• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSTRUKSI FEMINISME DALAM SITUASI KOMEDI (AnalisisSemiotikapadaAdegandalamSituasiKomedi TetanggaMasaGitu? Season 2 episode 129 dan 138 di NET TV)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONSTRUKSI FEMINISME DALAM SITUASI KOMEDI (AnalisisSemiotikapadaAdegandalamSituasiKomedi TetanggaMasaGitu? Season 2 episode 129 dan 138 di NET TV)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

KONSTRUKSI FEMINISME DALAM SITUASI KOMEDI

(AnalisisSemiotikapadaAdegandalamSituasiKomedi

TetanggaMasaGitu?

Season 2

episode 129 dan 138 di NET TV)

SKRIPSI

DiajukankepadaFakultasIlmuSosialdanIlmuPolitik

UniversitasMuhammadiyah Malang

SebagaiPersyaratanuntukMendapatkanGelarSarjana (S-1)

OLEH:

SASI ARINTA ADISTY

201110040311312

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

KONSTRUKSI FEMINISME DALAM SITUASI KOMEDI

(AnalisisSemiotikapadaAdegandalamSituasiKomedi

TetanggaMasaGitu?

Season 2

episode 129 dan 138 di NET TV)

SKRIPSI

DiajukankepadaFakultasIlmuSosialdanIlmuPolitik

UniversitasMuhammadiyah Malang

SebagaiPersyaratanuntukMendapatkanGelarSarjana (S-1)

OLEH:

SASI ARINTA ADISTY

201110040311312

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti persembahkan kehadiran Allah SWT, atas rahmat dan

hidayah-Nya, penulisan skripsi dengan judul “KONSTRUKSI FEMINISME DALAM SITUASI KOMEDI (Analisis Semiotika pada adegan dalam situasi

komedi Tetangga Masa Gitu? Season 2 episode 129 dan 138 di NET TV)” ini dapat terselesaikan sesuai rencana. Skripsi ini sendiri disusun untuk melengkapi

tugas dan memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu

Komunikasi pada Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah

Malang.

Skripsi ini meneliti feminisme yang muncul pada adegan dalam situasi

komedi Tetangga Masa Gitu? Season 2 episode 129 dan 138 yang tayang di NET

TV. Penelitian ini menggunakan teori Semiotika Roland Barthes kemudian

peneliti melakukan pemaknaan dan pembahasan mendalam dalam setiap scene

yang berkaitan dengan masalah penelitian. Hasil penelitian ini adalah sosok

perempuan ini merupakan sosok feminisme yang mensetarakan derajatnya dengan

laki-laki. Perempuan memiliki kekuasaan dan kecerdasan dalam mengatur tingkah

laku laki-laki di dalam rumah tangganya. Perempuan ini juga sangat ditakuti oleh

laki-laki sehingga laki-laki tersebut tidak bisa hidup tanpa perempuan.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak akan tersusun dengan baik

tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan

banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu peneliti dalam

penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M. AP., selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Malang.

2. Bapak Dr. Asep Nurjaman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik.

3. Bapak Sugeng Winarno, MA., selaku Ketua Jurusan Prodi Ilmu

(5)

4. Bapak Novin Farid Styo Wibowo, S.Sos, M.Si dan ibu Dra. Juli

Astutik, M.Si., selaku pembimbing penulisan skripsi yang telah

memberikan masukan dan koreksi yang sangat berarti.

5. Seluruh jajaran tenaga pengajar Prodi Ilmu Komunikasi yang telah

mengajarkan banyak ilmu kepada peneliti selama 8 semester ini.

6. Ayah alm Ngadiman dan Bunda Imoengs, yang selalu mendukung

serta memberi doa dan kepercayaan yang luar biasa walaupun aku

sering korupsi soal bayar uang spp. Terimakasih sudah menyekolahkan

anakmu ini hingga menjadi Sarjana. Khusus untuk Ayah, semoga surga

adalah tempat terindahmu ketika sang malaikat menyampaikan

kelulusanku ini padamu. Amin.

