• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP SWASTA NURCAHAYA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP SWASTA NURCAHAYA MEDAN."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

ii

ABSTRACT

JANWAR DEVANAN BANGUN, 8126122025. The Interactive Learning Media

Development Subjects Mathematics in Class VII at SMP Swasta Nurcahaya Medan. Thesis: Post graduate Program of UNIMED, 2016.

(6)

ABSTRAK

JANWAR DEVANAN BANGUN, 8126122025. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Matematika Siswa Kelas VII SMP Swasta Nurcahaya Medan. Tesis: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2016

Penelitian ini bertujuan untuk: untuk mengetahui Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Matematika pada Siswa Kelas VII SMP Swasta Nurcahaya Medan. Pengembangan media pembelajaran interaktif mata pelajaran Matematika ini diperoleh melalui observasi dari guru dan siswa kelas VII SMP Swasta Nurcahaya Medan, menyatakan media interaktif dibutuhkan dalam pembelajaran. Penelitian ini diadaptasi dari model desain penelitian dan pengembangan menurut Borg & Gall (1981). Prosedur penelitian ini terdiri dari: (1) tahap pertama pembuatan desain software; (2) tahap kedua pengumpulan bahan; (3) tahap ketiga membuat dan memproduksi media pembelajaran interaktif software; (4) tahap keempat review atau uji coba produk; dan (5) tahap kelima uji efektivitas produk. Pengumpulan data evaluasi validasi dilakukan dengan menggunakan instrumen penilaian yang diberikan kepada subjek uji coba antara lain: 2 orang Ahli Materi Pembelajaran, 2 orang Ahli Desain Instruksional, 2 orang Ahli Media Pembelajaran, 3 orang siswa uji coba perorangan, 9 orang siswa uji kelompok kecil, 50 orang siswa kelas eksperimen. Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan bahwa: (1) produk media interaktif mata pelajaran Matematika ini dikemas dalam bentuk Compact Disk (CD), (2) uji ahli materi pelajaran Matematika termasuk dalam kategori sangat layak (85.53%), (3) uji ahli desain pembelajaran dalam penilaian dengan kategori sangat layak (93.96%), (4) uji ahli rekayasa perangkat lunak berada pada kategori sangat layak (88.99%), (5) uji coba perorangan berada pada kualifikasi sangat layak (91.37%), uji coba kelompok kecil berada pada kualifikasi sangat layak (94.82%), uji coba lapangan berada pada kualifikasi sangat layak (95.30%). Pengujian hipotesis produk media interaktif ini dinyatakan efektif digunakan untuk pembelajaran bangun datar dimana terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil pengolahan data dengan menggunakan uji t satu pihak diperoleh harga thitung seharga 9,27 lebih besar dari ttabel seharga 1,98

(7)

iv

KATA PENGANTAR

Rasa syukur tiada terkira penulis ucapkan kehadirat-Nya Allah SWT, yang telah mencurahkan limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran

Interaktif Matematika Siswa Kelas VII SMP Swasta Nurcahaya Medan”.Diajukan

untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Magister Pendidikan, Program Studi Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Medan (Unimed).

Pada kesempatan ini, penulis dengan bangga dan rasa hormatnya mengucapkan terima kasih banyak kepada:

1. Bapak Dosen Pembimbing I yaitu Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd dan Bapak

Dosen Pembimbing II yaitu Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd yang selalu meluangkan waktu memberikan bimbingan dan arahan kepada peneliti selama penyusunan tesis ini.

2. Bapak Narasumber Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd, Prof. Dr. Muktar, M.Pd dan Dr. R. Mursid, ST, M. Pd selaku dosen penguji/narasumber yang banyak memberikan masukan kepada penulis dalam penyelesaian tesisi ini. 3. Bapak/Ibu validator, ahli materi Jamahi Saragih, M.Pd dan Despa, M.Pd, ahli

desain pembelajaran Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd dan Dr. Murniaty Simorangkir M.Si, ahli perangkat lunak Ahmad Syafwan, S. Ag. M. Pd dan Jumiati, M.Pd.

4. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Ketua Prodi Teknologi Pendidikan beserta staf yang banyak memberikan bantuan adminstrasi.

5. Bapak/Ibu Dosen Pascasarjana Prodi Teknologi Pendidikan Universitas

Negeri Medan yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan selama penulis mengikuti perkuliahan.

6. Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan beserta para Asisten Direktur, Ketua dan Sekertaris Program Studi yang banyak membantu untuk kelancaran studi dan penyelesaian tesis ini.

(8)

8. Bapak Juniman Bangun, M. Pd selaku Kepala Sekolah SMP Swasta Nurcahaya Medan yang telah memberikan izin penelitian dan kepada bapak Hadi Ritono, S.Pd selaku guru Mata pelajaran Matematika di SMP Swasta Nurcahaya Medan

9. Kepada Kedua Orang Tua penulis, Ayahanda Alm. S. Bangun dan Ibunda Hj.

F. D. Barus serta Ayah mertua saya Alm J. Ginting dan ibu mertua Alm A. Barus yang dengan sungguh-sungguh dan penuh kasih yang tiada henti mendo’akan dan mendukung.

10. Kepada Istri yang tersayang Dr. Binawati Ginting, M. Si dan Kakak, abang, adik dan ponakan yang telah memberikan dorongan materil dan sprituil sehingga bisa terselesaikannya tesis saya ini.

11. Rekan-rekan mahasiswa Pascasarjana Prodi Teknologi Pendidikan

Universitas Negeri Medan.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dalam kesempatan ini, semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas kebaikan dan bantuan yang telah diberikan. Mudah-mudahan karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.

Penulis menyadari bahwa tesis ini tidak luput dari kekurangan dan keterbatasan. Oleh sebab itu penulis membuka diri untuk menerima kritik dan saran dari rekan pembaca untuk penyempurnaan tesis ini.

