• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Akuntansi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada PT Telkom Kandivre I Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sistem Akuntansi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada PT Telkom Kandivre I Medan"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT TELKOM KANDIVRE I MEDAN

OLEH

NOVA ELISA BR MILALA 062102053

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : NOVA ELISA Br MILALA

NIM : 062102053

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL : SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN

PENGELUARAN KAS PADA PT.TELKOM KANDIVRE I MEDAN

Tanggal : 04 Juni 2009 Ketua Program Studi D-III Akuntansi

( Drs.Hasan Sakti Siregar, MSi, Ak ) NIP.131 568 370

Tanggal : 04 Juni 2009 DEKAN

(3)

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : NOVA ELISA Br MILALA

NIM : 062102053

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL : SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN

PENGELUARAN KAS PADA PT.TELKOM KANDIVRE I MEDAN

Medan, 03 Juni 2009 Menyetujui Pembimbing

(4)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah peneliti ucapkan kehadiran Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Salawat beriring salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari alam kegelapan menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Progran Studi Diploma III di Fakultas Ekonomi USU Medan. Adapun judul yang peneliti sajikan adalah Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT Telkom Kandivre I Medan.

Dengan kerendahan hati peneliti menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, karena keterbatasan kemampuan dan kurangnya pengalaman peneliti, karena itu peneliti mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang dapat membangun untuk menyempurnakan Tugas Akhir ini agar menjadi lebih baik lagi. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs.Hasan Sakti Siregar, MSi, Ak selaku Ketua Program Studi Diploma Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,

(5)

dalam penyelesaian Tugas Akhir ini dan juga telah memberikan saran guna kesempurnaan Tugas Akhir ini.

4. Kepada Pimpinan PT Telkom yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan riset di PT Telkom Kandivre I Medan sehingga peneliti bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini.

5. Teristimewa kepada Ibunda tercinta Kartika Br Sitepu, yang telah mendidik peneliti dan menyayangi peneliti sehingga peneliti mampu menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi semua pihak dan apabila ada kekurangan dalam kesempurnaan Tugas Akhir ini peneliti mohon maaf.

Wassalam,

Medan, 03 Juni 2009 Hormat Saya, Peneliti

(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Permasalahan ... 2

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

D. Sistematika Penulisan ... 4

1.Jadwal Penelitian ... 4

2.Laporan Penelitian ... 4

BAB II PROFIL PT TELKOM KANDIVRE I MEDAN ... 6

A. Sejarah Ringkas PT Telkom Kandivre I Medan ... 6

B. Struktur Organisasi dan Personalia ... 9

C. Uraian Tugas ... 10

D. Jaringan Usaha / Kegiatan ... 14

E. Kinerja Usaha Terkini ... 17

(7)

BAB III TOPIK PENELITIAN ... 20

A. Pengertian Sistem dan Sistem Akuntansi ... 20

B. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas ... 23

C. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas ... 28

D. Pengawasan Intern Kas ... 31

BAB IV PENUTUP ... 35

A. Kesimpulan ... 35

B. Saran ... 36 DAFTAR PUSTAKA

(8)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pada era globalisasi ini peningkatan persaingan dalam dunia usaha semakin pesat. Sejalan dengan itu maka sifat dan bentuk perusahaan juga mengalami perkembangan yang terpengaruh dengan tata cara sosial ekonomi. Dengan meninjau keadaan tersebut apabila perusahaan menggunakan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas akan memberikan informasi penting dalam mengambil keputusan dan mengadakan ramalan tentang masa depan perusahaan serta kebijaksanaan perusahaan agar tidak terjadi penyalahgunaan kas yang menyebabkan perusahaan mengalami kerugian yang cukup besar di masa yang akan datang.

Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang dapat membantu pemilik perusahaan dan pihak manajemen dalam rangka mengendalikan aktifitas-aktifitas perusahaan terhadap rencana yang telah di tetapkan terlebih dahulu, sehingga rencana perusahaan tersebut dapat berjalan lebih lancar secara efisien dan efektif serta terarah. Sistem tersebut tidak sama untuk setiap perusahaan, tergantung pada besar kecilnya perusahaan serta kebutuhannya.

(9)

selama periode tersebut. Selain itu bagi perusahaan sendiri, penerapan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas akan sangat membantu dalam memberikan informasi penting dalam pengambilan keputusan serta kebijaksanaan perusahaan agar tidak terjadi penyalahgunaan kas sehingga perusahaan dapat terhindar dari kerugian yang cukup besar di masa yang akan datang .

Sistem akuntansi yang memadai dalam suatu perusahaan khususnya yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran kas dapat mencegah kemungkinan terjadinya pihak-pihak tertentu seperti penyelewengan, penggelapan, penipuan, penyalahgunaan terhadap prosedur-prosedur yang telah di tetapkan sebelumnya. Sistem akuntansi merupakan masalah yang luas mencakup seluruh aktifitas perusahaan. Dengan demikian penulis membatasi pada masalah sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas, dengan mengadakan penelitian langsung pada PT Telkom Kandivre I Medan.

B.Permasalahan

Tujuan umum dari pendiri suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba. Untuk itu diperlukan adanya sistem akuntansi yang memadai untuk mencegah atau memperkecil kemungkinan penyalah gunaan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan tersebut.

