• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPS BERBASIS PENINGGALAN SEJARAH LOKAL PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPS BERBASIS PENINGGALAN SEJARAH LOKAL PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPS BERBASIS

PENINGGALAN SEJARAH LOKAL PADA

MATERI PENINGGALAN SEJARAH

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh:

WINA YANTI NASUTION

NIM : 8146181050

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Wina Yanti Nasution.(2016). Pengembangan Bahan Ajar IPS Berbasis Peninggalan Sejarah Lokal pada Materi Peninggalan Sejarah.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh: (1) Bahan ajar yang digunakan siswa belum sesuai dengan kebutuhan siswa. (2) Bahan ajar yang digunakan selalu sama dari tahun ketahun. (3) Guru belum pernah melakukan pengembangan bahan ajar di SD Negeri 0402 Hurung jilok. (4) Hasil belajar IPS siswa masih banyak yang tidak memenuhi KKM. Oleh karena itu, peneliti merasa perlu mengembangkan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa, sesuai dengan tempat tinggal siswa. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengembangkan bahan ajar IPS berbasis peninggalan sejarah lokal pada materi peninggalan sejarah. (2) Mengetahui efektitifitas pembelajaran materi peninggalan sejarah dengan menggunakan bahan ajar yang dikembangkan.

Subjek penelitian adalah seluruh anak kelas IV SD Negeri 0402 Hurung Jilok Kecamatan Sosa Kabupaten Padanglawas Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016. Kelas IV-A sebagai kelas kontrol berjumlah 31 orang terdiri dari 22 orang perempuan dan 9 orang laki-laki. Kelas IV-B sebagai kelas eksperimen berjumlah 34 orang terdiri dari 8 orang perempuan dan 26 orang laki-laki.

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development/R&D) dengan model pengembangan Dick & Carey. Langkah-langkah yang dilaksanakan adalah (1) Tahap Pertama Memunculkan Ide / Gagasan Awal dan Melaksanakan Studi Pendahuluan. (2) Tahap Kedua : Pengembangan produk. (3) Tahap ketiga : Uji Validasi dan Revisi. (4) Uji coba produk.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) hasil belajar yang diperoleh kelas eksperimen lebih tinggi daripada hasil belajar yang diperoleh kelas kontrol. Hal itu terlihat pada hasil pre test dan pos test yang dilakukan peneliti. Pada saat pre test dari 31 siswa kelas IV-A hanya 13 orang (41,94%) yang tuntas, sementasa 18 orang lagi (58,06%) tidak tuntas dengan RRK 60. Sementara di kelas IV-B dari 34 siswa hanya 10 orang (29,41%) yang tuntas, sebanyak 24 orang lagi (70,59%) belum tuntas dengan RRK 56,03. Pada saat pos test dari kelas IV-A sebanyak 28 siswa (90,32%) sudah tuntas hanya 3 orang lagi (9,68%) yang tidak tuntas dengan RRK 68,71. Sedangkan dari kelas IV-B sebanyak 33 orang (97,06%) sudah tuntas, sisa 1 orang lagi (2,94%) yang tidak tuntas dengan RRK 73,82. (2) Kevalidan produk juga mendapatkan nilai yang sangat baik, hal itu terbukti dari nilai yang diperoleh dari keempat validator yaitu : skor validasi materi 3,62 (90,63%), skor validasi bahasa 3,75 (93,75%), skor validasi media 3,69 (92,19%), dan skor validasi desain pembelajaran 4,00 (100%).

Penggunaan bahan ajar IPS berbasis peninggalan sejarah lokal berimplikasi pada meningkatnya hasil belajar, minat, perhatian, dan partisipasi siswa, dan dapat menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan efektif dalam kegiatan belajar mengajar.

(6)

ii ABSTRACT

Wina Yanti Nasution.(2016).Development Teaching Materials IPS Based on Heritage Local History on Historical Heritage Matter.

This research is motivated by: (1) The teaching materials used by students not in accordance with the needs of students. (2) The teaching materials used are always the same from year to year. (3) The teacher has never made the development of teaching materials in primary schools 0402 Hurung jilok. (4) The results of social studies students are still many who do not meet the KKM. Therefore, the researchers felt the need to develop teaching materials that suit the needs of students, according to the student residence. This research aims to: (1) develop teaching materials IPS based Local historical heritage on matter of heritage. (2) Determine the effectiveness of learning material historical heritage by using teaching materials developed.

Research subjectare all children of the fourth grade primary school 0402 Hurung Jilok Subdistrict Sosa District Padanglawas Even semester Academic Year 2015/2016. Class IV-A as the control class totaling 31 people consisting of 22 women and 9 men. Class IV-B as a class experiment totaling 34 people consisting of 8 women and 26 men. This type of research is a research & development (Research and Development / R & D) with Dick & Carey model of development. The measures undertaken are (1) The First Stage Raising Idea / Idea Early and Implement Preliminary Study. (2) Phase Two: Developing products. (3) The third stage: Validation Test and Revision. (4) The test product.

