PENGARUH INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI)
MELALUI INTELLECTUAL CAPITAL PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI INDONESIA (BEI)
TESIS
Oleh
AHMAD SANI 117017053/Akt
MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENGARUH INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI)
MELALUI INTELLECTUAL CAPITAL PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI INDONESIA (BEI)
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains Dalam Program Studi Magister Akuntansi
Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
Oleh
AHMAD SANI 117017053/Akt
MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Judul Tesis : PENGARUH INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP
RETURN ON INVESTMENT (ROI) MELALUI INTELLECTUAL CAPITAL PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI INDONESIA (BEI)
Nama Mahasiswa : Ahmad Sani Nomor Pokok : 117017053
Program Studi : Magister Akuntansi
Menyetujui, Komisi Pembimbing
(Dr. Ir. Tavi Supriana, M.Si) (Iskandar Muda, SE, M.Si, Ak) Ketua Anggota
Ketua Program Studi, Dekan Fakultas Ekonomi,
(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, CPA) (Prof. Dr.Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA)
Telah diuji pada
Tanggal : 14 Agustus 2014
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Dr. Ir. Tavi Supriana, M.Si Anggota : 1. Iskandar Muda, SE, M.Si, Ak
2. Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, CPA 3. Dra. Sri Mulyani, MBA, Ak
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan Tesis yang berjudul :
“Pengaruh Investasi Teknologi Informasi Dan Sumber Daya Manusia
Terhadap Return on Investment (ROI) Melalui Intellectual Capital Pada Perusahaan Perbankan Di Indonesia (BEI)”
Adalah benar hasil kerja saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh
siapapun sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah
dinyatakan secara benar dan jelas.
Medan, 14 Agustus 2014 Yang membuat pernyataan :
Ahmad Sani
PENGARUH INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI)
MELALUI INTELLECTUAL CAPITAL PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI INDONESIA (BEI)
ABSTRAK
Perusahaan berbasis pengetahuan menciptakan keunggulan kompetitif dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan tenaga-tenaga terampil. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh investasi teknologi informasi dan sumber daya manusia terhadap Return on Investment (ROI) melalui
Intellectual Capital untuk periode 2008-2012. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Menurut tingkat eksplanasinya jenis penelitian ini bersifat kausal komparatif. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 32 perusahaan sebagai sampel dalam periode 5 tahun pengamatan. Dari 160 sampel pengamatan diambil sebanyak 151 sampel pengamatan yang memenuhi syarat yang ditentukan dengan metode purposive sampling. Data dianalisis dengan menggunakan analisis Partial Least Square
(PLS). Hasil penelitian menunjukkan investasi teknologi informasi (TI) berpengaruh postif dan sumber daya manusia (SDM) berpengaruh negatif dan keduanya berpengaruh tidak signifikan terhadap Return on Investment (ROI). Investasi teknologi informasi (TI) dan sumber daya manusia (SDM) berpengaruh positif terhadap Intellectual Capital (IC) tetapi tidak signifikan. Pengaruh total effect dan indirect effect diketahui bahwa secara statistik berpengaruh positif dan signifikan investasi teknologi informasi (TI) dan sumber daya manusia (SDM) terhadap Return on Investment (ROI) melalui Intellectual Capital (IC). Hanya VAHU sebagai variabel indikator Intellectual Capital (IC) memiliki nilai
T-statistik signifikan untuk menjelaskan konstruk VAICTM.
THE INFLUENCE OF THE INFORMATION TECHNOLOGY AND HUMAN RESOURCES INVESTMENT ON THE RETURN ON
INVESTMENT THROUGH INTELLECTUAL CAPITAL IN THE BANKING COMPANY IN INDONESIA (IDX)
ABSTRACT
Knowledge-based company creates the competitive exellence by utilizing technology development and skilled personnel. This study was aimed at testing and analyzing the influence of information technology and human resources investment on the Return on Investment (ROI) through Intellectual Capital for the period of 2008-2012. The data used in this quantitaive causal comparative study were the secondary data in the form of financial reports of the banking companies listed in the Indonesia Stock Exchange (IDX). The population of this study was all of the banking companies listed in the Indonesia Stock Exchange (IDX) and 32 companies were selected to be the samples for this study within the period of 5 years. Of the 160 samples of observation, 151 met the requirements set through purposive sampling method. The data obtained were analyzed through Partial Least Square (PLS) analysis. The result of this study showed that the information technology investment had positive influence and human resources investment had negative influence and both of them had insignificant influence on the Return on Investment (ROI). Information technology and human resources investment had positive but insignificant influence on Intellectual Capital. It was found out that statistically total effect and indirect effect had positive and significant influence on information technology and human resources investment had influence on Return on Investment (ROI) through Intellectual Capital (IC). Only VAHU as the variable of the indicator of Intellectual Capital (IC) had statistically significant T value to explain the construct of VAICTM.
KATA PENGANTAR
Peneliti mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan berkah-Nya kepada Peneliti sehingga Peneliti dapat menyelesaikan
Penelitian Tesis dengan judul “Pengaruh Investasi Teknologi Informasi dan Sumber Daya Manusia terhadap Return on Investment (ROI) melalui Intellectual Capital pada Perusahaan Perbankan di Indonesia (BEI)” yang
menjadi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains dalam
Program Studi Ilmu Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara di Kota Medan, Indonesia.
Dengan tersusunnya tesis ini, Peneliti mengucapkan terimakasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada Yth. Ibu Dr. Ir. Tavi Supriana, M.Si,
selaku Dosen Pembimbing I dan sebagai Ketua Komisi Pembimbing yang telah
banyak membantu dan berperan, serta tidak pernah lelah membimbing dan
mengarahkan Peneliti dalam Penelitian tesis ini dan Yth. Bapak Iskandar Muda,
SE, M.Si, Ak, selaku Dosen Pembimbing II yang turut membimbing dan
mengarahkan Peneliti dalam menyelesaikan Penelitian tesis ini. Peneliti juga
mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc, (C.T.M), Sp.A(K),
selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, CPA, selaku Ketua Program
Studi Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara, sekaligus sebagai Anggota Komisi Pembanding atas saran
dan kritik yang membangun.
4. Ibu Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si. Ak, selaku Sekretaris Program Studi
Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara, sekaligus sebagai Anggota Komisi Pembanding atas saran dan kritik
yang membangun.
5. Dra. Sri Mulyani, MBA, Ak, selaku Anggota Komisi Pembanding atas saran
6. Seluruh Dosen dan Guru Besar pengajar pada Program Magister Akuntansi,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, Medan;
7. Seluruh Staf dan Pegawai Program Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomi
dan Bisnis, Universitas Sumatera Utara, Medan.
8. Bapak Drs. Zainal Abidin, Ak., Irawan, SE, M.Si., M. Firza Alpi, SE., Prima
Yudhi Sucitra, SE., Maryam Bte Badrul Munir, SPd., M.Si., Debby Chyntia
Ovami, S.Pd, M.Si., yang tidak pernah bosan untuk berdiskusi, mendukung,
memotivasi dan memberikan solusi. Serta teman-teman sekelas lainnya
angkatan 2011/2012 yang sama-sama berjuang, kebersamaan yang kita
bangun selama masa pendidikan kelak menjadi hiasan dalam sejarah yang
mengiringi perjalanan dalam menggapai cita-cita.
9. Semua pihak yang telah membantu proses penyelesaian tesis ini dan
rekan-rekan yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang turut hadir
dalam Kolokium dan Seminar Hasil, kehadirannya menjadi bagian dalam
terlaksananya Penelitian Tesis ini.
Kepada anakku tersayang Ahmadinejad Sani, yang pada tanggal 06
Oktober 2014 genap berusia tujuh tahun, apa yang papa lakukan adalah untukmu
agar kelak Nejad mendapat yang lebih baik dari papa. Semangat papa ada dalam
tawamu, tangismu, manjamu, kepolosanmu yang selalu mendampingi papa dalam
suka maupun duka dalam perjalanan hidup papa. Kelak Nejad dewasa ambilah
hikmah dari apa yang papa lakukan semoga menjadi semangat dalam menggapai
cita-cita dan semoga Nejad menjadi orang berilmu yang sukses.
