• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJAAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN KELAS X SMA SULTAN ISKANDAR MUDA MEDAN SUNGGAL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJAAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN KELAS X SMA SULTAN ISKANDAR MUDA MEDAN SUNGGAL."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJAAN KOOPERATIF TIPE

TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN

PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN KELAS X

SMA SULTAN ISKANDAR MUDA

MEDAN SUNGGAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan pendidikan kesejahteraan Keluarga

Oleh

LINA AGUSTINA OMIA NABABAN

5113143025

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

Lina Agustina Omia Nababan, (Nim 5113143025). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Prakarya Dan Kewirausahaan Siswa Kelas X SMA Sultan Iskandar Muda Medan Sunggal. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

Penenilitian ini bertujuan : Untuk mengetahui hasil belajar membuat tempat handphone dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization pada mata pelajaran siswa kelas X-IPA SMA Sultan Iskandar Muda.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-IPA SMA Sultan Iskandar Muda, sebanyak 1 kelas dengan jumlah siswa 34 siswa. Teknik pengambilan sample menggunakan purposive sampling yaitu dengan sengaja ditentukan karena siswa kelas X- IPA 2 yang lebih banyak memiliki nilai tidak mencapai KKM.

Hasil penelitian ini pada siklus I menunjukkan bahwa tingkat kecenderungan hasil belajar membuat tempat handphone pada siswa kelas X-IPA2 SMA Sultan Iskandar Muda cenderung tinggi dimana rata-rata 48-52% menjadi 88,3 % . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar dengan menerapan model pembelajaran kooperatif tipe team assisted indivialization (TAI) untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan siswa kelas X SMA Sultan Iskandar Muda

(7)

ii ABSTRACT

Lina Agustina OMIA Nababan, (Nim 5113143025). Application of Cooperative Learning Model Team Assisted Individualization (TAI) To Improve Learning Outcomes Subject craft and Entrepreneurship Class X High School Sultan Iskandar Muda Medan Sunggal. Essay. Faculty of Engineering, University of Medan.

Penenilitian aims: To know the results of learning to make a phone by applying the model of Cooperative Learning Team Assisted Individualization mode on the subjects of class X-IPA SMA Sultan Iskandar Muda.

The population in this study were students of class X-IPA SMA Sultan Iskandar Muda, as many as one class with the number of students 34 students. Mechanical sampling using purposive sampling is deliberately prescribed for students of class X IPA 2 more have not reached KKM value.

The results of this study in the first cycle showed that the tendency of learning outcomes makes a phone in class X-IPA2 SMA Sultan Iskandar Muda tend to be high where the average 48-52% to 88.3%. It can be concluded that there is an increasing learning outcomes by type of cooperative learning model menerapan team assisted indivialization (TAI) to improve learning outcomes subjects craft and entrepreneurial class X SMA Sultan Iskandar Muda

(8)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

rahmat dan karunia-Nya yang diberikan pada saya, sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis tidak lepas dari hambatan dan rintangan.

Namun dengan usaha yang maksimal yang sesuai dengan kemampuan beserta

bantuan dari berbagai pihak, penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

sebanyak – banyaknya kepada berbagai pihak khususnya kepada kedua orang tua bapak saya Hotlan Nababan dan ibu saya Saoti Malau. Trimakasih buat setiap

doa, motivasi dan dukungan baik secara materi yang selalu diberikan pada

penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dan dengan segala cinta

dan kasih sayang penulis juga berterima kasih kepada pihak yang telah

memberikan bantuan dan bimbingan sehingga skripsi ini dapat disusun dengan

baik. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan

kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik.

2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Pembantu Dekan Fakultas Teknik.

3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan

Keluarga.

4. Ibu Dra. Nurmaya Napitu, M.Si selaku Ketua Prodi PKK Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

5. Dra. Flora Hutapea, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak meluangkan waktunya dalam memberikan bantuan berupa semangat,

(9)

iv

6. Ibu Dra. Hotmaria Tampubolon, M.Pd selaku Dosen Penguji sekaligus

sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan arahan

dan bimbingan kepada Penulis.

7. Ibu Dr. Farihah, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan

masukan sehingga skripsi ini dapat mengarah sempurna.

8. Ibu Dra. Nurhayati Tanjung, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah banyak

memberikan masukan sehingga skripsi ini dapat mengarah sempurna.

