• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem informasi peralihan hak sertifikat pada Bagian Peralihan Pembebanan Hak dan PPAT Kantor Pertahanan Kota Bandung : laporan kerja praktek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem informasi peralihan hak sertifikat pada Bagian Peralihan Pembebanan Hak dan PPAT Kantor Pertahanan Kota Bandung : laporan kerja praktek"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

SISTEM INFORMASI PERALIHAN HAK SERTIFIKAT TANAH PADA

BAGIAN PERALIHAN, PEMBEBANAN HAK DAN PPAT

KANTOR PERTANAHAN KOTA BANDUNG

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Praktek Kerja Lapangan Program Strata Satu Program Studi Sistem Informasi

Oleh :

Muhammad Juniarto Ari Wibowo 10508377 Gustian Zulfikar 10508378 Andini Nurliasari Rustandi 10508379

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(3)
(4)

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan praktek kerja

lapangan ini. Kami juga bersyukur atas berkat rezeki dan kesehatan yang

diberikan kepada kami sehingga kami dapat mengumpulkan data-data materi

pembuatan laporan ini. Kami telah berusaha semampu kami untuk

mengumpulkan berbagai macam data tentang yang kamu butuhkan. Laporan

praktek kerja lapangan ini kami beri judul “SISTEM INFORMASI PERALIHAN HAK SERTIFIKAT TANAH PADA BAGIAN PERALIHAN, PEMBEBANAN HAK DAN PPAT KANTOR PERTANAHAN KOTA BANDUNG” Kami sadar bahwa laporan yang kami buat ini masih jauh dari sempurna, karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun

untuk menyempurnakan laporan ini menjadi lebih baik lagi.

Selanjutnya dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, perkenankanlah

penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan bantuan dan dorongannya baik secara langsung maupun tidak

langsung sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini. Ucapan

terima kasih ditujukan kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2. Bapak Dr. Arry Akhmad Armans, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu

Komputer.

3. Bapak Dadang Munandar, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurausan Manajemen

Informatika.

4. Ibu Citra Noviyasari, S.Si., MT, selaku Dosen Wali, Dosen Pembimbing serta Koordinator Kerja Praktek yang telah membimbing, arahan,

memberikan ijin, serta banyak sekali meluangkan waktu untuk memberikan

(5)

iii

7. Ibu Sussanti B.Sc selaku Kepala Sub Seksi Peralihan, Pembebanan Hak &

PPAT

8. Bapak D.Maman Suparman, selaku staf subseksi peralihan pembebanan hak

dan PPAT.

9. Seluruh Staff di Badan Pertanahan yang telah membimbing kami dalam

pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini.

10. Yang tercinta Ayah, Ibu, kakak dan adik–adikku tercinta, yang telah memberikan do’a dan dorongan kepada penulis baik secara moril maupun

materiil.

11. Rekan–rekan mahasiswa Manajemen Informatika semuanya yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Demikianlah laporan ini kami buat, apabila ada kesalahan dalam

penulisan, kami mohon maaf yang sebesarnya dan sebelumnya kami ucapkan

terima kasih.

Bandung,Agustus 2011

(6)

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN……….…...i

KATA PENGANTAR……….ii

DAFTAR ISI……….. iv

DAFTAR GAMBAR……….... vii

DAFTAR LAMPIRAN………...ix

DAFTAR SIMBOL……….….……..x

BAB I PENDAHULUAN……….………1

1.1Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan……….……...……..1

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah……….…..2

1.3Maksud dan Tujuan Kerja Praktek Lapangan………...…..3

1.4Batasan Masalah……….……….…..3

1.5Lokasi dan Waktu Kerja Lapangan……….………….….4

BAB II LANDASAN TEORI……….…..5

2.1 Pengertian Sistem……….….5

2.1.1 Elemen Sistem………...6

2.1.2 Karakteristik Sistem………...…...7

2.1.3 Klasifikasi Sistem………...8

2.2 Pengertian Informasi………...….10

2.3 Pengertian sistem Informasi………....….10

2.4 Metode Pendekatan Sistem………...…...11

(7)

v

3.1 Tinjauan Umum Badan Pertanahan Nasional………...15

3.1.1 Sejarah Badan Pertanahan Nasional……….…....15

3.1.2 Bidang Garapan badan Pertanahan Nasional………...16

3.2 Struktur Organisasi Perusahaan………...……...17

3.3 Deskripsi Kerja………...18

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK……….23

4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan………...……23

4.1.1 Analisis Dokumen………...….23

4.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan……….……....24

4.1.2.1 Flowmap………...….25

4.1.2.2 Diagram Konteks……….…..27

4.1.2.3 Data Flow Diagram……….…...28

4.1.3 Evaluasi Terhadap Sistem Yang Sedang Berjalan……….…...28

4.2 Usulan Perancangan Sistem……….…....29

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem………...30

4.2.2 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan……….……...30

4.2.2.1 Flowmap……….……...30

4.2.2.2 Diagram konteks……….…...32

4.2.2.3 Data Flow Diagram……….…...33

(8)

vi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………..35

5.1 Kesimpulan ……….…….35

5.2 Saran……….……35

Daftar Pustaka

(9)

1. Jogiyanto, HM, Akt, MBA, Ph.D., “ANALISIS & DISAIN SISTEM

INFORMASI: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis”,

Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Penerbit ANDI Yogyakarta, 1999.

2. Arifin Yusuf, Anlisa perancangan Sistem Informasi, 2007

Online :

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi

(10)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

Sistem informasi merupakan salah satu sistem yang berpengaruh terhadap

kelancaran dan kesuksesan suatu organisasi, salah satunya berguna untuk

menunjang aktifitas sebuah perusahaan dalam menghasilkan sebuah informasi

yang dapat dimanfaatkan guna untuk mengetahui hasil atau prestasi yang telah

dicapai.

Saat ini Teknologi Informasi yang merupakan bagian dari IPTEK telah

mengalami perkembangan yang signifikan, dimana hal itu telah menjadi tren dan perusahaan-perusahaan mulai mencoba memanfaatkan atau memadukan teknologi

informasi kedalam sistem informasi diperusahaannya dengan tujuan membuat

sebuah sistem informasi perusahaan yang lebih baik dan efektif. Pembangunan

sistem informasi yang modern dari sebuah perusahaan akan sangat menunjang

dari proses pencitraan terhadap publik eksternal dari perusahaan tersebut, karena

dengan sistem informasi yang canggih maka publik akan dengan mudah

mengakses informasi dari perusahaan tersebut .

