• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) SEPTEMBER 2016, PROVINSI RIAU INFLASI 0,81 PERSEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) SEPTEMBER 2016, PROVINSI RIAU INFLASI 0,81 PERSEN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Pada bulan September 2016, Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 0,81 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 125,53. Dengan demikian Inflasi Tahun Kalender (Januari 2016-September 2016) sebesar 1,99 persen, dan Inflasi Year on Year (September 2016 terhadap September 2015) sebesar 3,27 persen. Dari 3 kota IHK di Provinsi Riau, dua kota mengalami inflasi, yakni Pekanbaru sebesar 0,94 persen dan Dumai 0,64 persen, sedangkan Tembilahan mengalami deflasi sebesar 0,22 persen.

Inflasi Riau bulan September 2016 terjadi karena adanya kenaikan harga pada lima kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan naik sebesar 2,22 persen, diikuti kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 1,31 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,29 persen, kelompok kesehatan 0,21 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,07 persen. Sedangkan dua kelompok pengeluaran lainnya mengalami penurunan harga, yaitu kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,14 persen, dan kelompok sandang 0,01 persen.

Komoditas yang memberikan andil terjadinya inflasi di Riau antara lain: cabai merah, mobil, tarif pulsa ponsel, minyak goreng, upah tukang bukan mandor, cabai hijau, kopi manis, rokok kretek filter, buncis, angkutan udara, dan lain-lain. Sementara itu komoditas yang menahan inflasi (deflasi) antara lain daging ayam ras, bawang merah, telur ayam ras, gula pasir, bayam, apel, kangkung, ayam hidup, biaya kuliah akademi/perguruan tinggi, jengkol dan lain-lain.

Dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 19 kota mengalami inflasi, dengan Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,85 persen, diikuti oleh Lhokseumawe 1,44 persen, dan Medan 1,32 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Bengkulu sebesar 0,07 persen. Deflasi terjadi di 4 kota yaitu Kota Tanjung Pandan 0,68 persen, Tembilahan 0,22 persen, Jambi 0,17 persen, dan Kota Bungo sebesar 0,06 persen.

Di Indonesia, dari 82 kota yang menghitung IHK, 58 kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,85 persen dan terendah terjadi di Kota Banyuwangi dan Purwokerto masing-masing sebesar 0,02 persen. Deflasi terjadi di 24 kota, tertinggi di Kota Pontianak 1,06 persen dan terendah di Kota Kendari sebesar 0,01 persen.

No. 047/10/14/Th. XVII, 3 Oktober 2016

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI)

SEPTEMBER 2016, PROVINSI RIAU INFLASI 0,81 PERSEN

I.

PENDAHULUAN

(2)

Inflasi yang disajikan pada publikasi ini meliputi inflasi bulanan, inflasi tahun kalender dan inflasi tahun ke tahun (year on year). Inflasi bulanan merupakan gambaran perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan bersangkutan dengan bulan sebelumnya, sedangkan inflasi tahun kalender merupakan perubahan IHK bulan bersangkutan dibanding dengan IHK bulan Desember tahun sebelumnya atau dikenal juga inflasi kumulatif dari bulan Januari sampai dengan bulan berjalan, dan inflasi inflasi tahun ke tahun (year on year) merupakan perubahan inflasi bulan berjalan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya.

II.

INFLASI DI PROVINSI RIAU

Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Riau di Kota Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan, pada September 2016 di Riau terjadi inflasi sebesar 0,81 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 124,52 pada Agustus 2016 menjadi 125,53 pada September 2016. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 1,99 persen, sedangkan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 3,27 persen.

Inflasi Riau pada bulan September 2016 sebesar 0,81 terjadi karena adanya kenaikan indeks harga konsumen pada lima kelompok pengeluaran, dengan inflasi tertinggi pada kelompok bahan makanan sebesar 2,22 persen dengan andil 0,52 persen. Komoditas utama yang mengalami inflasi dan memberikan andil terbesar pada kelompok ini adalah cabai merah, cabai hijau, buncis, ikan motan, tomat sayur, anggur, telur ayam kampung, daun seledri, ikan baung, minyak goreng, dan lain sebagainya. Kemudian diikuti kelompok pengeluaran transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,31 persen dengan andil 0,22 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,29 persen dengan andil 0,06 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,21 persen dengan andil 0,01 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,07 persen dengan andil 0,01 persen.

Sedangkan dua kelompok pengeluaran lainnya mengalami deflasi, yaitu kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,14 persen dengan andil 0,01 persen, dan kelompok sandang sebesar 0,01 persen dengan andil 0,001 persen.

Tabel 1.

