• Tidak ada hasil yang ditemukan

LASAN YANG MEMPENGARUHI AUSTRALIA MELAKUKAN KERJASAMA DENGAN INDONESIA DALAM BIDANG PENDIDIKAN TAHUN 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LASAN YANG MEMPENGARUHI AUSTRALIA MELAKUKAN KERJASAMA DENGAN INDONESIA DALAM BIDANG PENDIDIKAN TAHUN 2010"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

i

ALASAN YANG MEMPENGARUHI AUSTRALIA

MELAKUKAN KERJASAMA DENGAN INDONESIA DALAM

BIDANG PENDIDIKAN TAHUN 2010

Disusun Oleh:

Febrica Sastiya (09260032)

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Febrica Sastiya NIM : 09260032

Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : Alasan Yang Mempengaruhi Australia Melakukan Kerjasama Dalam Bidang Pendidingan Dengan Indonesia Pada Tahun 2010

Disetujui, Dosen Pembimbing

Pembimbing I

M. Syaprin Zahidi, S. IP, Ma

Pembimbing II

Dyah Estu Kurniawati, S.Sos, M. Si

Mengetahui,

Dekan FISIP UMM

Dr. Asep Nurjaman, M.Si

Ketua Jurusan

Ilmu Hubungan Internasional

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Febrica Sastiya

NIM : 09260032

Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu politik

Judul Skripsi : Alasan yang Mempengaruhi Australia Melakukan Kerjasama

dalam Bidang Pendidikan Dengan Indonesia Tahun 2010

Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Ujian Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan Ilmu Hubungan Internasional

Dan dinyatakan LULUS

Pada hari:

Tempat:

Mengesahkan,

Dekan FISIP UMM

Dr. Asep Nurjaman, M.Si

Dewan Penguji:

1. M. Syaprin Zahidi, S. IP, Ma ( )

2. Dyah Estu Kurniawati, S.Sos, M. Si ( )

3. Havidz Ageng Prakoso, S.IP, MA ( )

(4)

iv

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Febrica Sastiya

Tempat Tanggal Lahir : Balikpapan, 24 Februari 1991

NIM : 09260032

Jurusan : Hubungan Internasional

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Menyatakan bahwa karya skripsi berjudul

Alasan Yang Mempengaruhi Australia Melakukan Kerjasama Dengan Indonesia Dalam Bidang Pendidikan Tahun 2010

adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Malang, 1 Agustus 2016

Yang menyatakan

(5)

v

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : Febrica Sastiya NIM : 09260032

Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu politik

Judul Skripsi : Alasan yang Mempengaruhi Australia Melakukan Kerjasama dalam Bidang Pendidikan Dengan Indonesia Pada Tahun 2010 Pembimbing : 1. M. Syaprin Zahidi, S. IP, MA

Malang, 20 Juli 2016 Disetujui,

Pembimbing I

M. Syaprin Zahidi, S. IP, Ma

Pembimbing II

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadapan Allah SWT atas segala

rahmat-Nya sehingga saya berkesempatan menimba ilmu hingga jenjang

Perguruan Tinggi. Berkat rahmat-Nya pula memugkinkan saya untuk

menyelesaikan skripsi dengan Judul ALASAN YANG MEMPENGARUHI

AUSTRALIA MELAKUKAN KERJASAMA DENGAN INDONESIA DALAM

BIDANG PENDIDIKAN TAHUN 2010.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan karya tulis ini tidak lepas

dari bimbingan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini saya

menyampaikan terimakasih kepada:

1. Bapak Drs. Fauzan. M.Pd Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dr. Asep Nurjaman. M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik UMM.

3. Bapak Gonda Yumitro, S.IP., M.A selaku Ketua Ilmu Jurusan Hubungan

Internasional.

4. Bapak Havidz Ageng Prakoso, S.IP., M.A dan Ibu Demieati

N.Kusumaningrum, MA, selaku dosen Penguji.

5. Bapak M. Syaprin Zahidi, S.IP., M.A dan Ibu Dyah Estu Kurniawati,

S.Sos., M.Si, sebagai Dosen Pembimbing yang selalu memberikan waktu

dan masukannya.

6. Seluruh staff, Karyawan, dan Dosen Ilmu Hubungan Internasional yang

memberikan pengetahuan yang tak terbatas.

7. Ayahanda dan Ibunda tercinta, yang tiada henti mendoakan serta

menyemangati sampai saya menyelesaikan tugas-tugas dan tanggung

jawab saya di Universitas Muhammadiyah Malang ini.

8. Kakak dan Adik (Muhammad Michwan Sandy dan Alya Fayza Syahira),

beserta keluarga besar lainnya, terimakasih juga atas dukungan dan doanya

(7)

vii

9. Teman-teman HI’09, terimakasih banyak sudah saling menyemangati agar

kita sama-sama sampai di titik ini, terimakasih juga atas bantuan dan

kebersamaannya. Kalian memberikan kesan yang sangat indah dan

berharga di akhir kebersamaan kita dalam menempuh studi di UMM, dan

semoga kedepannya kita semua bisa sukses dalam mencapai cita-cita kita

masing-masing. It’s never too late to reach your dream come true, guys 

10.Sahabat dari bayi yang juga tidak ada hentinya memberikan semangat,

dukungan, dan bantuan disaat saya sedang “down”. Risca Carolina, Annisa

Rahmatika, Destya Sagita, Baiq Jayanti Mandasari, Astrid Febriana. You

know I love you to the moon and back, girls.