Adapun masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah :

(10)

2. Apakah penerapan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada PT.Telkom Kandivre I Medan dapat mencegah kemungkinan terjadinya penyelewengan dan penyalahgunaan kas pada perusahaan?

3. Apakah sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas dilakukan berdasarkan prosedur yang berlaku?

C.Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui apakah sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaan kas telah diterapkan secara efektif dan efisien oleh perusahaan,

b. Untuk mengetahui sejauh mana penerapan dan pelaksanaan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang dilakukan oleh perusahaan.

2. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat penelitian adalah sebagai berikut : a. Bagi Penulis

Untuk memperoleh pengetahuan mengenai sistem akuntansi peneriman dan pengeluaran kas, serta meningkatkan kemampuan menganalisa masalah khususnya dalam hal sistem penerimaan dan pengeluaran kas.

b. Bagi Perusahaan.

(11)

c. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dalam sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas dan sebagai bahan pembanding dalam melakukan penelitian di masa yang akan datang.

D.Sistematika Penelitian 1.Jadwal Penelitian

Penelitian yang dilakukan penulis pada PT Telkom Kandivre I Medan Jl Putri Hijau No 1 Medan dimulai tanggal 13 April sampai dengan 27 April 2009.

2.Laporan Penelitian

Penulis membuat suatu perincian sederhana tentang isi dari masing-masing bab dalam Tugas Akhir ini yang disusun secara sistematis sehingga uraian dapat lebih terarah. Untuk itu penulis membagi pokok pembahasan dalam 4 bab yaitu sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

(12)

BAB II : Profil Perusahaan

Bab ini menjelaskan gambaran umum dari perusahaan meliputi sejarah ringkas, struktur organisasi dan personalia, uraian tugas, jaringan usaha/kegiatan, kinerja usaha terkini serta rencana kegiatan.

BAB III : Topik Penelitian

Bab ini akan menjelaskan mengenai topik penelitian penulis mengenai sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas, dalam bab ini penulis akan menjelaskan pengertian sistem dan sistem akuntansi, sumber-sumber penerimaan dan pengeluaran kas pada PT Telkom Kandivre I Medan serta pengawasan intern penerimaan dan pengeluaran kas pada PT Telkom Kandivre I Medan.

BAB IV : Penutup

(13)

BAB II

PROFIL PT TELKOM KANDIVRE I MEDAN

A.Sejarah Ringkas

Cikal bakal berdirinya TELKOM berawal dari Repelita V, dimana pemerintah merasakan perlunya percepatan pembangunan telekomunikasi, karena sebagai infrastruktur diharapkan dapat memacu pembangunan sektor lainnya. Selain hal tersebut penyelenggaraan telekomunikasi membutuhkan manajemen yang profesional, oleh sebab itu perlu menyesuaikan bentuk perusahaan. Untuk itu berdasarkan peraturan pemerintah No 25 Tahun 1991, maka bentuk perusahaan umum (perum) dialihkan menjadi perusahaan persero (persero), sebagaimana dimaksudkan dalam undang-undang No 9 tahun 1989. Sejak itu berdirilah perusahaan perseroan (persero) Telekomunikasi Indonesia atau Telkom.

Mengantisipasi era globalisasi, seperti ditetapkannya perdagangan bebas baik internasional maupun regional, maka Telkom pada tahun 1955 melaksanakan tiga program besar secara stimultan. Program-program tersebut adalah restrukturisasi internal, penerapan Kerja Sama Operasi (KSO) dan persiapan Go Publik / Internasional atau dikenal dengan Initial Public Offering. Restrukturisasi

(14)

Telepon Bergerak Seluler (STBS), sirkit langganan, teleks, penyewaan transponder satelit , VSAT dan jasa nilai tambah tertentu.

Bidang usaha terkait ini ada yang diselenggarakan Telkom dan ada juga yang diselenggarakan bekerja sama dengan pihak ketiga melalui usaha patungan, sedangkan bidang usaha pendukung adalah bidang usaha yang tidak langsung berhubungan dengan pelayanan jasa telekomunikasi, namun keberadaannya mendukung kelancaran bidang utama dan bidang terkait. Bidang pendukung dimaksud adalah pelatihan, sistem informasi, atelir, property, riset teknologi dan informasi.

Untuk menampung bidang-bidang usaha tersebut, maka sejak 1 juli 1995 Telkom telah menghapuskan strutur Wilayah Usaha Telekomunikasi (Witel) dan secara defacto meresmikan dimulainya era divisi. Sebagai pengganti Witel, bisnis bidang utama dikelola oleh tujuh Divisi Regional dan Divisi Network. Divisi Regional jasa telekomunikasi diwilayahnya masing-masing, sedangkan Divisi Network menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh dalam negeri melalui pengoperasian jaringan transmisi jalur utama nasional.

(15)

Divisi regional Telkom mencakup wilayah-wilayah yang dibagi sebagai berikut : a. Divisi Regional I, Sumatera

b. Divisi Regional II, Jakarta dan sekitarnya c. Divisi Regional III, Jawa Barat

d. Divisi Regional IV, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta e. Divisi Regional V, Jawa Timur

f. Divisi Regional VI, Kalimantan

g. Divisi Regional VII, kawasan timur Indonesia yang meliputi Sulawesi, Bali, Nusantara, Maluku dan Irian Jaya.

