kajian pembelajaran PPKn

yang berkaitan dengan hak dan kewajiban yang sama bagi warga negara

dalam mendapatkan pendidikan yang layak.

2. Kegunaan Praktis

Penelitian ini berguna untuk Mahasiswa Unila sendiri. Bahwa dengan jalur

manapun masuk Unila harus memiliki motivasi dan tingkat prestasi yang

tinggi. Dengan mendapatkan nilai IPK yang tinggi akan memudahkan

untuk mendaftar pekerjaan. Sehingga dosen serta kampus itu sendiri

merasa bangga telah melahirkan generasi-generasi yang mengharumkan

nama baik Universitas Lampung.

F. Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang Lingkup Ilmu

Penelitian ini termasuk ruang lingkup ilmu pendidikan khususnya

(25)

dan Kewarganegaraan yang membahas tentang persamaan hak dalam

mendapatkan pengajaran.

2. Ruang Lingkup Objek

Objek penelitian ini adalah Perbedaan Antara Motivasi dan Prestasi Belajar Berdasarkan Jalur Masuk Unila Pada Mahasiswa Program Studi PPKn Angkatan 2010.

3. Ruang Lingkup Subjek

Ruang lingkup subjek dalam penelitian ini adalah Mahasiswa program

studi PPKn Angkatan 2010 FKIP di Universitas Lampung.

4. Ruang Lingkup Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di FKIP Universitas Lampung Program Studi

PPKn.

5. Ruang Lingkup Waktu

Waktu dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sejak dikeluarkannya Surat

(26)

II.TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori 1. Konsep Belajar

Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi manusia. Belajar menurut James O. Whittaker

dalam Darsono (2000: 4) ” Learning may be defined as the process by which behavior originates or is altere through training or experience” belajar dapat

didefinisikan sebagai proses menimbulkan atau merubah perilaku melalui latihan atau pengalaman. Menurut Wingkel dalam Darsono (2000: 4) belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.

(27)

Slameto dalam Djamarah (2002:13) merumuskan juga tentang pengertian belajar yaitu suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan dalam diri manusia yang tampak dalam perubahan tingkah laku seperti kebiasaan, pengetahauan, sikap, keterampilan, dan daya pikir.

2. Pengertian Motivasi Belajar

Kata-kata motivasi sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan ada

beberapa orang menyebut dirinya seorang Motivator. Entah itu dari dalam

maupun luar negeri. Sebut saja, Mario Teguh, dengan The Golden Ways-nya yang

sering kita jumpai dan saksikan di salah satu stasiun televisi swasta. Andrie

Wongso, dengan “Success is My Right” nya, Stephen R. Covey dengan “Seven

Habits”-nya, dan masih banyak lagi bapak-bapak motivator yang lain.

Motivasi menurut definisinya adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah,

dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama

dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan. Dalam hubungan antara

motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan dengan seberapa giat seseorang

berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang

memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan.

Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa

(28)

a. Sejarah Teori Motivasi

Tahun 1950an merupakan periode perkembangan konsep-konsep motivasi.

Teori-teori yang berkembang pada masa ini adalah hierarki Teori-teori kebutuhan, Teori-teori X dan

Y, dan teori dua faktor. Teori-teori kuno dikenal karena merupakan dasar

berkembangnya teori yang ada hingga saat ini yang digunakan oleh manajer

pelaksana di organisasi-organisasi di dunia dalam menjelaskan motivasi

karyawan.

b. Hirearki Teori Kebutuhan

Abraham Maslow, pencetus hierarki teori kebutuhan Teori motivasi yang paling

terkenal adalah hierarki teori kebutuhan milik Abraham Maslow. Ia membuat

hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan,

yaitu fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik lainnya), rasa aman

(rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional), sosial (rasa kasih sayang,

kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan), penghargaan (faktor penghargaan

internal dan eksternal), dan aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi

seseorang, dan pemenuhan diri sendiri). Dideskripsikan sebagai kebutuhan tingkat bawah sedangkan kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai

kebutuhan tingkat atas. Perbedaan antara kedua tingkat tersebut adalah dasar

pemikiran bahwa kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara internal sementara

kebutuhan tingkat rendah secara dominan dipenuhi secara eksternal.

Teori kebutuhan Maslow telah menerima pengakuan luas di antara manajer

pelaksana karena teori ini logis secara intuitif. Namun, penelitian tidak

(29)

penelitian yang berusaha mengesahkan teori ini tidak menemukan pendukung

yang kuat.

c. Teori Motivasi Kontemporer

David McClelland, pencetus Teori Kebutuhan. Teori motivasi kontemporer bukan

teori yang dikembangkan baru-baru ini, melainkan teori yang menggambarkan

kondisi pemikiran saat ini dalam menjelaskan motivasi karyawan.

Teori motivasi kontemporer mencakup :

1. Teori kebutuhan McClelland

Teori kebutuhan McClelland dikembangkan oleh David McClelland dan

teman-temannya. Teori kebutuhan McClelland berfokus pada tiga

kebutuhan yang didefinisikan sebagai berikut:

a. kebutuhan pencapaian: dorongan untuk melebihi, mencapai

standar-standar, berusaha keras untuk berhasil.

b. kebutuhan kekuatan: kebutuhan untuk membuat individu lain

berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku

sebaliknya.

c. kebutuhan hubungan: keinginan untuk menjalin suatu hubungan

antarpersonal yang ramah dan akrab.

