▸ Baca selengkapnya: 5 kegiatan pramuka penegak
(2)(3)(4)DATA RIWAYAT HIDUP
Nama : Angga Rukmanto
TTL : Magelang, 30 Agustus 1993
Alamat : Jl. Cipageran No.34 RT 03/22 Kota Cimahi
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Email : angga.rukmanto@gmail.com
Pendidikan :
TK Badratul Khoeriyyah 1999-2001
SDN Tresna Budi 1 Cibabat 2001-2006
SMPN 5 Cimahi 2006-2008
SMKN 1 Cimahi 2008-2012
Universitas Komputer Indonesia 2012-2016
Pengalaman Kerja :
Graphic Designer PT. Global Informasi Bermutu 2011-2012
Laporan Pengantar Tugas Akhir
PERANCANGAN KAMPANYE MENINGKATKAN MINAT MENGIKUTI EKS TRAKURIKULER PRAMUKA GOLONGAN PENEGAK MELALUI MEDIA VIDEO INFOGRAFIS
DK 38315 / Tugas Akhir Semester II 2015-2016
oleh:
Angga Rukmanto NIM. 51912122
Program Studi Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
iii KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir yang Insyaallah bermanfaat ini. Laporan tugas akhir ini dibuat berdasarkan hasil dari penelitian dari beberapa referensi yang penulis dapatkan.
Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Perancangan Kampanye Sosial Meningkatkan Minat Mengikuti Ekstrakurikuler Pramuka Golongan Penegak Melalui Media Video Infpografis” ini disusun untuk memenuhi salah satu
kelulusan yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Komputer Indonesia.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberi dukungan, memberi arahan dan membantu dalam proses pembuatan laporan ini. Terimakasih kepada Allah SWT yang telah memberikan kelancaran dalam pengerjaan tugas akhir. Terimakasih kepada orang tua yang telah membantu dalam pengerjaan tugas akhir. Terimakasih kepada Bapak Wira Mahardika yang sudah memberikan arahan terhadap tugas akhir yang telah dibuat. Terimakasih kepada Ibu Annisa Andriani dan Bapak Sumedi Saputra yang telah memberikan informasi mengenai tugas akhir yang telah dibuat.
Semoga semua pihak yang telah membantu dalam pengerjaan laporan tugas akhir ini mendapat balasan yang lebih dari Allah SWT.
Bandung, 03/Agustus/2016 Penulis,
vi DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
I.5 Tujuan & Manfaat Perancangan ... 4
BAB II PEMBAHASAN DAN SOLUSI MASALAH PRAMUKA PENEGAK II.1 Landasan Teori ... 5
II.1.5 Kegiatan Ekstrakurikuler………..……...……… 8
II.1.5.1 Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler ……….……… 9
II.1.5.2 Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler ………..………….... 9
vii
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan……… 24
III.1.1 Tujuan Komunikasi……… ... 24
III.1.2 Pendekatan Komunikasi……… 24
III.1.3 Materi Pesan……… ... 24
III.1.4 Gaya Bahasa……… ... 25
III.1.5 Khalayak sasaran perancangan……… . 25
III.1.5.1 Consumer Insight……… ... 26
III.1.5.2 Consumer Journey……… ... 26
III.1.6 Streategi Kreatif……… ... 27
III.1.7 Streategi Media……… ... 29
III.1.8 Streategi Distribusi dan Waktu Penyebaran Media……… .. 36
III.2.Streategi Perancangan……… ... 37
III.2.1.Format Desain……… ... 37
BAB IV KONSEP TEKNIS PRODUKSI DAN MEDIA IV.1 Media Utama……… ... 47
IV.1.1 Perangkat Produksi……… ... 48
IV.1.2 Teknis Poduksi……… ... 49
56 DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Bestari Prayoga, (2008), Manajemen Kampanye, Jakarta : Khatulistiwa.
Kusmiati, Artini R dkk. (1999). Teori Dasar Disain Komunikasi Visual. Jakarta : Djambatan.
Kusrianto, Adi. (2007). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: C.V Andi 51 Muharram,
Pah Tim, (2013), Panduan Lengkap Gerakan Pramuka, Yogyakarta : SAV Pusat. Saepudin Epin, (2008), Teori dan Praktek Pendidikan Karakter dan
Kewirausahaan, Yogyakarta : Mughni Sejahtera.
Sunardi Bob, (2013), Boyman Ragan Latih Pramuka, Nuansa Muda, Bandung : Pustaka Agung Harapan.
Venus, Antar. (2004). Manajemen Kampanye. Bandung : Simbiosa Rekatama Media
Sumber E-Book
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka (2014)
Sumber Publikasi Pemerintah
Departemen Pendidikan Nasional. (2013). Panduan Model Pengembangan Diri
Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Sumber Jurnal
1 BAB I. PENDAHULUAN
I.1.Latar Belakang Masalah
Pendidikan karakter menurut Megawangi (2004:95) adalah sebuah usaha untuk mendidik seseorang agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mampu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap lingkungannya. Pendidikan karakter harus dimulai oleh siswa/i sejak dini agar siswa/i tidak dapat dipengaruhi orang lain agar mau atau tidak melakukan sesuatu, berani berdiskusi, bernegosiasi, berpendapat, dan berani memecahkan masalah untuk mengambil keputusan. Ada
beberapa sarana yang mengajarkan Pendidikan karakter antara lain keluarga, lingkungan, sekolah. dll. Salah satu sarana yang mengajarkan tentang pendidikan karakter adalah Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka).
Pandu atau yang saat ini dikenal dengan Pramuka adalah gerakan internasional yang bertujuan membangun karakter anak-anak dan remaja dan melatih mereka untuk dapat bertanggung jawab di masa dewasa nanti (Bob Sunardi, 2013, hal.2). Pramuka adalah proses pendidikan diluar sekolah dan diluar keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis, yang dilakukan di alam terbuka. Tujuan akhirnya adalah berperan dalam pembentukan karakter, moral, dan pikiran ahklak mulia. Keberadaan Gerakan Pramuka sudah dikenal luas oleh banyak orang karena keberadaannya terdapat pada semua jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi.
Pramuka Penegak adalah golongan anggota Pramuka pada usia 16-20 tahun yang keberadaannya terdapat di Sekolah Menegah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan sederajat. Kegiatannya disebut kepenegakan yaitu latihan yang dilakukan oleh anggota golongan Penegak ke arah kemandirian dan tidak menjadi beban orang lain, persaudaraan bakti, mendidik diri sendiri dengan menambah kecakapan
2 Namun, masyarakat khususnya para pelajar, kurang meminati Pramuka Penegak sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Hal ini karena siswa/i belum mengetahui manfaat dari kegiatan-kegiatan yang ada di golongan Pramuka Penegak. Siswa/i menganggap bahwa kegiatan kegiatan Pramuka Penegak sama halnya dengan Pramuka Siaga/Penggalang yang hanya identik dengan kegiatan membuat simpul, membaca sandi, dan berkemah. Padahal kegiatan-kegiatan Pramuka Penegak berguna untuk mengembangkan minat dan bakat yang kita miliki yang tentunya berguna bagi bermanfaat bagi masyarakat dan menghindari dari kegiatan kenakalan remaja seperti mabuk-mabukan, tawuran, narkoba, dll. Kegiatan Pramuka Penegak berguna untuk membentuk karakter diri karena pada rentan usia
16-19 tahun adalah usia dimana karakter mulai bisa dibentuk apakah orang tersebut memiliki karakter yang positif atau negatif.
