ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK
WISATA PEMANDIAN ALAM BABARSARI DI
DESA KUTALIMBARU KECAMATAN
KUTALIMBARU KABUPATEN
DELI SERDANG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
NOVITA SURAYANI SARAGIH
NIM. 3113331022
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
vi
ABSTRAK
Novita Surayani Saragih, 3113331022. Analis Strategi Pengembangan
Objek Wisata Pemandian Alam Babarsari di Desa Kutalimbaru Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deliserdang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Potensi Objek Wisata Pemandian Alam Babarsari (2) Strategi Masyarakat Dalam Pengembangan Objek Wisata Pemandian Alam Babarsari (3)Strategi Pemerintah Dalam Pengembangan Objek Wisata Pemandian Alam Babarsari.
Penelitian dilaksanakan di Desa Kutalimbaru, Kecamatan Kutalimbaru tahun 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah objek wisata pemandian alam babarsari dan penduduk desa Kutalimbaru yang terlibat dalam kegiatan kepariwisataan dan pengunjung objek wisata, sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sampel total (Total Sampling) karena seluruh populasi akan diteliti dan responden kunci yang di yakini paling mengetahui tentang permasalahan ini yaitu terhadap 3 orang diantaranya Pemerintah Derah Kutalimbaru, Masyarakat setempat, dan Pengelola Objek Wisata Pemandian Alam Babarsari. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik Observasi dan Komunikasi Langsung. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Potensi objek wisata pemandian alam Babarsari di Desa Kutalimbaru Kecamatan Kutalimbaru memiliki potensi yang sedang untuk dikembangkan sebagai objek wisata yang unggul. Hal tersebut dilihat dari rata-rata nilai skor potensi internal dan potensi eksternal objek wisata tersebut yang berada pada kelas sedang. (2) Masyarakat sekitar lokasi pemandian alam Babarsari masih belum peduli terhadap pengembangan objek wisata ini. Hal ini dikarenakan kurangnya partisipasi masyarakat terhadap pentingnya pengembangan kepariwisataan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat dan meningkatkan pendapatan daerah. Namun, beberapa masyarakat ikut serta dalam pengembangan objek wisata pemadian alam Babarsari dalam menyediakan layanan jasa bagi pengunjung apabila jumlah pengunjung objek wisata meningkat pada hari libur ataupun hari besar. (3) Strategi yang sudah dilakukan pemerintah dalam pengembangan objek wisata pemandian Alam Babarsari adalah: (a) Melakukan perbaikan jalan menuju lokasi objek wisata pemandian alam Babarsari guna meningkatkan aksebilitas dan menambah kenyamanan pengunjung. (b) Pemerintah daerah sudah menyediakan jaringan listrik di lokasi objek wisata pemandian alam Babarsari. (c) Pemerintah daerah juga sudah pernah memberikan penyuluhan kepariwisataan dengan membentuk kelompok sadar wisata untuk melaksanakan kegiatan yang bertujuan untuk pengembangan objek wisata pemandian alam Babarsari kepada masyarakat sekitar objek wisata pemandian alam Babarsari.
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul Analisis Strategi Pengembangan
Objek Wisata Pemandian Alam Babarsari di Desa Kutalimbaru Kecamatan
Kutalimbaru Kabupaten Deliserdang. Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi
sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Geografi
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menghadapi rintangan dan
hambatan, namun berkat bantuan, bimbingan, kerja sama dari berbagai pihak
sehingga kendala-kendala yang di hadapi tersebut dapat diatasi sehingga dapat
diselesaikannya skripsi ini. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya khususnya buat kedua orang tua saya
tercinta Ayahanda Yasalmen Saragih dan Ibunda Esteria br. Siahaan yang selalu
menjadi motivator utama saya dalam menjalani perkuliahan sampai saat ini dan
senantiasa memberikan doa dan restunya pada penulis yang membuat penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini demi mendapatkan gelar sarjana pendidikan di
Universitas Negeri Medan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Unimed beserta stafnya.
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial beserta
stafnya.
3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi
sekaligus dosen penguji skripsi.
4. Ibu Dra. Tumiar Sidauruk, M.Si sebagai Sekretaris Jurusan Pendidikan
Geografi.
5. Ibu Dra. Minah Sinuhaji, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
membimbing dalam penulisan skripsi ini
6. Bapak Drs. Kamarlin Pinem, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah membimbing penulis selama perkuliahan.