2. Teori Evaluasi Kognitif

Teori evaluasi kognitif adalah teori yang menyatakan bahwa pemberian

penghargaan-penghargaan ekstrinsik untuk perilaku yang sebelumnya

memuaskan secara intrinsik cenderung mengurangi tingkat motivasi

secara keseluruhan. Teori evaluasi kognitif telah diteliti secara eksensif

(30)

3. Teori Penentuan Tujuan

Teori penentuan tujuan adalah teori yang mengemukakan bahwa niat

untuk mencapai tujuan merupakan sumber motivasi kerja yang utama.

Artinya, tujuan memberitahu seorang karyawan apa yang harus dilakukan

dan berapa banyak usaha yang harus dikeluarkan.

4. Teori Efektivitas Diri

Efektivitas diri yang juga dikenal sebagai ”teori kognitif sosial” atau

”teori pembelajaran sosial” adalah keyakinan individu bahwa ia mampu

mengerjakan suatu tugas.

5. Teori Penguatan

Teori penguatan adalah teori di mana perilaku merupakan sebuah fungsi

dari konsekuensi-konsekuensinya jadi teori tersebut mengabaikan

keadaan batin individu dan hanya terpusat pada apa yang terjadi pada

seseorang ketika ia melakukan tindakan.

6. Teori Keadilan

Teori keadilan adalah teori bahwa individu membandingkan

masukan-masukan dan hasil pekerjaan mereka dengan masukan-masukan-masukan-masukan dan hasil

pekerjaan orang lain, dan kemudian merespons untuk menghilangkan

ketidakadilan.

7. Teori Harapan

Teori harapan adalah kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak

dalam cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu harapan bahwa

tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil yang ada dan pada daya tarik

(31)

d. Area Motivasi Manusia

Empat area utama motivasi manusia adalah makanan, cinta, seks, dan

pencapaian. Tujuan-tujuan yang mendasari motivasi ditentukan sendiri oleh

individu yang melakukannya, individu dianggap tergerak untuk mencapai

tujuan karena motivasi intrinsik (keinginan beraktivitas atau meraih

pencapaian tertentu semata-mata demi kesenangan atau kepuasan dari

melakukan aktivitas tersebut), atau karena motivasi ekstrinsik, yakni

keinginan untuk mengejar suatu tujuan yang diakibatkan oleh

imbalan-imbalan eksternal.

Menurut Santrock, motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang memiliki motivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama (Santrock, 2007). Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2000).

Siswa yang memiliki motivasi untuk berhasil harus diberi pekerjaan yang

menantang dan sebaliknya jika siswa yang memiliki motivasi untuk tidak gagal

sebaiknya diberi pekerjaan yang kira-kira dapat dikerjakan dengan hasil yang

baik. Apabila motif atau motivasi belajar timbul setiap kali belajar, besar

kemungkinan hasil belajarnya meningkat (Nashar, 2004: 5). Banyak bakat siswa

(32)

Apabila siswa itu memperoleh motif sesuai dengan bakat yang dimilikinya itu,

maka lepaslah tenaga yang luar biasa sehingga tercapai hasil-hasil belajar yeng

semula tidak terduga.

Sejalan dengan pernyataan di atas, Brophy (2004) menyatakan bahwa motivasi

belajar lebih mengutamakan respon kognitif, yaitu kecenderungan siswa untuk

mencapai aktivitas akademis yang bermakna dan bermanfaat.

Kemudian diikuti Keller seperti yang di kutip oleh Prasetya, Suciati, danWardani

dikemukakan model ARCS (Attention, Relevance, Confidance,and Satisfaction).

a. Perhatian

Perhatian siswa didorong oleh rasa ingin tahu. Oleh sebab itu rasa ingin tahu

ini perlu mendapat rangsangan sehingga siswa akan memberikan perhatian,

dan perhatian tersebut terpelihara selama proses beljar mengajar, bahkan

lebih lama lagi. Rasa ingin tahu ini dapat dirangsang atau dipancing melalui

elemen yang baru, aneh, lain dengan yang sudah ada. .Apabila

elemen-elemen seperti itu dimasukan dalam rancangan pembelajaran, hal itu akan

menstimulir rasa ingin tahu siswa. Namun yang perlu diperhatikan stimulir

tersebut jangan terlalu berlebihan, sebab akan menjadikan hal yang

membiasakan dan kurang keefektifannya.

b. Relevan

Relevan menunjukkan adanya hubungan antara materi pelajaran dengan

kebutuhan dan kondisi siswa. Motivasi akan terpelihara apabila mereka

menganggap apa yang dipelajari memenuhi kebutuhan pribadi, atau

(33)

dikelompokkan ke dalam tiga kategori yaitu motivasi pribadi, motif

instuental, dan motif cultural.

c. Kepercayaan Diri

Merasa diri kompeten atau atau mampu merupakan potensi untuk dapat

berinteraksi secara positif dengan linkungan. Kopnsep tersebut berhubungan

dengan keyakinan pribadi siswa bahwa dirinya memiliki untuk melakukan

suatu tugas yang menjadi syarat keberhasilan. Prinsip yang berlaku dalam hal

ini adalah bahwa motivasi akan meningkat sejalan dengan meningkatnya

harapan untuk berhasil. Hal ini seringkali dipengaruhi oleh pengalaman

sukses dimasa yang lampau. Dengan demikian ada hubungan spiral antara

pengalaman sukses dengan motivasi. Motivasi dapat menghasilkan ketekunan

yang membawa keberhasilan (prestasi), dan selanjutnya pengalaman sukses

tersebut akan memotivasi siswa untuk mengerjakan tugas berikutnya.

d. Kepuasan

Keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan akan menghasilakan kepuasan,

dan siswa akan termotivasi untuk terus berusaha mencapai tujuan serupa.

