• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AK SMK SWASTA PAB 2 HELVETIA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AK SMK SWASTA PAB 2 HELVETIA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA

KELAS XI AK SMK SWASTA PAB 2 HELVETIA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN

2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

SITI RAMA FITRI

7123142049

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Siti Rama Fitri, NIM 7123142049, Pengaruh Model Pembelajaran Problem Posing Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI AK SMK Swasta PAB 2 Helvetia Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017. Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan Tahun 2016.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar Akuntansi siswa kelas XI AK SMK Swasta PAB 2 Helvetia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar akuntansi yang diajar dengan model pembelajaran Problem Posing lebih tinggi dibanding dengan hasil belajar akuntansi yang diajar dengan metode konvensional pada siswa kelas XI AK di SMK Swasta PAB 2 Helvetia Tahun Pembelajaran 2016/2017.

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Swasta PAB 2 Helvetia. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI AK SMK Swasta PAB 2 Helvetia yang berjumlah 70 orang siswa yang terdiri dari 2 kelas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling. Sampel penelitian ini terdiri dari kelas kontrol 30 orang pada kelas XI AK 1 dan kelas eksperimen 30 orang pada kelas XI AK 2. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar berbentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal. Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan menentukan uji normalitas, uji homogenitas menggunakan uji F, menghitung uji hipotesis dengan uji t dengan kriteria hipotesis diterima apabila thitung > ttabel pada α = 0,05.

Pengujian hipotesis diperoleh thitung 5,556 dan ttabel 1,671 maka thitung > ttabel.

Dengan demikian hipotesis diterima.

Dari hasil analisis data menunjukkan hasil belajar siswa dengan penggunaan model pembelajaran Problem Posing adalah nilai rata-rata pre-test 44,5 dengan standar deviasi 8,94 dan rata-rata post-test 81,2 dengan standar deviasi 8,17. Sedangkan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan metode konvensional adalah nilai rata-rata pre-test 44,7 dengan standar deviasi 9,37 dan rata-rata post-test 69,7 dengan standar deviasi 9,09. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t, pada taraf signifikan 95% dengan α = 0,05 yang diperoleh thitung > ttabel yaitu 5,556 > 1,671 dan dengan demikian hipotesis dapat

diterima.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar akuntansi yang diajar dengan model pembelajaran Problem Posing lebih tinggi dibanding dengan hasil belajar akuntansi yang diajar dengan metode konvensional pada siswa kelas XI AK di SMK Swasta PAB 2 Helvetia Tahun Pembelajaran 2016/2017.

(5)

ABSTRACT

Siti Rama Fitri. NIM. 7123142049. Effects of Learning Problem Posing to Accounting Learning Results of Accounting Class XI SMK Swasta PAB 2 Helvetia Academic Year of 2015/2016. Thesis Majoring Economy Education, Study Program of Accounting Education, Faculty of Economics, State University of Medan 2016.

The problem of this research is the low level accounting learning result is students in class XI AK SMK Swasta PAB 2 Helvetia. The goal of this research is to determine accounting learning result that taught by Learning Problem Posing higher than accounting learning result by Learning Conventional Methode of student in class XI AK SMK Swasta PAB 2 Helvetia Academic Year of 2015/2016.

This research is performed in SMK Swasta PAB 2 Helvetia. The population in this research is all students class XI AK SMK Swasta PAB 2 Helvetia totaling 70 students consisting of 2 classes. The sample technique used was simple random sampling. The sample of research consisted of 30 students as control class on XI AK 1 and 30 students as experiment class on XI AK 2. The multiple choice the result that consist of 20 item. The data techinique analyzed through the test of normality, homogeneity and test hypothesis by criteria acceptable hipotesis if thitung > ttabel at α = 0,05.

From technique analyzed result show the learning are taught by Lerning Problem Posing is the average value of 44,5 pre-test with standard deviasion of 8,94 and post-test 81,2 with standard deviasion of 8,17. While the learning result of students are taught by Learning Conventional Methode is the average value of 44,7 pre-test with standard deviasion of 9,37 and post-test 69,7 with standard deviasion of 9,09. The result of hypothesis test that thitung > ttabel is 5,556 > 1,671 at

significant level 95% and α = 0,05 and other words the hypothesis is accepted. From the result of the research can conlude that the students accounting learning result tought by Learning Problem Posing higher than the students accounting learning result tought by Learning Conventional Methode of students in in class XI AK SMK Swasta PAB 2 Helvetia Academic Year of 2015/2016.

(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Identifikasi Masalah ... 6

1.3.Pembatasan Masalah ... 6

1.4.Rumusan Masalah ... 7

1.5.Tujuan Penelitian... 7

1.6.Manfaat Penelitian... 7

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1.Kerangka Teori ... 9

2.1.1.Model Pembelajaran Problem Posing ... 9

2.1.2.Model Pembelajaran Konvensional ... 15

2.1.3.Perbedaan Model Pembelajaran Problem Posing dengan Metode Konvensional ... 19

(7)

2.2.Penelitian Yang Relevan ... 25

2.3.Kerangka Berpikir ... 29

2.4.Hipotesis Penelitian ... 31

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 32

3.1.Lokasi Penelitian ... 32

3.2.Populasi Dan Sampel ... 32

3.2.1.Populasi ... 32

3.2.2.Sampel ... 32

3.3.Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional ... 33

3.3.1.Variabel Penelitian ... 33

3.3.2.Definisi Operasional ... 33

3.4.Rancangan Penelitian ... 34

3.5.Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.5.1.Uji Validitas Tes ... 36

3.5.2.Uji Reabilitas ... 36

3.5.3.Daya Beda Test ... 37

3.5.4.Tingkat Kesukaran Tes ... 38

3.6.Teknik Analisis Data... 38

3.6.1.Uji Normalitas ... 39

3.6.2.Uji Hogomogenitas Data ... 40

3.6.3.Pengujian Hipotesis ... 40

(8)

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN ... 43

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 43

4.1.1 Uji Validitas Tes ... 43

4.1.2 Uji Reliabilitas Tes ... 44

4.1.3 Tingkat Kesukaran Tes ... 45

4.1.4 Daya Pembeda Soal ... 46

4.2 Analisis Data ... 47

4.2.1 Data Rata-Rata, Standar Deviasi Dan Varians ... 47

4.2.2 Uji Normalitas ... 55

4.2.3 Uji Homogenitas ... 56

4.2.4 Pengujian Hipotesis ... 56

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65

5.1 Kesimpulan ... 65

5.2 Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 67 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Nilai Rata-Rata Siswa Kelas XI AK

SMK S PAB 2 Helvetia ... 4

Tabel 2.1 Perbedaan Model Pembelajaran Problem Posing dengan Metode Pembelajaran Konvensional ... 21

Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas XI AK SMK S PAB 2 ... 32

Tabel 3.2 Daftar Sampel Penelitian ... 33

Tabel 3.3 Rancangan Penelitian Eksperimen ... 35

Tabel 4.1 Distribusi Data Pre-Test Kelas Eksperimen ... 48

Tabel 4.2 Distribusi Data Pre-Test Kelas Kontrol... 50

Tabel 4.3 Distribusi Data Post-Test Kelas Eksperimen ... 52

Tabel 4.4 Distribusi Data Post-Test Kelas Kontrol ... 53

Tabel 4.5 Data Rata-Rata, SD dan Varians Hasil Belajar Akuntansi ... 54

Tabel 4.6 Uji Normalitas Nilai Pre-Test ... 55

Tabel 4.7 Uji Normalitas Nilai Post-Test ... 55

(10)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Nilai Pre-Test Siswa Kelas Eksperimen ... 49

Grafik 4.2 Nilai Pre-Test Siswa Kelas Kontrol ... 50

Grafik 4.3 Nilai Post-Test Siswa Kelas Eksperimen ... 52

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Silabus

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

3. Materi Ajar

4. Instrument Penelitian

5. Kunci Jawaban

6. Tabel Uji Validitas Tes

7. Perhitungan Uji Validitas Tes

8. Tabel Uji Reliabilitas Tes

9. Perhitungan Uji Reliabilitas Tes

10.Tabel Tingkat Kesukaran Tes

11.Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes

12.Tabel Daya Pembeda Soal

13.Perhitungan Daya Pembeda Soal

14.Data Nilai Pre-Test Dan Post-Test Kelas Eksperimen Menggunakan

Model Pembelajaran Problem Posing

15.Perhitungan Rata-Rata Dan Standar Deviasi Data Nilai Pre-Test Dan

Post-Test Kelas Eksperimen Menggunakan Model Pembelajaran Problem

Posing

16.Data Nilai Pre-Test Dan Post-Test Kelas Kontrol Menggunakan Metode

Pembelajaran Konvensional

17.Perhitungan Rata-Rata Dan Standar Deviasi Data Nilai Pre-Test Dan

(12)

18.Uji Normalitas Data Nilai Pre-Test Dan Post-Test Kelas Eksperimen

Menggunakan Model Pembelajaran Problem Posing

19.Uji Normalitas Data Nilai Pre-Test Dan Post-Test Kelas Kontrol

Menggunakan Metode Pembelajaran Konvensional

20.Perhitungan Uji Homogenitas Pre-Test Dan Post-Test

21.Perhitungan Pengujian Hipotesis

22.Tabel r-product moment

23.Daftar Nilai Kritik Untuk Uji Liliofers

24.Nilai-Nilai Distribusi F

25.Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z

26.Nilai-Nilai Dalam Distribusi t

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan penting untuk menjamin

keberlangsungan hidup suatu bangsa dan Negara. Oleh karena itu mutu

pendidikan berperan dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Salah satu upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas adalah

melalui proses belajar mengajar di sekolah. Proses belajar mengajar di sekolah

merupakan suatu proses yang melibatkan interaksi guru dan siswa, siswa dan

siswa, serta antara siswa dengan sumber-sumber belajar lainnya yang berlangsung

dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.

Proses belajar mengajar dikatakan berhasil apabila proses belajar mengajar

tersebut dapat menciptakan kegiatan belajar yang efektif agar siswa secara aktif

dapat mengembangkan potensi dirinya.

Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar

di sekolah. Guru merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi dalam

proses belajar mengajar. Seorang guru yang ideal akan mampu bertindak dan

berpikir kritis sebagai pengajar yang professional dan dapat menemukan jalan

alternative yang harus diambil dalam proses belajar mengajar. Namun

kenyataannya kegiatan belajar mengajar masih monoton yang hanya berpusat

pada guru dimana pembelajaran berlangsung satu arah. Alasan utama kenapa

seorang guru harus dapat menemukan jalan alternative dalam proses belajar

(14)

dalam proses belajar mengajar hal ini yang menjadi salah satu penyebab tidak

berkembangnya potensi siswa secara optimal dan dapat menurunkan kepercayaan

diri seorang siswa. Jika demikian, maka tujuan pendidikan untuk menciptakan

manusia yang kritis, memiliki kemampuan memecahkan masalah hidup, serta

membentuk manusia yang kreatif dan inovatif tidak akan tercapai. Dengan

demikian proses belajar yang baik akan memberikan hasil belajar yang baik pula.

Mengajar bukan hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran, akan

tetapi suatu proses mengubah perilaku siswa, sesuai dengan tujuan yang

diharapkan. Oleh sebab itu, dalam proses mengajar terdapat kegiatan

membimbing siswa agar siswa berkembang sesuai dengan tugas-tugas

perkembangannya, melatih keterampilan baik keterampilan intelektual maupun

keterampilan motorik. Sehingga siswa dapat berani hidup dimasyarakat yang

cepat berubah dan penuh persaingan, memotivasi agar dapat memecahkan

persoalan hidup dalam masyarakat yang penuh tantangan dan rintangan terlebih

dalam era globalisasi sekarang ini. Oleh karena itu guru perlu mempunyai

kemampuan untuk merancang dan mengimplementasikan berbagai strategi

pembelajaran yang dianggap cocok dengan minat dan bakat siswa termasuk

didalamnya memanfaatkan berbagai sumber dan media pembelajaran, dengan

demikian seorang guru perlu memiliki kemampuan khusus, kemampuan yang

tidak mungkin dimiliki oleh orang yang bukan guru. Itulah sebabnya guru adalah

pekerjaan professional yang membutuhkan kemampuan khusus hasil proses

(15)

Berdasarkan hasil observasi di SMK Swasta PAB 2 Helvetia dengan guru

bidang studi akuntansi menjelaskan bahwa proses belajar mengajar masih kurang

maksimal. Hal ini disebabkan penggunaan metode konvensional dengan

menempatkan posisi guru sebagai pusat informasi yang mengakibatkan suasana

belajar mengajar menjadi membosankan dan monoton. Bahkan belum mampu

mengapresiasi serta mengakomodasi perbedaan-perbedaan individual siswa dan

sebagian besar diantaranya, guru memperlakukan siswanya dengan perlakuan

yang sama tanpa memperhatikan keragaman kemampuan siswa. Dengan

perlakuan yang demikian siswa yang berbeda kecepatan belajarnya belum

mendapatkan layanan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan

masing-masing. Siswa yang lambat tetap saja akan tertinggal dari siswa kelompok sedang.

Sementara siswa yang cepat tidak mendapat layanan yang optimal dalam proses

pembelajaran. Proses pembelajaran yang berlangsung dikelas cenderung belum

bisa mendorong siswa untuk maju dan berkembang sesuai dengan kemampuan

masing-masing.

Sehingga siswa yang merasa lambat dalam menerima materi yang

disampaikan akhirnya akan malas, bosan, mengantuk, dan main handphone.

Selain itu dalam proses belajar mengajar, siswa tidak mempunyai buku panduan

Akuntansi sehingga siswa hanya berpatokan dengan apa yang disampaikan oleh

guru. Akhirnya, menjadikan siswa pasif sehingga lebih banyak menunggu

penyampaian materi dari guru. Hal ini mempengaruhi hasil belajar yang rendah.

Berdasarkan hasil pengamatan di SMK Swasta PAB 2 Helvetia Kelas XI

(16)

Akuntansi masih rendah yaitu dari 70 siswa lebih dari 50% siswa dinyatakan tidak

lulus dengan standar kelulusan yang ditentukan disekolah yaitu 82. Keadaan

tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu kurangnya pemahaman siswa

dalam penguasaan materi pelajaran, metode pangajaran yang kurang tepat,

kurangnya keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar serta perbedaan

intelegensi siswa. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi dapat dilihat

pada table 1.1 sebagai berikut.

Table 1.1

Data Nilai Rata-Rata Siswa Kelas XI SMK Swasta PAB 2 Helvetia T.P 2016/2017

(sumber : daftar nilai guru mata pelajaran)

Salah satu solusi untuk memecahkan masalah diatas adalah melalui

penggunaan model pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Model pembelajaran yang dapat digunakan

adalah Model Pembelajaran Problem Posing. Model Pembelajaran Problem

Posing merupakan kegiatan yang mengarah pada sikap kritis dan kreatif. Sebab,

(17)

informasi yang diberikan dan efektif digunakan untuk siswa tertentu sesuai

dengan perbedaan kemampuan siswa.

Akuntansi merupakan materi pelajaran yang hampir semua bersifat

perhitungan sama halnya dengan materi pelajaran matematika. Hanya sedikit yang

mengandung unsur paparan dalam materi ajarnya, sehingga diperlukan suatu

variasi mengajar dalam proses pembelajaran untuk mengurangi rasa bosan siswa

terhadap materi pelajarannya. Dalam model pembelajaran Problem Posing

memperhatikan kemampuan individu. Sehingga kebutuhan siswa akan informasi

belajar akan mendapatkan layanan yang optimal. Sehingga model pembelajaran

Problem Posing dapat digunakan untuk bidang studi Akuntansi.

Peneliti yang telah melakukan penelitian dengan model pembelajaran

Problem Posing adalah Saleh Haji (2011) dan Siregar dan Sukanti (2014) dalam

mata pelajaran matematika dan akuntansi yang berpendapat bahwa model

pembelajaran Problem Posing memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menyampaikan (merumuskan) suatu soal (matematika dan akuntansi) yang lebih

sederhana dalam rangka menyelesaikan suatu soal yang kompleks (rumit).

Dengan model pembelajaran semacam ini, kreatifitas siswa dapat tumbuh,

sehingga diharapkan hasil belajarnya menjadi lebih baik.

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah diatas maka penulis

tertarik untuk melakukan suatu penelitian yang berjudul “Pengaruh Model

Pembelajaran Problem Posing Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI AK SMK Swasta PAB 2 Helvetia Medan Tahun Pembelajaran

(18)

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi identifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI AK

SMK Swasta PAB 2 Helvetia Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017?

2. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Problem Posing terhadap hasil

belajar akuntansi kelas XI AK SMK Swasta PAB 2 Helvetia Medan Tahun

Pembelajaran 2016/2017?

3. Apakah hasil belajar akuntansi kelas XI AK SMK Swasta PAB 2 Helvetia

Tahun Pembelajaran 2016/2017 lebih tinggi jika diajar dengan Model

Pembelajaran Problem Posing dibanding dengan hasil belajar akuntansi yang

diajar dengan Metode Pembelajaran Konvensional?

1.3. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini dapat lebih fokus sehingga sasaran yang diinginkan

dapat tercapai, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun

batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Model pembelajaran yang akan diteliti adalah Model Pembelajaran Problem

Posing dan Metode Pembelajaran Konvensional.

2. Hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar akuntansi siswa kelas XI AK

(19)

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang identifikasi masalah dan pembatasan masalah

diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut “Apakah hasil belajar

akuntansi yang diajar dengan model pembelajaran Problem Posing lebih tinggi

dibanding dengan hasil belajar akuntansi yang diajar dengan metode pembelajaran

Konvensional siswa kelas XI AK SMK Swasta PAB 2 Helvetia Medan Pada

Semester Ganjil Tahun Pembelajaran 2016/2017?”

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui hasil belajar akuntansi yang diajar dengan model pembelajaran

Problem Posing lebih tinggi dibanding dengan hasil belajar akuntansi yang diajar

dengan metode pembelajaran Konvensional siswa kelas XI AK SMK Swasta PAB

2 Helvetia Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk menambah wawasan, pengetahuan dan kemampuan penulis dalam

model pembelajaran Problem Posing untuk meningkatkan hasil belajar.

2. Sebagai bahan informasi bagi sekolah khususnya bagi guru bidang studi

untuk dapat menggunakan model pembelajaran Problem Posing dalam proses

(20)

3. Sebagai bahan perbandingan dan referensi bagi peneliti yang berniat untuk

(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka disimpulkan Hasil

belajar akuntansi pada materi dana kas kecil yang diajar dengan menggunakan

model pembelajaran Problem Posing lebih tinggi secara signifikan dibanding

hasil belajar akuntansi yang diajar dengan metode pembelajaran Konvensional

pada siswa kelas XI AK di SMK Swasta PAB 2 Helvetia Tahun Pembelajaran

2016/2017. Adapun kendala yang didapat pada saat awal dilakukannya penelitian

yaitu guru masih belum terbiasa dengan penggunaan model pembelajaran

Problem Posing, kendala juga didapati dari siswa masih ribut dan bingung pada

saat membentuk kelompok diskusi. Setelah kelompok diskusi terbentuk proses

belajar mengajar berjalan dengan baik dan lancar. Sehingga dengan model

pembelajaran Problem Posing dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa.

Hal ini terbukti dari hasil perhitungan uji t diperoleh thitung sebesar 5,556 dan ttabel

sebesar 1,671 pada taraf α = 0,05 maka diperoleh 5,556 > 1,671.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas disarankan

beberapa hal sebagai berikut :

1. Pada guru khususnya guru bidang studi akuntansi agar menggunakan model

pembelajaran Problem Posing sebagai salah satu alternative dalam

pembelajaran akuntansi khususnya pada materi dana kas kecil agar hasil

(22)

diharapkan guru mengawasi berjalannya proses pembelajaran agar suasana

kelas lebih aman dan siswa mampu mengontrol diri masing-masing sehingga

proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik serta guru disarankan

untuk lebih banyak memberikan contoh soal untuk lebih memperdalam

pemahaman siswa mengenai materi yang diajarkan, sehingga siswa dapat

lebih aktif didalam kelas dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi peneliti lebih lanjut terutama yang melakukan penelitian sejenis

diharapkan dapat dilaksanakan dalam waktu yang lebih lama, memberikan

contoh-contoh soal dan lebih memperbanyak sumber belajar untuk

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Aulia, dkk. 2015. Penerapan Kombinasi Metode Problem Posing Dan Sitasi Untuk Meningkatkan Prestasi Pembelajaran Akuntansi Di MA.

Jurnal “tata arta” UNS, Vol.1, No. 2, hlm 322-331.

http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/tataarta/article/view/6749/4613. Diakses 27 Mei 2016

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Astra, M, 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre-Solution Posing Terhadap Hasil Belajar Fisika Dan Karakter Siswa SMA. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia Vol.8 /No.2 /2012. 135-143. Http://Journal.Unnes.Ac.Id/Nju/Index.Php/Jpfi/Artikel/View/2153/2247. (Diakses 11 Maret 2016)

Cankoy, O & Darbaz, S. (2010). Effect Problem Possing Based on Problem Solving Instruction on Understanding Problem. Journal of Education 38, 11-24. Diperoleh 17 April 2012 dalam jurnal Sriwenda, dkk, dari http://efdergi.hacettepe.edu.tr/english/.../OSMAN%20CANKOY.pdf

Desrianti, dkk. 2014. Ilearning metode belajar efektif untuk sekolah tinggi. Vol. 7.

No. 3 : 208-334. ISSN 1978-8282.

http://raharja.ac.id/raharja_file/file_jurnal/file/7030114.pdf (Diakses 30 Mei 2016)

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

________. 1996. Mengintegrasikan Blog Dalam Aktifitas Pembelajaran (Elearning). Diakses pada tanggal 28 Desember 2011 dari dianmanajemenpendidikan.blogspot.com. dalam Desrianti (2013)

Erwintri. 2012. Model pembelajaran Problem Posing. (http://digilib.unnes.ac.id/gsd/collect/skripsi/archieves) diakses 9 Juni 2016

Freire, Paulo. 1999. Pedagogy of the Oppressed. New York: Herder and Herder. Terjemahan Yogyakarta: Pustaka Belajar. Dalam Kholik (2011)

(24)

Haji, Saleh. 2011. Pendekatan Problem Posing Dalam Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar. Jurnal Kependidikan Triadic, April 2011, Vol. 14 No.1.

http://repository.unib.ac.id/329/1/Judul%207%20Saleh%20Haji.pdf. Diakses 27 Mei 2016

Harahap, Sofyan Syafri. 2012. Teori Akuntansi. Jakarta: Rajawali Pers.

Herawati, Oktiana Dwi Putra, dkk. 2010. Pengaruh Pembelajaran Problem Posing terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 6 Palembang. Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 4 No. 1 (http://www.googlescholar.com) diakses 7 Juni 2016

Hidayat, Isnan Sholeh Dan Wiyono, Agus, 2015. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Kelas X-TGB Antara Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dan Pembelajaran Konvensional Pada Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan. Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan. Vol 1/ No. 1/ JKPTB/15/2015. Universitas Negeri Surabaya. Https://Eprints.Uns.Ac.Id/11686/1/929-3376-2-PB.Pdf. (Diakses 15 Maret 2016)

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Kholik, Muhammad. (2011). Metode Pembelajaran Konvensional. Online di : http://muhammadkholik.wordpress.com/2011/11/08/metodepembelajaran -konvensional/. Diakses 22 April 2016

Kieso, Donald E., Jerry J. Weygant. (1998). Intermediate Accounting 9th Edition. Dalam Sinambela, Elizar., dkk, (2013)

Lumbantoruan, Sotarduga, 2014. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Problem Posing Terhadap Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas XI IPA SMAN 1 Lintongnihuta Tahun Ajaran 2014/2015. Medan : Skripsi Unimed

Purnomo, Adi, dkk. 2015. Model Pembelajaran Problem Posing Dengan Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah. Unnes Journal Of Mathematics Education Research. UJMER 4 (1) (2015). http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujmer. Diakses 27 Mei 2016

Purwanto, 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Belajar

(25)

Simanjuntak, Novida dan Pintauli Saragih. 2014. Perbedaan Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing dan Ekspositori Terhadap Hasil Belajar Menguasai Hasil Pengukuran Siswa Kelas X Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Siatas Barita. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Vol. 15 No. 1. ISSN 0854-7468 (http://googlescholar.com) diakses 7 Juni 2016

Sinambela, Elizar, dkk. 2013. Pengantar Akuntansi Perusahaan Jasa. Bandung: Cipta Pustaka Media Perintis.

