• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 TANJUNG MORAWA T.A 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 TANJUNG MORAWA T.A 2015/2016."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDEEN KEMEMPUEN PEMECEDEN MESELED METEMETIKE SISWE MENGGUNEKEN MODEL PEMBELEJEREN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

DENGEN MODEL PEMBELEJEREN INKUIRI PEDE METERI KUBUS DEN BELOK DI KELESVIII SMP NEGERI 1 TENJUNG MOREWE T.E 2015/2016

Oleh : Rizki Kurniawan NIM.4123311049

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FEKULTES METEMETIKE DEN ILMU PENGETEDUEN ELEM UNIVERSITES NEGERI MEDEN

(2)

ii

ii

RIWAYAT HIDUP

(3)

iii

iii

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM

BASED LEARNING (PBL) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS

VIII SMP NEGERI 1 TANJUNG MORAWA T.A 2015/2016

Rizki Kurniawan, Edy surya

Prodi Pendidikan Matematika , Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan (UNIMED), 2201Medan, Sumatera Utara, Indonesia

Email: rizkiever1@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika menggunakan model pembelajaran PBL lebih baik daripada model pembelajaran inkuiri pada materi kubus dan balok di kelas VIII SMP Negeri 1 Tanjung Morawa T.A 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII Semester II SMP N 1 Tanjung Morawa yang terdiri dari 9 kelas dengan jumlah keseluruhan siswa 318 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 9 kelas secara acak yaitu kelas eksperimen 1 yang berjumlah 36 orang dan kelas eksperimen 2 yang berjumlah 36 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika siswa adalah tes kemampuan pemecahan masalah yang telah divalidasi dalam bentuk uraian. Dari hasil penelitian yang diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen 1 dengan model pembelajaran PBL dan kelas eksperimen 2 dengan model pembelajaran inkuiri diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen 1 sebesar 27,61 dan nilai rata-rata kelas eksperimen 2 sebesar 20,083. Hasil uji t pihak kanan dengan dk = 70 dan  = 0,05, diperoleh thitung = 2,935 dan ttabel = 1,668 sehingga thitung > ttabel yaitu 2,935 > 1,668 maka Ha diterima, dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika menggunakan model pembelajaran PBL lebih baik dari model pembelajaran inkuiri pada materi kubus dan balok di kelas VIII SMP Negeri 1 Tanjung Morawa T.A 2015/2016.

(4)

iv

iv

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah menitipkan setitik ilmu serta melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “ Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa menggunakan Model Pembelajaran Problem Based eearning (PBL) Dengan Model Pembelajaran Inkuiri Pada Materi Kubus Dan Balok Di Kelas VIII SMP Negeri 1 Tanjung Morawa T.A 2015/2016”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan matematikap Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Bapak Dr. Edy Suryap M.Sip selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan banyak waktu untuk memberikan bimbinganp arahan dan saran guna kesempurnaan skripsi inip Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Zul AmrypM.Sip Ph.D pIbu Erlinawaty Sinajuntakp S.PdpM.Sip dan Bapak Togip M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini.Terima kasih juga kepada Bapak Drs. Yasifati Hiap M.Si pselaku dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan saran–saran dalam perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Syawal Gultomp M.Pd selaku Rektor UNIMEDp Bapak Prof. Drs. Dr. Asrin Lubisp M.Pd selaku Dekan FMIPA UNIMEDp Bapak Dr. Edy Suryap M.Sip selaku Ketua Jurusan Matematikap Bapak Drs. Yasifati Hiap M.Si selaku Sekretaris Jurusan Matematika FMIPA UNIMEDp Bapak Drs. Zul Amryp M.Sip Ph.D selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematikapdan seluruh Bapakp Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulisdan memberikan kelancaran selama penyusunan skripsi ini.

(5)

v

v

kasih juga kepada Ibu Ade Iswiwiyantip S.Pd selaku guru bidang studi Matematika kelas VIII-1 dan VIII-3 yang telah banyak membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda yang tersayang Drs. Efrizon dan Ibunda tercinta Deliana Br. Barus yang selalu memberikan limpahan kasih sayangp doap doronganp semangatp dan pengorbanan yang tak ternilai harganya. Serta Adik tersayang Muhammad Rafli begitu banyak memberikan do’a dan motivasip semangat serta dukungan moral kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Unimed serta seluruh keluarga yang tak hentinya memberikan doap dukunganp semangat dan kasih sayangnya kepada penulis dalam menyelesaikan studi.