7. Yoma Nila Adisty dan Mas Rendra Ndut, kakakku yang paling

mengerti segala keluhanku, Terimakasih atas dukungan, doa, dan

segala uang jajan yang tak lupa kau berikan dikala adikmu ini sedang

gelisah. Serta terimakasih kakak tertuaku Devi Feriyandari Putri untuk

segala semangat dan dukungan, kasih sayangmu, temen riwa-riwi cari

buku, cari jajan, cari dosen, cari keringat, cari hiburan dikala aku rindu

sama ayahku. Dan terimakasih buat adikku, adik yang paling ganteng

Zia Aryasatya El Madinka Rahadian yang selalu membuat hari-hariku

gembira meskipun sering membuat kalang kabut ketika datang

tiba-tiba dan mengacak-acak skripsiku tanpa batas.

8. Umi Yanti Zein, Terima kasih banyak untuk doa, dukungan, masakan

yang enak, serta tempat yang nyaman buat main sekaligus ngerjakan

skripsi.

9. BB (Blossom’s Bro) Diana Mulyawati, Rengganis Purwa Kinanti dan Dantik C. Anggraini, Terimakasih atas persahabatan yang kita bina

dalam 8 semester ini, walaupun kadang terlihat hina namun bagiku

kalian sangat bermakna.

10.Mblakrak (Cicie Limbad, Laily Nenek, Happy Suipeh, Ajeng Lawang)

Terimakasih selalu ada dari SMA sampai sekarang di saat susah

(6)

11.Temen-temen Basket, Tamara, Nina, Pimpik Sekar, Wira, Licha,

SBBC team yang nggak bisa satu-satu tak sebutin, sama keluarga AB

(Akasa Brata) serta CIBBM UMM dan Team FISIP UMM

Terimakasih dukungan dan semangatnya.

12.Greisye Ferawati Manoy, Terimakasih telah mengobarkan jiwa

semangat belajarku berbahasa inggris dan lebih mencintai buku.

Terimakasih juga doa dan semangat yang diberikan meskipun nggak

pernah disampaikan secara langsung.

13.Temen-temen seperjuanganku, Dhaniar Shanti, Shindy, Upen, Diah

Eka, Tika Kartika, mbak-mbak PWJ (Dinar, Ayu, Cece, Faiza, Nuril,

Iga, Vina), Rikha, Intan, Enny Utami dan semua angkatan IKOM

2011. Semangat yo rek skripsinya, semoga kita sukses terus cepet

dapet kerja yang mapan. Amin. Buat mbak Nurma Malik, cepet mulai

skripsinya jangan main terus.

14.Serta adik-adik tingkatku Nadya Rizky, Nina Sem dan yang nggak bisa

aku sebutin satu-satu, terimakasih segala doa, dukungan dan

semangatnya. Lancar kuliahnya, barokah ilmunya. Amin.

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... iv

ABSTRAKSI ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1LatarBelakangMasalah ... 1

1.2RumusanMasalah ... 7

1.3TujuanPenelitian ... 7

1.4ManfaatPenelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TelevisiSebagaiKomunikasi Massa ... 9

2.2 FungsiTelevisiSebagai Media Komunikasi Massa ... 12

2.3 PengertianSituasiKomedi ... 14

2.4 MenelusuriBudayaPatriarki... 16

2.5 Feminisme ... 18

2.5.1 GelombangPertamaFeminisme ... 19

2.5.2 GelombangKeduaFeminisme ... 21

2.5.3 FeminismeSebagaiGerakanPembebasanPerempuan ... 22

2.6 Feminisme Liberal ... 24

2.6.1 KeterkaitanFeminisme Liberal denganPenelitian ... 29

(8)

