• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENGENALAN HALAMAN WEB PORNOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA BOYER MOORE UNTUK MEMBANTU KINERJA SQUID DALAM MELAKUKAN FILTERING.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SISTEM PENGENALAN HALAMAN WEB PORNOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA BOYER MOORE UNTUK MEMBANTU KINERJA SQUID DALAM MELAKUKAN FILTERING."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Husnul Wafa, 2013

Sistem Pengenalan Halaman WEB Pornografi Menggunakan Algoritma Boyer Moore Untuk Membantu Kinerja Squid dalam Melakukan Filtering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

SISTEM PENGENALAN HALAMAN WEB PORNOGRAFI

MENGGUNAKAN ALGORITMA BOYER MOORE UNTUK MEMBANTU

KINERJA SQUID DALAM MELAKUKAN FILTERING

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Ilmu Komputer

Oleh : HUSNUL WAFA

1002869

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Husnul Wafa, 2013

Sistem Pengenalan Halaman WEB Pornografi Menggunakan Algoritma Boyer Moore Untuk Membantu Kinerja Squid dalam Melakukan Filtering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

SISTEM PENGENALAN HALAMAN WEB PORNOGRAFI

MENGGUNAKAN ALGORITMA BOYER MOORE UNTUK MEMBANTU KINERJA SQUID DALAM MELAKUKAN FILTERING

Oleh: Husnul Wafa

1002869

Disetujui dan Disahkan oleh Pembimbing I

Rizky Rachman Judhie P, M.Kom NIP. 197711252006041002

Pembimbing II

Eddy Prasetyo Nugroho, M.T. NIP. 197505152008011014

Mengetahui

Ketua Program Studi Ilmu Komputer

Rasim, M.T

(3)

Husnul Wafa, 2013

Sistem Pengenalan Halaman WEB Pornografi Menggunakan Algoritma Boyer Moore Untuk Membantu Kinerja Squid dalam Melakukan Filtering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

SISTEM PENGENALAN HALAMAN WEB PORNOGRAFI

MENGGUNAKAN ALGORITMA BOYER MOORE UNTUK MEMBANTU

KINERJA SQUID DALAM MELAKUKAN FILTERING

Oleh Husnul Wafa

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Program Studi Ilmu Komputer

© Husnul Wafa 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

Husnul Wafa, 2013

Sistem Pengenalan Halaman WEB Pornografi Menggunakan Algoritma Boyer Moore Untuk Membantu Kinerja Squid dalam Melakukan Filtering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

“ Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul “ Sistem Pengenalan Halaman Web Pornografi Menggunakan Algoritma Boyer Moore Untuk Membantu Kinerja Squid Dalam Melakukan Filtering” ini beserta seluruh isinya adalah benar – benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara – cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuwan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini “.

Bandung, 26 Juni 2013 Yang membuat pernyataan, ttd

(5)

ii Husnul Wafa, 2013

Sistem Pengenalan Halaman WEB Pornografi Menggunakan Algoritma Boyer Moore Untuk Membantu Kinerja Squid dalam Melakukan Filtering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

Perkembangan media teknologi dan informasi sangat pesat, salah satu media yang sering digunakan adalah media internet. Banyak sekali informasi yang didapat dari internet. Namun tidak semua informasi di internet bersifat positif, salah satunya adalah penyebaran situs-situs pornografi. Penyebaran dapat melalui iklan atau sosial network. Untuk itu diperlukan teknik untuk memilah informasi yang baik dan berguna bagi penggunanya, salah satunya adalah dibutuhkan sistem filtering. Filtering situs ini sering berkaitan dengan proxy yang dikenal mampu melakukan filtering domain, namun penentuan domain di proxy dilakukan secara manual maka dibutuhkan suatu sistem yang mampu mengenali halaman web pornografi untuk menunjang kinerja proxy, maka dipilihlah algortima boyer moore sebagai metode string matching. Dalam implementasinya sistem ini diintegrasikan dengan proxy.Sistem pengenalan halaman web pornografi memiliki tingkat akurasi 88.37 % dengan jumlah url 43 situs, dan jumlah pattern 41 kata.

