• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PRAKONSEPSI SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PRECONCEPTION COUNSELING PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PRAKONSEPSI SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PRECONCEPTION COUNSELING PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS)"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN

SIKAP TENTANG PRAKONSEPSI SEBELUM

DAN SESUDAH DILAKUKAN

PRECONCEPTION

COUNSELING

PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

NIKEN SEPTIANI

NIM 201010420311147

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)
(3)
(4)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama

: NIKEN SEPTIANI

NIM

: 201010420311147

Program Studi : Ilmu Keperawatan FIKES UMM

Judul Skripsi : Perbedaan Pengetahuan Dan Sikap Tentang Prakonsepsi Sebelum

Dan Sesudah Dilakukan

Preconception Counseling Pada Pasangan Usia

Subur (PUS)

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar

hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang

lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila di kemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil

jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, 23 Oktober 2014

Yang Membuat Pernyataan

Niken Septiani

(5)

v

PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmanirrahim , , ,

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

kemudahan dan kelancaran serta ridho-Nya, setelah melalui lika liku

perjalanan panjang menempuh kuliah selama 4 tahun hingga saya bisa

menyelesaikan tugas akhir ini. Dan sholawat serta salam bagi junjunganku

Nabi Muhammad SAW.

Karya ini saya persembahkan untuk :

Bapak dan Ibuku tersayang, terimakasih telah membesarkan dan

membimbingku dengan sangat sabar, serta dukungan kalian baik moril

maupun materiil, dan doa kalian di setiap langkah dalam menempuh

setiap fase ini. Semoga karya yang sederhana ini, bisa membuat torehan

senyum untuk bapak dan ibuk. Ini untuk KALIAN

Para pembimbing saya Bapak Dr. Moch. Agus Krisno B, M.Kes. selaku

pembimbing 1 saya, Ibu Tri Lestari Handayani,M.Kep., Sp.Mat dan Ibu

Tutu April Ariani, S.Kp, M.Kes selaku pembimbing 2 saya yang selama

ini telah memberikan bimbingan, masukan, serta saran yang sangat

membantu dan bermanfaat untuk saya dalam menyelesaikan proses

skripsi yang saya tempuh ini.

Ibu Tutu April Ariani, S.Kp, M.Kes selaku dosen wali kelas sekaligus

pembimbing 2 saya yang selalu memberikan motivasi dan dengan penuh

sabar mendengar keluh kesah kami selama ini.

Bapak Nuryanto, SKM. Selaku Kepala Puskesmas Campurdarat yang

telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di Ds. Campurdarat.

Dan saya ucapkan terimakasih juga kepada Bu Estuning Oktaviana,

SKM. Yang telah membantu mendampingi dan memberikan arahan

(6)

vi

Priya Permadi yang selalu memantau kisah skripsiku ini dari awal

sampai akhir :D Terimakasih yah sudah membantuku, meluangkan

tenaga, waktu, dan pikiranmu (^_^) striping menemaniku bolak balik

Malang-Tulungagung :D Inilah hasilnya Yup. Dan semoga semua mimpi

dan impian yang pernah terucap oleh PriPerNiSe bisa terwujudkan di

masa depan nanti AMIN

Keluarga PSIK D 2010, Buat Ilmi makasih ya selama ini sudah disediakan

tumpangan di kosmu :D Sering ngerjain tugas bareng Kelompokan

bareng Makasih juga pinjaman bukunya Akhirnya aku bisa mengikuti

jejakmu dan jejak-jejak kalian Devi, Eka, Icha, dan Gaguk di bulan

November ini :D Sukses buat profesinya Ilmi, dan Dean Gupi Aziz juga.

Tahun depan aku akan menyusul kalian

Untuk Fis Fis makasih ya fis

bantuanmu selama ini :D Semangat ya fis

Buat Titi, Ayus, Ida, dan

Bahri

teman-teman

seperjuangan

di

periode

November

ini,

akhirnyaaaaa S.Kep juga rekkk :D Buat Rizky Maulud Agus

dan

Alfan

,

Fuad, Septi Yiyil Sisil Suci Rizki Yuniar Bibah Kinanti Tatik Melinda

Ummu Nia Mega Anes Eryna Nining Dika Sandi Terimakasih ya buat

kebersamaannya 4 tahun ini Suka duka canda tawa yang telah kita lalui

bersama selama ini menjadi pengalaman baru yang tak terlupakan

untukku (^_^) Semoga tali silaturrahmi ini tetap selalu terjalin

Good

luck & Success for PSIK D 2010

Terimakasih juga kepada semua teman-teman dan pihak-pihak yang

tidak bisa saya sebutkan satu per satu yang sudah membantu selama

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur alhamdulillah, akhirnya saya dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “

Perbedaan Pengetahuan dan Sikap

Tentang Prakonsepsi Sebelum dan Sesudah Dilakukan

Preconception

Counseling Pada Pasangan Usia Subur (PUS)

. Skripsi ini dibuat sebagai salah

satu syarat untuk penyusunan skripsi guna memperoleh gelar sarjana keperawatan

(S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang.

Bersamaan dengan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada :

1.

Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2.

Ibu Nurul Aini, S. Kep. Ns. M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

3.

Dr. Moch. Agus Krisno Budiyanto, M.Kes. selaku pembimbing I saya atas

bimbingan, masukan, dan kesabarannya dalam membimbing dan memberikan

ilmu yang sangat bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini.