Penulis

(9)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 12

1.3. Pembatasan Masalah ... 14

1.4. Rumusan Masalah ... 14

1.5. Tujuan Pengembangan ... 15

1.6. Manfaat Pengembangan ... 15

BAB 2. KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Teoritis ... 17

2.1.1 Hakikat Belajar dan Hasil Belajar Matematika ... 17

(10)

2.1.1.2 Pembelajaran Geometri untuk SMP ... 23

2.1.1.3 Materi Geometri di SMP ... 25

2.1.1.4 Materi Bangun Datar di SMP ... 26

2.1.2 Media pembelajaran Interaktif ... 27

2.1.2.1 Macromedia ... 35

2.1.2.2 Langkah-langkah membuat media pembelajaran interaktif ... 37

2.2. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif ... 37

2.3. Perencanaan Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif ... 41

2.4. Penelitian yang Relevan ... .... 42

2.5. Kerangka Berpikir ... .... 43

2.6. Hipotesis ... ... 47

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 49

3.2.Model Pengembangan ... 49

3.3.Prosedur Pengembangan ... 50

3.4.Tahapan Uji Coba Produk ... 52

3.4.1 Desain Uji Coba ... 52

3.4.2 Subjek Uji Coba ... 53

3.4.3 Pelaksanaan Uji Coba ... 53

3.4.4 Jenis data ……… ... 54

3.4.5 Instrumen Pengumpulan Data ... 55

3.4.6 Teknik Analisis Data ... 62

(11)

viii

4.1.1 Deskripsi Produk Awal ... 66

4.1.2 Deskripsi Data Hasil Uji Coba ... 70

4.1.3 Review Ahli ……… 71

4.1.3.1 Data Hasil Validasi Ahli Materi ... 71

1. Deskripsi Data Hasil Validasi Ahli Materi ... 71

2. Analisis Data Hasil Evaluasi Ahli Materi ... 76

3. Revisi Produk Tahap I ... 78

4.1.3.2 Data Hasil Validasi Ahli Desain Pembelajaran ... 78

. 1. Deskripsi Data Hasil Validasi Ahli Desain Pembelajaran . 78 2. Analisis Data Hasil Evaluasi Ahli Desain Pembelajaran ... 84

3. Revisi Produk Tahap I ... 86

4.1.3.3 Ahli Rekayasa Perangkat Lunak ... 87

1. Data Hasil Validasi Ahli Rekayasa Perangkat Lunak ... 87

2. Analisis Data Hasil Evaluasi Ahli Rekayasa Perangkat Lunak 91 3. Revisi Produk Tahap I ... 93

4.1.3.4 Data Hasil Uji Coba Tahap II / Uji Coba Perorangan ... 94

1. Deskripsi Data Hasil Uji Coba Tahap II ... 94

2. Analisis Data Hasil Uji Coba Tahap II/ Ujicoba Perorangan 97 3. Revisi Produk Tahap II ... 98

4.1.3.5 Hasil Uji Tahap III / Uji Coba Kelompok Kecil ... 98

1. Deskripsi Data Hasil Uji Coba Tahap III ... 98

(12)

3. Revisi Produk Tahap III ... 103

4.1.3.6 Hasil Uji Tahap IV / Uji Coba Lapangan ... 103

1. Deskripsi Data Hasil Uji Coba Tahap IV ... 103

2. Analisis Data Hasil Uji Coba Tahap IV/ Lapanagan ... 106

3. Revisi Produk Tahap IV ... 107

4.2 Hasil Penelitian Uji Efektifitas Uji Hipotesis ... 108

4.2.1 Deskripsi Data Penelitian ……… 108

4.2.1.1 Hasil Belajar Matematika Siswa yang dibelajarkan dengan tanpa Menggunakan Media Pembelajaran Interaktif ... 108

4.2.1.2 Hasil Belajar Matematika Siswa yang dibelajarkan dengan Menggunakan Media Pembelajaran Interaktif ... 109

4.2.2 Pengajuan Persyaratan Analisis ... 111

4.2.2.1 Uji Normalitas Data ... 111

4.2.2.2 Uji Homogenitas Data... 111

4.3 Pengujian Hipotesis ... 112

4.3.1 Hipotesis I ... .. 112

4.3.2 Hipotesis II ... 113

4.4. Keterbatasan Penelitian ... 114

BAB 5. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 118

5.2. Implikasi ... 118

(13)

x

DAFTAR PUSTAKA ...121

(14)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Nilai Rata-rata UAS Matematika Kelas VII SMP Nurcahaya ... 8

Tabel 2.1 Materi Geometri SMP ... 26

Tabel 2.2 Standar Kompetensi dan kompetensi Dasar ... 27

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian tentang Kualitas Materi

Pembelajaran ... 55

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian tentang Kualitas Desain Informasi,

Desain Interaksi, dan Desain Presentasi Untuk Ahli Desain

Pembelajaran ……… 56

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kualitas Rekayasa Perangkat Lunak

Untuk Ahli Perangkat Lunak ... 57

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kualitas Materi Pembelajaran dan

Kualitas Teknis/Tampilan Untuk Peserta Didik ... 58

Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar ... 59

Tabel 4.1 Data Analisis Kebutuhan ... 67

Tabel 4.2 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Materi

Tentang Kualitas Materi Pembelajaran ... 72

Tabel 4.3 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Materi

Tentang Kualitas Strategi Pembelajaran ……… 73

Tabel 4.4 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Materi

(15)

xii

Tabel 4.5 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap

Kualitas Materi Pembelajaran ... 74

Tabel 4.6 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi

Terhadap Kualitas Strategi Pembelajaran … ... 75

Tabel 4.7 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap Sistem

Penyampaian Pembelajaran ………. 75

Tabel 4.8 Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Media Pembelajaran

Interaktif Mata Pelajaran Bahasa Inggris Oleh Ahli Materi ... 76

Tabel 4.9 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media

Pembelajaran Interaktif Mata Oleh Ahli Materi ... 76

Tabel 4.10 Data Hasil Revisi Materi Segitiga Oleh Ahli Materi ... 78

Tabel 4.11 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Desain

Pembelajaran Tentang Aspek Kualitas Desain Pembelajaran ... 79

Tabel 4.12 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Desain

Pembelajaran Tentang Aspek Kualitas Desain Informasi ... 80

Tabel 4.13 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Desain

Pembelajaran Tentang Aspek Kualitas Desain Interaksi ... 81

Tabel 4.14 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Desain

Pembelajaran Tentang Aspek Kualitas Desain Presentasi…………. 81

Tabel 4.15 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Desain Pembelajaran

Terhadap Kualitas Desain Pembelajaran ……… ... 82

Tabel 4.16 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Desain Pembelajaran

(16)

Tabel 4.17 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Desain Pembelajaran

Terhadap Kualitas Desain Interaksi .. ... 83

Tabel 4.18 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Desain Pembelajaran

Terhadap Kualitas Desain Presentasi ... 83

Tabel 4.19 Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Media Pembelajaran

Interaktif Mata Pelajaran Matematika Oleh Ahli Desain

Pembelajaran………. 84

Tabel 4.20 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media

Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Matematika

Oleh Ahli Desain Pembelajaran ……… 84

Tabel 4.21 Data Hasil Revisi Ahli Desain Pembelajaran………. 87

Tabel 4.22 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Rekayasa

Perangkat Lunak Tentang Aspek Pemprograman ... 88

Tabel 4.23 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Rekayasa

Perangkat Lunak Pada Aspek Kualitas Teknis/Tampilan………….. 89

Tabel 4.24 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Rekayasa Perangkat Lunak

