• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN EFEKTIVITAS HUBUNGAN INTERPERSONAL PADA KARYAWAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN EFEKTIVITAS HUBUNGAN INTERPERSONAL PADA KARYAWAN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah mahluk sosial. Hal tersebut mengandung arti bahwa sebagai mahluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu menjalin hubungan dengan orang lain. Pada dasarnya hubungan antar individu merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi manusia sebagai mahluk hidup. Manusia tidak akan menjalani kehidupan secara normal tanpa bantuan orang lain. Manusia senantiasa hidup dalam satu lingkungan, baik lingkungan fisik, psikis, ataupun spiritual yang didalamnya saling mengadakan hubungan yang saling menguntungkan antara individu satu dengan yang lainnya.

Dalam kehidupan sehari-hari menunjukan fakta bahwa semua kegiatan yang dilakukan manusia selalu berhubungan dengan orang lain. Mereka tidak dapat hidup sendiri. Mereka membutuhkan orang lain dalam kehidupan mereka. Dari lahir sampai mati, cenderung membutuhkan bantuan dari orang lain (tidak terbatas pada keluarga, saudara, dan teman). Hal ini

dapat dijelaskan dalam sebuah studi yang dilakukan Larson,

Csikszantmihalyi, dan Graef (1982) yang mengemukakan bahwa 70 persen dari 179 remaja dan orang dewasa melakukan aktivitas bersama orang lain setidaknya dua kali dalam sehari. Hal ini menunjukan bahwa hubungan dengan orang lain merupakan aspek yang sangat signifikan dan sangat penting bagi kehidupan kita.

Setiap orang memiliki kebutuhan untuk terikat yang bertahan sepanjang waktu dan umum dilakukan, misalnya berkenalan kemudian berteman. Ini menunjukan bahwa kita tertarik atau bersemangat untuk membuat ikatan baru, namun tidak suka untuk merusaknya. Dengan menjalin hubungan dengan orang lain, kita mencoba untuk mengenali dan memahami

kebutuhan satu sama lain, membentuk interaksi, dan berusaha

mempertahankan interaksi tersebut. Ketika kita mencoba untuk berinteraksi dengan orang lain, maka kita melakukan hubungan interpersonal.

(2)

2

Hubungan interpersonal adalah hubungan yang terdiri dari dua orang atau lebih yang saling tergantung satu sama lain dan menggunakan pola interaksi yang konsisten (Pearson,1983). Tentu saja, hubungan tersebut akan memberikan pengaruh terhadap satu dengan yang lainnya atau dapat dikatakan juga sebagai hubungan yang bersifat timbal balik.

Suranto (2011) mengemukakan bahwa hubungan interpersonal dalam arti luas adalah interaksi yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain dalam segala situasi dan semua bidang kehidupan, sehingga menimbulkan kebahagian dan kepuasan hati pada kedua belah pihak. Hubungan interpersonal dapat dilakukan diberbagai acara dan diberbagai tempat, seperti di perkumpulan-perkumpulan olah raga, keagamaan, kesenian, kampus, tempat ibadah, stasiun, sawah, toko, dan lingkungan rumah. Sedangkan hubungan interpersonal dalam arti sempit adalah interaksi yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain dalam situasi kerja (work situation) dan

dalam situasi kekaryaan (work organization) dengan tujuan untuk mengubah

kegairahan dan kegiatan bekerja dengan semangat kerja sama yang produktif. Menurut Schutz (Jalaludin R,1992:14) relasi atau hubungan interpersonal merupakan kebutuhan individu yang sangat mendesak karena individu ada didunia bukan sebagai mahluk individual, tetapi ia ada bersama dengan orang lain. Suatu hubungan terbentuk pada saat dua orang saling tergantung satu sama lain, bila yang satu mempengaruhi yang lain. Suatu hubungan disebut erat bila terdapat interaksi yang sering melibatkan berbagai bentuk interaksi yang sering melibatkan berbagai bentuk interaksi yang saling berpengaruh.

Hakikat dari hubungan interpersonal adalah bahwa ketika berkomunikasi, kita bukan hanya menyampaikan isi pesan tetapi juga kadar hubungan interpersonal. Peran dari hubungan interpersonal ini yaitu: (a) membentuk dan menjaga hubungan baik antar individu; (b) menyampaikan pengetahuan atau informasi; (c) menambah relasi,dll.

