• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK)

PAKET PEKERJAAN :

PENGADAAN JASA KONSULTANSI

PENYUSUNAN DATA BASE

I RI GASI , SUNGAI DAN SALURAN PEMBUANG KABUPATEN MAROS

LOKASI : KABUPATEN MAROS

DI NAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

KABUPATEN MAROS

(2)

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK)

PENYUSUNAN DATA BASE

I RI GASI , SUNGAI DAN SALURAN PEMBUANG KABUPATEN MAROS

1. PENGERTIAN

Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi Konsultan Penyusunan

Data Base Daerah Irigasi, Sungai dan Saluran Pembuang dalam Kabupaten Maros.

2. LATAR BELAKANG

Perubahan paradigma pada sistem pemerintahan di Indonesia dengan diterapkannya

Otonomi Daerah telah mendorong pemerintah daerah, khususnya Kabupaten Maros

lebih proaktif dalam upaya pembangunan wilayahnya. Hal ini dapat terlaksana dengan

baik bila pemerintah Kabupaten Maros memiliki informasi dan pengetahuan yang

cukup mengenai potensi sumberdaya wilayahnya.

Kabupaten Maros memiliki 78 Daerah Irigasi (DI) yang telah ditetapkan dengan Surat

Keputusan Menteri PU dengan luas DI = 21.233 ha. Terdiri dari 2 DI kewenangan

Pemerintah Pusat (DI. Bantimurung dan DI Lekopancing) dengan luas 10.139 ha,

Kewenangan Pemerintah Propinsi 2 DI (Cambajawayya dan Laiya) dengan luas 2.000

ha, serta 74 DI Kewenangan Pemerintah kabupaten Maros dengan luas 9.094 ha.

Dalam upaya mengembangkan potensi Jaringan Irigasi, Sungai dan Saluran

Pembuang di Kabupaten Maros, maka perlu dilakukan Survey dan Investigasi seluruh

Jaringan Irigasi, Sungai dan Saluran Pembuang yang selanjutnya dimasukkan dalam

system Data Base, dengan Teknologi GIS (Geografik Information System).

Pengumpulan data dan informasi pada dasarnya membutuhkan waktu, tenaga dan biaya yang

besar, sehingga seringkali tertinggal dari laju perkembangan daerah, demikian halnya dengan

Pemerintah Kabupaten Maros. Data dan informasi yang dimiliki saat ini sebagian besar besar

besar berasal dari data lama, sehingga diragukan akurasinya, kemukhtahirannya dan

(3)

Untuk mengetahui ketersediaan dan tingkat keguanaan data atau informasi, maka diperlukan

pemukthahiran data melalui survey dan inventarisasi seluruh Jaringan Irigasi sesuai dengan

kewenangan Kabupaten Maros.

Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, serta semakin tersedia dan

terjangkaunya alat bantu analisis, berupa perangkat keras dan perangkat lunak computer,

maka pemukthahiran data dapat dilakukan secara effektif dan effisien. Untuk mewujudkan

pembangunan yang berkelanjutan, program survey dan inventarisasi Jaringan Irigasi Daerah

Kabupaten Maros berbasis kepada System Informasi Geografis (GIS).

Konsep Dasar Web GIS System yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi

secara spasial atau koordinat-koordinat geografi. GIS memiliki kemampuan untuk melakukan

pengolahan data dan melakukan operasi-opesai tertentu dengan menampilkan dan

mengabalisa data. Aplikasi GIS saat ini tumbuh tidak hanya secara aplikasi namun juga

bertambah dari jenis keragaman aplikasinya. Pengembangan aplikasi GIS kedepannya

mengarah kepada aplikasi berbasis WEB yang dikenal dengan WEB GIS.

3. MAKSUD DAN TUJUAN 3.1. Maksud

Maksud dari pelaksanaan Penyusunan Data Base Irigasi, Sungai dan Saluran Pembuang

dalam Kabupaten Maros adalah :

3.1.a. Penyusunan Database Jaringan Irigasi yang berbasis Webgis yang akan membantu

para pengambil kebijakan dan keputusan (decistion makers), dalam mengarahkan

kebijaksanaan pembangunan, baik pembangunan sektoral maupun pembangunan

regional termasuk pembangunan kabupaten dan perkotaan.

