Stratifikasi Sosial Di Masyarakat
Ahmad Hafidz Muthahari
Pengembangan Masyarakat Islam 4 A UIN SGD ANDUNG Email: Hafidzalfarabi998@Gmail.Com
A. Abstrak
Stratifikasi sosial merupakan konfigurasi atau pemilahan struktur sosial
menggunakan parameter berjenjang. Sehingga dalam masyarakat terdapat kelas-kelas
sosial. kriteria yang digunakan dapat berupa keteria (1) ukuran kekayaan, (2) ukuran
kekuasaan, (3) ukuran kehormatan, dan (4) ukuran pengetahuan.
Kriteria kekayaan ialah barang siapa yang memiliki kekayaan paling banyak
termasuk lapisan teratas.keteria kekuasaan ialah barang siapa yang memiliki kekuasaan
atau mempunyai wewenang terbesar menempati lpisan atasan. Keteria kehormatan
ialah orang yang paling disegani dan dihormati, mendapat tempat yang teratas. Keteria
ilmu pengetahuan ialah ilmu pengetahuan sebagai ukuran dipakai oleh masyarakat yang
menghargai ilmu pengetahuan.
Adanya perbedaan stratifikasi sosial mengakibatkan terbentuknya system
pranata sosial masyarakat akan berpengaruh secara langsung ataupun tidak langsung
terhadap masyarakat. Salah satu dampak dari adanya stratifikasi sosial adalah konflik.
Jika kesenjangan karena perbedaan tersebut begitu tajam tidak menutup kemungkinan
terjadinya konflik sosial antara kelas sosial satu dengan kelas sosial lainnya.
Secara umum stratifikasi sosial yang terjadi pada zaman konteporer ini adalah
sesuatu yang tidak bisa dihindari dan membutuhkan sebuah kajian yang berguna untuk
menindak lanjuti dampak-dampak yang berasal dari stratifikasi sosial dalam masyarakat
B. analisis
pada buku ini dalam kehidupan sosial sehari-hari secara alamiah di masyarakat
terbagi kedalam berbagai tingkatan. Istilah teknis yang sering digunakan untuk
menggambarkan situasi demikian adalah stratifikasi sosial. secara sederhana,
stratifikasi sosial diartikan sebagai pengelompokan masyarakat secara vertical.
Strafikasi social sangat ditentukan oleh tata nilai dan norma yang berkembang dalam
masyarakat. Sedangkan tata nilai yang berkembang dalam masyarakat belum tentu
sesuai dengan sunnah dan petunjuk Allah serta rosul-Nya, juga belum tentu bersifat
jahiliah. Dengan demikian, untuk melihat suatu structur social dalam masyarakat perlu
diketahui standar dari strata masyarakat yang bersifat ilmiah ilahiah.
Secara sosiologis, kedudukan seseorang dalam strata masyarakat akan sangat
ditentukan oleh ikhtiarnya dan kehendak Allah, tingkat ilmu yang dicapainya, tingkat
iman yang dapat dimilikinya, secara tingkat ibadahnya. Dengan demikian, perlu
dipahami posisi orang yang beriman dan berilmu sekaligus, dan peranan amal soleh
serta ibadah seseorang.
Dalam struktur masyarakat ilmiah ilahiah, posisi orang yang beriman dan berilmu
berada pada strata social yang amat tinggi. Contoh hadis yang berkenaan dengan salah
satu aspek dari suatu bangunan struktur social, yakni dengan strata orang-orang yang
beriman dan berilmu: Dzseutama-utama manusia adalah orang mukmin yang alim
(pandai) yang jika ia butuhkan maka ia berguna, dan jika ia dibutuhkan maka ia
mencukupkannya.dz
Menurut Prof. Dr. Soerjono Soekanto ada dua tipe tebaginya tingkatan dalam
masyarakat yakni tingkatan tersebut dapat terjadi secara alamiah dengan sendirinya
ada juga terjadi karna sengaja disusun untuk mengejar tujuan bersama.
