PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
BERBASIS KOLABORATIF TERHADAP HASIL BELAJAR
DITINJAU DARI KECERDASAN NATURALIS SISWA PADA
PELAJARAN IPA DI SD SWASTA BHARLIND
MEDAN T.P 2015/2016
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Dasar
Oleh:
LINDA HARYATI SIREGAR NIM. 8146181014
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Linda Haryati Siregar (814618014),” Pengaruh Model Problem Based Learning Berbasis Kolaboratif Terhadap Hasil Belajar Ditinjau dari Kecerdasan Naturalis Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Di SD Swasta Bharlind Medan T.P 2015/2016”
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) hasil belajar IPA siswa yang diajarkan dengan dengan model Problem Based Learning berbasis kolaboratif lebih tinggi dari siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran langsung (Direct Instruction) pada materi pokok Tata Surya pada tahun ajaran 2015/2016. (2) hasil belajar siswa yang memiliki kecerdasan naturalis tinggi lebih tinggi dari siswa yang memiliki kecerdasan naturalis rendah. (3) interaksi antara model pembelajaran dengan kecerdasan naturalis dalam mempengaruhi hasil belajar siswa. Penelitian ini termasuk jenis penelitian quasi eksperimen dengan desain two group pre-tes dan post-tes. Populasinya adalah seluruh siswa SD Swasta Bharlind Medan Tahun Ajaran 2015/2016 yang terdiri dari 90 orang siswa yang terdistribusi dalam 3 kelas yaitu kelas VI A, VI B, VI C. Dari tiga kelas di sekolah tersebut, sampel penelitian diambil dari 2 (dua) kelas, yaitu kelas VI A dan kelas VI B. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling class,kelas eksperimen yaitu kelas VIA yang diajarkan dengan model Problem Based Learning berbasis kolaboratif dengan jumlah siswa 28 orang. Sedangkan untuk kelas kontrol diajarkan dengan model pembelajaran langsung (direct instruction) terpilih kelas VI-B dengan jumlah siswa sebanyak 27 orang siswa. Instrumen yang diberikan terdiri dari tes hasil belajar dan tes kecerdasan naturalis. Analisis data dilakukan dengan menggunakan ANAVA dua jalur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) hasil belajar IPA siswa yang dibelajarkan dengan model PBL berbasis kolaboratif berbeda secara signifikan dan lebih baik dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan model Direct Instruction (2) Siswa dengan kecerdasan naturalis tinggi menunjukkan hasil belajar yang lebih tinggi dibanding dengan siswa yang memiliki kecerdasan naturalis rendah. hasil penelitian ini membuktikan bahwa model pembelajaran dan kecerdasan naturalis mempengaruhi hasil belajar siswa, (3) terdapat interaksi antara kedua model pembelajaran dan tingkat kecerdasan naturalis dalam mempengaruhi hasil belajar siswa.
ABSTRACT
Linda Haryati Siregar (814618014), "The Effects of Problem Based Learning Model-Based Collaborative Learning Outcomes Against Judging from Naturalist intelligence Subjects Students In Science In private primary schools Bharlind Medan T.P 2015/2016”
This study aims to analyze (1) the results of learning science students taught by model-based Collaborative Problem Based Learning is higher than students taught by direct learning model (Direct Instruction) in the subject matter of the Solar System in the academic year 2015/2016. (2) The learning outcomes of students who have a high naturalistic intelligence higher than students who have low naturalist intelligence. (3) the interaction between the learning model with a naturalist in influencing student learning outcomes. This research is quasi experimental design with two group pre-test and post-test. The population is all private primary schools students Bharlind Terrain Academic Year 2015/2016 consisting of 90 students distributed in three classes, namely class VI A, VI B, VI C. Of the three classes in the school, the samples were taken from two (2) classes, class VI A and VI B. sampling was done by purposive sampling class, the experimental class that VIA class taught by a model-based collaborative Problem based Learning with the number of students 28 people. As for the control classes taught by direct learning model (direct instruction) was elected class VI-B with the number of students as many as 27 students. The instrument consists of a given achievement test and naturalist intelligence tests. Data analysis was performed using ANOVA two lanes. The results of this study indicate that (1) the learning outcomes of students that learned IPA with PBL-based collaborative models are significantly different and better than the students that learned with the model of Direct Instruction (2) Students with high naturalistic intelligence showed higher learning outcomes than students who have low naturalist intelligence. The research results prove that the learning model and naturalist affect student learning outcomes, and (3) there is interaction between the learning model and naturalist intelligence. The results of this study suggest that the model PBL-based collaborative and naturalist The intelligence can be used to improve student learning outcomes.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan karuniaNYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang
berjudul “Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Berbasis Kolaboratif
Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Kecerdasan Naturalis Siswa Pada
Pelajaran IPA Di SD Swasta Bharlind Medan Tahun Pelajaran 2015/2016”,
sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Pada
Program Studi Pendidikan Dasar Sekolah Pasca Sarjana Universitas Negeri
Medan.