3.1.b. Penyusunan Webgis Jaringan Irigasi dimaksudkan pula untuk memudahkan para

pelaksana pemerintahan Kabupaten Maros dalam melakukan pemantauan

(monitoring) dan evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan pembangunan yang berlangsung

di Kabupaten Maros. Data dan Informasi yang tersedia dapat dengan mudah

dipergunakan sebagai barometer (mile stone) untuk menilai keberhasilan

program-program yang akan dilaksanakan dimasa yang akan datang.

3.2. Tujuan

Tujuan dilaksanakannya Penyusunan Data Base dan pembuatan Webgis Jaringan Irigasi,

(4)

a. Dapat memberikan kemudahan, kecepatan dan akurasi dalam melakukan analisa

basis data irigasi untuk kepentingan evaluasi, perencanaan, pengendalian dan

pemantauan..

b. Menyajikan suatu sistim informasi mengenai jaringan irigasi sesuai dengan

kewenangan kabupaten dalam bentuk basis data secara terpadu, lengkap,

konfrehensif dan interaktif.

4. SASARAN

1. Ketersediaan Basis Data secara terpadu, konfrehensif dan menyeluruh

2. Ketersedian Basis Data yang baku, dan dapat dipakai bersama.

3. Ketersediaan Website GIS

5. MAMFAAT

Mamfaat yang diharapkan dalam pembuatan Data base dari Jaringan Irigasi, Sungai dan

Saluran Pembuang di Kabupaten Maros adalah:

5.1. Tersedianya Basis Data yang akurat dalam pengambilan keputusan yang didasari oleh

efektifitas pengendalian dan manajemen jaringan tata air daerah irigasi.

5.2 Identifikadi Dini dari permasalahan yang dihadapi, sehingga dapat segera diambil

keputusan yang tepat dan cepat.

5.3 Evaluasi Jaringan Irigasi tata Air daerah irigasi akan lebih tepat waktu, tepat sasaran

serta tepat guna dengan memanfaatkan informasi yang akurat.

5.4 Kemudahan bagi pemerintah Kabupaten Maros dan Masyarakat untuk memperoleh

informasi mengenai Jaringan Irigasi di Kabupaten Maros. Website GIS ini juga sebagai

media komunikasi internal dan external yang murah dan Kemudahan bagi pemerintah

Kabupaten Maros dan Masyarakat untuk memperoleh informasi mengenai Jaringan

Irigasi di Kabupaten Maros dan percepatan akselerasi Teknologi Informasi pada

Masyarakat, khususnya Pemerintah Kabupaten Maros.

6. RUANG LINGKUP

6.1. Ruang lingkup kegiatan Survey dan Inventarisasi Jaringan Irigasi, Sungai dan Saluran

(5)

a. Pengumpulan data sekunder seperti data hidrologi. Peta penunjang san lain-lain.

b. Pengumpulan data yang berbasis GIS, baik dalam bentuk Raster/Image seperti data

ORI (Orthoerctified Radar Image) dan DEM (Digital Elevation Model) atau

pemamfaatan Opensource seperti Goegle Earth.

c. Persiapan Survey, alat survey seperti GPS, Roll Meter, kamera dan lain-lain.

d. Kegiatan Survey meliputi pengambilan titik koordinat bangunan irigasi, utama

maupun pelengkap serta tracking saluran mulai dari Saluran Primer, Saluran

Sekunder sampai Saluran Tersier.

e. Menaganalisis data lapangan

f. Penyempurnaan sistim aplikasi yang mampu menampilkan data dan informasi yang

detai dari seluruh jaringan irigasi.

g. Melengkapi data Jaringan Irigasi dengan gambar Jaringan Irigasi yang sudah ada.

h. Menyempurnakan project WebGIS dalam bentuk lauout peta-peta irigasi yang

lengkap dan menarik.