9. Kepada Bapak Kepala Sekolah beserta Guru-Guru dan Staf Pegawai di SMA

Sultan Iskandar Muda Medan Sunggal khususnya pak Sintong Ekapriasi

Situmeang, S.Pd dan Ibu Gracia, S.Pd selaku guru pembimbing di SMA

Sultan Iskandar Muda Medan Sunggal yang telah bersedia memberikan

informasi dan membantu dalam penulisan skripsi.

10. Kepada kakak Saya Sartika Nababan yang selalu mendukung, mendoakan

dan memberikan materi kepada penulis dan Adik saya Ryo Nababan dan

Reflen Nababan serta seluruh keluarga besar yang selalu mendoakan,

memberikan semangat dan dukungan kepada Penulis.

11. Kepada Benni Simbolon yang selalu mendokan dan memberi semangat

kepada penulis.

12. Kepada teman-teman PPL Shinta Sihombing, Yessika Tambunan, Agnes

Purba, Arifin manurung, Jumika Aloho, Roy andi Simatupang, Andri Siregar,

dan tema-teman yang tidak dapat saya sebutkan satuper satu.

13. Kepada PKK Reguler, Henny Panjaitan, Irena Pagestika, Nesti Agustina,

Hilda Aulia, Halimah, Desi Nurhayati S. Siti Aisyah, Desi Siburian, Apridona

Lumbangaol, Eva Elisa, K’ Eris Simatupang, dan Ekstensi, Lasmian Silaban, 14. Kepada adik- adik kosan Sabdaira Malau, Theo Sitorus, Wilman Sipayung,

dan teman kos Apriyanti Silaban, Rosa Manullang, Nurmala.

15. Kepada sahabat – sahabat ku Ela Trina Sirait, Juniarta Silaban, Irma Marpaung, Sandro Mangunsong, Yenni panjaitan, Eka Rajagukguk, Ella

(10)

v

Terimakasih atas dukungan doa yang selalu semangatin penulis dan

terimakasih telah memberikan sumbangan pikiran kepada penulis hingga skripsi

ini dapat selesai.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik

isi maupun tutur bahasa oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran

yang positif dan membangun penyempurnaan skripsi ini. Atas perhatiannya,

penulis ucapkan terima kasih.

Medan, 02 September 2016

Penulis

(11)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ……….………….…… i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR BAGAN………. xi

DAFTAR LAMPIRAN ………. xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR, HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teoritis ... 10

1.Model Pembelajaran ... 10

2.Hakekat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization ... 11

a) Aplikasi Pembelajaran Kooperatif ... 13

(12)

vii

4.Hakekat Belajar ………... 18

1. Pengertian Belajar ………. 20

2. Pengertian Hasil Belajar ………... 21

5. Kerajinan Tempat Handphone ……….. 23 a. Kain Flanel ……….. 23 b. Hakikat Sulaman ………. 24 c. Macam – macam Tusuk Hias Yang digunakan Untuk Membuat Tempat Handphone .. ... 25

d. Membuat Tempat Handphone dari Kain Flanel ... 26

a. Alat dan Bahan Menyulam ... 26

1. Alat – alat Menyulam ... 26

2. Bahan –bahan ……….. 27 b. Langkah – langkah Kerja Pembuatan handphone ... 28

B. Penelitian yang Relevan ... 31

C. Kerangka Berfikir ... 32

D. Hipotesis Penelitian ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34

B. Defenisi Operasional dan Variabel Penelitian ... 34

1. defenisi Operasional ... 35

2. variabel Penelitian ... 35

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 35

(13)