Terhadap Pemprograman……… 90

Tabel 4.25 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Rekayasa Perangkat

Lunak Terhadap Kualitas Teknis/Tampilan……… 90

Tabel 4.26 Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Media Pembelajaran

Interaktif Mata Pelajaran Matematika Oleh Ahli Rekayasa

(17)

xiv

Tabel 4.27 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media

Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Matematika

Oleh Ahli Rekayasa Perangkat Lunak ……….. 91

Tabel 4.28 Data Hasil Revisi Ahli Rekayasa Perangkat Lunak……….. 93

Tabel 4.29 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran

Matematika Pada Uji Coba Perorangan di SMP Swasta

Nurcahaya Medan Tentang Kualitas Materi Pembelajaran……… 94

Tabel 4.30 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran

Matematika Pada Uji Coba Perorangan di SMP Swasta

Nurcahaya Medan Tentang Aspek Kualitas Teknis/Tampilan…… 95

Tabel 4.31 Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas

Materi Pembelajaran Media Pembelajaran Interaktif Mata

Pelajaran Matematika Pada Uji Coba Perorangan di SMP Swasta

Nurcahaya Medan ………... 96

Tabel 4.32 Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas

(18)

Uji Coba Perorangan di SMP Swasta Nurcahaya Medan …... 96

Tabel 4.33 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media

Pembelajaran Matematika Berbasis Multimedia Interaktif

Pada Uji Coba Perorangan…... 97

Tabel 4.34 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran

Matematika Uji Coba Kelompok Kecil di SMP Swasta

Nurcahaya Medan …... 99

Tabel 4.35 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran

Matematika Uji Coba Kelompok Kecil di SMP Swasta

Nurcahaya Medan Pada Aspek Kualitas Teknis/Tampilan ... 100

Tabel 4.36 Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas

Materi Pembelajaran Media Pembelajaran Matematika

Berbasis Multimedia Interaktif Pada Uji Coba Kelompok

Kecil di SMP Swasta Nurcahaya Medan... 100

Tabel 4.37 Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas

Teknis/Tampilan Media Pembelajaran Matematika Berbasis

Multimedia Pada Uji Coba Kelompok Kecil di SMP Swasta

Nurcahaya Medan ...……... 101

Tabel 4.38 Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Media Pembelajaran

Interaktif Mata Pelajaran Matematika Pada Uji Coba

(19)

xvi

Tabel 4.39 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media

Pembelajaran Matematika Berbasis Multimedia Interaktif

Pada Uji Coba Kelompok Kecil ... 102

Tabel 4.40 Skor Penilaian Media Pembelajaran Matematika Berbasis

Multimedia Interaktif pada Uji Coba Lapangan di SMP Swasta

Nurcahaya Medan Pada Aspek Kualitas Materi Pembelajaran .... 104

Tabel 4.41 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran

Matematika Uji Coba Lapangan di SMP Swasta Nurcahaya

Medan Pada Aspek Kualitas Teknis/Tampilan………. 104

Tabel4.42 Tingkat Kecencerungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas

Materi Pembelajaran Matematika Berbasis Multimedia Interaktif

Pada Uji Coba Lapangan di SMP Swasta Nurcahaya Medan … 105

Tabel 4.43 Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas

Teknis /Tampilan Media Pembelajaran Matematika

Berbasis Multimedia Interaktif Pada Uji Coba Lapangan

di SMP Swasta Nurcahaya Medan …... 105

Tabel 4.44 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media

Pembelajaran Matematika Berbasis Multimedia Interaktif

Pada Uji Coba Lapangan di SMP Swasta Nurcahaya Medan.... 106

Tabel 4.45 Frekuensi Nilai Hasil Belajar Matematika Siswa yang Dibelajar-

Kan Tanpa Menggunakan Media Pembelajaran Interaktif ... 108

Tabel 4.46 Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika yang Dibelajarkan

(20)

Tabel 4.47 Rangkuman Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap

Media Pembelajaran Matematika Berbasis Multimedia Interaktif

(21)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran

Interaktif model Borg and Gall ... 51 Gambar 4.2 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media Pembelaran

Interaktif Mata Pelajaran Matematika Oleh Ahli Materi ... 78 Gambar 4.3 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media Pembelajaran

Interaktif Mata Pelajaran Matematika Oleh Ahli

Desain Pembelajaran ... 87 Gambar 4.4 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Matematika Oleh Ahli Rekayasa

Perangkat Lunak ... 93 Gambar 4.5 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Evaluasi Media

Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Matematika Pada Uji Coba Perorangan di SMP Swasta Nurcahaya Medan ... . 99

Gambar 4.6 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Evaluasi

Media Pembelajaran Matematika Berbasis Multimedia Interaktif Pada Uji Coba Kelompok Kecil di SMP Swasta Nurcahaya

Medan ……….…... 103 Gambar 4.7 Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Evaluasi Media

Pembelajaran Matematika Berbasis Multimedia Interaktif Pada

Uji Coba Lapangan di SMP Swasta Nurcahaya Medan ………… 108

Gambar 4.8 Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa yang

Dibelajarkan Dengan Tanpa Menggunakan Media Pembelajaran Interaktif ... 110 Gambar 4.9 Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa yang

(22)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus ... 125

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 127

Lampiran 3. Angket Analisis Kebutuhan ... 131

Lampiran 4. Instrumentasi Test Hasil Belajar ... 142

Lampiran 5. Rangkuman Skor Penilaian Kelompok Kecil ... 144

Lampiran 6. Rangkuman Skor Penilaian Uji Coba Lapangan ... 145

Lampiran 7. Perhitungan Statistika Dasar dan Distribusi Frekuensi ... 148

Lampiran 8. Pengujian Normalitas ... 153

Lampiran 9. Uji Homogenitas ... 156

Lampiran 10. Pengujian Hipotesis ... 157

(23)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah

membawa perubahan pesat dalam aspek kehidupan manusia. Perkembangan

tersebut telah mengubah paradigma manusia dalam mencari dan mendapatkan

informasi semakin mudah. Pekerjaan yang semula dilakukan manusia secara

manual kini dapat digantikan dengan mesin sehingga menuntut manusia untuk

berpikir lebih maju dalam segala hal agar tidak dianggap tertinggal. Bidang

pendidikan merupakan salah satu bidang yang mendapatkan dampak cukup berarti

dalam perkembangan IPTEKS. Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan merupakan

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif megembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat

bangsa dan negara (Sanjaya, 2006:2). Menurut Purwanto (2008:10) pendidikan

merupakan salah satu cara untuk menumbuhkan kemauan, kemampuan, bakat dan

potensi diri yang dimiliki oleh siswa. Melalui pendidikan siswa dapat menjadi

lebih mengerti dan tanggap akan arah dan perubahan serta pengembangan Ilmu

(24)

peranan penting dalam bidang pendidikan dan memerlukan IPTEKS adalah

matematika.

