• Tidak ada hasil yang ditemukan

VIDEO KLIP MUSIK DALAM MAINSTREAM POSTMODERNISME (Analisis Semiotik pada Video Klip Musik “Gentleman” yang Dipopulerkan Oleh PSY)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "VIDEO KLIP MUSIK DALAM MAINSTREAM POSTMODERNISME (Analisis Semiotik pada Video Klip Musik “Gentleman” yang Dipopulerkan Oleh PSY)"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

i VIDEO KLIP MUSIK DALAM MAINSTREAM POSTMODERNISME (Analisis Semiotikpada Video Klip Musik “Gentleman” yang Dipopulerkan

Oleh PSY)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Mendapatkan Gelar Kesarjanaan

DisusunOleh:

CITRA JAUHAR ROHMAH 09220145

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

vi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah wa Syukurilah tiada henti penulis panjatkan kepada Allah SWT serta Nabi Muhammad SAW, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas skripsi yang berjudul VIDEO KLIP MUSIK DALAM MAINSTREAM POSTMODERNISME (Analisis Semiotik pada Video KlipMusik “Gentleman” yang di Populerkan Oleh PSY)

Penulis menyadari tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, tidaklah mungkin karya tulis ini akan dapat terselesaikan, Oleh karena itu dengan segala kerendahan dan ketulusan hati penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. Allah SWT, selaku pencipta dan maha segalanya, yang telah memberikan banyak hidayah serta rahmatNya sehingga skripsi ini terselesaikan. 2. Nabi Muhammad SAW, yang telah Menuntun manusia menuju cahaya

ilmudan agama, sertamenjaditauladanbagiumatmanusia.

3. Ayahanda Muchlash H.M terimakasih atas pelajaran hidup dan motivasi yang kau berikan, serta kasih sayang dan nasihatmu yang tak akan pernah terlupakan. Ibunda Siti Alifah, S.Ag, terimakasih atas kasih sayang, cinta, motivasi dan lantunan do'a yang selalu kau panjatkan untuk anakmu ini. Terimakasih atas segala hal yang kalian berikan.

4. Terima kasih untuk saudara-saudaraku, Kak Budhi yang telah memberikan dukungan, semangat serta doanya, untuk Adik-adik ku tersayang, AdikIndri, Dianah, Uyun terima kasih atas segala motivasi dan keceriaan yang selalu kalian berikan. I Love You All, untuk Adik Indri semoga lulus in time yaa.

(7)

vii 6. Dr. AsepNurjaman, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik.

7. Sugeng Winarno,M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi pada Universitas Muhammadiyah Malang.

8. Zen Amiruddin, M. Med. Kom, selaku pembimbing I atas arahan, diskusi serta kemudahan dan kesabarannya dalam membimbingpenulis.

4. Farid Rusman Drs, M.Si, selaku pembimbing II atas segala atas diskusi ,koreksi sehingga tugas ini terselesaikan.

5. Seluruh dosen jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UMM dan pihak admisnistrasi yang telah memberikan ilmu pengetahuannya, kemudahan serta bantuannya.

6. Sahabatku tersayang, IinRizka, S.Ikom terima kasih atas segala motivasi, dukungan, pengertian serta keceriaan yang kamuberikan selama belasan tahun kita berteman. Sampai ketemu di masa depan yang sukses, Amin. 7. Teman-teman Himakom’s Girls, “Nanda, Nay, Ika, Riche, Dina” terima

kasih atas motivasi dan doanya, akhirnya saya menyusul S.Ikom.

8. Teman-teman Kost ‘Sahabat’ (Tinuk, Manda, Ana, Rizky, Anggy),Kost ‘BJL’ (Muti, Erlin, Sevina, Wiwod) senang bisa mengenal kalian, terima kasih sudah menjadi teman yang baik dan pengertian.

9. Melly Fauziah, Ipul, Bibob, Bambang, Winda, Anes, Mala danteman-teman seperjuangan lainnya terimakasih atas segalasupportnya.

10.Teman-temanTeater SINDEN Fisip UMM, terima kasih atas doanya, dan terus berkarya.

11.Dan untuk semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu-satu.