viii

2. Sampel Penelitian ... 35

D. Jenis Penelitian ... 36

E. Prosedur Penelitian ... 38

1. Rancangan Penelitian ……….38

2. Pelaksanaan Tindakan Kelas ………..40

F. Instrument Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data………. 46

1. Instrument Penelitian ... .46

2. Uji Kesepakatan Pengamat ………. 47

3. Teknik Pengumpulan Data ……….…….48

1. Teknik Analisa Data………...48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

A. Hasil Penelitian ... 50

B. Siklus I ... 50

1. Perencanaan Tindakan ... 50

2. Pelaksanaan Tindakan ... 51

3. Observasi……….. 51

4. Refleksi ………...…. 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 57

A. Kesimpulan ... 57

B. Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ………... 59

(14)
(15)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

2 .1 : Tusuk Jelujur ………....… 25

2 .2 : Tusuk Feston …………...………... 25

2. 3 : Jarum………... 26

2. 4 : Gunting.………. 27

2. 5 : Senti Meter ………..… 27

2. 6 : Kain Flanel ………...……...…. 27

2. 7 : Benang Sulam……….………..… 28

2. 8 : Kancing ……….……….. 28

2. 9 : Model Tempat Handphone ………....………..… 28

2. 10 : Bentuk Bagian Depan dan Belakang ..……….………….…..…. 29

2. 11 : Meletakkan Hiasan Tempat Handphone ………..… 29

2. 12 : Bagian depan belakang ……….... 30

2. 13 : Memasang Kancing ……….30

4. 1 : Diagram Distribusi Skor Hasil belajar Membuatg Tempat Hadphone………..54

4. 2 : Diagram Presentase Siswa Sebelum Menggunakan ( TAI)……...55

(16)

x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 : Data Hasil Belajar Prakarya Siswa Kelas X-IPA………... 4

2.1 : Tahap-tahap dalam Model Pembelajaran Kooperatif ..…..………....14 2.2 : kelemahan dan Kelebihan model pembelajaran Kooperatif ………….…17

3.1 : Jumlah Populasi Penelitian……..…….…..………...35

3.2 : Skenario Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted

Individualization………..………. 40

3.3 : Kisi-kisi Penilaian Hasil Belajar Siswa Membuat Tempat

Handphonedi SMA Sulta Iskandar Muda .…...……… 46

4.1 : Nilai Membuat Tempat Handphone………...52 4.2 : Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Mata Pelajaran………53

4.3 : Diagram Distribusi Skor Hasil Belajar Membuat Tempat Handphone….54

4.4 : Hasil Belajar Membuat Tempat Handphone Sebelum Menggunakan TA.54

(17)

xi

DAFTAR BAGAN

Bagan Hal

(18)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. : Soal Lembar pengamatan pembuatan tempat handphone………….61

2. : Penilaian hasil membuat tempat handphone………...………. 66

3. : Data mentah hasil pengamatan……….……… 73

4. : Data skor pengamatan……….……. 87

(19)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan harus dirancang dan dilaksanakan selaras dengan

kebutuhan yang berkembang pada masyarakat, untuk mensukseskan

pembangunan tersebut dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang

memiliki kemampuan untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

(IPTEK) yang cukup tinggi serta di barengi dengan keterampilan

pendidikan dan tenaga kerja yang mempunyai hubungan yang erat.

Lembaga pendidikan mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan

sumber daya manusia yang mempunyai kualitas dengan cara

mempersiapkan lulusan yang mampu mengikuti dan mengisi laju

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai

tujuan pendidikan tertentu. Menurut Oemar Hamalik, (2008) kurikulum

adalah suatu program pendidikan yang disediakan untuk membelajarkan

siswa. Dengan program itu para siswa melakukan berbagai kegiatan

belajar, sehingga terjadi perubahan dan perkembangan tingkah laku siswa,

sesuai dengan tujuan pendidikan dan pembelajaran.

Kurikulum 2013 menekankan pembelajaran sebagai aplikasi

(20)

2

dan pengetahuan peserta didik, hasil akhirnya adalah peningkatan dan

keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft

skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetauan untuk hidup

secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek

kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan.

Model pembelajaran adalah suatu pembelajaran yang berorientasi

pada aplikasi yang dapat meningkatkan hasil belajar. Model atau proses

pembelajaran yaitu cara siswa memperoleh pengalaman belajar untuk

mencapai tujuan. Model berkenan dengan proses pencapain tujuan,

sedangkan proses itu sendiri berkaitan dengan bagaimana pengalaman

belajar atau isi kurikulum terorganisasikan. Setiap bentuk organisasi yang

digunakan membawa dampak terhadap proses memperoleh pengalaman

yang dilaksanakan. Model pembelajaran, dipandang paling punya peran

strategis dalam upaya mendongkrak keberhasilan proses belajar mengajar,

karena bergerak dengan melihat kondisi kebutuhan siswa, sehingga guru

diharapkan mampu menyampaikan materi dengan tepat tanpa

mengakibatkan siswa mengalami kebosanan.

