PENERAPAN MODEL PEMBELAJAAN KOOPERATIF TIPE
TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN
PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN KELAS X
SMA SULTAN ISKANDAR MUDA
MEDAN SUNGGAL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan pendidikan kesejahteraan Keluarga
Oleh
LINA AGUSTINA OMIA NABABAN
5113143025
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
i ABSTRAK
Lina Agustina Omia Nababan, (Nim 5113143025). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Prakarya Dan Kewirausahaan Siswa Kelas X SMA Sultan Iskandar Muda Medan Sunggal. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
Penenilitian ini bertujuan : Untuk mengetahui hasil belajar membuat tempat handphone dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization pada mata pelajaran siswa kelas X-IPA SMA Sultan Iskandar Muda.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-IPA SMA Sultan Iskandar Muda, sebanyak 1 kelas dengan jumlah siswa 34 siswa. Teknik pengambilan sample menggunakan purposive sampling yaitu dengan sengaja ditentukan karena siswa kelas X- IPA 2 yang lebih banyak memiliki nilai tidak mencapai KKM.
Hasil penelitian ini pada siklus I menunjukkan bahwa tingkat kecenderungan hasil belajar membuat tempat handphone pada siswa kelas X-IPA2 SMA Sultan Iskandar Muda cenderung tinggi dimana rata-rata 48-52% menjadi 88,3 % . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar dengan menerapan model pembelajaran kooperatif tipe team assisted indivialization (TAI) untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan siswa kelas X SMA Sultan Iskandar Muda
ii ABSTRACT
Lina Agustina OMIA Nababan, (Nim 5113143025). Application of Cooperative Learning Model Team Assisted Individualization (TAI) To Improve Learning Outcomes Subject craft and Entrepreneurship Class X High School Sultan Iskandar Muda Medan Sunggal. Essay. Faculty of Engineering, University of Medan.
Penenilitian aims: To know the results of learning to make a phone by applying the model of Cooperative Learning Team Assisted Individualization mode on the subjects of class X-IPA SMA Sultan Iskandar Muda.
The population in this study were students of class X-IPA SMA Sultan Iskandar Muda, as many as one class with the number of students 34 students. Mechanical sampling using purposive sampling is deliberately prescribed for students of class X IPA 2 more have not reached KKM value.
The results of this study in the first cycle showed that the tendency of learning outcomes makes a phone in class X-IPA2 SMA Sultan Iskandar Muda tend to be high where the average 48-52% to 88.3%. It can be concluded that there is an increasing learning outcomes by type of cooperative learning model menerapan team assisted indivialization (TAI) to improve learning outcomes subjects craft and entrepreneurial class X SMA Sultan Iskandar Muda
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karunia-Nya yang diberikan pada saya, sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis tidak lepas dari hambatan dan rintangan.
Namun dengan usaha yang maksimal yang sesuai dengan kemampuan beserta
bantuan dari berbagai pihak, penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
sebanyak – banyaknya kepada berbagai pihak khususnya kepada kedua orang tua bapak saya Hotlan Nababan dan ibu saya Saoti Malau. Trimakasih buat setiap
doa, motivasi dan dukungan baik secara materi yang selalu diberikan pada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dan dengan segala cinta
dan kasih sayang penulis juga berterima kasih kepada pihak yang telah
memberikan bantuan dan bimbingan sehingga skripsi ini dapat disusun dengan
baik. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik.
2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Pembantu Dekan Fakultas Teknik.
3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan
Keluarga.
4. Ibu Dra. Nurmaya Napitu, M.Si selaku Ketua Prodi PKK Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
5. Dra. Flora Hutapea, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak meluangkan waktunya dalam memberikan bantuan berupa semangat,
iv
6. Ibu Dra. Hotmaria Tampubolon, M.Pd selaku Dosen Penguji sekaligus
sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan arahan
dan bimbingan kepada Penulis.
7. Ibu Dr. Farihah, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan
masukan sehingga skripsi ini dapat mengarah sempurna.
8. Ibu Dra. Nurhayati Tanjung, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah banyak
memberikan masukan sehingga skripsi ini dapat mengarah sempurna.
