PERENCANAAN PENGEMBANGAN JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH
DI KOTA BIMA - NTB
Oleh: NINING ADRYANI ( 03520042 ) Civil Engineering
Dibuat: 2010-07-01 , dengan 7 file(s).
Keywords: Kata Kunci : Distribusi Air Bersih, Debit Sumber Air, Pengembangan
ABSTRAKSI
Jaringan pelayanan air di Kota Bima belum begitu memadai, selain bergantung pada sumber air yang telah dikelola oleh PDAM sebagian lagi masyarakat, terutama yang berada di daerah pinggiran seperti di Ntobo, Nungga, Lampe dan Kumbe juga memanfaatkan sumber air tanah yang berupa sumur dan sumur pompa. Demikian pula dalam penyediaan air bersih harus tetap memperhatikan wilayah pinggiran dan luar perkotaan, karena terdapat beberapa wilayah yang masih minim air bersih, seperti Desa Nitu dan sekitarnya. Perluasan jaringan terutama pada kawasan-kawasan baru yang masih belum terlayani untuk menjaring konsumen lebih banyak. Dari hasil perencanaan dan pengembangan dengan menggunakan software WaterNet pada tahun akhir rencana 2018, debit yang harus terpenuhi untuk mencapai tingkat pelayanan 65 % sebesar 258 lt/dt kebutuhan puncak, dengan kebutuhan air perjiwa perhari adalah 130 lt/org/hr. Debit sumber air yang digunakan ada dua yaitu sumber air Nungga dan sumber air Oi Si’i dengan kapasitas pengambilan sebesar 152 liter/detik,ditambah debit 117 lt/dt dari sumur pompa hasil analisis pada akhir tahun rencana sumber air yang digunakan cukup untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kota Bima hingga tahun rencana.
Dari peta jaringan terdapat 62 pipa dan 54 node. Setelah dilakukan pengembangan jaringan ada penambahan node menjadi 83 pipa dan 69 node distribusi di daerah layanan yang meliputi 3 Kecamatan.
Setelah perhitungan ini dilakukan penulis menyarankan pada pihak PDAM setempat agar bisa merencanakan atau mencari alternatif sumber air baru karena dari sumber yang ada saat ini masih dianggap kurang untuk kebutuhan tahun-tahun berikutnya. Dan dilihat dari jumlah penduduk yang semakin tahun semakin meningkat mengakibatkan kebutuhan akan air bersih juga semakin meningkat.
ABSTRACT
Water service network in the city of Bima is still inadequate, besides depend on the water source which is manage by PDAM, some people, particularly those who lived in the peripheral area such as Ntobo, Nungga, Lampe and Kumbe were also used groundwater in the form of traditional well and modern well using pump. For water provision should also pay attention toward the peripheral area and suburban, since there are several region still lack of water, such as village of Nitu and its surroundings. Development of network particularly in new areas which still out of service range can be used to obtain more consumers.
Oi Si'i water source with withdrawal capacity reaching 152 It/sec, added with 117 It/sec debit from modern well. From the analysis of the end of planned year, water source being use is enough to fulfill the need of water in Bima until the end of planned year.
From the network maps there are 62 pipes and 54 nodes. After network development there is several additions and become 83 pipes and 69 nodes of distribution within the service area composed of 3 kecamatan.