Research result show that : (1) The study results that obtainable class experiment higher than learning outcomes gained control class. It was seen on the results of pre-test and post test conducted by researchers. At the time of pre-test of 31 students of class IV-A only 13 people (41.94%) were completed, sementasa 18 others (58.06%) did not complete by RRK 60. While in class IV-B of 34 students only 10 (29.41%) were completed, as many as 24 others (70.59%) have not completed the RRK 56.03. At the time of the post test of class IV-A were 28 students (90.32%) had completed only three others (9.68%) who did not complete the RRK 68.71. While the class IV-B as many as 33 people (97.06%) has been completed, the remaining 1 again (2.94%) who did not complete the RRK 73.82. (2) The validity of the products are also getting a very good value, it is evident from the value obtained from the four validator namely: material validation score of 3.62 (90.63%), language validation score of 3.75 (93.75%), media validation score of 3.69 (92.19%) and instructional design validation score of 4.00 (100%).

The use of teaching materials IPS based relics of local history implications for increasing learning outcomes, interest, attention, and participation of students, and can create atmosphere of learning more interactive and effective in teaching and learning.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan yang sedalam-dalamnya pada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis ini, dengan judul: Pengembangan Bahan Ajar IPS Berbasis Peninggalan Sejarah Lokal Pada Materi Peninggalan Sejarah. Dalam penulisan tesis ini, penulis banyak menghadapi kendala dan keterbatasan. Atas bimbingan dan arahan serta motivasi dari pembimbing dan rekan-rekan mahasiswa pascasarjana khususnya kelas A-1 Reguler penulisan tesis ini dapat diselesaikan dengan baik.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus dan iklas penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Hidayat, M.Si selaku dosen pembimbing I, dan Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku pembimbing II yang dengan penuh kesabaran memberikan ilmu pengetahuan, bimbingan, motivasi, arahan, dan saran dalam penulisan tesis ini. Selanjutnya ucapan terima kasih kepada Dr. Arif Rahman, M.Pd, Dr. R. Mursid, M.Pd, Dr. Phil Ichwan Azhari, M.S selaku nara sumber yang telah banyak memberikan masukan atas sumbangan pemikiran sehingga menambah wawasan pengetahuan penulis dalam penyusunan tesis ini.

Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Bapak Dr. Sugiharto, M.Si selaku validator materi, Bapak Dr. Wisman Hadi, S.Pd., M.Hum selaku validator bahasa, Ibu Dr. Samsidar Tanjung, M.Pd selaku validator media, dan kepada Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku validator desain pembelajaran.

(8)

iv

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Selaku Rektor Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis melaksanakan perkuliahan.

2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd. selaku Direktur PPs Unimed.

3. Ibu Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd. selaku Ketua Prodi Pendidikan Dasar, dan

Bapak Dr. Daulat Saragi, M.Hum. selaku Sekretaris Prodi Pendidikan

Dasar.

4. Bapak/Ibu dosen Prodi Pendidikan Dasar yang telah memberikan ilmu,

motivasi dan saran yang bermanfaat selama perkuliahan berlangsung.

5. Seluruh staff pegawai PPs Unimed, terkhusus kepada Abangda Hizrah

Syahputra Harahap yang telah banyak memberikan saran, dan bantuan

sejak peneliti melaksanakan perkuliahan perdana sampai pada penyusunan

berkas.

6. Ibu Siti Eja, S.Pd.I selaku Kepala Sekolah SD Negeri 0402 Hurung Jilok yang telah memberikan izin penelitian di sekolah tersebut.

7. Bapak/Ibu guru dan staf administrasi SD Negeri 0402 Hurung Jilok Kecamatan Sosa Kabupaten Pawanglawas.

8. Bapak Umar Dani Pasaribu, S.Pd. selaku guru kelas IV-A, dan Ibu Hj. Nurhalima Lola selaku guru kelas IV-B SD Negeri 0402 Hurung Jilok. 9. Siswa/Siswi kelas IV SD Negeri 0402 Hurung Jilok Kecamatan Sosa

Kabupaten Pawanglawas.

10.Teristimewa kepada Ayahanda Darwin Nasution, SP dan Ibunda Annur Hasibuan yang selalu memberikan doa, motivasi, serta kecukupan dana hingga penulis selesai menyelesaikan studi.

11.Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyusun skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan motivasinya.