Seperti hal nya yang mungkin harus dilakukan oleh Badan Pertanahan Kota

Bandung, dalam membangun sistem informasi di internal perusahaan, salah

satunya seperti Sistem Informasi Pelayanan Pemohon dimana masih terdapat

masalah yang memperlambat proses pelayanan pelanggan yang diantaranya :

Sistem Informasi pelayanan pemohon yang sedang berjalan di Badan

Pertanahan Kota Bandung masih dilakukan secara manual atau konvensional,

sehingga masih menghabiskan waktu yang tidak sebentar dalam menghasilkan

informasi.

Kurangnya efektifitas dan efisiensi (dalam memberikan informasi persyaratan yang harus dipenuhi pemohon dan perkiraan waktu yang dibutuhkan dalam

melakukan pembuatan sertifikat, memerlukan waktu yang tidak sedikit untuk

(11)

Pencatatan data pemohon masih dilakukan secara manual meskipun sudah

memakai Microsoft Office Word dan Microsoft Office Excel tetapi belum

dilakukan secara maksimal dan masih memakai versi lama.

Data yang belum terintegrasi menyebabkan adanya pencatatan data yang

berulang. Kesulitan dalam pembuatan beberapa laporan data pemohon. Sering

terjadi kesalahan pada saat pencatatan laporan Data pemohon.

Pembangunan sistem informasi yang modern di sebuah perusahaan

berhubungan erat dengan salah satu tujuan universitas yaitu menghasilkan SDM

yang siap untuk mengembangkan ilmunya dan menjadi seorang analisis sistem

informasi di sebuah perusahaan, perlu diadakannya pembelajaran dimana

mahasiswa mencoba melatih pengetahuannya didunia kerja.

Oleh karena itu dalam rangka melaksanakan tugas untuk memenuhi salah

satu nilai mata kuliah Kerja Praktek penulis akan menuangkan suatu deskripsi

dalam Kerja Praktek dengan judul “SISTEM INFORMASI PERALIHAN HAK SERTIFIKAT TANAH PADA BAGIAN PERALIHAN, PEMBEBANAN HAK DAN PPAT DI KANTOR PERTANAHAN NASIONAL KOTA BANDUNG”. Penulis pun berharap mendapat manfaat pembelajaran secara langsung mengenai dunia kerja dan memperoleh pengalaman yang berguna untuk

kesiapan pada saat masuk dunia kerja yang sesuai dengan bidang atau jurusan

yang penulis pilih.

1.1.Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada saat kerja praktek,

maka diidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Data yang belum terintegrasi menyebabkan adanya pencatatan data yang

berulang.

2. Sering terjadi kesalahan pada saat pencatatan laporan Data pemohon.

3. Pemeriksaan peralihan hak masih dilakukan secara manual.

1.2.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dan identifikasi masalah diatas, maka penulis

(12)

3

1. Bagaimana sistem informasi berkas masuk dalam peralihan hak sertifikat tanah

pada bagian Peralihan, Pembebanan Hak dan PPAT data yang lebih akurat pada

Kantor Pertanahan Nasional Kota Bandung.

2. Bagaimana Sistem Informasi pengolahan data dapat mempermudah peralihan hak

sertifikat tanah pada bagian Peralihan, Pembebanan Hak dan PPAT.

1.2.Maksud Dan Tujuan Kerja Praktek Lapangan

Maksud dan tujuan Kerja Praktek yang kami laksanakan di Kantor

Pertanahan Kota Bandung adalah sebagai berikut :

1.3.1 Maksud Kerja Praktek

Maksud dari penelitian yang dilakukan penulis adalah untuk memenuhi

tugas mata kuliah Kerja Praktek selama satu bulan dan untuk meneliti suatu sistem informasi yang berjalan pada Kantor Pertanahan Nasional Kota Bandung dengan adanya tugas kerja praktek ini penulis mengetahui dan memahami sistem informasi dan pengalaman didalam dunia kerja serta

memberikan banyak wawasan bagi penulis.

1.3.2. Tujuan Kerja Praktek Lapangan

Tujuan dari Kerja Praktek yang dilakukan oleh penulis adalah :

1. Sebagai salah satu syarat memenuhi tugas dalam mata kuliah Kerja Praktek.

2. Mencari dan mengolah data sebagai bahan yang kami perlukan dalam penulis

laporan kerja praktek ini.

3. Mempersiapkan dan mengkondisikan diri sebagai seorang pekerja yang nantinya

diharapkan bisa melaksanakan tugas dengan baik apabila telah terjun di dunia

kerja.

4. Mencoba mengukur seberapa jauh kemampuan penulis dalam menerapkan ilmu

yang diperoleh dalam perkuliahan.

5. Menambah pengetahuan dan pengalaman di bidang bersangkutan.

1.3.Batasan Masalah

Batasan masalah dalam pembuatan laporan berdasarkan dengan kerja praktek

yang telah dilakukan yaitu:

(13)

2. Penulis hanya melakukan analisis Sistem Informasi Pelayanan Peralihan Hak

Sertifikat Tanah.

1.4.Lokasi dan Waktu Kerja Praktek Lapangan

Lokasi pelaksanaan Kerja Praktek Lapangan dilaksanakan di Kantor Badan

Pertanahan Nasional Kota Bandung Jalan Soekarno-Hatta No.586 Bandung.

Waktu pelaksanaan kerja praktek terhitung selama 20 hari dimulai dari tanggal 04

Juli 2011 sampai 29 Juli 2011. Dengan tahapan–tahapan penelitian sebagai

berikut:

Jadwal dan waktu penelitian yang diajukan sebagai berikut:

Hari : Senin - Jum’at

(14)

5

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini dibahas tentang teori yang dijadikan sebagai penunjang dalam

penulisan Laporan Kerja praktek yaitu dalam menganalisis sistem yang sedang

berjalan.

2.1. Pengertian Sistem

Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan

saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu

tujuan.

Definisi/Pengertian Sistem Menurut Para Ahli:

Menurut Ludwig Von Bartalanfy Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan

lingkungan.

Menurut Anatol Raporot Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.

Menurut L. Ackof Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama

lainnya.

Menurut Jogiyanto H.M (2001 : 2) Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang

beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud, tujuan

dan sasaran yang sama.

Menurut Raymond McLeod, Jr., George Schell (2001:9) Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,

berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Dari pengertian tersebut, terdapat dua kelompok pendekatan di dalam

mendefinisikan sistem, yaitu menekankan pada prosedurnya dan menekankan

(15)

kumpulan dari elemen-elemen atau prosedur-prosedur yang saling

berhubungan dan memiliki tujuan. Syarat-syarat sistem adalah sebagai berikut :

1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah.

2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.

3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.

4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material)

2.1.1. Elemen Sistem

Elemen-elemen yang menyusun sebuah sistem tersebut terdiri dari :

1. Tujuan

Merupakan tujuan dari sistem tersebut berupa tujuan usaha, kebutuhan,

masalah, prosedur pencapaian tujuan. 2. Batasan

Merupakan batasan – batasan yang ada dalam mencapai tujuan dari sistem,

dimana batasan ini dapat berupa peraturan – peraturan, biaya-biaya,

personil, peralatan.

