• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK LATIHAN ASERTIF TERHADAP PENINGKATAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS X SMK SWASTA HARAPAN STABAT TAHUN AJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK LATIHAN ASERTIF TERHADAP PENINGKATAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS X SMK SWASTA HARAPAN STABAT TAHUN AJARAN 2015/2016."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK LATIHAN ASERTIF TERHADAP PENINGKATAN

KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS X SMK SWASTA HARAPAN STABAT

TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

OLEH :

MUHAMMAD ARIEF NIM. 1121151004

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK LATIHAN ASERTIF TERHADAP PENINGKATAN

KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS X SMK SWASTA HARAPAN STABAT

TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi

Bimbingan dan Konseling

OLEH :

MUHAMMAD ARIEF NIM. 1121151004

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS DATA PRIBADI

Nama : Muhammad Arief

Tempat/Tanggal Lahir : Stabat, 18 Juli 1994

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Nama Ayah : Rahmadi Ramadhani

Pekerjaan : Wiraswasta

Nama Ibu : Suriana

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat Orang Tua : Jl.Penerangan Stabat

RIWAYAT PENDIDIKAN

Sekolah Dasar : SD Negeri 050659 Stabat Tahun Ajaran 2000 s/d 2006

Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 1 Stabat Tahun Ajaran 2006 s/d 2009

Sekolah Menengah Atas : SMA Negeri 1 Stabat Tahun Ajaran 2009 s/d 2012

PENGALAMAN KULIAH

1. Pernah melaksanakan PPLT di SMK Swasta Harapan Stabat 2. Melaksanakan Penelitian di SMK Swasta Harapan Stabat 3. Pernah menjadi staff RPK UKMI FIP UNIMED

Hormat Saya,

(8)

ABSTRAK

MUHAMMAD ARIEF : 1121151004. Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Latihan Asertif Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa Kelas X SMK Swasta Harapan Stabat Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan . Universitas Negeri Medan, 2016.

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok teknik latihan asertif terhadap peningkatan komunikasi interpersonal siswa kelas X SMK Swasta Harapan tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan metode latihan asertif terhadap peningkatan komunikasi interpersonal siswa kelas X SMK Swasta Harapan Stabat tahun ajaran 2015/2016.

Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi experiment dengan One Group pre-test post-test Design. Subjek penelitian ini adalah 10 siswa kelas X SMK Swasta Harapan Stabat yang ditentukan dari hasil screening (penyaringan) dengan langkah-langkah sebagai berikut : (1). bertanya kepada guru BK atau guru bidang studi , (2) member angket kepada siswa sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan asertif, (3) melihat hasil siswa yang mengalami penyesuaian diri rendah dari hasil angket (4) jika sampel lebih dari 10 orang, maka dilakukan random sampling. Namun jika ada 10 siswa maka tidak perlu dilakukan random sampling. Instrument yang digunakan adalah angket peningkatan komunikasi interpersonal untuk menjaring data tentang komunikasi interpersonal siswa yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reabilitas angket. Instrumen diberikan sebelum dan sesudah pemberian layanan bimbingan kompok teknik latihan asertif. Teknik analisis data menggunakan uji tanda wilcoxon.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok teknik latihan asertif terhadap peningkatan komunikasi interpersonal siswa diperoleh nilai rata-rata pre-test = 77,8 dan Standart Deviasi (SD) = 17,47 sedangkan nilai rata-rata post-test = 104,3 dan Standar Deviasi (SD) = 9,98 dengan demikian pemberian layanan bimbingan kelompok teknik latihan asertif dapat meningkatkan komunikasi interpersonal siswa. Hai ini dapat dilihat dari hasil uji wilcoxon yang menunjukkan bahwa pada uji jumlah jenjang wilcoxon diperoleh hasil perhitungan jumlah jenjang bertanda positif = 55 dan jumlah jenjang bertanda negatif = 0. Jadi, nilai J= 0 yaitu jumlah jenjang yang lebih kecil. Dari tabel nilai kritis J untuk uji jenjang bertanda wilcoxon untuk n= 10, α = 0,05 penguji dua arah J0,05 = 8. Oleh karena J0,05 (8) > J (0) maka H0 ditolak. Ini berarti bahwa komunikasi interpersonal siswa antara sebelum dan sesudah pemberian layanan bimbingan kelompok teknik latihan asertif tidaklah sama, dalam hal ini siswa yang telah mendapatkan layanan bimbingan kelompok teknik latihan asertif mempunyai komunikasi interpersonal yang lebih tinggi.