(9)

v

dorongan, dan bimbingannya kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik. Akhir kata semoga

Kemungkinan tesis ini belum sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan tesis ini. Kiranya tesis ini bermanfaat bagi para guru khususnya guru SD dan dalam menambah khazanah ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2016 Penulis

(10)

vi

2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif tipe Talking Stick ... 24

2.1.5 Peninggalan Sejarah Sebagai Sumber Belajar ... 27

2.1.6 Pengembangan Peninggalan Sejarah Sebagai Bahan Ajar IPS ... 30

2.1.7 Teori Belajar yang Mendukung Pengembangan Bahan Ajar ... 31

2.1.8 Model Pengembangan Bahan Ajar ... 33

2.1.9 Pembelajaran IPS di SD ... 35

2.2Penelitian yang Relevan ... 41

2.3Kerangka Berpikir ... 43

BAB III METODE PENELITIAN 3.1Jenis Penelitian ... 45

3.2Prosedur Penelitian... 45

3.2.1 Studi Pendahuluan ... 46

3.2.2 Perencanaan ... 47

(11)

vii

3.3Teknik Pengumpulan Data ... 53

3.4Teknik Analisis Data ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Pengembangan Bahan Ajar ... 56

4.1.1 Deskripsi Studi Pendahuluan ... 56

4.1.2 Deskripsi Perencanaan ... 60

4.1.3 Deskripsi Validasi dan Uji Coba ... 62

4.1.3.1 Tahap Validasi... 62

4.1.3.2 Tahap Uji Coba ... 93

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 101

4.3 Dokumentasi Penelitian... 104

4.4 Keterbatasan Penelitian ... 108

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 109

5.2 Saran ... 110

(12)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 : Kisi-kisi Validasi Ahli Materi, Bahasa, Desain, dan Media ... 54

Tabel 3.2 : Kriteria Validitas Analisis Nilai Rata-rata ... 55

Tabel 4.1 : Rencana Tahapan Pengembangan Bahan Ajar ... 62

Tabel 4.2 : Hasil Validasi Ahli Materi Pertemuan Pertama ... 63

Tabel 4.3 : Hasil Validasi Ahli Materi Pertemuan Kedua ... 65

Tabel 4.4 : Hasil Validasi Ahli Materi Pertemuan Ketiga ... 67

Tabel 4.4 : Rekapitulasi Validasi Ahli Materi ... 69

Tabel 4.5 : Hasil Validasi Ahli Bahasa Pertemuan Pertama ... 71

Tabel 4.7 : Hasil Validasi Ahli Bahasa Pertemuan Kedua... 73

Tabel 4.8 : Hasil Validasi Ahli Bahasa Pertemuan Ketiga ... 74

Tabel 4.9 : Rekapitulasi Validasi Ahli Bahasa... 76

Tabel 4.10: Hasil Validasi Ahli Media Pertemuan Pertama ... 77

Tabel 4.11: Hasil Validasi Ahli Media Pertemuan Kedua ... 79

Tabel 4.12: Hasil Validasi Ahli Media Pertemuan Ketiga ... 80

Tabel 4.13: Rekapitulasi Validasi Ahli Media ... 82

Tabel 4.14: Hasil Validasi Ahli Desain Pembelajaran Pertemuan Pertama... 84

Tabel 4.15: Hasil Validasi Ahli Desain Pembelajaran Pertemuan Kedua ... 86

Tabel 4.16: Hasil Validasi Ahli Desain Pembelajaran Pertemuan Ketiga ... 88

Tabel 4.17: Rekapitulasi Validasi Ahli Desain Pembelajaran ... 89

Tabel 4.18: Rekapitulasi Persentase Validasi Ahli Materi, Bahasa, Media, Desain Pembelajaran ... 91

Tabel 4.19: Daftar Revisi dari Setiap Validator ... 91

Tabel 4.20: Perolehan Nilai Pre Test Siswa ... 94

Tabel 4.21: Perolehan Nilai Siswa pada Latihan 1 ... 95

Tabel 4.22: Perolehan Nilai Siswa pada Latihan 2 ... 96

Tabel 4.23: Perolehan Nilai Siswa pada Latihan 3 ... 98

Tabel 4.24: Perolehan Nilai Pos Test Siswa ... 99

(13)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Komponen Sistem Pembelajaran Dick & Carey ... 35

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Pelaksanaan R&D ... 51

Gambar 3.2 Prosedur Penelitian Pengembangan Modul IPS dengan berbagai modifikasi ... 52

Gambar 4.1 Kegiatan Belajar di Kelas IV-A Pertemuan Pertama ... 104

Gambar 4.2 Kegiatan Belajar di Kelas IV-B Pertemuan Pertama ... 105

Gambar 4.3 Kegiatan Belajar di Kelas IV-A Pertemuan Kedua ... 105

Gambar 4.4 Kegiatan Belajar di Kelas IV-B Pertemuan Kedua ... 106

Gambar 4.5 Kegiatan Belajar di Kelas IV-A Pertemuan Ketiga ... 107

(14)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 01 SK Pengangkatan Dosen Pembimbing ...