Dalam menyelesaikan tesis ini, penulis telah banyak menerima bantuan
dari berbagai pihak sehingga akhirnya penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih
kepada Ibu Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si selaku pembimbing I yang telah
banyak memberikan petunjuk serta dorongan yang begitu berarti bagi penulis
sejak penyusunan proposal sampai penyelesaian tesis dan Ibu pembimbing II Prof.
Dr. Anita Yus, M.Pd. yang dengan sabar selalu memberikan masukan bimbingan
serta arahan yang begitu berarti kepada peneliti. Selanjutnya ucapan terima kasih
juga penulis sampaikan kepada Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si., Bapak Dr. Deny
Setiawan, M. Si., dan Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si. selaku narasumber dan tim
penguji yang telah banyak memberikan masukan untuk perbaikan tesis ini.
Dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang
iv
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri
Medan yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti melaksanakan
studi di Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd. selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan.
3. Ibunda Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd. selaku ketua Prodi Dikdas dan Bapak Dr.
Daulat Saragi, M.Hum. selaku Sekretaris Prodi Dikdas.
4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Dasar PPs yang telah
memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis selama
mengikuti perkuliahan.
5. Ibu Dra. Roslinda Br Ginting M. Pd. selaku Kepala SD Swasta Bharlind
Medan yang telah memberikan kesempatan izin pelaksanaan penelitian,
bimbingan dan semangat serta Bapak dan Ibu guru SD Swasta Bharlind
Medan yang telah banyak memberikan bantuan dan kerjasama selama peneliti
melakukan penelitian di sekolah tersebut.
6. Siswa-siswi tercinta SD Swasta Bharlind Medan yang telah banyak
menginspirasi peneliti dan memberikan pengalaman nyata bagi peneliti dalam
mengemban tugas menjadi guru.
7. Ayahanda Harris Muda Siregar dan Ibunda Ida Hayati Rangkuti serta adik-
adik tercinta Armansyah Siregar, Nurlaila Rahmi Siregar S.Ei, M. Irvan
Suhaimi Siregar S. Kom dan Ulfa Kamila Siregar, yang telah dengan ikhlas
v
kesah peneliti, memberikan semangat baik berbentuk rill maupun materil dan
doa yang salalu dipanjatkan untuk peneliti.
8. Terima kasih terkhusus kepada Suami Tercinta Edi Suwandi dan Ananda
Tersayang Syakira Hafni Suwandi yang selalu memotivasi dan menjadi
sumber semangat penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.
9. Terima kasih kepada keluarga besar A-2 angkatan 2014 yang telah berbagi
suka maupun duka bersama peneliti selama mengikuti perkuliahan.
10.Teman-teman teristimewa Ibu Suharningsih, Ibu Paujia, Bapak Rinton
Simamora, Junaida, Winda Astuti Sembiring, Ficha Aulia Nanda, Yulinda,
Indah Pratiwi, Rosida Aini, yang telah banyak memberikan masukan dan
motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.