(9)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi ALLAH SWT, semoga kesejahteraan senantiasa

dilimpahkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga

dan sahabatnya, serta kepada semua umatnya yang setia mengikuti ajarannya.

Syukur Alhamdulillah, atas rahmat dan pertolongannya penulis dapat

menyusun skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Latihan Asertif Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa Kelas X SMK Swasta Harapan Tahun Ajaran 2015/2016”. yang disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis ingin ingin mengucapkan terima aksih kepada

seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil

Dekan Bidang Akademik, Bapak Dr. Aman Simaremare, MS selaku Wakil

Dekan Bidang Umum Dan Keuangan, dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut,

M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Unimed.

3. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd., Kons. Selaku Ketua Jurusan Psikologi

Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan, Serta Sekretaris

(10)

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing

Akademik dan Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan

bimbingan, arahan, semangat dan saran guna kesempurnaan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Rahmulyani, M.Pd., Kons., Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd.,

dan Ibu Prof. Dr. Asih Menanti, MS., S.Psi. selaku Dosen Penyelaras yang

telah banyak memberikan masukan-masukan yang sangat bermanfaat bagi

penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang

telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, dukungan, saran dan motivasi

kepada peneliti selama di dalam maupun di luar perkuliahan.

7. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam usaha

surat-menyurat.

8. Bapak H.M.T.Wahyu Amami, K.Jd, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMK

Swasta Harapan Stabat, Bapak/Ibu Wakil Kepala Sekolah. Serta seluruh

staf pengajar di SMK Swasta Harapan Stabat.

9. Teristimewa penulis sampaikan kepada kedua orang tua tercinta, Bapak

Rahmadi Ramadhani dan Ibunda Suriana yang tidak henti-hentinya

memberikan doa dan dukungan baik itu moril maupun materil. Melalui

mereka juga saya mendapatkan semangat yang luar biasa dan merasakan

nikmatnya Cinta-Mu. Ayah dan Ibu adalah inspirasi dan sumber semnagat

saya dalam menyelesaikan studi ini.

10.Terimakasih juga untuk abg saya Ilham Prasetyo, S.Pd. yang selalu

(11)

iv

11.Untuk teman seperjuangan selama kuliah M.Khuzairi Batubara, M.Riza

Darwin, M.Febry Alra, Septia Khairani Rambe, Ristra Sandra Ritonga dan

Mei Lisa Nurfiddini yang telah banyak membantu, mendengarkan keluh

kesah, serta memberikan masukan kepada penulis.

12.Seluruh teman-teman BK REG 2012 dan BK EKS 2012 yang tidak bisa

saya sebut satu persatu namanya dan teman-teman selama PPLT di SMK

Swasta Harapan Stabat. Terima kasih untuk segala dukungan dan bantuan

yang telah kalian berikan.

Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun tata

bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dari

pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi kita semua, saya ucapkan terima kasih .

Medan, Juni 2016 Penulis,

(12)

DAFTAR ISI

2.1.1 Peningkatan Komunikasi Interpersonal ... 9

a. Definisi Komunikasi Interpersonal ... 9

b. Tujuan Komunikasi Interpersonal ... 11

c. Ciri-ciri Komunikasi Interpersonal ... 13

d. Komunikasi Interpersonal Yang Efektif ... 15

2.1.2 Bimbingan Kelompok ... 20

a. Pengertian Bimbingan Kelompok ... 20

b. Tujuan Bimbingan Kelompok ... 22

c. Asas-asas Bimbingan Kelompok ... 25

(13)