Lampiran 02 Undangan Seminar Proposal Tesis ...

Lampiran 03 Surat Izin Penelitian...

Lampiran 04 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ...

Lampiran 05 Undangan Ujian Tesis ...

Lampiran 06 Angket Validasi Tim Ahli ...

Lampiran 07 Angket Tanggapan Siswa ...

Lampiran 08 Bahan Ajar ...

Lampiran 09 Soal Pre Test ...

Lampiran 10 Soal Pos Test ...

Lampiran 11 Perolehan Nilai Siswa ...

Lampiran 12 Hasil Pre Test Siswa ...

Lampiran 13 Hasil Pos Test Siswa...

Lampiran 14 Daftar Nama Siswa Kelas IV-A ...

(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Seiring berkembangnya zaman manusia juga perlu mempersiapkan

diri dengan berbagai bekal keterampilan untuk menghadapi kemajuan di

berbagai bidang kehidupan saat ini. Perkembangan tersebut seharusnya diikuti

juga perkembangan sumber daya manusianya. Sama halnya dengan bidang

yang lain, dunia pendidikan juga terus mengalami perkembangan. Salah satu

perkembangan dalam dunia pendidikan adalah mudahnya menemukan sumber

belajar yang bisa digunakan guru sebagai bahan belajar agar pembelajaran

lebih menarik dan bermakna. Salah satu tujuan pendidikan nasional adalah

mencerdaskan kehidupan bangsa. Merujuk pada tujuan tersebut maka perlu

meningkatkan mutu pendidikan.

Problematika pendidikan nasional senantiasa aktual diperbincangkan.

Para politisi, stakeholders, praktisi, dan masyarakat umum memberi tanggapan

yang beragam. Ada yang menganggap bahwa pendidikan nasional dan

penyelenggaraanya memang layak didiskusikan, karena baik sistem dan pola

pengelolaannya perlu dikaji secara berkesinambungan. Kajian tersebut

memperhatikan faktor-faktor lain yang dianggap senantiasa memberi warna

perkembangan dan kualitas pendidikan bangsa, seperti kemajuan teknologi,

perubahan sosial, pergeseran nilai, dan perubahan paradigma pendidikan itu

(16)

2

Proses pembelajaran adalah proses interaksi antara guru dan siswa

dalam suatu satuan pendidikan. Guru sebagai salah satu komponen

pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting. Tugas seorang guru

bukan hanya penyampai materi pelajaran saja, tetapi bisa dikatakan guru

adalah juru kunci berhasil tidaknya suatu proses pembelajaran. Oleh karena itu

guru harus mampu mengatur bagaimana agar proses pembelajaran

berlangsung efektif, menarik dan bermakna.

Tercapai tidaknya suatu tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak

faktor. Selain guru faktor yang tidak kalah penting juga adalah perangkat

pembelajaran yang tersedia di sekolah tersebut. Perangkat pembelajaran

merupakan penunjang yang sangat penting bagi guru dan siswa untuk

membantu memahami konsep materi pelajaran yang akan dipelajari. Dengan

adanya perangkat pembelajaran yang baik, proses pembelajaran akan berjalan

dengan efektif, aktif, bermakna dan menyenangkan sehingga tujuan

pembelajaran akan mudah tercapai.

Menurut Balnadi Sutadipura (dalam Janawi, 2013) kompetensi yang

harus dimiliki guru mulai dari tingkat pra-sekolah, sekolah dasar, dan sekolah

menengah dapat dikategorikan kepada dua kategori: kompetensi umum dan

kompetensi khusus. Kompetensi umum adalah kemampuan dan keahlian yang

harus dimiliki oleh semua guru pada tiap jenjang pendidikan. Sementara itu,

kompetensi khusus adalah kemampuan dan keahlian yang harus dimiliki

secara khusus oleh tenaga pendidik tertentu sesuai dengan jenjang dan jenis

(17)

3

umum, sedangkan kompetensi menceritakan dongeng adalah kompetensi

khusus yang harus dimiliki guru.

Seorang guru harus memiliki berbagai macam kemampuan agar

dikatakan seorang guru profesional. Diantara kemampuan tersebut adalah guru

harus mampu mengembangkan bahan ajar. Pengembangan bahan ajar sangat

penting dilakukan oleh seorang guru untuk membuat pembelajaran lebih aktif,

efektif, dan berjalan sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.

Kemampuan mengembangkan bahan ajar seharusnya telah dikuasai seorang

guru dengan baik dan benar, namun pada kenyataanya di lapangan masih

banyak guru yang belum mampu mengembangkan bahan ajar, sehingga

kebanyakan pembelajaran berlangsung secara konvensional.

