PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN
SIKAP TENTANG PRAKONSEPSI SEBELUM
DAN SESUDAH DILAKUKAN
PRECONCEPTION
COUNSELING
PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS)
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh :
NIKEN SEPTIANI
NIM 201010420311147
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama
: NIKEN SEPTIANI
NIM
: 201010420311147
Program Studi : Ilmu Keperawatan FIKES UMM
Judul Skripsi : Perbedaan Pengetahuan Dan Sikap Tentang Prakonsepsi Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan
Preconception Counseling Pada Pasangan Usia
Subur (PUS)
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang
lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila di kemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, 23 Oktober 2014
Yang Membuat Pernyataan
Niken Septiani
v
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim , , ,
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kemudahan dan kelancaran serta ridho-Nya, setelah melalui lika liku
perjalanan panjang menempuh kuliah selama 4 tahun hingga saya bisa
menyelesaikan tugas akhir ini. Dan sholawat serta salam bagi junjunganku
Nabi Muhammad SAW.
Karya ini saya persembahkan untuk :
Bapak dan Ibuku tersayang, terimakasih telah membesarkan dan
membimbingku dengan sangat sabar, serta dukungan kalian baik moril
maupun materiil, dan doa kalian di setiap langkah dalam menempuh
setiap fase ini. Semoga karya yang sederhana ini, bisa membuat torehan
senyum untuk bapak dan ibuk. Ini untuk KALIAN
Para pembimbing saya Bapak Dr. Moch. Agus Krisno B, M.Kes. selaku
pembimbing 1 saya, Ibu Tri Lestari Handayani,M.Kep., Sp.Mat dan Ibu
Tutu April Ariani, S.Kp, M.Kes selaku pembimbing 2 saya yang selama
ini telah memberikan bimbingan, masukan, serta saran yang sangat
membantu dan bermanfaat untuk saya dalam menyelesaikan proses
skripsi yang saya tempuh ini.
Ibu Tutu April Ariani, S.Kp, M.Kes selaku dosen wali kelas sekaligus
pembimbing 2 saya yang selalu memberikan motivasi dan dengan penuh
sabar mendengar keluh kesah kami selama ini.
Bapak Nuryanto, SKM. Selaku Kepala Puskesmas Campurdarat yang
telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di Ds. Campurdarat.
Dan saya ucapkan terimakasih juga kepada Bu Estuning Oktaviana,
SKM. Yang telah membantu mendampingi dan memberikan arahan
vi
Priya Permadi yang selalu memantau kisah skripsiku ini dari awal
sampai akhir :D Terimakasih yah sudah membantuku, meluangkan
tenaga, waktu, dan pikiranmu (^_^) striping menemaniku bolak balik
Malang-Tulungagung :D Inilah hasilnya Yup. Dan semoga semua mimpi
dan impian yang pernah terucap oleh PriPerNiSe bisa terwujudkan di
masa depan nanti AMIN
Keluarga PSIK D 2010, Buat Ilmi makasih ya selama ini sudah disediakan
tumpangan di kosmu :D Sering ngerjain tugas bareng Kelompokan
bareng Makasih juga pinjaman bukunya Akhirnya aku bisa mengikuti
jejakmu dan jejak-jejak kalian Devi, Eka, Icha, dan Gaguk di bulan
November ini :D Sukses buat profesinya Ilmi, dan Dean Gupi Aziz juga.
Tahun depan aku akan menyusul kalian
Untuk Fis Fis makasih ya fis
bantuanmu selama ini :D Semangat ya fis
Buat Titi, Ayus, Ida, dan
Bahri
teman-teman
seperjuangan
di
periode
November
ini,
akhirnyaaaaa S.Kep juga rekkk :D Buat Rizky Maulud Agus
danAlfan
,Fuad, Septi Yiyil Sisil Suci Rizki Yuniar Bibah Kinanti Tatik Melinda
Ummu Nia Mega Anes Eryna Nining Dika Sandi Terimakasih ya buat
kebersamaannya 4 tahun ini Suka duka canda tawa yang telah kita lalui
bersama selama ini menjadi pengalaman baru yang tak terlupakan
untukku (^_^) Semoga tali silaturrahmi ini tetap selalu terjalin
Good
luck & Success for PSIK D 2010
Terimakasih juga kepada semua teman-teman dan pihak-pihak yang
tidak bisa saya sebutkan satu per satu yang sudah membantu selama
vii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur alhamdulillah, akhirnya saya dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “
Perbedaan Pengetahuan dan Sikap
Tentang Prakonsepsi Sebelum dan Sesudah Dilakukan
Preconception
Counseling Pada Pasangan Usia Subur (PUS)
”
. Skripsi ini dibuat sebagai salah
satu syarat untuk penyusunan skripsi guna memperoleh gelar sarjana keperawatan
(S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang.
Bersamaan dengan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada :
1.
Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2.
Ibu Nurul Aini, S. Kep. Ns. M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
3.
Dr. Moch. Agus Krisno Budiyanto, M.Kes. selaku pembimbing I saya atas
bimbingan, masukan, dan kesabarannya dalam membimbing dan memberikan
ilmu yang sangat bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini.