7. Bapak Dr. Sugiharto, M.Si selaku dosen penguji skripsi yang telah
iii
8. Bapak Hajat Siagian sebagai staf pegawai di Jurusan Pendidikan Geografi
yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.
9. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah memberikan
ilmu yang berharga selama penulis menjadi mahasiswa
10.Bapak Eko Sapriadi, S.Sos selaku Camat Kutalimbaru beserta stafnya yang
telah memberikan izin meniliti dan mengambil data kepada penulis.
11.Teristimewa juga buat kedua adik penulis Suswandy Saragih dan Daniel Febriyan Saragih terimakasih atas semangat, dukungan dan doa yang telah kalian berikan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
12.Teman-teman Pemuda GKPS Maranatha Medan terimakasih atas semangat,dukungan, dan doa yang telah kalian berikan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
13.Teman tersayang dan tercinta khususnya Tukini, Evi Boangmanalu, Sarina Siagian, dan teman seperjuangan kelas A-B Ekstensi 2011 serta teman-teman PPLT 2014 SMA Negeri 1 Simpang Empat Kisaran.
Semoga kebaikan yang telah mereka berikan kepada penulis mendapat
imbalan dari Tuhan yang Maha Kuasa. Semoga skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi semua pembaca khususnya Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih.
Medan, Juli 2016
Penulis,
NOVITA SURAYANI SARAGIH
v
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
KATA PENGANTAR ... ii
C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 37
DAFTAR TABEL
No. Uraian Hal
1. Luas Desa Terhadap Luas Kecamatan Kutalimbaru... ... 43
2. Jumlah Penduduk di Kecamatan Kutalimbaru Tahun 2014……… 45
3. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin di kecamatan kutalimbaru
tahun 2014.……….. 46 4. Komposisi penduduk berdasarkan umur di kecamatan kutalimbaru…… 47 5. Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di kecamatan
kutalimbaru tahun 2014……… 48 6. Jumlah sarana pendidikan di kecamatan kutalimbaru tahun 2014 ……... 49
7. Jumlah sarana kesehatan di Kecamatan Kutalimbaru tahun 2014……….50
8. Penilaian potensi internal objek wisata pemandian alam Babarsari ……..66
viii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Uraian Hal
1. Skema Kerangka Berpikir ... 36
2. Peta administrasi Kabupaten Deliserdang ... 41
3. Peta administrasi Kecamatan Kutalimbaru ... 42
4. Keindahan Pemandian alam Babarsari ... 52
5. Bangunan Fasilitas Yang Ada Di Pemandian Alam Babarsari ... 54
6. Kegiatan pengunjung di Pemandian Alam Babarsari ... 55
7. Kebersihan Objek Wisata Pemandian Alam Babarsari ... 56
8. Pasar Buah Yang Ada Di Pemandian Alam Babarsari ... 57
9. Keadaan Jalan Menuju Pemandian Alam Babarsari ... 59
10.Kedaan Toko Makanan Dan Minuman ... 60
11.Keadaan Mushola Di Pemandian Alam Babarsari ... 62
DAFTAR LAMPIRAN
No Uraian Hal
1. Lembar Observasi Potensi Internal Pemandian Alam Babarsari ... 78
2. Lembar Observasi Potensi Eksternal Pemandian Alam Babarsari ... 80
3. Lembar Hasil Observasi Potensi Internal Pemandian Alam Babarsari .. 82
4. Lembar Hasil Observasi potensi Eksternal Pemandian alam Babarsari . 83
5. Daftar wawancara untuk pengelola ... 84
6. Daftar wawancara untuk Masyarakat setempat ... ... 85
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu Negara Berkembang yang sedang
mengupayakan pengembangan kepariwisataan. Kepariwisataan merupakan
perangkat yang penting dalam pembangunan diantaranya untuk menciptakan
lapangan kerja, meratakan pendapatan masyarakat, memperkenalkan seni budaya
dan keindahan alam, serta memupuk rasa cinta tanah air dan kesatuan bangsa.