2.8 Teoridan Model Semiotika Roland Barthes ... 33

2.9 KeterkaitanSemiotikadenganPenelitian ... 37

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 PendekatanPenelitiandanTipePenelitian ... 39

3.2 WaktuPenelitian ... 40

3.3 Sumber Data ... 40

3.4 TeknikAnalsis Data ... 41

BAB IV DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 4.1 Profil NET TV ... 44

4.1.1Sejarah Berdirinya NET TV ... 47

4.2 SinopsisTetanggaMasaGitu? ... 48

4.2.1 Episode 129 ... 50

4.2.2 Episode 138 ... 56

4.3 BiografiPemainTetanggaMasaGitu? Season 2 ... 60

4.4 Tim TetanggaMasaGitu? ... 65

BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 5.1 HasilAnalisis Data ... 74

5.1.1PerempuanSebagaiSeorang yang mempunyaiKuasa ... 75

5.1.2 PerempuanSebagaiSosok Yang TegasdanDitakuti ... 86

5.1.3 PerjuanganPerempuanDalamKesetaraanDenganLaki-laki ... 96

5.1.4 PerempuanSebagaiKunciKehidupanRumahTangga ... 108

5.1.5 PerempuanSebagaiSimbolKebebasan ... 119

5.2Pembahasan ... 129

BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan ... 136

6.2 Saran ... 138

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 TabelKerjaAnalisis ……….…… 42

Tabel 3.2 TabelPemaknaan ………. 42

Tabel 4.1 Tim TetanggaMasaGitu? ……… 65

Tabel 5.1 TabelKerjaAnalisis ………... 71

Tabel 5.2 Pemaknaan ……… 72

Tabel 5.3 Signifier-Signified ……… 72

Tabel5.4 Denotative Sign ………..………... 73

Tabel 5.5 Connotative Signifier ………... 73

Tabel 5.6 Connotative Signified ………... 73

Tabel 5.7 TabelKerjaAnalisis ………... 76

Tabel 5.8 Tabel Signifier-Signified ………... 79

Tabel 5.9 Denotative Sign ………... 79

Tabel 5.10 Connotative-Signifier ………... 81

Tabel 5.11 Connotative-Signified ……….. 82

Tabel 5.12 TabelKerjaAnalisis ……… 86

Tabel 5.13 Tabel Signifier-Signified ……… 89

Tabel 5.14 Denotative Sign ………... 90

Tabel 5.15 Connotative-Signifier ……….. 91

Tabel 5.16 Connotative-Signified ……….. 92

Tabel 5.17 TabelKerjaAnalisis ………. 98

Tabel 5.18 Tabel Signifier-Signified ………. 100

Tabel 5.19 Denotative Sign ……… 100

Tabel 5.20 Connotative-Signifier ………... 102

(10)

Tabel 5.22 TabelKerjaAnalisis ……….. 109

Tabel 5.23 Tabel Signifier-Signified ……… 112

Tabel 5.24 Denotative Sign ……….. 113

Tabel 5.25 Connotative-Signifier ………. 114

Tabel 5.26 Connotative-Signified ……… 115

Tabel 5.27 TabelKerjaAnalisis ……….. 120

Tabel 5.28 Tabel Signifier-Signified ……… 123

Tabel 5.29 Denotative Sign ……….. 124

Tabel 5.30 Connotative-Signifier ………. 125

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 PetaTanda Roland Barthes ………. 34

Gambar 4.1 Logo NET TV ………. 44

Gambar 4.2 TetanggaMasaGitu? ……….. 48

Gambar 4.3 Sophia Latjuba ……… 60

Gambar 4.4 DwiSasono ………. 61

Gambar 4.5 Chelsea Islan ……….. 63

Gambar 4.6 Deva Mahenra ………. 64

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Ardial. 2014. Paradigmadan Model PenelitianKomunikasi. Jakarta: Bumi

Aksara.

