PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK
HOMEROOM TERHADAP KONSEP DIRI SISWA
DI SMP NEGERI 1 AIR JOMAN
T.A 2015/2016
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
OLEH:
SOLAHUDDIN ASRI RITONGA
NIM. 1113151039
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
ABSTRAK
SOLAHUDDIN ASRI RITONGA. 1113151039. Pengaruh Bimbingan Kelompok Teknik Homeroom Konsep Diri Siswa Di SMP NEGERI 1 AIR JOMAN T.A 2015/2016.Skripsi. Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan. 2016.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah bimbingan kelompok teknik homeroom berpengaruh terhadap konsep diri siswa di SMP Negeri 1 Air Joman. Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan konsep diri siswa SMP Negeri 1 Air Joman.
Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pre-test dan post-test. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII-1 di SMP Negeri 1 Air Joman yang berjumlah 34 orang. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan angket konsep diri sebanyak 25 butir item (valid) yang terlebih dahulu diujicobakan dan dianalisis oleh peneliti untuk mendapatkan angket yang valid dan reliabel.
.
Hasil peneltian menunjukkan bahwa pelaksanaan bimbingan kelompok teknik homeroom berpengaruh terhadap konsep diri siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 1 Air Joman Tahun Ajaran 2015/2016. Hal ini tergambar dengan hasil Uji Wilcoxon yang dilakukan dengan hasil diperoleh Jhitung = 0, Dengan α = 0,05 dan n=34, maka berdasarkan daftar, Jtabel= 0. Dari data tersebut terlihat bahwa Jhitung sama dengan
Jtabel, maka Hipotesis Ho ditolak hal ini diperkuat dengan persamaan rumus Z. Karena
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim. Segala puji bagi Allah yang menciptakan manusia
dengan penciptaan yang paling sempurna. Dia-lah yang melengkapi manusia dengan
akal sehingga manusia berpikir dan mempunyai hasrat untuk senantiasa mencari
kebenaran, senantiasa belajar sepanjang hayatnya, senantiasa berpikir sepanjang
rentang kehidupannya agar menjadi pribadi yang bermakna serta mampu
menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Atas berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Bimbingan Kelompok Teknik
Homeroom Terhadap Konsep Diri Siswa Di SMP Negeri 1 Air Joman T.A
2015/2016”. Shalawat dan salam tercurah kepada Baginda Rasulullah SAW, keluarga
dan para sahabat serta seluruh generasi setelahnya.
Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari hambatan-hambatan
dan banyak kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun dengan usaha dan kerja keras
yang maksimal dan bantuan dari segala pihak terutama kepada Dosen Pembimbing
Skripsi Ibu Dra. Pastiria Sembiring, M.Pd, Kons yang telah memberikan bimbingan,
motivasi dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan skripsi sampai skripsi
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh
pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:
1. Bapak Prof. Dr.Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor UNIMED.
2. Bapak Drs. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Medan. Serta Wakil Dekan Bidang Akademik Bapak Prof. Dr.
Yusnadi, Ms. Wakil Dekan Bidang Keuangan Bapak Dr. Aman Simare-mare,
Ms. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut,
M.pd.
3. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd, Kons Selaku Ketua Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan,. Serta Ibu Dra.
Nurarjani, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan Universitas Negeri Medan
4. Ibu Dra. Pastiria Sembiring, M.Pd, Kons sebagai Dosen Pembimbing yang
banyak memberikan masukan, bimbingan, kritik dan saran, serta motivasi
agar skripsi ini terselesaikan dengan baik.
5. Bapak Drs. Nasrun, Ms, Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd dan Ibu Dra. Zuraida
Lubis, M.Pd, Kons selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberi
masukan dan mengkoreksi dalam kesempurnaan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas
Negeri Medan.
7. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam usaha
8. Pegawai Perpustakaan FIP Universitas Negeri Medan dan Pegawai
Perpustakan Digital Library Universitas Negeri Medan.