11.Dan kepada seluruh kawan-kawan yang tidak dapat disebutkan satu per satu,
yang sudah setia memberikan dukungan kepada peneliti.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam tesis
ini. Untuk itu penulis mengharapkan sumbangan pikiran, kritik dan saran untuk
kesempurnaannya. Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat
dalam menambah ilmu pengetahuan bagi dunia pendidikan.
Medan, Oktober 2016 Penulis,
DAFTAR ISI 1.1 Latar Belakang Masalah... 1
1.2 Identifikasi Masalah... 6
2.1.1. Belajar dan Hasil Belajar... 10
2.1.2. Kecerdasan Naturalis ... 17
2.1.3. Model Problem Based Learning ... 22
2.1.4. Model Pembelajaran Direct Instruction... 29
2.1.5. Problem Based Learning Berbasis Kolaboratif ... 31
2.1.6. Tata Cara PBL Berbasis Kolaboratif ... 33
2.1.7. Landasan Teori Problem Based Learning ... 35
2.1.8. Landasan Teori Kecerdasan Naturalis 36
2.1.9. Pembelajaran IPA ... 38
Halaman
2.2 Kerangka Konseptual ... ... 43
2.3 Hipotesis Penelitian 45
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian ... 46
3.2 Populasi dan Sampel ... 46
3.3 Variabel Penelitian... 47
3.4 Defenisi Operasional 47
3.5 Desain Penelitian ... 49
3.5 Prosedur Penelitian 50
3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 53
3.7 Teknik Analisis Data ... 63
3.7.1 Analisis Secara Deskriptif ... 63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 66
4.2 Pengujian Hipotesis 81
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 88
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 98
5.2 Saran 99
DAFTAR PUSTAKA... 101
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Sintaks Model Problem Based Learning 28
Tabel 2.2 Sintaks Model Pembelajaran langsung 30
Tabel 3.1 Desain Penelitian ANAVA dua Jalur 49
Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 53
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen kecerdasan Naturalis 54
Tabel 3.4 Hasil Analisis Validitas Tes 57
Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Item 58
Tabel 3.6 Deskripsi Kategori Daya Pembeda 59
Tabel 3.7 Hasil Perhitungan Uji Daya Pembeda 59
Tabel 3.8 Hasil Uji Efektifitas Distractor 61
Tabel 3.9 Deskripsi Kategori Reliabilitas Butir Soal 62
Tabel 3.10 Analisis Reliabilitas Soal 63
Tabel 4.1 Data Pretes Kelas DI dan PBL 67
Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Pre Tes Eksperimen 68
Tabel 4.3 Uji Homogenitas Data Pre Tes 69
Tabel 4.4 Uji-t Tes Awal (Pre tes) Kelas Kontrol dan Eksperimen 70
Tabel 4.5 Analisis Kecerdasan Naturalis 71
Tabel 4.6 Pengelompokan Berdasarkan Tingkat Kecerdasan Naturalis 72
Tabel 4.7 Data Pos tes Kelas DI dan PBL 73
Tabel 4.8 Deskripsi Data Gain 74
Tabel 4.9 Deskripsi Persentase Tingkat Pemahaman Siswa Berdasarkan
Model Pembelajaran 74
Tabel 4.10 Pengelompokan Hasil Belajar IPA Berdasarkan Kecerdasan
Naturalis 76
Tabel 4.11 Tabulasi Pengelompokan Hasil Belajar IPA Siswa
Berdasarkan Kecerdasan Naturalis 77
Tabel 4.12 Hasil Observasi Kegiatan Kolaboratif 79
Halaman
Tabel 4.14 Data Faktor antar Subjek 83
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Tujuan Pembelajaran PBL 25
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian 52
Gambar 4.1 Histogram Distribusi Normal Kelas Kontrol 68
Gambar 4.2 Histogram Distribusi Normal Kelas Eksperimen 68
Gambar 4.3 Diagram Pretes-Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol 74
Gambar 4.4 Diagram Nilai Hasil Belajar IPA Berdasarkan Kecerdasan
Naturalis 77
Gambar 4.5 Observasi Kegiatan Kolaboratif 80
Gambar 4.6 Rerata Hasil Kegiatan Kolaboratif 80
Gambar 4.7 Grafik Interaksi Antara Model 85
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam suatu pendidikan tentu tidak terlepas dengan pembelajaran di
sekolah yang menginginkan pembelajaran yang bisa menumbuhkan semangat
siswa untuk belajar. Suatu pembelajaran tentunya juga mempunyai tujuan khusus
yang hendak dicapai sesuai dengan target yang diinginkan. Dengan adanya tujuan
ini akan menumbuhkan sikap yang akan menjadi pegangan guru dalam proses
pembelajaran tersebut.
