EKSISTENSI MASYARAKAT ETNIS TIONGHOA
DI DELI TUA PADA MASA ORDE BARU
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
KALIN NOVIANTI NIM 3122121005
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
Kalin Novianti. NIM 3122121005 Eksistensi Masyrakat Tionghoa Pada Masa Orde Baru. Skripsi S-1 Jurusan Pendidikan Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Sejarah singkat kedatangan masyarakat Etnis Tionghoa ke Deli Tua, interaaksi sosial masyrakat Etnis Tioghoa dengan masyarakat Deli Tua pada masa Orde baru, Eksistensi masyrakat Etnis Tioghoa di bidang Mata pencarian, Pendidikan, dan pemukiman di Deli Tua pada masa Orde baru.Penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah dengan menerapkan penelitian lapangan (field Research) dan penelitian Pustaka (Library Research) yang bertujuan untuk mendapatkan sejarah yang diinterpretasikan menjadi historiografi sejarah. Berdasarkan sumber informasi yang relevan dengan penelitian. Data yang diperoleh dikelompokkan melalui verifikasi dan kritik sumber, interpretasi dan historiografi (menyusun hasil-hasil penelitian berdasarkan fakta). Menjadi naskah laporan penelitian.Dari hasil penelitian, dapatlah diketahui Sejarah singkat kedatangan masyrakat Etnis Tionghoa di Deli Tua yang berkaitan dengan perdagangan dan perkawinan yang di lakukan melalui interkasi sosial, karena keterbatasan pendidikan yang mereka dapatkan penyeberan mereka di kembangkan melalui perdagangan dan pertanian.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat kasih dan karunia yang di anugerahkan-Nya, penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “EKSISTENSI MASYARAKAT
TIONGHOA DI DELI TUA PADA MASA ORDE BARU”. Skripsi ini
diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan
pada Jurusan Pendidikan Sejarah.
Penulis menyadari bahwa di dalam skripsi ini masih terdapat banyak sekali
kekurangan, baik dari segi isi maupun dalam hal penyajian data, mengingat
keterbatasan yang penulis miliki dalam hal pengetahuan dan pengalaman menulis
karya ilmiah. Oleh sebab itu, dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis
menyadari banyak kendala dan tantangan dalam penulisan skripsi ini, tetapi atas
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak skripsi ini dapat diselesaikan. Untuk
itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Cinta dan dukungan berupa moril maupun material dari kedua orang
tua penulis terkasih. Terima kasih atas segala yang telah dilakukan
demi penulis, dan terimakasih atas setiap cinta yang terpancar serta doa
dan restu yang selu mengiring tiap langkah penulis. Terimaksih ayah
Zulkifli dan mamak Rosita Br. Sinaga yang senantiasa memberikan
iii
2. Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom,
M.Pd beserta jajaran stafnya yang telah memberikan kelancaran dalam
urusan akademik dari awal kuliah sampai dengan akhir perkuliahan.
3. Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd beserta
jajaran pegawai fakultas yang telah mengelola birokrasi
kemahasiswaan dengan baik sehingga proses perkuliahan berjalan
dengan lancar.
4. Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah, Ibu Dr. Ida Liana Tanjung, M.Hum
dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah, Ibu Lister Eva
Simangunsong, M.A yang telah memberikan kelancaran dan
kemudahan dalam segala urusan akademik.
5. Bapak Dr. Hidayat, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak membantu, membimbing dan mengarahkan penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Drs. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si selaku Dosen Pembimbing
Akademik dan sekaligus Dosen Pembanding Utama yang memberikan
kritik dan saran yang membangun kepada penulis. Begitupun tak lupa
saya ucapkan terimakasih kepada ibu Dr. Rosmaida Sinaga, M.Si dan
Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si sebagai Dosen Pembanding Bebas,
atas kritik dan saran yang diberikan untuk membuat skripsi ini semakin
baik.
7. Para Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Jurusan Pendidikan Sejarah,
iv
8. Kepada para narasumber yang senantiasa membantu memberikan
informasi yang penulis butuhkan Terkhusus untuk Bapak Burhan
S.Ag, dan seluruh masyarakat tionghoa di Deli tua yang senantiasa
membantu penulis dalam melaksanakan penelitian ini.
9. Kepada abang kandung saya, Septian Arisandi terimakasih atas doa,
dukungan, dan macam-macam bantuan dalam menyelesaikan Skripsi
ini.