4.
Ibu Tri Lestari Handayani, S. Kep. Ns. M.Kep selaku dosen pembimbing II saya
yang telah memberikan ilmu dan arahan serta masukan yang sangat bermanfaat
dalam penyusunan skripsi ini.
viii
6.
Dosen dan Staf TU Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu atas ilmu dan bantuan yang diberikan kepada penulis.
7.
Bapak Nuryanto, SKM. selaku kepala Puskesmas Campurdarat yang telah
memberikan izin untuk melakukan studi pendahuluan dan penelitian.
8.
Bu Estuning Oktaviana, SKM. yang telah mendampingi saya dalam proses
penelitian saya.
9.
Kedua orang tuaku yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan, dan doa di
setiap langkahku hingga sekarang.
10.
Teman-teman PSIK D angkatan 2010 yang turut serta membantu dan
memberikan dukungan.
11.
Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa
disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang bersifat
membangun. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak khususnya bidang keperawatan dan kesehatan masyarakat.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.
Malang, Oktober 2014
ix
ABSTRAK
Perbedaan Pengetahuan Dan Sikap Tentang Prakonsepsi Sebelum Dan
Sesudah Dilakukan Preconception Counseling Pada Pasangan Usia
Subur (PUS)
Niken Septiani
1, Dr. Moch. Agus Krisno Budiyanto, M.Kes.
2, Tutu April Ariani,
S.Kp, M.Kes
3Latar Belakang: Pada pasangan suami istri usia subur yang baru menikah atau ingin
mendapatkan anak lagi, kehamilan merupakan saat-saat yang paling ditunggu. Salah
satu faktor yang paling penting dalam kehamilan adalah kesehatan prakonsepsi.
Kesehatan prakonsepsi dapat meningkatkan hasil kehamilan yang positif dengan
mendorong pasangan usia subur untuk terlibat dalam gaya hidup yang sehat sebelum
merencanakan kehamilan.
Preconception Counseling adalah komponen penting dari
perawatan prakonsepsi.
Preconception Counseling merupakan skrining dan memberikan
informasi serta dukungan kepada individu usia subur sebelum hamil untuk promosi
kesehatan dan mengurangi risiko. Konseling yang dilakuan diharapkan dapat
memberi petunjuk kepada individu untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, dan
perilaku konstruktif yang berguna untuk mempertahankan dan meningkatkan derajat
kesehatannya.
Metode: Desain penelitian menggunakan pre-experimental dengan pendekatan one group
pretest posttest design. Sampel penelitian meliputi 26 pasangan usia subur di RT.02
RW.07 Dsn. Blumbang Ds. Campurdarat. Teknik sampling menggunakan simple
random sampling. Analisa data yang digunakan adalah Uji T dependen (Paired Sample
Test).
Hasil: Dari hasil analisa data dengan menggunakan uji T dependen (Paired Sample
Test), pada variabel pengetahuan tentang prakonsepsi didapatkan nilai t hitung
(14,853)>t tabel (2,059) dan nilai signifikansi (0,000)<alpha (0,05). Pada variabel
sikap tentang prakonsepsi didapatkan nilai t hitung (12,008)>t tabel (2,059) dan nilai
signifikansi (0,000)<alpha (0,05). Dari data tersebut menghasilkan nilai p = 0,000,
sehingga H1 diterima dan Ho ditolak.
Kesimpulan: Ada perbedaan pengetahuan dan sikap tentang prakonsepsi sebelum
dan sesudah dilakukan preconception counseling pada pasangan usia subur (PUS).
Kata kunci:
Preconception Counseling, Pengetahuan, Sikap, Pasangan usia
subur
1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
x
ABSTRACT
Differences Knowledge And Attitude About Preconception Before And After
Done Preconception Counseling In Fertile Age Couples (FEC)
Niken Septiani
1, Dr. Moch. Agus Krisno Budiyanto, M.Kes.
2, Tutu April Ariani,
S.Kp, M.Kes
3Background:
In fertile age couples are newly married or want to get children again,
pregnancy is a time of the most awaited moment. One of the most important factor
in pregnancy is preconception health. Preconception health can increase positively
pregnancy outcome by encourage fertile age couples to engage in a healthy lifestyle
before planning a pregnancy. Preconception counseling is an important component
of preconception care. Preconception counseling is a screening and provide
information and support to fertile age couples before pregnancy to promote health
and reduce risk. Counseling that was done is expected to provide guidance to
individuals to develop the knowledge, attitude, and behavior that are useful to
maintain a constructive and improve health status.
Method: The research design used pre-experimental with the approach of one group
pretest posttest design. The study sample included 26 fertile age couples in RT.02
RW.07 Blumbang Hamlet Campurdarat Village. Sampling technique used simple
random sampling. Analysis of the data used is dependent T test (Paired Sample Test).
Result:
From the data analysis used the dependent t test (paired sample test), the
variable knowledge about preconception obtained value t count (14,853)>t table
(2.059) and significance value (0.000)<alpha (0.05). In the variable attitudes about
preconception obtained t value (12,008)>t table (2.059) and significance value
(0.000)<alpha (0.05). From these data produce p value = 0.000, so that H1 is
accepted and Ho is rejected.
