• Tidak ada hasil yang ditemukan

KANDUNGAN UNSUR PELECEHAN VERBAL DAN NON VERBAL DALAM PROGRAM COMEDY TELEVISI (Analisis Isi pada program acara “Comedy Night Live” di Station Televisi NET)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KANDUNGAN UNSUR PELECEHAN VERBAL DAN NON VERBAL DALAM PROGRAM COMEDY TELEVISI (Analisis Isi pada program acara “Comedy Night Live” di Station Televisi NET)"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

i KANDUNGAN UNSUR PELECEHAN VERBAL DAN NON VERBAL

DALAM PROGRAM COMEDY TELEVISI

(Analisis Isi pada program acara “Comedy Night Live” di Station Televisi NET)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S -1)

Komunikasi

DECKY MAHAR LESMANA (08220167)

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMADIYAH MALANG

2015

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

viii

Motto

Berjuang tanpa lelah, mengikuti kata

(9)
(10)
(11)

xi DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Berita Acara Bimbingan Skripsi ... iv

Lembar Pernyataan Orisinalitas ... v

ABSTRAKSI ... vi

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.4.1. Manfaat Akademi ... 6

1.4.2. Manfaat Praktis ... ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Komunikasi Massa ... 8

2.2 Televisi Sebagai Media Komunikasi Massa ... 15

2.3 Undang-undang Penyiaran ... 21

2.4 Pengertian Pelecehan dalam bentuk kekerasan ... 23

(12)

xii

2.6 Defenisi Konseptual ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

3.1 Ruang Lingkup Penelitian ... 33

3.2 Unit Analisis dan Satuan Ukur ... 33

3.3 Tehnik Pengumpulan Data ... 34

3.4 Struktur Kategorisasi ... 35

3.5 Koder ... 36

3.6 Tehnik Perolehan Data ... 37

3.6 Uji Reliabilitas ... 39

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN ... 42

4.1 Profil Net TV ... 42

4.1.1 Sejarah Net TV ... 42

4.2 Sekilas Tentang Comedy Night Live ... 44

BAB V PENYAJIAN DAN PENGOLAHAN DATA ... 46

5.1 Pengolahan Data ... 46

5.1.1 Sajian Data ... 46

5.1.2 Analisis Isi Unsur pelecehan verbal dan verbal Pada tayangan “Comedy Night Live” episode Contes Hip-hop ... 49

5.1.3 Analisis Isi Unsur pelecehan verbal dan verbal Pada tayangan “Comedy Night Live” episode Mencari Model Iklan... 53

5.2 Uji Reliabilitas ... 61

5.2.1 Reliabilitas Peneliti dan Koder 1 ... 63

(13)

xiii BAB VI PENUTUP ... 69

6.1 Kesimpulan ... 69 6.2 Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA

(14)

xiv DAFTAR TABLE

Tabel 1 Lembar Koding Penelitian ... 38 Tabel 2 Tabel Distribusi Frekuensi Kemunculan Pelanggaran ... 39 Tabel 3.Frekuensi Kemunculan pelecehan Verbal dan Non verbal pada tayangan “Comedy Night Live ... 47

Table 4. Unsur pelanggaran berdasarkan durasi tayangan ... 48 Table 5.Hasil frekuensi kemunculan pelanggaran pelecehan verbal dan non vebral episode 1 Maret 2015 ... 49 Table 6.Hasil frekuensi kemunculan pelanggaran pelecehan verbal dan non vebral episode 15 Maret 2015 ... 53 Tabel 7 Total Observed Agreement Antara Peneliti dan Koder I Berdasarkan Frekuensi Kemunculan Scene ... 64 Tabel 8 Expected Agreement Peneliti dan Koder I Berdasarkan Frekuensi

(15)

xv DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.Sule menghina Nunung dengan menyebut si Badan Besar ... 50

Gambar 2.Nunung mendapatakan pelecehan Verbal dari Andre Taulani... 51

Gambar 3.Sule Membentak Nunung ... 51

Gambar 4.Sule Membentak Nunung ... 52

Gambar 5.Sule ajak Andre tukar tambah Istri ... 52

Gambar 6.Andre yang akan menjadikan foto Nunung Blur ... 54

Gambar 7.Manager Nunung meminta agar hasil foto sama dengan Cover Jurasic park ... 55

Gambar 8. Nunung dengan Background Kuburan ... 55

Gambar 9. Nunung ditutupi dengan berbagai macam tanaman ... 56

Gambar 10.Parto menyamakan Nunung dengan tempat sampah... 57

Gambar 11.Sule membentak dan menghina Istrinya Nunung ... 57

Gambar 12.Sule menampar Nunung ... 58

Gambar 13.Parto yang disiksa oleh Asisten Fotografer ... 59

Gambar 14.Sule memaki Istrinya ... 60

Gambar 15 Sule mencoba memukul Istrinya ... 60

(16)

xvi DAFTAR PUSTAKA

BUKU:

Abdurrahman, 2005. Pengantar dan Praktek Komunikasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Bagong .S, dkk. (2000). Tindak Kekerasan Mengintai Anak-anak Jatim. Surabaya : Lutfansah Mediatama.

