LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
SISTEM INFORMASI PERALIHAN HAK SERTIFIKAT TANAH PADA
BAGIAN PERALIHAN, PEMBEBANAN HAK DAN PPAT
KANTOR PERTANAHAN KOTA BANDUNG
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Praktek Kerja Lapangan Program Strata Satu Program Studi Sistem Informasi
Oleh :
Muhammad Juniarto Ari Wibowo 10508377 Gustian Zulfikar 10508378 Andini Nurliasari Rustandi 10508379
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan praktek kerja
lapangan ini. Kami juga bersyukur atas berkat rezeki dan kesehatan yang
diberikan kepada kami sehingga kami dapat mengumpulkan data-data materi
pembuatan laporan ini. Kami telah berusaha semampu kami untuk
mengumpulkan berbagai macam data tentang yang kamu butuhkan. Laporan
praktek kerja lapangan ini kami beri judul “SISTEM INFORMASI PERALIHAN HAK SERTIFIKAT TANAH PADA BAGIAN PERALIHAN, PEMBEBANAN HAK DAN PPAT KANTOR PERTANAHAN KOTA BANDUNG” Kami sadar bahwa laporan yang kami buat ini masih jauh dari sempurna, karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun
untuk menyempurnakan laporan ini menjadi lebih baik lagi.
Selanjutnya dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, perkenankanlah
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dan dorongannya baik secara langsung maupun tidak
langsung sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini. Ucapan
terima kasih ditujukan kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2. Bapak Dr. Arry Akhmad Armans, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu
Komputer.
3. Bapak Dadang Munandar, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurausan Manajemen
Informatika.
4. Ibu Citra Noviyasari, S.Si., MT, selaku Dosen Wali, Dosen Pembimbing serta Koordinator Kerja Praktek yang telah membimbing, arahan,
memberikan ijin, serta banyak sekali meluangkan waktu untuk memberikan
iii
7. Ibu Sussanti B.Sc selaku Kepala Sub Seksi Peralihan, Pembebanan Hak &
PPAT
8. Bapak D.Maman Suparman, selaku staf subseksi peralihan pembebanan hak
dan PPAT.
9. Seluruh Staff di Badan Pertanahan yang telah membimbing kami dalam
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini.
10. Yang tercinta Ayah, Ibu, kakak dan adik–adikku tercinta, yang telah memberikan do’a dan dorongan kepada penulis baik secara moril maupun
materiil.
11. Rekan–rekan mahasiswa Manajemen Informatika semuanya yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Demikianlah laporan ini kami buat, apabila ada kesalahan dalam
penulisan, kami mohon maaf yang sebesarnya dan sebelumnya kami ucapkan
terima kasih.
Bandung,Agustus 2011
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN……….…...i
KATA PENGANTAR……….ii
DAFTAR ISI……….. iv
DAFTAR GAMBAR……….... vii
DAFTAR LAMPIRAN………...ix
DAFTAR SIMBOL……….….……..x
BAB I PENDAHULUAN……….………1
1.1Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan……….……...……..1
1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah……….…..2
1.3Maksud dan Tujuan Kerja Praktek Lapangan………...…..3
1.4Batasan Masalah……….……….…..3
1.5Lokasi dan Waktu Kerja Lapangan……….………….….4
BAB II LANDASAN TEORI……….…..5
2.1 Pengertian Sistem……….….5
2.1.1 Elemen Sistem………...6
2.1.2 Karakteristik Sistem………...…...7
2.1.3 Klasifikasi Sistem………...8
2.2 Pengertian Informasi………...….10
2.3 Pengertian sistem Informasi………....….10
2.4 Metode Pendekatan Sistem………...…...11
v
3.1 Tinjauan Umum Badan Pertanahan Nasional………...15
3.1.1 Sejarah Badan Pertanahan Nasional……….…....15
3.1.2 Bidang Garapan badan Pertanahan Nasional………...16
3.2 Struktur Organisasi Perusahaan………...……...17
3.3 Deskripsi Kerja………...18
BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK……….23
4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan………...……23
4.1.1 Analisis Dokumen………...….23
4.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan……….……....24
4.1.2.1 Flowmap………...….25
4.1.2.2 Diagram Konteks……….…..27
4.1.2.3 Data Flow Diagram……….…...28
4.1.3 Evaluasi Terhadap Sistem Yang Sedang Berjalan……….…...28
4.2 Usulan Perancangan Sistem……….…....29
4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem………...30
4.2.2 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan……….……...30
4.2.2.1 Flowmap……….……...30
4.2.2.2 Diagram konteks……….…...32
4.2.2.3 Data Flow Diagram……….…...33
vi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………..35
5.1 Kesimpulan ……….…….35
5.2 Saran……….……35
Daftar Pustaka
1. Jogiyanto, HM, Akt, MBA, Ph.D., “ANALISIS & DISAIN SISTEM
INFORMASI: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis”,
Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Penerbit ANDI Yogyakarta, 1999.
2. Arifin Yusuf, Anlisa perancangan Sistem Informasi, 2007
Online :
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan
Sistem informasi merupakan salah satu sistem yang berpengaruh terhadap
kelancaran dan kesuksesan suatu organisasi, salah satunya berguna untuk
menunjang aktifitas sebuah perusahaan dalam menghasilkan sebuah informasi
yang dapat dimanfaatkan guna untuk mengetahui hasil atau prestasi yang telah
dicapai.
Saat ini Teknologi Informasi yang merupakan bagian dari IPTEK telah
mengalami perkembangan yang signifikan, dimana hal itu telah menjadi tren dan perusahaan-perusahaan mulai mencoba memanfaatkan atau memadukan teknologi
informasi kedalam sistem informasi diperusahaannya dengan tujuan membuat
sebuah sistem informasi perusahaan yang lebih baik dan efektif. Pembangunan
sistem informasi yang modern dari sebuah perusahaan akan sangat menunjang
dari proses pencitraan terhadap publik eksternal dari perusahaan tersebut, karena
dengan sistem informasi yang canggih maka publik akan dengan mudah
mengakses informasi dari perusahaan tersebut .
Seperti hal nya yang mungkin harus dilakukan oleh Badan Pertanahan Kota
Bandung, dalam membangun sistem informasi di internal perusahaan, salah
satunya seperti Sistem Informasi Pelayanan Pemohon dimana masih terdapat
masalah yang memperlambat proses pelayanan pelanggan yang diantaranya :
Sistem Informasi pelayanan pemohon yang sedang berjalan di Badan
Pertanahan Kota Bandung masih dilakukan secara manual atau konvensional,
sehingga masih menghabiskan waktu yang tidak sebentar dalam menghasilkan
informasi.