4.

Ibu Tri Lestari Handayani, S. Kep. Ns. M.Kep selaku dosen pembimbing II saya

yang telah memberikan ilmu dan arahan serta masukan yang sangat bermanfaat

dalam penyusunan skripsi ini.

(8)

viii

6.

Dosen dan Staf TU Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan,

Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu atas ilmu dan bantuan yang diberikan kepada penulis.

7.

Bapak Nuryanto, SKM. selaku kepala Puskesmas Campurdarat yang telah

memberikan izin untuk melakukan studi pendahuluan dan penelitian.

8.

Bu Estuning Oktaviana, SKM. yang telah mendampingi saya dalam proses

penelitian saya.

9.

Kedua orang tuaku yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan, dan doa di

setiap langkahku hingga sekarang.

10.

Teman-teman PSIK D angkatan 2010 yang turut serta membantu dan

memberikan dukungan.

11.

Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa

disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang bersifat

membangun. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak khususnya bidang keperawatan dan kesehatan masyarakat.

Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Malang, Oktober 2014

(9)

ix

ABSTRAK

Perbedaan Pengetahuan Dan Sikap Tentang Prakonsepsi Sebelum Dan

Sesudah Dilakukan Preconception Counseling Pada Pasangan Usia

Subur (PUS)

Niken Septiani

1

, Dr. Moch. Agus Krisno Budiyanto, M.Kes.

2

, Tutu April Ariani,

S.Kp, M.Kes

3

Latar Belakang: Pada pasangan suami istri usia subur yang baru menikah atau ingin

mendapatkan anak lagi, kehamilan merupakan saat-saat yang paling ditunggu. Salah

satu faktor yang paling penting dalam kehamilan adalah kesehatan prakonsepsi.

Kesehatan prakonsepsi dapat meningkatkan hasil kehamilan yang positif dengan

mendorong pasangan usia subur untuk terlibat dalam gaya hidup yang sehat sebelum

merencanakan kehamilan.

Preconception Counseling adalah komponen penting dari

perawatan prakonsepsi.

Preconception Counseling merupakan skrining dan memberikan

informasi serta dukungan kepada individu usia subur sebelum hamil untuk promosi

kesehatan dan mengurangi risiko. Konseling yang dilakuan diharapkan dapat

memberi petunjuk kepada individu untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, dan

perilaku konstruktif yang berguna untuk mempertahankan dan meningkatkan derajat

kesehatannya.

Metode: Desain penelitian menggunakan pre-experimental dengan pendekatan one group

pretest posttest design. Sampel penelitian meliputi 26 pasangan usia subur di RT.02

RW.07 Dsn. Blumbang Ds. Campurdarat. Teknik sampling menggunakan simple

random sampling. Analisa data yang digunakan adalah Uji T dependen (Paired Sample

Test).

Hasil: Dari hasil analisa data dengan menggunakan uji T dependen (Paired Sample

Test), pada variabel pengetahuan tentang prakonsepsi didapatkan nilai t hitung

(14,853)>t tabel (2,059) dan nilai signifikansi (0,000)<alpha (0,05). Pada variabel

sikap tentang prakonsepsi didapatkan nilai t hitung (12,008)>t tabel (2,059) dan nilai

signifikansi (0,000)<alpha (0,05). Dari data tersebut menghasilkan nilai p = 0,000,

sehingga H1 diterima dan Ho ditolak.

Kesimpulan: Ada perbedaan pengetahuan dan sikap tentang prakonsepsi sebelum

dan sesudah dilakukan preconception counseling pada pasangan usia subur (PUS).

Kata kunci:

Preconception Counseling, Pengetahuan, Sikap, Pasangan usia

subur

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang

2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang

(10)

x

ABSTRACT

Differences Knowledge And Attitude About Preconception Before And After

Done Preconception Counseling In Fertile Age Couples (FEC)

Niken Septiani

1

, Dr. Moch. Agus Krisno Budiyanto, M.Kes.

2

, Tutu April Ariani,

S.Kp, M.Kes

3

Background:

In fertile age couples are newly married or want to get children again,

pregnancy is a time of the most awaited moment. One of the most important factor

in pregnancy is preconception health. Preconception health can increase positively

pregnancy outcome by encourage fertile age couples to engage in a healthy lifestyle

before planning a pregnancy. Preconception counseling is an important component

of preconception care. Preconception counseling is a screening and provide

information and support to fertile age couples before pregnancy to promote health

and reduce risk. Counseling that was done is expected to provide guidance to

individuals to develop the knowledge, attitude, and behavior that are useful to

maintain a constructive and improve health status.

Method: The research design used pre-experimental with the approach of one group

pretest posttest design. The study sample included 26 fertile age couples in RT.02

RW.07 Blumbang Hamlet Campurdarat Village. Sampling technique used simple

random sampling. Analysis of the data used is dependent T test (Paired Sample Test).

Result:

From the data analysis used the dependent t test (paired sample test), the

variable knowledge about preconception obtained value t count (14,853)>t table

(2.059) and significance value (0.000)<alpha (0.05). In the variable attitudes about

preconception obtained t value (12,008)>t table (2.059) and significance value

(0.000)<alpha (0.05). From these data produce p value = 0.000, so that H1 is

accepted and Ho is rejected.