Bungin, Burhan. 2007. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana.

Eriyanto. 2011. Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian Komunikasi dan Ilmu-ilmu Sosial lainya. Jakarta: Kencana.

Hamidi. 2007. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Pendekatan Praktis Penulisan Proposal dan Laporan Penelitian. Malang: UMM Press.

Kuswandi, Wawan. 1996. Komunikasi Massa. Sebuah Analisis Isi Media Penyiaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Kriyantono, Rachmat, 2007. Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana prenada media group

(17)

xvii Morissan. 2009. Manajemen Media Penyiaran: Mengelola Radio dan Televisi.

Jakarta: Kencana.

Mufid, Mumamad. 2007. Komunikasi dan Regulasi Penyiaran. Jakarta: Kencana.

Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Rakhmat, Jalaluddin. 2005. Metodologi Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Usman. Hardius dan Nachrowi Djalal Nachrowi, 2004, Pekerja Anak di Indonesia : Kondisi, Determinan, dan Eksploitasi ( kajian kuantitatif), PT.Gramedia Widiasarasa Indonesia, Jakarta.

Wahyudi, JB. 1986. Media Komunikasi Massa Televisi. Bandung: Alumni.

Wimmer, Roger D. & Joseph R. Dominick. 2000, Mass Media Research. An Introduction. London.: Wadsworth Publishing Company

Wiryanto. 2003. Teori Komunikasi. Jakarta: PT Grasindo.

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG

Lembaga penyiaran merupakan media komunikasi massa yang mempunyai peran penting dalam kehidupan sosial, budaya, politik dan ekonomi, memiliki kebebasan dan tanggung jawab dalam menjalankan fungsinya sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, serta kontrol dan perekat sosial. Penyelenggara penyiaran wajib bertanggung jawab dalam menjaga nilai norma, tata susila, budaya, kepribadian dan kesatuan bangsa yang berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

Banyaknya media penyiaran yang ada, terkadang menimbulkan persaingan dalam menggapai pelanggan yang berakibat banyaknya media penyiaran yang mulai menyimpang dari asas dan tujuan penyiaran yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. Alasan yang ada dikarenakan agar siarannya lebih bersifat menarik perhatian khalayak banyak. Salah satu bentuk penyimpangannya yaitu disiarkannya unsur-unsur pelecehan secara verbal maupun non verbal.

Seperti telah tercantum dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran dalam Pasal 3 tentang Tujuan Penyiaran:

(19)

2

Disiarkannya hal yang dianggap tidak pantas, seperti adanya unsur pelecehan verbal mapun non verbal terhadap ketertiban umum di televisi menimbulkan banyak perspektif negatif dari beberapa kalangan, karena akan berdampak negatif pula pada kalangan yang menkonsumsinya terutama anak-anak. Lembaga penyiaran seharusnya lebih selektif dalam menyiarkan sesuatu hal yang akan dikonsumsi oleh masyarakat, karena jika tidak begitu maka akan berdampak negatif bagi mereka yang belum mengerti benar tentang hal yang akan disiarkan.

Media penyiaran merupakan sarana dalam memperoleh informasi serta hiburan, tetapi terkadang hal yang disiarkan kurang mendidik, tidak bertanggung jawab dan tidak mencerminkan nilai moral, tata susila, budaya bangsa yang berlandaskan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Jika hal ini tidak diperhatikan maka mungkin akan berdampak negatif atau bahkan akan menimbulkan masalah yang berupa kejahatan, yang dikarenakan meniru adegan yang disiarkan di media elektronik.

(20)

3

2007:64) mengatakan bahwa fungsi komunikasi massa adalah sebagai to inform (menginformasikan), to entertain (memberi hiburan), to persuade (membujuk), transmission of the culture (transmisi budaya).

Pada dasarnya televisi berfungsi sebagai media komunikasi untuk medapatkan informasi, pendidikan dan hiburan, tentu tidak ada permasalahan yang kontroversial dengan fungsi tersebut. Barulah pada sisi televisi sebagai media bisnis banyak muncul program acara yang mengabaikan isi acara yang berdampak negatif. Namun ketika demi bisnis terjadi banyak eksploitasi yang berlebihan untuk menarik pengiklan sebanyak-banyaknya tanpa mempersoalkan ruang publik. Media televisi adalah media yang menggunakan ruang publik dan seharusnya menghormati hak pihak atau individu lain yang juga termasuk di wilayah itu.

Dengan kondisi seperti itu, untuk menarik pemirsa dan para pengiklan yang sebanyak-banyaknya, stasiun televisi membuat program acara yang mencerminkan masyarakat pada umumnya. Namun uang adalah segalanya, segala peraturan dan kode etik penyiaran lebih diabaikan. Akan tetapi peraturan dan kode etik dibuat untuk melindungi masyarakat dari program acara yang merugikan pemirsa. Akibatnya banyak terjadi kekerasan terjadi pada masyarakat karena dampak dari cerminan acara televisi.