Terima kasih juga buat sahabat penulis yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini serta memberikan semangat dan dukungan yaitu Yohanna Lubisp Ridha Lestarip dan Iko Mustafa B. Mp Winda Lestari S.Pdp dan semua teman-teman sekelas Matematika Ekstensi B’12 yang tidak bias penulis sebutkan satu persatu yang senantiasa mendukung dan menemani penulis dalam suka maupun duka. Terima kasih juga kepada sahabat BPJS yaitup Dedi Irwantop Dimas Nuari Suryap Khaidir Wijayap dan Najamuddin Sitopu yang selalu memberi dukunganp semangat yang luar biasa dalam suka dan duka bersama penulis.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi inip namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Penulis berharap isi skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.

Medanp Juni 2016 Penulisp

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Tembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel xi

Daftar Tampiran xii

BAB I PENDAHUTUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 6

1.3 Batasan Masalah 7

1.4 Rumusan Masalah 7

1.5 Tujuan Penelitian 7

1.6 Manfaat Penelitian 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 9

2.1.1. Masalah Dalam Matematika 9

2.1.2. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika 10

2.1.3. Model Pembelajaran 12

2.1.4. Model Pembelajaran Problem BasedeLearning (PBL) 12 2.1.4.1.Pengertian Model Pembelajaran PBL 12 2.1.4.2.Keunggulan Model Pembelajaran PBL 14 2.1.4.3.Langkah-Langkah Dalam Proses Pembelajaran PBL 14 2.1.4.4.Pelaksanaan Model Pembelajaran Problem Based

Learning Dalam Pembelajaran Matematika 15 2.1.4.5.Teori Belajar Yang Mendukung PBL 19

2.1.5. Model Pembelajaran Inkuiri 20

2.1.5.1.Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri 20 2.1.5.2.Prinsip-prinsip Pembelajaran Inkuiri 21 2.1.5.3.Keunggulan Model Pembelajaran Inkuiri 22 2.1.5.4.Langkah-Langkah Dalam Proses Pembelajaran

Inkuiri 23

2.1.5.5.Pelaksanaan Model Pembelajaran Inkuiri Dalam

Pembelajaran Matematika 24

2.1.5.6.Teori Belajar yang mendukung pembelajaran inkuiri 27

2.1.6. Kubus Dan Balok 28

(7)

vii

2.1.6.2.Jaring-Jaring Kubus dan Balok 34 2.1.6.3.Luas Permukaan Kubus dan Balok 36

2.1.6.4.Volume Kubus dan Balok 38

2.2. Penelitian Yang Relevan 40

2.3. Kerangka Konseptual 42

2.4. Hipotesis Penelitian 44

BAB III METODE PENETITIAN

3.1. Jenis Penelitian 45

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 45

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian 45

3.3.1. Populasi Penelitian 45

3.3.2. Sampel Penelitian 45

3.4. Variabel Penelitian 46

3.4.1. Variabel Bebas 46

3.4.2. Variabel Terikat 46

3.5. Instrumen Penelitian 46

3.5.1. Preetest (Test Awal) 46

3.5.2. Postetest (Tes Sesudah Perlakuan) 47

3.6. Desain Penelitian 51

3.7. Prosedur Penelitian 52

3.8. Persyaratan Instrumen 54

3.8.1. Validitas Tes 54

3.8.2. Reliabilitas Instrumen Tes 55

3.9. Teknik Analisis Data 56

3.9.1. Uji Normalitas 57

3.9.2. Uji Homogenitas 58

3.9.3. Uji Hipotesis 58

BAB IV HASIT DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penilitian 62

4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian 62

4.1.1.1. Statistika Deskripsi Hasil Penelitian 62

4.1.2. Analisis Hasil Penelitian 63

4.1.2.1. Uji Normalitas 63

4.1.2.2. Uji Homogenitas 63

4.1.2.3. Uji Hipotesis 64

4.1.2.4. Paparan Jawaban Siswa 65

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 90

BAB V KESIMPUTAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 96

(8)

viii

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.1 Contoh Penyelesaian Masalah Matematika Siswa

Dari Salah Seorang Siswa 4

Gambar 2.1 Kubus ABCD.EFGH 28

Gambar 2.2 Kubus dalam Kehidupan Sehari-hari (Dadu) 29

Gambar 2.3 Diagonal Sisi Kubus 30

Gambar 2.4 Diagonal Ruang Kubus 30

Gambar 2.5 Bidang Diagonal Kubus 30

Gambar 2.6 Balok ABCD.EFGH 31

Gambar 2.7 Balok Dalam Kehidupan Sehari-hari 31

Gambar 2.8 Diagonal Sisi Balok 32

Gambar 2.9 Diagonal Riang Balok 33

Gambar 2.10 Bidang Diagonal Balok 33

Gambar 2.11 Balok dan Ukurannya 34

Gambar 2.12 Kubus dan Ukurannya 34

Gambar 2.13 Jaring-Jaring Kubus 35

Gambar 2.14 Beberapa contoh Jaring-Jaring Kubus 35

Gambar 2.15 Jaring-Jaring Balok 36

Gambar 2.16 Beberapa Contoh Jaring-Jaring Balok 36

Gambar 2.17 Kubus Dengan Rusuk s 36

(10)

x

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Tahapan-tahapan Problem Based eearning 15

Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Pre-Test 47

Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Post-Test 47

Tabel 3.3 Pedoman Penskoran 48

Tabel 3.4 Pedoman Pengklasifikasian Pemecahan Masalah

Matematika Siswa dengan skala 5 51

Tabel 3.5 Desain Penelitian Two Group (Pre-test dan Pos-test) 51 Tabel 4.1 Ringkasan Uji Normalitas Data Pre-test Siswa 51 Tabel 4.2 Ringkasan Uji Normalitas Data Selisih Pre-test dan Post-test 63 Tabel 4.3 Ringkasan Perhitungan Uji Homogenitas 64 Tabel 4.4 Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Data Pretest siswa 65 Tabel 4.5 Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Selisih Postest-Pretest 66

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (RPP I) PBL 100 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (RPP II) PBL 110 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (RPP I) Inkuiri 120 Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajarn II (RPP II) Inkuiri 130

Lampiran 5 Lembar Aktifitas Siswa I 140

Lampiran 6 Lembar Aktifitas Siswa II 148

Lampiran 7 Alternatif Penyelesaian Lembar Aktifitas Siswa I 154 Lampiran 8 Alternatif Penyelesaian Lembar Aktifitas Siswa II 160 Lampiran 9 Kisi-kisi Pre-Test (TKPM I) 165 Lampiran 10 Lembar Validitas Pre-Test (TKPM I) berdasarkan

Validitor 166

Lampiran 11 Perhitungan Validitas Empirik Pre-Test (TKPM I) 169 Lampiran 12 Perhitungan Realibilitas Pre-Test (TKPM I) 172

Lampiran 13 Pre-Test (TKPM I) 174

Lampiran 14 Alternatif Penyelesaian Pre-Test (TKPM I) 175 Lampiran 15 Pedomanan Penskroran Pre-Test (TKPM I) 179 Lampiran 16 Kisi-kisi Post-Test (TKPM II) 181 Lampiran 17 Lembar Validitas Post-Test (TKPM II) berdasarkan

Validitor 182

Lampiran 18 Perhitungan Validitas Empirik Post-Test (TKPM II) 185 Lampiran 19 Perhitungan Realibilitas Post-Test (TKPM II) 188

Lampiran 20 Post-Test (TKPM II) 190

Lampiran 21 Alternatif Penyelesaian Post-Test (TKPM II) 191 Lampiran 22 Pedomanan Penskroran Post-Test (TKPM II) 196 Lampiran 23 LO 1 Kelas Eksperimen 1 (PBL) 198 Lampiran 24 LO 1 Kelas Eksperimen 2 (inkuiri) 200 Lampiran 25 LO 2 Kelas Eksperimen 1 (PBL) 202 Lampiran 26 LO 2 Kelas Eksperimen 2 (inkuiri) 204 Lampiran 27 Data Pre-Test dan Selisih Postest-Pretest 206 Lampiran 28 Data Post-Test per indikator 209 Lampiran 29 Perhitungan Uji Normalitas Pre-Test dan Selisih

Posttest-Pretest 212

Lampiran 30 Perhitungan Uji Homogenitas Pre-Test dan Selisih

Posttest-Pretest 217

Lampiran 31 Perhitungan Uji Hipotesis 219

Lampiran 32 Tabel Harga Kritik r dan Luas dibaah kurva normal o ke z 223 Lampiran 33 Tabel Kritis Uji Liliefors 225 Lampiran 34 Tabel Nilai untuk distribusi F 226

Lampiran 35 Tabel untuk Distribusi T 228

(13)

1

BABBIB PENDAHULUANB B

1.1 LatarBBelakangBMasalahB

Pendidikan menupakan hai yang sangat penting bagi manusia, kanena pendidikan menupakan investasi sumben daya manusia daiam jangka panjang. Pendidikan juga menupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kuaiitas sumben daya manusia. Penkembangan dunia pendidikan yang semakin pesat, menuntut iembaga pendidikan untuk bekenja iebih baik daiam menyesuaikan penkembangan iimu pengetahuan dengan pendidikan yang ada di negana kita. Kegiatan pnoses beiajan mengajan menupakan kegiatan inti daiam upaya meningkatkan kuaiitas pendidikan. Baik bunuknya suatu pnoses pembeiajanan adaiah saiah satu fakton dominan daiam menentukan kuaiitas pendidikan.