vi

e. Teknik-teknik Bimbingan Kelompok ... 28

2.1.3 Latihan Asertif ... 29

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 39

3.2 Desain Penelitian ... 39

3.3 Subjek Penelitian ... 40

3.4 Operasional Variabel Penelitian ... 40

3.4.1 Variabel Penelitian ... 40

3.4.2 Definisi Operasional ... 41

3.5 Langkah-langkah Penelitian ... 42

(14)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 50

4.1.1 Deskripsi Keadaan SMK Swasta Harapan Stabat ... 50

4.1.2 Deskripsi Subjek ... 52

4.2 Pengujian Persyaratan Analisis ... 52

4.2.1 Uji Validitas ... 53

4.2.2 Uji Reliabilitas ... 55

4.3 Analisis Data Hasil Penelitan ... 55

4.3.1 Data Pre-test Komunikasi Interpersonal Siswa ... 55

4.3.2 Data Post-test Komunikasi Interpersonal Siswa ... 56

4.4 Kategori Komunikasi Interpersonal Siswa ... 59

4.4.1 Pengkategorian Pre-test ... 59

4.4.2 Pengkategorian Post-test ... 60

4.5 Pengujian Hipotesis ... 61

4.6 Pembahasan Penelitian ... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 65

5.2 Saran-saran ... 65

(15)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Hasil Perbandingan pre-test dan post-test ... 59

Gambar 1 Pelaksanaan Pre-test di kelas X AP-2 ... 130

Gambar 2 Penjelasan Tentang Bimbingan Kelompok ... 130

Gambar 3 Siswa Bertanya Tentang Materi Yang Disampaikan ... 131

Gambar 4 Penjelasan Tentang Bimbingan Kelompok Teknik Latihan Asertif ... 131

Gambar 5 Persiapan Melaksanan Teknik Latihan Asertif ... 132

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skala Likert ... 44

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Peningkatan Komunikasi Interpersonal ... 45

Tabel 4.1 Penomoran Angket Komunikasi Interersonal Yang Valid ... 53

Tabel 4.2 Hasil Pre-test ... 55

Tabel 4.3 Hasil Post-test ... 56

Tabel 4.4 Deskripsi Data Pre-test dan Post-test... 57

Tabel 4.5 Data Hasil Angket Pre-test dan Post-test ... 58

Tabel 4.6 Hasil Kategori Komunikasi Interpersonal Siswa Pengukuran Pre-test ... 59

Tabel 4.7 Hasil Kategori Komunikasi Interpersonal Siswa Pengukuran Post-test ... 60

Tabel 1 Ringkasan Perhitungan Validitas Angket Komunikasi Interpersonal ... 75

Tabel 2 Varians Butir Item Angket Komunikasi Interpersonal ... 78

Tabel 3 Tabulasi Data Penelitian ... 86

Tabel 4 Kategori Pre-test Komunikasi Interpersonal Siswa ... 91

Tabel 5 Kategori Post-test Komunikasi Interpersonal Siswa ... 93

Tabel 6 Uji Jenjang Bertanda Wilcoxon ... 95

(17)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Peningkatan Komunikasi Interpersonal ... 69

Lampiran 2 Sedaran Data Uji Coba Angket Komunikasi Interpersonal ... 73

Lampiran 3 Perhitungan Validitas Angket Komunikasi Interpersonal ... 74

Lampiran 4 Perhitungan Reliabilitas Angket Komunikasi Interpersonal .... 77

Lampiran 5 Angket Peningkatan Komunikasi Interpersonal (Valid) ... 81

Lampiran 6 Sebaran Data Pre-test ... 84

Lampiran 7 Sebaran Data Post-test ... 85

Lampiran 8 Tabulasi Data Penelitian ... 86

Lampiran 9 Perhitungan Data M dan SD Pre-test ... 87

Lampiran 10 Perhitungan Data M dan SD Post-test ... 89

Lampiran 11 Perhitungan Kategori Komunikasi Interpersonal Siswa Sebelum Diberi Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Latihan Asertif ... 91

Lampiran 12 Pengujian Hipotesis ... 95

Lampiran 13 Perhitungan Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa ... 99

Lampiran 14 Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Dan Konseling ... 100

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sebagai makhluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga

sepanjang hayat senantiasa berhubungan dengan individu lainnya atau dengan

kata lain melakukan komunikasi. Tidak terkecuali saat kita berada dalam dunia

pendidikan. Kegiatan komunikasi memiliki peran yang sangat penting dalam

upaya mencapai tujuan pendidikan, yaitu sebagai jembatan penghubung atau

mediator dalam kegiatan pembelajaran dikelas. Selain itu komunikasi juga

memiliki peran sebagai sarana pemenuhan kebutuhan siswa dibidang sosial,

pribadi, belajar, karir, keagamaan, dan keluarga.