Matematika merupakan ilmu yang bersifat universal yang mendasari

perkembangan teknologi modern. Menurut Imam Subandi (2007:1)

perkembangan yang sangat pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi

dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang bilangan, aljabar

maupun geometri. Dalam menguasai dan menciptakan teknologi dimasa depan

diperlukan penguasaan matematika yang kuat. Mata pelajaran matematika

diberikan kepada semua siswa sejak dari sekolah dasar, untuk membekali siswa

agar mempunyai kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif serta

kemampuan bekerja sama. Kompetensi tersebut diperlukan agar siswa memiliki

kemampuan, memperoleh, mengolah dan memanfaatkan informasi pada keadaan

yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif di masa datang dalam memasuki

era globalisasi. Namun matematika yang diajarkan pada jenjang SD, SMP, SMA,

SMK, maupun perguruan tinggi selalu menjadi bagian kajian. Hal ini dapat dilihat

dari fenomena yang terjadi pada jenjang pendidikan di sekolah, banyak siswa

mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika.

Menurut Mardiyono (2005) umumnya siswa merasa enggan mempelajari

matematika, bahkan ada yang takut atau benci terhadap matematika. Hal ini

berdampak negatif terhadap kualitas pembelajaran matematika di sekolah.

Dampak isu negatif tentang matematika dapat mempengaruhi siswa dalam

menentukan keberhasilan belajar matematika. Akibatnya muncul anggapan siswa

(25)

3

dengan bidang ilmu yang lain. Hal ini berarti dapat berakibat buruk terhadap

perestasi matematikanya. Selain itu, motivasi dalam belajar matematika yang

cenderung rendah menyebabkan menurunnya hasil belajar siswa dalam pelajaran

matematika.

Menurut Suherman, (2003:235) ada beberapa hal yang menyebabkan

rendahnya motivasi belajar matematika siswa di antaranya adalah: (1) kegagalan

berulang yang dialami siswa dalam melakukan aktivitas-aktivitas yang berkaitan

dengan matematika, (2) pengalaman-pengalaman yang dialami siswa sebelumnya

yang berhubungan dengan ketidaknyamanan dalam belajar matematika, (3)

ketidakserasian dalam berinteraksi antara siswa dengan siswa lainnya atau antara

siswa dengan guru, (4) kekeliruan siswa dalam memaknai dan memahami

nilai-nilai yang terkandung dalam matematika.

Menurut Sardiman (2003:75), motivasi belajar memiliki peranan yang

khas dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar

dan memiliki banyak energi untuk belajar sehingga memotivasi siswa untuk

belajar lebih giat sangat penting. Seorang siswa memiliki intelegensia tinggi boleh

jadi gagal karena kurang motivasi dalam belajar. Hasil belajar akan optimal jika

ada motivasi yang tepat. Jadi tugas guru bagaimana mendorong para siswa agar

pada dirinya timbul motivasi.

Dalam proses belajar mengajar setiap materi pelajaran memiliki tingkat

kesukaran yang bervariasi. Menurut Mardiyono (2005) matematika sebagai ilmu

(26)

mengakibatkan siswa sulit memahami materi pelajaran matematika. Salah satu

materi pelajaran matematika yang sifatnya abstrak adalah geometri ruang.

Geometri merupakan salah satu cabang matematika yang memiliki peranan

penting dalam kehidupan. Objek dari geometri ruang adalah benda-benda pikiran

yang sifatnya abstrak. Misalnya kubus, balok, prisma, limas, dan sebagainya.

Menurut Iswadi (2003:1) bangun-bangun geometri yang sifatnya abstrak

merupakan benda-benda pikiran yang memiliki bentuk dan ukuran serba

sempurna.

Menurut Clement dan Batista (Yohana, :2006:5) pembelajaran geometri

masih jauh dari harapan yang ditandai oleh rendahnya pemahaman siswa pada

materi yang diajarkan. Adapun menurut Purnomo (Yohana, :2006:13) hasil tes

geometri siswa masih kurang memuaskan jika dibandingkan dengan hasil tes

materi matematika yang lain termasuk materi bgunan ruang yang perlu

ditingkatkan. Hal ini disebabkan siswa mengalami kesulitan dalam memahami

konsep geometri terutama bangun ruang, kemampuan siswa dalam melihat

dimensi ruang masih rendah bahkan terhadap siswa yang menganggap bangun

ruang sebagai bangun datar. Oleh karena itu perlu adanya kemampuan

pemahaman siswa terhadap konsep geometri terutama materi bangun ruang yang

kurang sempurna dipahami oleh siswa, sehingga pada akhirnya tidak akan

menghambat proses belajar geometri selanjutnya.

Salah satu sub pokok bahasan geometri dan pengukuran yang diajarkan di

SMP adalah bangun ruang sisi datar. Untuk mempelajari bangun ruang sisi datar

(27)

5

dapat diilustrasikan dengan berbagai macam cara. Secara teoretis menurut

perkembangan kognitif Piaget (Hudoyo,1979:96 dan Soedjadi, 2000:13) siswa

SMP berada pada tahap operasi formal. Namun karena matematika berkaitan

dengan konsep yang abstrak ternyata masih terdapat siswa yang mengalami

kesulitan dalam memahami konsep yang abstrak. Hasil survey Programme for

International Student Assessment (PISA) 2000/2001 menunjukkan bahwa siswa

lemah dalam mempelajari materi bangun ruang, khususnya dalam pemahaman

ruang dan bentuk. Sebagai contoh, siswa menghadapi kesukaran dalam

membanyangkan suatu kubus yang berongga di dalamnya, misalnya siswa sering

mengalami kesulitan dalam memahami bagian-bagian mana yang merupakan

diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal, jaring-jaring dan sebagainya.

Bila dikaitkan dengan kurikulum yang berlaku, porsi materi bangun ruang

memang tidak banyak dan biasanya hanya diajarkan sebagai hapalan dan

perhitungan semata (Suwaji, 2008:3). Selanjutnya suatu hal yang perlu dipikirkan

lebih lanjut adalah tentang bagaimana menciptakan pembelajaran yang menarik,

konseptual penuh makna dan berkualitas sehingga mampu membangkitkan

semangat belajar siswa. Dalam menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif

tersebut, maka perlu dilengkapi sarana dan prasarana pembelajaran, serta

diperkaya oleh sumber-sumber belajar yang memadai. Penggunaan media dalam

proses pembelajaran merupakan salah satu upaya meningkatkan kualitas proses

pembelajaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.