9. Kepada Bapak Kepala Sekolah beserta Guru-Guru dan Staf Pegawai di SMA
Sultan Iskandar Muda Medan Sunggal khususnya pak Sintong Ekapriasi
Situmeang, S.Pd dan Ibu Gracia, S.Pd selaku guru pembimbing di SMA
Sultan Iskandar Muda Medan Sunggal yang telah bersedia memberikan
informasi dan membantu dalam penulisan skripsi.
10. Kepada kakak Saya Sartika Nababan yang selalu mendukung, mendoakan
dan memberikan materi kepada penulis dan Adik saya Ryo Nababan dan
Reflen Nababan serta seluruh keluarga besar yang selalu mendoakan,
memberikan semangat dan dukungan kepada Penulis.
11. Kepada Benni Simbolon yang selalu mendokan dan memberi semangat
kepada penulis.
12. Kepada teman-teman PPL Shinta Sihombing, Yessika Tambunan, Agnes
Purba, Arifin manurung, Jumika Aloho, Roy andi Simatupang, Andri Siregar,
dan tema-teman yang tidak dapat saya sebutkan satuper satu.
13. Kepada PKK Reguler, Henny Panjaitan, Irena Pagestika, Nesti Agustina,
Hilda Aulia, Halimah, Desi Nurhayati S. Siti Aisyah, Desi Siburian, Apridona
Lumbangaol, Eva Elisa, K’ Eris Simatupang, dan Ekstensi, Lasmian Silaban, 14. Kepada adik- adik kosan Sabdaira Malau, Theo Sitorus, Wilman Sipayung,
dan teman kos Apriyanti Silaban, Rosa Manullang, Nurmala.
15. Kepada sahabat – sahabat ku Ela Trina Sirait, Juniarta Silaban, Irma Marpaung, Sandro Mangunsong, Yenni panjaitan, Eka Rajagukguk, Ella
v
Terimakasih atas dukungan doa yang selalu semangatin penulis dan
terimakasih telah memberikan sumbangan pikiran kepada penulis hingga skripsi
ini dapat selesai.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik
isi maupun tutur bahasa oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang positif dan membangun penyempurnaan skripsi ini. Atas perhatiannya,
penulis ucapkan terima kasih.
Medan, 02 September 2016
Penulis
vi DAFTAR ISI
ABSTRAK ……….………….…… i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR BAGAN………. xi
DAFTAR LAMPIRAN ………. xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Pembatasan Masalah ... 7
D. Rumusan Masalah ... 8
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR, HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teoritis ... 10
1.Model Pembelajaran ... 10
2.Hakekat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization ... 11
a) Aplikasi Pembelajaran Kooperatif ... 13
vii
4.Hakekat Belajar ………... 18
1. Pengertian Belajar ………. 20
2. Pengertian Hasil Belajar ………... 21
5. Kerajinan Tempat Handphone ……….. 23 a. Kain Flanel ……….. 23 b. Hakikat Sulaman ………. 24 c. Macam – macam Tusuk Hias Yang digunakan Untuk Membuat Tempat Handphone .. ... 25
d. Membuat Tempat Handphone dari Kain Flanel ... 26
a. Alat dan Bahan Menyulam ... 26
1. Alat – alat Menyulam ... 26
2. Bahan –bahan ……….. 27 b. Langkah – langkah Kerja Pembuatan handphone ... 28
B. Penelitian yang Relevan ... 31
C. Kerangka Berfikir ... 32
D. Hipotesis Penelitian ... 33
BAB III METODE PENELITIAN ... 34
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34
B. Defenisi Operasional dan Variabel Penelitian ... 34
1. defenisi Operasional ... 35
2. variabel Penelitian ... 35
C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 35
viii
2. Sampel Penelitian ... 35
D. Jenis Penelitian ... 36
E. Prosedur Penelitian ... 38
1. Rancangan Penelitian ……….38
2. Pelaksanaan Tindakan Kelas ………..40
F. Instrument Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data………. 46
1. Instrument Penelitian ... .46
2. Uji Kesepakatan Pengamat ………. 47
3. Teknik Pengumpulan Data ……….…….48
1. Teknik Analisa Data………...48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50
A. Hasil Penelitian ... 50
B. Siklus I ... 50
1. Perencanaan Tindakan ... 50
2. Pelaksanaan Tindakan ... 51
3. Observasi……….. 51
4. Refleksi ………...…. 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 57
A. Kesimpulan ... 57
B. Saran ... 57
DAFTAR PUSTAKA ………... 59
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
