• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Metode Masking-Filtering Dalam Pengamanan Data Teks

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Metode Masking-Filtering Dalam Pengamanan Data Teks"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Evin Wendro Naibaho
  • Pengajar:
    • M.Andri B,ST,MCompSc,MEM
    • Maya Silvi Lydia, B.Sc., M.Sc.
    • Dr. Poltak Sihombing, M.Kom.
  • Sekolah: Universitas Sumatera Utara
  • Mata Pelajaran: Ilmu Komputer
  • Topik: Analisis Metode Masking-Filtering Dalam Pengamanan Data Teks
  • Tipe: Skripsi
  • Tahun: 2011
  • Kota: Medan

I. Pendahuluan

Bagian ini menjelaskan latar belakang pentingnya steganografi dalam mengamankan data teks. Steganografi adalah seni menyembunyikan pesan rahasia dalam media lain, seperti citra, sehingga keberadaannya tidak terdeteksi. Dalam konteks pendidikan, pemahaman tentang steganografi dapat meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap keamanan informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji metode masking-filtering dalam konteks pengamanan data teks, serta memberikan wawasan tentang aplikasi praktisnya dalam dunia nyata.

1.1 Latar Belakang

Latar belakang penelitian ini menekankan bahwa steganografi merupakan teknik penting dalam menyembunyikan informasi rahasia. Dalam dunia digital yang semakin kompleks, penting bagi mahasiswa untuk memahami teknik ini sebagai bagian dari pendidikan keamanan siber. Penggunaan metode masking-filtering diharapkan dapat memberikan solusi yang lebih aman dibandingkan metode lain, seperti Least Significant Bit (LSB).

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah bagaimana cara menyisipkan data teks ke dalam file citra menggunakan metode masking-filtering. Hal ini penting untuk memastikan bahwa data yang disisipkan tidak terdeteksi oleh pihak yang tidak berwenang, yang merupakan tujuan utama dari steganografi.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah ditetapkan untuk menjaga fokus penelitian. Penelitian ini hanya akan menggunakan file citra berformat .bmp dan pesan berformat teks (.txt). Selain itu, penelitian ini menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 sebagai alat bantu pengembangan, yang dapat menjadi referensi bagi mahasiswa dalam memahami pemrograman terkait steganografi.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengkaji cara kerja metode masking-filtering dalam menyisipkan pesan ke dalam file citra. Dengan memahami tujuan ini, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teknik ini dalam proyek-proyek keamanan informasi di masa depan.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan pemahaman yang mendalam tentang teknik masking-filtering dalam steganografi. Hal ini penting bagi mahasiswa untuk mengetahui bagaimana teknik ini dapat digunakan dalam situasi nyata untuk melindungi data sensitif dan meningkatkan keterampilan mereka dalam bidang keamanan siber.

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan mencakup studi literatur, analisis data, perancangan perangkat lunak, dan pengujian sistem. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan gambaran komprehensif tentang penerapan metode masking-filtering, yang dapat membantu mahasiswa dalam memahami proses penelitian yang sistematis.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini diatur untuk memudahkan pembaca memahami isi. Struktur ini mencakup pendahuluan, landasan teori, analisis dan perancangan, implementasi dan pengujian sistem, serta kesimpulan dan saran. Dengan sistematika ini, mahasiswa dapat belajar bagaimana menyusun karya ilmiah secara terstruktur.

II. Landasan Teori

Bagian ini membahas teori-teori dasar yang mendasari penelitian, termasuk konsep steganografi, pengertian citra, dan metode masking-filtering. Pemahaman teori ini sangat penting bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan analitis dan kritis dalam bidang pengolahan citra dan keamanan data.

2.1 Steganografi

Steganografi adalah metode untuk menyembunyikan pesan dalam media lain. Dalam konteks pendidikan, memahami steganografi membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan dalam pengamanan data. Metode ini digunakan untuk melindungi informasi penting dari pihak yang tidak berwenang, sehingga relevan dalam era digital saat ini.

