• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERJASAMA AUSTRALIA INDONESIA MELALUI AUSAID DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN DI INDONESIA PADA MASA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO (SBY) 2009-2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KERJASAMA AUSTRALIA INDONESIA MELALUI AUSAID DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN DI INDONESIA PADA MASA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO (SBY) 2009-2013"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

KERJASAMA AUSTRALIA INDONESIA MELALUI AUSAID DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN DI INDONESIA PADA MASA SUSILO

BAMBANG YUDHOYONO (SBY) 2009-2013

Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Ilmu Politik (S.IP) Strata I

Jurusan Hubungan Internasional

Oleh: ENI FARIDA NIM 09260159

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Eni Farida

Nim : 09260159

Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial Ilmu Politik

Judul Skripsi : Kerjasama Australia Indonesia Melalui AusAID dalam Meningkatkan Pendidikan di Indonesia pada Masa SBY 2009-2013

Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik

Jurusan Hubungan Internasional Dan dinyatakan LULUS

Pada hari : Sabtu Tanggal : 29 April 2014

Tempat : Laboratorium Hubungan Internasional

Mengesahkan, Dekan FISIP-UMM

Dr. Asep Nurjaman, M.Si

Dewan Penguji:

1. Demeiati Nur Kusumaningrum, MA ( )

2. Syaprin Zahidi, MA ( )

3. Dyah Estu Kurniawati, S. Sos, M. Si ( )

(3)

KATA PENGANTAR

ِﻢﯿِﺣﱠﺮﻟا

ِﻦﻤْﺣﱠﺮﻟا

ِﷲا

ﻢْﺴِﺑ

Bismillahirahmanirrahim, Alhamdulilah dengan mengucap segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya

yang telah memberikan nikmat kesehatan dan hikmat kepada penulis, sehingga

Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi berjudul “Kerjasama Australia Indonesia Melalui AusAID dalam

Meningkatkan Pendidikan di Indonesia pada Masa SBY 2009-2013” disusun

untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Politik FISIP Universitas Muhammadiyah

Malang.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir, penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam

penyusunan laporan Tugas akhir ini masih terdapat banyak kelemahan dan

kekurangan. Oleh sebab itu penulis mengharapkan saran yang dapat membangun

agar tulisan ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu untuk kedepannya.

Malang, 01 Mei 2014

(4)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

1.4.1 Manfaat Teoritis ... 8

1.4.2 Manfaat Praktis ... 8

1.5 Tinjauan Pustaka ... 8

1.5.1 Studi Terdahulu ... 8

1.5.2 Tabel Studi Terdahulu ... 11

1.5.3 Pendekatan Teori atau Konsep ... 13

1.5.3.1Kerjasama Bilateral ... 13

1.5.3.2Pembangunan pendidikan ... 14

1.6 Metode Penelitian ... 17

1.6.1 Tipe Penelitian ... 17

1.6.2 Teknik Pengumpulan Data ... 18

1.6.3 Teknik Analisa Data ... 18

1.7 Batasan Penelitian ... 19

1.7.1 Batasan Waktu ... 19

1.7.2 Batasan Materi ... 19

1.8 Asumsi Dasar ... 20

1.9 Sistematika Penulisan ... 20

BAB II KERJASAMA AUSTRALIA INDONESIA 2.1 Kerjasama Bilateral ... 21

2.1.1 Sejarah Kerjasama Bilateral Indonesia Australia... 21

2.1.2 Kepentingan Luar Negeri Indonesia terhadap Australia ... 25

(5)

2.2 Mitra Kerjasama Indonesia Australia ... 32

2.2.1 Untuk Institusi Akademik Australia ... 34

2.2.2 Untuk Meningkatkan Sumber Daya Manusia dan Mengurangi Kemiskinan ... 36

2.3 AusAID di Indonesia ... 38

2.3.1 Pengertian dan Sejarah AusAID di Indonesia ... 38

2.3.1.1 Tabel Proses Pembentukan AusAID ... 40

BAB III BENTUK KERJASAMA AUSTRALIA INDONESIA MELALUI AUSAID DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN DI INDONESIA PADA MASA SBY 2009-2013 3.1 ODA (Official Development Assistance) ... 41

3.1.1 Pengertian ODA (Official Development Assistance) ... 41

3.1.2 ODA Australia untuk Indonesia pada Masa SBY 2009-2013 ... 42

3.2 Pembangunan Pendidikan Indonesia atas Bantuan AusAID 2009-2013 ... 43

3.2.1 Kendala Pendidikan Indonesia ... 43

3.2.2 Tujuan Awal Program ... 46

3.2.3 Program Bantuan ... 46

3.2.3.1 Dimensi Sosial ... 48

3.2.3.1.1 Ozmate ... 48

3.2.3.1.2 PPIA ... 49

3.2.3.1.3 Indonesia Australia Network ... 49

3.2.3.2 Dimensi Budaya ... 49

3.2.3.2.1 Australia Day ... 50

3.2.3.3 Dimensi Ekonomi... 50

3.2.3.3.1 Alokasi Bantuan Beasiswa ... 52

3.2.3.4 Dimensi Politik ... 53

3.2.3.4.1 Kepentingan Nasional ... 54

3.2.3.5 Kuantitas ... 55

(6)

3.2.4 Hasil Program Bantuan... 58

3.2.4.1 Tabel Prosentase program kemitraan pembangunan Australia Indonesia ... 58

3.3 Kerjasama AusAID masa SBY 2009-2013 ... 60

BAB IV PENUTUP

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Studi Terdahulu ... 11

Tabel 2.1 Proses Pembentukan AusAID ... 40

Tabel 3.1 Prosentase Program Kemitraan Pembangunan Australia Indonesia 58

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Murid SD laki-laki dan perempuan sedang belajar bersama .. 67

Gambar 3.2 Masyarakat turut terlibat dalam pembangunan sekolah baru . 68

(8)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Thontowi Jawahir, 2009, penegakan hukum dan diplomasi pemerintahan SBY, Leutika, Yogyakarta.