(6)

iii Husnul Wafa, 2013

Sistem Pengenalan Halaman WEB Pornografi Menggunakan Algoritma Boyer Moore Untuk Membantu Kinerja Squid dalam Melakukan Filtering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRACT

Media and information technology development is very rapid, one medium that is often used is the internet medium. Lots of information obtained from the Internet. However, not all information on the internet is positive, one of which is the spread of pornography sites. Can spread through advertising or social network. It required a technique to sort out good and useful information for users, one of which is required filtering system. Filtering these sites are often associated with a proxy that is known to perform domain filtering, but the determination of the domain in the proxy is done manually then needed a system capable of recognizing pornographic web pages to support the performance of the proxy, the chosen algorithm as a method of Boyer Moore string matching. In the implementation of this system are integrated with the introduction proxy.Sistem pornographic web page has a 88.37% accuracy rate with the number 43 website url, and pattern number 41 words.

(7)

iv Husnul Wafa, 2013

Sistem Pengenalan Halaman WEB Pornografi Menggunakan Algoritma Boyer Moore Untuk Membantu Kinerja Squid dalam Melakukan Filtering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 5

2.1 Algoritma Boyer Moore (ABM) ... 5

2.1.1 Deskripsi Kerja ABM ... 6

2.1.1.1 Good suffix shift ... 7

2.1.1.2 Bad Character shift ... 8

2.1.2 Penerapan ABM mengenali Website ... 9

2.2 Proxy-squid ... 10

2.2.1 Cara Kerja Squid ... 11

2.2.2 Teknik filtering Proxy ... 13

2.3 Algoritma Boyer Moore dan Proxy squid ... 14

2.4 Definisi Pornografi ... 14

2.5 Domain Name Server (DNS) ... 15

2.5.1 Level domain ... 16

2.6 Firewall ... 17

2.7 Evaluasi kinerja sistem ... 18

BAB III METODE PENELITIAN ... 20

3.1 Desain Penelitian ... 20

3.2 Model Pengembangan Sistem ... 22

3.2.1 Analisa Kebutuhan Sistem ... 22

3.2.2 tahap Perancangan Sistem ... 23

3.2.3 Tahap Implementasi ... 23

3.2.4 Integrasi dan Pengujian ... 26

3.3 Alat dan Bahan Penelitian... 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 29

4.1 Pengembangan ... 29

4.1.1 Analisa Kebutuhan ... 32

(8)

v Husnul Wafa, 2013

Sistem Pengenalan Halaman WEB Pornografi Menggunakan Algoritma Boyer Moore Untuk Membantu Kinerja Squid dalam Melakukan Filtering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4.1.3 Implementasi ... 36

4.1.4 Integrasi Sistem ... 41

4.2 Pembahasan Penelitian ... 44

4.2.1 Proxy Server ... 44

4.2.1.1 konfigurasi Ipaddres ... 44

4.2.2.2 Konfigurasi firewall/iptables ... 45

4.2.1.3 Konfigurasi Squid di server proxy... 46

4.2.2 Sistem PHPW ... 48

4.2.2.1 Pembuatan Data Set ... 48

4.2.2.2 Preprocessing text html ... 51

4.2.2.3 Remove Stopwords ... 52

4.2.2.4 Pattern Matching ... 54

4.2.2.5 Klasifikasi ... 58

4.2.2.6 Evaluasi ... 58

4.3 Integrasi Sistem ... 59

4.4 Pengujian ... 62

4.4.1 Skenario Pengujian ... 62

4.4.2 Pengujian Pertama ... 62

4.4.3 Pengujian Kedua ... 64

4.4.4 Evaluasi ... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 70

5.1 Kesimpulan ... 70

5.2 Saran ... 70

(9)