Conclusion:

There is differences in knowledge and attitude about preconceptions

before and after done preconception counseling in fertile age couples (FEC).

Keywords: Preconcepption Counseling, Knowledge, Attitudes, Fertile age

couple

(11)

xi DAFTAR ISI

Halaman judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Lembar Pernyataan Keaslian ... iv

Kata Pengantar ... v

Abstrak ...vii

Abstract ... viii

Daftar Isi ... ix

Daftar Tabel ...xiii

Daftar Gambar ... xiv

Daftar Lampiran ...xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan ... 5

1.3.1 Tujuan Umum ... 5

1.3.2 Tujuan Khusus ... 5

1.4 Manfaat ... 6

1.4.1 Bagi Peneliti ... 6

1.4.2 Bagi PUS (Pasangan Usia Subur) ... 6

1.4.2 Bagi Bidang Keperawatan ... 6

1.5 Keaslian Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Pasangan Usia Subur (PUS) ... 9

2.2 Preconception Counseling ... 11

2.2.1 Konseling ... 11

2.2.1.1 Pengertian ... 11

2.2.1.2 Tujuan ... 11

2.2.1.3 Domain Konseling ... 12

2.2.1.4 Tahap Kegiatan ... 13

2.2.2 Prakonsepsi ... 14

(12)

xii

2.2.2.2 Komponen-komponen Prakonsepsi ... 14

2.2.3 Preconception Counseling ... 23

2.2.3.1 Pengertian ... 23

2.2.3.2 Intervensi ... 23

2.3 Pengetahuan ... 26

2.3.1 Pengertian ... 26

2.3.2 Tingkat Pengetahuan ... 26

2.3.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan ... 28

2.4 Sikap ... 29

2.4.1 Pengertian ... 29

2.4.2 Struktur Sikap ... 30

2.4.3 Tingkatan Sikap ... 30

2.4.4 Sifat Sikap ... 31

2.4.5 Ciri-ciri Sikap ... 32

2.4.6 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Sikap ... 32

2.4.7 Cara Pengukuran Sikap ... 34

2.5 Pengaruh Preconception Counseling Terhadap Pengetahuan dan Sikap ... 34

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 37 3.1 Kerangka Konsep ... 38

3.2 Hipotesis Penelitian ... 39

BAB IV METODE PENELITIAN ... 40

4.1 Desain Penelitian ... 40

4.2 Populasi, Sampel, dan Sampling ... 42

4.2.1 Populasi ... 42

4.2.2 Sampel ... 42

4.2.3 Sampling ... 42

4.3 Variabel Penelitian ... 42

4.3.1 Variabel Independen ... 43

4.3.2 Variabel Dependen ... 43

4.4 Definisi Operasional ... 43

4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ... 45

4.6 Instrumen Penelitian ... 45

4.6.1 Uji Validitas ... 46

(13)

xiii

4.7 Prosedur Pengumpulan Data ... 48

4.8 Analisa Data ... 51

4.8.1 Analisis Univariat ... 51

4.8.2 Analisa Bivariat ... 51

4.9 Etika Penelitian ... 52

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 53

5.1 Karakteristik Responden ... 53

5.1.1 Berdasarkan Usia ... 53

5.1.2 Berdasarkan Pendidikan ... 54

5.1.3 Berdasarkan Pekerjaan ... 55

5.1.4 Berdasarkan Jumlah Anak ... 56

5.1.5 Berdasarkan Umur Pernikahan ... 57

5.2 Analisa Data ... 58

5.2.1 Analisa Univariat ... 58

5.2.1.1 Pengetahuan Tentang Prakonsepsi Sebelum Dilakukan Preconception Counseling Pada Pasangan Usia Subur (PUS) ... 58

5.2.1.2 Pengetahuan Tentang Prakonsepsi Sesudah Dilakukan Preconception Counseling Pada Pasangan Usia Subur (PUS) ... 59

5.2.1.3 Sikap Tentang Prakonsepsi Sebelum Dilakukan Preconception Counseling Pada Pasangan Usia Subur (PUS) ... 60

5.2.1.4 Sikap Tentang Prakonsepsi Sesudah Dilakukan Preconception Counseling Pada Pasangan Usia Subur (PUS) ... 60

5.2.2 Uji Normalitas ... 61

5.2.3 Analisa Bivariat ... 62

5.2.3.1 Perbedaan Nilai Pengetahuan Tentang Prakonsepsi Sebelum dan Sesudah Dilakukan Preconception Counseling Pada Pasangan Usia Subur (PUS) ... 62

5.2.3.2 Perbedaan Nilai Sikap Tentang Prakonsepsi Sebelum dan Sesudah Dilakukan Preconception Counseling Pada Pasangan Usia Subur (PUS) ... 63

