• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI FLUIDA DINAMIS DI KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI 1 TANJUNG PURA T.A 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI FLUIDA DINAMIS DI KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI 1 TANJUNG PURA T.A 2015/2016."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh : Sitty Sugma Aldila

4123121072

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

Sitty Sugma Aldila dilahirkan di Calang, pada tanggal 17 Nopember 1993.

Ayah bernama Sugiono dan Ibu bernama Jasmaniar merupakan anak pertama dari

tiga bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk SD Negeri1 Langsa dan lulus

pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri1

Langsa dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah

di SMA Negeri 1 Langsadan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis

diterima di Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika, Fakultas Matematika

(4)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI

FLUIDA DINAMIS DI KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI 1 TANJUNG PURA T.A. 2015/2016

SITTY SUGMA ALDILA (NIM: 4123121072) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi Fluida Dinamis di kelas XI SMA Negeri 1 Tanjung Pura T.A2015/2016. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain two group pretest-posttest. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas XIMIA SMA Negeri 1 Tanjung Pura. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara classterrandom sampling dengan mengambil 2 kelas yaitu kelas XI MIA 2 sebagai kelas Eksperimen dan kelas XI MIA 1 sebagai kelas Kontrol yang sama-sama berjumlah 30 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar berbentuk essay tes dengan jumlah 10 soal yang sudah yang telah di uji secara validitas ramalan ke sekolah lain.Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji beda (uji-t) diperoleh hasil belajar dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah memiliki peningkatan yang lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang diterapkan oleh pembelajaran konvensional pada materi fluida dinamis di kelas XI semester II SMA Negeri 1 Tanjung PuraT.A2015/2016.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat

dan nikmat yang dikaruniakan-Nya kepada penulis hingga penelitian ini dapat

selesai tepat pada waktunya.

Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar Fisika pada Materi Fluida Dinamis di Kelas XI semester II

SMA Negeri 1Tanjung PuraT.A. 2015/2016.” Adapun skripsi ini disusun untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada

Bapak Dr. Rahmatsyah, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah

banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal

penulisan proposal hingga akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga

disampaikan kepada Bapak Drs. Juru Bahasa Sinuraya, M.Pd, Bapak Dr. Karya

Sinulingga, M.Si dan Bapak Mukhti Hamjah Harahap, S.Si., M.Si sebagai dosen

penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana

penelitian sampai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan

kepada bapak Drs. Khairul Amdani, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik

yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan, Ucapan

terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku

Ketua Jurusan Fisika dan kepada Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd, selaku Dekan

FMIPA Unimed.

Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai

Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis

selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.

Syarifuddin selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Tanjung Pura, Bapak Ahmad

Khairi, M.Pd selaku PKS 1, Ibu Rosnani, S.Si selaku guru bidang studi Fisika

yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian dan

para guru serta staf administrasi yang telah memberikan kesempatan dan bantuan

(6)

v

Teristimewa penulis ucapkan kepada Ayahanda Iptu Sugiono dan Ibunda

tercinta Jasmaniar, S.Pd yang terus memberikan motivasi dan doa serta kasih

sayang yang tak pernah henti,adik-adik tersayang M. Sugma Aldino, M. Sugma

Alhafizh, adik-adik angkat di Panti Asuhan As-salam Binjai, Buk Vivi beserta

suamidan sanak keluargayang banyak berperan dalam memberikan motivasi dan

doa yang tulus kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED hingga

selesainya skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada

sahabat-sahabat terdekat penulis, terutama Retno Utami, Ramadhani Mulia, Fitrah Yani

Pasaribu, Nurhalimah Sirait, Utami Putri, Siti Annisa, dan Rahma Khairani Putri.

Teman-teman PPLT SMAN 1 Tanjung Pura terutama, Nurul, Silvia, Arif, Ulfa,

Rona, Fani dan Rani. Teman-teman seperjuangan dosen PS terutama Nita, Adel,

Anzar, Taufik dan Azhari dan adik-adik kos yang telah memberikan dorongan dan

semangat kepada penulis. Teman seperjuangan di Medan, Zikrayati. Teman-teman

Fisika : semua fisika dik B 012, terutama Ferawati Fajrianti, teman seperjuangan

yang memberikan semangat dan dorongan serta membantu menyelesaikan skripsi

ini. Terima kasih juga untuk teman-teman yang tidak sempat disebutkan namanya.