IHK, Tingkat Inflasi/Deflasi Provinsi Riau Bulan September 2016, Tahun Kalender, Year on Year serta Andil Inflasi/Deflasi September 2016 menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Tingkat Tingkat Tingkat

IHK IHK IHK IHK Inflasi/ Inflasi/ Inflasi/ Andil September Desember Agustus September Deflasi Deflasi Deflasi Inflasi/

2015 2015 2016 2016 September 2016 1) Kalender 2016 2) Tahun ke Tahun 2016 3) Deflasi (%) (%) (%) (%) [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] U m u m 121,56 123,08 124,52 125,53 0,81 1,99 3,27 0,81 1 Bahan Makanan 125,26 130,16 133,20 136,15 2,22 4,61 8,70 0,52 2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau 128,11 129,21 134,07 134,46 0,29 4,07 4,96 0,06 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 119,14 119,91 119,91 120,00 0,07 0,07 0,72 0,01

4 Sandang 109,08 109,07 111,50 111,49 -0,01 2,22 2,21 0,00

5 Kesehatan 112,72 113,26 114,77 115,02 0,21 1,55 2,04 0,01

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 116,41 116,77 119,04 118,87 -0,14 1,80 2,12 -0,01 7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 122,17 122,33 118,90 120,46 1,31 -1,53 -1,41 0,22

Kelompok Pengeluaran

[1]

1) Kolom (6) Persentase perubahan IHK September 2016 terhadap IHK Agustus 2016 3) Kolom (8) Persentase perubahan IHK September 2016

(3)

III.

INFLASI PROVINSI RIAU MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Pada bulan September 2016, kelompok Bahan Makanan mengalami inflasi sebesar 2,22 persen atau terjadi kenaikan indeks harga dari 133,20 pada Agustus 2016 menjadi 136,15 pada September 2016. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 4,61 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 8,70 persen.

Dari sebelas subkelompok dalam kelompok bahan makanan, empat subkelompok mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 17,45 persen, diikuti subkelompok lemak dan minyak sebesar 3,89 persen, subkelompok sayur-sayuran sebesar 1,22 persen, dan subkelompok ikan segar sebesar 0,90 persen. Sedangkan 7 subkelompok mengalami deflasi yaitu subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 1,89 persen, subkelompok buah-buahan 1,02 persen, subkelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya 0,92 persen, subkelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,84 persen, subkelompok ikan diawetkan 0,77 persen, subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 0,11 persen, dan subkelompok kacang-kacangan sebesar 0,06 persen.

Pada September 2016 dari total inflasi Riau sebesar 0,81 persen, kelompok bahan makanan menyumbang inflasi sebesar 0,52 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: cabai merah dengan andil sebesar 0,55 persen, minyak goreng sebesar 0,06 persen, cabai hijau sebesar 0,04 persen, buncis 0,02 persen, udang basah, tomat sayur, ikan tongkol, bawang putih, anggur, dan kentang masing-masing dengan andil sebesar 0,01 persen. Komoditas lainnya menyumbang masing-masing kurang dari 0,01 persen seperti salak, cumi-cumi, ikan serai, dan lain sebagainya .

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau

Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau pada September 2016 mengalami inflasi sebesar 0,29 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 134,07 pada Agustus 2016 menjadi 134,46 pada September 2016. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 4,07 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 4,96 persen.

Dalam kelompok ini, semua subkelompok mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi pada subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,74 persen, berikutnya subkelompok makanan jadi sebesar 0,16 persen, dan subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,04 persen.

Pada September 2016 kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau menyumbang inflasi sebesar 0,06 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: kopi manis dengan andil sebesar 0,03 persen, rokok kretek filter sebesar 0,02 persen, mie, rokok kretek, dan rokok putih, masing-masing dengan andil sebesar 0,01 persen, sedangkan komoditas lainnya menyumbang inflasi masing-masing kurang dari 0,01 persen, seperti pecel, roti tawar, dan lain sebagainya.

(4)

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan bakar

Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar pada bulan September 2016 mengalami inflasi sebesar 0,07 persen, atau terjadi kenaikan indeks harga dari 119,91 pada Agustus 2016 menjadi 120,00 pada September 2016. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 0,07 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 0,72 persen.

Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, tiga subkelompok mengalami inflasi yakni subkelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,12 persen, subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,10 persen, dan subkelompok penyelenggaraan rumahtangga sebesar 0,05 persen. Sedangkan satu subkelompok mengalami penurunan harga atau deflasi, yakni subkelompok perlengkapan rumahtangga sebesar 0,03 persen.

Pada September 2016, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,01 persen dengan komoditas penyumbang inflasi terbesar antara lain: tukang bukan mandor dengan andil sebesar 0,04 persen, tarif listrik sebesar 0,01 persen, serta beberapa komoditas lain yang menyumbang inflasi kurang dari 0,01 persen, seperti pembasmi nyamuk bakar, tissu, dan lain sebagainya.

4. Sandang

Kelompok Sandang pada September 2016 mengalami deflasi sebesar 0,01 persen, atau terjadi penurunan indeks harga dari 111,50 pada Agustus 2016 menjadi 111,49 pada September 2016. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 2,22 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 2,21 persen.

Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, dua subkelompok mengalami deflasi yakni subkelompok sandang wanita sebesar 0,15 persen, dan subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 0,02 persen, sedangkan dua subkelompok lainnya mengalami inflasi yaitu subkelompok sandang anak-anak sebesar 0,07 persen, dan subkelompok sandang laki-laki sebesar 0,03 persen.

Pada September 2016, kelompok sandang menyumbang andil deflasi sebesar 0,001 persen, dengan komoditas penyumbang deflasi antara lain pembalut wanita dengan andil sebesar 0,002 persen, dan beberapa komoditas lain menyumbang kurang dari 0,001 persen, seperti emas perhiasan, celana panjang jeans wanita, dan lain sebagainya.

5. Kesehatan

Kelompok Kesehatan pada September 2016 mengalami inflasi sebesar 0,21 persen, atau terjadi kenaikan indeks harga dari 114,77 pada Agustus 2016 menjadi 115,02 pada September 2016. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 1,55 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 2,04 persen.

Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, dua subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,47 persen, dan subkelompok obat-obatan sebesar 0,25 persen. Sedangkan subkelompok jasa perawatan jasmani dan subkelompok jasa kesehatan relatif stabil.

(5)

Pada September 2016 kelompok kesehatan memberikan andil inflasi sebesar 0,01 persen, dengan komoditas penyumbang inflasi adalah pasta gigi, jamu, bedak, dan shampo dengan andil masing-masing sebesar 0,002 persen, deodorant dan sabun mandi, masing-masing dengan andil sebesar 0,001 persen dan beberapa komoditas lain menyumbang kurang dari 0,001 persen.

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga pada bulan September 2016 mengalami deflasi sebesar 0,14 persen atau terjadi penurunan indeks dari 119,04 pada Agustus 2016 menjadi 118,87 pada September 2016. Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 1,80 persen dan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 2,12 persen.

Dari lima subkelompok dalam kelompok ini, dua subkelompok mengalami deflasi yaitu subkelompok rekreasi sebesar 0,27 persen, dan subkelompok pendidikan sebesar 0,23 persen, sedangkan tiga subkelompok lainnya relatif stabil.

Pada September 2016, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,01 persen, dengan komoditas penyumbang deflasi adalah biaya kuliah akademi/ perguruan tinggi dengan andil sebesar 0,01 persen, dan beberapa komoditas lain menyumbang kurang dari 0,01 persen.

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan pada bulan September 2016 mengalami inflasi sebesar 1,31 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 118,90 pada Agustus 2016 menjadi 120,46 pada September 2016. Tingkat Deflasi Tahun Kalender sebesar 1,53 persen dan Tingkat Deflasi Tahun ke Tahun / Year on Year sebesar 1,41 persen.

Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, dua subkelompok mengalami inflasi yakni subkelompok komunikasi dan pengiriman sebesar 1,72 persen, dan subkelompok transpor sebesar 1,46 persen. Satu subkelompok mengalami deflasi yaitu subkelompok sarana dan penunjang transpor sebesar 0,02 persen, sedangkan subkelompok jasa keuangan relatif stabil.

Pada September 2016, kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,22 persen, dengan komoditas penyumbang inflasi adalah mobil dengan andil sebesar 0,13 persen, tarif pulsa ponsel sebesar 0,07 persen, angkutan udara, dan sepeda motor masing-masing sebesar 0,01 persen, dan beberapa komoditas lain menyumbang kurang dari 0,01 persen, seperti telepon seluler, ban luar motor, dan lain sebagainya.

(6)

INFLASI TIGA KOTA DI PROVINSI RIAU

-1,50 -1,00 -0,50 0,00 0,50 1,00 1,50 INFL A SI

Gambar 1. Perkembangan Inflasi Provinsi Riau, Pekanbaru, Dumai & Tembilahan Bulan September 2015-September 2016

Riau

Pekanbaru

Dumai

Tembilahan

Pada bulan September 2016, dua kota IHK di Provinsi Riau mengalami inflasi, yakni Pekanbaru sebesar 0,94 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 125,12, dan Dumai sebesar 0,64 persen dengan IHK 125,91, sedangkan Tembilahan mengalami deflasi

sebesar 0,22 persen dengan IHK 129,02. Di Kota Pekanbaru pada September 2016, andil inflasi disumbang oleh empat kelompok pengeluaran, yakni kelompok bahan makanan dengan andil sebesar 0,61 persen, kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan dengan andil sebesar 0,27 persen, kelompok makanan jadi,minuman, rokok, dan tembakau dengan andil sebesar 0,05 persen, dan kelompok kesehatan dengan andil sebesar 0,01 persen. S

edangkan tiga

kelompok pengeluaran lainnya relatif stabil.

Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi di Pekanbaru antara lain: cabai merah dengan andil sebesar 0,62 persen, mobil sebesar 0,17 persen, tarif pulsa ponsel dan minyak goreng masing-masing sebesar 0,07 persen, cabai hijau sebesar 0,05 persen, kopi manis sebesar 0,03 persen, buncis, angkutan udara, mie, dan tarif listrik, dengan andil masing-masing sebesar 0,02 persen, dan lain sebagainya.

Di Kota Dumai, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada September 2016 ada lima kelompok, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,31 persen, diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,17 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan

0,64 0,31 0,17 0,09 0,00 0,01 0,00 0,07 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7

Gbr. 3. Andil Inflasi Kota Dumai menurut Kelompok Pengeluaran, September 2016

Umum Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Kelompok 7 0,94 0,61 0,05 0,00 0,00 0,01 0,00 0,27 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1

Gbr. 2. Andil Inflasi Kota Pekanbaru menurut Kelompok Pengeluaran, September 2016

Umum Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Kelompok 7

(7)

bakar sebesar 0,09 persen, kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan masing-masing sebesar 0,07 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen. Sedangkan dua kelompok pengeluaran lainnya relatif stabil.

Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi di Dumai antara lain: cabai merah dengan andil sebesar 0,37 persen, rokok kretek filter sebesar 0,18 persen, tukang bukan mandor sebesar 0,15 persen, ikan tongkol sebesar 0,08 persen, udang basah sebesar 0,07 persen, tarif pulsa ponsel sebesar 0,06 persen, minyak goreng sebesar 0,05 persen, dan lain sebagainya.

Tiga kelompok pengeluaran memberikan andil/sumbangan deflasi Kota Tembilahan pada September 2016, yaitu kelompok bahan makanan dengan andil sebesar 0,14 persen, diikuti kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,10 persen, dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau dengan andil sebesar

0,05 persen. Sedangkan empat kelompok menyumbang inflasi yakni kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar, kelompok sandang, serta kelompok kesehatan masing-masing sebesar 0,01 persen.

Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi di Tembilahan adalah daging ayam ras dengan andil sebesar 0,21 persen, biaya kuliah akademi/perguruan tinggi sebesar 0,10 persen, gula pasir dan bawang merah, masing-masing sebesar 0,05 persen, beras sebesar 0,04 persen, bawang putih, telepon seluler, teh, dan kentang, masing-masing sebesar 0,01 persen.

-0,22-0,14 -0,05 0,01 0,010,01 -0,10 0,04 -0,25 -0,20 -0,15 -0,10 -0,05 0,00 0,05

Gbr. 4. Andil Inflasi Kota Tembilahan menurut Kelompok Pengeluaran, September

2016 Umum Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Kelompok 7

(8)

IV.

INFLASI DI PULAU SUMATERA DAN INDONESIA

Terdapat 23 kota di Sumatera yang menghitung Indeks Harga Konsumen dengan tahun dasar 2012=100. Pada bulan September 2016, 19 kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,85 persen, diikuti oleh Lhokseumawe sebesar 1,44 persen, dan Medan sebesar 1,32 persen, serta inflasi terendah terjadi di Kota Bengkulu sebesar 0,07 persen. Sedangkan 4 kota lainnya terjadi deflasi dengan deflasi tertinggi di Tanjung Pandan sebesar 0,68 persen, Tembilahan sebesar 0,22 persen, Jambi sebesar 0,17 persen, dan Kota Bungo sebesar 0,06 persen. Dari 10 ibukota Provinsi di Sumatera, inflasi tertinggi terjadi di Kota Medan, Pekanbaru dan Banda Aceh. Berdasarkan urutan inflasi kota-kota di Sumatera, kota-kota di Provinsi Riau berturut-turut: Pekanbaru berada pada urutan ke-5, Dumai urutan ke-10, dan Tembilahan urutan ke-22.

Dari 82 kota IHK di Indonesia, 58 kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,85 persen, diikuti oleh Lhokseumawe sebesar 1,44 persen, dan Medan sebesar 1,32 persen, serta inflasi terendah terjadi di Kota Banyuwangi dan Purwokerto masing-masing sebesar 0,02 persen. Sedangkan 24 kota lainnya terjadi deflasi dengan deflasi tertinggi di Pontianak sebesar 1,06 persen, Singkawang sebesar 0,75 persen, dan Kota Tual sebesar 0,71 persen. Berdasarkan urutan inflasi dari 82 kota di Indonesia, Pekanbaru berada pada urutan ke-6, Dumai urutan yang ke-11, dan Tembilahan urutan ke-68.

Tabel 2.

