• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN TEAMWORK SKILL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV TAHUN AJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN TEAMWORK SKILL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV TAHUN AJARAN 2015/2016."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN TEAMWORK SKILL TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD PADA MATA PELAJARAN IPA

TAHUN AJARAN 2015/ 2016

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Pada

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh : INDAH PRATIWI

NIM. 8146182017

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Indah Pratiwi (NIM : 8146182017), “Pengaruh Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Dan Teamwork Skill Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV Tahun Ajaran 2015/2016”.

(6)

ii ABSTRACT

Indah Pratiwi (NIM : 8146182017) “The Effect of Numbered Heads Together (NHT) Model and Teamwork Skill Towards Science Learning Outcomes Students Class IV For Academic Year 2015/2016”.

This study aims to determine: (1) the better effect between students’ learning outcomes that taught by numbered heads together model and direct instruction model, (2) a better effect between students’ who have high teamwork skill and low teamwork skill, and (3) the interaction between learning model with teamwork skill in influencing learning outcomes. This research is quasi experimental. The sample in this study were selected by random cluster sampling of two classes. The instrument consists of tests of learning outcomes in the form of essay tests and tamwork skill observation. Data were analyzed using two way ANOVA. The results showed that the students’ learning outcomes that taught by numbered heads together model different and showed a better results than direct instruction model, students with high teamwork skill showed better results than the students with low teamwork skill, and interaction between the discovery learning model and teamwork skill in influencing student learning outcomes.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas

rahmat dan karuniaNYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang

berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dan

Teamwork Skill Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Pada Mata Pelajaran IPA Tahun Ajaran 2015/2016”, sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Dasar Sekolah Pasca

Sarjana Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan tesis ini, penulis telah banyak menerima bantuan

dari berbagai pihak sehingga akhirnya penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Oleh

karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih

kepada Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.S., M.M. selaku pembimbing I, yang telah

banyak memberikan petunjuk serta dorongan yang begitu berarti bagi penulis

sejak penyusunan proposal sampai penyelesaian tesis dan pembimbing II Bapak

Dr. Arif Rahman, M.Pd. yang dengan sabar memberikan masukan dan arahan

yang begitu berarti. Selanjutnya ucapan terima kasih juga penulis sampaikan

kepada Bapak Dr. Edy Surya, M.Si., Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si., dan Dr.

Zulkifli Matondang, M.Si. selaku narasumber dan tim penguji yang telah

memberikan masukan untuk perbaikan tesis ini.

Dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang

tak terhingga kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri

Medan yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti melaksanakan

(8)

iv

2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd. selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si. selaku ketua Prodi Dikdas dan Ibunda Prof.

Dr. Anita Yus, M.Pd. selaku Sekretaris Prodi Dikdas.

4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Dasar PPs yang telah

memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis selama

mengikuti perkuliahan.

5. Ibu Siti Yohani Lubis, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Negeri 104214 Kedai

Durian yang telah memberikan izin pelaksanaan penelitian, bimbingan dan

semangat serta Bapak dan Ibu SD Negeri 104214 Kedai Durian yang telah

banyak memberikan bantuan dan kerjasama selama peneliti melakukan

penelitian di sekolah tersebut.

6. Siswa – siswi tercinta SD Negeri 104214 Kedai Durian yang telah banyak

menginspirasi peneliti dan memberikan pengalaman nyata bagi peneliti dalam

mengemban tugas menjadi guru.

7. Ayahanda Sofian dan Ibunda Suriyati serta Bulekku tercinta Rayati S.Pd. yang

telah dengan ikhlas berjuang lahir batin demi peneliti, sabar mendengarkan

keluh kesah peneliti, memberikan semangat baik berbentuk rill maupun

materil dan doa yang salalu dipanjatkan untuk peneliti.

8. Terima kasih kepada keluarga besar B-1 Eksekutif angkatan 2014 yang telah

berbagi suka maupun duka bersama peneliti selama mengikuti selama

perkuliahan.

9. Teman – teman teristimewa Layil Safitri, Dian Sriwahyu Utami, Rahayu Dwi

(9)

v

Suci Perwita Sari, dan Maisarah serta Fandi Ahmad yang telah banyak

memberikan masukan dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan

tesis ini.