11.Sahabat-sahabat di Malang, FF7 family (Cleo, Giavinni, Gibi, Yume,

Eggy). Rugal family (Choi, Dhira, Fee, Alfa, Tony, Devi, Oktaria, Dinda,

Nono, Itha, Philli, Yani, Reza, Wanda, Zahra). Terimakasih sudah menjadi

sahabat yang baik, dan terimakasih sudah menemani dan memberikan

pengalaman yang berarti buat saya selama hidup di Malang.

12.Last but not least, my dearest Miftah Farid, terimakasih juga yang

sebanyak-banyaknya sudah mendukung, menyemangati, menemani,

membantu saya disaat saya betul-betul membutuhkan dukungan moril,

meyakinkan saya kalau saya bisa melewati semua, mendengarkan keluh

kesah saya selama menjalani prosesnya. Thanks, Love 

Akhirnya penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam

penulisan skripsi ini, oleh karenanya penulis senantiasa mengharapkan kritik dan

saran bagi perbaikan di masa mendatang. Besar harapan penulis, semoga skripsi

ini memberikan manfaat bagi pembaca.

Malang, 20 Juli 2016

(8)

viii DAFTAR ISI

COVER……….i

LEMBAR PERSETUJUAN………ii

LEMBAR PENGESAHAN………iii

PERNYATAAN ORISINALITAS……….iv

BERITA ACARA BIMBINGAN………v

ABSTRAKSI………..vi

ABSTRACT………...vii

KATA PENGANTAR………..viii

HALAMAN PERSEMBAHAN.………ix

DAFTAR ISI………x

DAFTAR TABEL………...xi

BAB I Pendahuluan………...1

1.1 Latar Belakang ………..………1

1.2 Rumusan Masalah………...………...5

1.3 Manfaat Penelitian………..……...6

1.3.1 Manfaat Akademis………...………...6

1.3.2 Manfaat Praktis………...6

1.4 Penelitian Terdahulu………..………7

1.5 Kerangka Konsep………...………..10

1.5.1 Internasional Responsibility………...………...10

1.5.2 Konsepsi Peran Nasional………...………11

1.6 Metodologi Penelitian………...………...11

1.6.1 Jenis Penelitian………...………...12

1.6.2 Metode Pengumpulan Data………...………12

1.6.3 Teknis Aanalisa Data………...……….12

1.6.4 Ruang Lingkup Penelitian……….13

(9)

ix

b. Batasan Materi………...13

1.7 Argumen Dasar………..………..13

1.8 Sistematika Penulisan………..……….14

BAB II Indonesia Sebagai Mitra Strategis Australia…..……….16

2.1 Indonesia dan ASEAN………….………16

2.2 Indonesia Dalam Kesepakatan Bilateral Dengan Australia………...18

2.2.1 Politik Keamanan……….……….31

2.2.2 Politik Ekonomi………34

2.2.3 Sosial Budaya……….………...38

BAB III Legitimasi Identitas Australia Sebagai Negara Maju Dalam Bantuan Program Pembangunan Negara Berkembang (Indonesia)………..45

3.1 Kapasitas Ekonomi Australia.……….……….45

3.2 Pembangunan Sebagai Isu Global………49

3.2.1 Permasalahan Pendidikan dalam Pandangan MDGs (Millenium Development Goals)………...51

3.3 Permasalahan Pendidikan di Indonesia………53

3.4 Alasan Yang Mendorong Australia Melakukan Kerjasama Pendidikan Dengan Indonesia………58

3.5 Komitmen Australia Melakukan Kerjasama Dengan Indonesia Lewat Asian Century White Paper………..62

3.6 Kerjasama Indonesia-Australia di Bidang Pendidikan………66

3.6.1 Beasiswa………...……….73

3.6.2 Program Pertukaran Pemuda……….………76

3.6.3 Australian Consortium For In Country Inonesian Studies (ACICIS79 BAB IV Penutup………...84

4.1 Kesimpulan………..84

(10)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Posisi Penelitian………....………..9

Tabel 2 Hasil Program Bantuan AusAID………...72

Tabel 3 Jumlah Peserta Darmasiswa Scholarship Program………...75

(11)

xi

Daftar Pustaka

Sumber Buku:

Adil Hilman. 1993. Hubungan Australia dengan Indonesia.

Jakarta: Djambatan

Anak Agung Banyu Perwita dan Yanyan Mochammad Yani 2005.

Pengantar Ilmu Hubungan Internasional. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Faisal Sanapiah. 2003. Format-Format Penelitian Sosial (ed.6).

PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Holsti, K. J. 1987. International Politics: A Frame for Analysis.

New Jersey: Prentice Hall

Kusumohamidjojo, Budiono. 1997. Hubungan Internasional:

Kerangka Studi Analisis. Jakarta: Bina Cipta

K.J. Holsti. 1988. Politik Internasional: Kerangka Untuk Analisis.

Jakarta: Erlangga

Mar’iyah Chusnul, 2005. Indonesia-Australia Tantangan dan Kesempatan dalam

Hubungan Politik Bilateral.Jakarta: Granit

Mohtar Mas’oed. 1989. Studi Hubungan Internasional.