Perbandingan IHK dan Inflasi Kota-Kota di Pulau Sumatera Bulan September 2016 Kota IHK September 2016 Inflasi September

2016 [1] [2] [3] SIBOLGA 129,12 1,85 LHOKSEUMAWE 121,52 1,44 MEDAN 130,29 1,32 BUKITTINGGI 125,20 1,11 PEKANBARU 125,12 0,94 MEULABOH 124,85 0,83 PADANGSIDIMPUAN 123,75 0,83 LUBUKLINGGAU 122,72 0,79 BANDA ACEH 118,94 0,78 DUMAI 125,91 0,64 PANGKAL PINANG 130,56 0,64 PADANG 131,16 0,58 BATAM 125,34 0,35 BANDAR LAMPUNG 125,16 0,30 PEMATANG SIANTAR 129,51 0,29 PALEMBANG 123,53 0,24 METRO 133,06 0,15 TANJUNG PINANG 125,04 0,13 BENGKULU 134,05 0,07 BUNGO 123,02 -0,06 JAMBI 124,65 -0,17 TEMBILAHAN 129,02 -0,22 TANJUNG PANDAN 131,70 -0,68

(9)

Tabel 3.

Indeks Harga Konsumen Provinsi Riau dan Perubahannya, September 2016 (Tahun 2012 = 100,00)

Kelompok/Subkelompok Pengeluaran IHK

September 2016 % Perub. September 2016 thd Agustus 2016 (Inflasi Bulanan) % Perub. September 2016 thd Des 2015 (Inflasi Tahun Kalender) % Perub. September 2016 thd September 2015 (Inflasi Yearon Year) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) UMUM 125,53 0,81 1,99 3,27 1. BAHAN MAKANAN 136,15 2,22 4,61 8,70

a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya 118,09 -0,11 -0,26 6,49

b. Daging dan Hasil-hasilnya 142,30 -1,89 5,40 3,82

c. Ikan Segar 124,52 0,90 4,17 3,77

d. Ikan Diawetkan 122,63 -0,77 4,99 5,89

e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 124,50 -0,92 -0,06 0,02

f. Sayur-sayuran 157,08 1,22 9,84 4,39

g. Kacang-kacangan 129,49 -0,06 0,79 0,93

h. Buah-buahan 136,55 -1,02 2,95 2,92

i. Bumbu-bumbuan 197,59 17,45 8,40 43,77

j. Lemak dan Minyak 119,40 3,89 12,89 12,26

k. Bahan Makanan Lainnya 141,83 -0,84 11,13 11,05

2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU 134,46 0,29 4,07 4,96

a. Makanan Jadi 133,04 0,16 3,94 4,57

b. Minuman yang Tidak Beralkohol 127,32 0,04 4,52 4,69

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 142,78 0,74 3,90 5,82

3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 120,00 0,07 0,07 0,72

a. Biaya Tempat Tinggal 113,61 0,10 -0,03 -0,05

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 140,03 0,12 -0,37 1,18

c. Perlengkapan Rumah Tangga 117,88 -0,03 0,94 4,19

d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 117,04 0,05 1,09 1,63

4. SANDANG 111,49 -0,01 2,22 2,21

a. Sandang Laki-laki 117,04 0,03 2,22 2,97

b. Sandang Wanita 109,98 -0,15 0,31 1,04

c. Sandang Anak-anak 110,32 0,07 0,54 1,12

d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 107,75 -0,02 6,57 3,93

5. KESEHATAN 115,02 0,21 1,55 2,04

a. Jasa Kesehatan 112,63 0,00 0,58 0,84

b. Obat-obatan 113,38 0,25 0,23 0,65

c. Jasa Perawatan Jasmani 113,99 0,00 1,07 1,07

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 119,70 0,47 3,36 4,31

6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 118,87 -0,14 1,80 2,12

a. Jasa Pendidikan 123,21 -0,23 2,09 2,74

b. Kursus-kursus/Pelatihan 131,35 0,00 6,53 6,76

c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 104,28 0,28 -0,74 -0,84

d. Rekreasi 114,55 -0,27 0,28 0,11

e. Olahraga 106,21 0,00 -0,04 0,47

7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 120,46 1,31 -1,53 -1,41

a. Transpor 130,38 1,46 -3,70 -3,63

b. Komunikasi & Pengiriman 104,47 1,72 2,50 2,26

c. Sarana dan Penunjang Transpor 111,89 -0,02 1,52 2,59

(10)

Tabel 4.