Menurut Sudjana dan Rivai (2001:2) mengatakan bahwa media pengajaran

(28)

diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Alasannya

berkenaan dengan manfaat media pengajaran dalam proses belajar siswa antara

lain: (1) pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar, (2) bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya

sehingga akan lebih dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa

menguasai tujuan pengajaran lebih baik, (3) metode mengajar akan lebih

bervariasi, (4) siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,

melakukan, mendemonstrasi dan lain-lain. Salah satunya dengan menggunakan

media pembelajaran berbasis multimedia yang disertai animasi.

Teknologi multimedia menggabungkan sepenuhnya teknologi komputer,

sistem vidio dan sistem audio untuk mendapat kombinasi yang lebih baik dan

meningkatkan interaksi di antara pemakai dengan komputer. Sajian audio dan

visual pada pembelajaran multimedia menjadikan visualisasi lebih menarik.

Tampilan multimedia akan membuat siswa lebih leluasa memilih, mensintesa dan

mengelaborasi pengetahuan yang ingin dipahaminya. Multimedia juga

menyediakan peluang bagi siswa untuk mengembangkan teknik pembelajaran

sehingga menghasilkan hasil yang maksimal. Pembelajaran berbasis multimedia

adalah pembelajaran menggunakan perangkat multimedia sebagai sarana

utamanya. Dalam hal ini komputer merupakan komponoen utama dalam

pembelajaran berbasis multimedia.

Komputer memberi kesempatan pada siswa untuk menyajikan input yang

(29)

7

dijadikan sebagai stimulus baru sehingga dimungkinkan adanya respon lanjutan

yang akan semakin memperkuat daya ingat siswa dalam konsep yang

dipresentasikan. Input program dapat diciptakan secara beragam sehingga terarah

pada pencapaian objektif pembelajaran (Kusumah, 2004:5).

Pembelajaran yang dibantu komputer dikenal dengan Computer Assisted

Instruction (CAI). Prinsip pembelajaran ini menggunakan komputer sebagai alat

bantu menyampaikan pembelajaran kepada user secara interaktif. Pembelajaran

CAI menggunakan komputer secara langsung untuk menyampaikan isi pelajaran

pada siswa, memberikan latihan dan mengetes kemajuan belajar siswa. Oleh

karena itu komputer telah mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang

dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran. Hal ini perlu ditanggapi

secara positif oleh para guru sehingga komputer dapat menjadi salah satu media

yang dapat membantu dalam mengoptimalkan pembelajaran (Wijaya, 2009:7).

Dengan demikian diharapkan penggunaan komputer dalam media pembelajaran

berbasis multimedia dapat mempermudah siswa dalam memahami dan menguasai

materi pelajaran yang bersifat abstrak, yang nantinya akan dapat divisualisasikan

dengan mudah, sehingga siswa akan merasa senang, bersemangat dalam

mengikuti pelajaran. Selain itu dengan visualisasi akan lebih mempermudah

dalam penyampaian materi yang akan diberikan kepada siswa. Selama ini media

yang digunakan masih tergolong sederhana, seperti menggunakan media

transparansi, modul dan alat peraga yang sederhana.

Berdasarkan hasil angket yang diisi oleh 4 guru di SMP Nurcahaya Medan

(30)

interaktif dalam proses pembelajaran agar proses pembelajaran berjalan lebih

efektif. Hasil wawancara dengan guru Matematika secara khusus menunjukkan

bahwa guru menggunakan metode pembelajaran yang konvensional dan media

yang sederhana sehingga siswa cenderung pasif selama pembelajaran. Mereka

mengaku kesulitan memperoleh media pembelajaran yang efektif untuk pelajaran

Matematika di sekolah sehingga kegiatan pembelajaran kurang efektif dan peserta

didik merasa kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan. Hasil angket

yang disebar kepada 90 orang siswa yang diambil sebagai sampel, 100% siswa

menyatakan membutuhkan media pembelajaran interaktif yang dapat mereka

jadikan sebagai sarana pembelajaran secara individual. Siswa merasa jenuh

dengan pola pembelajaran sekarang bahkan acuh terhadap pelajaran Matematika

sehingga tidak heran banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru.

Siswa pada umumnya enggan mengemukakan pertanyaan ataupun pendapat saat

pembelajaran berlangsung. Rendahnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran

matematika tersebut menyebabkan rendahnya hasil belajar matematika.

Nilai rata-rata ujian akhir semester pada kelas VII SMP Nurcahaya Medan

untuk lima tahun terakhir ditunjukkan pada Tabel 1.1.

Tabel 1. Nilai Rata-Rata Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Pelajaran

(31)

9

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa nilai siswa masih dikatakan

rendah atau kurang memuaskan, karena nilai rata-rata tersebut dibawah nilai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah ditetapkan adalah 70. Hal ini

disebabkan karena metode pembelajaran yang digunakan oleh guru hanya

menggunakan media yang tidak sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran

dan kurang mampu menciptakan kemandirian siswa. Umumnya metode

pembelajaran yang digunakan oleh guru adalah ceramah, berlatih soal

menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS), kerja kelompok, menggunakan kit atau

alat peraga dan media power point sehingga menimbulkan kejenuhan siswa dalam

proses pembelajaran. Oleh karena itu perlu dicari metode lain yang bersifat

memotivasi siswa dalam mempelajari materi pelajaran yaitu berbasis multimedia.

Melalui penggunaan media diharapkan motivasi belajar akan meningkat yang

diikuti peningkatan prestasi belajar. Sebagaimana hasil penelitian James Kulik

(Heinich, 1996: 232) menyimpulkan bahwa pembelajaran berbasis komputer

membantu meningkatkan rata-rata prestasi siswa 10%-18% dibandingkan dengan

pembelajaran konvensional.

