• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUKUMAN MATI DITINJAU DARI PERSEPSI PARA PRAKTISI HUKUM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUKUMAN MATI DITINJAU DARI PERSEPSI PARA PRAKTISI HUKUM."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

HUKUMAN MATI DITINJAU DARI PERSEPSI PARA PRAKTISI HUKUM

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Gelar Sarjana Pendidikan

Anton Halasan Sihite NIM.3123111005

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

Anton Halason Sihite, NIM.3123111005. “Hukuman Mati Ditinjau Dari Persepsi Para Praktisi Hukum”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hukuman mati ditinjau dari persepsi para praktisi hukum. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan secara kualitatif deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah teknik wawancara langsung dengan para praktisi hukum yaitu hakim, advokat, dan akademisi hukum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para praktisi hukum yang diteliti mempunya persepsi bahwa hukuman mati adalah hukum positif di Indonesia yang bersifat konstitusional dan masih penting diterapkan di Indonesia melihat banyaknya kejahatan-kejahatan luar biasa seperti narkotika, pembunuhan berencana yang sadis, terorisme yang membahayakan banyak orang, mengambil nyawa orang dan merusak generasi bangsa. Para praktisi hukum menyatakan bahwa hukuman mati merupakan hukuman yang tepat untuk mengurangi kejahatan luar biasa yang semakin memarak di Indonesia. Walaupun belum terlihat efek jera dari adanya hukuman mati akan tetapi masyarakat akan berpikir ulang untuk melakukannya. Menurut para praktisi hukum yang diteliti hukuman mati masih relevan di terapkan di Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan masyrakat, namun para praktisi hukum juga menambahkan bahwa penjara seumur hidup sebenarnya hukuman lebih kejam daripada hukuman mati.

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa, karena berkat dan karunia Nya lah penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Hukuman Mati

Ditinjau Dari Persepsi Para Praktisi Hukum.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis dengan rendah hati mengharapakan masukan dan kritikan yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Atas masukan yang diberikan penulis mengucapkan terimakasih.

Dalam penulisan skripsi ini, mulai dari awal hingga akhir penulis banyak menemukan hambatan serta rasa jenuh. Namun karena dukungan berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikannya. Dengan penuh ikhlas dan kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasi kepada:

1. Teristimewa untuk Kedua Orang Tua saya yang paling berharga yang telah memberikan Doa, dukungan secara materi maupun non materi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

2. Bapak Prof.Dr.Syawal Gultom M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, selaku Dekan FIS Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Dr. Reh Bungana P.A, S.H, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

5. Bapak M. Fahmi Siregar, SH, MH selaku Dosen Pembimbing Skripsi.

6. Ibu Dra Yusna Melianti SH, M.H selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Dosen Pembanding Utama.

(6)

iii

8. Bapak Arief Wahyudi SH, MH selaku Dosen Pembanding Bebas.

9. Bapak/Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

10. Bapak Joni sebagai bagian tata usaha jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah banyak membantu dalam kelengkapan berkas yang dibutuhkan penulis.

11.Teristimewa buat kakak semata wayang Hotnita Sihite yang selalu memberi nasehat dan dukungan kepada saya. Terimakasih juga untuk kakak sepupu dan keponakan-keponakan saya yang selalu memberi semangat kepada saya.

12. Teristimewa juga untuk kekasih saya, Mey Purba yang selalu setia menemani saya, yang banyak membantu dalam terselesaikan nya skripsi ini terimakasih untuk doa ,dukungan dan perhatian kepada saya, aku mencintaimu.

13. Kemudian kepada teman-teman saya yang turut mendukung saya Sades Sitorus, Nirwana Situmorang ,Samuel J.A Hutagaol, Laurentus Lumban Gaol, Zua Hari, Eidi Tarigan, Prendi Sitanggang, Ateng Sidauruk, Dean Hutapea, dan adik-adik kelas saya Rolani Tamba, Nichi, Heni, Noni, Surya, Tesa, Joel, Putra Yogi ,Winston, Antoni dan Sifra . Terimakasih atas dukungan dan bantuan nya. Kalian sungguh berarti.

14. Teristimewa buat teman-teman WAP (Warkop Ateng Prendi) dan TTJ yang selalu ada dalam keadaan apa pun,selalu memberi tawa ditengah kalutnya nya skripsi.

15. Teristimewa kepada teman-teman Reg-B PPKn stambuk 2012, yang telah mendukung dan memberi semangat kepada saya selama melalui pendidikan di Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan.