1

Husnul Wafa, 2013

Sistem Pengenalan Halaman WEB Pornografi Menggunakan Algoritma Boyer Moore Untuk Membantu Kinerja Squid dalam Melakukan Filtering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi dewasa ini telah berkembang dengan pesat, khususnya dibidang internet. Dengan adanya internet, segala informasi dan berita dapat diterima dan diakses oleh setiap orang. Bahkan dengan internet dapat di download berbagai sumber informasi yang dikenal sebagai browsing. Tetapi tidak semua informasi-informasi yang terdapat di internet baik dan benar terutama untuk civitas akademika, salah satu contoh informasi yang tidak baik yaitu pornografi. Hal ini dikarenakan fasilitas internet yang murah dan mudah digunakan oleh setiap orang, sehingga mengakibatkan perkembangan situs meningkat terutama situs-situs yang tidak bermanfaat khususnya untuk civitas akademika. Jumlah situs pornografi sebanyak 12% dari situs yang di internet adalah pornografi, dan jumlahnya adalah 24,644,172 ” The stats on internet phornography, 2011

Website merupakan suatu media yang memungkinkan informasi yang anda masukan dapat dibaca atau diterima oleh orang lain “wahana komputer”. Website dapat diakses oleh pengguna internet dengan menggunakan aplikasi browser. Tifatul (Menteri Kominfo) menyebutkan Indonesia merupakan pengakses nomor dua terbesar situs pornografi di dunia. Hal ini mendukung data bahwa berdasarkan riset pornografi di 12 kota besar di Indonesia terhadap 4.500 siswa-siswi SMP, ditemukan sebanyak 97,2 persen dari mereka pernah membuka situs porno. Data selanjutnya juga menambahkan bahwa 91 persen dari mereka sudah pernah melakukan kissing, petting atau oral sexs.(kominfo:2011)

(10)

2

Husnul Wafa, 2013

Sistem Pengenalan Halaman WEB Pornografi Menggunakan Algoritma Boyer Moore Untuk Membantu Kinerja Squid dalam Melakukan Filtering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(Kesusilaan), Ayat 2 (Perjudian), Pasal 3 (Penghinaan dan atau Pencemaran Nama Baik), Ayat 4 (Pemerasan dan atau Pengancaman) dan Pasal 28 Ayat 1 (Menyebarkan berita bohong), Ayat 2 (SARA).

Penelitian dilingkungan Ilmu Komputer Universitas Pendidikan Indonesia. Di lingkungan penelitian tidak diterapkan filtering domain pornografi maka oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem filtering. Beberapa teknik filtering yang banyak digunakan adalah teknik filtering text atau yang dikenal sebagai filtering domain, salah satu aplikasi yang digunakan adalah Proxy squid. Namun filtering domain memiliki kelemahan, dikarenakan domain bersifat dinamis. Oleh karena itu untuk mengimbanngi domain yang dinamis maka dibutuhkan suatu sistem yang mampu mengoptimalkan fungsi dari squid, terutama untuk mengenali situs-situs pornografi berdasarkan isi teks halaman web pornografi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini beragam, salah satu metode dalam melakukan pengenalan halaman web pornografi adalah string matching atau pattern matching yang memiliki beberapa algoritma salah satunya adalah algoritma Boyer Moore.

Berdasarkan permasalahan di atas, penelitian lebih difokuskan pada penerapan Boyer Moore untuk mengenali website pornografi dan bagaimana mengintegrasikan dengan proxy squid. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk para network administrator atau penelitian lain khususnya untuk pembaca yang ingin mememiliki sistem pengenalan halaman web pornografi.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Terdapat beberapa identifikasi dan perumusan masalah yang akan dibahas dalam laporan ini, yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana mengembangkan sistem untuk mengenali halaman web pornografi ?

(11)

3

Husnul Wafa, 2013

Sistem Pengenalan Halaman WEB Pornografi Menggunakan Algoritma Boyer Moore Untuk Membantu Kinerja Squid dalam Melakukan Filtering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari pembahasan laporan ini adalah sebagai berikut :

1. Membuat sistem yang mampu mengenali halaman web pornografi menggunakan algoritma Boyer Moore dan mengklasifikasikan berdasarkan penemuan sistem.