(14)

xiv

5.2.3.4 Perbedaan Sikap Tentang Prakonsepsi Sebelum dan Sesudah

Dilakukan Preconception Counseling Pada Pasangan Usia Subur

(PUS) ... 65

BAB VI PEMBAHASAN ... 67

6.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil ... 67

6.1.1 Karakteristik Responden ... 67

6.1.2 Pengetahuan Tentang Prakonsepsi Sebelum Dilakukan Preconception Counseling Pada Pasangan Usia Subur (PUS) ... 69

6.1.3 Pengetahuan Tentang Prakonsepsi Sesudah Dilakukan Preconception Counseling Pada Pasangan Usia Subur (PUS) ... 71

6.1.4 Sikap Tentang Prakonsepsi Sebelum Dilakukan Preconception Counseling Pada Pasangan Usia Subur (PUS) ... 72

6.1.5 Sikap Tentang Prakonsepsi Sesudah Dilakukan Preconception Counseling Pada Pasangan Usia Subur (PUS) ... 74

6.1.6 Perbedaan Pengetahuan Tentang Prakonsepsi Sebelum dan Sesudah Dilakukan Preconception Counseling Pada Pasangan Usia Subur (PUS) ... 75

6.1.7 Perbedaan Sikap Tentang Prakonsepsi Sebelum dan Sesudah Dilakukan Preconception Counseling Pada Pasangan Usia Subur (PUS) ... 76

6.2 Keterbatasan Penelitian ... 79

6.3 Implikasi Untuk Keperawatan ... 79

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 81

7.1 Kesimpulan ... 81

7.2 Saran ... 82

Daftar Pustaka ... ...83

Lampiran ... ...86

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 44

Tabel 4.2 Kisi-kisi Kuesioner Pengetahuan ... 45

Tabel 4.3 Kisi-kisi Kuesioner Sikap ... 45

Tabel 5.1

Distribusi Responden Berdasarkan Usia di RT.02 RW.07 Dsn. Blumbang

Ds. Campurdarat Pada Bulan Juli Tahun 2014 ... 54

Tabel 5.2 Distribusi Pasangan Usia Subur Berdasarkan Jumlah Anak di RT.02

RW.07 Dsn. Blumbang Ds. Campurdarat Pada Bulan Juli Tahun 2014 58

Tabel 5.3 Distribusi Pasangan Usia Subur Berdasarkan Umur Pernikahan di RT.02

RW.07 Dsn. Blumbang Ds. Campurdarat Pada Bulan Juli Tahun 2014 58

Tabel 5.4 Pengetahuan Tentang Prakonsepsi Sebelum Dilakukan

Preconception

Counseling Pada Bulan Juli Tahun 2014 ...

59

Tabel 5.5 Hasil

Paired Sample Statistic Pengetahuan Tentang Prakonsepsi Sebelum

Dilakukan Preconception Counseling Pada Bulan Juli Tahun 2014 ...

59

Tabel 5.6 Pengetahuan Tentang Prakonsepsi Sesudah Dilakukan

Preconception

Counseling Pada Bulan Juli Tahun 2014 ...

60

Tabel 5.7 Hasil

Paired Sample Statistic Pengetahuan Tentang Prakonsepsi Sesudah

Dilakukan Preconception Counseling Pada Bulan Juli Tahun 2014 ...

60

Tabel 5.8 Sikap Tentang Prakonsepsi Sebelum Dilakukan

Preconception Counseling

Pada Bulan Juli Tahun 2014 ...

61

Tabel 5.9 Hasil Paired Sample Statistic Sikap Tentang Prakonsepsi Sebelum Dilakukan

Preconception Counseling Pada Bulan Juli Tahun 2014 ...

61

Tabel 5.10 Sikap Tentang Prakonsepsi Sesudah Dilakukan

Preconception Counseling

Pada Bulan Juli Tahun 2014 ...

61

Tabel 5.11 Hasil Paired Sample Statistic Sikap Tentang Prakonsepsi Sesudah Dilakukan

Preconception Counseling Pada Bulan Juli Tahun 2014 ...

62

Tabel 5.12 Data Hasil Signifikansi Uji Normalitas ... 62

Tabel 5.13 Data Hasil Uji T Dependen (Paired Sampel Test) Pengetahuan Tentang

prakonsepsi Pada Bulan Juli Tahun 2014 ... 65

Tabel 5.14 Data Hasil Uji T Dependen (Paired Sampel Test) Sikap Tentang

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian ... 41

Gambar 5.1 Diagram Batang Responden (Istri) Berdasarkan Pendidikan di RT.02

RW.07 Dsn. Blumbang Ds. Campurdarat Pada Bulan Juli Tahun

2014 ... 55

Gambar 5.2 Diagram Batang Responden (Suami) Berdasarkan Pendidikan di RT.02

RW.07 Dsn. Blumbang Ds. Campurdarat Pada Bulan Juli Tahun

2014 ... 56

Gambar 5.3 Diagram Batang Responden (Istri) Berdasarkan Pekerjaan di RT.02

RW.07 Dsn. Blumbang Ds. Campurdarat Pada Bulan Juli Tahun

2014 ... 56

Gambar 5.4 Diagram Batang Responden (Suami) Berdasarkan Pekerjaan di RT.02

RW.07 Dsn. Blumbang Ds. Campurdarat Pada Bulan Juli Tahun

2014 ... 57

Gambar 5.5 Grafik Perbedaan Nilai Pengetahuan Tentang Prakonsepsi Sebelum dan

Sesudah Dilakukan Preconception Counseling Pada Bulan Juli Tahun

2014 ...