Kepuasan karena mencapai tujuan dipengaruhi oleh konsekuensi yang

diterima, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar diri siswa. Untuk

memelihara dan meningkatkan motivasi siswa, guru dapat menggunakan

pemberian penguatan berupa pujian, kesempatan dan lain-lain. Berkaitan

dengan hal tersebut di atas sudah sangat jelas sekalibahwa, seseorang di

dalam melakukan sesuatu tindakan pasti mempunyaisuatu alasan yang

dijadikan dasar, atas sebab apa dia melakukan tindakan tersebut. Pengertian

(34)

Seseorang yang melakukan suatu tindakan pasti ada tujuan yang ingindicapai.

Senada dengan pengertian tersebut di atas, Freemont dan James, seperti yang

diterjemahkan oleh Hasyim Ali menyatakan :

“Motivasi adalah apa yang menggerakkan seseorang untuk bertindak dengan

cara tertentu atau sekurang-kurangnya mengembangkan sesuatu

kecenderungan perilaku tertentu, yang dapat dipicu oleh rangsangan luar, atau

yang lahir dari dalam diri orang itu sendiri.”

Setiap manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan yang secara sadar maupun tidak,

berusaha untuk mewujudkannya. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan

merupakan awal timbulnya suatu perilaku, diperlukan adanya suatu dorongan

(motivasi) yang mampu menggerakkan atau mengarahkan perilaku tersebut.

Setiap manusia berbeda antara satu dengan lainnya, perbedaan itu selain pada

kemampuannya dalam bekerja juga tergantung pada keinginannya untuk bekerja

atau tergantung kepada keinginan, dorongan dan kebutuhannya untuk bekerja.

Keinginan untuk bekerja dalam hal ini disebut motivasi.

Menurut Sardiman A.M Motivasi dapat juga dikatakan sebagai serangkaian usaha

untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan

ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka berusaha untuk meniadakan

atau mengelakan perasaan tidak suka tersebut. Jadi motivasi itu dapat dirangkai

oleh faktor dari luar tetapi motivasi adalah tumbuh didalam diri seseorang.

Mencoba untuk mendapatkan keuntungan dari aktivitas tersebut. Siswa yang

memiliki motivasi belajar akan memperhatikan pelajaran yang disampaikan,

(35)

belajar tertentu yang mendukung. Selain itu, siswa juga memiliki keterlibatan

yang intens dalam aktivitas belajar tersebut, rasa ingin tahu yang tinggi, mencari

bahan-bahan yang berkaitan untuk memahami suatu topik, dan menyelesaikan

tugas yang diberikan.

Siswa yang memiliki motivasi belajar akan bergantung pada apakah aktivitas

tersebut memiliki isi yang menarik atau proses yang menyenangkan. Intinya,

motivasi belajar melibatkan tujuan-tujuan belajar dan strategi yang berkaitan

dalam mencapai tujuan belajar tersebut (Brophy, 2004).

a. Aspek-Aspek Motivasi Belajar

Terdapat dua aspek dalam teori motivasi belajar yang dikemukakan oleh Santrock

(2007), yaitu:

a. Motivasi ekstrinsik, yaitu melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu

yang lain (cara untuk mencapai tujuan). Motivasi ekstrinsik sering

dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan dan hukuman.

Misalnya, murid belajar keras dalam menghadapi ujian untuk

mendapatkan nilai yang baik. Terdapat dua kegunaan dari hadiah, yaitu

sebagai insentif agar mau mengerjakan tugas, dimana tujuannya adalah

mengontrol perilaku siswa, dan mengandung informasi tentang

penguasaan keahlian.

b. Motivasi intrinsik, yaitu motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi

sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri). Misalnya, murid belajar

menghadapi ujian karena dia senang pada mata pelajaran yang diujikan

(36)

menghadapi tantangan yang sesuai dengan kemampuan mereka, dan

mendapat imbalan yang mengandung nilai informasional tetapi bukan

dipakai untuk kontrol, misalnya guru memberikan pujian kepada siswa.

Terdapat dua jenis motivasi intrinsik, yaitu:

1) Motivasi intrinsik berdasarkan determinasi diri dan pilihan personal.

Dalam pandangan ini, murid ingin percaya bahwa mereka melakukan

sesuatu karena kemauan sendiri, bukan karena kesuksesan atau

imbalan eksternal. Minat intrinsik siswa akan meningkat jika mereka

mempunyai pilihan dan peluang untuk mengambil tanggung jawab

personal atas pembelajaran mereka.

2) Motivasi intrinsik berdasarkan pengalaman optimal. Pengalaman

optimal kebanyakan terjadi ketika orang merasa mampu dan

berkonsentrasi penuh saat melakukan suatu aktivitas serta terlibat

dalam tantangan yang mereka anggap tidak terlalu sulit tetapi juga

tidak terlalu mudah.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Terdapat lima faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siwa, yaitu:

a. Harapan guru b. Instruksi langsung

c. Umpanbalik (feedback) yang tepat d. Penguatan dan hadiah

e. Hukuman. (Brophy (2004)

Sebagai pendukung kelima faktor di atas, Sardiman (2000) menyatakan bahwa

bentuk dan cara yang dapat digunakan untuk menumbuhkan motivasi dalam

(37)

f. Pemberian angka, hal ini disebabkan karena banyak siswa belajar dengan tujuan utama yaitu untuk mencapai angka/nilai yang baik.

g. Persaingan/kompetisi

h. Ego-involvement, yaitu menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri.

i. Memberi ulangan, hal ini disebabkan karena para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan.

j. Memberitahukan hasil, hal ini akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar terutama kalau terjadi kemajuan.

k. Pujian, jika ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, hal ini merupakan bentuk penguatan positif.

c. Jenis-Jenis Motivasi dalam Belajar

Menurut Salnadi Sutadipura yang memberikan pendapat mengenai motivasi

dalam praktek belajar. Motivasi dalam belajar adalah merupakan suatu proses,

yang mana proses tersebut dapat:

a. Membimbing anak didik kita ke arah pengalaman-pengalaman,dimana

kegiatan belajar itu dapat berlangsung.

b. Memberikan kepada anak didik kita itu kekuatan, aktivitas dankewaspadaan

yang memadai.