10. Dan kepada seluruh kawan – kawan yang tidak dapat disebutkan satu per satu,

yang sudah setia memberikan dukungan kepada peneliti.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam tesis

ini. Untuk itu penulis mengharapkan sumbangan pikiran, kritik dan saran untuk

kesempurnaannya. Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat

dalam menambah ilmu pengetahuan bagi dunia pendidikan.

Medan, April 2016 Penulis,

(10)

vi

2.1.2. Model Pembelajaran Kooperatif... 13

2.1.3. Model Pembelajaran NHT ... 19

2.1.4. Model Pembelajaran Langsung (direct instruction) ... 23

2.1.5. Kemampuan Kerjasama Tim (Teamwork Skill) ... 28

2.1.6. Hasil Belajar ... 32

2.1.7. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ... 35

2.2. Teori Belajar Relevan ... 38

2.2.1. Teori Belajar Jean Piaget ... 38

2.2.2. Teori Belajar Lev Vigotsky ... 39

2.2.3. Teori Belajar Robert Gagne ... 41

(11)

vii

2.3. Kerangka Konseptual ... 45

2.4. Hipotesis Penelitian ... 50

BAB III.METODE PENELITIAN ... 51

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 51

3.2. Populasi dan Sampel... 51

3.3. Variabel Penelitian ... 51

3.4. Definisi Operasional ... 52

3.5. Jenis dan Desain Penelitian ... 53

3.6. Prosedur Penelitian ... 56

3.7. Instrumen Penelitian ... 58

3.8. Alat Pengumpulan Data ... 59

3.9. Teknik Analisa Data ... 66

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 73

4.1. Hasil Penelitian ... 73

4.2. Pengujian Hipotesis ... 83

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 91

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ... 100

5.1. Simpulan ... 100

5.2. Saran ... 101

DAFTAR PUSTAKA ... 102

(12)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Hasil Belajar Siswa Selama 3 tahun terakhir Mata Pelajaran IPA ... 3

Tabel 2.1. Langkah – Langkah Pembelajaran Kooperatif ... 18

Tabel 2.2. Variasi Model Pembelajaran Langsung (direct instruction) ... 26

Tabel 2.3. Indikator Teamwork Skill ... 30

Tabel 2.4. Revisi Taksonomi Bloom ... 34

Tabel 2.5. Dimensi Proses Kognitif dan Dimensi Pengetahuan Taksonomi Anderson dan Krathwohl ... 35

Tabel 2.6. Penelitian Relevan ... 43

Tabel 3.1. Rancangan Desain Penelitian ... 54

Tabel 3.2. Desain Analisis ANAVA Dua Jalur ... 54

Tabel 3.3. Deskripsi Kategori Reliabilitas Butir Soal ... 62

Tabel 3.4. Deskripsi Kategori Daya Pembeda ... 63

Tabel 3.5. Rancangan ANAVA untuk Mengetahui Interaksi Antara Hasil Belajar Kooperatif Tipe NHT dan Teamwork Skill ... 67

Tabel 4.1. Data Pre Tes Kelas DI dan NHT... 73

Tabel 4.2. Uji Normalitas Data Pre Tes Eksperimen ... 74

Tabel 4.3. Uji Homogenitas Data Pre Tes ... 75

Tabel 4.4. Uji-t Tes Awal (Pretes) Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 76

Tabel 4.5. Hasil tes Teamwork Skill ... 77

Tabel 4.6. Pengelompokkan Siswa Berdasarkan Tingkat Teamwork Skill ... 78

Tabel 4.7. Data Post Tes Kelas DI dan NHT ... 79

Tabel 4.8. Pengelompokkan Hasil Belajar IPA Siswa Berdasarkan Tingkat Teamwork Skill ... 81

Tabel 4.9. Tabulasi Pengelompokkan Data Teamwork Skill Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 82

Tabel 4.10.Desain Faktorial Rata – Rata 2 x 2 Anava ... 84

Tabel 4.11.Data Faktor antar Subjek ... 84

Tabel 4.12.Hasil Uji Anava Dua Jalur ... 85

(13)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Dampak Instruksional dan Pengiring Model Pembelajaran

Langsung ... 25

Gambar 2.2. Zona Proximal Development ... 40

Gambar 3.1. Hubungan Antara Ketiga Variabel Penelitian ... 52

Gambar 3.2. Bagan Alir Prosedur Penelitian ... 58

Gambar 4.1. Histogram Distribusi Normal Kelas Kontrol ... 75

Gambar 4.2. Histogram Distribusi Normal Kelas Eksperimen ... 75

Gambar 4.3. Diagram Pre Tes – Post Tes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .. 80