Tingkat Analisis dan Teorisasi. Yogyakarta: Pusat Antar Universitas studi

Sosial Universitas Gajah Mada

Sugiarta Sriwibawa, 1995, Faktor Geografis dan Strategis Keagamaan (Terj),

Jakarta: Ui-Press

Joseph Stiglitz. Economy Growth and Education Policy, Jakarta: Kompas, hal.34

Prof. Dr. Fattah Nanang, 2012, Analisis Kebijakan Pendidikan, (rumusan analisis

kebijakan pendidikan yang baik menvakup proses, metode dan teknik, serta prosedur untuk memecahkan masalah pendidikan), Bandung: PT Remaja Rosda Karya, hal 44

(12)

xii

Dampak Kerjasama Antara Pemerintah Indonesia Dengan Pemerintah Australia

Dalam Bidang Pendidikan Tahun 2003-2008.

http://thesis.umy.ac.id/datapublik/t9940.pdf diakses (2/6/2016, 02:55 WIB)

Embassy goverment asutralia.2010. Kedutaan Besar Australia Indonesia.

Jakarta. 2 November 2010.

http://indonesia.embassy.gov.au/jaktindonesian/PB201.htmldiakses 11 Juni 2016 14.45 WIB

Gaby Raucher. UNESCO Peringatkan Krisis Pendidikan Dunia.

http://www.dw.com/id/unesco-peringatkan-krisis-pendidikan-dunia/a-17394084 diakses 24 Juni 2016, 20.00 WIB

Konferensi Internasional Pelajar Indonesia, diakses dalam

http://ppi-australia.org/program/kipi/ tanggal 13 Juli 2016,

Pukul 14.14 WITA

Get to know Australian – Kedutaan Besar Australia. diakses dalam

http://www.indonesia.embassy.gov.au/files/jakt/get_to_know_australian_u niversities.pdf pada tanggal 17 Juli 2016, pukul 20.13 WIB

Hubungan Pendidikan Australia Indonesia. diakses dalam

http://indonesia.embassy.gov.au/jaktindonesian/RS110734.html pada tanggal 17 Juli 2016, pukul 20.58 WIB

Apakah AusAID. Sumber: indo.ausaid.gov.au. diakses dalam

http://ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Politik%20Luar%20Negeri/6)%2 0Profil%20Lembaga%20Donor/4)%20AUSAID/Apakah%20AusAID.pdf

7 Juli 2016 pukul 13.30 WITA

Indonesia Development Cooperation Report 2010. diakses dalam

http://dfat.gov.au/about-us/publications/Documents/indonesia-development-cooperation-report-2010.pdf tanggal 19 Juli 01.01 WIB

ACICIS Study Indonesia. diakses dalam

http://www.acicis.edu.au/wp-content/uploads/2016/03/ACICIS_2016_One_Pager_BahasaIndonesia.pdf

pada tanggal 16 Juli 2016 pukul 23.13 WIB

ACICIS UMM. diakses dalam http://acicis.umm.ac.id/id/pages/deskripsi.html pada

(13)

xiii

Darmasiswa Scholarship Programs. diakses dalam

http://darmasiswa.kemdikbud.go.id/darmasiswa/?page_id=60 pada tanggal 16 Juli 2016 pukul 19.17 WIB

Sekilas Tentang Australia-Indonesia Insitute. diakses dalam

http://indonesia.embassy.gov.au/jaktindonesian/AII.html tanggal 19 Juli 2016 pukul 1.38 WIB

Nurul Fuziyah. Get To Know Australian Universities. diakses dalam

https://www.scribd.com/doc/300057520/Get-to-Know-Australian-Universities 8 Juli 2016, pukul 00.32 WITA

Mengapa Study di Australia. Sumber: studyinaustralia.gov.au. diakses dalam

http://www.studyinaustralia.gov.au/indonesia/why-australia tanggal 8 Juli 2016, pukul 00.50 WITA

Latar Belakang MDGs, diakses dalam

http://sekretariatmdgs.or.id/?page_id=161&lang=id tgl 30 Juli 2016 pukul 21.35 WIB

Buku Putih Abad Asia “Kesadaran Australia Mengenai Pentingnya Indonesia”,

diakses dalam http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2012-10- 29/buku-putih-abad-asia-kesadaran-australia-mengenai-pentingnya-indonesia/1037372 tgl 31 Juli 2016 pukul 19.58 WIB

Buku Putih Australia Dalam Abad Asia: Peta Jalan Australia Agar Dapat

Mengarungi Abad Asia, diakses dalam

http://indonesia.embassy.gov.au/jaktindonesian/SMPM12_001.html tgl 31 Juli 2016 pukul 20.15 WIB

Australia in the Asian Century White Paper Developing an Indonesia Country

Strategy Issues Paper, diakses dalam

http://ppi-australia.org/wp- content/uploads/2013/04/Indonesia-Country-Strategy-Issues-Paper-FINAL-in-WP-format-April-1.pdf tgl 31 Juli 2016 pukul 20.24 WIB Embassy goverment asutralia.2010. Kedutaan Besar Australia Indonesia, Jakarta, 2

November 2010.

http://indonesia.embassy.gov.au/jaktindonesian/PB201.html, diakses 11 Juni 2016 14.45 WIB

Strategi Baru Pertahanan Australia atas Indonesia, diakses dalam

http://m.viva.co.id/ramadan2016/read/410200-strategi-baru-pertahanan-australia-atas-indonesia tgl 28 Juli 2016, 21.15 WIB