10.Buat seorang teman spesial penulis, Raden Hasan yang senantiasa ada
untuk memberikan dukungan, melantunkan doa serta mengusahakan
segala macam bantuan terkait penyelesaikan Skripsi ini. Terimakasih
atas semua yang telah dilakukan, terima kasih telah senantiasa
menguatkan dikala penulis terpuruk dan sempat merasa tidak mampu
melakukan apa-apa.
11.Teman-teman seperjuangan dari Kelas B Reguler Pendidikan Sejarah
2012 Seluruhnya, dan Khususnya kepada Mesmiati, Jonuel Hutahaean,
indah sari Hsb (bundo), Metha, Novi, Funny, Sity dan sahabat sahabat
lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Terima kasih atas
segala ukiran hati bertemakan persahatan yang tulus dan murni
sepanjang masa pendidikan sejarah hingga terselesainya pendidikan.
12.Terima kasih buat sahabat penulis Dina Ndut, khairinnisa, Sahara,
Amel, Tyo terimakasih atas dukungan dan bantuan dalam
menyelesaikan skripsi ini. Jalinan persahabatan ini semoga allah jaga
v
13.Buat teman-teman remaja mesjid Al-hijrah (IPRAM) dan seluruhnya,
khususnya kepada Irma Sofia, Popon, Fauzan, Imam, Joko, Yasir, Eni.
Atas segala bantuan, doa, dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi
ini.
14.Team PPLT Unimed 2015 SMA NEGERI 1 BATANG KUIS.
Khususnya untuk Nova cunuk, Meme centil, abang tina, Wirdah,
Memes, Dimasek, Khaidir .
Medan, Maret 2017
Penulis
vi DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 4
1.3Batasan Masalah ... 5
1.4Rumusan Masalah ... 6
1.5Tujuan Penelitian ... 6
1.6Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORITIS 2.1Kajian Pustaka ... 8
2.2Kerangka Teori... 10
2.2.1 Teori Akulturasi ... 10
2.2.2 Teori Asimilasi ... 11
2.2.3 Teori Adaptasi ... 13
2.3 Kerangka Konseptual ... 15
2.3.1 Konsep Eksistensi ... 15
vii
2.3.3 Konsep Masyarakat ... 19
2.3.4 Konsep Orde Baru ... 20
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 27
3.5 Teknik Analisis Data ... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian ... 30
4.1.1 Sejarah Kabupaten Deli Serdang ... 30
4.2 Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kecamatan Deli Tua...33
4.2.1 Letak dan Geografis kecamatan Deli Tua ... 51
4.2.2. Kependudukan Luas Desa/Kelurahan ... 34
4.2.3. Kependudukan Berdasarkan Agama ... 35
4.2.4 Kependudukan WNI cina berdasarkan jenis kelamin ... 36
4.2.5 Kependudukan Berdasarkan Mata Pencaharian ... 37
4.2.6 Kependudukan Berdasarkan Rumah Ibadah ... 38
4.2.7 Kependudukan Berdasarkan Sekolah ... 39
4.2.8 Kependudukan Murid dan Jenjang Sekolah ... 39
viii
4.4 Keadaan Etnis Tionghoa di Indonesia... 41
4.4.1 Etnis Tionghoa Di Indonesia ... 41
4.5 Sejarah Singkat Kedatangan Etnis Tionghoa di Deli Tua ... 45
4.6 Interaksi Etnis Tionghoa dengan Masyarakat Deli Tua pada masa Orde Baru ... 48
4.7 Keadaan Etnis Tionghoa pada masa Orde Baru ... 52
4.7.1 Mata Pencarian ... 53
4.7.2 Pendidikan ... 58
4.7.3 Pemukiman ... 62
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 69
5.2 Saran ... 71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Pedoman wawancara
Daftar Informan
Pedoman Observasi
Peta Deli Serdang
Peta Kecamatan Deli Tua
ix
DAFTAR BAGAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Luas wilayah Kecamatan Deli Tua Menurut Desa/
Kelurahan ... ... .. ... ....34
Tabel 2. Jumlah penganut agama di Kecamatan Deli
Tua………... ...35
Tabel 3. Jumlah penduduk WNI cina menurut Jenis kelamin di Deli Tua...36
Tabel 4. Tabel komposisi penduduk menurut mata pencaharian
di Kecamatan Deli Tua ... ... 37
Tabel 5. Jumlah Rumah Ibadah di Kecamatan Deli Tua ... ... 38
Tabel 7. Jumlah sekolah yang ada di Kecamatan Deli Tua ... ... 39
Tabel 8. Jumlah Murid Sekolah dan jenjang sekolah di Kecamatan
1 BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Salah satu kajian menarik dari keberadaan kaum Etnis Tionghoa di
Indonesia adalah dengan munculnya komunitas-komunitas Tionghoa di kota-kota
besar, salah satunya ialah keberadaan Etnis Tionghoa yang berada di kota Medan
seperti yang berada di wilayah Deli Tua. Dapat di lihat dalam ruang lingkup yang
kita lihat bahwa keberadaan Etnis Tionghoa di Deli Tua tepatnya di kecamatan
Deli Tua Barat banyak para Etnis Tiongha yang berbeda dengan Cina-cina di kota
yang kita lihat, yang dapat di ketahui bahwa Etnis Tionghoa ini orang yang
hidupnya cukup berada (kaya) tetapi cina di Deli Tua ini di katakan cina kebun
sayur yang kehidupannya menengah.