(16)

B. Struktur Organisasi dan Personalia

Struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah perusahaan, karena struktur organisasi akan memberikan gambaran dan penjelasan tentang batasan tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari setiap pemegang jabatan sehingga akan jelas pembagian tugas dari setiap jabatan. Hal ini dimaksudkan agar kesimpang siuran dalam pelaksanaan aktivitas di perusahaan dapat dihindari. Dengan demikian struktur organisasi yang jelas di dalam suatu perusahaan akan membuat pelaksanaan tugas atau pekerjaan berjalan dengan baik dan lancar.

Kegunaan dari struktur organisasi adalah : 1.Mempermudah pelaksanaan kerja,

2.Membagi kegiatan kerja yang khusus pada tiap-tiap bagian, 3.Mempermudah pelaksanaan tugas-tugas rutin,

4.Mempermudah pengawasan oleh pihak atasan,

5.Mencegah adanya penumpukan pekerjaan pada suatu bagian saja, 6.Pengaturan pembagian tugas-tugas rutin,

7.Mempermudah kerjasama dalam penyelesaian suatu pekerjaan sesuai rencana.

(17)

Ciri-ciri struktur organisasi adalah:

a. Tugasnya tertentu dan jangka waktunya terbatas, b.Tugas kepemimpinan dilaksanakan secara kolektif, c. Hal dan tanggung jawab semua anggota semua sama.

Untuk lebih jelasnya struktur organisasi PT Telkom Kandivre I Medan dapat dilihat pada lampiran 1.

C.Uraian Tugas 1. Kandivre I

Berwenang dan bertanggung jawab atas pencapaian visi, misi dan sasaran Divisi Regional I Sumatera, serta memperhatikan penyelenggaraan pelayanan jasa telekomunikasi dalam geografis sumatera.

2. Deputy GM Infrastructure

Bertanggung jawab mengkordinir bidang–bidang Network, Akpel, Network Planning, IT Operation dan Material Management.

3. Senior Advisor (SA) Network dan SA Akpel

(18)

4. Bidang Pemasaran

Bertanggung jawab atas pencapaian target pemasaran dan target pendapatan dengan memfokuskan pada pelanggan bisnis dan mass market.

5. Bidang Pelayanan Warung Telekomunikasi, Telum dan Interkoneksi Bertanggung jawab atas pertumbuhan bisnis Telum dan Wartel, peningkatan efisiensi pengelolaan bisnis wartelkom, peningkatan availability telum, realisasi hak–hak DIVRE I dalam implementasi interkoneksi, peningkatan performansi sistem interkoneksi, penciptaan situasi kerjsama dengan operator / mitra yang saling menguntungkan, pengembangan bisnis yang terkait dengan telum, wartel dan interkoneksi, serta penyesuaian regulasi interkoneksi, telum dan wartel yang menguntungkan DIVRE I

6. Bidang Network

Bertanggung jawab atas terjaminnya kualitas pelayanan network dan elemen network yang ada di seluruh wilayah DIVRE I agar memenuhi standar yang di tergetkan melalui pengelolaan operasi dan pemeliharaan yang konsisten dan terpola.

7. Bidang Akses Pelanggan

(19)

8. Bidang Network Planning

Bertanggung jawab atas perencanaan perluasan dan relokasi perangkat sistem telekomunikasi dari sisi sentral sampai dengan akses pelanggan dengan tetap menjamin standar kualitas yang berlaku.

9. Bidang IT Operations

Bertanggung jawab atas pembuatan strategi operasi bidang teknologi informasi dan pengelolaan / pemeliharaan teknologi informasi serta pembangunan kompetensi sumber daya TI di lingkungan DIVRE I.

10.Bidang Material Management

Bertanggung jawab atas perencanaan dan pengendalian persediaan, pengadaan, evaluasi dan pembinaan supplier, penerimaan pengeluaran, administrasi persediaan, transfer dan distribusi material, assets management, problem notification, spare part planning, replacemen dan repairing

management serta analisis dan evaluasi.

11.Bidang Sumber Daya Manusia

(20)

12.Bidang Keuangan

Bertanggung jawab atas penyediaan dukungan operasional keuangan kepada seluruh unit kerja, penyelenggaraan akuntansi, pengelolaan pendapatan dan mengendalikan keuangan serta strategi dalam pencapaian keuangan DIVRE I.

13.Bidang Perencanan dan Pengendalian

Bertanggung jawab atas peningkatan kekuatan dan kecepatan perolehan data, peningkatan efesiensi proses evaluasi, peningkatan ketajaman analisis, serta pencapaian proses perencanaan yang efisiensi dan akurat.

14.Bidang Internal Auditor

Bertanggung jawab atas proses audit internal (audit special, audit operasional, audit financial dan EDP) di seluruh jajaran DIVRE I Sumatera.

15.Sekretariat Divisi

Bertanggung jawab atas pengelolaan kesekretariatan, public relation, dukungan internal serta hukum dan perikatan.

16.Safety dan Security

(21)

D. Jaringan Usaha / Kegiatan

Jasa Telekomunikasi yang disediakan Telkom berdasarkan Undang- Undang nomor 9 tahun 1989 dibagi dalam dua kelompok yaitu jasa telekomunikasi dasar dan bukan dasar. Pengelompokan ini pun belum dilaksanakan secara tegas, mengingat teknologi telekomunikasi dan informasi berkembang dengan pesat. Bisnis utama layanan Telkom yang dikenal masyarakat adalah menyediakan PSTN (Public Swicth Telephone Network) dan untuk masa mendatang akan beralih ke bisnis informasi dan telekomunikasi.