63

Gambar 5.6 Grafik Perbedaan Nilai Sikap Tentang Prakonsepsi Sebelum dan

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Studi Pendahuluan dan Penelitian Kepada

BaKes BangPol Kabupaten Tulungagung ... 86

Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung 87 Lampiran 3 Nota Dinas Ijin Penelitian Kepada Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung ... 88

Lampiran 4 Surat Ijin Penelitian Kepada Puskesmas Campurdarat ... 89

Lampiran 5 Surat Keterangan Selesai Melakukan Penelitian ... 90

Lampiran 6 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 91

Lampiran 7 Lembar Kuesioner Penelitian ... 92

Lampiran 8 Lembar Konseling dan Skrining Prakonsepsi ... 100

Lampiran 9 Lembar Rencana Pelaksanaan Preconception Counseling ... 109

Lampiran 10 Lembar Booklet Prakonsepsi ... 116

Lampiran 11 Lembar Slide Pendidikan Kesehatan Prakonsepsi ... 136

Lampiran 12 SPSS Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Pengetahuan dan Sikap Tentang Prakonsepsi ... 141

Lampiran 13 Hasil Kuesioner Karakteristik Responden ... 147

Lampiran 14 Hasil Kuesioner Pengetahuan dan Sikap Tentang Prakonsepsi ... 149

Lampiran 15 Hasil Uji Normalitas ... 157

Lampiran 16 Hasil Analisa Data ... 158

Lampiran 17 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi ... 160

Lampiran 18 Dokumentasi Kegiatan ... 165

(18)

xviii

DAFTAR PUSTAKA

Anies.2006.Waspada Ancaman Penyakit Tidak Menular.Jakarta:Elex Media

Komputindo.

Azwar, Saifudin.2010.Sikap Manusia Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka

Belajar.

Bulechek, Gloria M., Butcher, Howard K., & Dochterman, Joane

McCloskey.2008.Nursing Intervention Classification (NIC).Lowa:Mosby Elsevier

Cunningham, Gary F, dan Gant NF.2006.Obstetri Wiiliams.Jakarta:EGC.

Curtis, Glade B.1999.Kehamilan:Apa Yang Anda Hadapi Minggu Per Minggu.

Jakarta:Arcan.

Dean, et al.2013.Importance of Pre-pregnancy Counseling in Iran: Results from the

High Risk Pregnancy Survey 2012. Diakses dari

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/245968671.pada tanggal 14 Januari 2014

Delissaint, Dieula, & J.McKyer, E. Lisako.2011.A Systematic Review Of Factors

Utilizied In Preconception Health Behavior Research.Family

Practice,36(6),603-616.

Elsinga, et al.2008.

The Effect of Preconception Counselling on Lifestyle and Other

Behaviour Before and During Pregnancy.Diakses dari

http://www.whijournal.com/article/S1049-3867(08)00137-0/abstract.pada tanggal

10 Januari 2014

Farahi, & Zolotor.2013.Recommendations For Preconception Counseling And

Care.Family Physician.

88(8),499-506

.

G.D., Shanon, C., Alberg., dkk.2013.Preconception Healthcare And Congenital

Disorders:Systematic Review Of The Effectiveness Of Preconception Care

Programs In The Prevention Of Congenital Disorders. Diakses dari

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/.pada tanggal 6 Desember 2013.

Gunarsa, Singgih D.2007.Konseling dan Psikoterapi.Jakarta:BPK Gunung Mulia.

Henderson, C., & Jones, Kathleen.2006.Buku Ajar Konsep Kebidanan.Jakarta:EGC.

Hidayat, AA. Alimul.2009.Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisa Data.

Jakarta:Salemba Medika.

(19)

xix

Lowdermilk, Perry, & Cashion.2010.Maternity Nursing.:Mosby Elsevier.

Maulana, Heri D.J.2009.Promosi Kesehatan.Jakarta:EGC.

Notoatmojo.2012.Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.Jakarta:Rineka Cipta.

Novita, Regina V.T.2011.Keperawatan Maternitas.Bogor:Ghalia Indonesia

Nursalam, Effendi.2008.Pendidikan Dalam Keperawatan.Jakarta:Salemba Medika.

Nursalam.2011.Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman

Skripsi, Tesis Dan Instrumen Penelitian Ilmu Keperawatan.Jakarta:Salemba Medika.

Nurihsan, Achmad Juntika.2006.Bimbingan Dan Konseling Dalam Berbagai Latar

Kehidupan.Bandung:Refika Aditama.

Priyanto, Agus.2009.Komuniukasi Dan Konseling Aplikasi Dalam Sarana Pelayanan

Kesehatan Untuk Perawat Dan Bidan.Jakarta:Salemba Medika.

Saravelos, Sotirios H., dan Regan, Lesley.2011.The Importance Of Preconception

Counseling And Early Pregnancy Monitoring.Department Of Obstetrics And

Gynaecology,29(6):557-568.

Siawosuharjo, Suwigyono, & Chakrawati.2010.Panduan Super Lengkap Hamil

Sehat.Semarang:Penebar Plus.

Sinclair, Constance.2010.Buku Saku Kebidanan.Jakarta:EGC.

Sugiyono.2012.Statistika Untuk Penelitian.Bandung:Alfabeta.

Sujiono, Bambang, & Sujiono, Yuliani Nurani.2004.Persiapan dan Saat

Kehamilan.Jakarta:PT Elex Media Computindo.

Sunarsih, Tri.2011.Asuhan Kebidanan Untuk Kehamilan.Jakarta:Salemba.

Sunaryo.2004.Psikologi Untuk Keperawatan.Jakarta:EGC.

