219 DATA PRIBADI :
Nama : Dion Geovany
Nama Panggilan : Dion
Tempat / Tgl Lahir : Bandung, 02 Juni 1989 Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Status : Belum menikah
Nama Ayah : Eben Maskun
Nama Ibu : Titin Yuliana
Alamat : Jalan Nyland No.9B RT 04/ RW 001 Telepon / HP : 081809708869
PENDIDIKAN FORMAL :
- Tahun 2007 s.d sekarang, Universitas Komputer Indonesia, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Prgram Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas.
PENDIDIKAN NON FORMAL :
1. 2010, Teknik dan Bahasa Foto, Auditorium UNIKOM (Bersertifikat).
2. 2010, Table Manner Course Inn Hotel&Spa, Hotel Banna-Inn (Bersertifikat).
3. 2010, Pelatihan Public Speaking, Auditorium UNIKOM (Bersertifikat).
4. 2010, Islamic Wedding Fair, Auditorium UNIKOM (Bersertifikat). 5. 2009, Konseptual Fotografi dan Lighting Indoor, Auditorium
UNIKOM (Bersertifikat).
6. 2009, The Future of United States of America- Indonesia Relationship, Auditorium UNIKOM (Bersertifikat)
7. 2009, Study Tour Mass Media, Lembaga Sensor Film dan Media Indonesia (Bersertifikat).
8. 2009, Pelatihan Melejitkan Potensi dan Pengembangan Diri, Auditorium UNIKOM (Bersertifikat).
9. 2008, Mentoring Agama Islam, Auditorium UNIKOM (Bersertifikat).
10. 2008, A Workshop on Modern Strategic Public Relations, Universitas Padjajaran (Bersertifikat).
11. 2007, Workshop Sehari Gen Asik 1 Day 4 The Future, Hotel (Bersertifikat).
Bandung, Februari 2014
Penulis
DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) PEMERINTAH KOTA BANDUNG TERHADAP
SIKAP UNIT KERJA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas
Oleh :
DION GEOVANY
NIM : 41807048
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
v Bismillahirohmanirahim,
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Tidak lupa penulis panjatkan Syalawat
serta salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga, para
sahabatanya serta kepada para pengikutnya hingga akhir zaman, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Penyusunan Skripsi ini merupakan salah satu
syarat dalam menempuh ujian sarjana pada program studi ilmu komunikasi
konsentrasi humas yang berjudul “ Efektivitas Sosialisasi Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR!) Bidang Humas Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Pemerintah Kota Bandung Terhadap Sikap Unit Kerjanya”.
Tidak lupa juga Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada kedua orangtua Eben Maskun dan Titin Yuliana yang telah memberikan
kasih sayang kepada penulis, memberi semangat kepada penulis, memberi
dorongan doa kepada penulis, dan juga telah mendukung sepenuhnya untuk
penulis baik moril dan non moril. Untuk itu skripsi ini penulis persembahkan
untuk kedua orang tua.
Dalam melakukan penyusunan skripsi ini tidak sedikit penulis menghadapi
kesulitan serta hambatan baik teknis maupun non teknis. Namun atas izin Allah
vi
Melalui kesempatan ini pula, dengan segala kerendahan hati penulis ingin
menyampaikan rasa hormat, terima kasih, dan penghargaan yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Yth. Prof. DR. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia
yang telah memberikan surat pengantar untuk melakukan penelitian ke
lapangan.
2. Yth. Bapak Drs. Manap Solihat M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations Fisip Universitas Komputer
Indonesia Bandung, yang memberikan ilmu dan pengetahuan serta
pengesahan pada skripsi ini.
3. Yth. Melly Maulin S.Sos, M.Si selaku Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Komputer Indonesia Bandung,
sekaligus sebagai Dosen Pembimbing yang tidak henti-hentinya
memberikan dorongan semangat, pengarahan, nasehat, dukungan dan
motivasi kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
4. Yth. Desayu Eka Surya S.Sos, M.Si sebagai Dosen Wali IK-2 2007 sekaligus sebagai Penguji dan Ketua Sidang yang telah memberikan
motivasi dan membimbing kepada penulis dari awal kuliah hingga
vii
M.I.Kom., Ibu Rismawaty, S.Sos., M.Si., Bapak Adiyana Slamet, S.IP., M.Si., Bapak Sangra Juliano P, M.I.Kom., Bapak Inggar Prayoga, S.I.Kom., Ibu Tine, S.I.Kom., serta seluruh dosen Ilmu Komunikasi Fisip Unikom lainnya yang telah memberikan begitu
banyak ilmu bagi penulis selama kuliah di Unikom.
6. Yth. Astri Ikawati, A.Md.Kom selaku Sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations FISIP Unikom. Terima kasih
atas kesabaran, pengertian dan bantuannya kepada penulis selama
kuliah di Unikom.
7. Yth. Ratna Widiastuti A.Md. selaku Sekretaris Dekan FISIP Universtas Komputer Indonesia Bandung yang telah membantu semua
keperluan penulis sebelum dan sesudah penulis melakukan penelitian
ke lapangan.
8. Yth. Seluruh Staf Perpustakan Unikom yang telah memberikan banyak bantuan kepada penulis dalam mencari referensi buku-buku.
9. Yth. Bulgan Alamin, drg., M.Se., selaku Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung yang telah bersedia
menerima penulis untuk melakukan penelitian.
10. Yth. Yuyus Suhaya, MM., selaku sekertaris Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung yang telah memberikan arahan
viii
12. Yth. Ibu Tri dan Bapak Bardi yang telah membantu dan membimbing penulis dengan baik selama melaksanakan penelitian di
Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung.
13. Yth. Ibu Lilis Yuliani yang telah sabar, memberi arahan dan memotivasi penulis selama melakukan penelitian.
14. Yth. Ibu Yeti, Ibu Peni, Ibu Ijah, Bapak Amir, Bapak Mewan, Bapak Edi, dan Janet, yang telah membimbing dan membantu penulis selama melakukan penelitian.
15. Yth. Seluruh pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membimbing dan membantu penulis selama
melaksanakan penelitian.
16. Untuk kakak-kakak dan adikku tercinta Tina Susanti, Novieyanti, Lucky, dan Anetsya Anastasya terima kasih atas semua kasih sayang, doa, dukungan baik moril maupun materil, dan dorongan
semangat kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
17. Untuk Teman Spesial Ra. Febriani Ayu Kusumah beserta keluarga, yang telah memberikan perhatian, dukungan, semangat, dan tempat bertukar pikiran keluh kesah bagi penulis.