(8)

viii

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Malang, 24 April 2014 Penulis

(9)

ix ABSTRAKSI

CITRA JAUHAR ROHMAH, 09220145

VIDEO KLIP MUSIK DALAM MAINSTREAM POSTMODERNISME

(Analisis Semiotik pada Video Klip Musik “Gentleman” yang Dipopulerkan Oleh PSY)

Dosen Pembimbing: Zen Amiruddin, M.Med.Kom, Farid Rusman, Drs, M.Si

Kata Kunci: Video Klip Musik, Postmodernisme, Semiotika

Seni postmodern, berangkat dengan kesadaran akan adanya hubungan erat antara milik sendiri dan orang lain. Karena itulah postmodern menganut gaya multivance yang menyukai perbedaan dan keanekaragaman. Implikasinya terlihat pada budaya populer seperti, video klip musik yang memberikan pesan, hiburan kepada penonton dengan suguhan gambar-gambar yang saling bertentangan, bercampur serta melebur menjadi satu, yang asli dan palsu sehingga tiada lagi makna yang bersifat objektif.

Dalam video klip musik “Gentleman” yang dipopulerkan oleh PSY menghadirkan sosok gentleman yang berbeda, dengan sesuatu yang tidak selaras, cenderung bertentangan dan yang berangkat menuju kehidupan sehari-hari. Sehingga ketika audiences menikmati karya tersebut harus membutuhkan interpretasi yang dalam. Berangkat dari pemikiran yang demikian maka mendasarkan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana mainstream postmodernisme dalam Video Klip Musik “Gentleman” yang di populerkan oleh PSY .

Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif Interpretatif, dengan menggunakan model semiotika komunikasi. Unit Analisisnya adalah per-larik lagu yang terdiri dari kalimat dan visual yang muncul serta sesuai dengan perumusan masalah. Teknik analisa data menggunakan konsep signifikasi dua tahap Roland Barthes, yang menyertakan makna denotasi, konotasi serta mitos yang ada, sehingga berperan membaca teks dalam dimensi sosial yang berkaitan dengan konteks relasi sosial di balik teks. Kemudian didekonstruksi dengan membongkar makna antara penanda-petanda, yang mengkaitkannya dengan tipe shot, pergerakan kamera, teknik angle selanjutnya diuraikan dengan menggunakan teori simulasi Baudrillard yang berusaha mengungkap makna dibalik citra dan tanda yang muncul.

(10)

x tertanam pada masyarakat tersebut. Demikian, peneliti menyarakan agar para sineas muda bisa membuat karya seni yang menarik dan sarat akan nilai kehidupan yang manusiawi, dan lebih bisa melihat dan menghaluskan kepekeaan kita terhadap perbedaan dan memperkuat toleransi terhadap kenyataan yang tidak terukur terhadap karya seni maupun realitas yang ada disekitar kita, terlebih pada suguhan media.

Peneliti

Citra Jauhar Rohmah

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

(11)

xi ABSTRACT

CITRA JAUHAR ROHMAH, 09220145

VIDEO CLIPS OF MUSIC IN MAINSTREAM POSTMODERNISM (Semiotic Analysis on Music Videos “Gentleman” Popularized by PSY) Adviser: Zen Amiruddin, M.Med.Kom, Farid Rusman, Drs. M.Si Key Words: Music Video, Postmodernism, Semiotic

The art of Postmodern, go out the awareness of the presence of the relationship between one’s own and those of others. Therefore postmodern adheres to the style of multivance who is found of distinction and diversity. By implication seen in popular culture as, music video clips that gives a message, entertainment to the audiences by treats images that is mutually incompatible, commingle as well as to fuse into one, the original and a forgery so that no more a meaning that is spatially objective.

In the music video clip “Gentleman” popularized by PSY presents the fgure of a different gentleman, with something that is not in tune, tend to contradict and to everyday life. So when audiences enjoy such works must be in need of interpretation. Depart from the reasoning those basing this research with the aim to find out how mainstream postmodernism in music videos “Gentleman” which in popularized by PSY.

This research uses Qualitative Interpretative approach, using the model of the semiotics of communication. It’s Analysis Unit is per-array of songs that consist of sentences and visually appears das well as according to the formulation of the problem. Technique of data analysis using the concept of the significance of the two stages of Roland Barthes, that include the meaning denoted, as well as the myth that there is a connotation, so the Act of reading the text in social relations context behind the text in social dimension related to social relations context behind the text. And then deconstructed by debunking the meaning between the signifier-alert, wich it a type of sht, the camera movement, the technique describe next using the angle of the theory of Baudrillard’s simulations attempted to uncover the meaning behind the image and signs that appear.

(12)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………....……. LEMBAR PERSETUJUAN………. LEMBAR PENGESAHAN………...……… LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS……… BERITA ACARA BIMBINGAN………. KATA PENGANTAR………... ABSTRAKSI……….. ABSTRACT………... DAFTAR TABEL………. DAFTAR GAMBAR………. DAFTAR ISI………..