2. Mengintegrasikan sistem dengan proxy squid untuk membantu kinerja squid dalam melakukan filtering.

1.4 Batasan Masalah

Batasan Masalah dalam penelitian meliputi :

1. Penelitian difokuskan pada url dan halaman web berbasis html. 2. Penelitian hanya pada port http.

3. Data set dikumpulkan secara manual.

4. Sistem hanya digunakan untuk mengenali halaman web pornografi, dan proses pemblokiran dilakukan oleh proxy-squid.

5. Algoritma yang digunakan adalah Boyer Moore. 6. Proses integrasi dilakukan oleh admin.

7. Sistem dikembangkan dengan pemograman php.

8. Pelaksanaan penelitian di area GIK / Prodi Ilmu Komputer Universitas Pendidikan Indonesia.

1.5 Metodologi Penelitian

Tahapan yang akan dilalui pada skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Studi Literatur, dilakukan dengan mengkaji url, content dan algoritma dari berbagai sumber.

2. Pengumpulan Informasi, dilakukan dengan wawancara pada beberapa narasumber terkait dengan sistem dan algoritma.

(12)

4

Husnul Wafa, 2013

Sistem Pengenalan Halaman WEB Pornografi Menggunakan Algoritma Boyer Moore Untuk Membantu Kinerja Squid dalam Melakukan Filtering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

content atau pattern apa saja yang sering muncul di website pornografi dan yang tidak muncul di website non pornografi.

4. Implementasi Sistem, dilakukan implementasi berdasarkan hasil analisa dan perancangan sistem dengan menggunakan bahasa pemograman PHP.

5. Pengujian dan Evaluasi, dilakukan pengujian pada sistem yang telah

dibuat, kemudian hasilnya dievaluasi.

1.6 Sistematika Penulisan

Laporan disusun secara sistematis sehingga mudah dibaca, ditelusuri, dan di evaluasi. Sistematika penulisan laporan skripsi ini terbagi menjadi lima bab sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Bab ini membahas latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian dan Sistematika Penulisan

BAB II Kajian Pustaka

Bab ini membahas teori-teori yang mendukung dalam penyusunan skripsi seperti skripsi filtering, penerapan algoritma Boyer Moore dan beberapa contoh penelitian yang ada.

BAB III Metode Penelitian

Bab ini menguraikan metode yang digunakan dalam penelitian secara rinci. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasaan

Bab ini menguraikan tahapan yang harus dilalui mulai dari pengumpulan data set sampai menemukan url dan content mana yang akan dijadikan sebagai bahan uji. Tahapan akan dijelaskan secara terperinci di bab ini.

BAB V Kesimpulan dan Saran

(13)

20 Husnul Wafa, 2013

Sistem Pengenalan Halaman WEB Pornografi Menggunakan Algoritma Boyer Moore Untuk Membantu Kinerja Squid dalam Melakukan Filtering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini mendeskripsikan apa saja yang dibutuhkan untuk penelitian seperti desain atau tahapan penelitian, model pengembangan sistem serta alat dan bahan penelitian.

3.1 Desain Penelitian

(14)

21

Husnul Wafa, 2013

Sistem Pengenalan Halaman WEB Pornografi Menggunakan Algoritma Boyer Moore Untuk Membantu Kinerja Squid dalam Melakukan Filtering

[image:14.595.118.516.208.649.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Berikut ini pembahasan dari gambar 3.1.

1. Studi literatur, tahap ini dilakukan kajian mengenai berbagai definisi yang berhubungan dengan penelitian, pengenalan kaitan website dengan url. 2. Pengumpulan data, tahap ini ditujukan untuk memperoleh data yang

menunjang penelitian untuk kemudian diproses.

