Jurnal Sains Kimia
Vol. 7, No.1, 2003: 18-20
18
PENGARUH KONSENTRASI DISPERSAN POLIMETIL METAKRILAT
DAN WAKTU PERENDAMAN
TERHADAP KEHILANGAN BERAT
LOGAM BESI DALAM AIR LAUT
Syamsul Bachri Lubis Jurusan Kimia FMIPA Universitas Sumatera Utara
Jl. Bioteknologi no. 1 kampus usu medan 20155
Abstrak
Bila suatu logam dibiarkan dalam air laut, maka molekul air akan membasahi permukaan logam yang akhirnya akan membentuk suatu lapisan karat, besi menjadi terkorosi. Dalam penelitian ini untuk memperlambat terjadinya korosi, plat besi direndam dalam air laut yang tidak mengandung dispersan Polimetil metakrilat (PMMA) dan yang mengandung PMMA, dimana konsentrasi dan waktu perendamannya divariasikan. Untuk menentukan besarnya kehilangan berat plat besi akibat korosi dilakukan dengan cara mengukur absorbansi besi hasil korosi menggunakan Spektrofotometer-Visible.
Dari hasil penelitian ini ada pengaruh konsentrasi dispersan dan waktu perendaman terhadap jumlah kehilangan berat plat besi akibat korosi yaitu dengan bertambahnya konsentrasi dispersan maka semakin kecil jumlah kehilangan berat plat besi dan dengan bertambahnya waktu perendaman menyebabkan semakin besar jumlah kehilangan berat plat besi. Besarnya kehilangan berat plat besi akibat korosi pada waktu perendaman 30 hari adalah 0,0547 g/39,6 cm2, sedangkan dengan adanya penambahan PMMA sebesar 0,0112 g/39,6 cm2.
Kata kunci : Dispersan, korosi dan Polimetil metakrilat
PENDAHULUAN
Besi merupakan logam yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dalam bidang industri, teknik dan juga peralatan rumah tangga. Namun demikian besi sangat mudah mengalami proses korosi yang mengakibatkan menurunnya kekuatan dari logam besi sehingga mudah rusak. Hal ini jelas akan mengalami kerugian yang besar akibat terjadinya korosi pada logam besi (Chamberlain, J., Trethewey, K.R., 1991).
Korosi merupakan satu proses elektrokimia yang sedikit demi sedikit mengoksidasi logam dan umumnya terjadi
pada besi. Korosi dapat menimbulkan kerugian ekonomi seperti biaya pemeliharaan dan perbaikan yang mengakibatkan terhambatnya produksi. Proses korosi yang terjadi pada logam-logam dapat berlangsung secara cepat, tergantung pada keadaan lingkungannya. Lingkungan air laut akan mengakibatkan kerusakan yang sangat besar terhadap logam besi.
Pengaruh Konsentrasi Dispersan Polimetil Metakrilat (Syamsul Bachri Lubis)
19 yang akan menghambat reaksi korosi. Cara
tersebut dinamakan inhibisi yaitu proses perlakuan air secara khusus (Marlinang, R., 1990).
Berdasarkan peneliti terdahulu bahwa pengaruh konsentrasi urea dan lama perendaman permukaan logam besi terhadap kecepatan korosi (Hammad, 1987). Penulis berkeinginan untuk menalaah lebih lanjut bagaimana pengaruh dispersan terhadap korosi logam besi jika direndam dalam air laut.
BAHAN DAN METODA
Penentuan Kehilangan Berat Besi
Plat besi yang direndam 10 hari dipisahkan dengan cara menyaring. Karat hasil korosi dengan penambahan dispersan PMMA 0,1 M dan lama perendaman 10 hari dilarutkan dengan 10 ml HCl, kemudian ditambahkan 10 ml NH4CNS 1 N sampai
larutan tersebut berwarna merah. 5 ml larutan tersebut dipipet dan dimasukkan dalam labu takar 100 ml, diencerkan sampai garis tanda dan diukur %Tnya pada panjang gelombang maksimum. Perlakuan ini dilakukan untuk variasi konsentrasi PMMA 0,0001M, 0,001 M dan 0,01 M.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dispersan sebagai bahan yang dapat menghambat proses korosi, karena berfungsi menstabilkan koloid yang terbentuk dan mencegah proses agregasi.
Salah satu contoh dispersan adalah PMMA dengan berat molekul 8796 yang dapat mendispersikan endapan secara efesien. PMMA teradsorbsi pada partikel-partikel dan memberikan muatan, sehingga partikel terlepas dari agregat. Pada penelitian ini dihasilkan jumlah kehilangan berat besi akibat korosi semakin berkurang dengan
bertambahnya konsentrasi dispersan. Hal ini dimungkinkan bahwa bertambahnya konsentrasi dispersan, maka semakin tinggi kemampunnya mendispersikan padatan atau zat terlarut dalam air laut.
Untuk pengaruh waktu perendaman logam besi dalam air laut . Semakin lama waktu perendaman maka semakin besar jumlah kehilangan berat besi akibat korosi. Hal ini disebabkan karena terjadinya korosi lanjutan sebagai akibat dari lapisan karat besi yang terbentuk sehingga menjadi rapuh (Hammad, 1987).
Tabel 1. Hasil pengukuran berat dalam penentuan kehilangan berat besi akibat korosi.
Kehilangan berat, g/39,6 cm2 0,0001 0,0260 0,0343 0,0406 0,001 0,0189 0,0276 0,0339 0,01 0,0145 0,020 0,0271 0,1 0,0023 0,0060 0,0113
KESIMPULAN
Jurnal Sains Kimia
Vol. 7, No.1, 2003: 18-20
20
DAFTAR PUSTAKA
Chamberlain, J., Trethewey, K.R., 1991, “Korosi untuk Mahasiswa dan Rekayasawan”, PT. Gramedia Pusaka Utama, Jakarta.
Degreemont, 1984, “Water Treatment Hand Book”, A.halsted Press Book, Jhon Wiley, New York, USA.
Hammad, 1987, “Pengaruh Konsentrasi Urea dan Lama Perendaman Permukaan Logam Besi terhadap Kecepatan Korosi”, Skripsi, Jurusan Kimia, USU, Medan.
Marlinang, R., 1990, “Pengaruh Inhibitor Tunggal, campuran dan Lama perendaman Logam Besi dalam Air Laut terhadap Kehilangan Berat Besi”, Skripsi, Jurusan Kimia, USU, Medan. Mc Quarrie, D.A., 1984, “General