Deli Tua merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Deli Tua Barat, di
jalan Bayur tempat bangsa Tionghoa di Deli Tua ditempatkan, dan ada juga
jalan-jalan lain seperti gang kebun sayur, jalan-jalan Teratai berada di kawasan ini.
Masyarakat di daerah ini 80% merupakan WNI keturunan. Dengan adanya Vihara
dan klenteng di kawasan ini menjadi mencolok tersendiri Etnis Tionghoa di Deli
Tua tersebut.
Mayarakat Tionghoa adalah warga pendatang yang bertempat tinggal,
menetap atau menjalankan usaha dalam suatu wilayah berdasarkan etnisitas.
2
Indonesia, Interaksi sosial masyarakat majemuk dan beda adat istiadat
mengharuskan mereka utuk beradaptasi dengan baik agar hidup mereka
berdampingan dengan masyarakat sekitarnya.
Adapun keunikan dari masyarakat cina tersebut bahwa mereka tersebut
sudah berakulturasi dan beradaptasi dengan lingkungan dan kebudayan lokal.
Dalam berbahasa bicara misalnya, mereka sering berbahasa biasa di karanakan
mereka sudah berbaur dalam lingakungan yang sebagian suku karo. Dengan
demikian meraka masih mempertahankan dan melestarikan adat nenek moyang
meraka yang sudah ratusan tahun lalu, ini terlihat pada saat tata upacara kematian
yang tampak pada keberadaan Meja Abu di setiap rumah orang cina tersebut .
Sudah menjadi kenyataan bahwa manusia adalah makhluk sosial, makluk
yang mempunyai keterbatasan dan tidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri,
sebagai makhluk sosial manusia saling bergantung kehidupannya satu sama lain.
Oleh karena itu, manusia harus berinteraksi dengan manusia lainnya.
Manusia adalah mahluk sosial, manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan
orang lain, adanya rasa memerlukan bantuan orang lain, maka manusia akan
melakukan kontak maupun komunikasi satu sama lainnya dari itu terjadilah suatu
interaksi sosial dimana dalam interaksi tersebut terjadi suatu kontak sosial baik
secara langsung maupun tidak langsung, dengan interaksi tersebut semua manusia
hidup sebagai mahluk sosial.
Pada masa pemerintahan Orde Baru, keberadaan Etnis Tionghoa
merupakan masalah yang krusial dalam tatanan pemerintahan Soeharto. Masalah
3
masalah politik, pendidikan, ekonomi dan kebudayannya yang berkembang di
Indonesia. Citra Etnis Tionghoa akhirnya dinilai memliki pandangan yang negatif
dikalangan pemerintahan Soeharto yang terlihat dalam kebijakan-kebijakannya.
Kerusuhan pada bulan mei menjadi bulan kelabu bagi WNI keturunan
cina. Kisah-kisah sedih dan tragedi kehidupan mereka yang paling memukul,
terukir dibulan yang sama ketika Soeharto lengser mengundurkan diri disebabkan
Indonesia dilanda krisis ekonomi Asia. Namun, pemerintah malah menjadikan
EtnisTionghoa sebagai sasaran krisis ekonomi dan nenuntut meraka untuk
bertanggung jawab. akibatnya kerusuhan anti-Tionghoa dalam skala besar
meledak pada Mei 1998.
Intruksi presiden (Inpres) no. 14 tahun 1967 melarang segala sesuatu yang
berbau cina di Indonesia baik itu dari agamanya, pendidikan, kepercayaan, seni,
kebudayaan maupun sastra. Keluarnya Inpres ini menjadikan sentiment anti cina
di berbagai daerah banyak Etnis Tionghoa dibunuh tanpa diadili bahkan
rumah-rumah dan toko-toko mereka jiarah dan di bakar. Dalam Liem (2000: pengantar).