Pada tahun 2014, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Peraturan Kemendikbud no 64 Tahun 2014 menetapkan pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan wajib pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Siswa/i yang mengikuti kegiatan tersebut, belum termasuk anggota Pramuka Penegak. Namun hal itu membantu mengenalkan Pramuka secara umum kepada siswa/i.
I.2.Identifikasi Masalah
Masalah yang bisa diidentifikasi berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas adalah sebagai berikut :
Kurangnya minat siswa/i untuk mengikuti ekstrakurikuler Pramuka Penegak di sekolah.
Kurangnya pengetahuan siswa/i terhadap ekstrakurikuler Pramuka Penegak di sekolah.
I.3.Rumusan Masalah
3 I.4.Batasan Masalah
Agar penelitian tetap fokus dan terarah, maka dibutuhkan batasan permasalahan. Objek yang diteliti adalah minat Pramuka Penegak di sekolah usia 16-20 tahun yang dapat tergabung dalam tingkat Pramuka Penegak. Pembatasan masalah dari sisi wilayah, adalah sekolah yang berada di kota Bandung.
I.5.Tujuan Perancangan
Tujuan perancangan yang harus dicapai adalah meningkatkan minat siswa/i untuk mengikuti ekstrakurikuler Pramuka Penegak di sekolah.
I.6. Manfaat Perancangan
Manfaat perancangan yang harus dicapai adalah :
4 BAB II. PEMBAHASAN MASALAH DAN SOLUSI MASALAH PRAMUKA GOLONGAN PENEGAK
II.1. Kampanye Pada Remaja Awal II.1.1 Komunikasi Persuasif
Menurut Kaffer (2011 : 118) Persuasi merupakan usaha untuk membujuk seseorang untuk mau mengikuti tujuan yang di kehendaki tanpa paksaan. Persusasi bertujuan untuk menggubah pikiran orang lain agar dapat menerima dan melakukan sesuatu yang kita ingin kan. Pengertian Komunikasi Persuasif menurut R. Wayne R. Pace, Brend D. Peterson and Dallas dalam bukunya Technique for effective Communication (Massachussetts, Addison-Wesley Publishing Co., 1979), yaitu secara umum merupakan tindakan komunikasi yang bertujuan untuk menciptakan khalayak mengadopsi pandangan komunikator tentang sesuatu hal atau melakukan suatu tindakan tertentu. (Prayoga Bestari, 2008, hal.27).
II.1.2 Kampanye
Menurut Prayoga Bestary (seperti yang dikutip Venus. A, 2004) kampanye adalah serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu, Sedangkan menurut Pfau dan Parrot (seperti yang dikutip Venus. A, 2004) kampanye adalah suatu proses yang dilaksanakan pada rentang waktu tertentu dengan tujuan mempengaruhi khalayak sasaran yang ditetapkan. Kampanye merupakan wujud tindakan komunikasi yang terencana yang ditujukan untuk memepengaruhi masyarakat, kampanye menggunakan berbagai saluran informasi untuk menyampaikan gagasan – gagasan yang akan disampaikan untuk mempengaruhi masyarakat, kampanye setidaknya harus mengandung empat hal yaitu harus ada efek atau dampak tertentu, jumlah sasaran dalam ruang lingkup yang besar, hanya dilakukan dalam kurun waktu tertentu, dan melalui serangkaian tindakan komunikasi yang terorganisir, selain mengandung empat hal diatas
5 kampanye, sehingga membuat individu yang menerima pesan dapat mengidentifikasi pesan tersebut. (Venus. A, 2004. hal.3).
II.1.2.1 Manfaat Kampanye
Kampanye mampu memberikan manfaat yang sangat besar dalam penanggulangan suatu masalah, sebab kampanye merupakan salah satu jenis komunikasi masa yang mampu menyampaikan pesan secara sistematis untuk mencapai khalayak yang luas dan tersebar. Dalam menyampaikan strategi pesan yang tepat dan dilaksanakan dengan sungguh-sunguh maka pesan yang akan disampaikan bisa diterima dan dicerna dengan baik oleh target audiens sehingga
tujuan dari kampanye pun akan tercapai. (Prayoga Bestari, 2008, hal.18).
II.1.2.2 Macam Macam Kampanye
Menurut Charless U Larson, dalam bukunya yang berjudul Persuasion, Reception and Responsibility (California, Wardsworth Publishing Co. 1992) telah membagi jenis-jeins kampanye sebagai berikut :
Kampanye Produk
Kegiatan kampanye berorientasi pada produk, dan biasanya dilakukan dalam kegiatan komersial kampanye promosi pemasaran suatu peluncuran produk yang baru. Misalnya peluncuran provider-seluler Flexi Telkom, pergantian nama National menjadi Panasonic, perubahan logo baru BNI-46, dan sebagainya.
Kampanye Politik
6 Kampanye Sosial
Jenis kampanye ini berorientasi yang bertujuan bersifat khusus dan berdimensi perubahan sosial, misalnya kegiatan kampanye sosial bersifat khusus
non-komersial, Anti HIV/ AIDS, anti narkoba, program Keluarga Berencana Nasional (KBN), kampanye damai itu indah, serta termasuk kampanye sadar bayar pajak, dan hingga kampanye sadar hukum (Kadarkum)
(Prayoga Bestari, 2008, hal.28).
II.1.2.3 Aspek Aspek Kampanye Sosial
Ostergaard dalam Venus (2004,10), mengatakan bahwa aspek kampanye sosial disebut dengan istilah “3A”, yaitu Awareness, Attitude, dan Action. Ketiga aspek tersebut memiliki sifat saling terkait dan merupakan aspek penting untuk dapat dilakukan secara bertahap agar terciptanya perubahan. Berikut adalah 3 aspek dalam kampanye menurut Ostergaard;
A. Awareness; Dalam aspek yang dikemukakan oleh Ostergaard adalah menggugah kesadaran, menarik peratian dan menyampaikan pesan tentang sebuah produk maupun gagasan.
B. Attitude; Aspek berikutnya yang diarahkan kepada perubahan sikap.
C. Action; Aspek terakhir dalam kampanye yang ditujukan untuk merubah sikap dan perilaku pengguna secara nyata.
(Prayoga Bestari, 2008, hal.29).