ix
19. Dan untuk teman-teman “seperjuangan” di UNIKOM, yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
20. Semua pihak yang telah membantu sebelum dan selama penyusunan skripsiyang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhir kata penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi penulis khususnya serta untuk kemajuan Dinas Komunikasi dan
Informatika Pemerintah Kota Bandung, khususnya untuk Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi konsentrasi Humas Universitas Komputer
Indonesia Bandung dan pembaca lain pada umumnya. Untuk itu sekiranya penulis
sangat membutuhkan masukkan baik berupa saran maupun kritik yang bisa
membangun dan membawa perubahan ke arah yang lebih baik demi
kesempurnaan skripsi ini. Dengan itu penulis memohon maaf yang
sedalam-dalamnya apabila terdapat kesalahan pada skripsi yang penulis buat. Semoga
semua bantuan, dorongan dan bimbingan yang telah diberikan itu akan mendapat
balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Bandung, Februari 2014
x
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN... i
SURAT PERNYATAAN... ii
ABSTRAK... iii
ABSTRACT... iv
KATA PENGANTAR... v
DAFTAR ISI... x
DAFTAR TABEL... xv
DAFTAR GAMBAR... xix
DAFTAR LAMPIRAN... xxi
BAB I : PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 7
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 8
1.3.1 Maksud Penelitian ... 8
1.3.2 Tujuan Penelitian... 9
1.4 Kegunaan Penelitian... 10
1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 10
xi
2.1.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu... 12
2.1.2 Tinjauan Tentang Ilmu Komunikasi... 17
2.1.2.1 Pengertian Komunikasi... 17
2.1.2.2 Komponen Dasar Komunikasi ... 18
2.1.2.3 Bentuk Komunikasi... 21
2.1.2.4 Fungsi Komunikasi ... 21
2.1.3 Tinjauan Tentang Komunikasi Organisasi ... 24
2.1.3.1 Pengertian Komunikasi Organisasi ... 25
2.2.3.2 Fungsi Komunikasi dalam Organisasi ... 25
2.1.4 Tinjauan Tentang Hubungan Masyarakat (Humas)... 26
2.1.4.1 Pengertian Humas... 27
2.1.4.2 Ciri-Ciri Humas ... 29
2.1.4.3 Ruang Lingkup Humas ... 30
2.1.4.4 Fungsi Humas ... 32
2.1.4.5 Tugas Humas ... 33
2.1.4.6 Humas Pemerintahan ... 34
2.1.5 Tinjauan Tentang Efektivitas... 39
2.1.6 Tinjauan Tentang Pelatihan (Sosialisasi) ... 40
2.1.6.1 Pengertian Pelatihan ... 40
2.1.6.2 Jenis Pelatihan ... 41
xii
2.1.7.1 Kewajiban Unit Kerja ... 45
2.1.7.2 Hak Unit Kerja... 45
2.2 Kerangka Pemikiran... 46
2.2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis... 46
2.2.2 Kerangka Pemikiran Konseptual ... 52
2.3 Hipotesis... 57
BAB III OBJEK PENELITIAN ... 60
3.1 Objek Penelitian ... 60
3.1.1 Tinjauan Tentang Layanan Aspirasi Dan Pengaduan Online Rakyat ... 60
3.1.2 Sejarah DISKOMINFO ... 62
3.1.3 Visi dan Misi DISKOMINFO ... 63
3.1.3.1 Visi DISKOMINFO ... 63
3.1.3.2 Misi DISKOMINFO... 64
3.1.3.3 Struktur Organisasi DISKOMINFO ... 65
3.1.3.4 Tugas Pokok DISKOMINFO ... 67
3.1.3.5 Rincian Tugas Pokok dan Fungsi DISKOMINFO ... 69
3.2 Metode Penelitian... 79
3.2.1 Design Penelitian ... 80
xiii
3.2.3 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel ... 83
3.2.3.1 Populasi ... 83
3.2.3.2 Sampel ... 84
3.2.4 Operasionalisasi Variabel ... 87
3.2.5 Teknik Analisa Data ... 90
3.2.5.1 Uji Validitas... 91
3.2.5.2 Uji Realibilitas... 91
3.2.5.3 Uji Statistik Penelitian ... 93
3.2.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 95
3.2.6.1 Lokasi Penelitian ... 95
3.2.6.2 Waktu Penelitian... 95
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 97
4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 98
4.1.1 Uji Validitas... 98
4.1.2 Uji Reliabilitas... 101
4.2 Analisis Statistik Data Deskriptif Responden ... 102
4.2.1 Jenis Kelamin ... 102
4.2.2 Usia... 103
4.2.3 Pendidikan Terakhir ... 104
4.2.4 Lama Bekerja... 105
xiv
Mempengaruhi Perhatian Peserta... 108
4.3.3 Gaya Pembicara Pada Saat Menyampaikan Materi Menarik
Perhatian... 109
4.3.4 Pembicara Mampu Menjawab Setiap Pertanyaan Dari Peserta
Pada Saat Pelatihan Mengenai Sosialisasi Layanan LAPOR! 110
4.3.5 Gaya Pesan Yang Disampaikan Pembicara Menarik ... 111
4.3.6 Materi Yang Disampaikan Pembicara Dapat Dipahami... 112
4.3.7 Informasi Yang Disampaikan Pembicara Dalam Sosialisasi
Layanan LAPOR! Memiliki Daya Tarik Isi Beritanya ... 113
4.3.8 Alat/Media Yang Digunakan Dalam Sosialisasi Layanan LAPOR!
Sudah Bagus... 114
4.3.9 Modul Yang Diberikan Dalam Sosialisasi Layanan LAPOR!
Dapat Membantu Pemahaman Materi... 115
4.3.10 Adanya Sosialisasi Layanan LAPOR! Dapat Menambah
Pengetahuan ... 116
4.3.11 Materi Yang Disampaikan Oleh Pembicara Dalam Kegiatan
Sosialisasi Layanan LAPOR! Mudah Untuk Dipahami... 117
4.3.12 Isi Materi Yang Disampaikan Dalam Kegiatan Sosialisasi
Layanan LAPOR! Dapat Dipahami ... 118
4.3.13 Isi Materi Yang Disampaikan Dalam Kegiatan Sosialisasi
xv
4.3.15 Materi Kegiatan Sosialisasi Harus Diperhatikan Secara
Keseluruhan... 121
4.4.16 Adanya Kegiatan Sosialisasi Layanan LAPOR! Dapat Merubah Kecenderungan Perilaku Kepada Peserta Sosialisasi... 122
4.4.17 Bersedia untuk mengaplikasikan informasi yang telah diberikan dalam Kegiatan Sosialisasi Layanan LAPOR!... 123
4.4 Korelasi Antara Variabel X dengan Variabel Y... 123
4.4.1 Variabel Efektifitas (X) ... 123
4.4.2 Sub Kredibilitas Komunikator (X1)... 126
4.4.3 Sub Variabel Isi Pesan (X2) ... 128
4.4.4 Sub Variabel Media (X3) ... 131
4.4.5 Variabel Sikap (Y)... 133
4.4.6 Sub Variabel Aspek Pengertian ... 136
4.4.7 Sub Variabel Aspek Perhatian ... 138
4.4.8 Sub Variabel Aspek Penerimaan ... 141
4.4.9 Hubungan Antara Kredibilitas Komunikator Dengan Variabel Sikap ... 143
4.4.10 Hubungan Antara Sub Variabel Isi Pesan Dengan Sikap... 146
xvi
4.4.14 Hubungan Antara Sub Variabel Penerimaan Dengan Variabel
Efektivitas ... 156
4.4.15 Hubungan Antara Variabel Efektivitas (X) Dengan Variabel Sikap (Y)... 158
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 161
BAB V PENUTUP... 178
5.1 Kesimpulan ... 178
5.2 Saran... 181
5.2.1 Saran Untuk Instansi ... 181
5.2.2 Saran Untuk Peneliti Selanjutnya ... 181
DAFTAR PUSTAKA... 183
LAMPIRAN-LAMPIRAN... 185
xvii
Halaman
Tabel 2.1Tabel Penelitian Terdahulu ... 13
Tabel 3.1 Daftar Peserta Kegiatan Sosialisasi Layanan Aspirasi Pengaduan Online Rakyat... 85
Tabel 3.2 Operasional Variabel... 89
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Efektivitas (X) ... 99
Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Sikap Unit Kerja (Y)... 100
Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian...101
Tabel 4.4 Gambaran Banyaknya Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 102
Tabel 4.5 Gambaran Banyaknya Responden Berdasarkan Usia... 103
Tabel 4.6 Gambaran Banyaknya Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir... ...104
Tabel 4.7 Gambaran Banyaknya Responden Berdasarkan Lama Bekerja... 105
Tabel 4.8 Pembicara Menguasai Materi informasi yang disampaikan... 107
Tabel 4.9 Penampilan pembicara pada saat menyampaikan materi dapat mempengaruhi perhatian peserta... 108
Tabel 4.10 Gaya Pembicara pada saat menyampaikan materi menarik perhatian ... 109
xviii
Tabel 4.14 Informasi yang disampaikan Pembicara dalam sosialisasi Layanan
LAPOR! memiliki Daya Tarik isi beritanya... 113
Tabel 4.15 Alat/media yang digunakan dalam Sosialisasi Layanan LAPOR!