BAB I PENDAHULUAN……….. 1

A. Latar Belakang Masalah………... 1

B. Rumusan Masalah………... 4

C. Tujuan Penelitian.………... 5

D. Manfaat Penelitian……..……….. 5

E. Tinjauan Pustaka………..……… 5

E.1. Video Klip Musik……….……….. 6

E.1.1. Pengertian Video Klip Musik……….. 6

E.1.2. Unsur-Unsur Video Klip Musik……….…. 7

E.1.3. Jenis-Jenis Video Klip Musik……….. 8

E.2. Industri Musik dan Video Klip………..……. 11

E.2.1. Musik Seni………..………. 12

E.2.2. Musik Tradisional………..……….. 12

E.2.3. Musik Populer………. 13

E.3. Video Klip Musik dan Budaya Populer………. 17

E.4. Konstruksi Realitas Sosial dalam Video Klip Musik. 21 E.5. Bahasa Film dalam Video Klip Musik……… 24

E.5.1. Unsur Naratif……….... 26

E.5.2. Unsur Sinematik………... 27

E.6. Pengertian Sikap Gentleman………... 30

E.7. Semiotika sebagai Pendekatan dalam Analisis Video Klip Musik……….. 33

E.8. Semiotika Postmodernisme………. 42

E.9. EsensiBahasadanRealitasJaques Derrida……..… 48

(13)

xiii

F.1. Pendekatan Penelitian………. 54

F.2. Tipe Penelitian……… 54

F.3. Unit Analisis………..……... 54

F.4. Teknik Pengumpulan Data………. 55

F.4.1. Data Primer………..………... 56

F.4.2. Data Sekunder………..….….. 56

F.5. Tenik Analisis Data………..….. 57

BAB II PSY DALAM PERKEMBANGAN MUSIK KOREA SELATAN... 58

A. Perkembangan Video Klip Musik……….. 60

A.1. Video Klip Musik di Industri Musik Korea Selatan. 63 A.2. YG Entertainment……….… 67

B. PSY……….…… 72

B.1. Biografi PSY………... 76

B.2. Diskografi Album PSY……….…... 76

C. Single Lagu “Gentleman”………..……... 72

C.1. Lirik Lagu “Gentleman”……….. 79

C.2. Sinopsis Video Klip Musik “Gentleman” Oleh PSY 83 BAB III VIDEO KLIP MUSIK DALAM MAINSTREAM POSTMODERNISME………... 84

A. GentlemandanKehidupan Modern……….……. 87

1. Gentleman, Sosok yang Kasardan TidakBertanggung Jawab……….. 88

2. Gentleman:Laki-Laki yang MenyukaiFashion……….. 93

3. Gentleman: Suka KehidupanHedonis……… 97

4. Sikap Gentleman terhadap Sosok Perempuan……….... 105

B. Identitas Gentleman Di Era Postmodernisme……..……….… 124

1. Penyanyi Sebagai Subjek Ideologi Gentleman……….. 124

2. Sikap Gentleman terhadap Ruang Publik.……….. 128

3. Gentleman Identik dengan Seksualitas & Sensualitas... 138

C. Video KlipMusik “Gentleman” yang di PopulerkanOleh PSY Dalam Maisntream Postmodernisme………. 160

BAB IV PENUTUP………... 165

A. Kesimpulan……….. 164

B. Saran………... 168

B.1. Secara Sosial………... 168

(14)

xiv DAFTAR TABEL

Tabel Kerja Analisis

Tabel 3.1 Visualisasi Laki-laki berjalan & menendang palang

Pembatasjalan 88

Tabel 3.2 Visualisasi Laki-laki menyukai Fashion 93 Tabel 3.3 Visualisasi Laki-laki sedang bersantai ditemani oleh

Perempuan 98

Tabel 3.4 Visualisasi Gentleman yang sedang menari 102 Tabel 3.5 Visualisasi sikap Laki-laki yang menggangu perempuan 106 Tabel 3.6 Visualisasi Laki-laki yang bersikap tidak senonoh terhadap

Perempuan 111

Tabel 3.7 Visualisasi Laki-laki suka mempermainkan Perempuan 117 Tabel 3.8 Visualisasi Laki-laki diatas derajat Perempuan 122 Tabel 3.9 Visualisasi Animasi wajah PSY “Gentleman” 125 Tabel 3.10 Visualisasi Gentleman menggangu siapapun dan

di manapu 129

Tabel 3.11 Visualisasi Gentleman yang suka menggangu anak keci 134 Tabel 3.12 Visualisasi Gentleman menggoda Perempuan Sexy 139 Tabel 3.13 Visualisasi Gentleman dan Perempuan Sexy 143 Tabel 3.14 Visualisasi Gentleman Menyukai Perempuan yang Sexy

dan Agresif 148

Tabel 3.15 Visualisasi Gentleman menikmati tubuh Perempuan 152 Tabel 3.16 Visualisasi Gentleman & Tubuh Perempuan dan