Thomson (Walker & Hess, 1984: 121) mengatakan bahwa penggunaan

komputer dalam pembelajaran dapat memberi manfaat, yakni dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa. Siswa menikmati kerja komputer dan ingin menghabiskan

waktu karena komputer memberikan tantangan (yaitu pekerjaan yang tidak terlalu

sulit dan tidak terlalu mudah) di samping itu komputer dapat menampilkan

perpaduan antara teks, gambar, animasi, gerak dan suara secara bersamaan atau

(32)

Salah satu media yang dapat digunakan untuk membantu kegiatan

pembelajaran adalah Macromedia Flash. Macromedia Flash adalah sebuah

program multimedia dan animasi yang keberadaannya ditujukan bagi pecinta

desain dan animasi untuk berkreasi membuat aplikasi-aplikasi unik,

animasi-animasi interaktif pada halaman web, film animasi-animasi kartun, presentasi bisnis

maupun kegiatan. Di samping itu, tidak menutup kemungkinan juga dengan

menggunakan secara optimal kemampuan penggunaan fasilitas menggambar dan

bahasa pemrograman pada Flash (action script) ini kita mampu membuat

game-game yang menarik. Dengan menggunakan aplikasi ini didesain pembelajaran

interaktif dan menarik yang dapat menimbulkan minat siswa sehingga media ini

dapat mengoptimalkan dalam membantu minat dan meningkatkan pemahaman

siswa serta merangsang pikiran siswa terhadap materi pelajaran.

Dalam uji coba lapangan, Sujito (2008), menemukan media interaktif

terbukti mampu meningkatkan antusiasme siswa untuk terus belajar. Hal ini

diperkuat oleh pendapat Kristiningrum (2007), multimedia yang dibuat

bermanfaat untuk meningkatkan motivasi belajar siswa melalui pengembangan

dan penciptaan sarana belajar, sumber belajar, serta mneunjukkan kemajuan

teknologi yang semakin pesat. CD yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai variasi

sarana pembelajaran dan meningkatkan kreativitas serta memotivasi siswa untuk

terus belajar supaya dapat memenuhi tuntutan perkembangan zaman.

Siagian dan Lingin (2012), dalam uji lapangan melaporkan bahwa hasil

validasi dari ahli materi terhadap media pembelajaran interaktif mata pelajaran

(33)

11

kualitas materi pembelajaran, kualitas strategi pembelajaran, kualitas sistem

pembelajaran dinilai sangat baik dengan persentasi rata-rata berturut-turut sebesar

90;00%, 92;00% dan 87;50%. Hasil validasi dari ahli desain pembelajaran

terhadap media pembelajaran mata pelajaran Geometri ini dengan menggunakan

Program yang sama menunjukkan bahwa kualitas desain pembelajaran, kualitas

desain informasi, kualitas desain interaksi, dan kualitas desain presentasi

berturut-turut 90;00%, 85;00% ,77;50% dan 85;00%. Hasil validasi dari ahli rekayasa

perangkat lunak terhadap media pembelajaran interaktif mata pelajaran Geografi

yang dikembangkan dengan program yang sama menunjukkan bahwa

pemprograman dan kualitas teknis/tampilan dinilai sangat baik dengan presentasi

rata-rata berturut-turut 86;30% dan 90;00%.

Arum (2012) dalam uji lapangan bahwa Mocromedia Flash 8 menggunakan

metode Waterfall berhasil meningkatkan kemampuan penguasaan tenses bahasa

inggris responden sebesar 25% dan lebih dari 50% responden menyatakan dengan

pembuatan sistem pembelajaran berbasis Macromedia Flash ini dapat

meningkatkan antusiasme mereka karena disajikan dengan menarik. Dari

penjelasan tersebut, maka kehadiran media pembelajarn interaktif di sekolah saat

ini merupakan hal yang berguna bagi proses pembelajaran. Pendapat keefektifan

penggunaan media interaktif dalam proses pembelajaran di kelas juga

dikemukakan oleh Dwiyono (2009), keefektifan pembelajaran terjadi karena siswa

dapat melihat berbagai bentuk data baik gambar, teks, suara, gerak, dan peragaan

mengenai prosedur pelaksanaan tune up, sehingga memungkinkan siswa lebih

(34)

Perkembangan teknologi komputer terutama dalam bidang perangkat lunak

mendukung dalam penerapannya sebagai media pembelajaran. Dengan komputer

dapat disajikan media pembelajaran yang memuat materi pembelajaran secara

tekstual, audio maupun visual. Salah satu perangkat lunak yang mendukung dalam

mengembangkan media interaktif adalah Macromedia Flash 8.0.

Guru dalam menyampaikan materi pelajaran terkadang memerlukan media

pembelajaran untuk ditampilkan kepada siswa. Misalnya dalam materi memahami

bangun datar (BD) guru kebanyakan monoton kepada buku teks pelajaran dan

ceramah. Dengan kenyataan tersebut perlu adanya pengembangan media

pembelajaran interaktif untuk pelajaran matematika, apalagi sekarang anak didik

lebih aktif dan ingin pembelajaran yang lebih menarik dalam penyampaiannya.

Pengembangan media pembelajaran interaktif ini diharapkan dapat membantu

guru dalam menjelaskan berbagai bahasan materi, sehingga guru tidak lagi hanya

bergantung pada buku pelajaran yang ada. Para siswa sebagai penerima akan lebih

mudah dalam memahami materi yang disampaikan. Dimana penelitian ini

merupakan upaya untuk mengembangkan media pembelajaran interaktif pada

mata pelajaran Matematika kelas VII SMP Swasta Nurcahaya Medan.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pemaparan dalam latar belakang masalah di atas, maka

permasalahan yang muncul dapat diidentifikasi sebagai berikut.

1. Sulitnya bagi siswa dalam memahami konsep matematika dan menjelaskan

(35)

13

mengaplikasikan konsep atau bangun datar secara luwes, akurat, efisien dan

tepat dalam pemecahan masalah

2. Kurangnya media pembelajaran yang digunakaan dan media yang ada

tergolong sederhana, sehingga siswa tidak dapat memvisualisasikan dengan

mudah penyampaian materi, menimbulkan kendala dalam memecahkan

masalah yang meliputi kemampuan memahami pokok persoalan dalam

merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi

yang diperoleh

3. Banyaknya objek abstrak pada materi geometri bangun datar yang

membutuhkan bentuk komunikasi gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau

media lain untuk memperjelas keadaan dan masalah yang dapat mengakibatkan

siswa kurang memahami materi yang diajarkan

4. Umumnya teknik belajar siswa hanya menghafal saja tanpa mengetahui

maknanya menyebabkan kemampuan penalaran pada pola dan sifat menjadi

lemah sehingga sulit melakukan manipulasi matematika dalam membuat

generalisasi atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika

5. Hasil belajar dan kemampuan siswa dalam menguasai materi matematika

dibawah nilai rata-rata KKM sehingga perlu suatu metode yang dapat

meningkatkan kemampuan siswa dalam menyerap materi matematika.