sudah bagus ... 114
Tabel 4.16 Modul yang diberikan dalam Sosialisasi Layanan LAPOR! dapat
membantu pemahaman materi... 115
Tabel 4.17 Adanya Sosialisasi Layanan LAPOR! dapat menambah Pengetahuan
... 116
Tabel 4.18 Materi yang disampaikan oleh pembicara dalam kegiatan Sosialisasi
Layanan LAPOR! Mudah Untuk Dipahami... 117
Tabel 4.19 Isi materi yang disampaikan dalam kegiatan Sosialisasi Layanan
LAPOR! dapat Dipahami... 118
Tabel 4.20 Isi materi yang disampaikan dalam kegiatan Sosialisasi Layanan
LAPOR! menarik... 119
Tabel 4.21 Pandangan mengenai kegiatan Sosialisasi Layanan LAPOR! sangat
bermanfaat... 120
Tabel 4.22 Materi kegiatan sosialisasi harus Diperhatikan secara keseluruhan
... 121
Tabel 4.23 Adanya kegiatan Sosialisasi Layanan LAPOR! dapat merubah
xix
Tabel 4.25 Skor Jawaban Responden Tentang Item-item Pertanyaan pada
Variabel Sajian Informasi (X) ... 124
Tabel 4.26 Skor Jawaban Responden Tentang Item-item Pertanyaan pada Sub
Variabel Kredibilitas Komunikator ( X1)... 126
Tabel 4.27Persepsi Responden Tentang Pernyataan “Pembicara Menguasai
Materi informasi yang disampaikan”... 128
Tabel 4.28 Skor Jawaban Responden Tentang Item-item Pertanyaan pada
Sub Isi Pesan (X2)... 129
Tabel 4.29Persepsi Responden Tentang Pernyataan “Gaya pesan yang
disampaikan oleh Pembicara menarik"... 130
Tabel 4.30 Skor Jawaban Responden Tentang Item-item Pertanyaan pada Sub
Media (X3)…... 131
Tabel 4.31Persepsi Responden Tentang Pernyataan “Alat/media yang
digunakan dalam Sosialisasi Layanan LAPOR! sudah bagus" ... 133
Tabel 4.32 Skor Jawaban Responden Tentang Item-item Pertanyaan pada
Variabel Sikap (Y) ... 134
Tabel 4.33 Skor Jawaban Responden Tentang Item-item Pertanyaan pada Sub
Variabel Aspek Pengertian (Y1)... 136
Tabel 4.34Persepsi Responden Tentang Pernyataan “Adanya Sosialisasi
xx
Tabel 4.36 Persepsi RespondenTentang Pernyataan “Isi materi yang
disampaikan dalam kegiatan Sosialisasi Layanan LAPOR!
Menarik”... ..140
Tabel 4.37 Skor Jawaban Responden Tentang Item-item Pertanyaan pada Sub
Variabel Aspek Penerimaan (Y3)... 141
Tabel 4.38Persepsi Responden Tentang Pernyataan “Adanya kegiatan
Sosialisasi Layanan LAPOR! dapat merubah kecenderungan Perilaku
kepada peserta Sosialisasi”... ..143
Tabel 4.39 Korelasi antara sub variabel Kredibilitas Komunikator (X1) dengan
variabel Sikap (Y)... 144
Tabel 4.40 Korelasi antara sub variabel Isi Pesan (X2) dengan variable
Sikap (Y)... 147
Tabel 4.41 Korelasi antara sub variabel Media (X3) dengan variabel
Sikap (Y)... 149
Tabel 4.42 Korelasi antara sub variabel Aspek Pengertian (Y1) dengan variabel
Sikap (X)... 152
Tabel 4.43 Korelasi antara sub variabel Aspek Perhatian (Y2) dengan variabel
Sikap (X)... 154
Tabel 4.44 Korelasi antara sub variable Penerimaan dengan variabel
Efektifitas...157
xxi
Halaman Gambar 2.1 Model Proses Komunikasi S-O-R ... 51
Gambar 2.2 Aplikasi Model Proses Komunikasi S-O-R ... 53
Gambar 2.3 Bagan Kerangka Pemikiran Konseptual ... 57
Gambar 3.1 Alur Kerja Lapor ... 62
Gambar 3.2 Struktur Organisasi DISKOMINFO... 66
Gambar 3.3.Model Penelitian ... 80
Gambar 4.1 Gambaran Banyaknya Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
...103
Gambar 4.2 Gambaran Banyaknya Responden Berdasarkan Usia
...104
Gambar 4.3 Gambaran Banyaknya Responden Berdasarkan Pendidikan
Terakhir... 105
Gambar 4.4 Gambaran Banyaknya Responden Berdasarkan Lama Bekerja
...106
Gambar 4.5 Kurva Uji t Kredibilitas Terhadap Sikap... 145
Gambar 4.6 Kurva Uji t Isi Pesan Terhadap Sikap... 147
Gambar 4.7 Kurva Uji t Media Terhadap Sikap... 155
Gambar 4.8Kurva Uji t Efektivitas Terhadap Sikap... 157
Gambar L.1 Foto Pembukaan Sosialisasi LAPOR! ... 213
xxii
Gambar L.5 Sesi Tanya Jawab... 215
xxiii
Lampiran 1. Pengantar Penelitian Ke Perusahaan... 185
Lampiran 2. Berita Acara Bimbingan Skripsi... 186
Lampiran 3. Lembar Revisi Skripsi ... 187
Lampiran 4. Surat Izin Angket... 188
Lampiran 5. Angket Penelitian ... 189
Lampiran 6. Daftar Hadir Peserta ... 196
Lampiran 7. Surat Pengantar Wawancara ... 198
Lampiran 8. Draft Pedoman Wawancara ... 199
Lampiran 9. Coding Sheet... 204
Lampiran 10. Coding Book... 205
Lampiran 11. Tabel Distribusi t ... 208
Lampiran 12. Tabel Distribusi r ... 211
Lampiran 13. Rekap Validitas dan Realibilitas... 214
183
Ardinanto, Dr Elvinaro. 2010. Metode Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Daryanto. 2010. Ilmu Komunikasi. Bandung : PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
Effendy, M.A., Prof Onong Uchjana. 2003.Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : PT. Citra. Aditya Bakti.
_______________________________. 1983. Human Relations dan Public Relations dalam Management. Bandung : Alumni.
_______________________________. 1983. Kamus Komunikasi. Bandung : PT Mandar Maju.
_______________________________. 2009. ILMU KOMUNIKASI Teori dan Praktek.Bandung: PT. Remaja Rodakarya.
Hardjana, Andre. 2000. Audit Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung : Grasindo.
Muhammad, Arni. 2009.Komunikasi Organisasi.Jakarta : Bumi Aksara.
Moekijat. 1993. Evaluasi Pelatihan Dalam Rangka Peningkatan Produktivitas (Perusahaan).Bandung : Mandar Maju.
Mulyana, Dedy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Priansa S.Pd., S.E, Donni Juni dan Dr. H.Suwanto, M.Si. 2011. MANAJEMEN SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis.Bandung : Alfabeta.
Rakhmat, Jalaludin. 1999.Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Rosadi, Ruslan. 2008. Metode Penelitian : Public Relations dan Komunikasi. Jakarta : PT.RajaGrafindo Persada.
Widjaja, H.A.W. 2010. Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi Aksara.
Siregar, Syofian. 2010. Statistika Deskriptif Untuk Penelitian. Jakarta : RajaGrafindo Persada.
Sudjana. 1996.Metoda Statistika.Edisi Keenam, Bandung : Tarsito. Sugiono. 2003.Statistika Untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta.
Internet Searching :
www.bandung.go.id
www.lapor.ukp.go.id
http://lapor.ukp.go.id/lapor/tentang_lapor04-12-2013/22.40
http://elmurobbie.files.wordpress.com/2009/02/audit-komunikasi.pdf
26-11-2013/22.10
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2007/12/komunikasi-arti-fungsi-dan-bentuk.html 12-11-2013/02.06
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi manusia
dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari dirumah tangga,
ditempat pekerjaan, dipasar, dalam masyarakat atau dimana saja manusia berada. Tidak
ada manusia yang tidak terlibat dalam komunikasi.
Bermacam-macam definisi komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli untuk
memberikan batasan terhadap apa yang dimaksud dengan komunikasi, sesuai dari sudut
mana para ahli memandangnya.
“Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau tingkah laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan.”(Effendy, 2000 : 13).
Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri begitu juga halnya
bagi suatu organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat
berjalan lancar dan berhasil dan begitu pula sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya
komunikasi organisasi dapat macet atau berantakan. Adapun pengertian Komunikasi
Organisasi ialah pengiriman dan penerimaan pesan baik dalam organisasi di dalam
kelompok formal maupun kelompok informal organisasi. Jadi, komunikasi organisasi dapat
diartikan sebagai komunikasi yang terjadi antara orang-orang yang berada di dalam
organisasi itu sendiri, juga di antara orang-orang yang berada di dalam organisasi dengan
Adapun persepsi komunikasi organisasi menurut Greenbaunm, mengatakan bahwa :
“Bidang komunikasi organisasi termasuk arus komunikasi formal dan informal dalam organisasi. Dia membedakan komunikasi internal dengan eksternal dan memandang peranan komunikasi terutama sekali sebagai koordinasi pribadi dan tujuan organisasi dan masalah menggiatkan aktivitas.”(Muhammad : 2009 : 66)
Komunikasi memberikan sesuatu kepada orang lain dengan kontak tertentu atau
dengan mempergunakan sesuatu alat. Banyak komunikasi terjadi dan berlangsung tetapi
kadang-kadang tidak tercapai kepada sasaran tentang apa yang dikomunikasikan.