9. Bapak Baten,S.Pd.MM selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Air Joman
beserta wakilnya, guru-guru di SMP Negeri 1 Air Joman yang telah banyak
membantu saya.
10. Teristimewa kepada kedua orang tua saya tercinta, Ayahanda Tumanda
Ritonga dan Ibunda Siti Sahara Lubis. Melalui mereka lah saya temukan dan
rasakan nikmatnya Cinta-Mu yang tidak henti-hentinya memberikan doa dan
dukungan baik itu moril maupun materil. Ayah dan Ibu adalah inspirasi dan
penopang semangat saya dalam menyelesaikan studi ini serta
motivasi-motivasi yang beliau berikan kepada saya membuat saya siap dan kuat dalam
mengarungi samudra kehidupan ini. Meskipun saya lama menyelesaikan studi
ini mereka tidak pernah marah dan tetap sabar menghadapi semua tingkah
laku saya, Tak lupa buat AA saya Firmansyah Ritonga yang terus membantu
saya baik moril maupun materil, dan adik saya Nuruddin Arroniri Ritonga.
Terima kasih untuk semua keluarga saya atas doa, semangat dan dukungannya
selama ini dan setia menemani penulis dalam menyelesaikan skripsi.
11. Terima kasih juga kepada Abang-abang saya, Welly Marlianto dan Muammar
yang mau menampungku dikontrakkan dan yang telah banyak memberi
motivasi dan selalu mendoakan yang terbaik untuk penulis. Maaf atas semua
12. Terima kasih kepada Herlina,A.Md yang selalu menyemangatiku,
menemaniku dan mendoakan ku. Meskipun terkadang membuat jengkel.
hahahahahaa
13. Terima kasih spesial kepada Lulu Septiana Zahra, Sulastri Nainggolan,
Regina Nainggolan, Yeni Ria Angelina Singarimbun (SUREGDIN), Alfi
Syahriani, dan Ristra Sandra Ritonga, yang tidak bosan-bosan membimbing
dan menyemangati saya untuk menyelesaikan skipsi ini, meskipun saya sering
membuat kalian jengkel, kesal dan marah, tapi kalian tetap sabar menghadapi
saya. Thanks for all.
14. Untuk seluruh Mahasiswa Bk khususnya stambuk 2011 yang tidak bisa saya
sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik tata bahasa. Untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi
kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, saya
ucapkan terima terima kasih.
Kisaran, April 2016
Penulis
DAFTAR ISI
a. Pengertian dan Dimensi Pokok Konsep Diri... 8
b. Komponen dan Jenis Konsep Diri ... 11
c. Ciri-Ciri Konsep Diri Negatif ... 14
d. Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri... 15
2.2 Bimbingan Kelompok ... 17
a. Pengertian dan Tujuan Bimbingan Kelompok ... 17
b. Teknik-Teknik dan Model-Model Bimbingan Kelompok ... 19
2.3 Teknik Home room... 22
b. Kelebihan dan Prosedur Pelaksanaan Bimbingan Kelompok
Teknik Homeroo ... 24
2.4 Pengaruh Bimbingan Kelompok Teknik Homeroom dengan Konsep Diri ... 25
3.4 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 30
3.5 Langkah- langkah Penelitian... 31
3.6 Teknik Pengumpulan Data... 32
3.7 Validitas dan Realibilitas Data ... 34
3.8 Teknik Analisis Data... 36
3.9 Lokasi dan Waktu ... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian... 38
4.2 Jadwal Penelitian... 38
4.3 Persiapan Penelitian ... 39
4.4 Uji Persyratan Analisis a. Uji Coba Instrumen ... 39
b. Uji Validitas ... 39
4.5 Deskripsi Data Hasil Penelitian
a. Data Pre Test Konsep Diri siswa... 42
b. Data Post-Test Konsep Diri Siswa ... 43
4.6 Uji Hipotesis... 44
4.7 Pembahasan Hasil Penelitian ... 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 47
5.2 Saran... 48
DAFTAR PUSTAKA ... 49