II.1.3 Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegitan pendidikan diluar mata pelajaran dan
7 II.1.5.1 Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler
Menurut Dinas Pendidikan melalui Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), kegiatan ekstrakurikuler memiliki fungsi sebagai berikut :
A. Pengembangan
Ekstrakurikuler mempunyai fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat mereka.
B. Sosial
Ekstrakurikuler mempunyai fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk
mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik.
C. Rekreatif
Ekstrakurikuler mempunyai fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan suasana rileks, menggembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik menunjang proses perkembangan.
D. Persiapan Karir
Ekstrakurikuler mempunyai fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik.
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), hal.19)
II.1.5.2 Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler A. Krida
Kegiatan ekstrakurikuler Krida meliputi Gerakan Pramuka, Palang Merah Remaja (PMR) Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), Patroli Keamanan Sekolah, dan Pecinta Alam.
B. Karya Ilmiah
8 C. Latihan/Lomba Kebakatan/Prestasi
Kegiatan latihan/lomba kebakatan/prestasi meliputi pengembangan bakat di bidang olahraga, seni dan budaya, jurnalistik, teater, dan keagamaan.
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), hal. 18)
II.2. Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka)
Gambar 2.1 Logo Gerakan Pramuka
Sumber :
http://2.bp.blogspot.com/-7AlWDUFUIZg/Uu- jaTYgZFI/AAAAAAAABsg/OH43iAY4UVc/s1600/Lambang-Logo-Gerakan-Pramuka.png (13 April 2016)
Pramuka berasal dari kata Praja (orang/masyarakat), Muda (pemuda) dan Karana (berkarya). Secaa definisi, Pramuka adalah Sekumpulan anak muda yang memiliki karya atau sedang berkarya. Menurut Bahasa Jawa Artinya Poro Muko (Berdiri di Depan). Gerakan Pramuka adalah organisasi yang merupakan suatu wadah proses pendidikan kepramukaan yang ada di Indonesia. Pramuka merupakan organisasi universal yang keberadaannya sudah berada di seluruh dunia. (Bob Sunardi, 2013,
hal.4)
II.2.1 Fungsi Pramuka
9 Gerakan Pramuka berfungsi sebagai wadah untuk mencapai tujuan Pramuka melalui :
1. Pendidikan dan pelatihan Pramuka 2. Pengembangan Pramuka
3. Pengabdian Masyarakat dan Orang Tua
4. Permainan yang berorientasikan pada pendidikan (Pasal 3, UU No.12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka)
II.2.2 Kepenegakan / Pramuka Penegak
Kepenegakan adalah latihan ke arah kemandirian dan tidak menjadi beban orang
lain, persaudaraan bakti, mendidik diri sendiri dengan menambah kecakapan sebagai bekal pengabdian dan berguna bagi masyarakat, memilih cara hidup yang dipedomani Trisatya dan Dasadarma. Pramuka Penegak adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang berusia 16 – 20 tahun. (Tim Pah, 2013, hal.12)
II.2.3 Filosofi Pramuka Penegak
Dalam teori perkembangan, pada usia remaja terdapat tiga tahapan secara berurutan yaitu remaja awal, remaja madya dan remaja akhir (kimmel, 1995: 16). Pada tahapan remaja awal, tugas-tugas perkembangan yang harus diselesesaikannya adalah pada penerimaan terhadap keadaan fisik dirinya dan menggunakan tubuhnya secara efektif. Remaja pada usia tersebut mengalami perubahan fisik yang sangat drastis seperti pertumbuhan tubuh yang meliputi tinggi badan, berat badan, organ tubuh, dan perubahan bentuk fisik. Penegak adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang berusia 16-20 tahun yang berkembangnya berada pada tahapan pertama dan kedua yaitu remaja awal dan remaja madya. Pada tahapan remaja madya, tugas perkembangan yang utama adalah mencapai idealism dan kemandirian, kebebasan dari orang tua, memperluas hubungan dengan kelompok sebaya. Pada tahapan ini, remaja mencapai kapasitas keintiman hubungan pertemanan, belajar menangani, dan
hubungan interaksi dengan lawan jenis.
10 untuk memahami karakter masing-masing remaja. Pembinaan Pramuka Penegak dilakukan secara pribadi sehingga tumbuh dan berkembang menjadi sosok yang sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka sekaligus turut mempertimbangkan perkembangan jiwanya.
II.2.4 Bentuk Kegiatan Pramuka Penegak
Bina diri yang merupakan upaya peningkatan kemampuan jiwa dan keterampilan dengan cara menuntut ilmu pengetahuan.
Bina satuan yang merupakan upaya terus menerus mengabdikan diri pada perindukan Siaga atau pasukan Penggalang dalam keterampilan khusus atau inovatif.
Bina masyarakat yang merupakan upaya dan semangat menjadi penyuluh dan pelopor pembangunan di masyarakatnya.
(Tim Pah, 2013, hal.13)
II.2.5 Tahapan Pramuka Penegak
Pada proses pembelajarannya, Pramuka Penegak memiliki beberapa tahapan antara lain :
II.2.5.1. Tamu Penegak
Pelaksanaan proses pengembangan ini dimulai dari Tamu Penegak yaitu seorang Penggalang yang karena usiannya dipindahkan dari pasukan penggalang ke pasukan Penegak, atau siswa/i yang berusia 16 s/d 20 tahun yang belum pernah menjadi anggota pada suatu pasukan Penegak. Lamanya menjadi tamu penegak ini minimal 3 bulan dan selama menjadi tamu penegak diberi kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan adat istiadat yang berlaku di Ambalan tersebut. Dan bagi anggota Ambalan lainnya diberi kesempatan untuk mengenal dan menilai
Tamu Penegak tersebut.
11 Tamu Penegak menjadi calon Penegak dilaksanakan dengan upacara sederhana dan dialog yang mengandung pendidikan bagi segenap anggota Ambalan tersebut.
II.2.5.2. Penegak Bantara
Seorang calon Penegak yang telah memenuhi Syarat Kecakapan Umum bagi Penegak Bantara dan mentaati adat Ambalan dapat menjadi Penegak Bantara. Selama menjadi Penegak Bantara diberi kesempatan latihan membuktikan diri kepada masyarakat dan membentuk kepribadian yang kuat. Pada tahap Bantara, Anggota bisa memilih satuan karya sebagai penyaluran minat dan bakat masing-masing Anggota Penegak.