Anak Agung Banyu Perwita dan Yanyan Mochamad Yani, 2005, Pengantar Ilmu Hubungan Internasional, Bandung, PT Remaja Rosdakarya.

Rezasyah Teuku, 2008, Politik luar negeri indonesia antara idealisme dan praktik, Bandung, Humaniora.

Siagian, 1978, Pembangunan ekonomi dalam cita-cita dan realita, Alumni Bandung.

Kencana syafiie Inu, 2000, ilmu politik, Rineka Cipta, Jakarta.

Anak Agung Banyu Perwita, dalam Jurnal Nasional (Indonesia-Singapura), 30 April 2007 (Penulis adalah dosen senior jurusan ilmu hubungan internasional, FISIP Unpar)

Molan Benyamin, 2002, Glosarium Prentice Hall Manajemen dan Pemasaran, PT Prenhallindo, Jakarta.

Djelantik Sukarwarsini, 2008, Diplomasi antara Teori dan Praktik, Yogyakarta, Graha Ilmu.

Mark, R Amstutz, 1995, International Conflict and Cooperation An Introduction to World Politics, America: W.M.C. Brown Communication.

James E Dougherty, and Robert L. Pfaltzgraff, 1997, Contending Theories Of International Relations, Addison Wesley Longman, Inc USA

Prof. Dr. Fattah Nanang, 2012, analisis kebijakan pendidikan, (rumusan analisis kebijakan pendidikan yang baik mencakup proses, metode dan teknik, serta prosedur untuk memecahkan masalah pendidikan), PT Remaja Rosda Karya, Bandung.

(9)

Haradi Nawawi. 1993. Metode Penelitian Bidang Sosial. UGM press, Yogyakarta.

INTERNET

kerjasama pembangunan Ausaid

http://www.indonesia.embassy.gov.au/jaktindonesian/cooperation.html

Apakah Ausaid, Sumber : indo.ausaid.gov.au

http://ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Politik%20Luar%20Negeri/6%29%20Pro fil%20Lembaga%20Donor/4%29%20AUSAID/Apakah%20AusAID.pdf

http://ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Politik%20Luar%20Negeri/6)%20Profil %20Lembaga%20Donor/4)%20AUSAID/Apakah%20AusAID.pdf

http://ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Politik%20Luar%20Negeri/6%29%20Pro fil%20Lembaga%20Donor/4%29%20AUSAID/Apakah%20AusAID.pdf

Australia and the Colombo Plan 1949-1957

http://www.dfat.gov.au/publications/colombo_plan/

http://www.ausaid.gov.au/about/pages/history.aspx

Get to know Australian universities (mengenal universitas di Australia) http://www.indonesia.embassy.gov.au/files/jakt/get_to_know_australian_u niversities.pdf

Mengapa study di Australia http://www.studyinaustralia.gov.au/indonesia/why-australia

Sekilas tentang Australia-Indonesia Institute

http://www.indonesia.embassy.gov.au/jaktindonesian/AII.html

Hubungan pendidikan Australia Indonesia, dalam

http://www.indonesia.embassy.gov.au/jaktindonesian/RS110734.html

Australian government department of foreign affarirs and trade Indonesia countries

http://aid.dfat.gov.au/countries/eastasia/indonesia/Pages/home.aspx

Indonesia tak rugi stop latihan dengan Australia

http://www.scribd.com/doc/189469965/Indonesia-Tak-Rugi-Setop-Gandeng-Militer-Dengan-Australia

(10)

Alumni groups http://www.studyinaustralia.gov.au/global/after-graduation/alumni

Australian government where we give aid

http://aid.dfat.gov.au/countries/eastasia/indonesia/Pages/why-aid.aspx

Annual program performance report 2010 Indonesia

http://aid.dfat.gov.au/Publications/Documents/indonesia-development-cooperation-report-2010.pdf

Indonesia development cooperation report 2009, 2010, diakses tgl 12-2-2014, pkl 00.18

http://aid.dfat.gov.au/Publications/Pages/8572_5823_2088_5762_2843.asp x

Beasiswa S2 dan S3, Ausaid Australia development scholarships (ADS)

http://scholarshipsbank.com/beasiswa-s2-s3-ausaid-australian-development-scholarships-ads/

Beasiswa ADS dan ALAS di Australia 2013/2014,

http://www.beasiswapascasarjana.com/2012/02/beasiswa-ads-dan-alas-di-australia.html

http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/biography/?box=detail&presiden_id=4&presiden=habi bie

http://mkp.fisip.unair.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=116 :kerjasama-kontra-terorisme-indonesia-australia-perbandingan-antara- masa-pemerintahan-megawati-soekarnoputri-dan-susilo-bambang-yudhoyono-&catid=34:mkp&Itemid=61

http://www.scribd.com/doc/135510994/Politik-Luar-Negeri-Presiden-Susilo-Bambang-Yudhoyono

Siti Ulfatun Mukaromah, Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Malang, 2010, tentang Kerjasama Pendidikan dan Budaya dalam Fluktuasi Hubungan Indonesia Australia (studi masa pemerintahan PM John Howard), Lab Hubungan Internasional, UMM, Unpublishier.

(11)

JURNAL

eJournal Ilmu Hubungan Internasional, 2014, 2 (1): 21-36 http://ejournal.hi.fisip- unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2014/02/e-journal%20aji%20(02-07-14-01-25-30).pdf

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah negara tetangga terpenting bagi Australia. Sebagai suatu

negara kepulauan yang besar dengan jumlah populasi yang besar pula, Indonesia

merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.000 pulau. Tempat bagi

lebih dari 237 juta penduduk yang terbagi dalam 250 etnik. Merupakan negara

dengan jumlah penduduk terpadat nomer empat di dunia.