Kurangnya efektifitas dan efisiensi (dalam memberikan informasi persyaratan yang harus dipenuhi pemohon dan perkiraan waktu yang dibutuhkan dalam
melakukan pembuatan sertifikat, memerlukan waktu yang tidak sedikit untuk
Pencatatan data pemohon masih dilakukan secara manual meskipun sudah
memakai Microsoft Office Word dan Microsoft Office Excel tetapi belum
dilakukan secara maksimal dan masih memakai versi lama.
Data yang belum terintegrasi menyebabkan adanya pencatatan data yang
berulang. Kesulitan dalam pembuatan beberapa laporan data pemohon. Sering
terjadi kesalahan pada saat pencatatan laporan Data pemohon.
Pembangunan sistem informasi yang modern di sebuah perusahaan
berhubungan erat dengan salah satu tujuan universitas yaitu menghasilkan SDM
yang siap untuk mengembangkan ilmunya dan menjadi seorang analisis sistem
informasi di sebuah perusahaan, perlu diadakannya pembelajaran dimana
mahasiswa mencoba melatih pengetahuannya didunia kerja.
Oleh karena itu dalam rangka melaksanakan tugas untuk memenuhi salah
satu nilai mata kuliah Kerja Praktek penulis akan menuangkan suatu deskripsi
dalam Kerja Praktek dengan judul “SISTEM INFORMASI PERALIHAN HAK SERTIFIKAT TANAH PADA BAGIAN PERALIHAN, PEMBEBANAN HAK DAN PPAT DI KANTOR PERTANAHAN NASIONAL KOTA BANDUNG”. Penulis pun berharap mendapat manfaat pembelajaran secara langsung mengenai dunia kerja dan memperoleh pengalaman yang berguna untuk
kesiapan pada saat masuk dunia kerja yang sesuai dengan bidang atau jurusan
yang penulis pilih.
1.1.Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada saat kerja praktek,
maka diidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Data yang belum terintegrasi menyebabkan adanya pencatatan data yang
berulang.
2. Sering terjadi kesalahan pada saat pencatatan laporan Data pemohon.
3. Pemeriksaan peralihan hak masih dilakukan secara manual.
1.2.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan identifikasi masalah diatas, maka penulis
3
1. Bagaimana sistem informasi berkas masuk dalam peralihan hak sertifikat tanah
pada bagian Peralihan, Pembebanan Hak dan PPAT data yang lebih akurat pada
Kantor Pertanahan Nasional Kota Bandung.
2. Bagaimana Sistem Informasi pengolahan data dapat mempermudah peralihan hak
sertifikat tanah pada bagian Peralihan, Pembebanan Hak dan PPAT.
1.2.Maksud Dan Tujuan Kerja Praktek Lapangan
Maksud dan tujuan Kerja Praktek yang kami laksanakan di Kantor
Pertanahan Kota Bandung adalah sebagai berikut :
1.3.1 Maksud Kerja Praktek
Maksud dari penelitian yang dilakukan penulis adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Kerja Praktek selama satu bulan dan untuk meneliti suatu sistem informasi yang berjalan pada Kantor Pertanahan Nasional Kota Bandung dengan adanya tugas kerja praktek ini penulis mengetahui dan memahami sistem informasi dan pengalaman didalam dunia kerja serta
memberikan banyak wawasan bagi penulis.
1.3.2. Tujuan Kerja Praktek Lapangan
Tujuan dari Kerja Praktek yang dilakukan oleh penulis adalah :
1. Sebagai salah satu syarat memenuhi tugas dalam mata kuliah Kerja Praktek.
2. Mencari dan mengolah data sebagai bahan yang kami perlukan dalam penulis
laporan kerja praktek ini.
3. Mempersiapkan dan mengkondisikan diri sebagai seorang pekerja yang nantinya
diharapkan bisa melaksanakan tugas dengan baik apabila telah terjun di dunia
kerja.
4. Mencoba mengukur seberapa jauh kemampuan penulis dalam menerapkan ilmu
yang diperoleh dalam perkuliahan.
5. Menambah pengetahuan dan pengalaman di bidang bersangkutan.
1.3.Batasan Masalah
Batasan masalah dalam pembuatan laporan berdasarkan dengan kerja praktek
yang telah dilakukan yaitu:
2. Penulis hanya melakukan analisis Sistem Informasi Pelayanan Peralihan Hak
Sertifikat Tanah.
1.4.Lokasi dan Waktu Kerja Praktek Lapangan
Lokasi pelaksanaan Kerja Praktek Lapangan dilaksanakan di Kantor Badan
Pertanahan Nasional Kota Bandung Jalan Soekarno-Hatta No.586 Bandung.
Waktu pelaksanaan kerja praktek terhitung selama 20 hari dimulai dari tanggal 04
Juli 2011 sampai 29 Juli 2011. Dengan tahapan–tahapan penelitian sebagai
berikut:
Jadwal dan waktu penelitian yang diajukan sebagai berikut:
Hari : Senin - Jum’at
5
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini dibahas tentang teori yang dijadikan sebagai penunjang dalam
penulisan Laporan Kerja praktek yaitu dalam menganalisis sistem yang sedang
berjalan.
2.1. Pengertian Sistem
Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan
saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu
tujuan.
Definisi/Pengertian Sistem Menurut Para Ahli:
Menurut Ludwig Von Bartalanfy Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan
lingkungan.
Menurut Anatol Raporot Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.
Menurut L. Ackof Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama
lainnya.
Menurut Jogiyanto H.M (2001 : 2) Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang
beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud, tujuan
dan sasaran yang sama.
Menurut Raymond McLeod, Jr., George Schell (2001:9) Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Dari pengertian tersebut, terdapat dua kelompok pendekatan di dalam
mendefinisikan sistem, yaitu menekankan pada prosedurnya dan menekankan
kumpulan dari elemen-elemen atau prosedur-prosedur yang saling
berhubungan dan memiliki tujuan. Syarat-syarat sistem adalah sebagai berikut :
1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah.
2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.
4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material)
2.1.1. Elemen Sistem
Elemen-elemen yang menyusun sebuah sistem tersebut terdiri dari :
1. Tujuan
Merupakan tujuan dari sistem tersebut berupa tujuan usaha, kebutuhan,
masalah, prosedur pencapaian tujuan. 2. Batasan
Merupakan batasan – batasan yang ada dalam mencapai tujuan dari sistem,
dimana batasan ini dapat berupa peraturan – peraturan, biaya-biaya,
personil, peralatan.