(14)

xiv dalam

http://edukasi.kompas.com/read/2015/09/29/07420061/Selain.Anggota.AS EAN.Apa.Kehebatan.Indonesia.di.Asia.Tenggara. Tgl 2 Agustus 2016 pkl 00.20

Pernyataan Bersama Indonesia-Australia Jakarta, 2 November 2010, diakses

dalam http://indonesia.embassy.gov.au/jaktindonesian/pb2010.html tgl 2

Agustus 2016 pkl 02.05

Willy F. Sumakul, Perjanjian Keamanan Indonesia-Australia: Suatu Tinjauan

Lain, diakses dalam http://www.fkpmaritim.org/perjanjian-keamanan-indonesia-australia-suatu-tinjauan-lain/ tgl 2 Agustus 2016 pkl 03.03 WIB

Masa-Masa Kemakmuran-Diplomasi Ekonomi Antara Indonesia dan Australia,

diakses dalam

http://indonesia.embassy.gov.au/jaktindonesian/AR15_006.html tgl 2 Agustus 2016 pkl 04.02 WIB

Indonesia-Australia Tingkatkan Kerjasama Melalui IA-CEPA, diakses dalam

https://tirto.id/20160321-52/indonesia-australia-tingkatkan-kerja-sama-melalui-ia-cepa-52517 tgl 2 Agustus 2016 pkl 04.40 WIB

Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA)

Memasuki Tahap Perundingan Pertama Lanjutan (The Conclution of the First Round og Negotiation) Untuk Mengintensifkan Economic

Cooperation, diakses dalam

http://ditjenkpi.kemendag.go.id/website_kpi/index.php?module=news_det ail&news_content_id=1177&detail=true tgl 2Agustus 2016 pkl 04.45 WIB

Promosi Budaya: Australia Lebih Giat, Indonesia Lebih Kaya, diakses dalam

http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/radio/onairhighlights/promosi -budaya-australia-lebih-giat-indonesia-lebih-kaya/1167068 tgl 2 Agustus 2016 pkl 05.40 WIB

AII Perkuat Hubungan Indonesia-Australia Lewat Budaya, diakses dalam

http://kabarkampus.com/2016/03/aii-perkuat-hubungan-indonesia-australia-lewat-budaya/ tgl 2 Agustus 2016 pkl 05.55 WIB

Sistem Ekonomi Australia, diakses dalam

http://www.ekonomiplanner.com/2014/06/sistem-ekonomi-australia.html

tgl 2 Agustus 2016 pkl. 06.35 WIB

Isu-Isu Politik Global Tentang Pembangunan, diakses dalam

(15)

xv

Annual Program Performance Report 2010 Indonesia, diakses dalam

http://dfat.gov.au/about-us/publications/Documents/indonesia-development-cooperation-report-2010.pdf tanggal 24 Juli 2016, pukul 03.55 WIB

Education for All Global monitoring Report. Literacy for life. UNESCO. 2006

hal.158

Skripsi:

Siti Ulfatun, 2010. Kerjasama Pendidikan & Budaya Dalam Fluktuasi Hubungan

Indonesia- Australia (Studi Masa Pemerintahan PM John Howard).

Malang: Jurusan Hubungan Internasional. Universitas Muhammadiyah Malang.

Eni Farida, 2014. Kerjasama Australia Indonesia melalui AUSAID dalam

meningkatkan pendidikan di Indonesia pada masa SBY 2009-2013. Malang: Jurusan Hubungan Internasional. Universitas Muhammadiyah Malang.

Lia Desmalia Russady. Analisa Bantuan Luar Negeri Australia Kepada Indonesia

Melalui Program Australian Community Development and Civil Society

Strengthring Scheme (ACCESS). Malang: Jurusan Hubungan Internasional.

(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Semakin kompleksnya kebutuhan suatu negara, hampir tidak satupun

Negara mampu memenuhi sendiri kebutuhannya, sehingga hal yang lazim

disaksikan adalah adanya kerjasama antar negara baik dengan negara tetangga,

negara dalam satu kawasan maupun negara yang ada di kawasan lainnya.1Misalnya

kerjasama antara Indonesia dan Australia dalam berbagai bidang.

Melihat letak geografis Indonesia Australia merupakan negara tetangga.

Negara Australia tersebut adalah negara yang berbatasan dengan Indonesia di luar

kawasan Asia Tenggara, sedangkan negara Indonesia sendiri merupakan negara

tetangga Australia yang terbesar yang memiliki jumlah penduduk yang besar serta

sudut wilayah yang luas. Letak yang strategis ini menimbulkan kedua negara

tersebut harus melakukan suatu kejasama yang signifikan antar kedua negara ini,

meskipun antar negara Indonesia dan Australia memiliki beberapa perbedaan yakni

dalam hal sejarah, budaya, agama, sistem politik, serta pendidikannya.2

Pemerintah Indonesia membuat kesepakatan bersama dengan Australia

guna memajukan pendidikan di Indonesia dan hal tersebut disambut baik oleh

pemerintah Australia melalui program-program yang telah disepakati bersama.

1 Anak Agung Banyu Perwita dan Yanyan Mochammad Yani, 2005, Pengantar Ilmu Hubungan Internasional, Bandung, PT remaja Rosdakarya, hal.33.