Indonesia yang letaknya di himpit antara samudera hindia dan samudera

pasifik, dengan posisi geografis yang menghubungkan Australia dengan

negara-negara di benua Asia, Indonesia menempati posisi strategis dalam kebijakan

pertahanan dan luar negeri Australia. Perbedaan-perbedaan budaya, dan

prioritas-prioritas kebijakan politik dalam dan luar negeri kedua negara yang sangat

mempengaruhi ketidak baikan hubungan antara kedua negara tetangga tersebut.

Hubungan Australia Indonesia, misalnya kasus lepasnya Timor Timur,

Bom Bali I, II dan Kedubes Australia di Jakarta dimana kasus tersebut yang

menandai titik terendah dalam sejarah hubungan keduanya. Sejak keterlibatan

Australia sebagai pimpinan penjaga perdamaian di Timor Timur sampai dengan

peristiwa 12 oktober bom di Legian Bali, hubungan Indonesia dengan Australia

tampak menurun.1

1

(13)

2

Salah satu masalah yang dihadapi Indonesia adalah masalah pendidikan di

Indonesia. Kualitas pendidikan di Indonesia beberapa tahun lalu sangat

memprihatinkan, karena semakin menurunnya mutu pendidikan di Indonesia. Hal

itu terjadi karena terbatasnya kemampuan sumber daya manusia dan kurangnya

kesadaran untuk menjalankan kewajiban atas pendidikan, rendahnya faktor

ekonomi yang tidak mencukupi untuk kebutuhan pendidikan sehingga tidak bisa

menciptakan kemampuan-kemampuan yang dapat bersaing dengan negara lain.

Indonesia adalah negara kaya akan alam dan budaya, namun semua itu

menjadi percuma ketika kita sebagai warga negara Indonesia tidak mampu

memanfaatkan kekayaan yang dimiliki. Karena kurangnya tenaga, kemampuan

untuk mewujudkan hal tersebut, dan karena negara kita tidak mampu untuk

memenuhi kebutuhan negaranya sendiri atas keterbatasan sumber daya manusia.

Suatu negara melakukan kerjasama dengan negara lain, disebabkan negara

tersebut tidak dapat mencukupi setiap kebutuhan negaranya sendiri. Dalam

hubungan internasional dikenal apa yang dinamakan kerjasama internasional.

Dalam suatu kerjasama internasional bertemu berbagai macam kepentingan

nasional dari berbagai negara dan bangsa yang tidak dapat dipenuhi di dalam

negerinya sendiri.2 Dalam hal ini, karena negara tidak mungkin hidup dan berdiri

sendiri terpisah dari pergaulan dengan negara lain walaupun semaju dan modern

negara tersebut.

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bahwa setiap bangsa dan

negara di dunia ini akan melakukan interaksi antar bangsa dan negara yang

2

(14)

3

terjalin dalam suatu hubungan kerjasama melalui berbagai aspek baik sosial,

politik, dan ekonomi yang terselenggara melalui suatu hubungan yang bersifat

bilateral, regional, maupun multilateral. Hal ini seperti pernyataan didalam buku

Teuku Rezasyah tentang hubungan bilateral adalah suatu keadaan yang

menggambarkan adanya hubungan timbal balik antar dua pihak. Kerjasama

bilateral dilaksanakan guna menjalin hubungan yang lebih baik antara negara

yang bertetangga, maka dengan semangat kerjasama “give and take” serta

orientasi ke depan dalam membangun hubungan kedua negara.3

Kerjasama bilateral Australia Indonesia memiliki tujuan untuk membantu

masyarakat mengatasi kemiskinan4 dengan meningkatkan sumber daya manusia

melalui pendidikan. Dengan menaikkan produktivitas tenaga kerja terutama bagi

negara berkembang yang penduduknya padat.5 Mensejahterakan kehidupan

masyarakat dan memperbaiki tata kelola pemerintahan untuk kebijaksanaan

pemerintah, Perhatian utama kepemimpinan pemerintah adalah public policy (kebijaksanaan pemerintah), yaitu apapun juga yang dipilih pemerintah, apakah

mengerjakan sesuatu itu, atau tidak mengerjakan sama sekali (mendiamkan)

sesuatu itu. Hal ini sangat penting untuk mengatasi keadaan pemerintahan,

pembangunan dan kemasyarakatan. Karena masyarakat bukan hanya menilai apa

3

Rezasyah Teuku, 2008, Politik luar negeri indonesia antara idealisme dan praktik, Bandung, Humaniora, dalam skripsi Siti Ulfatun Mukaromah, jurusan hubungan internasional, UMM, kerjasama pendidikan dan budaya dalam fluktuasi hubungan Indonesia Australia (studi masa pemerintahan PM John Howard), 2010, Opcit hal 10.

4

kerjasama pembangunan Ausaid

http://www.indonesia.embassy.gov.au/jaktindonesian/cooperation.html

5

(15)

4

yang dilaksanakan pemerintah saja, tetapi juga apa yang tidak dilaksanakan

pemerintah.6

Melihat dari realita yang terdapat di tiap-tiap negara, baik negara maju

maupun berkembang, keunggulan suatu negara tidak hanya bertumpu pada

kekayaan alam yang dimiliki, melainkan pada keunggulan atas sumber daya

manusia SDM, yaitu tenaga terdidik yang mampu menjawab tantangan-tantangan

yang sangat cepat. Kenyataan ini sudah lebih dari cukup untuk mendorong pakar

dan praktisi pendidikan melakukan kajian sistematik untuk membenahi atau

memperbaiki sistem pendidikan nasional. Agar lulusan sekolah mampu

beradaptasi secara dinamis dengan perubahan dan tantangan itu. Pemerintah

menyatakan berbagai kebijakan tentang pendidikan yang memberikan ruang yang

luas bagi sekolah dan masyarakat untuk menentukan program dan rencana

pengembangan sendiri sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing.

Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena

sasarannya adalah untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia SDM. Oleh

karena itu pendidikan merupakan alur tengah dalam pembangunan dari seluruh

sektor pembangunan. Dalam konteks pembangunan, pembangunan pendidikan

mencakup empat dimensi diantaranya, dimensi sosial, budaya, ekonomi, politik.

Pada konteks dimensi sosial, dengan pendidikan dapat menciptakan

manusia yang dapat membawa perubahan sosial dalam masyarakat, mendorong

percepatan mobilitas masyarakat yang mengarah pada pembentukan formasi

sosial baru. Formasi sosial baru yang berupa seperti organisasi, komunitas,

6

(16)

5

perkumpulan masyarakat. Dimensi budaya, pendidikan dapat menciptakan

manusia yang memiliki norma dan menyosialisasikan nilai dan menanamkan etos

dikalangan masyarakat. Hal ini agar masyarakat mempunyai rasa toleransi tinggi

yang saling menghargai terhadap keragaman budaya, agama masyarakat lain.

Dimensi ekonomi pendidikan dapat menciptakan manusia yang cerdas, handal

sebagai subjek penggerak pembangunan ekonomi bangsa. Dimensi politik,

pendidikan dapat menciptakan manusia sebagai warga negara yang baik, memiliki

tingkat kesadaran yang tinggi atas hak dan tanggungjawab sebagai warga negara

dalam kehidupan bermasyarakat, bangsa dan negara.

Kerjasama melalui AusAID, Australia dan Indonesia sudah dimulai sejak

awal tahun 50-an. Peranan AusAID di Indonesia sejak awal terjalin kerjasama

dengan Indonesia diawali di beberapa bidang salah satunya pendidikan yang di

mulai dengan memberikan bantuan beasiswa yang di biayai melalui Colombo

Plan.7 Kerjasama ini terus berjalan selama bertahun-tahun dan terus berkembang

dengan menyesuaikan program dan kebutuhan yang di butuhkan yang senantiasa

mengalami perubahan.8

AusAID dibentuk pada tahun 1974, awalnya dikenal sebagai Australian Development Assistance Agency (ADAA) yang bertujuan untuk memenuhi peran yang sebelumnya menjadi tanggungjawab beberapa departemen. Tahun 1976

ADAA menjadi the Australian Development Assistance Bureau (ADAB) dan dijadikan bagian dari Departemen Luar Negeri. Pada tahun 1987 namanya diubah

7

Apakah Ausaid, Sumber : indo.ausaid.gov.au, diakses pada tgl 17 november 2013, pkl 11.04 http://ditpolkom.bappenas.go.id/basedir/Politik%20Luar%20Negeri/6%29%20Profil%20Lembaga %20Donor/4%29%20AUSAID/Apakah%20AusAID.pdf

8

(17)

6

menjadi Australian International Development Assistance Bureau (AIDAB), dan pada tahun 1995 menjadi AusAID, Australian agency for International Development. Kemudian pada bulan juli 2010, AusAID didirikan sebagai lembaga eksekutif, dibawah Departemen Luar Negeri dan Pedagangan.9

Sejak tahun 1995, hingga sekarang ini AusAID tetap berkiprah dalam

kerjasama bilateral Australia Indonesia, khususnya pada masa SBY hubungan

tersebut semakin baik dan harmonis. Keharmonisan hubungan tersebut sudah

terlihat sejak menjelang terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden

Indonesia. Ada beberapa hal yang mendasarinya dan di antaranya keeratan Susilo

Bambang Yudhoyono secara pribadi, yang sudah pernah melakukan diskusi

dengan pemerintah Australia sebelum menjadi Presiden. Sehingga hal itu juga

sangat mendasari hubungan yang baik. Terlihat lagi ketika terjadi bencana

tsunami di Aceh pada tahun 2004 lalu, dimana saat itu SBY sudah menjabat

sebagai presiden Indonesia.

Indonesia mengalami bencana alam tsunami yang memusnahkan jutaan

manusia serta ribuan bangunan sehingga hal itu membuat Indonesia berduka atas

musibah yang dialami, dan tentunya membutuhkan dana milyaran untuk

rekonstruksi bencana alam tersebut. Australia, adalah salah satu donor utama

bantuan kemanusiaan untuk Indonesia sejak krisis ekonomi di akhir tahun

1990-an.10 Australia memiliki komitmen membantu Indonesia melalui proyek-proyek

kerjasama melalui AusAID Australian Agency for International Development.

9

Ibid 5 tujuan strategis hal 34

10

(18)

7

Dimana AusAID adalah sebuah lembaga resmi yang bertanggung jawab untuk

menyalurkan bantuan pemerintah Australia ke negara lain.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan dasar dari sebuah penelitian. Rumusan

masalah ini merupakan salah satu tahap dari sejumlah tahap penelitian yang

memiliki kedudukan sangat penting dalam kegiatan penelitian. Dengan

memperhatikan latar belakang sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, maka

dapat dirumuskan suatu permasalahan:

Bagaimana Bentuk Kerjasama Australia Indonesia melalui AusAID dalam

meningkatkan pendidikan di Indonesia pada masa SBY 2009-2013?