Untuk menghindari dari tekanan, banyak dari mereka yang mengadopsi nama
yang bernuansa Indonesia. Namun pergantian nama tersebut tidak secara
keseluruhan agar tidak menghilangkan identitas. Contohnya nama “Han” menjadi
nama jawa “Handoko” atau “Handoyo”. Liem (2000 : 3).
Pada masa Orde Baru, pencarian jati diri bertambah rumit dan sulitmereka
di timpah pengalaman pahit pada pertenghan 1998 tentu beertanya-tanya apakah
mereka memang diterima dan akan di terima seterusnya sebagi orang Indonesia.
4
pengakuan jati diri cina atau Tionghoa secara kultural. Orang-oarang ini meminta
pengakuan sebagai suku tersendiri yaitu suku Tionghoa, di antara ratusan suku di
Indonesia, oleh karena itu mereka sangat perlu untuk membentuk organisasi atau
partai yang sebenarnya eksklusif untuk keturunan Tionghoa saja. Gondomono
(2002:10)
Yakni, dengan adanya perbedaan profesi dan suku, sering menjadi pemicu
terjadinya pelapiasan sosial dan konflik antara mereka sering saling mengejek.
Pada peristiwa kekerasan pada tahun 1966, banyak kaum Etnis Tionghoa kebun
sayur di Deli Tua menjadi korban kekerasan walau tidak separah di daerah lain.
Rumah mereka yang terpencar-pencar menjadi sasaran empuk masa. Dan pada
krisis moneter tahun 1997 yang melanda Indonesia juga berdampak pada Etnis
Tionghoa di Deli Tua dimana sebagian rumah dan ruko-ruko milik mereka ada
yang dirusak oleh masa karena di anggap merekalah (Etnis Tionghoa) yang
menjadi penyebab terjadinya krisis moneter.
Oleh karena itu, dengan latar belakang tersebut maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Keberadaan Masyarakat Etnis
Tionghoa di Deli Tua (1966-1999)“
1.1. Identifikasi Masalah
Dalam setiap penelitian, permasalahan merupakan hal yang paling utama
dan diiringi bagaimana cara memecahkannya. Namun hal itu dilakukan kita harus
5
Agar penelitian ini menjadi terarah dan jelas maka perlu dirumuskan
identifikasi masalah yang akan di teliti. Berdasarkan paparan latar belakang di
atas, maka yang menjadi identifikasi masalah adalah:
1. Sejarah singkat kedatangan masyarakat Tionghoa di Deli tua.
2. Kebijakan ekonomi dan pendidikan pemerintah Orde Baru pada Etnis
Tionghoa di Deli Tua.
3. Krisis moneter pada Etnis Tionghoa di Deli Tua
4. Mata pencarian Etnis Tionghoa pada masa Orde Baru di Deli Tua
1.2. Pembahasan Masalah
Dalam hal ini penulis membatasi permasalahan karena mengingat luas dan
panjangnya kurun waktu masalah dalam penelitian ini. Analisis masalah juga
membatasi masalah ruang lingkup masalah. Disamping itu masih perlu dinyatakan
secara khusus batas-batas masalah agar peneliti lebih terarah, maka untuk
permudah penelitian ini penulis membatasi masalah hanya mengkaji di bidang
mata pencarian, pendidikan, Pemukiman Etnis Tionghoa. Dan untuk membatasi
kurun waktu masalah penelitian membagi kurun waktu yaitu pada tahun 1960-an
sampai 1990-an.
maka dibuat pembatasan masalah untuk memudahkan bagi peneliti dalam
melaksanakan penelitiannya dalam hal ini peneliti membatasi penelitiannya yaitu :
“Keberadaan Masyarakat Etnis Tionghoa di Deli Tua pada Masa Orde
6
1.3. Rumusan masalah
Berdasarkan identifikasi masalah maka rumusan masalah dalam penelitian
ini sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah singkat kedatangan masyarakat Etnis Tionghoa ke Deli
Tua?
2. Bagaimnainteraksi soaial masyarakat Etnis Tionghoa dengan masyarakat
Deli Tua pada masa Orde Baru ?
3. Bagaimana keberadaan masyarakat Etnis Tionghoa dibidang mata
pencarian, pendidikan dan pemukiman di Deli Tua pada masa Orde Baru ?