(3)

3

dapat untuk mengubah kegairahan dan dan kegiatan bekerja dengan semangat kerja sama yang produktif. Hal ini tentunya sangatlah baik bagi karyawan dan penting untuk dibina dengan baik. Mengingat hal ini sangatlah dibutuhkan bukan hanya untuk kebutuhan pribadi melaikan juga kelancaran pekerjaan mereka,

Seseorang membina hubungan dengan orang lain bukanlah tanpa alasan. Devito (dalam Wisnuwardani dam Mashoedi, 2012) mengemukakan beberapa alasan lain seseorang membina hubungan interpersonal. Alasan seseorang membina hubungan interpersonal dapat karena ingin memperoleh stimulasi. Stimulasi disini mengandung arti rangsangan atau masukan dari orang lain. Sebagai mahluk yang berpikir, seseorang membutuhkan teman untuk berdiskusi dan membicarakan ide-idenya. Melalui hubungan interpersonal, orang juga dapat mengenal diri sendiri secara lebih baik melalui masukan-masukan yang diberikan ataupun perilaku yang ditampilkan orang lain terhadap dirinya. Dengan demikian, sebagai mahluk sosial, manusia memang membutuhkan kehadiran orang lain untuk pertumbuhan dan perkembangan dirinya.

Apabila dicermati, seseorang menjalin hubungan dengan orang lain bukanlah sekedar ingin membangun relasi atau hubungan saja, hubungan interpersonal bukan suatu keadaan pasif, melainkan suatu aktivitas yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Hubungan interpersonal adalah

suatu “action oriented”.

Berikut adalah ciri-ciri hubungan interpersonal yang dikemukakan oleh Suranto (2011) ,yakni : (a) mengenal secara dekat; (b) saling memerlukan; (c) pola hubungan antar pribadi yang ditunjukan oleh sikap keterbukaan; (d) kerjasama.

(4)

4

Kadar atau kualitas hubungan interpersonal mengalami pasang surut. Pada saat tertentu berada pada kadar yang baik yang ditandai oleh adanya keharmonisan, kebersamaan, dan kerjasama yang menyenangkan, namun pada saat yang lain dapat saja mengarah pada kadar yaang kurang baik, yang ditandai oleh adanya perbedaan dan kekecewaan.

Menurut Suranto (2011) beberapa faktor yang mempengaruhi kadar hubungan interpersonal yakni, toleransi, kesempatan-kesempatan yang seimbang, harga diri, sikap mendukung, sikap terbuka, pemilikan bersama atas informasi, kepercayaan; keakraban, kesejajaran, kepedulian, respon, suasana emosional. Dari 12 faktor tersebut, masing-masing dapat memberikan pengaruh terhadap kadar hubungan interpersonal secara positif, artinya semakin baik kualitas faktor-faktor tersebut maka akan semakin baik pula kadar hubungan interpersonal.

Dalam menjalankan tugas sehari-hari, karyawan secara sadar atau tidak akan membentuk hubungan interpersonal denga rekan kerja mereka. Tentunya hubungan ini tidak terjadi seketika, namun terdapat tahapan yang berkembang dari waktu ke waktu. Dalam dunia kerja saat ini, ada kebutuhan pekerjaan yang harus dilakukan secepat mungkin. Dan untuk tujuan ini, karyawan harus memiliki hubungan yang baik antara satu sama lain. Hubungan karyawan yang baik dapat dipertahankan dengan komunikasi di tempat kerja yang efektif dan kerja sama tim. Hubungan interpersonal secara bertahap berkembang dengan partisipasi tim yang baik serta dengan komunikasi yang baik dengan karyawan lain.

(5)

5

minim dengan konflik. Ini berarti bahwa hubungan interpersonal yang baik membuat karyawan memiliki motivasi kerja yang baik.

Dari uraian yang dijelaskan mengenai faktor yang mempengaruhi hubungan interpersonal, disebutkan salah satunya yaitu harga diri. Harga diri adalah penilaian diri yang dilakukan oleh seseorang terhadap dirinya yang didasarkan pada hubungannya dengan orang lain. Muhklis (2000) mengatakan bahwa pembentuk harga diri pada individu dimulai sejak individu mempunyai pengalaman dan interaksi sosial, yang sebelumnya didahului dengan kemampuan mengadakan persepsi.

Harga diri merupakan aspek penting dalam kepribadian. Begitu penting dan banyak dikaji oleh banyak ahli psikologi, karena harga dini adalah salah satu faktor yang sangat menentukan sikap dan prilaku individu. Dapat dikatakan bahwa semakin tinggi harga diri seseorang maka akan efektif pula dalam hubungan interpersonalnya.