DAFTAR TABEL
No
Judul
Halaman3.1 Pemberian skor angket skala Likert ... 33
3.2 Kisi-kisi Angket Konsep Diri siswa... 34
4.1 Perhitungan Validitas Angket Konsep Diri... 40
4.2 Hasil Pre-Test... 41
4.3 Hasil Post-Test ... 43
4.4 Uji Jenjang Bertanda Wilcoxon... 44
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul
1. Angket Uji Coba Konsep Diri siswa...49
2. Angket Konsep Diri siswa ( Valid )...51
3. Sebaran Uji Validitas Konsep Diri Siswa ...53
4. Perhitungan Validitas Angket Konsep Diri siswa ...54
5. Uji Reliabilitas Angket Konsep Diri siswa ...57
6. Sebaran Data Pre-Test...60
7. Tabulasi Data Penelitian ...61
8. Perhitungan Kategori Masalah Konsep Diri Siswa Sebelum Diberi Bimbingan Kelompok Teknik Homeroom ...62
9. Perhitungan Pre-Test Rata-Rata (M), Standart Deviasi (SD) ...65
10. Sebaran Data Pos-Test ...67
11. Perhitungan Kategori Masalah Konsep Diri Siswa Sesudah Diberi Bimbingan Kelompok Teknik Homeroom ...68
12. Perhitungan Pos-Tes Harga Rata-Rata (M), Satandart Deviasi (SD) ...69
13. Uji Hipotesis ...71
14. Perhitungan Peningkatan Konsep Diri siswa ...76
15. RPL Pertemuan 1 ...77
16. RPL Pertemuan 2 ...87
19. Absen Peserta Bimbingan 2 ...100
20. Absen Peserta Bimbingan 3 ...101
21. Alat Penilaian Pelaksanaan Bimbingan Pertemuan 1 ...102
22. Alat Penilaian Pelaksanaan Bimbingan Pertemuan 2 ...104
23. Alat Penilaian Pelaksanaan Bimbingan Pertemuan 3 ...106
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Masa remaja adalah masa transisi antara masa anak menuju masa dewasa.
Masa remaja ditandai dengan kematangan seksual yang pada umumnya terjadi
antara usia 13 tahun sampai 20 tahun. Peserta didik yang memasuki usia remaja
mengalami perkembangan secara optimal dalam berbagai aspek, antara lain
perkembangan fisik, psikologis dan sosial. Proses perkembangan yang dialami
peserta didik dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal. Faktor
eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar peserta didik. Sedangkan
faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik.
Kedua faktor tersebut mempunyai peran yang penting dalam mempengaruhi
perkembangan pribadi peserta didik.
Faktor internal antara lain meliputi pembawaan, fisik, potensi psikologis,
dan salah satu diantaranya adalah konsep diri. Konsep diri adalah pandangan
peserta didik terhadap dirinya sendiri. Dipertegas oleh William D. Brook
(Rakhmat 2005:99) bahwa “konsep diri merupakan pandangan dan perasaan kita
tentang diri kita baik fisik, psikologis, dan sosial, yang diperoleh melalui
interaksi dengan orang lain”. Dapat diartikan, konsep diri tidak hanya berupa
gambaran fisik peserta didik, namun juga kondisi psikis, dan sosial mereka, yang
2
Berdasarkan pengertian konsep diri yang telah diungkapkan di atas, konsep
diri bukan merupakan faktor yang dibawa sejak lahir, melainkan faktor yang
dipelajari dan terbentuk melalui interaksi peserta didik dengan orang lain.
dipertegas oleh Shavelson dan Roger (Musbikin 2013:106) menyatakan “konsep
diri terbentuk dan berkembang berdasarkan pengalaman dan interprestasi dari
lingkungan, penilaian orang lain, atribut, dan tingkah laku dirinya”. Dengan kata
lain, lingkungan pertama yang menentukan konsep diri peserta didik adalah
keluarga yang kemudian berkembang seiring terjadinya interaksi dengan
lingkungan sekitar yaitu masyarakat dan teman sebaya.