1.3 Tujuan Penelitian

Dalam suatu penulisan karya ilmiah pasti mempunyai tujuan penelitian,

dalam penulisan ini tujuan penelitian diantaranya:

1. Menjelaskan tentang kerjasama Australia Indonesia mengenai pendidikan

melalui AusAID

2. Mengetahui dan menjelaskan bentuk kerjasama Australia Indonesia

melalui AusAID untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia pada masa

SBY 2009-2013

3. Mampu menjelaskan masalah pendidikan di Indonesia

(19)

8

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis

Dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dalam

kajian Ilmu Hubungan Internasional. Selain itu penelitian ini juga diharapkan

dapat dijadikan sebagai tinjauan pustaka bagi para akademisi yang akan

melakukan penelitian dalam permasalahan Hubungan Internasional. Khususnya

tentang kerjasama Indonesia dan Australia tentang AusAID.

1.4.2 Manfaat Praktis

Dari penelitian ini dapat dijadikan guna menambah informasi dan masukan

dalam memecahkan masalah penelitian berikutnya terutama yang berhubungan

dengan kerjasama Australia Indonesia tentang AusAID. serta berguna untuk

menjawab pertanyaan tentang apa yang menjadi latar belakang Australia

memberikan bantuan ke Indonesia.

1.5 Tinjauan Pustaka 1.5.1 Studi Terdahulu

Ada beberapa peneliti yang melakukan penelitian mengenai kerjasama

antara Indonesia Australia. Penelitian pertama oleh Siti Ulfatun Mukaromah,

adalah mahasiswa jurusan hubungan internasional, Universitas Muhammadiyah

Malang, terdapat sebuah analisa kepentingan Australia dibalik pemberian bantuan

(20)

9

2005 hingga 2007.11 Fokus pada penelitian ini adalah kepentingan Australia

dibalik pemberian bantuan pendidikan, dan kebijakan kerjasama Australia

Indonesia yang terjalin pada saat hubungan kedua negara bersifat fluktuasi pada

masa PM John Howard.

Penelitian kedua yang diteliti oleh Sokep Mustofa, adalah mahasiswa

jurusan hubungan internasional, Universitas Muhammadiyah Malang, pada tahun

2010 meneliti tentang kerjasama Australia Indonesia partnership for HIV (AIPH)

dalam menanggulangi HIV/AIDS di indonesia. Penelitian ini bertujuan bagaimana

kerjasama Australia dan Indonesia dalam menanggulangi HIV/AIDS di Indonesia

serta manfaat apa yang di peroleh bagi kedua negara.12 Dengan menekankan

bahwa penyebaran HIV/AIDS merupakan isu human security yang sudah sepatutnya mendapat perhatian dan penanganan yang serius dari negara. suatu

kerjasama terselenggara karena manfaat yang ingin dicapai oleh kedua belah

pihak. Selain memberikan manfaat bagi Indonesia, kerjasama ini tentunya juga

memberikan manfaat bagi Australia.

Peneliti ketiga dalam e-jurnal ilmu hubungan internasional, peran

Australia agency for international development (AusAID) dalam menangani

HIV/AIDS di Papua, yang ditulis oleh Aji Yanuarrahma. Penelitian ini memiliki

tujuan untuk menggambarkan bagaimana peran AusAID dalam menangani

11

Siti Ulfatun Mukaromah, Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Malang, 2010, tentang Kerjasama Pendidikan dan Budaya dalam Fluktuasi Hubungan Indonesia Australia (studi masa pemerintahan PM John Howard), Lab Hubungan Internasional, UMM, Unpublishier.

12

(21)

10

permasalahan HIV/AIDS agar dapat mengurangi masyarakat yang terjangkit

penyakit yang mematikan ini, bahkan bisa menghilangkan HIV/AIDS di papua.13

Bantuan luar negeri Australia serta kebijakan Australia dalam membantu

Indonesia dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berkembang di tingkat nasional dan

Internasional. Namun Semuanya dimaksudkan untuk memenuhi kepentingan

nasional negara tersebut. Selain kepentingan nasional kebijakan suatu negara juga

dapat dipengaruhi oleh faktor etika dan moral, seperti bantuan Australia untuk

Indonesia merupakan realisasi dari komitmen dan moral Australia sebagai

anggota komunitas Internasional untuk ikut memenuhi kebutuhan negara lain,

apalagi secara ekonomi Australia mampu melakukannya.14 Tujuan AusAID

memberi bantuan di Papua merupakan suatu bentuk keprihatinan terhadap

permasalahan di Papua yang sangat signifikan sekaligus membentuk kerjasama

antar regional kawasan di Asia. Menurunkan tingkat penyebaran HIV dan

menyediakan perawatan bagi para pengidap HIV, khususnya di provinsi-provinsi

di Papua, di mana HIV telah mewabah menjadi prioritas yang semakin penting.

Berbeda dengan penelitian yang diangkat penulis, dalam penelitian ini

yang berjudul Kerjasama Australia dan Indonesia melalui AusAID dalam

meningkatkan pendidikan di Indonesia pada masa SBY 2009-2013.Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk kerjasama Australia Indonesia di

bidang pendidikan dengan ukuran konsep kerjasama pendidikan yang mencakup

empat dimensi diantaranya, dimensi sosial, budaya, ekonomi, poliitk dan adanya

13

eJournal Ilmu Hubungan Internasional, 2014, 2 (1):

21-36http://ejournal.hi.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2014/02/e-journal%20aji%20(02-07-14-01-25-30).pdf,

14

(22)

11

bentuk bantuan lain yang tidak termasuk dalam cakupan keempat dimensi

tersebut.

dan Alat Analisa Hasil

1. Skripsi: Kerjasama

Kepentingan Australia dibalik pemberian bantuan pendidikan serta kerjasama yang terjalin dengan Indonesia dalam kurun waktu 2005 hingga 2007. Fokus pada penelitian ini adalah kepentingan Australia dibalik pemberian bantuan pendidikan, dan kebijakan kerjasama Australia Indonesia yang terjalin pada saat hubungan kedua negara bersifat fluktuasi pada masa PM John

Penelitian ini bertujuan bagaimana kerjasama Australia dan Indonesia dalam menanggulangi HIV/AIDS di Indonesia serta manfaat apa yang di peroleh bagi kedua negara. Dengan menekankan bahwa penyebaran HIV/AIDS merupakan isu human security

yang sudah sepatutnya mendapat perhatian dan penanganan yang serius dari negara. suatu kerjasama terselenggara karena manfaat yang ingin dicapai oleh kedua belah pihak. Selain memberikan manfaat bagi Indonesia, kerjasama ini tentunya juga memberikan manfaat bagi Australia.