Indeks Harga Konsumen Kota Pekanbaru dan Perubahannya, September 2016 (Tahun 2012 = 100,00)

Kelompok/Subkelompok Pengeluaran IHK

September 2016 % Perub. September 2016 thd Agustus 2016 (Inflasi Bulanan) % Perub. September 2016 thd Des 2015 (Inflasi Tahun Kalender) % Perub. September 2016 thd September 2015 (Inflasi Yearon Year) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) UMUM 125,12 0,94 1,89 3,37 1. BAHAN MAKANAN 136,20 2,69 4,38 9,44

a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya 115,31 0,00 -1,57 6,98

b. Daging dan Hasil-hasilnya 143,96 -0,92 4,14 2,48

c. Ikan Segar 117,74 0,22 3,46 3,67

d. Ikan Diawetkan 121,94 -0,64 4,25 5,09

e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 121,84 -1,06 -0,59 -0,73

f. Sayur-sayuran 160,65 2,65 11,94 5,32

g. Kacang-kacangan 133,64 0,06 0,96 0,91

h. Buah-buahan 136,74 -1,36 3,45 2,89

i. Bumbu-bumbuan 211,01 18,79 7,63 48,39

j. Lemak dan Minyak 120,94 4,38 15,06 14,73

k. Bahan Makanan Lainnya 146,66 -1,01 13,35 13,27

2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU 134,54 0,25 4,13 5,00

a. Makanan Jadi 135,07 0,19 4,84 5,52

b. Minuman yang Tidak Beralkohol 123,71 0,29 4,64 4,79

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 141,30 0,38 2,18 3,93

3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 119,33 0,01 -0,09 0,65

a. Biaya Tempat Tinggal 112,13 -0,12 -0,31 -0,45

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 142,16 0,30 -0,34 1,68

c. Perlengkapan Rumah Tangga 116,96 -0,04 0,91 4,92

d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 117,25 0,04 0,83 1,23

4. SANDANG 108,93 -0,02 2,56 2,30

a. Sandang Laki-laki 112,89 0,00 2,51 3,09

b. Sandang Wanita 105,95 0,01 0,35 0,48

c. Sandang Anak-anak 108,33 -0,04 -0,05 0,51

d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 108,08 -0,06 9,02 5,79

5. KESEHATAN 114,26 0,18 1,19 1,50

a. Jasa Kesehatan 111,27 0,00 0,35 0,35

b. Obat-obatan 113,36 0,32 0,15 0,67

c. Jasa Perawatan Jasmani 113,89 0,00 1,37 1,37

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 119,66 0,43 2,97 3,73

6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 118,95 -0,01 2,16 2,38

a. Jasa Pendidikan 122,52 0,00 2,86 3,21

b. Kursus-kursus/Pelatihan 134,14 0,00 8,33 8,62

c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 101,15 0,34 -2,33 -2,11

d. Rekreasi 115,11 -0,34 0,30 0,03

e. Olahraga 105,84 0,00 -0,33 -0,33

7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 121,03 1,56 -1,52 -1,34

a. Transpor 131,18 1,88 -3,72 -3,62

b. Komunikasi & Pengiriman 105,85 1,68 2,56 2,36

c. Sarana dan Penunjang Transpor 110,42 -0,04 1,46 2,84

(11)

Tabel 5.

Indeks Harga Konsumen Kota Dumai dan Perubahannya, September 2106 (Tahun 2012 = 100,00)

Kelompok/Subkelompok Pengeluaran IHK

September 2016 % Perub. September 2016 thd Agustus 2016 (Inflasi Bulanan) % Perub. September 2016 thd Des 2015 (Inflasi Tahun Kalender) % Perub. September 2016 thd September 2015 (Inflasi Yearon Year) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) UMUM 125,91 0,64 2,57 3,07 1. BAHAN MAKANAN 131,51 1,18 6,55 6,73