2 .1 : Tusuk Jelujur ………....… 25
2 .2 : Tusuk Feston …………...………... 25
2. 3 : Jarum………... 26
2. 4 : Gunting.………. 27
2. 5 : Senti Meter ………..… 27
2. 6 : Kain Flanel ………...……...…. 27
2. 7 : Benang Sulam……….………..… 28
2. 8 : Kancing ……….……….. 28
2. 9 : Model Tempat Handphone ………....………..… 28
2. 10 : Bentuk Bagian Depan dan Belakang ..……….………….…..…. 29
2. 11 : Meletakkan Hiasan Tempat Handphone ………..… 29
2. 12 : Bagian depan belakang ……….... 30
2. 13 : Memasang Kancing ……….30
4. 1 : Diagram Distribusi Skor Hasil belajar Membuatg Tempat Hadphone………..54
4. 2 : Diagram Presentase Siswa Sebelum Menggunakan ( TAI)……...55
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 : Data Hasil Belajar Prakarya Siswa Kelas X-IPA………... 4
2.1 : Tahap-tahap dalam Model Pembelajaran Kooperatif ..…..………....14 2.2 : kelemahan dan Kelebihan model pembelajaran Kooperatif ………….…17
3.1 : Jumlah Populasi Penelitian……..…….…..………...35
3.2 : Skenario Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted
Individualization………..………. 40
3.3 : Kisi-kisi Penilaian Hasil Belajar Siswa Membuat Tempat
Handphonedi SMA Sulta Iskandar Muda .…...……… 46
4.1 : Nilai Membuat Tempat Handphone………...52 4.2 : Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Mata Pelajaran………53
4.3 : Diagram Distribusi Skor Hasil Belajar Membuat Tempat Handphone….54
4.4 : Hasil Belajar Membuat Tempat Handphone Sebelum Menggunakan TA.54
xi
DAFTAR BAGAN
Bagan Hal
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. : Soal Lembar pengamatan pembuatan tempat handphone………….61
2. : Penilaian hasil membuat tempat handphone………...………. 66
3. : Data mentah hasil pengamatan……….……… 73
4. : Data skor pengamatan……….……. 87
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan harus dirancang dan dilaksanakan selaras dengan
kebutuhan yang berkembang pada masyarakat, untuk mensukseskan
pembangunan tersebut dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang
memiliki kemampuan untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK) yang cukup tinggi serta di barengi dengan keterampilan
pendidikan dan tenaga kerja yang mempunyai hubungan yang erat.
Lembaga pendidikan mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan
sumber daya manusia yang mempunyai kualitas dengan cara
mempersiapkan lulusan yang mampu mengikuti dan mengisi laju
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Menurut Oemar Hamalik, (2008) kurikulum
adalah suatu program pendidikan yang disediakan untuk membelajarkan
siswa. Dengan program itu para siswa melakukan berbagai kegiatan
belajar, sehingga terjadi perubahan dan perkembangan tingkah laku siswa,
sesuai dengan tujuan pendidikan dan pembelajaran.
Kurikulum 2013 menekankan pembelajaran sebagai aplikasi
2
dan pengetahuan peserta didik, hasil akhirnya adalah peningkatan dan
keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft
skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetauan untuk hidup
secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek
kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan.
Model pembelajaran adalah suatu pembelajaran yang berorientasi
pada aplikasi yang dapat meningkatkan hasil belajar. Model atau proses
pembelajaran yaitu cara siswa memperoleh pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan. Model berkenan dengan proses pencapain tujuan,
sedangkan proses itu sendiri berkaitan dengan bagaimana pengalaman
belajar atau isi kurikulum terorganisasikan. Setiap bentuk organisasi yang
digunakan membawa dampak terhadap proses memperoleh pengalaman
yang dilaksanakan. Model pembelajaran, dipandang paling punya peran
strategis dalam upaya mendongkrak keberhasilan proses belajar mengajar,
karena bergerak dengan melihat kondisi kebutuhan siswa, sehingga guru
diharapkan mampu menyampaikan materi dengan tepat tanpa
mengakibatkan siswa mengalami kebosanan.