3. Kontrol

Merupakan pengawas dari pelaksanaan pencapaian tujuan sistem yang

dapat berupa kontrol pemasukan data (input), kontrol keluaran data (output), kontrol pengoperasianl.

4. Masukan

Merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk menerima data

masukan dimana data dapat berupa asal masukan, frekuensi pemasukan

data, jenis pemasukan data.

5. Proses

Merupakan bagian yang memproses masukan data menjadi informasi

sesuai dengan keinginan penerima, proses dapat berupa : klarifikasi,

peringkasan, pencarian.

6. Keluaran

Merupakan keluaran atau tujuan akhir dari sistem, output dapat berupa

(16)

7

7. Umpan Balik

Merupakan elemen-elemen sistem yang tugasnya apakah sistem berjalan

sesuai keinginan, umpan balik dapat berupa perbaikan, pemeliharaan.

Suatu sistem dapat dikatakan sebagai kerangka terpadu yang mempunyai

satu sasaran atau lebih. Sistem dapat dikatakan berhasil apabila sasaran atau

tujuannya tersebut telah tercapai.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu :

1. Komponen-Komponen (Components)

Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari

beberapa subsistem atau subbagian, dimana setiap subsistem tersebut

memiliki fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara

keseluruhan.

2. Masukan (Input)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan

perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Contoh di dalam sistem komputer, masukan perawatan adalah program, masukan

sinyal adalah data.

3. Keluaran (Output)

Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang

berguna dan sisa pembuangan. Contoh untuk sistem komputer, panas yang

dihasilkan adalah sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran

yang berguna.

4. Pengolah (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah

masukan menjadi keluaran. Contoh: sistem akuntansi akan mengolah

data-data transaksi menjadi laporan- laporan keuangan dan laporan-laporan lain

(17)

5. Sasaran (Objectives) atau Tujuan (Goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan/sasaran. Sasaran dari sistem sangat

menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang

akan dihasilkan sistem. Goal meliputi ruang lingkup yang luas, sedangkan

objectives meliputi ruang lingkup yang sempit.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Klasifikasi Sistem terbagi menjadi 8, diantaranya :

1. Sistem Tertentu (Deterministic System)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat

diprediksi, interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan

pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Contoh: Program komputer, melaksanakan secara tepat sesuai dengan rangkaian instruksinya. Sistem

penggajian, dan lain-lain.

2. Sistem Probabilistik (Probabilistic System)

Sistem yang input dan prosesnya dapat didefinisikan, tetapi output yang

dihasilkan tidakdapat ditentukan dengan pasti; (selalu ada sedikit

kesalahan/penyimpangan terhadap ramalan jalannya sistem). Contoh:

sistem pemasaran.

3. Sistem Terbuka (Open System)

Sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk

lingkungan luar/subsistem yang lainnya, sehingga harus memiliki sistem

pengendalian yang baik. Sistem ini cenderung memiliki sifat adaptasi,

dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga dapat

meneruskan eksistensinya. Contoh: Sistem keorganisasian memiliki

kemampuan adaptasi (bisnis dalam menghadapi persaingan pasar yang

berubah. Perusahaan yang tidak dapat menyesuaikan diri akan tersingkir).

4. Sistem Tertutup (Closed System)

Sistem fisik dimana proses yang terjadi tidak mengalami pertukaran

(18)

9

Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari

pihak diluarnya. Contoh: reaksi kimia dalam tabung berisolasi dan tertutup

5. Relatively Closed System

Sistem yang tertutup tetapi tidak tertutup sama sekali untuk menerima

pengaruh-pengaruh lain. Sistem ini dalam operasinya dapat menerima

pengaruh dari luar yang sudah didefinisikan dalam batas-batas tertentu.

Contoh: Sistem komputer (sistem ini hanya menerima masukan yang telah

ditentukan sebelumnya, mengolahnya dan memberikan keluaran yang juga

telah ditentukan sebelumnya, tidak terpengaruh oleh gejolak di luar

sistem).

6. Artificial System

Sistem yang meniru kejadian dalam sistem. Sistem ini dibentuk

berdasarkan kejadian di alam dimana manusia tidak mampu

melakukannya. Dengan kata lain tiruan yang ada di alam. Contoh: Sistem

Artificial Intelligence, yaitu program komputer yang mampu membuat

komputer seolah-olah berpikir. Sistem robotika dan lain-lain.

7. Natural System

Sistem yang dibentuk dari kejadian dalam alam. Contoh: laut, tata surya

dan lain-lain.

8. Manned Sistem

Sistem penjelasan tingkah laku yang meliputi keikutsertaan manusia.

Sistem ini dapat digambarkan dalam cara-cara sebagai berikut:

a) Sistem Manusia-Manusia, sistem yang menitikberatkan hubungan antar

manusia

b) Sistem Manusia-Mesin, Sistem yang mengikutsertakan mesin untuk suatu

tujuan

c) Sistem Mesin-Mesin, sistem yang otomatis dimana manusia mempunyai

tugas untuk memulai dan mengakhiri sistem, sementara itu manusia

dilibatkan juga untuk memonitor sistem. Mesin berinteraksi dengan mesin

(19)

bertambah pentingnya konsep organisasi, dimana manusia dibebaskan

dari tugas-tugas rutin atau tugas-tugas fisik yang berat.

Perancang sistem lebih banyak menggunakan metode “Relatively Closed dan Deterministic System”, karena sistem ini dalam pengerjaannya lebih mudah meramalkan hasil yang akan diperoleh dan lebih mudah diatur dan diawasi.

Pada bidang sistem informasi, faktor komputer dan program komputer

biasanya “Relatively Closed dan Deterministic System“, tetapi faktor manusia sebagai pengelolanya adalah “Open dan Probabilistic System”.

2.2. Pengertian Informasi

Informasi merupakan data yang berasal dari fakta yang tercatat dan

selanjutnya dilakukan pengolahan (proses) menjadi bentuk yang berguna atau bermanfaat bagi pemakainya. Bentuk informasi yang kompleks dan terintegrasi

dari hasil pengolahan sebuah database yang akan digunakan untuk proses

pengambilan keputusan pada manajemen akan membentuk Sistem Informasi

Manajemen. Data merupakan fakta atau nilai (value) yang tercatat atau

mempresentasikan deskripsi dari suatu objek. Data merupakan suatu sumber yang

sangat berguna bagi hampir di semua organisasi. Dengan tersedianya data yang

melimpah, maka masalah pengaturan data secara efektif menjadi suatu hal yang

sangat penting dalam pengembangan system informasi manajemen.