Pada suatu saat mengarahkan perhatian mereka terhadap suatu tujuan. Menurut

Pasaribu dan B. Simanjuntak motif yang menggerakkan anak sehingga mau

belajar adalah Motif psikologis, motif praktis, motif pembentukan

kepribadian,motif kesusilaan, motif sosial dan motif ketuhanan.

Berdasarkan analisis teori-teori motivasi yang telah dipaparkan dimuka dalam

penelitian ini, dapat disimulkan bahwa motivasi merupakan suatu kondisi internal

yang mampu menimbulkan dorongan dalam diri manusia yang menggerakkan dan

mengarahkan untuk melalukan suatu perilaku atau aktivitas tertentu guna

(38)

kebutuhan tersebut merupakan wujud tingkah laku nyata motivasi yang dimiliki

setiap manusia.

d. Fungsi Motivasi dalam Belajar

Motivasi sangat berperan dalam belajar, siswa yang dalam proses belajar

mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti akan tekun dan berhasil belajarnya.

Makin tepat motivasi yang diberikan, makin berhasil pelajaran itu Maka motivasi

senantiasa akan menentukan intensitas usaha belajar bagi siswa. Sardiman, A.M

mengungkapkan bahwa fungsi motivasi ada tiga, yaitu :

a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang

melepaskan energi.

b. Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.

c. Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus

dijalankan yang serasi guna mencapai tujuan itu dengan menyisihkan

perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Seorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu

akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk

bermain atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan. Selain itu ada

juga fungsi lain yaitu, motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan

pencapaian prestasi, karena secara konseptual motivasi berkaitan dengan prestasi

dan hasil belajar. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan

hasil yang baik. Dengan kata lain, adanya usaha yang tekun dan terutama didasari

(39)

yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat

pencapaian prestasi belajarnya.

e. Upaya dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar

Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa motivasi merupakan faktor yang

mempunyai arti penting bagi siswa. Apalah artinya bagi seorang siswa pergi ke

sekolah tanpa mempunyai motivasi belajar. Bahwa diantara sebagian siswa ada

yang mempunyai motivasi untuk belajar dan sebagian lain belum termotivasi

untuk belajar. Seorang guru melihat perilaku siswa seperti itu, maka perlu diambil

langkah-langkah untuk membangkitkan motivasi belajar siswa.

Membangkitkan motivasi belajar tidaklah mudah, guru harus dapat menggunakan

berbagai macam cara untuk memotivasi belajar siswa. Cara membangkitkan

motivasi belajar diantaranya adalah :

a. Menjelaskan kepada siswa, alasan suatu bidang studi dimasukkan dalam

kurikulum dan kegunaannya untuk kehidupan.

b. Mengkaitkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa di luar lingkungan

sekolah.

c. Menunjukkan antusias dalam mengajar bidang studi yang dipegang.

d. Mendorong siswa untuk memandang belajar di sekolah sebagai suatu tugas

yang tidak harus serba menekan, sehingga siswa mempunyai intensitas untuk

belajar dan menjelaskan tugas dengan sebaik mungkin.

e. Menciptakan iklim dan suasana dalam kelas yang sesuai dengan kebutuhan

siswa.

(40)

g. Menggunakan bentuk .bentuk kompetisi (persaingan) antar siswa.

h. Menggunakan intensif seperti pujian, hadiah secara wajar.

Menurut Sardiman A.M, ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan

motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah. Beberapa bentuk dan cara motivasi

tersebut diantaranya :

1. Memberi angka

2. Hadiah

3. Saingan/kompetisi

4. Memberi ulangan

5. Mengetahui hasil

6. Pujian

7. Hukuman

8. Hasrat untuk belajar

9. Minat

10.Tujuan yang diakui.

Demikian pembahasan tentang upaya dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa

dan bentuk-bentuk motivasi yang dapat dipergunakan oleh guru agar berhasil

dalam proses belajar mengajar serta dikembangkan dan diarahkan untuk dapat

melahirkan hasil belajar yang bermakna bagi kehidupan siswa.

3. Pengertian Prestasi Belajar

Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar diperlukan adanya evaluasi yang

nantinya akan dijadikan sebagai tolak ukur maksimal yang telah dicapai siswa

setelah melakukan kegiatan belajar selama waktu yang telah ditentukan. Apabila

(41)

akan digunakan sebagai ukuran dari prestasi belajar yang bukan hanya terdiri dari

nilai mata pelajaran saja tetapi juga mencakup nilai tingkah laku siswa selama

berlangsungnya proses belajar mengajar.

Pengertian Prestasi Belajar menurut Tulus Tu’u (2004:75) adalah hasil yang

dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Selain itu

prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang

dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau

angka nilai yang diberikan oleh guru.

Berdasarkan hal itu, prestasi belajar siswa dapat dirumuskan sebagai berikut:

1) Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika

mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah.

2) Prestasi belajar siswa tersebut terutama dinilai aspek kognitifnya karena

bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan,

pemahaman, aplikasi, analisis dan evaluasi.