3. Kontrol
Merupakan pengawas dari pelaksanaan pencapaian tujuan sistem yang
dapat berupa kontrol pemasukan data (input), kontrol keluaran data (output), kontrol pengoperasianl.
4. Masukan
Merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk menerima data
masukan dimana data dapat berupa asal masukan, frekuensi pemasukan
data, jenis pemasukan data.
5. Proses
Merupakan bagian yang memproses masukan data menjadi informasi
sesuai dengan keinginan penerima, proses dapat berupa : klarifikasi,
peringkasan, pencarian.
6. Keluaran
Merupakan keluaran atau tujuan akhir dari sistem, output dapat berupa
7
7. Umpan Balik
Merupakan elemen-elemen sistem yang tugasnya apakah sistem berjalan
sesuai keinginan, umpan balik dapat berupa perbaikan, pemeliharaan.
Suatu sistem dapat dikatakan sebagai kerangka terpadu yang mempunyai
satu sasaran atau lebih. Sistem dapat dikatakan berhasil apabila sasaran atau
tujuannya tersebut telah tercapai.
2.1.2. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu :
1. Komponen-Komponen (Components)
Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari
beberapa subsistem atau subbagian, dimana setiap subsistem tersebut
memiliki fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara
keseluruhan.
2. Masukan (Input)
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan
perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Contoh di dalam sistem komputer, masukan perawatan adalah program, masukan
sinyal adalah data.
3. Keluaran (Output)
Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna dan sisa pembuangan. Contoh untuk sistem komputer, panas yang
dihasilkan adalah sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran
yang berguna.
4. Pengolah (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran. Contoh: sistem akuntansi akan mengolah
data-data transaksi menjadi laporan- laporan keuangan dan laporan-laporan lain
5. Sasaran (Objectives) atau Tujuan (Goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan/sasaran. Sasaran dari sistem sangat
menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang
akan dihasilkan sistem. Goal meliputi ruang lingkup yang luas, sedangkan
objectives meliputi ruang lingkup yang sempit.
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Klasifikasi Sistem terbagi menjadi 8, diantaranya :
1. Sistem Tertentu (Deterministic System)
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat
diprediksi, interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan
pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Contoh: Program komputer, melaksanakan secara tepat sesuai dengan rangkaian instruksinya. Sistem
penggajian, dan lain-lain.
2. Sistem Probabilistik (Probabilistic System)
Sistem yang input dan prosesnya dapat didefinisikan, tetapi output yang
dihasilkan tidakdapat ditentukan dengan pasti; (selalu ada sedikit
kesalahan/penyimpangan terhadap ramalan jalannya sistem). Contoh:
sistem pemasaran.
3. Sistem Terbuka (Open System)
Sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk
lingkungan luar/subsistem yang lainnya, sehingga harus memiliki sistem
pengendalian yang baik. Sistem ini cenderung memiliki sifat adaptasi,
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga dapat
meneruskan eksistensinya. Contoh: Sistem keorganisasian memiliki
kemampuan adaptasi (bisnis dalam menghadapi persaingan pasar yang
berubah. Perusahaan yang tidak dapat menyesuaikan diri akan tersingkir).
4. Sistem Tertutup (Closed System)
Sistem fisik dimana proses yang terjadi tidak mengalami pertukaran
9
Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari
pihak diluarnya. Contoh: reaksi kimia dalam tabung berisolasi dan tertutup
5. Relatively Closed System
Sistem yang tertutup tetapi tidak tertutup sama sekali untuk menerima
pengaruh-pengaruh lain. Sistem ini dalam operasinya dapat menerima
pengaruh dari luar yang sudah didefinisikan dalam batas-batas tertentu.
Contoh: Sistem komputer (sistem ini hanya menerima masukan yang telah
ditentukan sebelumnya, mengolahnya dan memberikan keluaran yang juga
telah ditentukan sebelumnya, tidak terpengaruh oleh gejolak di luar
sistem).
6. Artificial System
Sistem yang meniru kejadian dalam sistem. Sistem ini dibentuk
berdasarkan kejadian di alam dimana manusia tidak mampu
melakukannya. Dengan kata lain tiruan yang ada di alam. Contoh: Sistem
Artificial Intelligence, yaitu program komputer yang mampu membuat
komputer seolah-olah berpikir. Sistem robotika dan lain-lain.
7. Natural System
Sistem yang dibentuk dari kejadian dalam alam. Contoh: laut, tata surya
dan lain-lain.
8. Manned Sistem
Sistem penjelasan tingkah laku yang meliputi keikutsertaan manusia.
Sistem ini dapat digambarkan dalam cara-cara sebagai berikut:
a) Sistem Manusia-Manusia, sistem yang menitikberatkan hubungan antar
manusia
b) Sistem Manusia-Mesin, Sistem yang mengikutsertakan mesin untuk suatu
tujuan
c) Sistem Mesin-Mesin, sistem yang otomatis dimana manusia mempunyai
tugas untuk memulai dan mengakhiri sistem, sementara itu manusia
dilibatkan juga untuk memonitor sistem. Mesin berinteraksi dengan mesin
bertambah pentingnya konsep organisasi, dimana manusia dibebaskan
dari tugas-tugas rutin atau tugas-tugas fisik yang berat.
Perancang sistem lebih banyak menggunakan metode “Relatively Closed dan Deterministic System”, karena sistem ini dalam pengerjaannya lebih mudah meramalkan hasil yang akan diperoleh dan lebih mudah diatur dan diawasi.
Pada bidang sistem informasi, faktor komputer dan program komputer
biasanya “Relatively Closed dan Deterministic System“, tetapi faktor manusia sebagai pengelolanya adalah “Open dan Probabilistic System”.
2.2. Pengertian Informasi
Informasi merupakan data yang berasal dari fakta yang tercatat dan
selanjutnya dilakukan pengolahan (proses) menjadi bentuk yang berguna atau bermanfaat bagi pemakainya. Bentuk informasi yang kompleks dan terintegrasi
dari hasil pengolahan sebuah database yang akan digunakan untuk proses
pengambilan keputusan pada manajemen akan membentuk Sistem Informasi
Manajemen. Data merupakan fakta atau nilai (value) yang tercatat atau
mempresentasikan deskripsi dari suatu objek. Data merupakan suatu sumber yang
sangat berguna bagi hampir di semua organisasi. Dengan tersedianya data yang
melimpah, maka masalah pengaturan data secara efektif menjadi suatu hal yang
sangat penting dalam pengembangan system informasi manajemen.