(15)

xv DAFTAR GAMBAR

Gambar Biografi

Gambar 2.1 Gambar Logo Perusahaan YG Entertainment 63

Gambar 2.2 Gambar Penyanyi PSY 67

Gambar Scene

Gambar 3.1 Laki-laki berjalan dan menendang palang pembatas

Jalan 90

Gambar 3.2 Laki-Laki berada di dalam toko Fashion 95 Gambar 3.3 Laki-laki sedang bersantai di temani oleh Perempuan 100 Gambar 3.4 Laki-laki sedang menari bersama para dancer 104 Gambar 3.5 Laki-laki yang bersikap tidak sopan terhadap

Perempuan 108

Gambar 3.6 Laki-Laki memberikan perlakuan kotor terhadap

Perempuan 113

Gambar 3.7 Laki-laki sedang mempermainkan Perempuan 117 Gambar 3.8 Laki-laki bahagia bisa menguasai Perempuan 122 Gambar 3.9 Animasi sosok PSY yang Gentleman 126 Gambar 3.10 Gentleman sedang menggangu Orang Di lift 131 Gambar 3.11 Gentleman menggangu Anak kecil bermain bola 136 Gambar 3.12 Gentleman memparodikan Sosok Perempuan sensual 140 Gambar 3.13 Gentleman tertarik dengan Perem1puan yang Sexy 145 Gambar 3.14 Laki-laki sedang berkencan dengan Perempuan agresif 150 Gambar 3.15 Laki-Laki & Perempuan sedang menikmati pesta yang

Sensual 154

Gambar 3.16 Tubuh Perempuan sebagai Alat Pemuas Seksual

(16)

xvi DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Baran, Stainley. 2006. Pengantar Komunikasi Massa. Salemba Humanik: Jakarta Budiman, Kris. 2011. Semiotika Visual: Jalasutra: Yogyakarta

Bungin, Burhan. 2008. Sosiologi Komunikasi. Kencana Prenada Group: Jakarta Fakih, Mansoer. 1996. Analisis Gender& Transformasi Sosial.Pustaka Pelajar

Offset : Yogyakarta

Fiske, Jhon. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT. Rajagrafindo Persada: Jakarta _________. 2004. Cultural and Communication Studies, Jalasutra:Yogyakarta.

Jalasutra: Yogyakarta

Kellner, Douglas. 2010.Budaya Media: Antara Modern danPostmodern,Jalasutra: Yoyakarta

Megawangi, Ratna. 1999. Membiarkan Berbeda. Mizan: Bandung Santoso, Listiyono. 2009. Epistemology Kiri.Ar-Ruzzmedia: Sleman

Semedhi, Bambang. 2011. Sinematografi-Videografi, Suatu Pengantar. Galia Indonesia: Bogor

Sobur, Alex. 2003. Semiotika Komunikasi, Rosda karya: Bandung

__________. 2006. Semiotika Komunikasi Suatu Pengantar. Rosda karya: Bandung

__________. 2009. Analisis Teks Media: suatu pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semotik dan analisis Framing. Rosda Karya: Bandung

Subulah, Umi. 2008. Spekturm Gender. UIN Malang Press: Malang Sugiharto, Bambang. 1996. Postmodernisme, Tantangan bagi Filsafat.

Kanisus:Yogyakarta

Suyoto. 1994. Postmodern danMasaDepanPeradaban. Aditya Media: Ygyakarta Pratista, Himawan. 2008. Memahami Film. Homerian Pustaka:Yogyakarta Piliang, Amir. 2003. Hipersemiotika: Tafsir Cultural Studies Atas Matinya

Makna. Jalasutra: Yogyakarta

(17)

xvii Jurnal Online

Dini Faisal

( http//:jbptitbpp-gdl-dinifaisal-26928-2-2007ta-2.pdf)diaksespadatanggal 3 Nopember 2013, Pukul 22:19

YuridisEka P.

