• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 17 MEDAN T.A 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 17 MEDAN T.A 2015/2016."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

REALISTIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 17 MEDAN T.A 2015/2016

Oleh :

Khairun Nisyah Hrp

NIM. 4123311022

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang senantiasa dianugrahkan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Melalui Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik Di Kelas VIII SMP Negeri 17 Medan T.A 2015/2016”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Denny Haris, S.Si, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. M. Manullang, M.Pd, Bapak Dr. Edy Surya, M.Si dan Ibu Dr. Izwita Dewi, M.Pd. yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Edi Syahputra, M.Pd. selaku dosen Pembimbing Akademik yang selama ini telah memberikan bimbingan dan saran-saran dalam perkuliahan.

(5)

v

lainnya di SMP Negeri 17 Medan yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.

Teristimewa rasa terima kasih penulis sampaikan kepada Ayahanda Rijal Harahap dan Ibunda Yusnizar yang selalu setia memberikan dukungan, doa, bantuan moril maupun materil kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan di UNIMED. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Adikku tersayang Mhd. Aidil Syahri Harahap dan Sepupuku tersayang Abidah Harahap yang juga setia memberikan dukungan, semangat dan doa.

Terima kasih juga penulis ucapkan kepada teman-teman terbaikku yaitu Berna Reta, Desi, Lionita, Jumedi M, Nanda Yulia, Netty Ayu Lestari R, Riani Wulandari, Rifka, Sri Wahyuni, Suriyati, Widya dan Wijayanti yang selalu memberikan doa, mendukung dan menemani penulis dalam suka maupun duka. Terima kasih juga kepada teman-teman angkatan 2012 yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu, khususnya buat kelas Ekstensi B 2012 atas dukungan dan doanya. Terima kasih juga kepada teman-teman PPLT yaitu Alfi Syahrina, Fahmi S dan Nadya Rizki Ardhani. Selain itu, terima kasih juga kepada seseorang yang telah memberikan warna dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan, baik isi maupun tata bahasa, karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2016

Penulis,

(6)

iii

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

REALISTIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 17 MEDAN T.A 2015/2016

Khairun Nisyah Harahap (NIM. 4123311022)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan (1) untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa melalui pendekatan pembelajaran matematika realistik di kelas VIII SMP Negeri 17 Medan T.A 2015/2016, (2) untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa melalui pendekatan pembelajaran matematika realistik di kelas VIII SMP Negeri 17 Medan T.A 2015/2016.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-2 SMP Negeri 17 Medan yang berjumlah 32 orang dan objek penelitian ini adalah upaya meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada pokok bahasan prisma dan limas. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes dan observasi.

Penelitian ini terdiri dari 2 siklus, masing-masing terdiri dari 2 pertemuan. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah dapat dilihat dari setiap langkah-langkah pemecahan masalah pada tes kemampuan awal, tes kemampuan pemecahan masalah I dan tes kemampuan pemecahan masalah II. Langkah memahami masalah pada tes kemampuan awal 58,20 (rendah) ,tes kemampuan pemecahan masalah I 80,08 (tinggi), tes kemampuan pemecahan masalah II 89,45 (tinggi). Langkah menyusun rencana penyelesaian pada tes kemampuan awal 45,80 (sangat rendah) , tes kemampuan pemecahan masalah I 72,88 (sedang), tes kemampuan pemecahan masalah II 81,47 (tinggi). Langkah melaksanakan rencana penyelesaian pada tes kemampuan awal 52,05 (rendah) , tes kemampuan pemecahan masalah I 78,61 (sedang), tes kemampuan pemecahan masalah II 85,38 (tinggi) serta langkah memeriksa kembali pada tes kemampuan awal 29,69 (sangat rendah), tes kemampuan pemecahan masalah I 71,48 (sedang), tes kemampuan pemecahan masalah II 81,25 (tinggi). Sehingga diperoleh bahwa langkah yang paling rendah pada kemampuan pemecahan masalah tersebut adalah memeriksa kembali.