Aziz, Asmaeny. 2007. FeminismeProfetik. Yogyakarta: KreasiWacana.

Badjuri, Adi. 2010. JurnalismeTelevisi. Yogyakarta: GrahaIlmu.

Fakih, Mansour. 1996. Analisis Gender danTransformasiSosial. Yogyakarta: PustakaPelajar.

Fiske, John. 2002. Introduction to Communication Studies. London: Routledge.

Handayani, Trisakti, Sugiarti. 2002. KonsepdanTeknikPenelitian Gender. Malang: UMM Press.

Kurniawan. 2001. Semiologi Roland Barthes. Magelang: Indonesiatera.

Littlejohn, Stephen W. 1996. Theories of Human Communication.Fifth Edition.

New York: Wadsworth Publishing Company.

Murniati, A. Nunuk P. 2004. Getar Gender. Magelang: IndonesiaTera.

Moore, Hellen A. 2002. SosiologiWanita. Jakarta: PT. RinekaCipta.

Morissan. 2010. JurnalistikTelevisiMutakhir. Jakarta: Kencana.

Nurudin, 2007.PengantarKomunikasi Massa. Jakarta: PT RajagrafindoPersada.

Rozana, Ellin. 2007. PergulatanFeminisme& HAM. Bandung: Institut Perempuan.

Sobur, Alex. 2006. SemiotikaKomunikasi. Bandung: PT RemajaRosdakarya.

(13)

Suharto, Edi. 2006. FeminismedanPekerjaanSosial, Makalah yang disampaikanpadasaatWorkshop on Feminist Theory and Social Work, PusatStudiWanitaUniversitas Islam NegeriSunanKalijaga, Yogyakarta, di Hotel SatyaNugrahapadatanggal 13 April 2006.

Sumiarni, Endang. 2004. JenderdanFeminisme. Yogyakarta: Wonderful

Publishing Company

Tong, Rosemarie. 1998. Feminis Thought (Pengantar Paling Komprehensif KepadaArusUtamaPemikiranFeminis). Yogyakarta: Jalasutra.

Vera, Nawiroh. 2014. SemiotikadalamRisetKomunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Winarni.2003. Komunikasi Massa SuatuPengantar. Malang: UMM Press.

Non Buku

agenbiodata.blogspot.com/2015/07/biodata-sophia-latjuba-dan-foto.html?m=1 (Diaksespadatanggal 29 Mei 2015 pukul 09.21 WIB).

figur-biodata.blogspot.com/2015/03/profil-biodata-dwi-sasono-lengkap.html?m=1 (Diaksespadatanggal 29 Mei 2015 pukul 11.18 WIB).

http://www.netmedia.co.id/program/108/Tetangga-Masa-Gitu (Diaksespadatanggal 20 Januari 2015, pukul 18.10 WIB)

http://www.netmedia.co.id (Diaksespadatanggal 24 Januari 2015, pukul 10.09 WIB)

http://netmovement.netmedia.co.id/press.php (Diaksespadatanggal 24 Januari 2015, pukul 11.15 WIB)

katakata-mutiara.com/blog/profil-biodata-deva-mahendra.html (Diaksespadatanggal 29 Mei 2015 pukul 09.15 WIB).

katakata-mutiara.com/blog/profil-biodata-chelsea-islan.html (Diaksespadatanggal 29 Mei 2015 pukul 09.19 WIB).