SMA Sultan Iskandar Muda merupakan sekolah rintisan dari
sekolah Sopian Tan yang menjungjung tinggi nilai kejujuran, kedisiplinan
dan kebersamaan antara umat beragama dikarenakan siswanya terdiri dari
beberapa suku dan ras yang berbeda antara lain Kristen, Islam, Budha, dan
Hindu. Sekolah Iskandar Muda mengelola jenjang pendidikan mulai dari
3
siswa lulusannya memiliki daya kreatifitas yang tinggi sehingga siswa
mempunyai sikap dan kepekaan untuk lebih menghargai hasil
keterampilan tangan, oleh sebab itu didalam kurikulum 2013 yang
digunakan oleh sekolah SMA Sultan Iskandar Muda, terdapat mata
pelajaran Prakarya. Prakarya yang isinya adalah mengembangkan
pengetahuan dan melatih keterampilan kecakapan hidup seni dan teknologi
ekonomis dan mencakup seluruh aspek kehidupan, oleh karena itu dalam
mata pelajaran prakarya dibutuhkan kemauan, ketekunan, dan keaktifan
siswa yang cukup tinggi. Mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan
sangat penting diadakan dalam pendidikan karena era globalisasi saat ini
persaingan hidup manusia semakin ketat dan penuh kompetisi, oleh karena
itu siswa diajarkan untuk mampu menciptakan daya inovasi yang tinggi
sehingga dengan keterampilan yang dimiliki akan dapat mengembangkan
segala potensi dalam diri untuk menciptakan berbagai produk yang dapat
bermanfaat bagi dirinya dan juga orang lain.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMA Sultan
Iskandar Muda dengan guru mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
Bapak Sintong Ekapriasi Situmeang, S.Pd pada tanggal 24 januri 2016 di
Kelas X – IPA pada pokok bahasan membuat kerajinan tempat Handphone
dari kain flanel, guru biasanya menggunakan metode ceramah/demostrasi,
guru bidang studi menyatakan bahwa siswa kurang dapat mengoptimalkan
potensi yang dimiliki untuk melakukan pembelajaran dengan baik,
4
hasil belajar yang tidak memenuhi (KKM) hal ini diketahui dari daftar
nilai siswa kelas X- IPA.
Proses pembelajaran pada mata pelajaran prakarya dan
kewirausahaan guru masih menggunakan motode ceramah/demonstrasi,
pada saat pembelajaran berlangsung guru menjelaskan suatu produk yang
akan di selesaikan dan selama proses belajar guru lebih banyak memberi
informasi – informasi sedangkan siswa hanya sebagai pendengar, dan
sibuk dengan aktivitas masing – masing, sehingga siswa kurang aktif, kurang dapat memahami pelajaran, siswa merasa bosan mengikuti
pembelajaran dan bahkan siswa acuh tak acuh dalam belajar karena tidak
adanya variasi dalam proses belajar, penulis menduga model
pembelajaran ini kurang baik digunakan dalam materi prakarya karena
model pembelajaran ini monoton, bersifat satu arah, dan berpusat pada
guru dalam merancang dan mengimplementasikan program pembelajaran,
sehingga peran guru lebih dominan, sehingga aktivitas dan hasil belajar
siswa rendah dan mengakibatkan hasil belajar siswa 2 tahun terakhir
kurang meningkat di buktikan dengan nilai perolehan hasil belajar siswa
dibawah ini.
5
Data tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada
mata pelajaran prakarya kelas X IPA semester I di SMA Sultan Iskandar
Muda Medan Tahun ajaran 2013-2014. Berdasarkan data yang di peroleh
terdapat sekitar 61 % Siswa yang dikategorikan tidak lulus dengan standar
ketuntasan minimal pada mata pelajaran Prakarya adalah 75. Pada tahun
2014/2015 bahwa persentase jumlah yang belum tuntas pada mata
pelajaran prakarya adalah 63 % .