(7)

vi

Daftar Isi

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi v

Daftar Gambar vii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran xi

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 7

1.3 Batasan Masalah 7

1.4 Rumusan Masalah 8

1.5 Tujuan Penelitian 8

1.6 Manfaat Penelitian 8

1.7 Definisi Operasional 9

Bab II Tinjauan Pustaka

2.1 Kerangka Teoritis 10

2.1.1 Pengertian Belajar 10

2.1.2 Pembelajaran Matematika 11

2.2 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika 14 2.3 Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik 17 2.3.1 Langkah-Langkah Pendekatan Pembelajaran Matematika

Realistik 19

2.3.2 Prinsip Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik 20 2.3.3 Karakteristik Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik 21 2.3.4 Teori Belajar yang Relevan dengan Pendekatan

Pembelajaran Matematika Realistik 22 2.4 Teori Belajar Van Hielle Mengenai Geometri 27

2.5 Materi Pelajaran 29

2.6 Kerangka Konseptual 36

2.7 Kajian Penelitian Yang Relevan 37

2.8 Hipotesis Tindakan 38

Bab III Metode Penelitian

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 39

3.2 Subjek dan Objek Penelitian 39

3.2.1 Subjek Penelitian 39

3.2.2 Objek Penelitian 39

3.3 Jenis Penelitian 39

(8)

vii

3.4.1Siklus I 40

3.5 Teknik Pengumpulan Data 44

3.5.1 Tes 44

3.5.2 Observasi 45

3.6 Teknik Analisis Data 45

3.6.1 Reduksi Data 45

3.6.2 Paparan Data 45

3.6.3 Penarikan Kesimpulan 47

3.7 Indikator Keberhasilan 48

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 49

4.1.1 Deskrpsi Hasil Penelitian Pada Kemampuan Awal 49

4.1.2 Siklus I 53

4.1.3 Siklus II 70

4.2 Temuan Penelitian 87

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 87

4.3.1 Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah 87 4.3.2 Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran 93 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 95

5.2 Saran 96

(9)

ix

Daftar Tabel

Halaman Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Penguasaan Kemampuan Pemecahan

Masalah 45

Tabel 3.2 Kriteria dan Target Keberhasilan 48 Tabel 4.1 Tingkat Kemampuan Siswa Memahami Masalah Pada

Tes Kemampuan Awal 49

Tabel 4.2 Tingkat Kemampuan Siswa Menyusun Rencana

Penyelesaian Pada Tes Kemampuan Awal 50 Tabel 4.3 Tingkat Kemampuan Siswa Melaksanakan Rencana

Penyelesaian Pada Tes Kemampuan Awal 50 Tabel 4.4 Tingkat Kemampuan Siswa Memeriksa Kembali

Pada Tes Kemampuan Awal 51

Tabel 4.5 Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Memecahkan

Masalah Pada Tes Kemampuan Awal 52 Tabel 4.6 Tingkat Kemampuan Siswa Memahami Masalah Pada

Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 55 Tabel 4.7 Tingkat Kemampuan Siswa Menyusun Rencana Penyelesaian Pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 55 Tabel 4.8 Tingkat Kemampuan Siswa Melaksanakan Rencana

Penyelesaian Pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 56 Tabel 4.9 Tingkat Kemampuan Siswa Memeriksa Kembali

Pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 56 Tabel 4.10 Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Memecahkan

MasalahPada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 57 Tabel 4.11 Deskripsi Hasil Observasi Guru Melakukan Pembelajaran

Pada Siklus I 58

Tabel 4.12 Letak Kesulitan Siswa Pada Tes Kemampuan Pemecahan

Masalah I 59

Tabel 4.13 Permasalahan Yang Terdapat Pada Siklus I dan Upaya

(10)

x

Tabel 4.14 Tingkat Kemampuan Siswa Memahami Masalah Pada

Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 72 Tabel 4.15 Tingkat Kemampuan Siswa Menyusun Rencana