II.2.5.3. Penegak Laksana
Penegak Laksana ialah Penegak yang telah memenuhi SKU Penegak Laksana dan mentaati adat Ambalan. Perpindahan dari Penegak Bantara menjadi Penegak Laksana dilaksanakan dengan upacara kenaikan tingkat dengan mengucapkan ulang janji Tri Satya dengan sukarela dan berhak memakai tanda tingkatan untuk Penegak Laksana. Anggota yang sudah memasuki Penegak Laksana bisa melatih Anggota Pramuka tingkat Sekolah Dasar (Siaga) dan Sekolah Menengah Pertama (Penggalang)
II.2.6 Penyaluran minat dan bakat melalui Satuan Karya Pramuka (Saka) Satuan Karya (Saka) Pramuka adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para Pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya mulai bisa diikuti ketika telah memasuki golongan Penegak. (Tim Pah, 2013, hal.57) Saka Pramuka yng terdapat di Bandung terdiri dari :
A. Saka Dirgantara
Saka Dirgantara adalah wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan
12 membidangi bidang kedirgantaraan, umumnya Saka ini hanya berada di wilayah yang memiliki potensi kedirgantaraan, dengan kata lain memiliki landasan udara.
B. Saka Bhayangkara
Saka Bhayangkara adalah wadah Pendidikan guna menyalurkan minat dan mengembangkan bakat serta pengalaman para Pramuka Penegak dan pandega dalam berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kebhayangkaraan sehingga mereka menjadi anggota masyarakat yang baik, peduli terhadap keamanan,ketertiban masyarakat (Kamtibmas) baik lokal, nasional, maupun internasional
C. Saka Bahari
Satuan Karya Bahari adalah wadah bagi Pramuka yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa cinta dan menumbuhkan sikap hidup yang berorentasi kebaharian termasuk laut dan perairan dalam. Satuan karya ini membidangi bidang Kelautan.
D. Saka Bhakti Husada
Saka Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan.
E. Saka Kencana
Saka Keluarga Berencana (Kencana) adalah wadah kegiatan dan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan praktis dan bakti masyarakat, dalam bidang keluarga berencana, keluarga sejahtera dan pengembangan kependudukan. pembinaan Saka Kencana berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerjasama dengan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
F. Saka Taruna Bumi
13 kecakapan para anggotanya, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta bermanfaat dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian. Pembinaan Saka Taruna Bumi dilakukan oleh Gerakan Pramuka bekerja sama dengan Departemen Pertanian, LIPI, dan Lembaga Holtikultura.
G. Saka Wanabakti
Saka Wanabakti adalah wadah bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa tanggung jawab terhadap pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.
H. Saka Panduwisata
Saka Panduwisata adalah satuan karya Pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang kepariwisataan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional.
I. Saka Teknologi
Saka Teknologi adalah satuan karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilamn praktis dibidang ilmu teknologi guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional.
J. Saka Kominfo
Saka Telematika adalah Satuan Karya Pramuka yang membidangi masalah teknologi dan informasi, saka ini terbilang baru dan dirintis oleh Kwartir Daerah Jawa Barat dengan bekerja sama dengan Telkom sejak Maret 2011 yang lalu, Saka Telematika ditandatangani oleh Direktur Konsumer Telkom, I Nyoman G. Wiryanata bersama Ketua Kwarda Pramuka Jawa Barat Dede Yusuf Effendi di
14 mendukung 3,3 juta blog Pramuka Jawa Barat, tujuan lainnya memiliki rasa cinta kepada telekomunikasi, edutainment, multimedia dan informatika Indonesia yang menjadikan Pramuka Indonesia lebih dekat dengan fitur-fitur teknologi yang semakin berkembang.
II.3. Analisa Permasalahan
Untuk menganalisa permasalahan, digunakan metode studi literatur, kuesioner, dan wawancara kepada seksi humas Kwartir Daerah Jabar.
1. Kuesioner
Metode penelitian yang digunakan adalah melakukan kuesioner terhadap 60
Pelajar SMA/SMK sederajat di Bandung secara acak. Hal ini dibutuhkan utnuk mengetahui fenomena yang terjadi terhadap Pramuka di kalangan pelajar di Kota Bandung.
a. Apakah kamu mengetahui apa itu Pramuka Penegak?
Dari hasil survey terhadap 60 siswa/i tingkat SMA/SMK di kota Bandung, 77% menjawab “YA”, 33% menjawab “TIDAK”.
Tabel II.2 Grafik presentase pengetahuan tentang Pramuka (Sumber: Pribadi 2016)
Ya 77% Tidak 23%
b. Apakah di sekolah / kampus kamu terdapat ekstrakurikuler Pramuka Penegak? Dari hasil survey terhadap 60 siswa/i tingkat SMA/SMK di kota Bandung, 100% responden menjawab “YA”.
15 Tidak 0%
Ya 100%
c. Apakah kamu mengikuti ekstrakurikuler Pramuka Penegak?
Dari hasil survey terhadap siswa/i tingkat SMA/SMK di kota Bandung, 17% responden menjawab “YA”, 83% responden menjawab “TIDAK”.
Tabel II.4 Grafik presentase keikutsertaan Pramuka (Sumber: Pribadi 2016)
Ya 17%
Tidak 83%
d. Minat ekstrakurikuler siswa/i di Bandung
Dari hasil survey terhadap siswa/i tingkat SMA/SMK di kota Bandung, 39% responden tidak mengikuti ekstrakurikuler. Pramuka Penegak berada di urutan ke 3 dengan presentase 14%. Ekstrakurikuler yang paling diminati adalah olahraga dengan 14%, dan kepemimpinan 17%.
16
e. Alasan siswa/i terhadap kegiatannya dibanding mengikuti Pramuka Penegak Dari hasil survey terhadap siswa/i tingkat SMA/SMK di kota Bandung, 44% responden menjawab bahwa ada kegiatan lain yang lebih bermanfaat. 25% responden menjawab bahwa Pramuka tidak menarik. 16% responden menjawab bahwa kegiatan Pramuka Penegak bukan minatnya.
Tabel II.6 Grafik presentase ketertarikan pelajar terhadap Pramuka (Sumber: Pribadi 2016)
f. Kegiatan siswa di luar sekolah
17 melakukan kegiatan bakat, 21% responden melakukan kegiatan pendidikan, dan 5% tidak memiliki kegiatan sama sekali.
Tabel II.7 Grafik presentase kegiatan siswa/i di luar sekolah (Sumber: Pribadi 2016)
g. Pengetahuan siswa/i terhadap manfaat Pramuka Penegak
Dari hasil survey terhadap siswa/i tingkat SMA/SMK di kota Bandung, 9% responden menjawab “YA”, 32% menjawab “TIDAK TERLALU”, dan 59% menjawab “TIDAK TAHU”.
Tabel II.8 Grafik presentase mengetahuan manfaat Pramuka Penegak (Sumber: Pribadi 2016)
h. Keikutsertaan siswa/i di jenjang pendidikan sebelumnya
18 Tabel II.9 Grafik keikutsertaan Pramuka di jenjang pendidikan sebelumnya
(Sumber: Pribadi 2016)
Dari hasil tersebut bisa disimpulkan bahwa :
Sebagian besar, para pelajar sudah mengetahui akan keberadaan Pramuka Penegak dan mengetahui apa itu Pramuka Penegak.
Siswa/i kurang meminati Pramuka Penegak sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Masih banyaknya siswa/i yang tidak mengikuti ekstrakurikuler di Sekolahnya.