Dan yang yang terakhir untuk lelaki teristimewa Indra Lukman Fadillah, S.Pd

yang selalu membantu dan memberikan semangat serta dorongan kepada penulis

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi

ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari

pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi

pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, Agustus 2016 Penulis,

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar vii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BABI. PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1 Kerangka Teori 7

2.1.1. Pengertian Belajar 7

2.1.2. Hakikat Mengajar 8

2.1.3. Hasil Belajar 8

2.1.4. Pengertian Model Pembelajaran 10

2.1.5. Model Pembelajaran Berbasis Masalah 12 2.1.5.1. Ciri-CiriModel PembelajaranBerbasisMasalah 13 2.1.5.2. Tujuan Model Pembelajaran Berbasis Masalah 13 2.1.5.3. ManfaatModel PembelajaranBerbasisMasalah 14 2.1.5.4. SintaksModel PembelajaranBerbasisMasalah 15 2.1.5.5. Kelebihan dan Kekurangan Model PBM 18 2.1.5.6. Lingkungan Belajar Pada Model PBM 19 2.1.5.7. Teori Belajar yang Melandasi Model PBM 20

2.1.6. Pembelajaran Konvensional 21

2.1.7. Materi Pembelajaran Fluida Dinamis 22

2.2 Kerangka Konseptual 31

2.3 Hipotesis 33

BABIII. METODE PENELITIAN 34

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 34

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 34

(8)

vii

3.2.2. Sampel Penelitian 34

3.3. Variabel Penelitian 34

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 34

3.4.1. Jenis Penelitian 34

3.4.2. Desain Penelitian 35

3.5. Prosedur Penelitian 35

3.6. Teknik Pengumpulan Data 38

3.6.1. Pretes 38

3.6.2. Postes 38

3.7.Instrumen penelitian 38

3.7.1. Penilaian Sikap 38

3.7.2. Penilaian Keterampilan 38

3.7.3. Observasi Aktivitas Siswa 38

3.7.4. Tes Hasil Belajar 39

3.7.5. Validitas Tes 40

3.7.5.1. Validitas Ramalan 40

3.7.5.2. Reliabilitas Tes 41

3.7.5.3. Tingkat Kesukaran Tes 42

3.7.5.4. Daya Beda Tes 43

3.8. Teknik Analisis Data 44

3.8.1. Menghitung Mean dari Pretes dan Postes 44

3.8.2.Uji Normalitas 44

3.8.3.Uji Homogenitas 45

3.8.4. Uji Hipotesis 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 49

4.1. Hasil Penelitian 49

4.1.1.Data Hasil Penelitian 49

4.2. Pengujian Analisis Data 51

4.2.1.UjiNormalitas 51

4.2.2.UjiHomogenitas 52

4.2.3.PengujianHipotesis 52

4.3. PenilaianKeterampilan 53

4.4. PenilaianSikap 54

4.5. AktivitasBelajar 55

4.6. Pembahasan 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 58

5.1. Kesimpulan 58

5.2. Saran 58

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Rancangan Pembelajaran Berbasis Masalah 14

Gambar 2.2. Garis arus 23

Gambar 2.3. Tabung aliran garis arus 24

Gambar 2.4. Fluida melalui penampang 24

Gambar 2.5. Hukum Bernoulli 26

Gambar 2.6. Venturimeter tanpa manometer 29 Gambar 2.7. Venturimeter dengan manometer 29

Gambar 2.8 Tabung berlubang 30

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian 36 Gambar 4.1. Hasil Belajar Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 48 Gambar 4.2. HasilBelajarPostesKelasEksperimendanKelasKontrol 49 Gambar 4.3. Nilai Pretes, aktivitas dan postes kelas eksperimen 56 Gambar 4.4. Grafik nilai pretest, aktivitas & posttest 58

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah 16 Tabel 3.1. Two Group Pretes – Posttes Design 35 Tabel 3.2. Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar 38 Tabel 3.4. Hasil Perhitungan Validitas Tes 40 Tabel 3.5. Hasil Perhitungan Reliabilitas Tes 41 Tabel 3.6. Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 42 Tabel 3.7. Hasil perhitungan Daya Beda Tes 43 Tabel 4.1. Diskripsi Pre-test kelas eksperimen dan kontrol 47 Tabel 4.2. Hasil post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol 48 Tabel 4.3. Hasil Perhitungan Nilai Rata-Rata, Standar Deviasi

dan Varians 49

Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol 50

Tabel 4.5. Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol 50

Tabel 4.6. Hasil Uji Hipotesis Pretes Siswa 51 Tabel 4.7. Hasil Uji Hipotesis Postes Siswa 52 Tabel 4.8. Perkembangan Keterampilan Siswa Kelas Eksperimen 53 Tabel 4.9. Perkembangan Sikap Siswa Kelas Eksperimen 53 Tabel 4.10. Rekapitulasi data aktivitas siswa eksperimen 54