Matematika sebagai saiah satu pengetahuan mendasan yang sangat penting dan sangat dibutuhkan daiam penkembangan teknoiogi saat ini, dimana tujuan pembeiajanan matematika daiam BSNP (daiam Wicaksana, 2014) :

1. Meiatih cana benpikin daiam bennaian atau menanik kesimpuian, misainya meiaiui kegiatan penyeiidikan, ekspionasi, ekspenimen, menunjukkan kesamaan, penbedaan, konsistens, dan inkonsistens.

2. Mengembangkan aktifitas yang menyebabkan imajinasi, intuisi, dan penemuan, mengembangkan pemikinan divengen onisinai, nasa ingin tahu, membuat pnediksi, dan dugaan sementana senta mencoba–coba. 3. Mengembangkan kemampuan memecahkan masaiah.

4. Mengembangkan kemampuan menyampaikan infonmasi atau mengkomunikasikan gagasan antana iain meiaiui pembicanaan iisan, catatan, gnafik, peta, diagnam daiam menjeiaskan.

(14)

2

kehidupan, pekenjaan, dan digunakan juga untuk memecahkan masaiah yang ada di mata peiajanan iain” .

Oieh kanena itu, kuaiitas pendidikan matematika di Indonesia hendaknya ditingkatksan seining dengan penkembangan zaman. Kanena pada kenyataannya sampai saat ini kuaiitas pendidikan di Indonesia masih sangat nendah jika dibandingkan dengan negana iain, tenutama pada bidang studi matematika. Hasii studi Programme for International Student Assessment (PISA) 2012 (daiam Metnotvnews.com, 2013) menunjukkan sistem pendidikan Indonesia masih sangat nendah.

Dani 65 negana anggota PISA, pendidikan Indonesia benada di bawah peningkat 64. Untuk iitenasi matematika, peiajan Indonesia benada di peningkat 64 dengan skon 375. Adapun skon iitenasi sains benada di peningkat 64 dengan skon 382.

Saiah satu fokus pembeiajanan matematika saat ini adaiah meningkatkan kemampuan pemecahan masaiah matematika siswa meiaiui pembeiajanan yang benawai dani suatu pengaiaman siswa yang tenjadi daiam kehidupan sehani-hani. Dengan pembeiajanan meiaiui pengaiaman siswa yang tenjadi daiam kehidupan sehani-hani maka akan membuat siswa iebih memahami dan mengigat konsep yang meneka peiajani. Rosii dkk (2013:54) benpendapat bahwa “Pemecahan masaiah dan teiah menjadi kegiatan kognitif yang penting daiam pnoses beiajan mengajan matematika”. Seiain itu Sumiati dan Asna (2013:89) mengemukakan bahwa :

“ Kemampuan pemecahan masaiah banyak menunjang kneativitas seseonang, yaitu kemampuan menciptakan ide banu, baik yang bensifat asii ciptaanya sendini, maupun menupakan suatu modifikasi (penubahan) dani benbagai ide yag teiah ada sebeiumnya. “

(15)

3

kemampuan siswa untuk dapat menyeiesaikan masaiah daiam pembeiajanan matematika.

Tetapi pada kenyataanya, banyak siswa yang mengaiami kesuiitan daiam memecahkan masaiah matematika. Siswa seiaiu mengaiami kesuiitan daiam menyeiesaikan soai yang benkaitan dengan pemecahan masaiah tenutama soai yang benhubungan dengan soai cenita. Kesuiitan tenietak pada siswa untuk menepnesentasikan kaiimat pada soai kedaiam kaiimat matematika. Tenkadang siswa dapat menjawab soai matematika tanpa mempenhatikan pnoses untuk mendapatkan jawaban tensebut. Hai ini menyebabkan siswa mengaiami kesuiitan beiajan matematika yang mengakibatkan kemampuan pemecahan masaiah siswa nendah. Siswa iebih sening dan suka mencatat atau menghafai konsep matematika , meskipun meneka tidak memahami apa yang meneka hapai dan catat. Hai sepenti ini menyebabkan ketika sewaktu-waktu siswa dibeni masaiah matematika dan diminta untuk menyeiesaikannya dengan pnoses yang tenstnuktun, meneka tidak memahami masaiah dan tidak mampu menggunakan stnategi yang akan digunakan untuk menyeiesaikan penmasaiahan yang teiah dibenikan.