3. Pembuatan data set, tahap ini bertujuan untuk membuat data set yang kemudian dibagi kedalam dua bagian yaitu data training dan testing. 4. Persiapan alat dan bahan penelitian. Alat yang dipersiapkan berupa

perangkat keras dan lunak yang menunjang pengembang sistem. Untuk bahan yang digunakan adalah data url dan data file halaman web, dan buku referensi.

5. Instalasi dan konfigurasi squid proxy, dilakukan sebagai sistem yang menindak lanjuti temuan halaman web terlarang yang didapatkan dari sistem pengenalan halaman web terlarang.

6. Integrasi sistem, dengan tahap ini dilakukan implementasi sistem , yaitu menggabungkan sistem proxy squid dengan sistem pengenalan halaman web pornografi dengan memanfaatkan file sharing.

7. Percobaan dan hasil penelitian, tahap ini dilakukan percobaan yang disesuaikan dengan tujuan penelitian ini. Hasil percobaan kemudian dievaluasi dengan memperhatikan hasil filtering, hasil Integrasi dan akurasi yang dihasil aplikasi dengan membandingkan data valid.

(15)

22

Husnul Wafa, 2013

Sistem Pengenalan Halaman WEB Pornografi Menggunakan Algoritma Boyer Moore Untuk Membantu Kinerja Squid dalam Melakukan Filtering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

9. Pembuatan dokumen meliputi dokumen skripsi. 3.2 Model Pengembangan Sistem

[image:15.595.116.510.243.655.2]

Model proses yang digunakan dalam penelitian ini adalah Linier Sequential Model, dapat pengerjakan dilakukan secara berurutan sesuai arah panah. Dilihat pada gambar 3.2 berikut.

Gambar 3.2 Linear Sequential Model (Pressman, Roger S. 2001)

Terdapat empat tahap pada model ini yaitu : 3.2.1 Analisa Kebutuhan Sistem (analysis)

Pada tahap ini, dilakukan analisis kebutuhan dalam membangun sebuah sistem terstuktur diantaranya.

1. Identifikasi resiko, kelemahan sistem, dan mengamati serta mendefinisikan access log yang masuk terhadap router.

2. Mengumpulkan kebutuhan network administrator terhadap resiko yang sudah disebutkan pada point satu.

(16)

23

Husnul Wafa, 2013

Sistem Pengenalan Halaman WEB Pornografi Menggunakan Algoritma Boyer Moore Untuk Membantu Kinerja Squid dalam Melakukan Filtering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.2.2 Tahap Perancangan Sistem(Design)

Pada tahap perancangan ini, diterjemahkan kebutuhan yang akan dicapai pada tahap analisis ke sebuah bentuk perancangan sebelum melakukan implementasi yang nyata terhadap sistem di jaringan. dibagi menjadi dua proses perancangan utama, Hal - hal itu meliputi.

1. Proxy

a. Perancangan Topologi

b. Persiapan perangkat lunak dan perangkat keras. c. Konfigurasi server proxy.

d. Rencana peletakan sistem dalam topologi jaringan dan tugas-tugas sistem terhadap pengenalan halaman web pada suatu jaringan.

2. Sistem Pengenalan Halaman Web Pornografi (SPHWP) a. Perancangan arsitektur,

b. Perancangan perangkat keras dan perangkat lunak. 3.2.3 Tahap Implementasi(Code)

Tahap ini adalah tahap untuk memulai dan melakukan aktifitas dalam penelitian sesuai dengan perencanaan pada tahap sebelumnya. Implementasi dapat dijabarkan sebagai berikut.