(17)

2

Australia memainkan peran penting dalam mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan

di sektor pendidikan serta kemungkinan bantuan lain melalui konsultasi dengan

Pemerintah Indonesia dan donor-donor lain, termasuk Bank Dunia dan Amerika

Serikat.3 Sebagai contoh, Australia bekerja erat dengan Bank Dunia serta

Pemerintah Indonesia dalam melakukan peninjauan di sektor pendidikan. Hasil

peninjauan yang saat ini sedang dibahas oleh Pemerintah Indonesia, akan

memberikan suatu kerangka acuan bagi bantuan pendidikan baru dari Australia,

Amerika Serikat, bank pembangunan multilateral serta donor-donor lain. Australia

juga mendorong kemitraan para donor untuk bekerja dengan Pemerintah Indonesia

dalam suatu pendekatan terkoordinasi sampai ke implementasi prioritas reformasi

yang diindentifikasi dalam peninjauan tersebut, selain bantuan bagi pendidikan

dasar, proyek-proyek bantuan Australia mendukung peningkatan kualitas teknis

dan pendidikan kejuruan serta berusaha mencapai kebutuhan pembangunan sumber

daya manusia Indonesia di bidang-bidang utama yang menjadi prioritas

pembangunan.

Pada tanggal 10 November 2010 Indonesia kedatangan kunjungan bilateral

resmi pertama oleh Perdana Menteri Julia Gillard, sebelumnya di tahun yang sama

pada 9-11 maret 2010 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga melakukan

kunjungan bilateralnya ke Australia dalam agenda utama membahas tentang

kerjasama kedua negara, serta mecari solusi atas penanganan imigran gelap yang

masuk ke Australia atau yang biasa disebut “manusia perahu”. Dalam

(18)

3

pertemuannya itu juga Presiden SBY diberi kesempatan untuk menyampaikan

pidatonya di depan kementrian Australia, dimana ini merupakan momen yang

sangat langka, karena suatu kehormatan yang sangat besar bagi Indonesia yang

diberi kesempatan ini. Kunjungan pada bulan November lalu merupakan kunjungan

lanjutan dimana Julia Gillard sebagai Perdana Menteri baru Australia. Tidak jauh

berbeda dengan kunjungan Presiden SBY sebelumnya, kunjungan ini juga

mengagendakan kerjasama yang sudah dan sedang dilakukan ole kedua negara,

dengan tujuna untuk lebih dipererat lagi, serta diperbaharui agar kerjasama berjalan

dengan baik.

Ada 28 poin pembahasan kerjasama pada pertemuan tersebut, salah satunya

adalah kerjasama dalam peningkatan pendidikan di masing-masing negara. Dengan

adanya kerjasama ini, kedua negara berkomitmen untuk meningkatkan jumlah

siswa yang belajar di negara masing-masing.4 Upaya tersebut didukung melalui The

Australian Schoolarship, ACISIS Program, serta beasiswa darmasiswa Indonesia.

Indonesia–Australia menyatakan bahwa kerjasama tersebut semakin meningkat

dalam pertukaran pemuda itu sendiri.

Dalam buku putih Australia (Defence White Paper) 2013, Perdana Menteri Australia, Julia Gillard memasukkan Indonesia kedalam buku putih tersebut, ini

menunjukkan pentingnya posisi Indonesia terhadap kemitraannya dengan Australia.

Indonesia merupakan negara yang dapat membantu pertahanan keamanan Australia

dari serangan-serangan luar, selain itu juga karena letak geografisnya Indonesia

(19)

4

merupakan jalur perdagangan kapal-kapal Australia yang lewat untuk masuk ke

Australia.5

Dalam kerjasama antar dua negara maupun lebih, tentunya tidak terlepas

dari kepentingan-kepentingan dari pihak-pihak yang terkait. Adapun keuntungan

yang didapat dari kerjasama bilateral Indonesia Australia ini antara lain, guna

meningkatkan perekonomian kedua belah pihak, yang mana peningkatan tersebut

mealalui infrastruktur serta tata kelola perekonomian yang lebih baik. Kerjasama

ini juga memberikan keuntungan yang besar bagi taraf kesehatan, pendidikan, dan

melindungi masyarakat miskin yang rentan dari guncangan dan mendukung

demokrasi.

Australia sebagai negara maju, memiliki tanggung jawab untuk membantu

negara berkembang seperti Indonesia dalam pembangunan negara berkembang. Ini

juga yang terjadi dalam konteks bantuan Australia dalam bidang pendidikan.

Australia memberikan berbagai macam kontribusi untuk perkembangan pendidikan

yang ada di Indonesia. Indonesia dan Australia telah menyepakati program baru

senilai A$500 juta untuk mendukung tujuan Indonesia menyediakan program wajib

belajar 9 (sembilan) tahun pada tahun 2015 lalu. Indonesia dan Australia memiliki

ikatan sejarah yang kuat dalam bekerjasama mendukung pendidikan bagi anak-anak

Indonesia. Sekitar 330.000 anak Indonesia kini telah memiliki akses ke sekolah

dengan adanya kerjasama di bidang pendidikan dasar. Program baru pendidikan

senilai A$500 juta akan mendukung kesuksesan ini. Program ini akan membangun

5

Strategi Baru Pertahanan Australia atas Indonesia, diakses dalam

(20)