Hal itu dikarenakan siswa/i beranggapan bahwa yang terpenting adalah kegiatan kurikuler/sekolah.
Siswa/i menganggap bahwa Pramuka Penegak kurang memiliki manfaat/keuntungan untuk dirinya, sehingga siswa/i lebih memilih kegiatan
lainnya untuk mengisi waktu luangnya.
Siswa/i belum mengetahui kegiatan yang ada di Pramuka Penegak.
Kebanyakan siswa/i pernah mengikuti ekstrakurikuler pramuka di jenjang pendidikan sebelumnya.
2. Wawancara
Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jawa Barat
19 kehilangan 60% anggota dari Penggalang. Padahal anggota Penegak dan Pandega memiliki fungsi sebagai inovator untuk Pramuka itu sendiri, dan sebagai pembimbing dari Anggota Penggalang dan Siaga.
Gambar 2.3 Dokumentasi Wawancara (Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016)
Dewan Kerja Cabang Kota Bandung
Menurut Annisa, Pramuka Penegak memang diakui tidak memiliki kelebihan yang kuat dibanding ekstrakurikuler lain. Pramuka dianggap ekstrakurikuler yang umum, sehingga ilmu yang didapat hanya setengah setengah. Padahal di Pramuka Penegak, siswa/i bisa mendapatkan pengalaman dan pengetahuan sesuai minat dan bakatnya di satuan karya Pramuka.
Pramuka Penegak yang terlihat oleh siswa/i hanya mengulang kegiatan Pramuka di Penggalang dan Siaga. Padahal, kegiatan Pramuka Penegak banyak
menghabiskan waktu di luar sekolah.
20 II.4.Khayalak Pramuka
Keberadaan pramuka pada nyatanya memang semakin berkurang eksistensinya terutama Pramuka Penegak. Seperti yang terjadi di sebagian sekolah di Bandung, anggota Pramuka memang kurang peminat seperti yang terjadi di SMK Manggala, Bandung yang pernah tidak memiliki anggota sama sekali.
Gambar 2.4 Pramuka SMK Cikajang (Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016)
Gambar 2.5 Pramuka SMK Cikajang (Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016)
21 Pramuka di Tingkat Siaga memiliki anggota yang cukup banyak seperti yang terdapat pada SDN Sekeloa 1 Bandung
Gambar 2.6 Pramuka SMK Nasional Bandung (Sumber : Dokumentasi Pramuka SMK Nasional 2016)
Gambar 2.7 Pramuka SDN Sekeloa 1 Bandung (Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016)
Hal itu dikarenakan Pramuka Siaga mengutamakan hiburan dan permainan sehingga anak-anak suka akan kegiatan kepramukaan.
II.5.Simpulan dan Solusi
23 BAB III. STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
III.1. Strategi Perancangan
Strategi perancangan merupakan sekumpulan cara yang bertujuan agar pesan yang ingin disampaikan bisa diterima dengan baik oleh target audiens. Ada beberapa strategi yang dibutuhkan agar kampanye yang dilakukan berjalan dengan baik.
III.1.1.Tujuan Komunikasi
Tujuan komunikasi yang ingin dicapai adalah :
Membangun rasa antusias siswa/i untuk mengikuti ekstrakurikuler Pramuka Penegak.
Memberi pemahaman dan informasi terhadap siswa/i tentang keuntungan mengikuti kegiatan Pramuka Penegak.
III.1.2.Pendekatan Komunikasi
Agar komunikasi tersampaikan dengan baik dan menarik, dibutuhkan komunikasi secara verbal dan visual. Pendekatan komunikasi dalam kampanye yang akan
dibuat adalah dengan menggunakan bahasa Indonesia yang biasa digunakan oleh anak muda sehari-hari. Hal ini ditujukan agar audiens lebih terbawa emosi dari media yang disajikan.
Pendekatan visual yang digunakan dalam perancangan kampanye menarik minat mengikuti ekstrakurikuler Pramuka golongan Penegak ini adalah dengan menekankan pada kegiatan Pramuka Penegak. Dituturkan melalui visual animasi ilustrasi anggota Pramuka Penegak.
III.1.3.Materi Pesan
24 Pramuka Penegak. Setelah informasi mengenai Kepenegakan diberikan, lalu audiens digiring untuk mengikuti Pramuka Penegak dengan memberikan informasi cara mengikuti Pramuka Penegak.
III.1.4.Gaya Bahasa
Gaya bahasa kampanye meningkatkan minat mengikuti ekstrakurikuler pramuka penegak adalah dengan menggunakan bahasa Indonesia sehari-hari anak remaja dengan gaya bahasa persuasif yang bertujuan siswa/i terbujuk terhadap kampanye yang dibuat. Dengan menggunakan pendekatan psikologis, yaitu pendekatan yang berusaha membangkitkan dan merangsang emosi target audiens agar merasa
bangga jika mengikuti ekstrakurikuler Pramuka Penegak. Juga menggunakan pendekatan rasional, yakni dengan menyampaikan keuntungan/manfaat mengikuti pramuka penegak untuk semakin meyakinkan target audiens.
III.1.5.Khalayak Sasaran Perancangan
Khalayak sasaran perancangan kampanye meningkatkan minat mengikuti ekstrakurikuler pramuka penegak adalah seluruh siswa/i yang berada pada jenjang pendidikan SMA di Indonesia karena nantinya media akan disebar di media massa. Namun target utama dari kampanye ini adalah :
- Demografis
Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan Umur : 15 – 20 Tahun
Pendidikan : SMA/SMK Sederajat Status Ekonomi : Menengah keatas Wilayah : Kota Bandung
- Geografis
Secara geografis, target audiens mencakup wilayah Kota Bandung
- Psikografis
25 b. Kalangan muda yang senang menyibukkan diri diluar sekolah.
c. Kalangan muda yang cenderung bersikap mandiri dan suka tantangan
III.1.5.1. Consumer Insight
Pada kampanye ini, masyarakat cencerung membutuhkan kegiatan yang bermanfaat namun tidak membosankan. Karena pada usia tersebut, cenderung ingin berinteraksi dengan orang lain, baik di dunia nyata, maupun di media sosial. Khalayak cenderung membutuhkan kegiatan yang berfungsi sebagai wahana rekreatif.