Definisi/Pengertian Informasi Menurut Para Ahli:

Menurut Jogiyanto H.M (2001 : 8)Informasi adalah data yang telah diolah

menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam

mengambil keputusan saat ini atau mendatang.

Menurut Raymond McLeod, Jr., George Schell (2001:12) Informasi

adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti. Data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang relative tidak berarti bagi pemakai.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil

dari pengolahan satu atau beberapa data yang memberikan arti dan manfaat.

2.3. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem

(20)

11

yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.

Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini

disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna

informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan

efisien.

Menurut Jogiyanto H.M (2001 : 11) Sistem informasi merupakan

suatu sistem dalam suatu organisasi untuk mempertemukan kebutuhan

pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan

kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu

dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Bila mengacu pada definisi sistem maka sistem informasi dapat definisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri atas

komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu

menyajikan informasi.

Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah perangkat unsur

yang secara teratur saling berkaitan dengan tujuan untuk mengelola data

sehingga menghasilkan informasi yang berguna. Sistem informasi juga

mempunyai beberapa komponen, yaitu :

a. Hardware (perangkat keras), seperti : keyboard, monitor, microprocessor dll.

b. Software (perangkat lunak). c. Brainware (manusia). d. Data.

e. Prosedur atau metode-metode.

2.4. Metode Pendekatan Sistem 2.4.1. Metode Pendekatan Sistem

Salah satu pendekatan yang digunakan dalam suatu analisis dan desain

adalah pendekatan terstruktur. Suatu pendekatan yang bekerja dari sudut pandang

yang lebih tinggi menuju tingkat lebih rendah yang lebih rinci, dimana keinginan

(21)

implementasi secara fisik dan pembagian struktur modular secara hirarki dengan

pendekatan atas bawah.

2.4.2. Alat Bantu Analisis a) Flow Map

Flow map merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur

data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran

analisa maupun rancangan sistem yg mudah dikomunikasikan oleh profesional

sistem kepada pemakai maupun pembuat program. Kegunaan dari Flow Map ini adalah :

1. Menggambarkan aktivitas apa saja yang sedang berjalan.

2. Menjabarkan aliran dokumen yang terlihat.

3. Menjelaskan hubungan-hubungan data dan informasi dengan

bagian-bagian dalam aktivitas tersebut

a) Diagram Konteks

Diagram Konteks digunakan untuk mempresentasikan keseluruhan sistem

melalui sebuah lingkaran (proses), sedangkan aliran memodelkan hubungan

antara sistem dengan terminator di luar sistem. Diagram Konteks terdiri dari :

1. Entitas : Manusia, organisasi atau sistem yang berkomunikasi dengan

sistem yang ada.

2. Aliran Data : Informasi yang masuk kedalam sistem dan keluar dari

sistem.

a) Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu alat yang menggambarkan sistem

sebagai sebuah jaringan dari proses – proses yang dihubungkan oleh aliran data,

baik antara sistem dengan lingkungannya maupun antara proses – proses yang ada didalam sistem tersebut. Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD adalah:

1. Aliran Informasi yang dilambangkan dengan anak panah, menunjukan

informasi yang masuk kedalam sistem maupun yang keluar sistem.

(22)

13

3. File atau tempat penyimpanan data dilambangkan dengan sepasang garis

horizontal paralel tertutup pada salah satu ujungnya.

4. Proses dilambangkan dengan lingkaran, menunjukan kegiatan yang dilakukan

oleh manusia, mesin, komputer dari hasil suatu proses data.

a) Kamus Data

Kamus Data merupakan suatu kamus yang berfungsi untuk mendeskripsikan

data dan aliran informasi yang ada pada Data Flow Diagram, Kamus data yang

digunakan dalam perancangan berisi data yang dipakai dalam pembuatan program

aplikasi.

b) Perancangan Basis Data

Perancangan basis data terbagi 2, yaitu : 1. Normalisasi

Normalisasi merupakan peralatan yang digunakan untuk melakukan proses

pengelompokan data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entitas dan relasinya.

Secara umum bentuk normalisasi di bagi menjadi tiga tahap, tahap pertama yaitu

bentuk unormal, tahap kedua yaitu bentuk normalisasi dan bentuk yang ketiga

biasanya sudah akan diperoleh tahap yang optimal.

2. Tabel Relasi

Relasi adalah hubungan antar suatu himpunan entitas dengan himpunan entitas

lainnya. Relasi juga merupakan hubungan yang berarti, antara suatu entitas

dengan entitas lainnya.

2.5. Pengertian Basis Data

Menurut ( Nugroho ) yang tertuang dalam bukunya yang berjudul (

Konsep Pengembangan Sistem Basis Data ) menyebutkan bahwa definisi dari

basis data adalah Kumpulan berorganisasi dari data-data yang berhubungan

sedemikian rupa sehingga mudah disimpan, dimanipulasi, serta di panggil oleh

pengguna. Basis data saaat ini di gunakan untuk menyimpan objek-objek seperti

dokumen, sistra photografi, suara, serta video. Adapun beberapa karakteristik dari

perancangan basis data yang buruk yaitu:

1. Perulangan-perulangan informasi ( redudansi ) yang tidak perlu

(23)

3. Ketidakmampuan (kesulitan) pengguna atau program aplikasi untuk

mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

Isi Landasan Teori :

1. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling

mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu

tujuan.

2. Informasi merupakan data yang berasal dari fakta yang tercatat dan

selanjutnya dilakukan pengolahan (proses) menjadi bentuk yang berguna atau

bermanfaat bagi pemakainya

3. Sistem Informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang

mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.

4. Tata cara Peralihan Hak Sertifikat Tanah di Indonesia :

a. Melakukan pemecahan atas sertifikat tanah yang bersangkutan

(24)

15

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

Dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat saat ini,

informasi memiliki peranan yang sangat penting sebagai penunjang kemajuan di

segala bidang. Tanpa informasi, suatu perusahaan atau organisasi tidak akan dapat

menjalankan kegiatan operasional perusahaan atau organisasi dengan baik. Oleh

karena itu, untuk menunjang kegiatan operasional yang baik dan teratur, maka

diperlukan suatu sistem yang terkomputerisasi. Badan Pertanahan Nasional (BPN)

merupakan suatu lembaga pemerintah yang memiliki tugas pokok dalam

memberikan pelayanan pertanahan pada masyarakat baik dalam pembuatan sertifikat maupun administrasi lainnya. Berlokasi di Jalan Soekarno Hatta No. 586

Bandung. Dengan sistem pelayanan pendaftaran sertifikat yang telah berjalan,

BPN kota Bandung telah melaksanakan tugasnya sebagai lembaga yang ditunjuk

oleh pemerintah dalam melakukan administrasi pertanahan untuk masyarakat.