Definisi/Pengertian Informasi Menurut Para Ahli:
Menurut Jogiyanto H.M (2001 : 8)Informasi adalah data yang telah diolah
menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam
mengambil keputusan saat ini atau mendatang.
Menurut Raymond McLeod, Jr., George Schell (2001:12) Informasi
adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti. Data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang relative tidak berarti bagi pemakai.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil
dari pengolahan satu atau beberapa data yang memberikan arti dan manfaat.
2.3. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem
11
yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.
Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini
disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna
informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan
efisien.
Menurut Jogiyanto H.M (2001 : 11) Sistem informasi merupakan
suatu sistem dalam suatu organisasi untuk mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Bila mengacu pada definisi sistem maka sistem informasi dapat definisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri atas
komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu
menyajikan informasi.
Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah perangkat unsur
yang secara teratur saling berkaitan dengan tujuan untuk mengelola data
sehingga menghasilkan informasi yang berguna. Sistem informasi juga
mempunyai beberapa komponen, yaitu :
a. Hardware (perangkat keras), seperti : keyboard, monitor, microprocessor dll.
b. Software (perangkat lunak). c. Brainware (manusia). d. Data.
e. Prosedur atau metode-metode.
2.4. Metode Pendekatan Sistem 2.4.1. Metode Pendekatan Sistem
Salah satu pendekatan yang digunakan dalam suatu analisis dan desain
adalah pendekatan terstruktur. Suatu pendekatan yang bekerja dari sudut pandang
yang lebih tinggi menuju tingkat lebih rendah yang lebih rinci, dimana keinginan
implementasi secara fisik dan pembagian struktur modular secara hirarki dengan
pendekatan atas bawah.
2.4.2. Alat Bantu Analisis a) Flow Map
Flow map merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur
data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran
analisa maupun rancangan sistem yg mudah dikomunikasikan oleh profesional
sistem kepada pemakai maupun pembuat program. Kegunaan dari Flow Map ini adalah :
1. Menggambarkan aktivitas apa saja yang sedang berjalan.
2. Menjabarkan aliran dokumen yang terlihat.
3. Menjelaskan hubungan-hubungan data dan informasi dengan
bagian-bagian dalam aktivitas tersebut
a) Diagram Konteks
Diagram Konteks digunakan untuk mempresentasikan keseluruhan sistem
melalui sebuah lingkaran (proses), sedangkan aliran memodelkan hubungan
antara sistem dengan terminator di luar sistem. Diagram Konteks terdiri dari :
1. Entitas : Manusia, organisasi atau sistem yang berkomunikasi dengan
sistem yang ada.
2. Aliran Data : Informasi yang masuk kedalam sistem dan keluar dari
sistem.
a) Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu alat yang menggambarkan sistem
sebagai sebuah jaringan dari proses – proses yang dihubungkan oleh aliran data,
baik antara sistem dengan lingkungannya maupun antara proses – proses yang ada didalam sistem tersebut. Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD adalah:
1. Aliran Informasi yang dilambangkan dengan anak panah, menunjukan
informasi yang masuk kedalam sistem maupun yang keluar sistem.
13
3. File atau tempat penyimpanan data dilambangkan dengan sepasang garis
horizontal paralel tertutup pada salah satu ujungnya.
4. Proses dilambangkan dengan lingkaran, menunjukan kegiatan yang dilakukan
oleh manusia, mesin, komputer dari hasil suatu proses data.
a) Kamus Data
Kamus Data merupakan suatu kamus yang berfungsi untuk mendeskripsikan
data dan aliran informasi yang ada pada Data Flow Diagram, Kamus data yang
digunakan dalam perancangan berisi data yang dipakai dalam pembuatan program
aplikasi.
b) Perancangan Basis Data
Perancangan basis data terbagi 2, yaitu : 1. Normalisasi
Normalisasi merupakan peralatan yang digunakan untuk melakukan proses
pengelompokan data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entitas dan relasinya.
Secara umum bentuk normalisasi di bagi menjadi tiga tahap, tahap pertama yaitu
bentuk unormal, tahap kedua yaitu bentuk normalisasi dan bentuk yang ketiga
biasanya sudah akan diperoleh tahap yang optimal.
2. Tabel Relasi
Relasi adalah hubungan antar suatu himpunan entitas dengan himpunan entitas
lainnya. Relasi juga merupakan hubungan yang berarti, antara suatu entitas
dengan entitas lainnya.
2.5. Pengertian Basis Data
Menurut ( Nugroho ) yang tertuang dalam bukunya yang berjudul (
Konsep Pengembangan Sistem Basis Data ) menyebutkan bahwa definisi dari
basis data adalah Kumpulan berorganisasi dari data-data yang berhubungan
sedemikian rupa sehingga mudah disimpan, dimanipulasi, serta di panggil oleh
pengguna. Basis data saaat ini di gunakan untuk menyimpan objek-objek seperti
dokumen, sistra photografi, suara, serta video. Adapun beberapa karakteristik dari
perancangan basis data yang buruk yaitu:
1. Perulangan-perulangan informasi ( redudansi ) yang tidak perlu
3. Ketidakmampuan (kesulitan) pengguna atau program aplikasi untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Isi Landasan Teori :
1. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling
mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu
tujuan.
2. Informasi merupakan data yang berasal dari fakta yang tercatat dan
selanjutnya dilakukan pengolahan (proses) menjadi bentuk yang berguna atau
bermanfaat bagi pemakainya
3. Sistem Informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang
mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.
4. Tata cara Peralihan Hak Sertifikat Tanah di Indonesia :
a. Melakukan pemecahan atas sertifikat tanah yang bersangkutan
15
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN
Dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat saat ini,
informasi memiliki peranan yang sangat penting sebagai penunjang kemajuan di
segala bidang. Tanpa informasi, suatu perusahaan atau organisasi tidak akan dapat
menjalankan kegiatan operasional perusahaan atau organisasi dengan baik. Oleh
karena itu, untuk menunjang kegiatan operasional yang baik dan teratur, maka
diperlukan suatu sistem yang terkomputerisasi. Badan Pertanahan Nasional (BPN)
merupakan suatu lembaga pemerintah yang memiliki tugas pokok dalam
memberikan pelayanan pertanahan pada masyarakat baik dalam pembuatan sertifikat maupun administrasi lainnya. Berlokasi di Jalan Soekarno Hatta No. 586
Bandung. Dengan sistem pelayanan pendaftaran sertifikat yang telah berjalan,
BPN kota Bandung telah melaksanakan tugasnya sebagai lembaga yang ditunjuk
oleh pemerintah dalam melakukan administrasi pertanahan untuk masyarakat.