Pembangunan pariwisata Indonesia dimaksudkan sebagai salah satu sumber
penghasilan devisa Negara. Perkembangan pariwisata di Indonesia terus
berlangsung dan tidak terlepas dari adanya berbagai faktor pendorong yang
meliputi ketersediaan potensi objek wisata prasarana (jaringan jalan, instalasi
pembangkitan tenaga listrik, dan instalasi penjernihan air bersih, sistem
perbankan, sistem telekomunikasi, pelayanan kesehatan, keamanan, dan
kesehatan), sarana pokok (hotel, penginapan dan jenis akomodasi lainnya,
restoran, atau warung, promosi pemandu wisata dan sebagainya), sarana
pelengkap (sarana olahraga), sarana penunjang (fasilitas berbelanja atau souvenir,
fasilitas hiburan dan lain sebagainya).
Pembangunan kepariwisataan diarahkan pada peningkatan pariwisata
menjadi sektor andalan yang mampu menggalakkan kegiatan ekonomi, termasuk
kegiatan sektor lain yang terkait, sehingga lapangan kerja, pendapatan
masyarakat, pendapatan daerah, dan pendapatan negara, serta penerimaan devisa
meningkat melalui upaya pengembangan dan pendayagunaan berbagai potensi
(Pendit,1994:11) Pengembangan pariwisata di suatu daerah tujuan wisata harus
didasarkan pada perencanaan, pengembangan, dan arah pengelolaan yang jelas
agar semua potensi yang dimiliki suatu daerah tujuan wisata dapat diberdayakan
secara optimal. Pengembangan dalam bidang kepariwisataan tidak hanya
didukung oleh satu pihak melainkan kerjasama dari berbagai pihak, baik kalangan
usaha (swasta), tokoh adat (budaya) maupun pihak pemerintahan sendiri.
Dalam pengembangan suatu daerah tujuan wisata ada beberapa hal yang
harus diperhatikan: 1) harus mampu bersaing dengan objek wisata yang ada di
daerah lain. 2) memiliki sarana pendukung yang memiliki cirri khas tersendiri. 3)
harus tetap tidak berubah dan tidak berpindah-pindah kecuali di bidang
pembangunan dan pengembangan. 4) harus menarik. Objek wisata adalah daerah
kawasan wisata yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat rekreasi.
Objek wisata pada umumnya memanfaatkan potensi sumberdaya alam yang sudah
ada (alami) maupun hasil perpaduan (buatan) sehingga dapat menarik banyak
wisatawan.
Sumatera Utara dengan ibukotanya Medan, merupakan salah satu provinsi di
Indonesia yang memiliki banyak objek pariwisata salah satu diantaranya yang
sangat terkenal sampai ke manca negara adalah objek wisata Danau Toba.
Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang ditunjuk sebagai daerah
wisata nasional yang disebabkan memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi
berupa sumber daya alam yang berlimpah. Semua potensi alam yang ada memiliki
3
Kecamatan Kutalimbaru adalah salah satu kecamatan yang terdapat di
Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Kutalimbaru memiliki banyak
tempat-tempat wisata, namun masih banyak diantaranya yang belum dikembangkan
secara optimal. Peran masyarakat dan pemerintah daerah yang masih belum
optimal bahkan bisa dikatakan tidak ada pengembangan dalam pengembangan
sebuah objek wisata. Salah satu diantaranya objek wisata pemandian alam yang
bernama Babarsari yang terdapat di Kecamatan Kutalimbaru tepatnya di Desa
Kutalimbaru.
Untuk menuju ke lokasi objek wisata pemandian alam babarsari ini
dibutuhkan waktu sekitar 1 jam dengan rute dari Medan-Medan
Tuntungan-Desa Kutalimbaru. Kontribusi kendaraan roda dua dikenakan biaya sebesar
Rp.7.000 per unit dan kendaraan roda empat dikenakan biaya sebesar Rp. 25.000
per unit pada saat masuk ke lokasi Objek Wisata Pemandian alam Babarsari. dan
penghasilan kontribusi tiap bulannya dari objek wisata ini sebesar Rp. 10.000.000
perbulan. Objek wisata pemandian alam ini memiliki potensi yang cukup besar
dan memiliki daya tarik berupa keindahan alam yang menawan disekitar aliran air
sungai yang sangat jernih, sehingga bisa dikembangkan untuk menarik lebih
banyak wisatawan, dan menambah sumber pendapatan daerah.