Kbbi.web.id/pantofel (Diaksespadatanggal 21 Juni 2015 pukul 07.26 WIB)

(14)

Indonesiamelaluita.umm.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jimtum mpp-gdl-atikacandr-29627&q=atika candralarasati (Diaksespadatanggal 24 Februari

MajawatiOen, 2014. TetanggaMasaGitu,

SeniKomunikasiPasanganmelaluihttp://m.kompasiana.com/post/read/65562 6/2/tetangga-masa-gitu-seni-komunikasi-pasangan.html

(Diaksespadatanggal 26 Januari 2015 pukul 17.44 WIB)

Meisyah, WirdahNur. 2004. AliranFeminismeDalamMajalahWanita Cosmopolitanmelalui

ta.umm.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jimtummpp-gdl-s1-2009-wirdahnurm-15357&q=wirdah nur (Diaksespadatanggal 24 Februari 2015 pukul 14.05 WIB)

Rimayanti, Nita. 2011. PengertianSitkomdanMacamnyamelaluihttp://komunikasi-info.blogspot.com/2011/08/sitkom.html (Diaksespadatanggal 24 Januari 2015 pukul 12.27 WIB).

tabloidbiodata.blogspot.com/2015/01/Chelsea-islan.html?m=1 (Diaksespadatanggal 29 Mei 2015 pukul 11.25 WIB).

weareworldnet.blogspot.com/2015/04/biodata-dan-foto-deva-mahenra-pemain.html?m=1 (Diaksespadatanggal 29 Mei 2015 pukul 12.05)

Zubaidah, Anny Nur. 2007. KorelasiAntara Motif Menonton, TerpaanTayanganSinetronKomediSituasi Bajaj Bajuri Di Trans TV danKepuasanMenontonpadaMasyarakat (Studi User and Gratifications

padaMasyarakat RT. 04 RW. 01

KelurahanLedokKulonKabupatenBojonegoro)melalui

(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perempuan dalam televisi senantiasa hanya mempertentangkan antara

wanita karir dan menjadi ibu-ibu rumah tangga. Dua posisi ini ada didalam

lokasi yang berseberangan. Sementara jabaran karir pun tidak hanya sekedar

bekerja, sehingga yang dimaksudkan dengan term wanita karir adalah wanita

pekerja dan itu menjadi penanda waktu yang beremansipasi.

Tayangan televisi di industri pada umumnya sangat monoton, perempuan

selalu ditempatkan dikelas manusia nomor dua setelah laki-laki, jika ada

penganiayaan laki-laki terhadap perempuan seolah-olah laki-laki memang

diberi kewenangan untuk melakukannya dan itu sangat wajar. Kekerasan yang

disebabkan oleh adanya bias gender disebut gender-related violence (Fakih,

1996:17-20).

Perempuan dipersepsikan sebagai penggerak kapitalisme media massa.

Perempuan dianggap sebagai objek dari mesin operasional yaitu sebuah

industri media. Dengan kekuatan pengaruhnya, media massa di Indonesia

menampilkan realitas tersendiri tentang perempuan yang sayangnya tanpa

disertai sensivitas gender dalam berbagai gaya penyajiannya. Akibatnya tujuan

menciptakan tujuan perempuan berbudaya dan mandiri masih sulit untuk

terjangkau. Dalam hal ini, seharusnya media massa dapat mensosialisasikan

kesetaraan gender, karena bagaimanapun media massa merupakan bagian dari

agen sosial. Seperti ibarat pisau bermata dua, media massa terutama televisi

(16)

2 perempuan dalam relasi gender. Hanya saja perlu diwaspadai, karena pada

peluang yang sama media massa bisa sekaligus berubah menjadi virus yang

justru semakin memperburuk posisi perempuan itu sendiri (Tong, 1998: 26).

Perempuan dalam media massa sebenarnya merupakan hal yang biasa kita

dengar. Seperti yang kita lihat, perempuan selalu ada di tampilan iklan

televisi, presenter, tokoh dalam film maupun dalam sitkom, entah perannya

sebagai tokoh utama, sebagai konsumen, sebagai objek ataupun subjek.

Pembahasan tentang perempuan tidak bisa dilepaskan dari semangat gerakan

feminisme yang diawali oleh persepsi tentang ketimpangan posisi perempuan

dengan posisi laki-laki di masyarakat. Dimana laki-laki digambarkan sebagai

sosok yang mendominasi dan perempuan sebagai sosok yang didominasi.