Berdasarkan penelitian serupa yang dilakukan oleh Robert W. Reasoner dan serangkaian study yang dilakukan oleh 3 profesor psikologi di tiga universitas yang terpisah meneliti tentang peran pentingnya harga diri dalam hubungan interpersonal yang efektif terhadap perspektif budaya yang tak terbatas tentangbagaimana umat manusia memandang dunia. Namun, mereka menemukan kecenderungan universal untuk merasa terancam oleh sudut pandang berbeda, dikombinasikan dengan keengganan untuk mengubah sendiri sudut pandang. Dalam penelitiannya diperoleh hasih bahwa semakin tinggi tingkat harga diri, individu kurang merasa terancam oleh pandangan dunia yang berbeda. Meraka menemukan bahwa meningkatkan harga diri dapat mengurangi tingkat kecemasan.(diperoleh dari http://www.self-esteem-international.org/Research/research.htm).

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Miranti (2005),menunjukan bahwa ada hubungan positif dan sangat signifikan antara harga diri dengan interaksi sosial. Semakin tinggi harga diri seseorang maka semakin tinggi pula interaksi sosial orang tersebut.

(6)

6

kecemasan sosial. Hal ini berarti semakin tinggi harga diri maka semakin rendah kecemasan sosial, sebaliknya semakin rendah harga diri maka semakin tinggi kecemasan sosial.

Penelitian yang dilakukan oleh Andika (2007), harga diri mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan hidup pada wanita bekerja dan wanita tidak bekerja. Penelitian juga dilakukan oleh Endarwati (2005) ,ditemukan bahwa ada hubungan positif dan sangat signifikan antara harga diri dengan etos kerja pegawai Depatemen Agama Kabupaten Tulung Agung Penelitian yang dilakukan oleh Apriyanti (2009Diberi kesimpulan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan dengan nilai antara penyesuaian sosial dengan harga diri. Hal ini berarti bahwa makin baik penyesuaian sosialnya maka makin tinggi harga dirinya. Sebaliknya makin buruk penyesuaian sosialnya maka makin rendah harga dirinya.

Hal serupa juga dilakukan oleh Novida (2007) ,diperoleh hasil bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kebutuhan berafiliasi dengan harga diri pada remaja artinya semakin tinggi kebutuhan berafiliasi remaja akan semakin tinggi pula harga dirinya. Sedangkan semakin rendah kebutuhan berafiliasi remaja maka akan semakin rendah harga dirinya.

Berdasarkan uraian teori serta penelitian-penelitian sebelumnya di atas penting untuk melihat bagaimana teori tersebut di dalam dunia nyata, yang diaplikasikan dalam dunia industri dan organisasi. Dari banyak faktor yang telah disebutkan, dimana yang salah satunya adalah harga diri. Mengetahui pentingnya harga diri, penting untuk melakukan penelitian mengenai apakah ada hubungan antara harga diri dengan efektifitas hubungan interpersonal pada karyawan.

B. Rumusan Masalah

(7)

7

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui apakah ada hubungan antara harga diri dengan efektivitas hubungan interpersonal pada karyawan .

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini antara lain:

1. Manfaat secara teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya pada bidang psikologi industri organisasi.

2. Manfaat secara praktis

(8)

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN EFEKTIVITAS

HUBUNGAN INTERPERSONAL PADA KARYAWAN

SKRIPSI

Oleh :

Dini Yunita Ayunda Sari

08810205

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(9)

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN EFEKTIVITAS HUBUNGAN INTERPERSONAL PADA KARYAWAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang

sebagai salah satu persyaratan untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Oleh :

Dini Yunita Ayunda Sari

08810205

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(10)
(11)
(12)
(13)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan antara Harga Diri dengan Efektivitas Hubungan Interpersonal pada Karyawan”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si selaku dekan Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dr. Diah Karmiyati, Psi dan Zakarija Achmad, S.Psi,. M.Si selaku

pembimbing I dan pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna, hingga penulis dapar menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

3. M. Shohib, M.Si selaku dosen wali yang telah mendukung dan memberikan

pengarahan sejak awal perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.

4. Papa dan Mama yang selalu memberi dukungan, do’a, kasih sayang, dan

materi sehingga penulis memiliki motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini serta kedua saudara perempuan saya Dina dan Deasy yang tidak henti-hentinya memberikan segala dukungannya dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Teman-teman psikologi angkatan 2008 khususnya Rezky, Tisna, Novita

Cibun, Arinda, Dendik, Nur, Arif dan semuanya yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terima kasih atas semangat serta kerjasamanya sehingga penulis terdorong untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Mas Bondan, Mas Nuno, Mas Riga, Mas Barley, Mas Yamin yang telah

(14)

ii

7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak

memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga kritik dan saran demi perbaikan karya skripsi ini sangat penulis harapkan. Meski demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya.