Dengan pembelajaran konvensional, pembelajaran yang berlangsung

didominasi oleh guru dan siswa menjadi kurang aktif karena lebih sering

hanya mendengarkan penjelasan guru. Selain itu pembelajaran juga menjadi

tidak menarik dan membosankan bagi siswa. Berdasarkan hasil observasi yang

dilakukan peneliti di SD Negeri 0402 Hurung Jilok, peneliti menemukan

bahwa proses pembelajaran di kelas guru hanya memadakan buku paket saja

dan tanpa menggunakan media penunjang lainnya.

BSNP dalam websitenya (www.bsnp-indonesia.org yang diakses

secara Online tanggal 18-02-2016) telah menentukan kriteria buku pelajaran

yang baik. Komponen Penilaian Buku Teks Pelajaran meliputi empat

komponen, dijelaskan dalam rincian berikut : (1) Kelayakan Isi , komponen

(18)

4

berikut. (a) Alignment dengan SK dan KD mata pelajaran, perkembangan

anak, kebutuhan masyarakat (b) Substansi keilmuan dan life skills (c)

Wawasan untuk maju dan berkembang (d) Keberagaman nilai-nilai sosial; (2)

Kebahasaan, komponen kebahasaan ini diuraikan menjadi beberapa

subkomponen atau indikator berikut. (a) Keterbacaan (b) Kesesuaian dengan

kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar (c) Logika berbahasa; (3)

Penyajian, komponen penyajian ini diuraikan menjadi beberapa subkomponen

atau indikator berikut. (a) Teknik (b) Materi (c) Pembelajaran; (4)

Kegrafikaan, komponen kegrafikaan ini diuraikan menjadi beberapa

subkomponen atau indikator berikut. (a) Ukuran/format buku (b) Desain

bagian kulit (c) Desain bagian isi (d) Kualitas kertas (e) Kualitas cetakan (f)

Kualitas jilidan

Peneliti menemukan bahwa buku pelajaran IPS yang digunakan

sebagai sumber belajar di SD Negeri 0402 Hurung Jilok adalah buku IPS SD

Kelas IV karangan Drs. Majumadi, Dra. Ismawati, dan Drs. S. Karim A. K.,

MA. Yang diterbitkan oleh Penerbit Madju. Buku tersebut berisi sepuluh (10)

bab. Semester I terdiri atas tujuh (7) bab dan semester II terdiri tiga (3) bab.

materi IPS SD kelas IV terdiri atas sepuluh Kompetensi Dasar (KD). Dimana

yang jadi fokus penelitian ini adalah KD : Menghargai berbagai peninggalan

sejarah di lingkungan setempat ( kabupaten / kota, provinsi) dan menjaga

kelestariannya. KD tersebut mempunyai 8 indikator, yaitu: (1) Mencatat

peninggalan sejarah di lingkungan setempat. (2) mengumpulkan informasi

(19)

5

mengelompokkan jenis-jenis dan ciri-ciri peninggalan sejarah di lingkungan

setempat. (4) menceritakan peninggalan bersejarah yang ada di lingkungan

setempat. (5) mengadakan kunjungan ke tempat bersejarah. (6) menjelaskan

cara menjaga kelestarian peninggalan sejarah. (7) menjelaskan manfaat

menjaga kelestarian peninggalan sejarah. (8) membuat laporan hasil

kunjungan ke tempat-tempat bersejarah di lingkungan setempat. Dari semua

indikator tersebut yang muncul pada materi pelajaran hanyalah peninggalan

sejarah yang ada di provonsi, yaitu kota medan. Dimana yang dimasukkan

dalam materi tersebut adalah peninggalan sejarah seperti Masjid Raya Medan,

Istana Maimun, Taman Makam Pahlawan Medan.

Jika dilihat dari KD dan Indikator jelas materi tersebut tidak

memenuhi. Karena buku tersebut hanya berisi materi yang jauh dari jangkauan

anak didik atau siswa yang berdomisili seperti di Padanglawas. Merujuk pada

kriteria yang ditentukan oleh BSNP di atas, peneliti menilai bahwa isi buku

masih kurang lengkap, karena materi yang berhubungan dengan indikator

tersebut tidak dimuat, atau walaupun dimuat tetapi tidak sesuai karena yang

dimuat hanya peninggalan sejarah yang ada di pulau Jawa dan lain

sebagainya, sementara SD Negeri 0402 itu terletak di Padanglawas Sumatera

Utara. Jadi alangkah lebih baiknya jika materi yang disuguhkan kepada siswa

adalah materi yang berhubungan dengan daerah dimana siswa tinggal.

Misalnya mengenalkan peninggalan sejarah yang ada di sekitar Kabupaten

(20)

6

Selain itu buku yang digunakan di SD Negeri 0413 Kecamatan Sosa

Kabupaten Padanglawas adalah buku BSE IPS SD Kelas IV karangan I.S

Sadiman dan Shendy Amalia memuat sepuluh bab, dimana enam bab di

semster I dan empat bab di semester II. Pada buku tersebut pengarang buku

juga hanya menyebutkan peninggalan-peninggalan sejarah yang berasal dari

Jawa atau daerah luar Sumatera Utara.

Sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru

yang mengajar di SD Negeri 0402 Hurung Jilok, tenyata dalam mengajarkan

materi IPS guru tersebut menyampaikan materi pelajaran dengan tidak

menggunakan metode atau model pembelajaran yang bervariasi dengan kata

lain hanya menggunakan metode ceramah, siswa memperoleh pengetahuan

hanya dari transfer ilmu dengan mendengarkan penjelasan guru. Dengan

begitu proses pembelajaran berlangsung begitu saja tanpa memberi

pengalaman yang berharga bagi siswa. Oleh karena itu siswa semakin tidak

tertarik untuk mempelajari IPS karena bahan ajar yang digunakan juga adalah

tetap buku paket yang sama dari tahun ketahun, hanya memadakan buku paket

yang tidak memenuhi KD yang seharusnya dikuasai siswa, hal tersebut

berdampak pada hasil belajar IPS yang semakin hari semakin menurun.

Berdasarkan hasil belajar IPS yang diperoleh oleh siswa kelas IV SD

Negeri 0402 Hurung Jilok pada Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan KKM 65

diperoleh dari 30 siswa, 2 siswa memperoleh nilai 85, 3 siswa memperoleh

(21)

7

memperoleh nilai 60. Dari keterangan tersebut diketahui hanya 30 % yang

mencapai KKM, sedangkan 70 % tidak mencapai KKM.

Dari keadaan tersebut peneliti merasa sangat penting untuk

mengembangkan bahan ajar yang memenuhi kebutuhan siswa. Dimana

peneliti ingin mengembangkan bahan ajar yang berisi peninggalan sejarah

yang ada di daerah sekitar Padanglawas. Masih sangat banyak masyarakat

yang merasa tidak perlunya mengetahui atau bahkan mempublikasikan potensi

yang dimiliki oleh daerahnya. Kebanyakan masyarakat daerah Padanglawas

sekitarnya adalah masyarakat yang bersuku mandailing yang mayoritas

muslim. Dimana mereka memiliki fanatisme yang cukup tinggi terhadap

agama yang dianutnya, jelas mereka tidak menginginkan keberadaan agama

lain di lingkungannya, sementara peninggalan-peninggalan sejarah yang ada

di daerah Padanglawas adalah peninggalan dari zaman kerajaan Hindu-Budha.

Oleh karena itu peneliti ingin sekali memberi pengetahuan kepada siswa dan

masyarakat bahwa memiliki peninggalan sejarah merupakan suatu

kebanggaan tersendiri bagi masyarakat daerahnya, karena hal tersebut juga

merupakan aset negara Indonesia yang sangat berharga, selain siswa merasa

bangga dengan potensi yang dimiliki daerahnya sendiri, berguna juga untuk

menarik wisatawan.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai

cabang ilmu-ilmu sosial dan humaniora, yaitu : sosiologi, sejarah, geografi,

(22)

8

atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan

interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu sosial di atas.

Pembelajaran IPS memiliki tujuan yang sangat agung dan mulia, yaitu

untuk memahami dan mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap,

keterampilan sosial, kewarganegaraan, fakta, peristiwa, konsep dan

generalisasi serta mampu merefleksikan dalam kehidupan masyarakat, bangsa,

dan negara. Jika seorang guru mampu menanamkan tujuan tersebut dalam diri

siswa, maka akan terciptalah manusia yang “paripurna”, yaitu manusia yang

memiliki jiwa sosial yang tinggi, yang memiliki kepedulian yang tinggi

kepada manusia lainnya.

Menurut Setiawan (2013), kurikulum IPS tahun 2006 bertujuan agar

anak didik memiliki kemampuan sebagai berikut: a. Mengenal

konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya; b.

Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,

inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial; c.

Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan; d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan

berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan

global.

Sesuai dengan Permendiknas No. 22 tahun 2006 ruang lingkup mata

pelajaran IPS untuk pendidikan dasar dan menengah meliputi aspek-aspek

(23)

9

Keberlanjutan, dan Perubahan; 3. Sistem Sosial dan Budaya; 4. Perilaku

Ekonomi dan Kesejahteraan.

Di sekolah, guru, siswa, dan bahan ajar merupakan unsur yang tidak

dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Ketiga unsur tersebut

saling berhubungan, saling mempengaruhi, dan saling menunjang. Jika salah

satu unsur tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya maka proses belajar

mengajar tidak akan berjalan baik pula. Dalam menyusun perencanaan

pembelajaran guru harus memperhitungkan keberadaan ketiga unsur tersebut.