Perempuan selalu berada di nomer dua setelah laki-laki hanya karena

perbedaan gender dianggap sebagai kodrat, yang mengakibatkan ketidakadilan

tersebut merupakan kebiasaan dan akhirnya dipercaya bahwa peran gender itu

seolah-olah merupakan kodrat dan akhirnya diterima masyarakat secara umum

dan dari situah muncul sebuah feminisme (Handayani, 2002: 12).

Feminisme merupakan sebuah gerakan perempuan dalam menyatarakan

gender terhadap ketidakadilan perempuan yang dilakukan oleh laki-laki.

Feminisme ada karena berjalannya penindasan yang berasal dari ideologi yang

bernama patriarki, yaitu ideologi yang berdasarkan kekuasaan laki-laki dan

mengakar secara sistemik pada lembaga sosial, ekonomi, politik, budaya, yang

menjadi dasar dari penindasan perempuan itu sendiri (Rozana, 2007: 42).

Perempuan memiliki peran penting dalam penokohannya dalam program

(17)

3 dijelaskan diatas bahwa penokohan seorang perempuan tidak jauh beda dari

realitas kehidupannya, yakni sebagai ibu rumah tangga dan sebagai wanita

karir. Seperti penokohannya pada situasi komedi, peneliti lebih memilih

sitkom karena pada dasarnya sitkom adalah sebuah situasi komedi yang

dibuat dengan tujuan untuk dapat memancing tawa (mengundang lelucon)

yang temanya berdasarkan pada situasi tertentu. Tetapi peneliti melihat bahwa

perempuan dalam sitkom ini dikonstruksikan sebagai sosok feminisme melalui

adegan yang diperankan oleh perempuan tersebut.

Sitkom Tetangga Masa Gitu? merupakan sitkom pertama NET yang

pertama kali tayang pada pertengahan tahun 2014. Pada awalnya Tetangga

Masa Gitu? ini tayang pada hari Sabtu dan Minggu pukul 19.00 WIB, namun

sitkom ini berubah jam tayang menjadi Senin sampai Jumat pukul 19.00 WIB

yang selalu menyuguhkan episode baru dalam setiap tayangannya. Tetangga

Masa Gitu? merupakan serial drama komedi yang menceritakan dua keluarga

pasangan suami istri yang tinggal dalam kompleks perumahan elit di Jakarta

(Majawati Oen, 2014). Keluarga pertama telah menikah selama 10 tahun yang

diperankan oleh Sophia Latjuba sebagai Angel dan Dwi Sasono sebagai Adi,

sedangkan keluarga kedua baru saja menikah 8 hari yang diperankan oleh

Deva Mahenra sebagai Bastian dan Chelsea Islan sebagai Bintang

(www.netmedia.co.id).

Perempuan dalam sitkom ini diceritakan sebagai sosok yang berani dan

tegas seperti sosok laki-laki pada umumnya. Perempuan di dalam sitkom ini

berperan ganda yakni sebagai ibu rumah tangga dan sebagai karyawan kantor.

(18)

4 dalam sitkom ini tidak bisa berkutik saat kekuasaan itu digunakan perempuan

tersebut untuk mengatur sikap laki-laki yang kelewat batas. Disisi lain,

perbedaan gender dalam sitkom ini melahirkan berbagai ketidakadilan,

khususnya bagi perempuan. Bentuk manifestasi ketidakadilan gender ini

adalah dalam mempersepsi, memberi nilai serta dalam pembagian tugas

laki-laki dan perempuan.

Bentuk deskriminasi terhadap perempuan berkaitan dengan pekerjaan yang

mereka (perempuan) lakukan. Perempuan tersubordinasi oleh faktor-faktor

yang dikonstruksikan secara sosial. Hal ini disebabkan karena belum

terkondisikannya konsep gender dalam masyarakat yang mengakibatkan

adanya diskriminasi kerja bagi kaum perempuan (Handayani, 2002: 16).