Pembelajaran yang hanya berorientasi pada penguasaan materi dianggap
gagal menghasilkan peserta didik yang aktif, kreatif, dan inovatif. Pembelajaran
memiliki makna bahwa subjek belajar harus dibelajarkan dan bukan diajarkan.
Subjek belajar yang dimaksudkan adalah pembelajar yang menjadi pusat kegiatan
belajar. Belajar merupakan deskripsi apa yang sedang terjadi pada saat proses
belajar berlangsung dan kapan proses tersebut berlangsung sehingga terdapat
suatu perubahan dalam perilaku subjek belajar tersebut. Fokus pembelajaran
terletak pada konsep-konsep dan prinsip-prinsip inti dari suatu disiplin studi,
melibatkan siswa dalam investigasi pemecahan masalah dan kegiatan tugas-tugas
bermakna lain, memberi kesempatan siswa bekerja secara otonom
mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri, melalui permasalahan yang
disajikan oleh guru. Pembelajaran berbasis masalah juga memberi peluang pada
2
secara aktif menyelesaikan tugas-tugas secara mandiri dan bekerja sama dalam
tim dan mengintegrasikan masalah-masalah yang nyata dan praktis.
IPA merupakan salah satu cabang ilmu sains yang sangat erat
hubungannya dengan kehidupan sehari-hari. Penerapan konsepnya dapat
ditemukan dalam setiap aspek kehidupan tetapi kecenderungan siswa hanya
menghafal teorinya saja namun tidak mampu mengaitkan antara teori yang
diketahui dengan penerapannya sehingga tak jarang siswa mengatakan bahwa IPA
itu sulit untuk dipelajari. Oleh sebab itu, konsep IPA membutuhkan pemahaman
bukan hanya penghafalan saja. Proses pembelajaran IPA diharapkan agar lebih
menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan
potensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Kedudukan
mata pelajaran IPA dalam dunia pendidikan sangat penting karena mata pelajaran
IPA merupakan salah satu mata pelajaran wajib dalam setiap jenjang pendidikan.
Pada jenjang pendidikan sekolah dasar mata pelajaran IPA merupakan dasar untuk
mempelajari cabang-cabang mata pelajaran IPA lainnya. Ada beberapa alasan
yang menyebabkan mata pelajaran ini dimasukkan kedalam kurikulum sekolah.
Alasan itu dapat digolongkan menjadi empat golongan yaitu : IPA berfaedah bagi
bangsa, bila diajarkan dengan cara yang tepat maka IPA memberikan kesempatan
berpikir, bila diajarkan melalui percobaan-percobaan maka pelajaran ini tidaklah
bersifat hapalan saja dan mata pelajaran ini mempunyai nilai-nilai pendidikan
yaitu mempunyai potensi yang dapat membentuk kepribadian anak secara
3
Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah melalui penerapan
pembelajaran berbasis masalah dapat dilakukan karena pembelajaran berbasis
masalah dapat menghubungkan isi mata pelajaran akademik dengan konteks
kehidupan sehari-hari untuk mampu menyelesaikan masalah untuk menemukan
makna baru dalam kehidupan. Jika seorang guru harus memberikan bimbingan
secara individu kepada semua anak tentunya hal tersebut tidaklah mungkin. Siswa
perlu didorong untuk mau dan sanggup berkomunikasi dengan orang lain.