3) Prestasi belajar siswa dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai atau angka

nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan

ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya.

Sedangkan prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil yang

telah dicapai dari usaha belajar terhadap IPK yang diterima pada tiap semester,

yang dinyatakan dalam bentuk angka.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar di sekolah sangat dipengaruhi oleh kemampuan umum kita yang

(42)

Namun IQ yang tinggi ternyata tidak menjamin sukses di masyarakat. Tingkat

intelegensi siswa memang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar, namun hal itu bukanlah faktor utama, ada faktor-faktor lain yang

mendukung prestasi belajar yang diperoleh siswa.

Menurut Merson U. Sungalang (dalam Tulus Tu’u, 2004:78) faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar adalah kecerdasan, bakat, minat dan perhatian,

motif, cara belajar, sekolah, lingkungan keluarga.

Selain itu masih terdapat faktor penghambat prestasi belajar yaitu faktor dari

dalam dan faktor dari luar diri siswa. Faktor dari dalam yaitu kesehatan,

kecerdasan, perhatian, minat dan bakat. Sedangkan faktor dari luar diri siswa yaitu

keluarga, sekolah, disiplin yang diterapkan di sekolah, masyarakat, lingkungan

tetangga, dan aktivitas organisasi (Tulus Tu’u, 2004:83).

Sedangkan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut peneliti adalah

disiplin yang ada dalam diri siswa sendiri yang dalam pelaksanaannya

dipengaruhi oleh faktor disiplin yang diterapkan di sekolah dan lingkungan yang

mengelilingi siswa tersebut yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Seperti dinyatakan oleh Slameto bahwa prestasi belajar siswa tidak semata-mata

dinyatakan oleh tingkat kemampuan intelektualnya, tetapi ada faktor-faktor lain

seperti motivasi, sikap, kesehatan fisik dan mental, kepribadian, ketekunan dan

lain-lain. Linda Wahyudi mengatakan bila anak menampilkan prestasi yang buruk

di sekolah, sebaiknya jangan terlampau cepat mengambil kesimpulan bahwa ia

(43)

Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam diri anak dan dapat pula berasal

dari luar diri anak. Di antara faktor-faktor tersebut adalah faktor orang tua yang

dalam banyak hal menempati peranan yang cukup penting. Hal ini dikarenakan

orang tua merupakan tokoh yang penting di dalam kehidupan seorang anak.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar seseorang (siswa)

adalah sebagai berikut :

H.M. Alisuf Sabri mengatakan bahwa ada berbagai faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar siswa yang secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu faktor

internal dan faktor eksternal siswa.

a. Faktor internal siswa

1. Faktor fisiologis siswa, seperti kondisi kesehatan dan kebugaran fisik,

serta kondisi panca inderanya terutama penglihatan dan pendengaran.

2. Faktor psikologis siswa, seperti minat, bakat, intelegensi, motivasi, dan

kemampuan-kemampuan kognitif seperti kemampuan persepsi, ingatan,

berpikir dan kemampuan dasar pengetahuan (bahan apersepsi) yang

dimiliki siswa.

b. Faktor-faktor eksternal siswa

1. Faktor lingkungan siswa. Faktor ini terbagi dua, yaitu pertama faktor

lingkungan alam atau non sosial seperti keadaan suhu, kelembaban udara,

waktu (pagi, siang, malam), letak sekolah, dan sebagainya. Kedua faktor

lingkungan sosial seperti manusia dan budayanya.

2. Faktor instrumental, antara lain gedung atau sarana fisik kelas, sarana atau

alat pengajaran, media pengajaran, guru dan kurikulum atau materi

(44)

Sedangkan M. Dalyono berpendapat bahwa ada 2 faktor yang menentukan

pencapaian hasil belajar, yaitu :

1. Faktor internal yang berasal dari dalam diri siswa, yaitu kesehatan jasmani

dan rohani, intelegensi dan bakat, minat dan motivasi, serta cara belajar

2. Faktor eksternal yang bersal dari luar diri siswa, yaitu keluarga, sekolah,

masyarakat dan lingkungan sekitar.

Penjelasan dari masing-masing faktor tersebut adalah sebagai berikut :

1. Faktor internal

a. Kesehatan jasmani dan rohani

Orang yang belajar membutuhkan kondisi badan yang sehat. Orang yang

badannya sakit akibat penyakit-penyakit kelelahan tidak akan dapat belajar

dengan efektif. Cacat fisik juga mengganggu hal belajar. Demikian pula

gangguan serta cacat-cacat mental pada seseorang sangat menggangu hal

belajar yang bersangkutan. Bagaimana orang dapat belajar dengan baik

apabila ia sakit ingatan, sedikit frustasi atau putus asa.

b. Intelegensi

Intelegensi pada umumnya diartikan dengan kecerdasan. Dalam proses

belajar tingkat intelegensi siswa sangat berpengaruh terhadap prestasi

siswa. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat kecerdasan siswa, semakin

besar peluang siswa berhasil dalam proses pelajarannya.

c. Bakat

Bakat adalah potensi atau kemampuan. Orang tua kadang-kadang tidak

memperhatikan faktor bakat ini. Sering anak diarahkan sesuai dengan

(45)

karena keinginan orang tuanya, anak itu disekolahkan pada jurusan tehnik,

akibatnya bagi anak sekolah dirasakan sebagai suatu beban, tekanan, dan

nilai-nilai yang didapat anak buruk serta tidak ada kemauan lagi untuk

belajar.

d. Minat

Minat adalah suatu gejala psikis yang berkaitan dengan objek atau

aktivitas yang menstimulus perasaan senang pada individu. Seorang yang

menaruh minat pada suatu bidang akan mudah mempelajari bidang itu.