6. Kurangnya motivasi siswa dalam belajar matematika disebabkan karena

metode pembelajaran yang membosankan, sehingga perlu dirancang metode

(36)

1.3 Pembatasan Masalah

Luasnya masalah yang ada dan untuk memungkinkan peneliti dapat

mencapai tujuan maka penelitian dibatasi pada pengembangan media

pembelajaran geometri ruang berbasis multimedia materi bangun datar (BD)

untuk SMP siswa kelas VII. Identifikasi masalah yang telah diuraikan

menunjukkan perlunya pengembangan media pembelajaran interaktif untuk

mengatasi masalah-masalah yang teridentifikasi. Mengingat keterbatasan yang

ada pada peneliti, maka pengembangan media pembelajaran interaktif ini dibatasi

pada ruang lingkup yang dapat dijangkau oleh peneliti. Adapun yang menjadi

ruang lingkup dari pengembangan ini adalah sebagai berikut:

1. Materi pelajaran yang dikembangkan hanya meliputi kompetensi dasar pada

pengembangan media pembelajaran geometri ruang berbasis multimedia

dengan materi bangun datar (BD) pada kelas VII SMP semester ganjil.

2. Media pembelajaran yang dikembangkan hanya dalam bentuk media

pembelajaran interaktif yang aplikasinya dibuat dengan Software Program

Macromedia Flash 8.

3. Analisis kebutuhan hanya dilakukan di SMP Nurcahaya Medan.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah media pembelajaran yang dikembangkan layak digunakan untuk mata

(37)

15

2. Apakah media pembelajaran menggunakan media interaktif yang

dikembangkan lebih efektif di bandingkan dengan media konvensional pada

pembelajaran Matematika dikelas VII SMP Nurcahaya Medan?

1.5Tujuan Pengembangan

Tujuan dalam pengembangan ini adalah untuk:

1. Mengembangkan media pembelajaran geometri bangun datar berbasis

multimedia yang layak untuk siswa SMP kelas VII Nurcahaya Medan.

2. Mengetahui kefektifan penggunaan media pembelajaran geometri bangun datar

berbasis multimedia untuk siswa SMP kelas VII Nurcahaya Medan.

1.6 Manfaat Pengembangan

Manfaat pengembangan ini secara praktis adalah sebagai berikut:

1. Dapat membantu pebelajar dalam memahami materi pelajaran Matematika

dengan pembelajaran yang interaktif, menarik, dan menyenangkan bagi setiap

pebelajar yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar.

2. Sebagai salah satu alternatif dalam pemanfaatan media pembelajaran yang

disesuaikan dengan perkembangan media pembelajaran yang sesuai dengan

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sehingga pembelajaran

dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja tanpa harus menuntut adanya

kehadiran guru secara fisik.

3. Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya teori-teori yang

(38)

4. Untuk menstimulasi buah pikiran yang berguna sebagai rujukan maupun

bandingan bagi peneliti lanjutan yang mengkaji pengembangan media

pembelajaran bangun datar dalam mata pelajaran matematika.

Secara teoretis manfaat pengembangan ini adalah sebagai berikut:

1. Membangkitkan minat siswa untuk melanjutkan penelitian tentang

pengembangan dan termotivasi untuk mengembangkan media pembelajaran

alternatif yang mudah, singkat, menyenangkan dan murah.

2. Diharapkan konsep pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran

interaktif dapat direkomendasikan sebagai inovasi dalam dunia pendidikan

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dan akhirnya

pembelajaran akan menjadi lebih berkualitas.

3. Dapat disosialisasikan untuk proses pembelajaran pada mata pelajaran

lainnya.

4. Meningkatkan hasil belajar dalam hal kemampuan materi bangun datar dalam

(39)

118

BAB 5

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan uraian di atas maka penelitian pengembangan multimedia

interaktif materi Bangun Datar Matematika yang telah dilakukan di kelas VII

SMP Nurcahaya Medan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Nilai siswa meningkat diatas nilai KKM berdasarkan hasil belajar siswa SMP

kelas VII Nurcahaya Medan dengan penggunaan media pembelajaran

multimedia interaktif dan hasil belajar siswa dengan tanpa menggunakan

multimedia interaktif

2. Media pembelajaran interaktif yang digunakan pada tes belajar siswa yang

diperlihatkan pada point di atas, ditemukan bahwa media pembelajaran

interaktif memiliki keefektifan sebesar 95,63% lebih tinggi dari keefektifan

tanpa media pembelajaran interaktif 90%. Berdasarkan perbedaan nilai hasil

belajar siswa dengan menggunakan multimedia interaktif lebih tinggi

dibandingkan tanpa menggunakan media pembelajaran maka dapat di

simpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran interaktif lebih efektif

dibandingkan pembelajaran tanpa media (konvensional).

5.2. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian pengembangan media pembelajaran

interaktif dan uji coba yang dilakukan, dimana pembelajaran dengan

(40)

119

menggunakan media pembelajaran interaktif memiliki implikasi yang tinggi

dibandingkan dengan tanpa menggunakan media pembelajaran interaktif yang

selama ini digunakan guru dalam proses pembelajaran, maka dapatlah dikatakan

bahwa media pembelajaran interaktif akan memberi sumbangan praktis terutama

dalam pelaksanaan proses pembelajaran bagi guru dimana media pembelajaran

interaktif ini memberikan kemudahan dalam menyelenggarakan pembelajaran

yang berdampak pada efektifitas proses pembelajaran dan dapat meningkatkan

hasil belajar siswa. Hasil uji coba juga menunjukan bahwa media pembelajaran

interaktif dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru dalam penyampaian

materi pelajaran Matematika dan bidang ilmu lain dengan pertimbangan dimana

siswa memiliki ketertarikan dalam proses pembelajaran akan meningkatkan hasil

belajarnya pula. Selain itu Penggunaan media pembelajaran interaktif memerlukan

kesiapan siswa untuk melaksanakan pembelajaran dengan media baru secara

mandiri sehingga siswa akan dapat memperoleh hasil belajar yang

maksimal, bila menerapkan media pembelajaran interaktif secara maksimal pula.

Media pembelajaran interaktif memberikan kepada siswa kesempatan untuk

mengembangkan kreatifitasnya sebagai usaha mendalami materi pelajaran

Matematika yang diberikan. Pada saat siswa mengalami masalah dalam

pendalaman materi, siswa dapat menggali informasi dari materi yang disediakan

dan jika menemukan masalah dalam pengerjaan soal-soal latihan siswa dapat

melihat pembahasan yang disediakan dalam media pembelajaran, sehingga siswa

(41)

120

5.3. Saran

Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan serta

implikasi hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran yaitu:

1. Mengingat selama ini proses pembelajaran masih menggunakan media

pembelajaran buku teks, maka disarankan agar media pembelajaran interaktif

digunakan karena media pembelajaran interaktif mampu memberi umpan balik

yang lebih baik bagi siswa.