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 61 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 76 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III 93

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa I 105

Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa II 108

Lampiran 6. Lembar Kerja Sisiwa III 110

Lampiran 7. Lembar Observasi Penilaian Keterampilan Siswa 113 Lampiran 8 . Lembar Observasi Penilaian Sikap 115 Lampiran 9. Lembar Observasi Penilaian Aktivitas Siswa 117 Lampiran 10.Tabel Spesifikasi Instrumen Tes Hasil Belajar Siswa 119

Lampiran 11. Instrumen Tes Hasil Belajar 134

Lampiran 12. Perhitungan Validitas Tes 138

Lampiran 13. Perhitungan Reliabilitas Tes 141 Lampiran 14. Perhitungan Tingkat KesukaranTes 144 Lampiran 15. Perhitungan Daya Beda Tes 146 Lampiran 16. Data Pretes dan Postest Kelas Eksperimen 151 Lampiran 17. Data Pretes dan Postest Kelas Kontrol 152 Lampiran 18. Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretest & Postes

Kelas Eksperimen 153

Lampiran 19. Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretest & Postes

Kelas Kontrol 157

Lampiran 20. Perhitungan Rata,Varians,dan Standard Deviasi 161

Lampiran 21. Uji Normalitas 163

Lampiran 22. Uji Homogenitas 167

Lampiran 23. Uji Hipotesis 171

Lampiran 24. Lembar Keterampilan siswa pada kelas Eksperimen 176 Lampiran 25. Lembar Sikap siswa pada kelas Eksperimen 179 Lampiran 26. Lembar Observasi Aktivitas Kelas Eksperimen 182

Lampiran 27. Angket Guru 188

Lampiran 28. Angket Siswa 189

Lampiran 29. Dokumentasi Penelitian 192

(12)

xi

Lampiran 35. Surat Persejutuan Dosen PS 202

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia dan tidak bisa

terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan marupakan suatu hal yang

mimiliki peran yang sangat penting dalam rangka meningkatkan serta

menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Tujuan pendidikan nasional

pada hakikatnya menggambarkan karakteristik manusia Indonesia yang terdidik

yang selalu meliputi dimensi karakter, kepribadian, disamping kecerdasan yang

bila tercapai akan melahirkan generasi muda yang mampu mendukung

terwujudnya masyarakat bangsa indonesia yang cerdas kehidupannya

(Pidarta,2009).

Peranan pendidikan, pemerintah telah melakukan banyak perbaikan untuk

meningkatkan mutu pendidikan dalam berbagai jenis dan jenjang. Dalam

meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, proses kegiatan belajar mengajar

di sekolah merupakan kegiatan yang sangat penting. Proses belajar mengajar

merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa

atas dasar hubungan timbal balik. Interaksi atau hubungan timbal balik disini

bukan hanya sekedar hubungan antara guru dengan siswa saja, tetapi berupa

interaksi edukatif. Sementara masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah

masalah lemahnya proses pembelajaran. Masalah utama dalam pembelajaran pada

pendidikan formal (sekolah) adalah masih rendahnya daya serap siswa. Hal ini

tampak dari rerata hasil belajar siswa yang senantiasa masih sangat

memperihatinkan. (Trianto,2009).

Dalam konteks pendidikan Fisika, sebagai contoh, hasil belajar dimaksud

tidak hanya pada aspek kemampuan mengerti fisika sebagai Ilmu Pengetahuan

Alam atau cognitive tetapi juga aspek sikap atau attitude terhadap Fisika.