(21)

4

tentang penyiaran diabaikan begitu saja tanpa lagi dijadikan dasar dalam membuat program acara. Sedangkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran Bab IV Pelaksaan Siaran bagian pertama Isi Siaran Pasal 36 ditulis dengan jelas bahwa isi siaran dilarang, yakni ayat: (1) Isi siaran dilarang:

a. Bersifat fitnah, menghasut, menyesatkan dan/atau bohong;

b. Menonjolkan unsur kekerasan, cabul, perjudian, penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang; atau

c. Mempertentangkan suku, agama, ras, dan antargolongan.

d. Isi siaran dilarang memperolokkan, merendahkan, melecehkan dan/atau mengabaikan nilai-nilai agama, martabat manusia Indonesia, atau, merusak hubungan internasional.

Tayangan yang begenre komedi adalah salah satu tayangan yang paling besar potensi melakukan pelanggaran unsur pelecehan yang sudah dilaramg oleh KPI. Genre komedi saat ini sangat digemari pemirsa televisi pada umumnya. Pemirsa membutuhkan sebuah hiburan yang dapat mengobati rasa lelah setelah seharian beraktivitas bekerja atau belajar. Oleh sebab itu stasiun televisi membuat program acara bergenre komedi variety show komedi situasi untuk menarik pemirsa sebanyak-banyaknya.

(22)

5

stasiun tv di Indonesia hingga sekarang, seperti facebookers, comedy late night hingga , Stand Up Comedy.

Salah satu stasiun televisi yang memproduksi program acara variety show komedi adalah televisi yang terhitung baru yakni NET TV dengan program

acara yang juga tergolong baru yaitu “Comedy night live” yang mulai hadir 5 Februari 2015 dengan jadwal tayang Sabtu Minggu jam 22.00 WIB. “Comedy night live” adalah sebuah variety show komedi, yang menampilkan kolaborasi

antara grup lawak lama yang dulu bernama Opera pan Java di Trans 7. Yakni Sule, Andre Taulani, Nunung, Parto, Andhika Prama dan Gading Martin.

Dibalik acara itu, tidak banyak yang menyadari bahwa tayangan “Comedy night live” mempunyai dampak yang kurang baik bagi pemirsa.

Pemirsa hanya menyadari tayangan itu dapat menghibur dan membuat tertawa tanpa mengetahui dampak negatifnya. Namun, pihak stasiun televisi dengan gencar menayangkan acara itu tanpa memikirkan dampak negatif bagi pemirsanya.

Unsur pelecehan pada program acara “Comedy night live” sering muncul mulai dari sisi mendorong, memukul, membentak, hingga merayu sambil mencolek atau memegang bagian tubuh perempuan. Padahal semua itu melanggar Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran. Namun itu semua diabaikan begitu saja.

(23)

6

TV ditinjau dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran, terutama yang dijelaskan pada isi siaran yang dilarang.

1.2RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah: berapa banyak frekuensi kemunculan unsur pelecehan verbal maupun non verbal pada “Comedy night live” di Net TV.

1.3TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa banyak frekuensi kemunculan unsur pelecehan verbal mapun non verbal pada acara televisi ”Comedy night live” di Net TV.

1.4MANFAAT PENELITIAN

Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, dapat diungkapkan bahwa penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat Akademis

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan tambahan referensi bagi mahasiswa jurusan ilmu komunikasi khususnya konsentrasi Audio Visual dalam memahami dan menjelaskan pelangaran isi siaran suatu

(24)

7

1.4.2 Manfaat Praktis

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kata lain, kluster 1 merupakan kelompok programmer berjiwa muda yang memiliki semangat tinggi untuk mencari informasi, berinovasi, kerja berkualitas, dan dapat

Tabel 4.32 Skor IST yang Berkorelasi Negatif dan Signifikan dengan Prestasi Belajar di SMKN 1 Sukabumi jurusan Teknik Gambar Bangunan86 Tabel 4.33 Skor IST yang Berkorelasi

Mereka tinggal di panti karena berbagai alasan, diantaranya menghadapi anak-anak yang sudah selesai pendidikannya dan mulai mandiri sehingga mulai meninggalkan rumah dan

Inkubator bisnis melakukan analisis kebutuhan nyata dari para pengusaha binaan atau calon binaan melalui upaya menghimpun dan menyaring informasi mengenai kebutuhan inovasi

Bangun Guna Serah adalah pemanfaatan barang milik daerah berupa tanah oleh pihak lain dengan cara mendiri kan bangunan dan/atau sarana beri kut fasilitasnya,

Industri batik tulis pada zaman dulu memang sangat menjanjikan dengan pemasaran dan lahan jual yang besar, tetapi dengan adanya berbagai jenis pembuatan

Banyak penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dapat dipelajari dan dapat diterapkan dimana saja, sehingga pendidikan harus diarahkan pada penguatan keterampilan

Ketika pemilik persil baru yang mendapatkan peralihan hak kepemilikan persil dari jual beli dengan cara pelelangan tersebut bermaksud untuk mengajukan