Secara teoritis, semua manusia dapat dianggap sederajat, akan tetapi, sesuai
dengan kenyataan hidup kelompok-kelompok social, halnya tidaklah demikian.
Pembedaan atas lapisan merupakan gejala universal yang merupakan bagian system
social setiap masyarakat.
Setiap masyarakat senantiasa mempunyai penghargaan tertentu dalam
masyarakat yang bersangkutan. Penghargaan yang lebih tinggi terhadap hal-hal tertentu,
akan menempatkan hal tersebut pada kedudukan yang lebih tinggi dari hal-hal lainnya.
Diantara lapisan atas dan yang rendah itu, ada lapisan yang jumlahnya dapat ditentukan
sendiri oleh mereka yang hendak mempelajari sistem lapisan masyarakat itu. Biasanya
golongan yang berada dalam lapisan atasan tidak hanya memiliki satu macam saja dari
apa yang dihargai oleh masyarakat, tetapi kedudukannya yang tinggi itu bersifat
kumulatif.
Pada masyarakat-masyarakat kecil serta bersahaja, biasanya pembedaan
kedudukan dan peranan bersifat minim karena warganya sedikit dan orang-orang yang
di anggap tinggi kedudukannya juga tak banyak, baik macam maupun jumlahnya. Di
bersifat kompleks karena banyaknya orang dan aneka warna ukuran yang dapat
diterapkannya.
Pokok-pokok proses lapisan masyarakat:
• system lapisan mungkin berpokok pada sistem pertentangan dalam masyarakat.
System demikian hanya mempunyai arti yang khusus bagi masyarakat-masyarakat
tertentu yang menjadi objek penelitian.
• System lapisan dapat dianalisis dalam ruang lingkup unsur-unsur antara lain:
a. Distribusi hak-hak istimewa yang objektif
b. System pertanggaan yang diciptakan para warga masyarakat
c. Kriteria system pertentangan
d. Lambing-lambang kedudukan
e. Mudah atau sukarnya bertukar kedudukan
f. Solidaritas antara individu-individu yang menduduki kedudukan yang sama
dalam system social masyarakat seperti: • Pola-pola interaksi-interaksi.
• Kesamaan atau ketidak samaan system kepercayaan, sikap, dan nilai-nilai.
• Kesadaran akan kedudukan masing-masing.
• Aktivitas sebagai organ kolektif.
Kesimpilannya pada hakikatnya stratifikasi social itu pasti ada di kalangan
masyarakat perkotaan maupun pedesaan dan berbagai macam undur yang menjadikan
adanya stratifikasi social. Pada buku sosiologi islam sudah di bahas secara singkat dan
padat tentang stratifikasi social ilahiah yang mengembalikan tentang perbedaan antara
masyarakat dengan didasari oleh wahyu allah dan hadis nabi muhammmad saw maka
dari itu mungkin meski pembahsan nya singkat tapi pembaca akan mudah
memahaminya.
Selama dalam satu masyarakat ada sesuatu yang dihargai, dan setiap masyarakat
pasti mempunyai sesuatu yang dihargainya, sesuatu itu akan menjadi bibit yang dapat
menumbuhkan adanya system lapisan dalam masyarakat dapat berupa kekuasaan,
ekonomi, dan ilmu pengetahuan serta kesolehan dalam agama atau mungkin juga
keturunan yang terhormat.
Pada buku sosiologi islam ini lebih mengedepankan stratifikasi social dalam
perspektif islam dan lebih mengedepankan lapisan atas dengan menandakan ilmu
harta, kekuasaan, dan keturunan. Tetapi islam membedakan lapisan masyarakat dengan
memandan seseorang dari keimanan, kesholehan, dan ilmu pengetahuan.
Daftar pustaka Agus, Ahmad Safei.2017.Sosiologi Islam.simbiosa.Bandung