6.2 Ruang Lingkup pembuatan WebGIS adalah:

a. Pembuatan Program aplikasi web dengan penerapan web database dan elemen

pendukungnya:

 Domain Name dan Hosting

Damain adalah nama internet sedangkan hosting adalah tempat perletakan

file-file website. Domain Name yang dibutuhkan adalah

http://www.gis_irigasi-maros.com dan kapasitas hosting sebesar 1000 MB.

 Halaman Web

Tempat bagi pengunjung yang membutuhkan informasi spesifik mengenai

produk dan layanan, serta melakukan interaksi sesuai dengan kategori isi

website yang disepakati.

(6)

Tempat bagi pengunjung yang membutuhkan informasi spesifik

mengenai data dan pemetaan irigasi, serta melakukan interaksi sesuai

dengan kategori isi website yang disepakati.

 Sistim Administrasi

Aplikasi pengelolaan isi informasi website dan GIS bagi administrator

untuk melakukan updating berupa penambahan, perubahan dan

penghapusan isi informasi pada website.

 Web Database System

Tempat penyimpanan data seluruh informasi website yang bersifat

dinamis sehingga isi informasi dapat dilakukan pengubahan.

b. Pelatihan administrator untuk mengubah (input, edit dan delete) informasi

website melalui sistim administrator selama 3 jam (1 hari).

7. KELUARAN

Keluaran yang harus disampaikan sebagai pertanggung jawaban pekerjaan

survey dan inventarisasi jaringan irigasi dan Aplikasi Website sebagai berikut :

1. Laporan Pendahuluan, ini dibuat setelah dilaksanakan survey awal/survey

pendahuluan yang memuat penjelasan mengenai rencana teknis pelaksanaan

pekerjaan. Laporan pendahuluan harus selesai disusun dan diserahkan kepada

pihak proyek, selambat-lambatnya pada akhir bulan I sebanyak 5 (lima) buku.

2. Laporan Akhir, dokumen laporan merupakan hasil perbaikan Draff Dokumen yang

telah direvisi sesuai dengan hasil pembahasan. Dokumen ini dibuat sebanyak 10

(sepuluh) buku dan didistribusikan pada pihak proyek dan instansi terkait.

3. Alamat website http://www.gis_irigasi-maros.com dan operator pengimput

(7)

8. METHODE PELAKSANAAN

8. 1. Menyiapkan Data Dasar Baik Berupa Raster/Image Ataupun Vektor

Data dasar yang dimaksud adalah data-data terdahulu seperti gambar

perencanaan, daftar usulan Daerah Irigasi, table inventarisasi sebelumnya.

Selain itu yang terpenting yakni basemap atau peta dasar yang digunakan

sebagai bahan olah data GIS, seperti pengadaan data orthorectified Radar Image

(ORI), Digital Surface Model (DSM), Peta Rupa Bumi Indonesia dari BIG (Badan

Informasi Geospasial) ataupun Data Open Saurce seperti Goegle Earth.

DEM yang dihasilkan akan mempunyai Grid spacing 5-10 m dengan ketelitian

vertical 0.5 – 3 meter. Secara kuantitatif data DEM diatas akan cukup untuk

memproduksi peta skala 1 : 5.000 sampai 1 : 15.000.

8.2 Ortorektifikasi dan Mosaik

Proses Ortorektifikasi yaitu proses memperbaiki data-data di atas dari

kesalahan-kesalahan geometris akibat variasi skala, sistim proyeksi kamera

sentral, kesalahan akibat efek kelengkungan bumi, dan kesalahan akibat variasi

terrain yang mengakibatkan pergeseran relief (relief displacement) sedemikian

rupa sehingga data tersebut benar-benar terbebas dari kesalahan – kesalahan

tersebut (dikatakan orthogonal) yang memenuhi standar ketelitian skala peta 1 :

5.000. Pada Proses Orthorektifikasi secara simultan dilakukan proses

georeperencing sehingga seluruh pixel digital data tersebut memiliki sistim

koordinat sesuai dengan GCP yang digunakan.

Mosaiking adalah penggabungan beberapa data menjadi satu kesatuan data

digital yang seragam baik secara digital maupun visual, termasuk didalamnya

adalah pembagian lembar citra sesuai standar pembagian lembar peta BIG.