(Http://3656-5358-1-PB (1).pdf)diaksespadatanggal 22 Desember 2013, pukul 13:08

Novelanich

(Umm.ac.id/files/disk1/173/jiptummpp-gdl-s1-2007-novelanich-8627-2.+ISI.PDF)diaksespadatanggal 20 Januari 2014, pukul 15:36

Internet

OrlJaf

(http://AndaSeorangGentleman.htm //)diaksespadatanggal 20 Agustus 2013, pukul 15.00

Hari Qpli DJFM

(http://psyprofil.html)diaksespadatanggal 6 Agustus 2013, pukul 09.43 MakyunSubukti

(http://Musik Populer ~ tulisanmakyun.htm//)diaksespadatanggal 9 September 2013, pukul 13.45

Dana Reses

(http://ThisIsVIPPersonelStanley.htm)diaksespadatanggal 9 September 2013, pukul 13:45

GemilangPratamaAdi

(Http://Perkembangan Teori Semiotika - KiHa 302.htm)diaksespada tanggal 9 September 2013, pukul 13:00

(http://PengertianGenreMusikdanJenis-Jenisnya-ROS.htm) diaksespada tanggal 20 September 2013, pukul 20:16

(18)

xviii (http://11 Makna Warna untuk Personality Anda.htm)diaksespada tanggal 15 Nopember 2013, pukul 14.08

Wikipedia

(http://K-pop - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm//) diaksespadatanggal 1 Nopember 2013, pukul 13.00

Wikipedia

(http://Psy - Wikipedia, the free encyclopedia.htm) Diaksespadatanggal 1 Nopember 2013, pukul 13.06 Wikipedia

(YG Entertainment - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm) Diaksespadatanggal 1 Nopember 2013, pukul 13:10

(PSY PROFILE.htm)

Diaksespadatanggal 1 Nopember 2013, pukul 14.00 Wikipedia

(http://id.wikipedia.org/wiki/Kota)diaksespadatanggal 2 Nopember 2013, pukul 07.15

Kapanlagi.com

(http://KapanLagi.com Lirik PSY - Gentleman.htm)diaksespadatanggal 1 Nopember 2013, pukul 13 38

Youtube:

Gentleman PSY MV

(19)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Komunikasi merupakan alat yang efektif untuk mempengaruhi tingkah laku

manusia, sehingga komunikasi dikembangkan dan dipelihara secara terus

menerus. Komunikasi bertujuan untuk memudahkan, melancarkan, melaksanakan

kegiatankegiatan tertentu dalam rangka mencapai tujuan optimal, baik komunikasi

lingkup pekerjaan maupun hubungan antar manusia (Mundakir,2006:109).

Di dunia kesehatan komunikasi merupakan hal penting dilakukan. Pada

profesi keperawatan, komunikasi menjadi lebih bermakna karena metode utama

dalam mengimplementasikan proses keperawatan. Komunikasi tersebut yaitu

komunikasi terapeutik. Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang

direncanakan secara sadar dan bertujuan dan kegiatanya difokuskan untuk

kesembuhan pasien, dan merupakan komunikasi profesional yang mengarah pada

tujuan untuk penyembuhan pasien (Heri purwanto,1994) dalam Mundakir

(2006:116). Suasana yang menggambarkan komunikasi terapeutik adalah apabila

dalam berkomunikasi dengan klien, perawat mendapatkan gambaran yang jelas

tentang kondisi klien yang sedang dirawat, mengenai tanda dan gejala yang

ditampilkan serta keluhan yang dirasakan. Gambaran tersebut akan menjadi acuan

dalam menentukan masalah keperawatan dan tindakan keperawatan yang akan

dilakukan, dengan harapan tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan keluhan

dan masalah keperawatan yang dialami klien atau bisa dikatakan bahwa tindakan

(20)

2

Menurut As Homby (1974) yang dikutip oleh Nurjannah, I (2001) mengatakan

bahwa terapeutik merupakan kata sifat yang dihubungkan dengan seni dari

penyembuhan. Hal ini mengambarkan bahwa dalam menjalani proses komunikasi

terapeutik, seorang perawat melakukan kegiatan dari mulai pengkajian,

menentukan masalah keperawatan, menentukan rencana tindakan, melakukan

tindakan keperawatan sesuai dengan yang telah direncanakan sampai pada

evaluasi yang semuanya itu bisa dicapai dengan maksimal apabila terjadi proses

komunikasi yang efektif dan intensif. Hubungan take and give antara perawat dan

klien menggambarkan hubungan memberi dan menerima, Karena data akurat

yang berasal dari klien merupakan pemberian yang berharga dan tak ternilai

karena akan dipakai sebagai acuan dalam memberikan perawatan. Dengan

demikian, komunikasi terapeutik merupakan hubungan perawat-klien yang

drancang untuk memfasilitasi tujuan terapi dalam pencapaian tingkatan

kesembuhan yang optimal dan efektif. Harapanya dengan adanya kegiatan

komunikasi yang terapeutik, lama hari rawat klien menjadi lebih pendek dan

dipersingkat (Nasir,2009:142).