e. Motivasi

Motivasi yang berhubungan dengan kebutuhan, motif , dan tujuan, sangat

mempengaruhi kegiatan dan hasil belajar. Motivasi adalah penting bagi

proses belajar, karena motivasi menggerakkan organisme, mengarahkan

tindakan, serta memilih tujuan belajar yang dirasa paling berguna bagi

kehidupan individu.

f. Cara belajar

Anak yang tidak setiap hari belajar, tetapi dibiarkan dulu menunggu saat

hampir ulangan baru belajar, sehingga bahan-bahan pelajaran akan

tertimbun sampai saat ulangan, tentu nilainya tidak baik. Anak sebaiknya

dibiasakan belajar sedikit demi sedikit setiap hari secara teratur, meskipun

hanya sebentar. Jika dalam belajar hafalan anak tidak dibarengi dengan

pengertian-pengertian yang baik, anak tidak mengerti apa hubungan antara

suatu hal dengan hal lainnya. Jadi cara menghafalnya tepat seperti yang

(46)

antara bahan yang satu dengan yang lain akan lebih mudah dan lebih lama

diingat oleh anak.

2. Faktor eksternal

a. Keluarga

Lingkungan keluarga merupakan media pertama dan utama yang secara langsung

atau tidak langsung berpengaruh terhadap perilaku dalam perkembangan anak

didik. Tujuan pendidikan secara universal dapat dikatakan agar anak manusia

tersebut menjadi mandiri, dalam arti bukan saja dapat mencari nafkahnya sendiri,

namun juga mengarahkan dirinya berdasarkan keputusannya sendiri untuk

mengembangkan semua kemampuan fisik, mental, sosial dan emosional yang

dimilikinya. Sehingga dapat mengembangkan suatu kehidupan yang sehat dan

produktif, dengan memiliki kepedulian terhadap orang lain. Pendidikan keluarga

adalah fundamen atau dasar dari pendidikan anak selanjutnya. Hasil-hasil

pendidikan yang diperoleh anak dalam keluarga menentukan pendidikan anak itu

selanjutnya, baik di sekolah maupun di masyarakat. Ngalim Purwanto mengutip

pendapatnya C.G. Salzmann (1744-1811), seorang penganut aliran philantropium,

yang telah mengeritik dan mengecam pendidikan yang telah dilakukan oleh para

orang tua waktu itu. Dalam karangannya, Kresbuchlein (buku Udang Karang).

Salzmann mengatakan bahwa segala kesalahan anak-anak itu adalah akibat dari

perbuatan pendidik-pendidiknya, terutama orang tua. Orang tua pada masa

Salzmann dipandangnya sebagai penindas yang menyiksa anaknya dengan

pukulan yang merugikan kesehatannya, dan menyakiti perasaan-perasaan

kehormatannya. Disini Salzmann hendak menunjukkan bahwa pendidikan

(47)

Dari pendapat ke dua ahli tersebut dapat di simpulkan bahwa salah satu yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor keluarga. Adapun faktor

keluarga ini dapat di golongkan menjadi lima golongan, yaitu :

1) Cara mendidik anak

Setiap keluarga mempunyai spesifikasi dalam mendidik. Ada keluarga yang

cara mendidik anak secara dictator militer, ada yang demokratis di mana

pendapat anak diterima oleh orang tua. Tetapi ada juga keluarga yang acuh

dengan pendapat setiap anggota keluarga. Jadi tiap-tiap anggota keluarga

berjalan sendiri. Dari ketiga cara mendidik anak ini maka timbul pula

macam-macam kepribadian dari anak tersebut.

2) Hubungan orang tua dan anak

Ada keluarga yang hubungan anak dan orang tua dekat sekali sehingga anak

tidak mau lepas dari orang tuanya. Bahkan ke sekolah pun susah. Ia takut

terjadi sesuatu dengan orang tuanya. Pada anakanak yang berasal dari

hubungan keluarga demikian kadang-kadang mengakibatkan anak menjadi

tergantung. Bentuk lain misalnya hubungan orang tua dan anak yang ditandai

oleh sikap acuh tak acuh pada orang tua. Sehingga dalam diri anak timbul

reaksi frustasi. Sebaliknya orang tua yang terlalu keras terhadap anak,

hubungan anak dan orang tua menjadi jauh sehingga menghambat proses

belajar dan anak selalu diliputi oleh ketakutan terus menerus.

3) Sikap orang tua

Hal ini tidak dapat dihindari, karena secara tidak langsung anak adalah

gambaran dari orang tuanya. Jadi sikap orang tua menjadi contoh bagi anak.

(48)

Faktor ekonomi sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan rumah tangga.

Keharmonisan hubungan antara orang tua dan anak kadang-kadang tidak

dapat terlepas dari faktor ekonomi. Begitu pula faktor keberhasilan seseorang.

Pada keluarga yang ekonominya kurang mungkin dapat menyebabkan anak

kekurangan gizi, kebutuhan-kebutuhan anak mungkin tidak dapat terpenuhi.

Selain itu ekonomi yang kurang menyebabkan suasana rumah menjadi muram

dan gairah untuk belajar tidak ada. Tetapi hal ini tidak mutlak demikian.

Kadang-kadang kesulitan ekonomi bisa menjadi pendorong anak untuk lebih

berhasil, sebaliknya bukan berarti pula ekonomi yang berlebihan tidak akan

menyebabkan kesulitan belajar. Pada ekonomi yang berlebihan anak mungkin

akan selalu dipenuhi semua kebutuhannya, sehingga perhatian anak terhadap

pelajaran-pelajaran sekolah akan berkurang karena anak terlalu banyak

bersenang-senang, misalnya dengan permainan yang beraneka ragam atau

pergi ke tempat-tempat hiburan dan lain-lain.