Dengan salah satu alternative yang dapat meningkatkan hasil
belajar siswa adalah penerapan berbagai model pembelajaran, salah
satunya adalah model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif
merupakan model pembelajaran secara berkelompok yang variatif. Model
pembelajaran kooperatif bukan sekedar pembelajaran berkelompok,
melainkan pembelajaran gotong royong yang sedemikian rupa sehingga
masing – masing anggota kelompok melaksanakan tanggung jawab
pribadinya karena ada sistem akuntabilitas individu. Siswa tidak begitu
saja membonceng jerih payah rekannya dan setiap siswa akan dihargai
sesuai dengan point – point perbaikannya.
Menurut Sanjaya (2006) model pembelajaran kooperatif ini
merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan paham
konstruktivis. Dalam pembelajaran kooperatif diterapkan strategi belajar
dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat
kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap
6
memahami materi pelajaran dimana siswa dibentuk dalam kelompok
dengan kemampuan heterogen.
Slavin (2008) menyatakan salah satu model kooperatif adalah
model pembelajaran team assisted individualization (TAI) bahwa didalam
tipe team assisted individualization (TAI) ini siswa belajar dari teman
melalui teman kelompok diskusi dan saling mengoreksi. Siswa diberikan
waktu banyak berfikir, bekerja dan saling membantu satu sama yang lain.
Dalam hal ini siswa lemah dalam mata pelajaran tidak segan untuk
berdiskusi dengan siswa yang di anggap mampu.
Dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui
pembelajaran kooperatif tipe team assisted individualization (TAI) ini
diharapkan suasana belajar lebih menyenangkan, siswa lebih aktif
dikarenakan siswa dapat belajar dan saling berdiskusi dengan teman
kelompoknya mengenai mata pelajaran prakarya dan dapat membantu
guru untuk meningkatkan ke berhasil belajar siswa.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah ini menarik untuk
di teliti dan penulis akan mengadakan penelitian dengan judul “
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas
maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran prakarya
dan kewirausahaan siswa kelas X SMA Sultan Iskandar Muda
2. Hasil belajar peserta didik belum mencapai KKM
3. Proses belajar mengajar masih berpusat pada guru dikarenakan
guru masih menggunakan model pembelajaran
ceramah/demonstrasi.
4. Belum digunakannya model pembelajaran kooperatif tipe team
assisted individualization (TAI) pada mata pelajaran prakarya
dan kewirausahaan.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah di uraikan diatas ,
maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Subjek penelitian adalah siswa kelas X IPA SMA Sultan
Iskandar Muda.
2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted
Individualization ( TAI ) pada pembuatan tempat handpone
dari kain flanel dengan teknik aplikasi di kelas X IPA SMA
8
3. Hasil belajar membuat tempat Handphone dari kain flanel
dengan teknik aplikasi menggunakan tusuk jelujur dan feston di
kelas X-IPA SMA Sultan Iskandar Muda.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana hasil belajar
membuat tempat handphone dengan menerapkan model pembelajaran
Kooperatif Team Assisted Individualization (TAI) pada siswa kelas X-IPA
SMA Sultan Iskandar Muda ?
E. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dalam penelitian ini
adalah Untuk mengetahui hasil belajar membuat tempat handphone
dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted
Individualization pada mata pelajaran siswa kelas X-IPA SMA Sultan
Iskandar Muda
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a) Bagi siswa
1. Membantu siswa untuk memahami pelajaran pembuatan tempat
9
2. Meningkatkan pengetahuan siswa dalam pembuatan tempat handphone
dan sebagai sumber belajar siswa pada mata pelajaran prakarya dan
kewirausahaan.
3. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran prakarya dan
kewirausahaan pada materi pembuatan tempat handphone.
b) Bagi guru
1. Membantu mengoptimalkan proses belajar mengajar, sehingga guru
dapat memantau proses belajar mengajar baik mengawasi aktivitas
siswa dalam kelas dan aktivitas siswa saat praktek belajar.