Dimungkinkan adanya komunikasi yang baik antara pemberi pesan dan penerima pesan
kalau terjalin persesuaian di antara keduanya.
Komunikasi organisasi dapat berjalan dengan baik apabila terdapat bagian yang
bisa mengatasinya dan disini peran Public Relation atau Humaslah yang bisa
mengatasinya. Adapun definisi Public Relations menurut Frank Jefkins dalam bukunya
Public Relations, yaitu:
“Humas adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.”
( Jefkins, 1996 : 9 ).
Definisi di atas menjelaskan bahwa Public Relations merupakan suatu kegiatan
komunikasi yang terencana dan memiliki tujuan-tujuan spesifik yang hendak dicapai.
Publik sasarannya bukan hanya yang berada di dalam perusahaan, tetapi juga yang berada
di luar perusahaan.
Setiap lembaga atau instansi tentu ingin berhasil mencapai tujuannya, keberhasilan
tersebut tidak dapat dicapai hanya berdasarkan kemampuan yang ada pada lembaga itu
Kegiatan - kegiatan yang dilakukan oleh PR internal, diantaranya adalah : Pembuatan
media monitoring berita, Pembuatannewsletter, Human Relations,Get together,Coffee/tea
morning, Family gathering, dan lain-lain. Sedangkan kegiatan – kegiatan yang dilakukan
oleh PR eksternal, diantaranya adalah Press relations, Pelatihan atau Sosialisasi,
Penerimaan Kunjungan,Media visitdan Pameran.
Adanya unit kehumasan pada setiap instansi pemerintah merupakan suatu
keharusan fungsional dalam rangka penyebaran tentang aktivitas instansi tersebut baik ke
dalam maupun ke luar. Petugas humas hendaknya memiliki sikap pelayanan yang terbuka
pada khalayak. Mengingat masalah yang dihadapi sebagai bagian utama dari suatu
lembaga atau instansi maka petugas humas seyogyanya memiliki keterampilan dan
kemampuan yang memadai di bidang komunikasi dan mediasi serta memiliki kepekaan
dan rasa proporsi yang baik, dalam menghadapi persoalan di lingkungan, baik intern
publik maupun eksternpublik.
Begitu juga dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO)
Pemerintah Kota Bandung yang melakukan kegiatan eksternaldalam bentuk menyebarkan
informasi kepada perwakilan tiap-tiap dinas untuk menerapkan pemahaman akan adanya
informasi yang harus dipahami secara seksama berupa kegiatan pelatihan mengenai
Sosialisasi Layanan LAPOR! sebagai pembekalan informasi bagi dinas yang melayani
publik.
Tidak semua bagian humas diberbagai lembaga dapat memberikan pelayanan
mengenai keterbukaan informasi khususnya kepada masyarakat. Pada kenyataannya di
setiap dinas-dinas masih belum mengetahui akan adanya Layanan LAPOR! yang
Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR!) adalah aplikasi media
sosial yang melibatkan partisipasi publik dan bersifat dua arah, yang digunakan sebagai
alat bantu untuk melakukan monitoring dan verifikasi capaian program pembangunan
maupun pengaduan masyrakat terkait pelaksanaan program pembangunan nasional1.
Seksi Pengolahan Data dan Informasi (DISKOMINFO) Pemerintah Kota Bandung, Ibu Peni Setiati menjelaskan, “Layanan LAPOR! merupakan sebuah jejaring sosial untuk menampung aspirasi dan pengaduan masyarakat mengenai layanan publik yang disediakan oleh pemerintah (“Laporan”)
Aplikasi LAPOR! berupaya untuk menjembatani partisipasi publik dalam pembangunan nasional antara masyarakat umum dengan pemerintah pusat. Masyarakat umum dapat memberikan pelaporan tentang pembangunan yang akan ditinjau dan didisposisikan oleh Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) kepada Kementerian atau Lembaga yang terkait, untuk ditindaklanjuti.”
Sosialisasi aplikasi yang memungkinkan untuk melibatkan partisipasi publik dan
meningkatkan interaksi dua arah antara masyarakat dan pemerintah dalam pengawasan
program-program pembangunan, karena memiliki fitur-fitur aplikasi yang canggih
sehingga memudahkan diakses oleh publik, partisipasi dan interaksi publik ini dijaring
penerimaan dan tindak lanjut aspirasi dan pengaduan, yang semuanya terdokumentasi
dalam aplikasi LAPOR!
Layanan LAPOR! merupakan sistem berbasis media sosial yang dibangun dan dikelola
oleh unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), melalui
aplikasi ini semua aspirasi dan pengaduan mengenai program-program pembangunan terpadu
dengan 67 kementrian/lembaga pemerintah pusat, menggunakan tiga
kanal utama yang mudah diakses masyarakat melalaui situs web www.lapor.go.id, SMS
1708 melalui semua operator teleopn seluler, serta melalui aplikasi mobile lainnya.
Layanan LAPOR! dapat mencakup penyampaian Laporan, disposisi Laporan,
tindak lanjut Laporan dan penutupan Laporan. LAPOR! berhak untuk mengesahkan
Laporan dengan meninjau konten Laporan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang
ada. Dengan adanya Layanan LAPOR! ini tentunya memerlukan kegiatan sosialisasi
untuk memberikan pemahaman yang utuh terhadap substansi yang diharapkan seluruh
badan publik dapat memahami dan melaksanakan sesuai dengan prosedur yang ada.
Karena masyarakat akan mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah. Suatu
organisasi apapun bentuknya dan bidang kegiatannya akan melibatkan komunikasi dalam
penyebaran informasi. Hal ini tidak bisa dipungkiri lagi sebab telah banyak bukti yang
menunjukan pentingnya komunikasi dalam menunjang keberhasilan.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung, Bulgan Alamin menjelaskan, “Diadakannya kegiatan Pelatihan berupa Sosialisasi Layanan LAPOR! ini guna memberikan pengetahuan mengenai Layanan LAPOR! kepada perwakilan tiap-tiap Dinas, agar unit kerja dari tiap-tiap dinas dapat memahami akan pentingnya Layanan LAPOR! yang khususnya melayani informasi publik, pihaknya terus melakukan sosialisasi dengan memberikan kegiatan dengan bentuk pelatihan mengenai Layanan LAPOR!.”
Sosialiasi ini dilaksanakan di ruang Auditorium Balai Kota dengan dihadiri oleh 50
orang perwakilan dari 35 Dinas-dinas yang ada di Kota Bandung. Hal utama dari kegiatan
sosialisasi ini adalah badan publik atau unit kerja dari perwakilan dinas-dinas kota
seluruh bagian dari tiap-tiap dinasnya sehingga seluruh unit kerja yang menangani
pengaduan publik dapat melayani publik dengan baik sesuai dengan ketentuan yang ada.
Agar pesan yang akan disampaikan dalam sosialiasi tersebut dapat diterima dengan
baik oleh unit kerja atau badan publik yang menjadi peserta sosialisasi maka proses
penyampaiannya harus menggunakan komunikasi yang efektif agar dapat di pahami, hal
ini dikarenakan agar tercapai tujuan dari informasi yang disampaikan. Komunikasi
dikatakan efektif atau berhasil adalah apabila pesan yang disampaikan komunikator itu
dapat diterima, adanya saling pengertian sesuai dengan apa yang diharapkan dan
diinginkan komunikator serta dapat mengubah sikap komunikan. Artinya kredibilitas
komunikator, mendukung pada keefektivitasan komunikasi.
Salah satu dampak dari keefektivitasan komunikasi tersebut di atas adalah
perubahan sikap yang nantinya menimbulkan sebuah pemahaman dari tiap-tiap unit
kerjanya atau badan publik yang menjadi peserta yang hadir dalam pelatihan Sosialisasi
Layanan LAPOR!.
Adapun salah satu definisi dari sikap itu sendiri, yaitu:
“Sikap merupakan konstelasi komponen–komponen Pengertian, Perhatian, dan Penerimaan yang saling berinteraksi satu sama lain dalam memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap suatu objek.”(Azwar, 1995 : 5).