1.4. Tujuan penelitian
Menetapkan tujuan penelitian merupakan hal yang sangat penting, karena
setiap penelitian yang dilakukan harus memiliki tujuan tertentu. Dengan
berpodoman kepada tujuannya, maka akan lebih mempermudah mencapai sasaran
yang di harapkan. Dengan demikian yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui sejarah singkat datangnya masyarakat Tionghoake Deli
Tua.
2. Untuk mengetahui interaksimasyarakat Etnis Tionghoa dengan masyarakat
Deli Tua pada masa Orde Baru.
3. Untuk mengetahui gambaranmata pencarian, pendidikan dan pemukiman
7
1.5. ManfaatPenelitian
Adapun manfaat yang ingin di peroleh sesudah melaksanakan penelitian
ini adalah :
1. Menambah wawasan peneliti tentang sejarah singkat datangnya
masyarakat Tionghoa ke Deli Tua.
2. Memberi pengetahuan atau informasi bagi para pembaca baik dari
kalangan mahasiswa maupun masyarakat umum tentang eksistensi
masyarakat Etnis Tionghoa di Deli Tua pada masa Orde Baru .
3. Memperkaya informasi bagi masyarakat umum mengetahui eksistensi
masyarakat Tionghoa di Deli Tua pada masa Orde Baru
4. Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa jurusan
pendidikan sejarah yang ingin melakukan penelitian lanjutan tentang
eksistensi masyarakat Tionghoa di Deli Tua pada masa Orde Baru.
5. Dapat dimanfaatkan untuk referensi bahan perbandingan terhadap
hasil-hasil penelitian yang telah ada maupun yang akan dilaksanakan.
6. Sebagai bahan masukan bagi lembaga pendidikan umumnya dan
UNIMED khususnya.
7. Menambah daftar bacaan kepustakaan ilmiah UNIMED khususnya
69
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian diatas maka kesimpulan yang dapat di peroleh adalah
sebagai berikut
1. Masyarakat Etnis Tionghoa masuk ke Delitua dikarenakan kedatangan
Etnis Tionghoa di Deli Tua adalah karena kebijakan yang memberikan
lahan untuk perkebunan pada penguasa belanda yang akhirnya
membutuhkan tenaga kerja hingga didatangkan mereka dari berbagai
dearah dan juga dengan berdagang, kedatangan para perantau Tionghoa
yang menjadi pendorong terjadinya perkawinan campuran antara Etnis
Tionghoa dengan masyarakat pribumi di Deli Tua. Dalam perkawinan
campuran ini yang disebut masyarakat keturunan Tionghoa secara garis
besar Etnis Tionghoa ada 2 yaitu tinghoa totok dan peranakan. Etnis
Tionghoa sekarang ini berada dalam posisi terbaik untuk lebih aktif
terlibat dalam kehidupan, tidak seperti masa Orde Baru yang sangat
memojokkan mereka.
2. Berinteraksi sosial masyarakat pribumi dengan Etnis Tionghoa di Deli
Tuapada masa ORBA (Orde Baru) hingga sekarang memang pada
70
adanya prasangka yang kurang baik terhadap Etnis Tionghoa ataupun
sebaliknya meskipun tidak pernah terlontarkan secara nyata (real).
3.Keberadaan Etnis Tionghoa pada saat Orde Baru sangatlah
memperhatikan dila dapat dilihat dari sudut mata pencarian, Etnis
Tionghoa di Deli Tua pada saat Orde Baru sanggatlah beragam yaitu ada
berdagang obat-obatan, petani, pertukangan. Pada awal dari kedatangan
Orde Baru para mata pencarian Etnis Tionghoa di Deli Tua adalah petani
dan pedagang. Dan terus mengalami peningkatan hingga bejalan waktu
mereka mengalami kesuksesan dalam kelangsungan hidup pada masa Orde
Baru sehingga mereka sering menjadi korban pemerasan pada masyarakat
setempat karena menanggap mereka kaya raya.
Pendidikan Etnis Tionghoa pada masa Orde Baru di Deli Tua juga sangat
terancam bahkan putus sekolah, sebab pada saat Orde Baru sekolah yang
berbau dengan Etnis Tinghoa ditutup pemerintah dan segara di gantikan
dengan Sekolah Nasional Proyek Chusus (SNPC), dimana jumlah anak
Etnis Tionghoa jumlahnya tidak boleh lebih dari 40 persen dari
pendaftaran dan Keterbatasan tersebut mengakibatkan bnayka anak-anak
Etnis Tionghoa yang sama sekali tidak bisa bersekolah.