SMA Sultan Iskandar Muda merupakan sekolah rintisan dari

sekolah Sopian Tan yang menjungjung tinggi nilai kejujuran, kedisiplinan

dan kebersamaan antara umat beragama dikarenakan siswanya terdiri dari

beberapa suku dan ras yang berbeda antara lain Kristen, Islam, Budha, dan

Hindu. Sekolah Iskandar Muda mengelola jenjang pendidikan mulai dari

(21)

3

siswa lulusannya memiliki daya kreatifitas yang tinggi sehingga siswa

mempunyai sikap dan kepekaan untuk lebih menghargai hasil

keterampilan tangan, oleh sebab itu didalam kurikulum 2013 yang

digunakan oleh sekolah SMA Sultan Iskandar Muda, terdapat mata

pelajaran Prakarya. Prakarya yang isinya adalah mengembangkan

pengetahuan dan melatih keterampilan kecakapan hidup seni dan teknologi

ekonomis dan mencakup seluruh aspek kehidupan, oleh karena itu dalam

mata pelajaran prakarya dibutuhkan kemauan, ketekunan, dan keaktifan

siswa yang cukup tinggi. Mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan

sangat penting diadakan dalam pendidikan karena era globalisasi saat ini

persaingan hidup manusia semakin ketat dan penuh kompetisi, oleh karena

itu siswa diajarkan untuk mampu menciptakan daya inovasi yang tinggi

sehingga dengan keterampilan yang dimiliki akan dapat mengembangkan

segala potensi dalam diri untuk menciptakan berbagai produk yang dapat

bermanfaat bagi dirinya dan juga orang lain.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMA Sultan

Iskandar Muda dengan guru mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan

Bapak Sintong Ekapriasi Situmeang, S.Pd pada tanggal 24 januri 2016 di

Kelas X – IPA pada pokok bahasan membuat kerajinan tempat Handphone

dari kain flanel, guru biasanya menggunakan metode ceramah/demostrasi,

guru bidang studi menyatakan bahwa siswa kurang dapat mengoptimalkan

potensi yang dimiliki untuk melakukan pembelajaran dengan baik,

(22)

4

hasil belajar yang tidak memenuhi (KKM) hal ini diketahui dari daftar

nilai siswa kelas X- IPA.

Proses pembelajaran pada mata pelajaran prakarya dan

kewirausahaan guru masih menggunakan motode ceramah/demonstrasi,

pada saat pembelajaran berlangsung guru menjelaskan suatu produk yang

akan di selesaikan dan selama proses belajar guru lebih banyak memberi

informasi – informasi sedangkan siswa hanya sebagai pendengar, dan

sibuk dengan aktivitas masing – masing, sehingga siswa kurang aktif, kurang dapat memahami pelajaran, siswa merasa bosan mengikuti

pembelajaran dan bahkan siswa acuh tak acuh dalam belajar karena tidak

adanya variasi dalam proses belajar, penulis menduga model

pembelajaran ini kurang baik digunakan dalam materi prakarya karena

model pembelajaran ini monoton, bersifat satu arah, dan berpusat pada

guru dalam merancang dan mengimplementasikan program pembelajaran,

sehingga peran guru lebih dominan, sehingga aktivitas dan hasil belajar

siswa rendah dan mengakibatkan hasil belajar siswa 2 tahun terakhir

kurang meningkat di buktikan dengan nilai perolehan hasil belajar siswa

dibawah ini.

(23)

5

Data tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada

mata pelajaran prakarya kelas X IPA semester I di SMA Sultan Iskandar

Muda Medan Tahun ajaran 2013-2014. Berdasarkan data yang di peroleh

terdapat sekitar 61 % Siswa yang dikategorikan tidak lulus dengan standar

ketuntasan minimal pada mata pelajaran Prakarya adalah 75. Pada tahun

2014/2015 bahwa persentase jumlah yang belum tuntas pada mata

pelajaran prakarya adalah 63 % .

Dengan salah satu alternative yang dapat meningkatkan hasil

belajar siswa adalah penerapan berbagai model pembelajaran, salah

satunya adalah model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif

merupakan model pembelajaran secara berkelompok yang variatif. Model

pembelajaran kooperatif bukan sekedar pembelajaran berkelompok,

melainkan pembelajaran gotong royong yang sedemikian rupa sehingga

masing – masing anggota kelompok melaksanakan tanggung jawab

pribadinya karena ada sistem akuntabilitas individu. Siswa tidak begitu

saja membonceng jerih payah rekannya dan setiap siswa akan dihargai

sesuai dengan point – point perbaikannya.