Penyelesaian Pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 73 Tabel 4.16 Tingkat Kemampuan Siswa Melaksanakan Rencana

Penyelesaian Pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 73 Tabel 4.17 Tingkat Kemampuan Siswa Memeriksa Kembali

Pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 74 Tabel 4.18 Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Memecahkan Masalah

Pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 75 Tabel 4.19 Deskripsi Hasil Observasi Guru Melakukan Pembelajaran

Pada Siklus II 76

Tabel 4.20 Letak Kesulitan Siswa Pada Tes Kemampuan Pemecahan

Masalah II 78

Tabel 4.21 Hasil PeningkatanTingkat Kemampuan Pemecahan Masalah

Pada Siklus I dan II 88

Tabel 4.22 Hasil Tes Kemampuan Awal, Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I dan II Terhadap Langkah-

langkah Pemecahan Masalah 89

Tabel 4.23 Peningkatan Kemampuan Pengelolaan Pembelajaran

(11)

viii

Daftar Gambar

Halaman Gambar 1.1 Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal 4 Gambar 2.1 Relevansi Teori Belajar dengan PMR 26 Gambar 3.1 Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas 40 Gambar 4.1 Grafik Tingkat Kemampuan Siswa Terhadap Langkah-

Langkah Pemecahan Masalah Pada Tes Kemampuan

Pemecahan Masalah Awal 51

Gambar 4.2 Grafik Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Awal 52 Gambar 4.3 Grafik Tingkat Kemampuan Siswa Terhadap Langkah-

Langkah Pemecahan Masalah Pada Tes Kemampuan

Pemecahan Masalah I 57

Gambar 4.4 Grafik Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 58 Gambar 4.5 Grafik Tingkat Kemampuan Siswa Terhadap Langkah-

Langkah Pemecahan Masalah Pada Tes Kemampuan

Pemecahan Masalah II 74

Gambar 4.6 Grafik Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 75 Gambar 4.7 GrafikTingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

Siswa Pada Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Siklus I

(12)

xi

Daftar Lampiran

Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (Siklus I) 99 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (Siklus I) 107 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (Siklus II) 115 Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (Siklus II) 122 Lampiran 5. Lembar Aktifitas Siswa I 129 Lampiran 6. Lembar Aktifitas Siswa II 134 Lampiran 7. Lembar Aktifitas Siswa III 139 Lampiran 8. Lembar Aktifitas Siswa IV 143 Lampiran 9. Alternatif Penyelesaian Lembar Aktifitas Siswa I 148 Lampiran 10. Alternatif Penyelesaian Lembar Aktifitas Siswa II 151 Lampiran 11. Alternatif Penyelesaian Lembar Aktifitas Siswa III 155 Lampiran 12. Alternatif Penyelesaian Lembar Aktifitas Siswa IV 157

Lampiran 13. Tes Diagnostik 160

Lampiran 14. Kisi-kisi Tes Awal 164

Lampiran 15. Kisi-kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 166 Lampiran 16. Kisi-kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 167 Lampiran 17. Lembar Validasi Tes Awal 168 Lampiran 18. Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 174 Lampiran 19. Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 180

Lampiran 20. Tes Kemampuan Awal 186

(13)

xii

Masalah I 195

Lampiran 25. Alternatif Penyelesaian Tes Kemampuan Pemecahan

Masalah II 199

Lampiran 26. Lembar Pengamatan I Siklus I 203 Lampiran 27. Lembar Pengamatan II Siklus I 206 Lampiran 28. Lembar Pengamatan I Siklus II 209 Lampiran 29. Lembar Pengamatan II Siklus II 212 Lampiran 30. Pedoman Penskoran Kemampuan Pemecahan Masalah 215 Lampiran 31. Hasil Tes Kemampuan Awal 216 Lampiran 32. Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 218 Lampiran 33. Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 220

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Namun pendidikan tidak hanya dimaksud untuk mengembangkan potensi individu semata melainkan juga sebagai akar dari pembangunan Bangsa dan Negara. Seperti yang dikemukakan Trianto (2011:1) menyatakan bahwa :

Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya.

Dalam menghadapi era globalisasi diperlukan sumber daya manusia yang handal dan mampu berkompetisi secara global. Sumber daya manusia dapat ditingkatkan melalui pendidikan. Oleh karena itu, dunia pendidikan sangatlah penting bagi setiap individu agar memiliki kompetensi ataupun kemampuan karena dunia pendidikan merupakan sarana utama untuk mencerdaskan dan mengembangkan individu. Hal tersebut mendorong dunia pendidikan untuk membuat inovasi dan formulasi pembelajaran yang relevan pada proses pembelajaran. Tujuan pendidikan pada umumnya adalah mengkondisikan lingkungan yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga dapat mewujudkan dirinya sesuai dengan kebutuhan pribadi dan masyarakat. Salah satu mata pelajaran yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah mata pelajaran matematika.

(15)

2

matematika”. Hartati (2015:61) dalam praktek pembelajaran di kelas, pelajaran matematika secara umum terasa sulit dipahami siswa termasuk materi yang berkaitan dengan bangun ruang sisi datar. Bahkan materi pada bangun ruang dirasakan lebih sulit dipelajari daripada materi bangun datar. Karena gambar-gambar bangun ruang yang terdapat di buku-buku pelajaran atau pada bentuk soal pada dasarnya tidak dapat tampak seperti bangun ruang yang sesungguhnya, melainkan hanya tampak seperti bangun datar sehingga siswa harus berusaha lebih keras dalam mengembangkan imajinasinya.

Lerner (dalam Abdurrahman, 2011:204) menyatakan bahwa : “Kurikulum bidang studi matematika hendaknya mencakup tiga elemen, (1) konsep, (2) keterampilan, (3) pemecahan masalah”. Dari pernyataan tersebut, salah satu aspek yang ditekankan dalam kurikulum adalah meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang sangat penting karena adalam proses pembelajaran maupun penyelesaiannya, siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin (Tiona, 2013:12).

(16)

3

Kecenderungan siswa yang tidak aktif dalam proses pembelajaran dapat terlihat pada saat guru memberikan pertanyaan terhadap materi yang sedang dipelajari jarang siswa memberikan respon terhadap pertanyaan tersebut, tidak adanya siswa memberikan komentar terhadap materi yang dipelajari dan pada saat pemberian tugas oleh guru terdapat siswa yang sedang bercerita.

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan tes diagnostik kepada siswa kelas VIII–2 SMP Negeri 17 Medan yang dilakukan pada tanggal 12 Januari 2016 yang berjumlah 32 orang siswa. Tes tersebut berbentuk uraian yang digunakan untuk melihat kemampuan awal pemecahan masalah matematika siswa. Tes diagnostik tersebut terdiri dari 4 soal. Setiap butir soal tes diagnostik yang diberikan kepada siswa memuat langkah-langkah pemecahan masalah yaitu memahami masalah, menyusun rencana penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian, dan memeriksa kembali. Sebelum siswa mengerjakan tes diagnostik tersebut terlebih dahulu diberikan pengarahan kepada siswa terhadap langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menjawab soal-soal tersebut yaitu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan, menuliskan rumus yang akan digunakan, melaksanakan proses penyelesaian sesuai dengan rumus yang akan digunakan serta dikahiri dengan mengecek kembali terhadap jawaban yang diperoleh siswa. Berikut ini adalah salah satu soal tes diagnostik yang banyak terdapat kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal tersebut, sebagai berikut :

1. Akan dibuat lapangan seperti gambar di samping. Jika harga rumput per m2 Rp.50.000,-. Berapakah biaya membeli rumput yang dikeluarkan untuk membeli lapangan tersebut?

(17)

4

Gambar 1.1 Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal

(18)

5

tidak ada seorang siswa yang memeriksa kembali penyelesaian yang telah dibuat yaitu 0% (32 orang). Padahal materi pada tes diagnostik tersebut adalah materi yang telah dipelajari sebelumnya yaitu Persegi dan Persegi panjang. Hal ini menunjukkan rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dalam menyelesaikan soal-soal.

Rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematika siswa diduga dipengaruhi oleh proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMP Negeri 17 Medan terlihat bahwa proses pembelajaran masih menggunakan pembelajaran yang cenderung bersifat satu arah. Dalam proses pembelajaran hendaknya menggunakan pembelajaran multiarah, seperti yang dikemukakan Roy Kelllen (dalam Rusman, 2010:132) bahwa : “Terdapat dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher centered approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student

centered approaches)”. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan proses

pembelajaran yang optimal.

Selain itu, dari hasil observasi yang dilakukan proses pembelajaran lebih sering menggunakan metode ceramah. Iklim proses pembelajaran diawali dengan penjelasan mengenai suatu materi dan memberikan contoh terhadap materi tersebut serta siswa mencatat mengenai penjelasan materi tersebut. Setelah itu, dilanjutkan dengan mengerjakan latihan soal yang diberikan mengenai materi tersebut. Kurangnya keterkaitan mengenai materi tersebut dengan kehidupan sehari-hari menyebabkan siswa cenderung pasif seperti kurangnya mengajukan pertanyaan maupun memberikan tanggapan terhadap materi yang dipelajari.

(19)

6

kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi; otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari (Sanjaya, 2013:1).

Oleh karena itu, melihat permasalahan yang terjadi di lapangan dengan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang rendah, cara pembelajaran matematika harus diperbaiki guna meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa menjadi lebih baik, untuk meningkatkan hal tersebut diperlukan sebuah pendekatan yang aktif dan inovatif. Pendekatan yang digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah pendekatan pembelajaran matematika realistik.

Realistic Mathematics Education (RME) telah lama dikembangkan di Belanda. RME mengacu pada pendapat Freudenthal yang mengatakan bahwa matematika harus dikaitkan dengan realitas dan matematika merupakan aktivitas manusia. Ini berarti harus dekat dengan siswa dan relevan dengan situasi sehari-hari. Selain itu, matematika sebagai aktivitas manusia maksudnya manusia harus diberikan kesempatan untuk menemukan kembali ide dan konsep matematika (Shoimin, 2014:147).

Susana (2014:23) menyatakan bahwa, dalam Realistic Mathematics Education (RME) pembelajaran dimulai dari suatu yang riil sehingga siswa dapat

(20)

7

membayangkan, sedangkan yang dimaksud dengan lingkungan adalah lingkungan tempat siswa berada baik lingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat yang dapat dipahami. Melalui proses pembelajaran tersebut, siswa terlibat dalam pembelajaran secara bermakna sehingga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Melalui Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik Di Kelas VIII SMP Negeri 17 Medan T.A 2015/2016”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

1. Siswa mengalami kesulitan dalam belajar matematika

2. Siswa mengalami kesulitan belajar pada materi bangun ruang

3. Guru bidang studi matematika di kelas VIII-2 SMP Negeri 17 Medan T.A 2015/2016 jarang menerapkan pendekatan pembelajaran matematika realistik

4. Sebagian besar siswa kelas VIII-2 SMP Negeri 17 Medan T.A 2015/2016 cenderung tidak aktif dalam proses pembelajaran

5. Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII-2 SMP Negeri 17 Medan T.A 2015/2016 rendah

6. Proses pembelajaran cenderung bersifat satu arah 7. Penggunaan model dan metode yang kurang bervariatif 1.3Batasan Masalah

(21)

8

pembelajaran matematika realistik dan Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII-2 SMP Negeri 17 Medan T.A 2015/2016 rendah”. 1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembahasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah :

1. Apakah pendekatan pembelajaran matematika realistik dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa di kelas VIII SMP Negeri 17 Medan T.A 2015/2016?