Komunikasi merupakan hal yang sangat penting, karena dengan

komunikasi manusia mampu memenuhi kebutuhan fisik maupun yang bersifat

kejiwaan. Istilah komunikasi (bahasa inggris:Communication) berasal dari

communis (bahasa latin) yang berarti sama (common) kemudian berubah menjadi

kata kerja communicare, yaitu menyebarkan/memberitahukan informasi kepada

pihak guna mendapatkan pengertian yang sama (Wildan Zulkarnain, 2013:62).

Tujuan utama dari komunikasi adalah pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan

diterima oleh orang lain atau sekelompok orang dengan efek umpan balik yang

langsung.

Dalam kegiatan komunikasi terdapat istilah komunikasi dua arah atau

(19)

2

disampaikan oleh komunikator dapat berubah menjadi sesuatu yang baru karena

peran aktif komunikan sehingga terjadi consesus apabila sepaham dan akan

menjadi konflik apabila tidak sepaham. Salah satu kegiatan komunikasi dua arah

ini adalah komunikasi antarpribadi atau komunikasi interpersonal yang dapat

diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan paling sedikitnya dua orang, yang

didalamnya terdapat pertukaran informasi yang dilakukan seorang komunikator

dan komunikan yang disampaikan secara verbal ataupun nonverbal.

Menurut Mulyana (2008:18) “Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi

antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya

menangkap reaksi orang lain secara verbal atau nonverbal”. Ketika seseorang

berbicara dengan komunikan, maka komunikator bisa melihat secara langsung

bagaimana rekasi komunikan terhadap pesan yang disampaikannya, inilah yang

membuat komunikasi interpersonal menjadi komunikasi yang paling efektif

dilakukan apabila bertemu secara langsung. Hal yang membedakan jenis

komunikasi interpersonal dengan jenis komunikasi lainnya adalah pola

komunikasi interpersonal yang berbentuk intens dan lebih menitik beratkan

kepada hubungan antar dua orang atau lebih, dimana komunikator menganggap

komunikan sebagai individu, bukan objek, serta prosesnya yang merupakan suatu

pertemuan diantara pribadi-pribadi.

Menurut Wildan Zulkarnain (2013:16) komunikasi efektif terjadi apabila

pesan dapat dipahami serta mendorong penerima untuk bertindak sesuai dengan

isi atau harapan pengirim pesan tersebut. Keefektifan komunikasi sangat penting

dalam usaha memelihara hubungan baik antar anggota kelompok. Jika keefektifan

(20)

3

menyelesaikan tugasnya secara efektif dan efesien. Kenyataannya tidak semua

individu dapat lancar berkomunikasi secara efektif. Ada beberapa hambatan yang

dialami individu dalam berkomunikasi, seperti kesalahan prediksi seseorang

terhadap temannya, kurangnya keterbukaan antara siswa serta gugup dalam

berbicara.

Masa SMA ataupun SMK yang memiliki rentang usia antara 15-18 tahun

bisa dikatakan merupakan masa peralihan seseorang dari masa kanak-kanak

menuju masa dewasa atau yang lebih sering kita kenal dengan istilah masa remaja.

Masa remaja merupakan suatu tahap transisi menuju ke status yang lebih tinggi

yaitu status sebagai orang dewasa. Berdasarkan teori perkembangan,masa remaja

adalah masa saat terjadinya perubahan-perubahan yang cepat, termasuk perubahan

fundamental dalam aspek kognitif, emosi, sosial dan pencapaian.

Dalam usia remaja individu berada pada posisi lingkungan sosial sangat

berperan dalam upaya pembentukan sikap dan perilaku dari individu tersebut.

Oleh karena itu komunikasi interpersonal yang berkualitas akan membantu

indivdu berkembang kearah yang positif, dan sebaliknya komunikasi interpersonal

yang tidak berkualitas akan menghambat individu dalam upaya menemukan jati

diri dan tidak menutup kemungkinan individu tersebut akan mengembangkan

sikap yang negatif.