(7)

iv

17. Trimakasih kepada Bapak Bapak Irfan Fadila Mawi, S.H selaku advokat di PERADI Medan, Bapak H. Mahyuti, S.H, M.H, selaku hakim dari Pengadilan Negri Medan, dan Bapak Dr. Mahmud Mulyadi, S.H, M.Hum selaku dosen (akademisi hukum) di USU yang telah mengizinkan dan membantu penelitian skripsi ini.

Dan pihak-pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat disebut namanya satu persatu. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini dapat membantu dan memberi manfaat bagi semua pihak.

Medan, Agustus 2016

(8)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Batasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Kerangka Teortis ... 9

1. Pengertian Hukum Pidana ... 9

2. Tujuan Hukum Pidana ... 9

3. Teori Pemidanaan ... 10

4. Asas-Asas Hukum Pidana ... 13

5. Pengertian Praktisi Hukum ... 13

6. Sejarah Hukuman Mati ... 14

7. Pandangan Hukuman Mati Menurut Para Ahli ... 16

(9)

vi

Dalam Sejarah hukum ... 20

10.Pasal-Pasal Yang Mengatur Hukuman Mati ... 22

11.Pro Kontra Hukuman Mati ... 25

B. Kerangka Berpikir ... 27

BAB III METODE PENELITIAN... 30

A. Jenis Penelitian ... 30

B. Lokasi Penelitian ... 31

C. Instrumen Penelitian... 31

D. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 32

1. Variabel Penelitian ... 32

2. Defenisi Operasional ... 32

E. Kisi-Kisi Penelitian ... 32

F. Teknik Pengolahan Data ... 34

G. Teknik Analisis Data ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS ... 37

A. Data Hasil Penelitian ... 38

1. Hasil Wawancara Dengan Bapak Irvan Fadilah Mawi S.H Advokad dari DPC Peradi Medan ... 38

2. Hasil Wawancara Dengan Bapak Dr. Mahmud Mulyadi S.H, M.Hum Akademisi Hukum Dari FH USU ... 42

3. Hasil Wawancara Dengan Bapak H. Mahyuti S.H, MH Seorang Hakim Dari Pengadilan Negeri Medan ... 47

(10)

vii

1. Pandangan Para Praktisi Hukum Mengenai Hukuman

Mati Di Indonesia ... 56

2. Kerelevansian Hukuman Mati Di Terapkan Sebagai Suatu Sistem Hukum Di Indonesia ... 61

C. Pendapat Peneliti ... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65

A. Kesimpulan ... 65

(11)

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang mengedepankan hukum seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar tahun 1945 dalam Pasal 1 ayat 3 sebagai tujuan utama mengatur negara. Pada dasarnya hukuman yang ditentukan dalam setiap tindak pidana yang akhirnya ingin mencapai tujuan hukum yang sebenarnya. Dalam arti, esensi memaksa hukum berdasar pada tiga aspek tujuan yaitu:, keadilan hukum, kemanfaatan hukum dan kepastian hukum.

Menurut Hart dalam Ruman(2012 :348, Vol 3 No 2 ) Prinsip umum keadilan dalam kaitannya dengan hukum menuntut bahwa para individu di hadapan yang lainnya berhak atas kedudukan relatif berupa kesetaraan atau ketidaksetaraan tertentu. Kaidah pokok yang berkaitan dengan prinsip tersebut di atas adalah „perlakukan hal-hal serupa dengan cara yang serupa‟; kendatipun kita perlu menambahkan padanya„dan perlakukanlah hal-hal yang berbeda dengan cara yang berbeda‟.

Selanjutnya menurut Kaelan (2013:594-595) sesuai dengan semangat dan ketegasan pembukaan UUD 1945, jelas bahwa negara hukum yang dimaksud yang berarti negara bukan hanya sebagai polisi lalulintas atau penjaga malam saja, yang menjaga jangan sampai terjadi pelanggaran dan menindak ada pelanggar hukum. Pengertian negara hukum dalam arti formal baik dalam arti forma yang melindungi seluruh warga dan seluruh tumpah darah, juga dalam pengertian negara hukum material, yaitu negara harus bertanggung jawab terhadap kesejahteraan dan kecerdasan seluruh warganya.