3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan
Pada era 1960 sejak berlakunya Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA),
Badan Pertanahan Nasional mengalami beberapa kali pergantian penguasaan
dalam hal ini kelembagaan. Tentunya masalah tersebut berpengaruh pada proses
pengambilan kebijakan. Ketika dalam naungan kementerian agraria sebuah
kebijakan diproses dan ditindaklanjuti dari struktur Pimpinan Pusat, namun ketika
dalam naungan Departemen dalam negeri hanya melalui dirjen agrarian.
Disamping itu secara kelembagaan Badan Pertanahan Nasional mengalami
perubahan struktur kelembagaan yang rentan waktunya sangat pendek.
Untuk mengetahui perubahan tersebut dibawah ini adalah sejarah
kelembagaan Badan Pertanahan Nasional :
Tahun 1990 – 2000 :
Pada tahun 1990 kembali mengalami perubahan. Agraria dipisah dan dijadikan
Badan Pertanahan Nasional yang kemudian dipimpin oleh Ir.Soni
Harsono. Pada saat itu terjadi perubahan yang signifikan karena merupakan
awal terbentuknya Badan Pertanahan Nasional.
Pada tahun 1998 masih menggunakan format yang sama dengan nama
Menteri Negara Agraria/ Badan Pertanahan Nasional. Perubahan yang terjadi
hanya pada puncuk pimpinan saja yakni Ir.Soni Harsono diganti dengan
Hasan Basri Durin.
Tahun 2000 – 2010 :
Pada tahun 2002 – 2005 kemudian mengalami perubahan yang sangat
penting. Pada saat itu Badan Pertanahan Nasional dijadikan sebagai lembaga
Negara. Kedudukannya sejajar dengan kementerian. Pada awal terbentuknya BPN RI dipimpin oleh Prof.Lutfi I. Nasoetion, MSc.,Ph.D
Pada tahun 2005 sampai saat ini BPN RI yang dipimpin oleh Joyo
Winoto, Ph.D. dalam kurun waktu lima tahun tidak terjadi perubahan
kelembagaan sehingga tetap pada format yang sebelumnya.
3.1.2. Bidang Garapan Perusahaan
Badan Pertanahan Nasional (BPN) merupakan badan perusahaan
negara yang bergerak dalam bidang sertifikasi tanah. Pada sistem yang
berjalan, BPN kota Bandung menggunakan sistem loket dimana pada sistem
tersebut mengharuskan seorang warga negara yang ingin mendaftarkan
tanahnya dan ingin memiliki sertifikat tanah tersebut mendatangi loket-loket
yang ada dan telah ditentukan oleh pihak BPN. Misalkan, untuk mendapatkan
sertifikat tanah sebelumnya pemohon diharuskan untuk mendatangi loket II
dengan mengisi formulir permohonan untuk memperoleh dokumen,
kemudian pemohon harus mendatangi loket III untuk melakukan pembayaran
administrasi, dilanjutkan dengan mendatangi loket IV untuk mengupdate data
dan menerima dokumen. Oleh karena itu, proses pelayanan pendaftaran
sertifikat membutuhkan waktu yang cukup lama dalam penyelesaian
17
3.2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi dikantor Badan Pertanahan Nasional kota Bandung tahun
2011.
3.3. Deskripsi Kerja
Tugas pokok berdasarkan peraturan kepala Badan Pertanahan Nasional
Republik Indonesia Nomor : 4 Tahun 2006 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Wilayah Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan.
Kantor Pertahanan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi
badan pertanahan Nasional di Kabupaten/ Kota yang bersangkutan ( Pasal 30). 1. Sub Bagian Tata Usaha
Mempunyai tugas memberikan layanan administratif kepada semua satuan
organisasi kantor pertanahan, serta menyiapkan bahan evaluasi kegiatan,
penyusunan program dan peraturan perundang-undangan.(Pasal 55). a) Urusan Perencanaan dan Keuangan
Mempunyai tugas menyiapkan penyusunan rencana, program dan
anggaran serta laporan akuntabilitas kinerja pemerintah, keuangan dan
penyiapan bahan Evaluasi (Pasal 58(1)). b) Urusan Umum dan Kepegawaian
Mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat, kepegawaian,
perlengkapan, rumah tangga, sarana dan prasarana, koordinasi
pelayanan pertanahan serta pengelolaan data dan informasi (Pasal 58(2)). 2. Seksi Survei, Pengukuran dan Pemetaan
Mempunyai tugas melakukan survei, pengukuran dan pemetaan bidang
tanah, batas kawasan/ wilayah, pemetaan tematik dan survei potensi
tanah, penyiapan, pembinaan surveyor berlisensi dan pejabat penilai
tanah. (Pasal 59).
a) Subseksi Pengukuran dan Pemetaan
Mempunyai tugas menyiapkan perapatan kerangka dasar orde 4,
penetapan batas bidang tanah dan pengukuran bidang tanah, batas
kawasan/ wilayah. Kerjasama teknis surveyor berlisensi pembinaan
surveyor berlisensi dan memelihara peta pendaftaran, daftar tanah, peta
bidang tanah, surat ukur dan daftar-daftar lainnya di bidang pengukuran
19
b) Subseksi Tematik Dan Potensi Tanah
Menyiapkan survei, pemetaan, pemeliharaan dan pengembangan pemetaan
tematik, survei potensi tanah, pemeliharaan peralatan teknis komputerisasi
dan pembinaan pejabat penilai tanah (Pasal 62(2)). 3. Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah
Mempunyai Tugas menyiapkan Bahan dan melakukan penetapan hak
dalam rangka pemberian, perpanjangan, dan pembaruan hak tanah,
pengadaan tanah, perijinan, pendataan dan penertiban bekas tanah hak;
pendaftaran, peralihan, pembebanan hak atas tanah serta pembinaan
Pejabat Pembuat Akta Tanah ( PPAT) (Pasal 63). a) Subseksi Penetapan Hak Tanah
Mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan pemeriksaan, saran dan
pertimbangan mengenai penetapan Hak Milik, Hak Guna Bangunan dan
Hak Pakai, perpanjanagn jangka waktu, pembaharuan hak, perijinan,
peralihan hak atas tanah. penetapan dan rekomendasi perpanjangan jangka
waktu pembayaran uang pemasukan dan atau pendaftaran hak tanah
perorangan ( Pasal 66(1)).