Komunikasi interpersonal yang baik dalam lingkungan sekolah berperan

besar dalam membantu optimalisasi potensi siswa, dan dapat digunakan sebagai

sarana dalam membantu siswa mengatasi permasalahan yang muncul yang

(21)

4

terjalin dengan baik antar komponen sekolah dapat menciptakan hubungan yang

hangat dan nyaman dalam keseharian, serta dapat menciptakan suasana

kekeluargaan antar anggota sekolah.

Berdasarkan wawancara saya dengan Guru BK dan selama mengikuti

kegiatan Program Pengalaman Lapangan Terpadu selama 3 bulan dari bulan

Agustus-November 2015, bahwa siswa kelas X di SMK Swasta Harapan Stabat

mengalami masalah komunikasi interpersonal yang rendah seperti siswa sering

mengungkapkan kata tidak sopan, yaitu siswa cenderung mengatakan

kata-kata yang kasar kepada temannya, siswa berbicara tidak memikirkan perasaan

temannya, siswa tidak menghargai ketika teman sedang berbicara, siswa tidak

terima dikritik oleh temannya, siswa tidak mampu menanggapi pesan temannya

dengan beruntun, dan siswa kurang terbuka untuk diajak berbicara.

Telah banyak upaya yang dilakukan dalam layanan bimbingan konseling

untuk meningkatkan komunikasi interpersonal siswa salah satunya yaitu, layanan

bimbingan kelompok dengan teknik diskusi. Namun dalam upaya tersebut belum

mencapai hasil yang maksimal. Hal tersebut belum maksimal karena dalam teknik

diskusi siswa hanya terfokus untuk membahas masalah saja tanpa terlibat untuk

mengaplikasikannya secara langsung dalam proses bimbingan kelompok tersebut.

Maka untuk meningkatan komunikasi interpersonal siswa, peneliti akan

mencoba menggunakan layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan

asertif. Bagi siswa, bimbingan kelompok dengan teknik latihan asertif dapat

(22)

5

kelompok dengan cara bermain peran untuk melatih siswa tersebut dalam

meningkatkan komunikasi interpersonalnya.

Menurut Tohirin (2011:170) “Bimbingan Kelompok merupakan suatu cara

memberikan bantuan (bimbingan) kepada individu (siswa) melalui kegiatan

kelompok. Dalam bimbingan kelompok, aktivitas dan dinamika kelompok harus

diwujudkan untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi pemecahan masalah

individu yang menjadi peserta bimbingan”. Teknik asertif merupakan salah satu

teknik dari teori behavioral untuk melatih individu dalam menyesuaikan diri

dengan lingkungannya. Teknik ini digunakan untuk membantu siswa yang tidak

mampu mengungkapkan perasaan tersinggung, kesulitan menyatakan tidak, dan

respon positif lainnya.

Corey (2010:213) latihan asertif akan membantu orang-orang yang (1)

tidak mampu mengungkapkan kemarahan atau perasaan tersinggung, (2)

menunjukkan kesopanan yang berlebihan dan selalu mendorong orang lain untuk

mendahuluinya, (3) memiliki kesulitan untuk mengatakan “tidak”, (4) mengalami

kesulitan mengungkapkan afeksi dan respons-respons positif lainnya, (5) merasa

tidak punya hak untuk memiliki perasaan-perasaan dan pikiran-pikiran sendiri.

Menurut Goldstein (sunardi 2010:4) latihan asertif merupakan rangkuman yang

sistematis dari keterampilan, peraturan, konsep atau sikap yang dapat

mengembangkan dan melatih kemampuan individu untuk menyampaikan denga

terus terang pikiran, perasaan, keinginan dan kebutuhannya dengan penuh percaya

(23)

6

Dari uraian-uraian diatas, dan permasalahan rendahnya komunikasi

interpersonal dalam diri siswa, maka peneliti ingin melakukan penelitian

bimbingan kelompok dengan teknik latihan asertif yang berjudul “Pengaruh

Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Latihan Asertif Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa Kelas X SMK Swasta Harapan Stabat Tahun Ajaran 2015/2016”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas,maka penulis

mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Siswa tidak dapat berkomunikasi dengan baik di sekolah