Penelitian ini memiliki tujuan

untuk menggambarkan

bagaimana peran AusAID

dalam menangani

(23)

12

yang terjangkit penyakit yang mematikan ini, bahkan bisa menghilangkan HIV/AIDS di papua. Bantuan luar negeri Australia serta kebijakan Australia dalam membantu Indonesia selain karena faktor yang berkembang di tingkat nasional dan internasional, juga karena dipengaruhi oleh kepentingan nasional Australia. Namun selain kepentingan nasional kebijakan suatu negara juga dapat dipengaruhi oleh faktor etika dan moral, seperti bantuan Australia untuk Indonesia merupakan realisasi dari komitmen dan moral Australia sebagai anggota komunitas Internasional untuk ikut memenuhi kebutuhan negara lain, apalagi secara ekonomi Australia mampu melakukannya.

Penelitian ini bertujuan mengetahui bentuk-bentuk kerjasama Australia Indonesia di bidang pendidikan dengan ukuran konsep kerjasama pendidikan yang mencakup empat dimensi diantaranya, dimensi sosial, budaya, ekonomi, poliitk dan adanya bentuk bantuan lain yang tidak termasuk dalam cakupan ke empat dimensi tersebut,serta

mengetahui adanya

(24)

13

1.5.3 Pendekatan Teori atau Konsep 1.5.3.1 Kerjasama Bilateral

Dalam Hubungan Internasional yang semakin rumit dewasa ini, dan

lingkup saling ketergantungan yang semakin tinggi di dukung adanya kebutuhan

yang tidak dapat dipenuhi oleh negara itu sendiri maka tidak ada pilihan bagi

suatu negara untuk tidak mengadakan hubungan luar negeri dengan negara lain

dalam konsep hubungan kerjasama.

Secara konseptual dasar utama dari semua hubungan bilateral antar negara

adalah membangun kemitraan yang kuat dengan lingkungan eksternalnya, dan

menciptakan jejaring persahabatan. Muara utama dari semua hubungan bilateral

diatas tentunya adalah pencapaian kepentingan nasional baik dari sisi ekonomi,

sosial, politik, dan keamanan. Secara lebih spesifik, beberapa konsep utama dalam

hubungan internasional yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan bilateral

antara dua negara juga menunjukkan perkembangan yang cukup pesat.15

Benyamin Molan menjelaskan hubungan bilateral adalah sebagai berikut,

Bilateral adalah pelibatan dua pihak entah itu negara, kelompok, atau individu secara timbal balik. Misalnya hubungan ekonomi atau perjanjian dagang antara dua negara. perjanjian yang dilakukan secara bilateral ini mempunyai konsekwensi mengikat kedua pihak atau dua negara yang menandatangani perjanjian itu.16

Sedangkan Teuku Rezasyah menjelaskan sebagai berikut,

Hubungan bilateral adalah keadaan yang menggambarkan adanya hubungan timbal balik antar dua pihak. Kerjasama bilateral dilaksanakan guna menjalin hubungan yang lebih baik antara negara yang bertetangga,

15

Anak Agung Banyu Perwita, dalam Jurnal Nasional (Indonesia-Singapura), 30 April 2007 (Penulis adalah dosen senior jurusan ilmu hubungan internasional, FISIP Unpar), dikases tgl 9 oktober 2013, pkl 13.53

16

(25)

14

maka dengan semangat kerjasama “give and take” serta orientasi ke depan dalam membangun hubungan kedua negara.17

Pada dasarnya kerjasama yang terjalin diantara dua negara terjadi

disebabkan setiap negara yang tidak dapat memenuhi kebutuhan negaranya

sendiri, sehingga setiap negara akan menjalin hubungan kerjasama dengan negara

lain. Hal ini yang terjadi bagi Australia dan Indonesia, yang bekerjasama melalui

AusAID. AusAID adalah program bantuan pemerintah Australia, Australia dan

Indonesia telah bermitra dalam pembangunan selama lebih dari 60 tahun,

kerjasama ini mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan infrastruktur,

menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesehatan dan pendidikan, serta

memperkuat demokrasi, keadilan serta tata kelola pemerintahan. Program bantuan

AusAID salah satunya adalah program bantuan pendidikan, melalui pendidikan di

harapkan dapat meningkatkan sumber daya manusia, dapat menciptakan

manusia-manusia yang mampu bersaing secara intelek dengan negara lain, dapat membawa

kemajuan suatu negara untuk pembangunan ekonomi bangsa.

1.5.3.2 Pembangunan Pendidikan

Kerjasama adalah salah satu element dalam politik internasional.

Bentuk-bentuk interaksi dari politik internasional berdasarkan pihak yang melakukan

hubungan antara lain dibedakan menjadi hubungan bilateral, trilateral, regional,

dan multilateral atau internasional.18

17

Rezasyah Teuku, 2008, Politik luar negeri indonesia antara idealisme dan praktik, Bandung, Humaniora, dalam skripsi Siti Ulfatun Mukaromah, jurusan hubungan internasional, UMM, kerjasama pendidikan dan budaya dalam fluktuasi hubungan Indonesia Australia (studi masa pemerintahan PM John Howard), 2010, Opcit hal 10.