Conclusion:
There is differences in knowledge and attitude about preconceptions
before and after done preconception counseling in fertile age couples (FEC).
Keywords: Preconcepption Counseling, Knowledge, Attitudes, Fertile age
couple
xi DAFTAR ISI
Halaman judul ... i
Lembar Persetujuan ... ii
Lembar Pengesahan ... iii
Lembar Pernyataan Keaslian ... iv
Kata Pengantar ... v
Abstrak ...vii
Abstract ... viii
Daftar Isi ... ix
Daftar Tabel ...xiii
Daftar Gambar ... xiv
Daftar Lampiran ...xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan ... 5
1.3.1 Tujuan Umum ... 5
1.3.2 Tujuan Khusus ... 5
1.4 Manfaat ... 6
1.4.1 Bagi Peneliti ... 6
1.4.2 Bagi PUS (Pasangan Usia Subur) ... 6
1.4.2 Bagi Bidang Keperawatan ... 6
1.5 Keaslian Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2.1 Pasangan Usia Subur (PUS) ... 9
2.2 Preconception Counseling ... 11
2.2.1 Konseling ... 11
2.2.1.1 Pengertian ... 11
2.2.1.2 Tujuan ... 11
2.2.1.3 Domain Konseling ... 12
2.2.1.4 Tahap Kegiatan ... 13
2.2.2 Prakonsepsi ... 14
xii
2.2.2.2 Komponen-komponen Prakonsepsi ... 14
2.2.3 Preconception Counseling ... 23
2.2.3.1 Pengertian ... 23
2.2.3.2 Intervensi ... 23
2.3 Pengetahuan ... 26
2.3.1 Pengertian ... 26
2.3.2 Tingkat Pengetahuan ... 26
2.3.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan ... 28
2.4 Sikap ... 29
2.4.1 Pengertian ... 29
2.4.2 Struktur Sikap ... 30
2.4.3 Tingkatan Sikap ... 30
2.4.4 Sifat Sikap ... 31
2.4.5 Ciri-ciri Sikap ... 32
2.4.6 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Sikap ... 32
2.4.7 Cara Pengukuran Sikap ... 34
2.5 Pengaruh Preconception Counseling Terhadap Pengetahuan dan Sikap ... 34
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 37 3.1 Kerangka Konsep ... 38
3.2 Hipotesis Penelitian ... 39
BAB IV METODE PENELITIAN ... 40
4.1 Desain Penelitian ... 40
4.2 Populasi, Sampel, dan Sampling ... 42
4.2.1 Populasi ... 42
4.2.2 Sampel ... 42
4.2.3 Sampling ... 42
4.3 Variabel Penelitian ... 42
4.3.1 Variabel Independen ... 43
4.3.2 Variabel Dependen ... 43
4.4 Definisi Operasional ... 43
4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ... 45
4.6 Instrumen Penelitian ... 45
4.6.1 Uji Validitas ... 46
xiii
4.7 Prosedur Pengumpulan Data ... 48
4.8 Analisa Data ... 51
4.8.1 Analisis Univariat ... 51
4.8.2 Analisa Bivariat ... 51
4.9 Etika Penelitian ... 52
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 53
5.1 Karakteristik Responden ... 53
5.1.1 Berdasarkan Usia ... 53
5.1.2 Berdasarkan Pendidikan ... 54
5.1.3 Berdasarkan Pekerjaan ... 55
5.1.4 Berdasarkan Jumlah Anak ... 56
5.1.5 Berdasarkan Umur Pernikahan ... 57
5.2 Analisa Data ... 58
5.2.1 Analisa Univariat ... 58
5.2.1.1 Pengetahuan Tentang Prakonsepsi Sebelum Dilakukan Preconception Counseling Pada Pasangan Usia Subur (PUS) ... 58
5.2.1.2 Pengetahuan Tentang Prakonsepsi Sesudah Dilakukan Preconception Counseling Pada Pasangan Usia Subur (PUS) ... 59
5.2.1.3 Sikap Tentang Prakonsepsi Sebelum Dilakukan Preconception Counseling Pada Pasangan Usia Subur (PUS) ... 60
5.2.1.4 Sikap Tentang Prakonsepsi Sesudah Dilakukan Preconception Counseling Pada Pasangan Usia Subur (PUS) ... 60
5.2.2 Uji Normalitas ... 61
5.2.3 Analisa Bivariat ... 62
5.2.3.1 Perbedaan Nilai Pengetahuan Tentang Prakonsepsi Sebelum dan Sesudah Dilakukan Preconception Counseling Pada Pasangan Usia Subur (PUS) ... 62
5.2.3.2 Perbedaan Nilai Sikap Tentang Prakonsepsi Sebelum dan Sesudah Dilakukan Preconception Counseling Pada Pasangan Usia Subur (PUS) ... 63
xiv
5.2.3.4 Perbedaan Sikap Tentang Prakonsepsi Sebelum dan Sesudah
Dilakukan Preconception Counseling Pada Pasangan Usia Subur
(PUS) ... 65
BAB VI PEMBAHASAN ... 67
6.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil ... 67