a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya 130,85 -0,30 5,24 5,98

b. Daging dan Hasil-hasilnya 140,80 -3,57 8,65 8,83

c. Ikan Segar 122,53 5,10 10,70 7,35

d. Ikan Diawetkan 134,83 -1,76 10,96 12,55

e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 129,39 -0,98 0,06 0,83

f. Sayur-sayuran 140,34 -6,55 2,47 2,12

g. Kacang-kacangan 115,90 -0,80 -0,02 1,75

h. Buah-buahan 144,09 0,33 -0,62 1,16

i. Bumbu-bumbuan 145,01 17,35 18,07 22,00

j. Lemak dan Minyak 107,33 2,82 4,71 3,06

k. Bahan Makanan Lainnya 115,79 -0,16 4,50 4,37

2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU 137,20 0,82 4,14 5,25

a. Makanan Jadi 126,75 0,08 0,66 0,88

b. Minuman yang Tidak Beralkohol 142,45 -0,38 3,45 3,68

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 155,27 2,90 11,14 14,78

3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 120,48 0,42 0,94 1,29

a. Biaya Tempat Tinggal 114,55 1,30 1,30 1,92

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 133,61 -0,90 -0,35 -0,88

c. Perlengkapan Rumah Tangga 125,27 0,02 2,15 3,26

d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 115,56 0,13 1,41 2,18

4. SANDANG 120,49 -0,07 -0,65 0,58

a. Sandang Laki-laki 131,68 0,02 0,80 1,63

b. Sandang Wanita 126,97 -0,94 -0,21 2,86

c. Sandang Anak-anak 121,00 0,63 3,05 3,47

d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 99,46 0,08 -7,78 -7,25

5. KESEHATAN 119,41 0,34 2,69 3,24

a. Jasa Kesehatan 119,12 0,00 2,06 2,06

b. Obat-obatan 117,17 -0,01 0,74 0,86

c. Jasa Perawatan Jasmani 120,59 0,00 0,00 0,00

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 120,26 0,72 4,25 5,37

6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 119,88 0,03 0,66 1,35

a. Jasa Pendidikan 133,63 0,00 0,00 2,07

b. Kursus-kursus/Pelatihan 116,02 0,00 0,00 0,00

c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 111,11 0,14 3,29 0,80

d. Rekreasi 106,29 0,00 0,30 0,40

e. Olahraga 110,05 0,00 1,08 4,60

7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 117,93 0,43 -1,20 -1,21

a. Transpor 125,98 -0,19 -3,69 -3,82

(12)

Tabel 6.

Indeks Harga Konsumen Kota Tembilahan dan Perubahannya, September 2106 (Tahun 2012 = 100,00)

Kelompok/Subkelompok Pengeluaran IHK

September 2016 % Perub. September 2016 thd Agustus 2016 (Inflasi Bulanan) % Perub. September 2016 thd Des 2015 (Inflasi Tahun Kalender) % Perub. September 2016 thd September 2015 (Inflasi Yearon Year) ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) UMUM 129,02 -0,22 1,90 2,58 1. BAHAN MAKANAN 144,56 -0,48 3,59 5,12

a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya 122,52 -0,79 2,09 2,91

b. Daging dan Hasil-hasilnya 127,95 -8,97 14,35 9,88

c. Ikan Segar 198,59 0,31 1,36 0,43

d. Ikan Diawetkan 106,44 0,00 0,44 0,60

e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 142,71 0,43 4,69 5,51

f. Sayur-sayuran 152,05 0,62 1,79 -1,30

g. Kacang-kacangan 112,43 -0,04 0,34 -0,49

h. Buah-buahan 120,23 0,00 5,70 7,54

i. Bumbu-bumbuan 158,98 1,84 3,92 28,70

j. Lemak dan Minyak 126,52 0,93 6,53 5,07

k. Bahan Makanan Lainnya 141,51 0,00 0,00 0,00

2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU 128,43 -0,25 3,22 3,88

a. Makanan Jadi 124,08 0,00 0,62 1,50

b. Minuman yang Tidak Beralkohol 135,83 -1,39 5,58 5,77

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 134,23 0,07 8,19 8,64

3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 125,96 0,03 0,10 0,34

a. a. Biaya Tempat Tinggal 127,20 0,00 0,30 0,33

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 130,19 0,12 -0,73 -0,29

c. Perlengkapan Rumah Tangga 113,28 0,00 -1,24 -1,19

d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 117,68 -0,01 3,12 4,73

4. SANDANG 120,77 0,12 4,68 4,54

a. Sandang Laki-laki 132,01 0,32 2,48 4,61

b. Sandang Wanita 119,28 0,00 0,98 2,62

c. Sandang Anak-anak 110,50 0,00 1,37 2,53

d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 120,17 0,15 10,65 6,81

5. KESEHATAN 114,51 0,26 3,11 5,34

a. Jasa Kesehatan 114,27 0,00 0,00 3,45

b. Obat-obatan 106,30 0,00 0,00 0,00

c. Jasa Perawatan Jasmani 102,46 0,00 0,00 0,00

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 119,03 0,48 5,78 8,51

6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 116,11 -1,87 0,17 0,82

a. Jasa Pendidikan 110,42 -3,35 -1,64 -0,96

b. Kursus-kursus/Pelatihan 131,73 0,00 0,00 0,00

c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 123,69 0,00 6,79 8,02

d. Rekreasi 124,54 0,00 0,07 0,44

e. Olahraga 102,70 0,00 0,83 0,92

7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 119,33 0,40 -2,28 -2,48

a. Transpor 130,53 0,16 -3,57 -3,30

b. Komunikasi & Pengiriman 98,88 1,22 -0,22 -1,86

c. Sarana dan Penunjang Transpor 103,29 0,09 0,36 0,36

(13)

Tabel 7.

Indeks Harga Konsumen 82 Kota di Indonesia dan Perubahannya, September 2016 (Tahun 2012 = 100,00)

N No. Kota September IHK

2016

% Perub. September 2016

thd Agustus 2016

N No. Kota September IHK 2016 % Perub. September 2016 thd Agustus 2016 (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) 1 MEULABOH 124,85 0,83 42 KEDIRI 121,58 0,21