18

(26)

15

Menurut Joseph Grieco mendefinisikan kerjasama Internasional sebagai

berikut:

Sebagai penyesuaian suatu negara dengan negara lain dari kebijakan negara sedemikian sehingga mereka mengatur perbedaan mereka dan menjangkau beberapa kebijakan yang satu sama yang lain ada hasil yang diuntungkan suatu kerjasama internasional pada akhirnya bermuara kepada upaya pemenuhan kepentingan nasional.19

Sedangkan menurut Dougherty menjelaskan kerjasama Internasional

sebagai berikut:

Kerjasama telah digambarkan sebagai suatu perangkat hubungan yang tidak didasarkan pada paksaan atau tekanan dan itu disahkan oleh persetujuan yang timbal balik oleh negara-negara anggota boleh mengembangkan hubungan secara kerjasama sebagai hasil keanggotaan mereka didalam organisasi internasional. Dan didalamnya memasukkan seperti disetujui aturan, peraturan, norma-norma, dan prosedur pengambilan keputusan, dimana negara mencari untuk memecahkan isu.20

Kerjasama pembangunan program bantuan pemerintah Australia untuk

Indonesia, program ini mendukung kepentingan nasional Australia dengan

berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi dan menurunkan kemiskinan di

negara berkembang.21 Melalui AusAID kerjasama Australia Indonesia adalah

bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan

meningkatkan sumber daya manusia. Dengan pendidikan dinilai dapat

menciptakan sumber daya manusia yang dapat membangun pembangunan negara

bangsa. Pendidikan adalah suatu usaha yang dapat mewujudkan masyarakat

19

Mark, R Amstutz, 1995, International Conflict and Cooperation An Introduction to World Politics, America: W.M.C. Brown Communication, Hal 74

20

James E Dougherty, and Robert L. Pfaltzgraff, 1997, Contending Theories Of International Relations, Addison Wesley Longman, Inc USA

21

(27)

16

Indonesia yang maju, mandiri, modern dan berkualitas, mampu bersaing secara

pemikiran dan riset dengan negara lain.22

Definisi pendidikan dalam Undang-Undang Dasar No. 20 tahun 2003,

tentang sisdiknas dalam buku Prof Dr. Nanang Fattah, bahwa pendidikan adalah

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan susasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa dan negara.23

Sedangkan pendidikan menurut Crow and crow the function of education must be recognized to be the guidance of a learner, at all stages of his wants, needs and potentialities that will insure for him a personally satisfying and socially desirable pattern of living.

Bahwa fungsi pendidikan harus dikenali sebagai panduan bagi

pembelajaran pada keseluruhan tahapan keinginan, kebutuhan dan potensinya

(fitrah) yang akan memastikan dirinya suatu kepuasan pribadi dan pola hidup

sosial yang diharapkan.24

Dari pemaparan diatas untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang

maju, mandiri, modern dan berkualitas dibutuhkan adanya pendidikan, pendidikan

menjadi sangat penting untuk pembangunan bangsa. Pembangunan pendidikan

yang berkembang dapat memberi kontribusi besar terhadap pencapaian

22

Prof. Dr. Fattah Nanang, 2012, analisis kebijakan pendidikan, (rumusan analisis kebijakan pendidikan yang baik mencakup proses, metode dan teknik, serta prosedur untuk memecahkan masalah pendidikan), PT Remaja RosdaKarya, Bandung, hal 43-45

23

Ibid Prof. Dr. Fattah Nanang, hal 38-39

24

(28)

17

pembangunan bangsa. Pada konteks pembangunan pendidikan mencakup berbagai

dimensi, diantaranya:

a. Dimesi sosial, pendidikan dapat menciptakan insan sosial yang dapat memberi perubahan sosial dalam masyarakat menjadi kekuatan perekat yang merekatkan unit-unit sosial dalam masyarakat, seperti terbentuknya organisasi, komunitas, atau perkumpulan masyarakat. Dengan demikian pendidikan dapat memberikan sumbangan penting pada upaya pemantapan integrasi sosial.

b. Dimensi budaya, pendidikan dapat menciptakan insan yang memiliki norma dan nilai yang tinggi dalam pergaulan dengan masyarakat luas. Dari norma dan nilai yang tinggi sehingga terbentuk kepribadian baik dimana insan-insan dapat mempunyai rasa toleransi yang tinggi untuk saling menghargai keragaman agama, ras, kebudayaan terhadap agama lain. c. Dimensi ekonomi, pendidikan dapat menghasilkan insan-insan yang

handal untuk menjadi subjek penggerak pembangunan ekonomi negara. Oleh karena itu pendidik harus dapat menghasilkan lulusan0lulusan yang bermutu memiliki pengetahuan, menguasai teknologi, memilik ketrampilan teknis, dan kecakapan hidup yang memadai sehingga dapat bersaing dengan kemampuan oleh negara lain.

d. Dimensi politik, pendidikan dapat menciptakan insan-insan sebagai warga negara yang baik yang memiliki kesadaran akan hak dan tanggung jawab sebagai warga negara dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dari keempat dimensi diatas, kerjasama Australia Indonesia melalui

kerjasama pembangunan program bantuan untuk meningkatkan kualitas sumber

daya manusia yang di terapkan dengan pendidikan melalui lembaga bantuan

AusAID mencakup keempat dimensi tersebut. Serta terdapat bantuan-bantuan lain

yang tidak termasuk dalam cakupan empat dimensi diatas.

1.6 Metode Penelitian 1.6.1 Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif metode kualitatif

(29)

18

berbagai teks, atau wacana lain.25 Deskriptif kualitatif yang diartikan sebagai

metode yang mendeskripsikan makna dan data yang di dapat oleh penulis dengan

menunjukkan buktiknya. Metode ini juga dapat diartikan sebagai prosedur

pemecahan masalah dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek penelitian

pada saat sekarang berdasarkan fakta – fakta yang tampak sebagaimana adanya.