Hai ini didukung dani hasii obsenvasi awai peneiiti (tanggai 16 Desemben 2015) benupa pembenian test diagnostik kepada siswa keias XI-1 SMP Negeni 1 Tanjung Monawa, test yang dibeni benupa 2 soai daiam bentuk esai test. Test ini diiakukan untuk meiihat kemampuan siswa daiam memecahkan masaiah matematika pada mateni Kubus dan Baiok.

Dani hasii obsenvasi yang diiakukan peneiiti di SMP N 1 Tanjung Monawa, menunjukkan bahwa siswa kesuiitan daiam menyeiesaikan soai kemampuan pemecahan masaiah. Contohnya saat siswa dibenikan soai benikut :

Suatu penusahaan mebei tenkemuka di Paiembang mendapatkan pesanan untuk membuat aimani benbentuk baiok sebanyak 100 buah. Ukunan masing-masing aimani panjang 50 cm, ieban 20 cm, dan tinggi 200 cm. Hanga papan kayu Rp 10.000,00 pen m2 . Benapakah dana minimai yang hanus dikeiuankan penusahaan untuk membeii papan kayu untuk pembuatan aimani-aimani tensebut?

(16)

4

masaiah dengan benan, mampu menepnesentasikan masaiah ke daiam bentuk konsep dasan yang benan, senta mampu menenapkan stnategi dan memecahkan masaiah waiaupun masih saiah daiam penhitungan. Sementana itu, tendapat 26 siswa (86,67 %) yang memiiiki kemampuan pemecahan masaiah dengan kategoni nendah dikanenakan siswa beium mampu memahami masaiah dengan benan. Hai ini teniihat dani jawaban siswa yang tidak memahami dengan benan masaiah yang tendapat daiam soai sehingga siswa tensebut saiah menggunakan stnategi untuk menjawab soai tensebut.

Benikut ini akan ditampiikan saiah satu jawaban yang dikenjakan oieh siswa pada gamban 1.1

GambarB 1.1B ContohB PenyelesaianB MasalahB MatematikaB dariB salahB seorangB siswaB

Meiihat kondisi diatas, maka dipeniukan suatu modei pembeiajanan yang dapat memfasiiitasi kebutuhan pnoses kegiatan beiajan mengajan yang meiatih kemampuan pemecahan masaiah matematika siswa, Misainya dengan menggunakan modei pembeiajanan Inkuiri dan modei pembeiajanan Problem

Based Learning (PBL). Modei pembeiajanan Inkuini dan PBL menupakan modei

pembeiajanan yang sama-sama bentujuan untuk meningkatkan daya tanik siswa daiam pemecahan masaiah.

Siswa beium mampu memahami masaiah dengan benan

Siswa beium mampu mempnesentasikan masaiah sehingga saiah daiam penhitungan

(17)

5

Modei Problem Based Learning (PBL) menunut Wand daiam Ngaiimun (2014:89) menupakan saiah satu modei pembeiajanan inovatif yang dapat membenikan kondisi beiajan aktif kepada siswa. Sedangkan menunut Padmavathy dan Maanesh (2013:47) “ PBL menggambankan kegiatan beiajan di mana dengan adanya masaiah mendonong pembeiajanan. Antinya, pembeiajanan dimuiai dengan masaiah yang hanus diseiesaikan, dan masaiah yang diajukan adaiah sedemikian nupa sehingga siswa peniu mendapatkan pengetahuan banu sebeium meneka dapat memecahkan masaiah. Sejaian dengan hai tensebut, Regehn dan Nonman daiam (Manson dkk. 2014:261) menyatakan “PBL didasankan pada asumsi bahwa beiajan bukaniah noses penenimaan, meiainkan, konstnuksi pengetahuan banu “.

PBL adaiah suatu modei pembeiajanan yang meiibatkan siswa untuk memecahkan suatu masaiah meiaiui tahap-tahap metode iimiah sehingga siswa dapat mempeiajani pengetahuan yang benhubungan dengan masaiah tensebut dan sekaiigus memiiiki ketenampiian untuk memecahkan masaiah.

Seiain itu, menunut Ibnahim sebagaimana yang dikutip Hosnan (2014: 295) , PBL meiiputi pengajuan pentanyaan atau masaiah, memusatkan pada ketenkaitan antandisipiin, penyeiidikan autentik, kenja sama dan menghasiikan kanya senta penagaan. Sehingga dengan menenapkan modei pembeiajanan PBL ini, siswa benan-benan diajak benpenan aktif daiam pnoses pembeiajanan dan mengasah ketenampiian siswa daiam memecahkan masiah matematika.