Gambar 4.4. Diagram Nilai Hasil Belajar IPA Siswa Berdasarkan Teamwork Skill siswa ... 82

(14)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 105

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 117

Lampiran 3. Bahan Ajar 1 ... 133

Lampiran 4. Bahan Ajar 2 ... 140

Lampiran 5. Kisi – Kisi Tes Materi Energi Panas dan Energi Bunyi ... 145

Lampiran 6. Spesifikasi Pemberian Skor Tes Essay ... 146

Lampiran 7. Spesifikasi Tes Hasil Belajar ... 147

Lampiran 8. Soal Evaluasi Energi Panas dan Energi Bunyi ... 158

Lampiran 9. Rubrik Penilaian Teamwork Skill ... 162

Lampiran 10. Lembar Validasi Instrumen Teamwork Skill ... 164

Lampiran 11. Analisis Validitas Tes ... 168

Lampiran 12. Analisis Taraf Kesukaran ... 169

Lampiran 13. Analisis Daya Pembeda Tes ... 170

Lampiran 14. Reliabilitas Tes Hasil Belajar ... 171

Lampiran 15. Tabulasi Data Pre Tes ... 172

Lampiran 16. Tabulasi Data Post Tes ... 174

Lampiran 17. Analisis Data Teamwork Skill Kelas Kontrol ... 176

Lampiran 18. Analisis Data Teamwork Skill Kelas Eksperimen ... 177

Lampiran 19. Tabulasi Pengelompokkan Data Teamwork Skill ... 178

Lampiran 20. Tabulasi Pengelompokkan Data Teamwork Skill Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen ... 180

Lampiran 21. Uji Persyaratan Instrumen Hasil Belajar ... 181

Lampiran 22. Uji Hipotesis Dengan Anava Dua Jalur... 183

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu bentuk upaya mempersiapkan sumber daya

manusia yang mampu menghadapi problem hidup yang senantiasa berkembang

dari masa ke masa. Seiring berjalannya waktu, pendidikan bertujuan mewujudkan

cita-cita bangsa, yaitu masyarakat bangsa Indonesia yang sejahtera dan bahagia,

dengan kedudukan yang terhormat dan setara dengan bangsa lain dalam dunia

global, melalui pembentukan masyarakat yang terdiri dari sumber daya manusia

yang berkualitas, yaitu pribadi yang mandiri, berkemauan dan berkemampuan

untuk mewujudkan cita-cita bangsanya (BSNP dalam Trianto, 2010:39).

Tuntutan dalam dunia pendidikan sudah banyak berubah. Kita tidak dapat

lagi mempertahankan paradigma lama. Teori pembelajaran dan pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar membuktikan bahwa seorang tenaga pendidik sudah

harus mengubah paradigma lama. Menurut Lie (2007:5) pendidik perlu menyusun

dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar berdasarkan beberapa pokok

pemikiran sebagai berikut : (1) pengetahuan ditemukan, dibentuk dan

dikembangkan oleh siswa, (2) siswa membangun pengetahuan secara aktif, (3)

pendidik perlu berusaha mengembangkan kompetensi dan kemampuan siswa, (4)

pendidikan adalah interaksi pribadi di antara para siswa dan interaksi antara guru

dan siswa.

Untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran, guru

(16)

2

yang menghambat maupun yang mendukung. Selain itu, guru harus memahami

tentang model pembelajaran yang efektif yang dapat membantu siswa agar dapat

belajar secara optimal dan mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam proses

belajar. Untuk membangun pengetahuan dan kompetensi siswa secara aktif di

dalam proses belajar mengajar menurut Roestiyah (2012:1) guru harus memiliki

strategi yang tepat agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien sesuai

dengan tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu,

guru harus menguasai teknik – teknik penyajian atau biasa disebut dengan metode

mengajar.

Agar pelaksanaan kurikulum dalam pembelajaran di kelas lebih efektif dan

produktif, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

(Permendiknas RI No. 19 Tahun 2005) tentang Standar Nasional Pendidikan.

Standar Kompetensi Lulusan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan untuk

meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,kepribadian, akhlak mulia, serta

keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut (Pasal

26). Dalam hal ini guru memegang peranan yang sangat penting. Langkah

perbaikan mutu pendidikan setelah kurikulum adalah peningkatan kemampuan

guru menyelenggarakan pembelajaran, minimal sesuai dengan standar proses.

