• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asas Asas Hukum Islam materi PHI smt 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Asas Asas Hukum Islam materi PHI smt 1"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

POKOK BAHASAN :

Pengertian Islam dan Hukum Islam,

serta Istilah Kunci dalam Mempelajari

Hukum

Sumber Hukum Islam

Ruang Lingkup Hukum Islam

Asas Hukum Islam

(2)

A.

Pengertian Islam dan Hukum Islam,

serta Istilah Kunci dalam Mempelajari

Hukum Islam

 Asas berasal dari bahasa Arab (Asasun) yang artinya dasar, basis,

pondasi.

 Agama Islam adalah tergolong dalam salah satu dari

agama-agama yang disebut “agama samawiyah”, yaitu agama yang diturunkan oleh Allah kepada manusia melalui para Nabi dan Rasul-rasulNya

 Kata agama dalam Bahasa Indonesia dipergunakan untuk

menyalin kata “dien” dalam bahasa Arab, walaupun belum dapat dikatakan tepat dan sesuai dengan yang dikehendaki oleh kata kata ad dien itu sendiri. Ad dien menurut bahasa (etimologi) adalah lebih luas dari kata agama. Ada 20 macam arti kata “dien” , antara lain : cara atau adat kebiasaan; undang-undang; taat atau patuh; menunggalkan ketuhanan; perhitungan; hari kiamat; nasihat;agama.

 Kerangka dasar ajaran agama Islam terdiri atas 3 hal, yaitu: - Aqidah (etimologi) : ikatan, sangkutan.

(terminologis) : iman, keyakinan

- Syari’ah (etimologi) : jalan yang harus ditempuh.

(terminologis) : sistem norma (kaidah) ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, mengenai hubungan manusia dengan sesama manusia dalam kehidupan social, hubungan manusia dengan benda dan alam lingkungan hidupnya.

(3)

 Ketiga komponen ajaran islam saling terkait erat, berhubungan

dan saling terkait erat, berhubungan dan saling mempengaruhi dalam rangka mencapai tujuan Hukum Islam, yaitu :

- Memelihara agama

- Memelihara jiwa

- Memelihara akal

- Memelihara keturunan, dan

- Memelihara harta

 Hukum berasal dari bahasa Arab, hukm.Ahkam adalah bentuk jamak dari Hukum. Secara bahasa berarti qadha’ (ketetapan, keputusan).

 Hukum Islam adalah seperangkat aturan yang dibuat Allah SWT

untuk mengatur hubungan antara manusia dengan

penciptanya(Allah SWT), manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan makhluk lain.

 Terdapat 5 kategori dalam Hukum Islam, yang dikenal dengan

istilah al ahkam al khomsah artinya Hukum, sedangkan khomsah

artinya lima macam kaidah atau lima kategori penilaian mengenai benda atau tingkah laku manusia dalam Islam.

Penggolongan Hukum Taqlifi tersebut terdiri dari :

1. Wajib : Perbuatan atas dasar suruhan yang apabila dikerjakan akan mendapatkan pahala kalau ditinggalkan mendapatkan dosa 2. Sunnah : Perbuatan atas dasar suruhan atau anjuran yang

apabila dikerjakan akan mendapat pahala dan jika ditinggalkan tidak berdosa

(4)

4. Mkaruh : Lawan dari sunnah, yaitu suatu perbuatan jika dikerjakan tidak berdosa sedang jika ditinggalkan mendapat pahala.

5. Haram : Lawan dari wajib, yaitu perbuatan yang apabila

dikerjakan dosa sedang jika ditinggalkan akan mendapat pahala.

Dalam syariat juga ada Hukum wadh’I yakni Hukum yang mengandung :

1. Sebab : ialah sesuatu yang tampak yang dijadikan tanda adanya Hukum

2. Syarat : sesuatu yang kepadanya tergantung suatu Hukum

3. Halangan (man’i) : terjadinya Hukum dan hubungan hukum.

Dalam mempelajari Hukum Islam tidak dapat dilepaskan dari 2 kata kunci, yaitu syariat dan fiqih.