Seperti pada episode 129 dan 138 yang berdurasi 30 menit ini, pada

episode 129 yang tayang pada tanggal 14 Januari 2015 dengan judul “TV

Addict”, mengisahkan permasalahan tentang kecanduan Adi dalam menonton

televisi selama dua hari penuh tanpa melakukan aktivitas lain, sementara

Angel seringkali pulang malam karena sibuk dengan pekerjaannya sebagai

pengacara di sebuah perusahaan. Tidak hanya itu, Adi juga sering

mengganggu Bastian dan Bintang. Setelah melakukan beberapa teguran dan

cara yang tidak berhasil untuk mengusir Adi dalam rumah Bastian dan

Bintang, berkat kecerdasan Bintang yang melakukan kesepakatan dengan

Angel, akhirnya Adi berhasil keluar dari rumahnya.

Sosok perempuan yang diperankan oleh Angel adalah sosok yang tegas

dan sangat disiplin dalam setiap tindakannya, dia tidak segan menegur dengan

(19)

5 seorang ibu rumah tangga yang sangat perhatian kepada Bastian. Bintang

adalah sosok wanita yang cerdas. Meskipun setiap hari harus menjadi istri dan

ibu rumah tangga, namun Bintang mempunyai bisnis online yang merupakan

pekerjaan sampingannya. Bintang dalam sitkom ini dikenal sebagai wikipedia

berjalan karena kecerdasaannya yang mengalahi Bastian.

Perbedaan ini ternyata menjadi keberlanjutan pada episode berikutnya,

yakni pada episode 138 berjudul “No Amazing Race” yang tayang pada 27

Januari 2015, kisah dalam episode ini menceritakan aksi demo yang dilakukan

mogok bicara Adi karena Angel dua kali telat menstransfer uang jajan. Protes

yang dilakukan Adi terhadap Angel, tidak berhenti sampai Angel pulang kerja.

Adi menuliskan tulisan di kertas seperti “jajan”, “2x”, “telat!”, “pikun!”,

tetapi Angel tidak mengerti maksud Adi. Angel tidak menghiraukan Adi dan

hanya fokus untuk bekerja. Disisi lain, Bintang mendapati kejutan dari Bastian

tetapi ia harus menjawab beberapa petunjuk untuk mendapatkan kejutan utama

itu. Lagi-lagi dengan kecerdasan Bintang, isyarat yang dibuat oleh Adi dapat

dipecahkan dengan mudah. Kemudian Angel segera menstranferkan uang

jajan pada rekening Adi dan menasehati Adi agar tidak mengulangi

perbuatannya lagi. Sementara itu Bintang juga ternyata telah berhasil

memecahkan petunjuk Bastian dengan segala kecerdasan yang dimiliki

wikipedia berjalan ini.

Dari berbagai penjelasan yang telah diuraikan, peneliti tertarik untuk

meneliti feminisme yang dikonstruksikan dalam adegan di sitkom Tetangga

Masa Gitu? Season 2 ini. Dalam penelitiannya, peneliti menggolongkan

(20)

6 merupakan paham yang mengusung adanya persamaan hak terhadap

perempuan untuk dapat berpartisipasi dalam berbagai bidang. Feminisme

liberal menempatkan perempuan memiliki kebebasan dan kesamaan dengan

laki-laki (Aziz. 2007: 58).

Pemikiran feminis liberal tersebut didasari oleh anggapan bahwa setiap

manusia mempunyai hak asasi, yaitu hak untuk hidup, mendapatkan

kebebasan, dan hak untuk mencari kebahagiaan. Asumsinya adalah tidak ada

perbedaan antara laki-laki dengan perempuan. Hal ini sejalan dengan kerangka

feminis liberal bahwa dalam memperjuangkan persoalan masyarakat tertuju

pada ‘kesempatan yang sama dan hak yang sama’ bagi setiap individu,

termasuk di dalamnya kesempatan dan hak kaum perempuan (Fakih, 1996:81).