5

hingga 2.000 sekolah, mendukung sekitar 1.500 sekolah Islam mencapai akreditasi

standar pendidikan nasional, memperbaiki kualitas pengelolaan sekolah di

Indonesia, dan mendukung penelitian dan analisis di bidang pendidikan.6

Upaya pembaharuan kesepakatan kerjasama tahun 2010-2013 dalam bidang

pendidikan, dimana Indonesia danAustralia menyambut baik kerjasama pendidikan

berkelanjutan menyangkut kemitraan, program pertukaran, beasiswa dan pelatihan

pada seluruh tingkatan pendidikan. Indonesia dan Australia berkomitmen untuk

meningkatkan jumlah siswa yang belajar di Negara masing masing. Kedua Negera

mengakui kerjasama yang terus meningkat dalam kepemudaan dan olaraga,

khususnya dalam pertukaran pemuda, relawan, ahli dan juga program

kewirausahaan dan kepemimpinan.

Dari pemaparan diatas latar belakang diatas menjadi modal utama dan

penting bagi referensi peneliti untuk memperkaya penelitian, sehingga penulis ingin

lebih jauh meneliti tentangfaktor penyebab Australia pada pembaharan kesepakatan

kerjasama di bidang pendidikan dengan Indonesia tahun 2010.

1.2.Rumusan Masalah

Mengacu pada uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah “Mengapa Australia menguatkan kerjasama

pendidikan dengan Indonesia tahun 2010?”

6 Embassy goverment asutralia.2010.Kedutaan Besar Australia Indonesia, Jakarta, 2 November 20

10.

(21)

6 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui sejauh mana perkembangan kerjasama pendidikan

Indonesia- Australia

b. Untuk mengetahui macam-macam kerjasama pendidikan

Indonesia-Australia yang dipakai sebagai pencapaian tanggung jawab Indonesia-Australia

periode tahun 2010

c. Untuk mengetahui pencapaian kepentingan Australia pada kerjasama

pendidikan dengan Indonesia tahun 2010

1.3.Manfaat Penelitian

Ada dua manfaat dari penelitian ini, yaitu manfaat akademis dan manfaat

praktis, berikut ini adalah dua manfaat tersebut:

1.3.1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat ber-kontribusi pemikiran yang

bersifat ilmiah bagi studi Hubungan Internasional yang fokus pada

kerjasama pendidikan Indonesia-Australia dalam bidang pendidikan.

1.3.2. Manfaat Praktis

Penelitian mengharapkan hasil dari penelitian ini dapat digunakan

sebagai acuan dan juga rekomendasi bagi pihak yang berkepentingan atau

(22)

7 1.4. Penelitian Terdahulu

Sebagai dasar untuk melengkapi tinjauan pustaka, maka disajikan penelitian

terdahulu yang berkaitan dengan masalah judul penelitian ini, yang bertujuan untuk

membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Penelitian terdahulu

yang terkait dengan penelitian ini adalah, sebagai berikut:

Penelitian yang dilakukan Siti Ulfatun (2010) “Kerjasama Pendidikan &

Budaya Dalam Fluktuasi Hubungan Indonesia- Australia (Studi Masa Pemerintahan

PM John Howard)”.7 Judul ini memakai teori/konsep Hubungan Bilateral dan

MultiTrack Diplomasi dengan menggunakan metode deskriptif analitis. Penelitian ini menyatakan bahwa hubungan Australia- Indonesia pada masa pemerintahan

John Howard khususnya dalam bidang pendidikan dan budaya dapat terjalin dengan

erat walaupun dalam masa pemerintahannya dalam bidang politik bersifat

fluktuatif. Stabilitas kerjasama pendidikan untuk meningkatkan hubungan kedua

Negara yang memiliki tujuan mengurangi kesalahpahaman, menumbuhkan sikap

saling percaya dan mempererat hubungan kerjasama melalui: beasiswa, bantuan

pendidikan dan pertukaran pemuda. Kerjasama ini dapat terjalin dimulai dari Low Politic. Kerjasama yang terjadi Indonesia dan Australia dibidang pendidikan dan budaya ini tergolong kerjasama fungsional. Hal ini menunjukan adanya kebutuhan

bahwa antara Indonesia dan Australia perlu saling memahami bentuk budaya yang

ada di masing-masing Negara untuk membangun hubungan yang lebih baik yang

dimulai dari People to People.

(23)

8

Kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Eni Farida (2014) tentang

“Kerjasama Australia-Indonesia melalui AUSAID dalam meningkatkan pendidikan

di Indonesia pada masa SBY (2009-2013)”.8 Penulis menggunakan teori/konsep

kerjasama bilateral pembangunan pendidikan. Metode penelitiannya bersifat

deskriptif kualitaf. Dalam penelitian ini, peneliti bertujuan mengetahui bentuk-

bentuk kerjasama Australia Indonesia di bidang pendidikan dengan ukuran konsep

kerjasama pendidikan yang mencakup empat dimensi sosial, budaya, ekonomi,

politik dan adanya bentuk bantuan lain yang tidak termasuk dalam cakupan ke

empat dimensi tersebut, serta mengetahui adanya peningkatan atau tidak dalam

kerjasama di masa SBY 2009-2013.