2. Mempermudah penyampaian informasi dalam hal ini materi
pembelajaran dan membantu tercapainya tujuan pembelajaran.
c) Bagi sekolah
1. Dapat menjadi alternatif model pembelajaran bagi siswa pada mata
pelajaran prakarya dan kewirausahaan.
d) Bagi peneliti
1. Menambah pengetahuan peneliti tentang pengetahuan dan pengalaman
dalam menyusun karya ilmiah.
2. Sebagai bahan informasi untuk mengadakan penelitian lebih tentang
prosedur penyusunan dan pelaksanaan penelitian.
57 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas, dapat disimpulkan
bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team assisted
individualization hasil belajar mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan
siswa kelas X SMA Sultan Iskandar Muda Medan Sunggal, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut : Dengan menerapan model pembelajaran
kooperatif tipe team assisted individualization pada mata pelajaran
prakarya dan kewirausahaan membuat tempat handphone dari kain flanel
berada pada tingkat kecenderungan kategori sangat tinggi dengan rata–rata
48–52 % menjadi 88.3%.
B. Saran
Dari hasil yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas ini, dapat
disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team
assisted individualization dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Karena
telah melakukan pembelajaran membuat tempat handphone, maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut :
1. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru diharapkan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe team assisted
individualization sebagai model pembelajaran alternatife dalam
58
2. membuat tempat handphone dari kain flanel untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Guru hendaknya selalu berusaha menggali ide yang bersifat
kreatif dan inovatif dalam menerapkan pembelajaran dikelas,
sehingga kegiatan yang dilakukan akan lebih bermakna dan
59
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto 2010. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Trianto . 2011. Model pembelajaran – Progesif, Jakarta : Kencana 2010.
. . Model pembelajaran – Progesif, Jakarta : Kencana 2010.
Aris shoimin 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta : Ar- Ruzz Media.
Annurahman 2009. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya
Arikunto 2007. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Boestra 2014. Panduan Seni Menyulam untuk Anak dan Remaja. Tanggerang : ILM
Djamarah 2001. Pengertian Metode Pembelajaran Konvensional. Jakarta : Pt. Gramedia Pustaka Utama
Dhayani, Ira, Indira. 2010. Teknik dasar Menyulam Untuk Pemula. Penerbit: Kriya Pustaka.
Gagne dalam agus suprijono 2014. Cooperative Learning. Yogjakarta: Pustaka Pelajar.
Hamalik. Oemar . 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Hamidin 2011. Startegi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka setia
Iva. Hardiana. 2014. 50 Kreasi Dompet Imut dari Kain Flanel. Jakarta : Pt. Gramedia Pustaka Utama
Irianto (2011) . Model Pembelajaran. Jakarta : Pt. Gramedia Pustaka Utama
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Penerbit :Media Persada
Nurkholis 2015. Kerajinan Kain Flanel. Jakarta : Pt. Gramedia Pustaka Utama
Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Pt RajaGrafindo Persada
.Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Pt RajaGrafindo Persada
Robet E. slavin 2014. Cooperative tipe TAI (Teori, Riset dan Praktik). Bandung : Nusa Media.
60
. 2014. Hasil Belajar. Yogjakarta: Pustaka Pelajar
Soekamto 2000. Cooperative tipe TAI . Bandung : Nusa Media.
Slavin Slameto 2012. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Sanjaya. Wina.(2006). Strategi Pembelajaran (Berorientasi Proses Pendidikan). Jakarta : Prenada Media Group
Sanjaya. Wina.(2006). Pembelajaran Kooperatif, Jakarta: Prenada media Group
Slavin 2012). Cooperative tipe TAI (Teori, Riset dan Praktik). Bandung : Nusa
Soedjono 2007. Eni kerajinan sulaman. Bandung : Angkasa Bandung
Sugiono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif .Bandung : ALFABETA
Suyitno. 2007. Pembelajaran Kooperatif .Jakarta.Prenada Media Group
Sukayati 2008. Teknik Pengumpulan Data Kualitatif. Nusa Media.
Sudjana 2009. Teknik pengumpulan data. Bandung: Nusa Indah
Trianto.2010. Model – model Pembelajaran Inovatif beriorentasi konstruktif. Jakarta:Kencana
Purwanto 2011. Pembelajaran Kooperatif. Bandung: Remaja Rosdakarya