6.1.1 Karakteristik Responden ... 67
6.1.2 Pengetahuan Tentang Prakonsepsi Sebelum Dilakukan Preconception Counseling Pada Pasangan Usia Subur (PUS) ... 69
6.1.3 Pengetahuan Tentang Prakonsepsi Sesudah Dilakukan Preconception Counseling Pada Pasangan Usia Subur (PUS) ... 71
6.1.4 Sikap Tentang Prakonsepsi Sebelum Dilakukan Preconception Counseling Pada Pasangan Usia Subur (PUS) ... 72
6.1.5 Sikap Tentang Prakonsepsi Sesudah Dilakukan Preconception Counseling Pada Pasangan Usia Subur (PUS) ... 74
6.1.6 Perbedaan Pengetahuan Tentang Prakonsepsi Sebelum dan Sesudah Dilakukan Preconception Counseling Pada Pasangan Usia Subur (PUS) ... 75
6.1.7 Perbedaan Sikap Tentang Prakonsepsi Sebelum dan Sesudah Dilakukan Preconception Counseling Pada Pasangan Usia Subur (PUS) ... 76
6.2 Keterbatasan Penelitian ... 79
6.3 Implikasi Untuk Keperawatan ... 79
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 81
7.1 Kesimpulan ... 81
7.2 Saran ... 82
Daftar Pustaka ... ...83
Lampiran ... ...86
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 44
Tabel 4.2 Kisi-kisi Kuesioner Pengetahuan ... 45
Tabel 4.3 Kisi-kisi Kuesioner Sikap ... 45
Tabel 5.1
Distribusi Responden Berdasarkan Usia di RT.02 RW.07 Dsn. Blumbang
Ds. Campurdarat Pada Bulan Juli Tahun 2014 ... 54
Tabel 5.2 Distribusi Pasangan Usia Subur Berdasarkan Jumlah Anak di RT.02
RW.07 Dsn. Blumbang Ds. Campurdarat Pada Bulan Juli Tahun 2014 58
Tabel 5.3 Distribusi Pasangan Usia Subur Berdasarkan Umur Pernikahan di RT.02
RW.07 Dsn. Blumbang Ds. Campurdarat Pada Bulan Juli Tahun 2014 58
Tabel 5.4 Pengetahuan Tentang Prakonsepsi Sebelum Dilakukan
Preconception
Counseling Pada Bulan Juli Tahun 2014 ...
59
Tabel 5.5 Hasil
Paired Sample Statistic Pengetahuan Tentang Prakonsepsi Sebelum
Dilakukan Preconception Counseling Pada Bulan Juli Tahun 2014 ...
59
Tabel 5.6 Pengetahuan Tentang Prakonsepsi Sesudah Dilakukan
Preconception
Counseling Pada Bulan Juli Tahun 2014 ...
60
Tabel 5.7 Hasil
Paired Sample Statistic Pengetahuan Tentang Prakonsepsi Sesudah
Dilakukan Preconception Counseling Pada Bulan Juli Tahun 2014 ...
60
Tabel 5.8 Sikap Tentang Prakonsepsi Sebelum Dilakukan
Preconception Counseling
Pada Bulan Juli Tahun 2014 ...
61
Tabel 5.9 Hasil Paired Sample Statistic Sikap Tentang Prakonsepsi Sebelum Dilakukan
Preconception Counseling Pada Bulan Juli Tahun 2014 ...
61
Tabel 5.10 Sikap Tentang Prakonsepsi Sesudah Dilakukan
Preconception Counseling
Pada Bulan Juli Tahun 2014 ...
61
Tabel 5.11 Hasil Paired Sample Statistic Sikap Tentang Prakonsepsi Sesudah Dilakukan
Preconception Counseling Pada Bulan Juli Tahun 2014 ...
62
Tabel 5.12 Data Hasil Signifikansi Uji Normalitas ... 62
Tabel 5.13 Data Hasil Uji T Dependen (Paired Sampel Test) Pengetahuan Tentang
prakonsepsi Pada Bulan Juli Tahun 2014 ... 65
Tabel 5.14 Data Hasil Uji T Dependen (Paired Sampel Test) Sikap Tentang
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian ... 41
Gambar 5.1 Diagram Batang Responden (Istri) Berdasarkan Pendidikan di RT.02
RW.07 Dsn. Blumbang Ds. Campurdarat Pada Bulan Juli Tahun
2014 ... 55
Gambar 5.2 Diagram Batang Responden (Suami) Berdasarkan Pendidikan di RT.02
RW.07 Dsn. Blumbang Ds. Campurdarat Pada Bulan Juli Tahun
2014 ... 56
Gambar 5.3 Diagram Batang Responden (Istri) Berdasarkan Pekerjaan di RT.02
RW.07 Dsn. Blumbang Ds. Campurdarat Pada Bulan Juli Tahun
2014 ... 56
Gambar 5.4 Diagram Batang Responden (Suami) Berdasarkan Pekerjaan di RT.02
RW.07 Dsn. Blumbang Ds. Campurdarat Pada Bulan Juli Tahun
2014 ... 57
Gambar 5.5 Grafik Perbedaan Nilai Pengetahuan Tentang Prakonsepsi Sebelum dan
Sesudah Dilakukan Preconception Counseling Pada Bulan Juli Tahun
2014 ...