Jenis jasa telekomunikasi yang sudah beroprasi sampai tahun 1995 meliputi jasa telepon dalam negeri, jasa interkoneksi dengan penyelenggaraan lain, jasa telepon bergerak seluler, jasa satelit dan jasa lainnya. Jasa telepon dalam negeri merupakan kegiatan usaha Telkom yang memberikan pendapatan besar. Komposisi pendapatan jasa ini meliputi biaya pasang, biaya abodemen (langganan) bulanan dan biaya pemakaian telepon untuk panggilan lokal dan jarak jauh. Kontribusi pendapatan terbesar berasal dari biaya pemakaian telepon. Pelayanan jasa telepon negeri ini juga termasuk penyediaan telepon umum, baik kartu maupun koin. Disamping memperoleh pendapatan dari pelanggan untuk jasa telepon dalam negeri, Telkom juga menerima pendapatan interkoneksi dari penyelenggaraan telekomunikasi lainnya, yakni dari penyelenggaraan telekomunikasi internsional dan STBS (Sistem Telepon Bergerak Seluler ).

(22)

Sementara itu penyewaan transponder Satelit palapa, mulai tahun 1996 akan beralih ke Satelindo. Namun Telkom terus melanjutkan jasa penyewaan transponder satelit melalui proyek satelit Telkom-1 dan pengelolaan stasiun bumi untuk hubungan telekomunikasi melalui sistem satelit komunikasi.

Mulai tahun 2001 kegiatan usaha produk jasa infocom untuk menyediakan layanan penuh (full service and network provider) di bidang informasi dan komunikasi. Produk ini dikenal pula dengan sebutan PMVIS yaitu kelompok produk Phone-Net, Mobile-Net, View-Net, Internet dan Service net.

Phone (P) Net untuk layanan berbasis telephone yang meliputi : layanan dasar telephony, jasa tambah (value added service) atau VAS, Mobile (M) Net untuk layanan komunikasi bergerak yang meliputi: seluler, cordless dan Global Mobile Personal Comunication Service by Satelite (GMPCS). View (V) Net untuk

layanan visual yang memiliki fasilitas konten, seperti Video On Demand (VOD), Direct Broadcasting System (DBS), Cable TV dan TV broadcast. Internet (I) Net

untuk layanan data dan layanan yang berbasis internet protocol, meliputi: akses (connectionless) serta layanan data baik yang bersifat permanen (dedicatet)

maupun berbasis switch (PSDN: Paket Swicth data Network). Service (S) Net untuk service yang bersifat pelayanan ke pelanggan, meliputi bisnis koperasi, overseas, call center, billing, costumer care dan excess capacity (workforce,

circuit, dan transponder).

(23)

Lima pilar bisnis Telkom sebagai berikut :

a. Fixed Phone (TELKOM Phone)

1. Personal Line

2. Corporate Line

3. Wartel dan Telum

b. Mobile Phone (TELKOMSEL)

1. Prepaid Services (SIMPATI)

2. Postpaid Services (HALO)

c. Network dan Interconnection (TELKOM Intercarier)

1. Interconnection Services

2. Netweork Leased Services

d. Data dan Internet

1. Leased Channel Service (TELKOM Link)

2. Internet Service (TELKOM Net)

3. Volp Service (TELKOM Save dan Globar 017)

4. SMS Service (From TELKOMSEL, TELKOM Flexi, TELKOM

e. Fixed Wireless Aceces (TELKOM Flexi)

1. Prepaid Services (Flexi Trendy)

(24)

E. Kinerja Usaha Terkini

Adapun kinerja usaha PT Telkom selama tahun 2009 adalah sebagai berikut :

1. Telkom sambut baik kehadiran operator baru SLI, 2. Telkom kembali bukukan prestasi internasional,

3. Telkom membantu enam buah server untuk validasi dan tabulasi nasional KPU,

4. Telkom luncurkan speedy beda kecepatan,

5. Telkom dan Telkom Malaysia Berhad jalin kerja sama untuk kembangkan bisnis internasional,

6. Telkom raih top brand award 2009,

7. Telkom bantu komunikasi di lembaga permasyarakatan, 8. Kinerja layanan jaringan tetap mobilitas terbatas, 9. Kinerja layanan jaringan tetap sambungan internasional, 10.Kinerja layanan jaringan telepon tetap lokal,

11.Telkom kembali raih penghargaan bergengsi yaitu Gold Award kepada Plasa Telkom dan Best Good CorporateGovernance Award Non Financial Sector, 12.Laporan pencapaian standar kualitas layanan jasa telepon dasar pada jaringan

SLJJ,

(25)

F. Rencana Kegiatan

Adapun rencana kegiatan PT Telkom selama tahun 2009 adalah sebagai berikut :

1. PT Telkom pada tahun ini mengincar pendapatan call center dari anak usahanya, PT Infomedia Nusantara, naik 16 persen dibandingkan target pendapatan tahun lalu yang sebesar 900 miliar, kedepannya Telkom akan menjadikan call center ini menjadi one stop service, dimana dengan hanya menelpon call center Telkom masyarakat bisa mendapatkan berbagai informasi yang ada,

2. Target harga saham PT Telkom untuk 12 bulan kedepan Rp 7.250 per unit. Proyeksi ini berdasarkan kinerja Telkom yang tumbuh signifikan beberapa tahun yang lalu,

3. Kejar target pelanggan, flexi siap bangun ratusan BTS (Base TranceiverStation). BTS layanan flexi akan dibangun di wilayah timur

Indonesia. Pembangunan itu untuk mendukung target tiga juta Satuan Sambungan Flexi (SSF) pada tahun ini.