IPA merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan

berdasarkan percobaan (induktif) namun pada perkembangan selanjutnya IPA

juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori (deduktif). Ada dua hal yang

tidak dapat dipisahkan dengan IPA, yaitu IPA sebagai produk, pengetahuan IPA

yang berupa pengetahuan faktual, konseptual, procedural, dan metakognitif, dan

(17)

3

luas, meliputi konsep IPA, proses, nilai dan sikap ilmiah, aplikasi IPA dalam

kehidupan sehari – hari dan kreativitas (Kemendiknas dalam Purwanto, 2011:11).

Pembelajaran IPA adalah interaksi antara komponen – komponen

pembelajaran dalam bentuk proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang

berbentuk kompetensi yang telah ditetapkan. Tugas utama guru IPA adalah

melaksanakan proses pembelajaran IPA. Proses pembelajaran IPA di sekolah

dasar merupakan disiplin ilmu dan penerapannya dalam masyarakat membuat

pendidikan IPA menjadi lebih penting. Pembelajaran IPA di sekolah dasar

diharapkan dapat menjadi suatu wadah peserta didik mempelajari diri sendiri dan

alam sekitar.

Proses pembelajaran IPA harus menekankan pada pemberian pengalaman

secara langsung oleh peserta didik untuk mengembangkan kompetensi agar

menjelajahi dan memahami alam sekitar, yang pada akhirnya mereka menemukan

sendiri konsep materi pelajaran yang sedang dipelajarinya. Kenyataan

menunjukkan melalui observasi langsung yang dilakukan di SDN 104214 Kedai

Durian, bahwa pembelajaran IPA masih cenderung mendengarkan dan

mengerjakan soal – soal latihan yang ada di buku, guru cenderung menggunakan

metode konvensional atau metode ceramah sehingga peserta didik hanya sebagai

penonton saja, dan melaksanakan aktivitas jika ada perintah ataupun masukan dari

guru.

Slameto (2010:1) menyatakan, bahwa guru yang menggunakan metode

ceramah saja mengakibatkan siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif dan hanya

(18)

4

prestasi belajar siswa dan secara tidak langsung akan mempengaruhi keberhasilan

belajar IPA.

Berdasarkan observasi diperoleh data yang menunjukkan nilai siswa kelas

IV mata pelajaran IPA selama 3 (tiga) tahun terakhir diperoleh nilai dibawah

kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebesar 70 (tujuh puluh). Adapun data rata –

rata siswa selama 3 (tiga) tahun terakhir terdapat pada Tabel 1.1. berikut ini.

Tabel 1.1 Hasil Belajar Siswa Selama 3 tahun Terakhir Mata Pelajaran IPA

No. Tahun Nilai Rata - rata

1. 2012 – 2013 50,00

2. 2013 – 2014 54,70

3. 2014 – 2015 55,50

Untuk mengatasi hal tersebut di atas guru telah melakukan remedial tetapi

hanya sekedar melakukan tes ulang tanpa didahului dengan perbaikan tindakan.

Kenyataan ini menambah persoalan yang berkaitan dengan kemampuan guru

dalam memahami model pembelajaran yang dapat digunakan masih belum cukup.

Disamping kemampuan guru terhadap memahami model pembelajaran, faktor lain

yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa adalah kurangnya kerjasama yang

baik oleh kelompok siswa di SDN 104214 Kedai Durian.

Berdasarkan hasil wawancara kurangnya variasi model pembelajaran yang

digunakan guru menyebabkan siswa kurang termotivasi untuk mengikuti proses

belajar mengajar. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman guru dalam

menerapkan model – model pembelajaran, dengan demikian siswa menjadi

kurang aktif dalam pelajaran IPA serta menyebabkan kurangnya komunikasi

(19)

5

guru perlu menggunakan variasi model pembelajaran yang dapat membuat siswa

nyaman dan tertarik untuk mengikuti pelajaran IPA dengan lebih baik.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada guru kelas IV

pembelajaran IPA didominasi dengan menggunakan metode ceramah dan tanya

jawab. Guru lebih berorientasi pada materi pelajaran dengan alasan tuntutan

kurikulum untuk mempersiapkan ulangan. Salah satu cara yang dapat diharapkan

untuk meningkatkan hasil belajar siswa ini adalah dengan penggunaan model

pengajaran Numbered Heads Together (NHT). Dengan menggunakan model

pembelajaran ini dapat mempengaruhi rasa ingin tahu bersama siswa dan

ketepatan siswa dalam proses belajar mengajar yang berlangsung. Model

pembelajaran NHT ini merupakan pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk

mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas.