Pengembangan bahan ajar oleh guru selama ini menjadi hal yang

terabaikan, hal ini terbukti pada saat pelaksanaan KKG yang diadakan di SD

Negeri 0402 Hurung Jilok, peneliti mewawancarai guru-guru yang hadir di

acara tersebut dan belum seorangpun pernah melakukan pengembangan

bahan ajar. Hal tersebut juga disebabkan banyaknya bahan ajar yang

disediakan oleh penerbit yang dilengkapi dengan berbagai macam lembar

kegiatan siswa yang beredar di sekolah dan mudah didapatkan. Namun guru

tidak memperhatikan apakah semua materi dalam bahan ajar yang disediakan

penerbit sesuai atau tidak dengan lingkungan siswa berada. Oleh karena itu

peneliti merasa perlu untuk mengembangkan bahan ajar yang berbasis

(24)

10

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat ditentukan identifikasi

masalah sebagai berikut :

1. Bahan ajar yang digunakan selama ini di SD Negeri 0402 Hurung Jilok

Kecamatan Sosa Kabupaten Padanglawas tidak sesuai dengan kebutuhan

siswa yang ada di Padanglawas.

2. Bahan ajar tidak sesuai dengan KD.

3. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS belum memenuhi KKM.

4. Guru belum melakukan pengembangan bahan ajar di SD Negeri 0402

Hurung Jilok Kecamatan Sosa Kabupaten Padanglawas.

5. Guru belum pernah mengangkat sejarah lokal sebagai sumber belajar atau

bahan ajar.

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penelitian ini dibatasi hanya

pada “ pengembangan bahan ajar IPS berbasis sejarah lokal pada materi

peninggalan sejarah “

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kelayakan pengembangan bahan ajar IPS berbasis peninggalan

sejarah lokal pada materi Peninggalan Sejarah di SD Negeri 0402 Hurung

(25)

11

2. Bagaimana efektifitas pembelajaran materi peninggalan sejarah dengan

menggunakan bahan ajar yang dikembangkan?

1.5Tujuan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui kelayakan bahan ajar IPS berbasis peninggalan sejarah lokal

pada materi Peninggalan Sejarah di SD Negeri 0402 Hurung Jilok

Kecamatan Sosa Kabupaten Padanglawas

2. Mengetahui efektivitas pembelajaran materi peninggalan sejarah dengan

menggunakan bahan ajar yang dikembangkan peneliti.

1.6Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan memberi manfaat

sebagai berikut :

I. Manfaat Teoretis :

Sebagai sumbangan pemikiran ilmiah dalam memajukan pendidikan,

khususnya pendidikan dasar dengan cara mengembangkan bahan ajar IPS

berbasis peninggalan sejarah yang ada di daerah Padanglawas.

II. Manfaat Praktis :

1. Bagi siswa, peningkatan kemampuan dan hasil belajar dalam

pelaksanaan proses pembelajaran yang lebih baik.

2. Bagi guru, bentuk tindakan nyata dalam usaha meningkatkan mutu

(26)

12

3. Bagi sekolah, sebagai masukan agar kiranya menghimbau supaya guru

melakukan pengembangan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan

(27)

109 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil validasi yang diberikan oleh empat validator menyatakan bahwa produk yang dihasilkan berupa bahan ajar IPS berbasis peninggalan sejarah lokal dinilai sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran IPS khususnya materi peninggalan sejarah. Hal itu dibuktikan dengan perolehan skor rata-rata dari ahli materi mencapai 3,62 (90,63%), skor rata-rata dari ahli bahasa mencapai 3,75 (93,75%), kemudian skor rata-rata dari ahli media mencapai 3,69 (92,19%), dan skor rata-rata ahli desain pembelajaran mencapai 4,00 (100%).

(28)

110

5.2Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan simpulan, peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi guru, disarankan untuk menggunakan bahan ajar IPS berbasis peninggalan sejarah lokal dalam pembelajaran peninggalan sejarah. Selain itu, penggunaan bahan ajar IPS berbasis peninggalan sejarah lokal dapat menambah wawasan dan meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa tentang materi peninggalan sejarah. Disarankan juga agar guru yang lain mengembangkan bahan ajar yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa pada materi lain atau mata pelajaran lainnya.

2. Bagi sekolah, agar mendukung setiap guru atau tenaga pendidik untuk melakukan inovasi pembelajaran yang berguna bagi peningkatan kualitas pembelajaran maupun peningkatan kualitas guru itu sendiri. Khususnya pada materi yang dirasa sulit oleh siswa untuk memahaminya.