 Syariat tertuju pada segala macam perintah, larangan

dan petunjuk yang ditujukan Allah kepada hambaNya, supaya mereka menjadi orang-orang yang mukmin, beramal lagi shaleh, yang bersangkut paut dengan segala perbuatan, aqida atau akhlak .

 Fiqih berasal dari perkataan fiqiha,yafqahu,fiqhan, yang

(5)

Berikut ini perbandingan antara syariah dan fiqih.

No Syariah Fiqih

1. Terdapat dalam Al-Qur’an dan Al- Hadist

Terdapat dalam kitab kitab Fiqih

2. Sumber: Kalam Allah (Al-Qur’an) dan Rasulullah (Hadist dan

Sunnah)

Sumber: akal manusia dalam memahami Al-Qur’an dan

4. Abadi Temporal, Situasional

5. Hanya terdapat satu Syari’ah

Beraneka ragam Mazhab

6. Sudah tertutup dengan wafatnya Rasulullah

(Nabi Muhammad)

Selalu terbuka

7. Sepakat Diperdebatkan

8. Disebut dengan Islamic Law

Disebut dengan Islamic Jurisprudence

B.

Sumber Hukum Islam

-

Al Qur’an

-

Hadist atau Sunnah

-

Ijtihad

(6)

 Berasal dari kata Qara’a yang artinya membaca, membaca

dengan bersuara. Menurut istiah Qur’an berarti kumpulan wahyu Allah yang diterima Nabi Muhammad SAW selama menjalankan kenabiannya melalui malaikat jibril untuk disebarluaskan kepada umat manusia.

 Materi pokok yang terkandung dalam Al Qur’an adalah

berkaitan dengan rukun iman (kepada Allah, Malaikat, Kitab, rasul, Kiamat, dan Takdir), Rukun Islam (Syahadat, Sholat, Shaum, Zakat, dan Haji), serta Hukum Hukum munakahat, muamalah, jinayat, dll. Al Qur’an diturunkan di 2 kota, yaitu Mekah(Makkiyah) dan Madinah (Madaniyyah).

Berikut ini adalah perbedaan antara surah Makkiyah dan Surah Madaniyyah.

Surah Makkiyah Surah Madaniyyah

Diturunkan selama -/+ 13 tahun

Diturunkan selama -/+ 10 tahun

Qihar, surah dan ayatnya pendek pendek

Thiwal, surah dan ayatnya panjang panjang

Mengisi 19/30 isi Al Qur’an (4780 ayat)

Mengisi 11/30 isi Al Qur’an (1456 ayat) kata “yaa ayyuhalladzina

aamanu”(wahai orang

(7)

keimanan dan dosa, kisah

2.

Hadist dan Sunnah

 Hadist berarti kabar, berita atau hal yang diberikan

turun temurun. Hadist menurut istilah dalam agama berarti berita turun trmurun tentang perkataan, perbuatan Nabi, atau kebiasaan Nabi ataupun hal-hal yang diketahuinya terjadi diantara sahabat tetapi dibiarkannya atau didiamkannya. Sunnah berarti jalan atau tabiat atau kebiasaan. Sunnah menurut istilah ialah jalan yang ditempuh atau kebiasaan yang dipakai atau diperintahkan Nabi.

 Sunnah ada 3 macam :

- Sunnah Qauliah : perkataan Nabi mengenai suruhan, larangan atau mengenai sesuatu keputusan.

- Sunnah Fi’liah : Perbuatan, sikap atau tindakan Nabi - Sunnah Taqririyah : perkataan atau perbuatan salah

seorang sahabat dihadapan Nabi atau diketahui oleh Nabi dan selanjutnya didiamkan oleh Nabi sebagai tanda tidak dilarang.