Malang, 8 Maret 2012

Penulis

(15)

iii INTISARI

Sari, Dini Yunita Ayunda. 2012. Hubungan Antara Harga Diri dengan Efektivitas Hubungan Interpersonal Pada Karyawan. Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing : (I) Dr. Diah Karmiyati, Psi,. (II) Zakarija Achmad M.Si.

Kata Kunci : Harga Diri, Efektivitas Hubungan Interpersonal, Karyawan.

Hubungan interpersonal sangat penting, karena membantu karyawan untuk saling memiliki pengertian dengan yang lainnya. Manfaat utama adalah untuk bekerja sama dalam satu tim. Hubungan interpersonal yang dibina baik oleh karyawan, mereka pasti cenderung akan bekerja sama menuju tujuan yang ditentukan. Karena harga dini adalah salah satu faktor yang sangat menentukan sikap dan prilaku individu. Dapat dikatakan bahwa semakin tinggi harga diri seseorang maka akan efektif pula dalam hubungan interpersonalnya. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui apakah ada hubungan antara harga diri dengan efektivitas hubungan interpersonal pada karyawan .

Penelitian ini dilakukan terhadap 100 karyawan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Quota Sampling. Instrument pengumpulan data yang digunakan adalah skala Harga Diri dengan skala Efektivitas Hubungan Interpersonal. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment

(16)

iv DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

INTISARI... ii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 6

C. Tujuan Penelitian... 6

D. Manfaat Penelitian... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hubungan Interpersonal... 7

1. Pengertian Hubungan Interpersonal ... 7

2. Ciri – Ciri Hubungan Interpersonal... 7

3. Tahap – tahap Hubungan Interpersonal... 9

4. Faktor yang Mempengaruhi Hubungan Interpersonal... 12

5. Faktor – faktor yang Menumbuhkan Hubungan Interpersonal... 16

6. Teori – teori Hubungan Interpersonal... 18

B. Harga Diri... 24

1. Pengertian Harga Diri ... 24

2. Jenis – jenis Harga Diri... 25

3. Pembentukan Harga Diri ... 25

4. Karakteristik Harga Diri... 26

5. Faktor yang Mempengaruhi Harga Diri... 30

C. Hubungan Harga Diri dengan Efektivitas Hubungan Interpersonal ... 32

D. Kerangka Berfikir... 35

(17)

v

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian... 37

B. Variabel Penelitian... 37

1. Identifikasi Variabel Penelitian ... 37

2. Definisi Operasional ... 37

C. Populasi dan Sampel... 38

D. Prosedur Penelitian... 39

E. Metode Penelitian... 39

F. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 44

1. Validitas ... 44

2. Reliabilitas ... 46

G. Teknik Analisa Data... 48

H. Rancangan Analisa Data ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data... 50

B. Analisis Data... 51

C. Pembahasan... 52

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 58

B. Saran – saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA... 60

(18)

vi

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Halaman

Tabel 3.1 : Skor Jawaban Skala Likert ... 41

Tabel 3.2 : Blue Print Skala Harga Diri... 42

Tabel 3.3 : Blue Print Skala Efektivitas Hubungan Interpersonal... 44

Tabel 3.4 : Uji Validitas Skala Harga Diri... 45

Tabel 3.5 : Uji Validitas Skala Efektivitas Hubungan Interpersonal... 46

Tabel 3.6 : Uji Reliabilitas Skala Harga Diri... 48

Tabel 3.7 : Uji Reliabilitas Skala Efektivitas Hubungan Interpersonal.. 48

Tabel 3.8 : Rancangan Analisa Data ... 49

Tabel 4.1 : Rangkuman Deskripsi Data Variabel Harga Diri... 50

Tabel 4.2 : Rangkuman Deskripsi Data Variabel Efektivitas Hubungan Interpersonal ... 51

Tabel 4.3 : Rangkuman Analisa Korelasi Product Moment ... 52

(19)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Jenis Lampiran Halaman

Skala Try Out ... 62

Tabulasi Data Try Out Skala Harga Diri ... 71

Tabulasi Data Try Out Skala Efektivitas Hubungan Interpersonal ... 72

Validitas dan Reliabilitas Skala Harga Diri ... 74

Validitas dan Reliabilitas Skala Efektivitas Hubungan Interpersonal... 85

Reliabilitas Ulang Skala Efektivitas Hubungan Interpersonal ... 102

Skala Penelitian ... 107

Tabulasi Data Skala Harga Diri ... 112

Tabulasi Skala Efektivitas Hubungan Interpersonal ... 115

Hasil Z-Score ... 121

(20)

viii

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah. (2008). Hubungan antara Harga Diri dengan Penyesuaian Sosial pada

Remaja Kelas X di SMAN 2 Situbondo. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang.