Maka dari itu dengan diadakannya kegiatan pelatihan dalam Sosialisasi Layanan
LAPOR! oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Pemerintah Kota
Bandung adanya sebuah pemahaman dari tiap unit kerja atau badan publik yang menjadi
pesertanya. Dengan melakukan pelatihan tersebut dalam kegiatan sosialisasi diperlukan
Dikarenakan masih terdapat unit kerja atau badan publik pada masing-masing dinas
yang belum memahami pentingnya Layanan LAPOR!. Untuk melakukan sosialisasi
tersebut dibutuhkan komunikator yang berkompeten dibidangnya. Dan yang diharapkan
dari dampak efektivitas komunikasi ialah perubahan sikap dari para unit kerja atau badan
publik yang menjadi peserta Sosialisasi Layanan LAPOR! tersebut.
Dengan bertolak dari latar belakang penelitian di atas, maka peneliti menarik rumusan masalah sebagai berikut : “Sejauhmana Efektivitas Sosialisasi Layanan
LAPOR! Bidang Humas Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Pemerintah Kota Bandung Terhadap SikapUnit Kerja?”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian dan rumusan masalah tersebut, maka
peneliti mengidentifikasikan masalah yang akan dibahas sebagai berikut :
1. Sejauhmana Kredibilitas Komunikator Sosialisasi Layanan LAPOR! Bidang Humas Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Pemerintah Kota
Bandung terhadap Sikap Unit Kerja ?
2. SejauhmanaIsi Pesanyang Disampaikan Pada Sosialisasi Layanan LAPOR! Bidang Humas Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Pemerintah Kota
Bandung Terhadap Sikap Unit Kerja ?
3. Sejauhmana Media yang Digunakan Pada Sosialisasi Layanan LAPOR! Bidang Humas Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Pemerintah Kota
4. Sejauhmana Efektivitas Sosialisasi Layanan LAPOR! Bidang Humas Dinas
Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Pemerintah Kota Bandung Terhadap
Aspek PengertianUnit Kerja ?
5. Sejauhmana Efektivitas Sosialisasi Layanan LAPOR! Bidang Humas Dinas
Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Pemerintah Kota Bandung Terhadap
Aspek PerhatianUnit Kerja ?
6. Sejauhmana Efektivitas Sosialisasi Layanan LAPOR! Bidang Humas Dinas
Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Pemerintah Kota Bandung Terhadap
Aspek PenerimaanUnit Kerja ?
7. Sejauhmana Efektivitas Sosialisasi Layanan LAPOR! Bidang Humas Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Pemerintah Kota Bandung Terhadap
SikapUnit Kerja ?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Dari permasalahan diatas maka maksud dilaksanakannya penelitian ini
adalah untuk menganalisa dan menjelaskan mengenai Efektivitas Pelatihan
Sosialisasi Layanan LAPOR! Bidang Humas Dinas Komunikasi dan Informatika
1.3.2 Tujuan Penelitian
Sedangkan tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk Mengetahui Kredibilitas Komunikator Sosialisasi Layanan LAPOR! Bidang Humas Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO)
Pemerintah Kota Bandung Terhadap Sikap Unit Kerja.
2. Untuk Mengetahui Isi Pesan yang Disampaikan Pada Sosialisasi Layanan LAPOR! Bidang Humas Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO)
Pemerintah Kota Bandung Terhadap Sikap Unit Kerja.
3. Untuk MengetahuiMedia yang Digunakan Pada Sosialisasi Layanan LAPOR! Bidang Humas Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO)
Pemerintah Kota Bandung Terhadap Sikap Unit Kerja.
4. Untuk Mengetahui Efektivitas Sosialisasi Layanan LAPOR! Bidang Humas
Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Pemerintah Kota
Bandung TerhadapAspek PengertianUnit Kerja.
5. Untuk Mengetahui Efektivitas Sosialisasi Layanan LAPOR! Bidang Humas
Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Pemerintah Kota
Bandung TerhadapAspek PerhatianUnit Kerja.
6. Untuk Mengetahui Efektivitas Sosialisasi Layanan LAPOR! Bidang Humas
Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Pemerintah Kota
Bandung TerhadapAspek PenerimaanUnit Kerja.
7. Untuk Mengetahui Efektivitas Sosialisasi Layanan LAPOR! Bidang Humas Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Pemerintah Kota
1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis
Kegunaan penelitian secara teoritis berguna sebagai pengembang untuk
mengembangkan Ilmu Komunikasi secara umum dan Humas atau Public Relations
khususnya tentang sosialisasi program Humas.
1.4.2 Kegunaan Praktis 1. Untuk Peneliti
Penelitian ini secara praktis berguna untuk peneliti sebagai aplikasi
ilmu yang selama studi diterima secara teori dan diharapkan dapat menambah
wawasan dan pengetahuan peneliti dalam bidang komunikasi dan Public
Relations.
2. Untuk Universitas
Penelitian ini secara praktis berguna bagi mahasiswa/i Universitas
Komputer Indonesia Bandung (UNIKOM) secara umum, dan untuk
mahasiswa/i Ilmu Komunikasi konsentrasi Humas secara khusus sebagai
literatur terutama untuk peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian
pada kajian yang sama.
3. Untuk Lembaga Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Pemerintah Kota Bandung
Penelitian ini secara praktis berguna bagi perusahaan sebagai referensi
(DISKOMINFO) Pemerintah Kota Bandung tentang Efektivitas Sosialisasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka adalah proses umum yang kita lalui untuk teori lebih dahulu.
Mencari kepustakaan yang terkait dengan tugas, lalu menyusunnya. Kajian pustaka
meliputi pengidentifikasian secara sistematis, penemuan dan analisis dokumen yang
memuat informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian.
2.1.1 Tinjauan Peneliti Terdahulu
Berkaitan dengan dijabarkan pada bab maupun sub bab sebelumnya
bahwa judul dari penelitian ini adalahEfektivitas Sosialisasi Layanan LAPOR! Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Pemerintah Kota Bandung Terhadap Sikap Unit Kerjanya. Berpedoman pada judul dan sub judul penelitian tersebut, maka peneliti melakukan studi pendahuluan berupa
peninjauan terhadap penelitian sejenis yang sebelumnya terlebih dahulu
melakukan penelitian, yang mengkaji hal yang sama maupun serupa serta relevan
dengan mengkaji hal yang serupa serta relevan dengan kajian yang akan diteliti
Tabel 2.1
Tabel Penelitian Terdahulu
Aspek Nama Peneliti
Enceep Koswara Aristy Utami Pratika
Universitas Universitas Komputer
Indonesia
Universitas Komputer
Indonesia
Judul Penelitian Efektivitas Sosialisasi
Nilai-Nilai Budaya Perusahaan
Terhadap Motivasi Kerja
Karyawan PT. Indonesia
Power Unit Bisnis
Pembangkitan Saguling.
Efektivitas Sosialisasi Program
Payment Point Online Bank
Melalui Media Massa Terhadap
Peningkatan Pelayanan
Pelanggan Pt. Pln (Persero) Upj
Bandung Utara
Jenis Penelitian Metode Deskriptif,
Pendekatan Kuantitatif.
Metode Deskriptif,
Pendekatan Kuantitatif.
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan
motivasi kerja karyawan PT.
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan
hubungan antara kredibilitas
dengan motivasi kerja
karyawan yaitu sebesar 0.654,
hubungan antara kegiatan
dengan motivasi kerja
karyawan yaitu sebesar 0.527,
hubungan antara pesan
dengan motivasi kerja
hubungan antara media
dengan motivasi kerja
karyawan yaitu sebesar 0.654,
hubungan antara efektivitas
dengan motif kerja karyawan
yaitu sebesar 0.693,
hubungan antara efektivitas
dengan harapan kerja
karyawan yaitu sebesar 0.681,
hubungan antara efektivitas
dengan insentif kerja
karyawan yaitu sebesar 0.610.
Hasil pengolahan data dan
pengujian hipotesis,
mengisyaratkan bahwa H0
ditolak, dengan demikian
hipotesis penelitian H1
diterima.
Ressponsiveness, dan Tangibles
yang memiliki hubungan yang
sangat tinggi yaitu sebesar 95%.
Selain itu, aspek Assurance dan
aspek Emphaty dinilai sudah
baik karena memiliki hubungan
yang tinggi yaitu sebesar 76%.
Hasil pengujian hipotesis
menunjukan bahwa H0 ditolak
dengan demikian H1 diterima.