2.1.1 Manfaat Steganografi

Steganografi memiliki manfaat ganda, baik untuk keamanan informasi maupun untuk melindungi hak cipta. Mahasiswa perlu memahami bahwa steganografi dapat digunakan untuk tujuan baik, tetapi juga dapat disalahgunakan. Kesadaran ini penting dalam pendidikan keamanan siber.

2.1.2 Steganografi pada Image

Penggunaan steganografi pada citra memungkinkan pesan disembunyikan tanpa mengubah tampilan citra. Ini memberikan mahasiswa wawasan tentang teknik pengolahan citra yang dapat diterapkan dalam proyek nyata, memperkuat keterampilan praktis mereka.

2.1.3 Sejarah Steganografi

Sejarah steganografi menunjukkan bahwa teknik ini telah ada sejak zaman kuno. Memahami sejarahnya memberikan konteks kepada mahasiswa tentang perkembangan teknologi dan aplikasinya dalam dunia modern, serta pentingnya keamanan informasi.

2.2 Pengertian Citra

Citra adalah representasi visual dari data yang dapat diolah. Dalam pendidikan, pemahaman tentang citra digital sangat penting bagi mahasiswa yang belajar tentang pengolahan citra dan aplikasinya dalam berbagai bidang, termasuk keamanan informasi.

2.2.1 Citra Analog

Citra analog adalah representasi visual yang tidak terdistribusi secara digital. Mahasiswa perlu memahami perbedaan antara citra analog dan digital untuk menerapkan teknik pengolahan citra yang tepat dalam proyek mereka.

2.2.2 Citra Digital

Citra digital adalah representasi numerik dari citra yang dapat diproses oleh komputer. Pemahaman tentang citra digital memungkinkan mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan dalam analisis data dan pengolahan citra, yang sangat relevan dalam era digital.

2.3 Pengertian Pengolahan Citra

Pengolahan citra adalah proses menganalisis dan memanipulasi citra untuk mendapatkan informasi yang berguna. Mahasiswa yang memahami konsep ini dapat menerapkan teknik pengolahan citra dalam proyek-proyek keamanan informasi dan analisis data.

2.4 Peningkatan Mutu Citra

Peningkatan mutu citra melibatkan berbagai teknik untuk memperbaiki kualitas citra. Mahasiswa perlu memahami teknik-teknik ini untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam pengolahan citra dan aplikasinya dalam keamanan data.

III. Analisa dan Perancangan

Bagian ini membahas analisis sistem dan perancangan antarmuka pengguna yang diperlukan untuk mengimplementasikan metode masking-filtering. Pemahaman tentang analisis dan perancangan sangat penting bagi mahasiswa dalam mengembangkan aplikasi yang efektif dan efisien.

3.1 Analisa

Analisis sistem dilakukan untuk memahami kebutuhan dan spesifikasi yang diperlukan dalam implementasi metode masking-filtering. Mahasiswa belajar bagaimana menganalisis kebutuhan pengguna dan merancang sistem yang sesuai.

3.1.1 Proses Penghitungan Nilai Pixel Citra

Proses ini melibatkan perhitungan nilai pixel untuk menyisipkan data. Mahasiswa perlu memahami bagaimana penghitungan ini dilakukan untuk memastikan bahwa data yang disisipkan tidak merusak citra asli.

3.1.2 Proses Konversi Grayscale

Konversi citra berwarna menjadi grayscale adalah langkah penting dalam proses steganografi. Pemahaman tentang proses ini membantu mahasiswa dalam mengoptimalkan teknik penyisipan data.

3.1.3 Proses Penyimpanan Pesan

Proses penyimpanan pesan dalam citra adalah kunci dalam steganografi. Mahasiswa belajar bagaimana menyimpan pesan dengan aman tanpa mengubah tampilan citra, yang merupakan keterampilan penting dalam keamanan informasi.

3.1.4 Flow Chart Penyisipan

Flow chart penyisipan memberikan gambaran visual tentang proses penyisipan data. Mahasiswa perlu memahami bagaimana membuat diagram alur untuk merencanakan dan mendokumentasikan proses pengembangan sistem.