Rendahnya hasil belajar fisika disebabkan oleh banyak hal antara lain: kurikulum

yang padat, materi pada buku pelajaran yang dirasakan terlalu sulit untuk di ikuti,

(14)

2

tepatnya penggunaan media pembelajaran yang dipilih oleh guru, kurang optimal

dan kurangnya keselarasan siswa itu sendiri, atau sifat konvesional, dimana siswa

tidak banyak terlibat dalam proses pembelajaran dan keaktifan kelas sebagian

besar didominasi oleh guru (Supardi, 2010)

Karakteristik pembelajaran Fisika dibangun melalui pengembangan

ketrampilan-ketrampilan proses sains yaitu: mengobservasi atau mengamati,

termasuk didalamnya menghitung, mengukur, mengklasifikasi, dan mencari

hubungan ruang atau waktu; menyusun hipotesis; merencanakan eksperimen atau

percobaan; mengendalikan atau memanipulasi variabel; menginterpretasikan atau

menafsirkan data; menyusun kesimpulan sementara; meramalkan atau

memprediksi; menerapkan atau mengaplikasikan; mengkomunikasikan

(Depdiknas, 2005). Berdasarkan data Education For All Global Monitoring Report 2012 yang dikeluarkan oleh UNESCO setiap tahunnya, pendidikan Indonesia berada di peringkat ke-69 untuk pendidikan di seluruh dunia dari 127 negara. Data Education Development Index (EDI) Indonesia, pada 2011 Indonesia berada di peringkat ke-69 dari

127 negara.

Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan Dasar, Menengah dan

Kebudayaan mencatat 7,3 juta siswa Indonesia mengikuti pelaksanaan Ujian

Nasional (UN). Data itu menyebutkan, sekitar 7,3 juta peserta UN itu terdiri atas,

3.773.372 siswa SMP, 1.632.757 siswa SMA, 1.171.907 siswa SMK dan

sebanyak 632.214 peserta dari ujian kesetaraan. UN yang dilaksanakan mencakup

skala 50.515 SMP, 10.362 SMK dan 18.552 SMA/MA. Tercatat jumlah peserta

UN terbesar dari wilayah Jawa Barat dengan total 3.939.828. Kemudian, disusul

oleh wilayah Jawa Timur dengan total 1.056.702. Sedangkan, jumlah peserta yang

paling sedikit ada di wilayah Kalimantan Utara sebanyak 19.108. Berdasarkan

hasil UN pada TA.2014-2015 di Indonesia, Rata-rata nilai UN mengalami

kenaikan. Nilai rata-rata SMA/SMK/MA negeri sebesar 62,64. Sedangkan nilai

rata-rata SMA/SMK/MA swasta sebesar 58,91. UN tingkat SMA/SMK/MA pada

2015 diikuti sebanyak 1.661.832 peserta. Meskipun nilai rata-rata naik, sebagian

besar nilai rata-rata mata pelajaran pada UN mengalami penurunan terutama pada

(15)

Matematika mengalami penurunan dari sebelumnya 60,4 menjadi 59,17.

Persentase kelulusan SMA/MA tahun 2015 di Sumatera Utara sebesar 99,95%,

SMK 99,89% dan Paket C 98,26%. Di Sekolah SMA Negeri 1 Tanjung Pura

ternyata tingkat kelulusan Ujian Nasional siswa sangat memuaskan, ini dapat

terlihat dari hasil kelulusan yaitu pada tahun 2015 tingkat kelulusan 100 persen.

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan dengan Rosnani selaku guru

mata pelajaran Fisika di SMA Negeri 1 Tanjung Pura mengatakan, minat belajar

siswa sangat kurang ketika dihadapkan dengan pelajaran Fisika, hasil belajar

siswa pada ulangan harian tergolong rendah. Dimana Kriteria Ketuntasan

Minimum (KKM) untuk mata pelajaran Fisika sendiri adalah 75 sedangkan siswa

yang mengalami kelulusan rata-rata sebanyak 55%. Beliau mengatakan tidak

pernah menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dan tidak pernah

menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah, hanya melakukan diskusi di

kelas. Metode yang digunakan hanya menggunakan metode ceramah, latihan dan

penugasan. Kemudian dari hasil wawancara dengan seorang Laboran, alat-alat

tersebut masih belum begitu lengkap, seperti keterbatasan multimeter, jangka

sorong, termometer dan sebahagian alat yang ada juga sudah mulai rusak.

Keadaan Laboratorium nya hanya ada satu untuk Laboratorium Fisika, Kimia dan

Biologi.