Untuk istriku yang tersayang dan tercinta Sri Dewi Astuti, SE.,
terimakasih atas kesabaranmu mendampingiku. Kita jalani hidup bersama baik
suka maupun duka dengan penuh pengorbanan. Syukur Alhamdulillah, Allah
SWT mengabulkan niat dan doa kita.
Untuk yang terkasih ayahanda (Almarhum Sairin) semua perjuangan dan
jasa serta dukungan yang engkau berikan semasa hidupmu tetap menjadi
semangat dan tetap akan ku kenang. Yang tersayang ibunda (Ashamah)
terimakasih atas kasih sayang yang telah diberikan kepadaku yang tak terhingga
nilainya dari buaian sampai berumah tangga. Yang tak pernah lelah mengasuh dan
baktiku belum mampu mengganti apa yang telah engkau berikan. Semoga Allah
SWT membalas kebaikan Bapak dan Mak berupa kebaikan dunia dan akhirat.
Yang terkasih kedua mertua (Drs. Soegino dan Jumiatin) yang telah memberikan
doa dan dukungannya berupa moril maupun materil, semoga Allah SWT
membalas segala kebaikan yang telah diberikan. Juga kepada kakak, abang,
adik-adikku beserta keluarga terimakasih atas doa dan dukungannya.
Peneliti menyadari tesis ini masih banyak memiliki kekurangan dan jauh
dari sempurna. Namun harapan Peneliti semoga tesis ini bermanfaat kepada
seluruh pembaca. Semoga kiranya Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
memberkati kita semua. Amin.
Medan, 14 Agustus 2014 PENELITI,
RIWAYAT HIDUP Nama : Ahmad Sani, SE
Tempat/Tgl. Lahir : Medan / 22 Januari 1972
Alamat : Jl. Sei Belutu I No. 5 Medan Baru - Medan 20154 No. HP : 0821-60912599
E-mail : asanny@rocketmail.com
ahmadsani2012@rocketmail.com
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Nama Ayah : (Alm.) Sairin Nama Ibu : Ashamah
Nama Istri : Sri Dewi Astuti, SE Nama Anak : Ahmadinejad Sani
PENDIDIKAN
1979 - 1985 : SD Negeri No. 060797 Medan, Sumatera Utara 1985 - 1988 : SMP Negeri IV Medan, Sumatera Utara
1988 - 1991 : SMA Negeri V, Jurusan A-1 (Ilmu-ilmu Fisik) Medan, Sumatera Utara
1998 - 2002 : Universitas Medan Area, Medan – Sumatera Utara, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Judul Skripsi : Penerapan Electronic Data Processing Dalam Sistem Informasi Akuntansi Untuk Menunjang Kelancaran Arus Informasi Pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Medan.
2012-2014 : Universitas Sumatera Utara, Medan – Sumatera Utara, Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Judul Tesis : Pengaruh Investasi Teknologi Informasi dan Sumber Daya Manusia terhadap Return on Investment (ROI) melalui
DAFTAR ISI
2.1.1. Investasi teknologi informasi dan sumber daya manusia, penciptaan nilai dan kinerja keuangan ... 13
2.1.2. Intellectual Capital sebagai pencipta nilai (value creation) ... 18
2.1.3. Return on Investment (ROI) ... 21
2.2. Review Penelitian Terdahulu ... 22
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ... 27
3.1. Kerangka Konsep ... 27
3.2. Hipotesis Penelitian ... 30
BAB IV METODE PENELITIAN ... 32
4.1. Jenis Penelitian ... 32
4.2. Lokasi Penelitian ... 32
4.3. Populasi dan Sampel ... 32
4.4. Metode Pengumpulan Data ... 33
4.5. Definisi Operasional Variabel ... 34
4.6. Metode Analisis Data ... 37
4.6.1. Partial Least Square (PLS) ... 37
4.6.2. Menentukan Metoda Analisis Algorithm ... 38
4.6.3. Menggambar Diagram Jalur ... 38
4.6.4. Outer model formatif, konstruk dengan indikator formatif ... 42
4.6.5. Evaluasi Model Struktural (Inner Model) ... 43
4.6.5.1. R-Squares ... 43
4.6.5.3. Nilai signifikansi (T-value) ... 44
4.6.7.4. Quality Indexes ... 45
4.7. Pengujian Hipotesis (Resampling Bootstraping) ... 45
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47
5.1. Statistik Deskriptif ... 47
5.2. Analisis dan Pembahasan Data ... 50
5. 3. Analisis diagram Jalur PLS pengaruh investasi teknologi informasi dan sumber daya manusia terhadap Return on Investment (ROI) melalui intellectual capital ... 51
5.4. Mengkonversi Diagram Jalur ke dalam Sistem Persamaan ... 52
5.5. Outer Model Formatif ... 53
5.6. Inner Model ... 56
Nilai R-Square ... 57
Nilai Q-Square ... 58
Analisis Pengaruh dengan Nilai signifikansi t-value ... 60
5.7. Quality Indexes ... 61
5.8. Pengujian Hipotesis (Resampling Bootstraping) ... 61
5.9. Pembahasan Hasil Penelitian ... 66
5.9.1. Pengaruh Investasi Teknologi Informasi dan Sumber Daya Manusia terhadap Return on Investment (ROI) ……….... 66
5.9.2. Pengaruh Investasi Teknologi Informasi, Sumber Daya Manusia terhadap Intellectual Capital ... 73
5.9.3. Pengaruh Investasi Teknologi Informasi dan Sumber Daya Manusia terhadap Return on Investment (ROI) melalui Intellectual Capital ... 75
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 79
6.1. Kesimpulan ... 79
6.2. Keterbatasan Penelitian ... 81
6.3 Saran ... 82
DAFTAR PUSTAKA ... 83
DAFTAR TABEL
No. Halaman
1. Data investasi TI beberapa bank di Indonesia ... 3
2. Perusahaan yang gagal dalam ber-investasi TI... 4
3. Human Development Index Indonesia masih rendah dibandingkan negara-negara di ASEAN... 6
4. Review Penelitian Terdahulu ... 22
6. Pengambilan Sampel Berdasarkan Purposive Sampling ... 33
7. Definisi Operasional Variabel ... 34
8. Statistik Deskriptif TI dan SDM 2008-2012 ... 47
9. Statistik Deskriptif IC 2008-2012 ... 48
10. Statistik Deskriptif ROI 2008-2012 ... 49
11. Outer Model (Weights or Loadings) ... 51
12. Outer Weights (Mean, STDEV, T-Values) ... 51
13. Uji Multikolinearitas ... 54
14. Outer Weights (Mean, STDEV, T-Values) ... 55
15. Outer Model (Weights or Loadings) ... 56
16. Hasil Evaluasi Model (Goodness-of-Fit - GoF) ... 56
17. Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Values) ... 62
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
1. Perbandingan Produktifitas SDM Perbankan ASEAN ... 6
2. Kerangka Konseptual ... 27
3. Hubungan Antar Variabel dan Indikator dalam Model PLS ... 39
4. Diagram Jalur Output Algorithm SmartPLS 2.0 M3 ... 52
5. Hasil Outer Model untuk indikator X11 dan Y21 ... 54
6. Hasil Outer Model untuk indikator X21 dan Y21 ... 54
7. Hasil Outer Model untuk indikator Y11, Y12, Y13 dan Y21 ... 54
8. Diagram Jalur Output Algorithm PLS setelah Uji Indikator ... 55
9. Diagram Jalur Blind Folding SmartPLS 2.0 M3 ... 59
10. Diagram Jalur T-statistik Output Bootstrapping PLS setelah Uji Indikator ... 60
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
1. Proses Pengambilan Sampel... 90
2. Daftar Variabel ... 94
3. Descriptive Statistics TI dan SDM 2008 ... 97
4. Descriptive Statistics TI dan SDM 2009... 97
5. Descriptive Statistics TI dan SDM 2010 ... 98
6. Descriptive Statistics TI dan SDM 2011 ... 98
7. Descriptive Statistics TI dan SDM 2012 ... 98
8. Descriptive Statistics Intellectual Capital 2008 ... 98
9. Descriptive Statistics Intellectual Capital 2009 ... 99
10. Descriptive Statistics Intellectual Capital 2010 ... 99
11. Descriptive Statistics Intellectual Capital 2011 ... 99
12. Descriptive Statistics Intellectual Capital 2012 ... 100
12. Descriptive Statistics ROI 2008 ... 100
13. Descriptive Statistics ROI 2009 ... 100
14. Descriptive Statistics ROI 2010 ... 100
15. Descriptive Statistics ROI 2011 ... 101
PENGARUH INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI)
MELALUI INTELLECTUAL CAPITAL PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI INDONESIA (BEI)
ABSTRAK
Perusahaan berbasis pengetahuan menciptakan keunggulan kompetitif dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan tenaga-tenaga terampil. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh investasi teknologi informasi dan sumber daya manusia terhadap Return on Investment (ROI) melalui
Intellectual Capital untuk periode 2008-2012. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Menurut tingkat eksplanasinya jenis penelitian ini bersifat kausal komparatif. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 32 perusahaan sebagai sampel dalam periode 5 tahun pengamatan. Dari 160 sampel pengamatan diambil sebanyak 151 sampel pengamatan yang memenuhi syarat yang ditentukan dengan metode purposive sampling. Data dianalisis dengan menggunakan analisis Partial Least Square
(PLS). Hasil penelitian menunjukkan investasi teknologi informasi (TI) berpengaruh postif dan sumber daya manusia (SDM) berpengaruh negatif dan keduanya berpengaruh tidak signifikan terhadap Return on Investment (ROI). Investasi teknologi informasi (TI) dan sumber daya manusia (SDM) berpengaruh positif terhadap Intellectual Capital (IC) tetapi tidak signifikan. Pengaruh total effect dan indirect effect diketahui bahwa secara statistik berpengaruh positif dan signifikan investasi teknologi informasi (TI) dan sumber daya manusia (SDM) terhadap Return on Investment (ROI) melalui Intellectual Capital (IC). Hanya VAHU sebagai variabel indikator Intellectual Capital (IC) memiliki nilai
T-statistik signifikan untuk menjelaskan konstruk VAICTM.