(12)

2

Berdasarkan tujuan kemanfaatan hukum bahwa hukum menghendaki adanya perlindunga terhadap kepentingan umum. Dengan demikian adanya keseimbangan antara keadilan dan kepastian hukum menjadikan hukum mencapai kemanfaatan terhadap kepentingan umum.

Yusra Dhoni (2006 : 71-72, Vol 3 No 2) Kepastian hukum digambarkan adanya kesesuaian antara apa yang diatur dengan kompensasi jika ada pelanggaran terhadap aturan tersebut. Kepastian hukum berbicara mengenai keadilan dan moral. Selain itu berbicara kepastian hukum, pasti berbicara dengan penegakan hukum, serta siapa yang memberi kepastian hukum itu sendiri.

Berdasarkan tujuan hukum tersebut maka kepastian hukum mewujudkan adanya penegakan hukum yang semestinya. Penegakan hukum menjadi solusi untuk menerapkan kemaslahatan terhadap pelaku tindak pidana bagi orang lain, dengan kata lain hukum menjamin adanya penegakan hukum yang pasti bagi para pelakunya. Dari adanya kepastian hukum ini maka lahirlah hukum positif yaitu hukum yang sedang berlaku atau sedang berjalan pada suatu negara. Dengan berlakunya hukum positif di Indonesia melahirkan berbagai bentuk hukum, yang salah satunya adalah pidana mati.

(13)

3

dari segi HAM. Pendapat yang menyatakan bahwa hukuman mati tidak melanggar HAM karena pelaku telah melanggar HAM korban dan HAM masyarakat. Sedangkan pendapat yang menyatakan bahwa pidana mati melanggar HAM beralasan bahwa dicabutnya hak hidup seseorang yang sebetulnya hak itu sangat dihargai dan tiada seorangpun yang boleh mencabutnya. Oleh karena itu hukuman mati harus dihapuskan dalam perundang-undangan yang ada. Didalam alinea IV Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dapat dipahami bahwa Indonesia sangat menekankan pentingnya Hak Asasi Manusia. Menurut pasal 28A UUD 1945 mengatakan “setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan

hidup dan kehidupannya”.

Rahma Sugihartati (2011 : 11, Vol 11), Polemik dan kontroversi tentang pelaksanaan hukuman mati sesungguhnya bukan hal yang baru. Setiap kali di media massa diberitakan pelaksanaan eksekusi mati terhadap seseorang ataubeberapa orang terpidana, segera saja reaksi pro dan kontra muncul ke permukaan. Seperti pernah terjadi beberapa tahun terakhir, polemik tentang hukuman mati kembali muncul tatkala di media massa diberitakan pelaksanaan eksekusi mati terhadap Ny.Sumiarsih dan Sugeng yang telah di fonis bersalah sebagai pelaku pembunuhan terencana terhadap sebuah keluarga di kota Surabaya.

(14)

4

(15)

5

dalam penjatuhan hukuman mati terhadap mereka yang tidak bersalah atau menjadi tumbal/kambing hitam hukum atau penghukuman terhadap mereka yang bertobat yang seharusnya bisa diganti dengan hukuman seumur hidup juga menjadi pertimbangan.

Berdasarkan ketentuan konstitusi di Indonesia, bahwa negara memang melindungi hak hidup orang banyak. Akan tetapi, pada kenyataannya ketentuan itu belum berlaku sepenuhnya terutama kepada tindak pidana mati yang terjadi di Indonesia.

Dilema penegakan hukum di Indonesia atas dasar memperhatikan hak asasi manusia, terkesan menjadikan penegakan hukum tersebut belum mencapai pada titik yang pasti. Dengan demikian pro dan kontra bila diterapkannya hukuman mati di Indonesia menjadi perdebatan yang sangat serius antara para pakar hukum seperti penegak hukum dengan para penggiat Hak Asasi Manusia. Karena di pihak yang lain dalam konteks Hak Asasi Manusia, setiap orang harus memperoleh hak-hak yang harus dijunjung penuh. Dengan begitu, negara dalam sekaligus harus memperhatikan dua aspek yaitu penegakan hukum dan perlindungan.

(16)

6

apapun termasuk oleh negara, atas nama hukum, agama atau dalam situasi darurat. Perubahan nilai dasar hukum di atas seharusnya membawa konsekuensi adanya amandemen terhadap seluruh undang-undang yang masih memasukkan hukuman mati sebagai salah satu bentuk hukuman karena sudah bertentangan dengan konstitusi.