2. Disarankan kepada guru agar memberi motivasi kepada siswa untuk belajar

mandiri dengan menggunakan media pembelajaran interaktif, karena siswa

akan mendapatkan informasi yang mereka inginkan melalui media

pembelajaran interaktif ini dan mereka juga tidak perlu tergantung pada

kehadiran guru dalam upaya meningkatkan hasil belajarnya.

3. Mengingat hasil kesimpulan dalam penelitian ini masih memungkinkan

dipengaruhi oleh faktor-faktor yang belum mampu terkontrol, maka masih

perlu kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut pada sampel yang lebih

(42)

DAFTAR PUSTAKA

AECT. 1977. Definisi Teknologi Pendidikan (satuan tugas definisi & terminilogi AECT). Jakarta: Rajawali.

Arum, R.,Herlinawati, fis Pratama,2012. Rancang Bangun Sistem Pembelajaran

Tenses Berbasis Macromedia Flash 8. JITET-Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan. Volume 1 No.1.

Borg, W. & V Gall, M.D. 2003. Educational Research An Introduction (7thed). New York & London: Longman.

Degeng, I. N. 1989. Ilmu Pengajaran Taksonomi Variabel. Jakarta: PPLPTK, DEPDIKBUD

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan “ Silabus Mata

Pelajaran Matematika SMP dan MTs”. Jakarta: Pusat kurikulum,

Depdiknas.

Hanafiah dan Suhana, 2009, Konsep Strategi Pembelajaran, PT. Refika Aditama, Cetakan pertama

Heinich, Robert, et. Al. 1996. Instructional Media and Technologies for Learning (5th ed). New Jersey : A Simon & Schuster Company Englewood Cliffs.

http://multimediavidda.blogspot.com/2013/02/pengertian-multimedia interaktif.

28. htm. diakses Kamis, 28 November 2013, Diposkan oleh Dwi Asih

Rahayu di 11.56

Iswaji, D., 2001. Geometri Ruang. Universitas Negeri Yogyakarta: Jurusan Matematika FMIPA.

Krismanto,Al. 2003. “ Beberapa Teknik, Model dan Strategi dalam Pembelajaran

Matematika:Diunduhdarihttp://www.p3gmatyo.go.id/download/SMA/STR

ATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA.pdf, yang diakses tanggal 15 Mei 2012.

Kusumah, Y.S., (2004). Desain dan Pengembangan Coursware Matematika Interaktif Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif dan Afektif Siswa. Makalah. Disampaikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika

XII yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika. Yogyakarta: FMIPA UNY.

Mardiyono, S., 2005. Inovasi Pembelajaran Matematika dan Sistem Evaluasinya

Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Makalah Disampaikan

(43)

122

dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. Departemen Pendidikan Nasional : Universitas Negeri Yogyakarta.

Merrill, M. David, 2005. Inovations in Instructional technology. London: Mahwa, New Jersey. LEA.

Miarso, Yusufhadi. 2011. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan.

Jakarta:Prenada Media

Moeharti, 1986. Sistem-Sistem Geometri. Jakarta: Karunika Universitas Terbuka.

Mukminan. 2004. Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Program Pascasarjana

Universitas Negeri Yogyakarta.

Oemar, H., 1994. Media Pendidikan. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Permata 2012, Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif pada mata

pelajaran fisika siswa kelas IX MTsN 3 Medan menggunakan perangkat

lunak Macromedia Flash 8, Departemen Pendidikan Nasional :

Universitas Negeri Medan

Prawiradilaga dan Siregar, 2004, Mozaik Teknologi Pendidikan, Kencana Edisi 1 Cetakan 1

Priatmoko, S., Agung, T.P, Suci, H., 2008, Komparasi Hasil Belajar Siswa dengan Media Macromedia Flash dan Microsoft Powerpoint yang disampaikan melalui pendekatan Chemo-Edutaintment. Jurnal Inovasi Pendidikan

Kimia, Vol. 2, No. 2.

Purwanto, M.N., 2008, Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran, PT. Rmaja Rosdakarya cetakan keempatbelas

Sanjaya, 2006, Strategi Pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan, edisi 1, cetakan ke-1, Kencana Prenada Media

(44)

Siagian, S., dan Lingin (2012). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif

Pada Mata Pelajaran Geografi. Jurnal Teknologi Pendidikan PPs

Universitas Negeri Medan. Hal 22.

Subandi, I., 2007. Makalah Pembelajaran Interaktif Berbasis Multimedia, SD Negeri Kedungasem IV: Dinas Pendidikan Kota Probolinggo.

Sudjana dan Rivai. 2005. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Sudjana. 1996. Metoda Statistika (Edisi 6). Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuatitatif, Kualitatif,

dan R & D. Bandung: Alfabeta

Suherman, E. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA.

Suwaji, Untung Tresna. 2008. Permasalahan Pembelajaran Geometri Ruang

SMPdan Alternatif Pemecahannya. Yogyakarta:PPPTK Matematika.

Usman, M.U., 2002. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya

Wijaya, Adi dan Sri Purnama Surya. 2009. Pemanfaatan Komputer sebagai

Media Pembelajaran Matematika di SMP. Yogyakarta:PPPTK

Matematika.

Gambar

Tabel 4.24  Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Rekayasa Perangkat Lunak
Tabel 4.32  Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas
Tabel 4.33  Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media
Tabel 4.40  Skor Penilaian Media Pembelajaran Matematika Berbasis
+4

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, hasil analisis statsistik menunjukkan nilai taraf signifikansi hasil penelitian sebesar 0,033 yang berarti bahwa 0,033

The present study examines a novel entitled Things Fall Apart written by

up litologi batupasir dengan struktur sedimen perlapisan.. 68 Gambar 4.26 Kenampakan sayatan tipis batupasir ... 69 Gambar 4.27 A) Singkapan batupasir dari Satuan batupasir

Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk atau menggunakan uangnya untuk tujuan lain, dalam hal ini perusahaan harus memusatkan perhatiannya

kunjungan bagi orang asing warga negara dari negara.. tertentu dimaksudkan untuk memberikan

Immunofluoresence merupakan salah satu metode yang telah dikembangkan untuk memvisualisasikan ekspresi protein spesifik dalam sel dengan menggunakan prinsip ikatan

Sebaliknya, penurunan imbal hasil terlihat pada perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, dimana pada perdagangan kemarin sebagian besar

Dengan demikian secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa dari hasil observasi dan wawancara tentang peran pondok pesantren Bumi Karomah Al-Qodariyyah Kecamatan Way