THE INFLUENCE OF THE INFORMATION TECHNOLOGY AND HUMAN RESOURCES INVESTMENT ON THE RETURN ON
INVESTMENT THROUGH INTELLECTUAL CAPITAL IN THE BANKING COMPANY IN INDONESIA (IDX)
ABSTRACT
Knowledge-based company creates the competitive exellence by utilizing technology development and skilled personnel. This study was aimed at testing and analyzing the influence of information technology and human resources investment on the Return on Investment (ROI) through Intellectual Capital for the period of 2008-2012. The data used in this quantitaive causal comparative study were the secondary data in the form of financial reports of the banking companies listed in the Indonesia Stock Exchange (IDX). The population of this study was all of the banking companies listed in the Indonesia Stock Exchange (IDX) and 32 companies were selected to be the samples for this study within the period of 5 years. Of the 160 samples of observation, 151 met the requirements set through purposive sampling method. The data obtained were analyzed through Partial Least Square (PLS) analysis. The result of this study showed that the information technology investment had positive influence and human resources investment had negative influence and both of them had insignificant influence on the Return on Investment (ROI). Information technology and human resources investment had positive but insignificant influence on Intellectual Capital. It was found out that statistically total effect and indirect effect had positive and significant influence on information technology and human resources investment had influence on Return on Investment (ROI) through Intellectual Capital (IC). Only VAHU as the variable of the indicator of Intellectual Capital (IC) had statistically significant T value to explain the construct of VAICTM.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dunia berbasis pengetahuan memiliki kontribusi terhadap produktivitas
dan profitabilitas perusahaan. Bisnis berbasis pengetahuan dapat meciptakan
keunggulan bagi perusahaan. Dunia berbasis pengetahuan terdiri dari perubahan
dinamis yang universal dalam bidang informasi. Perubahan besar telah terjadi
terhadap prilaku sosial masyarakat sebagai akibat dari perkembangan teknologi,
khususnya teknologi informasi (TI). Dampak TI terhadap manusia tidak dibatasi
oleh batas-batas regional, negara bahkan jauh menembus batas secara global.
Penemuan-penemuan baru di bidang TI membawa dampak yang sangat besar
pada dunia bisnis sebagai akibat dari pemanfaatan TI.
TI dan sumber daya manusia (SDM) menjadi isu yang menarik dikalangan
akademisi maupun praktisi. Perusahaan berbasis pengetahuan menciptakan
keunggulan kompetitif dalam upaya untuk meraih keuntungan
sebanyak-banyaknya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan tenaga-tenaga
terampil.
TI dan orang-orang terlatih dibutuhkan dalam menciptakan keunggulan
bisnis yang kompetitif dan menjadi roda penggerak yang bersinergis dan
berinteraksi dalam mesin bisnis. Hubungan TI dan SDM dibahas oleh Doms et al.
(1997) yang menyimpulkan bahwa perusahaan-perusahaan yang memiliki modal
mengadopsi teknologi baru, serta menjadi perusahaan yang memiliki
produktivitas tinggi.
Produktivitas tinggi yang menguntungkan menjadi sasaran utama suatu
bisnis, pada umumnya bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan
meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah
bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, ataupun kapital yang
mereka berikan.
Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai
macam risiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para
investor. Fuller (2001) mengatakan bahwa inti dari investasi adalah menempatkan
dana pada risiko dengan harapan menerima laba yang lebih besar maka investasi
tersebut telah menciptakan nilai (value creation). Sesuai tujuannya semua aktivitas bisnis adalah mencari laba (Boone dan Kurtz, 2002). Besarnya investasi belum tentu mencerminkan besarnya penerimaan pengembalian. Terkadang yang
terjadi adalah ketidak seimbangan antara investasi yang besar dengan penerimaan
pengembalian yang kecil. Manfaat investasi sulit diukur. Investasi TI dan SDM
tidak dapat diukur langsung secara finansial.
Dalam upaya untuk menghasilkan profit, perusahaan harus mampu
mengelola semua sumber daya secara sinergis yang dimilikinya secara efektif.
Banyak tantangan dalam mendapatkan profit, salah satunya adalah persaingan.
Strategi harus ditetapkan dalam memasuki dunia persaingan yang semakin ketat
Walaupun investasi ini besar dan berisiko tetapi investasi ini tetap harus dilakukan
dan dibutuhkan. Isu penting di era globalisasi saat ini di dunia bisnis perbankan
adalah investasi dibidang TI dan SDM. Kedua investasi ini menjadi bagian
terpenting dalam pasar dunia yang global dan bersaing ketat dewasa ini.
Investasi dalam bidang TI dan SDM adalah dua mata rantai yang tidak
dapat terpisahkan. Investasi TI dan SDM saling melengkapi (Gunnarsson et al, 2001, 2004 dan Hagsten, 2009).
Aset TI menjadi komponen kunci dari sistem perusahaan dalam
memfasilitasi penciptaan, asimilasi, dan penerapan pengetahuan (Alavi dan
Leidner, 2001). Dalam memenangkan persaingan perusahaan kontemporer terus
melakukan investasi dalam memperoleh sumber daya TI yang unggul dan
menyusun tim yang mampu dari pekerja berbasis pengetahuan (Aral dan Weill,
2007). Pemanfaatan TI telah meningkat secara cepat, berevolusi dalam industri
jasa, khususnya industri perbankan. Pemanfaatan TI oleh bank berarti bank telah
dapat memberikan pelayanan yang berkualitas tinggi kepada nasabah dengan
sedikit usaha yang berdampak pada pengembalian aset (Dandago, 2012).