63
Gambar 5.6 Grafik Perbedaan Nilai Sikap Tentang Prakonsepsi Sebelum dan
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Studi Pendahuluan dan Penelitian Kepada
BaKes BangPol Kabupaten Tulungagung ... 86
Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung 87 Lampiran 3 Nota Dinas Ijin Penelitian Kepada Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung ... 88
Lampiran 4 Surat Ijin Penelitian Kepada Puskesmas Campurdarat ... 89
Lampiran 5 Surat Keterangan Selesai Melakukan Penelitian ... 90
Lampiran 6 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 91
Lampiran 7 Lembar Kuesioner Penelitian ... 92
Lampiran 8 Lembar Konseling dan Skrining Prakonsepsi ... 100
Lampiran 9 Lembar Rencana Pelaksanaan Preconception Counseling ... 109
Lampiran 10 Lembar Booklet Prakonsepsi ... 116
Lampiran 11 Lembar Slide Pendidikan Kesehatan Prakonsepsi ... 136
Lampiran 12 SPSS Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Pengetahuan dan Sikap Tentang Prakonsepsi ... 141
Lampiran 13 Hasil Kuesioner Karakteristik Responden ... 147
Lampiran 14 Hasil Kuesioner Pengetahuan dan Sikap Tentang Prakonsepsi ... 149
Lampiran 15 Hasil Uji Normalitas ... 157
Lampiran 16 Hasil Analisa Data ... 158
Lampiran 17 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi ... 160
Lampiran 18 Dokumentasi Kegiatan ... 165
xviii
DAFTAR PUSTAKA
Anies.2006.Waspada Ancaman Penyakit Tidak Menular.Jakarta:Elex Media
Komputindo.
Azwar, Saifudin.2010.Sikap Manusia Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
Bulechek, Gloria M., Butcher, Howard K., & Dochterman, Joane
McCloskey.2008.Nursing Intervention Classification (NIC).Lowa:Mosby Elsevier
Cunningham, Gary F, dan Gant NF.2006.Obstetri Wiiliams.Jakarta:EGC.
Curtis, Glade B.1999.Kehamilan:Apa Yang Anda Hadapi Minggu Per Minggu.
Jakarta:Arcan.
Dean, et al.2013.Importance of Pre-pregnancy Counseling in Iran: Results from the
High Risk Pregnancy Survey 2012. Diakses dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/245968671.pada tanggal 14 Januari 2014
Delissaint, Dieula, & J.McKyer, E. Lisako.2011.A Systematic Review Of Factors
Utilizied In Preconception Health Behavior Research.Family
Practice,36(6),603-616.
Elsinga, et al.2008.
The Effect of Preconception Counselling on Lifestyle and Other
Behaviour Before and During Pregnancy.Diakses dari
http://www.whijournal.com/article/S1049-3867(08)00137-0/abstract.pada tanggal
10 Januari 2014
Farahi, & Zolotor.2013.Recommendations For Preconception Counseling And
Care.Family Physician.
88(8),499-506
.
G.D., Shanon, C., Alberg., dkk.2013.Preconception Healthcare And Congenital
Disorders:Systematic Review Of The Effectiveness Of Preconception Care
Programs In The Prevention Of Congenital Disorders. Diakses dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/.pada tanggal 6 Desember 2013.
Gunarsa, Singgih D.2007.Konseling dan Psikoterapi.Jakarta:BPK Gunung Mulia.
Henderson, C., & Jones, Kathleen.2006.Buku Ajar Konsep Kebidanan.Jakarta:EGC.
Hidayat, AA. Alimul.2009.Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisa Data.
Jakarta:Salemba Medika.
xix
Lowdermilk, Perry, & Cashion.2010.Maternity Nursing.:Mosby Elsevier.
Maulana, Heri D.J.2009.Promosi Kesehatan.Jakarta:EGC.
Notoatmojo.2012.Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.Jakarta:Rineka Cipta.
Novita, Regina V.T.2011.Keperawatan Maternitas.Bogor:Ghalia Indonesia
Nursalam, Effendi.2008.Pendidikan Dalam Keperawatan.Jakarta:Salemba Medika.
Nursalam.2011.Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman
Skripsi, Tesis Dan Instrumen Penelitian Ilmu Keperawatan.Jakarta:Salemba Medika.
Nurihsan, Achmad Juntika.2006.Bimbingan Dan Konseling Dalam Berbagai Latar
Kehidupan.Bandung:Refika Aditama.
Priyanto, Agus.2009.Komuniukasi Dan Konseling Aplikasi Dalam Sarana Pelayanan
Kesehatan Untuk Perawat Dan Bidan.Jakarta:Salemba Medika.
Saravelos, Sotirios H., dan Regan, Lesley.2011.The Importance Of Preconception
Counseling And Early Pregnancy Monitoring.Department Of Obstetrics And
Gynaecology,29(6):557-568.
Siawosuharjo, Suwigyono, & Chakrawati.2010.Panduan Super Lengkap Hamil
Sehat.Semarang:Penebar Plus.
Sinclair, Constance.2010.Buku Saku Kebidanan.Jakarta:EGC.
Sugiyono.2012.Statistika Untuk Penelitian.Bandung:Alfabeta.
Sujiono, Bambang, & Sujiono, Yuliani Nurani.2004.Persiapan dan Saat
Kehamilan.Jakarta:PT Elex Media Computindo.
Sunarsih, Tri.2011.Asuhan Kebidanan Untuk Kehamilan.Jakarta:Salemba.
Sunaryo.2004.Psikologi Untuk Keperawatan.Jakarta:EGC.
Tamsuri, Anas.2008.Konseling Dalam Keperawatan.Jakarta:EGC.
Walfisch dan Koren.2011.Preconception Counseling:Rational, Practice And
Challenges.Diakses dari
http://europepmc.org/abstract/MED/21926950.padatanggal 14 Januari 2014
Wawan, A., & M., Dewi.2011.Teori Dan Pengukuran Pengetahuan,Sikap,Dan Perilaku
Manusia.Yogyakarta:Nuha Medika.
Weller, Barbara F.2005.Kamus Saku Perawat.Jakarta:EGC.
xx
Williams, Letitia, dkk.2012.Associations Between Preconception Counseling And
Maternal Behaviors Before And During Pregnancy.Maternal And Health
Journal,16(9):1854-1861.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami istri dengan usia istri
berumur antara 15 sampai dengan 49 tahun atau usia istri berumur kurang dari 15
tahun dan sudah haid atau usia istri berumur lebih dari 50 tahun tetapi masih haid
(BKKBN, 2013). Pada pasangan suami istri usia subur yang baru menikah atau ingin
mendapatkan anak lagi, kehamilan merupakan saat-saat yang paling ditunggu. Hal itu
juga merupakan saat yang menegangkan ketika sebuah kehidupan baru bertumbuh
dan berkembang di dalam rahim (Sunarsih, 2011).
Kesehatan yang baik adalah salah satu faktor yang paling penting dalam
kehamilan. Kesehatan prakonsepsi adalah cara untuk meningkatkan hasil kehamilan
yang positif dengan mendorong perempuan untuk terlibat dalam gaya hidup yang
sehat sebelum mereka hamil (Williams & Wilkins, 2012). Keadaan yang kurang
mendukung kondisi-kondisi prakonsepsi akan berdampak kurang baik pula terhadap
pembentukan terjadinya proses konsepsi (Sujiono, 2004).
Perawatan kesehatan yang baik, penting untuk perkembangan dan
kesejahteraan janin, sehingga berada dalam kondisi kesehatan yang prima sebelum
kehamilan menjadi hal yang penting (Curtis, 1999).
Perawatan prakonsepsi yang
dimulai sebelum kehamilan dapat menjadi strategi efektif untuk mengurangi
gangguan bawaan dan meningkatkan kesehatan wanita usia subur (Shanon et al,
2013).
American College of Obstetricians and Gynecologists
(ACOG) (2006)
merekomendasikan bahwa selama periode reproduktif wanita, terutama mereka yang
2
tentang perawatan kesehatan dan perilaku untuk mengoptimalkan hasil kehamilan.
Pada wanita yang menerima perawatan prakonsepsi lebih cenderung mengadopsi
perilaku sehat, sehingga memiliki hasil kehamilan yang baik (Dean et al, 2013).
Perawatan prakonsepsi tidak hanya untuk wanita, tetapi juga untuk pria.
Perawatan prakonsepsi untuk pria juga penting yaitu untuk meningkatkan hasil
kehamilan yang sehat (Regina VT, 2011). Masalah umum dalam perawatan
prakonsepsi yaitu keluarga berencana, mencapai berat badan yang sehat, skrining dan
pengobatan untuk penyakit menular, memperbarui imunisasi yang tepat, meninjau
obat untuk efek teratogenik, konsumsi suplemen asam folat untuk mengurangi risiko
cacat tabung saraf bagi wanita yang ingin hamil, dan pengendalian penyakit kronis
sangat penting untuk mengoptimalkan hasil kehamilan (Farahi dan Zolotor, 2013).
Preconception Counseling
adalah komponen penting dari perawatan prakonsepsi
(Williams et al, 2012).
Preconception Counseling
merupakan skrining dan memberikan
informasi serta dukungan kepada individu usia subur sebelum hamil untuk promosi
kesehatan dan mengurangi risiko (Bulechek, Butcher, & Dochterman, 2008).
Preconception Counseling
memainkan peran utama dalam mempersiapkan kehamilan.
Preconception Counseling
bertujuan untuk mengidentifikasi dan memodifikasi risiko yang
berhubungan dengan kesehatan dan hasil kehamilan ibu, serta sebelum kehamilan
(Walfisch dan Koren, 2011).
Kunjungan konseling prakonsepsi adalah waktu yang ideal untuk
mengevaluasi pasien dan kehamilan (Lanik, 2012).