b) Subseksi Peraturan Tanah Pemerintah
Mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan pemeriksaan, saran dan
pertimbangan mengenai penetapan Hak Milik dan Hak Pakai, hak Guna
Bangunan dan Hak Pengelolaan Bagi Instansi pemerintah, Badan Hukum
pemerintah perpanjangan jangka waktu, pembahahruan hak, perijinan hak
atas tanah ; rekomendasi pelepasan dan tukar menukar tanah pemerintah
(Pasal 66(3)).
c) Subseksi Pendaftaran Hak
Mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan pendaftaran hak atas tanah,
pengakuan dan penegasan hak-hak lain, hak milik atas satuan rumah
susun, tanah hak pengelolaan, tanah wakaf, data yuridis lainnya, data fisik
bidang tanah, komputerisasi pelayanan pertanahan serta memelihara daftar
buku tanah, daftar nama, daftar hak atas tanah, dan warkah serta daftar
d) Subseksi Peralihan, Pembebanan, Hak & Pejabat Pembuat Akta Tanah
Mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan pendaftaran, peralihan,
pembebanan hak atas hak tanah, pembebanan hak tanggungan dan
bimbingan PPAT serta sarana daftar isian di bidang pendaftaran Tanah
(Pasal 66(4)).
4. Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan
Mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melakukan penatagunaan tanah,
landreform, konsolidasi tanah, penataan pertanahan wilayah pesisir,
pulau-pulau kecil, perbatasan dan wilayah tertentu lainya (Pasal 67).
a) Subseksi Penatagunaan Tanah Dan Kawasan Tertentu
Mempunyai tugas menyiapkan, bahan penyusunan rencana persediaan, peruntukan, pemeliharaan dan penggunaan tanah, rencana penataan
kawasan, pelaksanaan koordinasi, monitoring, dan evaluasi pemeliharaan
tanah, perubahan penggunaan dan pemanfaatan tanah, pada setiap fungsi
kawasan/ zoning, Penerbitan pertimbangan teknis penatagunaan tanah,
pemberian izin perubahan pengguunaan tanah, penyusunan neraca
penggunaan tanah, penetapan penggunaan dan pemanfaatan tanah,
penyesuaian penggunaan dan pemanfaatan tanah serta melaksanakan
pengumpulan dan pengelolaan dan pemeliharaan data tekstual dan spesial
(Pasal 70 (1)).
b) Subseksi Landreform Dan Konsolidasi Tanah
Mempunyai tugas menyiapkan bahan usulan penetapan/ penegasan tanah
menjadi objek landreform; penguasaan tanah-tanah objek landreform;
pemberian ijin peralihan hak atas tanah dan ijin retribusii tanah luasan
tertentu; usulan penerbitan surat keputusan retribusi tanah dan pengeluaran
tanah dari objek lenreform; monitoring dan evaluasi retribusi tanah, ganti
kerugian, pemanfaatan tanah usulan penegasan objek penataan tanah
beserta peremajaan permukiman kumuh; daerah bencana dan daerah
konflik serta permukiman kembali; penyediaan dan pengelolaan
sumbangan tanah untuk pembangunan; pengembangan teknik metode
21
dan evaluasi serta koordinasi pelaksanaan konsolidasi tanah (Pasal 70 (20)).
5. Subseksi Pengendalian Dan Pemberdayaan
Mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melakukan kegiatan
pengendalian pertanahan, pengelolaan tanah negara, tanah terlantar dan
tanah kritis serta pemberdayaan masyarakat (Pasal 71). a) Subseksi Pengendalian Pertanahan
Mempunyai tugas menyiapkan pengelolaan basis data, dan melakukan
inventarisasi dan identifikasi, penyusunan saran tindak dan langkah
penanganan, serta menyiapkan bahan koordinasi usulan penertiban dan
pendayagunaan dalam rangka penegakan hak dan kewajiban pemegang hak atas tanah; pemantauan, evaluasi, harmonisasi dan pensinergian
kebijakan dan program pertanahan dan sektoral dalam pengelolaan tanah
negara, penanganan tanah terlantar dan tanah kritis (Pasal 74 (1)). b) Subseksi Pemberdayaan Masyarakat
Mempunyai tugas menyiapkan bahan inventarisasi potensi, asistensi,
fasilitasi dalam rangka penguatan penguasaan dan melaksanakan
pembinaan partisifasi masyarakat, lambaga masyarakat, mitra kerja teknis
dan pengelolaan pertanahan, serta melakukan kerjasama pemberdayaan
dengan pemerintah kabupaten/ kota, lembaga keuangan dan dunia usaha,
serta bimbingan dan pelaksanaan kerjasama pemberdayaan (Pasal 74 (2)). 6. Seksi Sengketa, Konflik Dan Perkara Pertanahan
Mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melakukan kegiataan
penanganan sengketa, Konflik Dan Perkara Pertanahan (Pasal 75). a) Subseksi Sengketa Dan Konflik Pertanahan
Menyiapkan pengkajian hukum, sosial, budaya, ekonomi dan politik
terhadap sengketa dan konflik pertanahan, usulan rekomendasi pembatalan
dan penghentian hubungan hukum antara orang dan/ atau badan hukum
dengan tanah, pelaksanaan alternatif penyelesaian sengketa melalui
b) Subseksi Perkara Pertanahan
Menyiapkan penanganan dan penyelesaian perkara, koordinasi
penanganan perkara, usulan rekomendasi pembatalan dan penghentian
hubungan hukum antara orang dan/ atau badan hukum dengan tanah
23
BAB IV
ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN
4.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan
Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai Prosedur pelayanan pelanggan yang di dalamnya terdapat kegiatan penginputan data pelanggan yang akan
menggunakan jasa konsultasi, Untuk mengetahui dan mempelajari sistem yang
ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran informasi dari bagian-bagian
yang terkait. Adapun analisis yang dilakukan adalah analisis mengenai analisis
dokumen, analisis prosedur dan analisis proses.