3.

Ijtihad

(8)

padanya memahami kaidah kaidah Hukum yang fundamental yang terdapat dalam Al Qur’an

maupun dalam Hadist dan merumuskan menjadi garis garis Hukum yang dapat dilaksanakan pada kasus tertentu.

Tapi tidak setiap orang dapat melakukan ijtihad, ada beberapa syarat untuk menjadi seorang mujtahid: 1. Menguasai Bahasa Arab

2. Menguasai isi dan sistem Hukum Al-Qur’an dan ilmu memahaminya

3. Menguasai ilmu Hadist dan Hadist-hadist Hukum 4. Menguasai sumber sumber Hukum Islam dengan

cara/metode menarik garis Hukum (misalnya sebab turunnya Al-Qur’an (asbabun nuzul) dan hadist

asbabul wurudz, ayat ayat nasikh mansukh, para perawi hadist dll).

5. Menguasai fiqih modern

6. Menguasai ilmu yang saat ini berkembang serta terkait

7. Harus dapat melakukan secara comprehensive dan satu syarat yang penting adalah integritasnya sebagai orang yang jujur dan ikhlas.

(9)

Qiyas ialah menetapkan suatu Hukum dari masalah

baru yang belum pernah disebutkan hukumnya dengan memperhatikan masalah lama yang sudah ada hukumnya yang mempunyai kesamaan pada segi alasan dari masalah baru tersebut.

Ijma adalah persetujuan atau kesesuaian pendapat

antara para ajli mengenai suatu masalah pada suatu tempat disuatu masa. Atau kebulatan

pendapat para ulama besar pada suatu masa dala merumuskan suatu yang baru sebagai Hukum islam

Marsalih Al Mursalah adalah cara menentukan

Hukum sesuatu hal yang tidak terdapat

ketentuannya baik dalam Al-Qur’an maupun Hadist, berdasarkan pertimbangan kemaslahatan

masyarakat atau kepentingan umum. Misalnya pencatatan pernikahan

Istidal menarik kesimpulan dari 2 hal yang

berbeda, asal tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadist.

Ihtibab tetap melangsungkan dalil/ketentuan

sampai terdapat dalil yang mengubahnya.

Istihsan cara menentukan Hukum dengan jalan

menyimpang dari ketentuan yang ada demi keadilan dan kepentingan social. Contoh

(10)

Urf atau adat istiadat berkenaan dengan soal

muamalat.

C.

Ruang Lingkup Hukum Islam

Ruang Lingkup Hukum Islam menurut Zainuddin Ali, sebagai berikut :

1. Ibadah sebagai Ruang Lingkup Hukum Islam

Ibadah adalah peraturan-peraturan yang mengatur

hubungan langsung dengan Allah SWT (ritual) yang terdiri atas :

 Rukun Islam Yaitu mengucapkan syahadatin,

mengerjakan shalat, mengeluarkan zakat, melaksanakan puasa di bulan Ramadhan dan menunaikan haji bila mempunyai kemampuan (mampu fisik dan nonfisik).

 (b) Ibadah yang berhubungan dengan rukun islam dan

ibadah lainnya, yaitu badani dan mali. Badani (bersifat fisik), yaitu bersuci, azan, iqamat, itikad, doa,

(11)

2. Muamalah sebagai Ruang Lingkup Hukum Islam

Muamalah adalah peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan orang lainnya dalam hal tukar-menukar harta (termasuk jual beli), di antaranya : dagang, pinjam-meminjam, sewa-menyewa, kerja sama dagang, simpanan barang atau uang, penemuan, pengupahan, warisan, wasiat dan lain-lain.

3. Jinayah sebagai Ruang Lingkup Hukum Islam

Jinayah ialah peraturan yang menyangkup pidana islam, di antaranya : qishash, diyat, kifarat, pembunuhan, zina,

minuman memabukkan, murtad dan lain-lain.