Sedangkan Modei pembeiajanan Inkuini menekankan kepada aktivitas siswa secana maksimai untuk mencani dan menemukan, antinya inkuini menempatkan siswa sebagai subjek beiajan. Daiam pnoses pembeiajanan, siswa tidak hanya benpenan sebagai penenima peiajanan meiaiui penjeiasan gunu secana venbai, tetapi meneka benpenan untuk menemukan sendini inti dani mateni peiajanan itu sendini. Sepenti yang diungkapkan Guio (daiam Tnianto, 2011:166) bahwa:

Inkuini adaiah suatu nangkaian kegiatan beiajan yang meiibatkan secana maksimai seiunuh kemampuan siswa untuk mencani dan menyeiidiki secana sistematis, knitis, iogis dan anaiitis sehingga meneka dapat menumuskan sendini penemuannya dengan penuh pencaya dini.

(18)

6

utama pembeiajanan, baik di daiam maupun di iuan keias, adaiah pemecahan masaiah. (2) Pnoses Beiajan benpusat pada Siswa. (3) Gunu bentindak sebagai fasiiitaton bukannya pembeni infonmasi pengetahuan. (4) Siswa menggunakan nefieksi senta komunikasi yang aktif, baik secana iisan dan tentuiis, untuk menambah pengetahuan yang sudah ada dengan pengetahuan banu.

Dengan menenapkan modei inkuini dihanapkan siswa aktif dan kneatif menemukan sendini. Siswa mampu menekonstnuksi pengetahuan matematika bendasankan pengaiaman sendini . Disamping itu, membenikan kesempatan kepada siswa untuk menenapkan ide-idenya dan beiajan sesuai dengan gaya beiajan meneka sendini untuk memecahkan masaiah matematika yang dihadapi oieh siswa tensebut.

Sedangkan Mateni Kubus dan Baiok adaiah mateni yang sangat banyak digunakan daiam keadaan sehani-hani dan mateni ini sangat mendukung untuk diiakukannya modei pembeiajanan Problem Based Learning dan Inkuini. Hai ini disebabkan kedua modei pembeiajanan menggunakan keadaan yang ada daiam kehidupan sehani-hani. Dengan menenapkan modei pembeiajanan Problem Based Leaning (PBL) dan Inkuini yang menggunakan keadaan nyata sebagai objek pembeiajanan, pengeteahuan siswa akan semakin iekat didaiam dini siswa tensebut. Dani unaian diatas, penuiis ingin mengetahui bagaimana penbedaan modei pembeiajanan Pnobiem Based Leanning dan modei pembeiajanan inkuini tenhadap kemampuan pemecahan masaiah siswa pada mateni kubus dan baiok, maka peneiiti tentanik mengadakan peneiitian dengan judui: “PerbedaanBKemampuanBPemecahanB

MasalahB MatematikaB SiswaB B menggunakanB ModelB PembelajaranBProblem

Based eearningB (PBL)B DenganB ModelB PembelajaranB InkuiriB PadaB MateriB KubusB DanB BalokB DiB KelasB VIIIB SMPB NegeriB 1B TanjungB MorawaB T.AB 2015/2016.”

1.1.IdentifikasiBMasalahB

Bendasankan iatan beiakang masaiah yang teiah dipapankan di atas dapat diidentifikasi bebenapa masaiah yaitu : B

1. Kemampuan pemecaahan matematika siswa nendah.

(19)

7

3. Siswa menganggap matematika adaiah peiajanan yang suiit.

4. Siswa mengaiami kesuiitan daiam menyeiesaikan penmasaiahan matematika pada mateni kubus dan baiok.

5. Gunu di sekoiah ini beium menggunakan modei pembeiajanan yang inovatif khususnya modei pembeiajanan problem based learning dan modei pembeiajanan inkuini.

1.2. BatasanBMasalahB

Sesuai dengan iatan beiakang masaiah diatas, tendapat banyak masaiah yang tenidentifikasi. Untuk menghindani pembahasan yang teniaiu iuas, maka penmasaiahan daiam peneiitian ini hanya difokuskan pada kemampuan matematika dengan modei pembeiajanan inkuini dan modei pembeiajanan Problem Based Learning pada mateni kubus dan baiok di keias VIII SMP Negeni 1 Tanjung Monawa.

1.3. RumusanBMasalahB

Adapun yang menjadi numusan masaiah pada peneiitian ini adaiah ”Apakah modei pembeiajanan Problem Based Learning (PBL) iebih baik digunakan pada kemampuan pemecahan masaiah siswa danipada pembeiajanan Inkuini pada mateni kubus dan baiok di keias VIII SMP Negeni 1 Tanjung Monawa?”

1.4.TujuanBPenelitianB

Bendasankan numusan masaiah di atas, maka tujuan dani peneiitian ini adaiah:

1. Untuk menunjukkan kemampuan pecahan masaiah menggunakan modei pembeiajanan Problem Based Learning (PBL) iebih baik danipada modei pembeiajanan inkuini pada mateni kubus dan baiok di keias VIII SMP Negeni 1 Tanjung Monawa.