3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan

Pada era 1960 sejak berlakunya Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA),

Badan Pertanahan Nasional mengalami beberapa kali pergantian penguasaan

dalam hal ini kelembagaan. Tentunya masalah tersebut berpengaruh pada proses

pengambilan kebijakan. Ketika dalam naungan kementerian agraria sebuah

kebijakan diproses dan ditindaklanjuti dari struktur Pimpinan Pusat, namun ketika

dalam naungan Departemen dalam negeri hanya melalui dirjen agrarian.

Disamping itu secara kelembagaan Badan Pertanahan Nasional mengalami

perubahan struktur kelembagaan yang rentan waktunya sangat pendek.

Untuk mengetahui perubahan tersebut dibawah ini adalah sejarah

kelembagaan Badan Pertanahan Nasional :

Tahun 1990 – 2000 :

Pada tahun 1990 kembali mengalami perubahan. Agraria dipisah dan dijadikan

(25)

Badan Pertanahan Nasional yang kemudian dipimpin oleh Ir.Soni

Harsono. Pada saat itu terjadi perubahan yang signifikan karena merupakan

awal terbentuknya Badan Pertanahan Nasional.

Pada tahun 1998 masih menggunakan format yang sama dengan nama

Menteri Negara Agraria/ Badan Pertanahan Nasional. Perubahan yang terjadi

hanya pada puncuk pimpinan saja yakni Ir.Soni Harsono diganti dengan

Hasan Basri Durin.

Tahun 2000 – 2010 :

Pada tahun 2002 – 2005 kemudian mengalami perubahan yang sangat

penting. Pada saat itu Badan Pertanahan Nasional dijadikan sebagai lembaga

Negara. Kedudukannya sejajar dengan kementerian. Pada awal terbentuknya BPN RI dipimpin oleh Prof.Lutfi I. Nasoetion, MSc.,Ph.D

Pada tahun 2005 sampai saat ini BPN RI yang dipimpin oleh Joyo

Winoto, Ph.D. dalam kurun waktu lima tahun tidak terjadi perubahan

kelembagaan sehingga tetap pada format yang sebelumnya.

3.1.2. Bidang Garapan Perusahaan

Badan Pertanahan Nasional (BPN) merupakan badan perusahaan

negara yang bergerak dalam bidang sertifikasi tanah. Pada sistem yang

berjalan, BPN kota Bandung menggunakan sistem loket dimana pada sistem

tersebut mengharuskan seorang warga negara yang ingin mendaftarkan

tanahnya dan ingin memiliki sertifikat tanah tersebut mendatangi loket-loket

yang ada dan telah ditentukan oleh pihak BPN. Misalkan, untuk mendapatkan

sertifikat tanah sebelumnya pemohon diharuskan untuk mendatangi loket II

dengan mengisi formulir permohonan untuk memperoleh dokumen,

kemudian pemohon harus mendatangi loket III untuk melakukan pembayaran

administrasi, dilanjutkan dengan mendatangi loket IV untuk mengupdate data

dan menerima dokumen. Oleh karena itu, proses pelayanan pendaftaran

sertifikat membutuhkan waktu yang cukup lama dalam penyelesaian

(26)

17

3.2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dikantor Badan Pertanahan Nasional kota Bandung tahun

2011.

(27)

3.3. Deskripsi Kerja

Tugas pokok berdasarkan peraturan kepala Badan Pertanahan Nasional

Republik Indonesia Nomor : 4 Tahun 2006 Tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kantor Wilayah Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan.

Kantor Pertahanan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi

badan pertanahan Nasional di Kabupaten/ Kota yang bersangkutan ( Pasal 30). 1. Sub Bagian Tata Usaha

Mempunyai tugas memberikan layanan administratif kepada semua satuan

organisasi kantor pertanahan, serta menyiapkan bahan evaluasi kegiatan,

penyusunan program dan peraturan perundang-undangan.(Pasal 55). a) Urusan Perencanaan dan Keuangan

Mempunyai tugas menyiapkan penyusunan rencana, program dan

anggaran serta laporan akuntabilitas kinerja pemerintah, keuangan dan

penyiapan bahan Evaluasi (Pasal 58(1)). b) Urusan Umum dan Kepegawaian

Mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat, kepegawaian,

perlengkapan, rumah tangga, sarana dan prasarana, koordinasi

pelayanan pertanahan serta pengelolaan data dan informasi (Pasal 58(2)). 2. Seksi Survei, Pengukuran dan Pemetaan

Mempunyai tugas melakukan survei, pengukuran dan pemetaan bidang

tanah, batas kawasan/ wilayah, pemetaan tematik dan survei potensi

tanah, penyiapan, pembinaan surveyor berlisensi dan pejabat penilai

tanah. (Pasal 59).

a) Subseksi Pengukuran dan Pemetaan

Mempunyai tugas menyiapkan perapatan kerangka dasar orde 4,

penetapan batas bidang tanah dan pengukuran bidang tanah, batas

kawasan/ wilayah. Kerjasama teknis surveyor berlisensi pembinaan

surveyor berlisensi dan memelihara peta pendaftaran, daftar tanah, peta

bidang tanah, surat ukur dan daftar-daftar lainnya di bidang pengukuran

(28)

19

b) Subseksi Tematik Dan Potensi Tanah

Menyiapkan survei, pemetaan, pemeliharaan dan pengembangan pemetaan

tematik, survei potensi tanah, pemeliharaan peralatan teknis komputerisasi

dan pembinaan pejabat penilai tanah (Pasal 62(2)). 3. Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah

Mempunyai Tugas menyiapkan Bahan dan melakukan penetapan hak

dalam rangka pemberian, perpanjangan, dan pembaruan hak tanah,

pengadaan tanah, perijinan, pendataan dan penertiban bekas tanah hak;

pendaftaran, peralihan, pembebanan hak atas tanah serta pembinaan

Pejabat Pembuat Akta Tanah ( PPAT) (Pasal 63). a) Subseksi Penetapan Hak Tanah

Mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan pemeriksaan, saran dan

pertimbangan mengenai penetapan Hak Milik, Hak Guna Bangunan dan

Hak Pakai, perpanjanagn jangka waktu, pembaharuan hak, perijinan,

peralihan hak atas tanah. penetapan dan rekomendasi perpanjangan jangka

waktu pembayaran uang pemasukan dan atau pendaftaran hak tanah

perorangan ( Pasal 66(1)).

b) Subseksi Peraturan Tanah Pemerintah

Mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan pemeriksaan, saran dan

pertimbangan mengenai penetapan Hak Milik dan Hak Pakai, hak Guna

Bangunan dan Hak Pengelolaan Bagi Instansi pemerintah, Badan Hukum

pemerintah perpanjangan jangka waktu, pembahahruan hak, perijinan hak

atas tanah ; rekomendasi pelepasan dan tukar menukar tanah pemerintah

(Pasal 66(3)).

c) Subseksi Pendaftaran Hak

Mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan pendaftaran hak atas tanah,

pengakuan dan penegasan hak-hak lain, hak milik atas satuan rumah

susun, tanah hak pengelolaan, tanah wakaf, data yuridis lainnya, data fisik

bidang tanah, komputerisasi pelayanan pertanahan serta memelihara daftar

buku tanah, daftar nama, daftar hak atas tanah, dan warkah serta daftar

(29)

d) Subseksi Peralihan, Pembebanan, Hak & Pejabat Pembuat Akta Tanah

Mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan pendaftaran, peralihan,

pembebanan hak atas hak tanah, pembebanan hak tanggungan dan

bimbingan PPAT serta sarana daftar isian di bidang pendaftaran Tanah

(Pasal 66(4)).

4. Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan

Mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melakukan penatagunaan tanah,

landreform, konsolidasi tanah, penataan pertanahan wilayah pesisir,

pulau-pulau kecil, perbatasan dan wilayah tertentu lainya (Pasal 67).

a) Subseksi Penatagunaan Tanah Dan Kawasan Tertentu

Mempunyai tugas menyiapkan, bahan penyusunan rencana persediaan, peruntukan, pemeliharaan dan penggunaan tanah, rencana penataan

kawasan, pelaksanaan koordinasi, monitoring, dan evaluasi pemeliharaan

tanah, perubahan penggunaan dan pemanfaatan tanah, pada setiap fungsi

kawasan/ zoning, Penerbitan pertimbangan teknis penatagunaan tanah,

pemberian izin perubahan pengguunaan tanah, penyusunan neraca

penggunaan tanah, penetapan penggunaan dan pemanfaatan tanah,

penyesuaian penggunaan dan pemanfaatan tanah serta melaksanakan

pengumpulan dan pengelolaan dan pemeliharaan data tekstual dan spesial

(Pasal 70 (1)).

b) Subseksi Landreform Dan Konsolidasi Tanah

Mempunyai tugas menyiapkan bahan usulan penetapan/ penegasan tanah

menjadi objek landreform; penguasaan tanah-tanah objek landreform;

pemberian ijin peralihan hak atas tanah dan ijin retribusii tanah luasan

tertentu; usulan penerbitan surat keputusan retribusi tanah dan pengeluaran

tanah dari objek lenreform; monitoring dan evaluasi retribusi tanah, ganti

kerugian, pemanfaatan tanah usulan penegasan objek penataan tanah

beserta peremajaan permukiman kumuh; daerah bencana dan daerah

konflik serta permukiman kembali; penyediaan dan pengelolaan

sumbangan tanah untuk pembangunan; pengembangan teknik metode

(30)

21

dan evaluasi serta koordinasi pelaksanaan konsolidasi tanah (Pasal 70 (20)).

5. Subseksi Pengendalian Dan Pemberdayaan

Mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melakukan kegiatan

pengendalian pertanahan, pengelolaan tanah negara, tanah terlantar dan

tanah kritis serta pemberdayaan masyarakat (Pasal 71). a) Subseksi Pengendalian Pertanahan

Mempunyai tugas menyiapkan pengelolaan basis data, dan melakukan

inventarisasi dan identifikasi, penyusunan saran tindak dan langkah

penanganan, serta menyiapkan bahan koordinasi usulan penertiban dan

pendayagunaan dalam rangka penegakan hak dan kewajiban pemegang hak atas tanah; pemantauan, evaluasi, harmonisasi dan pensinergian

kebijakan dan program pertanahan dan sektoral dalam pengelolaan tanah

negara, penanganan tanah terlantar dan tanah kritis (Pasal 74 (1)). b) Subseksi Pemberdayaan Masyarakat

Mempunyai tugas menyiapkan bahan inventarisasi potensi, asistensi,

fasilitasi dalam rangka penguatan penguasaan dan melaksanakan

pembinaan partisifasi masyarakat, lambaga masyarakat, mitra kerja teknis

dan pengelolaan pertanahan, serta melakukan kerjasama pemberdayaan

dengan pemerintah kabupaten/ kota, lembaga keuangan dan dunia usaha,

serta bimbingan dan pelaksanaan kerjasama pemberdayaan (Pasal 74 (2)). 6. Seksi Sengketa, Konflik Dan Perkara Pertanahan

Mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melakukan kegiataan

penanganan sengketa, Konflik Dan Perkara Pertanahan (Pasal 75). a) Subseksi Sengketa Dan Konflik Pertanahan

Menyiapkan pengkajian hukum, sosial, budaya, ekonomi dan politik

terhadap sengketa dan konflik pertanahan, usulan rekomendasi pembatalan

dan penghentian hubungan hukum antara orang dan/ atau badan hukum

dengan tanah, pelaksanaan alternatif penyelesaian sengketa melalui

(31)

b) Subseksi Perkara Pertanahan

Menyiapkan penanganan dan penyelesaian perkara, koordinasi

penanganan perkara, usulan rekomendasi pembatalan dan penghentian

hubungan hukum antara orang dan/ atau badan hukum dengan tanah

(32)

23

BAB IV

ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai Prosedur pelayanan pelanggan yang di dalamnya terdapat kegiatan penginputan data pelanggan yang akan

menggunakan jasa konsultasi, Untuk mengetahui dan mempelajari sistem yang

ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran informasi dari bagian-bagian

yang terkait. Adapun analisis yang dilakukan adalah analisis mengenai analisis

dokumen, analisis prosedur dan analisis proses.

4.1.1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen merupakan metode analisis data dengan cara

mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan obyek yang akan diteliti dan

diuji berdasarkan dokumen yang ada di lembaga terkait. Analisis dokumen juga

merupakan salah satu hal yang dapat membantu dalam perancangan atau

pengembangan sistem.

Analisis dokumen sistem informasi pengelolaan data dan dokumen yang

digunakan di Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Bandung belum

menerapkan sistem informasi yang terintegrasi sehingga proses pengelolaan data

dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Tujuan dari analisis dokumen adalah

untuk mengetahui

dokumen apa saja yang terkait dalam sistem serta hal-hal yang berkaitan dengan

dokumen tersebut.

Adapun data pemohon, ialah dokumen yang ada dalam sistem pengelolaan

data perusahaan yang melingkupi :

1. Dokumen masukan

Data buku tamu yang di masukan kedalam data pengunjung dan data

pendaftaran pemohon dimasukan kedalam data daftar pemohon.

2. Dokumen penyimpanan

Data yang sudah terdaftar kedalam data perusahaan kemudian disimpan

(33)

1. Dokumen Pencarian

Data yang dicari pada tempat map arsip.

Analisis dokumen menjelaskan mengenai dokumen-dokumen yang

digunakan dalam sistem informasi Peraliahan Hak Sertifikat Tanah Pada bagian

Peralihan, pembebanan Hak dan PPAT di Kantor Badan Pertanahan Nasional

Bandung.