Tabel 1. Data investasi TI beberapa bank di Indonesia
Nama Bank Tahun
Investasi Nilai Investasi TI PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 2012 Rp. 1 triliun
PT. Bank Ekonomi Raharja Tbk 2012 US$ 30 juta
PT. Bank QNB Kesawan 2012 Rp. 30 miliar
PT. Bank Central Asia Tbk 2011 US$ 60 jt – 80 juta
PT. Bank Muamalat 2011 US$ 8 juta
PT. Bank Syariah Mandiri 2011 Rp. 60 miliar
PT. Bank Central Asia Tbk 2010 US$ 50 juta
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 2010 US$ 50 juta
Sebagaimana pendapat Porter dan Millar (1985) bahwa investasi TI
memainkan peran penting dalam mendapatkan keunggulan kompetitif yang harus
tercermin dalam kenaikan laba bersih. Besarnya investasi dibidang TI pada bisnis
perbankan dapat dilihat pada Tabel 1.
Terlepas dari pentingnya investasi di bidang TI dalam dunia bisnis,
kegagalan menjadi suatu risiko yang harus dipertimbangkan. Salah satu bukti
kegagalan TI dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Perusahaan yang gagal dalam ber-investasi TI
Tabel 2. Perusahaan yang gagal dalam ber-investasi TI - lanjutan
Sumber : Data diolah dari http://www.computerworld.com dan sumber lain.
SDM yang terampil dan kompeten menjadi isu yang signifikan khususnya
di dunia perbankan. Kebutuhan akan SDM yang berkualitas terus dibicarakan
dalam dunia perbankan. Berdasarkan survey yang dilakukan Price Waterhouse Coopers (PwC) Indonesia (http://bisnis.liputan6.com/2013) sebanyak 82 bank yang beroperasi di Indonesia baik dari lokal maupun asing ternyata mengaku
masih kekurangan SDM yang berkualitas. Sebanyak 80% responden merasa
ketersediaan pegawai yang berkualifikasi dan berpengalaman langka atau sangat
langka, dan masalah ini menjadi penghambat dalam perluasan jaringan kantor
yang efektif. Tabel 3. menunjukkan peringkat Human Development Index (HDI) dan produktifitas SDM perbankan Indonesia yang cukup rendah dibandingkan
negara lain di ASEAN.
Gambar 1. menunjukkan produktifitas SDM perbankan diukur dengan
parameter laba bersih untuk satu orang pegawai. SDM Indonesia masuk pada
urutan ke empat terendah yang mengindikasikan rendahnya kualitas SDM
Tabel 3. Human Development Index Indonesia masih rendah dibandingkan negara-negara di ASEAN
Human Development Index
ASEAN Country Trend Global Rank
2008 2009 2010 2009 2010
1 Singapore 0.84 0.84 0.85 23 27
2 Brunei 0.80 0.80 0.80 30 37
3 Malaysia 0.74 0.74 0.74 66 57
4 Thailand 0.65 0.65 0.65 87 92
5 Philippines 0.63 0.63 0.64 105 97
6 Indonesia 0.59 0.59 0.60 111 108
7 Vietnam 0.56 0.57 0.57 116 113
8 Laos 0.48 0.49 0.50 133 122
9 Cambodia 0.49 0.49 0.49 137 124
10 Myanmar 0.44 0.44 0.45 138 132
Note: HDI adalah salah satu indeks komposit untuk mengukur keberhasilan pembangunan dengan mengkombinasikan indikator usia harapan hidup, tingkat pendidikan, dan pendapatan. Sumber: Presentasi Ikatan Bankir Indonesia pada Focus Group Discussion API, 19 September 2013
Gambar 1. Perbandingan Produktifitas SDM Perbankan ASEAN
Sumber : Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia, November 2013
SDM harus dipandang sebagai modal atau aset bagi perusahaan yang
Perspektif SDM sebagai investasi harus lebih diprioritaskan, diidentifikasi, dan
dipelihara, yang mencakup setiap kegiatan yang memperluas produktivitas tenaga
kerja.
SDM merupakan salah satu komponen penting yang mendorong
pertumbuhan ekonomi dan kinerja bisnis (Huang dan Liu, 2005). Dengan kualitas
SDM yang tinggi, perusahaan dapat memaksimalkan SDM yang sedikit,
keuntungan yang diperoleh tentu lebih besar dan menjadi pendorong pertumbuhan
ekonomi dan kinerja bisnis. Berpindahnya SDM terampil dan terlatih ke
perusahaan pesaing akan menjadi tantangan dan tidak lagi menciptakan nilai.
Dekade terakhir pengunduran diri ini sangat cepat, studi terdahulu menunjukkan
bahwa rata-rata karyawan beralih ke perusahaan lain setiap enam tahun
(Kransdorff, 1996). Kondisi ini menjadi perhatian yang serius bagi perusahaan.
Dalam kaitannya dengan Intellectual Capital (IC) dapat dilihat dari kontribusi TI dan SDM sebagai intangible assets dalam penciptaan nilai. Untuk dapat menciptakan nilai (value creation) dan keunggulan kompetitif (competitive advantage) yang berkelanjutan, dibutuhkan IC sebagai pendorong utama (principal driver). Prahalad dan Hamel (1990) berpendapat bahwa IC dapat dipandang sebagai pendorong utama (principal driver) kinerja organisasi dari penciptaan nilai (value creation) dan sumber keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Hal ini menunjukkan bukti bahwa ada hubungan empiris antara IC
dan value creation perusahaan (Marr dan Roos, 2005). IC hampir menjadi satu-satunya keunggulan kompetitif bagi perusahaan dalam ekonomi baru (Grant,
1991; Hysom, 2001; Wade & Hulland, 2004), sementara itu, konsep keuntungan
keunggulan kompetitif dari suatu perusahaan yang memberikan penciptaan nilai
tambah (Shakina dan Barajas, 2013). IC dalam bentuk organization knowledge
mempunyai hubungan langsung dengan kinerja (performance) organisasi. IC juga dapat menjadi mediator hubungan antara proses pembelajaran organisasi dengan
kinerja (Snyder dan Cummings, 1998).
Pengukuran menjadi sesuatu yang sangat penting untuk mengetahui
persentase kontribusi IC terhadap profitabilitas. Pulic (1998) mengukur IC
perusahaan sebagai penciptaan nilai (value creation). VAICTM digunakan sebagai proksi terhadap kinerja bisnis perusahaan yang diproksikan oleh Return on Investment (ROI).
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian, permasalahan pokok dapat
diteliti dengan dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh variabel investasi TI dan investasi SDM terhadap
ROI?
2. Bagaimana pengaruh variabel investasi TI dan investasi SDM terhadap IC
sebagai penciptaan nilai (value creation)?
3. Bagaimana pengaruh variabel investasi TI dan investasi SDM terhadap
ROI melalui IC sebagai penciptaan nilai?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Menguji dan menganalisis pengaruh variabel investasi TI dan investasi
SDM terhadap ROI.
2. Menguji dan menganalisis pengaruh variabel investasi TI dan investasi
SDM terhadap IC sebagai penciptaan nilai (value creation).
3. Menguji dan menganalisis pengaruh variabel investasi TI dan investasi
SDM terhadap ROI melalui IC sebagai penciptaan nilai (value creation).
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai bahan penambah
wawasan, pengetahuan dan referensi penulisan karya ilmiah mengenai
investasi dibidang TI dan SDM dengan sasaran keuangan yang diarahkan
pada profitabilitas khususnya tingkat pengembalian atas investasi yang
dilakukan melalui IC sebagai penciptaan nilai yang masih mencari model serta format yang tepat.
2. Bagi Investor dan Calon Investor
Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan
investasi dibidang TI dan SDM yang harus melalui IC sebagai penciptaan nilai untuk meraih keunggulan bersaing perusahaan sehubungan dengan
keputusan investasi mereka dengan sasaran profitabilitas.
3. Bagi Regulator
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai bahan
terkait dengan investasi TI dan SDM dalam penciptaan nilai dengan
sasaran keuangan yang diarahkan pada besarnya tingkat pengembalian atas
investasi yang dilakukan dengan pertimbangan biaya yang dikeluarkan
perusahaan tidak sedikit.
4. Bagi Analis Keuangan Perusahaan
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi sebagai bahan
masukan untuk mengestimasi besarnya anggaran untuk investasi TI dan
SDM dalam penciptaan nilai sesuai dengan profitabilitas yang diharapkan.
1.5. Originalitas
Penelitian ini merupakan kombinasi dari penelitian Dandago (2012) untuk
investasi TI, Bassey dan Tapang (2012) dan Samad (2013) untuk investasi SDM,
Kamal et al. (2012) untuk mengukur pengaruh IC sebagai value creation yang diproksikan dengan VAICTM terhadap kinerja keuangan. Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah sebagai berikut :
a. Variabel eksogen investasi TI.
Peneliti I terdahulu : investasi software, hardware dan jumlah ATM.
Dalam penelitian ini : investasi software dan hardware dan pengembangan TI lainnya.
Variabel eksogen investasi SDM.
Peneliti IIa terdahulu : biaya perolehan sumber daya manusia (HRAC), biaya pengembangan (pelatihan) sumber daya manusia (HRDC) dan IIb : pelatihan dan pendidikan, pengetahuan, keterampilan, kompetensi dan
Dalam penelitian ini : biaya pendidikan dan pelatihan/pengembangan.
b. Variabel intervening.
Peneliti terdahulu : tidak ada variabel intervening.
Dalam penelitian ini menggunakan IC sebagai value creation. Penelitian ini mengadopsi variabel independen dari penelitian terdahulu menjadi
variabel intervening (IC yang diproksikan dengan VAICTM). c. Variabel endogen.
Peneliti I terdahulu (investasi TI) : Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE).
Peneliti IIa terdahulu (investasi SDM) : produktivitas perusahaan - ROI. Peneliti IIb terdahulu (investasi SDM) : profitabilitas (ROA/ROI, ROE, ROS), produktivitas, evaluasi pasar.
Peneliti III : kinerja keuangan (ROA, ROE).
Dalam penelitian ini : ROI.
d. Tahun pengamatan yang dilakukan penelitian terdahulu:
Peneliti I terdahulu (investasi TI) : 2000-2010
Peneliti IIa terdahulu (investasi SDM) : tidak tersedia.
Peneliti IIb terdahulu (investasi SDM) : tidak tersedia
Peneliti III : IC yang diproksikan dengan VAICTM : 2004-2008. Dalam penelitian ini : 2008-2012.
e. Lokasi penelitian :
Peneliti I terdahulu (investasi TI) : Nigeria
Peneliti IIa terdahulu (investasi SDM) : Nigeria
Peneliti III : Malaysia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Investasi TI dan SDM, penciptaan nilai dan kinerja keuangan.
Keuntungan adalah muara dari penciptaan nilai dalam bisnis. Perusahaan
dalam aktivitas investasi memiliki tujuan. Tujuan investasi adalah peningkatan
kinerja keuangan atau profitabilitas dan penciptaan nilai dalam meningkatkan
pertumbuhan. Prioritas pertama dalam alokasi modal dan sumber daya harus
diberikan untuk kegiatan usaha yang signifikan terhadap laba dan memiliki
peluang pertumbuhan yang besar. Kegiatan ini memegang potensi terbesar untuk
penciptaan nilai (Fuller, 2001). Aktivitas investasi membutuhkan analisis
penciptaan nilai yang merupakan instrumen dalam menilai manfaat dari strategi
perusahaan yang ada dan membentuk strategi optimal untuk masa depan. Analisis
penciptaan nilai adalah komponen penting tetapi sering diabaikan dalam
pengelolaan keuangan dari setiap perusahaan. Proses penciptaan nilai tergambar
dari peningkatan volume dan kualitas produksi pada bisnis manufaktur; pekerja
yang cerdas dan terampil pada bisnis jasa; penciptaan ide-ide baru dan desain baru
dan menciptakan cetak biru yang efisien dan efektif pada bisnis teknik, yang
semuanya mengarahkan bisnis kepada peningkatan nilai dan keuntungan.
Investasi yang memberikan keuntungan ekonomi dan menciptakan nilai
adalah investasi yang ditetapkan oleh manajemen yang bebas dari hambatan
kemudian dapat ditempuh berdasarkan manfaat masa depan mereka dan
Teori atau pandangan berbasis sumber daya (resource-based view theory -RBV) menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan yang mampu mengumpulkan
dan menyebarkan nilai (value), langka, sulit ditiru, dan tidak disubstitusikan, sumber daya diposisikan untuk menghasilkan dan mempertahankan keunggulan
kompetitif dan kinerja superior (Barney, 1986, 1991).
Resource based view menyarankan sebuah perusahaan untuk menerapkan manajemen SDM-nya, sehingga secara signifikan dapat meningkatkan
keunggulan bersaing dengan menciptakan pengetahuan yang khusus,
keterampilan, dan budaya yang ada di dalam perusahaan yang sulit untuk ditiru.
Dengan kata lain mengembangkan nilai unik yang ada di dalam perusahaan
sebagai sumber daya akan dapat mengembangkan inovasi yang sukar ditiru oleh
para pesaing dan pada akhirnya memberikan dampak positif terhadap kinerja
perusahaan.
Poin-poin penting dari teori ini adalah: 1) Mengidentifikasi potensi kunci
sumber daya perusahaan ; 2) Mengevaluasi apakah sumber daya tersebut
memenuhi kriteria valuable (berharga), sumber daya harus memungkinkan perusahaan untuk menggunakan strategi penciptaan nilai, baik dengan
mengalahkan pesaingnya atau mengurangi kelemahan sendiri. Rare (langka), untuk menjadi nilai, sumber daya harus langka menurut definisinya. In-imitable
(tidak dapat ditiru), jika sumber daya berharga dikendalikan oleh hanya satu
perusahaan itu bisa menjadi sumber keunggulan kompetitif. Keuntungan ini bisa
berkelanjutan jika pesaing tidak dapat menduplikasi aset strategis ini dengan
pentingnya adalah kurangnya substitusi. Jika pesaing mampu menandingi
menciptakan nilai strategi perusahaan dengan pengganti, harga didorong ke titik
bahwa harga sama dengan rente yang didiskontokan di masa depan yang
mengakibatkan nol keuntungan ekonomi. 3) Peduli dan melindungi sumber daya
yang memiliki evaluasi tersebut, karena hal itu dapat meningkatkan kinerja
organisasi.
TI dan SDM sangat erat kaitannya dengan competitive advantage theory
(Porter, 1985). Keunggulan kompetitif terjadi ketika sebuah organisasi
memperoleh atau mengembangkan suatu atribut atau kombinasi beberapa ciri
yang memungkinkan untuk mengungguli pesaingnya. Atribut tersebut dapat
mencakup akses ke sumber daya alam, atau akses ke sumber daya manusia yang
sangat terlatih dan tenaga terampil. Teknologi baru seperti robotika dan teknologi
informasi dapat memberikan keunggulan kompetitif, baik sebagai bagian dari
produk itu sendiri, sebagai keuntungan untuk pembuatan produk, atau sebagai alat
bantu kompetitif dalam proses bisnis (misalnya, identifikasi yang lebih baik dan
pemahaman tentang pelanggan).
Keunggulan kompetitif menandakan kemampuan untuk tetap di depan
pesaing sekarang atau pesaing yang potensial, sehingga kinerja yang unggul
dicapai melalui keunggulan kompetitif akan memastikan kepemimpinan pasar.
Juga memberikan pemahaman bahwa sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan
dan strategi bisnis akan memiliki dampak yang mendalam pada peningkatan
keunggulan kompetitif.
produk atau jasa pada biaya terendah dalam industri. Strategi perbedaan
(differentiation strategy) bertujuan untuk menyediakan berbagai produk, layanan, atau fitur untuk konsumen bahwa pesaing belum menawarkan atau tidak dapat
menawarkan. Hal ini memberikan keuntungan langsung kepada perusahaan yang
mampu menyediakan produk yang unik atau jasa yang pesaingnya tidak mampu
menawarkan. Strategi inovasi (innovation strategy) bertujuan untuk melompati pelaku pasar lainnya dengan memperkenalkan produk atau jasa yang sama sekali
baru atau terutama lebih baik.