1. Penjadwalan Penelitian

(17)

24

Husnul Wafa, 2013

Sistem Pengenalan Halaman WEB Pornografi Menggunakan Algoritma Boyer Moore Untuk Membantu Kinerja Squid dalam Melakukan Filtering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pengenalan halaman web pornografi yang terintegrasi dengan proxy squid. Adapun sub-sub sistem yang dibangun dan fungsinya adalah sebagai berkut : a. Router (PC Router berbasis linux)

Yaitu sistem independen yang berfungsi sebagai routing jaringan luar dan jaringan lokal.

b. Proxy Squid

Sistem yang memiliki fungsi filtering namun tidak memiliki sistem pengenalan halaman web terlarang. Dimana proxy dijadikan sebagai tindak lanjut dari hasil sistem pengenalan halaman web pornografi.

c. Firewall

Aplikasi yang berfungsi sebagai redirect port, diantaranya port 80 atau port http ke port squid 3128.

d. Sistem Pengenalan Halaman Web Pornografi (SPHWP)

Sistem independen diluar router yang dibangun menggunakan bahasa pemograman PHP, yang dibangun untuk mengenali halaman web sederhana berdasarkan source code halaman web yang di download (data training).

2. Penentuan Lingkup dan batasan implementasi

Dalam implementasi pembangunan perangkat lunak mencakup bidang yang cukup luas. Agar implementasi ini dapat terlaksana maka perlu diberikan batasan yang jelas. Adapun lingkup implementasi yang akan diterapkan yaitu sebagai berikut :

(18)

25

Husnul Wafa, 2013

Sistem Pengenalan Halaman WEB Pornografi Menggunakan Algoritma Boyer Moore Untuk Membantu Kinerja Squid dalam Melakukan Filtering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dikembangkan tanpa menggangu jaringan internet yang sudah ada. Dalam pengambilan data halaman web dilakukan data sample yang di download manual (data training), dimana data url berdasarkan access log yang terekam oleh router/proxy squid.

b. Objek yang diteliti adalah halaman web berbasis html, port http dan url. 3. Pemilihan, penginstalan, dan konfigurasi perangkat lunak serta perangkat

keras untuk menjalankan sistem filtering. Untuk perangkat lunak, diutamakan perangkat lunak yang open source.

A.Kebutuhan Perangkat Lunak

Agar sistem terealisasi dengan baik dan benar maka diperlukan aplikasi atau software pendukung. Agar sistem dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan, maka penelitian ini menggunakan beberapa aplikasi bantuan diantaranya :

1. Sistem Operasi Linux Fedora 10

Sebagai Sistem Operasi yang digunakan PC router untuk melakukan routing.

2. Proxy Squid 3.0

Aplikasi yang diantaranya memiliki sistem filtering domain. Dalam sistem kerjanya proxy squid melakukan filtering.

3. PHP

Sistem ini dibuat dengan bahasan pemograman PHP, dengan tujuan utamanya adalah mengenali halaman web berdasarkan source code. B.Kebutuhan Perangkat Keras

(19)

26

Husnul Wafa, 2013

Sistem Pengenalan Halaman WEB Pornografi Menggunakan Algoritma Boyer Moore Untuk Membantu Kinerja Squid dalam Melakukan Filtering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pembuatan sistem ini. Seperti yang dijabarkan pada sub bab alat dan bahan penelitian.

C. Kebutuhan User

Kebutuhan user adalah layanan internet yang aman dan nyaman untuk digunakan di lingkungan civitas akademika, selain itu meminimalisir adanya penyalahgunaan internet sebagai ajang penyebaran pornografi khususnya dilingkungan civitas akademika, selain itu alokasi bandwidth yang tersedia dapat digunakan dengan sebaik-baiknya demi menunjang pendidikan.

3.2.4 Integrasian dan Pengujian (test).

1. Integrasi sistem

Ketika semua sudah berjalan dengan baik dan dapat berdiri masing-masing secara independen sesuai dengan tanggung jawabnya, saatnya melakukan konfigurasi menjadi satu kesatuan mekanisme kerja filtering yang diharapakan.