Berkaitan dengan hal itu ,Bidang keperawatan sebagai salah satu bentuk

pelayanan, membutuhkan komunikasi untuk menciptakan hubungan antara

perawat dengan pasien, untuk mengenal kebutuhan pasien, dan menentukan

rencana tindakan serta kerja sama dalam memenuhi kebutuhan tersebut.

Terciptanya sebuah komunikasi yang baik akan menumbuhkan rasa percaya

pasien kepada perawat bahwa pasien akan dirawat dengan sebaik-baiknya dan

(21)

3

menceritakan keluhanya sangat diperlukan dalam proses keperawatan sehingga

perawat mampu membantu dalam proses penyelesaian keluhan apa yang

dirasakan baik secara fisik maupun psikologis. .

Namun fenomena yang terjadi adalah bahwa minimnya komunikasi dan

interaksi antara perawat dengan pasienya. Perawat hanya akan masuk ke kamar

pasien untuk menemani dokter ketika melakukan pemeriksaan, mengganti infuse,

merawat luka, memberikan suntikan, memberikan obat misalnya menunggu

apabila keluarga datang kepada perawat karena perawat lebih sibuk mengerjakan

dokumen kesehatan. Seharusnya perawat melakukan pelayanan yang lebih

komunikatif serta bersifat edukasi tentang kesehatan yang sangat diperlukan untuk

kesembuhan pasien, serta memberikan asuhan keperawatan, penyuluhan

kesehatan sebagai upaya prefentif dan promotif yang tidak boleh dikesampingkan,

selain upaya kuratif dan rehab medik yang diberikan oleh tim medis. Pasien dan

keluarganya selalu mengharapkan dan menanti informasi yang berkaitan dengan

masalah kesehatan serta perkembangan kondisi yang dialami dengan komunikasi

yang efektif, pelayanan yang ramah,cepat dan profesional. Dan fenomena tersebut

didukung oleh penelitian sebelumya Pengaruh komunikasi teraputik perawat pada

penderita kanker di RSUD Dr Saiful Anwar ( Studi pada pasien IRNA 1 RS Dr

Saiful Anwar) Oleh Nurma Eka Setiana Ningrum dalam hasil penelitianya bahwa

Pengaruh komunikasi terapeutik dikatageorikan sebagai pengaruh yang sangat

lemah. Dalam koofisien determinasi, menunjukkan komunikasi terapeutik perawat

(22)

4

dari faktor lain. Faktor lain tersebut diduga yaitu lama perawatan di rumah sakit,

dukungan keluarga, serta usia pasien.

Menurut Namora didalam bukunya (2009:7) menyatakan bahwa manusia

mempunyai sifat holistik, dalam artian manusia adalah makhluk fisik yang

sekaligus psikologis, yang mana kedua aspek ini saling berkaitan satu sama lain

dan saling mempengaruhi. Sehingga apa yang terjadi kondisi fisik manusia akan

mempengaruhi pula kondisi psikologinya, dengan kata lain setiap penyakit yang

dialami seseorang tidak hanya menyerang manusia secara fisik saja, tetapi juga

dapat membawa masalah-masalah bagi kondisi psikologinya. Hal ini dapat dilihat

dari pasien penderita kanker dimana ketika dokter mendiagnosis seseorang

menderita penyakit yang berbahaya seperti kanker, secara umum ada 3 bentuk

respon emosional yang bisa muncul pada pasien penyakit kronis seperti kanker

yaitu penolakan, kecemasan dan depresi ( Taylor,1998), Kecemasan merupakan

respon umum yang terjadi seteah penyakit kanker terdiagnosis. Selain itu pasien

kanker akan mengalami kondisi psikologis yang tidak menyenangkan, misalnya

merasa kaget, cemas, takut, bingung, sedih, panik atau merasa sendiri dan

dibayangi kematian. Kecemasan meningkat ketika individu membayangkan

terjadinya perubahan dalam hidupnya di masa depan akibat dari penyakit yang

diderita ataupun akibat dari proses penanganan, misalnya proses radiasi dan

obat-batan yang digunakan untuk membunuh sel kanker ternyata dapat mengakibatkan

kerusakan tubuh bahkan berpotensi untuk menyebabkan hilangnya fungsi tubuh

yang tidak dapat diperbaiki ( Burish,1987). Selain itu beban biaya yang harus

(23)

5

terbebani sehingga dalam kondisi demikian seseorang akan mengalami kehilangan

identitas diri dan kehilangan control atas tubuh (Namora, 2009:7).