3.1.5 Flow Chart Ekstraksi

Flow chart ekstraksi menunjukkan langkah-langkah untuk mengekstrak pesan dari citra. Pemahaman tentang proses ini penting bagi mahasiswa untuk memahami siklus hidup data dalam steganografi.

3.2.1 Perancangan Sistem

Perancangan sistem mencakup semua aspek teknis yang diperlukan untuk mengimplementasikan metode masking-filtering. Mahasiswa belajar bagaimana merancang sistem yang memenuhi kebutuhan pengguna dan fungsionalitas yang diinginkan.

3.2.1.1 Diagram Konteks Sistem

Diagram konteks sistem memberikan gambaran umum tentang interaksi antara sistem dan pengguna. Mahasiswa perlu memahami cara membuat diagram ini untuk merencanakan pengembangan sistem.

3.2.1.2 Data Flow Diagram Level 0 (DFD Level 0)

DFD Level 0 menggambarkan aliran data dalam sistem secara keseluruhan. Pemahaman tentang DFD membantu mahasiswa dalam merancang sistem yang efisien dan efektif.

3.2.2 Perancangan Antarmuka (Interface)

Perancangan antarmuka pengguna adalah langkah penting dalam pengembangan sistem. Mahasiswa belajar bagaimana merancang antarmuka yang intuitif dan mudah digunakan.

3.2.2.1 Rancangan Menu Utama

Rancangan menu utama adalah komponen penting dalam antarmuka pengguna. Mahasiswa perlu memahami cara merancang menu yang jelas dan mudah dinavigasi.

3.2.2.2 Rancangan Steganografi

Rancangan steganografi mencakup semua elemen yang diperlukan untuk menyisipkan pesan ke dalam citra. Pemahaman tentang desain ini membantu mahasiswa dalam mengembangkan aplikasi yang efektif.

3.2.2.5 Rancangan About

Rancangan halaman 'About' memberikan informasi tentang aplikasi. Mahasiswa perlu memahami pentingnya memberikan informasi yang jelas kepada pengguna.

IV. Implementasi dan Pengujian Sistem

Bagian ini membahas langkah-langkah implementasi dan pengujian sistem yang telah dirancang. Pemahaman tentang implementasi dan pengujian sangat penting bagi mahasiswa untuk memastikan bahwa sistem berfungsi sesuai harapan.

4.1 Implementasi

Implementasi sistem melibatkan penerapan desain ke dalam kode yang dapat dijalankan. Mahasiswa belajar bagaimana menerapkan teori ke dalam praktik, yang merupakan keterampilan penting dalam pengembangan perangkat lunak.

4.1.1 Tampilan Menu Utama

Tampilan menu utama adalah antarmuka awal yang dilihat pengguna. Mahasiswa perlu memahami bagaimana merancang tampilan yang menarik dan fungsional.

4.1.2 Tampilan Awal Steganografi

Tampilan awal steganografi memberikan pengguna akses ke fungsi utama aplikasi. Pemahaman tentang tampilan ini penting untuk pengalaman pengguna yang baik.

4.1.3 Tampilan Pemilihan File Citra

Tampilan pemilihan file citra memungkinkan pengguna untuk memilih citra yang akan digunakan. Mahasiswa belajar bagaimana merancang interaksi pengguna yang intuitif.

4.1.4 Tampilan Data File Citra

Tampilan data file citra memberikan informasi tentang citra yang dipilih. Pemahaman tentang tampilan ini penting untuk memberikan konteks kepada pengguna.

4.1.5 Tampilan About

Tampilan 'About' memberikan informasi tambahan tentang aplikasi. Mahasiswa perlu memahami pentingnya transparansi informasi dalam pengembangan perangkat lunak.

4.1.6 Tampilan Help

Tampilan bantuan memberikan panduan kepada pengguna tentang cara menggunakan aplikasi. Mahasiswa belajar bagaimana menyusun dokumentasi yang jelas dan bermanfaat.