Lingkungan, pengalaman, dan pola asuh orang tua mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap terbentuknya konsep diri. Pengalaman interaksi peserta
didik dengan orang-orang sekitar, terutama keluarga, perlahan-lahan membentuk
konsep diri mereka. Oleh karena itu, peserta didik yang tumbuh dalam pola asuh
yang keliru dan lingkungan yang tidak mendukung, maka konsep dirinya
cenderung tidak dapat berkembang dengan baik. Perkembangan peserta didik
yang diiringi dengan pujian dan penghargaan akan membuat konsep diri mereka
berkembang dengan baik. Sebaliknya, perkembangan peserta didik yang diiringi
dengan celaan dan cemoohan akan membuat mereka mengembangkan konsep
diri yang kurang baik.
Permasalahan muncul yaitu ketika perkembangan peserta didik disertai
dengan rendahnya konsep diri yang berkembang dalam diri mereka. Rendahnya
konsep diri yang berkembang dalam diri mereka, akan membuat peserta didik
kurang memahami keadaan diri dan tidak dapat menerima keadaan diri, sehingga
3
berupa perilaku rendah diri, tidak percaya diri, putus asa, dan penyesalan
terhadap diri. Hal tersebut merupakan gejala maladjustement yaitu ketidak
mampuan dalam melakukan penyesuaian sosial, sehingga mengganggu
perkembangan kepribadian yang sehat.
Burns (Jurnal psikologi Vol. 4 No. 2, Desember 2006:121) mengemukakan
bahwa “konsep diri merupakan inti pola kepribadian yang akan menentukan
perilaku peserta didik dalam menghadapi permasalahan hidup”. Oleh karena itu,
rendahnya konsep diri yang berkembang akan menghasilkan perilaku yang
kurang baik. Menurut Brook dan Emmert (Musbikin 2013:119) menyebutkan
bahwa ada empat ciri orang yang memiliki konsep diri negatif, yaitu : peka
terhadap kritik, responsif sekali terhadap pujian, cenderung merasa tidak
disenangi oleh orang lain, serta pesimis terhadap kompetisi. Selain itu, peserta
didik yang memiliki konsep diri rendah banyak mengalami kegagalan dan
masalah, terutama dalam hal meraih prestasi yang baik. Hal tersebut dikarenakan
ketika peserta didik bersikap pesimis terhadap kemampuan yang dimilikinya dan
berpikir bahwa dirinya akan gagal, sebenarnya mereka telah mempersiapkan
kegagalan untuk dirinya sendiri.
Berdasarkan hasil wawancara awal peneliti dengan guru BK di SMP Negeri
1 Air Joman, beberapa peserta didik masih menunjukkan indikasi konsep diri
yang rendah. terutama terlihat dari masih banyaknya peserta didik yang peka
terhadap kritikan, pesimis terhadap kemampuan diri sendiri, responsif sekali
terhadap pujian, merasa tidak disenangi orang lain, memiliki perasaan rendah
diri dan terisolir dari pergaulan. Rendahnya konsep diri yang berkembang dalam
4
dalam membentuk dan mengembangkan konsep diri. Selain itu, banyak guru
yang tidak mengetahui peran dan pengaruh konsep diri bagi peserta didik,
sehingga belum ada usaha untuk mengatasinya. Hal ini tentunya akan menjadi
permasalahan yang semakin kompleks bagi peserta didik.