Seorang siswa bertukar pendapat mengenai permasalahannya dengan siswa lain
maka melalui kolaborasi yaitu kerjasama dengan siswa lain untuk menyelesaikan
suatu permasalahan suatu kegiatan dengan memadukan pikiran yang tadinya
terasa asing bagi dirinya. Proses belajar secara kolaborasi bukan sekedar bekerja
sama dalam suatu kelompok, tetapi penekanannya lebih kepada suatu proses
pembelajaran yang melibatkan proses komunikasi secara utuh dan adil di dalam
kelas (Masaaki, 2012).
Pada kenyataan yang banyak terjadi di lapangan, guru cenderung
menggunakan metode ceramah dan lebih menekankan pada hasil belajar. Guru
lebih banyak menggunakan model pembelajaran langsung yang lebih terpusat
pada aktivitas guru (teacher centered). Pada kondisi seperti itu, kesempatan siswa
untuk menemukan dan membangun pengetahuannya sendiri sangatlah terbatas,
sehingga siswa kurang dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya yang
berdampak pada rendahnya kemampuan pemecahan masalah. Oleh karena itu,
upaya yang dapat dilakukan guru dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa
4
dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir, memecahkan
masalah dan keterampilan intelektual berupa belajar peran orang dewasa dan
pelibatan dalam pengalaman nyata atau simulasi menjadi siswa yang otonom
(Rahayu, 2012).
Namun demikian, kegiatan pembelajaran yang efektif dan pengembangan
kemampuan pemecahan masalah tentunya tidak mudah dan dapat begitu saja
berjalan dengan lancar, jika guru maupun siswa tidak memperhatikan dan
mempertimbangkan aspek kecerdasan siswa. Salah satu aspek kecerdasan siswa
yang dapat membantu siswa dalam pemecahan masalah adalah kecerdasan
naturalis. Kecerdasan naturalis dapat membuat siswa belajar dengan mudah
dengan menggunakan alam. Kecerdasan naturalis merupakan kecerdasan yang
dimiliki individu terhadap tumbuhan, hewan dan lingkungan alam sekitarnya.
Kecerdasan naturalis dapat ditandai dengan suka mengamati, mengenali,
berinteraksi, dan peduli dengan objek alam. Anak dengan kecerdasan naturalis
ditandai dengan mahir mengenali dan mengklasifikasikan makhluk hidup dalam
lingkungannya. Kecerdasan ini juga berkaitan dengan kecintaan seseorang
terhadap benda-benda alam, binatang, dan tumbuhan. Bukan hanya menyenangi
sesuatu yang natural, tapi juga senang menyenangi hal-hal yang rumit. Sehingga
diharapkan jika siswa yang memiliki kecerdasan naturalis tinggi berkolaboratif
dengan siswa yang kecerdasan naturalisnya rendah akan mampu meningkatkan
hasil belajar tentang materi tata surya.
Kenyataan yang ditemukan pada semester II tahun pelajaran 2014/2015
5
(Teacher Centered), metode pembelajaran yang digunakan masih didominasi
dengan metode ceramah dan pemberian tugas terstruktur yang sering disebut
dengan model Direct Instruction. Sehingga siswa kurang mampu
mengembangkan kemampuan berpikirnya dan berdampak pada rendahnya
kemampuan memecahkan masalah. Proses pembelajaran yang demikian
menjadikan siswa tidak aktif, malas bertanya dan selalu menunggu catatan yang
disajikan atau didiktekan oleh guru. Siswa kurang mampu menemukan
contoh-contoh dari materi pelajaran yang sedang dibahas. Ketika dilakukan diskusi, siswa
yang aktif masih sedikit dan biasanya yang aktif tersebut siswa tertentu saja.