Didalam penanganan seorang penderita kanker ada 2 bentuk penanganan

yaitu penanganan secara medis guna untuk membunuh sel kanker dan mencegah

adanya penumbuhan sel kanker lainya. Selain itu peran komunikasi interpersonal

antara staf medis dengan pasien juga berperan penting. Pelaksanaan komunikasi

terapeutik bertujuan membantu pasien memperjelas dan mengurangi beban

pikiran dan perasaan untuk dasar tindakan guna mengubah situasi yang ada

apabila pasien percaya pada hal-hal diperlukan. Disamping itu juga mengurangi

keraguan serta membantu dilakukanya tindakan yang efektif, mempererat

interaksi kedua pihak yakni antara pasien dan perawat secara profesional dan

proporsional

dalam

rangka

membantu

penyelesaian

masalah

pasien

(Machfoedz,2009:105). Jadi asumsinya bahwa jika melalui komunikasi terapeutik

dilakukan dengan efektif diharapkan terjadi perubahan dalam diri klien. Klien

yang tadinya tidak bisa menerima diri apa adanya atau merasa rendah diri, setelah

berkomunikasi terapeutik dengan perawat akan mampu menerima dirinya. Karena

komunikasi merupakan suatu dasar tindakan dalam proses penanganan seorang

pasien.

Berdasarkan Riset kesehatan Dasar ( Riskesdas ) tahun 2007, prevelensi

tumor / kanker di Indonesia adalah 4,3 per 100 penduduk dan kanker merupakan

penyebab kematian no 7 ( 5,7 % ) setelah stroke , TB, hipertensi

,

cedera , perinatal

dan DM. Menurut statistik rumah sakit dalam system informasi Rumah Sakit

(24)

6

rawat inap di seluruh RS di Indonesia (16,85%), disusul kanker leher rahim

(11,78%), kanker hati dan saluran empedu intrahepatik (9,69%), Leukemia

(7,42%), dan Limfoma non Hodgkin (6,69%)( Dep. Kes RI, 2013:3).Menurut

laporan WHO 2003 , terdapat lebih dari 10 juta kasus penderita baru penyakit

kanker. Prediksi peningkatan setiap tahun kurang lebih 20 % sehingga

diperkirakan pada tahun 2020 jumlah penderita baru penyakit kanker akan

mencapai hamper 20 juta penderita per tahun, dan diperkirakan 84 juta orang akan

meninggal ( Direktorat Jendral PP dan PL Kementerian Kesehatan,2013:3)

Oleh karena itu perawat sebagai komponen penting dalam proses

keperawatan dan orang yang terdekat dengan pasien harus mampu berkomunikasi

baik secara verbal dan non verbal dalam membantu kesembuhan pasien. Seorang

perawat profesional selalu berusaha untuk berperilaku terapeutik, yang berarti

bahwa setiap interaksi yang dilakukan memberikan dampak kesembuhan yang

memungkinkan pasien untuk memperoleh kepuasan dari pelayanan yang

diberikan oleh seorang perawat. Perawat harus memiliki tanggung jawab secara

moral tinggi yang didasari atas sikap peduli dan penuh kasih sayang, serta

perasaan ingin membantu orang lain untuk tumbuh dan berkembang. Dengan

adanya komunikasi memberikan motivasi untuk sembuh menjadi suatu kekuatan

para penderita untuk tetap bertahan memperbaiki hidupnya dan tidak mudah putus

asa dalam menghadapi penyakitnya. Motivasi dengan intensitas yang cukup yang

diakukan oleh pihak keluarga, staf medis akan memberikan arah pada individu

(25)

7

Terkait dengan data dan uraian diatas yang menjadi menarik untuk diteliti

adalah Bagaimana penerapan komunikasi terapeutik perawat pada penderita

kanker dalam upaya memotivasi kesembuhan pasien. Dimana komunikasi ini

memiliki tujuan sebagai upaya memotivasi kesembuhan pasien, sedangkan pasien

penderita kanker merupakan pasien yang tidak dapat sembuh, hal inilah yang

menjadi salah satu faktor pasien penderita kanker mengalami penurunan harga diri

dan mengalami gangguan seperti kecemasan, depresi dan stres. Untuk itu peneliti

melakukan penelitian lebih mendalam tentang bagaimana penerapan komunikasi

terapeutik perawat pada penderita kanker dalam upaya memotivasi kesembuhan

pasien di RSUD Dr Saiful Anwar Malang.