Ketiga adalah penelitian yang ditulis Lia Desmalia, tentang “Analisa

Bantuan Luar Negeri Australian Kepada Indonesia Melalui Program Australian

Comminity Development and Civil Society Strengthring Scheme (ACCESS)”.9

Peneliti menggunakan teori/konsep Bantuan Luar Negeri dan Bureaucratic Incrementalist. Metode penelitiannya bersifat eksplanatif. Dalam penelitian ini, peneliti berpendapat bahwa bantuan luar Negeri yang diberikan Australia kepada

Indonesia merupakan bantuan yang bersifat kombinasi antara bantuan

kemanusiaan, politik dan kepentingan komersil atau kepentingan ekonomi.

8 Eni Farida, 2014. Kerjasama Australia Indonesia melalui AUSAID dalam meningkatkan pendidikan di Indonesia pada masa SBY 2009-2013. Universitas Muhammadiyah Malnag, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Hubungan Internasional.

(24)

9

1 Siti Ulfatun Mukaromah

Kerjasama Pendidikan & Budaya Dalam Fluktuasi Hubungan Indonesia Pada Masa SBY (2009-2013)

(25)

10

1.5 Kerangka Konsep

Untuk menjawab rumusan masalah di atas, penulis menggunakan konsep

sebagai alat analisis utama dalam menjelaskan suatu fenomena. Konsep juga

menjadi dasar guna memprediksi mengapa sesuatu terjadi dan kapan diduga akan

terjadi.

1.5.1 International Responsibility

Internasional Responsibility merupakan sebuah wujud tanggung jawab internasional dalam permasalahan global. Konsep ini berpandangan bahwasanya

negara seharusnya tidak mengisolasi dirinya melalui identitas, atau hanya merespon

kepentingannya, satu negara terhubungkan dengan negara yang lainnya ataupun

dengan seluruh elemen internasional.10International responsibility ini mempunyai perbedaan dalam menjalankan kerjasama dengan batasan tertentu atas dasar adanya

hukum yang berlaku atau adanya kesepakatan yang mempunyai standar tertentu

yang telah ditetapkan. Standar ketetapan tersebut harus mengacu pada empat aspek

dengan keadaan fluktual yang bersangkutan, yang meliputi (efect), kegiatan (activity), ruang lingkup (space) serta sumber dan korban (source and victims).11

Dalam hal ini hubungan antara satu negara dengan negara lain menjadi hal

penting dalam komunitas internasional ataupun dengan seluruh elemen

internasional seperti NGO, individu ataupun elemen masyarakat internasional

lainnya terkait penyelesaian permasalahan internasional. Hal ini mendasari peneliti

untuk mengajukan penelitian tindakan Australia terhadap tanggungjawabnya

10Mohtar Mas’oed, 1989. Studi Hubungan Internasional, Tingkat Analisis dan Teorisasi, Penerbit

(26)

11

dengan persoalan pendidikan di Indonesia sebagaimana tertuang dalam MDGs

dimana persoalan pendidikan tersebut merupakan tanggung jawab Australia yang

memiliki identitas sebagai negara maju untuk membantu pembangunan nasional

negara berkembang seperti Indonesia dalam bidang pendidikan.

1.5.2 Konsepsi Peran Nasional Pembangunan

Salah satu tipe peran dari 16 tipe peran nasional yang bekaitan dengan kasus

ini adalah Peran Pembangunan, yaitu tipe peran ke 10 dimana dalam kosnsepsi ini

menunjukkan kewajiban khusus untuk membantu negara-negara yang sedang

berkembang. Acuan pada kecakapan khusus untuk melaksanakan tugas yang

berlanjut seperti ini juga sering terjadi. Kebanyakan negara industri, baik Timur

maupun Barat, melihat hal ini sebagai salah satu peran internasional atau regional

mereka.12 Australia sebagai negara maju memainkan peran internasionalnya untuk

membantu pembangunan negara berkembang, dalam konteks ini, Indonesia.

1.6 Metodelogi Penelitian

1.6.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Eksplanatif, dimana isu yang diangkat penulis

diaplikasikan kedalam teori maupun konsep yang digunakan untuk mendapatkan

generalisasi atau kesimpulan yang tepat dari Isu yang di bahas. Dalam penelitian

ini bertujuan untuk menggambarkan secara tepat mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi Australia melakukan kerjasama dengan Indonesia dalam bidang

12

(27)

12

pendidikan pada tahun 2010. Dengan demikian penulis dapat melakukakn

eksplorasi dan klarifikasi mengenai masalah yang diteliti.

1.6.2 Metode Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian

ini adalah melalui studi kepustakaan (Library Reasearch), yaitu usaha mencari data dan mngumpulkan data serta informasi berdasarkan literarur atau referensi, baik

yang bersumber dari buku-buku, jurnal, majalah, Koran, artikel-artikel, website,

laporan-laporan maupun dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan

masalah yang sedang diteliti.

1.6.3 Teknis Analisa Data

Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah induktif, yaitu penelitian yang

menjelaskan dan menggambarkan berdasarkan data- data yang ada secara objektif,

apa adanya tanpa ada pengaruh subjektifitas penulis dan menjelaskan variabel-

variabel yang dibangun dari data-data yang ada sehingga diperoleh hubungan satu

sama lainnya.