Kenyataan di atas berakibat pada semakin banyaknya kegagalan yang
dialami peserta didik di usia remaja, baik dibidang akademik, pergaulan maupun
untuk mencapai perkembangan kepribadian yang sehat. Hal tersebut harus
diatasi karena keberhasilan dan kegagalan yang diperoleh seseorang pada masa
remaja menjadi indikator hasil yang akan diperoleh pada saat dewasa. Oleh
karena itu, sekolah sebagai lembaga pendidikan formal harus mampu membantu
mengatasi permasalahan dan hambatan yang mereka hadapi.
Hasil penjelasan di atas menggambarkan bahwa konsep diri perlu
ditingkatkan, agar siswa mempunyai konsep diri yang positif maka perlu adanya
bimbingan yang tepat. Salah satu alternatifnya adalah dengan model bimbingan
kelompok. “Bimbingan kelompok adalah suatu cara memberikan bantuan
kepada individu melalui kegiatan kelompok. Dalam layanan bimbingan
kelompok, aktivitas, dan dinamika kelompok harus diwujudkan untuk
membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan atau pemecahan
masalah individu” (Tohirin, 2013:164). Akan tetapi, di sekolah SMP Negeri 1
Air Joman belum efektif dalam melakukan bimbingan kelompok karena
keterbatasan guru BK serta banyaknya siswa yang harus ditangani sehingga
pelaksanaan seluruh layanan bimbingan konseling kurang efektif.
Peran bimbingan kelompok dapat dimaksimalkan dalam mengatasi
5
menarik akan menjadikan bimbingan kelompok sebagai metode yang tidak
membosankan bagi penyelesaian masalah siswa. Bagi guru BK bimbingan
kelompok tersebut juga dapat menjadi senjata yang ampuh, hanya saja tinggal
menyesuaikan antara teknik yang digunakan dengan masalah yang dihadapi.
Bimbingan kelompok memiliki banyak teknik, salah satu teknik yang dinilai
efektif dalam mengatasi masalah konsep diri negatif adalah teknik Homeroom.
Karena melalui teknik homeroom ini akan mampu membangun suasana
kekeluargaan dan kebersamaan seperti di rumah sendiri. Hal ini akan
menstimulus siswa untuk membuka diri dan pemikirannya sehingga siswa
mampu memahami dan memandang dirinya sendiri dengan terbuka tanpa
membandingkan dirinya dengan orang lan.
Berdasarkan problematika tersebut penulis merasa penting untuk meneliti
“Pengaruh Bimbingan Kelompok Teknik Homeroom Terhadap Konsep Diri
Siswa DiSMP Negeri 1 Air Joman Kabupaten Asahan T.A 2015/2016”
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut diatas,
masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan adalah:
a. Beberapa siswa masih peka terhadap kritikan (Tanggapan Orang Lain)
b. Beberapa siswa pesimis terhadap kemampuan dirinya sendiri
c. Beberapa siswa masih memiliki perasaan rendah diri
d. Beberapa siswa terisolir dari pergaulan
e. Beberapa siswa responsif sekali terhadap pujian
6
1.3.Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang ada maka penulis
perlu melakukan batasan masalah agar penelitian yang dilakukan lebih terarah.
Pembatasan masalah dalam penelitian di titik beratkan pada “Pengaruh
Bimbingan Kelompok Teknik Homeroom Terhadap Konsep Diri Negatif siswa
Kelas VIII-1 SMP Negeri 1 Air Joman Kabupaten Asahan Tahun Ajaran
2015/2016”
1.4.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah ini dirumuskan sebagai
berikut: “Apakah ada pengaruh bimbingan kelompok teknik homeroom terhadap
konsep diri siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Air Joman Kabupaten Asahan Tahun
Ajaran 2015/2016?”