Latar belakang peneliti memilih Rumah Sakit Umum Dr Saiful Anwar

Malang sebagai tempat penelitian, Hal ini dikarenakan bahwa penelitian ini

merupakan penelitian lanjutan dari penelitian sebelumnya yang dilakukan di

RSUD Dr Saiful Anwar dengan judul penelitian Pengaruh komunikasi terapeutik

perawat pada penderita kanker di RSUD Dr Saiful Anwar ( Studi pada pasien

IRNA 1 RS Dr Saiful Anwar) Oleh Nurma Eka Setiana Ningrum. Dengan

demikian menjadi menjadi hal menarik untuk peneliti mengambil penelitian dari

segi perawat untuk mengetahui bagaimana penerapan komunikasi terapeutik

perawat pada penderita kanker sebagai upaya memotivasi kesembuhan pasien.

Alasan lain peneliti mengambil RSUD Dr Saiful Anwar Malang adalah bahwa

Rumah sakit ini merupakan rumah sakit milik Pemerintah Daerah Provinsi Jawa

Timur yaitu terletak di kota Malang. RSSA ini telah terakreditasi A di kota

(26)

8

Jawa Timur (

http://www.rsusaifulanwar.jatimprov.go.id/about.html

). Terlepas

dari hal itu , secara geografis lokasi penelitian ini dekat dengan peneliti sehingga

memudahkan peneliti dalam melakukan proses peneltian.

1.2.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan oleh peneliti diatas,

maka rumusan masalah yang dapat ditarik adalah bagaimana penerapan

komunikasi terapeutik perawat pada penderita kanker dalam upaya memotivasi

kesembuhan pasien

1.3.

Tujuan

Mengacu pada rumusan masalah yang ditemukan, maka tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan komunikasi terapeutik perawat

pada pasien penderita kanker sebagai upaya memotivasi kesembuhan pasien.

1.4.

Manfaat penelitian

1.4.1.

Manfaat Akademis

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menambah

informasi dan wawasan kepada mahasiswa jurusan imu komunikasi

Universitas Muhammadiyah Malang khususnya dan mahasiswa jurusan

lain pada umumnya mengenali ruang lingkup komunikasi dalam bidang

pengetahuan mengenai komunikasi terapeutik perawat pada penderita

kanker dalam upaya memotivasi kesembuhan pasien penderita kanker di

(27)

9

Selain itu juga penelitian ini diharapkan mampu menjadi tambahan

referensi atau acuan bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian sejenis.

4.2 Manfaat praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini dapat digunakan oleh Rumah

Sakit Saiful Anwar terutama untuk Ruang 22 Instalasi Rawat Inap I secara

khusus atau lembaga kesehatan / Rumah sakit yang menangani pasien

penderita kanker sebagai masukan dan pertimbangan maupun informasi

guna penyempurnaan sistem kerja terutama dibidang komunikasi

Referensi

Dokumen terkait

Admin LPSE segera melakukan pengisian Data Pengelola LPSE, dan Kepanitian Pengadaan (ULP), Kelompok Kerja / POKJA ULP, serta mempersiapkan pemberian User ID dan Password

Setelah mengikuti pembelajaran dengan model discovery learning,dan metode diskusi dengan cara tanya jawab dan menggali informasi, dengan menumbuhkan sikap gotong royong,

Karena nilai CR lebih besar dari 1,96 menunjukkan adanya pengaruh yang positif antara kerjasama dengan efektivitas hubungan pemasaran. Dengan demikian menunjukkan

Sistem pengolahan uji kendaraan juga belum memiliki pengaduan layanan terhadap pelanggan dari segi kritik dan saran, sehingga Dishub dapat bisa meningkatkan

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa upaya kecakapan personal remaja memiliki nilai rata-rata 29.34 (SD = 4.52) yang berarti kemampuan remaja dalam kecakapan personal

Berdasarkan fenomena di ruang rawat inap RSUD Padangsidimpuan didapatkan bahwa kemampuan kepemimpinan klinis bagi perawat pelaksana masih belum maksimal diaplikasikan,

Abstrak.Kenyamanan pejalan kaki pada jalur pedestrian kampus Unsrat merupakan kebutuhan dasar guna menunjang aktivitas perkuliahan dimana jalur pedestrian berfungsi

Based on the discussion of the verbal humor translation consistency, the writer found that 57 (89.1 %) out of 64 samples of verbal humor used in Ice Age 3: Dawn of