Tamsuri, Anas.2008.Konseling Dalam Keperawatan.Jakarta:EGC.

Walfisch dan Koren.2011.Preconception Counseling:Rational, Practice And

Challenges.Diakses dari

http://europepmc.org/abstract/MED/21926950.pada

tanggal 14 Januari 2014

Wawan, A., & M., Dewi.2011.Teori Dan Pengukuran Pengetahuan,Sikap,Dan Perilaku

Manusia.Yogyakarta:Nuha Medika.

Weller, Barbara F.2005.Kamus Saku Perawat.Jakarta:EGC.

(20)

xx

Williams, Letitia, dkk.2012.Associations Between Preconception Counseling And

Maternal Behaviors Before And During Pregnancy.Maternal And Health

Journal,16(9):1854-1861.

(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami istri dengan usia istri

berumur antara 15 sampai dengan 49 tahun atau usia istri berumur kurang dari 15

tahun dan sudah haid atau usia istri berumur lebih dari 50 tahun tetapi masih haid

(BKKBN, 2013). Pada pasangan suami istri usia subur yang baru menikah atau ingin

mendapatkan anak lagi, kehamilan merupakan saat-saat yang paling ditunggu. Hal itu

juga merupakan saat yang menegangkan ketika sebuah kehidupan baru bertumbuh

dan berkembang di dalam rahim (Sunarsih, 2011).

Kesehatan yang baik adalah salah satu faktor yang paling penting dalam

kehamilan. Kesehatan prakonsepsi adalah cara untuk meningkatkan hasil kehamilan

yang positif dengan mendorong perempuan untuk terlibat dalam gaya hidup yang

sehat sebelum mereka hamil (Williams & Wilkins, 2012). Keadaan yang kurang

mendukung kondisi-kondisi prakonsepsi akan berdampak kurang baik pula terhadap

pembentukan terjadinya proses konsepsi (Sujiono, 2004).

Perawatan kesehatan yang baik, penting untuk perkembangan dan

kesejahteraan janin, sehingga berada dalam kondisi kesehatan yang prima sebelum

kehamilan menjadi hal yang penting (Curtis, 1999).

Perawatan prakonsepsi yang

dimulai sebelum kehamilan dapat menjadi strategi efektif untuk mengurangi

gangguan bawaan dan meningkatkan kesehatan wanita usia subur (Shanon et al,

2013).

American College of Obstetricians and Gynecologists

(ACOG) (2006)

merekomendasikan bahwa selama periode reproduktif wanita, terutama mereka yang

(22)

2

tentang perawatan kesehatan dan perilaku untuk mengoptimalkan hasil kehamilan.

Pada wanita yang menerima perawatan prakonsepsi lebih cenderung mengadopsi

perilaku sehat, sehingga memiliki hasil kehamilan yang baik (Dean et al, 2013).

Perawatan prakonsepsi tidak hanya untuk wanita, tetapi juga untuk pria.

Perawatan prakonsepsi untuk pria juga penting yaitu untuk meningkatkan hasil

kehamilan yang sehat (Regina VT, 2011). Masalah umum dalam perawatan

prakonsepsi yaitu keluarga berencana, mencapai berat badan yang sehat, skrining dan

pengobatan untuk penyakit menular, memperbarui imunisasi yang tepat, meninjau

obat untuk efek teratogenik, konsumsi suplemen asam folat untuk mengurangi risiko

cacat tabung saraf bagi wanita yang ingin hamil, dan pengendalian penyakit kronis

sangat penting untuk mengoptimalkan hasil kehamilan (Farahi dan Zolotor, 2013).

Preconception Counseling

adalah komponen penting dari perawatan prakonsepsi

(Williams et al, 2012).

Preconception Counseling

merupakan skrining dan memberikan

informasi serta dukungan kepada individu usia subur sebelum hamil untuk promosi

kesehatan dan mengurangi risiko (Bulechek, Butcher, & Dochterman, 2008).

Preconception Counseling

memainkan peran utama dalam mempersiapkan kehamilan.

Preconception Counseling

bertujuan untuk mengidentifikasi dan memodifikasi risiko yang

berhubungan dengan kesehatan dan hasil kehamilan ibu, serta sebelum kehamilan

(Walfisch dan Koren, 2011).

Kunjungan konseling prakonsepsi adalah waktu yang ideal untuk

mengevaluasi pasien dan kehamilan (Lanik, 2012).

Public Health Service Expert Panel on

the Content of Prenatal Care

menyatakan bahwa kunjungan prakonsepsi mungkin

merupakan satu-satunya kunjungan perawatan kesehatan terpenting. Hal tersebut

dilihat dari konteks dampaknya terhadap kehamilan (Cunningham, Gary, & Gant,

(23)

3

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa peristiwa-peristiwa yang terjadi di

dalam uterus, bahkan sebelum seorang wanita mengetahui dirinya sedang hamil,

mungkin memiliki dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan janin dan hasil

kehamilan (Saravelos dan Regan, 2011). Selain hal tersebut, dalam penelitian lain

menunjukkan bahwa dasar dari hasil kehamilan yang merugikan sering disebabkan

karena masa awal kehamilan selama organogenesis. Oleh karena itu, penting untuk

mengambil tindakan pencegahan sedini mungkin sebelum hamil (Elsinga et al, 2008).

