• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRADISI MAJAU DALAM PERKAWINAN ADAT LAMPUNG PEPADUN DI KAMPUNG KARTAJAYA KECAMATAN NEGARA BATIN KABUPATEN WAYKANAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TRADISI MAJAU DALAM PERKAWINAN ADAT LAMPUNG PEPADUN DI KAMPUNG KARTAJAYA KECAMATAN NEGARA BATIN KABUPATEN WAYKANAN"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Masyarakat Minangkabau menganut sistem kekerabatan matrilineal memandang masalah perkawinan sebagai sesuatu peristiwa yang sangat penting, karena perkawinan merupakan

Menurut Hukum Perkawinan Agama Buddha (HPAB) keputusan Sangha Agung tangal 1 Januari 1977 Pasal 1, perkawinan merupakan suatu ikatan lahir dan batin antara seorang laki-laki

Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa perkawinan merupakan suatu ikatan lahir dan bathin antara suami istri, yang dilakukan secara sah, untuk membentuk sebuah

Dalam Pasal 1 Undang-Undang Perkawinan dinyatakan “Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan

Perkawinan adat dalam masyarakat juga dianggap sebagai salah satu peristiwa penting yang tetap harus dijaga dalam kehidupan mereka yang bukan hanya suami istri yang

Menurut hukum perkawinan agama Budha berdasarkan pada HPAB yaitu keputusan Sangha Agung tanggal 1 januari 1977 Pasal l bahwa perkawinan adalah suatu ikatan lahir batin antara

ABSTRAK , Perkawinan adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga)

Telah disebutkan pula di dalam Pasal 1 Undang-Undang No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan yang berbunyi : “Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang