PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN TEAMWORK SKILL TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD PADA MATA PELAJARAN IPA
TAHUN AJARAN 2015/ 2016
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Pada
Program Studi Pendidikan Dasar
Oleh : INDAH PRATIWI
NIM. 8146182017
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
Indah Pratiwi (NIM : 8146182017), “Pengaruh Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Dan Teamwork Skill Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV Tahun Ajaran 2015/2016”.
ii ABSTRACT
Indah Pratiwi (NIM : 8146182017) “The Effect of Numbered Heads Together (NHT) Model and Teamwork Skill Towards Science Learning Outcomes Students Class IV For Academic Year 2015/2016”.
This study aims to determine: (1) the better effect between students’ learning outcomes that taught by numbered heads together model and direct instruction model, (2) a better effect between students’ who have high teamwork skill and low teamwork skill, and (3) the interaction between learning model with teamwork skill in influencing learning outcomes. This research is quasi experimental. The sample in this study were selected by random cluster sampling of two classes. The instrument consists of tests of learning outcomes in the form of essay tests and tamwork skill observation. Data were analyzed using two way ANOVA. The results showed that the students’ learning outcomes that taught by numbered heads together model different and showed a better results than direct instruction model, students with high teamwork skill showed better results than the students with low teamwork skill, and interaction between the discovery learning model and teamwork skill in influencing student learning outcomes.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
rahmat dan karuniaNYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang
berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dan
Teamwork Skill Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Pada Mata Pelajaran IPA Tahun Ajaran 2015/2016”, sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Dasar Sekolah Pasca
Sarjana Universitas Negeri Medan.
Dalam menyelesaikan tesis ini, penulis telah banyak menerima bantuan
dari berbagai pihak sehingga akhirnya penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih
kepada Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.S., M.M. selaku pembimbing I, yang telah
banyak memberikan petunjuk serta dorongan yang begitu berarti bagi penulis
sejak penyusunan proposal sampai penyelesaian tesis dan pembimbing II Bapak
Dr. Arif Rahman, M.Pd. yang dengan sabar memberikan masukan dan arahan
yang begitu berarti. Selanjutnya ucapan terima kasih juga penulis sampaikan
kepada Bapak Dr. Edy Surya, M.Si., Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si., dan Dr.
Zulkifli Matondang, M.Si. selaku narasumber dan tim penguji yang telah
memberikan masukan untuk perbaikan tesis ini.
Dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang
tak terhingga kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri
Medan yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti melaksanakan
iv
2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd. selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si. selaku ketua Prodi Dikdas dan Ibunda Prof.
Dr. Anita Yus, M.Pd. selaku Sekretaris Prodi Dikdas.
4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Dasar PPs yang telah
memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis selama
mengikuti perkuliahan.
5. Ibu Siti Yohani Lubis, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Negeri 104214 Kedai
Durian yang telah memberikan izin pelaksanaan penelitian, bimbingan dan
semangat serta Bapak dan Ibu SD Negeri 104214 Kedai Durian yang telah
banyak memberikan bantuan dan kerjasama selama peneliti melakukan
penelitian di sekolah tersebut.
6. Siswa – siswi tercinta SD Negeri 104214 Kedai Durian yang telah banyak
menginspirasi peneliti dan memberikan pengalaman nyata bagi peneliti dalam
mengemban tugas menjadi guru.
7. Ayahanda Sofian dan Ibunda Suriyati serta Bulekku tercinta Rayati S.Pd. yang
telah dengan ikhlas berjuang lahir batin demi peneliti, sabar mendengarkan
keluh kesah peneliti, memberikan semangat baik berbentuk rill maupun
materil dan doa yang salalu dipanjatkan untuk peneliti.
8. Terima kasih kepada keluarga besar B-1 Eksekutif angkatan 2014 yang telah
berbagi suka maupun duka bersama peneliti selama mengikuti selama
perkuliahan.
9. Teman – teman teristimewa Layil Safitri, Dian Sriwahyu Utami, Rahayu Dwi
v
Suci Perwita Sari, dan Maisarah serta Fandi Ahmad yang telah banyak
memberikan masukan dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan
tesis ini.
10. Dan kepada seluruh kawan – kawan yang tidak dapat disebutkan satu per satu,
yang sudah setia memberikan dukungan kepada peneliti.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam tesis
ini. Untuk itu penulis mengharapkan sumbangan pikiran, kritik dan saran untuk
kesempurnaannya. Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat
dalam menambah ilmu pengetahuan bagi dunia pendidikan.
Medan, April 2016 Penulis,
vi
2.1.2. Model Pembelajaran Kooperatif... 13
2.1.3. Model Pembelajaran NHT ... 19
2.1.4. Model Pembelajaran Langsung (direct instruction) ... 23
2.1.5. Kemampuan Kerjasama Tim (Teamwork Skill) ... 28
2.1.6. Hasil Belajar ... 32
2.1.7. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ... 35
2.2. Teori Belajar Relevan ... 38
2.2.1. Teori Belajar Jean Piaget ... 38
2.2.2. Teori Belajar Lev Vigotsky ... 39
2.2.3. Teori Belajar Robert Gagne ... 41
vii
2.3. Kerangka Konseptual ... 45
2.4. Hipotesis Penelitian ... 50
BAB III.METODE PENELITIAN ... 51
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 51
3.2. Populasi dan Sampel... 51
3.3. Variabel Penelitian ... 51
3.4. Definisi Operasional ... 52
3.5. Jenis dan Desain Penelitian ... 53
3.6. Prosedur Penelitian ... 56
3.7. Instrumen Penelitian ... 58
3.8. Alat Pengumpulan Data ... 59
3.9. Teknik Analisa Data ... 66
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 73
4.1. Hasil Penelitian ... 73
4.2. Pengujian Hipotesis ... 83
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 91
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ... 100
5.1. Simpulan ... 100
5.2. Saran ... 101
DAFTAR PUSTAKA ... 102
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Hasil Belajar Siswa Selama 3 tahun terakhir Mata Pelajaran IPA ... 3
Tabel 2.1. Langkah – Langkah Pembelajaran Kooperatif ... 18
Tabel 2.2. Variasi Model Pembelajaran Langsung (direct instruction) ... 26
Tabel 2.3. Indikator Teamwork Skill ... 30
Tabel 2.4. Revisi Taksonomi Bloom ... 34
Tabel 2.5. Dimensi Proses Kognitif dan Dimensi Pengetahuan Taksonomi Anderson dan Krathwohl ... 35
Tabel 2.6. Penelitian Relevan ... 43
Tabel 3.1. Rancangan Desain Penelitian ... 54
Tabel 3.2. Desain Analisis ANAVA Dua Jalur ... 54
Tabel 3.3. Deskripsi Kategori Reliabilitas Butir Soal ... 62
Tabel 3.4. Deskripsi Kategori Daya Pembeda ... 63
Tabel 3.5. Rancangan ANAVA untuk Mengetahui Interaksi Antara Hasil Belajar Kooperatif Tipe NHT dan Teamwork Skill ... 67
Tabel 4.1. Data Pre Tes Kelas DI dan NHT... 73
Tabel 4.2. Uji Normalitas Data Pre Tes Eksperimen ... 74
Tabel 4.3. Uji Homogenitas Data Pre Tes ... 75
Tabel 4.4. Uji-t Tes Awal (Pretes) Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 76
Tabel 4.5. Hasil tes Teamwork Skill ... 77
Tabel 4.6. Pengelompokkan Siswa Berdasarkan Tingkat Teamwork Skill ... 78
Tabel 4.7. Data Post Tes Kelas DI dan NHT ... 79
Tabel 4.8. Pengelompokkan Hasil Belajar IPA Siswa Berdasarkan Tingkat Teamwork Skill ... 81
Tabel 4.9. Tabulasi Pengelompokkan Data Teamwork Skill Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 82
Tabel 4.10.Desain Faktorial Rata – Rata 2 x 2 Anava ... 84
Tabel 4.11.Data Faktor antar Subjek ... 84
Tabel 4.12.Hasil Uji Anava Dua Jalur ... 85
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Dampak Instruksional dan Pengiring Model Pembelajaran
Langsung ... 25
Gambar 2.2. Zona Proximal Development ... 40
Gambar 3.1. Hubungan Antara Ketiga Variabel Penelitian ... 52
Gambar 3.2. Bagan Alir Prosedur Penelitian ... 58
Gambar 4.1. Histogram Distribusi Normal Kelas Kontrol ... 75
Gambar 4.2. Histogram Distribusi Normal Kelas Eksperimen ... 75
Gambar 4.3. Diagram Pre Tes – Post Tes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .. 80
Gambar 4.4. Diagram Nilai Hasil Belajar IPA Siswa Berdasarkan Teamwork Skill siswa ... 82
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 105
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 117
Lampiran 3. Bahan Ajar 1 ... 133
Lampiran 4. Bahan Ajar 2 ... 140
Lampiran 5. Kisi – Kisi Tes Materi Energi Panas dan Energi Bunyi ... 145
Lampiran 6. Spesifikasi Pemberian Skor Tes Essay ... 146
Lampiran 7. Spesifikasi Tes Hasil Belajar ... 147
Lampiran 8. Soal Evaluasi Energi Panas dan Energi Bunyi ... 158
Lampiran 9. Rubrik Penilaian Teamwork Skill ... 162
Lampiran 10. Lembar Validasi Instrumen Teamwork Skill ... 164
Lampiran 11. Analisis Validitas Tes ... 168
Lampiran 12. Analisis Taraf Kesukaran ... 169
Lampiran 13. Analisis Daya Pembeda Tes ... 170
Lampiran 14. Reliabilitas Tes Hasil Belajar ... 171
Lampiran 15. Tabulasi Data Pre Tes ... 172
Lampiran 16. Tabulasi Data Post Tes ... 174
Lampiran 17. Analisis Data Teamwork Skill Kelas Kontrol ... 176
Lampiran 18. Analisis Data Teamwork Skill Kelas Eksperimen ... 177
Lampiran 19. Tabulasi Pengelompokkan Data Teamwork Skill ... 178
Lampiran 20. Tabulasi Pengelompokkan Data Teamwork Skill Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen ... 180
Lampiran 21. Uji Persyaratan Instrumen Hasil Belajar ... 181
Lampiran 22. Uji Hipotesis Dengan Anava Dua Jalur... 183
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu bentuk upaya mempersiapkan sumber daya
manusia yang mampu menghadapi problem hidup yang senantiasa berkembang
dari masa ke masa. Seiring berjalannya waktu, pendidikan bertujuan mewujudkan
cita-cita bangsa, yaitu masyarakat bangsa Indonesia yang sejahtera dan bahagia,
dengan kedudukan yang terhormat dan setara dengan bangsa lain dalam dunia
global, melalui pembentukan masyarakat yang terdiri dari sumber daya manusia
yang berkualitas, yaitu pribadi yang mandiri, berkemauan dan berkemampuan
untuk mewujudkan cita-cita bangsanya (BSNP dalam Trianto, 2010:39).
Tuntutan dalam dunia pendidikan sudah banyak berubah. Kita tidak dapat
lagi mempertahankan paradigma lama. Teori pembelajaran dan pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar membuktikan bahwa seorang tenaga pendidik sudah
harus mengubah paradigma lama. Menurut Lie (2007:5) pendidik perlu menyusun
dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar berdasarkan beberapa pokok
pemikiran sebagai berikut : (1) pengetahuan ditemukan, dibentuk dan
dikembangkan oleh siswa, (2) siswa membangun pengetahuan secara aktif, (3)
pendidik perlu berusaha mengembangkan kompetensi dan kemampuan siswa, (4)
pendidikan adalah interaksi pribadi di antara para siswa dan interaksi antara guru
dan siswa.
Untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran, guru
2
yang menghambat maupun yang mendukung. Selain itu, guru harus memahami
tentang model pembelajaran yang efektif yang dapat membantu siswa agar dapat
belajar secara optimal dan mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam proses
belajar. Untuk membangun pengetahuan dan kompetensi siswa secara aktif di
dalam proses belajar mengajar menurut Roestiyah (2012:1) guru harus memiliki
strategi yang tepat agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien sesuai
dengan tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu,
guru harus menguasai teknik – teknik penyajian atau biasa disebut dengan metode
mengajar.
Agar pelaksanaan kurikulum dalam pembelajaran di kelas lebih efektif dan
produktif, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(Permendiknas RI No. 19 Tahun 2005) tentang Standar Nasional Pendidikan.
Standar Kompetensi Lulusan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan untuk
meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut (Pasal
26). Dalam hal ini guru memegang peranan yang sangat penting. Langkah
perbaikan mutu pendidikan setelah kurikulum adalah peningkatan kemampuan
guru menyelenggarakan pembelajaran, minimal sesuai dengan standar proses.
IPA merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan
berdasarkan percobaan (induktif) namun pada perkembangan selanjutnya IPA
juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori (deduktif). Ada dua hal yang
tidak dapat dipisahkan dengan IPA, yaitu IPA sebagai produk, pengetahuan IPA
yang berupa pengetahuan faktual, konseptual, procedural, dan metakognitif, dan
3
luas, meliputi konsep IPA, proses, nilai dan sikap ilmiah, aplikasi IPA dalam
kehidupan sehari – hari dan kreativitas (Kemendiknas dalam Purwanto, 2011:11).
Pembelajaran IPA adalah interaksi antara komponen – komponen
pembelajaran dalam bentuk proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang
berbentuk kompetensi yang telah ditetapkan. Tugas utama guru IPA adalah
melaksanakan proses pembelajaran IPA. Proses pembelajaran IPA di sekolah
dasar merupakan disiplin ilmu dan penerapannya dalam masyarakat membuat
pendidikan IPA menjadi lebih penting. Pembelajaran IPA di sekolah dasar
diharapkan dapat menjadi suatu wadah peserta didik mempelajari diri sendiri dan
alam sekitar.
Proses pembelajaran IPA harus menekankan pada pemberian pengalaman
secara langsung oleh peserta didik untuk mengembangkan kompetensi agar
menjelajahi dan memahami alam sekitar, yang pada akhirnya mereka menemukan
sendiri konsep materi pelajaran yang sedang dipelajarinya. Kenyataan
menunjukkan melalui observasi langsung yang dilakukan di SDN 104214 Kedai
Durian, bahwa pembelajaran IPA masih cenderung mendengarkan dan
mengerjakan soal – soal latihan yang ada di buku, guru cenderung menggunakan
metode konvensional atau metode ceramah sehingga peserta didik hanya sebagai
penonton saja, dan melaksanakan aktivitas jika ada perintah ataupun masukan dari
guru.
Slameto (2010:1) menyatakan, bahwa guru yang menggunakan metode
ceramah saja mengakibatkan siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif dan hanya
4
prestasi belajar siswa dan secara tidak langsung akan mempengaruhi keberhasilan
belajar IPA.
Berdasarkan observasi diperoleh data yang menunjukkan nilai siswa kelas
IV mata pelajaran IPA selama 3 (tiga) tahun terakhir diperoleh nilai dibawah
kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebesar 70 (tujuh puluh). Adapun data rata –
rata siswa selama 3 (tiga) tahun terakhir terdapat pada Tabel 1.1. berikut ini.
Tabel 1.1 Hasil Belajar Siswa Selama 3 tahun Terakhir Mata Pelajaran IPA
No. Tahun Nilai Rata - rata
1. 2012 – 2013 50,00
2. 2013 – 2014 54,70
3. 2014 – 2015 55,50
Untuk mengatasi hal tersebut di atas guru telah melakukan remedial tetapi
hanya sekedar melakukan tes ulang tanpa didahului dengan perbaikan tindakan.
Kenyataan ini menambah persoalan yang berkaitan dengan kemampuan guru
dalam memahami model pembelajaran yang dapat digunakan masih belum cukup.
Disamping kemampuan guru terhadap memahami model pembelajaran, faktor lain
yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa adalah kurangnya kerjasama yang
baik oleh kelompok siswa di SDN 104214 Kedai Durian.
Berdasarkan hasil wawancara kurangnya variasi model pembelajaran yang
digunakan guru menyebabkan siswa kurang termotivasi untuk mengikuti proses
belajar mengajar. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman guru dalam
menerapkan model – model pembelajaran, dengan demikian siswa menjadi
kurang aktif dalam pelajaran IPA serta menyebabkan kurangnya komunikasi
5
guru perlu menggunakan variasi model pembelajaran yang dapat membuat siswa
nyaman dan tertarik untuk mengikuti pelajaran IPA dengan lebih baik.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada guru kelas IV
pembelajaran IPA didominasi dengan menggunakan metode ceramah dan tanya
jawab. Guru lebih berorientasi pada materi pelajaran dengan alasan tuntutan
kurikulum untuk mempersiapkan ulangan. Salah satu cara yang dapat diharapkan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa ini adalah dengan penggunaan model
pengajaran Numbered Heads Together (NHT). Dengan menggunakan model
pembelajaran ini dapat mempengaruhi rasa ingin tahu bersama siswa dan
ketepatan siswa dalam proses belajar mengajar yang berlangsung. Model
pembelajaran NHT ini merupakan pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas.
Model pembelajaran ini melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi
yang tercakup dalam suatu pelajaran dan meneliti pemahaman siswa terhadap isi
pelajaran tersebut. Dengan demikian proses belajar mengajar akan memberikan
efektifitas yang lebih baik dalam meningkatkan penugasan siswa terhadap materi
– materi pelajaran.
Berdasarkan pendapat Trianto (2010:62) ditemukan bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan prestasi belajar siswa,
mampu memperdalam pemahaman siswa, menyenangkan siswa dalam belajar,
memgembangkan sikap positif siswa, meningkatkan rasa percaya diri siswa,
mengembangkan rasa saling memiliki, serta mengembangkan keterampilan.
Hasil Penelitian Jayanti (2014) menunjukkan terdapat pengaruh penerapan
6
dasar gugus Letkol Wisnu Peguyangan Denpasar Utara. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan dapat dilihat dari perbedaan nilai rata – rata kelompok eksperimen
yang lebih tinggi dari nilai rata – rata kelompok kontrol. Sementara uji hipotesis
yang dilakukan dengan menggunkan uji t, dimana thitung = 2,12 sedangkan ttabel =
2,00. Karena thitung > ttabel maka Ha diterima, itu berarti terdapat pengaruh
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar IPA
siswa kelas V sekolah dasar Gugus Letkol Wisnu Peguyangan Denpasar Utara.
Pada Penelitian ini penggunaan model pembelajaran NHT dalam proses
pembelajaran energi panas dan energi bunyi pada mata pelajaran IPA di tingkat
Sekolah Dasar diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran IPA yaitu
meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan rasa kerja sama siswa
terhadap pelajaran IPA. Hal ini dikarenakan materi pokok energi panas dan energi
bunyi memerlukan pemahaman yang lebih nyata dan dapat dipahami oleh siswa
dengan mudah.
Untuk keberhasilan suatu pembelajaran yang menggunakan kelompok
seperti model pembelajaran kooperatif tipe NHT diperlukan kemampuan bekerja
sama dalam kelompok (teamwork skill) diantara peserta didik. Kerja sama tim
merupakan keterampilan yang digunakan individu untuk mendorong keberhasilan
kelompok (Hughes dan Jones, 2011). Teamwork skill yang baik dalam suatu
kelompok dapat mempengaruhi siswa dalam belajar. Semakin tinggi teamwork
skill siswa dengan menggunakan model pembelajaran maka hasil belajar siswa
juga semakin baik, dan apabila teamwork skill siswa rendah dengan menggunakan
7
penelitian ini dapat diketahui adanya interaksi model pembelajaran NHT dengan
teamwork skill siswa.
Keterampilan kerja sama tim atau teamwork skill siswa termasuk
campuran interaktif, interpersonal, pemecahan masalah dan keterampilan
komunikasi yang diperlukan oleh sekelompok orang yang bekerja pada tugas
bersama, dalam peran yang saling melengkapi, menuju tujuan bersama yang
hasilnya lebih besar dari yang dimungkinkan oleh salah satu orang yang bekerja
secara independen (Smith, 2011). Dengan demikian dalam penelitian ini kerja
sama tim dijadikan sebagai salah satu yang mempengaruhi hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian di atas maka judul penelitian ini adalah “ Pengaruh
Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dan Teamwork Skill
Terhadap Hasil Belajar Siswa di Kelas IV SD Pada Mata Pelajaran IPA Tahun
Ajaran 2015/ 2016 “.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA / Sains kelas IV SD
Negeri No.104214 Kedai Durian.
2. Kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran.
3. Kemampuan bekerja sama (teamwork skill) siswa yang masih rendah.
4. Pemilihan model pembelajaran yang kurang tepat dan kurang bervariasi
terhadap materi yang disampaikan dan guru cenderung menggunakan
8
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas batasan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Model Pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran NHT pada
kelas eksperimen dan model pembelajaran langsung (direct instruction)
pada kelas control.
2. Variabel moderat dalam penelitian ini adalah teamwork skill yang dimiliki
siswa.
3. Variabel terikat yang diamati adalah hasil belajar siswa.
4. Materi pelajaran yang diajarkan adalah tentang energi panas dan energi
bunyi.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan hasil belajar siswa yang
menggunakan model pembelajaran langsung (direct instruction) ?
2. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa antara siswa yang memiliki
teamwork skill diatas rata – rata dengan siswa yang memiliki teamwork skill
dibawah rata – rata ?
3. Apakah ada interaksi model pembelajaran dengan teamwork skill dalam
9
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menganalisis adanya perbedaan hasil belajar siswa yang
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan hasil belajar
siswa yang menggunakan model pembelajaran langsung (direct instruction)
2. Untuk menganalisis adanya perbedaan hasil belajar IPA siswa yang
memiliki teamwork skill diatas rata – rata dengan siswa yang memiliki
teamwork skill dibawah rata – rata.
3. Untuk menganalisis adanya interaksi model pembelajaran NHT dengan
teamwork skill dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam mengembangkan
ilmu pengetahuan terutama dalam penggunaan model pembelajaran NHT dan
hasil belajar siswa. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi bidang pendidikan bermanfaat untuk memberikan inspirasi dalam
mengembangkan model – model pembelajaran kreatif dan inovatif
untuk meningkatkan keterampilan proses bagi siswa.
b. Bagi bidang psikologi bermanfaat untuk meningkatkan inspirasi dalam
kemampuan bekerja sama peserta didik.
2. Manfaat Praktis
a. Untuk guru, sebagai informasi untuk menambah wawasan untuk
10
b. Untuk siswa, sebagai sarana untuk terus meningkatkan kemampuan
bekerja sama dan meningkatkan hasil belajar IPA.
c. Untuk sekolah, sebagai informasi untuk menerapkan model
100
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan hasil belajar IPA siswa dengan model pembelajaran
Kooperatif tipe NHT dan model pemebelajaran DI. Hasil belajar IPA siswa
dengan model pembelajaran kooperatif NHT lebih baik dari pada hasil belajar
IPA siswa dengan model pembelajaran DI dimana rata – rata hasil belajar IPA
siswa pada kelas eksperimen 77,3 sedangkan pada kelas kontrol sebesar 63,8.
2. Terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara kelompok teamwork skill di atas
rata – rata dan kelompok teamwork skill di bawah rata – rata. Hasil belajar
IPA antara kelompok teamwork skill di atas rata – rata lebih baik dari pada
hasil belajar IPA denga kelompok teamwork skill di bawah rata – rata dimana
rata – rata hasil belajar IPA dengan kelompok teamwork skill di atas rata – rata
sebesar 77,1 dan rata – rata hasil belajar IPA dengan kelompok teamwork skill
di bawah rata – rata sebesar 66,1.
3. Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan tingkat teamwork skill
siswa dalam mempengaruhi hasil belajar siswa. Kemampuan teamwork skill
mempengaruhi hasil belajar IPA siswa pada kelas eksperimen dengan
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT sedangkan teamwork skill
tidak mempengaruhi hasil belajar IPA siswa pada kelas kontrol dengan
101
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian ini, maka peneliti memiliki
beberapa saran untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa disarankan meggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT karena model pembelajaran kooperatif
tipe NHT memberikan pengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa.
2. Dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT guru harus
memperhatikan tingkat teamwork skill siswa, karena model ini tepat untuk
siswa dengan teamwork skill tinggi (di atas rata – rata).
3. Untuk siswa yang memiliki teamwork skill rendah (di bawah rata – rata)
disarankan tidak diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
karena siswa belum memiliki kerjasama tim yang baik dalam mengikuti
proses pembelajaran.
4. Disarankan kepada peneliti lanjutan, kiranya dapat melanjutkan penelitian
ini dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan
bantuan metode ataupun media pembelajaran kreatif dalam proses
102
DAFTAR PUSTAKA
Anum, F. 2012. “Pengaruh Model Kooperatif Tipe NHT Terhadap Hasil Belajar
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 18 Medan”. Jurnal. Universitas Negeri Medan.
Amri, E. 2014. “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
(Numbered Head Together) Berbantuan Komputer Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial dan Hasil Belajar Siswa”. Jurnal. Universitas Bengkulu.
(Studi Pada Mata Pelajaran IPA SDN 03 Curup Timur)
Arends, R. 2008. Learning To Teach. Pustaka Belajar. Yogyakarta.
Arikunto,S. 2015. Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.
Bandura, A. 1999. Self – Efficancy In Changing Societies. Cambridge University
Press. New York.
Dimyati, M. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta.
Garcia, A.C. 2013. “Helping Undergraduate Students Learn From Each Other :
A Pedagogical Process for in –class Colaborative Research Projects”. Journal of Education ad Practice. Vol.5, No. 2, 2013.
Gronlund, N.E. 1985. Menyusun Tes Hasil Belajar. Penerbit IKIP Semarang.
Semarang
Hamdani.2010. Strategi Belajar Mengajar. Pustaka Setia. Bandung.
Hughes, R.L. Jones,S.K. 2011. Developing and Assessing College Student
Teamwork Skills. Wiley Periodicals, Inc.Published online in Wiley Online Library (wileyonlinelibrary.com)
Hamzah, B.U. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya : Analisis di Bidang
Pendidikan. Bumi Aksara : Jakarta.
Ibrahim, M. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Penerbit University Press. Surabaya.
Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komuikasi
Peserta didik.. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
103
Jayanti, G. 2014. “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Sekolah Dasar Gugus Lt.Wisnu Denpasar Utara". Jurnal. Universitas Ganesha. Singaraja.
Joyce, B.,Weil,M.,Calhoun,E. 2009. Model’s Of Teaching (Model – Model
Pengajaran). Pustaka Belajar. Yogyakarta.
Lie, A. 2007. Cooperative learning Mempraktikkan Cooperative Learning di
Ruang – Ruang kelas. Grasindo. Jakarta.
Maxwell, J.C. 2002. 17 Hukum Kerjasama Tim Yang Efektif. Penerbit Interaksa.
Batam
Munawaroh. 2015. “ The Comparative Study Between The Cooperative Learning Model Of Numbered Heads Together (NHT) And Student Team Achievement In Social Subject”. IQSR Journal of Research and Method in Education.
Nurhadi. 2004. Pembelajaran Kontekstual (Cooperative Learning di Ruang –
Ruang Kelas). Gramedia Widiasarana. Jakarta.
Pardede, P.M. 2005. Manajemen Operasi dan Produksi : Teori, Model dan
Kebijakan. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Pustaka Belajar. Yogyakarta.
Rasyid. 2015. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dan
Kemampuan Awal Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fisika Di SMP Negeri 2 Poso”. Jurnal. Program Pascasarjana Universitas Tadulako.
Roestiyah. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta.
Sani, R.A. 2014. Inovasi Pembelajaran.Bumi Aksara. Jakarta.
Sagala, S. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta. Bandung.
Sanjaya, W. 2013. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Kencana. Jakarta.
Sayun. 2013. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dan Bentuk
Asesmen Terhadap Prestasi Belajar Matematika”. Jurnal. Program
Pascasarjana Universitas Ganesha.
Sudjana, N. 2015. Metode Statistika. Tarsito. Bandung.
104
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi. Rineka Cipta.
Jakarta.
Slavin, R.E. 2008. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Nusa Media.
Bandung.
Smith, C. 2011. Teamwork Skill Toolkit. Grifith University.
http://www/griffith.edu.au/gihe/teaching-learning-curriculum/graduate-attributes(diakses:08oktober2015).
Tawil,. Liliasari. 2014. Keterampilan – Keterampilan Sains dan Implementasinya
Dalam Pembelajaran IPA. Badan Penerbit UNM. Makasar.
Thobroni. 2015. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Praktik. Ar – Ruz Media.
Yogyakarta.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif. Kencana.
Jakarta.
Tung, K.Y. 2015. Pembelajaran dan Perkembangan Belajar. Indeks. Jakarta.