4. PT Telkom mengoptimalkan kualitas jaringan dan layan flexi untuk mencapai jumlah pelanggan yang ditargetkan sebanyak 16,5 juta hingga akhir 2009 mendatang,

(26)

6. PT Telkom berencana meningkatkan 3 sampai 4 juta pelanggan, sementara itu untuk lini bisnis global system for mobile communication (GSM), Telkom berharap dapat meraih sekitar 50 persen pertumbuhan pelanggan,

(27)

BAB III

TOPIK PENELITIAN

A. Pengertian Sistem dan Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi terdiri dari metode pencatatan yang diciptakan untuk mengidentifikasi, menghimpun, menganalisis, mengelompokkan dan melaporkan transaksi satuan usaha dan untuk menyelenggarakan pertanggungjawaban aktual dan kewajiban yang bersangkutan dengan transaksi tersebut. Kebijakan dan prosedur sebagai tambahan terhadap lingkungan pengendalian perusahaan dan sistem akuntansi yang telah diciptakan oleh manajemen untuk memberikan keyakinan memadai bahwa tujuan tertentu suatu perusahaan akan tercapai.

Sebelum membahas sistem akuntansi lebih lanjut berikut ini pengertian sistem dan sistem akuntansi yaitu :

Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang

lainnya yang berfungsi bersama sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Sistem akuntansi adalah organisasi, formulir, catatan dan laporan yang

dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

(28)

Suatu sistem akuntansi terdiri dari beberapa elemen yaitu : 1. Formulir

Formulir merupakan sutu urusan pokok dalam sistem akuntansi yang dapat digunakan untuk mencatat transaksi pada saat terjadinya guna menjadikan bukti tertulis dari transaksi yang terjadi dan dapat digunakan untuk melakukan pencatatan lebih lanjut seperti faktur penjualan dan bukti kas keluar.

2. Buku catatan

Di dalam sistem akuntansi terdapat beberapa buku yang digunakan untuk melakukan pencatatan transaksi yaitu :

a. Jurnal

Jurnal merupakan buku catatan pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan.Dalam jurnal ini data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut golongannya sesuai informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Dalam jurnal ini juga terdapat kegiatan peningkatan data diposting ke rekening yang bersangkutan ke dalam buku besar.

b. Buku besar

(29)

data keuangan di pihak lain yang digunakan sebagai informasi keuangan untuk penyajian laporan keuangan.

c.Laporan

Hasil akhir dari proses akuntansi adalah laporan keuangn yang bisa berupa neraca, laba rugi, laba ditahan, harga pokok produksi, biaya pemasaran, harga pokok penjualan, daftar umur piutang, dan lain sebagainya.

3. Prosedur- prosedur

Prosedur-prosedur adalah sekelompok pekerjaan dimana satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan erat yang saling berkaitan dan sulit untuk dipisahkan sendiri-sendiri. Jika salah satu prosedur diubah maka biasanya prosedur yang lainnya akan terpengaruh sehingga perlu adanya pertimbangan.

(30)

B. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Pada sistem akuntansi penerimaan kas yang menjadi perhatian adalah pemisahan fungsi antara orang yang mencatat penerimaan dengan orang yang menerima kas tersebut, serta kelengkapan formulir yang mendukung dalam sistem akuntansi penerimaan kas. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis mengenai sistem penerimaan kas yang dilaksanakan oleh PT Telkom Kandivre I Medan, maka penulis berpendapat bahwa perusahaan sudah menerapkan sistem akuntansi penerimaan kas yang baik serta mengikuti aturan yang berlaku, dan dapat dikatakan baik karena :

1. Dari sistem pencatatan penerimaan kas yang dilaksanakan oleh bagian akuntansi yaitu mencatat penerimaan pada saat uang tersebut diterima, kemudian kas tersebut diserahkan kepada kasir. Jadi bagian kasir dipisahkan dengan bagian akuntansi,

2. Formulir-formulir dan catatan sehubungan dengan penerimaan kas yang digunakan oleh PT Telkom sudah memenuhi persyaratan yang diterapkan, juga termasuk didalamnya aspek pengawasan,

(31)

4. Pencatatan bukti dilakukan dengan segera.

Jika penerimaan kas tersebut telah dibuktikan dengan bukti, maka pencatatannya dalam pembukuan dilakukan dengan segera oleh kasir sampai proses selanjutnya diserahkan kepada bagian akuntansi untuk diproses,

5. Bukti setor bank serta daftar penerimaan uang harian diserahkan kepada bagian akuntansi sehingga dapat dicek kebenarannya,