Selama ini, banyak orang yang kurang memahami pentingnya kondisi-kondisi

pada masa-masa sebelum terjadinya proses konsepsi, sehingga para calon bapak dan

ibu hanya berkonsentrasi pada persiapan proses kehamilan dan persalinan saja. Hal

ini dapat dimengerti karena pengetahuan yang kurang tentang kondisi-kondisi

prakonsepsi disebabkan tidak adanya penyuluhan-penyuluhan terhadap mereka

(Sujiono, 2004). Pengetahuan, kesadaran, dan keyakinan tentang perawatan

prakonsepsi tidak mendorong wanita untuk datang pada pada praktik kesehatan

prakonsepsi. Wanita prakonsepsi muda dan wanita yang sudah mempunyai anak

kurang terlibat dalam perilaku kesehatan prakonsepsi. Oleh karena itu, diperlukan

mendidik perempuan prakonsepsi muda tentang pentingnya dan manfaat dari berlatih

perawatan prakonsepsi (Delissaint dan McKyer, 2011). Perempuan juga menyatakan

sikap positif terhadap perawatan prakonsepsi, tetapi mereka ragu-ragu untuk mencari

perawatan prakonsepsi untuk diri mereka sendiri. Perempuan menganggap diri

mereka tidak berada di kelompok sasaran untuk perawatan prakonsepsi (Zee et al,

2012).

Dalam hal ini, peran perawat dalam perawatan prakonsepsi di tingkat dasar

antara lain pengkajian faktor risiko, promosi kesehatan, intervensi klinikal, dan

(24)

4

sebelum konsepsi untuk memberikan anjuran/nasihat kepada orang tua,

mengevaluasi kehamilan dan bila menemukan suatu kelainan, dapat merujuk ke

dokter spesialis yang lebih kompeten sedini mungkin. Dari peran perawat yang

dilakukan tersebut, diharapkan dapat menghasilkan sebuah kehamilan yang sehat

pada pasangan usia subur (Regina VT, 2011).

Konseling dalam keperawatan merupakan salah satu komponen penting pada

proses keperawatan dan pendidikan kesehatan. Konseling mencerminkan hubungan

perawat-klien, komunikasi terapeutik, dan pelayanan yang berorientasi pada masalah.

Konseling dapat dipandang sebagai salah satu bentuk pelayanan keperawatan, yaitu

memberi petunjuk kepada individu untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, dan

perilaku konstruktif yang berguna untuk mempertahankan dan meningkatkan derajat

kesehatannya (Tamsuri, 2008). Perawat mempunyai kewajiban membimbing dan

membantu klien memecahkan masalah melalui program konseling (Priyanto, 2009).

Berdasarkan hasil wawancara dengan 15 PUS yang ada di RT.02 RW.O7

Dusun Blumbang, Desa Campurdarat, Kabupaten Tulungagung didapatkan bahwa

kebanyakan dari pasangan usia subur kurang mengetahui dan memahami tentang apa

yang harus mereka lakukan di saat merencanakan untuk hamil, misalnya diet, berat

badan yang ideal, olahraga, asupan asam folat, paparan lingkungan yang kurang

kondusif, melakukan pemeriksaan kesehatan. Hal ini didukung dengan data yang

diperoleh dari Puskesmas Campurdarat tahun 2013. Dari data tersebut diketahui

bahwa di Puskesmas Campurdarat memiliki kasus maternal tertinggi di antara

puskesmas-puskesmas yang lain di Kabupaten Tulungagung, yaitu sebanyak 287

kasus maternal. Kasus maternal tersebut diantaranya terdiri dari 4% hiperemis, 12%

(25)

5

persalinan, 4% perdarahan nifas, 10% partus lama, 1,5% infeksi, dan kasus lain 56%.

Selain itu, terdapat 14 kasus jumlah ibu hamil dengan Hb < 11 gr %.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul

Perbedaan Pengetahuan dan Sikap Tentang Prakonsepsi

Sebelum dan

Sesudah Dilakukan

Preconception Counseling

Pada

Pasangan Usia Subur (PUS)

”.

1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah yaitu :

Apakah

ada perbedaan pengetahuan dan sikap tentang prakonsepsi

sebelum dan sesudah

dilakukan

preconception counseling

pada

pasangan usia subur ( PUS)?

1.3

Tujuan

1.3.1

Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan pengetahuan

dan sikap tentang prakonsepsi sebelum dan sesudah dilakukan

preconception

counseling

pada pasangan usia subur (PUS).

1.3.2

Tujuan Khusus

1.

Mengidentifikasi karakteristik Pasangan Usia Subur (PUS).

2.

Mengidentifikasi pengetahuan tentang prakonsepsi sebelum dilakukan

preconception counseling

pada pasangan usia subur (PUS).

3.

Mengidentifikasi pengetahuan tentang prakonsepsi sesudah dilakukan

preconception counseling

pada pasangan usia subur (PUS).

4.

Mengidentifikasi sikap tentang prakonsepsi sebelum dilakukan

preconception

counseling

pada pasangan usia subur (PUS).

5.

Mengidentifikasi sikap tentang prakonsepsi sesudah dilakukan

preconception

(26)

6

6.

Menganalisis perbedaan pengetahuan tentang prakonsepsi sebelum dan

sesudah dilakukan

preconception counseling

pada pasangan usia subur (PUS).