Dalam analisis dokumen akan menjelaskan hal-hal sebagai berikut:

1. Nama Dokumen : untuk menjelaskan nama dokumen tersebut

2. Fungsi : Untuk menjelaskan informasi yang digunakan

3. Sumber : Asal Dokumen

4. Distribusi : Menjelaskan proses apa atau kegiatan mana informasi itu mengalir 5. Rangkap : Jumlah salinan dokumen

6. Bentuk : Bentuk dokumen yang digunakan

4.1.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Prosedur peralihan hak sertifikat tanah Di Bagian Peralihan, Pembebanan

Hak dan PPAT pada Kantor Pertanahan Bandung adalah sebagai berikut:

1. Petugas loket memberikan berkas kepada petugas pelaksana editing,cetak dan

finishing.

2. Petugas pelaksana editing,cetak dan finishing menerima berkas dari petugas

loket

3. Petugas pelaksana editing,cetak dan finishing mengoreksi berkas data fisik

dengan database.

4. Petugas pelaksana editing,cetak dan finishing mencetak catatan peralihan hak

pada buku tanah dan peralihan hak

5. Petugas pelaksana editing,cetak dan finishing mencoret nama pemegang hak

asal,stempel kuasa penandatanganan dan perapihak sertifikat dan buku tanah.

6. Petugas pelaksana editing,cetak dan finishing memberikan berkas kepada

Koordinator peralihan hak

7. Koordinator peralihan hak menerima berkas dari Petugas pelaksana

(34)

35

8. Koordinator peralihan hak mengoreksi berkas yang telah di finishing oleh

Petugas pelaksana editing,cetak dan finishing,jika berkas sesuai maka akan

diberikan kepada kasubsi,tetapi jika berkas tidak sesuai maka akan dikoreksi

kembali oleh Petugas pelaksana editing,cetak dan finishing

9. Kasubsi melakukan paraf pada berkas yang sesuai dan di arispkan.

4.1.2.1. Flow Map

Flowmap Adalah bagian yang menggambarkan tentang gerakan dokumen

yang dipakai dalam satu sistem dan bagaimana dokumen tersebut diperlukan.

Flow map sistem informasi surat masuk dan surat keluar bisa dilihat pada gambar

(35)

Petugas Loket Petugas Pelaksana Editing,Cetak,dan Finishing

Koordinator Peralihan Hak Kasubsi

T

(36)

37

4.1.2.2. Diagram Kontek

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan

menggambarkan ruang lingkup suatu system. Diagram konteks dapat dilihat dari

gambar berikut:

Gambar 4.2

Diagram Konteks Sistem Peralihan Hak Kantor Pertanahan

4.1.2.3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat yang digunakan

untukmenggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan

dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana

data tersebut mengalir ataupun lingkungan fisik dimana data tersebut akan

disimpan. Data Flow Diagram dapat dilihat dari gambar dibawah ini:

SI

Peralihan Hak Petugas Loket

Sertifikat_sebelum_diproses sertifikat_setelah_diproses

(37)

DFD LEVEL 1

Gambar 4.3

Gambar 4.3

Data Flow Diagram (DFD) yang berjalan Keterangan :

Untuk proses cetak dan pencatatan nama pemegang hak asal yang digantikan menjadi nama pemegang hak yang baru pada buku tanah dan sertifikat.

4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Berjalan

Sistem yang berjalan pada kantor pertanahan kota bandung pengolahan data

berkas belum terkoordinasi dengan baik karena dilaksanakan masih manualnya

peralatan yang digunakan sehingga masih terdapatnya arsip yang sulit ditemukan,

dan belum terdapat laporan yang menyeluruh.

Kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan, antara lain :

1. Dalam proses pencatatan berkas supaya tidak terjadi keterlambatan dalam

pencatatannya dan dalam membuat laporan berkas yang telah sesuai

(38)

39

2. Dalam proses pencarian data arsip yang di perlukan supaya tidak

memerlukan waktu yang lama dalam pencrian

4.2. Usulan Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahap lanjut dari analisis sistem di mana pada

perancangan sistem di gambarkan rancangan sistem yang akan di bangun sebelum

di lakukan pengkodean ke dalam suatu bahasa pemograman. Tahapan ini sangat

penting dalam menentukan baik atau tidaknya hasil perancangan untuk

membangun suatu sistem sehingga menghasilkan suatu sistem yang lebih baik.

Pada tahapan ini menjelaskan tentang pembuatan sketsa atau pengaturan

dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam suatu kesatuan yang utuh dan

berfungsi atau bermanfaat, pada tahap ini juga menjelaskan tentang Flow Map yang di usulkan, Diagram konteks, Data Flow Diagram yang di usulkan beserta

kamus data untuk menjelaskan semua data yang di gunakan ke dalam sistem,

perancangan basis data yang sesuai dengan file dan atribut yang terdapat dalam

analisis , penyimpanan data, perancangan desain program yang menjelaskan

tentang menu yang akan di gunakan untuk membangun perangkat lunak dan

perancangan struktur program yang berisi mengenai alur proses program yang di

mulai dari masukan sampai keluaran. Alur sistem peralihan hak yang diusulkan

adalah sebagai berikut:

1. Petugas loket memberikan berkas kepada petugas pelaksana editing,cetak dan

finishing.

2. Petugas pelaksana editing,cetak dan finishing menerima berkas dari petugas

loket

3. Petugas pelaksana editing,cetak dan finishing mengoreksi berkas data fisik

dengan database.

4. Petugas pelaksana editing,cetak dan finishing mencetak catatan peralihan hak

pada buku tanah dan peralihan hak

5. Petugas pelaksana editing,cetak dan finishing mencoret nama pemegang hak

asal,stempel kuasa penandatanganan dan perapihan sertifikat dan buku tanah

(39)

6. Petugas pelaksana editing,cetak dan finishing memberikan berkas kepada

Koordinator peralihan hak

7. Koordinator peralihan hak menerima berkas dari Petugas pelaksana

editing,cetak dan finishing

8. Koordinator peralihan hak mengoreksi berkas yang telah di finishing oleh

Petugas pelaksana editing,cetak dan finishing,jika berkas sesuai maka akan

diberikan kepada kasubsi,tetapi jika berkas tidak sesuai maka akan dikoreksi

kembali oleh Petugas pelaksana editing,cetak dan finishing

9. Kasubsi mengoreksi dan memvalidasi berkas,jika berkas sesuai maka akan

langusng di paraf dan di arsipkan,tetapi jika berkas tidak sesuai maka akan di

koreksi kembali kepada Koordinator peralihan hak.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan perancangan sistem ini adalah untuk membuat sistem informasi

peralihan hak sertifikat tanah pada bagian peralihan,pembebanan hak dan PPAT

di kantor Badan Pertanahan Nasional.Perancangan ini diusulkan merupakan

langkah untuk menegaktifitaskan, mengefesiensikan waktu sistem yang manual

menjadi sistem terkomputerisasi.