2 BANDA ACEH 118,94 0,78 43 MALANG 125,31 0,17

3 LHOKSEUMAWE 121,52 1,44 44 PROBOLINGGO 122,31 -0,14

4 SIBOLGA 129,12 1,85 45 MADIUN 121,65 0,16

5 PEMATANG SIANTAR 129,51 0,29 46 SURABAYA 124,88 0,18

6 MEDAN 130,29 1,32 47 TANGERANG 131,90 0,40 7 PADANGSIDEMPUAN 123,75 0,83 48 CILEGON 129,06 -0,12 8 PADANG 131,16 0,58 49 SERANG 132,21 0,51 9 BUKITTINGGI 125,20 1,11 50 SINGARAJA 133,64 0,07 10 TEMBILAHAN 129,02 -0,22 51 DENPASAR 122,15 0,26 11 PEKANBARU 125,12 0,94 52 MATARAM 122,64 -0,66 12 DUMAI 125,91 0,64 53 BIMA 129,12 -0,45 13 BUNGO 123,02 -0,06 54 MAUMERE 118,41 1,20 14 JAMBI 124,65 -0,17 55 KUPANG 125,41 -0,37 15 PALEMBANG 123,53 0,24 56 PONTIANAK 133,94 -1,06 16 LUBUKLINGGAU 122,72 0,79 57 SINGKAWANG 124,95 -0,75 17 BENGKULU 134,05 0,07 58 SAMPIT 125,32 -0,46

18 BANDAR LAMPUNG 125,16 0,30 59 PALANGKA RAYA 121,98 0,11

19 METRO 133,06 0,15 60 TANJUNG 125,24 -0,45

20 TANJUNG PANDAN 131,70 -0,68 61 BANJARMASIN 125,44 0,11

21 PANGKAL PINANG 130,56 0,64 62 BALIKPAPAN 129,88 0,21

22 BATAM 125,34 0,35 63 SAMARINDA 127,49 -0,20

23 TANJUNG PINANG 125,04 0,13 64 TARAKAN 135,10 -0,44

24 DKI JAKARTA 125,32 0,18 65 MANADO 124,02 -0,68

25 BOGOR 124,37 0,09 66 PALU 126,24 0,59 26 SUKABUMI 123,99 0,10 67 BULUKUMBA 129,02 0,60 27 BANDUNG 123,67 0,14 68 WATAMPONE 120,08 0,30 28 CIREBON 120,61 0,28 69 MAKASSAR 125,50 0,41 29 BEKASI 121,86 0,26 70 PARE-PARE 120,52 -0,50 30 DEPOK 123,64 0,37 71 PALOPO 123,02 0,05 31 TASIKMALAYA 123,44 0,12 72 KENDARI 121,65 -0,01 32 CILACAP 126,96 0,05 73 BAU-BAU 129,58 0,27 33 PURWOKERTO 121,81 0,02 74 GORONTALO 120,98 -0,40 34 KUDUS 129,70 0,04 75 MAMUJU 123,94 0,32 35 SURAKARTA 121,43 0,06 76 AMBON 123,93 -0,11 36 SEMARANG 123,60 0,13 77 TUAL 137,15 -0,71 37 TEGAL 121,91 0,07 78 TERNATE 129,78 0,09 38 YOGYAKARTA 122,33 -0,16 79 MANOKWARI 120,79 -0,67 39 121,37 0,22 80 127,35 -0,02

(14)

BADAN PUSAT STATISTIK

PROVINSI RIAU

Informasi lebih lanjut hubungi:

Ir. S. Aden Gultom, MM

Kepala BPS Provinsi Riau

ub. Agus Nuwibowo, S.Si, MM

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Riau

Telepon: 0761-23042

Gambar

Gambar 1. Perkembangan Inflasi Provinsi Riau, Pekanbaru, Dumai & Tembilahan  Bulan September 2015-September 2016

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga pada lintasan parallel gerak maneuver kapal akan lebih memutar dan menghasilkan jarak error antara titik waypoint dan posisi wahana yang lebih besar. Nilai error terhadap

Bank Panin Cabang Tropodo harus mempertahankan inerja pemenuhan kebutuhan nasabah akan nilai manfaat pada relationship value yaitu manfaat ekonomi (kesesuaian antara

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih yang tidak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga penulis berhasil menyelesaikan

Dari hasil penelitian tersebut bisa di lihat pada gambar sebelumnya bahwa informasi yang didapatkan dari WMI cukup akurat, karena waktu menggambil data temperatur

Perbedaan dari penulisan yang dilakukan penulis dengan penulisan – penulisan di atas adalah letak pembahasan yang akan dilaksanakan, dimana penulis memfokuskan pada

Hasyim Asy‟ari sebagai seorang tokoh ulama Indonesia yang berkecimpung dalam dunia pendidikan islam, dan kemudian menyusun dalam sebuah karya skripsi dengan judul

Didalam ekosistem mangrove keberadaan siput bakau sangat tergantung kepada kondisi lingkungan mangrove itu sendiri, siput bakau yang hidup dengan cara menempel

Penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) antecdent dari klub-klub di Kota Magelang untuk memajukan perbulutangkisan di Kota Magelang, sarana dan prasarana yang ada cukup,