7.

Menganalisis perbedaan sikap tentang prakonsepsi sebelum dan sesudah

dilakukan

preconception counseling

pada pasangan usia subur (PUS).

1.4

Manfaat Penelitian

1.4.1

Bagi Peneliti

Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman tentang perbedaan

pengetahuan dan sikap tentang prakonsepsi

sebelum dan sesudah dilakukan

preconception counseling

pada

pasangan usia subur (PUS) serta penerapan

keperawatan maternitas tentang konseling prakonsepsi.

1.4.2

Bagi Pasangan Usia Subur (PUS)

Sebagai bahan informasi kepada Pasangan Usia Subur (PUS) untuk

mengetahui tentang pentingnya peranan konseling prakonsepsi dalam

merencanakan sebuah kehamilan, sehingga dapat menambah pengetahuan

dan memperbaiki sikap mereka, serta membantu PUS dalam menentukan

tindakan perawatan yang benar dan tepat selama masa prakonsepsi.

1.4.3

Bagi Bidang Keperawatan

Dapat meningkatkan peran serta, kinerja dan pelayanan profesi keperawatan,

khususnya keperawatan maternitas dalam melaksanakan upaya promotif dan

preventif dalam memberikan konseling dan menangani masalah prakonsepsi

(27)

7

1.5

Keaslian Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh Slamet Setyo Budi Utomo (2008) dengan judul

Pengaruh Konseling Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Seksio Sesarea di RSU

PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten”

. Metode penelitian yang digunakan adalah

metode analitik dengan pendekatan randomized controlled trial (CRT). Jumlah

subjek penelitian sebanyak 70 orang dengan uji hipotesa analisis Uji t (

t-Test

) dan

analisis varians satu jalan (

One Way Anova

). Hasil dari penelitian tersebut

menunjukkan bahwa konseling berpengaruh signifikan terhadap tingkat kecemasan

pada pasien sebelum dan sesudah operasi seksio sesarea.

Penelitian yang dilakukan oleh Boukie Van Der Zee dkk (2012) yang berjudul

“Persepsi Konseling Prakons

epsi Pa

da Wanita Yang Berencana Hamil”. Pendekatan

analitis empiris digunkanan untuk mengeksplor keraguan wanita untuk mencari

konseling prakonsepsi. Dari penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa perempuan

menyatakan sikap yang positif terhadap perawatan prakonsepsi, tetapi mereka

ragu-ragu untuk mencari perawatan prakonsepsi. Mereka tidak menganggap dirinya

sebagai bagian dari kelompok sasaran untuk perawatan prakonsepsi.

Penelitian yang dilakukan oleh Prochownik

(2006) dengan judul “Kesadaran

Konseling Prakonsepsi dan Kesehatan Reproduksi Pada Remaja Dengan Diabetes

”.

Penelitian ini mengeksplorasi kesadaran masalah yang berkaitan dengan diabetes dan

kehamilan, konseling prakonsepsi, dan kontrasepsi pada wanita remaja dengan

diabetes tipe 1

.

Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan jumlah

subjek 80 orang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa remaja tidak memiliki

(28)

8

Penelitian yang dilakukan oleh Elsinga et.al (2008

) dengan judul “

Pengaruh

Konseling Prakonsepsi Tentang Lifestyle dan Perilaku Lain Sebelum dan Selama

Kehamilan

menunjukkan bahwa setelah konseling prakonsepsi, wanita memiliki

lebih banyak pengetahuan tentang item-item yang penting. Dan yang paling penting,

mereka mendapatkan pengetahuan yang lebih ini sebelum kehamilan dan lebih

banyak perempuan mengubah perilaku mereka untuk mengurangi hasil kehamilan

yang merugikan.

Perbedaan penelitian ini dengan beberapa penelitian di atas adalah penelitian

ini tentang

Preconception Counseling

dari NIC (

Nursing Intervention Classification

). Subjek

yang digunakan dalam penelitian ini juga berbeda. Dalam penelitian ini menggunakan

Pasangan Usia Subur (PUS) yang berada di RT.02 RW.07 Dsn. Blumbang Ds.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan dan sikap remaja tentang keamanan makanan jajanan antara sebelum dan sesudah pendidikan dengan media

uji tersebut maka disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan pasangan usia subur (PUS) tentang metode kontrasepsi dengan

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang obat dan menganalisis perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah pemberian leaflet yang dilakukan terhadap

PERBEDAAN PENGETAHUAN SEBELUM DAN SESUDAH PEBERIAN PENDIDIKAN DENGAN METODE SNOWBALL THROWING TENTANG KONTRASEPSI HORMONAL PADA PASANGAN USIA SUBUR NON.. AKSEPTOR KB DI

Judul : Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Pasangan Usia Subur tentang Pemeriksaan Pap smear di Kelurahan Bane Kecamatan Siantar Utara.. Nama Mahasiswa :

Berdasarkan hasil penelitian tentang judul Pengaruh pemberian pendidikan kesehatan pada pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) dalam

Hasil ini sesuai dengan grafik perbedaan sikap sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan pencegahan demam berdarah dengue di Asrama Wisma Violet dan Asrama

Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan (p=0,000) dan sikap (p=0,011) istri dengan pemilihan kontrasepsi vasektomi pada pasangan usia subur.. Simpulan: Pengetahuan dan