Siregar, Shinta Agustina dan Sukanti. 2014. Peningkatan Pemahaman Akuntansi Dan Partisipasi Siswa Melalui Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol.

XII, No. 1, Tahun 2014.

http://journal.uny.ac.id/index.php/jpakun/article/view/5157/4455. Diakses 27 Mei 2016

Slameto. 2013. Belajar Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta

Sriwenda, Ai, Dkk, 2013. Penerapan Pembelajaran Model Problem Posing Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Laju Reaksi Kelas XI IPA 5 SMA Negeri 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2/No. 2/2013. Universitas Sebelas Maret.

Sudjana, Nana. 2009. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito

_________, Nana. 2011. Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar (Cetakan Ke-15). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Sukandi, Ujang. 2003. Pembelajaran Konvensional. http://sunartombs.wordpress. com/2009/03/02/pembelajaran-konvensional-banyak-dikritik-namun paling-disukai/. Dalam Desrianti 2013

Sumiati. 2008. Metode Pembelajaran. Bandung: Wancana Prima.

Supratiknya, A. 2012. Penilaian Hasil Belajar Dengan Teknik Nontes. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Dalam Slameto (2013)

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning, Teori Dan Aplikasi PAIKEM. Mengajar Yang Kreatif Dan Inovatif. Jakarta: Bumi Aksara.

(26)

Sutiarso, Sugeng. 2000. Strategi Efektif Meningkatkan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Matematika. Prosiding Konferensi Nasional Matematika X. IT, 17-20 Juli 2000. Dalam Erwintri (2012)

Thobroni, Muhammad Dan Mustofa, Arif, 2011. Belajar Dan Pembelajaran (Pengembangan Wacana Dan Praktik Pembelajaran Dalam Pembangunan Nasional). Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka.

Widodo, Lusi Widayanti, 2013. Peningkatan Aktivitas Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Problem Based Learning Pada Siswa Kelas VIIA Mts Negeri Donomulyo Kulon Progo Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Fisika Indonesia. Vol. XVII/ No. 49/ April/ 2013. Universitas Ahmad Dahlan. (Diakses 11 Maret 2016)

Yeni, Dayang, 2013. Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Menggunakan Model Problem Posing Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V. Pontianak : Universitas Tanjung Pura. ISSN 2356-7717

Gambar

Grafik 4.1  Nilai Pre-Test Siswa Kelas Eksperimen ................................. 49
Table 1.1 Data Nilai Rata-Rata Siswa Kelas XI SMK Swasta PAB 2 Helvetia

Referensi

Dokumen terkait

Upaya untuk mengoptimalkan pertumbuhan anggrek dan meningkatkan produksi anggrek silangan secara kualitatif dan kuantitatif dapat dilakukan dengan memodifikasi medium

Data sekunder diperoleh dari data yang telah tersedia di perusahaan dan melalui observasi atau pengamatan pada kegiatan Bikasoga Sport Club Bandung

Skripsi dengan judul : Perbedaan Skor Pasien Osteoartritis antara Sebelum dan Sesudah Terapi IR dan TENS Berdasarkan LI (Lequesne Index) dan WOMAC (Western Ontario and

Based on the sociological analysis, it is apparent that in this movie the director wants to reflect the social reality of Indian society at the end of twentieth

 Membuat karya ilmiah tentang jenis polusi dan jenis polutan yang dapat ditemukan pada suatu lingkungan kerja berdasarkan hasil pengamatan lingkungan..  Mendiskusikan

The concept of entrepreneur is worth taught since it gives students with the basic principles of entrepreneur which are being creative, being innovative, taking risk, and

PENGARUH IMAGE MERK, MANFAAT MERK DAN IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MERK.. (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta

Hasil studi agrobiofisik menunjukkan bahwa tanaman kamandrah memerlukan cahaya penuh > 70%, mampu tumbuh dan menghasilkan biji dengan baik pada tanah Podzolik