Berdasarkan dari observasi awal pada saat PPLT di sekolah SMA Negeri 1

Tanjung Pura tampak bahwa pembelajaran yang digunakan di kelas masih

cenderung berpusat pada guru (teacher-centered). Guru juga tidak pernah

menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah. Permasalahan tersebut

menyebabkan hasil belajar siswa kelas masih tergolong rendah. Selain itu jika

dilihat nilai ujian fisika yang dicapai siswa rata- rata 50, masih jauh dibawah

Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yakni 75. Oleh karena itu, dalam hal ini

diperlukan salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan di atas yakni dengan

mengembangkan model pembelajaran yang efektif, yang dapat menarik perhatian

siswa, membangkitkan motivasi siswa, melibatkan siswa secara aktif dan

(16)

4

Selanjutnya dari hasil data angket yang diperoleh dari siswa di kelas XI

MIA 1 mengatakan 63,6% diantaranya menyatakan pelajaran Fisika sulit dan

kurang menarik, 27,2% diantaranya menyatakan pelajaran Fisika biasa-biasa saja

dan hanya 9,2% diantaranya menyatakan pelajaran Fisika mudah dan

menyenangkan. Siswa mengatakan setiap materi pelajarannya membosankan,

sehingga hasil belajar siswa tersebut dibawah KKM. Selain itu dari hasil angket,

siswa mengatakan bahwa model pembelajaran yang digunakan tidak bervariasi

hanya menggunakan pembelajaran konvensional. Siswa juga mengatakan jarang

melakukan praktikum di Laboratorium maupun di kelas.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Orhan Akinoglu dan Ruhan

Ozkardes Tandogan pada tahun 2007 Marmara Universitesi, Istanbul, the

TURKEY yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, hasil

penelitiannya adalah dibandingkan dengan kurikulum teknik tradisional, model

pembelajaran berbasis masalah tampaknya menginspirasi lebih tinggi tingkat

keterlibatan dalam kegiatan belajar dan tingkat yang lebih tinggi dari kompleks

pemahaman. Penelitian yang dilakukan Majed Saleem Aziz pada tahun 2014 University of Baghdad, Hasil penelitian menunjukkan bahwa menggunakan PBL atau PBL dengan metode ceramah mempromosikan pemahaman termodinamika

yang unggul daripada menggunakan metode pengajaran konvensional, PBL

dengan metode ceramah juga meningkatkan pemahaman termodinamika yang

lebih baik daripada menggunakan PBL saja, antara mahasiswa fisika di Irak.

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Kendid Mahmudi pada tahun 2013,

hasil penelitiannya adalah Penerapan Lesson Study menggunakan PBL (Problem

Based Learning) pada pembelajaran fisika berpengaruh terhadap hasil belajar dan

aktivitas belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas peneliti berkeinginan melakukan penelitian dengan

judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil

(17)

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa masalah dapat diidentifikasi

sebagai berikut:

1. Hasil belajar Fisika masih rendah, dilihat dari hasil ujian masih banyak

nilai siswa yang di bawah KKM.

2. Proses pembelajaran berpusat pada guru (teacher-centered), sehingga guru

tidak pernah menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.

3. Siswa jarang melakukan praktikum ataupun percobaan saat proses

pembelajaran.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas batasan masalah adalah:

1. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Tanjung Pura dan subjek yang

diteliti adalah siswa kelas XI semester II T.A. 2015/2016.

2. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Fluida Dinamis.

3. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran berbasis

masalah untuk kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional untuk

kelas kontrol.

1.4. Rumusan Masalah

Dalam masalah ini perumusan masalah adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model

pembelajaran berbasis masalah pada materi Fluida Dinamis kelas XI

semester II SMA Negeri 1 Tanjung Pura T.A. 2015/2016?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model

pembelajaran konvensional pada materi Fluida Dinamis kelas XI semester

II SMA Negeri 1 Tanjung Pura T.A. 2015/2016?

3. Apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran

berbasis masalah lebih baik daripada siswa yang diajar dengan

(18)

6

1.5. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan yang penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model

pembelajaran berbasis masalah pada materi Fluida Dinamis kelas XI

semester II SMA Negeri 1 Tanjung Pura T.A. 2015/2016.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pembelajaran

konvensional pada materi Fluida Dinamis kelas XI semester II SMA

Negeri 1 Tanjung Pura T.A. 2015/2016.

3. Untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan model

pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada siswa yang diajar

dengan pembelajaran konvensional.

1.6. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan informasi hasil belajar Fisika pada materi Fluida Dinamis

kelas XI semester II di SMA Negeri 1 Tanjung Pura.

2. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran pada

materi Fluida Dinamis kelas XI semester II di SMA Negeri 1 Tanjung

(19)

58 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka

disimpulkan hasil belajar Fisika pada materi Fluida Dinamis kelas XI semester II

di SMA Negeri 1 Tanjung Pura T.A. 2015/2016 sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan model berbasis masalah lebih baik karena menjadikan

siswa lebih aktif dalam memecahkan masalah dan dapat dilihat dari nilai

rata-rata postest siswa sebesar 74,83.