Menurut Sanjaya (2006) model pembelajaran kooperatif ini

merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan paham

konstruktivis. Dalam pembelajaran kooperatif diterapkan strategi belajar

dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat

kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap

(24)

6

memahami materi pelajaran dimana siswa dibentuk dalam kelompok

dengan kemampuan heterogen.

Slavin (2008) menyatakan salah satu model kooperatif adalah

model pembelajaran team assisted individualization (TAI) bahwa didalam

tipe team assisted individualization (TAI) ini siswa belajar dari teman

melalui teman kelompok diskusi dan saling mengoreksi. Siswa diberikan

waktu banyak berfikir, bekerja dan saling membantu satu sama yang lain.

Dalam hal ini siswa lemah dalam mata pelajaran tidak segan untuk

berdiskusi dengan siswa yang di anggap mampu.

Dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui

pembelajaran kooperatif tipe team assisted individualization (TAI) ini

diharapkan suasana belajar lebih menyenangkan, siswa lebih aktif

dikarenakan siswa dapat belajar dan saling berdiskusi dengan teman

kelompoknya mengenai mata pelajaran prakarya dan dapat membantu

guru untuk meningkatkan ke berhasil belajar siswa.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah ini menarik untuk

di teliti dan penulis akan mengadakan penelitian dengan judul

(25)

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas

maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran prakarya

dan kewirausahaan siswa kelas X SMA Sultan Iskandar Muda

2. Hasil belajar peserta didik belum mencapai KKM

3. Proses belajar mengajar masih berpusat pada guru dikarenakan

guru masih menggunakan model pembelajaran

ceramah/demonstrasi.

4. Belum digunakannya model pembelajaran kooperatif tipe team

assisted individualization (TAI) pada mata pelajaran prakarya

dan kewirausahaan.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah di uraikan diatas ,

maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Subjek penelitian adalah siswa kelas X IPA SMA Sultan

Iskandar Muda.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted

Individualization ( TAI ) pada pembuatan tempat handpone

dari kain flanel dengan teknik aplikasi di kelas X IPA SMA

(26)

8

3. Hasil belajar membuat tempat Handphone dari kain flanel

dengan teknik aplikasi menggunakan tusuk jelujur dan feston di

kelas X-IPA SMA Sultan Iskandar Muda.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka yang menjadi

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana hasil belajar

membuat tempat handphone dengan menerapkan model pembelajaran

Kooperatif Team Assisted Individualization (TAI) pada siswa kelas X-IPA

SMA Sultan Iskandar Muda ?

E. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dalam penelitian ini

adalah Untuk mengetahui hasil belajar membuat tempat handphone

dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted

Individualization pada mata pelajaran siswa kelas X-IPA SMA Sultan

Iskandar Muda

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a) Bagi siswa

1. Membantu siswa untuk memahami pelajaran pembuatan tempat

(27)

9

2. Meningkatkan pengetahuan siswa dalam pembuatan tempat handphone

dan sebagai sumber belajar siswa pada mata pelajaran prakarya dan

kewirausahaan.

3. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran prakarya dan

kewirausahaan pada materi pembuatan tempat handphone.

b) Bagi guru

1. Membantu mengoptimalkan proses belajar mengajar, sehingga guru

dapat memantau proses belajar mengajar baik mengawasi aktivitas

siswa dalam kelas dan aktivitas siswa saat praktek belajar.

2. Mempermudah penyampaian informasi dalam hal ini materi

pembelajaran dan membantu tercapainya tujuan pembelajaran.

c) Bagi sekolah

1. Dapat menjadi alternatif model pembelajaran bagi siswa pada mata

pelajaran prakarya dan kewirausahaan.

d) Bagi peneliti

1. Menambah pengetahuan peneliti tentang pengetahuan dan pengalaman

dalam menyusun karya ilmiah.

2. Sebagai bahan informasi untuk mengadakan penelitian lebih tentang

prosedur penyusunan dan pelaksanaan penelitian.

(28)

57 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas, dapat disimpulkan

bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team assisted

individualization hasil belajar mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan

siswa kelas X SMA Sultan Iskandar Muda Medan Sunggal, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut : Dengan menerapan model pembelajaran

kooperatif tipe team assisted individualization pada mata pelajaran

prakarya dan kewirausahaan membuat tempat handphone dari kain flanel

berada pada tingkat kecenderungan kategori sangat tinggi dengan rata–rata

48–52 % menjadi 88.3%.