Berdasarkan uraian diatas maka perlu diadakan penelitiaan mengenai bagaimana persepsi para praktisi hukum mengenai hukuman pidana mati di Indonesia melihat banyaknya terjadi pro kontra dalam hukuman mati ini.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan sejumlah masalah yang berhasil ditarik dari uraian latar belakang yang akan diteliti dalam lingkup permasalahan yang lebih luas dibandingkan perumusan masalah.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis dalam penelitian ini mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Pandangan para praktisi hukum mengenai hukuman mati di Indonesia 2. Kerelevansian hukuman mati di Indonesia

3. Pelaksanaan hukuman mati di Indonesia 4. Pro kontra hukuman mati

(17)

7

Pembatasan masalah mutlak dilakukan dalam setiap penelitian, agar penelitian lebih terarah. Adapun dalam penelitian ini narasumber yang akan diteliti adalah advokat, hakim dan akademisi hukum, yang mana kategori untuk akademisi hukum ialah akademisi hukum yang telah pernah menjadi saksi ahli dalam hukum. Untuk lebih memudahkan penulisan dalam menyelesaikan permasalahan yang ada dalam penelitian ini, maka penulis membatasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Pandangan para praktisi hukum mengenai hukuman mati di Indonesia 2. Kerelevansian hukuman mati diterapkan sebagai suatu sistem hukum

di Indonesia

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang dikemukan diatas, maka dapat diambil pokok-pokok masalah sebagai berikut :

1.Bagaimana pandangan para praktisi hukum tentang hukuman mati di Indonesia ?

2. Bagaimana kerelevansian hukuman mati diterapkan sebagai suatu sistem hukum di Indonesia?

E. Tujuan penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, penulis memiliki tujuan penelitian yakni sebagai berikut:

(18)

8

2. Untuk mengetahui kerelevansian hukuman mati diterapkan sebagai suatu sistem hukum di Indonesia.

F. Manfaat penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :

1. Bagi penulis : untuk menambah wawasan penulis tentang “Hukuman Mati

dilihat dari persepsi praktisi hukum”

2. Bagi mahasiswa : sebagai referensi dan penambah wawasan mengenai hukuman mati dilihat dari persepsi praktisi hukum serta jenis jenis kasus yang dikenai hukuman pidana mati

3. Bagi masyrakat : sebagai salah satu sumber masukan untuk saling menjaga keharmonisan dalam tatanan masyrakat agar tidak terjadi pelanggaran-pelanggaran hukum dalam masyrakat khususnya hukuman mati

(19)

65

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan peneliti yang telah dilakukan dalam penelitian ini maka diperoleh beberapa kesimpulan, antara lain:

(20)

66

1. jika hukuman mati diganti dengan hukuman seumur hidup karena pada hakekatnya penjara seumur hidup lebih kejam dibanding hukuman mati. Ketika seorang dihukum mati, segalanya sudah selesai. Tetapi jika penjara seumur hidup, si terdakwalah yang menanggungnya sampai akhir hayat hidupnya berada dalam penjara.

B. Saran

Kontroversi hukuman mati ini semestinya segera diatasi dengan beberapa solusi, bila terpidana mati dalam waktu 10 tahun tidak segera dieksekusi, segera diambil hukuman alternatif menjadi seumur hidup. Sebaiknya dalam proses penjatuhan hukuman mati diberi batas waktu atau deadline untuk tahapan hukumnya mulai dari banding, kasasi, sampai upaya hukum. Tujuannya agar terpidana tidak berlarut-larut didalam kurungan penjara. Keseriusan pemerintah berkaitan dengan nyawa manusia sangat dibutuhkan. Keseriusan ini ditandai dengan menyediakan anggaran yang memadai untuk pelaksanaan hukuman sampai tahapan penguburan sang terpidana. Karena semakin lama eksekusi tidak dilaksanakan, akan menciderai rasa keadilan masyarakat.

(21)

67

(22)
(23)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Fuadi, Munir dkk.2015.Hak Asasi Tersangka Pidana.Jakarta: Kencana.

Gunadi, Ismu dan Efendi.2014.Cepat dan Mudah Memahami Hukum Pidana.Jakarta: Kencana.

Kaelan. 2013. Negara Kebangsaan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma

Maramis, Frans.2013.Hukum Pidana Umum dan Tertulis Di Indonesia.Jakarta: PT Raja Grafindo.

Moeljatno.2002.Asas-Asas Hukum Pidana.Jakarta: Rineka Cipta.