Dalam penjelasan feminisme sebagai gerakan pembebasan perempuan,

feminitas merupakan konstruksi sosial budaya yang diatribusikan kepada

perempuan dan karena konstruksi diciptakan manusia, maka feminitas dan

gender tidaklah ajeg dan dapat berubah. Sesuai dengan adegan yang

diperankan oleh perempuan dalam sitkom ini, bahwa gender tidaklah ajeg

yang artinya bahwa seorang perempuan juga bisa memposisikan derajatnya

seperti halnya laki-laki dan tidak salah apabila seorang perempuan juga bisa

mempertegas laki-laki layaknya laki-laki mempertegas perempuan di dalam

kehidupan sebenarnya.

Peneliti lebih tertarik memilih episode 129 dan 138 di season 2 sebagai

bahan penelitian karena konstruksi feminisme dalam sitkom tersebut lebih

kuat daripada episode-episode lainnya, meskipun dalam episode lain juga ada

(21)

7 memilih episode 129 dan 138 peneliti sudah melihat adegan pada episode

lainnya, maka dari itu peneliti lebih memilih episode 129 dan 138 sebagai

bahan penelitiannya.

Dari penjelasan uraian diatas, maka peneliti membuat penelitian ini

dengan judul “Konstruksi Feminisme dalam Situasi Komedi (Analisis

Semiotika pada Adegan dalam Situasi Komedi Tetangga Masa Gitu? Season 2

episode 129 dan 138 di NET TV)”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan

masalah yaitu bagaimana konstruksi feminisme pada adegan dalam sitkom

tetangga masa gitu? Season 2 khususnya episode 129 dan 138 di NET TV ?

1.3Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka tujuan dari penelitian

ini adalah untuk mengetahui bagaimana konstruksi feminisme yang

diperankan melalui adegan dalam situasi komedi Tetangga Masa Gitu? Season

2 pada episode 129 dan 138 di NET TV.

1.4Manfaat Penelitian

1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

dan dapat memberikan konstribusi dalam perkembangan Ilmu

Komunikasi tentang studi Analisis Semiotika dan Konstruksi

(22)

8 menjadi referensi untuk penelitian di masa yang akan datang

khususnya bagi peminat Audio Visual.

2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan

informasi dan sumbangan pemikiran bagi masyarakat luas khususnya

para pecinta sinematografi dalam mengembangkan kemampuan untuk

Referensi

Dokumen terkait

Simpulan yang di ambil dari penelitian ini adalah ada pengaruh variabel harga, promosi dan kualitas pelayanan baik secara parsial maupun simultan terhadap keputusan pembelian

The result of the test was analyzed by using t -test formula to know the difference in the students’ writing result of narrative text between the group that was taught by

Komposis i Jenis Tumbuhan Bawah pada Tegakan Sengon ( Paraserianthes falcataria L. Dibimbing oleh YADI SETIADI. falcataria ) merupakan jenis pohon yang bernilai ekonomi

Metode SQ3R adalah metode memahami teks secara aktif yang meliputi tahap-tahap : survey (menyelidiki), question (bertanya), read (membaca), recite (memahami) dan review

Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Kemandirian Siswa pada Siswa Kelas IX Mts Suniyyah Selo Tawangharjo Tahun 2013/2014 ” sebagai salah satu syarat untuk

Fraksi nonpati onggok yang dimodifikasi melalui pencangkokan dan penautan-silang menggunakan akrilamida sebagai monomer dengan bantuan inisiator APS dan penaut

Metode yang digunakan dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah dengan cara analisa korelasi.Untuk mengukur korelasi antara kelancaran operasional terhadap kinerja

Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial , atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama