• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penyusunan Dan Jumlah Lapisan Vinir Terhadap Stabilitas Dimensi Kayu Lapis (Plywood)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Penyusunan Dan Jumlah Lapisan Vinir Terhadap Stabilitas Dimensi Kayu Lapis (Plywood)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENYUSUNAN DAN JUMLAH LAPISAN VINIR

TERHADAP STABILITAS DIMENSI KAYU LAPIS (PLYWOOD)

Oleh

Iwan Risnasari, S.Hut, M.Si

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ……….. i

Daftar Isi ……….. ii

Daftar Tabel ……… iii

Daftar Gambar ……… iv

Daftar Lampiran ……….. v

Pendahuluan ……….….. 1

Pembuatan Plywood ……….. 2

Plywood Closed Side dan Open Side ………. 3

Plywood dan Kayu Solid ………... 5

Plywood Lapis Genap dan Lapis Ganjil ……….. 6

Plywood dan LVL ………... 8

Penutup ……… 9

Daftar Pustaka ……… 9

(3)

DAFTAR TABEL

Halaman

(4)

DAFTAR GAMBAR

No Teks Halaman

1. Penyusunan Lembaran Finir dalam Pembuatan Plywood ……… 4 2. Perbandingan Persentase Pengembangan antara Plywood dengan Kayu

Solid Arah Longitudinal ……… 5 3. Perbandingan Persentase Pengembangan antara Plywood dengan Kayu

Solid Arah Tangensial ……… 5 4. Perbandingan Pengaruh Perubahan Kadar Air Terhadap Pengembangan

Antara Plywood dan Kayu Solid ………... 6 5. Perbandingan Persentase Pengembangan Antara Plywood Lapis Ganjil dan

Lapis Genap ………. 7

(5)

DAFTAR LAMPIRAN

No Teks Halaman

(6)

PENGARUH PENYUSUNAN DAN JUMLAH LAPISAN VINIR TERHADAP STABILITAS DIMENSI KAYU LAPIS (PLYWOOD)

Oleh

Iwan Risnasari, S.Hut, M.Si

Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Email : i_risnasari@yahoo.com

Pendahuluan

Kayu lapis (plywood) adalah salah satu anggota panel kayu yang terbuat

dari lembaran-lembaran finir, yang direkat satu sama lain dengan arah serat

bersilangan tegak lurus (konstruksi silang). Plywood merupakan material yang

banyak disukai masyarakat karena memiliki beberapa sifat unik yang membuatnya

menjadi bahan baku yang ideal. Plywood dapat dilengkungkan dari lengkung biasa

seperti bergelombang dan membentuk lingkaran, sehingga merupakan bahan

material yang kuat dan fleksibel sesuai dengan tujuan penggunaan. Keistimewaan

plywood sebenarnya terletak pada susunan lapisan finirnya yang membentuk

konstruksi silang. Dengan konstruksi yang demikian kekuatan kayu yang secara

alamiah hanya terletak searah dengan arah serat saja, dirubah kekuatannya menjadi

tersebar merata sehingga panel-panel yang relatif tipis dimungkinkan memikul beban

yang sama dengan kayu solid yang jauh lebih tebal.

Plywood sangat praktis untuk komponen bangunan karena merupakan

lempengan yang lebar dan luas yang cocok untuk penutup lantai, dinding maupun

atap. Karena susunan lapisannya, plywood mempunyai bentuk yang stabil,

kekuatan yang lebih homogen dibandingkan kayu solid, mudah dipotong-potong dan

dikerjakan, kuat dan kayu, siap dipakai secara langsung, dapat disambung dengan

paku atau perekat, dan permukaannya dapat langsung dicat karena sudah cukup

halus (Surjokusumo, 1984).

Plywood biasanya disusun dari finir yang berjumlah ganjil (3, 5, 7, 9 dan

seterusnya) dengan tujuan untuk menjaga keseimbangan dari satu sisi panel ke sisi

(7)

lapisan core yang mempunyai kekuatan sangat tinggi.Sejumlah plywood juga

diproduksi dengan jumlah lapisan genap, yang terbuat dari 4 atau 6 lapisan finir.

Dalam hal ini dua finir diletakkan sejajar untuk membentuk lapisan core yang tebal

(Haygreen dan Bowyer, 1989). Berkaitan dengan permukaan plywood maka yang

biasanya digunakan dalam pembuatan plywood adalah cloosed side. Istilah

cloosed side dihasilkan dari permukaan finir yang sewaktu pemotongan berada

disebelah nosebar (tight side).

Selain itu juga terdapat produk panil kayu yang terbuat dari

lembaran-lembaran finir, yaitu laminated veneer lumber (LVL), dimana lembaran-lembaran-lembaran-lembaran finir

direkat dengan arah serat finir dibuat sejajar satu dengan yang lainnya menurut arah

memanjang panil. Dengan demikian LVL sebenarnya mirip dengan plywood yang

juga sama-sama terbuat dari lapisan finir kecuali konstruksi penyusun lapisan

finirnya yang arah serat-seratnya dibuat saling sejajar serat. Produk ini ternyata

mempunyai sifat yang sebanding dan bahkan melebihi sifat papan kayu gergajian

(Bakar, 1996).

Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan kajian/penelitian untuk

mengetahui fenomena yang terjadi berkaitan dengan jumlah lapisan dan orientasi

penyusunan lapisan finir dalam pembuatan plywood. Hal ini perlu dilakukan untuk

mengetahui pengaruhnya terhadap sifat-sifat plywood yang dihasilkan, terutama

berkaitan dengan sifat stabilitas dimensinya.

Pembuatan Plywood

Vinir dengan ukuran ± 0.2 x 30 x 30 cm, serta kayu solid ukuran ± 1,5 x 15 x 25

cm dari jenis kayu balsa sebagai kontrol dipersiapkan dengan melakukan pengeringan

selama ± 24 jam pada suhu 650C. Vinir tersebut kemudian dibuat menjadi panel dengan

komposisi sebagai berikut :

a. Plywood open side 3 lapis sebanyak 2 lembar

b. Plywood close side 3 lapis sebanyak 5 lembar

c. Plywood close side 2 lapis sebanyak 5 lembar

d. LVL close side 8 lapis sebanyak 1 lembar

Pembuatan plywood/LVL dimulai dengan menentukan permukaan finir loose side

(8)

telah dibuat tersebut dibersihkan permukaannya dari semua kotoran yang melekat, serta

menyiapkan perekat murni urea formaldehyde. Untuk finir yang berukukuran 30 x 30 cm

besarnya berat labur perekat adalah sebesar 22-23 gram/baris rekat (atau sebesar ±

250 gr/m2). Pelaburan dilakukan dengan menggunakan sistem single spreader. Finir

yang telah dibuat kemudian dibiarkan selama beberapa waktu (open assembly time ± 5

menit). Finir-finir kemudian direkatkan satu sama lain sehingga membentuk plywood

dan LVL dan dibiarkan selama beberapa waktu (open assembly time ± 5 menit).

Plywood dikempa panas selama 1 menit/mm tebal dengan tekanan 18 kg/cm2. Plywood

dan LVL dipasangi paku pada arah tangensial dan longitudinal untuk menghitung

pengembangannya dengan ulangan pada tempat berbeda dalam 1 plywood

masing-masing 2 kali. Jarak antar masing-masing-masing-masing paku ± 10-15 cm, sebagai pembanding

digunakan papan tangensial kayu solid jenis yang sama (balsa).

Pengukuran pengembangan dimensi dilakukan dengan mengukur perubahan

jarak antar paku yang telah dipasang sebelumnya baik pada arah tangensial maupun

longitudinal. Pengukuran pertama dilakukan setelah plywood, LVL, dan papan kayu

solid dikondisikan pada suhu ruangan selama 4 hari. Sampel yang telah diukur

selanjutnya diletakkan dalam ruangan lembab dan pengukuran perubahan dimensi

dilakukan setiap selang 2 hari selama 6 hari (3 kali pengukuran).

Plywood Closed Side dan Open Side

Hasil pengamatan terhadap plywood open side dan cloose side secara fisik

(Tabel 1) memperlihatkan bahwa plywood cloosed side cenderung lebih stabil. Hal ini

diduga karena permukaan tight side (permukaan finir yang sewaktu pemotongan berada

disebelah nosebar) biasanya tidak mengandung retak dan halus, sehingga disebut juga

dengan istilah cloose side (Gambar 1). Kemudian dalam pembuatan plywood

permukaan tight side dari lapisan permukaan tidak dilabur dengan perekat dan

diletakkan disebelah luar, sehingga penampilan plywood tampak rapi. Sedangkan

permukaan yang retak diletakkan disebelah dalam dan dilabur dengan perekat. Dengan

diisinya celah-celah retakan pada permukaan finir tersebut dengan perekat akan

membuat ikatan yang lebih kuat antara lapisan yang satu dengan yang lainnya.

Berbeda halnya dengan plywood open side, dimana permukaan yang mengandung

retak (loose side) diletakkan disebelah luar sedangkan permukaan yang halus disebelah

(9)

Tabel 1. Penampakan Fisik Plywood

Jenis Plywood

Pengamatan I Pengamatan II Pengamatan III

Open I Melengkung searah T

Melengkung searah T

Mulai stabil

Open II Masih stabil Masih stabil Stabil Close I Melengkung searah

T

Close II Stabil Stabil Stabil

Close III Agak stabil Agak stabil Agak stabil (melengkung sedikit)

Close IV Stabil Stabil Stabil

Close V

Genap I Melengkung searah T

Melengkung searah T

Melengkung sedikit searah T

Genap II Melengkung searah T

Melengkung searah T

Melengkung sedikit searah T

Genap III Agak stabil Mulai stabil Stabil Genap IV Melengkung searah

T

Mulai stabil Stabil

Genap V Melengkung searah T (sedikit)

Melengkung banyak searah T

Melengkung searah T LVL Melengkung searah

T

Melengkung sedikit searah T

Melengkung searah T (sedikit) Kayu

Solid

Stabil Stabil Stabil

Close Side

Open

Side

(10)

Plywood dan Kayu Solid

Persentase pengembangan pada arah longitudinal dan tangensial pada

pywood tidak menunjukkan kisaran yang jauh. Berbeda halnya pada kayu solid

dimana perbedaan pengembangan longitudinal dan tangensial sangat jauh seperti

terlihat pada Gambar 2 dan Gambar 3.

0

Close side I Close side II Close side III

Close side IV Close side V Solid wood

Gambar 2. Perbandingan Persentase Pengembangan antara Plywood dengan Kayu Solid Arah Longitudinal

0

Close side I Close side II Close side III

Close side IV Close side V Solid wood

(11)

Pada kayu solid keteguhan sejajar serat jauh lebih besar daripada keteguhan tegak

lurus serat, sehingga titik lemahnya terletak pada arah tegak lurus serat (tangensial),

yang ditandai dengan tingginya nilai pengembangan tangensial. Sedangkan pada

plywood keteguhan tegak lurus serat mendekati keteguhan sejajar serat sehingga

menghasilkan panel dengan stabilitas dimensi yang relatif lebih tinggi daripada kayu

solid. Hal ini diakibatkan oleh konstruksi silang pada plywood, dimana pada arah

tangensial lapisan face dan back yang memiliki kembang susut besar ditahan oleh

lapisan core yang mempunyai kembang susut jauh lebih kecil. Demikian juga

sebaliknya pada arah panjang (longitudinal).

0,00

Gambar 4. Perbandingan Pengaruh Perubahan Kadar Air Terhadap Pengembangan Antara Plywood dan Kayu Solid

Selain itu juga dipengaruhi oleh kemampuan bahan dalam menyerap air,

dimana kayu solid sangat cepat menyerap air pada kondisi lembab sehingga

perubahan kadar airnya lebih tinggi daripada plywood sebagaimana terlihat pada

Gambar 4.

Plywood Lapis Genap dan Lapis Ganjil

Pengembangan longitudinal dari plywood lapis ganjil cenderung lebih tinggi

daripada plywoood lapis genap. Sebaliknya pengembangan tangensial dari plywood

lapis genap cenderung lebih tinggi daripada plywood lapis ganjil sebagaimana dapat

(12)

0

l (%) LapisanGanjil

Lapisan

Gambar 5. Perbandingan Persentase Pengembangan Antara Plywood Lapis Ganjil dan Lapis Genap

Kemudian dilihat dari penampakan fisiknya (Tabel 1) menunjukkan bahwa

plywood lapis genap cenderung tidak stabil, yaitu melengkung searah tangensial.

Hal ini terjadi karena pada plywood lapis genap yang terdiri dari 2 lapis finir, ketika

pada lapisan pertama terjadi pengembangan ke arah tangensial maka hanya ditahan

oleh lapisan kedua mengembang kearah longitudinal. Karena pengembangan

tangensial lebih besar maka papan akan melengkung searah tangensial. Dengan

demikian plywood dengan 2 lapisan finir menjadi tidak stabil karena tidak ada gaya

yang saling menahan/meniadakan ketika terjadi kembang susut.

Berbeda halnya jika plywood lapis genap disusun dari 4 atau 6 lapis finir.

Karena prinsip konstruksi silang tetap dapat dilakukan, yaitu dengan menyusun

lapisan kedua dan ketiga saling sejajar sebagai core yang saling tegak lurus dengan

lapisan pertama dan keempat. Plywood lapis genap yang seperti ini dibuat dalam

rangka meningkatkan efisiensi penggunaan kayu. Karena dengan lapisan genap (≥

4) lapisan core menjadi lebih tebal karena disusun oleh ≥ 2 lapis finir yang saling

(13)

Plywood dan LVL

Dilihat dari pengembangan longitudinal dan tangensial pada Gambar 6,

serta dari penampakan fisiknya maka plywood cenderung lebih stabil daripada LVL.

Hal ini diduga karena lembaran-lembaran finir pada LVL disusun saling sejajar,

sehingga LVL cenderung mempunyai sifat yang hampir sama dengan kayu solid.

0

Gambar 6. Perbandingan Persentase Pengembangan Antara Plywood dengan LVL

Jika dibandingkan dengan kayu solid maka LVL cenderung mempunyai

nilai pengembangan yang lebih rendah. Hal ini diduga karena LVL memang memiliki

beberapa sifat khas/keutamaan dibanding kayu solid, antara lain:

1. dapat dilengkungkan, karena bahan pembentuknya adalah finir

2. keteguhan lebih tinggi, dimana pengaruh cacat alami (mata kayu, lubang gerek,

serat memuntir, kayu reaksi dan sebagainya) yang sangat mengurangi

keteguhan kayu dapat dihilangkan atau diminimumkan dalam LVL. Karena LVL

terbuat dari finir, maka adanya cacat pada kayu solid pembentuk finir akan

tersebar rata pada LVL sehingga efek negatifnya minimum.

3. pengawetan lebih mudah, karena dapt dilakukan pada lembaran-lembaran finir

atau dimasukkan kedalam campuran perekat. Dengan cara demikian diperoleh

penetrasi bahan pengawet yang merata sampai kebagian terdalam LVL, yang

dalam kayu solid sangat sulit dicapai

(14)

Penutup

Plywood cloose side cenderung lebih stabil dibandingkan plywood open side,

kemudian plywood cenderung lebih stabil daripada kayu solid. Plywood lapis ganjil

(terdiri dari 3 lapis) cenderung lebih stabil daripada plywood lapis genap (terdiri dari 2

lapis), karena tidak ada gaya yang saling menahan ketika terjadi pengembangan pada

plywood 2 lapis. Plywood cenderung lebih stabil dari LVL, karena LVL disusun dari

lembaran-lembaran finir yang saling sejajar sehingga cenderung lebih mirip dengan sifat

kayu solid. Namun LVL mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan kayu solid

DAFTAR PUSTAKA

Bakar ES. 1996. Kayu Laminasi Venir Sejajar: Pengertian, Sifat Khas, Proses Pembuatan, dan Prospek Pengembangannya. Buletin Teknologi Hasil Hutan pp. 25-30. Jurusan Teknologi Hasil Hutan. Fakultas Kehutanan IPB

Haygreen JG dan Jim LB. 1989. Hasil Hutan dan Ilmu kayu. Gadjah Mada University Press. Yogjakarta.

(15)
(16)

Lampiran 1. Hasil Pengukuran dan Perhitungan Plywood

Rata-rata 126,41 127,83 128,78 130,83 129,32 131,95 129,33 131,95 1,87 2,35 2,30 3,22 2,31 3,22

Open side II-1 130,05 127,10 132,63 130,43 132,75 130,44 132,75 130,45 11,00 13,00 1,98 2,62 2,08 2,63 2,08 2,64 Open side II-2 128,47 131,07 132,63 134,45 133,07 134,71 133,08 134,71 3,24 2,58 3,58 2,78 3,59 2,78

Rata-rata 129,26 129,09 132,63 132,44 132,91 132,58 132,92 132,58 2,61 2,60 2,82 2,70 2,83 2,71

Rata-rata

Open side 127,84 128,46 130,71 131,63 131,11 132,26 131,12 132,26 2,25 2,47 2,56 2,96 2,57 2,96

Close side I-1 102,70 107,28 106,29 111,31 106,29 112,66 106,32 112,66 11,00 16,00 3,50 3,76 3,50 5,01 3,52 5,01 Close side I-2 105,60 119,72 109,11 123,00 109,11 124,48 109,14 124,48 3,32 2,74 3,32 3,98 3,35 3,98

Rata-rata 104,15 113,50 107,70 117,16 107,70 118,57 107,73 118,57 3,41 3,22 3,41 4,47 3,44 4,47

Close side II-1 133,79 141,82 137,48 144,22 137,59 144,24 137,62 144,26 11,00 15,00 2,76 1,69 2,84 1,71 2,86 1,72 Close side II-2 128,72 140,23 132,36 143,75 132,48 143,76 132,49 143,78 2,83 2,51 2,92 2,52 2,93 2,53

Rata-rata 131,26 141,03 134,92 143,99 135,04 144,00 135,06 144,02 2,79 2,10 2,88 2,11 2,90 2,12

Close side III-1 133,68 139,37 137,59 142,24 137,61 142,27 137,63 142,29 9,00 14,00 2,92 2,06 2,94 2,08 2,95 2,10 Close side III-2 131,81 134,90 135,38 138,29 135,38 138,30 135,40 138,32 2,71 2,51 2,71 2,52 2,72 2,54

Rata-rata 132,75 137,14 136,49 140,27 136,50 140,29 136,52 140,31 2,82 2,28 2,82 2,30 2,84 2,31

Close side IV-1 125,79 131,95 130,28 135,38 130,42 135,52 130,42 135,52 11,00 15,00 3,57 2,60 3,68 2,71 3,68 2,71 Close side IV-2 131,88 132,50 135,41 135,52 135,42 135,76 135,42 135,76 2,68 2,28 2,68 2,46 2,68 2,46

Rata-rata 128,84 132,23 132,85 135,45 132,92 135,64 132,92 135,64 3,11 2,44 3,17 2,58 3,17 2,58

Close side V-1 115,66 115,58 119,29 119,51 119,39 119,65 119,40 119,65 11,00 14,00 3,14 3,40 3,22 3,52 3,23 3,52 Close side V-2 117,41 122,18 121,35 127,46 121,48 127,52 121,49 127,52 3,36 4,32 3,47 4,37 3,48 4,37

Rata-rata 116,54 118,88 120,32 123,49 120,44 123,59 120,45 123,59 3,25 3,87 3,35 3,96 3,36 3,96

Rata-rata

Close side 122,70 128,55 126,45 132,07 126,52 132,42 126,53 132,42 3,06 2,73 3,11 3,00 3,12 3,01

Lapis genap I-1 116,56 130,35 119,55 133,22 119,56 133,45 119,56 133,46 11,00 14,00 2,57 2,20 2,57 2,38 2,57 2,39 Lapis genap I-2 118,97 116,78 119,41 122,18 119,77 122,29 119,79 122,30 0,37 4,62 0,67 4,72 0,69 4,73

Rata-rata 117,77 123,57 119,48 127,70 119,67 127,87 119,68 127,88 1,46 3,35 1,61 3,48 1,62 3,49

Lapis genap

II-1 119,77 115,43 120,77 123,81 120,89 123,85 120,90 123,87 10,00 14,00 0,83 7,26 0,94 7,29 0,94 7,31

Lapis genap

II-2 124,33 121,25 124,64 128,77 124,75 128,89 124,77 128,90 0,25 6,20 0,34 6,30 0,35 6,31

Rata-rata 122,05 118,34 122,71 126,29 122,82 126,37 122,84 126,39 0,54 6,72 0,63 6,79 0,64 6,80

Lapis genap

III-1 110,36 119,95 114,18 124,26 114,29 124,37 114,30 124,39 11,00 15,00 3,46 3,59 3,56 3,68 3,57 3,70

Lapis genap

III-2 101,53 124,30 105,37 127,42 105,75 127,54 105,76 127,55 3,78 2,51 4,16 2,61 4,17 2,61

Rata-rata 105,95 122,13 109,78 125,84 110,02 125,96 110,03 125,97 3,62 3,04 3,85 3,14 3,86 3,15

Lapis genap

IV-1 119,65 125,95 124,48 131,13 124,63 131,81 124,65 131,83 11,00 14,00 4,04 4,11 4,16 4,65 4,18 4,67

Lapis genap

IV-2 115,65 124,47 118,71 131,67 118,85 131,82 118,85 131,83 2,65 5,78 2,77 5,91 2,77 5,91

Rata-rata 117,65 125,21 121,60 131,40 121,74 131,82 121,75 131,83 3,35 4,94 3,48 5,28 3,48 5,29

Lapis genap

V-1 122,09 137,70 126,58 142,79 126,71 142,82 126,71 142,82 10,00 15,00 3,68 3,70 3,78 3,72 3,78 3,72

Lapis genap

V-2 128,74 137,63 131,81 142,82 131,83 143,53 131,83 143,53 2,38 3,77 2,40 4,29 2,40 4,29

Rata-rata 125,42 137,67 129,20 142,81 129,27 143,18 129,27 143,18 3,01 3,73 3,07 4,00 3,07 4,00

Rata-rata

Lapis genap 117,77 125,38 120,55 130,81 120,70 131,04 120,71 131,05 2,36 4,33 2,49 4,51 2,50 4,52

LVL I 128,23 116,74 128,24 123,67 128,46 123,68 128,48 123,68 9,00 16,00 0,01 5,94 0,18 5,94 0,19 5,94

LVL II 131,11 119,24 131,13 125,19 131,13 125,21 131,15 125,21 0,02 4,99 0,02 5,01 0,03 5,01

Rata-rata LVL 129,67 117,99 129,69 124,43 129,80 124,45 129,82 124,45 0,01 5,46 0,10 5,47 0,11 5,47

Kayu Solid 90,70 80,41 90,76 86,41 90,84 86,51 90,86 86,54 9,00 26,00 0,07 7,46 0,15 7,59 0,18 7,62

Kayu Solid 89,25 84,66 89,30 90,34 89,49 90,46 89,52 90,49 0,06 6,71 0,27 6,85 0,30 6,89

Rata-rata

Gambar

Tabel 1.  Penampakan Fisik Plywood
Gambar 2. Perbandingan Persentase Pengembangan  antara Plywood dengan Kayu
Gambar 4. Perbandingan Pengaruh Perubahan Kadar Air Terhadap Pengembangan  Antara Plywood dan Kayu Solid
Gambar 5.   Perbandingan Persentase Pengembangan Antara Plywood Lapis Ganjil dan Lapis Genap
+2

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan harga CPO dunia pada periode 1992- 1996 dan 1998-2001 menyebabkan peningkatan penerimaan devisa dari ekspor CPO lebih besar daripada penurunan penerimaan devisa

 Bila kedua pemeriksaan (crossmatch mayor dan minor tidak mengakibatkan aglutinasi eritrosit, maka diartikan bahwa darah donor sesual dengan darah resipien sehingga transfusi

Dari hasil penelitian tampak bahwa rerata skor hasil belajar siswa yang diajar dengan metode pembelajaran pemecahan masalah adalah 8,10, lebih tinggi dari siswa yang

Beberapa menyatakan bahwa tindakan dekompresi dari saraf tibia pada pasien-pasien dengan pes planovalgus deformitas dapat menyebabkan hilangnya efek nyeri karena

 PT Campina Ice Cream Industry Tbk membukukan kinerja yang baik sepanjang kuartal pertama 2018, dengan pencapaian penjualan dan laba bersih yang naik secara signifikan,

Yamas – Los Yamas o restricciones (los No) se dividen en cinco preceptos morales, cuyo objetivo es destruir la naturaleza inferior. Deben ser practicados y desarrollados en el

kerosakan jaringan luas yang telah sembuh (BTA negatif) masih boleh mengalami batuk darah. Pada kes seperti ini, rawatan dengan ubat anti-TB tidak diperlukan, tapi cukup

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh media internet terhadap motivasi belajar 2) Untuk mengetahui pengaruh kunjungan mahasiswa