1.6.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah studi

literatur, yang kemudian akan dimaksimalkan dengan pengumpulan data-data

yang bersumber dari catatan, buku, surat kabar, internet, jurnal, baik tertulis

maupun verbal dan dipublikasikan, dan data-data lain yang berkaitan dengan

permasalahan yang dipilih oleh peneliti. Data yang didapatkan oleh peneliti

diantaranya diambil dari buku-buku yang tedapat di perpustakaan, Lab jurusan

Hubungan Internasional UMM, Koran, dan website dari situs internet yang

dipublikasikan, serta dari sumber-sumber lainnya.

1.6.3 Teknik Analisa Data

Dalam menganalisa data peneliti mengumpulkan data terlebih dahulu yang

sesuai dengan kebutuhan data yang dibutuhkan oleh peneliti, agar hal itu dapat

memudahkan peneliti untuk melakukan pengolahan data. Kemudian melakukan

pengolahan data dengan cara memilah-milah data yang penting dan data yang

tidak penting sesuai dengan kategorinya masing-masing. Dari pengumpulan data,

pengolahan data dan cara memilah data kemudian data tersebut di interpretasikan

sesuai dengan topik yang dibahas oleh peneliti.

25

(30)

19

Analisa penelitian ini bersifat deskriptif yang termasuk dalam salah satu

jenis penelitian kualitatif. Metode deskriptif yang dipahami sebagai serangkain

prosedur yang digunakan dalam upaya pemecahan masalah yang diselidiki dengan

menggambarkan atau melukiskan obyek penelitian atau subyek penelitian

(seseorang, lembaga, masyarakata, nilai-nilai) pada saat sekarang berdasarkan

fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana mestinya.26

1.7 Batasan Penelitian 1.7.1 Batasan Waktu

Berdasarkan pemaparan dan batasan yang ada, adapun batasan waktu yang

digunakan untuk menjadi titik fokus penulisan adalah pada masa pemerintahan

Susilo Bambang Yudhoyono 2009-2013. Dimana Indonesia melakukan kerjasama

dengan Australia melalui AusAID dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan

Indonesia untuk membangun sumber daya manusia yang lebih baik di Indonesia.

1.7.2 Batasan Materi

Dalam batasan materi, peneliti membahas tentang kerjasama Indonesia

dengan Australia melalui AusAID dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan

Indonesia. Untuk membatasi pembahasan agar tidak terlalu jauh dari tujuan

penulisan yang ingin dicapai, maka penulis memberikan batasan–batasan,

diantaranya adalah sebagai berikut: a) Menjelaskan tentang kerjasama Australia

Indonesia mengenai pendidikan melalui AusAID, b) Mengetahui dan menjelaskan

bentuk kerjasama Australia Indonesia melalui AusAID untuk meningkatkan

pendidikan di Indonesia pada masa SBY 2009-2013, c) Mampu menjelaskan

26

(31)

20

masalah pendidikan di Indonesia, d) Penelitian juga difokuskan pada batasan

tahun yang telah ditentukan agar tidak terlalu luas pembahasannya.

1.8 Asumsi Dasar

Pada penelitian yang berjudul kerjasama Australia Indonesia melalui

AusAID dalam meningkatkan pendidikan di Indonesia pada masa SBY

2009-2013, mempunyai jawaban sementara bahwa kerjasama pembangunan program

bantuan pemerintah Australia untuk Indonesia melalui AusAID dalam

meningkatkan pendidikan di Indonesia mencakup empat dimensi dari konsep

kerjasama pendidikan, dimensi sosial, budaya, ekonomi dan politik.

1.9 Sistematika Penulisan

BAB I : Berisi pendahuluan, yang terdiri dari Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Tinjauan

Pustaka, Metode Penelitian, Batasan Penelitian, Asumsi Dasar.

BAB II : Pada bab dua membahas kerjasama bilateral Australia Indonesia serta mitra kerjasama Australia Indonesia dalam bekerjasama

melalui lembaga AusAID.

BAB III : Pada bab tiga membahas tentang deskripsi bentuk-bentuk kerjasama Australia Indonesia melalui AusAID dalam meningkatkan

pendidikan di Indonesia pada masa SBY 2009-2013.

Gambar

Tabel 1. Studi Terdahulu

Referensi

Dokumen terkait

Dengan berbagai analisa penelitian yang telah dilakukan maka penelitin ini akan berfokus pada bagaimana pengaruh motivasi terhadap Kepuasan Kerja Pegawai pada Rumah Tahanan

Dalam melakukakan pemberian potongan harga hendaknya para pelaku bisnis berpedoman pada etika dalam berbisnis, dimana etika dalam bisnis tersebut terkandung

Permasalahan alokasi air bawah tanah yang dapat dimanfaatkan dengan empat cara alternatif, meliputi penurapan mata air, pembuatan sumur bor, sumur pasak, dan sumur

pula diterbitkan dengan menggunakan perusahaan efek sebagai pengatur penerbitan dan agen penerbit yang memungkinkan pula Bank Umum ditunjuk sebagai agen pembayar maka bank

Masalah yang akan di bahas dalam Tugas Akhir ini yaitu mengetahui jenis-jenis koleksi fiksi apa saja yang dimiliki Perpustakaan SMP Negeri 1 Bantul, bagaimana

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pembelahan dan perendaman asam giberelat terhadap pertumbuhan umbi bibit Sedap Malam (Polianthes tuberose L.) dan dilaksanakan pada November

Karakteristik zarah yang diperoleh melalui penkajian numerik ini antara lain posisi zarah pada setiap saat, kecepatan zarah setiap saat, trayektori

Pendidikan, maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa Manajemen Pendidikan adalah Proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalam mengelola sumber daya yang