Namun karena kurangnya perhatian masyarakat setempat dan belum adanya
peran pemerintah menyebabkan lambatnya perkembangan objek wisata ini,
misalnya dalam hal sarana yang kurang baik dan belum memadai seperti
Transportasi, Tempat Parkir, Pondok Pengunjung, Warung Makan, Tempat
Sampah, WC Umum, dan Promosi serta dalam hal prasarana seperti Jaringan
Selain itu jalan menuju objek wisata pemandian alam ini hanya bisa ditempuh
dengan menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor dan mobil, hal ini
dikarenakan tidak adanya angkutan atau transportasi umum (angkot/bus) yang
langsung menuju daerah objek wisata pemandian alam babarsari.
Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan potensi yang ada dan untuk
meningkatkan kunjungan wisatawan diperlukan upaya dan suatu strategi dalam
pengembangan pariwisata yang dapat dilakukan dengan melalui kerjasama
pemerintah, pengelola objek wisata dan masyarakat dalam pengembangan objek
wisata Pemandian Alam Babarsari di Desa Kutalimbaru Kecamatan Kutalimbaru.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas bahwa objek wisata pemandian
alam babarsari ini memiliki potensi yang cukup besar dan memiliki daya tarik
berupa keindahan alam yang indah, sejuk, dan bersih disekitar sungai.
Pengembangan pariwisata perlu dilakukan mengingat pariwisata merupakan
komoditi yang sangat berpengaruh terhadap lingkungan sosial budaya masyarakat
dalam penyerapan lapangan pekerjaan di Desa Kutalimbaru dan sekitarnya.
Objek wisata pemandian alam ini memiliki potensi yang besar untuk itu
objek wisata pemandian alam babarsari ini perlu diperhatikan bagaimana strategi
pengembangan objek wisata pemandian alam babarsari menjadi kawasan yang
berpotensial. Masalah pada penelitian ini bukan terletak pada keadaan objek
wisatanya melainkan pada pengembangan sarana dan prasarana yang terdapat
pada objek wisata pemandian alam tersebut serta peran pendukung masyarakat
sekitar baik itu pengelola, masyarakat yang berada disekitar objek wisata, maupun
5 C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan Identifikasi Masalah diatas, maka masalah dalam penelitian ini
dibatasi pada potensi objek wisata dan pengembangan objek wisata pemandian
alam babarsari dilihat dari strategi pengelola, masyarakat, dan pemerintah
setempat dalam pengembangan objek wisata pemandian alam Babarsari.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah berdasarkan pembatasan masalah diatas adalah:
1. Bagaimana potensi Objek Wisata Pemandian Alam Babarsari?
2. Bagaimana strategi masyarakat dalam pengembangan Objek Wisata
Pemandian Alam Babarsari?
3. Bagaimana strategi pemerintah dalam pengembangan Objek Wisata Pemandian
Alam Babarsari?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian berdasarkan rumusan masalah diatas adalah, untuk
mengetahui:
1. Potensi Objek Wisata Pemandian Alam Babarsari.
2. Strategi masyarakat dalam pengembangan Objek Wisata Pemandian Alam
Babarsari.
3. Strategi pemerintah dalam pengembangan Objek Wisata Pemandian Alam
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:
1. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi pengelola objek wisata terutama
Pemerintah Daerah khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Deli Serdang dalam melakukan kebijakan dan strategi pengembangan objek
wisata pemandian alam babarsari di Desa Kutalimbaru.
2. Sebagai media untuk mengharapkan ilmu pengetahuan yang didapatkan
selama perkuliahan dalam rangka memperkaya wawasan ilmiah dalam
penulisan karya ilmiah.
3. Sebagai bahan referensi dan informasi bagi penulis lainnya yang ingin
74 BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan
bahwa:
1. Potensi objek wisata pemandian alam Babarsari di Desa Kutalimbaru
Kecamatan Kutalimbaru memiliki potensi yang sedang untuk dikembangkan
sebagai objek wisata yang unggul. Hal tersebut dilihat dari rata-rata nilai skor
potensi internal dan potensi eksternal objek wisata yang berada pada kelas
sedang.
2. Masyarakat sekitar lokasi pemandian alam Babarsari masih belum peduli
terhadap pengembangan objek wisata ini. Hal ini dikarenakan kurang
pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pengembangan kepariwisataan
dalam meningkatkan pendapatan masyarakat dan meningkatkan pendapatan
daerah. Namun, beberapa masyarakat ikut serta dalam pengembangan objek
wisata pemadian alam Babarsari dalam menyediakan layanan jasa bagi
pengunjung apabila jumlah pengunjung objek wisata meningkat pada hari
libur ataupun hari besar.