2. Pembelajaran yang dilakukan secara konvensional tidak menjadikan siswa

lebih aktif karena pada pembelajaran konvensional siswa hanya menjawab

soal dan menggunakan metode ceramah, dapat dilihat dari nilai rata-rata

postest siswa sebesar 56,00.

3. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh hasil belajar siswa memiliki

peningkatan yang lebih baik dengan model pembelajaran berbasis masalah

daripada menggunakan pembelajaran konvensional pada materi Fluida

Dinamis di kelas XI Semester II SMA Negeri 1 Tanjung Pura T.A 2015/2016.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka disarankan bagi

peneliti selanjutnya untuk dapat mendorong siswa untuk lebih aktif dalam

memecahkan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Lebih

berusaha untuk memotivasi siswa terhadap masalah dalam kehidupan sehari-hari,

sehingga siswa lebih termotivasi dalam pemecahan masalah. Dan untuk

melakukan pembimbingan yang penuh pada saat melakukan praktikum agar lebih

(20)

59

59

DAFTAR PUSTAKA

Akınoglu, Orhan and Ruhan Ozkardes Tandogan, (2007), The Effects of Problem

Based Active Learning in Science Education on Students’ Academic Achievement, Attitude and Concept Learning, Marmara Universitesi,

Eurasia Journal of Mathematics, Eurasia Journal of Mathematics Science

& Technology Education 3:71-81

Arends,R,I., (2008), Learning To Teach. Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Arikunto, S, (2012), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2: Bumi Aksara.

Aziz, Majed Saleem (2014). The impact of PBL on Undergraduate Physics

Students' Understanding of Thermodynamics. University of Baghdad,

International Journal of Academic Research in Economics and Management

Sciences Vol. 3, No. 4

Djamarah, (2006), Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta, Jakarta

Giancoli, C.D., (2001), FISIKA Edisi Kelima Jilid Satu, Erlangga, Jakarta

Gulo, W, (2002), Strategi Belajar Mengajar, PT Gramedia Widiasarana

Indonesia, Jakarta

Halliday, D., dan Resnick, R., (1985), Fisika Jilid 1, Erlangga, Jakarta

Kamajaya, (2013), Fisika SMA Kelas XI, Grafindo, Bandung

Kanginan, Marthen, (2013), FISIKA untuk SMA/MA Kelas XI, Erlangga, Jakarta

Mahmudi, Kendid, (2013), Penerapan Lesson Study Menggunakan Model PBL

(Problem Based Learning) Dalam Pembelajaran Fisika di SMP. Jurusan

Pendidikan Mipa, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Jember.

(21)

60

Purwanto, (2011), Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Belajar, Yogyakarta

Rusman, (2012), Model-Mode Pembelajaran, Raja Grafindo Persada, Jakarta

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit

PT Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung

Supardi, dkk, 2010, Pengaruh Media Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap

Hasil Belajar Fisika Jurnal Formatif 2(1): 71-81 [online]

Tersedia,http://portal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/738/1/Supardi,%

20dkk%2071-81.pdf, [22 Januari 2015].

Trianto, (2009), Mendesain Model-Model Pembelajaran Inovatif-Progresifs,

Penerbit Kencana, Jakarta

Yamin, Martinis, (2013). Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran. GP

Press group. Jakarta.

Usman, U., (2010), Menjadi Guru Profesional, Penerbit Remaja Rosdakarya,

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis yang diajukan peneliti adalah ada hubungan positif antara persepsi terhadap kualitas komunikasi ayah dalam keluarga dengan konsep diri pada remaja. Semakin positif

Berdasarkan isi berita pada media Republika dapat diperoleh kesimpulan bahwa dalam penyajian berita terkait Muslim Rohingya, Republika melakukan pembingkaian dengan

Efek tersebut diamati, melalui hubungan faktor- faktor personal dengan materi yang diperagakan lewat video, meliputi : hubungan persepsi tentang daya tarik video,

Alat dan bahan : Foto gerbang sekolah /kunjungan langsung, foto kendaraan roda 6, air, botol, gayung, sendok Tujuan : - Anak mampu melakukan ibadah sehari-hari.. - Anak

[r]

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya..

Indikator yang dijadikan tolok ukur dalam proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil adalah daya serap terhadap pelajaran yang di ajarkan dan perilaku siswa2. Hasil

[r]