5) Suasana dalam keluarga

Suasana rumah juga berpengaruh dalam membantu belajar anak. Apabila

suasana rumah itu selalu gaduh, tegang, sering ribut dan bertengkar,

akibatnya anak tidak dapat belajar dengan baik, karena belajar membutuhkan

ketenangan dan .konsentrasi.

Jadi, keberhasilan siswa mencapai hasil belajar yang baik dipengaruhi oleh

berbagai macam faktor. Faktor itu terdiri dari tingkat kecerdasan yang baik,

pelajaran sesuai bakat yang dimiliki, ada minat dan perhatian yang tinggi dalam

pembelajaran, motivasi yang baik dalam belajar, cara belajar yang baik dan

(49)

memberi dorongan anak untuk maju. Selain itu, lingkungan sekolah yang tertib,

teratur, disiplin, yang kondusif bagi kegiatan kompetisi siswa dalam

pembelajaran.

Masyarakat kita sekarang ini pada satu sisi adalah masyarakat pertanian, pada sisi

lain sudah memasuki era globalisasi yang terdiri dari era industri, teknologi dan

informasi. Perubahan kondisi sosial, ekonomi, politik dan budaya berlangsung

cepat. Perubahan cepat ini membawa dampak besar bagi kehidupan masyarakat

baik positif maupun negatif.

Pola kehidupan positif adalah melihat perubahan itu sebagai sesuatu yang harus

diterima dan dihadapi. Di dalamnya ada hal-hal yang dapat dianggap sebagai

sesuatu yang baik, memberi kemudahan dan kenyamanan serta peningkatan

martabat hidup manusia. Manusia juga melihat adanya tantangan dan peluang bagi

kemajuan hidup manusia. Oleh sebab itu, manusia membangun dan melengkapi

diri dengan memperkuat keimanan, mental, budaya, disiplin, keterampilan dan

pengetahuan. Dengan demikian, manusia mampu bertahan dan menghadapi

gelombang perubahan yang cepat tersebut.

Sementara pola kehidupan negatif adalah melihat perubahan itu sebagai ancaman

yang membahayakan kehidupan. Menutupi diri terhadap perubahan akan

tertinggal dan terbelakang. Pada sisi lain, tanpa membekali diri secara positif

seperti di atas, manusia ikut arus dan menikmati perubahan yang terjadi. Akan

tetapi, hal itu membawa dampak negatif dalam sikap dan perilaku serta

(50)

menghadapi begitu banyak ancaman dan tantangan. Prestasi yang dicapai dalam

pembelajaran pun terhambat dan belum optimal..

4. Jalur Masuk Unila

Universitas Lampung merupakan Perguruan Tinggi yang banyak diminati oleh

calon mahasiswa. Calon mahasiswa baru yang mendaftar dari berbagai daerah.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara bersama bapak Khairul pada bagian

pendataan mahasiswa Unila berdasarkan jalur masuk yang mengatakan bahwa,

ada empat jalur penerimaan mahasiswa baru pada tahun 2010. Ini sudah menjadi

tradisi di Unila dan diselenggarakan setiap tahun, yaitu:

a. Untuk jalur Penelusuran Kemampuan Akademik dan Bakat (PKAB),

perekrutan dilakukan dengan menyebarkan undangan-undangan ke

sekolah-sekolah yang ada di Lampung melalui nilai raport dan prestasi.

Mahasiswa yang masuk dengan jalur ini tanpa tes. Dengan bakat yang

diiliki, mahasiswa tersebut mendaftar dengan syarat dan ketentuan,

kemudian disaring kembali untuk dilihat calon mahasiswa yang paling

berbakat. Sehingga diterima di Universitas Lampung.

b. Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), mahasiswa yang memilih jalur ini karena beberapa faktor. Yakni faktor yang pertama,

karena ingin masuk di Perguruan Tinggi Negeri dengan hasil yang murni

tanpa rekayasa, dan faktor kedua karena perekonomian keluarga. Karena

biaya SPP yang terjangkau sehingga dapat mengurangi beban mahasiswa

untuk membayar kewajibannya per semester.

c. Ujian Masuk Lokal (UML). Untuk jalur UML merupakan salah satu jalur

(51)

yang dibuka hanya untuk local Unila saja. Dimana jalur UML ini dalam

pelaksanaannya tidak menggunakan subsidi dari pemerintah, melainkan

subsidi sendiri, yaitu untuk mahasiswa yang memiliki perkonomian di

atas standar. Karena jalur Mandiri ini merupakan jalur pilihan. Selain

karena biaya SPP yang terbilang cukup mahal, juga karena mahasiswa

yang tidak diterima di Unversitas Lampung dengan jalur SNMPTN.

Berdasarkan observasi bahwa mahasiswa yang masuk berdasarkan jalur

masuk UML prestasinya rendah.

(Sumber: Rektorat Bagian Pendataan Mahasiswa Unila Berdasarkan Jalur Masuk)

B. Kerangka Pikir

Untuk mengetahui gambaran bagaimana hubungan tingkat motivasi dan prestasi

berdasarkan jalur masuk Unila pada Mahasiswa Program Studi PPKn angkatan

2010 akan disajikan dalam bagan skematik sebagai berikut.

Gambar 1. Kerangka pikir perbedaan antara motivasi dan prestasi belajar berdasarkan jalur masuk Unila pada mahasiswa program studi PKn angkatan 2010.