3. Strategi yang sudah dilakukan pemerintah dalam pengembangan objek wisata
pemandian Alam Babarsari adalah (1) Melakukan perbaikan jalan menuju
lokasi objek wisata pemandian alam Babarsari guna meningkatkan aksebilitas
dan menambah kenyamanan pengunjung. Pemerintah daerah akan
bekerjasama dengan instansi terkait dalam hal ini adalah Dinas Pekerjaan
objek wisata pemandian alam Babarsari. (3) Pemerintah daerah juga sudah
pernah memberikan penyuluhan kepariwisataan dengan membentuk
kelompok sadar wisata untuk melaksanakan kegiatan yang bertujuan untuk
pengembangan objek wisata pemandian alam Babarsari kepada masyarakat
sekitar objek wisata pemandian alam Babarsari.
B. Saran
Berdasarkan uraian kesimpulan, maka dalam penelitian ini diperlukan
beberapa saran, antara lain:
1. Perlu dibenahi lagi lebih lanjut dalam peningkatan potensi objek wisata
pemandian alam Babarsari, baik potensi internal maupun eksternal.
Kekurangan objek wisata pemandian alam Babarsari di bidang potensi
internal adalah kurangnya atraksi penahan wisatawan, maka perlu ditambahi
atraksi wisata dilokasi objek wisata pemandian alam Babarsari. Atraksi yang
perlu ditambahi misalnya seperti pentas seni dan kebudayaan, hiburan, dan
permainan untu anak-anak.
2. Perlu diperbaiki kondisi jalan yang rusak agar memudahkan
wisatawan/pengunjung ke lokasi objek wisata pemandian alam Babarsari.
3. Masyarakat setempat sebaiknya memberikan dukungan dan kepedulian
terhadap objek wisata pemandian alam Babarsari dengan cara menjaga
76
DAFTAR PUSTAKA
Dini, Putri Rahma. 2013. Strategi Pengembangan Objek Wisata Pemandian Air Panas Menjadi Kawasan Wisata di Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial UNIMED.
James. J, Spillane. 1989. Pariwisata Indonesia. Yogyakarta: Kanisius
Kodyat, H. 1995. Sejarah Pariwisata dan Perkembangan di Indonesia. Jakarta: Gramedia Sarana Indonesia
Murniatmo, Gatut 1994. Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Sosial Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Muliana, I Made Wahyudi. 2014. Strategi Pengembangan Objek Wisata Arung Jeram Di Desa Muncan Kecamatan Selat Kabupaten Karangasem (Tinjauan Geografi Pariwisata). Jurnal, Vol.5.No.1. Tahun 2014.
Mendrofa. 2009. Kondisi Objek Wisata Muara Indah Di Desa Afia Kecamatan Gunungsitoli Utara kabupaten Nias. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial UNIMED.
Nurchamsiah. 2011. Pengembangan Objek Wisata Air Terjun Mangaya di Kecamatan Bintang Kabupaten Aceh Tengah. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial UNIMED.
Panjaitan, Uli Irawati. 2015. Analisis Potensi Dan Strategi Pengembangan Obyek Wisata Alam Air Terjun Teroh-Teroh Desa Rumah Galuh Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Jurnal. Medan: Program Studi Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Sumatera Utara.
Pendit, Nyoman S.1994. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: PT PRADNYA PARAMIT
Pitana, I Gede dan Diarta, I Ketut Surya. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: ANDI
Ridwan, Mohammad. 2012. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: Softmedia
Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta: ANDI
Tanjung. 2011. Kondisi Objek Wisata Lumban Silintong Ditinjau Dari Aspek Fasilitas Sapta Pesona dan Aktifitas Ekonomi di Desa Lumban Silintong Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial UNIMED.
Yoeti, Oka A. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata.Bandung: ANGKASA
Zulian, A. Nova (2010) Struktur Ruang Objek Wisata di Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta
Wikipedia. 2012. Sungai (online): http://id.wikipedia.org/wiki/Sungai di akses pada tanggal 11 Maret 2015
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43582/1/ticius%20erlina%20agus. pdf selasa 19 Januari 2016 10:30 WIB