Berdasarkan pengamatan peneliti pada semester II tahun pelajaran 2014/2015 di
kelas VIA SD Swasta Bharlind dari hasil penilaian evaluasi hanya 40% dari 37
orang siswa yang aktif dalam pembelajaran, selebihnya hanya diam tanpa
memberikan tanggapan apapun. Dilihat dari nilai ulangan harian siswa, masih
banyak nilai siswa yang belum mencapai KKM (75). Dari 37 orang siswa hanya
sebesar 60% yang mencapai KKM. Dengan adanya permasalahan di atas
diperlukan suatu upaya untuk mengatasinya. Salah satu model pembeljaran yang
dapat diterapkan adalah model PBM berbasis kolaboratif yang merupakan kiat,
petunjuk, strategi, dan seluruh proses belajar yang berpusat pada siswa dengan
pendekatan berfokus pada keterampilan.
Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian Simangunsong (2015)
menyimpulkan bahwa penerapan model Problem Based Learning (PBL) berbasis
6
peningkatan hasil belajar dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal
ranah kognitif baik pada aspek C1,C2,C3 dan C4.
Berangkat dari uraian diatas penulis melakukan penelitian tentang
Pengaruh Model Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar Siswa Ditinjau Dari Kecerdasan Naturalis Siswa Pada Pelajaran IPA di SD Swasta Bharlind Tahun pelajaran 2015-2016. Penelitian ini akan menguji hasil belajar siswa menggunakan model PBL ditinjau dari kecerdasan naturalis siswa.
1.2. Identifikasi Masalah
Dalam kegiatan pembelajaran IPA terdapat beberapa permasalahan yang
dapat diidentifikasi yaitu :
1. Pembelajaran masih bersifat teacher centered
2. Model pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar masih
belum bervariasi
3. Guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran langsung dengan metode ceramah.
4. Guru belum menggunakan model PBL
5. Guru belum menilai kemampuan siswa memecahkan masalah.
6. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA belum begitu baik.
7. Pembelajaran yang dilakukan masih menekankan pada aspek
7
1.3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka masalah yang akan dibahas
pada penelitian ini adalah :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model PBL berbasis
kolaboratif untuk kelas eksperimen dan model pembelajaran langsung
(Direct Instruction) untuk kelas kontrol.
2. Hasil belajar siswa yang diamati adalah pada aspek kognitif dan
kecerdasan naturalis siswa.
3. Materi pembelajaran adalah Tata Surya.
1.4. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
dirumuskan beberapa hal sebagai berikut :
1. Apakah model PBL berbasis kolaboratif lebih mempengaruhi hasil
belajar siswa daripada yang diajarkan dengan model pembelajaran
langsung (Direct Instruction) pada pelajaran IPA di SD Swasta
BHARLIND Medan ?
2. Apakah kecerdasan naturalis mempengaruhi hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPA di SD Swasta BHARLIND Medan ?
3. Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan
8
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1. Menganalisis hasil belajar siswa yang di ajarkan dengan menggunakan
model PBL berbasis kolaboratif lebih tinggi dari siswa yang diajar
dengan menggunakan model Direct Instruction pada mata pelajaran
IPA di SD Swasta BHARLIND Medan
2. Menganalisis hasil belajar siswa yang memiliki kecerdasan naturalis
tinggi lebih tinggi dari siswa yang memiliki kecerdasan naturalis
rendah pada mata pelajaran IPA di SD Swasta BHARLIND Medan.
3. Menganalisis adanya interaksi antara model pembelajaran dengan
kecerdasan naturalis dalam mempengaruhi hasil belajar siswa.
1.6. Manfaat Penelitian
Dari penelitian yang akan dilakukan ini diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi beberapa pihak seperti sekolah, guru, siswa, peneliti selanjutnya.
1. Sekolah
Adapun manfaat bagi sekolah adalah sebagai bahan masukan bagi sekolah
untuk memperkaya jenis model pembelajaran yang sudah ada sehingga dapat
meningkatkan kualitas pendidikan sekolah.
2. Guru
Sebagai bahan masukan bagi guru khususnya guru yang mengajar mata
pelajaran IPA bahwa untuk melakukan pembelajaran IPA guru dapat
9
membuat guru mengetahui kemampuan siswa dalam memecahkan masalah,
meningkatkan kualitas dan hasil belajar yang lebih baik lagi.