2. Bagaimana peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa melalui pendekatan pembelajaran matematika realistik di kelas VIII SMP Negeri 17 Medan T.A 2015/2016?

1.5Tujuan Penelitian

1. Untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa melalui pendekatan pembelajaran matematika realistik di kelas VIII SMP Negeri 17 Medan T.A 2015/2016

2. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa melalui pendekatan pembelajaran matematika realistik di kelas VIII SMP Negeri 17 Medan T.A 2015/2016

1.6 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka hasil penelitian yang diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi siswa

Melalui pendekatan pembelajaran matematika realistik diharapkan terbina sikap belajar yang positif dan kreatif dalam memecahkan masalah.

2. Bagi guru

(22)

9

3. Bagi sekolah

Sebagai bahan masukan kepada pengelola sekolah dalam pembinaan dan peningkatan mutu pendidikan kuhususnya bidang studi matematika. 4. Bagi peneliti

Sebagai bahan pembanding bagi mahasiswa atau peneliti lainnya yang ingin meneliti topik atau permasalahan yang sama tentang meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.

1.7 Definisi Operasional

1. Pemecahan masalah merupakan proses menerapkan pengetahuan matematika yang telah diperoleh sebelumnya ke dalam situasi baru yang belum dikenal. Pada pemecahan masalah terdapat empat indikator yaitu : pemahaman pada masalah, menyusun rencana penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian, dan memeriksa kembali.

(23)

95

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan data penelitian yang telah dianalisis, diperoleh bahwa

pendekatan pembelajaran matematika realistik dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa di kelas VIII-2 SMP Negeri 17 Medan pada materi prisma dan limas yang terlihat dari perubahan peningkatan ketuntasan belajar klasikal pada saat tes kemampuan awal, tes kemampuan siklus I dan tes kemampuan siklus II. 2. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah dapat dilihat dari setiap

(24)

96

5.2 Saran

Berikut ini adalah saran yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kepada guru matematika, khususnya guru matematika SMP Negeri 17 Medan agar melibatkan siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran matematika realistik sebagai salah satu alternatif pendekatan pembelajaran dikarenakan pendekatan pembelajaran matematika realistik diawali dengan pemberian masalah kontekstual sehingga melibatkan siswa dalam pembelajaran secara bermakna maka dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.

2. Kepada siswa, khususnya siswa SMP Negeri 17 Medan disarankan lebih berani dalam menyampaikan pendapat atau ide-ide, memiliki semangat yang tinggi untuk belajar dan dapat mempergunakan seluruh potensi yang dimiliki dalam belajar.

3. Kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 17 Medan, agar dapat mengkoordinasi guru-guru untuk menggunakan pendekatan pembelajaran matematika realistik dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.

(25)

97

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Abdurrahman, Mulyono. 2012. Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Chairani, Zahra. 2013. Implikasi Teori Van Hielee Dalam Pembelajaran Geometri. Jurnal Ilmiah Pendidikan. Volume 8. No 20–29 : 0216-7433. (Diakses Tanggal 2 Februari 2016, 20:00 WIB).

Charles, Rico Hutauruk. 2014. Penerapan Pembelajaran Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Pada Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel di kelas VIII SMP Parulian 2 Medan Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi FMIPA. Unimed : Medan.

Durandt, Sri Winarti, Irwan Said, dan Ratman. tanpa tahun. Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpre Matamaling, Jurnal Kreatif Tadulako Online, Vol. 2 No. 3 : 2354-614X. (Diakses Tanggal 24 Januari 2016, 20:00 WIB).