Model pembelajaran ini melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi

yang tercakup dalam suatu pelajaran dan meneliti pemahaman siswa terhadap isi

pelajaran tersebut. Dengan demikian proses belajar mengajar akan memberikan

efektifitas yang lebih baik dalam meningkatkan penugasan siswa terhadap materi

– materi pelajaran.

Berdasarkan pendapat Trianto (2010:62) ditemukan bahwa model

pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan prestasi belajar siswa,

mampu memperdalam pemahaman siswa, menyenangkan siswa dalam belajar,

memgembangkan sikap positif siswa, meningkatkan rasa percaya diri siswa,

mengembangkan rasa saling memiliki, serta mengembangkan keterampilan.

Hasil Penelitian Jayanti (2014) menunjukkan terdapat pengaruh penerapan

(20)

6

dasar gugus Letkol Wisnu Peguyangan Denpasar Utara. Berdasarkan penelitian

yang dilakukan dapat dilihat dari perbedaan nilai rata – rata kelompok eksperimen

yang lebih tinggi dari nilai rata – rata kelompok kontrol. Sementara uji hipotesis

yang dilakukan dengan menggunkan uji t, dimana thitung = 2,12 sedangkan ttabel =

2,00. Karena thitung > ttabel maka Ha diterima, itu berarti terdapat pengaruh

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar IPA

siswa kelas V sekolah dasar Gugus Letkol Wisnu Peguyangan Denpasar Utara.

Pada Penelitian ini penggunaan model pembelajaran NHT dalam proses

pembelajaran energi panas dan energi bunyi pada mata pelajaran IPA di tingkat

Sekolah Dasar diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran IPA yaitu

meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan rasa kerja sama siswa

terhadap pelajaran IPA. Hal ini dikarenakan materi pokok energi panas dan energi

bunyi memerlukan pemahaman yang lebih nyata dan dapat dipahami oleh siswa

dengan mudah.

Untuk keberhasilan suatu pembelajaran yang menggunakan kelompok

seperti model pembelajaran kooperatif tipe NHT diperlukan kemampuan bekerja

sama dalam kelompok (teamwork skill) diantara peserta didik. Kerja sama tim

merupakan keterampilan yang digunakan individu untuk mendorong keberhasilan

kelompok (Hughes dan Jones, 2011). Teamwork skill yang baik dalam suatu

kelompok dapat mempengaruhi siswa dalam belajar. Semakin tinggi teamwork

skill siswa dengan menggunakan model pembelajaran maka hasil belajar siswa

juga semakin baik, dan apabila teamwork skill siswa rendah dengan menggunakan

(21)

7

penelitian ini dapat diketahui adanya interaksi model pembelajaran NHT dengan

teamwork skill siswa.

Keterampilan kerja sama tim atau teamwork skill siswa termasuk

campuran interaktif, interpersonal, pemecahan masalah dan keterampilan

komunikasi yang diperlukan oleh sekelompok orang yang bekerja pada tugas

bersama, dalam peran yang saling melengkapi, menuju tujuan bersama yang

hasilnya lebih besar dari yang dimungkinkan oleh salah satu orang yang bekerja

secara independen (Smith, 2011). Dengan demikian dalam penelitian ini kerja

sama tim dijadikan sebagai salah satu yang mempengaruhi hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas maka judul penelitian ini adalah “ Pengaruh

Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dan Teamwork Skill

Terhadap Hasil Belajar Siswa di Kelas IV SD Pada Mata Pelajaran IPA Tahun

Ajaran 2015/ 2016 “.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, maka dapat

diidentifikasi beberapa masalah yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA / Sains kelas IV SD

Negeri No.104214 Kedai Durian.

2. Kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran.

3. Kemampuan bekerja sama (teamwork skill) siswa yang masih rendah.

4. Pemilihan model pembelajaran yang kurang tepat dan kurang bervariasi

terhadap materi yang disampaikan dan guru cenderung menggunakan

(22)

8

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas batasan masalah dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. Model Pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran NHT pada

kelas eksperimen dan model pembelajaran langsung (direct instruction)

pada kelas control.

2. Variabel moderat dalam penelitian ini adalah teamwork skill yang dimiliki

siswa.