4.1.1. Analisis Dokumen
Analisis dokumen merupakan metode analisis data dengan cara
mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan obyek yang akan diteliti dan
diuji berdasarkan dokumen yang ada di lembaga terkait. Analisis dokumen juga
merupakan salah satu hal yang dapat membantu dalam perancangan atau
pengembangan sistem.
Analisis dokumen sistem informasi pengelolaan data dan dokumen yang
digunakan di Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Bandung belum
menerapkan sistem informasi yang terintegrasi sehingga proses pengelolaan data
dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Tujuan dari analisis dokumen adalah
untuk mengetahui
dokumen apa saja yang terkait dalam sistem serta hal-hal yang berkaitan dengan
dokumen tersebut.
Adapun data pemohon, ialah dokumen yang ada dalam sistem pengelolaan
data perusahaan yang melingkupi :
1. Dokumen masukan
Data buku tamu yang di masukan kedalam data pengunjung dan data
pendaftaran pemohon dimasukan kedalam data daftar pemohon.
2. Dokumen penyimpanan
Data yang sudah terdaftar kedalam data perusahaan kemudian disimpan
1. Dokumen Pencarian
Data yang dicari pada tempat map arsip.
Analisis dokumen menjelaskan mengenai dokumen-dokumen yang
digunakan dalam sistem informasi Peraliahan Hak Sertifikat Tanah Pada bagian
Peralihan, pembebanan Hak dan PPAT di Kantor Badan Pertanahan Nasional
Bandung.
Dalam analisis dokumen akan menjelaskan hal-hal sebagai berikut:
1. Nama Dokumen : untuk menjelaskan nama dokumen tersebut
2. Fungsi : Untuk menjelaskan informasi yang digunakan
3. Sumber : Asal Dokumen
4. Distribusi : Menjelaskan proses apa atau kegiatan mana informasi itu mengalir 5. Rangkap : Jumlah salinan dokumen
6. Bentuk : Bentuk dokumen yang digunakan
4.1.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan
Prosedur peralihan hak sertifikat tanah Di Bagian Peralihan, Pembebanan
Hak dan PPAT pada Kantor Pertanahan Bandung adalah sebagai berikut:
1. Petugas loket memberikan berkas kepada petugas pelaksana editing,cetak dan
finishing.
2. Petugas pelaksana editing,cetak dan finishing menerima berkas dari petugas
loket
3. Petugas pelaksana editing,cetak dan finishing mengoreksi berkas data fisik
dengan database.
4. Petugas pelaksana editing,cetak dan finishing mencetak catatan peralihan hak
pada buku tanah dan peralihan hak
5. Petugas pelaksana editing,cetak dan finishing mencoret nama pemegang hak
asal,stempel kuasa penandatanganan dan perapihak sertifikat dan buku tanah.
6. Petugas pelaksana editing,cetak dan finishing memberikan berkas kepada
Koordinator peralihan hak
7. Koordinator peralihan hak menerima berkas dari Petugas pelaksana
35
8. Koordinator peralihan hak mengoreksi berkas yang telah di finishing oleh
Petugas pelaksana editing,cetak dan finishing,jika berkas sesuai maka akan
diberikan kepada kasubsi,tetapi jika berkas tidak sesuai maka akan dikoreksi
kembali oleh Petugas pelaksana editing,cetak dan finishing
9. Kasubsi melakukan paraf pada berkas yang sesuai dan di arispkan.
4.1.2.1. Flow Map
Flowmap Adalah bagian yang menggambarkan tentang gerakan dokumen
yang dipakai dalam satu sistem dan bagaimana dokumen tersebut diperlukan.
Flow map sistem informasi surat masuk dan surat keluar bisa dilihat pada gambar
Petugas Loket Petugas Pelaksana Editing,Cetak,dan Finishing
Koordinator Peralihan Hak Kasubsi
T
37
4.1.2.2. Diagram Kontek
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup suatu system. Diagram konteks dapat dilihat dari
gambar berikut:
Gambar 4.2
Diagram Konteks Sistem Peralihan Hak Kantor Pertanahan
4.1.2.3. Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat yang digunakan
untukmenggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan
dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana
data tersebut mengalir ataupun lingkungan fisik dimana data tersebut akan
disimpan. Data Flow Diagram dapat dilihat dari gambar dibawah ini:
SI
Peralihan Hak Petugas Loket
Sertifikat_sebelum_diproses sertifikat_setelah_diproses
DFD LEVEL 1
Gambar 4.3
Gambar 4.3
Data Flow Diagram (DFD) yang berjalan Keterangan :
Untuk proses cetak dan pencatatan nama pemegang hak asal yang digantikan menjadi nama pemegang hak yang baru pada buku tanah dan sertifikat.
4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Berjalan
Sistem yang berjalan pada kantor pertanahan kota bandung pengolahan data
berkas belum terkoordinasi dengan baik karena dilaksanakan masih manualnya
peralatan yang digunakan sehingga masih terdapatnya arsip yang sulit ditemukan,
dan belum terdapat laporan yang menyeluruh.
Kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan, antara lain :
1. Dalam proses pencatatan berkas supaya tidak terjadi keterlambatan dalam
pencatatannya dan dalam membuat laporan berkas yang telah sesuai
39
2. Dalam proses pencarian data arsip yang di perlukan supaya tidak
memerlukan waktu yang lama dalam pencrian
4.2. Usulan Perancangan Sistem
Perancangan sistem merupakan tahap lanjut dari analisis sistem di mana pada
perancangan sistem di gambarkan rancangan sistem yang akan di bangun sebelum
di lakukan pengkodean ke dalam suatu bahasa pemograman. Tahapan ini sangat
penting dalam menentukan baik atau tidaknya hasil perancangan untuk
membangun suatu sistem sehingga menghasilkan suatu sistem yang lebih baik.
Pada tahapan ini menjelaskan tentang pembuatan sketsa atau pengaturan
dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam suatu kesatuan yang utuh dan
berfungsi atau bermanfaat, pada tahap ini juga menjelaskan tentang Flow Map yang di usulkan, Diagram konteks, Data Flow Diagram yang di usulkan beserta
kamus data untuk menjelaskan semua data yang di gunakan ke dalam sistem,
perancangan basis data yang sesuai dengan file dan atribut yang terdapat dalam
analisis , penyimpanan data, perancangan desain program yang menjelaskan
tentang menu yang akan di gunakan untuk membangun perangkat lunak dan
perancangan struktur program yang berisi mengenai alur proses program yang di
mulai dari masukan sampai keluaran. Alur sistem peralihan hak yang diusulkan
adalah sebagai berikut:
1. Petugas loket memberikan berkas kepada petugas pelaksana editing,cetak dan
finishing.