Aset fisik dan aset tak terlihat (invisible assets) menjadi perbedaan sumber daya yang dimiliki oleh suatu perusahaan (Itami, 1987). Pendapat yang sama
dikemukakan oleh Barney dan Arikan (2001) yang membedakan aset fisik yang
terlihat (visible) dengan aset tak terlihat (invisible assets), aset fisik dihadirkan untuk operasi bisnis yang akan berlangsung tetapi aset tak terlihat diperlukan
untuk keunggulan kompetitif. Aset tak terlihat merupakan sumber daya berbasis
pengetahuan yang diproduksi oleh pekerja perusahaan berbasis pengetahuan
(Grant, 1996).
Indrajit (2000) mengemukakan bahwa TI adalah suatu teknologi yang
berhubungan dengan pengolahan data menjadi informasi dan proses penyaluran
data/informasi tersebut dalam batas-batas ruang dan waktu. TI meliputi
komponen-komponen perangkat keras (komputer, infrastruktur, alat komunikasi,
dan lain-lain) dan perangkat lunak (aplikasi, sistem operasi, database, dan lain-lain) yang harus tersedia untuk menghasilkan sistem informasi yang telah
Manfaat pendayagunaan TI dibagi menjadi dua, tangible dan intangible
(Remenyi et.al., 1995). Manfaat tangible secara langsung berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan, baik pengurangan atau penghematan biaya (cost) maupun peningkatan pendapatan (revenue). Manfaat intangible didefinisikan sebagai manfaat positif yang diperoleh perusahaan sehubungan dengan
pemanfaatan TI, namun tidak memiliki korelasi secara langsung dengan
profitabilitas perusahaan.
Manfaat TI sebagai intangible assets sangat berperan dalam proses penciptaan nilai, sehingga perusahaan semakin bergantung pada TI di era
knowledge-based dan innovation-driven (Arvidsson, 2011). Lin (2007) menemukan hubungan positif antara kemampuan TI dan kinerja perusahaan
konsisten dengan studi (Chatterjee et al., 2002). Hasil temuan Lin (2007)
membantu memperkuat pandangan bahwa kemampuan TI suatu perusahaan
sangat penting untuk keunggulan kompetitif.
Disamping TI, perusahaan sangat bergantung pada potensi SDM (Bontis et al.1999), human capital (SDM) didefinisikan sebagai seperangkat sumber daya tidak berwujud (intangible resources) yang tertanam dalam individu-individu dari organisasi. Produktivitas SDM tergantung pada faktor kombinasi kompleks yang
berhubungan dengan bakat karyawan, motivasi, penghargaan, keterampilan,
pengalaman, kesehatan dan faktor emosional. Pentingnya intangible asset terletak pada nilai potensialnya dalam keterampilan dan keahlian dari para pekerjanya
berupa SDM yang terwujud dalam proses produksi dari layanan produk melalui
terhadap peningkatan produktivitas yang dapat didorong melalui pendidikan dan
pelatihan (Becker, 1964).
Pendapat Mhedhbi (2013) bahwa SDM merupakan bagian dari modal
organisasional untuk menciptakan nilai, modal manusia adalah pemain yang akan
menciptakan nilai dan pelanggan adalah si penerima penciptaan nilai.
Orang-orang yang sangat baik menciptakan nilai yang unggul. Perusahaan modern
tidak dapat menghasilkan nilai tanpa ide-ide, keterampilan, dan kepemimpinan
pekerja pengetahuan. Perusahaan harus menghargai karyawan yang telah
menunjukkan kemampuan superior untuk menciptakan nilai-nilai.
Perekonomian di era globalisasi saat ini, sebagian besar nilai diperoleh
dari TI dan pengetahuan SDM. TI dan SDM dipandang sebagai sumber
keunggulan kompetitif dalam bisnis berbasis pengetahuan dan sebagai elemen
penting dalam memastikan keberhasilan pengembangan dan menciptakan nilai
dalam bisnis yang berkelanjutan.
2.1.2. Intellectual Capital sebagai penciptaan nilai (value creation).
Kondisi bisnis di era global diarahkan pada salah satu isu yang paling
penting bagi manajemen strategis perusahaan adalah pendorong nilai (value drivers) sebagai salah satu variabel yang mempengaruhi setiap nilai perusahaan. Kondisi ini mengarahkan pandangan dunia kepada basis pengetahuan. Fenomena
pergeseran dari masyarakat industrialis dan jasa kepada masyarakat pengetahuan
daya saing yang sangat penting. OECD (1996) menyatakan bahwa faktor-faktor penentu keberhasilan perusahaan, dan ekonomi nasional secara keseluruhan,
adalah semakin bergantung pada efektivitas mereka dalam mengumpulkan dan
memanfaatkan pengetahuan.
Aspek penentuan dan klasifikasi value drivers paling sering berhubungan dengan konsep manajemen berbasis nilai. Prahalad dan Hamel (1990) menyatakan
bahwa IC dipandang sebagai pendorong utama (value driver) dari penciptaan nilai (value-creation) dan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Hal ini menunjukkan bukti adanya hubungan empiris antara IC dan penciptaan nilai
(value-creation) organisasi (Marr dan Roos, 2005). Link ini tertanam dalam kemampuan perusahaan untuk terus membangun basis IC-nya dengan menghasilkan pengetahuan baru (Cabrita et al., 2007). IC hampir menjadi satu-satunya keunggulan kompetitif bagi perusahaan dalam ekonomi baru (Grant,
1991; Hysom, 2001; Wade & Hulland, 2004). Istilah penciptaan nilai (value creation), biasanya dihadapkan dengan konsep keuntungan ekonomi. Keuntungan ekonomi mengungkapkan sisa pendapatan, keuntungan di atas normal rate of return. IC sebagai pencipta nilai (value creation) dapat berhubungan dan berpengaruh langsung terhadap keuntungan atau profitabilitas perusahaan.
IC sangat berperan dalam penciptaan nilai (value creation) dan kinerja organisasi serta sumber keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Banyak
peneliti memberikan definisi dan pandangan yang beragam tentang IC. Mavridis (2005) menyatakan bahwa IC adalah suatu aktiva tidak berwujud yang memiliki potensi untuk menciptakan nilai bagi perusahaan. Martinez dan Garcia-Meca
pengalaman yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan kekayaan. Edvinsson et al., (1997) mendefinisikan IC sebagai perbedaan antara nilai pasar perusahaan dan nilai buku. Riahi-Belkaoui (2003), IC sebagai pengetahuan khusus dan berharga yang dimiliki organisasi sebagai aset strategis yang terletak pada hubungan
potensial antara IC dan kinerja perusahaan.
IC sangat erat kaitannya dengan stakeholder theory. Freeman (2008) dan Harrison et al. (2010) menyatakan bahwa perusahaan harus dikelola tidak hanya
bagi para pemegang saham, tetapi lebih umum, bagi para pemangku kepentingan
(stakeholder). Post et al. (2002) mengatakan bahwa mereka harus menciptakan nilai bagi semua pemangku kepentingan. Dalam konteks hubungan IC dengan kinerja keuangan, stakeholder theory lebih tepat digunakan sebagai landasan untuk menjelaskan hubungan IC dengan kinerja keuangan. Teori stakeholder lebih mempertimbangkan posisi para stakeholder yang dianggap powerfull. Dalam pandangan teori stakeholder, perusahaan memiliki stakeholders, bukan sekedar
shareholder (Belkaoui, 2003) yang meliputi pemegang saham, karyawan, pelanggan, pemasok, kreditor, pemerintah, dan masyarakat. (Meek & Gray, 1988)
terhadap kinerja keuangan perusahaan (Chen et al., 2005; Abdolmohammadi, 2005; Ulum, 2009).
Untuk mengukur kinerja IC perusahaan, Pulic (1998) mengembangkan metode value added intellectual coefficient (VAICTM) yang didesain untuk memberikan informasi tentang efiseinsi penciptaan nilai (value creation efficiency) dari aset berwujud (tangible asset) dan aset tidak berwujud (intangible asset) yang dimiliki perusahaan.