3. Variabel terikat yang diamati adalah hasil belajar siswa.

4. Materi pelajaran yang diajarkan adalah tentang energi panas dan energi

bunyi.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan hasil belajar siswa yang

menggunakan model pembelajaran langsung (direct instruction) ?

2. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa antara siswa yang memiliki

teamwork skill diatas rata – rata dengan siswa yang memiliki teamwork skill

dibawah rata – rata ?

3. Apakah ada interaksi model pembelajaran dengan teamwork skill dalam

(23)

9

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis adanya perbedaan hasil belajar siswa yang

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan hasil belajar

siswa yang menggunakan model pembelajaran langsung (direct instruction)

2. Untuk menganalisis adanya perbedaan hasil belajar IPA siswa yang

memiliki teamwork skill diatas rata – rata dengan siswa yang memiliki

teamwork skill dibawah rata – rata.

3. Untuk menganalisis adanya interaksi model pembelajaran NHT dengan

teamwork skill dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam mengembangkan

ilmu pengetahuan terutama dalam penggunaan model pembelajaran NHT dan

hasil belajar siswa. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi bidang pendidikan bermanfaat untuk memberikan inspirasi dalam

mengembangkan model – model pembelajaran kreatif dan inovatif

untuk meningkatkan keterampilan proses bagi siswa.

b. Bagi bidang psikologi bermanfaat untuk meningkatkan inspirasi dalam

kemampuan bekerja sama peserta didik.

2. Manfaat Praktis

a. Untuk guru, sebagai informasi untuk menambah wawasan untuk

(24)

10

b. Untuk siswa, sebagai sarana untuk terus meningkatkan kemampuan

bekerja sama dan meningkatkan hasil belajar IPA.

c. Untuk sekolah, sebagai informasi untuk menerapkan model

(25)

100

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diperoleh

kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat perbedaan hasil belajar IPA siswa dengan model pembelajaran

Kooperatif tipe NHT dan model pemebelajaran DI. Hasil belajar IPA siswa

dengan model pembelajaran kooperatif NHT lebih baik dari pada hasil belajar

IPA siswa dengan model pembelajaran DI dimana rata – rata hasil belajar IPA

siswa pada kelas eksperimen 77,3 sedangkan pada kelas kontrol sebesar 63,8.

2. Terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara kelompok teamwork skill di atas

rata – rata dan kelompok teamwork skill di bawah rata – rata. Hasil belajar

IPA antara kelompok teamwork skill di atas rata – rata lebih baik dari pada

hasil belajar IPA denga kelompok teamwork skill di bawah rata – rata dimana

rata – rata hasil belajar IPA dengan kelompok teamwork skill di atas rata – rata

sebesar 77,1 dan rata – rata hasil belajar IPA dengan kelompok teamwork skill

di bawah rata – rata sebesar 66,1.

3. Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan tingkat teamwork skill

siswa dalam mempengaruhi hasil belajar siswa. Kemampuan teamwork skill

mempengaruhi hasil belajar IPA siswa pada kelas eksperimen dengan

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT sedangkan teamwork skill

tidak mempengaruhi hasil belajar IPA siswa pada kelas kontrol dengan

(26)

101

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian ini, maka peneliti memiliki

beberapa saran untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT

sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa disarankan meggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT karena model pembelajaran kooperatif

tipe NHT memberikan pengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa.

2. Dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT guru harus

memperhatikan tingkat teamwork skill siswa, karena model ini tepat untuk

siswa dengan teamwork skill tinggi (di atas rata – rata).

3. Untuk siswa yang memiliki teamwork skill rendah (di bawah rata – rata)

disarankan tidak diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT

karena siswa belum memiliki kerjasama tim yang baik dalam mengikuti

proses pembelajaran.

4. Disarankan kepada peneliti lanjutan, kiranya dapat melanjutkan penelitian

ini dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan

bantuan metode ataupun media pembelajaran kreatif dalam proses

(27)

102

DAFTAR PUSTAKA

Anum, F. 2012. “Pengaruh Model Kooperatif Tipe NHT Terhadap Hasil Belajar

Siswa Kelas VIII SMP Negeri 18 Medan”. Jurnal. Universitas Negeri Medan.

Amri, E. 2014. “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

(Numbered Head Together) Berbantuan Komputer Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial dan Hasil Belajar Siswa”. Jurnal. Universitas Bengkulu.