2. Petugas pelaksana editing,cetak dan finishing menerima berkas dari petugas
loket
3. Petugas pelaksana editing,cetak dan finishing mengoreksi berkas data fisik
dengan database.
4. Petugas pelaksana editing,cetak dan finishing mencetak catatan peralihan hak
pada buku tanah dan peralihan hak
5. Petugas pelaksana editing,cetak dan finishing mencoret nama pemegang hak
asal,stempel kuasa penandatanganan dan perapihan sertifikat dan buku tanah
6. Petugas pelaksana editing,cetak dan finishing memberikan berkas kepada
Koordinator peralihan hak
7. Koordinator peralihan hak menerima berkas dari Petugas pelaksana
editing,cetak dan finishing
8. Koordinator peralihan hak mengoreksi berkas yang telah di finishing oleh
Petugas pelaksana editing,cetak dan finishing,jika berkas sesuai maka akan
diberikan kepada kasubsi,tetapi jika berkas tidak sesuai maka akan dikoreksi
kembali oleh Petugas pelaksana editing,cetak dan finishing
9. Kasubsi mengoreksi dan memvalidasi berkas,jika berkas sesuai maka akan
langusng di paraf dan di arsipkan,tetapi jika berkas tidak sesuai maka akan di
koreksi kembali kepada Koordinator peralihan hak.
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem
Tujuan perancangan sistem ini adalah untuk membuat sistem informasi
peralihan hak sertifikat tanah pada bagian peralihan,pembebanan hak dan PPAT
di kantor Badan Pertanahan Nasional.Perancangan ini diusulkan merupakan
langkah untuk menegaktifitaskan, mengefesiensikan waktu sistem yang manual
menjadi sistem terkomputerisasi.
4.2.2. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan 4.2.2.1. Flow Map
Berdasarkan Uraian sistem yang berjalan, analis permasalahan, maka
sistem dalam dinas tersebut perlu di kembangkan atau di sempurnakan . Oleh
karena itu pada Flowmap ini hanya mengalami sedikit perubahan yaitu adanya
proses pencoretan pada petugas pelaksana editing,cetak dan finishing yang
sebelum nya menggunakan system terkomputerisasi menjadi sytem manual,dan
pada kasubsi yang sebelum nya langsung di paraf menjadi di koreksi dan validasi
41
Petugas Loket Petugas Pelaksana Editing,Cetak,dan Finishing
Koordinator Peralihan Hak Kasubsi
4.2.2.2. Diagram Kontek
Diagram konteks adalah level yang paling tinggi dalam sebuah diagram
alir data yang hanya memiiki sebuah lingkaran (proses) yang memodelkan
hubungan antara system dengan terminator di luar sistem gambar diagram konteks
usulan dapat di lihat di bawah ini:
Gambar 4.5.
Diagram konteks yang diusulkan
4.2.2.3. Data Flow Diagram
DFD (Data flow Diagram) menunjukan bagaimana arsitektur sistem
informasi di bangun karena dapat menjadi panduan bagi programmer dalam
membuat modul program data flow diagram dapat dilihat dibawah ini
SI
Peralihan Hak Petugas Loket
Sertifikat_sebelum_diproses sertifikat_setelah_diproses
43
sertifikat dicetak dan dicatat nama pemegang hak pada buku tanah dan sertifikat.
Setelah itu sertifikat dilakukan pencoretan nama pemegang hak asal, stempel
kuasa, penandatanganan dan perapihan (menjahit sertifikat dan buku tanah).
Setelah itu dilakukan pengkoreksian konsep, jika tidak sesuai sertifikat
akan dilakukan pengkoreksian input data fisik kembali dengan database. Tetapi
jika sesuai sertifikat akan dikoreksi dan divalidasi. Setelah sertifikat tervalidasi
maka akan diparaf oleh kasubsi. Berkas telah selesai dan diarsipkan.
4.2.3. Evaluasi Terhadap Sistem Yang Diusulkan/ Dirancang
Setelah melakukan peracangan dan mengusulkan pengembangan sistem
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Permasalahan :
a) Alur informasi yang belum optimal (proses pelayanan pemohon yang
kurang efektif).
b) Banyak proses alur dokumen berpindah- pindah. 2. Pemecahan yang diharapkan :
a) Dibuatnya Alur informasi yang efektif dan penyesuaian skill kerja karyawan. b) Meminimalisir alur pemberian dokumen dari tiap bagian.
3. Pemecahan Sistem yang Nyata :
a) Pembuatan alur informasi yang lebih fleksibel, dimana pada bagian peralihan,pembebanan hak dan PPAT dapat mengurangi waktunya dalam melayani pemohon.
35
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil pengembangan sistem yang telah dilakukan penulis,
penulis mencoba membuat suatu kesimpulan dan mengajukan beberapa saran
yang berhubungan dengan pembahasan yang telah dikemukakan di bab-bab
sebelumnya.
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kamu ambil dari pembahasan bab-bab sebelumnya
juga dari hasil pengamatan terhadap sistem informasi peralihan hak pada bagian
perlihan,pembebanan hak,dan PPAT adalah sebagai berikut :
1. Dat a yang belum t erint egrasi m enyebabkan adanya pencat at an dat a yang
berulang. Dengan adanya sist em yang t erkom put erisasi set idaknya bisa
m em inim alisasi t erjadinya kesalahan t ersebut
2. Sering t erjadi kesalahan pada saat pencat at an laporan Data pem ohon. Dengan
sist em yang t erkom put erisasi kesalahan pencat at an laporan dat a pem ohon bisa
diat asi.
3. Pem eriksaan peralihan hak m asih dilakukan secara m anual. Dengan
m enggunakan dat abase akan m em persingkat w akt u pem eriksaan.
5.2 Saran
Supaya sistem informasi yang dikembangkan dapat berjalan dengan baik
tanpa terjadi kesalahan, maka sebagian saran atau masukan yang perlu
diperhatikan kepada pihak pengguna adalah :
1. Perlu adanya pengembangan lebih lanjut, seperti client server / jaringan
sehingga bisa terjalin kerjasama yang optimal antara pencatatan dan
bagian pengolahan data dalam mencapai tujuan perusahaan
2. Dalam penggunaan sistem yang terkomputerisasi ini di harapkan selalu
melakukan Back up data ( berupa CD), sehingga apabila terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan seperti harddisk rusak, sehingga data yang