2.1.3. Return on Investment (ROI)
Return on Investment sebagai ukuran profitabilitas, dinotasikan sebagai
ROI dalam persamaan dan dihitung sebagai rasio setelah pajak dibagi dengan total aset. ROI adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas digunakan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan total dana yang ditanamkan pada
aktiva yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan. Rasio ini menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasi
perusahaan (net operating income) dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut (net operating assets). Sebutan lain untuk ratio ini adalah net operating profit rate of return atau
operating earning power (Munawir, 2004). Profitabilitas dalam hubungannya dengan investasi dijelaskan oleh (Horne dan Wachowicz, 2005) bahwa rasio
profitabilitas (profitability ratio) menghubungkan laba dengan investasi. Rasio ini akan menunjukkan efektivitas operasional keseluruhan perusahaan. Salah satu
Formulasi ROI dapat digambarkan sebagai berikut : Laba bersih setelah pajak ROI = --- Total aktiva
ROI mengukur tingkat pengembalian atas aset oleh bank. Rasio ini membantu untuk menilai kinerja manajerial, mengukur efektivitas aset yang
digunakan dan mengevaluasi proyek-proyek belanja modal yang diusulkan.
Seperti yang dikutip dari Dandago (2012) menyebutkan, Arma dan Vainu (2002),
berpendapat ROI/ROA adalah salah satu rasio keuangan yang paling sering digunakan oleh para analis keuangan.
2.2. Review Penelitian Terdahulu
Hubungan antara investasi TI, investasi SDM dengan profitabilitas dan
perannya dalam penciptaan nilai serta hubungannya dengan IC terhadap profitabilitas atau kinerja keuangan perusahaan telah dibuktikan secara empiris
oleh beberapa peneliti dalam berbagai pendekatan di beberapa negara. Ringkasan
penelitian tersebut disajikan pada Tabel 4. Review Penelitian Terdahulu.
Tabel 4. Review Penelitian Terdahulu yang positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA).
Tabel 4. Review Penelitian Terdahulu – lanjutan
Investasi SDM berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja bisnis. berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja bank.
Dandago et. al., (2012) menggunakan metode penelitian survey deskriptif
maupun lapangan dengan populasi 21 bank pada Bursa Efek Nigeria (Nigeria Stock Exchange/NSE). Data sekunder diperoleh dari laporan tahunan bank. Data
time series digunakan meneliti pengaruh dari sistem manajemen informasi terhadap pengembalian aset bank di Nigeria. Analisis regresi multivariate dan
statistik deskriptif menggunakan SPSS. Model regresi Ordinary Least Square
(OLS) untuk memperkirakan efek gabungan dari TI (sistem informasi manajemen /MIS) terhadap kinerja keuangan Return on Assets (ROA). Variabel independen pengganti TI/MIS adalah software dan hardware (investasi bersih pada peralatan komputer dalam 10 tahun), jumlah ATM yang dimiliki bank dalam 10 tahun). Variabel dependen adalah Return on Assets (ROA) yang diukur dengan laba bersih sebagai persentase dari total aset. Hasil dari penelitian ini memberikan bukti
bahwa TI/MIS memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan bank di Nigeria yang diukur dengan ROA.
Bassey dan Tapang (2012) dalam penelitiannya bertujuan untuk
Variabel independen dalam penelitian ini adalah biaya perolehan sumber daya
manusia (HRAC) dan biaya pengembangan (pelatihan) sumber daya manusia (HRDC). Variabel dependen dari penelitian ini adalah produktivitas perusahaan. Sumber daya manusia telah diidentifikasi sebagai salah satu sumber utama
keunggulan kompetitif dengan banyak organisasi dalam perekonomian. Peneliti
mengumpulkan data dari sepuluh (10) perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Nigeria dengan bantuan kuesioner menggunakan ex-post facto desain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya perolehan dan biaya pengembangan
merupakan penentu penting dari biaya sumber daya manusia dan signifikan
mempengaruhi produktivitas perusahaan. Dapat disimpulkan, pendekatan sumber
daya manusia pada pengukuran kinerja perusahaan telah mendapatkan perhatian
besar dan digunakan dalam beberapa tahun terakhir memberikan peluang lebih
lanjut untuk pemanfaatan pengukuran akuntansi biaya sumber daya manusia.
Samad (2013) dalam penelitiannya menyajikan hasil penelitian tentang
hubungan antara modal manusia dan kinerja bisnis. Variabel independen dalam
penelitian ini adalah modal manusia (pelatihan dan pendidikan, pengetahuan,
keterampilan, kompetensi dan kreativitas, dan sikap). Variabel dependen dari
penelitian ini adalah kinerja bisnis. Model ini meliputi profitabilitas, laba kotor,
Return on Asset (ROA), ROI, Return on Equity (ROE), Return on Sale (ROS), pertumbuhan pendapatan, pangsa pasar, harga saham, pertumbuhan penjualan,
pertumbuhan ekspor , likuiditas dan efisiensi operasional. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk menguji hubungan antara modal manusia dan kinerja bisnis. Data
dalam penelitian ini dikumpulkan dari sampel dari 390 staf manajerial di
diperoleh dianalisis dengan menggunakan SPSS Versi 20. Studi ini menemukan bahwa aspek modal manusia terkait dengan kinerja bisnis. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa semua aspek SDM memberikan kontribusi signifikan
terhadap kinerja bisnis. Temuan menunjukkan bahwa aspek modal manusia
kompetensi dan kreativitas karyawan muncul sebagai faktor utama yang
mempengaruhi kinerja bisnis. Ini berarti bahwa kompetensi dan kreativitas telah
secara signifikan meningkatkan kinerja bisnis di perusahaan logistik Malaysia.
Kamal et. al., (2012) melakukan penelitian fokus pada hubungan antara modal kerja, modal manusia dan modal strukturtural sebagai ukuran modal
intelektual dan kinerja perusahaan. Keterkaitan ini dianalisis untuk bank-bank
komersial yang beroperasi di Malaysia yang terdaftar berdasarkan Bank Negara
Malaysia (BNM). Ada dua ragam sumber data untuk penelitian ini yang diperoleh
dari laporan tahunan bank dan Data Stream dari Thomson One Bankir Databank. Data yang dikumpulkan adalah pooled-data yang mengatur waktu ukuran seri.
Data ini dikumpulkan dari tahun 2004 sampai 2008 tahun ini dipilih karena studi
pasar modal membutuhkan jumlah yang banyak dari tahun seperti 5 sampai 10
tahun karena akan memberikan durasi yang wajar untuk data modal intelektual.
Periode ini juga dianggap cukup lama untuk menangani penyimpangan jangka
pendek dan dapat memberikan perkiraan kinerja perusahaan yang dapat
diandalkan. Jumlah pengamatan adalah 18 bank komersial. Ada dua proksi ukuran
kinerja yang digunakan sebagai variabel dependen dalam analisis ini yaitu Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE). Berdasarkan analisis empiris menunjukkan bahwa ada hubungan antara modal intelektual dan kinerja bank di
18 bank komersial di Malaysia. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan dampak
signifikan dari variabel IC yaitu value added capital employed (VACA), value added human capital (VAHU) terhadap kinerja bank. Dengan demikian, ini memberikan indikasi yang jelas bahwa mekanisme modal intelektual seperti
modal manusia dan modal kerja dapat membuat dampak yang sesuai untuk nilai
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konsep
Hasil penelitian secara emipiris menjelaskan bahwa investasi dibidang TI,
SDM dan IC berpengaruh terhadap kinerja keuangan atau profitabilitas. IC adalah pendorong nilai (value driver) dari penciptaan nilai (value creation) bagi keberlangsungan hidup perusahaan. Investasi TI dan SDM adalah komponen IC.
IC sebagai penciptaan nilai sangat penting untuk menciptakan nilai tambah dan meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Untuk menjelaskan gambaran pengaruh investasi TI dan SDM terhadap
ROI melalui IC sebagai penciptaan nilai (value creation), maka peneliti menyusunnya dalam bentuk kerangka konsep sebagai berikut :
Keterangan :
X1 : Investasi TI
X2 : Investasi SDM
Y1 : IC sebagai penciptaan nilai (value creation)
Y11 : Indikator formatif IC1 = VACA (Value Added Capital Employed)
Y12 : Indikator formatif IC2 = VAHU (Value Added Human Capital)
Y13 : Indikator formatif IC3 = STVA (Structural Capital Value Added)
Y2 : ROI
Deskripsi Kerangka Konsep :
Kerangka konseptual ini menunjukkan pengaruh variabel eksogen
(independent variable) dengan variabel endogen (dependent variable) secara langsung dan secara tidak langsung melalui variabel perantara (intervening) yang
digunakan sebagai variabel laten dengan variabel indikator formatif (variabel
manifest).