3. Siswa
Bagi siswa belajar IPA tidak lagi hanya sekedar hapalan yang
membosankan tetapi belajar IPA menjadi menarik karena belajar dimulai dengan
memecahkan permasalahan baik secara individu maupun berkelompok
4. Peneliti selanjutnya
Manfaat bagi peneliti dapat memberikan informasi mengenai penggunaan
model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa ditinjau dari
98
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh model pembelajaran PBL berbasis kolaboratif dan model
pemebelajaran DI terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar IPA siswa dengan
model PBL lebih baik dari pada hasil belajar IPA siswa dengan model
pembelajaran DI dimana rata – rata hasil belajar IPA siswa pada kelas
eksperimen 75,00 sedangkan pada kelas kontrol sebesar 65,00 dengan rerata
gain pada kelas eksperimen 0,46 dan gain pada kelas kontrol 0,24.
2. Terdapat pengaruh kecerdasan naturalis siswa terhadap hasil belajar, yaitu
terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara kelompok kecerdasan naturalis di
atas rata – rata dan kelompok kecerdasan naturalis di bawah rata – rata. Hasil
belajar IPA antara kelompok kecerdasan naturalis di atas rata – rata lebih baik
dari pada hasil belajar IPA denga kelompok kecerdasan naturalis di bawah rata
– rata dimana rata – rata hasil belajar IPA dengan kelompok kecerdasan
naturalis di atas rata – rata sebesar 79,9 dan rata – rata hasil belajar IPA
dengan kelompok kecerdasan naturalis di bawah rata – rata sebesar 64,59.
3. Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan tingkat kecerdasan
naturalis siswa dalam mempengaruhi hasil belajar siswa. Kecerdasan naturalis
mempengaruhi hasil belajar IPA siswa pada kelas eksperimen dengan
99
hasil belajar IPA siswa pada kelas kontrol dengan penerapan dengan model
pembelajaran DI.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian ini, maka peneliti memiliki
beberapa saran untuk menerapkan model Problem Based Learning berbasis
kolaboratif sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa disarankan meggunakan model
Problem Based Learning berbasis kolaboratif karena model Problem Based
Learning berbasis kolaboratif memberikan pengaruh terhadap hasil belajar
IPA siswa. Cara yang efektif dalam melaksanakan kolaboratif yaitu (1)
Pengelompokan yang dilakukan dengan menggunakan acuan level
kemampuan harus dilakukan dengan hati-hati, (2)Jumlah anggota kelompok
harus diusahakan sedikit, dalam satu kelompok 3 sampai 4 orang dan
maksimal sebanyak 5 anggota (siswa)
2. Dalam penerapan model Problem Based Learning berbasis kolaboratif guru
harus memperhatikan tingkat kecerdasan naturalis siswa, karena model ini
tepat untuk siswa dengan kecerdasan naturalis tinggi (di atas rata – rata).
3. Untuk siswa yang memiliki kecerdasan naturalis rendah (di bawah rata –
rata) disarankan tidak diajarkan dengan model Problem Based Learning
berbasis kolaboratif karena siswa dengan kecerdasan naturalis rendah
100
4. Disarankan kepada peneliti lanjutan, kiranya dapat melanjutkan penelitian
ini dengan menerapkan model Problem Based Learning berbasis kolaboratif
dengan bantuan metode ataupun media pembelajaran kreatif dalam proses
101
DAFTAR PUSTAKA
Ambarsari. 2012. Pengaruh Model Problem Based Learning Dan Cooperative Learning Tipe Think Pair Share Terhadap Prestasi Belajar IPA Ditinjau Dari Minat Siswa Kelas V SD Kecamatan Bulukerto Tahun Pelajaran 2012/2013. Tesis : Universitas Singaraja.
Armstrong. 2013. Kecerdasan Multipel Di Dalam Kelas, Jakarta : Indeks.
Anas. 2008. Pengaruh Strategi Pembelajaran Kontekstual tehadap Kemampuan Memecahkan Masalah ditinjau dari Kecerdasan Naturalis. Tesis : UNIMED.