Perbedaan Penelitian Perbedaan pada penelitian
yang akan diteliti pada judul
Efektivitas Sosialisasi
Layanan Aspirasi Dan
Perbedaan pada penelitian yang
akan diteliti pada judul
Efektivitas Sosialisasi Layanan
Pengaduan Online Rakyat
Terhadap Sikap Unit
Kerjanya peneliti akan
meneliti Efektivitas dari
sosialisasi yang diadakan oleh
pihak Dinas Komunikasi dan
Informatika (DISKOMINFO)
Kota Bandung, tentang suatu
program layanan, yaitu
Layanan Aspirasi dan
Pengaduan Online Rakyat
atau yang biasa disingkat
LAPOR!. Peneliti ingin
mengetahui sejauhmana
efektivitas dari sosialisasi
tersebut terhadap sikap unit
kerjanya. Unit kerja disini
yang dimaksud adalah
peserta-peserta yang datang
dari perwakilan dinas-dinas di
Kota Bandung.
Online Rakyat Terhadap Sikap
Unit Kerjanya peneliti akan
meneliti Efektivitas dari
sosialisasi yang diadakan oleh
pihak Dinas Komunikasi dan
Informatika (DISKOMINFO)
Kota Bandung, tentang suatu
program layanan, yaitu
Layanan Aspirasi dan
Pengaduan Online Rakyat atau
yang biasa disingkat LAPOR!.
Peneliti ingin mengetahui
sejauhmana efektivitas dari
sosialisasi tersebut terhadap
sikap unit kerjanya. Unit kerja
disini yang dimaksud adalah
peserta-peserta yang datang
dari perwakilan dinas-dinas di
Kota Bandung.
2.1.2 Tinjauan Tentang Ilmu Komunikasi
Komunikasi adalah keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan
manusia, dimana dapat kita lihat komunikasi dapat terjadi pada setiap gerak
langkah manusia. Manusia adalah makhluk sosial yang tergantung satu sama lain
dan mandiri serta saling terkait dengan orang lain dilingkungannya. Satu-satunya
alat untuk dapat berhubungan dengan orang lain dilingkungannya adalah
komunikasi baik secara verbal maupun non verbal (bahasa tubuh dan isyarat).
2.1.2.1 Pengertian Komunikasi
Adapun definisi komunikasi menurut Hovland, Janis, dan kelley mengemukakan bahwa, “Communication is the process by which an
individual transmits stimuly (usually verbal) to modify the behavior of
other individuals”. Dengan kata-kata lain komunikasi adalah proses
individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk
mengubah tingkah laku orang lain. Pada definisi ini mereka menganggap
komunikasi sebagai suatu proses, bukan sebagai suatu hal.
Menurut Alo Liliweri dalam bukunya Dasar-dasar Komunikasi
Kesehatan, “Komunikasi adalah pengalihan suatu pesan dari satu sumber
kepada penerima agar dapat dipahami.” (liliwery, 2003:4). Harold D.
Lasswell, 1960. Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang
menjelaskan :
1. Siapa?Who?
3. Dengan saluran apa?In which channel?
4. Kepada siapa?To whom?
5. Dengan akibat apa atau hasil apa?With what effect?
(Mulyana, 2005 : 62)
Menurut Atep Aditya Barata, dasar-dasar pelayanan prima komunikasi
adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan atau berita (informasi) antara 2
orang atau lebih dengan cara yang efektif, sehingga pesan yang dimaksud dapat
dipahami1.
2.1.2.2 Komponen Dasar Komunikasi
Ada bermacam-macam komponen atau elemen dalam proses komunikasi.
kadang-kadang untuk komponen yang sama digunakan istilah yang berbeda seperti
halnya ada yang menggunakan istilah informasi dan pesan untuk menyatakan
komponen pesan yang dikirimkan dan begitu juga ada yang memakai istilahsender
dansourceuntuk menyatakan orang yang mengirimkan pesan. Walaupun demikian
dapat disimpulkan mana di antara bermacam-macam komponen itu yang
merupakan komponen dasar dari komunikasi.
Dalam hal ini ada empat komponen yang cenderung sama yaitu : orang yang
mengirimkan pesan, pesan yang akan dikirimkan, saluran atau jalan yang dilalui
pesan dari si pengirim kepada si penerima, dan si penerima pesan. Karena
komunikasi merupakan proses dua arah atau timbal balik maka komponen balikan
perlu ada dalam proses komunikasi. dengan demikian, komponen dasar komunikasi
ada lima yaitu : pengirim pesan, pesan, saluran, penerima pesan dan balikan.
Masing-masing komponen tersebut akan dijelaskan kembali secara ringkas.
1. Pengirim Pesan
Pengirim pesan adalah individu atau orang yang mengirim pesan. Pesan
atau informasi yang akan dikirmkan berasal dari otak si pengirim pesan. Oleh
sebab itu sebelum pengirim mengirimkan pesan, si pengirim harus
menciptakan dulu pesan yang akan dikirimkannya. Menciptakan pesan adalah
menentukan arti apa yang akan dikirimkan kemudian menyandikan/encodearti
tersebut ke dalam satu pesan.
2. Pesan
Pesan adalah informasi yang akan dikirimkan kepada si penerima.
Pesan ini dapat berupa verbal maupun nonverbal. Pesan secara verbal dapat
secara tertulis seperti surat, buku, majalah, memo, sedangkan pesan yang
secara lisan dapat berupa, percakapan tatap muka, percakapan melalui telepon,
radio dan sebagainya. Pesan yang nonverbal dapat berupa isyarat, gerakan
badan, ekspresi muka, dan nada suara.
3. Saluran
Saluran adalah jalan yang dilalui pesan dari isi pengirim dengan si
penerima. Channel yang biasa dalam komunikasi adalah gelombang cahaya
dan suara yang dapat kita lihat dan dengar. Akan tetapi alat dengan apa cahaya
berbicara tatap muka gelombang suara dan cahaya di udara berfungsi sebagai
saluran.
Tetapi jika pembicaraan itu melalui surat yang dikirimkan, maka
gelombang cahaya sebagai saluran yang memungkinkan kita dapat melihat
huruf pada surat tersebut. Kertas dan tulisan itu sendiri adalah sebagai alat
untuk menyampaikan pesan. Kita dapat menggunakan bermacam-macam alat
untuk menyampaikan pesan seperti buku, radio, film, televisi, surat kabar tetapi
saluran pokoknya adalah gelombang suara dan cahaya. Di samping itu kita juga
dapat menerima pesan melalui alat indera penciuman, alat pengecap, dan
peraba.
4. Penerima Pesan
Penerima pesan adalah yang menganalisis dan menginterpretasikan isi
pesan yang diterimanya. Tugas dari si penerima sudah dijelaskan sebelumnya.
5. Balikan
Balikan adalah respon terhadap pesan yang diterima yang dikirimkan
kepada si pengirim pesan. Dengan diberikannya reaksi ini kepada si pengirim,
pengirim akan dapat mengetahui apakah pesan yang dikirimkan tersebut
diinterpretasikan sama dengan apa yang dimaksudkan oleh si pengirim. Bila
arti pesan yang dimaksudkan oleh si pengirim diinterpretasikan sama oleh si
penerima berarti komunikasi tersebut efektif.
Seringkali respon yang diberikan tidak seperti yang diharapkan oleh si
pesan. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor-faktor dalam diri si penerima
yang mempengaruhi dalam pemberian arti pesan.
2.1.2.3 Bentuk Komunikasi
Bentuk- bentuk komunikasi terdiri dari :
1. Komunikasi Persona (personal Communication). Terdiri dari komunikasi
interpersona (intrepersonal communication) dan komunikasi antar persona
(intarpersonal communication).
2. Komunikasi kelompok (Group Communication). Pertama dalam bentuk
komunikasi kelompok kecil (small group communication) seperti : ceramah
(lecture), diskusi panel (panel discussion), simposium (symposium), forum,
seminar, dan curahsaran(Brainstrorming). Kedua, komunikasi kelompok besar
(large group comminication/public speaking)seperti pelatihan.
3. Komunikasi Massa (Mass Communication), misalnya pers, radio, televisi,
dan film.
4. Komunikasi Medio (Medio Communication), misalnya : surat, telepon,
pamplet, poster, dan spanduk. (May Rudy, 2005:83)
2.1.2.4 Fungsi Komunikasi
Apabila komunikasi dipandang dari arti yang lebih luas, tidak hanya
diartikan sebagai pertukaran berita dan pesan tetapi sebagai kegiatan individu
dan kelompok mengenai tukar menukar data, fakta, dan ide. Maka fungsinya
penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan
bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif sehingga ia sadar akan
fungsi sosialnya sehingga ia dapat aktif di dalam masyarakat.