2. Pengujian Sistem

Proses untuk memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, meliputi : a. Sistem filtering testing untuk menguji kemampuan perangkat lunak dalam

melakukan pengenalan halaman web, dan sebagai bahan uji hasil temuan dengan membandingkan dengan data valid.

b. Squid testing sebagai tindak lanjut dari sistem pengenalan halaman web pornografi yang akan diterima oleh squid dan kemudian akan di lakukan pemblokiran terhadap domain hasil temuan sistem

(20)

27

Husnul Wafa, 2013

Sistem Pengenalan Halaman WEB Pornografi Menggunakan Algoritma Boyer Moore Untuk Membantu Kinerja Squid dalam Melakukan Filtering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pada penelitian ini digunakan alat penelitian berupa perangkat keras dan lunak yang menunjang dibagi menjadi dua bagian sesuai dengan desainpenelitian sebagai berikut:

A. Sistem PengenalanHalaman Web Pornografi 1. Perangkat keras

a. Processor Intel Dual Core

b. RAM 2 GB

c. Harddisk berkapasitas 250 GB d. Mouse dan Keyboard

2. Perangkat lunak

a. Microsoft Windows 7 Home Premium

b. PHP c. Notepad++ d. XAMPP

B PC Router (Proxy server) 3. Perangkat keras

a. Procecor Pentium 4 b. RAM 1 GB

c. Harddisk 20 GB d. Mouse dan Keyboard 4. Perangkat lunak

(21)

28

Husnul Wafa, 2013

Sistem Pengenalan Halaman WEB Pornografi Menggunakan Algoritma Boyer Moore Untuk Membantu Kinerja Squid dalam Melakukan Filtering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Firewall

c. Squid

d. samba

Sedangkan untuk bahan penelitian yang digunakan sebagai berikut: 1. Data url sebagai bahan data olah.

2. Daftar halaman web berupa text html sebagai bahan penelitian yang dilakukan secara manual sebagai bahan data set berdasarkan url.

3. Kumpulan pattern pornografi terutama pattern yang sering muncul di halaman web pornografi namun tidak muncul dihalaman web non pornografi.

(22)

70

Husnul Wafa, 2013

Sistem Pengenalan Halaman WEB Pornografi Menggunakan Algoritma Boyer Moore Untuk Membantu Kinerja Squid dalam Melakukan Filtering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem pengenalan halaman web pornografi yang dikembangkan menggunakan metode pattern macthing dengan algoritma boyer moore ini dapat mengenali halaman web pornografi dengan cukup baik yang ditunjukan dengan nilai evaluasi sebesar 88.37 %.

2. Sistem yang dikembangkan dan dintegrasikan mampu membantu proxy dalam melakukan kinerja filtering, terlihat bahwa percobaan kedua sistem pendeteksi mampu memberikan hasil temuan webpages pornografi dengan melihat keseuaian antara output sistem dengan output proxy, dan hasil output proxy tepat sesuai dengan hasil output sistem.

5.2 Saran

Beberapa saran yang perlu diperhatikan untuk penelitian selanjutnya, sebagai berikut:

1. Rekomendasi untuk mengembangkan sistem sebaiknya sistem mampu mengenali selain halaman web seperti ip address.

2. Rekomendasi untuk kombinasi parameter agar boyer moore dapat optimal dalam mengenali halaman web pornografi adalah sebagai berikut:

a. Nilai akurasi terbaik pada range 70% sampai 100%. b. Jumlah data training 75% dari data set.

c. Jumlah pattern terlarang dilakukan penambahan sekitar 50 kata pattern terlarang hasil analisa.

(23)

71

Husnul Wafa, 2013

Sistem Pengenalan Halaman WEB Pornografi Menggunakan Algoritma Boyer Moore Untuk Membantu Kinerja Squid dalam Melakukan Filtering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Perlu dikembangkan fungsi tambahan yang dapat melakukan konfigurasi otomatis dan pembuatan data training data testing secara otomatis.

(24)

72 Husnul Wafa, 2013

Sistem Pengenalan Halaman WEB Pornografi Menggunakan Algoritma Boyer Moore Untuk Membantu Kinerja Squid dalam Melakukan Filtering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Aprilia.(2008). Daftar Stopwords. Fakultas Ilmu Komputer. Universitas Indonesia. Ashari, ahmad. Renaldy suteja, Bernard.dkk. (2010). Linux System Administrator.