4. Siyasah sebagai Ruang Lingkup Hukum Islam

Siyasah yaitu menyangkut masalah-masalah

kemasyarakatan, di antaranya : persaudaraan, tanggung jawab sosial, kepemimpinan, pemerintahan dan lain-lain.

5. Akhlak sebagai Ruang Lingkup Hukum Islam

(12)

6. Peraturan lainnya di antaranya : makanan, minuman, sembelihan, berbutu, nazar, pemeliharaan anak yatim, mesjid, dakwah, perang dan lain-lain.

 Dalam Hukum Islam dikenal dengan Hukum yang

mengatur antara manusia dengan sesama makhluk, dan Hukum yang mengatur hubungan antar manusia, pada dasarnya tidak terdapat perbedaan antara Hukum privat dan publik seagaimana dikenal dalam Hukum barat.

Karena menurut sistem Hukum islam pada Hukum

perdata terdapat segi segi public dan pada Hukum publik dan pada Hukum publik terdapat segi-segi privat

D.

Asas Hukum Islam

 Asas Hukum Islam berasal dari sumber Hukum Islam

terutama Al-Qur’an dan Al Hadist yang memenuhi syarat untuk berijtihad. Terdapat banyak asas asas Hukum, baik yang berlaku umum, maupun asas yang ada pada

masing masing bidang.

 Berdasar laporan Tim Pengkajian Hukum Islam Badan

(13)

lapangan Hukum perdata. Adapun asas asas Hukum dilapangan Hukum tata Negara, Internasional dan lapangan lapangan Hukum Islam lainnya tidak disebutkan

Asas secara etimologi memiliki makna adalah dasar, alas, pondasi (M Ali Hasan, 2003 : 18). Hasbi Ash Shiddiqie

mengemukakan bahwa hukum Islam mempunyai asas dan tiang pokok yaitu:

1. Asas Nafyul Haraji : yakni meniadakan kepicikan. Dalam arti bahwa hukum Islam dibuat dan diciptakan itu berada dalam batas-batas kemampuan para mukallaf. Namun bukan berarti tidak ada kesukaran sedikitpun sehingga tidak ada tantangan, sehingga jika ada kesukaran yang muncul bukan hukum Islam itu digugurkan melainkan melahirkan hukum Rukhsah.

2. Asas Qillatu Taklif : yaitu tidak membahayakan taklifi, artinya hukum Islam itu tidak memberatkan pundak mukallaf dan tidak menyukarkan.

3. Asas Tadarruj/ bertahap (gradual) : pembinaan hukum Islam berjalan setahap demi setahap disesuaikan

dengan tahapan perkembangan manusia.

4. Asas Kemuslihatan Manusia: Hukum Islam seiring dengan dan mereduksi sesuatu yang ada di

lingkungannya.

5. Asas Keadilan Merata : bermakna hukum Islam sama keadaannya tidak lebih melebihi bagi yang satu

terhadap yang lainnya.

(14)

7. Asas Menetapkan Hukum Berdasar Urf yang Berkembang Dalam Masyarakat : Hukum Islam dalam penerapannya senantiasa memperhatikan adat/kebiasaan suatu

masyarakat.

8. Asas Syara Menjadi Dzatiyah Islam : Hukum yang

diturunkan secara mujmal memberikan lapangan yang luas kepada para filusuf untuk berijtihad dan guna

memberikan bahan penyelidikan dan pemikiran dengan bebas dan supaya hukum Islam menjadi elastis sesuai perkembangan peradaban manusia.

Asas-Asas Hukum Islam bersumber dari Al Qur’an dan

Sunnah Rasulullah SAW baik yang bersifat rinci maupun yang umum. Sifat asas hukum itu dikembangkan oleh akal pikiran manusia yang memenuhi syarat untuk itu. Asas -asas

tersebut beberapa diantaranya yaitu:

Asas Keadilan adalah asas yang penting dan mencakup semua asas dalam bidang hukum Islam, didalam Al Qur’an Allah SWT mengungkapkan kata ini lebih dari 1000 kali, terbanyak disebut setelah kata Allah SWT dan ilmu pengetahuan.