6. Faktor-faktor pendukung yang dimiliki seperti adanya struktur organisasi, sistem autorisasi (sistem autorisasi adalah proses pengolahan oleh orang yang berkompeten dalam pengeluaran kas, dalam hal ini adalah kepala bagian keuangan dan tahap yang lebih besar lagi adalah manajer cabang), pegawai yang mampu dan lain-lain,

Dapat dikatakan bahwa sistem akuntansi penerimaan kas yang ada pada perusahaan ini telah berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari setiap jenis penerimaan kas yang langsung diterima oleh perusahaan dan langsung disetor ke kasir. Ini memungkinkan tidak adanya kesempatan bagi karyawan untuk melakukan tindakan yang dapat merugikan perusahaan. Mengenai penggunaan dokumen yang ada pada perusahaan, perusahaan telah merancangnya dengan baik, dimana dokumen itu digunakan untuk merekam terjadinya transaksi penerimaan kas.

(32)

Prosedur Penerimaan Kas

Prosedur penerimaan kas melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan agar transaksi penerimaan kas tidak berpusat pada satu bagian saja. Hal ini perlu untuk menghindari penyelewengan dan dapat memenuhi prinsip-prinsip pengawasan intern atas kas. Sistem pengawasan intern atas penerimaan kas harus didukung oleh bukti penerimaan dan bukti penerimaan itu disetor secara utuh dengan segera kapada bank. Adapun berbagai alasan yang membuat prosedur kas dan transaksi penerimaan kas itu penting adalah :

Adapun prosedur penerimaan kas PT Telkom adalah sebagai berikut : 1. BKM : Bukti Kas Masuk,

2. DPUH : Daftar Penerimaan Uang Harian, 3. Langganan menyerahkan uang kepada kasir,

4. Kasir menyiapkan bukti kas masuk bernomor urut, rangkap tiga dan didistribusikan sebagai berikut :

• Lembar asli untuk langganan

• Lembar kedua untuk bagian akuntansi sesudah diverifikasi • Lembar ketiga untuk arsip kasir, urut nomor.

5. Kasir membuat daftar penerimaan uang harian rangkap tiga dan didistribusikan sebagai berikut :

• Lembar asli untuk bagian akuntansi

• Lembar kedua untuk kepala bagian keuangan sesudah diverifikasi

(33)

6. Penerimaan uang harian dan didistribusikan sebagai berikut : • Lembar asli untuk kasir (bersama DPUH diarsir urut tunggal)

• Lembar kedua untuk kepala bagian akuntansi (langsung dari Bank)

• Lembar ketiga untuk Bank.

7. Bagian piutang memposting buku kas ke dalam buku pembantu piutang dsan mengarsipkan bukti kas masuk.

8. Bagian buku besar mencatat daftar penerimaan uang harian ke dalam jurnal dan setiap periode memposting jurnal penerimaan kas ke dalam buku besar. Daftar penerimaan uang harian disimpan dalam arsip urut tunggal.

Sumber penerimaan kas PT Telkom diklasifikasikan menjadi dua yaitu pendapatan usaha dan pendapatan non usaha. Pendapatan usaha jumlahnya material dan merupakan pendapatan utama perusahaan diperoleh dari jasa-jasa telekomunikasi yang diselenggarakan oleh Telkom. Pendapatan non usaha perusahaan jumlahnya tidak material. Pendapatan ini diperoleh dari jasa giro, denda penagihan, iklan dan lain sebagainya.

Penerimaan kas dari hasil usaha PT Telkom adalah sebagai berikut : 1) Telepon Seluler, terdiri atas :

a. Pasang baru dan mutasi

(34)

diterima secara tunai oleh unit kas atu bank dan dicatat berdasarkan penerimaan kas,

b. Pemakaian

Pengakuan pendapatan dilakukan segera setelah informasi tentang jumlah pendapatan diperoleh yaitu pada akhir bulan sebelum bulan tagihan,

2) Telepon, terdiri atas : a. Pasang baru dan mutasi

Pemasangan sambungan baru dan mutasi sambungan telepon dilakukan secara tunai dan kredit. Pemasangan secara tunai dan kredit dicatat berdasarkan rekapitulasi atau daftar penerimaan kas ditambah dengan informasi sambungan yang dipasarkan,

b. Pemakaian

c. Pendapatan koin Telepon Umum Coin (TUC) d. Penjualan Kartu Telepon Umum (KTU) e. Wartel (dinas dan swasta)

f. Pendapatan yang ditangguhkan PBH (Pola Bagi Hasil) g. Pendapatan interkoneksi incoming

(35)

Penerimaan kas dari hasil non usaha PT Telkom yaitu sebagai berikut :  Penerimaan dari TUC

 Penerimaan penjualan KTU (Karti Telepon Umum), setelah dikurangi

potongan penjualan KTU

 Penerimaan wartel dinas / swasta, setelah dikurangi beban komisi  Penerimaan telegram dalam negeri

C. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas

Bila ditinjau dari sudut pengeluaran kas maka PT Telkom telah melaksanakan sistem akuntansi pengeluaran kas dengan baik yang melibatkan beberapa bagian berikut yaitu formulir-formulir serta bukti-bukti pengeluaran kas yang diotorisasi oleh pemimpin yang berwenang di perusahaan ini. Setiap pengeluaran kas pada perusahaan ini harus didukung dengan adnya bukti-bukti pengeluaran kas yang berisikan besarnya kas yang dibutuhkan untuk keperluan apa dan informasi pendukung lainnya, serta bagaimana syarat pembayarannya apakah tunai atau dengan cek.

(36)

supplier, konsumsi, pemberian pinjaman kepada anggota, pembayaran atas bunga pinjaman berjangka berupa biaya operasional dan administrasi. Uang yang dikeluarkan dapat berupa uang tunai atau cek atau giro yang dibayarkan kepada yang berhak menerima dengan waktu pembayaran dan jumlah yang tepat sesuai dengan bukti-bukti pendukung untuk pengeluaran tersebut.

Bagian-bagian yang terlibat dalam pengeluaran kas antara lain : 1. Bagian pengeluaran kas

Bagian ini berfungsi untuk mengajukan permintaan kepada bagian akuntansi yang disertai dengan bikti pendukung,

2. Bagian akuntansi

Bagian akuntansi berfungsi untuk :

a. Memeriksa kebenaran perhitungan sah tidaknya permintan pembayaran dan menyiapkan bukti pengeluaran kas dengan persetujuan bagian keuangan, b. Membandingkan laporan dengan bukti kas keluar kemudian dibukukan ke

rekening buku besar sesuai dengan nimor rekening, c. Bagian kas

Bagian kas berfungsi untuk :

 Bagian kas ini berfungsi untuk mengeluarkan uang kas berdasrkan

(37)

 Bagian pengeluaran kas dikatakan baik, dimana sebagian besar

pengeluaran kas pada PT Telkom dilakukan dengan cek atas nama serta uang tunai,

 Pengeluaran dengan menggunakan uang tunai harus melampirkan

faktur dan ikhtisar pengeluaran kas kecil, daftar gaji pegawai dan bagian yang menangni gaji.

 Pengeluarn dengan menggunakan cek atas nama pembayarannya lebih

terjamin karena melibatkan pihak luar, dalam hal ini adalah pihak bank.

Prosedur Pengeluaran Kas

Pengeluaran kas pada PT Telkom dilakukan untuk membiayai biaya tenaga kerja DSP, biaya operasional perusahaan seperti biaya listrik, air dan telepon, biaya untuk kesehatan karyawan, biaya keperluan kantor dan biaya lain-lain. Pengeluaran biaya biasanya dilakukan dengan cek, giro atau dengan uang tunai. Jika menggunakan uang tunai akan dibayar langsung keperusahaan, namun jika menggunakan cek atau giro maka pembayaran akan dilakukan melalui bank. Telah disebutkan diatas bahwa pengeluaran kas dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menggunakan uang tunai dan dengan menggunakan cek atau giro.

Adapun prosedur pengeluaran kas PT Telkom adalah sebagai berikut :

(38)

2. Bagian akuntansi persediaan mencatat voucher dalam ksrtu persediaan dan kemudian mengarsipkan voucher tersebut menurut nomor,

3. Pada tanggal jatuh tempo, bagian hutang menyerahkan voucher lembar pertama dan kedua kebagian pengeluaran uang,

4. Bagian pengeluaran uang memeriksa voucher dan bukti pendukung kemudian menulis cek. Data tentang cek dituliskan dalam voucher lembar pertama dan kedua. Cek beserta lembar kedua voucher diserahkan pada suplier dan voucher lembar pertama diserahkan pada bagian akuntansi,

5. Bagian akuntansi (buku besar) mencatat voucher dalam check register, menuliskan tangal dan nomor check dalam voucher register dan menyimpan voucher dalam arsip urut nomor,

6. Bagian akuntansi (buku besar) setiap periode mempostingnya kedalam buku besar,

7. Laporan bank setiap bulan diterima oleh internal auditor. Laporan ini oleh internal auditor akan direkonsiliasi dengan catatan arus kas.

D. Pengawasan Intern Kas

Secara umum pengawasan intern kas merupakan prosedur-prosedur yang dilakukan oleh perusahaan yang tujuannya antara lain untuk :

a. Mengamankan kekayaan perusahaan

b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi

(39)

e. Mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen.

Adapun Pengawasan Intern Penerimaan Kas PT Telkom Kandivre I Medan adalah :

a. Adanya orang yang bertanggung jawab secara khusus dengan menandatangani penerimaan kas,

b. Setiap terjadi transaksi penerimaan kas langsung ditransfer ke rekening bank yang dimiliki PT Telkom pusat,

c. Pada waktu tutup kas, kebenaran buku kas, bukti-bukti pendukung serta saldo uang kas yang ada diperiksa,

d. Semua transaksi penerimaan kas dicatat tepat waktu dengan menggunakan computer dengan system SAP sehingga detik itu juga PT Telkom pusat langsung mengetahui bahwa terjadi transaksi penerimaan kas,

e. Manajer keuangan melaporkan saldo kas / bank ke Senior Vice President West Regional dan juga PT Telkom pusat karna adanya sistem SAP,

f. Untuk setiap penerimaan uang tunai dan surat-surat berharga lainnya harus disertai bukt i-bukti lampiran atau dokumen yang sudah diotorisasi oleh pihak yang berwenang,

Adapun Pengawasan Intern Pengeluaran Kas PT Telkom Kandivre I Medan adalah :