Public Health Service Expert Panel on
the Content of Prenatal Care
menyatakan bahwa kunjungan prakonsepsi mungkin
merupakan satu-satunya kunjungan perawatan kesehatan terpenting. Hal tersebut
dilihat dari konteks dampaknya terhadap kehamilan (Cunningham, Gary, & Gant,
3
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa peristiwa-peristiwa yang terjadi di
dalam uterus, bahkan sebelum seorang wanita mengetahui dirinya sedang hamil,
mungkin memiliki dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan janin dan hasil
kehamilan (Saravelos dan Regan, 2011). Selain hal tersebut, dalam penelitian lain
menunjukkan bahwa dasar dari hasil kehamilan yang merugikan sering disebabkan
karena masa awal kehamilan selama organogenesis. Oleh karena itu, penting untuk
mengambil tindakan pencegahan sedini mungkin sebelum hamil (Elsinga et al, 2008).
Selama ini, banyak orang yang kurang memahami pentingnya kondisi-kondisi
pada masa-masa sebelum terjadinya proses konsepsi, sehingga para calon bapak dan
ibu hanya berkonsentrasi pada persiapan proses kehamilan dan persalinan saja. Hal
ini dapat dimengerti karena pengetahuan yang kurang tentang kondisi-kondisi
prakonsepsi disebabkan tidak adanya penyuluhan-penyuluhan terhadap mereka
(Sujiono, 2004). Pengetahuan, kesadaran, dan keyakinan tentang perawatan
prakonsepsi tidak mendorong wanita untuk datang pada pada praktik kesehatan
prakonsepsi. Wanita prakonsepsi muda dan wanita yang sudah mempunyai anak
kurang terlibat dalam perilaku kesehatan prakonsepsi. Oleh karena itu, diperlukan
mendidik perempuan prakonsepsi muda tentang pentingnya dan manfaat dari berlatih
perawatan prakonsepsi (Delissaint dan McKyer, 2011). Perempuan juga menyatakan
sikap positif terhadap perawatan prakonsepsi, tetapi mereka ragu-ragu untuk mencari
perawatan prakonsepsi untuk diri mereka sendiri. Perempuan menganggap diri
mereka tidak berada di kelompok sasaran untuk perawatan prakonsepsi (Zee et al,
2012).
Dalam hal ini, peran perawat dalam perawatan prakonsepsi di tingkat dasar
antara lain pengkajian faktor risiko, promosi kesehatan, intervensi klinikal, dan
4
sebelum konsepsi untuk memberikan anjuran/nasihat kepada orang tua,
mengevaluasi kehamilan dan bila menemukan suatu kelainan, dapat merujuk ke
dokter spesialis yang lebih kompeten sedini mungkin. Dari peran perawat yang
dilakukan tersebut, diharapkan dapat menghasilkan sebuah kehamilan yang sehat
pada pasangan usia subur (Regina VT, 2011).
Konseling dalam keperawatan merupakan salah satu komponen penting pada
proses keperawatan dan pendidikan kesehatan. Konseling mencerminkan hubungan
perawat-klien, komunikasi terapeutik, dan pelayanan yang berorientasi pada masalah.
Konseling dapat dipandang sebagai salah satu bentuk pelayanan keperawatan, yaitu
memberi petunjuk kepada individu untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, dan
perilaku konstruktif yang berguna untuk mempertahankan dan meningkatkan derajat
kesehatannya (Tamsuri, 2008). Perawat mempunyai kewajiban membimbing dan
membantu klien memecahkan masalah melalui program konseling (Priyanto, 2009).
Berdasarkan hasil wawancara dengan 15 PUS yang ada di RT.02 RW.O7
Dusun Blumbang, Desa Campurdarat, Kabupaten Tulungagung didapatkan bahwa
kebanyakan dari pasangan usia subur kurang mengetahui dan memahami tentang apa
yang harus mereka lakukan di saat merencanakan untuk hamil, misalnya diet, berat
badan yang ideal, olahraga, asupan asam folat, paparan lingkungan yang kurang
kondusif, melakukan pemeriksaan kesehatan. Hal ini didukung dengan data yang
diperoleh dari Puskesmas Campurdarat tahun 2013. Dari data tersebut diketahui
bahwa di Puskesmas Campurdarat memiliki kasus maternal tertinggi di antara
puskesmas-puskesmas yang lain di Kabupaten Tulungagung, yaitu sebanyak 287
kasus maternal. Kasus maternal tersebut diantaranya terdiri dari 4% hiperemis, 12%
5
persalinan, 4% perdarahan nifas, 10% partus lama, 1,5% infeksi, dan kasus lain 56%.
Selain itu, terdapat 14 kasus jumlah ibu hamil dengan Hb < 11 gr %.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul
“
Perbedaan Pengetahuan dan Sikap Tentang Prakonsepsi
Sebelum dan
Sesudah Dilakukan
Preconception Counseling
Pada
Pasangan Usia Subur (PUS)
”.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah yaitu :
“
Apakah
ada perbedaan pengetahuan dan sikap tentang prakonsepsi
sebelum dan sesudah
dilakukan
preconception counseling
pada
pasangan usia subur ( PUS)?