2. Siswa kurang membangun komunikasi efektif didalam kelas

3. Siswa tidak menjalin hubungan dengan baik bersama teman-teman nya di

sekolah

4. Siswa tidak menghargai ketika teman sedang berbicara

5. Siswa kurang terbuka terhadap teman

6. Rendahnya komunikasi interpersonal siswa sehingga akan terbentuk sikap

dan perilaku yang negatif

1.3 Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan untuk mencegah luasnya

permasalahan, maka penulis hanya membatasi pokok permasalahan yaitu tentang

“Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Latihan Asertif

Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa Kelas X SMK Swasta

(24)

7

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan

sebagai berikut : “Adakah Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok

Teknik Latihan Asertif Terhadap Peningkatan Komunikasi Interpersonal Siswa

Kelas X SMK Swasta Harapan Stabat Tahun Ajaran 2015/2016 ?”

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui pengaruh pemberian

layanan bimbingan kelompok teknik latihan asertif terhadap peningkatan

komunikasi interpersonal siswa kelas X SMK Swasta Harapan Stabat Tahun

ajaran 2015/2016”.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberi manfaat yang

dapat ditinjau dari dua segi berikut, yaitu :

1.6.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif

pada pengembangan ilmu Bimbingan dan Konseling khususnya bagi

konselor dalam meningkatkan komunikasi interpersonal siswa serta

dapat memberi pengayaan teori, khususnya yang berkaitan dengan

upaya peningkatan komunikasi interpersonal siswa melalui bimbingan

(25)

8

1.6.2 Manfaat Praktis

a. Bagi sekolah, penelitian ini dijadikan dasar untuk melakukan

layanan bimbingan konseling di sekolah terutama dalam peningkatan

komunikasi interpersonal siswa.

b. Bagi konselor, sebagai bahan masukan untuk melaksanakan layanan

secara kelompok atau memberi perhatian khusus terhadap

peningkatan komunikasi interpersonal siswa.

c. Bagi siswa, penelitian ini bermanfaat untuk mengatasi masalah

siswa yang memiliki komunikasi interpersonal yang rendah serta

menambah pengetahuan siswa dalam meningkatkan komunikasi

interpersonalnya.

d. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat berguna sebagai acuan dalam

meneliti masalah yang sama dan sebagai penyempurnaan untuk

(26)

65

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh layanan

bimbingan kelompok dengan teknik latihan asertif terhadap komunikasi

interpersonal siswa kelas X SMK Swasta Harapan Stabat Tahun ajaran

2015/2016, hal ini di ketahui dari hasil pre-test mempunyai rata-rata (M) = 77,8

dan standar deviasi (SD) = 17,47 sedangkan post-test rata-rata (M) = 104,3 dan

standar deviasi (SD) = 9,98 dan hasil perhitungan uji hipotesis diperoleh data Jtabel

lebih besar dari Jhitung (8 > 0). Karena Jtabel lebih besar dari Jhitung, maka H0 ditolak

hal ini diperkuat dengan persamaan rumus Z. karena nilai Ztabel yaitu -1,96 dan itu

lebih bedar dari nilai Zhitung adalah -2.803, maka H0 ditolak artinya terdapat

perbedaan antara sebelum dan setelah diberi perlakuan sehingga, komunikasi

interpersonal siswa setelah mengikuti bimbingan kelompok dengan teknik latihan

asertif lebih tinggi daripada sebelum mengikuti bimbingan kelompok dengan

teknik latihan asertif.

5.2 Saran- Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai saran yang bisa

(27)

66

1. Bagi pihak sekolah disarankan agar membuat program-program bimbingan

konseling yang menarik agar siswa lebih mengenal manfaat dari

pemberian layanan bimbingan kelompok dengan teknik latihan asertif.

2. Bagi Guru BK di sekolah mengingat bahwa layanan bimbingan kelompok

dengan teknik latihan asertif dapat meningkatkan komunikasi interpersonal

siswa, maka selayaknya layanan bimbingan kelompok dengan teknik

latihan asertif dapat digunakan dalam menangani komunikasi interpersonal

yang terjadi pada siswa disekolah.