1. Pengaruh TI terhadap profitabilitas ROI.
TI sebagai suatu investasi diharapkan mampu memberikan kontribusi pada
peningkatan profitabilitas. Inti dari investasi adalah menempatkan dana
pada risiko dengan harapan menerima jumlah yang lebih besar sebagai
tingkat pengembalian atas investasi oleh bank. ROI membantu analis untuk menilai kinerja manajerial, mengukur efektivitas investasi yang
digunakan dan mengevaluasi proyek-proyek belanja modal yang
diusulkan. Semakin tinggi nilai investasi TI maka akan mempengaruhi
kenaikan nilai ROI. Investasi TI berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROI.
2. Pengaruh SDM terhadap tingkat pengembalian atas investasi ROI.
Pengembangan SDM adalah merupakan bentuk investasi (human investment). Investasi SDM dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap tujuan-tujuan perusahaan, dapat menciptakan nilai dengan tingkat
profitabilitas yang diharapkan sehingga perusahaan dapat bertanggung
jawab secara sosial, etikal, dan kompetitif, serta perusahaan mendapat
umpan balik (feedback) dari karyawan berkaitan dengan efektivitas perusahaan. Semakin tinggi investasi pada SDM maka akan
mempengaruhi kenaikan nilai ROI.
3. Pengaruh TI dan SDM terhadap IC sebagai penciptaan nilai (value creation).
Hubungan, pengaruh TI dan SDM terhadap IC dapat dilihat dari peran TI dan SDM sebagai komponen IC. Terdapat tiga komponen utama yang membentuk IC: modal manusia, modal struktural, dan modal relasional.
Human capital (SDM) mewujudkan pengetahuan, bakat dan pengalaman karyawan, structural capital merupakan basis pengetahuan yang dikodifikasi yang tidak ada dalam pikiran karyawan (misalnya database,
pengetahuan tertanam dalam rantai nilai organisasi (Bontis dan Fit-enz,
2002). Dengan munculnya era knowledge-based, innovation-driven dan era new economies, perusahaan semakin bergantung pada intangible assets
dalam proses penciptaan nilai (value creation). Untuk dapat menciptakan nilai (value creation) dan keunggulan kompetitif (competitive advantage) yang berkelanjutan dibutuhkan IC sebagai pendorong utama (principal driver). IC dalam bentuk organization knowledge mempunyai hubungan langsung dengan kinerja (performance) organisasi. IC juga dapat menjadi mediator hubungan antara proses pembelajaran organisasi dengan kinerja. Semakin tinggi nilai TI dan SDM maka akan mempengaruhi kenaikan
nilai IC sebagai value creation.
4. Pengaruh IC terhadap profitabilitas ROI.
Perusahaan akan unggul dalam persaingan usaha dan mendapatkan kinerja
keuangan yang baik dengan cara memiliki, menguasai dan memanfaatkan
aset-aset strategis yang penting baik tangible assets maupun intangible assets. IC merupakan sumber daya yang terukur untuk peningkatan
competitive advantage, maka IC akan memberikan kontribusi terhadap kinerja keuangan perusahaan. Semakin tinggi nilai IC maka akan mempengaruhi kenaikan nilai ROI.
3.2. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian dari perumusan model penelitian dan penjelasan yang
digambarkan pada kerangka konseptual maka ada beberapa hipotesis yang dapat
1. Variabel-variabel investasi TI dan investasi SDM berpengaruh positif dan
signifikan terhadap ROI.
2. Variabel-variabel investasi TI dan investasi SDM berpengaruh positif dan
signifikan terhadap IC sebagai value creation.
3. Variabel-variabel investasi TI dan investasi SDM berpengaruh positif dan
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Menurut tingkat
eksplanasinya penelitian yang dilakukan bersifat kausal komparatif. Data
sekunder yang digunakan diperoleh dari laporan keuangan perusahaan sektor
perbankan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah
dikemukakan, dan dilakukan berdasarkan asosiatif untuk mengetahui hubungan
antara dua variabel atau lebih.
4.2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada pada perusahaan perbankan di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Data diperoleh melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia
(www.idx.co). Pemilihan sektor perbankan sebagai lokasi penelitian karena
berdasarkan data sektor perbankan adalah sektor yang mengalokasikan dana yang
besar untuk kepentingan dan pemanfaatan TI dan secara berkesinambungan
melakukan pengembangan SDM berupa pelatihan dan pendidikan terutama
bergantung pada pengetahuan, IC sangat dibutuhkan daripada modal fisik (physical capital) yang lebih penting dalam proses penciptaan kekayaan.
4.3. Populasi dan Sampel
Penelitian ini menggunakan populasi perusahaan perbankan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012.
b. Sampel Penelitian
Sampel penelitian ditetapkan secara purposive dengan kriteria tertentu (Lubis, 2012). Kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah :
1. Perusahaan tetap terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun
2008-2012.
2. Memiliki tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember.
3. Mengungkapkan data secara lengkap tentang investasi TI dan biaya
pelatihan dan pendidikan dalam pelaporan keuangan.
Tabel 6. Pengambilan Sampel Berdasarkan Purposive Sampling
4.4. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi dengan
menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan perbankan di
No. Kriteria Penentuan Sampel (Distribusi Sampel) Jumlah sampel pengamatan
1 Perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia : 32 perusahaan x 5 tahun pengamatan (2008-2012) 160
2 Delisting dari Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008-2012 0
3 Tahun Buku tidak berakhir 31 Desember 2012 0
5 Data Laporan Keuangan Tahunan tidak tersedia 2
6 Data yang jelas tentang TI tidak tersedia 7
7 Data tentang Biaya Pendidikan dan Pelatihan tidak tersedia 0
4.5. Definisi Operasional Variabel
a. Variabel eksogen (independent variable)
Variabel eksogen (independent variable) yang digunakan dalam penelitian ini adalah investasi TI dan investasi SDM.
1). Teknologi informasi
TI adalah investasi dibidang teknologi komputer yang terdiri dari
perangkat keras dan perangkat lunak serta pengembangannya dan lain-lain
yang berkenaan dengan pengembangan TI yang terdapat dalam neraca
sebelah debet dan beban/biaya dalam laba rugi pada laporan keuangan
perusahaan.
2). Sumber daya manusia
Investasi pada pendidikan dan pelatihan, biaya yang terdapat dalam
laporan laba rugi perusahaan digunakan sebagai proksi karena akuntansi
konvensional masih menilai semua pengeluaran yang berkaitan dengan
investasi SDM diakui sebagai biaya bukan aset.
b. Variabel endogen (intervening variable/variabel perantara)
Variabel intervening yang digunakan adalah IC yaitu kinerja IC sebagai variabel laten yang diukur berdasarkan value added yang diciptakan oleh physical capital, human capital dan structural capital. IC diukur menggunakan metode
value added intellectual coefficient (VAICTM) (Pulic, 1998). Formulasi perhitungan VAICTM dapat dijelaskan sebagai berikut :
dalam penciptaan nilai (value creation). Value added (VA) dihitung dari akun-akun perusahaan sebagai berikut :
VA = OP + EC + D + A
OP = operating profit (laba operasi) EC = employee cost (beban karyawan) D = depreciation (depresiasi)
A = amortisation (amortisasi)
2). Vallue added capital employed (VACA). VACA adalah indikator untuk VA yang diciptakan oleh satu unit dari physical capital. Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap unit dari CE terhadap
value added organisasi.
VACA = VA/CE
VACA = Value added capital employed : rasio dari VA terhadap CE.
VA = Value added
CE = Capital employed : dana yang tersedia (ekuitas, laba bersih).
3). Vallue added human capital (VAHU). VAHU menunjukkan berapa banyak
VA dapat dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap rupiah yang
diinvestasikan dalam HC terhadap value added organisasi.
VAHU = VA/HC