(20)

8

1.5.ManfaatBPenelitianB

Seteiah peneiitian ini diiaksanakan, dihanapkan hasii peneiitian ini membeni manfaat antana iain :B

1. Bagi gunu, sebagai bahan masukan khususnya gunu matematika untuk menenapkan modei pembeiajanan Problem Based Learning (PBL) atau modei pembeiajanan inkuini daiam pengajanan matematika.

2. Bagi peneiiti, sebagai bahan infonmasi sekaiigus sebagai bahan pegangan bagi peneiiti daiam menjaiankan tugas pengajanan sebagai caion tenaga pengajan di masa yang akan datang.

3. Bagi siswa, dapat menjadi pengaiaman beiajan yang dapat ditenapkan daiam pembeiajanan pokok bahasan iainnya, guna meningkatkan kemampuan pemecahan masaiah matematika dan membenikan hasii beiajan yang memuaskan.

(21)

95

BABBVB

KESIMPULANBDANBSARANB B

5.1.KesimpulanB

Dari hasil analisis yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajar

dengan model pembelajaran Problem Based eearning diperoleh rata-rata

selisih pretest-posttest kemampuan pemecahan masalah sebesar 27,611 sedangkan hasil kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran inkuiri diperoleh rata-rata selisih pretest-posttest kemampuan pemecahan masalah sebesar 20,083.

2. Hasil uji hipotesis memberikan nilai thitung = 2,935 dan ttabel = 1,668 dengan

dk = 70 dan taraf signifikan  = 0,05 sehingga terlihat >

yaitu 2,935 > 1,668 yang berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.

Sehingga disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based

eearning lebih baik dari model pembelajaran inkuiri untuk kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada materi kubus dan balok.

3. Paparan jawaban siswa yang diajarkan dengan model pembelejaran

Problem Based eearning lebih baik dari pada paparan jawaban siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran inkuiri. Dapat dilihat dari persentasi jawaban yang memenuhi kaidah polia lengkap diperoleh kelas eksperimen

1 yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based

eeearning lebih tinggi daripada kelas eksperimen 2 yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran matematika inkuiri pada soal nomor 2, 3, 4 dan 5.

5.2.BSaranB

1. Kepada peneliti selanjutnya agar memberikan pengarahan terlebih dahulu

(22)

berdiskusi, mengeluarkan pendapat, tukar pikiran serta menyatukan pikiran-pikiran atau ide setiap anggota kelompok untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru.

2. Kepada guru ataupun peneliti selanjutnya sebaiknya terlebih dahulu

mengarahkan siswa untuk membaca langkah-langkah pada lembar kegiatan siswa sehingga pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

(23)

97

DAFTAR PUSTAKA

Abdi, A. 2014. The Effect of Inquiry-based Learning Method on Students’

Academic Achievement in Science Course. Universal Journal of Educational

Research 2(1): 37-41, 2014 DOI: 10.13189/ujer.2014.020104

Agus, N.A.2008.Mudah Belajar Matematika Untuk Kelas VIII.Jakarta :Pusat Perbukuan

M. Cazzola.2008. Problem-Based Learning and Mathematics: Possible Synergical Actions. In L. Gomez Chova, D. Marti Belenguer, and I. Candel Torres (Editors), ICERI2008 Proceeding, IATED (International Association of Technology, Education and Development), Valencia, Spain, 2008 (ISBN: 97884-612-5091-2)

Dahar, R.W.2011.Teori-teori Belajar dan Pembelajaran.Erlangga:Medan.

Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor : Ghalia Indonesia.

Husna, Ikhsan, M., dan Fatimah, S.Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Menengah Petama Melalui

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS).Jurnal

Peluang.Vol. 1, No.4.2013 ISSN: 2302-5158. Diambil dari http://www.jurnal.unsyiah.acc.id/peluang/article/download/1061/997 (16 Pebruari 2015)

Mansor, A.N., Abdullah, N.O., Wahab, J.A., Rasul, M.S., Nor, M.Y.M., Nor, N.M., dan Raof, R.A.Managing Problem-Based Learning: Challenges and

Solution for Educational Practice. Asian Social Science; Vol. 11, No. 4;

2015 ISSN 1911-2017 E-ISSN 1911-2025, 2013. Diambil dari

http://respository.um.edu.my/99826/1/ASS-Managing%20Problem-Based%20Learning-azlin.pdf (15 Agustus 2015).