Alwisol. (2010). Psikologi kepribadian (Cetakan kedelapan). Malang: UMM Press

Ancok, F., & Sutjipto, H. (1988). “Persepsi Terhadap Kemampuan Kerja Wanita”.

Journal Psikologi, (1). 1-8

Andhika. (2007). Pengaruh harga diri terhadap kepuasan hidup pada wanita

bekerja dan wanita tidak bekerja. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang

Apriyawati. (2009). Hubungan antara penyesuaian sosial dengan harga diri pada remaja penyandang tuna rungu. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang

Azwar, S. (2003). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Azwar, S. (2003). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Azwar, S. (2001). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Azwar, S. (2005). Sikap manusia (2ed.). Yogyakarta:Pustaka pelajar.

Baron, R., & Bryne, D. (2004). Psikologi sosial (Ed. 10). Jakarta: Erlangga

Branden, N. (1981). The Psychology of Self-esteem. New Jersey: Prentice Hall Inc

Clemes, H., & Bean, R. (1995). Bagaimana meningkatkan harga diri remaja.

Jakarta: Binarupa Aksara

Coopersmith, S. (1967). The Antecendents of Self-esteem. San Fransisco:W.h

Freeman

Dayakisni, T., & Hudaniah. (2006). Psikologi Sosial (Ed. Revisi). Malang: UMM Press

Dewanto. (2005). Hubungan antara harga diri dengan kecemasan sosial pada

remaja akhir. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang

Endarwati. (2005). Hubungan antara harga diri dengan etos kerja pegawai

departemen agama. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang

(21)

ix

Karlinger, F. N. (2004). Asas-asas penelitian behavioristik (3 ed.). Yogyakarta: Gajahmada University Press.

Klass, W,. & Hodge, S. (1978). “Self-esteem in Open and Traditional Classrooms”.

Journal of education Psychology. 70 (5). 701-705

Miranti. (2005). Hubungan antara harga diri dengan interaksi sosial pelajar SMU.

Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang.

Mukhlis, (2000). “Harga Diri dan Pusat Kendali Sebagai Prediktor Kepercayaan Diri Anak”. Tesis. (Tidak diterbitkan). Jogjakarta: Fakultas Psikologi UGM Novida. (2007). Hubungan antara kebutuhan berafiliasi dengan harga diri pada

remaja. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang

Rakhmat, J. (2007). Psikologi komunikasi (Cetakan keduapuluhempat). Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya

Riyanti. (2007). Studi korelasi antara kesesakan dengan hubungan interpersonal

pada lingkungan kost. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang.

Santrock, J. (2002). Life-Span development (Ed. 5). Jakarta: Erlangga

Sophia. (2005). Hubungan antara Harga Diri dengan Stabilitas Emosi. Skripsi.

Universitas Muhammadiyah Malang.

Suranto. (2011). Komunikasi interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu

Suryabrata, S. (1998). Metodologi penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Winarsunu, T. (2002). Statistik dalam penelitian psikologi dan pendidikan . Malang:

UMM Press.

Wisnuwardhani, D., & Mashoedi, S. (2012). Hubungan interpersonal. Jakarta:

Referensi

Dokumen terkait

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isidokumen tanpa ijin terhrlis dari Fakultas llmu Keolahragaan Univenitas

Proses pengadaan untuk pekerjaan tersebut akan dilaksanakan dengan. Pengadaan Langsung sesuai dengan ketentuan Perpres Nomor 70

Dengan melihat gejala dan berbagai pemikiran di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan Media Gambar Untuk Meningkatkan

The Government of Canada and the Government of Indonesia, desiring to utilize Canadian development assistance loan funds for the provision of industrial

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran warga kampung Ledok Tukangan dalam mewujudkan kampung ramah anak. Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian

Setelah menguasai buku teks siswa ini, peserta didik diharapkan mampu secara tepat mendeskripsikan kriteria fauna yang dilindungi, mengidentifikasi jenis fauna yang

Artinya, pemahaman (kognisi), perasaan (afeksi), dan kecenderungan berperilaku (konasi) pada tiap jenis kelamin (laki-laki atau perempuan) terhadap Plantera adalah sama. Usia

mengenai teori yang mendasari penelitian dan yang sudah ada dari penelitian- penelitian terdahulu sehingga berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan, meliputi