(Studi Pada Mata Pelajaran IPA SDN 03 Curup Timur)

Arends, R. 2008. Learning To Teach. Pustaka Belajar. Yogyakarta.

Arikunto,S. 2015. Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.

Bandura, A. 1999. Self – Efficancy In Changing Societies. Cambridge University

Press. New York.

Dimyati, M. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta.

Garcia, A.C. 2013. “Helping Undergraduate Students Learn From Each Other :

A Pedagogical Process for in –class Colaborative Research Projects”. Journal of Education ad Practice. Vol.5, No. 2, 2013.

Gronlund, N.E. 1985. Menyusun Tes Hasil Belajar. Penerbit IKIP Semarang.

Semarang

Hamdani.2010. Strategi Belajar Mengajar. Pustaka Setia. Bandung.

Hughes, R.L. Jones,S.K. 2011. Developing and Assessing College Student

Teamwork Skills. Wiley Periodicals, Inc.Published online in Wiley Online Library (wileyonlinelibrary.com)

Hamzah, B.U. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya : Analisis di Bidang

Pendidikan. Bumi Aksara : Jakarta.

Ibrahim, M. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Penerbit University Press. Surabaya.

Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komuikasi

Peserta didik.. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

(28)

103

Jayanti, G. 2014. “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Sekolah Dasar Gugus Lt.Wisnu Denpasar Utara". Jurnal. Universitas Ganesha. Singaraja.

Joyce, B.,Weil,M.,Calhoun,E. 2009. Model’s Of Teaching (Model – Model

Pengajaran). Pustaka Belajar. Yogyakarta.

Lie, A. 2007. Cooperative learning Mempraktikkan Cooperative Learning di

Ruang – Ruang kelas. Grasindo. Jakarta.

Maxwell, J.C. 2002. 17 Hukum Kerjasama Tim Yang Efektif. Penerbit Interaksa.

Batam

Munawaroh. 2015. “ The Comparative Study Between The Cooperative Learning Model Of Numbered Heads Together (NHT) And Student Team Achievement In Social Subject”. IQSR Journal of Research and Method in Education.

Nurhadi. 2004. Pembelajaran Kontekstual (Cooperative Learning di Ruang –

Ruang Kelas). Gramedia Widiasarana. Jakarta.

Pardede, P.M. 2005. Manajemen Operasi dan Produksi : Teori, Model dan

Kebijakan. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Pustaka Belajar. Yogyakarta.

Rasyid. 2015. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dan

Kemampuan Awal Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fisika Di SMP Negeri 2 Poso”. Jurnal. Program Pascasarjana Universitas Tadulako.

Roestiyah. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta.

Sani, R.A. 2014. Inovasi Pembelajaran.Bumi Aksara. Jakarta.

Sagala, S. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta. Bandung.

Sanjaya, W. 2013. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Kencana. Jakarta.

Sayun. 2013. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dan Bentuk

Asesmen Terhadap Prestasi Belajar Matematika”. Jurnal. Program

Pascasarjana Universitas Ganesha.

Sudjana, N. 2015. Metode Statistika. Tarsito. Bandung.

(29)

104

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi. Rineka Cipta.

Jakarta.

Slavin, R.E. 2008. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Nusa Media.

Bandung.

Smith, C. 2011. Teamwork Skill Toolkit. Grifith University.

http://www/griffith.edu.au/gihe/teaching-learning-curriculum/graduate-attributes(diakses:08oktober2015).

Tawil,. Liliasari. 2014. Keterampilan – Keterampilan Sains dan Implementasinya

Dalam Pembelajaran IPA. Badan Penerbit UNM. Makasar.

Thobroni. 2015. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Praktik. Ar – Ruz Media.

Yogyakarta.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif. Kencana.

Jakarta.

Tung, K.Y. 2015. Pembelajaran dan Perkembangan Belajar. Indeks. Jakarta.

Gambar

Gambar 2.1.  Dampak Instruksional dan Pengiring Model Pembelajaran   Langsung ..........................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Observasi Penerapan Strategi Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Minat Belajar PKn Siswa Kelas IV SDN 1 Socokangsi Siklus II Pertemuan

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul: “ PENGARUH STRATEGI NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN THE POWER OF TWO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI

Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan diterapkannya strategi pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA siswa

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) Pada Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Gaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.. Universitas

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa penerapan Blended Learning dengan Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar pada materi

Dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar matematika antara yang menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Make a