Husna, M. Ikhsan, dan Siti Fatimah. 2013. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share. Jurnal Peluang. Volume 1, Nomor 2 : 2302-5158. (Diakses Tanggal 5 Januari 2016, 15.00 WIB)

Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia

Hartati, Puji. 2015. Peningkatan Kemampuan Memecahkan Masalah Yang Berkaitan Dengan Bangun Ruang Sisi Lengkung Melalui Model Pembelajaran NHT. Jurnal Penelitian Tindakan Kelas. Volume 16, Nomor 4 : 2087-3557. (Diakses Tanggal 26 Maret 2016, 19.00 WIB)

Hartono, Yusuf. 2014. Matematika Strategi Pemecahan Masalah. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Istarani. 2015. Ensiklopedi Pendidikan. Medan : Media Persada.

Masganti. 2012. Perkembangan Peserta Didik. Medan : Perdana Mulya Sarana. Mawarni, dkk. 2014. Peranan Media Gambar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No 2 Kalukubala. Jurnal Kreatif. Vol.5 No.8 : 2354-614X. (Diakses Tanggal 22 Februari 2016, 12.30 WIB)

(26)

98

Siswa Di SMP Negeri Arun Lhoksemawe. Jurnal Peluang. Vol 1. No 2 : 2302-5158. (Diakses Tanggal 29 Maret 2016, 16.30 WIB)

Nuharini, Dewi. 2006. Matematika 2. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.

Purwanto, Ngalim. 2009. Evaluasi Pengajaran. Bandung : Rosdakarya. Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Salim, Syahrum. 2012. Metode Penelitian. Bandung : Citapustaka Media. Sanjaya, Wina. 2013. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana.

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta : Ar-Russ Media.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Soviawati, Evi. 2011. Pendekatan Matematika Realistik (PMR) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Siswa Di Tingkat Sekolah Dasar. Nomor 2 : 1412-565X. (Diakses Tanggal 25 Maret 2016, 15.00 WIB)

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Remaja Rosdakarya : Bandung.

Susana, Zubir. 2014. Penerapan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP Negeri 1 Sungai Penuh. Volume 17. Nomor 1 : 0852-8349. (Diakses Tanggal 8 Januari 2016, 20:00 WIB).

Tiona, Feri. 2013. Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Dengan Penerapan Teori Vygotsky Pada Materi Geometri Di SMP Negeri 3 Padangsidimpuan. Volume 3. Nomor 1 : 2088-2157. (Diakses Tanggal 25 Maret 2016, 14.30 WIB)

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana.

Gambar

Tabel 4.14
Gambar 1.1 Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal
Gambar 1.1 Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal

Referensi

Dokumen terkait

Acuan Cetak Saring (Sablon) Acuan Cetak Relief (Emboss).

Beranjak dari kenyataan yang ada maka penelitian tentang pasar uang yang ditinjau dari segi norma hukum Islam mencoba untuk mengetahui apakah mekanisme transaksi

Kegiatan usaha penunjang angkutan udara tersebut dapat berupa kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan kegiatan angkutan udara niaga antara lain sistem reservasi

Proyek akhir ini menghasilkan alat praktikum sistem plc-pneumatik, yang mempunyai prinsip kerja mengebor suatu benda kerja dengan 4 lubang dengan diameter bor 10 mm,

Latar belakang : pemberian imunisasi dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap,Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga sedangkan sikap

Melati Budi Srikandi, D0212069, KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PENDUDUK PENDATANG DENGAN PENDUDUK ASLI: Studi Kasus di Dusun Wanasari Kota Denpasar Provinsi Bali,

Untuk lebih memahami tentang verba tidak beraturan kala lampau Perfekt, sebaiknya pembelajar bahasa Jerman perlu juga mempelajari pola perubahan bentuk verba tidak

model pembelajaran yang membuat siswa berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran yang membuat siswa turut berperan aktif, yaitu