III.1.5.2. Consumer Journey
Untuk memudahkan dalam menentukan media yang tepat terhadap pesan yang ingin disampaikan, maka diutuhkan consumer journey terhadap audiens yang akan dijadikan target sasaran kampanye yang akan dibuat. Consumer journey ini didapat dari audiens yaitu siswa/i tingkat SMA :
Tabel III.1 Consumer Journey (Sumber : Pribadi 2016)
Waktu Kegiatan Tempat Point of Contact
05.00 Bangun Tidur Kamar tidur Jam, Gadget
05.15 Mandi Kamar Mandi Cermin
05.35 Makan Pagi Ruang Keluarga TV
06.15 Berangkat Sekolah Jalan Raya Angkot, Motor, Baliho, Billboard.
06.45 Sampai di Sekolah Sekitaran sekolah Gadget, Poster mading.
07.15 Belajar Kelas Infokus, Papan Tulis
10.00 Istirahat Kantin Gadget, Mading.
10.15 Belajar Kelas Infokus, Papan Tulis
12.00 Istirahat Kedua Sekitar Sekolah Gadget, Mading
12.30 Belajar Kelas Infokus, Papan Tulis
26 Billboard.
17.00 Bersantai Rumah Televisi
19.20 Belajar dan
Mengerjakan Tugas
Kamar Gadget, Komputer, Buku
20.30 Santai Kamar Gadget
22.00 Tidur Kamar Gadget
III.1.6.Strategi Kreatif
Pada pembuatan kampanye meningkatkan minat mengikuti ekstrakurikuler Pramuka Penegak ini, digunakan metode AISAS (Attention, Interest, Search, Action, dan Share) karena tepat dengan era yang berhubungan dengan internet saat ini. Adapun strategi dari AISAS pada kampanye yang akan dibuat adalah sebagai berikut :
A. Attention
Pada tahap attention, dibutuhkan strategi untuk menarik perhatian audiens. Maka dari itu, dibutuhkan media untuk mendapatkan perhatian dari audiens. Pada tahap attention, media yang digunakan adalah poster yang akan dipajang di sekitar sekolah. Audiens diberi reminding tentang salah satu kegiatan pramuka di tahap Siaga dan Penggalang yaitu semaphore karena semaphore sangat identik dengan pramuka.
B. Interest
27
C. Search
Setelah audiens tertarik, dibutuhkan media untuk memudahkan audiens mencari informasi mengenai Pramuka Penegak. Maka dibutuhkan media brosur yang memberikan informasi lebih kepada yang tertarik mengikuti Pramuka Penegak. Serta dibuat fanpage facebook agar audiens mudah mencari informasi mengenai Pramuka Penegak.
D. Action
Penyampaian pesan pada kegiatan Pramuka Penegak adalah dengan menyebar video infografis yang akan disebar di internet dan ditayangkan pada saat demo
ekstrakurikuler menggunakan media infokus di setiap sekolah di Bandung. Selain itu diberikan merchandise kepada para siswa/i yang daftar ekstrakurikuler Pramuka di setiap sekolahnya. Tahap action dilakukan bertepatan dengan jadwal demo ekstrakurikuler di sekolah SMA sederajat masing-masing.
E. Share
Masyarakat yang sudah mengikuti Pramuka Penegak mulai ingin memberi respon terhadap kampanye yang dibuat/ Maka dibutuhkan sticker line yang berfungsi sebagai media penyebaran mengenai Pramuka penegak melalui ekspresi anggota Pramuka Penegak. Selain itu, dibuat juga Penegak Photo Contest yang bertujuan untuk mengetahui respon siswa/i terhadap kampanye yang dibuat. Event dilaksanakan pada periode 19 Juli Hingga 17 Agustus. Pemenang akan mendapatkan hadiah 1.000.000 untuk juara 1, 500.000 untuk juara 2, dan 300.000 untuk juara 3. Masing-masing pemenang akan mendapatkan merchandise menarik dari Gerakan Pramuka. Event ini hanya bisa diikuti oleh siswa/i yang tergabung dalam anggota Pramuka golongan Penegak di sekolah masing-masing.
III.1.7.Strategi Media
Dalam perancangan kampanye yang akan dibuat, maka dibutuhkan media yang
28 A. Media Utama
Menurut Doug Newsom and Jim Haynes (2004:236), grafis informasi atau infografis adalah representasi visual informasi, data atau ilmu pengetahuan secara grafis. Video infografis adalah teknik digital yang mengkombinasikan gambar, kata, suara, dan video. Berdasarkan objek perancangan yang akan dibuat, video infografis merupakan media yang efektif karena lebih dinamis dan menarik. Serta cocok untuk menarik perhatian terhadap target audiens yang telah ditentukan yaitu usia 16-20 tahun. Selain itu, infografis mampu memberikan informasi yang padat namun disajikan dengan waktu yang singkat.
29 B. Media Pendukung
Poster
Poster dipilih menjadi media pendukung karena efektif dalam penyampaian pesan
kepada audiens Poster akan ditempatkan di tiap sekolah di Bandung selama kampanye dimulai.
Gambar III.2 Media Pendukung Poster (Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016)
Poster akan ditempatkan di setiap sekolah-sekolah SMA di Bandung, ketika sedang penerimaan calon siswa baru. Poster diletakkan di tempat yang strategis sehingga mampu dilihat oleh orang-orang.
Brosur
30 Gambar III.3 Media Pendukung Brosur
(Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016)
Gambar III.4 Media Pendukung Brosur (Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016)
Merchandise
31
Fanpage Facebook
Facebook merupakan salah satu media sosial yang banyak digunakan oleh masyarakat luas terutama kalangan pelajar. Maka dari itu, Fanpage facebook
digunakan sebagai media informasi mengenai kampanye yang sedang dibuat.
Gambar III.5 Media Pendukung Sticker Line (Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016)
Sticker Line
Line merupakan media sosial yang sedang banyak digunakan oleh para pelajar. Sehingga sticker line menjadi salah satu media yang efektif untuk menjadi daya tarik untuk menyebarkan kampanye yang akan dibuat.
Gambar III.6 Media Pendukung Sticker Line (Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016)
Hashtag
32 percakapan tertentu. Pada kampanye yang dibuat, dipergunakan hashtag #jadipenegak sebagai identitas kampanye.
Event
Event dibuat sebagai media pendukung agar kampanye bisa berjalan berkelanjutan. Dibuatlah “Penegak Photo Contest” yang mengajak para anggota untuk membagikan pengalaman seru saat melakukan kegiatan kepenegakan. Teknis event adalah peserta harus mengikuti kegiatan kepramukaan di sekolah masing-masing. Kemudian abadikan moment seru saat latihan, lalu unggah melalui media sosial instagram. Gunakan hashtag #jadipenegak dan mention akun @pramukapenegak. Peserta dengan like terbanyak akan mendapatkan hadiah menarik dari Gerakan Pramuka. Juara satu akan mendapatkan uang tunai 1000.000 rupiah, juara dua 500.000 rupiah, dan juara 3 sebesar 300.000 rupiah. Masin-masing pemenang akan diberi merchandise berupa botol minum, buku saku, sticker, lencana, totebag, dan kaos. Event hanya bisa diikuti oleh siswa/i yang tergabung dalam Pramuka Penegak yang terdaftar di sekolah masing-masing. Pemenang akan diumumkan melalui instagram @pramukapenegak, dan hadiah bisa di ambil di Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Bandung.