”
1.3
Tujuan
1.3.1
Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan pengetahuan
dan sikap tentang prakonsepsi sebelum dan sesudah dilakukan
preconception
counseling
pada pasangan usia subur (PUS).
1.3.2
Tujuan Khusus
1.
Mengidentifikasi karakteristik Pasangan Usia Subur (PUS).
2.
Mengidentifikasi pengetahuan tentang prakonsepsi sebelum dilakukan
preconception counseling
pada pasangan usia subur (PUS).
3.
Mengidentifikasi pengetahuan tentang prakonsepsi sesudah dilakukan
preconception counseling
pada pasangan usia subur (PUS).
4.
Mengidentifikasi sikap tentang prakonsepsi sebelum dilakukan
preconception
counseling
pada pasangan usia subur (PUS).
5.
Mengidentifikasi sikap tentang prakonsepsi sesudah dilakukan
preconception
6
6.
Menganalisis perbedaan pengetahuan tentang prakonsepsi sebelum dan
sesudah dilakukan
preconception counseling
pada pasangan usia subur (PUS).
7.
Menganalisis perbedaan sikap tentang prakonsepsi sebelum dan sesudah
dilakukan
preconception counseling
pada pasangan usia subur (PUS).
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1
Bagi Peneliti
Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman tentang perbedaan
pengetahuan dan sikap tentang prakonsepsi
sebelum dan sesudah dilakukan
preconception counseling
pada
pasangan usia subur (PUS) serta penerapan
keperawatan maternitas tentang konseling prakonsepsi.
1.4.2
Bagi Pasangan Usia Subur (PUS)
Sebagai bahan informasi kepada Pasangan Usia Subur (PUS) untuk
mengetahui tentang pentingnya peranan konseling prakonsepsi dalam
merencanakan sebuah kehamilan, sehingga dapat menambah pengetahuan
dan memperbaiki sikap mereka, serta membantu PUS dalam menentukan
tindakan perawatan yang benar dan tepat selama masa prakonsepsi.
1.4.3
Bagi Bidang Keperawatan
Dapat meningkatkan peran serta, kinerja dan pelayanan profesi keperawatan,
khususnya keperawatan maternitas dalam melaksanakan upaya promotif dan
preventif dalam memberikan konseling dan menangani masalah prakonsepsi
7
1.5
Keaslian Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh Slamet Setyo Budi Utomo (2008) dengan judul
“
Pengaruh Konseling Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Seksio Sesarea di RSU
PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten”
. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode analitik dengan pendekatan randomized controlled trial (CRT). Jumlah
subjek penelitian sebanyak 70 orang dengan uji hipotesa analisis Uji t (
t-Test
) dan
analisis varians satu jalan (
One Way Anova
). Hasil dari penelitian tersebut
menunjukkan bahwa konseling berpengaruh signifikan terhadap tingkat kecemasan
pada pasien sebelum dan sesudah operasi seksio sesarea.
Penelitian yang dilakukan oleh Boukie Van Der Zee dkk (2012) yang berjudul
“Persepsi Konseling Prakons
epsi Pa
da Wanita Yang Berencana Hamil”. Pendekatan
analitis empiris digunkanan untuk mengeksplor keraguan wanita untuk mencari
konseling prakonsepsi. Dari penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa perempuan
menyatakan sikap yang positif terhadap perawatan prakonsepsi, tetapi mereka
ragu-ragu untuk mencari perawatan prakonsepsi. Mereka tidak menganggap dirinya
sebagai bagian dari kelompok sasaran untuk perawatan prakonsepsi.
Penelitian yang dilakukan oleh Prochownik
(2006) dengan judul “Kesadaran
Konseling Prakonsepsi dan Kesehatan Reproduksi Pada Remaja Dengan Diabetes
”.
Penelitian ini mengeksplorasi kesadaran masalah yang berkaitan dengan diabetes dan
kehamilan, konseling prakonsepsi, dan kontrasepsi pada wanita remaja dengan
diabetes tipe 1
.
Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan jumlah
subjek 80 orang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa remaja tidak memiliki
8
Penelitian yang dilakukan oleh Elsinga et.al (2008
) dengan judul “
Pengaruh
Konseling Prakonsepsi Tentang Lifestyle dan Perilaku Lain Sebelum dan Selama
Kehamilan
”
menunjukkan bahwa setelah konseling prakonsepsi, wanita memiliki
lebih banyak pengetahuan tentang item-item yang penting. Dan yang paling penting,
mereka mendapatkan pengetahuan yang lebih ini sebelum kehamilan dan lebih
banyak perempuan mengubah perilaku mereka untuk mengurangi hasil kehamilan
yang merugikan.
Perbedaan penelitian ini dengan beberapa penelitian di atas adalah penelitian
ini tentang
Preconception Counseling
dari NIC (
Nursing Intervention Classification
). Subjek
yang digunakan dalam penelitian ini juga berbeda. Dalam penelitian ini menggunakan
Pasangan Usia Subur (PUS) yang berada di RT.02 RW.07 Dsn. Blumbang Ds.