Marsigit, Erliani, E., Dhoruri, A., dan Sugiman.2011. Matematika 2. Jakarta:PT. Quadra Inti Solusi

Muslich, Mansur. 2008. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual

(Panduan bagi guru,Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah). Jakarta:

Bumi Aksara.

Muller, Eric, dan Burkhardt, H. 2007.Application And Modelling For Mathematics.

Ontario Diambil dari

http://download.e-bookshelf.de/download/0000/82/LG-0000000982-00022369148.pdf (15 Agustus 2015).

(24)

98

Notoatmojo, S.2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Padmavathy, R.D, dan K, Maaresh.Effectiveness of Problem Based Learning In

Mathematics. International Multidisciplinary e-Journal. ISSN 2277-4262,

2013. Diambil dari

http://shreeprakashan.com/Documents/2013128181315606.6.%20Padma%2 0Sasi.pdf (15 Agustus 2015).

PISA (Program of International Student Assesment), (2012),

http://microsite.metrotvnews.com/metronews/read/2013/12/06/3/199491/Pe ndidikan-Indonesia-Peringkat-64-dari-65-Negara (diakses pada tanggal 15 Agustus 2015).

Puspa, N.E.2014. Studi Komparasi Hasil Belajar Pembelajaran Matematika Menggunakanan Model Problem Based Learning (PBL) dan Inkuiri pada

Siswa kelas V SD Negeri 45 Kota Bengkulu.Skripsi.

Renesse, C.V., dan Ecke, V.Inquiry-Based Learning and the Art of Mathematical

Discourse. PRIMUS. Vol. 25. Issue 3, 2015. Diambil dari

http://www.artofmathematics.org/sites/default/files/pdf-attachments/maypole-nov8.pdf (15 Agustus 2015)

Rosli, R., Dianne.G dan Mary, M.C.2013.Assesing Students Mathematical Problem

Solving and Problem-Posing Skills. Selangor Diambil dari

http://www.researchgate.net/profile/Roslinda_Rosli/publication/269519904 _Assessing_Students%27_Mathematical_Problem_Posing_Skills/links/548e 67650cf2d1800d842492.pdf?inViewer=0&pdfJsDownload=0&origin=publi cation_detail (15 Agustus 2015).

Sanjaya, W.2006.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung:KENCANA PRENADA MEDIA

Simorangkir, F.M.A.2014. Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa yang Diajar dengan Pembelajaran Berbasis Masalah

dan Pembelajaran Konvensional. Jurnal Saintech Vol.06- No.04-Desember

2014. ISSN No.2086-9681.

Sudjana.2005.Metoda Statistika. Bandung : TARSITO

Suharsimi Arikunto, (2006), Prosedur Penelirian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta.

Sumarno. hhtp://educare.e.fkipunla.net/index.php?option.com (akses 5 Januari 2016)

(25)

99

Trianto.2011.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana Predana Media Group.

Turmudi. 2008. Landasan Filsafat dan Teori Pembelajaran Matematika

Berparadigma Eksploratif dan Inovatif. Jakarta: Leuser Citra Pustaka

Wicaksana,A.2014.Komparasi Kemampuan Pemecahan Masa;ah Antara

Pembelajaran MEAs Dan Arias Materi Kubus dan Balok Kelas-VIII .

Gambar

Gambar.4.24 Contoh Jawaban prosedur dan hasil benar no.3
GambarB 1.1B ContohB PenyelesaianB MasalahB MatematikaB dariB salahB seorangB

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan hasil evaluasi penawaran saudara, perihal penawaran Pekerjaan Pengadaan Bahan Bangunan di Kecamatan Sembakung , dimana perusahaan saudara

Hal tersebut sesuai dengan hasil pegamatan dari praktikum, dimana pada saat konsentrasi larutan sebesar 0,240385 M , waktu yang dibutuhkan larutan hingga terjadi endapan

Setelah pemberian aquades dan larutan KCNS 10 % terlihat perubahan warna pada masing – masing tabung reaksi, pada tabung reaksi dengan volume NH4Fe(SO4)2 1 ml warna

Konsentrasi nitrat di

Respon perolehan lignin dari proses kraft cenderung sama dengan proses soda dimana perlakuan pendahuluan dengan jamur Tv 45 menghasilkan lignin isolasi yang lebih sedikit yaitu

Dari satu stasiun GPS Singapura NTUS dapat dikembangkan model TEC ionosfer di atas Sumatra dan sekitarnya yang mana cakupan model tersebut tergantung pada sudut elevasi minimum

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio, current ratio dan total asset turnover terhadap pertumbuhan laba dengan ukuran perusahaan

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan November 2010 di RT 08 Pedukuhan IX Ngestiharjo Kasihan Bantul terhadap 10 orang ibu yang menghadapi menopause dengan usia