33 III.1.8.Strategi Distribusi dan Waktu Penyebaran Media
Agar informasi atau pesan dapat disampaikan secara efektif, maka dibutuhkan strategi distribusi yang tepat. Seluruh media kampanye, disalurkan oleh Kwartir Cabang Kota Bandung, lalu diberikan kepada Kwartir Ranting yang ada di seluruh kecamatan kota Bandung. Dari tiap Kwartir Ranting, diberikan kepada Ambalan di tiap sekolah di kota Bandung. Adapun strategi distribusi media yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
Tabel III.2 Strategi Distribusi Media (Sumber : Data Pribadi 2016)
Media Waktu
Poster Juni 2016 – Agustus 2016
Brosur Juli 2016
X-Banner Juli 2016 – Agustus 2016
Video Infografis Juli 2016
Merchandise Juli 2016 – September 2016 Sticker Line Juli 2016 – Juli 2017
III.2. Strategi Perancangan
Agar media yang dibuat konsisten, tepat sasaran dan dinamis, maka diperlukan strategi perancangan sesuai dengan tujuan perancangan yang akan ditampilkan.
III.2.1.Format Desain
Format video infografis ini menggunakan resolusi widescreen 16:9 mempertimbangkan pandangan mata seseorang yang bersifat horizontal, sehingga akan mendapatkan kenyamanan saat menonton, dengan spesifikasi format sebagai berikut :
- Custom video for windows - Frame size: 1920 x 1080 px - Frame rate: 25 fps
- Aspect ratio: 16 : 9 - Channel: RGB
34 - Video Codec: Animation
- Duration: 00:01:19
- Audio sample rate: 48 kHz - Audio channels: Stereo - Format audio: mp3
- Compressor : Uncompressed
III.2.2.Tata Letak (Layout)
Layout merupakan penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Penyusunan dalam
pembuatan kampanye yang akan dibuat adalah dengan menggunakan center of interest dan kesatuan/unity. Tujuannya untuk memberikan pusat perhatian terhadap objek yang difokuskan, dan menghadirkan objek-objek lain yang berfungsi sebagai pendukung komunikasi dari visual. Akan ditampilkan elemen visual ilustrasi dan teks sebagai pengantar informasi kepada audiens.
Berikut adalah tampilan screenshoot yang akan menjadi referensi layout yang akan dibuat.
Gambar III.8 Referensi Visual Layout
Sumber https://www.youtube.com/watch?v=VIKZfVAPLg4 (03 mei 2016)
35 Gambar III.9 Hasil Layout
(Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016)
III.2.3.Huruf
Untuk membantu dalam penyampaian pesan secara verbal, dibutuhkan pemilihan huruf yang tepat. Pada kampanye yang akan dibuat, tipografi yang digunakan adalah font yang memiliki bentuk simpel dan mudah terbaca. Untuk Headline menggunakan Font Keep Calm karena bentuknya yang sederhana namun mudah terbaca. Hal ini digunakan agar audiens bisa menerima pesan secara cepat karena media utama berbentuk video.
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwqyz 1234567890~!@#$%^&*()_+}{|\`:”[]?><
THE QUICK BROWN FOX JUMPS OVER THE LAZY DOG The quick brown fox jumps over the lazy dog
Dan untuk bodytext digunakan font myriad pro karena mudah dibaca dan terkesan sederhana. Bentuknya juga tidak lebih tegas dari headline sehingga tidak terlihat terlalu dominan.
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwqyz 1234567890~!@#$%^&*()_+}{|\`:”[]?><
36 III.2.4.Ilustrasi
Gaya ilustrasi yang digunakan dalam kampanye yang akan dibuat adalah flat design / desain datar dengan gaya yang sederhana. Ilustrasi merupakan objek animasi 2 dimensi dengan warna tanpa gradasi, dan pencahayaan yang minimalis. Bentuk dari ilustrasi juga dibuat sesederhana mungkin dengan menyerupai bentuk dasar seperti lingkaran dan persegi.
Flat Design dipilih karena sesuai dengan target audiens yaitu usia 16-20 tahun.
Gambar III.10 Referensi ilustrasi
Sumber : http://www.advids.co/motion-graphics-and-characters/ (03 Mei 2016)
Flat design juga memberikan kesan fokus terhadap konten/ilustrasi yang diberikan sehingga audiens mudah untuk menerima pesan dari video infografis yang dibuat.
37 A. Tokoh Utama
Gambar III.12 Karakter Utama (Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016)
Tokoh utama terdiri dari seorang laki-laki bernama Sandi, dan 2 orang perempuan bernama Annisa dan Eka.
Sandi
Gambar III.13 Karakter Sandi (Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016)
Sandi adalah seorang Pradana Pramuka Penegak SMKN 7 Bandung. Sandi merupakan laki-laki yang aktif dan senang melakukan kegiatan kepramukaan.
Annisa
38 Annisa merupakan seorang penegak wanita yang lincah dan kalem. Kegemarannya pada Pramuka membuat Annisa aktif terhadap kegiatan-kegiatan Pramuka Penegak.
Eka
Gambar III.15 Karakter Eka (Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016)
Eka adalah anggota Pramuka penegak yang baik hati dan taat pada agama. Dia adalah anggota Pramuka Penegak yang taat beragama. Eka juga sebagai Juru Adat di SMKN7 Bandung.
Selain tokoh utama, terdapat beberapa tokoh pendukung yang akan muncul di video infografis. Mereka adalah keluarga yang terdiri dari anak, ayah dan ibu. Lalu terdapat guru dan teman sekelas dari anak tersebut.
39 B. Logo
Logo digunakan sebagai identitas dari kampanye yang akan dibuat. Logo dibuat sesuai dengan nama kampanye yaitu Yuk! Jadi penegak.
Gambar III.17 Logo Kampanye (Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016)
III.2.5.Warna
Warna yang digunakan dalam kampanye yang dibuat adalah warna warna yang identik dengan Pramuka Penegak yaitu dominan hijau, cokelat dan kuning. Berikut adalah kode warna dari warna yang akan digunakan :
40 III.2.6.Audio
Audio merupakan elemen yang sangat penting pada perancangan berbasis audio visual. Penggunaan audio dapat memberikan mood tertentu bagi audiens yang menonton kampanye sosial ini
A. Voice Over
Voice over digunakan untuk memperkuat pesan yang disajikan oleh visual, serta membantu penyampaian pesan yang tidak bisa diwakili oleh visual. Adapun naskah voice over yang akan dibuat adalah :
“Pramuka penegak adalah golongan anggota pramuka di usia 16 sampai 20 tahun. Dimana pada rentang usia ini, diperlukan bimbingan yang baik dari orang-orang disekitarnya, agar terhindar dari kegiatan kegiatan yang menyimpang.