Banyak ayat Al Quran yang memerintahkan manusia berlaku adil dan menegakkan keadilan diantaranya

adalah surat Shadd (38) ayat 26 yang artinya “Hai Daud sesunguhnya Kami men jadikan kamu khalifah

(penguasa ) di muka bumi maka berilah keputusan (perkara) diantara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan

menyesatkan kamu dari jalan Allah SWT. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah SWT akan

(15)

manusia menegakkan keadilan, menjadi saksi yang adil walaupun terhadap diri sendiri, orang tua ataupun

keluarga dekat“. Berdasarkan inilah sehingga keadilan menjadi asas yang mendasari proses dan sasaran

hukum Islam.

Asas kepastian hukum adalah asas yang menyatakan bahwa tidak ada satu perbuatan yang dapat dihukum kecuali atas kekuatan ketentuan peraturan yang ada dan berlaku pada perbuatan itu. Asas ini berdasarkan Al

Qur’an Surat Al Isra (17) ayat 15 dan Al Maidah (5) ayat 95 .

Asas kemanfaatan adalah asas yang menyertai asas keadilan dan kepastian Hukum yang telah disebutkan diatas. Dalam melaksanakan asas keadilan dan

kepastian Hukum, seyogyanya dipertimbangkan asas kemanfaatannya baik kepada yang bersangkutan sendiri maupun kepada kepentingan masyarakat. Dalam

menetapkan ancaman hukuman mati kepada seseorang yang telah melakukan pembunuhan misalnya, dapat dipertimbangkan kemanfaatan penjatuhan hukuman kepada terdakwa sandiri dan masyarakat. Kalau

hukuman mati yang dijatuhkan lebihbermanfaat kepada kepentingan masyarakat maka hukuman itulah yang dijatuhkan.

Namun, bila tidak dijatuhkan hukuman mati karena

(16)

E.

Hukum Islam di Indonesia

Eksistensi Hukum Islam di Indonesia menarik untuk

disimak selain negeri ini memiliki mayoritas muslim terbesar di dunia juga memiliki karakteristik keislaman yang berbeda dengan komunitas muslim lainnya.

Indonesia sebagai negara modern baru berdiri setengah abad yang lalu. Sebelum penjajahan Belanda di Indonesia belum terdapat sistem hukum nasional. Tetapi sebelumnya terdapat berbagai kerajaan besar dan kecil yang diwarnai berbagai pandangan budaya dan agama, mempunyai ciri-ciri tersendiri.

Sebelum kedatangan Belanda, hukum islam sebenarnya telah mempunai tempat tersendiri bagi masyarakat

nusantara. Terbukti dengan beberapa fakta. Misalnya, Sultan Malikul Zahir dari Samudra Pasai adalah salah satu ahli

agama dan ahli hukum islam yang terkenal pada abad ke-14 Masehi. Melalui kerajaan ini hukum islam mazhab syafi’i

disebarkan ke kerajaan – kerajaan lain seluruh wilayah kepulauan nusantara.bahkan ahli hukum dari Kerajaan

(17)

Makna hukum dalam pengertian sehari hari di Indonesia, masih dihubungkan dengan ketetapan hukum islam. Sering dipertanyakan tentang bagaimana mengawini wanita yang dalam masa iddah cerai ; hukum jual beli berdasarkan riba atau bunga bank, dst. Dengan menyebut hukum dalam contoh contoh seperti diatas sebenarnya yang dimaksud adalah ajaran islam berupa hukum yang harus dilaksanakan dalam kehidupan sehari hari.