Pemukian Etnis Tionghoa di Deli Tua pada Orde Baru dimana berisi
larangan mengenai segala sesuatu yang berbau cina, oleh karena itu pada
masa Orde Baru di Deli Tua, Etnis Cina (yang kini disebut sebagai Etnis
Tionghoa) dalam melakukan kegiatan yang menyangkut kebudayaan
71
lainnya pun yang masih berbau kebudayaan Cina pada masa itu sangat
dilarang. Dan dimana pada masa ini Etnis Tionghoa menjadi sasaran
prasangka dalam hal ini Etnis Tionghoa harus mampu beradaptasi dengan
situasi yang tidak memungkinkan tersebut
5.2. SARAN
Berdasarkan pengalaman saat melakukan penelitian dan analisa
terhadap hasil penelitian, peneliti mencoba memberikan saran-saran
sebagai berikut :
1. Bagi EtnisTionghoa
Masyarakat EtnisTionghoa selaku dari kelompok minoritas dapat
membukan diri secra terbuka lagi dengan masyarakat dimana tempat
tinggal mereka. Sehingga dapat mewujudkan intergritas yang harmonis
dan nyaman antar masyarakat sekitar tempat tinggal mereka (masyarakat
pribumi)
2. Bagi Pemerintah Setempat
Dari hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan tambahan
dalam untuk melayani masyarakat tanpa ada perbandingan dan tanpa
pandang bulu terhadap masyarakat sekitar termasuk EtnisTionghoa. Dan
tidak membangun seteorotip terhadap Etnisminoritas, agar membangun
72 3. Bagi Masyarakat Setempat
Diharapkan dengan hasil penelitian ini agar dapat menjadi sumber
pembelajaran kedepannya agar tidak ada lagi terjadi disintegrasi antar
kaum entis lainnya terkhusus EtnisTionghoa agar dapat terjalinnya
interaksi sosial yang lebih harmonis tanpa adanya prasangka-prasangka
yang negative terhadap Etnis Tionghoa.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Utuk peneliti selanjutnya agar bisa menjadi tambahan bahan untuk
melakukan peneliti selanjutnya yang lebih rinci terhadap eksistensi Etnis
Tinghoa di Deli Tua serta dapat memberikan pandangan kepada
73
Darftar Pustaka
Achmadi, Asmoro.1995. fisafat umum. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Berry, david. 2003. Pokok-pokok Pikiran dalam Sosiologi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Budiharjo, eko. 1992. Sejumlah Masalah Pemukiman Kota. Bndung: Alumni
Buku pedoman. 2013. Panduan penulisan Skripsi. Jurusan Pendidikan Sejarah
Daljoni, N. 1998. Geografi Kota dan Desa. Bandung: Alumni
Daliman, A . 2012. Metode Penelitian Sejarah.Yogyakarta: Ombak
Gondomono. 2002. Pelangii Cina Indonesia. Jakarta: Duta Prima
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta
Koentjaraningrat.2010. Sejarah Antropologi II. Jakarta: Universitas Indonesia
Liem, Yusiu. 2000. Prasangka Terhadap Etnis Cina: Evaluasi33 Tahun di Bawah Rezim Soeharto. Jakarta: Djambatan Berkerjasama Dengan Penerbit Klasik
Lubis, M Rajab. 1995. Pribumi di Mata Orang Cina. Medan: Pustaka Widyasrana
Muzairi, H. 2002. Eksistensialisme Jean Paul Sarte Seumur tanpa dasar Kebebasan Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset
Poerwanto, Harri. 2014. Cina Khek di Singkawang. Depok: Komunitas Bambu
Pelly, Usman. 2013. Urbanisasi dan Adaptasi. Medan: Unimed Press
74
Sjamsudidin, Helius. 2012. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak
Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Suparno,Basuki A. 2012. Reformasi dan Jatuhnya Soekarno. Jakarta: Pt Kompas Nusantara
Suryadianata,Leo. 1998. Kebudayaan Minoritas Tionghoa. Jakarta: LP3ES
Tan, Sofyan. 2004. Jalan Menuju Masyarakat Anti Diskriminasi. Medan: Kompas
Tan, G. Melly. 1981. Golongan Etnis Tionghoa di Indonesia. Jakarta: Gramedia
Usman, A. 2009. Etnis Cina di Perantauan Aceh. Jakarta: Yayasan Obor
Wood, Michael.2013. Sejarah Resmi Indonesia Modren. Yogyakarta: Ombak