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas maka
penelitian ini dilakukan dengan tujuan: “Untuk mengetahui pengaruh bimbingan
kelompok teknik homeroom terhadap konsep diri negatif pada siswa kelas VIII-1
7
1.6.Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Dapat menambah wawasan peneliti dalam pengembangan ilmu yang
berkaitan dengan layanan bimbingan dan konseling. Serta mampu menjadikan
informasi bagi penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
Penelitian ini diharapakan dapat memberikan petunjuk kepada siswa
mengenai konsep diri negatif, sehingga siswa dapat meningkatkan konsep diri
kearah yang positif.
b. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi dan masukan dalam
upaya membantu mengurangi permasalahan yang dialami siswa, terutama dalam
konsep diri siswa yang negatif.
c. Bagi konselor
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran pada konselor dalam
memberikan bantuan terhadap masalah konsep diri negatif.
d. Bagi peneliti
Penelitian ini menjadi pengalaman yang berharga dalam membantu siswa
47
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan pemberian layanan bimbingan kelompok dengan teknik
Homeroom terhadap konsep diri siswa. Hasil perhitungan pada kelompok
perlakuan diperoleh Jhitung = 0, dengan α = 0,05 dan n = 34, maka
berdasarkan daftar, Jtabel = 182. Dari data tersebut terlihat bahwa Jhitung
lebih kecil dari Jtabel(0 < 182). Karena J hitung lebih kecil dari J tabel, maka
hipotesis H0 ditolak hal ini diperkuat dengan persamaan rumus Z. Karena
nilai z hitung adalah -5,086 dan itu lebih kecil dari nilai z tabel yaitu -1,96.
Maka hipotesis ditolak artinya ada perbedaan antara sebelum dan sesudah
diberi perlakuan sehingga konsep diri siswa sesudah mengikuti bimbingan
kelompok teknik homeroom lebih tinggi sebelum mengikuti bimbingan
kelompok teknik homeroom
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat dikemukakan penulis dalam penelitian ini adalah:
a) Bagi pihak sekolah terutama kepada guru BK agar lebih
memperhatikan konsep diri dengan cara mengadakan bimbingan
48
b) Untuk konselor sekolah hendaknya mengadakan
kegiatan-kegiatan yang menarik, seperti menggunakan layanan bimbingan
kelompok yang berguna untuk meningkatkan konsep diri siswa.
c) Kepada peneliti lain yang menaruh perhatian untuk meneliti
tentang konsep diri siswa agar lebih memperhitungkan
aspek-aspek lain yang memilki hubungan dengan masalah yang terjadi
dilingkungan sekolah.
d) Untuk para siswa hendaknya dapat meningkatkan konsep diri agar
mampu bersosialisasi dengan baik di lingkungan sekolah ataupun
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,Suharsimi. 2010. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Dewa, Ketut.2008. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling
di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta
Jein, 2012. Hubungan Konsep Diri (Self Concept) dengan Pelaksanaan Activity
of Daily Living (ADL) pada Klien Harga Diri Rendah (HDR) di RS. Jiwa Dr. Amino Gondohutomo Semarang,(online) (http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2747/3/T14620 07 079
BAB%20II.pdf diakses tanggal 29 Oktober 2015)
Lawrence A.Pervin dkk. 2010. Psikologi Kepribadian. Jakarta : Kencana
Musbikin, Imam.2013.Mengatasi Kenakalan Siswa Remaja. Pekanbaru Riau: Zanafa Publishing
Nur, Ika Fauziah dan Agustina Ekasari. 2008. Jurnal Soul,(online) Vol. 1, No. 2 dalam (ejournal-unisma.net/ojs/index.php/soul/article/.../641, diakses tanggal 29 oktober 2015)
Prayitno dan Amti.2008.Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta
Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan
Profil). Jakarta : Ghalia Indonesia
Rakhmat, jalaluddin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Soemanto,westy. Psikologi Pendidikan: Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2006
Soemanto,westy. Psikologi Pendidikan: Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2006
Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara
Tohirin. 2013. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis
Integrasi). Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Winkel W.S. 1991. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo
Widiana, dkk.2006. Perbedaan Konsep Diri Antara Remaja Akhir Yang