B. Saran

Dari hasil yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas ini, dapat

disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team

assisted individualization dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Karena

telah melakukan pembelajaran membuat tempat handphone, maka peneliti

memberikan saran sebagai berikut :

1. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru diharapkan menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe team assisted

individualization sebagai model pembelajaran alternatife dalam

(29)

58

2. membuat tempat handphone dari kain flanel untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Guru hendaknya selalu berusaha menggali ide yang bersifat

kreatif dan inovatif dalam menerapkan pembelajaran dikelas,

sehingga kegiatan yang dilakukan akan lebih bermakna dan

(30)

59

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto 2010. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Trianto . 2011. Model pembelajaran – Progesif, Jakarta : Kencana 2010.

. . Model pembelajaran Progesif, Jakarta : Kencana 2010.

Aris shoimin 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta : Ar- Ruzz Media.

Annurahman 2009. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya

Arikunto 2007. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Boestra 2014. Panduan Seni Menyulam untuk Anak dan Remaja. Tanggerang : ILM

Djamarah 2001. Pengertian Metode Pembelajaran Konvensional. Jakarta : Pt. Gramedia Pustaka Utama

Dhayani, Ira, Indira. 2010. Teknik dasar Menyulam Untuk Pemula. Penerbit: Kriya Pustaka.

Gagne dalam agus suprijono 2014. Cooperative Learning. Yogjakarta: Pustaka Pelajar.

Hamalik. Oemar . 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Hamidin 2011. Startegi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka setia

Iva. Hardiana. 2014. 50 Kreasi Dompet Imut dari Kain Flanel. Jakarta : Pt. Gramedia Pustaka Utama

Irianto (2011) . Model Pembelajaran. Jakarta : Pt. Gramedia Pustaka Utama

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Penerbit :Media Persada

Nurkholis 2015. Kerajinan Kain Flanel. Jakarta : Pt. Gramedia Pustaka Utama

Rusman 2012 Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Pt RajaGrafindo Persada

.Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Pt RajaGrafindo Persada

Robet E. slavin 2014. Cooperative tipe TAI (Teori, Riset dan Praktik). Bandung : Nusa Media.

(31)

60

. 2014. Hasil Belajar. Yogjakarta: Pustaka Pelajar

Soekamto 2000. Cooperative tipe TAI . Bandung : Nusa Media.

Slavin Slameto 2012. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sanjaya. Wina.(2006). Strategi Pembelajaran (Berorientasi Proses Pendidikan). Jakarta : Prenada Media Group

Sanjaya. Wina.(2006). Pembelajaran Kooperatif, Jakarta: Prenada media Group

Slavin 2012). Cooperative tipe TAI (Teori, Riset dan Praktik). Bandung : Nusa

Soedjono 2007. Eni kerajinan sulaman. Bandung : Angkasa Bandung

Sugiono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif .Bandung : ALFABETA

Suyitno. 2007. Pembelajaran Kooperatif .Jakarta.Prenada Media Group

Sukayati 2008. Teknik Pengumpulan Data Kualitatif. Nusa Media.

Sudjana 2009. Teknik pengumpulan data. Bandung: Nusa Indah

Trianto.2010. Model model Pembelajaran Inovatif beriorentasi konstruktif. Jakarta:Kencana

Purwanto 2011. Pembelajaran Kooperatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Gambar

Gambar
Tabel

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kedatangan rata - rata pada hari sibuk untuk 3 Loket adalah Tingkat Kegunaan Karyawan 0, 798 atau 79, 8 %. Probabilitas tidak adanya pengguna

Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama.. kebijakan moneter (Inflation Targeting Framework) dengan menganut sistem nilai

Yang bertanda tangan dibawah ini Kelompok Kerja Barang Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Kepulauan Aru, berdasarkan :. Berita Acara Pemberian Penjelasan (BAPP) Nomor

[r]

 Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai modifikasi wadah tanam yang dapat digunakan untuk menanam tanaman sayur berdasarkan pengamatan dari gambar berdasarkan

"Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP), dan Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan (studi pada bank umum syariah di

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Matematika. © Novian Nurcahyo 2014

Berdasarkan hasil penelitian, pada jarak tanam 100x50x45 cm (kontrol) dan pemberian pupuk ZA 10 gram menunjukkan hasil terbaik pada parameter tinggi tanaman, diameter batang,