4.2 Pengujian Sistem

Pengujian sistem dilakukan untuk memastikan bahwa semua fungsi bekerja dengan baik. Mahasiswa belajar bagaimana melakukan pengujian untuk meningkatkan kualitas perangkat lunak.

4.2.1 Penyisipan dengan Citra MyHomes.bmp Dimensi

Pengujian penyisipan dilakukan menggunakan citra tertentu untuk menguji efektivitas metode. Mahasiswa perlu memahami bagaimana mengukur hasil pengujian.

4.2.2 Penyisipan dengan Citra Soldier.bmp Dimensi

Pengujian dilakukan dengan citra lain untuk membandingkan hasil. Pemahaman tentang perbandingan hasil penting dalam analisis efektivitas metode.

4.2.3 Penyisipan dengan Citra Amarah.bmp Dimensi

Pengujian ini melibatkan citra ketiga untuk menguji konsistensi hasil. Mahasiswa belajar bagaimana mengumpulkan dan menganalisis data pengujian.

V. Kesimpulan dan Saran

Bagian ini menyajikan kesimpulan dari penelitian serta saran untuk penelitian selanjutnya. Pemahaman tentang kesimpulan dan saran sangat penting bagi mahasiswa untuk refleksi dan pengembangan lebih lanjut.

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan merangkum temuan utama dari penelitian ini, menegaskan efektivitas metode masking-filtering dalam steganografi. Mahasiswa perlu memahami bagaimana merangkum hasil penelitian untuk tujuan komunikasi ilmiah.

5.2 Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya memberikan arah bagi pengembangan lebih lanjut. Mahasiswa belajar bagaimana memberikan rekomendasi yang konstruktif berdasarkan analisis mereka.

Referensi Dokumen

  • Studi Steganografi pada Image File ( Amira, Hapsari Muthi )
  • Pengolahan Citra Digital Menggunakan Visual Basic ( Basuki, Achmad; Jozua F Palandi; Fatchurrochman )
  • Digital Image Processing ( Gonzalez, Rafael )
  • Pengolahan Citra Digital dengan Pendekatan Algoritmik ( Munir, Rinaldi )
  • Steganalysis of Images Created Using Current Steganography Software ( Johnson, F. Neil; Jajodia, Sushil )
  • Steganografi Image Digital Dengan Masking dan Filtering ( Susanti, Fitri )
  • Teori Pengolahan citra digital ( Sutoyo, T. )

Gambar

Gambar 2.1 Sistem Steganografi
Gambar 2.2 Proses  Sampling
Gambar 2.4 Rotasi Citra
Gambar 2.5.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kunci yang sama pada proses embedding akan digunakan kembali pada Stego- Image untuk melakukan proses ekstraksi guna mengembalikan pesan rahasia seperti semula..

Rata-rata nilai MSE pada citra uji adalah 0 dB dan rata-rata nilai PSNR-nya adalah di atas 70 pada citra hasil proses pengambilan pesan dengan citra pesan yang asli sehingga

Nilai MOS dan PSNR cover image yang telah disisipi citra pesan dapat dilihat pada Tabel 8 dan citra pesan yang didekompresi dari hasil ekstraksi penyisipan dapat dilihat pada

Dua metode yang dapat digunakan adalah Metode LSB dan metode EOF.Metode LSB bekerja dengan mengganti bit terakhir kode biner citra dengan kode biner pesan, sedangkan metode

Pada proses awal sistem, pesan disisipkan ke dalam suatu citra cover, setelah itu citra cover tersebut dienkripsi sehingga gambar asli dari citra cover tidak dapat

Merupakan parameter pengukuran objektif yang digunakan untuk mengukur ketepatan data hasil ekstraksi pesan yang telah disisipkan pada suatu file audio dengan menghitung persentase

Sebuah citra diinterpolasi dengan ukuran tetap untuk menghasilkan nilai prediksi piksel baru, kemudian dilakukan penyimpanan pesan ke dalam piksel baru berdasarkan hasil

Pada proses awal sistem, pesan disisipkan ke dalam suatu citra cover, setelah itu citra cover tersebut dienkripsi sehingga gambar asli dari citra cover tidak dapat