Hukum ( syariah ) adalah suatu yang esensial dalam islam yang mengendalikan sikap hidup penganutnya. Bila seorang masuk islam, maka secara otomatis ia mengakui hukum islam, dan wajib untuk melaksanakannya dalam kehidupan sehari hari.

Penelitian mengenai hukum islam di Indonesia belum banyak menyikapkan bentuk bentuk penerapan hukum islam melalui kerajaan kerajaan yang pernah berdiri di Nusantara sebelum kedatangan penjajahan Belanda, tetapi gelar gelar yang diberikan kepada beberapa raja Islam, misalnya adipati, ing alogo, saayadin, danpadotongomo, dapat dipastikan

bahwa peranan hukum islam cukup besar dalam kerajaan kerajaan tersebut.

(18)

ketuhanan yang maha esa dicantumkan oleh para pendi RI sebagai sila pertama falsafah negara, dan ini menunjukkan disamping adat istiadat, juga dipengaruhi oleh pandangan hidup dan agama bangsa Indonesia yang memainkan

peranan dalam membentuk pemahaman dan pencitraan hukum bangsa Indonesia sepanjang sejarah.

Selanjutnya hukum di Indonesia dapat dilihat dari

beberapa hal, pertama adalah hukum yang berasal dari adat-istiadat dan norma norma masyarakat yang diterima secara turun temurun yang berlangsung sejak dahulu

kala. Kedua adalah hukum yang berasal dari ajaran agama. Sejak dahulu kala sudah dicatat dalam sejarah sejumlah orang yang meklaim menerima pesan ilahi atau hikmah. Dan ketiga adalah hukum sebagai keleruhan antara

kehidupan bersama yang berasal dari legislator resmi yang disertai dengan saksi tertentu.

Ketiga jenis aturan tersebut terdapat dalam budaya Hukum Negara Republik Indonesia yang diproklamasikan pada

tanggal 17 Agustus 1945. Ketika membicarakan budaya Hukum Indonesia maka ketiganya itu tidak bisa diabaikan.

(19)

 Negara tidak boleh membuat peraturan

perundang-undangan atau melakukan kebijakan kebijakan yang bertentangan dengan dasar keimanan kepada tuhan yang maha esa

 Negara berkewajiban membuat peraturan peraturan

perundang undangan atau melakukan kebijakan kebijakan bagi pelaksanaan wujud rasa keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

 Negara berkewajiban membuat peraturan

perundang-undangan yang melarang siapapun melakukan pelecehan terhadap ajaran agama.

Seperti halnya hukum barat, hukum islam juga berciri perubahan untuk mengantisipasi perkembangan zaman. Perbedaan dengan Hukum barat adalah bahwa Hukum Islam sebagai hukum ilahi bersifat abadi dan menjiwai semua

hukum baru yang diundangkan dan sebagai legislasi manusia itu disempurnakan dan berubah sesuai semangat ruang dan waktu.

Legislasi hukum Islam sepanjang sejarah mulai dari pertumbuhannya sampai sekarang telah melalui berbagai tahap, dan pada tahap ini telah memasuki tahap kompilasi dan perundangan dalam negara hukum modern untuk

(20)

Referensi

Dokumen terkait

KPK sebagai lembaga negara baru yang dibentuk dengan amanat UU Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Berdasarkan UU KPK, KPK

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka Unnes sebagai penyelenggara program studi PGSD mengadakan program Praktik Pengalaman Lapangan 2 yang dilaksanakan

Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa pendayagunaan kosakata yang terdapat dalam wacana kritik politik editorial Koran Tempo terdiri dari beberapa bentuk

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK TERHADAP MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI.. Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

[r]

However, for some enterprises, it just isn’t practical (or possible, even) to embed a server or container in the release artifact, so it has to be combined with the release

L.) pada kesesuaian lahan aktual terendah S3 (eh) dan upaya perbaikan akan meningkatkan kelas potensial menjadi S2 (tc,wa) dengan faktor pembatas tc,wa