(29)

111

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Taufik. 1985.Ilmu Sejarah dan Historiografi; Arah dan Perspektif, Jakarta : Gramedia. [online] tersedia :

http://www.kompasiana.com/juffrouw/hubungan-sejarah-lokal-dengan-sejarah-nasional_54f5fa56a333116c058b46f9/diakses:15-12-2015

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi 2. Jakarta : Bumi Aksara

BSNP. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Depdiknas

Chomsin S. Widodo dan Jasmadi. 2008. Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis

Kompetensi. Jakarta: PT Elek Media Komputindo.

Dalyono. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Daryanto, Aris Dwicahyono. 2014. Pengembangan Perangkat Pembelajaran

(Silabus, RPP, PHB, Bahan Ajar). Yogyakarta : Gava Media

Dimyati, Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV Pustaka Setia

Harahap, Syahmirawati. 2013. Pengembangan Modul Hak Asasi Manusia Untuk

Pembelajaran Model Kooperatif Pada Siswa Kelas VII SMPN 1 Kota Padangsidimpuan. Tesis. Medan : Unimed

Hardoyo, Rachmat. 2004. Peninggalan Sejarah Sebagai Sumber Belajar Dalam

Kurikulum Berbasis Kompetensi (Studi Kasus di Kabupaten Semarang).

Tesis. Surakarta : Universitas Sebelas Maret

Ibnu, Trianto. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan

Kontekstual. Jakarta : Prenadamedia Group

Janawi. 2013. Metodologi dan Pendekatan Pembelajaran. Yogyakarta : Penerbit Ombak

Jhonson, Elaine B. 2014. Contextual Teaching & Learning. Bandung : Kaifa Koesnandar, A. 2008. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web. [Online] tersedia :

http://www.kajianteori.com/2014/02/pengertian-bahan-ajar-menurut-ahli.html/diakses:10-09-2015

Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2014. Panduan Membuat Bahan Ajar Buku Teks

(30)

112

Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2016. Ragam Pengembangan Model

Pembelajaran untuk Peningkatan Profesionalitas Guru. Surabaya : Kata

Pena

Mbulu, J. dan Suhartono. 2004. Pengembangan Bahan Ajar. Malang: Elang Mas. M. Nur, Fauziah. 2015. Pengembangan Model Jurnal Reflektif Dalam Supervisi

Akademik. Tesis. Medan : Unimed

Prastowo, Andi. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoretis dan

Praktik. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group

Ridwan. 2003. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada

Saidihardjo.(2005). Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta : Depdiknas

Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta: Prenada Media Group.

Setiawan, Deny. 2013. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Medan : Unimed Press

Setyosari, Punaji. 2015. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan Edisi

Keempat. Jakarta : Prenadamedia Group

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta

Sumaatmaja, Nursid. 1984. Metodologi Pengajaran IPS. Bandung: Alumni. Sumaatmaja, Nursid. 1997. Metodologi Pengajaran Geografi. Jakarta : Bumi

Aksara

Susanto, Ahmad. 2014. Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Jakarta : Prenadamedia Group

Thobroni, M. 2015. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media Trianto. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan

(31)

112

http://www.google.co.id/url?q=https://awidyarso65.files.wordpress.com/2008/08/ permendiknas-no-24-th-2006-ttg-kurikulum-ips sd.pdf/27-08-2015

http://bandono.web.id/2009/04/02/pengembangan-bahan-ajar.php/diakses:10-09-2015

http://mypjv.mywapblog.com/pengertian-bahan-ajar-dan-sumber-belajar.xhtml/diakses:09-01-2016

Gambar

Gambar 2.1 Komponen Sistem Pembelajaran Dick & Carey ..........................

Referensi

Dokumen terkait

Pada variabel repurchase intention dapat dilihat dari mean yang terendah yaitu “Saya akan melakukan pembelian ulang dalam jumlah lebih banyak di Cotton Ink”.. Saran

Från Forestry Commission (2014) och RHS (2013) kommer rekommendationer att inte heller jordförbättra eller gödsla då det kan leda till att träden blir mottagligare

Dari penelitian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa (1) Surat al-Ahqa>f ayat 15 tersebut turun dalam konteks masyarakat Makkah yang menganggap bahwa wanita itu

Berdasarkan analisis penulis terhadap penetapan pengangkatan anak pada Pengadilan Negeri Makassar, maka diperoleh hasil antara lain: (1) Permohonan pengangkatan anak

Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan surimi dengan bahan dasar ikan tiga waja (Nibea soldado) dan penambahan bahan pengikat yaitu tepung putih telur,

penelitian dengan judul “Rekayasa CD-ROM Berbasis Multimedia Interaktif untuk Pembelajaran Analyse Grammaticale ”. 1.2 Batasan dan

Monarki absolut adalah bentuk pemerintahan dalam suatu negara yang dikepalai oleh seorang (raja, ratu, syah, atau kaisar) yang kekuasaannya dan

SG.1 If a is the smallest positive integer which gives remainder 1 when divided by 3 and is a multiple of 5, find the value of a.. Find the value of