Apakah kegiatan pramuka penegak hanya identik dengan semaphore, berkemah, dan menghafal sandi? Ternyata tidak
Selain mendapatkan pengetahuan di bidang kepramukaan, ada 10 bidang satuan karya yang bisa kalian ikuti yaitu bidang kelautan, Komunikasi dan Informatika, pariwisata, kedirgandaraan, kehutanan, angkatan darat, kesehatan, perkebunan, keluarga berencana, dan kepolisian
Semua itu bertujuan agar pengetahuan yang kamu miliki, bisa berguna buat diri kamu sendiri, dan masyarakat sekitar. Gimana? Tertarik buat ikutan Pramuka Penegak?
Menimbang pentingnya pendidikan karakter, kementerian pendidikan dan kebudayaan menetapkan kepramukaan sebagai kegiatan wajib di sekolah dasar dan menengah. Disitu kakak-kakak anggota penegak akan memandu kalian gimana caranya bergabung dengan Pramuka Penegak.
41
B. Background Musik
43 BAB IV KONSEP TEKNIS PRODUKSI DAN MEDIA
IV.1. Media Utama
Sesuai dengan strategi perancangan dan konsep visual, media utama yang dipilih adalah video infografis.
IV.1.1.Perangkat Produksi
Pembuatan video infografis ini membutuhkan perangkat komputer dengan spesifikasi :
Processor : Intel Core i5-4200u 2.3 Ghz Hardisk : 500 Gb
Memory : 12000 RAM DDR3
Motherboard : Gigabyte Technology Co., Ltd VGA : NVIDIA GeForce GT 630
Monitor : LG LED 20EN33 Speaker : Simbadda 3550
Komputer berfungsi sebagai alat untuk melakukan proses produksi digital mulai dari modeling hingga rendering.
Adapun software yang digunakan dalam kampanye ini adalah :
Adobe Illustrator CS6, untuk melakukan proses modeling dan pembuatan desain media pendukung.
Adobe After Effect CS6, untuk melakukan proses animasi, compositing, lighting, dan rendering.
Adobe Audition CS6, untuk melakukan proses dubbing.
IV.1.2.Teknis Produksi A. Pra Produksi
Pada tahap pra produksi, dilakukan beberapa tahap pembuatan konsep antara lain : Storyline, berguna untuk membuat rangkaian cerita yang akan dibuat. Storyboard, Berguna untuk menentukan visual yang akan disampaikan
44 Adapun storyboard dari video inforafis yang telah dibuat adalah sebagai berikut :
STORYBOARD
Gambar IV.1 Storyboard (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
45 Gambar IV.2 Pembuatan Visual
(Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016)
Narasi. Proses pembuatan narasi dilakukan menggunakan Adobe Audition CS6. Narasi dibuat oleh seorang wanita menggunakan microphone dynamic di ruangan yang kedap suara.
Gambar IV.3 Pembuatan Narasi (Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016)
B. Produksi
46 Gambar IV.4 Animasi
(Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016)
Setelah melakukan tahap animasi, selanjutnya adalah tahap compositing yaitu merangkai beberapa animasi menjadi satu kesatuan sesuai dengan narasi yang dibuat.
Gambar IV.5 Compositing (Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016)
Setelah semua selesai, kemudian dilakukan proses memasukkan audio yaitu backsound dan voice over.
C. Pasca Produksi
47 Gambar IV.6 Rendering
(Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016)
Proses rendering dilakukan di Software Adobe After Effect dengan Render Setting seperti berikut :
o Format : h264 (.mp4) o Video Codec : Animation o Video Channel : RGB
o Depth : Millions of Colours+ o Color : Premultiplied (Matted) o Audio Sampe Rate : 48 kHz o Audio Channel : Stereo
48 Gambar IV.7 Pembuatan Visual
49 IV.2. Media Pendukung
Untuk menunjang media utama, maka dibuat beberapa media pendukung sebagai berikut :
A. Poster
Baliho yang akan dibuat adalah berukuran 42 x 59,4 cm menggunakan teknik cetak offset menggunakan bahan kertas albatross 180 gr. Dicetak menggunakan cetak offset.
Gambar IV.8 Media Poster (Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016)
B. Brosur
50 Gambar IV.9 Media Brosur
(Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016)
C. X Banner
X banner digunakan untuk promosi sticker line dan promosi event penegak photo contest. X banner dibuat menggunakan bahan luster dicetak dengan teknik cetak digital. Ukuran X banner adalah 160 x 60 cm.
51 D. Sticker
Sticker digunakan sebagai media pengingat kampanye yang telah dibuat. Sticker dibuat menggunakan kertas vinyl laminasi doff dengan teknik cetak offset dengan ukuran 11x5 cm dan 6x6 cm.
Gambar IV.11 Meda Sticker (Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016)
E. Lencana
Lencana digunakan sebagai media pengingat yang nantinya dipakai di seragam sekolah sebagai pengenal. Memiliki diameter berukuran 3 cm terbuat dari bahan kuningan.
52 F. Tempat Minum
Tempat minum menjadi media pengingat yang diberikan kepada pemenang challenge .Memiliki ukuran 21x17 cm. Bahan botol terbuat dari bahan tritan, tulisan kampanye dibuat menggunakan sticker print and cut.
Gambar IV.13 Media Botol Minum (Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016)
G. Buku Saku
Buku saku yang digunakan berukuran 12 cm x 9 cm. Diberikan satu set dengan ballpoint tali. Dibuat menggunakan cetak offset . Bahan cover adalah art paper 150 gr laminasi doff. Isi buku menggunakan bahan HVS 70 gr.
53 H. Buku Catatan
Buku catatan yang dibuat memiliki ukuran 21 cm x 17 cm. Cover dibuat dari bahan art paper 150 gr laminasi doff, dibentuk menggunakan pisau pond. Isi kertas menggunakan kertas HVS 70 gr dengan pembatas buku menggunakan kertas art paper 150 gr. Dikemas menggunakan jilid ring kawat.
Gambar IV.15 Media Buku Catatan (Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016)
I. Gantungan Kunci
Gantungan kunci yang dibuat memiliki ukuran diameter 5cm dan 7cm. Dibuat menggunakan bahan acrylic.
54 J. T-Shirt
T-shirt dibuat dari bahan Cotton Combed 30s disablon menggunakan bahal poliflex. Teknik produksi dilakukan secara digital.
Gambar IV.17 Media T-Shirt (Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016)
K. Totebag
Totebag dibuat sebagai bungkus dari merchandise. Terbuat dari kain kanvas dengan ukuran 33cm x 35 cm. Sablon dibuat menggunakan bahan poliflex. Teknik produksi dilakukan secara digital.
55 L. Formulir Pendaftaran
Formulir pendaftaran dibuat dari kertas HVS 80 gr dengan ukuran 21 cm x 17,5 cm. Diproduksi menggunakan teknik digital printing.
Gambar IV.19 Formulir Pendaftaran (Sumber : Dokumentasi Pribadi 2016)
M.Sticker Line
Sticker line yang akan dibuat adalah berukuran 370x320 pixel dengan 72 dpi, dengan margin 10 px. Ada 16 bentuk sticker yang disajikan secara gratis dengan waktu kedaluarsa 1 tahun. Menggunakan format PNG 32 bit.