Selain fungsi komunikasi menurut Harol D. Lasswell adalah sebagai
berikut:
1. The surveillance of the environment, fungsi komunikasi adalah untuk
mengumpulkan dan menyebarkan informasi mengenai kejadian dalam suatu
lingkungan.
2. The correlation of correlation of the parts of society in responding to the
environment, dalam hal ini fungsi komunikasi mencakup interpretasi terhadap
informasi mengenai lingkungan.
3. The transmission of the social heritage from one generation to the next,dalam
hal ini transmission of culture difokuskan kepada kegiatan
mengkomunikasikan informasi, nilai-nilai, dan norma sosial dari suatu generasi
ke generasi lain.
2.1.2.5 Teknik Komunikasi Secara Efektif
Manusia telah berkomunikasi selama puluhan ribu tahun. Sebagian besar
waktu bagi manusia digunakan untuk berkomunikasi. Meskipun demikian, ketika
manusia dilahirkan ia tidak dengan sendirinya dibekali dengan kemampuan untuk
berkomunikasi efektif. Komunikasi dikatakan efektif atau berhasil adalah apabila
pesan yang disampaikan komunikator itu dapat diterima, adanya saling pengertian
mengubah sikap komunikan. Artinya kredibilitas komunikator, mendukung pada
keefektifitasan komunikasi.
Menurut Andre Hardjana untuk mengukur keefektifan suatu komunikasi,
kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Sumber pesan (Source)
Merupakan orang yang memberikan pesan kepada pengguna.
2. Isi Pesan (content)
Isi pesan yang diterima atau tersalur.
3. Media (media)
Merupakan saluran yang digunakan oleh komunikator atau sumber dalam
menyampaikan pesannya kepada komunikan atau pemakai.
4. Penerima atau pemakai (receiver or uses)
Merupakan penerima pesan yang dituju atau komunikan yang dituju. (Hardjana
: 2000)
Selain itu komunikasi dianggap efektif paling tidak harus menghasilkan lima
hal, yaitu pengertian, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang semakin
baik, dan tindakan. (Steward L. Tubbs dan Sylvia Moss).
1. Informasi yang menghasilkan pengertian
Pengertian artinya penerimaan yang cermat dari isi pesan seperti yang
dimaksud oleh pemberi atau sumber pesan. Betapa sering kita bertengkar
karena pesan kita diartikan lain.
Tidak semua komunikasi ditujukan untuk menyampaikan informasi dan
membentuk pengertian.
3. Informasi yang mempengaruhi sikap
Komunikasi ini yang paling sering kita lakukan. Komunikasi ini disebut juga
komunikasi persuasi.
4. Menghasilkan hubungan sosial yang lebih baik
Harus memperbanyak komunikasi dengan individu lainnya agar tidak
terjadinya tidak saling mengenal yang akhirnya menjadikan orang agresif untuk
berbuat hal-hal yang tidak baik.
5. Menghasilkan tindakan nyata
Komunikasi yang menimbulkan pengertian memang sukar, jauh lebih sukar
lagi komunikasi persuasif yang menghasilkan tindakan nyata atau yang
mendorong orang untuk bertindak. Namun demikian, keberhasilan komunikasi
biasanya diukur dari tindakan nyata yang dihasilkan. Karena untuk
menimbulkan tindakan, kita harus berhasil lebih dahulu menanamkan
pengertian, membentuk dan mengubah sikap atau menumbuhkan hubungan
yang baik. Tindakan adalah hasil kumulatif seluruh proses komunikasi.
2.1.3 Tinjauan Tentang Komunikasi Organisasi
Definisi komunikasi organisasi baik dilihat dari perspektif objektif maupun
perspektif subjektif adalah sebagai proses penciptaan dan penafsiran informasi
diantara unit-unit komunikasi sebagai bagian dari suatu organisasi secara
mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyebarkan informasi di antara
unit-unit organisasi yang memungkinkan sistem komunikasi organisasi berfungsi
secara efektif.
2.1.3.1 Pengertian Komunikasi Organisasi
Definisi Komunikasi organisasi menurut Pace dan Faules yang
diterjemahkan oleh Deddy Mulyana dan Engkus Kuswarno dibedakan menjadi
dua yaitu Definisi fungsionaldan definisiinterpretif. (Mulyana dan Kuswarno,
2002 : 31).
Definisi Fungsional Komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai ”Pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang
merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu, suatu organisasi terdiri dari
unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan”.
Sedangkan definisi Interpretif komunikasi organisasi adalah ”Perilaku
pengorganisasian yang terjadi dan bagaimana mereka yang terlibat dalam proses itu bertransaksi dan memberi makna atas apa yang sedang terjadi”.
2.1.3.2 Fungsi Komunikasi dalam Organisasi
Menurut Sendjaja seperti yang dikutip oleh Burhan Bungin, organisasi
baik yang berorientasi untuk mencari keuntungan (Profit) maupun Nirlaba
(non-profit),memiliki empat fungsi organisasi, yaitu :
2. Fungsi Regulatif
3. Fungsi Persuasif
4. Fungsi Integratif (Bungin, 2006: 274-276)
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem proses informasi
(Information-processing-system). Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu
organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik,
dan tepat waktu. Fungsi regulatif berkaitan dengan peraturan-peraturan yang
berlaku dalam suatu organisasi. Pada semua lembaga atau organisasi, ada dua
hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini. Pertama, atasan atau orang–
orang yang berada dalam tatanan manajemen, yaitu mereka yang memiliki
kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Kedua,
berkaitan dengan pesan atau message. Pesan-pesan regulative pada dasarnya
berorientasi pada kerja. Artinya bawahan membutuhkan kepastian peraturan
tentang pekerjaan yang boleh dilaksanakan.
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak
akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Dengan adanya
komunikasi, organisasi yang terbagi menjadi beberapa bagian atau departemen
akan tetap merupakan satu kesatuan yang utuh dan terpadu (Integratif).
2.1.4 Tinjauan Tentang Hubungan Masyarakat (Humas)
Pada dasarnya humas (Hubungan Masyarakat) merupakan bidang atau fungsi
tertentu yang diperlukan oleh setiap organisasi, baik itu organisasi yang bersifat
yayasan, perguruan tinggi, dinas militer, sampai dengan lembaga-lembaga
pemerintah.
Istilah Public Relations atau dikenal dengan sebutan Humas (Hubungan
Masyarakat) ini merupakan aktivitas atau kegiatan di dalam suatu instansi atau
perusahaan, atau pun lembaga yang berhubungan dengan khalayak, untuk
mencapai suatu tujuan dan saling pengertian diantara dua belah pihak dengan
mengharapkan tidak ada pihak yang dirugikan.
2.1.4.1 Pengertian Humas
Pengertian Hubungan Masyarakat dijelaskan oleh beberapa pakar atau ahli
dengan beberapa definisi yang satu sama lainnya berbeda. Definisi kamus
terbitan Institute of public relations (IPR) dalam buku Teori dan Profesi
Kehumasan, yakni :
“Humas adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.”
Definisi Public Relations dikutip dari buku Human Relations dan Public
Relations dalam managementbahwa :
“Public relations is a management function, of a continuiting and planned character, through which public and private organizations and institutions seek to win and retain the understanding, sympathy, and support of those with whom they are or my be concerned- by evaluating public opinion about themselves, in order to correlate, as fat as possible, their own policies and procedures, to achieve by planned and widespread information more productive cooperation and more efficient fulfilment of their common interest.”
pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang ada kaitannya atau yang mungkin ada hubungannya dengan jalan menilai pendapat umum diantara mereka, untuk mengorelasikan, sedapat mungkin kebijaksanaan dan tata cara mereka yang dengan informasi yang berencana dan tersebar luas mencapai kerja sama yang lebih produktif dan pemenuhan kepentingan bersama yang lebih efisien.) (Effendy, 1983:116)
Definisi IPRA tersebut dapat dinilai sebagai definisi yang lengkap, yang
menunjukkan ciri khas dan meliputi faktor-faktor yang memang harus ada pada
humas.
Dilihat dari definisi-definisi tersebut, maka Humas merupakan suatu
kegiatan yang berkaitan dengantrust(kepercayaan), etika, dan kejujuran/kebenaran
yang merupakan tiga unsur terpenting dalam melakukan segala program kegiatan
sehingga tercipta hasil yang baik, sesuai dengan harapan yang dikehendaki.