3. Bagi siswa diharapkan untuk terus latihan berkomunikasi dengan teman

sebaya maupun masyarakat di lingkungan sekitar sehingga terjalin

komunikasi interpersonal yang lebih baik.

4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih menyempurnakan

kekurangan dalam pelaksanaan bimbingan kelompok dengan teknik

latihan asertif ini. Penelitian ini tidak luput dari kekurangan yang

dikarenakan oleh keterbatasan. Adapun kekurangan dalam penelitian ini

adalah karena adanya keterbatasan waktu, kurangnya kemampuan peneliti

dalam memberikan motivasi agar siswa yang menjadi anggota bimbingan

(28)

67

DAFTAR PUSTAKA

Ahdiyat, M. 2013. Meningkatkan Efektifitas Komunikasi Antarpribadi Melalui Layanan Konseling Kelompok Pada Siswa Kelas VII C SMP Negeri 3 Kendal T.A 2012/2013. Semarang : Unnes. Skripsi Tidak dipubilkasikan.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto , Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Aw, Suranto. 2011 . Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta : GRAHA ILMU.

Boedijoewono, Noegroho. 2012. Pengantar Statistika Ekonomi Dan Bisnis. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.

Corey, Gerald . 2010 . Teori dan Praktek Konseling & Psikoterapi . Bandung : Refika Aditama.

Hartinah, Sitti. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung. Refika Aditama.

Kurniawati Kania , N. 2014. Komunikasi Antarpribadi : Konsep dan Teori Dasar . Yogyakarta : GRAHA ILMU.

Liliweri, Allo. 1997. Komunikasi Antar Pribadi. Bandung : Citra Aditya Bakti.

Menanti, Asih. 2010. Penelitian Eksperimen. Medan : Penerbit Universitas Negeri Medan.

Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Nur Tanjung, Bahdin. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta : Kencana.

Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil). Jakarta : Ghalia Indonesia.

Prayitno & Amti, E. 2009. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Rineka Cipta.

Rakhmat, Jalaluddin. 1996. Psikologi Komunikasi Bandung : Rosdakarya Offset.

Sudjana. 2009. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

(29)

68

Supratiknya . 1995 . Komunikasi Antar Pribadi Tinjauan Psikologis . Yogyakarta : Kanisius.

Tohirin. 2011. Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah. Jakarta : RAJA GRAFINDO PERSADA.

Tohirin. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling. Jakarta : Rajagrafindo Persada.

Willis, Sofyan. 2010. Konseling Individual Teori dan Praktek. Bandung : ALFABETA.

Zulkarnain, W. 2013. Dinamika Kelompok (Latihan Kepemimpinan). Jakarta : Bumi Aksara.

http://ajimahendra.blogspot.com/2008/30/human-communication . (diakses 18 Januari 2016).

Gambar

Gambar 4.1 Hasil Perbandingan pre-test dan post-test ................................

Referensi

Dokumen terkait

(1) Menteri, gubernur, atau bupati/wali- kota sesuai dengan kewenang-annya wajib melakukan pengawasan ter- hadap ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan atas keten- tuan

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan secara mendalam proses komunikasi interpersonal antara dokter dan pasien dalam pelaksanaan HIV Voluntary Counseling and

Di atas telah disebutkan perihal hubungan timbal balik antara kompetensi penerjemahan dan kualitas terjemahan. Jika kompetensi penerjemahan yang dimiliki seseorang

Hasil pengukuran fungsi paru (restriktif, obstruktif dan gabungan/Mixed) dengan Spirometer dan hasil laboratorium pemeriksaan imunoglobulin (IgE total dan IgG total) serum

Jenis penjual: situs iklan baris seperti ini cocok bagi penjual yang hanya ingin menjual sekali-kali saja, seperti barang bekas atau barang yang stoknya sedikit.. Marketplace

Dengan menggunakan metode average Linkage didapatkan hasil pengelompokan sebanyak 5 kelompok. Hasil dendogram metode average lingkage dapat dilihat pada Gambar 4.

[r]

golongan yang berada dalam lapisan atasan tidak hanya memiliki satu macam saja dari. apa yang dihargai oleh masyarakat, tetapi kedudukannya yang tinggi itu