Asumsinya adalah semua pembuat keputusan, dimana pun berada, pada

dasarnya berperilaku sama apabila menghadapi situasi yang serupa. Dengan

demikian, analisa harus ditekankan pada perilaku negara-bangsa karena hubungan

(28)

13 1.6.4 Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini penulis memberikan batasan pembahasan untuk

memudahkan penulis dalam menganalisa kasus yang diteliti. Adapun batasan yang

digunakan penulis dalam penelitian ini adalah:

a. Batasan Waktu

Batasan waktu yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah

mulai dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015. Dengan alasan bahwa pada

tahun 2010 ini adalah dimana Indonesia kedatangan kunjungan bilateral negara

oleh Julia Gillard yang disambut baik oleh Presiden kita pada saat itu bapak

Susilo Bambang Yudhoyono, dan pada tahun 2015 merupakan berakhirnya

program pencapaian MDGs untuk mengembangkan mutu pendidikannya untuk

mencapai target pendidikan 9 tahun.

b. Batasan Materi

Dalam penelitian ini penulis mempunyai batasan materi untuk

menganalisa topik yang dibahas. Adapun pembahasan penulisan ini berada

dalam lingkup bentuk pencapaian tanggungjawab kerjasama Indonesia dan

Australia di bidang pendidikan periode Tahun 2010

1.7 Argumen Dasar

Indonesia merupakan mitra strategis Australia di Asia, yang tercermin

(29)

14

harus mempererat lebih dalam kerjasama yang terjalin antara negara-negara di Asia

termasuk Indonesia, demi memenuhi kepentingan Australia di pasar Asia.

Pendidikan merupakan salah satu target pencapaian Australia, karena pendidikan

merupakan masalah global yang mempengaruhi faktor kemiskinan di dunia, Sesuai

dengan target pembangunan MDGs. Pada poin kedelapan dari tujuan MDGs

disebutkan bahwa negara maju memiliki tanggung jawab untuk membantu

pembangunan negara berkembang seperti Indonesia, dalam konteks ini membantu

pembangunan pendidikan di Indonesia lewat berbagai macam program dan berupa

dana yang diberikan Australia kepada Indonesia. Hipotesa sementara peneliti

adalah pendidikan bukan hanya masalah bagi negara- negara tertentu saja,

melainkan merupakan masalah global, karena pendidikan merupakan modal utama

untuk menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas untuk pembangunan

bangsa, sehingga setiap negara harus peduli akan perkembangan pendidikan itu

sendiri. Australia dan Indonesia merupakan salah satu negara yang peduli akan itu,

sehingga terbentuklah suatu kerjasama pendidikan antara Indonesia dan Australia.

Pendidikan di Indonesia masih terbilang jauh ketinggalan dibandingkan pendidikan

di Australia. Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan Australia dapat membantu

perkembangan pendidikan di Indonesia agar lebih maju.

1.8 Sistematika Penulisan

BAB 1 Pendahuluan

Dalam Bab ini berisi tentang pendahuluan peneltian yang terdiri dari: latar

(30)

15

manfaat praktis), penelitian terdahulu, kerangka teori, metologi penelitian (variabel

penelitian, level analisa, metode/tipe penelitian, teknik analisa data, teknik

pengumpulan data, ruang lingkup penelitian), hipotesa, dan sistematika penulisan.

BAB II Indonesia Sebagai Mitra Strategis Australia di Asia

Pada bab II ini dijelaskan mengenai posisi Indonesia sebagai mitra strategis

Australia, serta bagaimana peran Indonesia dalam ASEAN, dan bentuk kerjasama

bilateral Indonesia-Australia dalam bidang Politik keamanan, Politik Ekonomi,

serta Sosial Budaya.

BAB III Legitimasi Identitas Australia Sebagai Negara Maju Dalam Bantuan

Program Pembangunan Negara Berkembang (Indonesia)

Dalam bab III ini, penulis akan mengupas tentang bagaimana Australia yang

memiliki identitas sebagai negara maju yang memiliki tanggung jawab dalam

bantuan pembangunan Indonesia di bidang pendidikan, dan kontribusi apa saja

yang Australia berikan untuk membantu faktor kesenjangan pendidikan di

Indonesia. Serta alasan kepentingan Australia dibalik bantuan pendidikan untuk

Indonesia

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini merupakan bab penutup penelitian yang terdiri dari hasil dari

Gambar

Posisi PenelitianTabel 1.1

Referensi

Dokumen terkait

Dan berdasarkan hal tersebut diatas maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dalam skripsi yang mengambil judul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEMISKINAN

karya sederhana dengan judul : “ ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2013 ”x. Skripsi ini disusun

menyelesaikan skripsi dengan judul “ Analisis Informasi Akuntansi dan Non Akuntansi yang Mempengaruhi Harga Saham Perusahaan yang Melakukan Initial Public

Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Millatina Arimi, menyatakan bahwa skripsi dengan judul : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS PERBANKAN

Judul Skripsi : Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pengiriman Remitansi oleh Pekerja Migran Indonesia (PMI) Purna Penempatan (Studi Kasus Kabupaten Ponorogo).. Pembimbing

Adapun judul dari skripsi ini adalah “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Kerjasama Indoinesia dan Jerman dalam pengembangan energi terbarukan pada bidang panas bumi (geothermal) di tahun 2010-2016 barhasil tercapai pada tiga wilayah di Indonesia yang

Skripsi dengan judul “Kerjasama Masyarakat Desa Kalibatur di bidang Pertanian dalam Rehabilitasi Reboisasi di lahan Perhutani ditinjau dari UU Kehutanan No.41 tahun 1999