Nazir, Muhammad.1983.Metode Penelitian.Darussalam: Ghalia Indonesia.

Setiawan, Deny.2014.Metodologi Penelitian.Medan: Laboratorium PPKn Unimed Soeaidy, Sholeh.2000.Vademecum Hukum Perdata dan Hukum Pidana.Jakarta: CV

Novindo Pustaka Mandiri.

Sugiono.2012.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta.

Waluyo, Bambang.2004.Pidana dan Pemidanaan.Jakarta: Sinar Grafika. Sumber Jurnal

Arifin Ma’ruf.2005.Eksistensi Pidana Mati dan Tinjauan Terhadap Konsepsi HAM

Di Indonesia.Jurnal Hukum.Vol.1 No. 2 Juni 2015.Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN.

(24)

Kholiq, M.Abdul.2007.Kontroversi Hukuman Mati dan Kebijakan Regulasi Dalam RUU KUHP.Jurnal Hukum. Vol. 1 No.2 April 2007. Fakultas Hukum UII Yogyakarta.

Mohammad.2011.Hukuman Mati dan HAM Dalam Peraturan Perundang-undangan.Jurnal Yustitia.Vol. 12 No. 1 November 2011. FH Universitas Madura.

Ruman, Yustinus Suhardi.2012.Keadilan Hukum dan Penerapannya Dalam Pengadilan.Jurnal Humaniora,Vol. 3 No. 2 Oktober 2012. Fakultas Humaniora, BINUS University

Sugihartati, Rahma.2011.Hukuman Mati dan Hak Asasi Manusia.Jurnal Dinamika HAM.Vol. 11 No. 1 Januari-April 2011. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga.

Usman.2012.Analisis Perkembangan Teori Hukum Pidana.Jurnal Ilmu Hukum.Vol 2 No 1. Fakultas Hukum Universitas Jambi.

Yusra. Dhoni.2006.Pengaruh Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Dalam Menciptakan Kepastian Hukum Dibidang Ketenagakerjaan di Indonesia.Lex Jurnalica.Vol. 3 No. 2 April 2006. Fakultas Hukum UIEU.

Sumber Diluar Jurnal dan Buku

Mahkamah Konstitusi.(2007). Risalah Sidang Perkara Nomor 2/PUU-V/2007dan perkara Nomor 3/PUU-V/2007.Acara Pengucapan Putusan (VIII). Jakarta. Randy.(2012).Penerapan Pidana Mati Dalam Sistem Hukum Indonesia.Skripsi

Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum UPN “Veteran” Jawa Timur : tidak

(25)

Sukam Nata.(2014). Jurnal Ilmiah Eksitensi Pidana Mati Dalam Sistem Hukum Indonesia. Skripsi Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta : tidak diterbitkan

https://www.linkedin.com/pulse/asas-asas-dalam-hukum-pidana-yuokysurinda

(diakses tanggal 30 Juni 2015). Asas-Asas Dalam Hukum Pidana :tidak diterbitkan

Peraturan Prundang-Undangan

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) PUTUSAN MK Nomor 21/PUU-VI/2008

Referensi

Dokumen terkait

Strategi komunikasi pemasaran adalah suatu perencanaan dan manajemen untuk mencapai tujuan tertentu pada praktik operasionalnya dalam upaya meluaskan pasaran suatu

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa kurang dari setengah responden berpendidikan dasar (SD) tidak memberikan ASI Eksklusif pada bayi yaitu sebanyak 15

Dengan memotret Anggaran dan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) akan diperoleh informasi tentang kinerja keuangan daerah, baik daerah

Bulukumpa sesuai dengan edaran tersebut tidak melakukan verifikasi faktual dan langsung meng- TMS kan Kartu Keluarga (KK) yang tidak memiliki logo garuda, tidak di

Agar suatu proyek dapat dibiayai oleh PPP, proyek yang dibiayai oleh kerjasama Pemerintah dan Swasta, maka proyek tersebut harus merupakan proyek seperti yang tercantum pada

R Square sebesar 0,322 menunjukkan bahwa 32,2% Opini Auditor di BPK RI Perwakilan Jawa Timur dipengaruhi oleh Pemeriksaan Interim, Lingkup Audit dan Independensi

Pengaplikasian standar peneapan hygene dan sanitasi di kitchen sundara Four Season Resort at Jimbaran Bay ternayata belum secara sempurna diteapkan oleh para karyawan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penerapan pembelajaran metode bermain peran dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran; (2)