(40)

b. Setiap terjadi transaksi pengeluaran kas dicatat secara tepat waktu dan PT Telkom Kandivre I Medan pusat langsung dapat mengetahuinya,

c. Semua transaksi pengeluaran kas yang jumlahnya dibawah Rp 1 juta dibayar melalui dana kas kecil yang berasal dari PT Telkom pusat yang tersimpan direkening bank operasional, sedangkan untuk pengeluaran diatas Rp 1 juta dibayar melalui transfer antar bank,

d. Semua cek yang akan dibayarkan mempunyai nomor yang telah ditentukan, e. Seluruh bukti pengeluaran kas dan bank ditandatangani oleh bagian keuangan

dan manajer keuangan sebagai bukti bahwa pembayaran dan pengeluaran kas diketahui dan disetujui oleh perusahaan,

f. Bagian akuntansi dalam membayar dan mengeluarkan kas terlebih dahulu memeriksa apakah bukti-bukti pendukungnya sudah memenuhi syarat pembayaran.

Dalam melaksanakan pengawasan intern kas, tindakan-tindakan yang dilakukan oleh perusahaan adalah :

1. Penciptaan prosedur yang dapat mencegah dan memperkecil kesempatan berbuat curang

2. Untuk mencapai suatu internal control yang baik maka perusahaan dapat menjalankan sistem akuntansi yang telah dirancang secara cermat oleh suatu kantor akuntan.

3. Penggunaan dana kas kecil

(41)

dilakukan dengan dana kas kecil yaitu dana yang dibuat dengan menggunakan cek yang ditulis oleh perusahaan.

4. Penggunaan rekonsiliasi bank

Rekonsiliasi bank merupakan suatu teknik untuk memastikan bahwa saldo-saldo bank yang dapat dilihat pada rekening koran bank adalah sama dengan saldo bank menurut catatan perusahaan.

5. Penggunaan sistem voucher

Penggunaan sistem voucher telah dikenal sebagai suatu sistem pengawasan yang baik. PT Telkom menerapkan sistem ini yang disesuaikan dengan kondisi perusahaan.

6. Pemeriksaan oleh internal auditor

Sebagai bagian dari suatu sistem pengawasan intern yang ada dalam perusahaan secara keseluruhan, khusus untuk pengelolaan dan pengawasan kas internal auditor akan melaksanakan pemeriksaan untuk memastikan bahwa a. Prosedur penerimaan dan pengeluaran kas yang ditetapkan telah

dilaksanakan,

b. Pemeriksaan saldo uang kas setiap saat,

c. Memeriksa pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas.

(42)

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada PT Telkom maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :

1. Penerapan sistem akuntansi penerimaan kas pada PT Telkom Kandivre I Medan bertujuan untuk memberikan kelancaran di dalam proses penerimaan kas dan pentransferannya ke bank.

2. Sistem penerimaan dan pengeluaran kas pada perusahaan ini telah dilaksanakan dengan baik dimana setiap transaksi penerimaan dan pengeluaran kas disertai dengan bukti pendukung.

3. Dalam sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas terdapat pemisahan tugas yang memadai, yakni antara fungsi penerimaan, pencatatan, penyimpanan yang dipisahkan dengan memberikan fungsi-fungsi tersebut pada jabatan yang berbeda dengan orang yang berbeda. 4. Unsur-unsur sistem akuntansi yang diterapkan pada perusahaan ini adalah

(43)

B.Saran

1. Kebijaksanaan yang telah digariskan atas sistem penerimaan dan pengeluaran kas seperti yang telah dilakukan hendaknya dijadikan pedoman dan pengalaman di masa yang akan datang serta memperhatikan apakah ada kemungkinan pembaharuan atau renovasi terhadap sistem akuntansi tersebut melihat perkembangan perekonomian saat ini.

2. Perusahaan sebaiknya perlu melakukan pemeriksaan atau pengawasan terhadap jalannya prosedur penerimaan dan pengeluaran kas secara berkala agar sistem pengendalian dalam perusahaan benar-benar berjalan.

(44)

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan. Zaki, 1994, Sistem Akuntansi, Penyusunan dan Metode, Edisi Kelima, Cetakan Kesatu, Akademi Akuntansi YKPN, Yogyakarta.

Mulyadi, 2002, Auditing, Edisi Keenam, Cetakan Kesatu : Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga : Salemba Empat, Jakarta.

(45)

STRUKTUR ORGANISASI TELKOM KANDIVRE-1 SUMATERA

L

am

pi

(46)

Flowchart Penerimaan Kas PT.Telkom Kandivre I Medan

L

am

pi

(47)

Folwchart Pengeluaran Kas

PT.Telkom Kandivre I Medan

L

am

Referensi

Dokumen terkait

Widy Gawitri: Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PD.. Pembangunan Kota

Syaparuddin Harahap: Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT.. Fajar Agung Company

Mutiara: Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT.. Suryamas

Indriana Lubis: Sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas, 2006 USU e-Repository © 2008... Indriana Lubis: Sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas, 2006 USU

dengan baik dan posting ke pos debet.. Pelaksanaan dan Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas Penerimaan dan Pengeluaran Kas Dinas Perhubungan Kota Medan. 1.

Sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas sangat penting. dimiliki oleh perbankan untuk memudahkan proses

informasi akuntansi pada penerimaan dan pengeluaran kas dalam

Medan menerapkan sistem informasi akuntansi penerimaan dan.