Arikunto, S. 2007. Prosedur Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara.
Azizah. 2012, Pengaruh Metode Pembelajaran Dan Kecerdasan Naturalis Terhadap Pengetahuan Siswa Tentang Konsep Ekosistem (Eksperimen di Sekolah Dasar Negeri 4 Tangerang) ( online), jurnal pendidikan Vol. XIII No. 02 (blog nurazizah.com , diakses 15 Nopember 2015) .
Daryanto. 2012. Model Pembelajaran Inovatif , Yogyakarta : Gava Media.
Dimyati . 2009. Belajar dan Pembelajaran,. Jakarta : Rineka Cipta.
Djamarah . 2011. Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta.
Gunawan. 2015. Statistik Penelitian, Jakarta : Parama Publishing
Hidayatullah. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Guided Discovery Learning Disertai Modul Belajar Berbasis Inkuiri Terbimbing Terhadap Kecerdasan Naturalistik Siswa Kelas VII SMP MUHAMMADIYAH 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Jurnal Pendidikan Biologi Volume 7 Nomor 3 Oktober 2015 Halaman 88-97. http://jurnal.fkip.uns.ac.id. Diakses tanggal 13 Desember 2015.
Ibrahim. 2009. The EaQffect of Problem-Based Learning Instruction on University Students’ Performance of Conceptual and Quantitative Problems in Gas Concept (online), Eurasia Journal Mathematic, Science & Technology Education Vol.5 no. 2, (www.ejmste.com, diakses 15 Nopember 2015)
Joyce. 2011. Models Of Teaching. Jakarta : Pustaka Pelajar.
102
muiz lidinillah/Proble Based Learning.pdf. Di akes tanggal 11 November 2015.
Masaaki, A. 2012. Dialog dan Kolaborasi di Sekolah Menengah Pertama Praktek
“ Learning Community” Pelita Kerjasama Diknas, Kemenag dan JICA.
Maksum . 2014. Menjadi Guru Idola. Jakarta : Cable Book .
Manurung. 2007. Pemanfaatan Multiple Inteligence dalam Proses Pembelajaran.http://fkip.uisu.ac.id/wpcontent/uploads/2014/03/07_Nur hasnah_Pemanfaat-Multiple-Intelengence-E1.pdf. Volume 1 No. 1 ISSN : 2337-6198 Januari –Juni 2013. Diakses tanggal 13 Desember 2015.
Masnur. 2008, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, Jakarta : Bumi Aksara.
Matthew. 2008. Teori Belajar , Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Mergendoller. 2006. The Effectiveness of Problem-Based Instruction: A Comparative Study of Instructional Methods and Student Characteristics.http://docs.lib.purdue.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1 026&context=ijpbl.org. diakses tgl 13 Desember 2015.
Rahayu. 2015. Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD N 101890 Dalu XA Kec Tanjung Morawa T.P. 2014/2015. Tesis. Medan: Program Studi Pendidikan Dasar Pasca Sarjana.
Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran, Jakarta : Rajawali Pers
Sani. 2015. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi kurikulum 2013, Jakarta : Bumi Aksara
Sari. 2015. Eksperimentasi Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL), Discovery Learning (DL), Dan Cooperative Learning (CL) Ditinjau Dari Kecerdasan Interpersonal Siswa. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN: 2339-1685 Vol.3, No.6, hal 587-598 Agustus 2015
http://jurnal.fkip.uns.ac.id. Diakses tanggal 13 Desember 2015.
Simangunsong. 2015. Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) berbasis Kolaboratif dengan Media eXe Learning. Tesis : UNIMED.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT Rineka Cipta.
103
Sudjono. 2010. Pengantar Statistika Pendidikan, Bandung : Tarsito.
Suyadi. 2010. Psikologi PAUD, Yogyakarta : Pedagogia .
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta :
Prenada Media .
Thobroni. 2015, Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta Ar-Ruzz Media.
Yamin. 2013, Strategi & Metode dalam Model Pembelajaran, Jakarta : Gaung