Bandung: Informatika Bandung.

Aulia, Rama. (2008). Analisis Algoritma Knuth Morris Pratt dan Algoritma Boyer Moore dalam string: Institut Teknologi Bandung

Boyer R.S., Moore J.S., (1977). A fast string searching algorithm. Communications of the ACM. 20:762-772.

Budiasa, Rheno M. (2010). Pemanfaatan Lagoritma Boyer Moore dalam penyaringan teks Website : Institut Teknologi Bandung.

Fernando, Harry. (2009). Perbandingan dan Pengujian beberapa Algoritma Pencocokan String. Institut Teknologi Bandung.

Lyonnais, Hanif. (2012). Aplikasi Algoritma Stringmatching pada Analisa Teks (Text Analysis) untuk Decision Support System. Bandung: Program studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung

Moore, J Strother.(2008). Boyer Moore Fast String Searching: Departement of Computer Sciences University of Texas at Austin.

Munir, Rinaldi.(2004). Strategi algoritmik (String matching), [online] tersedia : http://ebookbrowse.com/string-matching-rinaldi-munir-doc-d186415559 , [tanggal Akses 5 maret 2013].

Petersen, Richard. (2009), Fedora 10 Linux administrator and networking security : Surfing Turtle Press.

(25)

73

Husnul Wafa, 2013

Sistem Pengenalan Halaman WEB Pornografi Menggunakan Algoritma Boyer Moore Untuk Membantu Kinerja Squid dalam Melakukan Filtering

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Simamora. Hendrarini, Nina. Liya umi sitepu, Erika. (2011). Metode access control list sebagai solusi alternatif seleksi permintaan layanan data pada koneksi internet. Bandung : Program studi teknik komputer politeknik telkom.

Tanenbau, Andrew S.(2000). Jaringan Komputer Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Prenhalindo;

The stats on internet phornography, (2011). [online] tersedia : http://www.onlinemba.com/blog/. [22 Mei 2013]

Tifatul .(2011). “Indonesia Pengakses Situs Pornografi terbesar Kedua Dunia” [Online] tersedia

http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/11/05/24/llowld-tifatul-efek-internet-tergantung-iman [18 juni 2013]

Gambar

Gambar 3.1 Desain Penelitian
Gambar 3.2 Linear Sequential Model (Pressman, Roger S. 2001)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukan: 1) pola kepemimpinan Kiai di Pondok Pesantren Al-Hasan Salatiga yaitu jenis otokratik yang ditegaskan untuk santri dalam hal kegiatan

RUDI S RUMPA SUMARNI I GALESO PUTRI A1 GALESO MUHAJIR S GALESO NURJANNAH I GALESO JAMIL A1 GALESO HIJRANA A2 GALESO RAMLAH A3 GALESO TANDA S GALESO HADA I GALESO HASMA A1 GALESO

0 Bika Sla#e menerima query tanpa adanya kesalahan komunikasi, tetapi Sla#e tidak dapat menangani perintah tersebut (contoh, perintah untuk membaca coil atau register yang tidak

9 Apakah di Perusahaan tempat bapak/ibu bekerja memiliki prosedur yang mengatur secara jelas mengenai penggunaan formulir-formulir atau dokumen-dokumen penggajianV. 10 Apakah

9ABCD 92545 PT Elang Megah Sakti Jasa Penyediaan Konten 9ABCD 93545 PT Elang Megah Sakti Jasa Penyediaan Konten 9ABCD 99678 PT Cipta Perkasa Mobile Jasa Penyediaan Konten 9ABCD 99788

Triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. 30 Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi

Data yang digali meliputi gambaran umum lokasi penelitian, identitas responden dan deskriptif kasus serta analisis hukum ekonomi syariah terhadap praktek tukar

1) Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari seluruh perusahaan manufaktur yang listing dan menjadi sampel penlitian, sebanyak 3 perusahaan masuk dalam kategori