Jalur Masuk Unila (Y) 1. SNMPTN

2. PKAB 3. UM Lokal

(52)

C. Hipotesis

Menurut Suharsimi Arikunto (1997:67) hipotesis adalah “suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai ada bukti melalui penyajian data atau pernyataan sementara terhadap rumusan penelitian yang dikemukakan”.

Berdasarkan latar belakang masalah, teori dan kerangka pikir maka hipotesis yang peneliti ajukan adalah:

Hi : Ada perbedaan antara motivasi dan prestasi belajar berdasarkan jalur masuk Unila pada mahasiswa program studi PPKn angkatan 2010. Ho : Tidak ada perbedaan antara motivasi dan prestasi belajar berdasarkan

(53)

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode

deskriptif yang digunakan untuk menganalisis kenyataan berdasarkan fakta yang

tampak atau terjadi dengan menggunakan teknik pokok angket dan teknik

penunjang studi wawancara dan kepustakaan.

Penggunaan penelitian metode deskriptif ini sangat cocok dalam penelitian ini

karena sasaran penelitian ini berupa penjelasan hubungan antara motvasi dan

prestasi belajar mahasiswa program studi PKn FKIP Unila Angkatan 2010

berdasarkan jalur masuk .

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

(54)

Berdasarkan pengertian tersebut yang menjadi populasi dalam penelitian ini

adalah mahasiswa program studi PKn FKIP Unila Angkatan 2010 yang berjumah

80 orang yang terdiri dari 28 orang laki dan 49 orang perempuan. Untuk lebih

jelas dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2. Populasi Jumlah Mahasiswa Program Studi PKn Berdasarkan Jalur

Masuk Unila.

No. Jalur Masuk Unila

Jumlah Mahasiswa

Laki-laki Perempuan Jumlah

1 SNMPTN 19 orang 28 orang 47 orang

2 PKAB 5 orang 13 orang 18 orang

3 UML 2 orang 10orang 12 orang

Jumlah 26 orang 51 orang 77 orang

Sumber: Dokumentasi Program Studi PKn Angkatan 2010 Universitas Lampung.

2. Sampel

Menurut Muhammad Ali (1987:64) : “sampel adalah sebagian yang diambil dari

keseluruhan objek penelitian yang dianggap mewakili seluruh populasi dan

diambil menggunakan teknik tertentu”. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto

(2006:130) apabila subjek kurang dari 100 Lebih baik diambil semuanya sehingga

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika subjeknya besar atau lebih dari

100 dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih”.

Dalam penelitian ini menggunakan penelitian populasi karena subjeknya hanya 80

orang. Jadi penelitian ini merupakan penelitian populasi artinya seluruh populasi

(55)

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Menurut Sumadi Suryabtara (2002 : 72) variabel penelitian adalah segala sesuatu

yang akan menjadi pengamatan penelitian.Variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

a. Variabel bebas ( Variabel X)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Motivasi (X1) dan prestasi (X2)

belajar pada mahasiswa Program Studi PKn FKIP Unila Angkatan 2010.

b. Variabel terikat ( Variabel Y )

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Berdasarkan Jalur Masuk Unila.

2. Definisi Operasional Variabel dan Indikator

Menurut Ali (1999 : 152 ) “Operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau kontrak dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan atau untuk memberikan operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tertentu.”

a. Variabel bebas (Variabel X)

Secara operasional variabel dalam penelitian ini adalah:

a. Motivasi belajar (X1)

Motivasi belajar adalah dorongan atau keinginan siswa untuk

menentukan aktivitas apa yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan

yang diinginkan, berupa perubahan perilaku dalam bentuk peningkatan

pengetahuan, pemahaman dan penerapan dari apa yang dipelajari, untuk

memahami informasi dan menghubungkannya dengan pengetahuan

Gambar

Tabel                                                                                                                 Halaman
Tabel 1: Nilai IPK Semester 2 Mahasiswa FKIP Unila Program Studi PPKn Angkatan 2010 Berdasarkan Jalur Masuk
Gambar 1. Kerangka pikir perbedaan antara motivasi dan prestasi belajar berdasarkan jalur masuk Unila pada mahasiswa program studi PKn angkatan 2010
Tabel 2. Populasi Jumlah Mahasiswa Program Studi PKn Berdasarkan Jalur
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kajian diawali dengan mempelajari pengertian tentang Convention Center, standar-standar perancangan dan perencanaan bangunan Convention Center, pengertian dan

Dari penelitian di atas dapat diketahui bahwa rasio amilum dan air ini berpengaruh terhadap spesifikasi amilum yang dihasilkan, sehingga perlu dilakukan penelitian

Pengelola perusahaan yang baik dapat diartikan sebagai workload dapat dikendalikan dari sisi physical environment yang merupakan syarat terpenting dalam pengembangan usaha

acidophilus 2B4 pada tikus yang diinfeksi EPEC dapat mencegah kejadian diare, mempertahankan jumlah eritrosit, nilai hematokrit, serta kadar hemoglobin tikus dalam

Sehingga keputusan wajib pajak UMKM mengikuti program relaksasi pajak dijelaskan 73,6% oleh variabel prosedur, pelayanan, dan pengetahuan sisanya dijabarkan oleh variabel

Sebagai pelopor air minum dalam kemasan sejak didirikan tahun 1973, kini AQUA menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidup sehat masyarakat Indonesia.. Dulu dan kini,

Skripsi dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Co-op Co-op terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa MTs Bahrul ‘Ulum Al-Islamy Kecamatan

penelitian dengan media edukasi permainan menyatakan bahwa terdapat peningkatan perilaku konsumsi pada remaja, setelah diberikan edukasi dengan permainan ular