8.3 Survey Pengukuran Lapangan

Survey Lapangan dimaksud adalah melengkapi obyek-obyek pada data yang

terlihat tidak jelas, seperti feature/objek jalan, saluran, bangunan yang tertutup,

(8)

lain-lain. Filed completion ini harus dilakukan langsung dilapangan. Pengukuran

dilakukan untuk mengambil data kerusakan system irigasi, baik di Bendung,

banguanan maupun saluran. Ini dilakukan untuk menghimpun data asset irigasi

yang ada.

Pada tahap ini juga dilakukan Cropping sesuai ukuran blad/lembar peta yang

dikehendaki, editing dan tahap kartografi. Dengan menggunakan ukuran peta

BAKOSURTANAL

8.4. Digitasi, Mengedit dan Kartografi

Tahap kegiatan ini adalah untuk menghasilkan peta garis dari data IFSAR yang

telah melalui proses ortho. Digitasi dilakukan blad demi blad dan layer demi

layer secara screnn digitizing. Editing dilakukan untuk mengoreksi adanya

undershoot maupun overshoot dari hasil digitasi, termasuk memasukkan hasil

field completion dari hasil digitasi, termasuk memasukkan field completion dan

toponimi. Sedangkan proses kartografi dilakukan agar kaidah peta dipenuhi,

seperti tata letak peta, koordinat tepi peta, tata letak teks dan lain-lain.

8.5 Penyusunan Data Base

Pada tahap ini seluruh data yang telah terbentuk dalam bentuk GIS selanjutnya

akan dibuatkan project khusus daerah irigasi secara keseluruhan. Field atribut

yang ada merupakan hasil dari data lapangan yang telah dihimpun.

Penyimpanan direktori harus jadi kesatuan yang utuh.

8.5. Pencetakan Hard Copy

Daerah Irigasi yang telah dibangun dalam satu project GIS selanjutnya dicetak

dengan menyesuaikan skala peta terhadap luas wilayah irigasi dengan ukuran

kertas cetak yang ada.

9. LOKASI KEGIATAN

Lokasi kegiatan berada di wilayah Kabupaten Maros yang tersebar dibeberapa

(9)
(10)

10. WAKTU PELAKSANAAN

Waktu pelakasanaan adalah 4 (empat) bulan pada tahun anggaran 2017

11. TENAGA AHLI YANG DIPERLUKAN

11. 1. Tenaga Ahli untuk penyusunan Data Base :

a. Tenaga Professional

 Team Leader, team leader yang diperlukan adalah S2 Teknik Geodesi/Geografi, mempunyai pengalaman minimal 10 (sepuluh)

Tahun dalam bidang Irigasi dan Rawa. Bertanggung Jawab

Terhadap seluruh bagian pekerjaan dan data – data teknis

lainnya.

 Ahli Pemetaan/GIS yang diperlukan adalah Minimal Sarjana S1 Teknik Geodesi/Geografi, dengan sertifikat keahlian dari BPN dan

Lisensi dari Ikatan Surveyor Indonesia (ISI) yang mempunyai

pengalaman minimal 5 (lima) tahun dalam bidang Sistim Informasi

Geografis. Yang bertugas untuk mengumpulkan data spasial dan

non spasial hasil survey dan inventarisasi data survey yang

bertanggung jawab terhadap seluruh bagian pekerjaan dan

data-data teknis lainnya.

 Alhi Informatika, yang diperlukan adalah seorang sarjana S1 Jurusan Informatika/Geodesi, mempunyai pengalaman minimal 5

(lima) dalam Sub-Bidang SIG dan Programer Computer yang

bertugas untuk pengintegrasian data, menuangkan hasil entry

data pada aplikasi serta visualisasi data serta berpengalaman di

bidang kartografi dan pemetaan.

b. Tenaga Penunjang

 Surveyor, dibutuhkan 4 (empat) Orang memiliki latar belakang Pendidikan Minimal SMK/SMA Sederajat, berpengalaman

(11)

 Operator GIS, dibutuhkan 1 (satu) orang memiliki latar belakang Pendidikan Minimal SMK/SMA Sederajat dan berpengalaman di

bidang tersebut, sekurang-kurangnya 2(dua) tahun.

c. Tenaga Ahli untuk pembuatan Website GIS :

 Graphic & Web Designer

 Web GIS Programmer & Data Base Expert

 Web GIS Designer

12. PRODUK KELUARAN

12.1. Penyusunan Data Base

 Gambar A3

 Laporan Pendahuluan

 Laporan Akhir

 Peta Rupa Bumi skala 1 ; 50.000

 Hardisk 1 TB ( berisi master data)

 Buku Panduan

12.2. Website GIS

 Domain Name

 GIS Hosting Cost 1000 MB Capacity

 Domain and Hosting Connection Set Up

13. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

(12)

14. SUMBER DANA

Biaya yang dibutuhkan untuk Penyusunan Data base dan Website GIS, Sungai

dan Saluran Pembuang dengan Apilkasi GIS, dalam Kabupaten Maros sebesar Rp.

150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) berasal dari APBD Tahun Anggaran

2017, sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja

Perangkat Daerah.

15. KRITERIA

Dalam melaksanakan Penyusunan Data base, Sungai dan Saluran Pembuang

dengan Apilkasi GIS yang dimaksudkan dalam Kerangka Acuan Kerja ini, Konsultan

Prencana perlu memperhatikan persyaratan-persyaratan sebagai berikut.

1. Persyaratan Umum

Setiap bagian perencanaan penyusunan data base yang berbasis alpikasi Web

GIS ini, harus dilaksanakan dengan benar dan tuntas sampai dengan memberi

hasil/keluaran sebagaimana yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik

oleh Pejabat Pengguna Anggaran.

2. Persyaratan Professional

Pekerjaan Penyusunan Data Base yang berbasis WeGIS ini, harus

dilaksanakan secara professional oleh Tenaga-tenaga Ahli Konsultan di

bidangnya. Dan peraturan yang berlaku.

3. Persyaratan Prosedur

Persyaratan administrasi sehubungan dengan pekerjaan perencanaan

penyusunan data base yang basis Web GIS, harus dilaksakan sesuai dengan

prosedur dan peraturan yang berlaku.

16. BAHAN MASUKAN

Setelah menerima Kerangka Acuan Kerja (KAK) sebagai pedoman ini, Konsultan

(13)

semua bahan masukan yang diterima, dan mencari bahan masukan lain yang

diperlukan demi kesempurnanaan hasil kerja penyurunan Data Base ini.

17. PENUTUP

Kerangka Acuan Kerja ini masih bersifat umum, sehingga pihak Konsultan

diharapkan dapat mengembangkan secara inovatif dengan tetap berkonsultasi dengan

Tim Teknis dan Pemberi Tugas.

Maros 10 April 2017

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)

KEGIATAN PERENCANAAN INFRSTRUKTUR SUMBER DAYA AIR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

KABUPATEN MAROS

Ttd

IR. AGUS AMAN SANTOSA

Referensi

Dokumen terkait

Mengacu pada hasil penelitian tersebut, maka disarankan kepada orang tua terutarna yang mempunyai anak slow learner untuk menerapkan gaya pengasuhan dengan tipe

15 Karies gigi merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi pada enamel, dentin dan sementum, yang dihasilkan oleh fermentasi dari diet karbohidrat, Karies

Age difference plot showing the differences in number of increments counted between agers (Ager B2Ager G), with each point representing an individual squid or statolith pair (top)

11. Dari suatu daerah diketahui berdasarkan pengalaman masa lalu bahwa peluang memilih seseorang dewasa diatas 40 tahun yang kena kanker adalah 0.02. Bila peluang seorang

[r]

Memperhatikan ketentuan-ketentuan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diubah terakhir dengan

Berdasarkan instrumen yang digunakan pada penelitian didapatkan hasil data, yang kemudian dianalisis dalam 3 pokok bahasan analisis utama, pertama analisis

Berdasarkan hasil penelit ian dapat digam barkan bahwa sist em perlindungan hukum pekerj a anak yang ada belum dilaksanakan secara nyat a, pelanggaran hukum yang dilakukan