Humas harus bisa menciptakan hubungan yang baik dengan berbagai pihak,
baik itu perusahaan dalam ruang lingkup internal maupun ruang lingkup eksternal.
Humas harus mempunyai perencanaan, program kerja, penelitian dan penilaian
sehingga kegiatan akan terstruktur dan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan
yang diharapan.
Petugas Humas berperan sebagai moderator yang diharapkan mampu
menjembatani aspirasi-aspirasi, baik itu dari publik, perasaan publik, maupun
kebutuhan publik, sehingga petugas Humas harus memiliki perumusan gagasan/ide
yang cemerlang, yang bisa diterima oleh publik maupun
organisasi/instansi/perusahaan tempat ia bekerja, supaya tidak ada pihak yang
dirugikan. Sikap profesional juga harus dimiliki oleh seorang Humas, karena ia
menyesuaikan diri serta mengatur kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial, politik,
dan ekonomi.
2.1.4.2 Ciri-Ciri Humas
Berfungsi tidaknya humas dalam sebuah organisasi dapat diketahui dari
ada tidaknya kegiatan yang menunjukkan ciri-cirinya. Setiap kegiatan
organisasi/instansi/perusahaan terhadap publik internal maupun ekternal tidak
terlepas dari peranan dan program kerja Humas untuk menciptakan opini
publik yang menguntungkan semua pihak.
Yang dimaksud dengan publik adalah publik Intern maupun ekstern.
Kegiatan - kegiatan yang dilakukan oleh PR internal, diantaranya adalah :
Pembuatan media monitoring berita, Pembuatan newsletter, Human Relations,
Get together, Coffee/tea morning, Family gathering, dan lain-lain. Sedangkan
kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh PR eksternal, diantaranya adalah
Press relations,Pelatihan atau Sosialisasi, Penerimaan Kunjungan, Media visit
dan Pameran.
Adapun ciri-ciri Hubungan Masyarakat (Humas) dalam buku Hubungan
Masyarakat, yakni :
1. Humas adalah kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang berlangsung
dua arah secara timbal balik,
2. Humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh
3. Publik yang menjadi sasaran kegiatan humas adalah publik eksterndan publik
intern,
4. Operasional Humas adalah membina hubungan yang harmonis antara
organisasi dengan publik dan mencegah terjadinya rintangan psikologis, baik
yang timbul dari pihak organisasi maupun pihak publik.
Dilihat dari ciri-ciri Humas tersebut dapat kita ketahui bahwa, Humas
mempunyai tujuan untuk menumbuhkan citra yang positif, dengan adanya
dukungan serta pengertian dari khalayak maupun organisasi yang bersangkutan.
2.1.4.3 Ruang Lingkup Humas
Bidang-bidang cakupan atau ruang lingkup dari kegiatan Public Relations
adalah sebagai berikut :
1. Hubungan dengan Pelanggan (Customer Relations)
Hal ini mencakup kegiatan-kegiatan seperti memberi informasi kepada
pelanggan atau nasabah, menjelaskan prosedur, tata cara, waktu,
menyampaikan pesan-pesan, laporan berkala, menyelenggarakan
acara/kegiatan bersama para pelanggan dan menciptakan suasana yang nyaman
bagi pelanggan serta memberikan kemudahan pelayanan bagi pelanggan.
2. Hubungan dengan Masyarakat(Community Relations)
Hal ini mencakup kegiatan membina hubungan baik dengan penduduk yang
sekurang-kurangnya meliputi penduduk disekitar lokasi perusahaan atau
Contohnya : memberikan sumbangan untuk kegiatan bakti sosial, bantuan
bencana alam, memberikan sumbangan untuk perbaikan prasarana, memantau
kebutuhan dan aspirasi penduduk, komunikasi yang jujur dan lancar dengan
pemuka masyarakat atau tokoh agama.
3. Hubungan denganPers/Media Massa (Press Relations)
Hal ini mencakup kegiatan membuat kliping serta menganalisa pendapat umum
atau aspirasi kelompok-kelompok tertentu, menyampaikan informasi dan
pernyataan resmi melalui media massa, menyelenggarakan acara jumpa pers,
mengedarkan keterangan pers, membina hubungan komunikasi dua arah
dengan wartawan dan redaksi media massa.
4. Hubungan dengan Instansi-instansi Pemerintah (Government Relations)
Hal ini mencakup kegiatan pembinaan dan penyelenggaran hubungan
komunikasi dua arah dengan instansi pemerintah, pihak kepolisian, dinas
tenaga kerja, dinas pariwisata dan lembaga lainnya.
Upaya-upaya perolehan informasi aktual dari berbagai instansi pemerintah dan
sebaliknya menyampaikan informasi kepada instansi terkait.
5. Hubungan dengan Karyawan(Employee Relations)
Hal ini mencakup kegiatan pembinaan hubungan ke dalam (pimpinan dengan
karyawan dan sesama bawahan) yang memang terkesan agak tumpang tindih
dengan fungsi. Contohnya seperti : pengadaan acara arisan, rekreasi bersama,
memonitoring motivasi dan semangat kerja karyawannya.
6. Hubungan dengan berbagai pihak terkait(Stakeholder Relations)
distributor) dan juga mencakup hubungan dengan para pemegang saham (Shareholder Relations).” (Effendy, 1983:142)
2.1.4.4 Fungsi Humas
Untuk mengkaji tentang fungsi Public Relations berikut akan dikutip
tentang beberapa pendapat ahliPublic Relationsantara lain:
1. Betrand R Canfield
Dalam bukunya “Public Relations Principles and Problems”
mengemukakan tiga fungsiPublic Relations:
1. It Should serve the public’s interest (mengabdi kepada kepentingan
publik).
2. Maintain good communication(memelihara komunikasi yang baik).
3. And stress good morals and manners (menitikberatkan moral dan tingkah
laku yang baik). (Effendy, 1983:135)
2. Onong Uchjana Effendy
Dalam bukunya “Hubungan Masyarakat” mengemukakan empat fungsi
dariPublic Relations,yaitu:
1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.
2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik
eksternmaupunintern.
3. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan
informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik
4. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan
umum.
2.1.4.5 Tugas Humas
Setelah mengetahui fungsi dari Public Relations maka tugas Public
Relations pun cukup banyak. Menurut Rachmadi tugas seorang Public
Relationsialah sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi atau
pesan secara lisan, tertulis atau melalui gambar (visual) kepada publik,
sehingga publik mempunyai pengertian yang benar tentang hal-ikhwal
perusahaan atau lembaga, segenap tujuan serta kegiatan yang dilakukan.
2. Memonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat-pendapat
umum atau masyarakat.
3. Mempelajari dan melakukan analisis reaksi publik terhadap kebijakan
perusahaan atau lembaga, maupun segala macam pendapat (public
acceptancedannon- acceptance).
4. Menyelenggarakan hubungan yang baik dengan masyarakat dan media
massa untuk memperoleh public favour, public opinion dan perubahan
sikap. (Rachmadi, 1992 : 112).
Penelitian ini berhubungan dengan salah satu tugas Public Relations yang
bertanggung jawab atas penyampaian informasi atau pesan, salah satunya informasi
unit kerja masing-masing instansi yang dilakukan guna memperoleh persepsi yang
bersifat positif mengenai instansi.
2.1.4.6 Humas Pemerintahan
Setiap lembaga atau instansi tentu ingin berhasil mencapai tujuannya,
keberhasilan tersebut tidak dapat dicapai hanya berdasarkan kemampuan yang
ada pada lembaga itu saja. Disamping itu perlu adanya pengertian, penerimaan,
dan keikutsertaan publiknya. Yang dimaksud dengan publik adalah publik
internmaupunekstern.
Adanya unit kehumasan pada setiap instansi pemerintah merupakan
suatu keharusan fungsional dalam rangka penyebaran tentang aktivitas instansi
tersebut baik ke dalam maupun keluar yaitu kepada masyarakat pada
umumnya. Humas merupakan suatu alat untuk memperlancar jalannya
interaksi serta penyebaran informasi melalui pers, radio, televisi dan media
lainnya.
Dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi kehumasan,
sebagai aparat kehumasan pemerintah, maka berbagai kegiatan yang perlu
diperhatikan antara lain :
a. Membina pengertian pada khalayak atau publik terhadap kebijaksanaan
pimpinan, baik kepada khalayak intern maupun khalayak ekstern.
Pembinaan pengertian kepada khalayak termasuk pemberian dan pelayanan