4.2.2. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan 4.2.2.1. Flow Map

Berdasarkan Uraian sistem yang berjalan, analis permasalahan, maka

sistem dalam dinas tersebut perlu di kembangkan atau di sempurnakan . Oleh

karena itu pada Flowmap ini hanya mengalami sedikit perubahan yaitu adanya

proses pencoretan pada petugas pelaksana editing,cetak dan finishing yang

sebelum nya menggunakan system terkomputerisasi menjadi sytem manual,dan

pada kasubsi yang sebelum nya langsung di paraf menjadi di koreksi dan validasi

(40)

41

Petugas Loket Petugas Pelaksana Editing,Cetak,dan Finishing

Koordinator Peralihan Hak Kasubsi

(41)

4.2.2.2. Diagram Kontek

Diagram konteks adalah level yang paling tinggi dalam sebuah diagram

alir data yang hanya memiiki sebuah lingkaran (proses) yang memodelkan

hubungan antara system dengan terminator di luar sistem gambar diagram konteks

usulan dapat di lihat di bawah ini:

Gambar 4.5.

Diagram konteks yang diusulkan

4.2.2.3. Data Flow Diagram

DFD (Data flow Diagram) menunjukan bagaimana arsitektur sistem

informasi di bangun karena dapat menjadi panduan bagi programmer dalam

membuat modul program data flow diagram dapat dilihat dibawah ini

SI

Peralihan Hak Petugas Loket

Sertifikat_sebelum_diproses sertifikat_setelah_diproses

(42)

43

sertifikat dicetak dan dicatat nama pemegang hak pada buku tanah dan sertifikat.

Setelah itu sertifikat dilakukan pencoretan nama pemegang hak asal, stempel

kuasa, penandatanganan dan perapihan (menjahit sertifikat dan buku tanah).

(43)

Setelah itu dilakukan pengkoreksian konsep, jika tidak sesuai sertifikat

akan dilakukan pengkoreksian input data fisik kembali dengan database. Tetapi

jika sesuai sertifikat akan dikoreksi dan divalidasi. Setelah sertifikat tervalidasi

maka akan diparaf oleh kasubsi. Berkas telah selesai dan diarsipkan.

4.2.3. Evaluasi Terhadap Sistem Yang Diusulkan/ Dirancang

Setelah melakukan peracangan dan mengusulkan pengembangan sistem

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Permasalahan :

a) Alur informasi yang belum optimal (proses pelayanan pemohon yang

kurang efektif).

b) Banyak proses alur dokumen berpindah- pindah. 2. Pemecahan yang diharapkan :

a) Dibuatnya Alur informasi yang efektif dan penyesuaian skill kerja karyawan. b) Meminimalisir alur pemberian dokumen dari tiap bagian.

3. Pemecahan Sistem yang Nyata :

a) Pembuatan alur informasi yang lebih fleksibel, dimana pada bagian peralihan,pembebanan hak dan PPAT dapat mengurangi waktunya dalam melayani pemohon.

(44)

35

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil pengembangan sistem yang telah dilakukan penulis,

penulis mencoba membuat suatu kesimpulan dan mengajukan beberapa saran

yang berhubungan dengan pembahasan yang telah dikemukakan di bab-bab

sebelumnya.

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat kamu ambil dari pembahasan bab-bab sebelumnya

juga dari hasil pengamatan terhadap sistem informasi peralihan hak pada bagian

perlihan,pembebanan hak,dan PPAT adalah sebagai berikut :

1. Dat a yang belum t erint egrasi m enyebabkan adanya pencat at an dat a yang

berulang. Dengan adanya sist em yang t erkom put erisasi set idaknya bisa

m em inim alisasi t erjadinya kesalahan t ersebut

2. Sering t erjadi kesalahan pada saat pencat at an laporan Data pem ohon. Dengan

sist em yang t erkom put erisasi kesalahan pencat at an laporan dat a pem ohon bisa

diat asi.

3. Pem eriksaan peralihan hak m asih dilakukan secara m anual. Dengan

m enggunakan dat abase akan m em persingkat w akt u pem eriksaan.

5.2 Saran

Supaya sistem informasi yang dikembangkan dapat berjalan dengan baik

tanpa terjadi kesalahan, maka sebagian saran atau masukan yang perlu

diperhatikan kepada pihak pengguna adalah :

1. Perlu adanya pengembangan lebih lanjut, seperti client server / jaringan

sehingga bisa terjalin kerjasama yang optimal antara pencatatan dan

bagian pengolahan data dalam mencapai tujuan perusahaan

2. Dalam penggunaan sistem yang terkomputerisasi ini di harapkan selalu

melakukan Back up data ( berupa CD), sehingga apabila terjadi hal-hal

yang tidak diinginkan seperti harddisk rusak, sehingga data yang

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Badan Pertanahan Nasional
Gambar 4.1 Flowmap pendaftaran yang berjalan
Gambar 4.2 Diagram Konteks Sistem Peralihan Hak Kantor Pertanahan
Gambar 4.3 Data Flow Diagram (DFD) yang berjalan
+4

Referensi

Dokumen terkait

Selain alasan nilai sewa reklame dan nilai sewa lahan yang tinggi, biro iklan selaku pihak penyelenggara pemasangan reklame tidak menjadikan jalan-jalan protokol

Pada tahun 2014, jumlah penduduk Kota Samarinda sebanyak 830.676 jiwa, sebagian besar berada di Kecamatan Samarinda Ulu sebanyak 138.836 jiwa atau 16,71% dari total. penduduk

Representasi matriks pada beberapa kelas graf, khususnya graf cut-set dan sirkuit pada dasarnya dilakukan dalam rangka untuk mengkaji salah satu bagian dari ilmu tentang graf,

Hasil regresi menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif secara simultan antara elemen- elemen brand equity ( brand awareness , brand association , brand perceived

dinas menggunakan program aplikasi komputer guna kepentingan kelancara n operasional n operasional kantor Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang. Mengumpulkan

Untuk membuat matriks biaya, jarak yang dihitung adalah penjumlahan dari jarak rumah setiap sopir dengan TPS yang pertama dikunjungi pada rute optimal dan jarak TPA

Temuan penelitian ini adalah (1) rata-rata perolehan skor sesi menulis dalam karya tulis guru adalah 439,89 (taraf madya), (2) pemakaian bahasa Indonesia dalam

Undang-undang itu hanya koridor, motivasi utama untuk menjadi guru seharusnya berasal dari dalam diri Anda sendiri (Lihat Modul 5). Apa saja yang menyebabkan seseorang